HEMATOPOIESISSecure Site pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files...Hematopoiesis proses produksi &...

Post on 30-Oct-2020

13 views 0 download

Transcript of HEMATOPOIESISSecure Site pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files...Hematopoiesis proses produksi &...

HEMATOPOIESIS

dr. Danis Pertiwi, MSi. Med., SpPK

Bagian Patologi Klinik FK Unissula/ Instalasi Laboratorium

RSI Sultan Agung Semarang

Hematopoiesis

proses produksi & perkembangan sel darah mulai dari Stem Cell (sel induk) Hemopoiesis sampai beredar di aliran darah tepi

Induk sel darah hemopoietic stem cell / stem cell

memproduksi sel darahmengganti sel darah rusak / mati

Teori pembentukan sel darah :

Monophyletik / uniphiletik semua sel darah berasal dari 1 selinduk

Polyphyletikmasing-2 sel darah mempunyai stem sel sendiriyg tertentu & terpisah dengan yang lain

Intermediate

kelangsungan hemopoesis

1. Sel induk hemopoietik

(hematopoietic stem cell)

2. Lingkungan mikro

(microenvirontment)

sumsum tulang

substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh secara kondusif

a)Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang

b) Sel-sel stroma : sel endotel, Sel lemak , Fibroblast, Makrofag, Sel reticulum

c) Matriks ekstraseluler :fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen, proteoglikan.

Sel induk hemopoietik (hematopoietic stem cell)

Sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel darah (eritrosit,

lekosit, trombosit) & beberapa sel dalam sumsum tulang seperti

fibroblast.

Sel induk yang paling primitif sebagai pluripotent (totipotent) stem

cell.

a.Self renewal memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan pernah

habis meskipun terus membelah;

b.Proliferative membelah atau memperbanyak diri;

c.Diferensiatif mematangkan diri menjadi sel-sel dengan fungsi-fungsi

tertentu

Sifat kemampuan diferensiasinya:

Pluripotent (totipotent) stem cell : sel induk yang mempunyai

kemampuan menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.

Committeed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmen

berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell line).

Termasuk golongan ini sel induk myeloid & limfoid

Oligopotent stem cell dapat berdiferensiasi hanya menjadi

beberapa jenis sel.

CFU-GM dapat berkembang hanya menjadi sel-sel granulosit dan

sel-sel monosit.

Unipotent stem cell hanya mampu berkembang menjadi satu jenis

sel saja.

CFU-E hanya menjadi eritrosit, CFU-G hanya menjadi granulosit

stem sel regulasi proliferasi, differensiasi jumlah sel tetap

Faktor yg meregulasi:EritropoietinLeukopoietin

Trombopoietin

EritrositLeukosit

Trombosit

(a) Sel-sel sumsum tulang makin terdifferensiasi & kehilangan kemampuan untukmemperbarui diri sejalan dengan pematangannya.

(b) Setelah pembelahan berkali-kali, 1 sel punca menghasilkan sampai dengan > 1Juta sel matur

TEMPAT PEMBENTUKAN SEL DARAH

usia

MASA EMBRIO & FETUS

Stadium Mesoblastik

- mg 3-6 kehamilan s/d bln 3-4 kehamilan

- tempat : sel mesenkim di yolk sac (eritrosit megaloblas)

- mg 6 kehamilan produksi diganti organ lain

Stadium hepatik

- mg 6 kehamilan s/d bln 5-10 kehamilan

- tempat : limpa, hepar, kelenjar limfe

(granulosit, megakariosit, eritrosit)

Stadium mieloid

- bln 6 kehamilan s/d lahir

- tempat : sumsum tulang

(eritrosit, leukosit, megakariosit)

MASA LAHIR s/d DEWASA

⇒Sumsum Tulang

Hemopoiesis meduler normal

- lahir s/d 20 th seluruh sumsum tulang

- masa kanak2: terjadi penggantian sutul oleh lemak (scrprogresif di tulang panjang)

- > 20 th sumsum tulang pendek, tulang pipih

Hemopoiesis ekstrameduler abnormal

- tempat : limpa, hati, limfonodi, kelj adrenal, tulangrawan, ginjal, dll

- keln : eritroblastosis foetalis, anemia perniciosa, thalasemia, anemia sickle sel, lekemia

Anemia aplastik jarang ekstrameduler

Sel bakal / Stem cell PLURIPOTENSIAL terus menerus membelah

diri & berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel darah

Dalam regulasi hemopoiesis normal feed back mechanism:mekanisme umpan balik yang dapat merangsang

hemopoiesis jika tubuh kekurangan komponen darah (positive loop)

atau menekan hemopoiesis jika tubuh kelebihan komponen darah

tertentu (negative loop).

HEMOPOIESIS EXTRAMEDULER

Limpa & hati pernahmenjadi organ hemopoiesis(masa fetus) tidakberlanjut pada masadewasa.

Hemopoiesis extramedulerdapat terjadi karenareaktivasi sel punca yangtertinggal di limpa ataukembalinya sel punca darisumsum tulang ke limpa

Hemopoiesis yang terjadi di luar medula tulang (mielofibrosis, hemolitik kronik

berat, anemia megaloblastik dll)

SEL INDUK & PROGENITOR HEMOPOIETIK

• Hemopoiesis → sel induk pluripoten bersama dg

“yg dpt menyebabkan timbulnya berbagai jalur

sel yang terpisah”

• Differensiasi → sel induk menjadi jalur

eritroid, granulositik, jalur lain melalui

progenitor hemopoietik terikat yg terbatas

dalam potensi perkembangannya

• Sel induk mempunyai kemampuan untuk

memperbarui diri

• Sumsum tulang → tempat utama terjadinya

pembentukan sel, namun kepadatan sel tetap

konstan pada keadaan sehat yang stabil

• Amplifikasi cukup besar: 1 sel induk →

menghasilkan 106 sel darah matang (20x

pembelahan)

• Sel prekursor mempunyai kemampuan berespons

thd faktor pertumbuhan hemopoietik →

peningkatan produksi 1 atau lebih jalur sel jika

kebutuhan meningkat.

Sumber : Wintrobe’s Clinical Hematology

FAKTOR PERTUMBUHAN HEMOPOIETIK

FAKTOR PERTUMBUHAN HEMOPOIETIK

• Hormon glikoprotein yang mengatur: proliferasi & differensiasi sel-sel progenitor, fungsi sel2 darahmatur & hambat apoptosis

• Efek biologik diperantarai reseptor spesifik padasel target

• Dapat bekerja secara lokal di tempat produksinyamelalui kontak antar sel atau bersirkulasi dalamplasma

• Mempunyai sejumlah sifat yang sama & bekerjapada berbagai stadium hemopoiesis yang berbeda

• Sumber utama: Limfosit T, monosit (& makrofag), sel stroma

PROSES

HEMOPOIESIS

• Eritropoietin → 90% sintesis di ginjal

• Trombopoietin → hati

• Antigen, endotoksin aktifkan limfositT/makrofag lepaskan IL-1 & TNF

rangsang sel lain (sel endotel, fibroblas, makrofag, sel T lain) hasilkan faktorpertumbuhan koloni granulosit-makrofag (GM-CSF), G-CSF, M-CSF, IL-6, dll dalamjaringan yg saling berinteraksi

Karakteristik umum faktorpertumbuhan mieloid & limfoid:

Glikoprotein yang bekerja pada konsentrasi yang

sangat rendah

Bekerja secara hirarkis

Dihasilkan oleh beberapa jenis sel

Mempengaruhi lebih dari 1 jalur sel

Aktif terhadap sel induk/progenitor dan pada sel

akhir fungsional

Menunjukkan interaksi sinergis atau aditif dengan

faktor pertumbuhan lain

Kerja multipel: Proliferasi, differensiasi, maturasi,

aktivasi fungsional, hambat apoptosis

Faktor Pertumbuhan hemopoietik:

Bekerja pada sel stroma: IL-1, TNF

Bekerja pada sel induk pluripoten: Faktor sel

induk (stem cell factor = CSF), Ligan Fit (Fit-L)

Bekerja pada sel progenitor multipotensial: IL-

3, GM-CSF, IL-6, G-CSF, Trombopoietin

Bekerja pada sel progenitor terikat: G-CSF, M-

CSF, IL-5 (eosinofil-CSF), eritropoietin,

trombopoietin

PERAN

FAKTOR

PERTUMBUHAN

SCF = Stem Cell Factor, PSC = Pluripoten Stem Cell, CFU = Colony forming unit, BFU = Burst Forming Unit, GMCSF = Granulosit Monosit Colony Stimulating Factor, MCSF = Monosit Colony Stimulating Factor, GCSF = Granulosit Colony

Stimulating Factor

PLASTISITAS SEL INDUK

• Sel induk embrionik bersifat totipoten dpt

menghasilkan semua jaringan tubuh

• Sumsum tulang mengandung sel induk hemopoietik

(yg menurunkan sistem limfoid & mieloid) & sel

induk mesenkim (dpt berdifferensiasi menjadi otot,

tulang, jar endothel vaskuler, sel lemak,

jar.fibrosa)

APOPTOSIS

• Proses kematian sel fisiologik secara teratur

• Penting untuk mempertahankan homeostasis jaringan

dalam hemopoiesis

• Sel dirangsang untuk mengaktifkan protein

intraseluler yang mengakibatkan terjadinya

kematian sel.

• Secara morfologik ditandai:

Pengerutan sel

Kondensasi kromatin inti

Fragmentasi inti

Pembelahan DNA pd lokasi internukleosom

ERITROPOIESIS

Proses eritropoiesis :

1. Pembelahan (mitosis) sutul: 1% (hiperplastik: ±5%)

- aktif sampai stadium polikromatik

2. Pemasakan (maturasi)

- struktur, fungsi

3. Pembebasan

- sumsum tulang lapisan endotel pembuluh darah(diapedesis) aliran darah

- seluruh proses eritropoiesis 7 hr

- beredar di pembuluh darah selama 120 hari

Bahan yg dibutuhkan utk eritropoiesis :

1. Asam amino sintesis globin

2. Fe sintesis heme

3. Vit B12 & asam folat sintesis asam nukleat utk pembentukan DNA (perkembangan inti terganggu an.megaloblastik)

4. Vit C metab folat

5. Vit B (B2: An normokrom normositik + retikulositopenia, B6: An hipokrom metab Fe terganggu: An. Sideroblastik)

6. Vit E An.hemolitik

7 Mineral Cu (katalisator sintesa Hb), Co (stimuli eritropoiesis)

8 Growth factor EPo

…eritropoiesis…

ERITROPOIETIN (erythropoietic stimulating factor)

Suatu hormon yg secara langsung mempengaruhiaktivitas sumsum tulang, sangat peka terhadapperubahan kadar O2 jaringan.

Kadar O2 jaringan :

• Aliran darah

• Kadar hemoglobin (Hb)

• Saturasi O2 hemoglobin

• Afinitas O2 terhadap hemoglobin

Eritropoietin tdk dibentuk & disimpan dlm ginjal tapifungsi & oksigenasi jaringan ginjal dinamikaeritropoietin

• 90% EPO dihasilkan di sel interstitial peritubular

ginjal & 10% di hati & tempat lain.

• Cadangan yg sdh dibentuk sebelumnya (-)

• Stimulus untuk pembentukan adalah tekanan O2

dalam ginjal.

• Prod EPO meningkat pada:

Anemia

Sebab metabolik & struktural Hb tak dapat

melepaskan O2 secara normal

O2 atmosfer rendah

Gangguan fungsi jantung atau paru pengiriman O2

ke ginjal

Kerusakan sirkulasi ginjal pengiriman O2 ke ginjal

• Sebaliknya, peningkatan pasokan O2 ke jaringan

(akibat peningkatan massa sel darah merah atau

karena hemoglobin dapat lebih mudah

melepaskan O2 dibandingkan normalnya)

menurunkan dorongan EPO

…eritropoiesis…

Hipoksia jar.ginjal enz. Eritrogenin (faktor

eritropoietik)

Eritrogenin + eritropoetinogen (protein sirkulasi)

eritropoetin aktif

Eritropoetin:

Percepat prod eritrosit pd semua stadia

(pembelahan s/d differensiasi)

Permudah penyerapan Fe ke dlm sel

Percepat maturasi

Perpendek waktu yang dibutuhkan sel utk masuk

sirkulasi

Faktor Yang Mempengaruhi Produksi EPo

…eritropoiesis…

HORMON LAIN

Androgen merangsang produksi & aktivitas

eritropoietin

Estrogen hambat eritropoiesis

Prolaktin, vasoaktif meningkatkan eritropoiesis

…eritropoiesis…

METABOLISME BESI & PEMBENTUKKAN Hb

Besi mrpk komponen heme yg penting

N: 5-10% besi diit diabsorbsi

Def besi absorbsi 20-30%

Dalam bentuk garam :Ferro

Absorbsi dipermudah: Vit C, as lambung, fruktosa, glukosa, asam

amino.

Absorbsi dihambat: Malabsorbsi, akhlorhidria

Sebagian dilepaskan dlm sirkulasi, diikat transferin, diantarkan ke

tempat pembentukkan Hb. Sebagian lain dipertahankan dlm epitel

berikatan dg apoferitin ferritin

Komposisi & Distribusi Besi Orang Dewasa

KOMPONEN Kadar Fe pria (mg/kgBB)

Kadar Fe wanita (mg/kgBB)

%ase Fe total

Functional Iron - Hemoglobin

- Mioglobin

31 5

28 4

60-75 3.5

Other tissue Iron - Ensim heme

(sitokrom, katalase, peroksidase)

- Ensim non heme (iron sulfur proteins, metalloflavoprotein, ribonuclease reductase)

<1 <1 0.2

Transpor - Transferin

<1

<1

0.1

Cadangan - Feritin

- Hemosiderin

8 4

4 2

10-20 5-10

Labile pool 1 1 2

Besi total 50 40

• Fe berasal dr:

- destruksi eritrosit (120 hari) di RES

- Absorbsi di usus (diangkut apotransferin)

• Fe sirkulasi diangkut apotransferin membentuk transferin

• Sebagian kecil Fe digunakan jaringan tubuh dlm bentuk ensim

• Kelebihannya disimpan sbg cadangan (RES)

• Transferin sumsum tulang eritropoiesis (u/ pembentukan eritrosit yg mempunyai reseptor transferin/ Tfr)

• Kompleks (Tfr – Transferin) endositosis (proses invaginasi membentuk endosom)

• Perubahan pH sel (vesikel bersifat asam) endosom mengalami fusi Fe & feritin lepas dr endosom

• Apotransferin dilepaskan keluar dr sel sbg sTfr yg akan dipakai kembali utk transpor Fe

• Pd defisiensi Fe, kadar sTfr dlm darah ↑. Jika Fe sel cukup, sTfr normal .

• Fe masuk tubuh via lambung (Fe 3+ atau Fe2+)

• Asam lambung mereduksi Fe3+ Fe2+ diabsorbsi

duodenum

• Fe 2+ akan berubah menjadi Fe3+ yg diangkut apotransferin

sintesis Hb pd eritropoiesis di sumsum tulang & disimpan

dalam RES (feritin & hemosiderin)

SUPLAI & CADANGAN BESI

• Fungsi utama eritrosit membawa O2 ke jaringan dan

mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru.

• Untuk mencapai pertukaran gas tersebut eritrosit

mengandung protein Hemoglobin (Hb)

• Sintesis Hb terjadi di dalam eritrosit

• Perubahan utama dari Hb fetus keHb dewasa terjadi 3-6 bulansetelah lahir.

• Sintesis heme:

Mitokondria rx.biokimia: Kondensasi Glisin + (Koenz:B6) + Suksinil koA (enz ALA, membatasikecepatan reaksi)

B6: dirangsang EPO

Porfobilinogen Uroporfirinogen Koproporfirinogen Protoporfirin + Fe2+ heme

Sintesis Globin:

Poliribosom:

As.amino polipeptida (4 rantai a2b2)

Globin a2b2

4 Heme + Globin a2b2 Hemoglobin

…eritropoiesis…

Hemoglobin

Konjugasi protein

4 mol heme, 1 mol globin

Heme: protoporfirin, Fe2+

Globin: 4 inti pyrol, ensim (sitokrom katalase,

mikosom)

3 bentuk Hb dewasa: Hb A, Hb F, Hb A2

Hb F tinggi (intra uterin) menurun s/d bayi 4-6

bln.

Dewasa <2%

Pemeriksaan Laboratorium Kelainan Metabolisme Fe & Heme

Pemeriksaan status Besi (Fe):

1. Kadar Besi serum (BS)/ Serum Iron (SI)

Banyaknya Fe yang diangkut apotransferin

Pagi hari (variasi diurnal; tinggi pd pagi hari)

Tidak hemolisis, plasma Li-heparin

2. Total Iron Binding Capasity (TIBC)

Banyaknya Fe total yang dapat diangkut oleh apotransferin jika

dijenuhkan dengan dengan Fe

Saturasi transferin = BS * 100% / TIBC

ST > 75% (an.sideroblastik), ST= 5-15% (ACD), ST <5% (def Fe)

3. Feritin

Protein intraseluler yg dilepaskan secara aktif ke dlm sirkulasi o/

RES/ proses hemolisis

[Feritin] cadangan Fe 1 ng/mL serum 8 mg cadangan Fe

Variasi diurnal (-)

Proses inflamasi/ infeksi false (↑)

> 1000 ug/L ; iron overload, def Fe < 12 ug/L

Defisiensi Fe

• Keadaan yg disebabkan berkurangnya cadangan Fe

• Penyebab:

1. Kehilangan darah

Sal cerna, haid, partus, penyakit paru (hemoptisis), via urin

(peny.sal kemih, hemoglobinuria)

2. Malabsorbsi

Reseksi lambung, insufisiensi pankreas

3. Kebutuhan meningkat

Masa pertumbuhan (neonatus prematur, anak, remaja)

Kehamilan & laktasi

Gizi buruk

• 3 tahap:

1. Iron depletion

2. Iron deficient erythropoiesis

3. Anemia defisiensi Fe

3A. Normositik normokromik

3B. Mikrositik hipokromik

Kadar Hb(g/dL)

SI/ BS(ug/ dL)

TIBC(ug/ dL)

ST(%)

KadarFeritin

(ng/ mL)

Morfologieritrosit

Tahap 1 N N N / ↑ N ↓ Normo-normo

Tahap 2 N ↓ ↑ ↓ ↓ Normo-normo

Tahap 3A ↓ ↓ ↑ ↓ ↓ Normo-normo

Tahap 3B ↓ ↓ ↑ ↓ ↓ Mikro - hipo

• Anemia def Fe:

a. Anemia Def Fe Absolut

-> ditandai def Fe dg respon Epo Normal

b. Anemia def Fe Fungsional

-> ditandai def Fe dg respon terhadap Epo suboptimal

-> respon suboptimal karena:

pe ↑ an sitokin (TNF-a, IL-1b, IL-6)

produksi Epo endogen kurang,

sensitivitas respons prekursor eritrosit ↓ thd Epo (endogen/

eksogen)

Status Fe & elektroforesis Hb pada

Anemia def Fe dan Thalasemia b trait

BS/ SI TIBC ST Feritinserum

Cadangan Fe

Elektroforesis Hb

Thalasemia b trait

N/ ↑ N/↓ ↑ N/↑ ↑ A2 ↑, F ↑

AnemiaDef Fe

↓ ↑ ↓ ↓ ↓ N

Methemoglobinemia

• Keadaan klinis dg terdapatnya Hb

dalam sirkulasi yang

mengandung besi dalam keadaan

teroksidasi (Fe3+)

• Akibat defisiensi NADH

(Nikotinamide Adenin

Dinukleotida) tereduksi herediter

• Methemoglobinemia toksik terjadi

apabila suatu obat/zat toksik lain

mengoksidasi Hb

• Klinis: sianosis

…eritropoiesis…

Kelainan Eritropoiesis

Anemia : kekurangan

Polisitemia : kelebihan

Eritroleukemia : keganasan

(proliferasi ganas eritroblas)

Ciri perkembangan SDM

1. Penyusutan ukuran sel

2. Perubahan warna sitoplasma

3. Perubahan inti

Sel-Sel eritropoiesis:ProeritroblasBasofilik eritroblasPolikromatik eritroblasOrtokromatik eritroblasRetikulositEritrosit darah tepi

CIRI

PERKEMBANGAN

Eritrosit :

- bentuk biconcaf , 7,2

- tidak berinti, sitoplasma keunguan

- central pallor N : 1/3 sel

- membran

semi permeabel : permeabel utk air, anion, kation

impermeabel utk Hb

td. Glikoprotein (antigen golongan darah ) & phospolipid

muatan permukaan (-)

Eritrosit tidak dapat membelah diri eritrosit tua di sirkulasidihancurkan di LIMPA diganti sel baru oleh sumsum tulang(ERITROPOIESIS)

proeritroblas basofilik e. polikromatik e.

ortokromatik e. retikulosit eritrosit

PEMECAHAN ERITROSIT

Eritrosit pada akhir masa hidupnya

mengeluarkan Hb ke sirkulasi darah

Hb diuraikan di Hepar dan Lien :

molekul GLOBIN diubah menjadi Asam amino

digunakan lagi oleh tubuh

Besi / Hem Hepar dan Lien

Bilirubin empedu

Kontrol / Regulator Eritropoiesis :

Hormon ERITROPOIETIN di Ginjal

merangsang Eritropoiesis di sumsum tulang

Bila kebutuhan eritrosit meningkat (misal perdarahan)

sumsum tulang mengeluarkan eritrosit imatur :

RETIKULOSIT

Petanda peningkatan aktivitas Eritropoiesis :

pemeriksaan darah Retikulosit

Organ pembentuk

Granulosit hanya di sumsum tulang

Limfosit limfonodi

jaringan limfoid

sebagian sumsum tulang

Monosit lien

jaringan limfoid

sebagian sumsum tulang

Siklus neutrofil 14 – 23 hr (sdp dilepaskan dr jar hemopoietik aliran darah jaringan tubuh)

Waktu pembentukan s/d masuk sirkulasi ± 10 hr

Half life 7 hr

LEUKOPOIESIS

Stadium :

Pembelahan

mieloblas, promielosit, mielosit

Pematangan

metamielosit, staf, segmen

Pembagian SDP

Seri granulosit eosinofil

neutrofil

basofil

Seri agranulosit limfosit

monosit

• Fungsi bermacam2 tergantung macam leukosit (sdp)

• Umumnya pertahanan tubuh, lawan infeksi

• Memiliki dinding gelatin yg dapat menggelembung

• Eosinofil

- Daya fagositosis & gerak lebih lamban dr netrofil

- tertarik adanya interaksi Ag-Ab di jaringan (khususnya protein asing)

- penyakit alergi, investasi parasit

• Basofil

- Fungsi tidak jelas

- Tak bersifat fagositik

- Heparin

- Sering dijumpai bersama eosinofil

• Netrofil polimorfonuklear

- pertahanan tubuh, lawan infeksi

- bergerak aktif & fagositosis tempat infeksi/ jar rusak

- memakan & bunuh mikroorganisme

• Limfosit

- Bergerak aktif, berperan pd sistem imunologik

• Monosit

- Mempunyai daya fagositik terhadap kuman, benda asing, leukosit yg mati

- Daya imunologik

Granulopoiesis

- Mieloblas

- Promielosit

- mielosit (netrofil, eosinofil, basofil)

- Metamielosit (netrofil, eosinofil, basofil)

- Batang (netrofil, eosinofil, basofil)

- Segmen (netrofil, eosinofil, basofil)

Pematangan sel PMN ditandai:

• Perkembangan granula spesifik

• Menghilangnya warna basofilik sitoplasma

• Ditandai bentuk segmen

• Geraknya lebih cepat

• Kemampuan fagositosis makin kuat

SDP yg dilepaskan ke sirkulasi darah & menuju jaringan tidak kembali ke sirkulasi lagi

2 penyebaran granulosit :

@ bersirkulasi bebas

@berada di tepi

Ada pertukaran kontinyu antara yg bersirkulasi bebas dg yg berada di tepi.

Sel granulosit masak ditimbun di sumsum tulang (20-25x dari yg di darah), bila diperlukan akan dilepaskan ke darah perifer

Metabolisme:

- Energi yg digunakan utk fagositosis adalah dr glikolisis

- Enz polimorfonuklear utk mencernakan zat2 yg difagositosis (NAP, muramidase)

AML M4(Case 4)AML M4(Case 4)

Bone Marrow, May Giemsa x 1000

mieloblas promielosit

mielosit metamielosit batang

Neutrofil segmen darah tepi

Ciri-ciri

Ukuran sel: 14 - 20 m

Bentuk sel: oval atau bulat

Warna sitoplasma: pink

Granularitas: sedikit, neutrofilik

Bentuk inti: berlobus (2- 5 lobus)

Tipe kromatin: padat

Ratio inti/sitoplasma: rendah atau

sangat rendah

Nukleolus: tak terlihat

Persentase:

darah: 50 - 70 %

sumsum tulang: 5 - 20 %

Fungsi

Pertahanan thd infeksi akut

fagositosis

Eosinofil matur dalam darah tepi

Ciri-ciri

Ukuran sel: 15 - 25 m

Bentuk sel: oval atau bulat

Warna sitoplasma: pucat, ditutupi granul

Granularitas: eosinofilik , banyak

Bentuk inti: lobulated, semicircular

Tipe kromatin: padat

Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah

Nukleolus: tak tampak

Persentase

darah: 1 - 4 %

sumsum tulang < 2 %

Daya fagositosis & gerak lambat

Me pd : alergi, peny parasit

Eosinofil matur dalam darah tepi

Neutrofil batang dalam darah tepi

Ciri-ciri :

Ukuran sel: 14 - 20 m

Bentuk sel: oval atau bulat

Warna sitoplasma: pink

Granularitas: sedikit ,neutrofilik

Bentuk inti: lonjong, semicircular

Tipe kromatin: padat

Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah

Nukleolus: tak terlihat

Persentase:

darah: 2 - 5%

sumsum tulang5 - 20 %

Basofil dalam darah tepi

Ciri-ciri :

Ukuran sel: 12 - 18 m

Bentuk sel: bulat atau oval

Warna sitoplasma: merah

jambu, ditutupi granul dan

nukleus

Granularitas: basofilik gelap,

ukuran bervariasi. Menutup inti

Bentuk inti: bentuk oval pada

basofil muda dan berbentuk

lobular pada basofil dewasa

Tipe kromatin: padat, pucat

Ratio inti/sitoplasma: rendah

atau sangat rendah

Nukleolus: tak tampak

Persentase:

darah 0 - 1 %

sumsum tulang < 1 %

Fungsi tdk jelas, sifat fagositik (-), berisi heparin, sering ditemukan bersama eosinofil

Limfopoiesis

- Limfoblas

- Prolimfosit

- Limfosit

Monopoiesis

- Monoblas

- Promonosit

- Monosit

limfoblas prolimfosit limfosit

monoblas promonosit monosit

Limfosit dalam darah tepi

Ciri-ciri :

- Ukuran: 10 - 15 m

- Bentuk: bulat, kadang-kadang oval

- Warna sitoplasma: biru

- Granularitas: tidak ada

- Bentuk inti: bulat atau agak oval

-Tipe kromatin: homogen, padat

-Rasio inti/sitoplasma: tinggi atau

sangat tinggi

- Nukleolus: tidak terlihat, kadang-

kadang hampir tidak terlihat , satu

nukleolus kecil

- Persentase:

- darah: 20 - 40 %

- sumsum tulang: 5 - 20 %

Gerak aktif

Peran faktor imunologik

Catatan: Limfosit kecil dalam darah.Juga ada satu skistosit.

Limfosit dalam darah tepi

Monosit dalam darah tepi

Ciri-ciri :

Sel besar

Bentuk tdk bulat

Sitoplasma ungu

/ biru halus,

bervakuola

Bentuk nukleus

tidak teratur

Daya fagositik

Daya imunologik

Trombopoiesis

Megakarioblas

Promegakariosit

Megakariosit

Trombosit

Megakariosit

Ukuran: < 100 m

Bentuk: oval, kadang-

kadang bulat

Warna sitoplasma: merah

jambu

Granularitas: merah

jambu muda

Bentuk inti: multilobuler

tidak teratur

Tipe kromatin: padat

Rasio inti/sitoplasma:

rendah atau sangat rendah

Nukleolus: tak terlihat

Distribusi:

darah: tidak ada

sumsum tulang: < 0.5 %

Catatan: Megakaryosit dengan inti multilobular dan sitoplasma bervakuola.

Catatan: Trombosit raksasa dengan granulasi sedikit berkurang. Juga terlihat dua ovalosit.

Giant platelet

Ukuran: 1 - 6 m

Bentuk: bulat atau oval,

dengan pinggir tidak rata

Warna sitoplasma: biru

Granularitas: granul

ungu halus yang mengisi

bagian tengah trombosit

Pinggir tipis tanpa granul

pada bagian tepi dari sel

Distribusi: dalam film

darah tepi hanya satu

giant plateklet

Asal trombosit sitoplasma megakariosit (1

megakariosit 3000-4000 trombosit)

Tempat pembentukan sumsum tulang, pembelahan

inti bbrp kali tanpa pembelahan sitoplasma

Umur 10 hr (half life 3 hr)

Sitoplasma membentuk membran & membentuk

tonjolan2

Megakariosit masuk sinusoid dlm sumsum tulang

sitoplasma pecah pembuluh darah

Struktur trombosit :

1. Membran

zat amorf t.d: mukopolisakarida, glikoprotein, faktor pembekuan, PF3

fungsi adhesi & agregasi

2. Sol gel

rangka utk stabilitas bentuk

mikrofilamen menghasilkan tromboastein

mekanisme kontraksi

3. Organel

respirasi, ekskresi, produk

pengeluaran isi

MEGAKARIOPOIESIS/TROMBOPOIESIS

Seri-seri Trombosit:

Megakarioblas: Sel besar, inti: besar dg kromatinhalus, anak inti 1-2, sitoplasma: biru, granula(-)

Promegakariosit: Sel besar, inti: terbagi mjd 2-3 lobus. Sitoplasma: tidak terlalu biru, granula birukemerahan

Megakariosit: Sel paling besar, inti banyak, sitoplasma banyak, granula biru kemerahan

Trombosit: berasal dari bagian sitoplasmabergranula yg lepas dr megakariosit

Thank You

Gracias

Maturnuwun

Terimakasih