Post on 21-Jul-2015
K E L O M P O K 3 :
D I A H C A E S A R I A G . R . ( X I - 6 / 0 5 )
F I T R I A I N U R R O S Y I D A H ( X I - 6 / 0 7 )
H E L M I N U R E K A R . ( X I - 6 / 1 2 )
K U R N I A R . Y U S U F ( X I - 6 / 1 5 )
M A H A D I K A F A V I A N A . ( X I - 6 / 1 8 )
S A L S A B I L L A M A Z A Y A R . ( X I - 6 / 3 2 )
Jenis – Jenis Inflasi & Menghitung Inflasi
A. Berdasaran Asalnya Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation) Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
B. Berdasarkan Tingkat Tingginya Inflasi Inflasi Ringan Inflasi Menengah Inflasi Berat Hiper Inflasi
C. Menurut Penyebab Demand-pull Inflation Cost-push Inflation
Jenis – Jenis Inflasi
Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Inflasi dapat dikatakan merupakan inflasi
domestik apabila sumber-sumber
penyebab inflasi, baik sisi permintaan
maupun sisi penawaran, berasal dari
dalam negeri. Inflasi dalam negeri
umumnya disebabkan oleh defisit
anggaran belanja. Sumber-sumber dari
dalam negeri misalnya kenaikan gaji
pegawai, kenaikan tarid listrik, dan
kenaikan harga bahan bakar.
Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya
harga barang – barang impor, yang terjadi
karena kenaikan tarif impor barang atau
karena tingginya biaya produksi di luar negeri.
Apabila barang yang diimpor merupakan
bahan baku (seperti mesin, alat elektronik, suku
cadang) produk yang dihasilkan di dalam
negeri, maka kenaikan harga barang impor
akan diikuti oleh kenaikan harga produk di
dalam negeri yang menggunakan bahan baku
impor tersebut.
Inflasi ringan biasanya ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari
10% per tahun). Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan presentase
yang kecil serta dalam jangka waktu yyang lama.
INFLASI RINGAN
Inflasi Menengah
Inflasi menengah ditandai dengan kenaikan harga yang
cukup besar (10% - 30% per tahun) dan kadang kala
berjalan relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi,
artinya, harga – harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari
minggu/bulan lalu dan seterusnya.
Inflasi Berat
Inflasi dapat dikatakan sebagai inflasi berat
jika tingkat kenaikan harganya sudah
mencapai 30% - 100% per tahun.
Hiper InflasiHiper inflasi merupakan inflasi yang paling parahakibatnya. Harga – harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpanuang. Nilai uang merosot dengan tajam sehinggamasyarakat ingin cepat – cepat membelanjakan uangtersebut. Perputaran uang semakin cepat.
Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaantotal (agregate demand), masyarakat terlalu tinggisedangkan produksi telah berada pada keadaankesempatan kerja penuh atau hampir mendekatikesempatan kerja penuh sehingga tidak mungkinmeningkatkan produksi lagi. Apabila kesempatan kerjapenuh (full-employment) telah tercapai, penambahanpermintaan selanjutnya hanyalah akan menaikkanharga saja.
Demand-pull Inflation
MENGHITUNG INFLASI
IHKn = Indeks periode ke – n
Pni = Harga jenis barang i, periode ke – (n)
P(n-1)I = Harga jenis barang i, periode ke – (n-1)
P(n-1)i.Q0i= Nilai konsumsi jenis barang i, periode ke – (n-1)
P0i.Q0i = Nilai konsumsi jenis barang i, pada tahun dasar
K = Jumlah jenis barang paket komoditas.
Pit = harga barang i pada periode t
Qit = bobot barang i pada periode t
Pio = harga barang i pada periode dasar o
Qio = bobot barang i pada periode dasar o