jurnal

Post on 19-Jan-2016

12 views 3 download

description

jurnal obs

Transcript of jurnal

Assalamualaikum Wr.Wb

Sragen, Juli 2012

Journal Reading

Perbandingan Misoprostol Rectal dengan Oksitosin Intramuscular Dalam

Pencegahan Perdarahan Post Partum(Rectal Misoprostol versus Intramuscular Oxytocin for Prevention of Post Partum Hemorrhage)

Reza Andhitya

09711163

Fak. Kedokteran Universitas Islam Indonesia

LATAR BELAKANG

Perdarahan post partum merupakan penyebab utama meningkatnya morbiditas dan mortalitas maternal khususnya di negara-negara berkembang. Manajemen aktif yang dapat menurunkan insiden perdarahan post partum

Perdarahan postpartum (jumlah perdarahan > 500 ml setelah persalinan) terjadi hingga 18 % dalam persalinan.

Sebanyak 70 % sebagai penyebab perdarahan adalah atoni uteri, yang mengarah ke anemia berat dan syok haemoragik yang memerlukan intervensi bedah dan transfusi.

Strategi pencegahan perdarahan postpartum adalah manajemen aktif kala III yang diikuti dengan pemberian obat uterotonika segera setelah lahirnya bahu anterior, peregangan tali pusat terkendali dan masase fundus uteri

obat uterotonika memerlukan pemberian parenteral dan suhu dingin yang stabil untuk dapat menimbulkan efek yang diharapkan karena obat ini selalu mencapai daerah-daerah perifer pada tubuh dan karena tidak tersedianya jarum steril, spuit dan alat pendingin.

Misoprostol sebagai analog prostaglandin E1 pertama kali diperkenalkan sebagai obat anti inflamasi untuk ulkus peptik, dan sekarang misoprostol dikenal sebagai modalitas yang efektif untuk pematangan serviks.

Selain itu secara aktif juga dapat mengkontraksi uterus dalam waktu beberapa menit, stabil dalam suhu ruang, tidak mahal dan cepat diserap ke sirkulasi setelah pemberian secara rectal

TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas misoprostol secara rectal dengan oksitosin intramuskular dalam mencegah perdarahan post partum.

CARA

Sebanyak 200 perempuan diikut sertakan tersebut kemudian diacak menggunakan sistem undian dan dibagi kedalam 2 kelompok yang mendapat oxytocin 10 IU atau misoprostol rectal 1000 mcg saat bahu anterior dilahirkan dan randomisasi dilakukan ketika akan terjadinya persalinan pervaginam.

Kriteria Ekslusi

1. Khorioamnionitis

2. Persalinan preterm

3. Polihidramnion dan

4. riwayat Sectio cesarean

5. Asma

6. Penyakit jantung atau Kondisi dikontraindikasikan menerima

prostaglandin &uterotonika

7. Reaksi hipersensitivitas

Cont...

• Hemoglobin diukur saat penerimaan pasien• Saat dilahirkannya bahu anterior diberikan

oxytocin atau misoprostol secara rectal berdasarkan hasil undian

• Plasenta dilahirkan dengan peregangan tali pusat terkendali

• Setelah persalinan disuruh menggunakan pembalut dan didiamkan selama 48 jam. pembalut yang telah digunakan ditimbang dan dikurangi dengan berat awal pembalut. Seratus gram kenaikan setara dengan jumlah perdarahan sebanyak 100 ml.

• Dianjurkan menyusui sang bayi.• Dilakukan px. vital sign ibu dan kontraksi uterus setiap 30

menit dalam 4 jam pertama. • Semua perdarahan yang berat dicatat selama 48 jam

berikutnya. • Nilai hemoglobin diukur setelah 24 jam postpartum.

• Pada penelitian ini perbedaan kadar hemoglobin prepartum dan postpartum digunakan untuk menghitung jumlah perdarahan.

• efek samping uterotonika seperti demam hingga menggigil dan nyeri abdomen juga di catat.

• dilakukan pengukuran outcome primer dan outcome sekunder .

• Selain itu juga dinilai keamanan obat tersebut dengan melihat aspek efek samping yang ditimbulkan

• Data dianalisis menggunkan SPSS versi 15.0 dan tabulasi silang.

• Chi-square test digunakan untuk membandingan variabel nominal dan ordinal dengan koreksi yates.

• Sampel uji yang berpasang digunakan untuk membandingkan perbedaan antara variabel dengan tingkat signifikansi 5 %.

HASIL Penelitian• Populasi sebanyak 200 yg diikut sertakan

untuk manajemen aktif kala III.

100 ( 50% ) misoprostol per rectal

100 (50%) lainnya mendapatkan oxytocin IM

DISKUSI

• Manajemen aktif persalinan kala III secara tradisional menggunakan oksitosin secara intravena.

Keuntungan Misoprostol 1. Untuk mencegah perdarahan postpartum sebagai pengganti

oksitosin karena memiliki keuntungan yang sama.2. memiliki efek samping yang minimal, murah dan mudah

didapatkan. 3. tidak memerlukan kondisi khusus untuk penyimpanannya

yaitu dapat disimpan dengan mudah pada suhu kamar ( thermostabil dan cahaya yang stabil )

4. tidak memerlukan kondisi khusus untuk transfer. 5. masa simpan yang lama untuk beberapa tahun.

Keuntungan-keuntungan ini lah yang membuat misoprostol digunakan sebagai obat yang berguna dalam mengurangi kejadian perdarahan postpartum di negara-negara berkembang.

Pemberian misoprostol secara rectal dapat mengurangi efek samping pada gastrointestinal seperti mual, muntah,diare dan dapat digunankan pada perempuan yang mual.

Pada kejadian perdarahan postpartum (kehilangan darah > 500 ml)

kel. misoprostol sebanyak 4 % kel. oxytocin sebanyak 6 %.

Rata- rata durasi kala III pada kedua kelompok :

1. 5.7 menit untuk kel. misoprostol 2. 5.6 menit untuk kelompok oxytocin.

• Sebuah peneltian terbaru yang dilakukan di Afrika Selatan, dibandingkan pemberian kombinasi antara syntometrin IM dan oxytocin infus dan pemberian misoprostol secara rectal, kelompok yang diberikan misoprostol memiliki nilai statistik yang bermakna untuk menurunkan perdarahan dan memiliki intervensi yang lebih lanjut dalam mengontrol perdarahan

• Selain itu tidak ada catatan kematian maternal dan morbiditas yang serius dan tercatat lebih unggul dari syntometrin/oxytocin dalam berhentinya perdarahan dalam waktu 20 menit

• Karkanis, dkk.240 perempuan yang secara acak menerima 400mcg misoprostol secara rectal setelah melahirkan bayi atau pemberian oxytosin parenteral ( 5 IU IV / 10 IU IM ) setelah dilahirkannya bahu anterior tidak ada perbedaan kadar hemoglobin dan juga durasi persalinan kala III pada kedua kelompok

Shoja dkk

Satu tablet misoprostol secara rectal Setelah menerima perempuan dengan perdarahan yang berat yang disebabkan oleh atonia uteri setelah gagal diberikan syntocinon. Dari lima pasien yang diteliti, perdarahan berhenti dalam waktu kurang dari lima menit tanpa efek samping.

Pemberian misoprostol secara rectal dapat digunakan untuk mengontrol perdarahan postpartum yang berat yang gagal untuk berhenti oleh agen uterotonika lain.

KESIMPULAN• Misoprostol merupakan alternatif yang aman dan bermanfaat

dari agen uterotonika konvensional seperti oxytocin dalam manajemen aktif persalinan kala III khususnya pada populasi di negara-negara berkembang .

• Misoprostol sama efektifnya dengan oxytocin dalam mencegah perdarahan postpartum dengan insidensi efek yang sama, sehingga misoprostol secara rectal layak dipertimbangkan atlernatif dari oxytocin

Alhamdulillah