implikatur presentasi (2)

Post on 03-Jul-2015

778 views 17 download

Transcript of implikatur presentasi (2)

Oleh:

Herlinda Mipur

Marindang

061224002

Kanti Rahayu

061224009

Novalin Donna E.R

061224016

Bernadeta Devi P

061224024

IMPLIKATUR

Pengertian

Jenis-jenis

Ciri-ciri

Contoh

Grice (dalam Suseno,1993:30 via Mulyana) :

Pengertian

implikatur adalah ujaran yang

menyiratkan sesuatu yang

berbeda dengan yang

sebenarnya diucapkan

implikatur adalah maksud, keinginan, atau ungkapan-ungkapan hati yang tersembunyi.

Grice

Logic and Conversation

Implikatur adalah sebuah tuturan yang dapat mengimplikasikan proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan bersangkutan. Karena implikatur bukan merupakan bagian tuturan yang mengimplikasikannya, hubungan kedua proposisi itu bukan merupakan konsekuensi mutlak.

Ini artikelnya

..

Secara etimologis:

Implicatum

IMPLIKATUR

Implication(nominal)

maksud, pengertian, keterlibatan

(Echols,1984:313 via Mulyana).

Secara struktural, implikatur berfungsi sebagai jembatan/rantai

yang menghubungkan antara “yang diucapkan” dengan “yang

diimplikasikan”. NOTESNOTES

Nababan via Abdul Rani

implikatur berkaitan erat dengan konvensi kebermaknaan

yang terjadi di dalam proses komunikasi. Konsep itu kemudian

dipahami untuk menerangkan perbedaan antara hal “yang

diucapkan” dengan hal “yang diimplikasikan”.

Jenis-jenis Implikatur

Implikatur Konvensional

Implikatur Percakapan

Grice (1975) dalam Abdul Rani (2006: 171)

Implikatur Konvensional

Implikatur konvensional yaitu implikatur yang ditentukan oleh “arti konvensional

kata-kata yang dipakai”. Maksudnya adalah pengertian yang bersifat umum,

semua orang umumnya sudah mengetahui tentang maksud atau pengertian sesuatu hal tertentu.

Contoh: (1). Lestari pembawaannya seperti Putri Solo.

Implikatur konvensional bersifat nontemporer. Artinya, makna atau pengertian tentang sesuatu bersifat lebih tahan lama.

NOTESNOTES

Implikatur jenis ini dihasilkan karena tuntutan daru suatu konteks pembicaraan tertentu. Implikatur percakapan ini memiliki makna dan pengertian yang lebih bervariasi. Pasalnya, pemahaman terhadap hal “yang dimaksudkan: sangat bergantung kepada konteks terjadinya percakapan.

Dalam suatu dialog (percakapan), sering terjadi seorang penutur tidak mengutarakan maksudnya secara langsung. Hal yang hendak diucapkan justru ‘disembunyikan’, diucapkan secara tidak langsung, atau yang diucapkan sama sekali berbeda dengan maksud ucapannya.

Contoh:(2) Ibu : Ani, adikmu belum makan.

Ani : Ya, Bu. Lauknya apa?

Implikatur Percakapan

Implikatur Percakapan

Prinsip Kerjasama Grice:

“Berikanlah sumbangan Anda pada percakapan sebagaimana yang diperlukan sesuai dengan tujuan atau arah pertukaran pembicaraan yang Anda terlibat di dalamnya”

Prinsip Prinsip Prinsip PrinsipKuantitas kualitas Hubungan Cara

Prinsip Kesopanan Leech

Contoh:(3) Ibu (I) : “Ada yang memecahkan pot ini” Anak (A) : “Bukan saya!”

Dari contoh di atas, si Anak (A) memberikan jawaban yang seakan-akan tidak gayut (pelanggaran prinsip hubungan): A bereaksi seolah-olah dia harus menyelamatkan dirinya dari suatu perbuatan jahat padahal dalam kalimat si Ibu (I) tidak ada kata-kata menuduh A melakukan perbuatan tersebut.

Menurut Levinson (1983) via Abdul Rani (2006:173), ada empat macam faedah konsep implikatur, yaitu: • Dapat memberikan penjelasan makna atau fakta-fakta kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori-teori linguistik.•Dapat memberikan penjelasan yang tegas tentang perbedaan lahiriah dari yang dimaksud si pemakai bahasa•Dapat memberikan pemerian semantik yang sederhana tentang hubungan klausa yang dihubungkan dengan kata penghubung yang sama.Dapat memerikan berbagai fakta yang secara lahiriah kelihatan tidak berkaitan, malah berlawanan (seperti metafora).

Dari keterangan itu, jelas bahwa kalimat-kalimat yang secara lahiriah kita lihat tidak berkaitan, tetapi bagi orang yang mengerti penggunaan bahasa itu dapat menangkap pesan yang disampaikan oleh pembicara, seperti: (4). Suami : “Si Cuplis menangis minta mimik

ibunya!” Istri : “Saya sedang menggoreng.” Kedua kalimat di atas secara konvensional struktural tidak berkaitan. Tetapi, bagi pendengar yang sudah terbiasa dengan situasi yang demikian akan paham apa arti kalimat kedua itu. Si istri tidak menjawab ujaran suami bahwa Si Cuplis (anaknya) menangis karena diduga oleh si suami haus dan minta minum susu ibunya, tetapi hanya menyatakan bahwa dirinya sedang menggoreng. Dan, jelas kalimat tersebut hanya dapat dijelaskan oleh kaidah-kaidah pragmatik saja.

Makna tidak langsung/tersirat

implikatur

eksplikatur

Apa yang terkatakan

Menurut Grice (Brown & Yule, 1986:31 dalam Abdul Rani (2006) istilah implikatur diartikan sebagai “what a speaker can imply, or mean, as distinct from what a speaker literally says”. Senada dengan itu, Pratt menyatakan (1981; 1977 via Abdul Rani) “what is said is implicated together from the meaning of the utterance in that context.”

Perbedaan Implikatur & Eksplikatur

Contoh:(5) (Konteks: Udara sangat dingin. Seorang suami yang mengatakan pada istrinya yang sedang berada di sampingnya).

Suami : “Dingin sekali!”

Implikatur:

(5a) permintaan kepada istrinya untuk mengembalikan baju hangat, jaket, atau selimut, atau minuman hangat untuk menghangatkan tubuhnya(5b) permintaan kepada istrinya untuk menutup jendela agar angin tidak masuk kamar sehingga udara di dalam ruangan menjadi hangat.(5c) pemberitahuan kepada istrinya secara

tidak langsung bahwa kesehatannya sedang terganggu.(5d) permintaan kepada istrinya agar ia dihangati dengan tubuhnya.

Implikatur

berdasarkan

Eksplikaturnya

a. Implikatur yang berupa makna yang

tersirat dari sebuah ujaran

(between the line), merupakan

implikatur yang sederhana.

b. Implikatur yang berupa makna

yang tersorot dari sebuah ujaran

(beyond the line), yang merupakan

lanjutan dari implikatur yang

pertama.

c. Implikatur yang berkebalikan

dengan eksplikaturnya. Meskipun

berkebalikan, hal itu pada

umumnya tidak menimbukan

pertentangan logika.

Gunarwan (dalam Rustono, 1999:89 via guru-umarbakri.blogspot.com) menegaskan adanya tiga hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan implikatur, yaitu:

(1)implikatur bukan merupakan bagian dari tuturan, (2) implikatur bukanlah akibat logis tuturan,(3)sebuah tuturan memungkinkan memiliki lebih dari satu implikatur, dan itu bergantung pada konteksnya.

Ciri-ciri ImplikaturCiri-ciri Implikatur

1. A : Bambang datang B : a. Rokoknya disembunyikan

b. Aku akan pergi dulu c. Kamarnya dibersihkan

Imp : a. Mungkin Bambang adalah perokok,

tapi ia tidak pernah membeli rokok. Merokok kalau ada yang memberi, dan tidak pernah memberi temannya, dsb. b. Mungkin tidak senang dengan Bambang c. Mungkin Bambang adalah seorang pembersih. Ia akan marah-marah melihat sesuatu yang kotor.

Contoh ImplikaturContoh Implikatur

2. Bapak : Baju Bapak belum diseterikaIbu : Ibu sedang menyuapi adek, PakImp : Ibu menolak menyetrikakan baju

Bapak karena sedang menyuapi adek makan

3. (Konteks: Jam menunjukkan pukul 10

malam. Seorang ibu kos menegur anak kos yang masih duduk di depan bersama teman-temannya)Ibu Kos: “Sudah jam sepuluh, Mbak!”

Imp : a. Ibu kos meminta teman-teman

anak kosnya untuk segera pulang

b. Ibu kos bermaksud memberi tahu bahwa jam berkunjung

sudah lewat dari batasnya. …

4. Muhammad Ali adalah petarung yang indahImpl : Kata petarung berarti ‘atlit tinju’. Pemaknaan ini dipastikan benar, karena secara umum (konvensional), orang sudah mengetahui bahwa Muhammad Ali adalah atlit tinju, yang legendaris. Jadi dalam konteks wacana tersebut, orang tidak akan memahami kata petarung dengan pengertian yang lain.

5. Malam ini, Krisdayanti menjual suaranya di Hughos Cafe.Impl : Kata kerja menjual suara dapat diartikan sebagai ‘penyanyi’ , Pemaknaan ini dipastikan benar, karena secara umum (konvensional) orang sudah mengetahui bahwa Krisdayanti yang memiliki suara indah. Jadi dalam konteks wacana tersebut, orang tidak akan memahami kata kerja menjual suara dengan pengertian yang lain.

1. A : Aduh, perutku keroncongan. B : Ok, kita ke warung Rata-rata

saja. Implikatur : …

Mari Kita Berlatih Implikatur

Ayo buat Ayo buat implikaturnya!implikaturnya!

2. A : Bu Guru sudah datangB : a. Cepat keluarkan buku di atas meja!

b. Jangan ramai! c. Cepat duduk ditempat masing-masing!

d. PRmu sudah kamu kerjakan belum?

Implikatur : a. … b. … c. … d. …

3. (Konteks: Malam minggu, pria dan wanita sedang pendekatan)Pria : “Wah, nanti malam sudah malam minggu nih…”

Implikatur : ….

Daftar Pustaka

guru-umarbakri.blogspot.com. Pragmatik diakses 3 Februari 2010

pukul 15.00Rani, Abdul, dkk. 2006. Analisis

Wacana. Jawa Timur: Banyumedia Publishing

Subagyo, Ari P. Pragmatik 1 (handout). Yogyakarta: Universitas

Sanata DharmaWidharyanto, B. handout perkuliahan: Unsur-Unsur Wacana

... Akhirnya selesai

sudah

presentasinya…

Semoga materi tadi

bisa berguna bagi

teman-teman…

Semoga juga, teman-

temang mudeng

yaaa..

Hahay**

Ucapan

terima

kasih