Post on 03-Nov-2015
description
CLINICAL SCIENCE SESSIONFROZEN SHOULDERDisusun oleh :
Raisa Cesarda 12100114077
Rifa Fauzia
12100114082
Preceptor :
Dr. Ami Rachmi, Sp.KFR
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK REHABILITASIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM BANDUNGRSUD AL-IHSAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Clinical science session (CSS). Clinical science session (CSS) ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di bagian Ilmu Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran UNISBA di RSUD AL-IHSAN Bandung.
Dengan tersusunnya Clinical science session (CSS) ini, penulis tak lupa menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada yang terhormat, Dr. Ami Rachmi, Sp.KFR sebagai preceptor dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan Clinical science session (CSS)ini hingga selesai.Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan Clinical science session (CSS) ini untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran dalam perbaikan Clinical science session (CSS) ini. Besar harapan penulis agar Clinical science session (CSS) ini dapat diterima dan memiliki nilai manfaat bagi banyak pihak, khususnya pihak-pihak yang terkait dan berhubungan dengan Clinical science session (CSS) ini.
Tiada kata lain yang pantas diucapkan, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal. Amin
Bandung, Juni 2015
Penulis
ANATOMI SHOULDER
Shoulder terdiri dari banyak joint
a. Scapulothoracic joint : merupakan joint fungsional
b. Glenohumeral joint merupakan synovial joint yang dikelilingi oleh glenoid labrum, bagian terbesar yang berkontak dengan permukaan glenoid fossa.
Capsule glenohumeral joint dibagi menjadi 3 ligament yaitu, superior(SGHL), middle(MGHL) dan inferior(IGHL) glenohumeral joint ligament
c. Acromioclavicular joint merupakan synovial joint lainnya yang terletak pada bagian distal clavikula dan acromion dan disokong oleh coracoacromial join, Acromiclavicular ligament dan coracoclavicula ligmanent( tersusun dari dua ligament terkecil yaitu conoid dan trapezoid)
d. Sternoclavicular ligament, joint yang dikelilingi oleh bagian medial clavicula dan manubrium of sternum. Ada 4 ligament yang mengelilingi joint yaitu, anterior dan posterior sternoclavicular ligament, costoclavicular ligament, dan interclavicular ligament
Otot yang tersusun pada shoulder dan shoulder girdle dibagi menjadi dua grup mayor yaitu :
a. Stabilisasi scapula
Otot untuk stabilisasi terdiri dari trapezius, levator scapyla, rhomboids, serratus anterior dan pectoralis minor. Otot-otot ini memungkinkan untuk stabilitas shoulder girdle dan memberikan fondasi bagi gerakan dan kekuatan yang diteruskan trunk menuju lengan untuk penggunaan fungsional.b. Attach to humerus
Terdiri dari : rotator cuff muscle (supraspinatus, infraspinatus, teres minor dan subscapularis), deltoid, teres major, pectoralis major, coracobrachialis, biceps brachii dan latissimus dorsi. Otot-otot tersebur digunakan untuj mendukung pergerakan arm.FROZEN SHOULDER
Frozen shoulder atau disebut juga dengan adhesive capsulitis dikarateristikan dengan nyeri, terbatasnya ROM bahu dengan hasil radiografi yang normal
Epidemiologi :
2-5 persen populasi umum,
Perbandingan Laki-laki dan perempuan adalah : 2:4
Umur yang paling sering terjadi pada umur 40-60 tahun
Etiologi:
idiopathic
Faktor Resiko :
Diabetes mellitus
Inflamasi arthritis
Trauma
Prolonged immobilization
Thyroid disease
Cerebrovaskular accident
Myocardial infarction
Penyakit autoimmune
Patologi :
Inflamasi perivaskular, tetapi dengan predominat abnormal dari proliferasi fibroblastic dengan peningkatan pembentukan kolagen dan nodular band
Staging :
StageDurasi GejalaTanda dan gejala
11-3 bulanNyeri pada pergerakan bahu, minimal restriction pada glomehural joint
2 freezing stage3-9 bulanNyeri pada pergerakan bahu, progressive restriction pada glomehural joint pada pergerakan forward flexi, abduksi dan internal dan ekternal rotasi
3 frozen stage9-15 bulanSignificant penurunan nyeri tetapi maintenance restricted glenohumeral joint
4 thawing stag15-24 bulanNyeri minimal, progressive normalization of glenohumeral joint motion
Diagnosis :
Tanda dan gejala :
Progressive loss of range
Diffuse pain pada bahu
Treatment :
Treatment pada sindrom ini adalah treatment rasa sakit dan pemulihan alami yang dapat berlangsung hingga 2 tahun. Intervensi dini dapat membantu dengan berbagai latihan zona bebas rasa sakit (Codman atau latihan pendulum), mobilisasi sendi dengan atau tanpa ultrasound, dan nonsteroidal obat anti-inflamasi (NSAID) . Intra-artikular atau injeksi subacromial dari anestesi dan steroid dapat membantu. Selain itu, steroid oral mungkin memainkan peran dalam pengelolaan akut capsulitis perekat. Infus awal lidokain (3 sampai 5 ml) dapat membuat distensi lebih mudah dan tidak menyakitkan. Manipulasi di bawah anestesi dapat dilakukan tetapi umumnya merupakan pengobatan terakhir
Codmans Exercise
Berdasarkan staging, pada stage 1 dan 2 dilakukan madalitas fisik, analgesic dan modofikasi aktifitas untuk menurunkan nyeri dan inflamasi. Stage 1-3 diberikan injeksi kortikosteroid intraarticular untuk menurunkan inflmasi dan nyeri, fasilitasi rehabilitasu dan memendekan durasi konidisi.Pada awal rehabilitasi dapat deilakukan passive joint glides dan nonpainfull passive ROM. Awal rehabilitasi dapat dilakukan scapular stability exercise dan closed chain rotator cuff exercise. Jika gejala pasien membai, dilakukan penambahan active ROM dan active-assisted. Sebagian pasien akan mulai melakukan aktifitas normal dalam jangka waktu 12-14 bulan. Pada pasien yang tidak membaik setelah 6 bulan pengobatan nonoperative, perawatan lebih agresif seperti kapsul hydrodilatation, manipulasi di bawah anestesi, dan arthroscopic lisis adhesi dapat dipertimbangkan. DAFTAR PUSTAKA1. Braddon Randall. Physical Medicine and Rehabilitation Fourth Edition. Elsevier.2011.
2. Walter R Frontera. Delisas Physical Medicine and Rehabilitation Principles and Practice. Lippincots William and Wilkins.