Implikatur percakapan

Post on 15-Jul-2016

122 views 2 download

description

implikatur percakapan

Transcript of Implikatur percakapan

Implikatur percakapan

Adelina AdriantiDiani Abdianillah

Nurita Rossiana DewiSopha Mutia Adinda

H.P Grice (1913 - 1988)• Memiliki peran besar

dalam studi implikatur bahasa.

• Menemukan fenomena implikatur percakapan dalam tulisannya yang berjudul “Logic and Conversation”

H.P. Grice

conventional implicature (implikatur

konvensional)

conversational implicature (implikatur

percakapan)

Implikatur Konvensional implikatur yang diperoleh dari makna

kata.

Contoh :Bahkan bapak Presiden datang untuk menghadiri resepsi pernikahan Fia.

Makna kalimat di atas dapat langsung dipahamidengan makna kata bahkan.

Implikatur Konversasional Berhubungan erat dengan konteks tuturan dan

situasi percakapan yang sedang dihadapi.

Contoh :Ibu Shafa : “Bu Ina, jam berapa sekarang?”Ibu Ina : “Tukang sayur belum lewat.”

Kedua ibu rumah tangga ini bisa saling mengertikarena mereka tahu jam berapa biasanya tukangsayur lewat.

H.P. Griceimplikatur percakapan sebagai salah satu

aspek kajian pragmatik yang perhatian utamanya adalah mempelajari ‘maksud suatu ucapan’ sesuai dengan konteksnya.

Implikatur percakapan dipakai untuk menerangkan makna implisit dibalik “apa yang diucapkan atau dituliskan” sebagai “sesuatu yang dimplikasikan”.

Prinsip Kerja SamaSuatu percakapan diatur oleh sebuah kaidah umum, yang disebut “prinsip

kerja sama”

Prinsip kerja sama adalah prinsip yang mengatur jalannya suatu percakapan

agar lebih terarah.

Prinsip Kerja Sama

"Buatlah sumbangan percakapan Anda sedemikian rupa sebagaimana diharapkan,

pada tingkat percakapan yang bersangkutan, oleh tujuan percakapan yang diketahui atau oleh arah percakapan yang

sedang Anda ikuti"

Dinda : “Bagaimana kabar Diani sekarang?”

Adel : “Diani sekarang sudah menjadi orang.”

Macam-macam Maksim

1. Maksim Kualitasa. Jangan katakan apa yang Anda anggap salahb. Jangan katakan sesuatu yang Anda tidak dapat dukung dengan bukti yang cukup.

2. Maksim kuantitasa. Beri informasi yang diperlukanb. Jangan beri informasi lebih dari yang diperlukan

3. Maksim relasia. Perkataan harus relevan

4. Maksim Caraa. Hindari ketidakjelasanb. Hindari kedwimaknaanc. Hindari ungkapan yang panjang lebard. Berbicaralah secara teratur

Prinsip Sopan Santun1. Maksim Kebijaksanaan

a. Kurangi kerugian kepada orang lain.b. Perbesarlah keuntungan kepada orang lain.

2. Maksim Kedermawanana. Kurangi keuntungan bagi diri sendirib. Tambahi pengorbanan bagi diri sendiri

3. Maksim Penghargaana. Kurangi cacian pada orang lain.b. Tambahi pujian pada orang lain.

4. Maksim Kesederhanaana. Kurangi pujian pada diri sendirib. Tambahi cacian pada diri sendiri

5. Maksim Permufakatana. Kurangi ketidaksesuaian antara diri sendiri dengan orang lain.b. Tingkatkan persesuaian antara diri sendiri dengan orang lain.

6. Maksim Simpatia. Kurangi antipati antara diri sendiri dan orang lain.b. Perbesarlah simpati antara diri sendiri dan orang lain.

Diani : “Kita semua akan rindu sama Nurita dan Adel, bukan?”

Dinda : “Ya, kita akan rindu sama Nurita.”

Sumber ReferensiSiahaan, Rita. Pengantar Linguistik Jerman:

Pragmatik. Hal. 9-12.

Rudi Adi Nugroho. Kumpulan Makalah Analisis Implikatur Percakapan. UPI: Bandung.