Post on 04-Dec-2015
description
FINGER TIP INJURY
Anatomi
Anatomi
Anatomi
•Insiden tertinggi pada anak-anak muda dan anak laki-laki
Dewasa• akibat kecelakaan kerja
Anak-anak• kegiatan sehari-hari seperti makan,
bermain dan di sekolah
Epidemiologi
•Secara klinis fingertip injury terjadi akibat terjepit, terbentur, atau tersayat benda tajam sehingga jari sampai kuku mengalami cedera.
Klinis
Subungual hematoma
Definisi :•Subungual hematoma adalah kumpulan
darah di bawah sebuah kuku. Walaupun hal ini bukan sesuatu penyakit yang serius, tapi kadang kala pasien mengalami rasa yang sangat sakit. Tempat yang terdapat subungual hematoma berwarna ke unguan.
Subungual hematomaCiri Khas Subungual hematoma:•Darah di bawah kuku baik jari atau kaki adalah
hematoma subungual.•Memiliki perubahan warna merah, merah,
atau warna gelap di bawah kuku setelah cedera.
•Yang paling umum gejalaadalah rasa sakit.•Rasa sakit juga dapat disebabkan oleh cedera
lain seperti fraktur ke tulang yang mendasari, atau memar pada jari atau jari kaki sendiri.
Subungual hematoma
Patofisiologi:•Trauma pada kuku perdarahan darah
tidak keluar dari kuku, menumpuk di bawah kuku warna kuku menjadi ungu dan nyeri
Diagnosis:•Diperlukan X-ray untuk menentukan
cedera ini adanya fraktur atau tidak
Subungual hematomaSubungual haematoma and treatment photographs show(a) hematoma subungual yang 80% dari kuku, dengan rasa sakit,(b) trephination dengan jarum panas merah (c) pelepasan hematoma
a
b
c
Crush-injury/Nail Bed Laserasi / Tuft fraktur•Luka menghancurkan ke jari distal
sering dapat mengakibatkan fraktur seberkas dengan atau tanpa paku tidur laserasi . Jika ada cedera naksir tanpa kuku tidur laserasi maka evakuasi sederhana dari hematoma subungeal dibenarkan
Las• Simple nail bed laceration.
Photographs show(a) a crush injury to the
fingertip, (b) the wound washed out
and the sterile matrix of the nail bed repaired with fine sutures, and
(c) the results three months later.
Laserasia
b
c
Klasifikasi Allen umumnya digunakan untuk menggambarkan tingkat amputasi
• Tipe 1 cedera yang melibatkan pulp saja
• Tipe 2 cedera terdiri dari cedera pada dasar pulp dan kuku .
• Tipe 3 cedera termasuk phalangeal fraktur distal dengan asosiasi pulp dan kehilangan kuku
• Tipe 4 luka melibatkan lunula , distal phalanx , pulp dan kehilangan kuku
• Diagnosis biasanya langsung,
didasarkan pada riwayat klinis dan pemeriksaan, serta dataranradiografi dari digit yang terkena.
AMPUTASI
Penanganan • Tujuan dari penanganan adalah untuk
memiliki jari bebas rasa sakit yang ditutupi oleh kulit yang sehat dan tangan bisa kembali sensitiv, mencubit, dan memegang, dan mampu melakukan fungsi tangan normal lainnya.
• Mempertahankan panjang dan penampilan jari.
• Penanganan fingertip injury sangat tergantung pada sudut potong dan luas luka
Penanganan • Cedera dengan
hilangnya kulit saja dapat sembuh dengan heal by secondary itention atau dapat ditutupi oleh skin graft.
• Skin graft bebas dapat dilakukan untuk menutupi luka, namun sensibilitas tidak kembali seperti normal
Penanganan
•Apabila terkena jaringan dan kulit yang lebih dalam maka harus diganti untuk menutupi tendon dan tulang terpapar, berbagai teknik flaps atau graft dapat dilakukan
Penyembuhan secondary itention
•Penanganan dimulai dengan debridement menyeluruh luka, yang dapat dilakukan dengan anestesi lokal di ruang gawat darurat.
•Lakukan perawatan luka dan ganti verban dua sampai tiga kali sehari. Penyembuhan biasanya terjadi antara 3 sampai 6 minggu tergantung pada ukuran luka
Mallet Finger
• (Mallet finger) merupakan fraktur dari basis falang distal pada insersio dari tendon ekstensor.
Definisi
Mallet Finger
•Kebanyakan terjadi pada
•Mallet finger kebanyak terjadi pada jari ke-2 ulnar, berbagai cedera yang berbeda dapat terjadi di interphalang .
Epidemiologi
atletikPria,29 tahun
Mallet Finger• Menurut Niechavej ,
klasifikasi Mallet Finger berdasarkan patomekanismenya
• Tipe A : Mallet finger yang disebabkan oleh rupture tendon
• Tipe B : mallet finger yang disebabkan oleh fraktur kecil dibawah dari distal phalang
• Tipe C : Mallet Finger yang disebabkan oleh fraktur avulse tanpa disertai dislokasi yang disebabkan oleh fragmen fraktur
Klasifikasi
a
b
c
Mallet Finger• Tipe D : Mallet Finger
yang disebabkan oleh fraktur dengan disertai dislokasi
• Tipe E : Mallet Finger yang disebabkan oleh fraktur dengan disertai dislokasi dan subluksasi di distal phalang
d
e
Mallet FingerDiagnosis Mallet Finger :• Bisa ditentukan melalui gejala yang dialami
pasien berupa ujung jari bengkok digunakan X-ray kelainan tendon. MRI atau USG dapat menunjukkan pecah tendon dan hematoma.
Mallet FingerMallet finger dapat diobati dengan belat (splint) sederhana. Belat Stack adalah jenis termudah untuk menggunakan belat untuk cedera ini. Sejak belat Stack biasanya dipakai selama 6 – 8 minggu.
• Terapi Splint pada mallet Finger
• Hasil Terapi Splint pada distal Phalang
Daftar Pustaka
•Novia, Rien. 2012. Jurnal Mallet Finger. SMF Bedah RSUD Tasikmalaya. 6 Januari 2014
•SJ, Sebasitian. 2010. Fingertip injurie. Singapore medical jurnal Volume(1): 78-87. 5 Januari 2014