Post on 29-Oct-2015
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi-Kondisi Umum Perusahaan
1. Kondisi Umum di PT. Coca-Cola
PT. Coca-Cola terletak di Jalan Soekarno-Hatta KM 30, Bawen,
Kabupaten Semarang. Penjualan PT. Coca-Cola pertama kali dilakukan
pada tanggal 8 Mei 1886, oleh seorang apoteker bernama Dr. John S.
Pemberton di Georgia. Saat itu Coca-Cola diberi harga 5 sen untuk tiap
gelasnya. Nama Coca-Cola disarankan oleh seorang akuntan sekaligus
sahabat Pemberton. Akuntan tersebut bernama Frank M. Robinson. Pada
tahun 1887 apoteker tersebut menjual hak cipta Coca-Cola kepada Asa
Griggs Candler. Kemudian ia mendirikan perusahaan Coca-Cola. Ia
mengenalkan Coca-Cola dengan warna merah yang dikenal hingga saat ini.
Candlerlah yang mendaftarkan trademark Coca-Cola pada kantor paten
Amerika. Akhirnya Coca-Cola logo terdaftar menjadi merek dagang pada
tahun 1887 dan semenjak itu menjadi identitas merek korporasi.
Pada tahun 1927, Coca-Cola masuk Indonesia dan mendirikan pabrik
pada tahun 1932 di Jakarta dengan karyawan yang baru berjumlah 25 orang.
Kemudian tahun 1980an, berdiri 11 perusahaan di Indonesia yang berfungsi
untuk produksi dan distribusi produk Coca-Cola Company. Akhirnya
tanggal 1 januari 2000, sepuluh dari sebelas perusahaan tersebut bergabung
dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling
Indonesia.
PT. Coca-Cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha
yaitu Bapak Partogius Hutabarat (almarhum) dan Bapak Mugijanto. Nama
yang dipilih adalah PT. Pan Java Bottling Company, resmi didirikan pada
tanggal 1 November 1974 di atas lahan seluas 8,5 ha, dan mulai beroperasi
pada tanggal 5 Desember 1976. Pada bulan april 1992 PT. Pan Java Bottling
Company bergabung dengan Coca-Cola Amatil Limited Australia, sehingga
sejak itu berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central
27
28
Java. Kemudian sejak tanggal 1 Juli 2002 berubah menjadi PT. Coca-Cola
Bottling Indonesia.
Visi PT. Coca-Cola adalah menjadi perusahaan produsen minuman
terbaik di Asia Tenggara, sedangkan misinya yaitu memberikan kesegaran
kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat
sepanjang hari, setiap hari. Untuk nilai-nilai perusahaan yang ada meliputi
sumber daya manusia (people), pelanggan (customers), semangat (passion),
inovasi (innovation), keunggulan (excellence), dan warga negara yang baik
(Citizenship).
Sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan terhadap lingkungan
diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial yang dilakukan bagi
masyarakat sekitar. Setiap tahun, PT. Coca-Cola melaksanakan program
bantuan kemasyarakatan untuk masyarakat setempat dalam bidang
pendidikan, kesehatan, pembangunan prasarana, serta menyalurkan bantuan
dalam berbagai bentuk kepada kelompok-kelompok masyarakat
membutuhkan sesuai kemampuan PT. Coca-Cola. Bantuan tersebut antara
lain berbentuk pembagian produk-produk PT. Coca-Cola kepada berbagai
organisasi, pemberian beasiswa bagi anak-anak kurang mampu, bantuan air
bersih, donor darah, bantuan untuk yayasan sosial, program pendidikan
untuk praktek kerja, dan akses kepada masyarakat sekitar untuk
menggunakan poliklinik dan sarana ibadah di PT. Coca-Cola.
Sebagai perusahaan yang telah berusia lebih dari 35 tahun,
PT. Coca-Cola telah menunjukkan eksistensinya yaitu dengan berbagai
penghargaan yang telah diterima, baik penghargaan di tingkat nasional
maupun internasional.
Penghargaan lokal dalam bidang :
a. Penghijauan dan Pertamanan Pabrik Propinsi Jawa Tengah
b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kabupaten Semarang dan
Propinsi Jawa Tengah
c. Pengelolaan Satpam Teladan dari POLDA Jateng
d. Partisipasi Pengentasan Desa Tertinggal Jateng
29
e. Partisipasi dalam pembinaan kegiatan sepakbola Propinsi Jateng
Penghargaan nasional dalam bidang :
a. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
b. Piala Presiden untuk kecelakaan nihil
c. Piagam Menteri Lingkungan Hidup
d. Sertifikasi ISO 14001
2. Kondisi Umum di PT. SidoMuncul
Dimulai dari sebuah industri rumah tangga yang dikelola oleh Ibu
Rahkmat Sulistio dengan dibantu oleh tiga orang karyawan di tahun 1940,
PT. SidoMuncul memulai usahanya di kota Yogyakarta. Industri jamu ini
tentunya masih dikelola dengan cara yang sangat sederhana dan tradisional.
Memasuki dekade 1950an mulainya banyak permintaan jamu yang lebih
praktis dalam bentuk kemasan. Permintaan yang begitu banyak ini
mendorong pengelola jamu untuk membuat kemasan jamu dalam kemasan
praktis yang berbentuk serbuk.
Pada tahun 1951 perusahaan jamu yang sangat sederhana ini
dipindahkan ke Semarang dan diberikan nama PT. SidoMuncul yang
memiliki makna ”impian yang terwujud” dengan merek jamu Tolak
Angin. Pada era tahun 1990an awal, perusahaan jamu PT. SidoMuncul
mulai menggunakan peralatan mesin modern dalam memproduksi jamu.
Tahun 1997 PT. SidoMuncul membangun pabrik baru di Klepu Ungaran
dengan lahan seluas 29 ha. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan
pabrik seluas 7 hektar, lahan agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya menjadi
kawasan pendukung lingkungan pabrik. Pada tanggal 10 Februari 2010 telah
dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku herbal
seluas 3.000 m2. Pada saat peresmian pabrik, PT. SidoMuncul sekaligus
menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan
farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai
satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. PT. SidoMuncul pada dekade
tahun 2000an mulai mengembangkan produknya yang tidak hanya semata-
30
mata jamu tradisional saja tetapi mulai merambah pada minuman berenergi
seperti Kuku Bima, permen kesehatan, permen Tolak Angin dan lainnya.
Visi perusahaan PT. SidoMuncul adalah menjadi industri jamu yang
dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan. Misi
perusahaan PT. SidoMuncul adalah meningkatkan mutu pelayanan di
bidang herbal tradisional, mengembangkan research yang berhubungan
dengan pengobatan dengan bahan-bahan alami, meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat,
pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional. Ikut
mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional. Adapun slogam dari PT.
SidoMuncul yaitu “Langsung Terasa Khasiatnya”.
PT. SidoMuncul memproduksi beberapa jenis produk, antara lain :
a. Jamu tradisional yang terdiri dari 56 jenis produk yang meliputi jamu
tradisional sariawan, batuk, influenza, bersalin, bersih darah dan lain-
lain.
b. Jamu instan terdiri dari 7 produk yang meliputi : Kuku Bima Gingseng,
Kuku Bima TL New Formula, dan lain-lain.
c. Minuman kesehatan terdiri dari 17 produk antara lain : Kuku Bima
Ener-G, Jahe Wangi, ESTE-EMJE Gingseng, Sido Muncul vitamin C
1000 mg, Alang Sari, kunyit asam dan lain-lain
d. Food supplement terdiri dari 34 produk yang antara lain : aluss
(mengobati jerawat dan menghaluskan kulit), Analobig (mempertajam
daya ingat) dan lain-lain.
e. Permen, antara lain : permen tolak angin, permen kunyit asam dan
permen jahe wangi.
B. Ruang Lingkup Pemasaran
1. Ruang Lingkup Pemasaran di PT. Coca-Cola
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
31
produk yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut bersandar pada
konsep inti pemasaran, yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants)
dan permintaan (demands), produk (barang, jasa, dan gagasan), nilai, biaya,
dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan, pasar, serta
pelaku pemasaran dan prospek. Manajemen pemasaran adalah analisa,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang
bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Ruang lingkup pemasaran PT. Coca-Cola dilihat dari sudut pandang 4
P yaitu product, price, promotion, dan place. Untuk produk kualitasnya baik
dan tidak kalah bersaing dengan produk-produk lain dari pesaingnya.
Menggunakan pengemasan yang menarik, kreatif dan sistem daur ulang
membuat produk hanya sedikit menghasilkan limbah. Coca-Cola merupakan
minuman yang terbuat dari bahan baku pilihan berupa air, gula, konsentrat,
dan karbondioksida. Dengan bahan baku pilihan dan diproses dengan
teknologi modern, masyarakat tidak perlu khawatir akan kandungan dari
minuman Coca-Cola. Daerah pemasaran produk-produk PT. Coca-Cola
Jawa Tengah meliputi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
Madiun. Kemudian juga didukung oleh 14 (empat belas) lokasi kantor
perwakilan yang memiliki lebih dari 75.000 pelanggan, mengisyaratkan
besarnya dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluarga-keluarga yang
mempunyai usaha di sektor industri ini.
PT. Coca-Cola sendiri telah memproduksi banyak produk dengan
puluhan varian rasa. Produk-produk tersebut adalah Coca-Cola, Coke,
Fanta, Sprite, Air minum dalam kemasan Ades, Powerade Isotonik, Minute
Maid Pulpy Orange dan Frestea. produk-produk PT. Coca-Cola telah
menguasai pangsa pasar untuk minuman ringan di Indonesia. Hal tersebut
terjadi karena penerapan strategi pemasaran yang jitu yang dilakukan oleh
PT. Coca-Cola dan kekhasan serta keunikan produk dari PT. Coca-Cola.
Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola adalah dengan
membidik semua segmen pasar untuk meraih keuntungan yang optimal.
32
Segmen pasar yang ditetapkan oleh PT. Coca-Cola adalah segmen pasar
berdasarkan umur dan tingkat pendapatan. Segmen pasar berdasarkan umur
adalah konsumen mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa dengan target
pasar golongan umur remaja. Sedangkan segmen pasar berdasarkan tingkat
pendapatan adalah segmen pasar tradisional dan modern. Kegiatan
penempatan produk dilakukan mulai dari toko kelontong dan kios-kios
hingga supermarket dan cafe serta restoran.
2. Ruang Lingkup Pemasaran di PT. SidoMuncul
PT SidoMuncul memproduksi berbagai macam produk jamu hingga
suplemen dan telah menguasai pangsa pasar untuk produk-produk jamu
yang ada di Indonesia. Secara pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk
mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini
membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping
itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik
mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang
baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk
baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif,
menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan
jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga
produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.
Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat,
sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari
sebelumnya.
Pemasaran yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul telah meluas tidak
hanya pasar dalam negeri saja namun juga telah mencapai pasar luar negeri
meliputi negara-negara di Asia tenggara, Timur Tengah, Rusia, China dan
Australia. Pemasaran dilakukan dengan berusaha memperluas segmen pasar
dan menetukan terget pasar yang tepat. Berbagai macam produk sebagai
hasil dari kegiatan diversifikasi oleh perusahaan, masing-masing memiliki
segmen pasar tersendiri, sehingga dengan semakin bnayknya produk yang
33
dihasilkan PT. SidoMuncul maka semakin banyak segmen pasar yang
diraup.
Pengembangan produk difokuskan pada menjaga stabilitas kualitas
produk sehingga dapat memberikan kepuasan dan kepercayaan dari
konsumen. Penyebaran dan penempatan produk dilakukan merata di seluruh
wilayah pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari pasar
tradisional hingga pasar modern. Perluasan produk dilakukan dengan
startegi distribusi yang mumpuni dimana PT SidoMuncul telah memiliki
anak perusahaan yang khusus menangani distribusi produk sehingga
distribusi dapat fokus dan merata di semua wilayah pemasaran.
C. Lingkungan dan Manajemen Pemasaran
1. Lingkungan dan Manajemen Pemasaran di PT. Coca-Cola
Lingkungan dalam pemasaran suatu perusahaan terdiri dari
lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan
internal meliputi sumber daya manusia, manajemen dan teknologi dalam
kegiatan operasional perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam
suatu perusahaan meliputi pekerja mulai dari karyawan hingga pimpinan
dalam suatu perusahaan. Saat ini, PT. Coca-Cola dipimpin oleh manajemen
yang handal, mempekerjakan 1000 tenaga kerja yang telah memiliki KKB,
dengan SP RTMM dan Koperasi Kendali Harta sebagai penunjang
hubungan industrial Pancasila yang harmonis. Pengembangan tenaga-tenaga
muda Indonesia merupakan prioritas utama. Melalui program peningkatan
ketrampilan seluruh karyawan diberikan kesempatan untuk mengikuti
program-program pelatihan baik yang diselenggarakan oleh trainer-trainer
dari dalam maupun luar negeri.
Manajemen yang dikelola dengan baik dalam suatu perusahaan juga
akan menentukan keberhasilan dalam suatu perusahaan. Manajemen sendiri
juga merupakan bagian dari lingkungan internal perusahaan. PT. Coca-Cola
telah menerapkan manajemen yang baik dalam pemasarannya. Hal tersebut
terlihat dari pengelolaan bahan baku, proses produksi hingga pengemasan
produk. Hal tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
34
a. Bahan Baku
Bahan baku utama dalam pembuatan minuman Coca-Cola adalah
air murni, konsentrat, gula, dan karbondioksida murni. Ada pula bahan
tambahan yang digunakan untuk meningkatkan mutu produk dan bahan.
Bahan tambahan ini digunakan untuk proses pengepakan, yaitu botol,
penutup botol, peti plastik, dan karton. Untuk bahan baku utama biang
atau sirup konsentrat telah memiliki komposisi bahan penyusun yang
distandarkan oleh PT. Coca-Cola Company yang berada di Atlanta,
Georgia, Amerika Serikat, Oleh karena itu perolehan bahan baku juga
dari pusatnya yang berada di Amerika tersebut. Alasan inilah yang
menjadikan rasa dari produk Coca-Cola sama di wilayah manapun di
seluruh dunia. Strategi yang digunakan oleh manajemen ini menjadi
kunci utama keberhasilan pemasaran untuk memenuhi kepuasan dan
menjaga loyalitas pelanggan.
b. Proses produksi
Proses produksi yang dilakukan di PT Coca-Cola telah
menggunakan teknologi yang canggih dengan standar kualitas produk
yang dihasilkan tetap terjaga. Proses produksi berawal dengan
penyediaan bahan baku yang meliputi sirup konsentrat, gula rafinasi, air,
dan CO2 . Air diperoleh dari sumur dengan kedalaman 100-200 meter.
Gula diperoleh dari dalam dan luar negeri seperti Thailand dan Cina.
Konsentrat diperoleh dari PT. Coca-Cola Bottling Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini yang menyediakan bahan ini untuk perusahaan Coca-Cola
di Indonesia. PT. Coca-Cola Bottling mendapatkan bahan ini dari CCC
Atlanta. Karbondioksida murni dibeli dari PT. Aneka Gas. Bahan baku
dibeli langsung dalam jumlah yang banyak. Supplier untuk tiap-tiap
bahan baku pun tidak hanya ada satu. Hal ini dilakukan agar perusahaan
terus mendapatkan bahan baku yang diinginkan.
Proses produksi Coca-Cola dimulai dengan proses pengolahan air.
Air didapat dari sumur dengan kedalaman 100-200 meter. Pada
kedalaman ini diharapkan tidak ada zat organik dan bebas dari
35
pencemaran. Air ini dilakukan pengolahan terlebih dahulu seperti
menghilangkan gas terlarut dalam air dengan menggunakan H2SO4,
penyaringan menggunakan kerikil, lalu dialirkan ke buffer tank
ditambahkan klorin 10% untuk membunuh sisa-sisa bakteri. Lalu air
disaring kembali dengan karbon filter dan polisherfilter. Hasil
penyaringan terakhir ini yang digunakan sebagai bahan pembuatan
minuman. Proses kedua adalah pembuatan sirup. Sirup merupakan hasil
penambahan air dan gula. Pelarutan air dan gula dilakukan selama 60
menit. Setelah itu dilakukan penyaringan yang menghasilkan sirup dasar.
Sirup dituangkan dalam tangki pencampur. Lalu dimasukkan konsentrat
dan diaduk selama 1 jam.
Proses ketiga adalah pemurnian CO2. Hasil penyaringan tersebut
akan dicampur dengan air dan sirup. Proses pencampuran ini disebut
proses paramix. Hasil pencampuran didinginkan sehingga suhunya
menjadi 0-1°C. campuran kemudian dimasukkan ke dalam karbonasi
adalah proses pelarutan CO2 dengan suatu cairan.
Proses keempat adalah proses pembotolan. Mulanya botol dicuci
dan dipanaskan pada suhu 70°C. lalu diperiksa oleh inspektur apakah
botol sudah memenuhi syarat atau belum. Setelah botol siap, dilakukan
pengisian minuman dalam botol. Kemudian dilakukan penutupan botol
dan memberian kode produksi lalu terakhir adalah pengepakan.
Proses produksi dilakukan dengan menggunakan mesin. Sistem
manual hanya dilakukan saat inspektur meneliti apakah botol yang akan
diisi minuman sudah banyak berada di pasaran. Mesin yang digunakan
telah dipesan khusus. Hal ini dikarenakan perusahaan Coca-Cola
memiliki standar sendiri dalam pemilihan dan proses produksinya. Setiap
kali produksi Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea dilakukan
pemeriksaan produk. Mulai dari water treatment, sampel sirup, sirup
akhir, dan hasil minuman. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium.
standar mutu yang selalu dipertahankan adalah kemurnian, rasa, bau, dan
penampakan.
36
c. Kemasan
Kemasan juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu
pemasaran. Kemasan produk dari PT. Coca-Cola ini sendiri telah
memiliki keunikan yang menjadi keunggulan produk. Keunikan tersebut
terlihat dari warna merah yang telah menjadi ciri khas sejak lama dan
simbol berupa tulisan “Coca-Cola” dimana warna merah tersebut
merupakan simbol sejarah lahirnya Coca Cola.
Lingkungan manajemen pemasaran eksternal PT. Coca-Cola terdiri
dari pelanggan, pesaing, pemasok, dan distributor.
a. Pelanggan
Pelanggan potensial produk PT. Coca-Cola sangatlah luas terutama para
kawula muda. Hal ini terbukti banyak anak SMP, SMA, dan Mahasiswa
yang mengkonsumsi produk dari PT. Coca-Cola. Berbagai varian yang
selalu menjadi inovasi perusahaan menjadikan pelanggan loyal kepada
produk keluaran PT. Coca-Cola. Produk-produk dari PT. Coca-Cola telah
berhasil merebut pangsa pasar yang luas di kalangan masyarakat yang
hampir menguasai di semua segmen pasar. Segmen pasar PT. Coca-Cola
telah meluas di semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa
namun target utama tetaplah pada segmen pasar remaja.
b. Pesaing
Kesuksesan yang dicapai oleh PT. Coca-Cola tidaklah dengan
mudah diraih. Berbagai perusahaan lain mulai bermunculan untuk
menyaingi apa yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola. Akan tetapi
PT. Coca-Cola selalu bisa menciptakan suatu produk baru dimana
perusahaan lain tidak bisa menandingi sehingga walaupun banyak
pesaing yang ada, tetapi konsumen tetap berpandangan bahwa
PT. Coca-Cola lah yang terbaik diantara perusahaan minuman lainnya.
c. Pemasok
Bahan baku utama yang diperlukan oleh perusahaan semuanya
diperoleh dari PT. Coca-Cola Company yang berada di Atlanta, Georgia,
Amerika Serikat, Oleh karena itu perolehan bahan baku juga dari
37
pusatnya yang berada di Amerika tersebut. Alasan inilah yang
menjadikan rasa dari produk Coca-Cola sama di wilayah manapun di
seluruh dunia.
d. Distributor
Pendistribusian produk-produk PT. Coca-Cola kepada konsumen
melalui berbagai distributor yang telah disiapkan oleh pihak perusahaan.
Proses distribusi ini bertujuan agar produk bisa menjangkau ke berbagai
wilayah yang menjadi target pasar dari PT. Coca-Cola. Perusahaan
berusaha sekeras mungkin agar konsumen dapat membeli produk dengan
lokasi pasar yang mudah untuk dijangkau.
2. Lingkungan dan Manajemen Pemasaran di PT. SidoMuncul
Lingkungan dan manajemen pemasaran di PT. SidoMuncul tidak jauh
berbeda dengan lingkungan pemasaran PT. Coca-Cola yaitu terdiri dari
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah
lingkungan pemasaran yang langsung berkaitan dengan ruang lingkup di
dalam perusahaan yang mana sebagai faktor penting juga dalam
menjalankan pemasaran produk PT. SidoMuncul. Lingkungan internal ini
terdiri dari sumber daya manusia, manajemen yang meliputi bahan baku
utama, proses produksi dan juga pengemasan serta teknologi yang
mendukung dalam proses operasional perusahaan. Sumber daya manusia
yang ada di PT. SidoMuncul ini memiliki lebih dari 2000 karyawan yang
telah ditempatkan di bagian masing-masing sesuai kemampuan. Bahkan
semakin lama perusahaan ini terus berkembang pesat maka jumlah sumber
daya manusia yang dibutuhkan juga semakin bertambah. Bertambahnya
jumlah karyawan juga disebabkan oleh banyaknya differensiasi produk PT.
SidoMuncul yang keluar dengan berbagai macam varian produk, sehingga
sumber daya manusia dalam proses produksi ini juga bertambah. Selain
karyawan biasa, lingkungan internal PT. SidoMuncul juga terdapat
pimpinan pusat perusahaan serta kepala staf bagian sesuai bidangnya
tersendiri. Setiap bagian produksi karyawan diketuai oleh seorang pimpinan
atasan sesuai dengan bidang karyawan, hal ini dilakukan agar kerja daripada
38
karyawan dalam proses persiapan bahan baku, proses produksi hingga tahap
pengemasan dapat terpola dan terarah dengan baik sehingga juga lebih dapat
efisien dan cepat. Sebagai pendukung, PT. SidoMuncul juga memiliki
tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi,
pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dan lain-
lain. Setiap beberapa bulan sekali juga diadakan pelatihan-pelatihan kepada
karyawan-karyawan dengan tujuan selalu terampil dan cekatan dalam
bekerja dan selalu diberi dorongan dan motivasi khusus yang ditujukan oleh
para karyawan. Untuk mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga
merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya apoteker, dokter
umum, dokter gigi dan spesialis.
Lingkungan pemasaran internal lainnya adalah manajemen dalam
perusahaan yang terdiri dari :
a. Bahan baku utama
PT. SidoMuncul menggunakan bahan baku utama yaitu
memanfaatkan tanaman obat (biofarmaka) yang terdiri lebih dari 150
macam bahan baku yang dapat berbentuk akar, batang, daun, dan
sebagainya dengan ukuran yang berbeda. Tanaman obat tersebut di
antaranya kayu manis, pasak bumi, jahe, kunyit, kencur, pala,
tempuyung, dan lain sebagainya. PT. SidoMuncul dalam memperoleh
bahan baku tersebut tentunya melakukan kemitraan dengan para petani
tanaman obat, agar ketersediaan bahan baku tetap selalu terjaga.
Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO (First In First Out) , masuk
pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku
yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada
rusaknya bahan baku. Ciri khas dari persediaan bahan baku dari
PT. SidoMuncul ini yaitu beberapa tanaman obat seperti kayu pasak
bumi didatangkan langsung Kalimantan, sehingga kualitas yang berasal
dari sana lebih bagus dan memenuhi standar. Kayu manis juga
didatangkan dari petani dalam bentuk utuh karena dengan tujuan untuk
mempertahankan kualitas kayu manis serta agar lebih mudah dibedakan
39
dengan bahan baku lainnya karena tidak didatangkan dalam bentuk
gerabah. PT. SidoMuncul sangat memperhatikan kualitas dari bahan
baku yang telah datang ke gudang. Sebelum disimpan ke dalam gudang
perlu disortasi terlebih dahulu oleh R & D (Research & Development)
PT. SidoMuncul agar bahan baku yang akan digunakan nantinya
memenuhi standar baik dalam kualitas maupun kebersihan. Kadar air
bahan baku yang masuk dalam gudang penyimpanan juga harus kurang
dari 10 %, hal ini dimaksudkan agar bahan baku tidak lembab di dalam
gudang, sehingga tidak mudah busuk dan bahan baku tersebut memiliki
data kandungan zat aktif beserta kadarnya. Tata cara penyimpanan juga
tidak boleh langsung bersentuhan dengan lantai namun dengan
menggunakan alas ampalan dahulu sebelum diletakkan dan tetap
menjaga kebersihan agar tetap terjaga kualitasnya.
b. Proses Produksi
Proses produksi PT. SidoMuncul selalu mengutamakan adanya
Good Manufacturing Practices (GMP) dengan berpedoman pada
rasional, ilmiah serta memperhatikan segi keamanan produk yang
didokumentasikan sehingga tercapai keseragaman proses dalam
menghasilkan produk yang bermutu dan stabil. Proses produksi jamu di
PT. SidoMuncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan
baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti
memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan
baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan
baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku
kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci,
dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini tidak diperkenankan untuk
melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses
pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa
untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer)
menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke
40
proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang
sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses
pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
c. Kemasan
Kemasan produk merupakan salah satu strategi yang penting dalam
meningkatkan keputusan pembelian produk PT. SidoMuncul, namun hal
terpenting yang harus diperhatikan oleh PT. SidoMuncul adalah kemasan
produk yang harus memiliki ciri khas yang tidak mudah untuk diikuti
oleh pesaing. Agar tidak mudah diikuti oleh pesaing, kemasan harus
tersusun dari berbagai elemen dasar yang penting. Kemasan produk PT.
SidoMuncul terdiri dari enam dimensi, yaitu ukuran, bentuk, bahan dasar,
warna, tulisan, dan tanda merk. Ukuran dari kemasan produk PT.
SidoMuncul bermacam-macam dari yang ukuran kecil sampai ukuran
besar. Bentuk dari kemasan juga berbeda antara jenis produk satu dengan
yang lain, misalnya bentuk kemasan produk Tolak Angin berbentuk
persegi panjang dengan ukuran yang kecil, namun juga banyak bentuk
lain seperti persegi, dsb. Bahan dasar dari kemasan juga bermacam-
macam, ada yang berbahan dasar plastik kemasan, kertas, botol kaca,
botol plastik, dsb. Warna, tulisan dan tanda merk juga disesuaikan
dengan ciri khas brand produk PT. SidoMuncul. Keenam dimensi
tersebut dibuat dengan persiapan yang matang karena agar kemasan dari
produk PT. SidoMuncul ini memiliki identitas yang kuat, praktis, mudah
digunakan, dan menampilkan citra dari suatu produk yang berkelas dan
modern. Kemasan produk sangat berpengaruh secara positif terhadap
keputusan pembelian, sehingga kemasan produk PT. SidoMuncul ini
dikemas secara terperinci dan berkelas agar memberikan pengaruh yang
positif terhadap keputusan pembelian.
41
Lingkungan manajemen pemasaran PT. SidoMuncul juga meliputi
lingkungan eksternal, yang terdiri dari pelanggan, pemasok, distributor, dan
pesaing.
a. Pelanggan
Pelanggan potensial produk PT. SidoMuncul sangatlah luas dan
bermacam dan telah diminati dari segala umur, jenis kelamin dan
wilayah. Hal ini terbukti dari anak-anak sampai dewasa juga
mengkonsumsi produk dari PT. SidoMuncul. Produknya pun juga
disesuaikan dengan segmen pasarnya, dengan bervarian ragam jenis
produk PT. SidoMuncul yang diproduksi kepada semua segmen pasar,
hal ini menarik pelanggan potensial produk PT. SidoMuncul semakin
banyak. Hal ini merupakan strategi pemasaran juga dalam menarik
pelanggan. Jadi dapat dikatakan pelanggan produk PT. SidoMuncul
banyak dan terus bertambah dari semua segmen baik dari anak-anak
sampai dewasa dikarenakan banyaknya macam produk yang dihasilkan
PT. SidoMuncul yang ditujukan tidak hanya untuk satu segmen saja.
Misal produk Tolak Angin dapat dikonsumsi oleh dewasa, namun juga
bisa dikonsumsi oleh anak-anak yaitu Tolak Angin khusus anak-anak
yang dilengkapi dengan berbagai varian rasa yang disukai anak-anak.
b. Pemasok
Bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan semua adalah asli
lokal tanaman obat (biofarmaka) yang berasal dari Indonesia. Pasokan
semua bahan baku utama adalah hasil dengan menjalin kemitraan dengan
para petani tanaman obat. Selama ini PT. SidoMuncul terus menambah
kemitraannya dengan petani karena juga semakin meningkatnya
permintaan produk dari PT. SidoMuncul sehingga agar tetap menjaga
ketersediaan bahan baku utama untuk produk PT. SidoMuncul ini. PT.
SidoMuncul tidak hanya menerima pasokan bahan baku dari petani saja,
namun juga memfasilitasi para petani dengan memberikan bibit-bibit
ungulan tanaman obat agar kualitas bahan baku memenuhi standar
kebutuhan produksi PT. SidoMuncul.
42
c. Distributor
Pendistribusian produk-produk PT. SidoMuncul kepada konsumen
melalui berbagai distributor yang telah ada di PT. SidoMuncul untuk
menunjang kelancaran distribusi produk ke berbagai wilayah.
Perusahaan memberikan dukungan distribusi dengan sistem reward dan
bonus kepada para sales yang mampu mendistribusikan produk dengan
target tertentu yang telah ditentukan dengan kebijakan perusahaan.
Distributor-distributor PT. SidoMuncul membentuk sebuah PT, yang di
antaranya untuk distribusi produk ke konsumen yaitu PT.
MunculMekar, kemudian mengenai hal etiket dan pengemasan yaitu
PT. MunculPutra, sedangkan dalam hal transportasi yang terdiri dari
truk, mobil box, sepeda motor yaitu PT. MunculArmada.
d. Pesaing
Perusahaan jamu yang memproduksi ekstrak tanaman obat dan
dikemas dengan modern sampai saat ini terus bertambah, karena semakin
sadarnya para konsumen tanpa pengobatan medis mengkonsumsi obat-
obat herbal kini juga tidak kalah manjurnya. PT. SidoMuncul yang
merupakan perusahaan jamu pertama kali di Indonesia menjadi besar dan
berkembang dan tidak heran jika saat ini banyak pesaing-pesaing yang
mencoba mendirikan perusahaan obat tradisional dan tidak tanggung-
tanggung mencoba untuk menjatuhkan image produk PT. SidoMuncul
dengan cara memlesetkan salah satu iklan dari PT. SidoMuncul.
Perusahaan pesaing PT. SidoMuncul salah satunya PT. Air Mancur, PT.
Mustika Ratu, dan sebagainya. Jamu-jamu bahan kimia obat (BKO) yang
merebak di Indonesia saat ini (misal Koperasi perusahaan jamu BKO di
Cilacap) menjadi sebuah persaingan yang tidak sehat di industri jamu,
perusahaan-perusahaan tersebut hanya mencari keuntungan semata, dan
tidak memikirkan bahayanya terhadap konsumen. Di tengah krisis
ekonomi saat ini juga menyebabkan kondisi bahan-bahan baku produk
tidak stabil, pembiayaan proses produksi, distribusi dan lain-lain menjadi
semakin mahal, karenanya dibutuhkan solusi yang tepat bagi PT.
43
SidoMuncul untuk menyiasati kondisi seperti ini dan meyakinkan kepada
para pelanggannya bahwa produk PT. SidoMuncul asli tidak
mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya karena murni dari
ekstrak tanaman obat herbal yang aman dikonsumsi oleh konsumen,
sehingga loyalitas pelanggan tetap terjaga.
D. Segementasi dan Targeting Pasar Produk
1. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. Coca-Cola
a. Penerapan Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. Coca-Cola
Segmentasi pasar adalah proses pemilahan atau pembagian pasar ke
dalam beberapa kelompok pelanggan (sub-market) yang memiliki
karakteristik sama dalam kebutuhan dan sikap, dan diharapkan akan
memberikan respon yang sama terhadap penawaran yang disampaikan.
Dengan melakukan segmentasi pasar produsen, akan lebih tepat dalam
mengarahkan program pemasarannya secara lebih efektif. Pemikiran
mengenai segmentasi pasar dapat dikatakan sebagai jawaban terhadap
model pemasaran yang berlangsung sebelumnya yang tidak lagi mampu
menjawab dinamika perkembangan kebutuhan tuntutan pelanggan yang
semakin beragam.
Pada dasarnya pemikiran mengenai segmentasi pasar merupakan
sebuah evolusi dari model pemasaran yang pernah berlaku, di antaranya
adalah :
1) Pemasaran massal (mass marketing). Merupakan pemasaran yang
dilakukan terhadap satu jenis produk yang diproduksi secara besar-
besaran, didistribusikan secara besar-besaran, dan dipromosikan
secara besar-besaran. Pertimbangan utama dari pemasaran massal
adalah rendahnya harga pokok dan harga jual sehingga diharapkan
dapat tercipta pasar potensial yang besar. PT. Coca Cola pada awalnya
menempuh model pemasaran massal ini.
2) Pemasaran aneka produk (product differentiated marketing)
Merupakan pemasaran yang dilakukan terhadap dua atau lebih produk
dari satu lini produk yang sama yang masing-masing produk berlainan
44
dalam model, ukuran, kualitas dan yang lainnya. Pada
perkembangannya PT. Coca Cola membuat diferensiasi produk
dengan kemasan dan ukuran yang berbeda untuk pelanggan yang
sama.
3) Pemasaran sasaran (target marketing) Merupakan pemasaran yang
dilakukan pada pasar sasaran bagi sebuah produk yang memang
dirancang khusus untuk pelanggan dari pasar itu. Awalnya pasar
dipisahkan dalam beberapa segmen, produsen memilih satu atau lebih
segmen yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Produsen
kemudian memproduksi barang dan mengembangkan semua bauran
pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing segmen yang
dibidik. PT. Coca Cola memproduksi Fanta kuning bagi konsumen
Indonesia yang menyukai jeruk.
Pada saat ini sudah terlalu sulit untuk menerapkan pemasaran
massal, bahkan yang terjadi saat ini adalah de-masalisasi, artinya
dilakukan pengkhususan-pengkhususan dalam kegiatan pemasaran.
Dengan pengkhususan sasaran atau target pasar, produsen dapat
mengembangkan produk yang tepat, mampu menyesuaikan harga,
saluran distribusi dan promosi bagi masing-masing pasar dengan lebih
efisien.
PT. Coca-Cola membagi segmentasi pasar menjadi 2 bagian yaitu
segmentasi modern dan segmentasi tradisional. Segmentasi modern
meliputi supermarket, hypermart, alfamart, indomaret, dan lain-lain,
sedangkan segmentasi tradisional banyak sekali macamnya meliputi
provision (toko eceran, toko kelontong, warung-warung kecil), dan MIC
(perhotelan, restoran, kafe). Ada kriteria tertentu yang dapat merubah
segmentasi yang sudah ada misalnya pendapatan toko dan juga
keuntungannya, disini pihak manajemen national office dari
PT. Coca-Cola sendiri yang menentukannya. Segmentasi pasar yang
dilakukan PT. Coca-Cola tidak bergantung pada pemerintah, untuk
45
menentukan masuk segmentasi mana yang dipilih, nantinya secara
keseluruhan ditentukan oleh pihak perusahaan.
Targeting adalah proses mengevaluasi dan membandingkan
berbagai segmen pasar dan memilih satu/ lebih diantaranya sebagai pasar
sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif
dan efisien. Targeting pasar dari PT. Coca-Cola adalah kalangan remaja
meliputi anak SMP, SMA, Mahasiswa, dan juga keseluruhan kawula
muda. Target ini dipilih karena biasanya usia-usia remaja seringkali
menginginkan sesuatu yang segar, yang bisa membuat mereka semangat
sesuai dengan produk-produk PT. Coca-Cola yang identik dengan
kesegaran. Ruang lingkup targeting pasar di PT. Coca-Cola hanya pada
wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Madiun karena memang
merupakan perusahaan pusat yang berada di Semarang, Jawa Tengah.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi dan Targeting
Pasar Produk di PT. Coca-Cola
PT. Coca-Cola hanya sedikit mengalami hambatan dalam
menentukan segmentasi dan targeting pasar produk yang dihasilkannya.
Hambatan tersebut misalnya diantara salesman ada perebutan segmen
pasar dalam mereka memasarkan produknya. Namun hal itu sudah bisa
diatasi dengan pembagian wilayah tugas pemasaran yang semakin
diperjelas untuk tiap salessman. Untuk hambatan yang lebih besar
selebihnya tidak ditemui.
2. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. SidoMuncul
a. Penerapan Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. SidoMuncul
Segmentasi pasar merupakan membagi sebuah pasar ke dalam
kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan,
karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran yang terpisah. Dengan menggolongkan atau
mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum
perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan
46
meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.
PT. SidoMuncul membagi segmentasi pasar menjadi 2 bagian.
Segmentasi yang pertama yaitu membedakan produk, artinya
membedakan produk berdasarkan selera yang berbeda-beda dari
masyarakat misalnya masyarakat Indonesia yang menyukai rasa manis
maka diciptakan produk jahe wangi yang rasanya manis, sedangkan
masyarakat luar negeri tidak terlalu menyukai rasa manis, maka
diciptakan produk ginger tea. Akan tetapi komposisi dari produk tersebut
tetap sama. Segmentasi yang kedua yaitu membedakan penyajian, dalam
hal ini ukuran penyajiannya. Contohnya untuk kalangan menengah ke
atas dibuatkan produk dengan penyajian dalam ukuran karton yang
harganya tiap karton 18 ribu rupiah, sedangkan untuk kalangan
menengah ke bawah dibuatkan produk dengan penyajian dalam toples
atau sachet, untuk 1 toples dihargai 5 ribu rupiah.
Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak
dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar.
Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang
beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi
bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar. Targeting
pasar produk PT. SidoMuncul lebih ditekankan pada wilayah Nusantara
yaitu Pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi dan Irian. Namun PT. SidoMuncul juga melakukan produksi
luar negeri yaitu 30% dari omset. Negara tersebut yaitu Singapura,
Malaysia, Brunei Darussalam, Timur Tengah, Russia, Hongkong dan
Australia.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi dan Targeting
Pasar Produk di PT. SidoMuncul
Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda dan target pasar
produk, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan
memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Hal
47
ini juga dialami PT. SidoMuncul dimana terdapat hambatan dalam
Segmentasi dan Targetting Pasar Produk di PT. SidoMuncul. Hambatan
tersebut mengenai perbedaan budaya. Tiap budaya antar wilayah
tentunya berbeda sehingga upaya yang dilakukan oleh pihak
PT. SidoMuncul adalah dengan melakukan survey di daerah yang akan
menjadi sasaran produk PT. SidoMuncul. Setelah melakukan survey,
maka perusahaan bisa meramalkan berapa banyak produk yang perlu
didrop di wilayah tersebut, sehingga produk semaksimal mungkin dapat
laku semuanya atau hanya menyisakan sedikit saja.
E. Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk
1. Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. Coca-Cola
a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. Coca-Cola
Memposisikan suatu merk adalah menggambarkan
bagaimana konsumen menerima suatu merk. Positioning
dapat juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana
suatu badan usaha dapat diterima oleh konsumen. Dalam
melakukan positioning product, badan usaha berusaha
mempengaruhi agar konsumen memiliki image yang
positif baik terhadap perusahaannya maupun terhadap
produk yang ditawarkan. Agar konsumen lebih mengenal
produknya dan untuk mempermudah konsumen
mengingat produknya dalam keputusan pembelian, maka
merk memegang peranan yang penting, oleh sebab itu
badan usaha juga harus memposisikan merknya dengan
baik dibenak konsumen agar dapat menciptakan brand
image yang positif.
Dengan adanya positioning yang baik maka badan
usaha akan mempunyai posisi persaingan yang menarik
dan akan didukung oleh asosiasi yang kuat pula. Pada
situasi persaingan yang semakin ketat perbedaan image
48
suatu produk bisa menjadi lebih kompleks dan pasar
menjadi lebih ramai sehingga konsumen menjadi lebih
mempercayai citra merk suatu produk dan pada atribut
aktual suatu produk dalam keputusan pembeliannya
Asosiasi yang berbeda dapat menjadi kunci persaingan
yang menguntungkan karena jika suatu merk mempunyai
posisi yang baik maka konsumen cenderung memilihnya
dalam keputusan pembeliannya sehingga menjadi
rintangan berat bagi persaingannya.
PT. Coca-Cola memposisikan diri sebagai perusahaan
yang memfokuskan produksi pada segmen minuman
ringan baik bersoda maupun non-soda, dimana
permintaan akan produk ini selalu tinggi, disukai banyak
orang sehingga mempunyai prospek usaha kedepan yang
menjanjikan. Akan tetapi dengan banyaknya perusahaan
pesaing yang menawarkan produk yang sama akan
berpengaruh terhadap proses pemasarannya. Dengan
demikian PT. Coca-Cola harus mampu memposisikan
produknya dengan tepat dengan mensegmentasikan pasar
yang dikehendaki. Dengan demikian produk tersebut
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
sehingga akan selalu dapat tercipta kesan tertentu dan
diingatan konsumen. Dengan kata lain positioning adalah
suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk
mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana
konsumen di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu,
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu
perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
49
Strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh
perusahaan yang menerapkan strategi produk diferensiasi
agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing di pasar
dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap
strategi berikut ini.
1) Diferensiasi Produk
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan
keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman,
nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah,
terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam
keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen
dibandingkan dengan produk pesaing lainnya. Di PT.
Coca-Cola ini diferensiasi produk dilakukan dengan
pengemasan yang unik dibandingkan dengan produk
lain, misal bentuk botolnya yang berliku-liku dan
labelnya yang berwarna merah menunjukkan ciri khas
dari produk PT. Coca-Cola.
2) Diferensiasi Kualitas Pelayanan
Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-
unsur marketing mix : product, place, price,promotion,
people, packaging, programming partnership sehingga
kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi
harapan. Di PT. Coca-Cola ini, diferensiasi kualitas
pelayanan ditunjukkan dengan produk minuman yang
berkualitas, baik itu dilihat dari prosesnya yang higienis,
produknya yang bermutu, pengemasannya yang dibuat
sangat menarik, dan promosi yang selalu menarik di
setiap produk-produk yang dihasilkannya.
3) Diferensiasi Citra
50
Citra identik dengan atribut adalah sebuah
karakteristik, yang khusus atau pembeda dari
penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra
adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang
menciptakan citra sebuah merk. Proses pencitraan
harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan,
dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap
elemen citra untuk memastikan bahwa merk itu
memiliki prospek yang baik secara terus- menerus.
Diferensiasi produk yang dilakukan dan dibuat oleh
PT. Coca-Cola adalah dengan menciptakan beberapa
inovasi rasa yang beraneka ragam agar mampu
menguasai pasar minuman ringan dan mampu
menyaingi perusahaan kompetitornya. Beberapa
macam produk yang dihasilkan yaitu pada kelas
minuman bersoda terdapat Coca-Cola, Fanta dan Sprite.
Pada minuman ringan non-soda terdapat minute maid,
frestea, powerade dan ades. Varian produk ini dibuat
oleh perusahaan agar dapat memenuhi semua
kebutuhan konsumen tanpa harus berpindah merk
sehingga semua konsumen dapat menikmati kualitas
dari Coca-Cola itu sendiri. Sedangkan untuk diferensiasi
citra sendiri, perusahaan membuat citra yang berbeda-
beda pada setiap produk minuman bersodanya. Pada
Coca-Cola, citra yang dibuat perusahaan yaitu untuk
masyarakat muda sampai dewasa dan pada fanta diberi
kesan untuk kelas anak muda yang masih sekolah. Hal
ini dilakukan yaitu agar konsumen merasa lebih tertarik
dengan produk hasil racikan Coca-Cola itu sendiri.
51
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi
Pasar Produk di PT. Coca-Cola
Dalam menjalankan suatu bisnis atau perusahaan,
sudah pasti terdapat hambatan dan beberapa hal yang
membuat proses pemasaran menjadi terganggu.
Positioning pada PT. Coca-Cola sudah baik, perusahaan
sudah dikatakan mampu memimpin pasar dalam
penjualan produk softdrink terutama minuman bersoda.
Hanya saja terdapat beberapa pesaing seperti pepsi,
mirinda, dan hambatan paling kuat adalah munculnya
produk “Big Cola” dimana produk ini memiliki varian rasa
seperti Coca-Cola, Fanta dan Sprite namun dijual dengan
harga yang lebih murah, yaitu tiga ribu rupiah per
botolnya. PT. Coca-Cola mengatasi hambatan ini dengan
mengeluarkan produk baru yaitu Coca-Cola dengan
ukuran botol sedikit diperkecil dan dengan harga yang
lebih terjangkau agar dapat meredam produk “Big Cola”.
Untuk diferensiasi produk dan pasar, PT. Coca-Cola tidak
menemui hambatan yang berarti karena PT. Coca-Cola
sudah banyak melakukan inovasi dan diferensiasi pada
produk-produknya seperti Coca-Cola biasa dan zero,
fanta, sprite lemon dan plong, frestea rasa markisa, apel
dan lemon, powerade, minute maid dan ades pada produk
air mineral.
2. Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. SidoMuncul
a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. SidoMuncul
Pada saat melakukan positioning product maka
pemasar berusaha untuk menimbulkan suatu image atau
asosiasi pada mental konsumen. Oleh sebab itu pemasar
berusaha untuk merancang positioning product
sedemikian rupa agar konsumen terkesan dan melakukan
52
pemilihan terhadap produk tersebut pada keputusan
pembeliannya. Dalam melakukan positioning product
perusahaan harus menyadari bahwa terdapat pengaruh
positioning product terhadap brand image.
Diposisikannya suatu merk dengan baik akan
membuat produk tersebut memiliki posisi menarik yang
bersaing dengan didorong oleh asosiasi yang kuat.
Asosiasi tersebut tidak hanya ada tetapi memiliki tingkat
kekuatan, suatu keterkaitan dalam merk akan menjadi
lebih kuat bila didasarkan pada beberapa pengalaman
atau keterbukaan dalam mengomunikasikan merk
tersebut. Ciri produk dan manfaat dari suatu produk
dengan kemasan dengan saluran distribusi merupakan
pusat dari brand image. Nama merk, simbol dan slogan
merupakan alat positioning yang paling penting. Dalam
melakukan product positioning, pemasar juga harus dapat
memposisikan merknya agar merk tersebut dapat
diterima oleh konsumen. Apabila sudah tercipta asosiasi
yang baik terhadap merk maka akan tercipta brand image
yang positif.
Porter mengemukakan rantai nilai (value chain)
sebagai alat utama untuk mengenali keunggulan bersaing
potensial. Setiap perusahaan merupakan kumpulan
kegiatan yang dilakukan untuk merancang, memproduksi,
memasarkan, menyampaikan dan mendukung produknya.
Rantai nilai memilah-milahkan sebuah perusahaan
menjadi sembilan kegiatan yang relevan secara strategik
guna memahami perilaku biaya dalam bisnis dan industri
secara spesifik serta sumber-sumber diferensiasi yang
ada dan yang potensial. Sembilan kegiatan nilai ini terdiri
53
atas lima kegiatan lima kegiatan primer dan empat
kegiatan penunjang. Lima kegiatan primer adalah
memasukkan bahan ke dalam bisnis, mengerjakannya,
mengirimkannya ke luar, memasarkannya, dan
memberikan pelayanan. Kegiatan-kegiatan penunjang
terjadi di seluruh kegiatan primer ini. Jadi pemerolehan
(procurement) yang merupakan pembelian berbagai
masukan untuk tiap-tiap kegiatan primer, hanyalah
sebagian saja dari apa yang ditangani oleh bagian
pembelian.
Positioning produk pada PT. SidoMuncul dianggap
sebagai suatu hal yang sangat penting karena di dalam
persaingan pasar akan terdapat kompetisi dengan
segmentasi yang sama. Oleh karena itu PT.
SidoMuncul harus pandai dalam memposisikan produk di
pasar. Hal ini dilakukan PT. SidoMuncul dengan
menentukan target sendiri yang lebih tinggi dari target
rata-rata yang ada di pasar sehingga dengan begitu
perusahaan sudah pasti dapat mencapai target dengan
baik bahkan lebih baik daripada perusahaan
kompetitornya. Namun demikian, dalam kancah
persaingan tidak bisa semua berjalan dengan sekehendak
hati perusahaan. Target mungkin sudah dibuat namun
harus disesuaikan dengan keadaan riil di pasar, yaitu
meliputi kemampuan membeli konsumen dan segmentasi
pasar. Yang dimaksud disini yaitu sebagai contoh
walaupun setelah menerapkan segala macam langkah
dan rencana yang matang mengenai penjualan dan
pemasaran produk dan sudah meraih positioning produk
yang baik tidak lantas harus membuat produsen
54
menaikkan harga jual di pasaran sedangkan daya beli
masyarakat hanya mampu dengan harga semula yang
rendah, sama seperti sebelum perusahaan mendapat
positoning yang baik. Sebagai contoh untuk jamu masuk
angin yang biasanya hanya dikonsumsi oleh masyarakat
tingkat menengah ke bawah, maka kita harus bisa
menjual jamu tersebut dengan harga yang normal dan
bahkan sama dengan harga dari perusahaan lain namun
dengan kualitas yang lebih baik.
PT. SidoMuncul selama ini sudah memiliki lebih dari
100 varian produk. Varian produk ini dibuat agar mampu
memenuhi kebutuhan pasar akan jamu yang dapat
meredakan berbagai macam keluhan. PT.
SidoMuncul tetap akan memproduksi varian jamunya
selama produk tersebut masih ada yang membutuhkan.
Produksi tetap dilakukan namun jumlah produksi tidak
sebanyak dulu. Hal ini dilakukan karena perusahaan tidak
ingin kehilangan konsumen. Namun selama ini yang
dikenali oleh pasar yang paling terkenal yaitu produk
tolak angin dan kuku bima saja
PT. SidoMuncul juga selalu mengikuti trend, jika
trendnya yaitu masyarakat tidak menyukai jamu dengan
rasa pahit maka perusahaan membuat jamu yang tidak
terasa pahit, sesuai dengan selera masyarakat. Trend ini
juga diterapkan dalam bentuk jamu yang diproduksi oleh
PT. SidoMuncul. PT. SidoMuncul memiliki varian jamu
dalam bentuk serbuk, cair, pil maupun kaplet untuk
memanjakan konsumen.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi
Pasar Produk di PT. SidoMuncul
55
Hambatan yang ditemui oleh PT. SidoMuncul yaitu
adanya pesaing dari perusahaan lain yang berusaha
menciptakan produk yang sama namun tentu saja dengan
kualitas yang berbeda. Untuk itu perusahaan mengatasi
masalah ini dengan lebih memperkuat bidang Research
and Development. PT. SidoMuncul memiliki kurang lebih
sebanyak 3000 orang karyawan dan 250 diantaranya
adalah bidang R&D. Bidang ini mengkaji apa yang
dibutuhkan oleh konsumen dan juga meneliti formula-
formula baru yang dapat digunakan untuk menciptakan
jamu varian baru yang dapat menarik minat konsumen
dan dengan kualitas dan khasiat yang mumpuni.
Perusahaan dapat mengetahui apa yang sedang
diinginkan oleh konsumen dengan melakukan polling dan
sampling tentang produk baru yang belum diluncurkan
dan melihat tanggapan mereka mengenai produk
tersebut. Selain itu juga dilakukan tanya jawab sekilas
mengenai produk-produk PT. SidoMuncul. Hal ini
dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui bagaimana
posisi perusahaan di pasar dan di hati konsumen sehingga
dengan begitu perusahaan dapat menganalisis dan
segera menentukan langkah yang tepat untuk
perusahaan ke depannya agar positioning perusahaan
semakin baik.
F. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk
1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk di PT. Coca-Cola
a. Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk di PT. Coca-Cola
Variabel yang ada dalam bauran pemasaran sering dikenal dengan
“4P” yaitu product (Produk), promotion (promosi), price (harga) dan
placement (penempatan produk). Keempat variabel tersebut saling
56
berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Penjelasan dari keempat
faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1) Produk (Product)
Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar
yang diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga
dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk dari
PT. Coca-Cola terbuat dari campuran bahan-bahan yang di mix
menjadi suatu minuman yang menyegarkan, yakni terbuat dari sirup
coke, gula, CO2 dan konsentrat, dengan bahan–bahan produk tersebut
diwakili oleh atribut-atribut, yaitu warna yang menarik, rasa yang
segar, aroma yang khas, kemasan yang bersih, volume yang diberikan
bebas bahan pengawet dan produk dijual dingin. PT. Coca-Cola
memiliki persepsi mutu yang bagus sehingga PT. Coca-Cola
mempertahankan dan terus melakukan perbaikan pada kemasan agar
terlihat lebih menarik lagi. Terlihat pada positioning yang ada pada
kemasan merk yang lebih bervariasi akan dapat membedakan merk
Coca-Cola dengan merk minuman ringan lainnya. Yakni dengan
membuat varian botol kaca kemasan dari botol, kaleng dan botol
plastik dimana setiap botol kemasan memiliki keistimewaan sendiri
karena pada botol kaca lebih tahan lama dapat bertahan selama 1
tahun di banding dengan botol kemasan plastik yang hanya dapat
bertahan 6 bulan tetapi memiliki berat yang ringan dibanding dengan
botol kaca.
PT. Coca-Cola juga melakukan perbaikan dalam hal aroma yang
khas yaitu dengan meningkatkan diferensiasi aroma agar menjadi
lebih khas lagi dan menyesuaikan dengan selera konsumen. Jika hal
ini terus dibiarkan, maka dikhawatirkan akan berdampak pada
peralihan ke merk minuman ringan lainnya. Peralihan tersebut dapat
terjadi sebagai akibat akumulasi ketidakpuasan konsumen, karena
57
harapannya terhadap atribut yang terdapat pada Coca-Cola belum bisa
terpenuhi.
2) Harga (Price)
Bauran harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang menghasilkan pendapatan. Dalam hal ini, konsumen masih
mempunyai pemikiran harga yang ditawarkan harus sesuai dengan
mutu dan volume yang didapat. Untuk itu, pihak PT. Coca-Cola
meningkatkan mutunya agar lebih baik lagi dan volume yang sesuai
dengan selera konsumen, namun dengan harga yang terjangkau oleh
konsumen. Dengan kata lain, PT. Coca-Cola menerapkan strategi
penetapan harga berdasarkan persepsi pembeli. Penetapan harga
berdasarkan persepsi pembeli ini dimulai dengan memahami
keseluruhan nilai suatu produk yang diciptakan bagi pembeli dan
menetapkan harga yang dapat menangkap nilai tersebut. Persepsi
pembeli dari nilai produk menetapkan batas atas harga. Bila pembeli
merasa bahwa harga lebih besar daripada nilai produk, maka mereka
tidak akan membelinya.
3) Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
program pemasaran yang meliputi semua kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan
produknya pada pasar sasaran. Coca-Cola merupakan merk yang
sudah dikenal baik oleh responden karena tidak ada seorangpun yang
tidak mengenal merk Coca-Cola. Hal menjadi perhatian bagi pihak
PT. Coca-Cola karena bisa mempengaruhi proses keputusan
pembelian seseorang. Sedangkan konsumen loyal yang merupakan
pembeli yang setia, apabila jumlah konsumen yang termasuk pembeli
yang setia semakin meningkat maka hal tersebut merupakan
keuntungan, karena konsumen ini akan menyarankan atau
mempromosikan kepada orang lain agar membeli Coca-Cola.
58
Upaya pemasar dalam mempromosikan Coca-Cola pada
konsumen juga sangat berperan dalam peningkatan merk Coca-Cola.
PT. Coca-Cola telah melakukan promosi yang efektif ke pasar sasaran
baik melalui above the line maupun below the line. Hal ini terbukti
dengan adanya berbagai kegiatan promosi yang bertujuan
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, dimana promosi ini
menjangkau seluruh lapisan. Namun sebaiknya promosi yang
dilakukan disesuaikan dengan perilaku dan karakteristik pelanggan.
Dengan meningkatnya loyalitas konsumen, maka akan meningkatkan
ekuitas merk.
4) Tempat Pemasaran (Placement)
Distribusi merupakan unsur bauran pemasaran yang terdiri dari
berbagai kegiatan yang dilakukan produsen maupun pemasar untuk
mempermudah produknya diperoleh konsumen. Distribusi juga erat
kaitannya dengan kesadaran merk. Merk yang mudah ditemui dan ada
dimana-mana akan dapat mengambil perhatian konsumen agar dapat
meningkatkan kesadaran merk dan mempengaruhi konsumen dalam
proses pembeliannya. Oleh karena itu kemudahan memperoleh merk
Coca-Cola sangatlah penting menjadi perhatian bagi pihak
PT. Coca-Cola. Ketersediaan Coca-Cola di berbagai tempat dapat
mengurangi konsumen untuk mencoba atau berpindah ke minuman
ringan merk lainnya. Sebagai ilustrasi apabila konsumen
menginginkan Coca-Cola, tetapi produk tersebut tidak tersedia maka
konsumen akan berpindah pada produk lainnya. Daerah pemasaran
produk PT. Coca Cola Jawa Tengah meliputi Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Madiun.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) Produk di PT. Coca-Cola
Secara umum PT. Coca-Cola telah melakukan kegiatan
pengembangan bauran pemasaran dengan sangat baik yang terbukti telah
mampu menarik pasar yang besar dan bahkan menguasai pangsa pasar,
59
namun kegiatan pengembangan tersebut tentulah tidak selalu berjalan
lancar sesuai dengan rencana karena pasti sekecil apapun masih terdapat
hambatan. Hambatan yang sering dijumpai oleh manajemen
PT. Coca-Cola adalah fluktuasi permintaan konsumen yang sering
terjadi. Pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat musim hujan
permintaan menurun dan hal tersebut mempengaruhi volume penjualan
produk dari PT. Coca-Cola, akibatnya produk yang telah disuplai dalam
jumlah yang besar ke banyak wilayah juga terjual dalam waktu yang
lama pula. PT. Coca-Cola dengan adanya hambatan tersebut bertindak
sangat reaktif dengan mengubah startegi distribusi berdasarkan talking
order atau pemesanan terlebih dahulu dalam jumlah tertentu sehingga
produk yang disuplai oleh PT. Coca-Cola pada setiap agen penjualnya
tidak berlebih atau kurang sehingga akan meminimalkan biaya
pemasaran. Solusi yang lain yang dilakukan adalah dengan melakukan
forecast atau peramalan permintaan oleh konsumen. Peramalan
permintaan ditujukan agar produk yang diproduksi dapat mencukupi
permintaan pasar artinya perusahaan berproduksi pada kapasitas dimana
semua permintaan terpenuhi tanpa ada kelebihan produk atau
kelangkaan. Peramalan dilakukan dengan memperhitungkan semua
faktor baik makro seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, inflasi,
jumlah pendudu dan faktor mikro seperti pesaing, dan informasi yang
pemasok dan distributor. Permalan permintaan juga dapat dilakukan
dengan berdasarkan pada data permintaan konsumen di periode yang lalu
sebagai acuan untuk menentukan besarnya permintaan di waktu yang
akan datang. Peramalan yang tepat akan menjadi salah satu bagian dari
strategi pemasaran yang tepat sehingga keuntungan perusahaan dapat
dioptimalkan.
60
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk di PT. SidoMuncul
a. Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk
di PT. SidoMuncul
Bauran pemasaran yang terdapat di PT. SidoMuncul juga telah
dikelola dan dikembangkan dengan sangat baik. Semua variabel 4P telah
diarahkan untuk mengefisienkan kegiatan pemasaran yaitu minimisasi
biaya dan mengoptimalkan keuntungan. Semua kegiatan yang
berhubungan dengan variabel 4P difokuskan dan diterapkan dalam
strategi yang jitu. Penerapan strategi pemasaran PT. SidoMuncul dalam
keempat variabel dalam bauran pemasaran akan dijelaskan secara rinci
sebagai berikut :
1) Produk (Product)
PT. SidoMuncul mempunyai berbagai macam produk yang jika
digolongkan secara garis besar terdiri dari produk jamu tradisional,
jamu komplit, jamu instan, minuman kesehatan, suplemment, kopi
instan, dan permen. PT. SidoMuncul memproduksi satu lini produk
dengan jumlah sekitar 100 item varian produk, namun produksi
difokuskan untuk pembuatan produk jamu.
Peningkatan kualitas produk dengan dicapainya sertifikasi
CPOTB dan CPOB mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap jamu. Selain itu, PT. SidoMuncul tidak hanya terpaku pada
pemasaran jamu-jamu tradisional tetapi mengembangkan produk-
produk lain seperti minuman kesehatan, food supplemen dan permen.
Produknya pun dikembangkan, contohnya jamu tolak angin tidak lagi
berbentuk serbuk akan tetapi dikembangkan dalam bentuk sirup manis
di dalam kemasan sachet yang memudahkan konsumen untuk
mengkonsumsinya. Konsumen tidak perlu lagi menyeduh air hangat
untuk meminum tolak angin tapi cukup dengan meminum tolak angin
sirup dalam kemasan sachet. Produk ini sangat diterima masyarakat
sehingga mampu meraih topbrand setiap tahunnya.
61
2) Harga (Price)
PT. SidoMuncul meningkatkan produktivitas dan efisiensi
pabrik jamunya sehingga mampu menekan biaya produksi. Biaya
produksi yang rendah memudahkan PT. SidoMuncul untuk
memperkuat pricing strategy-nya dengan menetapkan harga yang
bersaing dibandingkan dengan produk-produk kompetitornya.
Strategi penetapan harga yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul
tidak jauh berbeda dengan PT. Coca-Cola dimana penetapan harga
disesuaikan oleh segmen pasar. Produk yang dijual di pasar modern
dimana hampir semua konsumen adalah mereka yang berpendapatan
menengah keatas dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan
dengan produk yang dijual di pasar tradisional. Sementara produk
yang dijual di restoran, hotel dan cafe juga dijual pada harga yang
lebih tinggi lagi karena pada segmen pasar tersebut hampir semua
konsumen adalah berpendapatan tinggi sehingga jika produk dijual
dengan harga berapapun tetap akan laku.
3) Promosi (Promotion)
PT. SidoMuncul dalam memasarkan tolak angin menggunakan
iklan melalui media massa dan media elektronik. Iklan tolak angin
sangat dikenal dengan tagline-nya “orang pintar minum tolak angin”.
Tagline ini diperkuat dengan visual orang-orang yang sukses dan
pintar sekaligus cukup terkenal seperti Rhenald Kasali (seorang
akademisi dan tokoh pemasaran), Lula Kamal (seorang artis dan
dokter), Agnes Monica yang dikenal orang masyarakat sebagai muda
berbakat dan memiliki prestasi akademik dan yang terakhir Anggito
Abimanyu, seorang akademisi.
Selain mengunakan media iklan juga menggunakan strategi
promosi penjualan (Sales Promotion). Salah satu bentuk sales
promotion yang dilaksanakan oleh Sido Muncul adalah event
sponsorship, antara lain menjadi sposor utama seperti Reality
Superstar di Indosiar dan sponsor acara musik Karnaval di SCTV.
62
Sales Promotion lainnya adalah juga menyediakan beberapa stand
tolak angin di beberapa Posko Mudik Lebaran. Selain itu, PT. Sido
Muncul memfasilitasi para pemudik dengan memberikan pelayanan
angkutan gratis untuk pulang kampung yang kebanyakan pesertanya
adalah para penjual jamu. Kegiatan ini secara jangka pendek memang
tidak terlalu nampak hasilnya tetapi dalam jangka panjang dapat
membentuk loyalitas yang tinggi konsumen.
4) Tempat Pemasaran (Placement)
Strategi penempatan produk yang dilakukan oleh
PT. SidoMuncul dalam memasarkan produkya adalah dengan
menganut prinsip mendekatkan sedekat mungkin produk-produk dari
PT. SidoMuncul pada konsumen. Berdasarkan prinsip tersebut
PT. SidoMuncul mendistribusikan produk-produknya meluas ke
semua wilayah pemasaran mulai dari penjualan di kios dan toko-toko
kelontong hingga sepermarket dan hotel. Penempatan produk yang
sedekat mungkin dengan konsumen bahkan telah diterapkan dengan
strategi baru yaitu layanan pesan antar pada pembelian pada jumlah
tertentu yang sudah mulai dikembangkan. Penempatan produk
PT. SidoMuncul bahkan telah mencapai pasar di luar negeri atau
ekspor. Perusahaan PT. SidoMuncul bahkan telah membuat anak
perusahaan baru khusus untuk mendistribusikan produk-produk
PT. SidoMuncul. Anak PT. SidoMuncul yang melakukan kegiatan
distribusi adalah PT. MunculMekar, perusahaan yang melakukan
percetakan label dan kemasan PT. MunculPutra dan yang
menyediakan transportasi distribusi adalah PT. MunculArmada.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) Produk di PT. SidoMuncul
Hambatan yang dialami oleh PT. SidoMuncul dalam
megembangkan bauran pemasarannya adalah sulitnya survei dan
identifikasi terhadap kebiasaan konsumsi oleh konsumen. Sebagai contoh
masyarakat di Kota Manado mempunyai kebiasaan suka membelanjakan
63
uangnya sehingga walaupun produk mahal namun tetap membeli produk
tersebut. sementara itu masyarakat di Jawa cenderung melakukan
pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan beli sehingga
produk juga lebih sulit terjual. Solusi yang dilakukan perusahaan
PT. SidoMuncul adalah dengan menguatkan strategi promosi terutama di
wilayah pasar Jawa yaitu dengan pemberian bonus-bonus atau hadiah
langsung pada setiap pembelian produk PT. SidoMuncul pada jumlah
tertentu. Perusahaan juga memberlakukan sistem reward bagi sales
dimana sales akan mendapat bonus jika berhasil menjual produk melebihi
target yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.
G. Strategi Produk dan Distribusi Produk
1. Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. Coca-Cola
a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. Coca-Cola
PT. Coca-Cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia.
PT. Coca-Cola menjual empat dari lima top minuman non alkohol
sedunia, diantaranya: Coca-Cola, Diet coke, Sprite, Fanta dan yang baru-
baru ini PT. Coca-Cola membuat produk berbahan dasar teh, yaitu
Frestea. PT. Coca-Cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200
negara. PT. Coca-Cola kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri
lebih dari 2600 produk minuman.
Di PT. Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem
pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk dari
PT. Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada
seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing. Riset
membuktikan bahwa 90% konsumen produk dari PT. Coca-Cola lebih
menyukai membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan
bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin)
sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan
dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.
64
Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan
PT. Coca-Cola semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi
bagi masyarakat dan bangsa Indonesia . Melalui riset dan pengembangan
(Research & Development), PT. Coca-Cola terus berinovasi untuk
menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan
penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas
tersendiri.
PT. Coca-Cola memasarkan dan menjual produk Coca-Cola
melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia,
dan memastikan bahwa produk PT. Coca-Cola selalu tersedia di mana
saja, kapan saja. Produk-produk tersebut diangkut oleh truk berukuran
besar, kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran dengan
kendaraan yang lebih kecil. Saluran penjualan kami terdiri dari
Foodstores (supermarket dan mini market di seluruh Indonesia), dan
General Trade (outlet tradisional). Dan dengan terbatasnya sumber daya
dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu,
sekaligus berkomitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di
sektor informal, PT. Coca-Cola juga terdorong untuk secara serius dan
berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung
(Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
melalui Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara
melalui saluran (Modern Immediate Consumption) MIC, kami
bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan café ternama untuk
memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. Satu hal yang
perlu diketahui, tim sales PT. Coca-Cola yang sangat besar tak hanya
menjual produk-produk kepada para pelanggan tetapi juga memberikan
tips dalam menempatkan produk Coca-Cola. Sales supervisor kami juga
teratur mengunjungi para pelanggan, memberikan bimbingan, serta
menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.
PT. Coca-Cola juga memiliki program untuk mendukung penjualan
dan pemasaran produk-produk, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan
65
dan loyalitas konsumen. Strategi pemasaran PT. Coca-Cola mempunyai
ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi
diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik
melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran,
maupun iklan di berbagai media. Promo PT. Coca-Cola juga
memanfaatkan moment tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau
SEA GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan
internasional, PT. Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran
baru yang menarik masyarakat.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Produk dan Distribusi
Produk di PT. Coca-Cola
Hambatan dari strategi produk ini adalah PT. Coca-Cola hanya
berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain.
Salah satu cara untuk mengatasi hambatan ini adalah memperbaiki
penampilan produk secara berkala sehingga masyarakat tetap tertarik
untuk mengkonsumsinya. Hambatan lain dalam strategi produk
PT. Coca-Cola adalah banyaknya pesaing-pesaing yang menawarkan
produk serupa dengan harga yang relatif lebih murah. Selain itu softdrink
tidak mempunyai nilai gizi (dalam hal vitamin dan mineral). Mereka
punya kandungan gula lebih tinggi dan mengandung banyak zat adiktif
seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum softdrink
dingin setelah makan. Strategi yang dapat dilakukan PT. Coca-Cola
diantaranya yaitu merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi
perubahan dan ketidakpastian. Memperhatikan produk tertentu yang
diproduksi dan atau produk yang sering dibeli konsumen, seperti
menghasilkan produk soft drink “zero sugar” yang rendah gula dan
aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
Sebagai merk yang umurnya sudah lebih dari satu abad,
PT. Coca-Cola membutuhkan penyegaran baru. Strategi pemasaran
PT. Coca-Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi yang lambat
dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. PT. Coca-Cola
66
saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa
masalah yang dihadapinya. Salah satunya adalah keterlambatan
PT. Coca-Cola menyesuaikan keinginan pasar yang mulai meggemari
minuman yang lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi PT. Coca-Cola
saat ini adalah bertahan di tengah peralihan masyarakat dunia yang mulai
meninggalkan minuman berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang
sedang ngetren, seperti teh, jus, minuman olahraga, dan air mineral. Oleh
karena itu, salah satu terobosan yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola saat
ini yaitu dengan menciptakan produk baru yang berasal dari bulir buah
asli berupa produk “Minute Maid Pulpy” yang tersedia dalam rasa jeruk
dan mangga.
Hambatan dalam distribusi produk di PT. Coca-Cola ini adalah
musim, musim penghujan dapat menghambat proses distribusi produk
sampai ke tangan konsumen. Selain itu yang menjadi hambatan distribusi
produk PT. Coca-Cola adalah kondisi kemacetan di jalan raya. Sehingga
dalam mendistribusikannya ke berbagai tempat memerlukan waktu yang
cukup lama dan tenaga yang besar. Cara mengatasi untuk menghindari
kemacetan di jalan raya adalah dengan melakukan distribusi lebih awal,
sehingga distribusi tidak terlambat dan berjalan lancar. Selain itu, dengan
diterapkannya sistem talking order untuk beberapa wilayah tertentu
menjadikan proses distribusi menjadi semakin cepat dan baik.
2. Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. SidoMuncul
a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. SidoMuncul
Strategi produk yang diterapkan oleh PT. SidoMuncul adalah
adalah selalu melakukan inovasi-inovasi produk baru, saat ini
PT. SidoMuncul mempunyai lebih dari 100 produk yang dipasarkan di
masyarakat. Contoh produk PT. SidoMuncul :
1) Kuku Bima (4 macam)
2) Tolak Angin (3 Macam)
3) Permen (2 Macam)
4) Jamu Tradisional (56 macam)
67
5) Jamu Komplit Instan (4 macam)
6) Jamu Komplit (6 macam)
7) Food Suplemen (34 macam)
8) Minuman Kesehatan (17 macam)
Masing-masing produk ada yang memiliki varian rasa yang
berbeda untuk menambah daya tarik kepada konsumen. Strategi lain
adalah PT. SidoMuncul selalu mempertahankan kualitas sehingga
pelanggan tidak berpindah ke pesaing, mengemas produk dalam kemasan
yang berbeda sehingga memudahkan di dalam membeli secara ecer, dan
juga disetiap produk yang dibeli dalam jumlah banyak akan mendapat
hadiah yang menarik dari PT. SidoMuncul salah satunya hadiah gelas
yang disisipkan diantara produk Tolak Angin.
Distribusi produk-produk PT. SidoMuncul terjangkau di seluruh
Indonesia di perkotaan maupun di pedesaan maka dari itu distribusi
produk PT. SidoMuncul juga menyeluruh hingga ke seluruh wilayah
Indonesia. Saluran distribusi yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul adalah
menjual di toko obat, apotik, toko kelontong, swalayan, hotel, warung
jamu, kasongan, dan toko kecil lainnya. Konsumen dewasa ini sudah
sangat pintar dan selektif, mereka akan dengan mudah mencoba hal baru
yang menurut mereka aman dan terjamin kualitasnya. Terlebih lagi
dalam hal jamu yang memang bersifat tradisional, maka tampilan produk,
bentuk kemasan dan kualitas rasa sangat diutamakan oleh para
konsumen. Hebatnya lagi, konsumen akan jauh lebih merasa tepat untuk
melakukan aksi transaksi, apabila produk tersebut dikemas secara
keseluruhan menjadi paket penjualan yang lebih menarik, mulai dari
pelayanan hingga rasa nikmat dari produknya tersebut.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Produk dan Distribusi
Produk di PT. SidoMuncul
PT. SidoMuncul dalam mendistribusikan hasil produksinya
mengalami hambatan yaitu waktu pendistribusian yang tidak tentu karena
tergantung pada permintaan konsumen. Hambatan lain dari strategi
68
produk di PT. SidoMuncul adalah tidak semua varian yang dikeluarkan
laku dipasaran dan permintaan yang tidak tetap dan fluktuatif. Persaingan
industri jamu di Indonesia tumbuh sangat pesat. Karena kini selera
masyarakat banyak yang beralih kepada obat-obat tradisional,
menyebabkan permintaan akan produk-produk herbal terus meningkat,
sehingga PT. SidoMuncul yang merupakan perusahaan jamu pertama kali
di Indonesia menjadi besar dan berkembang dan tidak heran jika saat ini
banyak pesaing-pesaing yang mencoba mendirikan perusahaan obat
tradisional. Cara untuk mengatasi hambatan tersebut diantaranya PT.
SidoMuncul harus terus selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan
produk-produk baru, serta harus terus menerus meningkatkan kualitas
produk. Kualitas produk sangat mempengaruhi loyalitas konsumen.
Hambatan yang lain dalam distribusi produk adalah susahnya
menjangkau daerah-daerah di pelosok Indonesia. Faktor musim dan
kondisi jalan raya juga mempengaruhi proses pendistribusian. Kondisi
jalan yang jelek dan kemacetan dapat menghambat proses
pendistribusiannya. Cara mengatasi hal ini PT. SidoMuncul menerapkan
sistem distribusi awal, sehingga produk yang didistribusikan dapat
sampai tepat waktu.
H. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk
1. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Coca-Cola
a. Penerapan Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Coca-Cola
Komunikasi pemasaran merupakan proses produksi dan
penyampaian informasi atau pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran
kepada masyarakat yang dilakukan secara terus – menerus (continue) dan
bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas pemasaran suatu
produk. Kegiatan usaha tak lagi hanya menciptakan/membuat suatu
produk dan menunggu orang untuk melihat lalu tertarik membelinya.
Perkembangan jaman menuntut para pengusaha agar bergerak lebih cepat
atau minimal sepadan dengan keinginan para target konsumennya.
Kesadaran dan kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan
69
sosialisasi produk dan menerapkan teknologi yang canggih dalam proses
produksinya harus mendapat perhatian yang besar.
Suatu perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin agar produk
yang dihasilkan dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Apalagi
suatu perusahaan yang sudah berskala nasional dan berkualitas. Berbagai
macam strategi akan dilakukan agar produknya dapat segera dipasarkan
dan perusahaan mendapat keuntungan dari hasil penjualan produknya.
Untuk itu, dibutuhkan alat promosi yang efektif untuk membidik target
dan segmen pasar yang menjadi sasaran.
Dalam proses pemasarannya, setiap perusahaan harus mempunyai
strategi yang unik sehingga dapat menarik minat konsumen dan menjadi
pembeda dari produk kompetitor. PT. Coca-Cola menerapkan strategi
komunikasi yang baik dengan konsumennya. Hal ini dapat dilihat ketika
ada konsumen yang mengajukan komplain atas produk dari
PT. Coca-Cola maka komplain tersebut langsung ditanggapi dengan
cepat. Public Relation beserta tim quality dari PT. Coca-Cola langsung
menuju lokasi tempat konsumen dan menangani komplain tersebut.
Produk dapat ditarik langsung apabila memang terjadi masalah yang
serius.
Strategi promosi yang diterapkan oleh PT. Coca-Cola adalah
dengan melihat segmentasi pasarnya yaitu yang terfokus pada anak-anak
muda terutama yang masih sekolah. Tema yang diambil untuk promosi
adalah hal-hal yang ceria, energik, dan hal-hal yang berhubungan dengan
semangat kaula muda. PT. Coca-Cola juga mengambil kesempatan untuk
melakukan promosi dengan melihat even-even yang sedang booming
yang baru dengan menjadi sponsor. Even-even ini dapat berupa even
yang berhubungan dengan olahraga, musik, festival, dan lain-lain.
PT. Coca-Cola melakukan beberapa trik untuk menggencarkan
promosi. Yang pertama yakni dengan mengadakan acara “Fanta back to
school”. Acara ini diadakan di beberapa SMP, SMA, dan SMK yang
telah ditentukan sebelumnya. Selain itu diberikan juga kupon-kupon
70
gratis hingga kupon-kupon yang dengan harga dibawah harga asli yang
dapat ditukar dengan produk dari PT. Coca-Cola yang lain seperti: Fanta,
Sprite, atau Coca-Cola itu sendiri. Tujuan dari hal ini sebenarnya adalah
untuk menanamkan pada siswa-siswa ini untuk selalu minum produk dari
PT. Coca-Cola. Apalagi didukung oleh kondisi mental anak remaja yang
masih labil dan cukup dengan mudah dipengaruhi, mereka mempunyai
kecenderungan untuk ikut-ikutan teman yang lain. PT. Coca-Cola juga
menjalin kerjasama dengan Axis untuk membantu promosi ini.
PT. Coca-Cola menyediakan hadiah langsung minum gratis, laptop,
pulsa, tas, dan hadiah lainnya yang terdapat pada tutup botol. Dengan
begitu para konsumen ini akan termotivasi untuk terus membeli produk
agar mendapat hadiah tersebut.
Salah satu strategi promosi dari PT. Coca-Cola yang lain adalah
dengan bersedia untuk menjadi sponsor dalam sebuah even tertentu.
Ketika suatu perusahaan mudah untuk menjalin sebuah kerjasama maka
citra perusahaan pun akan semakin baik dimata masyarakat. Kerjasama
yang terjalin yaitu dengan membuat semacam kesepakatan dapat
membuka stand pada acara tersebut yang menjual produk dari
PT. Coca-Cola. Hasil penjualan ini dapat dibagi oleh perusahaan dan
panitia acara sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
PT. Coca-Cola selalu berusaha untuk mendekatkan diri dengan
konsumennya. Dengan memahami apa yang dirasakan konsumen
diharapkan produk dari PT. Coca-Cola sendiri tertanam dalam benak
masyarakat bahwa hanya PT. Coca-Cola yang bisa memberika pelayanan
yang baik untuk para konsumennya. Dalam hal ini Public Relation
memang sangat berperan penting dalam menanamkan kepercayaan pada
konsumen terhadap produk/jasa yang dihasilkan perusahaan. Public
Relation melakukan hal-hal yang sekiranya bisa memberikan rangsangan
kepada pembeli dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang
akurat, dapat dipercaya dan menarik minat khusunya dari perusahaan
yang memenuhi kebutuhanm keinginan, kehendak dan perhatian
71
konsumen. Pada intinya memang Public Relation sangat penting dan
sangat berpengaruh pada produk yang akan dipasarkan/ dipromosikan.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Promosi dan
Komunikasi Produk di PT. Coca-Cola
Dalam strategi promosi dan komunikasi yang diterapkan,
PT. Coca-Cola tidak memiliki hambatan yang begitu serius. Hal ini
dikarenakan pemasaran yang dilakukan PT. Coca-Cola sendiri sudah
terstruktur dengan baik. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
promosi dan komunikasi pada PT. Coca-Cola baru-baru ini adalah
munculnya produk pesaing “Big Cola” yang cukup mengkhawatirkan.
Produk pesaing ini bisa dibilang produk yang masih sangat baru yang
hadir dengan tampilan yang hamper sama yang ditambah dengan harga
yang lebih murah. Pada beberapa waktu permintaan akan produk
PT. Coca-Cola khususnya Coca-Cola dan fanta mengalami penurunan,
maka untuk menangani masalah tersebut pihak perusahaan mengeluarkan
kebijakan untuk menurunkan harga. Strategi ini diambil dengan maksud
agar konsumen PT. Coca-Cola tidak beralih untuk mengkonsumsi
“Big Cola”. Baru ketika kondisi kembali normal, harga dapat tumbuh
normal kembali. Selain itu PT. Coca-Cola juga menambah varian dari
produk sebelumnya mulai dari rasa, ukuran kaitannya dengan harga, dan
lain-lain. PT. Coca-Cola juga harus cekatan dalam menghadapi pesaing
yang sekiranya dapat mengurangi permintaan produk dengan lebih
gencar untuk mengiklankan di berbagai media promosi. Bisa melalui
televisi, media cetak, memasang reklame dan aktif dalam berbagai
even-even dengan konsep anak muda atau remaja.
Hambatan berikutnya adalah ketika di masyarakat berkembang
adanya isu bahwa produk Coca-Cola tidak baik apabila dikonsumsi terus
menerus, tidak baik untuk anak-anak, dengan berbagai alasan. Produk
dari PT. Coca-Cola tidak cocok untuk dikonsumsi anak-anak, rasa
manisnya memicu diabetes, dan isu-isu yang buruk lainnya. Untuk itu
melalui Public Relation perusahaan berusaha melakukan sosialisasi
72
dengan mengenalkan “Smart Fact” dimana disitu akan dijelaskan
mengenai kebenaran yang sesungguhnya dari isu-isu tersebut.
2. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Sido Muncul
a. Penerapan Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Sido Muncul
Dewasa ini istilah jamu tidak asing lagi terdengar ditelinga
masyarakat khusunya Indonesia. Hal ini berbeda dengan jaman dulu
yaitu ketika jamu dianggap hal yang kuno. Jamu identik dengan
ketradisionalan sehingga kurang diminati oleh anak muda. Hal ini
menjadi tantangan bagi PT. SidoMuncul untuk mencari strategi promosi
yang tepat untuk mengembangkan produk jamu ini. Seiring dengan
kemajuan jaman dan teknologi sangat pesat, lalu didukung juga oleh daya
kreativitas manusia yang semakin meningkat maka dibuatlah varian dari
produk jamu PT. SidoMuncul. Hal ini merupakan salah satu strategi yang
diterapkan PT. SidoMuncul untuk dapat memperkenalkan produk jamu
disemua kalangan. Contohnya saja “anak sehat sukses dipasaran dan
digemari oleh anak-anak. Untuk remaja dikeluarkan produk “Kukubima”
dengan berbagai varian rasa. produk “Tolak Angin” kini juga hadir
dengan berbagai jenis.
PT. SidoMuncul sangat menjunjung tinggi ketradisionalannya, hal
ini terlihat pada proses penyortiran bahan baku yang dilakukan secara
manual. Untuk proses pengemasannya pun PT. SidoMuncul juga
melakukannya secara manual. Dengan begitu PT. SidoMuncul dapat
membantu untuk menghidupi ribuan kepala keluarga dengan memberi
sumber penghasilan. Hal ini juga merupakan salah satu strategi promosi
PT. SidoMuncul yakni dengan tetap mempertahankan nilai tradisional
suatu produk.
Strategi promosi untuk periklanan yang diterapkan oleh
PT. SidoMuncul yaitu dengan mengangkat tema kebudayaan. Dari sini
akan terbentuk citra perusahaan bahwa PT. SidoMuncul merupakan
satu-satunya perusahaan yang bangga dengan kekayaan budaya
Indonesia. Dengan memilih artis-artis yang memiliki kepedulian yang
73
tinggi terhadap kebudayaan Indonesia seperti untuk “Kukubima” dipilih
artis Doni Kusuma, Ade Rai, Bambang Pamungkas, Mbah Maridjan,
Denada, Rieke Diah Pitaloka dan lain-lain. Lalu untuk produk “Tolak
Angin” dipilih Agnes Monica sebagai brand ambassadornya. Dari sini
dapat dilihat bahwa PT. SidoMuncul ingin memperkenalkan bahwa
produk mereka merupakan produk yang pantas dibanggakan karena
menjunjung tinggi budaya dan terkenal dengan slogannya “orang pintar
minum tolak angin”. Jika dilihat orang-orang yang dijadikan brand
ambassador produk PT. SidoMuncul berasal dari berbagai kalangan.
Disini dapat disimpulkan bahwa produk PT. SidoMuncul cocok untuk
dikonsumsi semua kalangan, dari kalangan tingkat bawah, menengah
hingga atas. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua pun
cocok untuk mengkonsumsinya.
Strategi periklanan lain yang diangkat oleh PT. SidoMuncul yaitu
dengan menampilkan testimoni dari para konsumen yang ada di berbagai
negara. Hal ini dimaksudkan untuk memberi tahu kepada konsumen
dalam negeri bahwa produk dari PT. SidoMuncul juga dual diluar negeri.
Dengan begitu dapat memacu rasa bangga jika kita mengkonsumsi
produk PT. SidoMuncul.
Selain itu, PT. SidoMuncul juga aktif dalam mendukung kegiatan
sosial dan pelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak
diambil oleh negara lain. Pasar sasaran PT. SidoMuncul pada awalnya
hanya pasar dalam negeri saja namun kini mulai merambah pasar
internasional dengan mengekspor beberapa produknya yaitu “Tolak
Angin” dan susu jahe di beberapa negara antara lain Arab Saudi, Hong
Kong, Malaysia, Washington DC, Australia, dan lain-lain. Untuk
masalah rasa tidak perlu diragukan lagi, karena PT. SidoMuncul
memahami kondisi konsumennya yaitu menyesuaikan rasa dengan lidah
konsumennya. Rasa untuk produk yang dipasarkan dalam negeri berbeda
dengan rasa untukn produk yang akan diekspor.
74
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Promosi dan
Komunikasi Produk di PT. SidoMuncul
Dalam melakukan pemasaran sebuah perusahaan tidak lepas dari
adanya suatu hambatan pemasaran. Hambatan yang dihadapi oleh
PT. SidoMuncul dalam hal promosi produk adalah mungkin pada awal
perkembangan perusahaan ini. Dimana pada waktu itu produk seperti
jamu belum begitu popular dan belum memiliki banyak peminat. Untuk
itu PT. SidoMuncul pada tahap awal ini cukup bekerja keras dalam hal
promosi untuk memperkenalkan produk jamu mereka yang belum begitu
dikenal oleh masyarakat dan belum mendapat brand /nama yang bagus di
kalangan masyarakat. Setelah beberapa tahun berlalu hingga saat ini, kita
bisa Melihat kejayaan perusahaan pada masa sekarang tentunya hal
tersebut tidak diraih dengan mudah. Perlu ada komitmen dan mental yang
kuat dari para pemimpin perusahaan PT. SidoMuncul dimana sekarang
dapat bertahan hingga mencapai titik kesuksesan sebesar ini.
Hambatan PT. SidoMuncul berikutnya adalah adanya pola pikir
atau mindset masyarakat yang pada umumnya itu menganggap bahwa
proses produksi jamu itu bisa dibilang tidak bersih atau tidak higienis.
Untuk itu untuk menanggulangi masalah tersebut PT. SidoMuncul dalam
promosi lewat media periklanannya menyertakan pula mengenai proses
produksinya yang bersih dan higienis. Hal ini dilakukan untuk
menanamkan suatu pemahaman dalam benak masyarakat bahwa produk
jamu dari PT. SidoMuncul proses produksinya memang terjamin
kebersihannya. Dan juga ditampilkan pula berbagai macam jenis
laboratorium yang ada di PT. SidoMuncul yang berguna untuk tahap
pengujian produk, kemudian PT. SidoMuncul juga mengalami hambatan
dibidang ketenagakerjaan. Dimana pada suatu ketika PT. SidoMuncul
mengalami penurunan jumlah karyawan. Karyawan yang keluar ini
biasanya karena alasan diterima sebagai pegawai negeri. Hingga saat ini
persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa pegawai negeri
75
memiliki gaji yang pasti dan masa depan yang cerah, sehingga banyak
dari keryawan yang memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Dengan
berkurangnya karyawan ini maka tenaga untuk promosi juga berkurang.
Semua karyawan yang bekerja pada PT. SidoMuncul dianggap sebagai
orang yang akan mempromosikan perusahaannya sendiri. Sehingga
ketika karyawan PT. SidoMuncul banyak yang keluar, perusahaan akan
kehilangan agen promosi. Untuk itu solusi yang diambil yakni
PT. SidoMuncul membuka perekrutan karyawan secara besar-besaran
untuk menyerap tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan. Karyawan
baru ini akan mendapat pelatihan dimana mereka akan dibentuk sesuai
dengan kepribadian PT. SidoMuncul. Perilaku karyawan akan
mencerminkan citra dari sebuah perusahaan sehingga PT. SidoMuncul
memiliki standard tertentu untuk memilih sebuah karyawan. Untuk
mempertahankan karyawan yang telah diterima perusahaan memberikan
tunjangan-tunjangan untuk mensejahterakan karyawannya.