Hipertensi Anak (NEFRO)

Post on 10-Feb-2016

43 views 4 download

description

kk

Transcript of Hipertensi Anak (NEFRO)

Presentasi Kasus

HIPERTENSI PADA ANAK

Oleh:Anindya Nur Qurani G99142106 (I-13)Sheilla Elfira San P G99142107 (I-14)

KEPANITERAAN KLINIK SMF / BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI

STATUS PASIEN

Identitas PasienNama : An. AHWUmur : 7 tahun 10 bulanJenis Kelamin : perempuanBerat Badan : 19,5 kgTinggi Badan : 117 cmAlamat : Wonosari, KlatenTanggal masuk : 6 Oktober 2015Tanggal pemeriksaan: 6 Oktober 2015No. RM : 0131XXXX

Keluhan UtamaBintik-bintik merah di tangan dan kaki

Riwayat Penyakit Sekarang± 3 minggu SMRS pasien mengeluh timbul bintik-bintik merah di kaki, demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), nyeri perut (+) di ulu hati, muntah (-), lalu kedua orangtua membawa pasien ke dokter umum, diberi obat antibiotik dan obat sakit perut.± 1 minggu SMRS keluhan bintik-bintik merah di kaki bertambah banyak dan juga muncul di daerah tangan, nyeri perut (+), muntah (+) 2 kali, isi makanan yang dikonsumsi, batuk (+), pilek (+), demam (-).HSMRS karena keluhan pasien tidak berkurang, pasien lalu berobat ke dokter Sp.A, dan dikatakan menderita HSP dan dirujuk ke RSDM.Saat di IGD pasien tidak demam, tidak muntah, batuk (+), pilek (+), tampak bintik-bintik merah di tangan dan kaki, nyeri perut (+), BAB normal, BAK terakhir di IGD warna kuning jernih, keluhan nyeri saat BAK (-), nafsu makan menurun.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat sakit serupa : disangkal• Riwayat mondok

: disangkal• Riwayat pengobatan kemoterapi : disangkal• Riwayat sakit-sakitan :

disangkalRiwayat Penyakit KeluargaRiwayat sakit serupa : disangkalRiwayat hipertensi : (+)

Riwayat Sosial Ekonomi• Pasien adalah pertama tinggal bersama kedua orang

tuanya.• Ayah pasien bekerja sebagai pedagang, sedangkan ibu

pasien adalah ibu rumah tangga. • Pasien menggunakan layanan BPJS.

Riwayat Kehamilan dan PrenatalIbu pasien hamil dalam usia 24 tahun dan merupakan kehamilan yang pertama. Ibu pasien memeriksakan kehamilannya secara teratur ke bidan. Ibu mendapatkan asupan Fe dan nutrisi yang cukup selama kehamilan. Riwayat sakit berat, konsumsi obat-obatan lain selain dari bidan, atau trauma saat kehamilan juga disangkal.

Riwayat Kelahiran Pasien lahir spontan ditolong oleh bidan pada usia kehamilan 38 minggu, dengan berat badan lahir 3200 gram dan panjang badan 45 cm. Bayi langsung menangis kuat, tidak tampak biru saat lahir dan geraknya aktif.

Riwayat imunisasi:Jenis 0 I II III IV

Hepatitis B

0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan

Polio 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan

BCG 1 bulan

DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan

Campak 9 bulan

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

Kesan : imunisasi dasar dan BIAS sesuai jadwal Depkes

Kelas Vaksin

I DT dan campak

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Pasien bisa berdiri sendiri, mulai berjalan, dan bicara penggal kata mulai usia 1 tahun. Pada usia 2 tahun pasien sudah bisa berjalan dengan lancar. Saat ini pasien duduk di kelas 2 SD dengan prestasi rata-rata.

Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.

Riwayat NutrisiASI diberikan sejak lahir sampai 2 tahun dengan lama menyusui 10-15 menit. Sejak usia 6 bulan, pasien mendapatkan makanan tambahan seperti sereal, pisang, sayur bayam, wortel, lauk ati ayam, tahu, tempe, telur, daging, udang yang dilumatkan. Pada usia 1 tahun, pasien sudah mulai diberikan makanan keluarga seperti nasi, dengan lauk pauk seperti telur, ayam, daging, ikan dan sayuran. Pasien makan 3x sehari. Tidak ada perubahan pola makan sebelum pasien sakit.

Kesan: kualitas dan kuantitas cukup.

Pohon Keluarga

An. AHW

7 th 10 bln

I

III

IITn. M, 34 th

Ny. S, 32 th

Keadaan UmumKeadaan umum : tampak sakit sedang, kompos mentisStatus gizi : kesan gizi baik

Tanda VitalBB : 19,5 kgTB : 117 cmTD : 140/90 mmHgNadi : 102 x/menit, reguler, isi tegangan cukup, simetrisRR : 20x/menit, reguler, kedalaman cukupSuhu : 36,9º C (per aksiler)

Pemeriksaan FisikKulitWarna kuning langsat, ikterik (-), petechie (-)KepalaBentuk mesocephal, sutura sudah menutup dan rambut hitam, lebat distribusi merataMatakonjungtiva pucat (-/-), palpebra oedem (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+)TelingaNormotia, kelainan MAE (-), serumen (-/-), tragus pain (-/-).HidungBentuk normal, nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), darah (-/-)TenggorokUvula di tengah, tonsil T1-T1 hiperemis (-/-), pseudomembran (-/-), faring hiperemis (-), post nasal drip (-)MulutBibir sianosis (-), mukosa basah (+), gusi berdarah (-), susunan gigi normal, faring hiperemis (+), tonsil T2-T2 hiperemis (+)LeherTrakea di tengah, kelenjar getah bening tidak membesar, JVP tidak meningkat

Abdomen :Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada, spasme (-)Auskultasi : Bising usus (+) meningkat Perkusi : timpani, pekak alih (-)Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, massa abdomen (-), nyeri tekan (-)

EkstremitasAD: (-/-), Oedem (-/-), ADP kuat, CRT < 2 detik

UKK: tampak makula palpable, ukuran bervariasi di regio ekstremitas superior et inferiot serta regio

gluteus

Thoraks : simetris, retraksi (-)

Paru : Inspeksi : pengembangan dada kanan = kiriPalpasi : fremitus raba kanan = kiriPerkusi : sonor/sonor Auskultas : suara dasar vesikuler (+/+) normal, wheezing (-/-) RBH (-/-), RBK (-/-),

Jantung :Inspeksi : iktus cordis tidak tampakPalpasi : iktus cordis tidak kuat angkatPerkusi : batas jantung kesan tidak melebarAuskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, bising (-)

Status Gizi Secara AntropometrisBB : 19,5kg TB : 117 cmUsia : 7 tahun 10 bulan

Status gizi secara antropometris : underweight, stunted, gizi baik

Pemeriksaan Penunjang

Tanggal 6 Oktober 2015

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

HEMATOLOGI RUTIN

Hemoglobin 13.4 g/dl 11.5-15.5

Hematokrit 40 % 35-45

Leukosit 14.1 ribu/ul 4.5-14.5

Eritrosit 5.03 juta/ul 4.00 – 5.20

Trombosit 445 ribu/ul 150 – 450

INDEX ERITROSIT

MCV 78.7 /um 80.0- 96.0

MCH 26.6 Pg 28.0 - 33.0

MCHC 33.8 g/dl 33.0 - 36.0

RDW 11.5 % 11.6 - 14.6

MPV 7.5 Fl 7.2 – 11.1

PDW 15 % 25 – 65

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

HITUNG JENIS

Eosinofil 0.80 % 0.00 – 4.00

Basofil 1.40 % 0.00 – 1.00

Neutrofil 67.30 % 29.00 – 72.00

Limfosit 25.90 % 30.00 – 48.00

Monosit 4.60 % 0.00– 5.00

KIMIA KLINIK

Glukosa darah

sewaktu

94 mg/dl 60 – 100

Creatinine 0.5 mg/dl 0.3 – 0.7

Ureum 25 mg/dl <48

Tanggal 6 Oktober 2015

Pemeriksaan Penunjang

Tanggal 6 Oktober 2015

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

SEKRESI

MAKROSKOPIS

Warna Kuning

Kejernihan Agak keruh

KIMIA URIN

Berat Jenis 1.025 1.015 – 1.025

pH 7.0 4.5 – 8.0

Leukosit 75 /ul Negatif

Nitrit Negatif Negatif

Protein Positif 1 / + mg/dl Negatif

Glukosa Normal mg/dl Normal

Keton Negatif mg/dl Negatif

Urobilinogen Normal mg/dl Normal

Bilirubin Negatif mg/dl Negatif

Eritrosit Negatif mg/dl Negatif

Assessment1. HSP2. Hipertensi grade II ec sekunder ec HSP dd renal dd

primer 3. Tonsilopharyngitis akut4. Gizi baik

PenatalaksanaanTerapi

1. Rawat bangsal alergi-imunologi2. IVFD D ¼ 15 tpm 3. Diet lunak 1300 kkal/hari rendah garam, cukup protein4. Paracetamol (10mg/kg/x) ~ 3x250 mg5. Captopril (0,3mg/kg/x) ~ 3x6,25mg PO6. Prednison (1mg/kg/hari) tunda

PlanningDL2, GDS, Ureum, Creatinin, GDT, AlbuminMonitoring KU, VS dan TD per 4 jam, balance cairan dan diuresis per 8 jam

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN• Tingkat prevalensi dan diagnosis hipertensi pada anak dan

remaja semakin meningkat.• Prevalensi kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik yang

menetap pada anak diperkirakan sebesar 1,2% dan 0,37%.• Risiko penyakit hipertensi:– Ensefalopati hipertensi– Kejang– Kelainan serebrovaskular– Gagal jantung kongestif

• Hipertensi pada pasien anak dan dewasa berbeda

DEFINISI

• Hipertensi:– TDS dan/atau TDD ≥ persentil ke-95 sesuai dengan jenis

kelamin, usia dan tinggi badan pada ≥ 3 kali pengukuran berturut-turut.

– HT stadium I: bila TDS dan/atau TDD > persentil ke-95– HT stadium II: bila TDS dan/atau TDD > persentil ke-99

ditambah 5mmHg• Krisis Hipertensi:– TDS atau TDD 50% di atas persentil 99 disertai gejala dan

tanda klinis seperti gejala gagal jantung, ensefalopati, gagal ginjal, maupun retinopati.

KLASIFIKASI DAN KRITERIA• Pre-hipertensi:– Rerata TDS atau TDD ≥ persentil 90 tetapi < persentil 95

• Hipertensi tingkat 1:– Rerata TDS atau TDD yang berada ≥ 95 sampai dengan 5

mmHg di atas persentil 99 • Hipertensi tingkat 2 :– Rerata TDS atau TDD > 5 mmHg di atas persentil 99

ETIOLOGI

•Hipertensi Primer (Essential)•Hipertensi Sekunder

MEKANISME PENGATURAN TEKANAN DARAH

Tekanan darah sistemik

Resistensi PeriferCardiac Output

Vol. jantung sekuncup

Frekuensi denyut Tonus pb. darah viskositas darah

PARASIMPATIS

Volume darah

SRAASIMPATIS FAKTOR LOKAL

Kontraktilitas miokard

DIAGNOSIS• Kategori I:Pasien dg peningkatan TD yang bermakna, dg kemungkinan komplikasi, onset akut. Yg termasuk kategori ini biasanya anak yang lebih muda dg hipertensi sekunder yg memerlukan terapi emergensi, terapi terhadap komplikasi yg terjadi, dan terapi spesifik terhadap penyebab hipertensi. • Kategori II: Pasien dg peningkatan TD yg ringan dan dengan kemungkinan komplikasi jangka panjang yg biasanya adalah anak remaja dg hipertensi esensial.

ANAMNESIS

• Hipertensi ringan-sedang umumnya tidak menimbulkan gejala. Gejala umumnya berasal dari penyakit yang mendasarinya seperti glomerulonefritis akut, lupus eritematosus, sindrom Henoch Schoenlein.

• Gejala hipertensi berat atau krisis hipertensi dapat berupa sakit kepala, kejang, muntah, nyeri perut, anoreksia, gelisah, keringat berlebihan, rasa berdebar-debar, perdarahan dari hidung, dan sebagainya.

MANIFESTASI KLINIS• Tanda dan gejala pada Neonatus– Gagal Tumbuh Kembang– Kejang– Gelisah/Lemas (letargi)– Sesak Nafas

• Tanda dan gejala pada Anak– Pusing/Nyeri Kepala– Mudah Lelah– Gangguan Pengelihatan– Epistaxis– Bell’s Palsy

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pemeriksaan tahapan I untuk mengevaluasi diagnostik ke arah

penyebab hipertensi sekunder :– Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit ginjal:• Urinalisis, tes dipstick urin.• Biakan urin • Kimia darah (kolesterol, albumin, globulin, asam urat,

ureum, kreatinin) peningkatan serum kreatinin mengindikasikan adanya penyakit ginjal, temuan hipokalemia mengarahkan kepada hiperaldosteronisme.• Darah lengkap adanya anemia menunjukkan adanya

gagal ginjal kronik• Pemeriksaan hormon darah

– Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit endokrin:• Elektrolit serum• Aktivitas renin plasma dan aldosteron hiperaldosteronisme,

hipertensi vascular renal• Katekolamin plasma feokromositoma, neuroblastoma• Katekolamin urin dan metabolitnya dalam urin

feokromositoma, neuroblastoma• Aldosteron dan metabolit steroid dalam urin sindrom

cushing• Hormone tiroid hipertiroid

– Evaluasi akibat hipertensi terhadap organ target• EKG • Foto rontgen dada kardiomegali• Ekokardiografi terlihat adanya pembesaran ventrikel kiri

mengindikasikan adanya hipertensi kronis

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pemeriksaan tahap II untuk evaluasi diagnostic ke arah penyebab

hipertensi sekunder:– ASTO, Komplemen (C3), kultur apus tenggorok/keropeg infeksi

kulit jika positif, diagnosis mengarahkan pada diagnosis GNAPS

– Sel LE, uji serologi untuk SLE jika positif , diagnosis mengarahkan pada SLE

– Biopsi ginjal– CT ginjal– Arteriografi– CT kelenjar adrenal atau abdomen– Uji supresi dengan dexametason diagnosis mengarahkan

kepada sindrom Cushing

ALGORITMA

TATALAKSANA HIPERTENSILangkah 1 Diuretika dimulai dengan

dosis minimal atau

Penghambat adrenergik dimulai dengan dosis

minimal

Jika diperlukan dosis dapat dinaikkan sampai dosis maksimal

Tekanan darah tidak turun

Tambahkan atau ganti dengan penghambat

adrenergikatau Tambahkan atau ganti

dengan diuretik (thiazide)

Lanjutkan sampai mencapai dosis maksimal

Langkah 2

Tekanan darah tidak turun

Tambahkan golongan vasodilator atau Rujuk pada spesialis anak

konsultan nefrologiLangkah 3

KRISIS HIPERTENSI- Hipertensi urgensi- Hipertensi emergensi

• Komplikasi utama pada anak:- Sistem saraf pusat Ensefalopati- Mata- Jantung Gagal Jantung Akut, Miokard Infark, Edema

Paru- Ginjal Gagal Ginjal Akut