Post on 25-Oct-2021
i
IDENTIFIKASI GEN SITOKROM CYP2A6 ALEL *4 PADA ISOLAT DNA PEROKOK SUKU TIONGHOA DI INDONESIA
DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Stella Felina Kiatarto
NIM : 158114172
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
IDENTIFIKASI GEN SITOKROM CYP2A6 ALEL *4 PADA ISOLAT DNA PEROKOK SUKU TIONGHOA DI INDONESIA
DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Stella Felina Kiatarto
NIM : 158114172
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
FormyJesus,myparents,mybeloved,
Andmyfriends.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa universitas Sanata Dharma :
Nama : Stella Felina Kiatarto
NIM : 158114172
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
IDENTIFIKASI GEN SITOKROM CYP2A6 ALEL *4 PADA ISOLAT DNA
PEROKOK SUKU TIONGHOA DI INDONESIA
DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :
12 Desember 2018
Yang menyatakan
(Stella Felina Kiatarto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka
saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Yogyakarta, 22 Januari 2019
Penulis
(Stella Felina Kiatarto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Penulis menghaturkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi
Gen Sitokrom Cyp2A6 Alel *4 pada Isolat Dna Perokok Suku Tionghoa Di
Indonesia Dengan Metode Polymerase Chain Reaction” untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada: �
1. Ibu Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing atas
segala bimbingan, saran, dan nasihat kepada penulis.�
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini. Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, M.Sc., selaku dosen penguji atas bantuan,
kritik dan saran kepada penulis. �
4. Bapak Maywan Hariono, Ph. D., Apt., selaku dosen penguji atas bantuan,
kritik dan saran kepada penulis.�
5. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses
perkuliahan.
6. Bapak Kayat selaku Laboran Laboratorium Biokimia Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang selalu membantu dan berkontribusi dalam hal
sarana dan prasarana.
7. Ibu Rumbiwati, M.Sc., selaku teknisi Laboratorium Parasitologi Fakultas
Kedokteran UGM atas bantuan dan petunjuk selama penelitian. ��
8. Afra Alvianus yang selalu mendukung, memotivasi dan menyemangati
penulis.
9. Keluarga tercinta ibu, ayah, dan kakak yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis.
10. Sahabat WW yang telah mendampingi dan menyemangati penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
11. Teman seperjuangan dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi,
Elisa, Ayu, dan Netti yang telah berjuang bersama dan memperlancar proses
pengerjaan skripsi.
12. Teman-teman FSMD 2015 beserta seluruh teman-teman angkatan 2015
prodi S1 Farmasi Universitas Sanata Dharma atas segala proses dan
dinamika bersama selama perkuliahan.
13. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat
membantu menyempurnakan karya tulis ini. Penulis berharap semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu dan pengetahuan. Sekian dan
terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.
Yogyakarta, 22 Januari 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
Nikotin merupakan salah satu zat kimia pada rokok yang menimbulkan efek ketergantungan. Nikotin dalam tubuh dimetabolisme oleh enzim sitokrom 2A6 (CYP2A6) menjadi metabolit tidak aktif. Enzim CYP2A6 memiliki tingkat polimorfisme yang tinggi, salah satunya yaitu delesi gen pada alel CYP2A6*4. Individu dengan alel CYP2A6*4 akan mengalami penurunan metabolisme nikotin, sehingga akumulasi nikotin dalam darah lebih banyak. Akumulasi nikotin yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (stroke, jantung koroner,dan gagal jantung dan diabetes). Variasi alel CYP2A6*4 banyak ditemukan pada populasi suku Tionghoa. Suku Tionghoa adalah salah satu suku yang menduduki peringkat 18 terbesar di Indonesia, dengan jumlah laki-laki dan perempuan sebesar 2.832.510 orang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengetahui frekuensi alel CYP2A6*4 yang terdapat pada suku Tionghoa di Indonesia menggunakan metode PCR. Analisis hasil dari produk PCR dilakukan dengan elektroforesis.
Kata Kunci : Nikotin, CYP2A6*4, elektroforesis, Polymerase Chain Reaction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
Nicotine is one of the chemicals in cigarettes which causes dependency effects. Nicotine in the body is metabolized by the enzyme cytochrome 2A6 (CYP2A6) into an inactive metabolite. CYP2A6 enzymes have a high level of polymorphism, one of which is gene deletion in CYP2A6 * 4 alleles. Individuals with CYP2A6*4 alleles will undergo a decrease in nicotine metabolism, resulting in more accumulation of nicotine in the blood. High accumulation of nicotine can increase the risk of cardiovascular disease (stroke, coronary heart disease, and heart failure and diabetes). CYP2A6 * 4 allele variation is found in many ethnic Chinese populations. The Chinese are one of the tribes which ranks the 18th largest in Indonesia, with a total of 2,832,510 men and women. The purpose of this study was to identify and determine the frequency of CYP2A6 * 4 alleles found in Chinese tribes in Indonesia using the PCR method. Analysis of the results of PCR products is caried out by electrophoresis. Keywords : Nicotine, CYP2A6*4, electrophoresis, Polymerase Chain Reaction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................. i HALAMAN SAMPUL...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... .v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................ vii PRAKATA........................................................................................................ viii ABSTRAK........................................................................................................ x ABSTRACT...................................................................................................... xi DAFTAR ISI..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xv PENDAHULUAN............................................................................................. 1 METODE PENELITIAN.................................................................................. 2 HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 4 KESIMPULAN................................................................................................. 12 SARAN............................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13 LAMPIRAN...................................................................................................... 15 BIOGRAFI PENULIS....................................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL Tabel I. Frekuensi alel CYP2A6 pada suku Tionghoa..................................9 Tabel II. Skor FTND.....................................................................................10 Tabel III. Pengaruh Alel CYP2A6*4 dan Alel CYP2A6*9 terhadap
Ketergantungan Rokok...................................................................10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar I. Hasil analisis kualitatif isolat DNA menggunakan teknik
elektroforesis....................................................................................6 Gambar II. Situs penempelan primer pada urutan basa nukleotida
CYP2A6*1.......................................................................................7 Gambar III. Urutan nukleotida produk PCR gen CYP2A6*1 dan
CYP2A6*4.......................................................................................7 Gambar IV. Elektrogram produk PCR pada kondisi optimum dari berbagai isolat
DNA.................................................................................................8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance Penelitian..........................................................16 Lampiran 2. Go Taq Green Master Mix Certificate of Analysis.........................17 Lampiran 3. Usage Information of Go Tag Green Master
Mix..................................................................................................18 Lampiran 4. Product Datasheet of Primer Forward and Reverse
CYP2A6*7......................................................................................19 Lampiran 5. Product Datasheet of DNA Ladder and Markers..........................20 Lampiran 6. Karakteristik Sampel.......................................................................21 Lampiran 7. Elektroforegram Hasil Analisis Kualitatif Isolat DNA Suku
Tionghoa.........................................................................................22 Lampiran 8. Elektroforegram Produk PCR CYP2A6*4 pada Kondisi
Optimum.........................................................................................23 Lampiran 9. Elektroforegram Produk PCR CYP2A6*9 pada Kondisi
Optimum.........................................................................................24 Lampiran 10. Frekuensi gen CYP2A6 alel *4,*9, dan *1 pada suku
Tionghoa.........................................................................................25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Merokok menimbulkan permasalahan kesehatan, sosial, ekonomi, dan
lingkungan tidak hanya pada perokok tersebut namun juga bagi orang lain.
Lingkungan asap rokok adalah penyebab terjadinya berbagai penyakit mematikan.
Menurut data WHO (2018), merokok dapat membunuh lebih dari tujuh juta orang
setiap tahunnya. Tahun 2030 diperkirakan angka kematian perokok di dunia akan
mencapai 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang (Kemenkes RI,
2015).
Nikotin bertanggung jawab terhadap ketergantungan merokok karena dapat
menimbulkan rasa kecanduan yang sangat tinggi, seimbang dengan heroin dan
kokain. Nikotin diklasifikasikan sebagai obat stimulan yang berperan dalam
meredakan kelelahan, depresi, dan rasa sakit. Oleh karena itu, perokok merasa
bahwa merokok dapat meredakan stres dan ingin merokok lebih lagi terutama
dalam kondisi tertekan (WHO, 2010). Kadar nikotin dalam darah yang tinggi dapat
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular stroke, jantung koroner, dan gagal
jantung serta diabetes (Minematsu et al., 2006). Sebanyak 80-90% nikotin yang
diabsorbsi akan dimetabolisme di liver. Nikotin merupakan substrat spesifik enzim
CYP2A6 yang dioksidasi menjadi kotinin, dan kotinin dimetabolisme lebih lanjut
menjadi trans-3'-hidroksikotinin sebagai metabolit tidak aktif oleh CYP2A6
(Sellers et al., 2003).
Enzim CYP2A6 disandi oleh gen CYP2A6. Gen ini memiliki tingkat
polimorfisme alel yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi metabolisme nikotin,
yaitu menurunkan, menghilangkan, atau meningkatkan aktivitas enzim yang
diekspresikan dan pada akhirnya akan mempengaruhi kadar nikotin dalam darah
(Jaja et al., 2008). Bentuk aktif dari gen CYP2A6 adalah alel CYP2A6*1 (wild
type), sedangkan salah satu bentuk tidak aktifnya adalah CYP2A6*4. Bentuk alel
tidak aktif tersebut dapat mempengaruhi aktivitas enzim menjadi lebih lambat
daripada bentuk aktifnya (Minematsu et al., 2006).
Alel CYP2A6*4 adalah alel tidak aktif yang paling sering ditemukan di
benua Asia. Frekuensi alel CYP2A6*4 pada penduduk Asia adalah 20%, sehingga
alel ini berperan penting bagi penduduk Asia (Muroi et al., 2012). Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
juga diperkuat dengan hasil penelitian Nakajima (2006) yang menyatakan bahwa
terdapat bentuk alel tidak aktif CYP2A6 yaitu CYP2A6*4 sebesar 11-20% dari
populasi penduduk Asia (N=1328).
Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi,
variasi suku di Indonesia amat bervariasi. Metabolisme nikotin oleh CYP2A6
bervariasi di seluruh suku, salah satunya pada suku Tionghoa. Suku Tionghoa
adalah salah satu suku yang menduduki peringkat 18 terbesar di Indonesia, dengan
jumlah laki-laki dan perempuan sebesar 2.832.510 orang (Badan Pusat Statistik,
2010). Berdasarkan Penelitian Oscarson (1999), diketahui bahwa pada populasi
Tionghoa di China terdapat frekuensi alel CYP2A6*4 sebesar 15%. Tujuan
penelitian ini adalah mengidentifikasi adanya alel CYP2A6*4 pada isolat DNA
suku Tionghoa yang tinggal di Indonesia dan mengetahui frekuensinya. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pengendalian penyakit kardiovaskular
dan diabetes pada suku Tionghoa yang tinggal di Indonesia.
METODE
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan berupa Thermal cycler (Perkin Elemer 2400), satu set
elektroforesis horizontal (Sigma Aldrich), UV Transilluminator (Fisher Scientific),
ice box, dispossable gloves, hot plate (CimarecTM Thermo Scientific), microtubes
0,5 mL, alat gelas, mikropipet (Acura 825), dan kamera DSLR.
Bahan yang digunakan yaitu isolat DNA dari populasi suku Tionghoa yang
pernah digunakan dalam penelitian oleh Julian (2017). Primer forward: 5'-CCT
CAT CAC ACA CAA CTT CCT C-3', primer reverse: 5'-CGC AGG TAC TGG
GTG CTT GGT AG-3', blue tip, yellow tip, white tip, Promega Go Taq Green
Master Mix (berisi Taq DNA polymerase, dNTPs, MgCl2, dan buffer), Tris-Borate-
EDTA Buffer (TBE) 10x, 1% gel agarose, GelRedTM Nucleic Acid Gel Stain
(Biotium), VC 100bp Plus DNA marker (Vivantis), DNA loading dye, etanol 96%,
Nuclease free water.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penyiapan Gel Agarose
Elektroforesis menggunakan gel agarose 1,5 % dibuat dengan melarutkan
1g agarose dalam 100mL larutan 1x TBE lalu dipanaskan di atas hot plate hingga
mendidih sambil diaduk menggunakan magnetic stirrer hingga larut, kemudian
ditambahkan 1 µL larutan gel red dan diaduk hingga homogen. Larutan dituang ke
dalam cetakan gel sebanyak 25 ml yang telah diberi sisiran pada tepi gel dan gel
dibiarkan mengeras. Sisir dicabut setelah gel mengeras sehingga terbentuk sumur-
sumur.
Analisis Kualitatif Isolat DNA
Isolat DNA sebanyak 2 µL ditambahkan aquabidest sebanyak 3 µL,
dicampur dengan loading dye sebanyak 1 µL, kemudian campuran tersebut diambil
sejumlah 5,0 µL dan dimasukkan ke dalam sumur-sumur gel menggunakan
mikropipet. Satu sumur gel diisi dengan 100 bp DNA ladder sebanyak 4 µL sebagai
marker. Gel agarose ditempatkan di dalam gel tray elektroforesis berisi larutan
buffer 1x TBE dan diberi tegangan 110 volt selama 45 menit. Molekul DNA yang
bermuatan negatif pada pH netral akan bergerak ke arah positif. Gel agarose
kemudian dideteksi di bawah lampu UV Transilluminator kemudian
didokumentasikan dengan kamera DSLR. Panjang pita DNA dapat diketahui
dengan cara menarik garis lurus masing-masing pita DNA sampel dengan pita DNA
ladder.
Amplifikasi Alel CYP2A6*4
Amplifikasi fragmen DNA alel CYP2A6*4 dilakukan menggunakan primer
forward: 5'-CCT CAT CAC ACA CAA CTT CCT C-3', primer reverse: 5'-CGC
AGG TAC TGG GTG CTT GGT AG-3'. Reaksi PCR dilakukan dengan
menggunakan Promega Go Taq Green Master Mix (berisi Taq DNA polymerase,
dNTPs, MgCl2, dan buffer) dengan volume akhir campuran 25 uL, reagen 12,5 µL,
primer forward 1,25 µL, primer reverse 1,25 µL, isolat DNA 5,0 µL, ditambahkan
dengan Nuclease-free water 5 µL. Amplifikasi dilakukan dengan mesin PCR
Thermal cycler Perkin Elmer 2400. Kondisi PCR yang digunakan yaitu initial
denaturasi pada suhu 95˚C (5’); dilanjutkan dengan denaturasi pada suhu 98˚C
(20”); annealing pada suhu 64˚C (15”) dan ekstensi pada suhu 72˚C (30”).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Amplifikasi dilakukan sebanyak 30 siklus kemudian diakhiri dengan final ekstensi
pada suhu 72˚C (5’).
Analisis Produk PCR Menggunakan Teknik Elektroforesis
Untuk melihat keberhasilan amplifikasi dilakukan elektroforesis
menggunakan gel agarose 1,5% yang telah ditambahkan gel red. Gel agarose
diitempatkan dalam gel tray elektroforesis berisi buffer TBE 1x hingga permukaan
gel terendam. Produk PCR sebanyak 5 µL dicampurkan dengan loading dye sebesar
1 µL kemudian campuran tersebut diambil sebanyak 6 µL dengan mikropipet lalu
dimasukkan ke sumur gel agarose. Salah satu lubang sumur diisi dengan DNA
ladder sebanyak 4 µL sebagai marker. Kemudian dilakukan running elektroforesis
dengan tegangan sebesar 110 volt selama 45 menit. Gel agarose kemudian dideteksi
di bawah lampu UV Transilluminator kemudian didokumentasikan dengan kamera
DSLR.
Analisis Hasil
Alel CYP2A6*1 dan CYP2A6*4 pada sampel dapat dideteksi dengan
menggunakan elektroforesis. Terbentuknya hasil produk berupa pita dengan
panjang 350 bp menunjukkan bahwa isolat DNA yang dianalisis memiliki alel
CYP2A6*1. Jika tidak ditemukan hasil produk, dapat dinyatakan bahwa isolat
DNA yang dianalisis memiliki alel CYP2A6*4. Frekuensi alel CYP2A6*1 dan
CYP2A6*4 diketahui dengan rumus berikut:
Frekuensi alel CYP2A6 *1:
Jumlah isolat dengan alel CYP2A6*1
Jumlah seluruh isolat (30)
Frekuensi alel CYP2A6*4:
Jumlah isolat dengan alel CYP2A6*4
Jumlah seluruh isolat (30)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian polimorfisme CYP2A6 dilakukan tiga tahapan utama, yaitu
analisis kualitatif isolat DNA, amplifikasi alel CYP2A6, dan analisis produk PCR
dengan teknik elektroforesis. Penelitian ini menggunakan PCR sebagai metode
x100%
x100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
untuk mengidentifikasi adanya polimorfisme pada suatu genetik dalam suatu
populasi. Alel CYP2A6*4 merupakan alel yang akan diidentifikasi pada penelitian
ini dengan metode PCR. Terjadinya polimorfisme CYP2A6*4 dapat menyebabkan
inaktivasi enzim CYP2A6 sehingga metabolisme nikotin akan menurun dan
meningkatkan kadar nikotin dalam darah.
Analisis Kualitatif Isolat DNA
Isolat DNA yang digunakan pada penelitian ini merupakan isolat DNA
perokok suku Tionghoa yang diisolasi oleh Julian (2017). Kriteria subjek uji yang
digunakan berjumlah 30 orang dengan jenis kelamin laki-laki, merupakan suku
Tionghoa yang tinggal di Indonesia, berusia antara 20-30 tahun, dan menghisap
rokok kretek/filter minimal 5 batang/hari selama minimal 5 tahun. Rata-rata
keseluruhan subjek uji dalam penelitian ini berusia 22 tahun, telah merokok selama
6 tahun dan menghisap 13 batang rokok dalam sehari (Julian, 2017).
Isolat DNA dianalisis secara kualitatif dengan teknik elektroforesis (Lee et
al., 2012). Isolat DNA yang baik adalah isolat DNA yang menghasilkan pita
tunggal menunjukkan bahwa isolat DNA yang digunakan masih dalam keadaan
murni, tidak tercemar oleh protein lain serta tidak terdegradasi (Patramurti et al.,
2014). Menurut Lee et al (2012), semakin tinggi intensitas pita isolat DNA
menunjukkan kadar DNA yang lebih besar sehingga apabila terdapat variasi dalam
terbentuknya pita yang tipis dapat menunjukkan kadar isolat DNA kurang besar.
Hasil elektroforesis menunjukkan adanya variasi bentuk pita, baik pita tunggal dan
tipis maupun pita tunggal dan tebal dengan ukuran lebih dari 3000 bp (Gambar 1).
Dari hasil yang didapat, dapat diketahui bahwa isolat DNA yang digunakan murni
namun memiliki kadar yang kurang tinggi sehingga diatasi dengan memaksimalkan
volume DNA yang digunakan untuk PCR dan memperbanyak siklusnya menjadi
30 kali pada saat amplifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 1. Hasil analisis kualitatif isolat DNA menggunakan teknik
elektroforesis Keterangan: L : DNA Ladder sebagai marker 1 : Isolat DNA dengan pita tebal dan tunggal 2-7 : Isolat DNA dengan pita tipis dan tunggal
Amplifikasi Alel CYP2A6*4
Identifikasi alel CYP2A6*4 pada penelitian ini dilakukan menggunakan
teknik PCR. Kondisi PCR yang digunakan yaitu initial dengan suhu 94oC selama 3
menit, denaturasi 94oC selama 30 detik, ekstensi 70oC selama 25 detik, final
ekstensi 72oC selama 5 menit, dan jumlah siklus sebanyak 30 siklus yang telah
dioptimasi untuk mendapatkan kondisi PCR yang optimal agar dapat menghasilkan
produk PCR yang baik. Untuk mengetahui adanya alel CYP2A6*4, digunakan
primer yang spesifik menempel pada alel CYP2A6*1 yaitu primer forward: 5'-CCT
CAT CAC ACA CAA CTT CCT C-3', dan primer reverse: 5'-CGC AGG TAC
TGG GTG CTT GGT AG-3'. Desain primer yang spesifik dan sekuens yang
optimal akan menentukan keberhasilan proses PCR, karena spesifitas menentukan
kemampuan primer untuk menempel pada isolat DNA target (Elsalam, 2003). Situs
penempelan primer pada sekuen urutan basa nukleotida potongan gen CYP2A6*1
pada daerah yang diamplifikasi dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2. Situs penempelan primer pada urutan basa nukleotida CYP2A6*1
Keterangan : : Arah penempelan primer forward : Arah penempelan primer reverse
Amplifikasi gen CYP2A6 menggunakan primer tersebut menghasilkan
produk PCR yang berukuran 350-bp yang merupakan produk dari alel CYP2A6*1.
Pada identifikasi alel CYP2A6*4, digunakan primer yang mengamplifikasi
CYP2A6*1 karena kedua alel ini memiliki perbedaan basa pada sisi penempelan
primer reverse sehingga isolat DNA dengan alel CYP2A6*4 tidak akan menempel
dan tidak membentuk pita pada saat diamati dengan UV Transilluminator.
Perbedaan basa ini dapat dilihat dengan mencocokkan urutan basa nukleotida
CYP2A6*1 dengan urutan basa CYP2A6*4 yang didapat dari Gen Bank (Gambar
3).
A :CCTCATCACACACAACTTCCTCCTCCCTACCAGGGCACCGAAGTGTTCCC B :CCTCATCACACACAACTTCCTCCTCCCTACCAGGGCACCGAAGTGTTCCC
A :TATGCTGGGCTCTGTGCTGAGAGACCCCAGTTTCTTCTCCAACCCCCAGG B :TATGCTGGGCTCCGTGCTGAGAGACCCCAGCTTCTTCTCCAACCCTCAGG
A :ACTTCAATCCCCAGCACTTCCTGAATGAGAAGGGGCAGTTTAAGAAGAGT B :ACTTCAATCCCCAGCATTTCCTGGATGACAAGGGGCAGTTTAAGAAGAGT
A :GATGCTTTTGTGCCCTTTTCCATCGGTAAGAGACCACTGTTTGCTGCCAG B :GATGCTTTTGTGCCCTTTTCCATCGGTAAGAGACCACTGTTTGCTGCCAG
A :GCCACGGCTCACACCAGCAGGGGCCTCCCTCACCCTCCTCCCCTCTCTGC B :GCCACTGCTCACACCAGCAGGCGCCTCCCTCACCCACCTCCCCTCTCTGC
A :GGTGTAGCCTGGTATTTCTCCAGCTTGGAAGTTCCTGTTAGAATCTACCC B :GGTGTAGCCTGGTATTTCTCCAGCTTGGAAGTTCCTGTTAGAATCTACCC
A :TTGAGCCAGCAGCTGATACTTCCTTAACTACCAAGCACCCAGTACCTGCG B :TTGAGCCAGCAGCTGATACTTCCTTAACTACCAAGCACCCAGTACCTGCA
Gambar 3. Urutan nukleotida produk PCR gen CYP2A6*1 dan CYP2A6*4
Keterangan: A : Potongan urutan basa CYP2A6*1 B : Potongan urutan basa CYP2A6*4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Analisis Produk PCR
Hasil produk PCR dapat diidentifikasi dengan teknik elektroforesis. Situs
penempelan primer pada urutan basa potongan gen CYP2A6*4 tidak sesuai dengan
pasangan basa primer yang digunakan dalam penelitian ini sehingga pada produk
PCR dengan gen CYP2A6*4 tidak terjadi amplifikasi dan tidak terbentuk pita gel
agarose. Hasil elektroforesis menunjukkan panjang pita produk PCR berupa
amplifikasi DNA yang diamati dengan UV transilluminator kemudian
didokumentasikan dengan menggunakan kamera DSLR (Gambar 4).
Gambar 4. Elektrogram produk PCR pada kondisi optimum dari berbagai isolat
DNA Keterangan: L : DNA Ladder sebagai marker 1 : Isolat DNA dengan pita tebal dan tunggal 2-7 : Isolat DNA dengan pita tipis dan tunggal
Hasil analisis produk PCR yang dilakukan dengan elektroforesis
ditunjukkan pada gambar 4, memperilhatkan bahwa ada yang menghasilkan produk
PCR dengan ukuran 350-bp dan ada juga yang tidak menghasilkan produk PCR.
Produk PCR yang membentuk pita dengan panjang 350-bp menunjukkan bahwa
sampel DNA tersebut merupakan wild type (CYP2A6*1) dan sebaliknya, pita yang
kosong menunjukkan bahwa sampel DNA memiliki alel CYP2A6*4.
Pada penelitian ini dilakukan amplifikasi pada 30 sampel, 18 sampel
menghasilkan pita pada 350-bp dan 12 sampel tidak menghasilkan pita. Dapat
dinyatakan bahwa dari 30 isolat DNA perokok suku Tionghoa yang tinggal di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Indonesia, teridentifikasi 18 orang (60%) yang memiliki alel aktif (CYP2A6*1)
dan 12 orang (40%) yang memiliki alel tidak aktif (CYP2A6*4). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini telah digunakan pada penelitian sebelumnya oleh
Kotta (2018) untuk mengidentifikasi adanya alel CYP2A6*9. Dari hasil penelitian
Kotta (2018) teridentifikasi sebanyak 7 isolat merupakan alel CYP2A6*9. Apabila
hasil dari penelitian ini digabungkan dengan penelitian Kotta (2018) maka didapati
frekuensi alel CYP2A6*1/*1 sebesar 50%, alel CYP2A6*1/*4 sebesar 26.67%, alel
CYP2A6*1/*9 sebesar 10%, dan *4/*9 sebesar 13.33%.
Tabel I. Frekuensi alel CYP2A6 pada suku Tionghoa
Alel Jumlah isolat Frekuensi Alel
CYP2A6*1/*1 15 50 %
CYP2A6*1/*4 8 26,67 %
CYP2A6*1/*9 3 10 %
CYP2A6*4/*9 4 13,33 %
Faktor genetik berkontribusi sebesar 50-70% terhadap ketergantungan
merokok. Adanya alel tidak aktif seperti CYP2A6*4 dan CYP2A6*9 dapat
menurunkan metabolisme nikotin sehingga menurunkan tingkat ketergantungan
terhadap rokok (Ito et al., 2015). Penelitian ini mengacu dari penelitian Kotta
(2018) yang menggunakan indikator Fagerström Test for Nicotine Dependence
(FTND) untuk mengukur tingkat ketergantungan terhadap rokok. FTND
merupakan instrumen standar berupa kuisioner yang digunakan untuk menilai
intensitas ketergantungan fisik terhadap nikotin melalui hasil skor penilaian yang
menentukan tingkat ketergantungannya. Menurut hasil kuisioner yang diperoleh
dari Kotta (2018), didapatkan data yang dirangkum dalam Tabel II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel II. Skor FTND
Total Skor Keterangan Jumlah Subjek Uji
0-2 Ketergantungan sangat rendah 8
3-4 Ketergantungan rendah 15
5 Ketergantungan sedang 5
6-7 Ketergantungan tinggi 2
8-10 Ketergantungan sangat tinggi -
Berdasarkan total skor FTND, 23 orang subjek uji memiliki total skor di
bawah 5 yang menggambarkan tingkat ketergantungan terhadap nikotin tergolong
rendah. Terdapat 5 orang subjek uji dengan total skor 5 sebanyak 2 orang yang
menggambarkan tingkat ketergantungan terhadap nikotin sedang. Jumlah subjek uji
dengan total skor di atas 5 sebanyak 2 orang uang menggambarkan tingkat
ketergantungan terhadap nikotin tinggi. Pengaruh polimorfisme alel CYP2A6
terhadap rokok dapat dihubungkan dengan hasil skor FTND yang menggambarkan
tingkat ketergantungan merokok dari subjek uji yang digunakan. Hasil analisis
pengaruh polimorfisme alel CYP2A6*4 dan CYP2A6*9 dapat dilihat pada tabel
III.
Tabel III. Pengaruh Alel CYP2A6*4 dan Alel CYP2A6*9 terhadap Ketergantungan Rokok
Tingkat
Ketergantungan
Rokok
Jumlah Subjek Uji
Alel
CYP2A6
*1/*1
Alel
CYP2A6
*1/*4
Alel
CYP2A6
*1/*9
Alel
CYP2A6
*4/*9
Sangat Rendah 2 3 2 1
Rendah 8 4 - 3
Sedang 4 1 - -
Tinggi 1 - 1 -
Sangat Tinggi - - - -
Total 15 8 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Jika dilihat pengaruh ketergantungan rokok dari faktor genetik, seharusnya
individu dengan alel CYP2A6*1 akan memiliki tingkat ketergantungan paling
tinggi karena memiliki enzim CYP2A6 yang aktif. Individu dengan alel heterozigot
inaktif (CYP2A6*4 atau CYP2A6*9) akan memiliki tingkat ketergantungan yang
lebih rendah. Sedangkan individu dengan alel homozigot inaktif (CYP2A6*4 dan
CYP2A6*9) akan memiliki tingkat ketergantungan yang paling rendah.
Dari hasil yang didapat (tabel III), tidak semua sesuai dengan teori. Pada
individu dengan alel CYP2A6*1 terdapat tingkat ketergantungan yang sangat
rendah, rendah, sedang, dan juga tinggi. Pada individu dengan alel CYP2A6*4
terdapat tingkat ketergantungan yang sangat rendah, rendah dan sedang. Sedangkan
pada individu dengan alel CYP2A6*9 memiliki tingkat ketergantungan yang sangat
rendah dan tinggi. Sedangkan pada individu dengan alel CYP2A6*9 dan
CYP2A6*4 memiliki tingkat ketergantungan yang sangat rendah dan rendah.
Terdapat individu dengan alel inaktif yang memiliki tingkat ketergantungan lebih
rendah dibandingkan dengan individu dengan alel aktif, namun terdapat juga hasil
yang tidak sesuai dengan teori. Terdapat individu dengan alel aktif yang memiliki
tingkat ketergantungan sangat rendah dan rendah, sedangkan individu dengan
heterozigot inaktif ada yang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi.
Adanya hasil yang tidak sesuai dengan teori dapat dikarenakan terdapat alel
tidak aktif lain pada subjek uji yang belum diketahui. Terdapat variasi alel tidak
aktif selain CYP2A6*4 dan CYP2A6*9, yaitu CYP2A6*2, CYP2A6*7, dan
CYP2A6*12. Adanya alel CYP2A6*2 dan CYP2A6*4 dapat menurunkan aktivitas
enzimatik CYP2A6 sebesar ≥50%, sedangkan alel CYP2A6*7, CYP2A6*9, dan
CYP2A6*12 dapat menurunkan aktivitas CYP2A6 hingga 20% (Chenoweth et al.,
2013). Faktor utama yang mempengaruhi tingkat ketergantungan terhadap rokok
adalah faktor genetik dan lingkungan (Tyndale and Seller, 2005). Hasil penelitian
yang tidak sesuai kemungkinan dapat dipengaruhi dari faktor lingkungan seperti
lama merokok, ekonomi, budaya, umur, tingkat pendidikan, dan pergaulan
(Georgiadou, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
KESIMPULAN
Alel CYP2A6*4 pada subjek uji suku Tionghoa yang tinggal di Indonesia
teridentifikasi dengan frekuensi sebesar 40% dari 30 subjek uji.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian tentang polimorfisme CYP2A6*4 pada suku lain
dan dengan jumlah sampel yang lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2010. Sensus Penduduk 2010 - Indonesia. BPS (Online), http://sp2010.bps.go.id/ diakses tanggal 23 April 2018 pukul 21:39 WIB.
Chenoweth, M.J., O'Loughlin, J., Sylvestre, M., Tyndale, R.F., 2013. CYP2A6 slow nicotine metabolism is associated with increased quitting by adolescent smokers. Pharmacogenet Genomics, 23(4), 232-235.
Elsalam, K.A., 2003. Bioinformatic tools and guideline for PCR primer design. African Journal of Biotechnology, 2(5), 91-95.
Julian, E., 2018. Identifikasi Gen Cyp2a6 Alel *9 Pada Perokok Suku Tionghoa Indonesia Dengan Metode Polymerase Chain Reaction�(PCR). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. 3.
Georgiadou, C., Lavdaniti, M., Psychogiou, M., Tzenalis, A., Sgantzos, M., Sapountzi-Krepia, D., 2015. Factors Affecting the Decision to Quit Smoking of the Participants of a Hospital-Based Smoking Cessation Program in Greece. Journal of Caring Sciences, 4(1), 1-11.
Ito, T., Tsuji, M., Mori, Y., Kanda, H., Hidaka, T., Kakamu, T., Kumagai, T., Hayakawa, T., Osaki, Y., Fukushima, T., 2015. Effect Of CYP2A6*4 Genetic Polymorphisms on Smoking Behaviors and Nicotine Dependence in a General Population of Japanese Men. Fukushima J. Med, Sci., 61(2), 125-130.
Jaja, C., Burke, W., Thummel, K., Edwards, K., Veenstrea, D.L., 2008. Cytochrome P45O Enzyme Polymorphism Frequency in Indigenous and Native American Population : A Systematic Review. Community Genetics, 11, 141-149.
Kemenkes RI, 2015. InfoDatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (Online), didownload dari http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-hari-tanpa-tembakau-sedunia.pdf pada tanggal 1 September 2018 pukul 19.57.
Lee, P.Y., Costumbrado, J., Hsu, C.Y., Kim, Y.H., 2012. Agarose Gel Electrophpresis for the Separation of DNA Fragments. Journal of Visualized Experiments, 62, 3.
Minematsu, N., Nakamura, H., Furuuchi, M., Nakajima, T., Takahasi, S., Tateno, H., Ishizaka, A., 2006. Limitation of Cigarette Consumption by CYP2A6*4, *7 and *9 Polymorphisms. Eur. Respir. J., 27, 289–292.
Muroi, A., Kiyotani, K., Fujieda, M., Ishikawa, H., Takeshita, T., Iwano, S., Yamazaki, H., Kamataki, T., 2012. Effect of Genetic Polymorphism of CYP2A6 on Individual Susceptibility to Colorectal Tumors in Japanese Smokers. Journal of Cancer Therapy, 3 , 207-208.
Nakajima, Miki., Fukami, T., Yamanaka, H., Higashi, E., Sakai, H., Yoshida, R.,Kwon, J. T., McLeod, H. L., Yokoi, T., 2006. Comprehensive Evaluation of Variability in Nicotine Metabolism and CYP2A6 Polymorphic Alleles in Four Ethnic Populations. Clinical Pharmacology and Therapeutics, 80(3): 282-29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Oscarson, M., Mclellan, R.A., Gullsten, H., Yue, Q., Lang, M.A., Bernal, M.L., Sinues, B., Hirvonen, A., Raunio, H., Pelkonen, O., Sundberg, M.I., 1999. Characterisation and PCR-based Detection of a CYP2A6 Gene Deletion Found at a High Frequency in a Chinese Population. FEBS Lett, 448, 105-110.
Patramurti, C., Sugiyanto, Nurrochmad, A., and Martono, S., 2014. Polymorphism of Cytochrome P450 2A6 (CYP2A6*1 and CYP2A6*4) Among Javanese Indonesian Smoker and Non Smoker. Indonesian Journal of Pharmacy, 26(1), 11-19.
Sellers, E.M., Tyndale, R.F., Fernandes, L.C., 2003. Decreasing Smoking Behaviour and Risk Through CYP2A6 Inhibition. DDT, 8 (11), 487-488.
Sellers, E.M., Tyndale, R.F., 2005. Variable CYP2A6-Mediated Nicotine Metabolism Alters Smoking Behavior and Risk. The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, 29 (4). 548-552.
Kotta, J.C., 2018. Pengaruh Polimorfisme Gen Sitokrom P450 2a6 Alel *9 Terhadap Ketergantungan Rokok Pada Subjek Uji Suku Tionghoa Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. 4, 31-33.
WHO, 2010. Gender, Women, and the Tobacco Epidemic. WHO (Online), didownload dari http://www.who.int/tobacco/publications/gender/en_tfi_gender_women_addiction_nicotine.pdf?ua=1 pada tanggal 14 September 2018 pukul 17.15 WIB.
WHO, 2018. Tobacco. WHO (Online), http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tobacco/ diakses pada 2 September 2018 pukul 17.59 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 1. Ethical Clearance Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 2. Go Taq Green Master Mix Certificate of Analysis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 3. Usage Information of Go Tag Green Master Mix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 4. Product Datasheet of Primer Forward and Reverse CYP2A6*4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 5. Product Datasheet of DNA Ladder and Markers
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 6. Karakteristik Sampel
Nomor sampel Alel Skor FNTD Ketergantungan merokok 1 CYP2A6*1/*9 2 Ketergantungan sangat rendah 2 CYP2A6*4/*9 1 Ketergantungan sangat rendah 3 CYP2A6*1/*1 5 Ketergantungan medium 4 CYP2A6*1/*9 2 Ketergantungan sangat rendah 5 CYP2A6*1/*1 4 Ketergantungan rendah 6 CYP2A6*1/*1 6 Ketergantungan tinggi 7 CYP2A6*1/*4 1 Ketergantungan sangat rendah 8 CYP2A6*1/*4 1 Ketergantungan sangat rendah 9 CYP2A6*1/*1 4 Ketergantungan rendah 10 CYP2A6*1/*1 4 Ketergantungan rendah 11 CYP2A6*1/*1 4 Ketergantungan rendah 12 CYP2A6*1/*1 2 Ketergantungan sangat rendah 13 CYP2A6*4/*9 4 Ketergantungan rendah 14 CYP2A6*1/*1 3 Ketergantungan rendah 15 CYP2A6*4/*9 4 Ketergantungan rendah 16 CYP2A6*1/*9 6 Ketergantungan tinggi 17 CYP2A6*1/*4 5 Ketergantungan medium 18 CYP2A6*1/*1 5 Ketergantungan medium 19 CYP2A6*1/*4 4 Ketergantungan rendah 20 CYP2A6*1/*1 5 Ketergantungan medium 21 CYP2A6*1/*4 4 Ketergantungan rendah 22 CYP2A6*1/*1 2 Ketergantungan sangat rendah 23 CYP2A6*1/*1 3 Ketergantungan rendah 24 CYP2A6*1/*1 4 Ketergantungan rendah 25 CYP2A6*4/*9 3 Ketergantungan rendah 26 CYP2A6*1/*4 1 Ketergantungan sangat rendah 27 CYP2A6*1/*1 4 Ketergantungan rendah 28 CYP2A6*1/*4 5 Ketergantungan medium 29 CYP2A6*1/*1 3 Ketergantungan rendah 30 CYP2A6*1/*4 4 Ketergantungan rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 7. Elektroforegram Hasil Analisis Kualitatif Isolat DNA Suku Tionghoa
M 7 56 4 3 2 1 M 14 13 12 11 10 9 8
M 21 20 19 18 17 16 15 M28272625242322
M2930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 8. Elektroforegram Produk PCR CYP2A6*4 pada Kondisi Optimum
7654321L 141312111098L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 9. Elektroforegram Produk PCR CYP2A6*9 pada Kondisi Optimum (Vidi, 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 10. Frekuensi gen CYP2A6 alel *4,*9, dan *1 pada suku Tionghoa
Alel Jumlah isolat Frekuensi Alel
CYP2A6*1/*1 15 50 %
CYP2A6*1/*4 8 26,67 %
CYP2A6*1/*9 3 10 %
CYP2A6*4/*9 4 13,33 %
- Frekuensi alel *1/*1 = "#$%&'&%)%*+,-./∗12&34567)$#8&3"#$%&'9&$:)%(<=) x 100%
= 1?<= x 100%
= 50 %
- Frekuensi alel *1/*4 = "#$%&'&%)%*+,-./∗@2&34567)$#8&3"#$%&'9&$:)%(<=) x 100%
= A<= x 100%
= 26,67 %
- Frekuensi alel *1/*9 = "#$%&'&%)%*+,-./∗B2&34567)$#8&3"#$%&'9&$:)%(<=) x 100%
= <<= x 100%
= 10 %
- Frekuensi alel *4/*9 = "#$%&'&%)%*+,-./∗@/∗B2&34567)$#8&3"#$%&'9&$:)%(<=) x 100%
= D<= x 100%
= 13,33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BIOGRAFI PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Stella Felina Kiatarto,
dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 12 Febuari 1997.
Merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Lie
Ariana Kiatarto dan Lin Handy Kiatarto. Penulis menempuh
pendidikan TK hingga SMA di kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta, yaitu TK Tarakanita (2001-2003), SD
Tarakanita (2003-2009), SMP Stella Duce (2009-2012), dan
SMA BOPKRI 1 (2012-2015). Penulis melanjutkan studi di
Program Studi S1 Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2015.
Selama masa kuliah penulis aktif dalam kepanitiaan Seminar Nasional tahun 2016
sebagai divisi sponsorship. Selain itu penulis juga berpartisipasi sebagai asisten dosen
praktikum Anatomi Fisiologi Manusia (2018) dan praktikum Biokmia (2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI