Post on 25-Sep-2015
Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211 Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129 Fax. 022.603 5506
www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id e-mail. info@pusdiklat-minerba.esdm.go.id
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA
2015
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIK
LA
T A
PB
N T
AH
UN
20
15
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PELA
TIH
AN
MIN
ER
AL D
AN
BA
TU
TA
BA
RA
Program Pendidikan Dan Pelatihan
PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA
2015
DIK
LA
T A
PB
N T
AH
UN
20
15
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PELA
TIH
AN
MIN
ER
AL D
AN
BA
TU
TA
BA
RA
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PELA
TIH
AN
MIN
ER
AL D
AN
BA
TU
TA
BA
RA
ii
DAFTAR RENCANA DIKLAT APBN TAHUN 2015PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINERAL DAN BATUBARA
iii
DIK
LA
T A
PB
N T
AH
UN
20
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Diklat Character Building Angkatan I
Diklat Character Building Angkatan II
Diklat Peningkatan Nilai Tambah Bijih Besi
Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan
Diklat Kepemimpinan Tingkat III
Diklat Teknis Lanjutan I Bidang ESDM
Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan Bagi Aparat Non Teknis
Diklat Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas ESDM
Training Of Trainers Inspektur Tambang
Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara
Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan I
Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan II
Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan III
Diklat Kebijakan Pelayanan Publik
Diklat Teknis Audit PNBP Sub Sektor Mineral dan Batubara
Diklat Evaluasi Dokumen Amdal Pertambangan Angkatan I
Diklat Evaluasi Dokumen Amdal Pertambangan Angkatan II
Diklat Evaluasi Studi Kelayakan Usaha Pertambangan
Diklat Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan
Diklat Penyusunan Peta Kawasan Pertambangan
Diklat Penyusunan Data Informasi ESDM Berbasis SIG
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Diklat Manajemen Sumber Daya Mineral dan Batubara
Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan Bagi Aparat Non Teknis
Diklat Kader Pimpinan Bidang Pertambangan Umum bagi aparatur Dinas (Tipe B)
Diklat Penggunaan GPS Dalam Menunjang Batas Wilayah Pertambangan
Diklat Analisis Fungsional Kepegawaian Terampil
Diklat Organisasi dan Manajemen
Diklat Manajemen Keprotokolan
Diklat Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral
Diklat Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan
Diklat Analisis Potensi Sumber Daya Mineral dan Kendala Wilayah Pertambangan
Diklat Manajemen Perkantoran
Diklat Manajemen Stress
Diklat Teknis Pengelolaan PNBP Sektor ESDM
Diklat Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan
Jawa Barat
Jawa Barat
Bengkulu
Bengkulu
Bandung
Bandung
Pekanbaru
Bandung
Bandung
Jambi
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandar Lampung
Bandung
Bandung
Pontianak
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Banjarmasin
Banjarmasin
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Pontianak
1
1
2
3
4
6
7
8
9
12
10
10
10
13
14
15
15
16
17
18
19
20
22
7
23
24
25
26
27
28
17
29
41
30
31
17
No. Judul Diklat Lokasi Jadwal Pelaksanaan Halaman
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan
Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara
Diklat Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas ESDM
Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG) Pertambangan
Diklat Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Diklat Teknis Perhitungan Royalti Pertambangan Mineral dan Batubara
Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara
Diklat Pengolahan dan Pemurnian Emas
Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG) Pertambangan
Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan
Diklat Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan Mineral dan Batubara
Diklat Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan II
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan III
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan IV
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan V
Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan Minerba
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VI
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VII
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VIII
Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan IX
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan I
Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan II
Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan Bagi Aparat Non Teknis
Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan Minerba
Diklat Manajemen Pengelolaan Tambang Emas Rakyat
Diklat Resolusi Konik di Wilayah Pertambangan
Diklat Evaluasi Dokumen Amdal Pertambangan
Diklat Evaluasi Studi Kelayakan Tambang
Diklat Peningkatan Nilai Tambah Tembaga
Diklat Teknologi Pemanfaatan Batubara
Diklat Kepala Seksi Pelayanan dan Perizinan Pertambangan Minerba pada Dinas ESDM
Diklat Pengelolaan PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan Umum
Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan
Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan
Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara
Palangkaraya
Manokwari
Bandung
Bandung
Manado
Manado
Bandung
Gorontalo
Surabaya
Bandung
Bandung
Bandung
Semarang
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Batam
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Mamuju
Mamuju
Mataram
Ambon
Medan
Jayapura
Jayapura
Samarinda
Palu
Batam
Kupang
Kupang
Pangkalpinang
3
32
33
34
35
36
32
37
34
38
39
40
42
44
44
44
44
44
12
44
44
44
44
46
46
7
40
43
48
15
16
49
50
8
51
40
38
32
No. Judul Diklat Lokasi Jadwal Pelaksanaan Halaman
20-Jan-15
26-Jan-15
23-Feb-15
23-Feb-15
2-Mar-15
4-Mar-15
9-Mar-15
9-Mar-15
9-Mar-15
10-Mar-15
16-Mar-15
16-Mar-15
16-Mar-15
23-Mar-15
23-Mar-15
24-Mar-15
24-Mar-15
30-Mar-15
30-Mar-15
30-Mar-15
23-Mar-15
6-Apr-15
6-Apr-15
6-Apr-15
7-Apr-15
7-Apr-15
13-Apr-15
13-Apr-15
13-Apr-15
20-Apr-15
20-Apr-15
20-Apr-15
20-Apr-15
27-Apr-15
4-May-15
4-May-15
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
22-Jan-15
28-Jan-15
27-Feb-15
27-Feb-15
2-Jun-15
20-Mar-15
13-Mar-15
23-Mar-15
20-Mar-15
19-Mar-15
22-May-15
22-May-15
22-May-15
27-Mar-15
27-Mar-15
27-Mar-15
27-Mar-15
4-Apr-15
4-Apr-15
4-Apr-15
27-Mar-15
11-Jul-15
10-Apr-15
10-Apr-15
18-Apr-15
21-Apr-15
28-Apr-15
17-Apr-15
17-Apr-15
25-Apr-15
25-Apr-15
24-Apr-15
24-Apr-15
1-May-15
8-May-15
8-May-15
4-May-15
11-May-15
11-May-15
11-May-15
18-May-15
18-May-15
25-May-15
25-May-15
25-May-15
2-Jun-15
2-Jun-15
2-Jun-15
8-Jun-15
21-Jul-15
21-Jul-15
21-Jul-15
21-Jul-15
21-Jul-15
27-Jul-15
4-Aug-15
4-Aug-15
4-Aug-15
4-Aug-15
4-Aug-15
4-Aug-15
10-Aug-15
10-Aug-15
24-Aug-15
31-Aug-15
1-Sep-15
14-Sep-15
14-Sep-15
12-Oct-15
26-Oct-15
2-Nov-15
16-Nov-15
16-Nov-15
16-Nov-15
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
8-May-15
22-May-15
25-May-15
22-May-15
27-May-15
21-May-15
29-May-15
29-May-15
5-Jun-15
6-Jun-15
15-Jun-15
7-Jun-15
12-Jun-15
27-Oct-15
27-Oct-15
27-Oct-15
27-Oct-15
27-Oct-15
1-Aug-15
9-Nov-15
9-Nov-15
9-Nov-15
9-Nov-15
9-Nov-15
9-Nov-15
14-Aug-15
15-Aug-15
28-Aug-15
3-Sep-15
5-Sep-15
19-Sep-15
18-Sep-15
17-Oct-15
6-Nov-15
6-Nov-15
21-Nov-15
20-Nov-15
21-Nov-15
eraya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Skami sampaikan Program diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, yang dibiayai dari anggaran APBN 2015.Booklet ini sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun informasi bagi
pembaca terkait rencana program pendidikan dan pelatihan mineral dan
batubara yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015.
Kami berharap bahwa keberadaan booklet kediklatan ini tidak sebatas
memperkaya khazanah pengetahuan bidang mineral dan batubara,
namun juga dapat menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi
pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan
Pendidikan dan Pelatihan mineral dan batubara berbasis kompetensi.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam meningkatkan
Sumber Daya Manusia Pertambangan, serta kepada seluruh pihak yang
telah mendukung penerbitan booklet ini.
Kepala
Pusdiklat Minerba
iv v
DIK
LA
T A
PB
N T
AH
UN
20
15
Kata Pengantar
ewasa ini laju perkembangan energi dan sumber daya mineral
Dsemakin pesat. Dalam menghadapi laju perkembangan tersebut, maka kemampuan nasional dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertambangan khususnya dalam
pemanfaatan serta pengelolaannya secara ekonomis dan efisien perlu
makin dikembangkan. Bertitik tolak dari pemikiran itu, maka penguasaan
IPTEK serta manajemen pertambangan dalam pemanfaatan serta
pengelolaan sumber daya mineral perlu dikuasai. Upaya peningkatan
sumber daya manusia menuju tersedianya aparatur pertambangan yang
terampil dan profesional serta berwawasan pembangunan yang
berkelanjutan (sustainable development), maka dalam penerapannya
memerlukan program khusus pendidikan dan pelatihan yang sistematis,
terarah dan konsisten.
Sumber daya alam di sektor energi dan sumber daya mineral harus
dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan.
Untuk ini perlu adanya pendidikan dan pelatihan yang terintergrasi, dan
harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat
menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
Untuk mencapai upaya tersebut, Pusdiklat Mineral dan Batubara
mempunyai Visi dan Misi :
Pembukaan
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PELA
TIH
AN
MIN
ER
AL D
AN
BA
TU
TA
BA
RA
VISI
Menjadi Pusdiklat unggulan di bidang teknologi mineral dan batubara untuk menghasilkan tenaga kerja yang
kompeten dan berdaya saing tinggi.
MISI
Mengembangkan sistem kediklatan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dan sesuai dengan perkembangan
industri pertambangan khususnya dibidang teknologi mineral dan batubara.
Menyusun standar kurikulum dan standar uji berbasis kompetensi dalam rangka menunjang program sertikasi
personel.
Melaksanakan program diklat berbasis kompetensi dan diklat lainnya yang dibutuhkan pegawai negeri sipil
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Menawarkan dan melaksanakan pelayanan jasa diklat bagi industri / stakeholder yang membutuhkan.
vi vii
DIK
LA
T A
PB
N T
AH
UN
20
15
Visi dan Misi Fasilitas Alat Diklat
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MINERAL DAN BATU BARA
Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211
Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129
Fax. 022.603 5506, 604 6384
www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id
e-mail. info@pusdiklat-minerba.esdm.go.id
viii 1
DIK
LA
T A
PB
N T
AH
UN
20
15
Informasi dan Pendaftaran Diklat Character Building
Kompetensi yang dibangun meliputi memahami konsep dasar Character
Building, melaksanakan self assesment diri, membangun etos kerja
profesional dalam mendukung Reformasi Birokrasi, membangun
pribadi yang berkomitmen dalam membangun keseimbangan tubuh,
jiwa, dan pikiran, menerapkan strategi pengembangan karakter diri,
menerapkan teknik pengelolaan emosi diri, dan membuat personal goal
setting. Pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi yang
mengkombinasikan antara metode ceramah, diskusi kelompok,
simulasi, kisah, kontemplasi, dan reeksi diri.
Tujuan
Dapat membekali peserta diklat dalam mengembangkan karakter diri
sebagai SDM aparatur yang profesional dalam mendukung Reformasi
Birokrasi.
Lingkup Bahasan
1. Building Rapport;
2. Konsep dasar (character building);
3. Self assesment;
4. Etos kerja profesional dalam mendukung Reformasi Birokrasi;
5. Pribadi yang berkomitmen dalam membangun keseimbangan tubuh,
jiwa, dan pikiran;
6. Strategi pengembangan karakter diri;
7. Pengelolaan emosi diri; dan
8. Personal goal setting.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.
Durasi: 3 Hari
Tempat dan Waktu
Jawa Barat,
Angkatan I, 20 22 Januari 2015
Angkatan II, 26 28 Januari 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian Diklat Aparatur I (LAN RI);
Akademisi.
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PELA
TIH
AN
MIN
ER
AL D
AN
BA
TU
TA
BA
RA
3Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan
Pertambangan
2
Diklat Peningkatan Nilai Tambah Bijih Besi
Sebagai salah satu negara yang memiliki potensi bijih besi yang besar,
Indonesia telah mengeksploitasinya dalam jumlah besar dan
memasarkan sebagian besar produk tersebut ke luar negeri. Hal ini
disebabkan industri yang mengolah bijih besi menjadi pelet di Indonesia
sementara di pihak lain kebutuhan umpan untuk pabrik-pabrik baja di
Indonesia dipenuhi dari produk impor. Oleh sebab itu keberadaan
pabrik pendukung industri baja di Indonesia sangat dibutuhkan, untuk
memenuhi amanat Undang-undang No. 4 Tahun 2009 pasal 102 dan
103 bahwa pengolahan dan pemurnian mineral dan batubara wajib
dilakukan didalam negeri. Untuk mendukung kebijakan tersebut perlu
dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar dapat
mendukung dan mengimplementasi kebijakan ini.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang
peningkatan nilai tambah biji besi.
Lingkup Bahasan
1. Perundangan Pertambangan;
2. Pengolahan Bijih Besi;
3. Proses Pembuatan Pelet Besi;
4. Produk Peleburan Besi;
5. Perekonomian Nilai Tambang Bijih Besi;
6. Dampak Lingkungan Proses Peleburan dan Pemurnian.
Sasaran Peserta
Tenaga industri yang menangani pengolahan;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bengkulu, 23 27 Februari 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidang pengolahan yang
berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Tekmira;
Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara.
Ciri investasi pertambangan adalah membutuhkan dana besar, periode
pra produksi panjang dan beresiko tinggi. Oleh karena itu peningkatan
investasi di bidang pertambangan di masa mendatang perlu analisis dan
evaluasi yang mendalam berkaitan dengan perencanaan anggaran
biayanya, sehingga membutuhkan tenaga-tenaga yang handal dan
berdedikasi tinggi serta mempunyai pengetahuan yang luas dalam
bidang perencanaan dan keekonomian. Pengetahuan di bidang
keekonomian yang harus dikuasai diantaranya adalah kemampuan
pelaksanaan manajemen keuangan.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan Evaluasi
Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) Perusahaan pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Peranan Nilai Waktu dari Uang dalam Perusahaan Pertambangan;
2. Analisis Keputusan Investasi, Pendanaan dan Penentuan Biaya
Pendanaan;
3. Analisis laporan Keuangan dan Rasio Keuangan;
4. Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan;
5. Masalah Permodalan dalam Perusahaan Pertambangan;
6. Penyusunan Anggaran Perusahaan Pertambangan;
7. Evaluasi RKAB dan Manajemen keuangan Akuntansi.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat & Waktu
Bengkulu, 23 27 Februari 2015
Palangkaraya, 4 8 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
Akademisi;
Praktisi Pertambangan.
54
Diklat Kepemimpinan Tingkat III
Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III
memainkan peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi
dan misi instansi ke dalam program-program dan memimpin bawahan
dan seluruh stakeholder strategis untuk melaksanakan program-
program tersebut secara efektif dan esien. Tugas ini menuntutnya
memiliki kemampuan kepemimpinan taktikal yaitu kemampuan dalam
menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program instansi dan
kemampuan mempengaruhi pejabat struktural dan fungsional termasuk
stakeholder lainnya untuk melaksanakan program-program tersebut.
Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon III seperti
tersebut di atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim)
Tingkat III yang tujuannya sebatas membekali peserta dengan
kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin taktikal dinilai tidak
cukup. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III yang
inovatif, yaitu penyelenggaraan Diklat yang memungkinkan peserta
mampu menerapkan kompetensi yang telah dimilikinya. Dalam
penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III seperti ini, peserta dituntut
untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di
unit kerjanya, memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil
yang signikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang
kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh
kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan Diklatpim
Tingkat III. Dengan demikian, pembaharuan Diklatpim Tingkat III
ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki
kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam
memimpin perubahan.
Tujuan
Mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat
struktural eselon III yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan
fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
Lingkup Bahasan
1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan:
a) Wawasan Kebangsaan;
b) Integritas;
c) Pembekalan isu strategis;
d) Diagnostic Reading;
e) Penjelasan Proyek Perubahan.
2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I):
a) Coaching;
b) Counseling.
3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim:
a) Pengembangan Potensi Diri;
b) Inovasi;
c) Jejaring Kerja;
d) Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan;
e) Membangun Tim Efektif;
f) Benchmarking ke Best Practice;
g) Merancang Proyek Perubahan;
h) Seminar Presentasi Proyek Perubahan;
i) Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan.
4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II)
a) Coaching;
b) Counseling.
5. Tahap Evaluasi
a) Seminar Laboratorium Kepemimpinan;
b) Evaluasi Kepemimpinan.
Sasaran Peserta
Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan
dokumen yang sesuai;
Telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan
struktural yang akan diduduki, dibuktikan dengan dokumen yang
sesuai;
Pangkat/golongan minimal Penata Tk.I-III/d;
Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris yang dibuktikan
dengan sertikat Educational Testing Service Test of English for International
Communication (ETS TOEIC) dengan skor minimal 425, atau Internet
Based Test of English as a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor
minimal 35, atau International English Language Testing System (IELTS)
dengan skor minimal 4,5, atau Lembaga Administrasi Negara English
Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test) dengan skor
minimal 75;
Bagi peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon III,
direkomendasikan oleh Baperjakat intansi untuk menduduki jabatan
struktural eselon III tertentu dan diberikan rekomendasi untuk
melakukan perubahan pada unit eselon III tersebut.
Durasi: 93 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 2 Maret 2 Juni 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian dan Pendidikan Pelatihan Aparatur I;
Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM.
7Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan
bagi Aparat Non Teknis
6
DiklatTeknis Lanjutan I Bidang ESDM
Minyak bumi, mineral, dan batubara merupakan sumberdaya alam yang
tidak dapat diperbaharui, sehingga pengelolaan dan pemanfaatannya
harus dilakukan oleh pihak -pihak yang memiliki kompetensi tertentu
baik itu tenaga industri mau pun aparatur pemerintah. Peningkatan
kompetensi aparatur pemerintah yang mengelola kegiatan
pertambangan merupakan suatu kewajiban sesuai dengan Permen
ESDM No. 27 tahun 2009 tentang Diklat Terstruktur. Diklat Teknis
Lanjutan I Bidang ESDM ini merupakan salah satu jenis dan jenjang
dalam Diklat Terstruktur yang selain wajib diikuti oleh PNS di lingkungan
Kementerian ESDM juga dapat diikuti oleh PNS pada instansi yang
mengelola bidang energi dan sumber daya mineral.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam menganalisis kegiatan
pada sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.
Lingkup Bahasan
1. Etika;
2. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang P3D Personalia;
3. Pengetahuan Teknis Kegiatan P3D Pembiayaan;
4. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang P3D Peralatan;
5. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang P3D Dokumen;
6. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Migas Hulu;
7. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Migas Hilir;
8. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Minerba;
9. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Panas Bumi;
10. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Ketenagalistrikan;
11. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang EBTKE;
12. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Geologi Survei;
13. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Geologi Lingkungan.
Sasaran Peserta
Aparatur di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
maupun Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota yang mengelola bidang
ESDM;
Menduduki jabatan Fungsional Umum dan Fungsional tertentu setara
pangkat Penata Muda III/a dan Penata Muda Tingkat I,III/b.
Durasi: 17 Hari
Tempat & Waktu
Bandung, 4 20 Maret 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Sekretariat Jenderal ESDM;
Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi;
Pusdiklat Minyak dan Gas Bumi;
Pusdiklat Geologi.
Kegiatan usaha pertambangan memerlukan teknologi tinggi, padat
modal dan beresiko tinggi, sehingga perlu didukung pemahaman dan
keterampilan yang memadai tentang aspek teknis dan karakteristik
kegiatan pertambangan. Hal ini secara umum belum dimiliki tenaga non
teknis yang memiliki latar belakang pendidikan non geologi dan
tambang, sehingga perlu diberikan pembekalan mengenai teknis
pertambangan agar pelaksanaan tugasnya dapat lebih efektif dan
esien.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga non teknis
dalam pengenalan teknis pertambangan mineral dan batubara.
Lingkup Bahasan
1. Teknik Pertambangan;
2. Risiko Kegiatan Pertambangan;
3. Dasar-dasar Lingkungan Pertambangan;
4. Dasar-dasar K3 Pertambangan.
Sasaran Peserta
Tenaga non teknis yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan
berlatar belakang pendidikan non geologi dan tambang.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Pekanbaru, 9 13 Maret 2015
Pontianak, 6 10 April 2015
Mamuju, 10 14 Agustus 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Teknis Pertambangan
yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
9Diklat Training of Trainers
Inspektur Tambang
8
Diklat Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada
Dinas ESDM
Salah satu tugas Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan Penambangan
Minerba adalah menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, evaluasi,
dan fasilitas proses perizinan pertambangan umum. Izin Usaha
Pertambangan (IUP) tersebut akan diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang jika semua persyaratan telah terpenuhi oleh perusahaan
yang mengajukan, sehingga terkait dengan tupoksinya kepala seksi
bidang tersebut. Harus dibekali oleh pemahaman dan keterampilan
tentang pentingnya pertambangan minerba.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam Perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi perizinan dan pelayanan usaha pertambangan,
iuran pertambangan, dan inventarisasi data pertambangan mineral dan
batubara sesuai tugas dan fungsinya selaku Kepala Seksi Perizinan dan
Pelayanan pada Dinas Pertambangan dan Energi.
Lingkup Bahasan
1. Peraturan Perizinan Usaha dan Jasa Pertambangan Mineral dan
Batubara;
2. Perizinan Usaha dan Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara;
3. Iuran Pertambangan Mineral dan Batubara;
4. Sistem Informasi Pertambangan Mineral dan Batubara;
5. Evaluasi Perizinan Usaha dan Jasa Pertambangan Mineral dan
Batubara;
6. Penyusunan Laporan.
Sasaran Peserta
Kepala seksi perizinan dan pelayanan kegiatan pertambangan.
Durasi :13 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 9 23 Maret 2015
Palu, 26 Oktober 6 November 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
Setiap organisasi atau perusahaan didirikan dan dirancang agar mampu
memberikan hasil atau karya yang lebih berdaya guna dan berhasil
guna, dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Beberapa pakar
berpendapat bahwa manusia merupakan sumber organisasi yang
menentukan pelaku utama dalam mewujudkan dan mencapai tujuan
perusahaan. Suatu kualitas dan kinerja yang melahirkan produktivitas
yang optimal ditentukan oleh bagaimana mentransfer ilmu
pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain agar mudah diterima
dan menarik untuk disimak. Untuk mencapai keberhasilan transfer
tersebut dibutuhkan suatu bentuk pelatihan yang dikenal dengan
training of trainer (pelatihan bagi fasilitator). Melalui pelatihan ini
diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk menjadi
trainers/fasilitator yang handal sehingga mampu memberikan
konstribusinya untuk mencapai target dan sasaran yaitu menghasilkan
tenaga inspektur tambang yang kompeten.
Tujuan
Training of trainers bagi Inspektur Tambang diselenggarakan untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam proses mentransfer
ilmu pengetahuan Inspektur Tambang.
Lingkup Bahasan
1. Pendekatan Belajar Orang Dewasa dalam Diklat;
2. Manajemen Pembelajaran;
3. Etika Mengajar;
4. Teknik Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran;
5. Metode dan Media Pembelajaran;
6. Penyusunan Silabus dan Rencana Pembelajaran;
7. Penyusunan Bahan Ajar;
8. Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar;
9. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar;
10. Penentuan Tindak Lanjut dan Umpan Balik;
11. Praktik Mengajar.
Sasaran Peserta
Para aparatur Dinas di Lingkungan Dinas-dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral dan Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian ESDM yang
sudah pernah mengikuti Diklat Inspektur Tambang Pertama.
Durasi: 12 Hari
Tempat & Waktu
Bandung, 9 20 Maret 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I.
Diklat Fungsional Inspektur
Tambang Pertama
1110
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan mineral dan batubara yang
memenuhi prinsip eksternalitas, akuntabilitas, dan esiensi, perlu dilakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan
usaha pertambangan dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan.
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 menyatakan bahwa sebagian
pelaksanaan pengawasan kegiatan usaha pertambangan dilakukan oleh
Inspektur Tambang, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan pelaksanaan
inspeksi tambang.
Untuk dapat membentuk Inspektur Tambang yang profesional perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam hal menginspeksi
perusahaan pertambangan mineral dan batubara dalam bidang teknik
pertambangan; konservasi; keselamatan dan kesehatan kerja;
keselamatan operasi pertambangan; pengelolaan lingkungan hidup;
reklamasi, dan pasca tambang; dan penguasaan, pengembangan, dan
penerapan teknologi pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Pengawasan Pertambangan Minerba;
2. Peraturan Perundangan Pertambangan Minerba;
3. Teknik Komunikasi dan Presentasi;
4. Peraturan Perundangan Keselamatan Kerja Pertambangan;
5. Peraturan Perundangan Lindungan Lingkungan Pertambangan;
6. Kode Etik Inspektur Tambang;
7. Tata Cara Pelaporan Hasil Inspeksi Pertambangan;
8. Tata Cara Pelaporan Kasus Pertambangan;
9. Pengujian dan Kelayakan Peralatan Tambang;
10. Teknik Pertambangan Minerba;
11. Persiapan dan Peralatan Inspeksi;
12. Inspeksi Kesehatan Kerja;
13. Inspeksi Kapal Keruk/Kapal Isap Pertambangan;
14. Identikasi Bahaya dan Pengendalian;
15. Inspeksi Kondisi Lingkungan Kerja;
16. Inspeksi Peralatan Pemantauan;
17. Inspeksi Eksplorasi dan Pengeboran;
18. Inspeksi Tambang Permukaan;
19. Konservasi Mineral dan Batubara;
20. Inspeksi Pesawat Angkat;
21. Inspeksi Tambang Bawah Tanah;
22. Inspeksi Ventilasi Tambang Bawah Tanah;
23. Inspeksi Permesinan Tambang;
24. Inspeksi Kelistrikan dan Penerangan Tambang;
25. Inspeksi Penyanggaan Tambang Bawah Tanah;
26. Inspeksi Fasilitas Keadaan Darurat;
27. Inspeksi Kasus Lingkungan Tambang;
28. Inspeksi Penirisan, Erosi dan Sedimentasi Tambang;
29. Inspeksi Penanganan Tanah Pucuk dan Tanah Penutup;
30. Inspeksi Air Asam Tambang;
31. Inspeksi Limbah;
32. Inspeksi Reklamasi dan Pascatambang;
33. Inspeksi Fasilitas Permukaan;
34. Inspeksi Pelabuhan;
35. Inspeksi Pengolahan dan Pemurnian;
36. Inspeksi Bahan Peledak dan Peledakan;
37. Inspeksi Alat Berat;
38. Inspeksi Sisa Hasil Pengolahan dan Pemurnian;
39. Inspeksi Tambang Semprot;
40. Inspeksi/Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Berbahaya pada
Tambang;
41. Petunjuk Penulisan Kertas Kerja Kelompok;
42. Inspektur Tambang dan Angka Kreditnya;
43. Inspeksi Gas Tambang Bawah Tanah;
44. English Conversation.
Sasaran Peserta
PNS dengan golongan minimal Pengatur (III/a);
Pendidikan minimal Diploma IV Teknik, berpengalaman di bidang
pertambangan.
Durasi: 68 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung,
Angkatan I, 16 Maret 22 Mei 2015
Angkatan II, 16 Maret 22 Mei 2015
Angkatan III, 16 Maret 22 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
Akademisi;
Praktisi Pertambangan.
1312
Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan
Mineral dan BatubaraDiklat Kebijakan Pelayanan Publik
Diklat pelayanan publik membekali peserta dengan seperangkat
kompetensi dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan mampu
menjelaskan konsep dan kebijakan pelayanan publik; menjelaskan pola
penyelenggaraan pelayanan publik, menyusun standar pelayanan
publik, menyusun indeks kepuasan masyarakat, dan menjelaskan
strategi peningkatan kualitas pelayanan publik. Pembelajaran
menggunakan pendekatan andragogi dengan menerapkan metode
pembelajaran partisipatif meliputi ceramah interaktif, tanya jawab,
praktik penyusunan, diskusi kelompok, dan presentasi.
Kurikulum diklat ini mengacu pada Peraturan Kepala LAN No. 10 Tahun
2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Pelayanan Publik,
dengan total durasi mata diklat selama 35 jam pelatihan.
Tujuan
Untuk dapat membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dan mampu menjelaskan konsep dan
kebijakan pelayanan publik, menjelaskan pola penyelenggaraan
pelayanan publik, menyusun standar pelayanan publik, menyusun indeks
kepuasan masyarakat, dan menjelaskan strategi peningkatan kualitas
pelayanan publik.
Lingkup Bahasan
1. Building Learning Commitment;
2. Konsep dan Kebijakan Pelayanan Publik;
3. Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
4. Standar Pelayanan Publik;
5. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat;
6. Indeks Kepuasan Masyarakat;
7. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah dan Instansi lainnya
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 23 27 Maret 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian Diklat Aparatur I (LAN) RI;
Akademis.
Seluruh aspek atau komponen dalam kegiatan pertambangan perlu
dikaji, direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, karena masing-
masing hal tersebut terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Hal itu menunjang kelancaran dan keekonomian suatu usaha
pertambangan, dan terjaminnya keselamatan pertambangan serta
terpeliharanya lingkungan. Selain itu secara tidak langsung pelaksanaan
teknis pertambangan yang baik dan benar akan menunjang
pelaksanaan suatu kegiatan pertambangan yang baik dan akhirnya akan
berpengaruh juga kepada peningkatan pendapatan negara,
pendapatan asli daerah, dan kesejahteraan rakyat terutama yang ada
disekitar pertambangan.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan
pengawasan teknis pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Pengawasan Teknis Pertambangan;
2. Pengukuran dan Pemeriksaan Batas Wilayah Tambang;
3. Evaluasi Kemajuan Teknologi;
4. Konservasi Bahan Galian;
5. Evaluasi dan Pelaksanaan Penerapan Studi Kelayakan;
6. Pemeriksaan Penambangan, Pengolahan dan Sarana Penunjang
Teknis.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.
Durasi: 10 Hari
Tempat dan Waktu
Jambi, 10 19 Maret 2015
Batam, 27 Juli 1 Agustus 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
1514
Diklat Teknis Audit PNBP Sub Sektor
Mineral dan Batubara
Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL
Pertambangan
Dokumen AMDAL merupakan suatu dokumen yang berisikan analisis
mengenai dampak dari setiap tahapan kegiatan pertambangan
terhadap lingkungan yang disusun oleh perusahaan dan selanjutnya
akan di evaluasi oleh pemerintah. Aparatur pemerintah yang bertugas
sebagai evaluator seharusnya memahami isi dari dokumen tersebut
sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada perusahaan
berdasarkan dokumen AMDAL yang telah di evaluasi.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan mengevaluasi dokumen
AMDAL Pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Diskripsi Kegiatan Pertambangan;
2. Pengenalan AMDAL Pertambangan;
3. Rona Awal Lingkungan;
4. Prakiraan Dampak;
5. Evaluasi Dampak;
6. Evaluasi Dokumen AMDAL Pertambangan.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menanganilingkungan
pertambangan mineral dan batubara.
Durasi: 4 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung,
Angkatan I dan II, 24 27 Maret 2015
Medan, 1 5 September 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;
Akademisi.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai salah satu unsur
pendapatan negara dalam APBN merupakan aspek potensial yang perlu
dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan negara diluar sektor
pajak.
Kegiatan pengusahaan pertambangan selama ini belum sepenuhnya
melaksanakan pelaporan pelaksanaan penyelenggaraan usaha
pertambangan umum dan melakukan penyetoran kewajiban ke Kas
Negara. Ditambah lagi dengan kondisi selama ini bahwa sistem yang
dipakai adalah Self Assesment.
Tujuan
Memberikan pemahaman mengenai kebijakan PNBP Sub Sektor Minerba
dan Audit Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan PNBP Sub Sektor Minerba;
2. Perhitungan Iuran Tetap Pertambangan Mineral dan Batubara;
3. Perhitungan Iuran Eksplorasi/Eksploitasi (Royalti) Pertambangan
Mineral dan Batubara;
4. Tata Cara Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi PNBP;
5. Audit Penerimaan Negaran Bukan Pajak.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani PNBP.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 23 27 Maret 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
1716
Diklat Evaluasi Studi Kelayakan
Usaha Pertambangan
Diklat Pembinaan dan Pengawasan
Usaha Jasa Pertambangan
Terkait dengan banyaknya jumlah perusahaan pertambangan di tanah
air, berimbas pada semakin signikannya peran sektor jasa penunjang
pertambangan atau yang sekarang disebut usaha jasa pertambangan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara Pasal 106 mengatur bahwa
pemegang izin usaha pertambangan harus mengutamakan
penggunaan barang dan jasa dari dalam negeri, dengan demikian
peluang penggunaan barang dan jasa pertambangan dalam negeri
akan semakin terbuka lebar. Pada pelaksanaannya diperlukan peran
pemerintah dalam hal pembinaan dan pengawasan usaha jasa
pertambangan mineral dan batubara.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai pembinaan dan
pengawasan terhadap Usaha Jasa Pertambangan mineral dan batubara.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara;
2. Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan;
3. Tata Cara Perizinan Usaha Jasa Pertambangan Minerba;
4. Proses Pengadaan Jasa Pertambangan Minerba;
5. Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan Minerba;
6. Tata Cara Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan pengawasan Usaha Jasa
Pertambangan Minerba.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah baik pusat maupun daerah yang menangani
pengawasan Usaha jasa Pertambangan Mineral dan Batubara.
Durasi : 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 30 Maret 4 April 2015
Banjarmasin, 20 25 April 2015
Pontianak, 4 8 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
PraktisiUsaha Pertambangan.
Studi kelayakan merupakan suatu tahapan yang harus dilalui oleh
semua industri termasuk pertambangan. Dari tahapan ini perusahaan
akan memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan
untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis termasuk analisis
mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca tambang.
Laporan studi kelayakan ini disusun oleh perusahaan yang selanjutnya
diserahkan kepada pemerintah untuk dievaluasi. Aparatur pemerintah
sebagai evaluator harus memiliki pemahaman yang mendalam
mengenai studi kelayakan kegiatan pertambangan sehingga bisa
mengevaluasi laporan tersebut dengan tepat.
Tujuan
Memberikan pemahaman mengenai isi dari laporan studi kelayakan serta
keterampilan dalam mengevaluasi laporan tersebut.
Lingkup Bahasan
1. Konsep dasar Studi Kelayakan;
2. Evaluasi data hasil Eksplorasi;
3. Evaluasi Rencana Penambangan ;
4. Evaluasi K3 dan Lingkungan;
5. Pengembangan Masyarakat dan Tenaga Kerja Pertambangan;
6. Analisis Ekonomi.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.
Durasi: 6 Hari
Tempat & Waktu
Bandung, 30 Maret 4 April 2015
Jayapura, 14 19 September 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
1918
Diklat Penyusunan Peta Kawasan
Pertambangan
Kawasan Pertambangan adalah suatu kawasan yang akan
diperuntukkan menjadi kawasan pertambangan dalam rencana tata
ruang wilayah yang di dalamnya menggambarkan sebaran-sebaran
deposit sumber daya mineral terpilih yang dipandang paling prospek
untuk ditambang berdasarkan atas Peta Wilayah Keprospekan
Kawasan Pertambangan, serta telah mempertimbangkan aspek
lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, optimalisasi pemanfaatan
ruang, dan kepentingan umum lainnya sesuai dengan karakteristik
dan kemampuan daerah setempat. Inventarisasi sumber daya mineral
yang diidentikasi sebarannya dari berbagai jenis bahan galian dengan
tingkat pemahaman akan status cadangan (dari sumber daya
hipotetik sampai cadangan terbukti/terukur), memiliki daerah sebaran
sumberdaya mineral yang terbagi menjadi, yaitu zona pertambangan,
yang terdiri dari zona layak tambang dan zona layak tambang
bersyarat, daerah pencadangan potensi bahan galian tambang, dan
daerah tidak layak tambang.
Hingga saat ini, belum tersedia tata cara, peraturan, pedoman
atau kriteria bagaimana menentukan suatu wilayah yang dapat
diperuntukan menjadi Kawasan Pertambangan yang relatif aman
ditinjau dari berbagai aspek. Oleh karena itu, diperlukan tata cara
bagaimana suatu wilayah yang terdapat deposit sumber daya mineral
atau bahan tambang dinilai layak untuk ditambang dan selanjutnya
diusulkan dan ditetapkan sebagai Kawasan Pertambangan dalam
RT/RW.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan membuat peta kawasan
pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Peraturan Perundang-undangan menyangkut Tata Ruang dan
Kawasan Pertambangan;
2. Karakteristik Pertambangan;
3. Struktur dan Pola Ruang Wilayah;
4. Pembuatan Peta Kawasan Pertambangan.
Sasaran peserta
Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah di Bidang Pertambangan.
Durasi :6 hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 30 Maret 4 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Akademisi.
Diklat Penyusunan Data Informasi ESDM
Berbasis SIG
Kemajuan teknologi yang pesat dalam bidang pemetaan yang ditunjang
sarana pengolahan data yang dirancang secara khusus untuk aplikasi
pemetaan sangat membantu dalam kegiatan pengembangan wilayah.
Kemajuan ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komputer,
baik dari segi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software). Teknologi komputer yang mampu menangani database grak
(spasial) dan non-grak (tekstual) merupakan alternatif yang dipilih
dalam pengembangan aplikasi pemetaan.
Pada awalnya SIG dikembangkan untuk mengelola, menganalisis, dan
mengevaluasi data tata guna lahan (land use) dalam suatu perencanaan
regional (regional planning) (Aronoff, 1989). Kemudian sistem ini
diterapkan pada berbagai disiplin ilmu lainnya yang mengaitkan data atau
informasi lokasi pada permukaan bumi sebagai referensi. Kini, SIG telah
digunakan untuk aplikasi yang beragam baik oleh kalangan bisnis,
universitas, militer, maupun pemerintahan/lembaga penelitian. Sejak
beberapa tahun terakhir, bidang Geologi dan Pertambangan juga telah
memanfaatkan teknologi SIG sebagai sarana pengolahan datanya.
Dengan demikian perlu kiranya dilaksanakan diklat SIG bagi aparatur
pengelola data informasi ESDM khususnya untuk meningkatkan
kompetensinya dalam melaksanakan tugas penyedia informasi ESDM
tersebut.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan pengelolaan data dan
informasi ESDM berbasis SIG
Lingkup Bahasan
1. Pengenalan SIG;
2. Pengantar Pemetaan;
3. Peraturan Perundangan mengenai wilayah pertambangan;
4. Pengoperasian Software;
5. Perancangan Data Informasi;
6. Penyusunan dan Pengolahan Data Informasi ESDM berbasis SIG;
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan
dan tata ruang.
Durasi: 5 Hari
Tempat & Waktu
Bandar Lampung, 23 27 Maret 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.
2120
Diklat KepemimpinanTingkat IV
Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon IV
memainkan peranan yang sangat menentukan dalam membuat
perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi dan memimpin
bawahan dan seluruh stakeholder stratejik untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan tersebut secara efektif dan esien. Tugas ini
menuntutnya memiliki kompetensi kepemimpinan operasional, yaitu
kemampuan dalam membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan
instansi dan kemampuan mempengaruhi serta memobilisasi bawahan
dan stakeholder strategisnya dalam melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan.
Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV seperti
tersebut di atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim)
Tingkat IV yang bertujuan sebatas membekali peserta dengan
kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin operasional
dirasakan tidak cukup. Diperlukan sebuah penyelenggaraan
Diklatpim Tingkat IV yang inovatif, yaitu penyelenggaraan Diklat yang
memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah
dimilikinya. Dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV seperti ini,
peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu
perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga
menimbulkan hasil yang signikan. Kemampuan memimpin perubahan
inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam
memperoleh kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan
Diklatpim Tingkat IV. Dengan demikian, pembaharuan Diklatpim
Tingkat IV ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak
hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya
dalam memimpin perubahan.
Tujuan
Membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pada pejabat
struktural eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan tugas
dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
Lingkup Bahasan
1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan:
a) Pilar-pilar Kebangsaan;
b) Integritas;
c) Standar Etika Publik;
d) Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia;
e) Pembekalan Isu Aktual Substantif Lembaga ;
f) Diagnostic Reading;
g) Penjelasan Proyek Perubahan.
2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I):
a) Coaching;
b) Counseling.
3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim:
a) Kecerdasan Emosi
b) Pengenalan Potensi Diri;
c) Berpikir kreatif dan Inovasi;
d) Koordinasi dan Kolaborasi;
e) Membangun Tim Efektif;
f) Benchmarking ke Best Practice;
g) Merancang Proyek Perubahan;
h) Seminar Presentasi Proyek Perubahan;
i) Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan.
4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II):
a) Coaching;
b) Counseling.
5. Tahap Evaluasi:
a) Seminar Laboratorium Kepemimpinan;
b) Evaluasi Kepemimpinan.
Sasaran Peserta
Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan
dokumen yang sesuai;
Telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan
struktural yang akan diduduki, dibuktikan dengan dokumen yang
sesuai;
Pangkat/Golongan minimal Penata Muda Tk. I - III/b;
Mampu berkomunilcasi dengan bahasa Inggris yang dibuktikan
dengan sertikat Educational Testing Service Test of English for International
Communication (ETS TOEIC) dengan skor minimal 400, atau Internet
Based Test of English as a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor
minimal 30, atau International English Language Testing System (IELTS)
dengan skor minimal 4, atau Lembaga Administrasi. Negara English
Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test) dengan skor
minimal 65;
Bagi peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon IV,
direkomendasikan oleh Baperjakat instansi untuk menduduki
jabatan struktural eselon IV tertentu dan diberikan rekomendasi untuk
melakukan perubahan pada unit eselon IV tersebut.
Durasi: 97 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 6 April 11 Juli 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian dan Pendidikan Pelatihan Aparatur I;
Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM.
23
Diklat Kader Pimpinan Bidang Pertambangan
Umum Bagi Aparatur Dinas Tipe B
22
Diklat Manajemen Sumber Daya
Mineral dan Batubara
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam tak terbarukan (non
renewable resources). Jika pengelolaannya sama sekali tidak membawa
manfaat bagi masyarakat, maka kesempatan untuk memperbaikinya
tidak akan ada lagi. Oleh karena itu Sumber Daya Mineral haruslah
dikelola dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi dengan pertimbangan
manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat luas.
Pelaksanaan desentralisasi pengelolaan sumber daya mineral membuat
tanggung jawab pemerintah daerah otonom menjadi semakin besar.
Peningkatan tanggung jawab ini akan dapat dilaksanakan dengan baik
apabila diiringi peningkatan kemampuan aparat dalam bidang
manajemen sumber daya mineral, sehingga pada gilirannya akan
melahirkan kebijakan-kebijakan yang tepat.
Tujuan
Meningkatkan pemahaman pengolahan tentang sumber daya
mineral;
Meningkatkan kemampuan dalam hal penyusunan kebijakan yang
tepat dalam pengelolaan sumber daya mineral.
Lingkup Bahasan
1. Prinsip-prinsip Manajemen;
2. Aplikasi Manajemen;
3. Karakter Sumber Daya Mineral;
4. Klasikasi Sumber Daya dan Cadangan;
5. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral yang Berwawasan ;
6. Lingkungan;
7. Community Development;
8. Konsep Konservasi Bahan Galian;
9. Perizinan Pertambangan;
10. Studi Kasus.
Sasaran Peserta
Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah Dinas Pertambangan
Pendidikan Minimal Sarjana (S1).
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 6 10 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat;
Universitas Padjajaran.
Sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 jo. Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, tugas
umum pemerintah di bidang pertambangan umum merupakan
kewenangan daerah otonom. Sedangkan kewajiban Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) adalah memfasilitasi daerah
dengan kebijakan teknis seperti prosedur, kriteria, dan standar untuk
dijadikan acuan oleh daerah. Kewajiban lain disamping itu adalah
memberikan dukungan kepada daerah dalam rangka peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
Pembinaan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud diatas,
diarahkan sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk
mewujudkan pengelolaan bidang pertambangan dan energi yang
menghasilkan nilai tambah sebagai salah satu sumber kemakmuran
rakyat.
Mengingat usaha pertambangan merupakan usaha yang berisiko tinggi,
padat modal, dan padat teknologi, maka aparatur pemerintah sebagai
pembina pertambangan perlu dibekali dengan pemahaman mengenai
pertambangan umum.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam Perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi bahan kebijakan teknis, pelayanan perizinan,
bimbingan teknis, kerjasama, tenaga teknis, pengawasan K3, lingkungan,
pengusahaan dan jasa.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Teknis Bidang Pertambangan;
2. Teknik Penambangan;
3. GMP (Good Mining Practice);
4. Pengawasan K3 Pertambangan;
5. Pengawasan Lindungan Lingkungan Pertambangan;
6. Perizinan Pertambangan;
7. Pengelolaan Tenaga Kerja di Bidang Pertambangan;
8. Perizinan Usaha Jasa Pertambangan;
9. Sistem Informasi Pertambangan;
10. Teknik Evaluasi;
11. Iuran Pertambangan.
Sasaran Peserta
Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah yang mengelola pertambangan
mineral dan batubara
Durasi: 12 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 7 18 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
Dinas Pertambangan dan Energi.
25
Diklat Analisis Fungsional Kepegawaian
Terampil
24
Diklat Penggunaan GPS dalam Menunjang
Batas Wilayah Pertambangan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama Sumber Daya Manusia
(SDM) Aparatur Negara mempunyai peranan yang menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut adalah PNS yang
mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya
yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral,
bermental baik, profesional, sadar akan tanggungjawab sebagai
pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Dalam peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, antara lain
ditetapkan jenis-jenis Diklat PNS. Salah satu jenis pendidikan dan
pelatihan yang diperlukan dalam pembentukan kompetensi PNS untuk
jabatan fungsional adalah Diklat Analis Fungsional Kepegawaian Terampil.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk
dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi
kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan
instansi;
Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa;
Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi
pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;
Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam
melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi
terwujudnya kepemerintahan yang baik.
Lingkup Bahasan
1. Formasi PNS;
2. Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS;
3. Pengadaan PNS;
4. Mutasi Kepegawaian;
5. Pendidikan dan Pelatihan PNS:
6. Pengangkatan PNS dalam Jabatan;
7. Pengembangan Karier PNS;
8. Sasaran Kinerja Individu;
9. Gaji, Tunjangan, dan Kesejahteraan;
10. Ketatausahaan Kepegawaian;
11. Disiplin PNS;
12. Pengendalian Kepegawaian;
13. Pemberhentian PNS;
14. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang manajemen PNS;
15. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Analis Kepegawaian
Terampil.
Sasaran Peserta
Sasaran Diklat Fungsional Analis Kepegawaian Terampil adalah
terwujudnya Fungsional Analis Kepegawaian Terampil yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Durasi: 16 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 13 28 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Badan Administrasi Kepegawai Negara (BKN).
Sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, tugas umum pemerintahan di bidang
pertambangan umum merupakan kewenangan daerah otonom.
Sedangkan kewajiban Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(KESDM) adalah memfasilitasi daerah dengan kebijakan teknis seperti
prosedur, kriteria, dan standar untuk dijadikan acuan oleh daerah.
Disamping itu kewajiban lain pemerintah adalah memberikan
dukungan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di
daerah.
Pada saat ini kurangnya tenaga teknis yang memiliki keahlian dalam
mengukur dan menentukan batas wilayah pertambangan di Dinas
Pertambangan menyebabkan adanya tumpang tindih wilayah
pertambangan. Hal tersebut tidak perlu terjadi bila penentuan batas
wilayah pertambangan dilakukan secara benar melalui metode
pengukuran yang akurat.
Selain itu peta yang ada di Indonesia sebagian besar masih menggunakan
referensi lokal yang menggunakan titik koordinat geogras. Sehingga
harus ditransformasikan ke Datum Indonesia 95 (ID-95) yang telah
menggunakan referensi global World Geodetic System 1984 (WGS-84).
Pengukuran untuk referensi global tersebut menggunakan peralatan
Global Positioning System (GPS).
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan
pengukuran dan penataan batas wilayah dengan menggunakan Global
Positioning System (GPS) dengan baik dan benar.
Lingkup Bahasan
1. Pengetahuan dasar GPS;
2. Pengenalan dan Pengoperasian Alat GPS;
3. Sosialisasi Sistem Koordinat Baru;
4. Penerapan SK DJPU No. 697K/29/DDJP/96;
5. Studi Kasus Pengukuran Batas Wilayah Pertambangan;
6. Metoda Pengukuran Batas Wilayah Pertambangan;
7. Menghitung Luas;
8. Pengenalan dan Penggunaan Alat GPS dan Navigasi;
9. Praktik Penggunaan dan Pengukuran GPS Geodetik dan Navigasi;
10. Pengenalan dan Penggunaan Alat Total Station;
11. Praktik Penggunaan dan Pengukuran Alat Total Station;
12. Praktik Penggunaan GPS Geodetik dan Navigasi;
13. Pengolahan Data;
14. Penyusunan Laporan.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan
khususnya kegiatan penataan batas wilayah pertambangan.
Durasi: 15 Hari
Tempat & Waktu
Bandung, 7 21 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Badan Informasi Geospasial (BIG);
Pusdiktop TNI-AD.
27
Diklat Manajemen Keprotokolan
26
Diklat Organisasi dan Manajemen
Diklat Organisasi dan Manajemen membekali peserta dengan
seperangkat kompetensi dalam memahami konsep organisasi dan
manajemen, memahami proses perencanaan dan penetapan tujuan,
membuat keputusan, sistem kelembagaan, dan memahami koordinasi,
manajemen konik, dan manajemen stres. Pembelajaran menggunakan
pendekatan andragogi dengan menerapkan metode pembelajaran
partisipatif meliputi ceramah interaktif, tanya jawab, latihan dan praktik,
diskusi kelompok, serta presentasi.
Tujuan
Untuk membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam
memahami konsep organisasi dan manajemen, memahami proses
perencanaan dan penetapan tujuan, membuat keputusan, sistem
kelembagaan, dan memahami koordinasi, manajemen konik, dan
manajemen stres.
Lingkup Bahasan
1. Building Learning Commitment;
2. Makna dan Prinsip-prinsip Organisasi;
3. Struktur Efektitas, Budaya dan Tipologi Organisasi;
4. Praktik Wawancara;
5. Organisasi dan Manajemen;
6. Fungsi-fungsi Manajemen;
7. Proses Perencanaan dan Penetapan Tujuan Organisasi;
8. Pembuatan Keputusan;
9. Pengorganisasian dan Struktur;
10. Koordinasi dan Rentang Manajemen;
11. Manajemen Konik dan Manajemen Stres.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah Pusat dan Daerah dinas Pertambangan;
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani
pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 13 17 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I (LAN RI);
Akademisi.
Diklat Manajemen Keprotokolan membekali peserta dengan
seperangkat kompetensi dalam memahami konsep dan kebijakan
keprotokolan, memahami kedudukan protokoler lembaga, pimpinan
dan anggota DPRD, menerapkan metode dan tata cara penerimaan
tamu negara, menerapkan kaidah public relations dan komunikasi dalam
keprotokolan, menerapkan metode pengenalan situasi, menghidupkan
suasana dan bahasa tubuh, memahami tata tempat, tata upacara dan
tata penghormatan, teknik dan peragaan pembawa acara, dan
mempraktikkan table manner. Pembelajaran menggunakan pendekatan
andragogi dengan menerapkan metode pembelajaran partisipatif
meliputi ceramah interaktif, tanya jawab, latihan dan praktik, diskusi
kelompok, kunjungan lapangan, dan simulasi.
Tujuan
Untuk membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam
memahami konsep dan kebijakan keprotokolan, memahami kedudukan
protokoler lembaga, pimpinan dan anggota DPRD, menerapkan metode
dan tata cara penerimaan tamu negara, menerapkan kaidah public relations
dan komunikasi dalam keprotokolan.
Lingkup Bahasan
1. Building Learning Commitment;.
2. Konsepsi Dasar Keprotokolan;
3. Pengembangan Komunikasi Berdasarkan Ratio Feeling dan Body
Language;
4. Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan;
5. Tata Perjamuan (Table Manner);
6. Tata Kunjungan Kepala Negara (Presiden/Wakil Presiden) ke Daerah;
7. Kaidah Protokol Internasional;
8. Komunikasi, Teknik Membawa Acara dan Public Speaking.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 13 17 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I (LAN RI);
Akademisi.
29
Diklat Analisis Potensi Sumber Daya
Mineral dan Kendala Kewilayahan
28
Diklat Teknologi Pengolahan dan
Pemanfaatan Mineral
Data utama berupa potensi lahan (land resources) dan potensi sumber
daya mineral dan energi yang ada di wilayah propinsi, kabupaten/kota,
perlu dilengkapi dengan data penunjang lain. Data tersebut dapat
berupa data geologi regional maupun laporan-laporan hasil
penyelidikan, penelitian atau artikel ilmiah, untuk menganalisis lebih
lanjut guna mendapatkan gambaran detail mengenai potensi dan
kendala kewilayahan yang bersangkutan. Hasil analisis ini sangat
bermanfaat untuk pengembangan wilayah agar sesuai dengan
peruntukannya.
Program diklat ini dapat memenuhi kompetensi yang diperlukan oleh
sumber daya manusia yang terkait dalam menganalisis potensi Sumber
Daya Mineral dan kendala kewilayahan di tempatnya.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan analisis
mengenai potensi sumber daya mineral dan kendala kewilayahan.
Lingkup Bahasan
1. Geologi;
2. Jenis Batuan, Pola Deformasi, dan Morfologi sebagai Dasar Satuan
Genetik Wilayah (SGW);
3. Evaluasi Potensi, Kendala SDM, dan Kewilayahan;
4. Pengenalan SIG untuk (SGW);
5. Latihan Pemetaan (SGW);
6. Kajian Metode Evaluasi (SGW).
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat & Waktu
Bandung, 20 24 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Akademisi.
Tersedianya aparatur sektor energi dan sumber daya mineral yang
kompeten di bidang teknologi pengolahan, pemurnian, serta
pemanfaatan mineral logam dan non logam merupakan komponen
penting dalam pengelolaan Sumber Daya Mineral yang efektif dan
esien. Program Diklat ini membahas mengenai teknologi pengolahan
dan pemanfaatan mineral logam dan non logam sebagai upaya
pemenuhan kompetensi aparatur dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha
pertambangan khususnya pengolahan dan pemanfaatan mineral.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai teknologi
pengolahan dan pemanfaatan mineral dalam pelaksanaan kegiatan usaha
pertambangan mineral.
Lingkup Bahasan
1. Pengantar Mineralogi;
2. Metode Pengolahan Mineral I: Reduksi Ukuran Bijih (Kominusi) dan
Klasikasi;
3. Metode Pengolahan Mineral II: Proses Konsentrasi Bijih;
4. Proses Ekstraksi dan Pemurnian Mineral Logam;
5. Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan,
perindustrian, dan/atau perdagangan.
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Banjarmasin, 20 25 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.
31
Diklat Teknis Pengelolaan PNBP
Sektor ESDM
30
Diklat Manajemen Stres
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan
pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan (UU
No. 20 tahun 1997 pasal 1 angka 1). Untuk meningkatkan pelayanan
publik, pemerintah dapat menetapkan suatu instansi sebagai pengelola
PNBP. Instansi pemerintah yang ditetapkan sebagai pengelola PNBP
dapat memperoleh keistimewaan, karena dapat menggunakan
sebagian penerimaan negara yang telah disetor untuk kegiatannya.
Namun terdapat kewajiban yang harus diikuti untuk dapat
memanfaatkan keistimewaan tersebut. Kewajiban tersebut nampaknya
hanya administratif, namun apabila penerimaan yang telah disetor tidak
dimanfaatkan, akan menghambat pelayanan publik.
Tujuan
Memberikan pemahaman mengenai peraturan, dan keterampilan dalam
menentukan serta mengevaluasi besarnya penerimaan negara dari bagi
hasil pertambangan mineral dan batubara.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Pemerintah terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak;
2. Dasar Penetapan PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan Umum;
3. Penyusunan Data PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan Umum;
4. Pengolahan Data PNBP Sumber Daya AlamPertambangan Umum;
5. Penyusunan Laporan dan Evaluasi PNBP;
6. Pengusulan dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Pertambangan Umum.
Sasaran Peserta
Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah yang mengelola Penerimaan
Negara Bukan Pajak dari sektor ESDM.
Durasi: 5 Hari
Tempat & Waktu
Bandung, 4 8 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
Kementerian Keuangan.
Diklat Manajemen Stres membekali peserta dengan seperangkat
kompetensi dalam hal mengelola stres diri dan stres yang terjadi dalam
organisasi. Kompetensi yang dibangun meliputi: menjelaskan konsep
dasar manajemen stres, mengidentikasi penyebab stres, menjelaskan
model dan tingkatan stres, mengidentikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi stres terhadap perilaku dan kinerja individu maupun
kinerja organisasi dan menerapkan teknik mengelola stres. Pendekatan
yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan andragogi
yang disajikan secara menarik dan Fun, dengan mengkombinasikan
metode ceramah singkat, assessment, reeksi diri, kisah, diskusi
kelompok, simulasi, praktik, dan tanya jawab.
Tujuan
Untuk membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam hal
mengelola stres diri dan stres yang terjadi dalam organisasi. Kompetensi
yang dibangun meliputi: menjelaskan konsep dasar manajemen stres,
mengidentikasi penyebab stres, menjelaskan model dan tingkatan stres.
Lingkup Bahasan
1. Learning Contract;
2. Pengertian, Manfaat Mengelola, Gejala-gejala Stres Baik Individu
Maupun Stres Kerja;
3. Model dan Tingkatan Stres;
4. Pengaruh Stres terhadap Individu dan Kinerja Organisasi;
5. Teknik Mengelola Stres;
6. Emotional Freedom Technique (EFT) dalam Mengelola Stres.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 27 April 1 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I (LAN RI);
Akademisi.
33
Diklat Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas ESDM
32
Diklat Pengawasan Konservasi
Mineral dan Batubara
Mineral dan batubara adalah sumber daya alam yang tak terbarukan
(non renewable) dan cadangannya terbatas baik ditinjau dari segi
kuantitas, kualitas maupun distribusi keterdapatannya. Karakteristik
sumber daya yang demikian itu menyebabkan pada suatu saat nanti
akan terjadi kelangkaan atau habisnya sumber daya mineral dan
batubara.
Apabila dalam pemanfaatannya tidak dilakukan pengendalian maka
tidak mustahil dalam waktu yang tidak lama kebutuhan akan bahan
galian baik bagi industri maupun sektor pembangunan lainnya akan
sulit terpenuhi, sehingga akan berakibat pada terhambatnya
pembangunan. Mengingat hal tersebut maka diperlukan suatu upaya
konservasi pada kegiatan sektor pertambangan untuk menjaga
keberlangsungan tersedianya bahan galian tersebut untuk jangka waktu
yang lebih lama.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam pengawasan
konservasi sumber daya mineral dan batubara.
Lingkup Bahasan
1. Peraturan Perundang-undangan terkait Konservasi Pertambangan;
2. Pengawasan Pengelolaan Tailing;
3. Pengawasan Pengelolaan Recovery Penambangan, Pengangkutan, dan
Pengolahan/Pemurnian;
4. Pengawasan Penanganan Bahan Galian Marginal dan Kadar/Nilai
Rendah;
5. Pengawasan Penanganan Mineral Ikutan dan Bahan Galian lain;
6. Pengawasan Penetapan Sumber Daya dan Cadangan;
7. Pengawasan Peningkatan Nilai Tambah Bahan Galian;
8. Penyusunan Laporan Pengawasan Konservasi.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Manokwari, 11 22 Mei 2015
Bandung, 25 29 Mei 2015
Pangkal Pinang, 16 21 November 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
Pusat Sumber Daya Geologi;
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara;
Akademisi.
Seluruh aspek atau komponen dalam kegiatan pertambangan perlu
dikaji, direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, karena masing-
masing hal tersebut terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Hal itu menunjang kelancaran dan keekonomian suatu usaha
pertambangan, dan terjaminnya keselamatan pertambangan serta
terpeliharanya lingkungan. Bidang pengawasan pertambangan
Minerba memiliki tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan
kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, sehingga kepala
seksi pada bidang tersebut harus dibekali oleh pemahaman dan
keterampilan yang cukup terkait perencanaan, pelaksanaan,
pengevaluasi, pembinaan, dan pengawasan kegiatan usaha dan usaha
jasa pertambangan mineral dan batubara.
Tujuan
Peserta mampu melaksanakan tugas dan fungsi selaku Kepala Seksi
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas
Pertambangan dan Energi
Lingkup Bahasan
1. Peraturan Pembinaan dan Pengawasan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara;
2. Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;
3. Pengawasan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara;
4. Pengawasan Pemasaran dan Keuangan Perusahaan Pertambangan
Mineral dan Batubara;
5. Aplikasi Sistem Informasi Pertambangan Mineral dan Batubara;
6. Pengawasan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Batubara;
7. Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral
dan Batubara;
8. Pengawasan Keselamatan Operasi Pertambangan Mineral dan
Batubara;
9. Pengawasan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan
Batubara;
10. Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara;
11. Pengawasan Tenaga Kerja Teknis Pertambangan Mineral dan
Batubara;
12. Pengawasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat;
13. Pengawasan Pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara;
14. Pengawasan Produksi Pertambangan Mineral dan Batubara;
15. Evaluasi dan Penyusunan Laporan.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pengawasan
pertambangan.
Durasi: 15 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 11 25 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
35
Diklat Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang
34
Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG)
Pertambangan
Sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang komputer dewasa
ini, maka data dan informasi tentang kebumian telah dapat disajikan
dalam satu sistem berbasis komputer yang dikenal dengan Sistem
Informasi Geogra (SIG). Pemanfaatan SIG di sektor pertambangan
telah terbukti kehandalannya sebagai sarana yang dapat menyajikan
data dan informasi secara cepat, tepat, dan akurat, seperti dalam
pencadangan dan tata ruang wilayah pertambangan, sehingga
kemungkinan terjadinya tumpang tindih lahan dapat dihindari.
Manfaat lain dari pemanfaatan SIG adalah menunjang terhadap
peningkatan pelayanan perijinan usaha pertambangan.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang
penyusunan data informasi yang berbasis sumber daya mineral.
Menguasai teknologi perpetaan baik untuk pencadangan wilayah,
tata ruang/kewilayahan maupun pengelolaan data geogras.
Lingkup Bahasan
1. Pengenalan SIG Pertambangan;
2. Sistem Koordinat Nasional;
3. Pengukuran dengan GPS;
4. Pengenalan Basis Data (Database);
5. Basis Data Tekstual dan Digital;
6. Pengenalan Peta Analog;
7. Pengeditan Data Tekstual;
8. Editing Data Spasial;
9. Editing Data Tekstual;
10. Aplikasi SIG, Pencadangan Wilayah;
11. Aplikasi SIG, Kewilayahan/Tata Ruang;
12. Kasus Aplikasi Pencadangan Wilayah;
13. Studi Kasus Kewilayahan;
14. Perancangan dan Pembuatan Tata Letak.
Sasaran Peserta
Aparatur dan Tenaga Industri yang menangani pemetaan/pencadangan
wilayah pertambangan.
Durasi: 12 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 11 22 Mei 2015
Surabaya, 25 Mei 5 Juni 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;
BAKOSURTANAL;
SEPATOP TNI AD.
Kegiatan pertambangan berpotensi mengubah bentang alam, sehingga
perlu upaya pengendalian untuk menjamin pemanfaatan lahan di
wilayah bekas kegiatan pertambangan yang diharapkan memiliki nilai
manfaat yang sama atau bahkan lebih. Kegiatan reklamasi merupakan
upaya yang bertujuan memperbaiki atau menata lahan yang terganggu
sebagai akibat kegiatan pertambangan agar dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Suatu kegiatan reklamasi akan berhasil jika
dikelola oleh tenaga industri maupun aparatur pemerintah yang
memiliki pengetahuan dan kemampuan baik sebagai perencana,
pelaksana, maupun pengawas kegiatan reklamasi.
Tujuan
Memberikan pemahamandan keterampilan mengenai Reklamasi Lahan
Bekas Tambang.
Lingkup Bahasan
1. Dasar Hukum Reklamasi Lahan Bekas Tambang;
2. Karakteristik Pertambangan dan Dampak Lingkungan;
3. Kendala Pemulihan Lahan Bekas Tambang;
4. Aspek Teknik Rehabilitasi Tambang;
5. Transformasi Fungsional Pasca Tambang;
6. Perencanaan Reklamasi Lahan Bekas Tambang;
7. Implementasi Reklamasi Lahan Bekas Tambang.
Sasaran Peserta
Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani bidang
lingkungan pertambangan
Durasi: 10 Hari
Tempat dan Waktu
Manado, 18 27 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
37
Diklat Pengolahan dan Pemurnian Emas
36
Diklat Teknis Perhitungan Royalti
Pertambangan Mineral dan Batubara
Tambang emas rakyat merupakan tambang yang dikelola secara mandiri
oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi yang masih
tradisional. Meskipun kegiatan ini dapat membawa keuntungan dan
penghasilan yang layak bagi masyarakat, namun bila pengelolaannya
tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar dapat
membahayakan kehidupan masyarakat, seperti penggunaan air raksa
(merkuri) untuk memisahkan emas dari bahan lainnya.
Namun dibalik dampak negatifnya, kegiatan tambang rakyat tradisional
selain dapat memberikan penghasilan yang lebih terhadap masyarakat,
juga dapat menjadi sarana pemberdayaan masyarakat melalui kursus
dan pelatihan pengolahan emas dengan teknologi yang ramah
lingkungan. Dibutuhkan kerja keras oleh semua pihak yang kompeten
terhadap masalah ini, agar kegiatan tersebut mengacu kepada
pertambangan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, secara
baik dan benar (good mining practice), sebagai upaya mengelola sumber
daya yang ada secara bijaksana dalam rangka pembangunan serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang
pengolahan dan pemurnian emas.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Nilai Tambah Mineral;
2. Pengolahan dan Pemurnian Emas Dengan Cara Amalgamasi dan
Konsentrasi Graviti;
3. Pengolahan dan Pemurnian Emas Dengan Cara Sianidasi.
Sasaran Peserta
Aparat PEMDA yang menguasai teknologi pengolahan dan pemurnian
emas.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Gorontalo, 25 29 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.
Dasar perhitungan royalti perusahaan pertambangan mineral dan
batubara adalah jumlah bahan galian dikalikan tarif harga jual. Untuk
kuasa pertambangan, tarif royalti sesuai Peraturan Pemerintah No. 45
Tahun 2003. Sedangkan untuk kontrak karya (KK), tarif royalti
berdasarkan ketentuan di dalam kontrak, yakni tarif nilai tetap (xed
rate). Royalti kuasa pertambangan dan KK disetor secara kuartal ke kas
negara.
Untuk menghindari potensi kisruh yang terjadi akibat rendahnya
awarness terhadap hak dan kewajiban para pihak serta perbedaan
persepsi dalam penertapan royalti, maka baik aparatur pemerintah
maupun pihak perusahaan wajib memiliki kompetensi perhitungan
royalti ini.
Tujuan
Pemenuhan kompetensi aparatur PEMDA dalam pelaksanaan,
pembinaan, dan pengawasan usaha pertambangan terutama dalam
perhitungan royalti hasil pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Konsep dan Jenis Penetapan Royalti;
2. Perencaaan Royalti;
3. Pencatatan Royalti;
4. Evaluasi Royalti;
5. Pelaporan Royalti Mineral dan Batubara;
6. Bagi Hasil Bagian Pemerintah;
Sasaran Peserta
Aparatur dinas pertambangan dan energi, diutamakan pada aparat yang
menangani pertambangan mineral dan batubara.
Durasi: 4 Hari
Tempat dan Waktu
Manado, 18 21 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari
Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara.
39
Diklat Pemetaan Digital (Digital Mapping)
38
Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan
Pengawasan produksi mineral dan batubara mengandung pengertian
pemeriksaan, pengujian atau penilaian produksi tambang yang
dilakukan secara sistematis, terorganisir dan obyektif, meliputi aspek
ketaatan peraturan, esiensi, produktitas bahan galian agar dapat
dilakukan perbaikan atau rekomendasi untuk peningkatan kinerja
perusahaan. Manfaat lain dari hasil pengawasan ini dapat dijadikan
sebagai acuan untuk perhitungan besaran iuran produksi/royalti/bagi
hasil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan keterampilan pengawasan produksi
mineral dan batubara.
Lingkup Bahasan
1. Dasar-dasar Pengawasan Produksi Pertambangan;
2. Kewajiban Pengusaha dalam Kegiatan Produksi Pertambangan;
3. Pengawasan Administrasi Produksi;
4. Pengawasan Aspek Teknis Produksi;
5. Pelaporan Hasil Pengawasan Produksi