Gratifikasi

Post on 12-Aug-2015

33 views 2 download

Transcript of Gratifikasi

GRATIFIKASI

Nama : Fariszal nova. ANIM : 201420100007Kelas :eksekutif semester 2

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

Dasar Pemikiran

“Tidak sepantasnya pegawai negeri/pejabat publik

menerima pemberian atas pelayanan yang mereka

berikan”

“Seseorang tidak berhak meminta dan mendapat sesuatu

melebihi haknya sekedar ia melaksanakan tugas sesuai

tanggungjawab dan kewajibannya”

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

Dasar HukumPada Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Tahun 1999 juncto UU No.20

Tahun 2001,

bahwa : "Yang dimaksud dengan "gratifikasi" dalam ayat ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjawalan wisata,

pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diteria di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan

sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.”

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

Pengertian

Gratifikasi merupakan setiap penerimaan seseorang dari orang lain yang bukan tergolong ke dalam tindak pidana suap.

Gratifikasi kepada pegawai negeri/penyelenggara negara yang berhubungan dengan jabatan atau kedudukannya dianggap suap.

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

Bagan Tindak Pidana Korupsi Gratifikasi

Gratifikasi Kepentingan Pribadi

Penyalahgunaan Wewenang

Untuk Penerimaan Gratifikasi Penyelenggara Negara dan Pegawai Negeri Wajib Melaporkan Gratifikasi yang diterimanya ke KPK

Declaration of Interest :(untuk memutuskepentingan pribadi)

Konflik Kepentingan

Korupsi yang Terkait Gratifikasi

Hubungan afiliasi:1. Kekerabatan2. Kedinasan3. dan lain- lain

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

Tatacara Pelaporan dan Penentuan Status Gratifikasi (Pasal 16 UU No. 31/1999 jo. UU No. 20/2001

1. Laporan ditujukan kepada KPK, dibuat secara tertulis dengan mengisi formulir dan melampirkan dokumen terkait (bila ada).

2. Laporan setidaknya memuat nama serta alamat pemberi dan penerima gratifikasi, jabatan, tempat/waktu/nilai gratifikasi

3. Dalam kurun waktu 30 hari sejak laporan diterima, KPK akan menetapkan status gratifikasi tersebut menjadi milik penerima atau milik negara.

Gratifikasi yang menjadi milik negara wajib diserahkan kepada Menteri Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

Gratifikasi tidak dianggap sebagai suap apabila penerima menyampaikan

laporan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, selambat-lambatnya 30 hari sejak menerima gratifikasi tersebut

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

Pembuktian Gratifikasi

•1. Oleh penerima gratifikasi, apabila nilainya Rp.10,000,000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih.2. Oleh penuntut umum, apabila nilainya kurang dari Rp.10,000,000,00 (sepuluh juta rupiah)

Rumus Tindak Pidana Korupsi (Gratifikasi) :Suap = Gratifikasi + Jabatan

Inte

rgra

ted

IT E

duca

tion

– w

ww

.spb

.ac.

id

fnova@student.spb.ac.id

CONTOH YANG TERGOLONG SEBAGAI TINDAK PIDANA KORUPSI (GRATIFIKASI)

• Pembiayaan kunjungan kerja lembaga legislatif, karena hal ini dapat memengaruhi legislasi dan implementasinya oleh eksekutif.

• Cinderamata bagi guru (PNS) setelah pembagian rapor/kelulusan. • Pungutan liar di jalan raya dan tidak disertai tanda bukti dengan tujuan sumbangan tidak jelas, oknum yang

terlibat bisa jadi dari petugas kepolisian (polisi lalu lintas), retribusi (dinas pendapatan daerah), LLAJR dan masyarakat (preman). Apabila kasus ini terjadi KPK menyarankan agar laporan dipublikasikan oleh media massa dan dilakukan penindakan tegas terhadap pelaku.

• Penyediaan biaya tambahan (''fee'') 10-20 persen dari nilai proyek. • Uang retribusi untuk masuk pelabuhan tanpa tiket yang dilakukan oleh Instansi Pelabuhan, Dinas

Perhubungan, dan Dinas Pendapatan Daerah. • Parsel ponsel canggih keluaran terbaru dari pengusaha ke pejabat. • Perjalanan wisata bagi bupati menjelang akhir jabatan. • Pembangunan tempat ibadah di kantor pemerintah (karena biasanya sudah tersedia anggaran untuk

pembangunan tempat ibadah dimana anggaran tersebut harus dipergunakan sesuai dengan pos anggaran dan keperluan tambahan dana dapat menggunakan kotak amal).

• Hadiah pernikahan untuk keluarga PNS yang melewati batas kewajaran (baik nilai ataupun harganya). • Pengurusan KTP/SIM/Paspor yang "dipercepat" dengan uang tambahan. • Mensponsori konferensi internasional tanpa menyebutkan biaya perjalanan yang transparan dan

kegunaannya, adanya penerimaan ganda, dengan jumlah tidak masuk akal. • Pengurusan izin yang sangat dipersulit.