Gaya Bunyi - UGM

Post on 20-Nov-2021

1 views 0 download

Transcript of Gaya Bunyi - UGM

Gaya Bunyi'1tJ1climat '00,",<Pradopo

1. Pe nga nta r

Gaya bunyi meliputi penggunaanbunyi-bunyi tertentu untuk menda­

patkan efek tertent u, yaitu efek estestis .Gays bunyi berupa gaya ulangan bunyl:asonasi. aliterasi, persajakan: sajakawal. sajak akhir. sajak datam. dan saiaktengah. Kombinasi pcta-pota bunyi itumembust sajak menjadi merdu . Kombi­nasi bunyi yang merclu itu menimbulkanbunyi musik yang merdu dalam karyasastra. puisi pads khususnya. Bunyi mu­sik ateu orxestrasi itu dapst juga terdapatdalam prosa. Orkestrasi yang berbunyimerdu disebut efoni (euphony) dan yangtidak berbunyi merdu (parau) disebut kak­ofani (Cacophony) . Semuanya itu me­nimbulkan irama yang menyebabkankarya sastra firis, menimbulkan terjilma­nya gambaran angan dan memperjelasmakna sajak. Oi samping itu. untuk me­nyangatkan dan mempeqelas arti ofper­gunakan slmbolis bunyi (k1anksym­boliek) , metafora bunyi (k1ank meta·phOOf) , dan onomatofe (Slametmuljana,1956:61). lrama ada dua macam, metrumdan ritme. Metrumirama yang ajek (tetap)disebabkan oleh penggunaan bunyi yangtetap karena jum lah suku kata yang tetapdan polanya ajeg. Ritme ialah irama yangberdasar1(an pergant ian bunyi berturut·turut yang tidak ajek, jumlah suku ka·tanya atau katanya tidak tetap, hanyamenjadi Mgema perasaan pengarangnyaM

(Pradopo , 1995: 40-41).

2. Gaya Ulangan Bunyi

Ulangan bunyi itu pada umumnya be·rupa pola persajakan, di antaranya : aso­nansi , aliteras i, sajak awal , sajak akhir,sajak dalam, dan sajak tengah . Ulanganbunyi tidak hanya te~adi pada puisi, te·tapi dapat juga pada prosa. contoh ulan·gao bunyi pada prosa di antaranya lerda·pat dalam carpen Oanarto (1974:71) MAr·magedonMsebagai kutipan benkut.

Humamora J~'1997

ArmagedonOataran tandus dataran batu . tumbuh lurvs

tak kenai waktu. Belalang mencuat mengora ksayapnya, ilalang pucat karena pana&-Nya.Dataran tandus dataran batu, dataran rumput.dataran ilalang . Belalang bertengger di bat\J.batu Batu direma&-remasnya menjadi debY.Can debu diterbangkan angin pudar ke segalapenJUru. Batu-batu . Datarantandus penuh batu­batu Batu-batu besar. Besar sekati. Ber·bongkah-bongkah, Perwgi. Ci SIiII'Ia-slni tlJmbuhrumput~mput. Jarang sekali. Rumput punsusah hidup di &ini . Angin bemembus kencangsekali , panas menyengat Wit Udara pengapmenyesakkan paru-p aru . Rumput-rumput men­jadi kenng, tercerabut dan terpental diterbang­kan, menumbuk bongkahan batu , terkapar dandilllnkan angin tagi, jauh lagi , lebih jauh lagi,menumbuk bonltahan batu-blltu lagi, jauh lagi,lebih jaun lagi, terkapar tunggang [anggang ,kusut masai. hingga sampailah is pada suatulekukan batu yang menganga lebar, karenadigerogoti angin sepanj8ng masa . Rumput itutertlenti di sibJ. ta senantiasa dihempas-hem­paskan di ternpat itu. la tak mungkin tertepas danngangaan lebar mulut batu , kecuali bila iamampu memecah bongkahan ballJ rtu. Dan iniharus la kerjakan sepanjang nayatnya. sepertiapa yang telah dike~akan oleh angin itu. Ke­modtan rumput itu tertunduk. la berpikir-pikir,Begrtu pikirannya belum habis I8rlintas dalamkepalanya, biar pun pikiran itu paling cepat dansegalanya, mendadak ia dlbanting-banting olehangin yang kenc:ang menyerangnya , hingga S&­

saat lenyap pikirannya entah ke mana , ia terb·par tak sadar1<an din , dilecuti oleh angin , dlbakaroleh matah llri dan dipukul-pukul oleh batu, iamerasa klnl habls.-habisan, lunglai dan penuhputus asa. UnbJng han yang tak tertahankan ituia jalani denl18ncepal ia mef1ilA ia jalani dengancepat, ia bersyukur dan menjelang ia menutupmatanya untuk selama-lamanya la sampat bar·pikir, "lebih baikakutakke mana-mana danpadake mana-mana b tau sku tak tahu ke mana akusesunggu hnya".

2.1. Aliterasi dan As onansi

Asonansi adalah ulangan bunyi vokaldalam bans sajak , Asonansi ini di sal'lrping untuk kemerduan dan menimbulkaoirama, juga untuk menyangalkan atau