Post on 18-Feb-2016
description
SINDROM PRILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK OLEH :LATIFAH AGUSTINA LESTARIM. HAFIZH MUTTAQIN
F50 GANGGUAN MAKAN
F50.0 ANOREKSIA NERVOSA
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan sengaja , dipacu atau dipertahankan oleh penderita.
Untuk diagnostik pasti dibutuhkan :
• Berat badan tetap dipertahankan 15% dibawah yang seharusnya• Berkurang berat badan dilakukan sendiri dengan mengindarkan makanan yang
mengandung lemak dan salah satu yang berikut :
Merangsang muntah oleh diri
sendiri
Menggunakan pencahar
Olah raga yang berlebihan
Memakai obat penekan nafsu
makan atau diuretik.
3. Terdapat distorsi dalam
bentuk psikopatologi yang spesifik
dimana ketakutan gemuk
terus menyerang .
4. Adanya gangguan
endokrin yang meluas . Pada
wanita sebagai amenore dan
sebagai pria kehilangan minat
dan potensi sekual.
5. Jika pada onset terjadinya pada masa praburtas perkembangan
pubertas tertunda atau
dapat juga tertahan .
F50.1 anoreksian nervosa tak khas
Diagnosa ini digunakan untuk penderita yang tdk
menunjukkan satu atau lebih gambaran utama dari anoreksia nervosa seoerti amenore atau kehilangan berat badan , tetapi masih ada gambaran klinis yang
agak khas.
Penderita yang menunjukkan semua gejala utama tetapi pada
derajat yang ringan .
F50.2 Bulimia nervosaPedoman diagnostikUntuk diagnostik pasti dibutuhkan :• Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan , dan ketagihan yang tidak
bisa dilawan.• Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan salah satu atau lebih :• Merangsang muntah diri sendiri • Menggunakan pencahar berlebihan• Puasa berkala• Memakai obat obatan seperti penekan nafsu makan.• Gejala psikopatologiknya terdiri dari ketakutan yang luar biasa akan
kegemukkan dan penderita mengatur sendiri batasan yang ketat dari ambang berat badan sebelum sakit dianggap berat badan yg sehat atau optimal.
F50.3 bulimia nervosa tak khas
Diangnosa ini digunakan untuk penderita yang tidak
menunjukkan satu atau lebih gambaran utama tetapi masih ada
gambaran klinis yang agak khas.
Umumnya hal ini ditujukan pada orang yang mempunyai bb
normal atau berlebihan, tetapi mengalami periode khas
kebanyakan makan yg diikuti dgn muntah atau pakai pencahar.
F50.4 makan berlebihan yang berhungan dengan ggn fisikologis lainnya• Makan berlebihan sebagai reaksi terhadap hal yg
membuat stres sehingga menimbulkan obesitas reaktif.
• Obesitas sebagai penyebab timbulnya ggn psikologis tidak termasuk disini. Obesitas dpt menyebabkan seseorang menjadi sensitif terhadap penampilannya dan meningkatkan kurang percaya diri dalam hubungan interpersonal.
F50.5 muntah yang berhubungan dgn ggn psikologis lainnya.• Selain merangsang muntah oleh diri sendiri pada
bulimia nervosa , muntah berulang dapat juga terjadi pada ggn disosiatif , ggn hipokondrik.
• Diagnosa ini termasuk hiperemis gravidarum psikogenik , muntah psikogenik.
F.51 GANGGUAN TIDUR
F51 gangguan tidur non organik
Gangguan ini termasuk :
Dyssomnia : kondisi psikogenik primer dimana ggn utama
adalah jumlah , kualitas atau waktu
tidur yang disebabkan oleh
emosional.
Parasomnia : peristiwa episodik
abnormal yg terjadi selama tidur.
F51.0 insomnia non organik• Diagnosa pasti :• Keluhan adanya kesulitan tidur atau mempertahankan tidur , kualitas
tidur yg buruk.• Ggn terjadi minimal 3x dalam seminggu selama 1 bln.• Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli berlebihan
terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari.
F51.1 hipersomnia non organik• Diagnosis pasti :• Rasa ngantuk pada siang hari yg berlebihan atau adanya serangan tidur.• Ggn tidur terjadi setiap hari selama lebih 1 bln atau berulang dalam
kurun waktu yg lebih pendek , menyebabkan fungsi dalam sosial dan pekerjaan.
F51.2 ggn jadwal tidur jaga non organik• Pola tidur jaga dari individu tidak
seirama dgn pola normal• Insomnia pada waktu org2 tidur dan
hipersomnia pada waktu kebanyakan org jaga
• Ketidakpuasan dalam kuantitas , kualitas dan waktu tidur menyebabkan mempengaruhi fungsi sosial dan pekerjaan.
• Gejala utama adalah salah satu atau lebih episoda bangun dari tempat tidur , biasanya sepertiga awal tidur malam , terus berjalan2 .
• Selama satu episode menunjukkan wajah bengong relatif tak memberi respons terhadap orang lain.
• Saat sadar / bangun individu tidak ingat yang terjadi• Setelah beberapa menit setelah bangun ada ggn
aktivitas mental .
F51.3 somnambulism
e
F51.4 teror tidur
Diagnostik pasti :• Gejala utama bangun dari tidur , mulai berteriak karena panik disertai
anxietas yg hebat seluruh tubuh bergetar dan hiper aktivitas otonomik seperti jantung berdebar , nafas cepat , pupil melebar , dan berkeringat.
• Episode dapat berulang ,setiap episode lamanya 1-10 mnt dan biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur.
• Secara relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya untuk mempengaruhi keadaan teror tidurnya , dan kemudian beberapa menit setelah bangun biasa terjadi disorientasi dan gerakan berulang.
• Ingatan terhadap kejadian , kalaupun ada , sangat minimal.• Teror tidur harus dibedakan dari mimpi buruk.• Teror tidur dan somnambulisme sangat berhubungan erat.
• Diagnosa pasti:• Terbangun dari tidur malam atau tidur siang
berkaitan dengan mimpi yang menakutkan yg dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas.
• Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan , individu segera sadar penuh dan mampu mengenali lingkungan.
• Pengalaman mimpi itu dan akibat dari tidur yang terganggu menyebabkan penderitaan cukup berat bagi individu.
F51.5mimpi buruk
• f52 disfungsi seksual bukan disebabkan oleh ggn atau penyakit organik
• F52.0 kurang atau hilangnya nafsu seksual• F52.1 penolakan dan kurangnya kenikmatan seksual• F52.2 kegagalan dari respon genital• F52.3 disfungsi orgasme• F52.4 ayakulasi dini• F52.5 vaginismus non organik• f52,.6 dispareunia non organik• F52.7 dorongan seksual yang berlebihan• F52.8 disfungsi seksual lainnya , bukn disebabkan oleh ggn
penyakit organik• F52.9 disfungsi seksual ytt
DISFUNGSI SEKSUALMeliputi berbagai cara dimana individu tidak dapat melakukan hub. Seksual sebagaimana yang dapat diharapkan.
Hal ini dapat berupa :
• Kurangnya minat• Kurangnya kenikmatan• Kegagalan respons fisiologis yang diperlukan untuk interaksi
seksual (co : ereksi)• Ketidakmampuan untuk mengendalikan orgasme
• Spasme dari otot sekitar vagina, yang menyebabkan tertutupnya liang vagina.
• Masuknya penis menjadi sulit, atau terasa nyeri.
Vaginismus Nonorganik
• Rasa nyeri saat berhubungan seksual yang dapat terjadi pada wanita maupun pria
Dispareunia Nonorganik
• Dorongan seksual yang berlebihan (hiperseks) yang timbul biasanya pada akhir masa remaja atau pada dewasa muda
Nimfomania
• F53 Gangguan Jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas YTK• F53.0 Gangguan jiwa dan perilaku ringan yang
berhubungan dengan masa nifas YTK• F53.1 Gangguan jiwa dan perilaku berat yang
berhubungan dengan masa nifas YTK• F53.8 Gangguan jiwa dan perilaku lainnya yang
berhubungan dengan masa nifas YTK• F53.9 Gangguan jiwa masa nifas YTK
• Klasifikasi ini hanya digunakan untuk gangguan jiwa yang berhub. Dg masa nifas (timbul dalam 6 minggu setelah persalinan)
• F54 Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK
• Kategori ini digunakan untuk mencatat adanya faktor psikologis atau perilaku yang mempengaruhi atau berperan pada etiologi gangguan fisik YDK pd bab lain ICD-10
• Gangguan jiwa yg timbul biasanya ringan tapi sering berkepanjangan (seperti khawatir, knflik emosional, takut, dsb)
• Co : Pada penyakit Asma, dermatitis dan eksim, tukak lambung, tukak lambung, urtikaria, dll.
• F55 Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan• F55.0 Antidepresiva• F55.1 Pencahar• F55.2 Analgetika• F55.3 Antasida• F55.4 Vitamin• F55.5 Steroid atau hormon• F55.6 Jamu atau obat tradisional• F55.8 Zat lainnya yang tidak menyebabkan ketergantungan• F55.9 YTT
• F59 Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik
• Termasuk : Disfungsi fisiologis psikogenik YTT
PENYALAHGUNAAN ZAT YANG TERSERING ADALAH 3 KELOMPOK :
Antidepresif, pencahar, dan analgetik yang dapat diperoleh tanpa resep dokter :contohnya aspirin dan parasetamol.
Pasien mempunyai motivasi kuat untuk menggunakan zat tersebut, tapi ternyata tidak menimbulkan ketergantungan atau gejala putus obat
Akibatnya ialah pengeluaran biaya yang besar dan efek samping yang ditimbulkan akibat obat tersebut
MHCUMENTAL HEALTH CARE UNIT
DEFINISI
Menurut WHO, mental yang sehat lebih dari sekedar tidak adanya penyakit mental, tetapi adalah “di mana seorang individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan yang normal dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat”.
Keberhasilan kinerja fungsi
mental sepanjang siklus
hidup, menghasilkan
Kegiatan Produktif Dapat menjalin hubungan yang
baik
Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
dan mampu mengatasi stres
Mempunyai dasar yang kuat dalam
berfikir, komunikasi,
belajar, pertumbuhan
emosi, ketahanan, hubungan yang
sehat, dan harga diri
Sedangkan mental yang sakit adalah kondisi
kesehatan yang melibatkan perubahan
berpikir, mood, perilaku yang
terkait dengan tekanan dan / atau gangguan
fungsi
HAL – HAL YANG PENTING YANG DIPERIKSA DALAM MHCU
Anamnesis
Konsentrasi : Apakah Anda dapat fokus dalam mengerjakan tugas, selesai tepat waktu? Konsentrasi yang buruk adalah ciri dari ADHD, tetapi juga dapat menjadi gejala depresi dan
kecemasan dan tidak boleh diabaikan.
Keseimbangan : Bagaimana anda menjaga keseimbangan dalam bekerja, menjaga hubungan dengan keluarga, dan beristirahat?
Mood : Apakah suasana hati Anda merasa cukup stabil, atau Anda mengalami perubahan
suasana hati yang signifikan? Apakah Anda menangis lebih dari biasanya? Merasa terus-menerus tertekan selama dua minggu atau lebih dan terdapat pikiran untuk bunuh diri
dapat menunjukkan depresi.
Energi :Apakah Anda merasa bahwa Anda memiliki energi untuk melakukan hal-hal yang Anda butuhkan dan ingin lakukan? Kelelahan dapat menjadi tanda depresi, kecemasan dan
penyakit mental lainnya, tetapi juga dapat merupakan gejala dari penyakit lainnya.
Penting untuk anamnesis terarah dalam hal ini.
Tidur : Kurang tidur sering dapat menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang mengganggu Anda secara emosional.
Ketika sedang stres atau berurusan dengan penyakit mental yang lebih serius, banyak orang menemukan
bahwa mereka tidak bisa tertidur secepat dulu. Khawatir yang berlebihan atau perasaan tidak mampu
"mematikan" pikiran mereka bisa membuat mendapatkan tidur sulit dan beberapa orang
menemukan diri mereka sering terbangun sepanjang malam.
Ketegangan, kecemasan :• Ketika Anda menemukan bahwa
diri anda dalam beberapa hari ini tidak bisa bebas dari ketegangan dan kecemasan, maka bisa menunjukkan bahwa stres Anda mendekati tingkat berbahaya.
Keselarasan pada diri sendiri : bagaimana Anda mengenal diri sendiri, apa emosi yang dirasakan pada
diri anda? Apakah Anda sering menghindar dari diri anda dengan menyibukkan diri dan jarang mempunyai
waktu untuk diri anda sendiri?
Kebiasaan makan :
Jika nafsu makan berubah, menjadi sulit makan, atau makan dalam
jumlah yang lebih besar dari biasanya, itu bisa menjadi tanda makan emosional sebagai respon
terhadap stres.
Selama wawancara, dokter memperhatikan bagaimana pasien melihat, bagaimana pasien bergerak, apa jenis suasana hati pasien, dan
bagaimana pasien berperilaku. Pasien akan diminta untuk berbicara
tentang gejala-gejala dan keluhan secara detail.
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tanda vital, status
generalis, dan status neurologis, untuk membedakan
kelainan organik atau non organik.
Pemeriksaan penunjang berupa lab hematologi dan
pemeriksaan urin, jika melibatkan SSP:
MRI, CT scan, atau
EEG.
Lalu pemeriksaan lain seperti tes fungsi tiroid, kadar
elektrolit, dan screening test penggunaan obat – obatan atau
alkohol
KUESIONER (TES TERTULIS ATAU LISAN)Kuesioner tertulis umumnya mengandung 20 sampai 30 pertanyaan yang dapat dijawab dengan
cepat, sering dalam format "ya" atau "tidak"
Banyak kuesioner kesehatan mental yang tersedia untuk melihat:
Sebagai contoh, untuk depresi, Skala Hamilton Rating untuk Depresi, Beck Depression Inventory, atau Skala Depresi Geriatri.
The Mini Mental State Examination dapat digunakan untuk memeriksa fungsi kognitif.
Seberapa baik dapat melaksanakan kegiatan rutin, seperti makan, berpakaian, belanja, atau perbankan.
Sebuah penilaian kesehatan mental dapat membantu mendiagnosa:
Masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, skizofrenia, attention deficit hyperactivity disorder, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan makan.
Masalah perkembangan, seperti ketidakmampuan belajar, retardasi mental, dan autisme.
Penyalahgunaan zat, termasuk alkohol dan penyalahgunaan obat dan ketergantungan.
Penyakit pada sistem saraf, seperti penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, penyakit Parkinson, dan epilepsi.
Masalah lain, seperti penyakit tiroid dan tumor otak.