Post on 02-Mar-2019
Melokalkan SDGs melalui Perencanaan Terintegrasi
Jakarta, 28 Agustus 2018
VISI KAMIMewujudkan masyarakat Indonesia
yang setara, berdaya, dan sejahtera, dengan paradigma sehat
DEWANPEMBINA
Wicaksono SarosaDewan Eksekutif, Kemitraan Habitat
Akmal TaherStaf Khusus Menteri
Kesehatan bid. Peningkatan Layanan
Setyawati Budiningsih
Staf Pengajar Senior di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Fasli JalalKepala BKKBN periode 2013 - 2015
Christian SomaliDonor Relations di Yayasan Karya Salemba Empat
DEWAN PENASEHAT
Diah Saminarsih
Penasehat DG WHO untuk Jender dan
Kepemudaan
TIM EKSEKUTIFTim CISDI terdiri dari profesional dalam bidang kebijakan publik, ekonomi kesehatan, kesehatan masyarakat, kedokteran, psikologi kesehatan, dan kesehatan global dengan pengalaman kerja di sektor pemerintahan, swasta, akademisi dan organisasi internasional.
AREA FOKUS Sustainable Development Goals
STRATEGI Desain Intervensi & Implementasi Program Analisis & Advokasi Kebijakan Berbasis Bukti Inovasi Kemitraan untuk Pengarusutamaan SDG Pelibatan Publik untuk Pengarusutamaan SDG
IMPLEMENTASI PROGRAM
Pencerah Nusantara: Program penguatan layanan kesehatan primer di daerah bermasalah kesehatan
Pendampingan program nasional Nusantara Sehat: Program penguatan layanan kesehatan primer di DTPK
PROGRESIF: Program pengendalian tembakau berbasis teman sebaya
ADVOKASI KEBIJAKAN
Lembar Kebijakan Tahun 2016Pengendalian Tembakau dalam Konteks Sustainable Development Goals
Lembar Kebijakan Tahun 2018Optimalisasi Pemanfaatan Cukai Rokok untuk Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional
INOVASI KEMITRAAN
2012 Peta Kemitraan Millennium Development Goals
2018 Peta Digital Sustainable Development Goals
PELIBATAN PUBLIK
Forum for Young IndonesiansForum bagi pemuda untuk berinteraksi membahas isu pembangunan berkelanjutan terutama system pangan berkelanjutan
Asia Pacific Conference on Tobacco or Health: APACT12thKonferensi tingkat Asia Pasifik bagi akademisi untuk berinteraksi membahas isu pengendalian tembakau terutama dalam kaitannya dengan pembangunan kesehatan
EAT Asia Pacific Food ForumKonferensi tingkat Asia Pasifik bagi sektor publik, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil untuk berinteraksi membahas sistem pangan berkelanjutan
Akademia
Akademia & Organisasi Profesi
Perusahaan Swasta
Organisasi Masyarakat Sipil
Pemerintah
OrganisasiMasyarakat
Sipil
SektorSwasta
Masyarakat
Pemerintah Kabupaten
PENDEKATAN KEMITRAAN
KESEHATAN DALAM KERANGKA SDG
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia
Unfinished business: 1. Penurunan AKI, AKBa, AKN 2. HIV/AIDS, TB, Malaria 3. Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB, ASFR)
Perhatian baru: 1. Kematian akibat PTM 2. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol 3. Kecelakaan lalu lintas 4. Universal Health Coverage 5. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah 6. Penanganan krisis dan kegawatdaruratan
Semua isu kesehatandiintegrasikan dalamsatu tujuan, nomor 3.
Upaya pencapaianharus terintegrasi.
GAMBARAN INTERAKSI GOALINPUT PROSES OUTPUT OUTCOME3.c. Secara substansialmeningkatkanpembiayaan kesehatanserta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensitenaga kesehatan di negaranegaraberkembang, terutamanegara-negara tertinggaldan negara bagian pulaukecil yang sedangberkembang.
6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan meratabagi semua orang sertamengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi rentan
6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin aksespangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjangtahun.
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangihepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menularlainnya.
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunanstunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan giziremaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
3.7. Pada 2030, menjamin aksessemesta kepada pelayanankesehatan seksual dan reproduksi , termasuk keluargaberencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasikesehatan reproduksi ke dalamstrategi dan program nasional.
3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risikokeuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang.
5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, sepertipernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunatperempuan.3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapatdicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan AngkaKematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH
3.5. Memperkuat pencegahandan perawatan penyalahgunaanzat, termasuk penyalahgunaannarkotika dan alkohol yang membahayakan
3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuaikeperluan3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obatpenyakit menular maupun tidak menular ..., menyediakan akseskepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, ..., dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. 3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko sertapengelolaan risiko kesehatan nasional dan global.
3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematurakibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraanmental. 3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematiandan cedera akibat kecelakaan lalu lintas. 3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah.
P E N C E R A H N U S A N T A R AKESEHATAN UNTUK SEMUA: INOVASI MELALUI KOLABORASI
>50% dari 9500 layanan
kesehatan primer tidakteroptimalisasi dengan
baik(Risfaskes,
MoH RI, 2011)
359/100.000angka kelahiran
Angka Kematian Ibu tertinggi di ASEAN
(SDKI, 2012) 32/1000angka kelahiran
Angka KematianAnak Tinggi(SDKI, 2012)
37.2%anak usia 5 tahunmenderita stunting
(Riskesdas, 2013)
Indonesia saat ini memiliki 254 juta penduduk yang tersebar di 17,000 pulau. Sebagai negara kepulauan, ketidakmerataan layanan publik masih menjadi tantangan nasional yang perlu diselesaikan sebagai prioritas pembangunan.
SITUASI KESEHATAN SAAT INI
Kesehatan daya ungkit dalam mencapai target-target SDGs
Layanan kesehatan dasar meliputi seluruh komponen dasar layanan kesehatan primer yang ada di Puskesmas.
Standar Pelayanan Minimum (SPM) memastikan kualitas layanan kesehatan dasar – hak setiap warga negara.
KATALISASI PERUBAHAN
PENINGKATAN LAYANAN PUSKESMASSTANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)
Menciptakan dampak ke lebih dari 120.000 penerima manfaat langsung maupun tidak langsung
KATALISASI PERUBAHAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
Paripurna
Utama
Madya
Dasar
Belum diakreditasi
Akreditasi Puskesmas
P R A K T I K C E R D A SP E N C E R A H N U S A N T A R A
DI 8 LOKASI PENEMPATAN(2016-2019)
S A Y A P P E N C E R A H(ACEH SELATAN)
• Mendorong peningkatan kunjungan prapersalinan (K4)dari 74,6% menjadi 100%
• Proporsi angka kelahiran dibantu oleh tenaga kesehatanprofesional meningkat dari 59,02% menjadi 100%
• Proporsi kelahiran di fasilitas kesehatan meningkat dari59,02% menjadi 100%
R A N S E L B U N D A(MAMUJU UTARA)
• Kepercayaan masyarakat Mamuju Utara pada praktik dukunmelahirkan menjadi tantangan meningkatkan kesehatan ibu dananak.
• PN dan Puskesmas Randomayang melaksanakan kelas ibuhamil dengan melibatkan suami dan keluarga.
• Kemitraan antara tenaga kesehatan profesional dan dukunmelahirkan dibentuk untuk mendukung proses kelahiran bayi.
• Setelah satu tahun intervensi (Agustus 2016-2017), angkakelahiran dibantu oleh tenaga kesehatan meningkat dari 41,7%menjadi 88,4%.
• Kabupaten Sumbawa Barat memiliki produksi Daun Kelor yang berlimpah namun 1 dari 6 anak di sana menderita malnutrisi.
• PN bersama dengan Puskesmas Poto Tano menginisiasi terintegrasinya Moringa dengan Posyandu.
• Kebijakan ini meningkatkan kunjungan anak ke Posyandu dari 84% menjadi 90%.
• Pemerintah daerah kemudian mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan ini sebagai peraturan di tingkat kabupaten.
M O R I N G A D A N P O S Y A N D U(SUMBAWA BARAT)
INOVASI BANK GIZI
(KONAWE)
• Prevalensi balita gizi kurang sebesar 5,9%, dan balita gizi buruk 0,63%di Kabupaten Konawe
• Kasus malnutrisi ini diantaranya dipengaruhi oleh mitos lokal yang menghimbau ibu hamil untuk makan “nganyep”, hanya sayur bening.
• Oktober 2017, PN menggandeng Dinas Peternakan untuk bekerja sama.• Lima puluh ekor itik diberikan kepada kelompok kader di Desa Trimulya,
Kecamatan Onembute, hasilnya berupa telur itik dijadikan PMT(Pemberian Makanan Tambahan) bagi balita gizi kurang dan kadersebagai motivasi mengelola Posyandu.
R E P L I K A S I I N I S I A T I FS E B A G A I K E B I J A K A N D A E R A H
Laskar Pencerah, Replikasi Kebijakan di Kabupaten Pasuruan
• Laskar Pencerah adalah program pemberdayaan pemuda untuk mencegah pernikahan dini sejak 2012, dibina dan diperkuat oleh tim Pencerah Nusantara
• Menjadi organisasi resmi dengan struktur dan rencana kerja pada 2015 dan direplikasi di 5 dari 8 desa di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan
• Menerima SATU Indonesia Awards tahun 2016 dari ASTRA sebagai inovasi pemuda dalam bidang kesehatan, serta diliput di Kick Andy, Metro TV
Laskar Pencerah:Replikasi Kebijakan di Kabupaten Pasuruan
Pengendalian TembakauPembuatan Kebijakan di Kabupaten Ende
• Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Ende di tahun 2012 menjadi salah satu fokus program tim Pencerah Nusantara
• Advokasi pada pemerintah kecamatan membuahkan kesepakatan diterapkannya kebijakan melalui SK Camat No. 1 Tahun 2013
Adopsi dan Replikasi Program ‘Pencerah Nusantara’menjadi Nusantara Sehat
Terpilih sebagai Innovative Initiative Case Study oleh The
Economist Intelligence Unit
Presentasi konferensi akademik internasional
All Together Better Health (ATBH)Indonesian Scholars International Convention
(ISIC)International Conference on Family Planning
(ICFP)World Conference on Tobacco or Health
(WCTOH)Indonesia Development Forum (IDF)
PenghargaanPemenang Silver Award tingkat Global Pemenang Open Government Award 2015 tingkat Nasional
Talkshow“Mata Najwa”, “Kick Andy”, “Tiga 60”, “Lentera Indonesia” LiputanThe Jakarta Post, Kompas, Tempo, Berita Satu, Liputan6
Mitra implementasi1st EAT Asia Pacific Food Forum
The 12th Asia Pacific Tobacco or Health
DAMPAK & REKOGNISI
TERIMA KASIH
CENTER FOR INDONESIA’S STRATEGIC DEVELOPMENT INITIATIVES
Graha Sofyan, Jalan Cikini Kecil 10, Central Jakartawww.cisdi.org
Anindita Sitepu, Programme Director081287159684| anindita.sitepu@cisdi.org