Gambar mekanik

Post on 22-Feb-2018

303 views 3 download

Transcript of Gambar mekanik

  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    1/20

    Terdapat 6 inti bahasan utama yang harus dikuasai dalam mempelajari Gambar Teknik Mekanik, yaitu :

    1. Jenis-jenis garis

    2. Proyeksi

    3. Perspektif

    4. Potongan

    5.

    Penunjukkan ukuran

    6. Toleransi

    Hal di atas mutlak diperlukan untuk bisa membaca, mengerti dan membuat gambar teknik mekanik dengan

    benar

    1. JENIS-JENIS GARIS1 Jenis-jenis garis dan pengunaannya

    Dalam penggambaran teknik, digunakan beberapa jenis garis yang digunakan sesuai dengan maksud dan

    tujuannya. Pada dasarnya, jenis-jenis garis dibagi menjadi 3 bentuk :

    1. Garis nyata, yaitu garis kontinu

    2. Garis gores, yaitu garis pendek-pendek dengan jarak antara

    3. Garis bergores, yaitu garis gores panjang dengan garis gores pendek diantaranya

    Selain bentuk, harus diperhatikan juga ketebalan garis yang digunakan. Berdasarkan tebalnya, garis dibagi

    menjadi dua jenis, yaitu garis tebal dan garis tipis, dengan masing-masing kegunaannya. Di bawah ini

    adalah contoh dari penggunaan variasi garis dan tabel keterangannya

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aplikasi-garis-11.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    2/20

    Gambar 1

    Contoh penggunaan variasi jenis garis

    Tabel jenis-jenis garis dan penggunaannya

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aplikasi-garis-21.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    3/20

    Contoh lain penggunaan garis

    2. PROYEKSIProyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam bentuk 2 dimensi, artinya

    benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2

    dimensi hanya memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran

    yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yangdapat memperlihatkan ketinggian benda tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki

    kerumitan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak

    sudut pandang. Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin

    pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan gambar.

    Konsep proyeksi

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-1.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aplikasi-garis-3.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    4/20

    Konsep proyeksi

    Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?

    Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi untuk menerjemahkan

    suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan gambar contoh di bawah;

    Gambar 6. Pandangan depan suatu benda

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-3.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-2.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    5/20

    Gambar 7. Alternatif bentuk

    Pada gambar 6 terlihat bahwa semua bentuk benda tersebut memiliki gambar proyeksi yang sama seperti

    gambar 3 (dilihat dari pandangan depan). Untuk mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk benda yang

    sebenarnya, kita harus menambah gambar proyeksi tersebut dengan mengambil sudut pandang yang lain,

    bisa 2 pandangan, 3 pandangan atau lebih, tergantung dari tingkat kerumitan yang dimiliki oleh benda

    tersebut. Peraturan dalam menentukan jumlah sudut pandang proyeksi adalah buatlah pandangan sesedikit

    mungkin, dengan menampilkan seluruh informasi yang diperlukan, dengan catatan keseluruhan gambar

    tersebut mudah dibaca semua orang (artinya lebih baik membuat gambar 3 pandangan dengan kondisi yang

    mudah dibaca daripada membuat gambar 2 pandangan dengan kondisi yang sulit dibaca).

    Gambar proyeksi

    Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7) diperlukan paling sedikit 2

    pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi pandangan, bisa tediri dari pandangan depan +

    pandangan samping, atau pandangan depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua

    informasi bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.

    Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda sederhana, dilanjutkan dengan soal-soal

    latihannya :

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-5.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proyeksi-4.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    6/20

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/latihan-proy-1.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    7/20

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/latihan-proy-2.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    8/20

    Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat gambar teknik, bukan

    untuk membacagambar teknik, tetapi karena tingkat kesulitan dalam membuatgambar berada di bawah

    tingkat kesulitan membacagambar, maka pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan pada tahap awalpengajaran, untuk pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam pembacaan bentuk gambar 3 dimensi

    (perspektif).

    Sudut pandang proyeksi

    Konsep lay out(tata letak) dalam penggambaran gambar teknik terdapat dua macam konsep, yang

    didasarkan pada sudut pandang gambar, yaitu :

    1. Sudut pertama (1stangle) atau proyeksi Eropa

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/latihan-proy-3.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    9/20

    2. Sudut ketiga (3rdangle) atau proyeksi Amerika

    Perhatikan gambar di bawah ;

    Cara proyeksi berdasarkan kwadran

    Kamar-kamar yang terbentuk dari potonganbidang proyeksi tersebut disebutkwadran, yang berarti

    masing-masing kamar dinamakan kwadran pertama, kwandran kedua sampai keempat, apabila benda

    diletakkan pada kwadran pertama dan diproyeksikan pada bidang proyeksi di dalamnya, maka cara seperti

    ini disebut cara pandang (cara proyeksi) kwadran pertama (atau sudut pertama), demikian juga halnya

    apabila benda diletakkan pada kwadran ketiga dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksinya, makacara tersebut dinamakan cara pandang sudut ketiga. Secara konsep, proyeksi sudut kedua dan keempat

    pun bisa digunakan, tetapi pada prakteknya yang sekarang ini digunakan hanyalah proyeksi sudut pertama

    dan ketiga.

    Cara proyeksi sudut pertama

    Benda seperti yang tampak pada gambar 12a diletakkan di depan bidang-bidang proyeksi seperti pada

    gambar 12b. Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A, dan gambarnya adalah

    gambar pandangan depan. Tiap garis atau tepi benda tergambar sebagai titik atau garis pada bidang

    proyeksi. Pada gambar 12b tampak juga proyeksi benda pada bidang bawahmenurut arah B, menurut

    arah Cpada bidang proyeksi sebelah kanan, menurut arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri, menurut

    arah E pada bidang proyeksi atas, dan menurut arah F pada bidang depan. Setelah terbentuk semua

    proyeksi (gambar 12b), bentangkan semua bidang proyeksi menjadi bidang-bidang 2 dimensi (gambar

    13a).

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/kamar-proy.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/simbol-2.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/simbol-1.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    10/20

    Gambar 12a

    Gambar12b

    Gambar 13a Gambar 13b

    Susunan gambar proyeksi harus sedemikian rupa sehingga pandangan depan A sebagai patokan,

    pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di kanan, pandangan kanan D terletak

    disebelah kiri, pandangan bawah E terletak diatas, dan pandangan belakang F boleh ditempatkan disebelah

    kiri atau kanan. Hasil selengkap dapat di lihat pada Gambar 13b.

    Dalam gambar, garis-garis tepi yaitu garis-garis batas antara bidang-bidang proyeksi dan garis-garis

    proyeksi tidak digambar.

    Gambar proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut pertama. Cara ini disebut juga Cara E karena

    cara ini telah banyak dipergunakan dinegara-negara Eropa seperti Jerman, Swiss, Prancis, Rusia dsb.

    Cara proyeksi sudut ketiga

    Benda yang akan digambar diletak dalam peti dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-bidang

    proyeksi, seperti pada gambar 14a. Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari

    benda menurut arah penglihatan, yang ditentukan oleh anak panah.

    Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-pandangan lain diproyeksikan

    pada bidang proyeksi lainnya menuerut gambar 14a, Sisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi lainnya

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/2nd-angle.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/1st-angle1.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    11/20

    menurut gabar 14b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 14c. Dengan pandangan A sebagai

    patokan, pandangan atas B diletakkan di atas, pandangan kiri C diletakkan di kiri, pandangan kanan D

    diletakkan di kanan, pandangan bawah E diletakkan di bawah, dan pandangan belakang F dapat diletakkan

    di kiri atau kanan. Susunan proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut ketiga, dan disebut juga Cara

    A karena cara ini telah dipakai di Amerika.Negara-negara lain yang banyak mempergunakan cara ini adalah

    Jepang, Australia, Canada dsb.

    Benda kerja Hasil proyeksi

    Susunan gambar hasil proyeksi

    3. PERSPEKTIF

    Gambar perspektif adalah gambar 3 dimensi yang merupakan hasil terjemahan dari gambar 2 dimensi, jadi

    merupakan kebalikan dari gambar proyeksi. Membuat gambar perspektif relatif lebih sulit dibandingkan

    dengan menggambar proyeksi. Kesulitan pertama adalah menggabungkan seluruh pandangan yang ada

    sehingga kita bisa membayangkan bentuk benda yang sebenarnya. Kesulitan kedua adalah, walaupun kita

    sanggup membayangkan bentuk perspektif dari benda tersebut di pikiran kita, seringkali kita kesulitan

    dalam menggambarkan bentuk tersebut di atas kertas. Menerjemahkan hasil pembacaan kita ke atas kertas

    memang tidak mutlak harus dilakukan, tetapi akan sangat membantu apabila kita sanggup melakukannya.

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/angle-31.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/1st-angle-1.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    12/20

    Kemampuan untuk membacagambar (membayangkan perspektif) lebih banyak diperlukan secara umum

    daripada kamampuan membuatgambar (membayangkan proyeksi). Kemampuan membuat gambar

    diperlukan hanya terbatas utuk orang-orang yang tugasnya memang membuat/mencipta gambar teknik,

    seperti misalnyadrafter, designer, atau copies. Tetapi kemampuan membaca gambar diperlukan oleh lebih

    banyak orang yang tugasnya berkaitan dengan bidang engineering. Oleh karenanya pelatihan gambar

    perspektif harus dilakukan secara intensif. Teori pada pokok bahasan perspektif ini sangatlah sedikit (untuk

    tahap dasar), sehingga metoda pelatihan yang terbaik adalah dengan dengan banyak mengerjakan latihan-latihan soal. Di bawah ini adalah beberapa contoh aplikasi gambar perspektif, pelajari dengan baik,

    kemudian kerjakan latihan soal-soal pada halaman paling belakang

    Proyeksi Perspektif

    Keterangan : PD (pandangan depan), PS (pandangan samping), PA (pandangan atas)

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proy-pres-1.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    13/20

    Contoh gambar perspektif

    4. GAMBAR POTONGAN

    Tidak jarang ditemui benda-benda dengan ronggarongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian

    bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garisgaris tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan

    secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan

    saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari

    bagianbagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar

    potongan, atau disingkat denganpotongan.

    Gambar pada gambar 16a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini

    dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi.

    Gambar 16b memperlihatkan cara memotongnya, dan gambar 16c sisa bagian depan setelah bagian yang

    menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan

    (gambar 16d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal.

    Dalam halhal tertentu bagianbagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya

    jika bagian ini diperlukan, maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores.

    Gambar 16. Penjelasan Mengenai Potongan

    CaraCara Membuat Potongan

    Potongan Dalam Satu Bidang

    (1) Potongan Oleh Bidang Potong Melalui Garis Sumbu Dasar

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-1.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/proy-pres-22.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    14/20

    Jika bidang potongan melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya dan tanda tandanya tidak

    perlu dijelaskan pada gambar. Foto demikian disebut potongan utama (gambar 17a)

    (2) Potongan Yang Tidak Melalui Garis Sumbu Dasar

    Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya harus dijelaskan pada

    garis potongnya (gambar 17b).

    Gambar 17a Gambar 17b

    Potongan melalui garis sumbu dasar Potongan tidak melalui garis sumbu

    dasar

    Potongan Oleh lebih dari satu bidang

    (1) PotonganMeloncat

    Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potonganpotongan dalam beberapa bidang

    sejajar dapat disatukan. Pada gambar 18a diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potongA-A. sebenarnya bidang potongannya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini akan disatukan. Potongan

    demikian dinamakan potongan meloncat.

    (2) Potongan oleh dua bidang berpotongan

    Bagian bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Satu bidang

    potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama.

    Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar hingga

    berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 18b menunjukkan bagaimana caranya membuat gambar

    potongan demikian.

    (3) Potongan pada bidang berdampingan

    Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar 18c dapat dibuat dengan bidangbidang yang berdampingan

    melalui garis sumbunya.

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-21.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    15/20

    gambar 18a

    gambar 18b gambar 18c

    Pot. meloncat Pot. dua bidang menyudut Pot. bidang berdampingan

    Potongan Separuh

    Bagianbagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi

    sebagai pandangan (gambar 19). Dalam gambar ini garisgaris yang tersembunyi tidak perlu digambar

    dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar potongan.

    Gambar 19. Potongan separuh

    Potongan Setempat

    Kadangkadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari benda yang tersembunyi, misalnya benda

    pada gambar 20a. Gambargambar 20b dan 20c memperlihatkan gambar yang dipotong setempat dan

    potongan penuh. Potongan setempat juga dilakukan pada bagianbagian yang tidak boleh dipotong (gambar

    20d).

    gambar 20a gambar 20b

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-setempat-1.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-separuh.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-3.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    16/20

    gambar 20c. Potongan penuh gambar 20d

    Bagian-bagian yang tidak boleh dipotong

    Ada beberapa jenis benda yang tidak diperboleh kan untuk dipotong, yaitu :

    Baut, Paku keling, pasak, poros, sirip penguat, tidak boleh dipotong simbol memanjang.

    Arsir

    Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir, yaitu garis tipis miring.

    Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu, atau terhadap garis gambar. Arsiran dari 2 bagian

    yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.

    5. PENUNJUKKAN UKURAN

    Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :

    1. Jenis ukuran (berdasarkan obyek yang di beri ukuran)

    2. Datum

    3. Peraturan-peraturan dalam memberikan ukuran

    Untuk memudahkan pemahaman, jenis ukuran dibagi dua, yaitu ukuran bentuk dan ukuran posisi.

    Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya

    ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak

    obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi

    empat akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter

    atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.

    Gambar 21. Contoh

    ukuran bentuk

    Untuk memberikan ukuran posisi kita harus menentukan posisi datum terlebih dahulu.Datumadalah bidang

    referensi. Datum ini bisa berupa titik sudut, garis, ataupun bidang pada suatu benda. Penentuan datumini

    didasarkan oleh hal-hal berikut ini :

    1. Fungsi dari benda

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/ukuran-bentuk.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/potongan-setempat-2.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    17/20

    2. Kemudahan pengerjaan

    3. Kemudahan perakitan

    Gambar 22. Contoh Datum

    Aturan-aturan dalam pemberian ukuran :

    1. Ukuran harus cukup jelas untuk bisa dibaca dengan mudah

    2. Hindari pemberian ukuran ganda

    3. Usahakan untuk menempatkan ukuran diluar area benda

    4. Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain

    Gambar 23. Contoh cara penunjukkan ukuran yang benar

    Hal penting yang lain dalam penunjukkan ukuran adalah penyederhanaan ukuran, artinya penunjukkan

    ukuran dibuat sedemikian rupa hingga tidak memakan banyak area gambar yang berarti membuat gambarmenjadi lebih lapang dan mudah dibaca. Selain itu dengan efisiensi ukuran, gambar benda yang ditampilkan

    bisa lebih besar (skala), dan pembacaan akan lebih mudah. Penyederhanaan boleh dilakukan dengan tanpa

    mengurangi fungsi dari ukuran itu sendiri.

    Di bawah ini adalah contoh bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yang distandardkan oleh ISO.

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/aturan-ukuran.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/datum.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    18/20

    Gambar 24. Contoh gambar penyederhanaan ukuran

    6. TOLERANSI

    Pada Gambar Teknik, kita mengenal ada beberapa 2 macam toleransi, antara lain

    1. Toleransi bentuk dan Posisi

    Yang dimaksudkan dengan toleransi bentuk dan posisi adalah, batasan-batasan penyimpangan bentuk atau

    posisi benda kerja yang diizinkan

    2. Toleransi ukuran.

    Yang dimaksud dengan toleransi ukuran adalah batasan-batasan penyimpangan ukuran yang diperbolehkan

    pada suatu benda kerja.

    Pada artikel ini kita hanya akan membahas Toleransi ukuran, yang memang banyak kita lihat dan kita pakai

    sehari-hari. Toleransi ukuran terbagi lagi atas beberapa jenis:

    Toleransi Umum

    Toleransi Khusus

    Toleransi Suaian

    Toleransi Umum

    Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua ukuran yang terdapat pada

    gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara khusus. Dengan kata lain,

    ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti harg atoleransi umum yang berlaku.

    Contoh :

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/penyederhanaan-ukuran.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    19/20

    Gambar 25. Contoh toleransi umum

    Toleransi Khusus

    Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan diletakkan langsung setelah angka

    nominalnya.

    Gambar 26. Contoh toleransi khusus

    Toleransi Suaian

    Biasanya toleransi suaian dipakai pada benda kerja yang berpasangan, seperti misalnya Poros dan As. Untuk

    toleransi ini biasanya menggunakan symbol Huruf, untuk lubang biasanya menggunakan huruf Kapital /

    Huruf besar, sedangkan untuk poros menggunakan huruf kecil.

    Untuk mudahnya, toleransi suaian ini kita jelaskan dengan mengaplikasikannya pada bentuk lubang dan

    poros yang berpasangan satu sama lain. Harga toleransi suaian yang dicantumkan menentukan keadaan

    kelonggaran antara lubang dan poros tersebut. Keadaan suaian dibagi menjadi 3 jenis :

    Suaian longgar (clearance fit)

    Harga toleransi yang menghasilkan keadaan longgar antara lubang dan poros

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/tol-khusus.gifhttps://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/tol-umum.gif
  • 7/24/2019 Gambar mekanik

    20/20

    Suaian luncur (sliding fit)

    Harga toleransi yang menghasilkan keadaan luncur/halus antara lubang dan poros.m Pada keadaan

    ini, antara poros dan lubang nyaris tanpa kelonggaran, gap yang tercipta antara lubang dan poros

    berkisar antara 0.002-0.02mm (tergantung dari ukuran nominal lubang-poros).

    Suaian sesak (interference fit)Harga toleransi yang meghasilkan keadaan sesak antara lubang dan poros. Pada keadaan ini ukuran poros

    lebih besar daripada ukuran lubang, yang memerlukan usaha tersendiri untuk memasang poros ke lubang

    tersebut (menggunakan tenaga manusia dibantu alat ketok, menggunakan mesin press, menggunakan

    metoda pemanasan lubang, dsb).

    Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka nominal, simbol toleransi dan

    angka toleransinya yang ditulis di dalam kurung (angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya

    pihak pengguna gambar tidak memiliki table standar suaian ISO).

    Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus mencantumkan harga toleransi untuk

    kedua benda, lubang maupun poros.

    Gambar 27. Contoh penulisan angka toleransi

    https://sujanayogi.files.wordpress.com/2010/03/tol-suaian.gif