Post on 29-Jun-2015
gerak sejara
h
• Dapatkah manusia menentukan jalannya sejarah, ataukan manusia itu seperti wayang yang hanya digerakkan oleh sejarah?• Siapakah yang menentukan gerak sejarah?• Bagamanakah sifat gerak sejarah itu?• Apakah peranan manusia dalam sejarah atau apakah arti sejarah bagi manusia?
GERAK SEJARAH
A. Indeterminism: Manusia bebas menentukan nasib sendiri (otonom)
B. Determinsm: Manusia tidak bebas mnentukan nasibnya; nasib ditentukan oleh kekuatan di luar pribadinya (heteronom).
GERAK SEJARAH
Gerak sejarah disebabkan oleh
manusia
kekuatan di luar manusia
jiwa besar
khalayak
tuhan
alam sekitar
kekuatan x
Sanusi Pane: “Bagi saya sejarah ialah perjalanan wujud kehndak Tuhan bagi manusia dalam dunia relatif”.
Tan Malaka: “Dalam perjuangan untuk keadilan dan politik, manusia tidak membutuhkan atau mencari-cari Tuhan lagi, atau ayat-ayat kitab agama, tetapi langsung menuju sebab yang nyata yang merusakkan dan memperbaiki penghidupannya”.
GERAK SEJARAH
Gerak Sejarah Menurut Hukum Fatum
• Macro-cosmos sama dengan micro-cosmos, dikuasai oleh nasib yang diatur oleh kekuatan gaib, sehingga perjalanan hidupnya serba teratur.
• Hukum alam yang menjadi dasar dari segala hukum cosmos ialah hukum-lingkaran atau hukum-cyclus.
• Arti hukum cyclus ialah bahwa setiap kejadian (peristiwa) akan berulang; di dunia tidak ada sesuatu (peristiwa) yang baru, segala sesuatu terulang menurut cyclus (cakra manggiling).
Nasib adalah kekuatan tunggal yang menentukan gerak- sejarah; manusia hanya menjalani dan menjalankan nasibnya
HUKUM CYCLUS
A B
hukum cyclus dan keyakinan
Segala sesuatu berjalan dengan sendirinya.
Zaman lampau telah terjadi menurt kodrat alam, terlaksana menurut kadar; tidak ada gunanya disesali.
Zaman yang akan datang akan terjadi seperti yang dikodratkan dan manusia tidak akan dapat mengubah kadar itu. Tidak ada gunanya mengkhawtirkan zaman yang akan datang itu.
Manusia Yunani kuna hidup dengan bebas, tidak memikirkan sesuatu yang diyakini berjalan sendirinya, yang tidak dapat diubah atau dipengaruhi.
Motto: Hiduplah dengan gembira, nikmatilah masa sekarang (carpe diem); bergembiralah dengan kadar dan nasib! Amor fati, cintailah nasibmu.
Kadar, nasib atau fatum bagi alamYunani merupakan kekuatan tunggal yang tidak dikenal dan tidak perlu dikenal.
Faham fatum Yunani menjelma dalam agama Nasrani sebagi faham ketuhanan dengan sifat-sifat yang sama o Kekuatan tunggal fatum menjadi Tuhan.o Serba keharusan, menurut rencana-alam,
menurut ketentuan fatum menjadi kehendak Tuhan.
o Kodrat alam menjadi kondrat Tuhan.o Sejarah sebagai wujud kadar menjadi
sejarah sebagai wujud kehendak Tuhan.
FAHAM SANTO AGUSTINUS
Manusia tidak bebas menentukan nasibnya sendiri; fiat foluntas tua (kehendak Tuhan
terlaksanalah).
TEORI SEJARAH AGUSTINUS
Gerak sejarah berdasarkan fiat voluntas tua diibaratkan perjalanan hidup seorang manusia; periodisasi disusun menurut tahapan-tahapan hidup manusia.
Agustinus: Artinya: Zaman
1. Infantia2. pueritia3. adulescentia
4. nventus5. grvitas
6. kiamat
1. bayi2. kanak-kanak3. pemuda
4. kejantanan5. dewasa6. dewasa
bijaksana
7. tua
1. Adam sampai Nuh
2. Sem, Yafet3. Abraham
sampai Dawud4. Dawud5. Babilonia6. lahirnya Isa al-
Masih sampai akhir zaman
7. pemilihan antara baik dan jahat
intermezzo
ekstra
kecut
, rasa
asin
Tujuan Gerak Sejarah Agustinus• Terwujudnya kehendak Tuhan, yaitu
Civitas Dei (kerajaan Tuhan), sebelum atau sesudah kiamat.
• Masa sejarah adalah masa percobaan, masa ujian. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari kehendak Tuhan. Barangsiapa taat dan menerima kehendakNya akan diterima di sorga, sedangkan yang menentang Tuhan akan menjadi penduduk neraka atau civitas diaboli (kerajaan iblis).
• Zaman lampau sebagai perwujudan kehendak Tuhan adalah cermin untuk mengetahui kehendak Tuhan; zaman yang akan datng adalah perjuangan untuk memndapatkan tempat di Civitas Dei.
Manusia hanya menanti-nanti kedatangan Civitas Dei (kodrat ilahi pula)
Gerak sejarah bermata-air kodrat ilahi dan bemuara ke CivitasDei.
Terdapat perbedaan besar antara amor fati dengan foluntas tua dalam ancaman civitas diaboli, tetapi dasar-dasarnya serupa.
pandangan sejarah Eropa pada abad Tengah (midlle
ages):
TEORI IBNU KHALDUN• Masyarakat mmiliki naluri untuk berubah, tetapi
perubahan yang terjadi dalam masyarakat adalah karena kadar Tuhan.
• Karena perubahan, maka masyarakat dan negara mengalami kemajuan.
Menurut Agustinus sejarah berakhir dengan dwitunggal sorga-neraka, sedangkan bagi Ibnu Khaldun, sejarah menuju ke arah timbulnya masyarakat, negara dan manusia yang beraneka ragam dalam kesatuan yang serasi dan sempurna.
Agustinus menciptakan manusia-menyerah; Ibnu Khaldun mendidik manusia menjadi pejuang yang tak kenal mundur.
RENAISSANCE DAN DAMPAKNYAKegiatan para ahli filsafat zaman
Renaissance memperlemah pengaruh gereja.
Perhatian manusia beralih dari dunia-akhirat ke dunia yang fana.
Sikap menyerah melemah, semangat otonom menguat.
Sumber gerak sejarah tidak dicari di luar pribadinya, tetapi dicari di dalam diri sendiri.
Hubungan dengan cosmos diputuskan, ikatan dengan Tuhan ditiadakan; manusia bediri sendiri (otonom).
PANGKAL DAN TUJUAN GERAK SEJARAH ZAMAN RENAISANCE
Gerak sejarah berpangkal pada kemajuan (evolusi), yaitu keharusan yang memaksa segala sesuatu untuk maju.
Gerak sejarah menuju ke arah kemajuan yang tidak ada batasnya, menggantikan sorga-neraka.
PERKEMBANGAN ABAD KE-18 DAN KE-19
Sejarah dipandang sebagai medan perjuangan manusia, dan cerita sejarah adalah epos perjuangan mencapai kemajuan.
Mitos evolusi menjadi sumber dinamika yang dahsyat dan mengeluarkan manusia dari alam ruhaniah.
Keyakinan bahwa gerak sejarah tidak menuju ke akhirat, tetapi ke arah kemajuan duniawi, melahirkan faham-faham; yang terkenal di antaranya adalah faham histoical-mateialism atau economic determinism yang diperkenalkan oleh Karl Marx (181-1883) dan F. Engels (1820-1895)..
Para pengikut faham historical-materialism memiliki semangat yang luar biasa untuk mempercepat terwujudnya masyarakat tanpa kelas.
Mereka tidak membuang waktu untuk melamunkan nasib atau merenungkan dunia.
Menurut mereka dunia tersedia tidak untuk dipikirkan, tetapi dunia harus diubah menurut kehendak manusia berdasarkan hukum-hukum alam.
Sejarah semata-mata menjadi perjuangan manusia untuk menciptakan dunia baru guna kebahagian manusia.
TAFSIRAN OSWALD SPENGLER (1880-1936)
Pemikiran Oswald Spengler dalam Der Untergang des Abenlandes (Decline of the West): Gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam yang
disebut nasib atau fatum (Jerman: schicksal). Kehidupan sebuah kebudayaan dalam segala-galanya
sama dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, hewan, dan kehidupan manusia.
Terdapat persamaan antara macro-cosmos dan micro-cosmos berdasarkan kehidupan organis yang dikuasai oleh hukum cyclus sebagai wujud dari hukum fatum.
alam manusia Tumbuh-tumbuhan
hari kebudayaan
1.2.3.4
musim semimusim panasmusim rontokmusim dingin
masa mudamasa dewasamasa puncakmasa tua
masa tumbuhmasa kembangmasa berbuahmasa rontok
pagisiangsoremalam
pertumbuhanperkembangankejayaankeruntuhan
TAFSIRAN ARNOLD J. TOyNBEE (L. 1889)
Arnold J. Toynbee, A Study of History:
Dalam gerak sejarah tidak terdapat hukum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul-tenggelamnya kebudayaan-kebudayaan dengan pasti.
Gerak sejarah berjalan melalui tahapan-tahapan:1. genesis of civilizations,2. growth of civilizations,3. decline of civilizations:
a. breakdown of civilizations,,b. disintegratin of civilizations,,c. dissolution of civilizations.
TIMBULNYA KEBUDAYAANMenurut Toynbee
kebudayaan dilahirkan karena tantangan dan jawaban antara manusia dan alam sekitar,
pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan digerakkan oleh sebagian kecil (minority) pemilik kebudayaan itu, dan ditiru oleh massa (majority),
tanpa minority yang kuat dan dapat mencipta, suatu kebudayaan tidak dapat berkembang,
apabila minority menjadi lemah dan kehilangan daya mencipta, maka tantangan dari alam tidak dapat dijawab lagi. Minority menyerah, mundur dan pertumbuhan terhenti. Apabila keadaan sudah memuncak, keruntuhan (decline) mulai tampak.
Giambattista VicoTeori 1668-1744 Daur Kultural Spiral
The New Science (1723)Perjalanan sejarah tidak seperti roda yang berputar
mengitari dirinya sendiri, tetapi berputar dalam gerakan spiral yang mendaki dan selalu memperbaharui diri,
Masyarakat manusia bergerak melalui tiga fase perkembangan yang terjalin erat dengan kemanusiaan dan dicirikan oleh gerak kemajuan, yaitu fase teologis, fase herois, dan fase humanistis.
Ide kemajuan adalah substansial, mesti tidak melalui satu perjalanan lurus ke depan, tetapi bergerak dalam lingkaran-lingkaran historis yang satu sama lain saling berpengaruh.
Dalam setiap lingkara pola-pola budaya yang berkembang dalam masyarakat, baik agama, politik, seni, sastra, hukum, maupun filsafat saling terjalin secara organis dan internal, sehingga masing-masing lingkaran itu memiliki corak kultural, khususnya yang merembes ke dalam berbagai ruang lingkup kulturalnya
SIFAT GERAK SEJARAH
Teori-teori yang memberikan arah dan tujuan kepada gerak sejarah dapat disimpulkan:1. Tanpa arah tujuan; gerak sejarah berulang-ulang 2. Pelaksanaan kehendak Tuhan; manusia hanya
menerima kehendak Tuhan tanpa dapat mengubah nasibnya.
3. Perseimbangan antara kehendak Tuhan dan usaha manusia; ikhtiar, usaha dan perjuangan manusia dapat menghasilkan perubahan dalam nasib yang sudah ditentukan oleh Tuhan.
4. Evolusi dengan kemajuan yang tidak terbatas; gerak sejarah membawa manusia secara bertahap ke arah kemajuan.
5. Historical materialism; masyarakat tanpa kelas adalah tujuan gerak sejarah.
KEKUATAN-KEKUATAN SEJARAH (1)
Karl G. Gustavon dalam A Preface to History mengidentifikasikan enam kekuatan sejarah, yaitu:1. ekonomi, 2. agama, 3. institusi (terutama politik), 4. teknologi, 5. ideologi, 6. militer.
KEKUATAN-KEKUATAN SEJARAH (2)
Selain enam kekuatan sebagaimana tersebut di atas, Kntowijoyo menambahkan tujuh kekuatan lain:1. individu, 2. seks, 3. umur, 4. golongan, 5. etnisitas dan ras, 6. mitos, 7. budaya.
Kekuatan sejarah berjalan seperti api dalam sekam
Kekuatan sejarah kadang berjalan sendiri, kadang-kadang bersamaan
Revolusi terjadi bila kekuatan-kekuatan sejarah bergabung
Kenapa nasibku
tak pernah
berubah