FAKTOR BAHAYA MEKANIK

28
Mechanical hazard

Transcript of FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Page 1: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Mechanical hazard

Page 2: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Yunia mega lexmana6510040039Dewi Kiki Firdausi6510040043Rizky Sri Subagyo W6510040047Pipin Julianto6510040051Dwi Mei Riya Ristanti6510040060

K3 Konstruksi Bangunan

Kelompok 5

K3 – 6B

Page 3: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Mekanik

Bahaya mekanik biasanya terkait dengan peralatan yang tajam, atau bergerak, berputar, mengeluarkan lontaran dan semacamnya. Cidera yang dapat diakibatkan bervariasi mulai dari teriris, tertusuk, putus,

hingga meninggal. Bahaya mekanik ditimbulkan oleh pengoperasian alat

berat, di mana pengoperasian tersebut jika ada sumber listrik dan manusia

sebagai penggeraknya.

Page 4: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Faktor Bahaya Mekanik

Bahaya mekanik bisa timbul di tiga aspek, yaitu:

a. Titik operasib. Titik trasmisi dayac. Bagian yang bergerak

Page 5: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Titik Operasi

Titik operasi adalah di mana proses yang berlangsung seperti pada mata bor, gerinda, tali yang

digunakan pada crane.

Page 6: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Titik Trasmisi Daya

Titik trasmisi daya adalah di mana energi yang dihasilkan untuk

menggerakkan alat berat, contohnya katrol untuk putaran motor, dan sabuk untuk gaya sentripetal pada alat berat.

Page 7: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bagian yang Bergerak

Bagian yang bergerak adalah bagian yang berhubungan dengan

titik operasi dengan transmisi daya

Contoh: roda gigi, tali(pulley) pada alat berat, dan bagian tajam atau

perangkat keras pada katrol.

Page 8: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Contoh-Contoh Bahaya Mekanik

Page 9: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Pada saat penggalian

Pekerjaan galian tanah adalah suatu pekerjaan dimana sejumlah volume

tanah digali dan dipindahkan dengan bantuan alat mekanis. Tujuan galian

tanah adalah untuk membuat basement, selokan/parit, gorong-gorong, saluaran pipa, tandon air

bawah tanah, terowongan, dan lain sebagainya.

Page 10: FAKTOR BAHAYA MEKANIK
Page 11: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Scraper• Pekerja terkena timbunan dari tanah

yang dikeruk• Operator terkena percikan material

yang diangkut• Pekerja tertabrak• Saat memotong lereng

tanggul/lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara banguna betonScraper bisa tertimbun tanah tersebut

Page 12: FAKTOR BAHAYA MEKANIK
Page 13: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Bulldozer

• Track hoe bisa selip, karena track hoe terlalu kendor atau terlalu tegang.

• Benturan track hoe dengan bebatuan, karena buldozer berjalan cepat

• Pekerja terkena ayunan dari blade• Kaki pekerja bisa terlindas oleh track

hoe

Page 14: FAKTOR BAHAYA MEKANIK
Page 15: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Excavator

• Lengan pekerja terjepit• Lengan pekerja terbentur• Badan pekerja terkena ayunan dari

Hoe• Tertabrak excavator saat excavator

mundur• Terkena percikan material dari luar

saat membuka kaca excavator

Page 16: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

APD Proses Penggalian

• Helm untuk melindungi dari kejatuhan benda

• Safety Glass melindungi mata dari percikan tanah dan batu

• Masker melindungi dari debu• Safety gloves melindungi tangan dari benda

tajam• Safety Shoes melindungi kaki dari benda-

benda tajam seperti paku maupun bebatuan.

Page 17: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Pada saat membangun pondasi

Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang

berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan

yang terletak di bawah permukaan tanah yang

mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di

atasnya.

Page 18: FAKTOR BAHAYA MEKANIK
Page 19: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya pada Pemasangan Tiang Pancang

• Pekerja bisa tertimpa tiang pancang• Pekerja bisa terkena ayunan dari

tiang pancang yang dipasang• Pekerja bisa terkena tali yang

digunakan untuk mengangkat tiang pancang

• Saat melakukan penyambungan dengan pengelasan pekerja bisa terkena percikan api

• Pekerja tertimpa drop hammer

Page 20: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Keselamatan kerjanya:

• Mesin pancang yang digunakan harus dipasang dan dirawat dengan baik sehingga terjamin keselamatan dalam pemakaiannya.

• Pastikan tidak ada pekerja yang berada di sekitar area pemancangan

• Pastikan tali yang mengait tiang pancang benar-benar kuat

Page 21: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Pada saat pemasangan tiap bagian bangunan

Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan

pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta

kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran.

(Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002)

Page 22: FAKTOR BAHAYA MEKANIK
Page 23: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Crane

saat melepas pin pengunci section dari sambungan:• Pekerja kejatuhan benda dari atas• Tangan pekerja terpukul• Kepala pekerja terbentur ujung palu• Pekerja jatuh dari ketinggian

Saat rangakaian section diangkat/didongkrak ke atas:• Tangan pekerja terjepit section• Kepala pekerja terbentur bibir section

Page 24: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Crane

Saat mengangkat besi section dari bawah dengan crane:• Pekerja terkena sabetan sling baja• Pekerja terkena/tertimpa besi section

Saat memasukkan section dalam rangkaian tiang tower crane:• Kepala pekerja terbentur besi section• Tangan pekerja terjepit

Page 25: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Crane

Saat mengunci section dengan pin besi:• Tangan pekerja terjepit• Tangan pekerja tergores/tertusuk

Saat mengangkat beam baja dengan tower crane:• Pekerja dapat tertimpa beam

Page 26: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Bahaya Crane

Saat pengelasan beam baja:• Mata pekerja terkena percikan api• Tangan pekerja tertusuk benda tajam• Gangguan pernafasan• Terkena sengatan listrik• Terjatuh dari ketinggian

Saat pemotongan beam dengan gerinda:• Tangan pekerja terpotong• Pekerja tersengat listrik• Kebakaran akibat panas dari gesekan besi• Potongan beam jatuh mengenai pekerja

dan area yang di bawahnya• Pekerja jatuh dari ketinggian

Page 27: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Keselamatan kerjanya:

• Memasang dengan jelas safety area• Mengawasi (petugas HSE) serta memberi

reward dan punishment yang sudah ada bagi pekerja

• Pelatihan komunikasi bahaya kepada pekerja

• Mengecek dan melakukan pengawasan terhadap penggunaan perlengkapan APD pekerja

• Menyediakan P3K di tempat kerja dan menyediakan pelatihan tentang P3K

• Melakukan inspeksi mendadak• Memberi instruksi kerja pada saat bekerja

Page 28: FAKTOR BAHAYA MEKANIK

Daftar Pustaka• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002, diakses tanggal 10

juni 2013• https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web

&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fgo.hrw.com%2Fresources%2Fgo_sc%2Fgen%2FHS2LMR04.PDF&ei=_JC1Ub3SG4SGrAfez4CIDw&usg=AFQjCNGQ-8bpAIH-HTCDmMukwtdKh9Utng&sig2=sFjJNAQc-kcHxcIePd7Gbg&bvm=bv.47534661,d.bmk diakses tanggal 10 juni 2013

• https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&ved=0CGAQFjAI&url=http%3A%2F%2Fwww.irsst.qc.ca%2Fmedia%2Fdocuments%2Fpubirsst%2Frg-597.pdf&ei=_JC1Ub3SG4SGrAfez4CIDw&usg=AFQjCNGZB_eJEoVMnrWDWHPDG5_ftBd0Zg&sig2=vuNhBF2fdICoEy_FF9YbtQ&bvm=bv.47534661,d.bmk diakses tanggal 10 juni 2013

• http://www.ilo.org/oshenc/part-xvi/construction/health-prevention-and-management/item/518-health-and-safety-hazards-in-the-construction-industry diakses tanggal 10 juni 2013

• http://pesantrensafety.blogspot.com/2011/05/identifikasi-bahaya.html diakses tanggal 10 juni 2013