FILSAFAT PENDIDIKAN -...

Post on 01-Apr-2019

237 views 0 download

Transcript of FILSAFAT PENDIDIKAN -...

FILSAFAT PENDIDIKAN

OlehDrs. Dwi Siswoyo, M. Hum

MAKNA FILOSOFI

– Kata filosofi berasal dari perkataanyunani “philos” (cinta) dan “sophia”(kebijaksanaan) dan berarti cintakebijaksanaan. Filosofi adalah tidaksama artinya dengan kebijaksanaan,atau hanya studi tentangkebijaksanaan; lebih dari pada itu, iaadalah mencintainya.

– Kata filosofi berasal dari perkataanyunani “philos” (cinta) dan “sophia”(kebijaksanaan) dan berarti cintakebijaksanaan. Filosofi adalah tidaksama artinya dengan kebijaksanaan,atau hanya studi tentangkebijaksanaan; lebih dari pada itu, iaadalah mencintainya.

MAKNA FILOSOFI

• Implisit dalam suatu cinta adapengejaran, dan karena alasan inipara filsuf biasanya mengatakankarya mereka sebagai “pengejarankebijaksanaan”, atau lebih seringdikatakan sebagai “pengejarankebenaran” (Van Cleve Morris,1963).

• Implisit dalam suatu cinta adapengejaran, dan karena alasan inipara filsuf biasanya mengatakankarya mereka sebagai “pengejarankebijaksanaan”, atau lebih seringdikatakan sebagai “pengejarankebenaran” (Van Cleve Morris,1963).

DEFINISI FILSAFAT

• Filosofi dapat didekati ataudidefinisikan, sekurang-kurangnya dariempat sudut pandang yang berbeda,yang lebih bersifat suplementari daripada kontradiktori. Masing-masing sudutpandang perlu diingat sebagai suatupemahaman yang jernih mengenai maknafilosofi (Harold H. Titus, 1970)

• Filosofi dapat didekati ataudidefinisikan, sekurang-kurangnya dariempat sudut pandang yang berbeda,yang lebih bersifat suplementari daripada kontradiktori. Masing-masing sudutpandang perlu diingat sebagai suatupemahaman yang jernih mengenai maknafilosofi (Harold H. Titus, 1970)

DEFINISI FILSAFAT

• Philosophy is a personal attitude towardlife and the universe ( Filosofi adalahsuatu sikap pribadi terhadap hidup danalam semesta). Sikap filosofis yangmatang adalah sikap yang menyorotidengan tajam dan kritis, tidak memihak,sikap toleran, yang dinyatakan dalamkesediaan untuk memandang keseluruhansegi dari suatu pokok persoalan.

• Philosophy is a personal attitude towardlife and the universe ( Filosofi adalahsuatu sikap pribadi terhadap hidup danalam semesta). Sikap filosofis yangmatang adalah sikap yang menyorotidengan tajam dan kritis, tidak memihak,sikap toleran, yang dinyatakan dalamkesediaan untuk memandang keseluruhansegi dari suatu pokok persoalan.

DEFINISI FILSAFAT

• Ini meliputi suatu kesiapan untukmenerima hidup dan dunia sebagaimanaadanya, dan mencoba untuk memandanghidup ini dalam keseluruhanhubungannya. Ini bukan berartiperbudakan terhadap masa sekarang,tetapi, karena suatu kesediaan untukmemandang melebihi keadaan-keadaanyang sesungguhnya terhadapkemungkinan-kemungkinan.

• Ini meliputi suatu kesiapan untukmenerima hidup dan dunia sebagaimanaadanya, dan mencoba untuk memandanghidup ini dalam keseluruhanhubungannya. Ini bukan berartiperbudakan terhadap masa sekarang,tetapi, karena suatu kesediaan untukmemandang melebihi keadaan-keadaanyang sesungguhnya terhadapkemungkinan-kemungkinan.

DEFINISI FILSAFAT• Berfilosofi adalah bukan hanya membaca dan

mengetahui filosofi, melainkan juga berpikirdan merasa secara filosofis, yang dimulai daribertanya-tanya dalam hati, ragu-ragu dankeinginan tahu, yang tumbuh dariperkembangan kesadaran kita mengenaimasalah-masalah eksistensi manusia.Konsekuensinya, filosofi adalah sebagai sikapspekulatif yang tidak takut akan menghadapimasalah-masalah hidup yang sukar dan tidakterpecahkan

• Berfilosofi adalah bukan hanya membaca danmengetahui filosofi, melainkan juga berpikirdan merasa secara filosofis, yang dimulai daribertanya-tanya dalam hati, ragu-ragu dankeinginan tahu, yang tumbuh dariperkembangan kesadaran kita mengenaimasalah-masalah eksistensi manusia.Konsekuensinya, filosofi adalah sebagai sikapspekulatif yang tidak takut akan menghadapimasalah-masalah hidup yang sukar dan tidakterpecahkan

PendekatanStudi Filsafat Pendidikan

• The “Systems or Schools of Thought”Approach (Pendekatan Sistem atauAliran Pemikiran)

• The “Great Minds Approach”(Pendekatan Tokoh-tokoh Pemikir Besar)

• The “Problems Approach” (PendekatanPermasalahan)

• The “Systems or Schools of Thought”Approach (Pendekatan Sistem atauAliran Pemikiran)

• The “Great Minds Approach”(Pendekatan Tokoh-tokoh Pemikir Besar)

• The “Problems Approach” (PendekatanPermasalahan)

Hierarkhi Pengetahuan Pendidikan

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila

Teori Pendidikan Nasional Pancasila

Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila

Praktik Pendidikan Nasional Pancasila

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila

Teori Pendidikan Nasional Pancasila

Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila

Praktik Pendidikan Nasional Pancasila

Hierarkhi Pengetahuan Pendidikan

• Filsafat Pendidikan Nasionalialah Pancasila adalah penerapanfilsafat Pancasila dalam bidangpendidikan nasional untukmenjawab masalah-masalahpendidikan nasional yangbersifat filosofis.

• Filsafat Pendidikan Nasionalialah Pancasila adalah penerapanfilsafat Pancasila dalam bidangpendidikan nasional untukmenjawab masalah-masalahpendidikan nasional yangbersifat filosofis.

Hierarkhi Pengetahuan Pendidikan

• Teori Pendidikan NasionalPancasila ialah sebuah pemikiranyang sistematis tentangpendidikan nasional.

• Ajaran Pendidikan Nasional ialahketentuan-ketentuan yangbersifat imperatif dalampendidikan nasional.

• Teori Pendidikan NasionalPancasila ialah sebuah pemikiranyang sistematis tentangpendidikan nasional.

• Ajaran Pendidikan Nasional ialahketentuan-ketentuan yangbersifat imperatif dalampendidikan nasional.

Sifat Hierarkhi PengetahuanPendidikan

• Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila bersifatimperatif, artinya harus dilaksanakan(misalnya perundang-undangan pendidikan).

• Teori Pendidikan Nasional Pancasila, tidakharus dilaksanakan kalau ajaran pendidikannasional mencukupi untuk memecahkanpermasalahan pendidikan nasional, namunkenyataannya tidak mencukupi, sehingga dicaripemecahannya dari sudut pandang teori.

• Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila bersifatimperatif, artinya harus dilaksanakan(misalnya perundang-undangan pendidikan).

• Teori Pendidikan Nasional Pancasila, tidakharus dilaksanakan kalau ajaran pendidikannasional mencukupi untuk memecahkanpermasalahan pendidikan nasional, namunkenyataannya tidak mencukupi, sehingga dicaripemecahannya dari sudut pandang teori.

Sifat Hierarkhi PengetahuanPendidikan

• Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila,tidak harus dilaksanakan kalau teoripendidikan nasional Pancasila mencukupiuntuk memecahkan permasalahanpendidikan nasional, namun kenyataannyatidak mencukupi, sehingga dicaripemecahannya dari sudut pandangfilsafat.

• Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila,tidak harus dilaksanakan kalau teoripendidikan nasional Pancasila mencukupiuntuk memecahkan permasalahanpendidikan nasional, namun kenyataannyatidak mencukupi, sehingga dicaripemecahannya dari sudut pandangfilsafat.

Aliran Progresivisme1. Meyakini bahwa pendidikan adalah

pertumbuhan dan perkembangan,rekonstruksi pengalaman, lebih sebagaisebuah proses hidup dan belajar daripada sebuah persiapan untuk hidup

2. Meyakini bahwa kehidupan sosialdemokratis meliputi pendidikandemokratis

1. Meyakini bahwa pendidikan adalahpertumbuhan dan perkembangan,rekonstruksi pengalaman, lebih sebagaisebuah proses hidup dan belajar daripada sebuah persiapan untuk hidup

2. Meyakini bahwa kehidupan sosialdemokratis meliputi pendidikandemokratis

Aliran Progresivisme3. Belajar aktif dan mengarah pada

perubahan dalam tingkah laku4. Kurikulum timbul dari kebutuhan-

kebutuhan siswa dan masyarakat danmeliputi penerapan kecerdasanterhadap masalah-masalah manusia

5. Mengajar membimbing pengkajian(enquiry)

3. Belajar aktif dan mengarah padaperubahan dalam tingkah laku

4. Kurikulum timbul dari kebutuhan-kebutuhan siswa dan masyarakat danmeliputi penerapan kecerdasanterhadap masalah-masalah manusia

5. Mengajar membimbing pengkajian(enquiry)

Aliran Perenialisme

1.Meningkatkan dan mempromosikansuperioritas masa lampau danpermanensi“klasik”.

2. Meyakini bahwa hakikat manusia sama,sifat distingtifnya adalah kemampuanberpikir.

3. Mempromosikan pengembangan pribadirasional.

1.Meningkatkan dan mempromosikansuperioritas masa lampau danpermanensi“klasik”.

2. Meyakini bahwa hakikat manusia sama,sifat distingtifnya adalah kemampuanberpikir.

3. Mempromosikan pengembangan pribadirasional.

Aliran Perenialisme

4. Mengajar, sebuah seni membantupeserta didik mengunakan kemampuaninherent-nya untuk berpikir rasional,dengan “exhortation, explication”,diskursus Socratic, dan “oralexposition”.

5. Memusatkan kurikulum pada “sevenliberal arts” dan “great books” sejarahmanusia.

4. Mengajar, sebuah seni membantupeserta didik mengunakan kemampuaninherent-nya untuk berpikir rasional,dengan “exhortation, explication”,diskursus Socratic, dan “oralexposition”.

5. Memusatkan kurikulum pada “sevenliberal arts” dan “great books” sejarahmanusia.

Aliran Esensialisme

1. Melestarikan tradisi budaya yang palingbaik dari masyarakat dan peradabantertentu.

2. Mempromosikan pertumbuhanintelektual individu.

3. Menyajikan sebuah kurikulum yangterdiri dari hal-hal yang esensial: matapelajaran dengan substansi intelektualdan ketrampilan-ketrampilan dasar.

1. Melestarikan tradisi budaya yang palingbaik dari masyarakat dan peradabantertentu.

2. Mempromosikan pertumbuhanintelektual individu.

3. Menyajikan sebuah kurikulum yangterdiri dari hal-hal yang esensial: matapelajaran dengan substansi intelektualdan ketrampilan-ketrampilan dasar.

Aliran Esensialisme

4. Mengajarkan nilai-nilai eksplisit:nilai-nilai tradisional yang dihargaioleh kelompok (klas) yang dominan.

5. Mengajar adalah transmisi yangpaling efektif dan efisien tentanghal-hal yang “esensial”.

4. Mengajarkan nilai-nilai eksplisit:nilai-nilai tradisional yang dihargaioleh kelompok (klas) yang dominan.

5. Mengajar adalah transmisi yangpaling efektif dan efisien tentanghal-hal yang “esensial”.

Aliran Rekonstruksionisme

1. Pendidikan menuntun masyarakat untukmerealisasikan nilai-nilainya melaluitujuan-tujuan dan program-programperbaikan sosial.

2. Sekolah menjadi agen perubahan danpembaharuan sosial.

3. Mendasarkan kurikulum pada sebuahcitra masyarakat ideal.

1. Pendidikan menuntun masyarakat untukmerealisasikan nilai-nilainya melaluitujuan-tujuan dan program-programperbaikan sosial.

2. Sekolah menjadi agen perubahan danpembaharuan sosial.

3. Mendasarkan kurikulum pada sebuahcitra masyarakat ideal.

Aliran Rekonstruksionisme

4. Belajar aktif dan menuntun keterlibatandalam program-program pembaharuansosial melalui aksi politis warga negara.

5. Sekolah, guru, dan siswa menjadi modelmasyarakat yang baru yang lebihsempurna, lebih demokratis.

4. Belajar aktif dan menuntun keterlibatandalam program-program pembaharuansosial melalui aksi politis warga negara.

5. Sekolah, guru, dan siswa menjadi modelmasyarakat yang baru yang lebihsempurna, lebih demokratis.