Post on 08-Dec-2015
description
HEMATOLOGYHEMATOLOGY
TIM PATOLOGI KLINIKTIM PATOLOGI KLINIK
UNIVERSITAS MALAHAYATIUNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
20102010
Hematology adalah : ilmu tentang sel darah dan jaringan pembentuk darah yang merupakan sistem organ terbesar dalam tubuh manusia
• Berat darah manusia ± 6-8% dari berat total tubuh manusia berada dalam cairan yang disebut plasma
• Darah terdiri dari unsur 1. cairan 2. sel darah : eritrosit
lekosit trombosit
• Plasma sebagai cairan fungsi utamanya adalah transportasi zat yang terlarut didalam nya
• Dalam perjalanannya sel darah merah tetap dalam sirkulasi, sedang lekosit dapat keluar dari pembuluh darah berfungsi sbg pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh , trombosit mempunyai fungsi pada proses penyumbatan luka pd dinding pembuluh darah
• Dalam plasma dijumpai zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan zat yang dieksresikan melalui organ ekskretori misalnya ginjal, kulit dsb
• Hematologi adalah ilmu yang mempelajari sel darah baik normal maupun yang abnormal
Primitif ; - Yolk Sac berperan mulai 19 hari setelah gestasi sampai mgg 8-12
Defintif :=> Hepar bulan ke 2 sampai bulan ke 6 (merupakan tempat hemopoesis penting )
=> Spleen antara bulan 4-8 => Sumsum tulang mulai jelas pd bulan ke 5 Neonatus Sejak minggu ke 3 setelah lahir : sumsum tulang merupakan
satu satu nya tempat hemopoesis Hati dan limpa menghasilkan sel darah pada keadaan tertentu bila
sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah misalnya pada anemia hemolitik dan leukemia
Pada orang dewasa normal medular satu-satunya organ yg memproduksi sel darah
HEMATOPOESISHEMATOPOESIS
1 3 5 97 10 20 30 40 50
BULAN TAHUN
JANIN DEWASA
Yolk Sac
Hati&
Limpa
HHEEMMAATTOOPP
O O EESSIISS
Pendewasaan sel darahPendewasaan sel darah
Sel muda biasanya berukuran lebih besar dan menjadi kecil bila menjadi dewasa
Inti sel mudanya umumnya besar dan menjadi kecil bila sel mejadi dewasa bahkan hilang pada saat dewasa (eritrosit)
Sitoplasma sel muda biasanya berwarna biru dan banyak mengandung RNA (biasanya pd pengecatan berwarna biru) dan selanjutnya pada proses pendewasaan warna birunya berkurang dan cenderung menjadi merah
Kromatin inti pada blast mengandung DNA pd pengecatan mempunyai affinitas terhadap warna merah, pd proses pendewasaan kromatin berwar na merah muda dan menjadi lebih padat dan biru
Struktur kromatin memberi petunjuk stadium pendewasaan sel, sifat ini le bih penting dari ukuran dan warna sel
Nukleoli dalam inti memberi petunjuk bahwa sel tersebut adalah sel muda dan adanya kegiatan aktif dan ber-proliferasi
Sitoplasma pd blast sering sekali tidak mengandung granula Bentuk sitoplasma sel blast sering sekali bersifat tdk rata, ada tonjolan2
Waktu mitosis bentuk inti sering sekali tidak teratur
Urutan maturasiUrutan maturasi
A Perubahan ukuran sel
B. Perubahan inti sel
C Perubahan kromatin inti
D Pematangan sel darahmerah
• Dalam mempelajari sel-sel darah pada pemeriksaan darah perlu diperhatikan 3 S
I. Size : Sitoplasma maupun inti akan mengalami pengecilan
II. Shape : Inti akan memperoleh identasi (lekukan) selanjutnya menjadi lonjong akhirnya segmentasi
III. Staining : Inti yang halus pada stadium muda selanjutnya kromatin menjadi kasar pada stadium lebih dewasa
o Sumsum tulang adalah suatu lingkungan khusus untuk pertum buhan sel darah, bila sel-sel dalam sumsum tulang sudah matang dan siap beredar ke sirkulasi, sel-sel tersebut akan melalui “jendela” halus si sel-sel endotel dan masuk kedalam sinus-sinus vena, proses ini dirangsang oleh releasing factor, seperti fragmen ke tiga dari komplemen, hormon glukokortikoid, steroid, androgenik dan endotoksin.
o Proses ini difasilitasi oleh sejumlah adhesi molecule yang ditampilkan dipermukaan sel sebelum sel-sel tsb keluar
o Semua sel darah berasal dari sel bakal (stem cell) hematopoetic pleuri potensial
o Sel pluripotensial akan mengalami pematangan mengikuti jalur yg secara morfologis dan fungsional berbeda
SEL STEM LIMFOID
PEMBENTUKAN SEL DARAHPEMBENTUKAN SEL DARAHPLURIPOTENSIAL SEL
ERITROSIT
ERITROBLAST
SEL STEM MIELOIDSEL STEM MIELOID
TROMBOSIT
MEGAKARIOBLAST
ANTIBODI
SEL B
SEL PLASMASEL T
LIMFOBLAST
NETROFIL BATANG
NETROFIL SEGMENEOSINOFIL
BASOFIL MONOSIT
MONOBLAST
MIELOBALST
Gambar EritrositGambar Eritrosit
Urutan sel pembentukkan eritrositUrutan sel pembentukkan eritrosit
Rubriblast Proerythroblast Pronormoblast
Prorubricyte Basophilic erythroblast
Early erythroblast
Basophilic normoblast
Early normoblast
Rubricyte Polychromatophilic erythroblast
Polychromatophilic erythroblast
Intermediate erythroblast
Polychromatophilic normoblast
Polychromatophilic normoblast
Intermediate normoblast
Metarubricyte Orthochromatic erythroblast
Acidophilic erithroblast
Normochromic erythroblast
Late erythroblast
Orthochromatic normoblast
Acidophilic normoblast
Late normoblast
Diffusely baso-
philic erythro-
cyte
Polychromatophilic erythrocyte
Polychromatic erythrocyte
Proerythrocyte
Reticulocyte
Reticulocyte
Erithrocyte Erithrocyte Erithrocyte
Rubriblast/Proeritroblas/Rubriblast(1)
• Ukuran: 15 - 25 m • Bentuk: bulat, kadang-
kadang oval • Warna sitoplasma: biru tua
dengan halo sekitar inti • Granularitas: tidak ada • Bentuk inti: bulat • Tipe kromatin: butir kasar • Rasio inti/sitoplasma:
tinggi• Nukleolus: hampir tak
terlihat, relatif besar • Distribusi: • darah: tidak ada • sumsum tulang: < 5% • Pewarnaan: MGG • Perbesaran: x1000
Catatan: Dua proeritroblas khas terlihat di tengah gambar. Juga, dua eritroblas polikromatik dan dua eritroblas eosinofilik. Satu plasmosit dengan struktur kromatin berbeda dan rasio inti/sitoplasma lebih rendah berbeda dari eritroblas polikromatik di dekatnya 1.proeritroblas 2.normoblas polikromatik 3.normoblas piknotik 4.monosit 5.plasmosit 6.basofil 7.limfosit 8.mielosit neutrofil 9.metamielosit neutrofil 10.promielosit
Normoblas basofilik(dini) /Prorubricyte (2) Catatan: Eritroblas
basofilik eritroblas dengan kondensasi kromatin tengah berlangsung dan tanpa ada zona perinuklear . Dalam gambar juga ada 10 eritroblas polikromatik dan eosynofilik. 1.normoblas polikromatik 2.normoblas piknotik 3.limfosit 4.mieloblas 5.promielosit 6.mielosit neutrofil 7.metamielosit neutrofil 8.monosit
.
Rubricyte/Normoblas polikromatik (dini)(1)
• Ukuran: 10 - 15 m• Bentuk: bulat,
kadang-kadang berubah bentuk
• Warna sitoplasma: abu-abu
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat • Tipe kromatin: gelap,
kondensasi tegas• Rasio
inti/sitoplasma: sedang
• Nukleolus: tidak terlihat
• Distribusi: • darah: tidak ada • sumsum tulang: 2 -
18 % • Pewarnaan: MGG • Perbesaran: x1000
Catatan: eritroblas polikromatofilik yang ditunjuk merupakan salah satu dari 13 prekursor eritroblas yang ada. 1.proeritroblas 2.basofilik normoblast 3.normoblas polikromatik 4.normoblas piknotik 5.metamielosit neutrofil 6.neutrofil batang 7.limfosit
• Sel sudah kehilangan inti tetapi masih mempunyai warna Sel sudah kehilangan inti tetapi masih mempunyai warna ke biru biruan karena adanya ribosomeke biru biruan karena adanya ribosome
• Lebih besar dari dari erithrocyteLebih besar dari dari erithrocyte
• Sel yang basofilik secara diffus, bila dicat dengan metilen Sel yang basofilik secara diffus, bila dicat dengan metilen blue atau pengecatan supravitalblue atau pengecatan supravital
• Adanya struktur granulofilamentous disebut sebagaiAdanya struktur granulofilamentous disebut sebagai retikulositretikulosit
• Selanjutnya 1-2 hari dalam sum-sum tulang dikeluarkan Selanjutnya 1-2 hari dalam sum-sum tulang dikeluarkan dalam sirkulasi kedarah perifer dan limpa selama 1-2 hari dalam sirkulasi kedarah perifer dan limpa selama 1-2 hari untuk proses pematanganuntuk proses pematangan
Reticulocyte
Polikromasi/Retikulosit(2)
Catatan: Sel yang ditunjuk adalah retikulosit yang dengan pewarnaan May-Grunwald-Giemsa Pewarnaan berbeda dengan eritrosit dewasa. Sel yang ditunjuk lebih besar, zona perinuklear tidak ada dan bersifat polikromatik
.
NormositNormosit
Catatan: Gambar memperlihatkan eritrosit normal terlihat pada bagian slide yang tepat. Hanya sedikit eritrosit yang tumpang tindih, tetapi pada semua sel lain ada halo sentral yang jelas. Di antara eritrosit terlihat 4 trombosit normal.
.
Persiapan
Cara pengambilan dan pengumpulan spesimen darah
Sebelum dilakukan darah spesimen, harus dipersiapkan dulu tempat penampung atau kaca slide yang telah diberi label bertuliskan:- Nama penderita- Tanggal dan waktu pengambilan spesimen- Kapan waktu pengobatan atau makan terakhir
Bagaimana posisi pengambilan darah baik?
Pengambilan darah kapiler
Pengambilan darah vena
antikoagulan
• Suatu zat berupa bahan kimia yang dapat menghambat atau mencegah proses terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah,sehingga darah menjadi tidak membeku atau menggumpal.
Antikoagulan dapat digunakan pada pemeriksaan yang berhubungan dengan pemeriksaan yang menggunakan specimen dari darah. Misal pada:
• pembuatan sediaan apusan darah,• tes golongan darah,• hitung jumlah sel darah, • tes glukosa darah,• tes pemeriksaan penyakit darah.
Antikoagulan yang digunakan
EDTA, dapat digunakan untuk pemeriksaan Hb, Ht, LED,retikulosit,hitung leukosit,trombosit,dan sediaan apus.
Kerja dari EDTA yaitu melepaskan kalsium darah sehingga tidak terjadi koagulasi.
• Tri natrium sitrat dihidarat 3,8%. Antikoagulan ini digunakan untuk pemeriksaan LED cara westergren dan pemeriksaan hemostatis.
• Kerja antikoagulan ini yaitu mengikat kalsium menjadi senyawa larut.
• Natrium oksalat, kerja antikoagulan ini yaitu mengikat kalsium darah menjadi Ca- oksalat.
Antikoagulan untuk penggunaan klinis
ANTIKOAGULAN INTRAVENA
1. Heparin sebagai antikoagulan intravena.Penyuntikan heparin dalam dosis kecil kira-kira 0,5 sampai 1 mg/kgBB menyebabkan waktu pembekuan darah meninggkat dari normal 6 menit menjadi 30 menit
• Selain itu perubahan waktu pembekuan ini terjadi secara seketika, sehingga dengan segera pula dapat mencegah atau memperlambat berlanjutnya keadaan tromboemboli.
• Kerja heparin kira-kira 1,5-4 jam. • Heparin yang disuntikan akan dihancurkan oleh
enzim dalam darah yang disebut heparinase.
Kumarin sebagai antikoagulan
• Bila kumarin diberikan kepada pasien, maka protrombin dan factor-faktor VII, IX, X dalam plasma kadarnya akan menurun.
• Ini menunjukkan bahwa warfarin atau kumarin mempunyai efek penekanan yang kuat terhadap hati dalam hal pembentukan factor pembekun VII, IX, X.
• kerja antikoagulan ini dengan cara berkompetisi dengan vitamin K dalam menduduki tempat reaktif pada proses enzimatik pembentukan protrombin dan factor pembekuan VII, IX, X sehingga menghambat kerja vitamin K dalam proses pembekuan darah.
PROSEDUR KERJA ?
BUFFY COATBUFFY COATBUFFY COATBUFFY COAT
HEMATOLOGI :- ERITROSIT- LEKOSIT- TROMBOSIT
HEMATOLOGI :- ERITROSIT- LEKOSIT- TROMBOSIT
IMUNOLOGI/SEROLOGI :- Widal, CRP, Hepatitis, TORCH, HIV, Gol Darah, Tes VDRL ,ASTO
IMUNOLOGI/SEROLOGI :- Widal, CRP, Hepatitis, TORCH, HIV, Gol Darah, Tes VDRL ,ASTO
AGDA & ELEKTROLIT :-pH, PO2,PCO2,HCO3
-, Na. K, Cl, CA++
AGDA & ELEKTROLIT :-pH, PO2,PCO2,HCO3
-, Na. K, Cl, CA++
HORMON :- T3,T4 , INSULIN, ADH, PRL, LH, ESTROGEN. PROGESTERONE
HORMON :- T3,T4 , INSULIN, ADH, PRL, LH, ESTROGEN. PROGESTERONE
KIMIA KLINIK :-GLUKOSA. LIPID, UREUM , PROTEIN, DSB
KIMIA KLINIK :-GLUKOSA. LIPID, UREUM , PROTEIN, DSB
ENZIM KLINIK :-TRANSAMINASE, CPK, AP, KO LINESRTERASE
ENZIM KLINIK :-TRANSAMINASE, CPK, AP, KO LINESRTERASE
HHEEMMOOSSTTAASSIISS
HHEEMMOOSSTTAASSIISS
PLASMA : CAIRAN + FAKTOR PEMBEKU
PLASMA : CAIRAN + FAKTOR PEMBEKU
SERUM : CAIRAN TANPA FAKTOR PEMBEKU
SERUM : CAIRAN TANPA FAKTOR PEMBEKU