Post on 22-Feb-2018
7/24/2019 ISTC 2014
1/8
International Standards for Tuberculosis Care (ISTC) 2014
Standar untuk Diagnosis
Standar 1
Untuk memastikan diagnosis dini, pemberi pelayanan kesehatan harus mengetahui faktor risiko
tuberkulosis untuk individu dan kelompok serta melakukan evaluasi klinis cepat dan uji
diagnostik yang tepat untuk orang dengan gejala dan temuan yang mendukung tuberkulosis
Standar 2
Semua pasien, termasuk anak-anak, dengan batuk yang tidak diketahui penyebabnya yang
berlangsung dua minggu atau lebih atau dengan temuan-temuan lain pada foto toraks yang tidak
diketahui penyebabnya yang mendukung ke arah tuberkulosis harus dievaluasi untuk tuberkulosis
Standar 3
a Semua pasien, termasuk anak -anak, yang dicurigai memiliki T paru dan mampu
mengeluarkan dahak, harus memberikan sedikitnya dua spesimen dahak untuk
pemeriksaan mikroskopis atau satu spesimen dahak untuk pemeriksaan !pert" #T$%&'(
dilaboratorium yang sudah teruji kualitasnya)
b *asien dengan risiko resistensi obat, dengan +&, atau yang sangat sakit, harus diperiksa
dengan !pert #T$%&' sebagai pemeriksaan diagnostik aal)
c Uji serologi darah dan interferon-gamma release assays tidak boleh digunakan untuk
diagnosis tuberkulosis aktif)
7/24/2019 ISTC 2014
2/8
Standar .
a Untuk semua pasien, termasuk anak-anak, yang diduga memiliki T ekstra paru, spesimen
yang tepat dari bagian tubuh yang sakit harus diambil untuk pemeriksaan mikrobiologi dan
histologi)
b #engingat pentingnya diagnosis cepat pada terduga T meningitis maka pemeriksaan !pert
#T$%&' direkomendasikan sebagai uji mikrobiologi yang diduga T #eningitis
Standar /
a) *ada pasien yang diduga memiliki T paru dengan T0 negatif, perlu dilakukan pemeriksaan
!pert #T$%&' dan$atau kultur dahak)
b) *ada pasien dengan T0 negatif dan !pert #T$%&' negatif tetapi bukti-bukti klinis
mendukung kuat kearah T, maka pengobatan dengan obat anti tuberkulosis harus dimulai
setelah dilakukan pengumpulan spesimen untuk pemeriksaan kultur)
Standar
Untuk semua anak-anak yang diduga menderita tuberkulosis intratoraks misalnya paru, pleura,
dan kelenjar getah bening mediastinum atau hilus, konfirmasi bakteriologis perlu dilakukan
melalui pemeriksaan sekresi saluran pernapasan dahak ekspektorasi, dahak hasil induksi, bilas
lambung untuk pemeriksaan mikroskopik, !pert #T$%&', dan$atau kultur
7/24/2019 ISTC 2014
3/8
Standar Untuk Pengobatan
Standar 4
0gar tanggung jaab kesehatan masyarakat terpenuhi dan juga tanggung jaab kepada
pasien secara individu maka penyedia layanan kesehatan harus menyediakan rejimen yang
tepat, memonitor kepatuhan pengobatan, dan jika diperlukan dapat mengatasi faktor-faktor
yang dapat menyebabkan pengobatan berhenti atau terputus)
Untuk memenuhi keajiban ini maka diperlukan koordinasi antara pemberi pelayanan
kesehatan masyarakat daerah setempat dan atau agen pelayanan kesehatan lainnya)
Standar 5
a Semua pasien yang belum pernah mendapat terapi sebelumnya dan tidak memiliki
risiko resistensi obat dapat diobati dengan rejimen terapi standar 6+7 yaitu
menggunakan obat yang telah teruji kalitasnya)
b 'ase aal selama dua bulan diberikan isonia8id, rifampisin, pira8inamid
dan etambutol) 'ase lanjutan diberikan isonia8id dan rifamisin selama .
bulan)
c 9osis obat anti tuberkulosis mengikuti rekomendasi 6+7) *emberian
dalam bentuk kombinasi dosis tetap akan memberikan kemudahan dalam
pemberian obat)
Standar :
a *endekatan pengobatan dengan prinsip keutamaan
pasien sebaiknya diterapkan untuk seluruh pasien agar
terjadi kepatuhan berobat, meningkatkan kualitas hidup,
dan mengurangi penderitaan)
b *endekatan ini sebaiknya berdasarkan kepada apa yang dibutuhkan pasien dan juga
7/24/2019 ISTC 2014
4/8
atas dasar saling menghormati antara pasien dan pemberi layanan kesehatan)
Standar 1;
a %espons pengobatan pada pasien Tparu termasuk pasien yang didiagnosis denganmenggunakan tes molekular cepat harus dimonitor pada saat menyelesaikan tahap aal
pengobatan dua bulan dengan menggunakan pemeriksaan mikroskopi sputum)
7/24/2019 ISTC 2014
5/8
harus selalu dicurigai sebagai resisten obat) *ada pasien yang seperti ini, maka !pert
#T$%&' merupakan tes diagnostik aal
d angkah-langkah pengendalian infeksi yang tepat harus diterapkan
Standar 12
a *asien dengan atau kemungkinan besar mengidap tuberculosis yang disebabkan oleh
organisme yang resisten obat terutama #9%$!9% harus diterapi dengan
menggunakan rejimen obat anti tuberculosis lini kedua yang terjamin efektifitasnya
b 9osis obat anti tuberculosis ini sesuai dengan rekomendasi 6+7) *emilihan rejimen
dapat yang telah terstandar baku atau berdasarkan kecurigaan atau berdasarkan pola
kepekaan obat)
c Sekurang-kurangnya lima obat ?pira8inamid dan empat obat lainnya yang
diketahui atau diperkirakan masih peka termasuk obat injeksi- harus digunakan
dalam -5 bulan fase intensif dan sekurang-kurangnya tiga obat yang diketahui
atau diperkirakan masih peka harus digunakan dalam fase lanjutan)
d *engobatan diberikan dalam 15-2. bulan setelah terjadi konversi kultur)
e *enilaian berfokus pada pasien, termasuk observasi pengobatan, dibutuhkan agar patuh
berobat)
f =onsultasi kepada spesialis yang berpengalaman menangani pasien T
#9%$!9% harus dilakukan
7/24/2019 ISTC 2014
6/8
Standar 13
Suatu sistem pencatatan yang sistematis dan mudah diakses meliputi obat-obatan yang
diberikan, respons bakteriologis, hasil akhir pengobatan, dan adanya efek samping
obat, harus dilaksanakan untuk setiap pasien)
Standar Untuk Pasien HI dan !ondisi !o"orbid #ain
Standar 1.
a) =onseling dan tes +& dilakukan pada seluruh pasien T atau tersangka T
kecuali jika terdapat konfimasi hasil tes yang negatif dalam dua bulan terakhir
b) 7leh karena adanya hubungan yang kuat antara T dan infeksi +& maka
pendekatan yang terintegrasi untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan
terhadap kedua penyakit ini direkomendasikan pada daerah dengan prevalensi
+& yang tinggi)
c) Tes +& ini penting sebagai bagian dari manajemen seluruh pasien di daerah dengan
prevalensi +& yang tinggi pada populasi umum, pada pasien dengan gejala dan tanda
yang berhubungan dengan kondisi +&, dan pada pasien dengan riayat terpapar
infeksi +&)
Standar 1/
a) *ada orang dengan infeksi +& dan T dengan immunosupresi yang berat hitung @9.
kurang dari /; sel$mm 3 maka 0%T diberikan dalam jangka aktu 2 minggu setelah
terapi 70T dimulai kecuali apabila terdapat meningitis T)
b) Untuk semua pasien dengan +& dan T, tanpa memandang hitung
@9., 0%T diberikan dalam aktu 5 minggu setelah terapi 70T
diberikan)
c) *asien dengan T dan +& juga diberikan kotrimoksasol sebagaiprofilaksis untuk infeksi lainnya)
7/24/2019 ISTC 2014
7/8
Standar 1
*asien dengan infeksi +& yang, setelah dievaluasi dengan hati-hati, tidak terdapat
infeksi T aktif maka sebaiknya diberikan terapi isonia8id selama bulan untuk
kecurigan terdapatnya infeksi T laten)
Standar 14
a) Setiap pemberi layanan kesehatan sebaiknya melaksanakan penilaian yang
menyeluruh terahdap kondisi ko-morbid dan faktor lain yang dapat berdampak pada
responns pengobatan T atau hasil akhir pengobatan dan mengidentifikasi layanan
tambahan yang akan mendukung hasil yang optimal bagi setiap pasien) >ayanan ini
harus dimasukkan ke dalam rencana peraatan individual yang meliputi penilaian
dan rujukan untuk pengobatan penyakit lain)
b) +arus diperhatikan kondisi atau penyakit yang dapat berefek terhadap hasil
akhir pengobatan,contohnya 9#, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan,kurang gi8i, dan merokok)
c) %ujukan ke layanan pendukung psikososial atau ke layanan semacam antenatal atau
peraatan bayi juga sebaiknya tersedia)
Standar untuk !ese$atan %as&arakat
Standar 15
a) Semua pemberi pelayanan kesehatan harus memastikan baha kontak erat
dari pasien dengan tuberkulosis yang menular harus dievaluasi dan
ditatalaksana sesuai dengan rekomendasi internasional)
b) *rioritas tertinggi evaluasi kontak adalahA
7/24/2019 ISTC 2014
8/8
?7rang dengan gejala yang mendukung kearah tuberkulosis
?0nak usia dibaah / tahun
?=ontak dengan kondisi atau diduga memiliki kondisi
imunokompromais, khususnya infeksi +&
?=ontak dengan pasien T #9%$!9%
Standar 1:
0nak usia dibaah / tahun dan semua orang berapapun umurnya yang terinfeksi +&
dan merupakan kontak erat pasien dengan tuberkulosis yang menular dan setelah
pemeriksaan secara cermat tidak memiliki tuberkulosis aktif harus diobati sebagai
terduga infeksi tuberkulosis laten dengan isonia8id selama sekurangnya enam bulan)
Standar 2;
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang meraat pasien dengan T atau tersangka T
harus menerapkan rencana pengendalian infeksi T yang sesuai untuk meminimalisir
penularan #)tb ke pasien lain dan petugas kesehatan
Standar 21
Semua penyelenggara pelayanan kesehatan harus melaporkan kasus tuberkulosis baik
baru maupun kasus pengobatan ulang serta hasil akhir pengobatannya ke 9inas
=esehatan setempat sesuai dengan peraturan hukum dan kebijakan yang berlaku