Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

46
Yudi Apriyanto (I11105006) Yuliana Yuli Exlasia (I11105030)

description

Setiap petugas yang mengobati pasien TB dengan menjalankan fungsi kesehatan masyarakat yang tidak saja memberikan paduan obat yang sesuai tetapi juga dapat memantau kepatuhan berobat sekaligus menemukan kasus2 yang tidak patuh terhadap rejimen pengobatan. Dengan melakukan hal tersebut akan dapat menjamin kepatuhan hingga pengobatan selesai

Transcript of Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Page 1: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Yudi Apriyanto (I11105006)Yuliana Yuli Exlasia (I11105030)

Page 2: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 3: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 7 Setiap petugas yang mengobati pasien

TB dengan menjalankan fungsi kesehatan masyarakat yang tidak saja memberikan paduan obat yang sesuai tetapi juga dapat memantau kepatuhan berobat sekaligus menemukan kasus2 yang tidak patuh terhadap rejimen pengobatan. Dengan melakukan hal tersebut akan dapat menjamin kepatuhan hingga pengobatan selesai.

Page 4: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 8 Semua pasien (termasuk pasien HIV) yang belum

pernah diobati harus diberikan paduan obat lini pertama yang disepakati secara internasional menggunakan obat yang bioavailibilitasnya sudah diketahui. Fase awal terdiri dari INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol diberikan selama 2 bulan. Fase lanjutan yang dianjurkan adalah INH dan rifampisin diberikan selama 4 bulan. Pemberian INH dan etambutol selama 6 bulan merupakan paduan alternatif untuk fase lanjutan pada kasus yang keteraturannya tidak dapat dinilai tetapi terdapat angka kegagalan dan kekambuhan yang tinggi dihubungkan dengan pemberian alternatif tersebut di atas khususnya pada pasien HIV.

Page 5: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 8 (lanjutan…) Dosis OAT ini harus mengikuti

rekomendasi internasional. Kombinasi Dosis Tetap (KDT) yang terdiri dari 2 obat yaitu INH dan rifampisin; yang terdiri dari 3 obat yaitu INH, rifampisin, pirazinamid; yang terdiri dari 4 obat yaitu INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol sangat dianjurkan khususnya bila tidak dilakukan pengawasan langsung saat menelan obat.

Page 6: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 7: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 8: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 9 Untuk menjaga dan menilai kepatuhan

terhadap pengobatan perlu dikembangkan suatu pendekatan yang terpusat kepada pasien berdasarkan kebutuhan pasien dan hubungan yang saling menghargai antara pasien dan pemberi pelayanan. Supervisi dan dukungan harus memperhatikan kesensitifan gender dan kelompok usia tertentu dan sesuai dengan intervensi yang dianjurkan dan pelayanan dukungan yang tersedia termasuk edukasi dan konseling pasien.

Page 9: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 9 (lanjutan…) Elemen utama pada strategi yang terpusat

kepada pasien adalah penggunaan pengukuran untuk menilai dan meningkatkan kepatuhan berobat dan dapat menemukan bila terjadi ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Pengukuran ini dibuat khusus untuk keadaan masing-masing individu dan dapat diterima baik oleh pasien maupun pemberi pelayanan. Pengukuran tersebut salah satunya termasuk pengawasan langsung minum obat oleh PMO yang dapat diterima oleh pasien dan sistem kesehatan serta bertanggungjawab kepada pasien dan sistem kesehatan.

Page 10: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 11: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 10 Respons terapi semua pasien harus dimonitor.

Pada pasien TB paru penilaian terbaik adalah dengan pemeriksaan sputum ulang (2x) paling kurang pada saat menyelesaikan fase awal (2 bulan), bulan ke-5, dan pada akhir pengobatan. Pasien dengan BTA + pada bulan ke-5 pengobatan dianggap sebagai gagal terapi dan diberikan obat dengan modifikasi yang tepat (sesuai standar 14 dan 15). Penilaian respons terapi pada pasien TB ekstraparu dan anak-anak, paling baik dinilai secara klinis. Pemeriksaan foto toraks untuk evaluasi tidak diperlukan dan dapat menyesatkan (misleading).

Page 12: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 11Pencatatan tertulis mengenai semua

pengobatan yang diberikan, respons bakteriologis dan efek samping harus ada untuk semua pasien.

Page 13: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 12 Pada daerah dengan angka prevalensi HIV

yang tinggi di populasi dengan kemungkinan ko-infeksi TB-HIV, maka konseling dan pemeriksaan HIV diindikasikan untuk seluruh pasien TB sebagai bagian dari penatalaksanaan rutin. Pada daerah dengan prevalensi HIV yang rendah, konseling dan pemeriksaan HIV hanya diindikasi pada pasien TB dengan keluhan dan tanda2 yang diduga berhubungan dengan HIV dan pada pasien TB dengan riwayat risiko tinggi terpajan HIV.

Page 14: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 15: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 13 Semua pasien TB-HIV harus dievaluasi untuk

menentukan apakah mempunyai indikasi untuk diberi terapi antiretroviral (ARV) dalam masa pemberian OAT. Perencanaan yang sesuai untuk memperoleh obat ARV harus dibuat bagi pasien yang memenuhi indikasi. Mengingat terdapat kompleksitas pada pemberian secara bersamaan antara OAT dan obat ARV maka dianjurkan untuk berkonsultasi kepada pakar di bidang tersebut sebelum pengobatan dimulai, tanpa perlu mempertimbangkan penyakit apa yang muncul lebih dahulu. Meskipun demikian pemberian OAT jangan sampai ditunda. Semua pasien TB-HIV harus mendapat kotrimoksazol sebagai profilaksis untuk infeksi lainnya.

Page 16: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 14 Penilaian terhadap kemungkinan resistensi

obat harus dilakukan pada semua pasien yang berisiko tinggi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya, pajanan dengan sumber yang mungkin sudah resisten dan prevalensi resistensi obat pada komunitas. Pada pasien dengan kemungkinan MDR harus dilakukan pemeriksaan kultur dan uji sensitifitas terhadap INH, rifampisin, dan etambutol.

Page 17: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Standar 15 Pasien TB dengan MDR harus diterapi

dengan paduan khusus terdiri atas obat2 lini kedua. Paling kurang diberikan 4 macam obat yang diketahui atau dianggap sensitif dan diberikan selama paling kurang selama 18 bulan. Untuk memastikan kepatuhan diperlukan pengukuran yang berorientasi kepada pasien. Konsultasi dengan pakar di bidang MDR harus dilakukan.

Page 18: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 19: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.

Page 20: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 21: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.

Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

Page 22: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu : Tahap awal (intensif)

Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.

Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.

Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2 bulan.

Tahap Lanjutan Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih

sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman

persisten sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

Page 23: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.Kategori 2 :

2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE)

Kategori Anak: 2HRZ/4HR

Page 24: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Pasien baru TB paru BTA positif.Pasien TB paru BTA negatif foto

toraks positifPasien TB ekstra paru

Page 25: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 26: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 27: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya:

Pasien kambuhPasien gagalPasien dengan pengobatan setelah

putus berobat (default)

Page 28: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 29: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 30: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 31: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 32: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 33: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 34: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 35: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Pemeriksaan menggunakan sistem skoring

Skor < 5 Isoniazid 5-10 mg/kg BB/hari selama 6 bulan

Belum imunisasi BCG imunsasi setelah pengobatan pencegahan selesai

Page 36: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Hamil Penggunaan streptomisin dihindari Streptomisin permanent ototoxic,

menembus barier plasenta Menyusui

Semua jenis OAT aman Bayi yang disusui diberi profilaksis

Pengguna kontrasepsi Rifampisin + kontrasepsi hormonal ↓

efektivitas kontrasepsi tersebut Pasien TB kontrsepsi non hormonal atau

estrogen dosis tinggi (50 mcg)

Page 37: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Penderita TB + HIV/AIDS Dahulukan pengobatan TB ARV berdasarkan stadium klinis AIDS Injeksi streptomisin UNIVERSAL

PRECAUTION Hepatitis akut

OAT ditunda sampai hepatitis sembuh OAT diperlukan streptomisin +

etambutol maks. selama 3 bulan sampai hapatitis sembuh dilanjutkan dengan rimfampisin + isoniazid selama 6 bulan

Page 38: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Kelaianan hati kronik Periksaa faal hati sebelum terapi OAT ↑ SGOT & SGPT > 3x OAT tidak diberikan atau harus

dihentikan ↑ SGOT & SGPT < 3x OAT diawasi dgn ketat Hindari penggunaan pirazinamid 2RHES/6RH atau 2HES/10HE

Gagal Ginjal HRZ aman, SE dihindari penggunaannya Aman 2HRZ/4HR

DM Rimfampisin + sulfonilurea ↓ efektivitas sulfonilurea

dosis perlu sulfonilurea ditingkatkan Paling aman dgn penggunaan insulin Retinopati diabetika hati – hati etambutol

Page 39: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Pasien TB yang perlu mendapat tambahan kortikosteroid Meningitis TB TB milier dengan atau tanpa meningitis TB dengan Pleuritis eksudativa TB dengan Perikarditis konstriktiva.

Page 40: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Indikasi operasi Untuk TB paru:▪ Pasien batuk darah berat yang tidak dapat diatasi

dengan cara konservatif.▪ Pasien dengan fistula bronkopleura dan empiema

yang tidak dapat diatasi secara konservatif.▪ Pasien MDR TB dengan kelainan paru yang

terlokalisir. Untuk TB ekstra paru:▪ Pasien TB ekstra paru dengan komplikasi, misalnya

pasien TB tulang yang disertai kelainan neurologik.

Page 41: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Menjamin keteraturan pengobatanSeseorang yg dikenal, dipercayai &

disetujui pasien & petugas kesehatan, bersedia membantu dgn sukarela dan bersedia dilatih & mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien

Memahami informasi penting tentang TB

Page 42: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan.

Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur.

Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan.

Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB untuk segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan.

Page 43: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 44: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS
Page 45: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS

OAT gatal Singkirkan penyebab lain beri

antihistamin terusakan OAT dengan pengawasan ketat

Gatal berlanjut, kemerahan kulit hentikan semua OAT sampai kemerahan kulit hilang

Makin parah rujuk

Page 46: Pengobatan TB Dalam Program Nasional Sesuai ISTC Dan DOTS