Post on 03-Mar-2019
UNIVERSITAS INDONESIA
DINAMIKA PERSENJATAAN ANGKATAN LAUT CHINA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
dalam Ilmu Hubungan Internasional
MURAD F. ALHALAYQAH
1006803852
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
JAKARTA
JUNI 2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Hubungan Internasional pada Program Studi Hubungan Internasional
(Keamanan Internasional) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi saya menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
(1) Semua pihak pemerintah Republik Indonesia dan Rakyat Indonesia atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menuntut ilmu;
(2) Pihak Kedutaan Besar Palestina yang telah banyak memberikan bantuan dan
dorongan;
(3) Pak Andi Widjajanto dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;
Mas Yeremia Lalisang sebagai penguji ahli, Pak. Zainuddin Djafar sebagai
ketua sidang, serta Mbak Asra Virgianita sebagai sekretaris;
(4) Kedua orang tua saya tercinta yang telah sangat sabar menghadapi,
mendukung serta memberikan doa yang tiada akhir. Kedua Saudara-saudara
saya Muhammad, Ahmad, Mu’ayad, Muhannad, dan Marwan atas segala
dukungan dan semangatnya;
(5) Keluarga saya tercinta di Indonesia keluarga Pak Agus Silaban dan kepada
Ibu Risma atas semua dukungan moral, bantuan dan semangatnya sejak
saya bermukim di Indonesia;
(6) Staf dosen pengajar S2 HI yang telah banyak membantu dan berbagi
ilmunya terutama Pak Hariyadi Wirawan, Pak Edy Prasetyono, Mbak Evi
Fitriani, Pak Makmur Keliat, Mas Broto Wardoyo, Pak Bantarto Bandoro;
(7) Paman saya dan Pak Tahir Hamad atas semua bantuan, dukungan moral dan
semangat yang memberikan kepada saya sejak saya bermukim di Indonesia;
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
v
Kedua Saudara saya Fadi dan Abdallah Bargouthi atas semua dukungan
yang tak bisa saya sebutkan satu persatu;
(8) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tesis ini
terutama Akbar Subekti, Epica Mustika Putro, Fahmi Tarumanegara,
Reynaldo De Archellie, Yusa, Donny, Choki, Meita, Sally, Puti, Adina,
Nuri, Rinda, Lutfi, Heri, Ivo, Edit, Virgie, Ruth, Adi, Deska, dan teman-
teman S2 lainnya yang tidak menggurangi hormat saya tidak sempat
disebutkan di sini;
(9) Pihak-pihak lainnya yang juga turut membantu
ا ىل درر ي امدوية..... اليت أ محلها يف درة نساء أ هل الارض....ا ىل هذا اجلهد همدى ا ىل
رامد ي
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, 25 Juni 2012
Murad F. Alhalayqah
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
vii
ABSTRAK
Nama : Murad F. Alhalayqah
Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional
Judul : Dinamika Persenjataan Angkatan Laut China
Tesis ini meneliti mengenai dinamika persenjataan Angkatan Laut China. Teori
yang digunakan adalah Model Domestic Structure oleh Barry Buzan. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan studi kepustakaan sebagai
metode pengumpulan data. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan analisa
dari empat indikator dalam dinamika persenjataan Angkatan Laut China,
Angkatan Laut China dikategorikan sebagai Blue-water navy. Selain itu, indikator
pembangunan dalam dinamika persenjataan Angkatan Laut China selama dua
dekade terakhir menunjukkan pad proses “build-up” bukan hanya modernisasi.
Berdasarkan analisa empat indikator Model Domestic Structure, penelitian ini
juga menggambarkan perubahan, dan peningkatan dalam industri pertahanan
China dan dampaknya terhadap proses pembangunan dan modernisasi dalam
struktur kekuatan Angkatan Laut China, dan menemukan bahwa, peningkatan
terakhir dalam industri pertahanan China memiliki dampak sgnifikan pada proses
pembangunan modernisasi Angkatan.
Kata kunci:
Domestic Structure Model, Angkatan Laut China, Blue-water navy, modernisasi.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
viii
ABSTRACT
Name : Murad F. Alhalayqah
Study Program : International Relations
Title : Dinamika Persenjataan Angkatan Laut China
This thesis researches about Arms Dynamic of Chinese Navy. Domestic Structure
Model by Barry Buzan are the theory used in this research. This thesis uses a
quantitative research method as means of collecting data. This research concludes
that from the analyzing of the the indicators of arms dynamics of the Chinese
Navy, Chinese Navy is categorized as a Blue-water navy. Besides of that, the
indicator of the last two decades development in the arms dynamics of Chinese
Navy refer to build-up process, not only modernization. Based on the analyzing of
the four indicators of the Domestic Structure Model, this research also illustrates
the nature of the recent interactions, changes, and improvements in the Chinese
defense industry and its impact on the process of modernization and development
in the power structure of Chinese Navy, and found that, the last improvements of
the Chinese defense industry had a decisive impact on Chinese Navy
modernization and development process.
Keywords:
Domestic Structure Model, Chinese Navy, Blue-water navy, modernization.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Perumusan masalah ........................................................................................... 5
1.3 Metodologi Penelitian .................................................................................... 7
1.4 . Kerangka Teori ............................................................................................... 8
1.4.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 8
1.4.2 . Konsep Utama ........................................................................................ 12
1.5 Tujuan dan Signifikansi Penelitian ............................................................... 18
1.6 Sistematika Penelitian .................................................................................. 19
BAB 2 MODERNISASI ANGAKTAN LAUT CHINA ........................................... 21
2.1 Latar Belakang ................................................................................................ 21
2.2 Modernisasi dan Pembangunan PLAN .............................................................. 25
2.2.1 Doktrin dan Strategi Pertahanan ................................................................ 47
2.2.2 Postur kekuatan dan Gelar Pasukan ........................................................... 40
BAB 3. ASPEK LAIN DALAM MODERNISASI PLAN ....................................... 77
3.1 Anggaran Pertahanan ...................................................................................... 77
3.2 Sumber Sistem Senjata dan Teknologi militer ................................................... 81
3.3 Sistem Senjata PLAN ...................................................................................... 91
3.4 PLAN: Blue-Water Navy atau Belum? Modernization atau Build-up? .............. 117
BAB 4. MODEL “DOMESTIC STRUCTURE” ................................................... 127
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
x
4.1 Institusionalisasi R&D Militer ....................................................................... 127
4.2 Institusionalisasi Produksi Militer .................................................................. 135
4.3 Manajemen Ekonomi .................................................................................... 144
4.4 Kompleks Industri Militer China .................................................................... 149
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 171
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 174
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Analisa Sederhana ................................................................ 18
Gambar 2.1 Perluasan lingkup pengaruh PLAN sesuai dengan perubahan dalam
strategi maritim ................................................................................ 40
Gambar 2.2 Area pelatihan dan patroli PLAN .................................................... 63
Gambar 2.3 Basis dan pelabuhan China di Myanmar ......................................... 71
Gambar 2.4 String of Pearls” kehadiran PLAN di Samudra Hindia dan di Jalur
energi China ..................................................................................... 75
Gambar 3.1 Sistem organisasi penganggaran PLA ............................................. 78
Gambar 3.2 Anggaran pertahanan rasmi China dan rata-rata pertumbuhannya VS
Pertumbuhan PDB 1995-2011 ........................................................ 81
Gambar 3.3 Sumber/Jumlah teknologi militer dan senjata yang diekspor ke
China 1990-2010 ............................................................................. 84
Gambar 3.4 Kapal Induk China Shi Lang (83) .................................................... 95
Gambar 3.5 Kapal selam nuklir balistik (SSBN) PLAN terbaru Kelas-Jin (Tipe
094 ................................................................................................. 111
Gambar 3.6 Struktur kekuatan PLAN 1990, 2000, 2010 .................................. 119
Gambar 3.7 Skuadron PLANAF dan radius tempur pesawat tempur utama .... 120
Gambar 3.8 Distribusi kekuatan PLAN dalam tiga Armada Angkatan Laut .... 125
Gambar 4.1 Pengeluaran China untuk R&D ..................................................... 128
Gambar 4.2 Pengeluaran China untuk R&D militer (2003-2009)..................... 131
Gambar 4.3 Perubahan struktur organisasi industri pertahanan China ............. 137
Gambar 4.4 Perubahan struktur organisasional dalam industri pertahanan China
(1998)............................................................................................. 140
Gambar 4.5 Elemen-elemen RMA .................................................................... 150
Gambar 4.6 Kompleks Industri Militer China ................................................... 163
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Operasionalisasi Konsep ..................................................................... 17
Tabel 2.1 Evolusi doktrin PLA operasional/taktis dan strategi ........................... 32
Tabel 2.2 Pelatihan dalam lima cabang PLAN ................................................... 55
Tabel 2.3 Misi-misi anti pembajakan laut PLAN (2009-2011) ........................... 65
Tabel 3.1 Sistem senjata dan teknoologi militer yang dimpor China dari Rusia
dari tahun 1990-2010 .......................................................................... 82
Tabel 3.2 Sistem dan teknologi yang diakusisi oleh China dari sumber lain Rusia
(1990-2005) ........................................................................................ 86
Tabel 3.3 Kekuatan kapal perusak PLAN (1990-2010) ...................................... 96
Tabel 3.4. Kekuatan kapal fregat PLAN (1990-2010) ....................................... 100
Tabel 3.5 Armada kapal dukungan logistik PLAN ........................................... 105
Tabel 3.6 Kapal amfibi, kapal pendarat dan kapal penyapu ranjau PLAN (1990-
2010 .................................................................................................. 107
Tabel 3.7 Kekutan pertahanan pesisir PLAN tahun (1990-2010) ..................... 107
Tabel 3.8 Kekuatan kapal Selam PLAN (1990-2010)....................................... 109
Tabel 3.9 Kekuatan Angkatan Udara PLAN (1990-2010) ................................ 114
Tabel 4.1 Dana yang terkait dengan CMI ......................................................... 157
Tabel 4.2 Galangan kapal utama yang terlibat dalam konstruksi platform
PLAN.. .............................................................................................. 165
Tabel 4.3 Kapal militer yang diproduksi dalam galangan kapal China (1999-
2006) ................................................................................................. 166
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
1 Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHLUAN
1.1 Latar Belakang
Mantan Presiden China Mao Zedong pernah mengatakan, "Kekuatan
pemerintah keluar dari laras senapan." Pemimpin China saat ini belajar dengan baik
dari Mao, dimana mereka menjadi lebih percaya diri dan tegas untuk memodernisasi
militer China (PLA), terutama Angkatan Laut PLA (PLAN) yang menjadi salah satu
prioritas utama untuk China.
Modernisasi militer menjadi prioritas sebagai akibat untuk lima demonstrasi
firepower AS, Pertama, penggunaan AS senjata presisi dalam Operasi Badai Gurun
selama perang Teluk II pada tahun 1991, Perang Balkan oleh NATO pada tahun 1999
dan perang di Afghanistan pada tahun 2001-2002 dan Irak pada tahun 2003. Hal
tersebut memberikan pelajaran penting bagi para pemimpin politik dan militer China
bahwa ada kesenjangan yang besar antara militer China dan negara-negara Barat,
khususnya di bidang teknologi militer, lalu mendorong PLA untuk meningkatkan
kemampuan militernya.
Runtuhnya Uni Soviet telah membujuk para pemimpin China bahwa
perlombaan senjata dengan negara adidaya dunia hanya bisa menghambur-hamburkan
uang yang cukup untuk menimbulkan ancaman terhadap kekuasaan partai komunis.
Sebaliknya China memfokuskan upayanya untuk memperoleh senjata asimetris.
Pada tahun 1999, Perdana Menteri China Zhu Rongji menyebutkan bahwa
“ada kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan militer dan aktivitas tempur melalui
pengembangan teknologi modern, terutama teknologi tinggi dan mengembangkan
angkatan udara dengan prioritas pengembangan aerospace.” 1Laporan tahunan
Departemen Pertahanan AS pada kekuatan militer China, yang dirilis pada bulan
Agustus 2010, mengidentifikasi empat bidang pengembangan militer (yang
mengkhawatirkan), sistem rudal balistik (sistem rudal canggih anti-satelit militer,
sistem rudal dan anti-rudal balistik), kapal selam tempur baru, fokus pada proses
1Premier Zhu Rongji's Explanation of 10th Five-Year Plan Drafting, http://www.china.org.cn/e-15/15-3-g/15-3-g-
1.htm, , diakses pada 5. Nov.2011 pukul 10.15 WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
2
Universitas Indonesia
"informasisasi" yang menjelaskan bagaimana PLA perlu berfungsi sebagai satu
kekuatan, menggunakan sensor, komunikasi dan electronic dan cyber warfare. China
sekarang memiliki pengetahuan yang baik dari apa yang terjadi di Pasifik dengan
memiliknya kombinasi dari satelit, over-the-horizon radar, medium-range surface-
wave radars, pesawat pengintai dan sensor bawah air. Disamping itu China telah
memodernisasi angkatan laut dan angkatan udara melalui mengakuisisi sistem senjata
dan teknologi canggih. 2
Perkembangan ini menunjukkan langkah besar PLA dalam meningkatkan
kemampuan operasional dan meningkatkan kapasitas kelembagaan. Contoh-contoh ini
hanyalah beberapa buah dari lebih dari 15 tahun modernisasi militer berkelanjutan dan
terfokus di China. Anggaran militer terus meningkat sebesar 13% tiap tahun sejak
tahun 1999. Pemimpin China saat ini memberikan perhatian yang sama untuk
ekonomi, sosial, dan pertahanan nasional. Beijing telah memfokuskan kembali pada
memodernisasi angkatan bersenjatanya untuk mengikuti perkembangan secara
keseluruhan dalam beberapa tahun terakhir. Namun negara China semakin mampu
melakukan operasi militer di luar pantai atau lebih jauh dari perbatasan darat di
wilayah Asia-Pasifik.
Angkatan Laut China (People's Liberation Army Navy) yang disengkatakan
sebagai (PLAN) memulai proses modernisasi sejak berdirinya PRC tahun 1949
melalui bantuan Uni Soviet untuk mengembangkan teknologi pembangunan kapal
dilanjutkan pada era kemajuan ekonomi setelah mengakhiri era isolasi sejak tahun
1979 pada masa pemerintahan Deng Xiaoping. Tapi pembangunan dan modernisasi
PLAN yang berskala besar mulai pada tahun 1989 setelah peristiwa Tiananmen,
ketika kepemimpinan Partai Komunis memberikan prioritas kepada modernisasi
militer China, dalam rangka untuk mempromosikan pertahanan untuk melawan
ancaman yang dirasakan baik secara internal maupun eksternal.
Kemampuan PLAN ditengkatkan melalui mengakuisisi banyak sistem laut
asing antara sejak awal tahun 1990-an terutama pada periode 1992-1997, seperti kapal
selam Kilo konvensional dan kapal perusak tipe Sovremenney dari Rusia dan Selama
2 Department of Defense of the United States of America. Military Power of the People’s Republic of China:
Annual report to Congress, Washington, D.C., 2010, hal.1-4
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
3
Universitas Indonesia
periode rencana lima tahun, ke10 dan ke11 (2001-2010) PLA menunjukkan
peningkatan kemampuan untuk mengembangkan dan membangun kapal perang
modern dengan sistem senjata modern lebih mampu. Selama tahun 2000-an galangan
kapal China membangun jumlah cukup besar dari kapal perusak, kapal fregat, kapal
induk, kapal penyapu ranjau, kapal patrol. Kemampuan galangan kapal China terbukti
ketika berhasil untuk membangun LPD yang 20.000 ton tipe 071 dalam waktu sekitar
enam bulan pada tahun 2006. Selain itu, Pada tahun 2005 Perusahaan pembangunan
kapal China memulai pembangunan galangan kapal Jiangnan yang baru di Pulau
Changxing dekat Shanghai, Galangan kapal Changxing ini, setelah dilengkapi dengan
fasilitas akan menjadi galangan kapal terbesar didunia pada tahun 2015. 3
Proses modernisasi PLAN tak hanya melibatkan pembangunan dan pembelian
sistem senjata baru saja tapi proses ini mencakup modernisasi; Kelembagaan dan
reformasi sistemik, teknologi, dan kemampuan operasional dan tempur, perkembangan
dan R&D, anggaran, pengembangan strategi dan doktrin baru.
Pembangunan PLAN dilanjutkan bertahap-tahap dan diilustrasikan dengan
membangun beberapa jenis platform angkatan laut dengan sistem senjata dan
teknologi canggih yang termasuk generasi baru dari kapal perusak pertahanan udara
Luyang I dan II dan Luzhou, generasi kedua dari kapal frigat kelas kelas Jiangkai (Tipe
054A), kapal patroli kelas Houbei, kapal penyapu ranjau kelas Wochi dan Wozang, kapal
selam baru seperi kelas Song, Jin dan Yuan.
Selain itu, China meningkatkan investasi dalam bagian logistik dan kapasitas
dukungan. Pada tahun 2004 China membangun basis angkatan laut baru yang sangat
besar dan lengkap dengan dekat kota resor Sanya di pulau Hainan yang menjadi
markas angkatan lautnya, basis ini memiliki fasilitas bawah tanah untuk kapal selam
dan bisa menangani serangan kapal selam.
Di samping itu, China mampu untuk membangun 5 basis di luar daerah
teritorial untuk mempertahankan jalan perdagangannya dan untuk menjamin aliran
energi yang sangat penting buat China. Basis ini terletak sepanjang rute maritim
perdagangan dan energi di Samudra Hindia, dimana para pemimpin China sejak lama
3 Evan S. Medeiros, et al. A New Direction for China's Defense Industry, RAND Corporation, Santa Monica, CA,
2005, hal. 129.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
4
Universitas Indonesia
mengatakan bahwa itu Samudera Hindia bukan Samudera India. Strategi baru China
"Pearl Necklace Strategy" yang dirancang untuk menempatkan basis AL China
sepanjang pesisir Samudra Hindia, dan rute maritim ke Selat Malaka: Marao di
Maladewa, pulau Coco di Burma, Chittagong di Bangladesh dan Gwadar di Pakistan.
China juga menciptakan basis pesisir di Afrika dimana sekarang banyak investasi
China.4
Presiden China Hu Jintao telah menempatkan modernisasi angkatan laut dalam
prioritas pemerintahannya. China kini sedang memperbarui kapal perusak dan frigat
agar bisa berlayar lebih jauh serta berdaya serang lebih dasyat. China tampaknya
sudah meluncurkan kapal induk pertamanya tahun 2011. Selain itu, China sedang
mengembangkan kapal selam nuklir dengan misil balistik (SSBN) kelas Jin yang bisa
meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir dari bawah laut.
PLA berusaha untuk mempekerjakan kekuatan angkatan laut secara ketat jauh
dari wilayah maritimnya untuk mengamanakan jalur laut untuk energi dari Timur
Tengah sampai jalur pelayaran di Pasifik, di mana angkatan laut AS sejak lama
memainkan peran sebagai kekuatan dominan, demikian perluasan dalam kepentingan
nasional China mengakibatkan perluasan dalam jangkauan operasi dan misi PLAN
yang dirancang dalam strategi baru yang disebutkan "far sea defense".5 Para pengamat
dan pejabat militer negara asing melihat bahwa strategi ini mencermikan persiapan
untuk perang atas Taiwan atau membela pantai China. Sedangkan laksamana China
mengatakan China ingin mengamankan kapal komersial yang penting untuk
perekonomian negara Teluk Persia sampai Selat Malaka di Asia Tenggara, dan
menjamin keamanan energi dan jalur sumber daya dari Laut China Selatan dan Utara
Keinginan China untuk membangun kekuatan angkatan laut yang mampu
beroperasi pada jarak di luar daerah kepentingan tradisional-nya terutama melalui
pembangunan kapal induk Varyag pada tahun 2011 yang menunjukkan China bukan
sebagai kekuatan regional terbesar saja, tapi menunjukkan China sebagai kekuatan
militer global di masa depan.
4 Ben Blanchard, China defense budget to stir regional disquiet, http://www.marietta.edu/News/newspdfs/ZTR-
110409.pdf, diakses pada 5. Nov.2011 pukul 11.15 WIB. 5 Edward Wong. Chinese Military Seeks to Extend Its Naval Power, New York Times, 23.April.2010.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
5
Universitas Indonesia
1.2 Perumusan masalah
Dinamika persenjataan Angkatan Laut China menjadi prioritas utama untuk
kepemimpinan politik dan militer China dimana beberapa kali Presiden China Hu
Jintao berbicara secara terbuka selama tahun 2011 tentang angkatan laut. Pada
pertemuan delegasi dalam pertemuan Partai Komunis untuk angkatan laut pada tahun
2007, Hu Jintao mengatakan, “Kita harus berusaha untuk membangun angkatan laut
yang kuat yang sesuai dengan kebutuhan misi sejarah militer kita dalam abad baru ini
dan pada tahap baru ini”6. Pada bulan Desember tahun 2011, Presiden HU
berkomentar untuk pertama kalinya pada ambisi Angkatan Laut China “PLAN harus
mempercepat pembangunan dan mempersiapkan untuk perang”. HU mendesak
pembangunan angkatan laut yang kuat yang siap "setiap waktu" untuk perjuangan
militer dan meningkatkan persiapan pasukan dengan kapabilitas Blue Navy. 7
Selama dekade terakhir, China telah melakukan upaya modernisasi dan
pembangunan militer, dengan menyediakan PLAN dengan kemampuan teknologi.
China secara aktif memodernisasi doktrin, organisasi, dan sistem pelatihan dengan
tujuan akhir pengembangan kekuatan profesional. Sementara ada keperluan untuk
mengoperasionalisasi kekuatan modern yang mampu untuk melaksanakan misi baru
dan lebih menantang.
Perluasan dalam kepentingan nasional dan perubahan revolusioner dalam
peperangan dibawa oleh persenjataan jarak jauh dan presisi, kepemimpinan di Beijing
mulai melihat angkatan laut sebagai komponen semakin kritis terhadap struktur
keamanan nasional China untuk mendukung tujuan Beijing tentang Taiwan, untuk
menolak akses ke wilayah musuh selama masa krisis, dan untuk melindungi garis
komunikasi laut yang vital. Dengan demikian, kekuatan maritim menjadi kunci untuk
6 China's Leader Hu Jintao Tells Chinese Navy To Prepare For War,
http://www.thefloridanewsjournal.com/2011/12/07/chinas-leader-hu-jintao-tells-chinese-navy-prepare-war , diakses
pada 6. Nov.2011 pukul 16.30 WIB 7 “Blue Water”capability,
http://www.democraticunderground.com/discuss/duboard.php?az=view_all&address=364x2989581,6. Nov.2011
pukul 13.14 WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
6
Universitas Indonesia
masalah keamanan China. Pada akhir 1990-an, Beijing memulai sebuah program
untuk membangun angkatan laut modern dalam waktu yang relatif singkat.
Sejak akhir 1990-an, PLAN telah membeli peralatan militer dari luar negeri,
membangun platform angkatan laut yang semakin kompleks di China dan membuat
upgrade besar untuk kapal yang lama. Sebagian besar upaya ini berpusat di sekitar tiga
bidang yaitu, peperangan anti-permukaan: melalui pengakuisisian jumlah kapal selam
yang mampu menembakkan rudal jelajah anti-kapal (ASCM), Pertahanan udara untuk
angkatan laut yang secara historis mengalami kelemahan dalam PLAN, demikian
PLAN mengakusisi beberapa jenis baru kapal perusak yang mampu dalam pertahanan
udara seperti Luyang II dan Luzhou yang dilengkapi dengan rudal permukaan-ke-
udara dan teknologi canggih yang mirip dengan teknologi barat, Force Projection:
China telah meningkatkan kemampuan pengisian berlangsung dengan 67%, yang
memungkinkan lebih memelihara kelestarian operasi jauh dari pantai.
Penelitian ini pada dasarnya akan diarahkan untuk melihat dinamika
persenjataan PLAN dan arahnya sebagai proses modernisasi atau pembangunan build-
up, dimana PLAN menjadi kekuatan terbesar di kawasan Asia timur dan kekuatan
maritim kedua di dunia setelah AS dengan pertumbuhan dalam ukuran dan kualitas.
Selain itu, China memiliki kekuatan yang semakin modern dan mampu yang
diproduksi sendiri atau diimpor seperti kapal perusak, frigat, kapal patroli rudal, dan
kapal selam dan yang palin mutakhir kapal induk.
Dalam penelitian ini juga akan meninjau latar belakang dinamika persenjataan
PLAN dalam hal ekspansi kekuatanny. PLAN menjadi prioritas untuk para pemimpin
politik dan militer China dimana PLAN mendapat lebih dari satu sepertiga dari
anggaran militer China, hal ini mencerminkan prioritas angkatan laut untuk Bejing
sebagai alat keamanan nasional, dimana anggaran militer China yang rasmi mencapai
($US91.5 miliar) pada tahun 2011.8 Selain itu, akusisi senjata baru dengan sistem
rudal yang canggih, perubahan dalam strategi dan perkembangan dalam kemampuan
tempur, logistik dan operasional yang memungkinkan PLAN untuk menjadi aktif di
8 Ben Blanchard, China defense budget to stir regional disquiet, http://www.marietta.edu/News/newspdfs/ZTR-
110409.pdf , diakses pada 3. Nov.2011 pukul 13.38 WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
7
Universitas Indonesia
luar wilayah maritimnya untuk meliputi kepentingan keamanan, ekonomi dan energi
jauh dari aliran maritim nasional sampai Samudra Hindia dan Pasifik.
Analisa dinamika persenjataan dalam AL China dijelaskan melalui
menganalisa aspek-aspek dan faktor-faktor domestik yang mengakibatkan dan
mengarahkan proses dinamika persenjataan PLAN seperti deminsi ancaman internal
(Pemisahan Taiwan), politik domestik dan dimensi ekonomi dan energi, hubungan
sipil-militer dll, dimanan dinamika persenjataan dihasilkan dari kekuatan pendorong
internal. Dengan demikian pertanyaan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Mengapa AL China melakukan modernisasi/build up dalam dinamika
persenjataan pada periode 1990-2011?
1.3 Metodologi Penelitian
Dalam menjawab pertanyaan penelitian, penulis akan menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data nomirus yang diolah dengan metode statistika. Pada
dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan dengan logika deduktif yang dimulai
dengan topik yang umum/general, lalu disempitkan menjadi pertanyaan penelitian dan
hipotesis, dan terakhir menguji hipotesis dengan menggunakan bukti-bukti empirik.
Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau
signifikansi hubungan antar variable yang diteliti. Jenis penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik atau dengan cara lain dari
kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitiannya.
Pertanyaan penelitian mengambarkan hubungan antara variabel-variabel yang
memiliki hubungan kausalitas. dan memakai cara experimental, deskripsi, survei, dan
menemukan korelasional anatar variabel-variabel serta menggunakan model-model
matematis melalui menggunakan teori-teori. Teori adalah serangkaian bagian atau
variabel, definisi, konsepsi, proposisi dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel.9 Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan
9 John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, Sage, London, 1993, hal 120
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
8
Universitas Indonesia
kausalitas (sebab dan akibat) antara dua atau lebih variabel. Yang diharapkan dengan
metode ini, untuk penjelasan ilmiah tentang dampak dari faktor-faktor internal
(politik, ekonomi dan konflik) di China sebagai kekuatan pendorong bagi proses
dinamika persenjataan dalam AL China PLAN, dengan menggunakan model struktur
domestik.
Kebutuhan data yang diperlukan akan dipenuhi dengan memanfaatkan sumber
data sekunder yang berupa literatur, koran, jurnal, artikel, data-data dari internet serta
laporan maupun tulisan-tulisan yang relevan dengan permasalahan ini.
1.4 Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian serta analisa mengenai dinamika persenjataan AL dan militer China
sudah cukup banyak dilakukan dalam konteks yang beraneka ragam, sumber pustaka
pertama yang akan dianalisa adalah buku yang berjudul “Chinese military power”
(2003), buku ini merupakan sebuah laporan yang dibuat oleh Satuan Tugas untuk
Council on Foreign Relations, buku ini secara umum memaparkan mengenai untuk
mengukur pengembangan kekuatan militer China, buku ini memberikan latar belakang
yang komprehensif pada semua bagian PLA, perang informasi, hubungan sipil-militer,
lingkungan keamanan nasional China, proses anggaran PLA, dan industri pertahanan
China, serta pada situasi politik dan militer di Selat Taiwan. di samping itu,
menganalisa modernisasi dalam konteks politik, ekonomi, dan teknologi militer.
Buku ini mengidentifikasi indikator-indikator dalam proses modernisasi militer
China, indikator-indikator ini dikategorikan dalam lima kategori: komando, kontrol,
komunikasi, komputer, intelijen, pengawasan, dan pengintaian (C4ISR), operasi
bersama; operasi tempur presisi, dukungan tempur, dan pelatihan. Unsur-unsur
modernisasi PLA dibentukkan dalam tiga kategori: (1) pengembangan, pembelanjaan,
akuisisi, teknologi senjata baru, (2) pengembangan konsep-konsep operasional yang
baru dan doktrin war-fighting baru untuk “deployment” dan “employment” senjata ini
(yaitu, penggunaan senjata-senjata baru), dan (3) reformasi kelembagaan yang
diperlukan untuk dapat merealisasi dua kategori pertama. Relevan dengan penelitian
yang dilakukan penulis buku ini sangat bermanfaat dalam penelitian ini untuk
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
9
Universitas Indonesia
mengerti proses dan indikator modernisasi sampai tahun 2003, dan memberi sebuah
gambaran tentang linkungan, kekuatan pendorong, tujuan dan motif modernisasi dan
reformasi militer China termasuk AL yang domestik dalam konteks politik, ekonomi,
dan teknologi militer, di mana China mempromosikan pembangunan ekonomi dan
integrasi yang lebih besar ke dalam ekonomi dunia, menjaga stabilitas politik, dan
mempertahankan integritas wilayah, termasuk memperoleh kemampuan militer yang
dirancang untuk mempertahankan kedaulatan China dan kepentingan teritorial dan
untuk mencegah pencapaian Taiwan untuk kemerdekaan politik. Kemampuan ini juga
dimaksudkan untuk mencegah, menunda, atau memperumit upaya AS untuk campur
tangan atas nama Taiwan. Selain itu, modernisasi militer diharapkan untuk
meningkatkan prestise internasional China.10
Buku lain yang cukup menarik yang berjudul “China's rise: challenges &
opportunities” (2008). Dalam Chapter 9 yang berjudul “China’s military
modernization” Penulis mengembalikan terjadinya modernisasi militer China ke dua
faktor (1) revisi dan penilaian pemimpin tentang situasi keamanan nasional (transisi
dalam konsep keamanan nasional China), (2) sifat perubahan dalam modern warfare.
Buku ini mengidentifikasi elemen-elemen dasar untuk modernisasi militer China
dalam tiga kategori (I) pembangunan, pembelian, akuisisi, dan penggunaan sistem
senjata baru, teknologi, dan kemampuan tempur, (II) Kelembagaan dan reformasi
sistemik, (III) Pengembangan doktrin war-fighting baru. Penulis melanjutkan tentang
kurang transparansi dalam proses modernisasi militer China dan mengidentifikasi
enam sumber pengkhawatiran akibat kurang transparansinya China; (1) moderinsasi
militer China didorong oleh kebangkitan ekonomi dan politik China dalam rangka
internasional sedangkan secara regional China sampai sekarang belum mampu
menyelesaikan sengketa teritorial dengan negara-negara tetangganya seperti Jepang,
Korea Selatan dll, (2) peningkatan militer China akan membuat PLA kekuatan militer
yang mempunyai kapabilitas operasional terbesar di kawasan Asia-Pasifik (3)
kapabilitas tempur yang baru dan teknologi pendukung yang menjadi sebuah
tantangan untuk militer AS, dimana PLA menjadi pesaing, (4) perbedaan dalam
10
Harold Brown, Joseph W. Prueher, dan Adam Segal. Chinese Military Power: Independent Task Force Report,
Council on Foreign Relations, New York, 2003, hal.15-39
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
10
Universitas Indonesia
pandangan mengenai pendekatan transparansi dalam urusan militer antara AS dan
China terus menjadi sumber frustrasi dan kadang-kadang saling ketegangan dalam
hubungan militer (5) ketidakpastian tentang negara dan sifat dinamika sipil-militer
China. Selanjutnya, penulis menggambarkan modernisasi militer China di masa depan
dan mendeskripsikan responnya AS terhadap modernisasi militer China. Relevan
dengan penelitian yang dilakukan penulis tulisan ini bermanfaat dalam rangka
konseptual untuk mengidentifikasi karakteristik proses modernisasi militer.11
Michael S. Chase dalam karyanya yang berjudul “China’s growing naval
power” (2010), melihat bahwa AL China PLAN bertumbuh dalam ukuran dan kualitas
sesuai dengan keperluan ekonomi dan energi dan ia ikut langkah modernisasi yang
akan menunjukkan China sebagai kekuatan maritim global. Chase
mengidentifikasikan perubahan dalam PLAN seperti berikutnya; (1) pembangunan
strategi baru dimana wilayah kepentingan maritim China memperluas dari tahun
(1949-1980) meliputi semua wilayah pesisir di laut Kuning, dari tahun (1980-2000)
meliputi perairan dalam dan sekitar "rantai pulau pertama," dari Jepang ke Kepulauan
Ryukyu ke Taiwan ke Filipina ke Borneo, dari tahun (2004-sekarang) militer China
mulai "Misi Bersejarah Baru" dan perkembangan selanjutnya dari konsep "Tugas
Militer beragam." Pendekatan ini tidak hanya memungkinkan PLAN untuk
meningkatkan kemampuan tempurnya, tetapi juga untuk merespon tantangan
keamanan non-tradisional melalui keterlibatan dalam far seas operations. (2) senjata
baru, PLAN memiliki kekuatan yang semakin modern dan mampu yang diproduksi
sendiri atau diimpor. PLAN mengalami perkembangan penting dalam jumlah
beberapa jenis platform, seperti kapal perusak, frigat, kapal patroli rudal, dan kapal
selam, kapal pengisian, kapal amfibi, dan kapal rumah sakit. (3) Latihan dan
operasional, dimana strategi maritim yang abru bersama peningkatan kapabilitas
militer memungkinkan PLAN melakukan operasi jauh dari wilayah maritimnya seperti
patroli di Laut China Selatan dan di Laut Jepang dan lebih jauh yang dilaksanakan di
11
C. Fred Bergsten, et al. China's Rise: Challenges and Opportunities, Peterson Institute for International
Economics and Center for Strategic and International Studies, Washington DC., 2008, hal 191-200
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
11
Universitas Indonesia
Teluk Aden pada tahun 2008, dan misi-misi yang lain yang termasuk dalam kegiatan
“soft power” China di Afrika dan Timur Tengah.12
Buku lain untuk Stephen J. Flanagan dan Michael E. Marti berjudul “The
People’s Liberation Army and China in Transition” (2003). Buku ini mengevaluasi
tren-tren utama dalam masyarakat China, kebijakan keamanan nasional, dan urusan
militer dengan generasi keempat pemimpin nasional yang berkuasa melalui
mempertimbangkan transisi politik dan militer di China selama 2002-2003 dan
implikasinya untuk China dalam hubungan sipil-militer dan hubungan luar negeri
dengan AS dan kebijakan pertahanan. Buku ini mengkaji dampak nasionalisme yang
tumbuh dalam politik China dan PLA, dan memberikan pemahaman untuk peran PLA
dalam masyarakat China melalui melihat doktrin, strategi, dan struktur angkatan dalm
PLA. Selain itu, Buku ini memberikan penilaian kritis dari kemampuan saat ini dan
proyeksi yang penting untuk spekulasi informasi tentang tujuan masa depan. Buku ini
juga membahas konsep keamanan nasional China dan doktrin militer dan strategi
untuk memahami penentu utama perencanaan militer dan operasi, dan prospek AS dan
China dan akhirnya menulis menunjukkan dua jalur yang berbeda untuk hubungan
AS-China.13
Yoram Evron dalam karyanya yang berjudul “China’s Military Build-up in the
Early Twenty-first Century: From Arms Procurement to War-fighting
Capability”(2010). Karya ini memfukuskan perubahan dalam proses modernisasi
militer China. Sesuai dengan Evron sistem senjata sebuah negara tergantung pada
kondisi dasar militer negara, termasuk doktrin pertahanan, lingkungan keamanan dan
organisasi militer. Sistem senjata yang berteknologi canggih perlu adanya R&D sangat
kompleks dan maju dan teknologi ambisi. Tren pengadaan militer China pada dekade
terakhir terbentuk dalam dua aspirasi, aspirasi peningkatan untuk militer build-up
dimana dimensi ancaman masih berlaku. Kedua, dan aspirasi kemandirian, dimana
meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan akses ke sarana teknologi dan
12
Michael S. Chase. China’s Growing Naval Power, The Progressive Policy Institute, Washington, DC., December
2010, hal.1-4 13
Stephen J. Flanagan, Michael E. Marti, eds., The People’s Liberation Army and China in Transition, Center for
the Study of Chinese military affairs, Washington, D.C., August 2003, hal.3-26
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
12
Universitas Indonesia
keuangan, nasionalisme yang muncul, dan daya tahan lama yang dari embargo militer
Barat.14
Buku lain yang cukup menarik yang berjudul “The People’s Liberation Army
Navy: A modern navy with Chinese characteristic” Buku ini menyajikan gambaran
yang komprehensif tentang angkatan laut China dari beberapa aspek seperti, sejarah,
peran dan misi, struktur komando dan transisi dalam kepemimpinan. Selain
menentukan pertumbuhan dalam kemampuan militer dan fokus pada kualitas bukan
kuantitas dengan memberikan penjelasan tentang senjata baru yang diproduksi dan
program persenjataan, yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan Angkatan Laut China dengan mengembangkan platform multi-misi, dan
mengembangkan kekuatan permukaan PLAN dan modernisasi dalam Angkatan Udara
PLAN (seperti pesawat Fixed-wing, Helikopter). Selain itu meningkatkan kemampuan
Anti-Akses dan menginvestasi dalam industri militer maritim (seperti Ranjau laut,
Pesawat Udara Tanpa Pemandu UAV). Di samping itu berkaitan menunjukkan proses
peningkatan profesionalisme personel melalui pelatihan dan pengembangan operasi
gabungan joint operation. Selain itu, Buku ini mengidentifikasi tren dalam
pengembangan dan pembangunan dalam angkatan laut China dan menentukan bentuk
kekuatan maritim China di masa depan. Relevan dengan penelitian yang dilakukan
penulis tulisan buku ini bermanfaat dalam menganalisa ini dalam kekuatan dan
kemampuan PLAN dan mengidentifikasi tren dalam dinamika persenjataan di
dalamnya.15
1.4.2. Konsep Utama
Untuk menganalisa dinamika persenjataan dalam AL China akan memakai
Model Domestic Structure. Dalam bukunya Buzan The arms dynamic in world
politics, Buzan mengidentifikasi dua model untuk menjelaskan dinamika persenjataan,
yang pertama model Action-reaction di mana faktor dari luar mendorong proses
pembangunan, peningkatan atau modernisasi persenjataan, model ini dipakai untuk
14
Yoram Evron. China's Military Buildup in the Early Twenty-first Century: From Arms Procurement to War-
fighting Capability, Working Papers No. 218, S. Rajaratnam School of International Studies, Singapore, December
10, 2010, hal.11-21 15
The Office of Naval Intelligence, The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, Washington DC, Agustus 2009
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
13
Universitas Indonesia
menjelaskan arm race antara negara dan pola persaingan antara negara. Model kedua
adalah model struktur domestik, dimana kekuatan dalam negeri menjadi kekuatan
pendorong dalam dinamika persenjataan dan proses modernisasi dan pembanguanan
kekuatan militer sebuah negara.
Model ini didasarkan pada gagasan dimana dinamika persenjataan dihasilkan
oleh kekuatan di dalam negara dan menjelaskan perilaku negara-negara terutama
dalam hal struktur domestik dan urusan internal. Model ini juga menjelaskan perilaku
negara dalam bidang aktivitas militer. Model struktur domestik ini terdiri dari
serangkaian faktor yang berinteraksi untuk membentuk kekuatan pendorong domestik
yang menjelaskan dinamika persenjataan dan mendorong pengembangan dan
modernisasi militer. Buzan mengidentifikasi faktor ini seperti berikutnya:
Institutionalization of military research and development (R&D)
Institutionalization of military production
Economic management
Electoral politics
The military-industrial complex
Organizational politics
The unifying and identity-creating roles of military threats, real & unreal
Civil war and internal repression
Faktor pertama dalam model struktur domestik adalah institutionalization of
military research and development (R&D). Pendirian R&D berjalan selaras dengan
revolusi teknologi, kita disini berbicara tentang R&D sipil dan militer yang menjadi
komponen sangat penting untuk negara untuk merealisasi swasembada senjata. Negara
tidak dapat menjadi produsen senjata tanpa membangun R&D militer yang permanen
dan meningkatkan industri militer-nya sendiri secara permanen. R&D biasanya terkait
dengan teknologi tinggi dimanan peningkatan pengeluaran untuk R&D militer akan
meningkatkan tingkat kemajuan teknologi.16
Faktor kedua, Institutionalization of military production, Institusionalisasi
R&D terkait secara erat dengan produksi militer. R&D dan produksi militer, dua-
16
Barry Buzan, Eric Herring. The Arms Dynamic in World Politics, Lynne Rienner Publishers, London, 1998,
hal.103-104
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
14
Universitas Indonesia
duanya terkait secara organisasi yang erat sama industri teknologi tinggi. Negera
produsen senjata menyadari bahwa tak dapat mempertahankan kapabilitas produksi
militer tanpa mempertahankan R&D yang permanen. Mempertahankan kapabilitas
produksi militer ini melibatkan memberikan dukungan pemerintah untuk semua
industri dasar yang produksi militer tergantung pada-nya. Kapabilitas produksi militer
ini disebut sebagai military-industrial base atau basis industri militer. Perluasan
dalam produksi dan industri militer mengakibatkan keterlibatan jumlah besar dari
orang sipil dalam proses industri militer. Di beberapa negara produsen senjata sektor
industri militer memperluas dan berkontribusi dalam PDB negara sebagai pendapatan
dari ekspor senjata.17
Faktor ketiga adalah manajemen ekonomi, aspek ini terkait dnegan anggaran
militer dan proses pembuat anggaran oleh sistem politik dimana anggaran ini
dipengaruhi dengan keperluan atau kepentingan domestik seperti politik atau ekonomi.
Negara akan meningkatkan anggaran militer untuk merangsang perekonomian melalui
meningkatkan subsidi untuk industri Hi-tech dan dengan memberi alasan keperluan
untuk keamanan militer negara. Faktor berikutnya adalah Electoral politics, Dimana
para kandidat dalam kampanye mereka berjanji untuk meningkatkan anggaran dan
pengeluaran militer. Faktor kelima adalah The military-industrial complex yang berati
kompleks industri militer, jaringan individu dan lembaga yang terlibat dalam produksi
senjata dan teknologi militer. Kompleks industri militer di suatu negara biasanya
mencoba untuk mengumpulkan dukungan politik untuk meningkat pengeluaran militer
oleh pemerintah nasional.18
Faktor lain dalam model struktur domestik adalah Organizational politics
dimana tekanan organisasi dan birokrasi untuk meningkatkan anggaran dan kekuatan
dalam proses pengambilan keputusan. Faktor ini, organisasi dan birokrasi memberikan
kontribusi yang signifikan dalam menentukan tingkat pendanaan dan bimbingan
program persenjataan. Faktor lain dalam Model struktur domestik merupakan The
unifying and identity-creating roles of military threats, real and unreal, dalm faktor
ini pemerintah yang mengalami kelemahan dalam stuktur politik akan menciptakan
17
Ibid., Buzan, hal.106 18
Ibid., Buzan, hal.107-109
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
15
Universitas Indonesia
ancaman potensial dan akan melebihi dimensinya, karena tanpa ancaman ini divisi dan
ketidakpuasan akan muncul sebagai prioritas dalam agenda politik, juga tanpa
ancaman akan sulit bagi elite politik untuk memerintah. Ancaman tersebut akan
menjadi kekuatan pendorong untuk dinamika persenjataan.19
Faktor internal terakhir dalam model stuktur domestik adalah Civil war and
internal repression, pada faktor ini dinamika persenjataan dan politik domestik
berinteraksi untuk menjadi sebuah jaminan untuk kesatuan dan identitas negara
melalui memasukkan ancaman external. Dengan demikian negara lemah akan terlibat
dalam dinamika persenjataan secara mendalam untuk tetap standby untuk menghadapi
oposisi melawan represi pemerintah.20
Ada kaitan erat antara model domestic structure dan technological imperative.
Institusionalisasi R&D militer merupakan bagian dari proses besar yang menghasilkan
imperatif teknologi. Kapasitas industri militer merupakan respon dan bagian dari
kondisi umum perubahan teknologi.21
“Modernisasi' menunjukkan suatu proses dari serangkaian upaya untuk
menuju atau menciptakan nilai-nilai (fisik, material, dan sosial) yang bersifat atau
berkualifikasi universal, rasional, dan fungsional. Secara lebih ringkas kita dapat
menggambarkan 'Modernisasi' sebagai semacam modernitas dalam banyak bidang
ekonomi, sosial, politik, ilmu, teknologi, industri, budaya dan militer. Dengan kata
lain menurut saya 'Modernisasi militer adalah proses pengembangan dan kemajuan
berbagai tingkat dan aspek militer untuk membuat sebuah transisi dari status militer ke
status lain lebih maju (defense-offense) untuk mempromosikan keamanan dan
pertahanan negara dan memperkuat postur militernya. Proses modernisasi terkait
dengan beberapa dimensi militer dengan aspek doktrin dan strategi pertahanan,
teknologi dan R&D, reformasi kelembagaan, latihan, profesionalisme dan tingkat
operasional dan anggaran pertahanan. Buzan dalam bukunya “The arms dynamic in
world politics” mengidentifikasi 3 bentuk yang dihasilkan oleh dinamika persenjataan;
(1) modernisasi dimana negara mengantikan senjata yang lama dengan senjata baru
tanpa gentian dalam jumlah senjata, (2) Arms build-up dimana negara meningkatkan
19
Ibid., Buzan, hal.109 20
Ibid., Buzan, hal.112 21
Ibid., Buzan, hal.122
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
16
Universitas Indonesia
jumlah senjatanya secara kualitas dan kuantitas, (3) Arms race dimana negara berusah
untuk memperoleh senjata baru untuk menciptakan sebuah keseimbangan dengan
negara persaing lainya dalam jumlah dan dalam kualitas senjata, jadi peningkatan
kekuatan militer ini terjadi sebagai reaksi untuk peningkatan kekuatan negara lain.
China terus berupaya untuk memodernisasi dan memperkuat pertahanan
nasional dan angkatan bersenjata dengan mengingat kepentingan strategis keamanan
nasional dan pembangunan. Pada Januari 2007, China membuktikan kekuatan
militernya dengan menghancurkan satelit di ruang angkasa dengan rudal berbasis.
Slain itu, dunia selalu memperhatikan anggaran militernya dimana anggaran
pertahanan China meningkat sebesar 12,7% untuk mencapai 601.1 miliar yuan
($US91.7 miliar) . pada tahun 2011. China terus meningkat pengeluaran pada
penelitian dan pengembangan, modernisasi kekuatan strategis dan baik diproduksi
sendiri maupun dibeli. Saat ini China merupakan salah satu kekuatan besar di dunia
dalam hal ekspansi militernya. China sedang mengembangkan teknologi baru,
membangun kemampuan tempur, meningkatkan senjata baru, melaksanakan reformasi
kelembagaan dan sistem pertahanan dengan pelatihan yang berkualitas, diversifikasi
sumber personil militer yang kuat dan cerdas, sumber alih daya yang digunakan untuk
pemeliharaan dan pengembangan organisasi militer, doktrin war-fighting baru dengan
teknologi tinggi. China juga berusaha untuk mengembangkan sebuah teori perang baru
dengan R&D-nya sendiri dan sistem operasi gabungan atau Joint Operation.
Dalam analisa modernisasi dan pemabngunan angkatan laut China akan
menggunakan model struktur domestik untuk Buzan yang melibatkan 3 tingkat analisa
yang termasuk politik, ekonomi dan konflik internal, sebagai kekuatan pendorong
internal yang mengakibatkan terjadinya modernisasi militer. Dalam penelitian ini,
peneliti akan menggunakan tingkat ekonomi untuk menganalisa fenomena ini. Tingkat
ekonomi dalam model struktur domestik melibatkan empat faktor yaitu,
institusionalisasi R&D militer, institusionalisasi produksi militer, military-industrial
complex China, manajemen ekonomi.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
17
Universitas Indonesia
Table (1.1) Operasionalisasi Konsep
Model Variabel Teori Definisi Indikator Kategori
Domestic
structure
Modernisasi
AL China
Modernisasi
AL China
Arms
dynamic
Buzan
'Modernisasi militer adalah
proses pengembangan dan
kemajuan berbagai tingkat dan
aspek militer untuk membuat
sebuah transisi dari status militer
ke status lebih maju (defense-
offense) untuk mempromosikan
keamanan dan pertahanan dan
memperkuat postur militernya.
Proses modernisasi terkait
dengan beberapa dimensi militer
dengan aspek doktrin dan
strategi pertahanan, teknologi
dan R&D, reformasi
kelembagaan, latihan,
profesionalisme dan tingkat
operasional dan anggaran
pertahanan
Doktrin dan
Strategi
Pertahanan
Blue
water
navy
Postur & gelar
pasukan
Sistem senjata
Anggaran
pertahanan
tarhadap
Arms
dynamic
Buzan
Model Domestic structure
didasarkan pada gagasan dimana
dinamika persenjataan dihasilkan
oleh kekuatan di dalam negara
dan menjelaskan perilaku
negara-negara terutama dalam
hal struktur domestik dan urusan
internal
Institusionalisasi
R&D Militer
Domestic
structure
Institusionalisasi
Produksi Militer
Military-
Industrial
Complex- China
Manajemen
Ekonomi
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
18
Universitas Indonesia
1.4.2.2Model Analisa Sederhana
I.4.2.3. Asumsi dan Hipotesa
Asumsi dalam penelitian ini antara lain adalah: Selama dekade terakhir China
mengalami proses pembangunan dan modernisasi kekuatan militer maritim serta
meningkatkan kemampuan militer angkatan lautnya PLAN.
Hipotesa dalam penelitian ini antara lain adalah: Modernisasi/Byild up
Angkatan Laut China PLAN terjadi karena didorong oleh faktor-faktor domestik
(politik, ekonomi dan konflik).
I.5 Tujuan dan Signifikansi Penelitian
I.5.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pengaruh faktor-faktor domestik
yang (ekonomi) di China dalam proses dinamika persenjataan dalam PLAN pada
tahun 1990-2011. Secara lebih rinci, penelitian ini bertujuan untuk:
i. Menjelaskan proses dinamika persenjataan dalam PLAN dan aspek-aspeknya.
ii. Mereview kekuatan militer PLAN serta mengidentifikasi bentuk dinamika
persenjataan dalam PLAN, apakah itu modernisasi atau Build/up atau dua-duanya.
Variabel Independen
Domestic structure
Institutionalization of military research
and development (R&D) /
Institutionalization of military
production / Economic management /
Electoral politics / The military-
industrial complex / Organizational
politics / The unifying and identity-
creating roles of military threats, real &
unreal / Civil war and internal repression
Variabel dependen
Modernisasi Angkatan
Laut China
Gambar (1.1) Model Analisa Sederhana
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
19
Universitas Indonesia
iii. Menunjukkan dan menganalisa faktor-faktor domestik yang mempengaruhi dan
mendorong dinamika persenjataan PLAN.
I.5.2 Signifikansi Penelitian
i. Memberi gambaran tentang proses pembangunan dan modernisasi PLAN dan
membantu dalam identifikasi status kekuatan militer PLAN saat ini.
ii. Memberikan kontribusi dalam kajian China serta kajian keamanan internasional
dimana peningkatan dalam Angkatan Laut China mempegaruhi kestabilan regional
dan ada kemungkinan mengakibatkan peningkatan negara lain untuk kekuatan
maritim-nya.
I.6 Sistematika Penelitian
Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan
permasalahan, tujuan dan signifikansi penelitian, kerangka pemikiran yang terdiri dari
tinjauan pustaka dan kerangka teori, operasionalisasi konsep, hipotesis, model analisis,
metode penelitian, dan sistematika penelitian
Bab II berisi pemaparan mengenai proses dinamika persenjataan PLAN
dalam dua aspek yaitu modernisasi dalam doktrin dan strategi pertahanan, dan postur
pertahanan.
Bab III melibatkan pembahasan mengenai dua aspek modernisasi dalam
dinamika persenjataan PLAN yaitu, anggaran pertahanan dan sistem senjata.
Bab IV mencakup analisa mengenai bagaimana faktor-faktor domestik
ekonomi mendorong proses dinamik persenjataan dalam PLAN pada tahun 1990-
2011.
Bab V adalah kesimpulan dan saran. Bagian ini memberikan kesimpulan
sebagai jawaban pertanyaan yang telah diajukan dalam bagian awal penelitian.
Kesimpulan diambil berdasarkan temuan dan ringkasan yang diperoleh dari bagian
pembahasan. Saran merupakan masukan bagi pembuat kebijakan maupun penelitian
selanjutnya.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
20
Universitas Indonesia
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
21 Universitas Indonesia
BAB II
MODERNISASI ANGKTAN LAUT CHINA
2.1. Latar Belakang
Sejak berdirinya China, militer dianggap sebagai komponen sangat penting
untuk memepertahankan kelangsungan hidup sistem politik China, dan dianggap
sebagai alat untuk memperkuat pemerintahan Partai Komunis China (PKC). Oleh
karena itu kepemimpinan China menempatkan modernisasi PLA sebagai prioritas
untuk mengatasi sejumlah tantangan internal dan eksternal dan untuk melindungi
kepentingan negara yang semakin meningkat khususnya dengan perkembangan
ekonomi.
Usaha pertama untuk memodernisasi militer mulai di era Mao Zedong, dimana
China memulai usaha awal untuk membangun industri militer terutama teknologi
rudal dan teknologi nuklir dengan bantuan dari Uni Soviet. Pada era Deng Xiaoping,
kebijakan Reformasi dan Keterbukaan yang diadopsi pada akhir tahun 1970-an
bersama dengan kegagalan dan kelemahan yang ditunjuk selam perang dengan
Vietnam pada tahun 1979 memaksa pemimpin China untuk mengakui kebutuhan
untuk memodernisasi PLA.
Perang Teluk II dan penghancuran tentara Irak oleh koalisi yang dipimimpin
oleh AS, dan penggunaan AS senjata presisi mencerminkan kesenjangan yang besar
antara militer China dan negara-negara Barat, khususnya di bidang teknologi militer
dan informasi. Sebagai akibatnya PLA menggantikan doktrin dan aspek operasi untuk
menjadi operasi gabungan, dan memacu perdebatan dalam PLA pada implikasi dari
revolusi dalam urusan militer yang membuat PLA berusaha untuk meningkatkan
kemampuannya melalui memperdalam keterlibatannya dalam perang informasi,
pertahanan udara, operasi tempur presisi dan kemampuan logistik.
Periode berikutnya China tetap memperhatikan pernag-perang yang terjadi
setelah Perang Teluk II sebagai landasan untuk membandingkan kekuatannya dengan
Barat. Perang Balkan pada tahun 1999, kampanye udara NATO melawan Serbia
memperhatikan China mengenai bagaimana kekuatan teknologi rendah bisa bertahan
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
22
Universitas Indonesia
melawan lawan yang unggul. Selain itu, Perang AS di Afghanistan pada tahun 2001-
2002, dan di Irak pada tahun 2003 memberikan pelajaran baru untuk para pengamat
PLA dimana mereka mendapatkan pemahaman lebih baik tentang implikasi dari
perang modern khususnya pelajaran tentang gunaan penerapan Unmanned Air Vehicle
(UAV) untuk operasi pengintaian dan menyerang, pasukan khusus untuk penargetan
presisi, dan integrasi operasi psikologis dengan operasi udara dan darat untuk
menargetkan komando dan komunikasi.22
China mulai modernisasi dengan serangkaian pengurangan kekuatannya yang
berjumlah lebih dari 4 juta, langkah ini dimulai pada tahun1980-an dan mengurangi
hampir satu juta,23
lalu selama tahun 1990-an, China mengurangi 500 ribu tentara dari
jumlah pasukannya yang berjumlah 3.19 juta dan mempensiunkan sejumlah besar
senjata usang yang termasuk hampir 10 ribu buah artileri, 1100 tank tempur, 2500
pesawat, dan 610 kapal.24
Kesadaran kepemimpinan China tentang kesenjangan teknologi dengan Barat
dan mengenai pergeseran dalam sifat perang modern munculnya modernisasi militer
China sebagai prioritas. Hal tersebut terbukti dalam modernisasi ketiga pada era Jiang
Zemin melalui skala besar modernisasi militer. Jiang Zemin pernah mengatakan
"Pembangunan peralatan militer merupakan tugas yang mendesak bagi persiapan
tempur militer, juga itu merupakan tugas strategis yang penting bagi perdamaian dan
stabilitas negara."25
Pada tahun 1993, Zemin mengumumkan strategi militer nasional
baru yang meluncurkan modernisasi militer terfokus dan berlanjut sampai saat ini.
Strategi modernisasi yang dibuat di bawah Jiang Zemin melibatkan pendekatan
komprehensif untuk modernisasi PLA yang melintasi setiap aspek dari aktivitas dalam
angkatan bersenjata. Pendekatan tersebut dapat dibagi menjadi tiga pilar reformasi dan
modernisasi, (i) pengembangan, pembelian, akuisisi, dan memposisi sistem senjata
22
Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China:
Annual report to Congress, Washington, D.C., 2005, hal. 18 23
Dennis J. Blasko, “Chinese Army Modernization: An Overview”, Military Review, Vol.85, No.5, Sep.-Oct. 2005,
hal 68. 24
China’s Military Modernization: Preparing for ‘Informatized’ Warfare, http://www.c3sindia.org/military/1696
20.3.2012 diakses pada 20.Mar.2012 pukul 13.38 WIB 25
China's military chief Jiang Zemin urges modernisation of weapons arsenal,
http://www.prisonplanet.com/articles/august2004/310804weaponsarsenal.htm diakses pada 20.Mar.2012 pukul
14.00 WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
23
Universitas Indonesia
baru, teknologi, dan kemampuan tempur, (ii) reformasi kelembagaan dan sistemik,
(iii) pengembangan doktrin warfighting baru. Tiga Pilar tersebut termasuk:
pengurangan ukuran kekuatan, perubahan struktur kekuatan, reformasi struktur dan
misi cadangan dan milisi, perubahan sistem personil, akusisi senjata baru, revisi
doktrin untuk mempersiapkan PLA untuk melawan dan memenangkan Local Wars
Under Modern High-Technology Conditions, perbaikan pada frekuensi, konten, dan
metode pelatihan militer dengan penekanan pada operasi gabungan, transformasi
sistem logistik PLA, peningkatan standar hidup semua prajurit dan modifikasi sistem
pendidikan profesional militer. Hal lain dapat dicatat pada era Zemin, modernisasi
teknologi ditempatkan sebagai pusat pengembangan untuk masa depan dan mulai
mengimpor banyak sistem senjata modern dari luar negeri.
Modernisasi di bawah kepemimpinan Hu Jintao dilanjutkan dengan
mempertahankan kebijakan yang ada sebelumnya dimana PLA melanjutkan
pengurangan jumlah tentara militer sementara memfokus pada mempromosikan
kemampuan teknologi dan untuk meningkatkan mobilitas, daya tembak, dan presisi
senjata dan peralatan PLA. Pada pasukan, tujuan utama Hu Jiantao dalam
melaksanakan peningkatan kemampuan militer adalah memiliki kekuatan militer yang
secara kuantitatif sedikit, namun secara kualitas memiliki kemampuan yang tinggi dan
didukung oleh teknologi yang modern. Pada saat yang sama, bergeser fokus dari
angkatan darat ke angkatan udara dan angkatan laut yang berteknologi lebih intensif.
Saat ini, modernisasi militer tetap prioritas untuk kepemimpinan politik dan
militer China. Pada tahun 2011 dalam pertemuan dengan Kongres Rakyat Nasional
(KRN) presiden China Hu Jintao menekankan bahwa pertahanan nasional dan
konstruksi militer tetap prioritas utama untuk China, ia juga menyerukan untuk
melanjutkan pengembangan kemampuan tempur PLA.26
Laporan tahunan
Departemen Pertahanan AS untuk Kongres yang berjudul “Military and Security
Developments Involving the People’s Republic of China 2011”, mengidentifikasi lima
bidang modernisasi dalam PLA yang terpenting yang termasuk rudal balistik dan rudal
jelajah, aspek-aspek modernisasi dalam Angkatan Laut PLA (PLAN) dan Angkatan
26
President Hu Jintao Joins Discussions With PLA Delegation, http://www.bjreview.com.cn/special/2012-
03/13/content_438189.htm diakses pada 21.Mar.2012 pukul 14.00 WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
24
Universitas Indonesia
Udara PLA (PLAF) yang meliputi teknologi dan platform baru yang diakuisisi, Space
and Counterspace Capabilities serta pengakuisisian teknologi pertahanan dan
kapabilitas Cyberwarfare.27
Selain itu, China meningkatkan pengeluaran pertahanan untuk mengakuisisi
senjata dan teknologi baru. Sejak tahun 1999, anggaran pertahanan China meningkat
sebesar 13% tiap tahun untuk memenuhi kebutuhan PLA dari teknologi, senjata dan
peralatan baru. Beijing telah memfokuskan kembali pada memodernisasi angkatan
bersenjatanya terutama angkatan lautnya yang mengalami perubahan dalam struktur
kekuatannya dan kemampuannya yang terlihat melalui memperluasnya operasi militer
yang dilaksanakan jauh dari pantainya dan daratannya yang tercerminkan dalam
operasi anti pembajak laut di Teluk Aden pada tahun 2008.
Proses modernisasi Angkatan Laut China mulai sejak berdirinya PRC tahun
1949 melalui bantuan Uni Soviet untuk mengembangkan teknologi pembangunan
kapal dilanjutkan pada era kemajuan ekonomi setelah mengakhiri era isolasi sejak
tahun 1979 pada masa pemerintahan Deng Xiaoping. Pada tahun 1985 terjadi
perubahan strategi pertahanan yang menekankan pada peperangan darat menjadi fokus
pada domain maritim, hal ini didorong oleh keyakinan para pengambil keputusan di
China bahwa invasi Uni Soviet kecil kemungkinannya. Perkembangan ekonomi
meningkatkan anggaran pertahanan dan meningkatkan jumlah anggaran yang
dialokasi untuk PLAN menjadi 20% dari anggaran pertahanan, hal ini memungkinkan
PLAN untuk mengakuisisi jumlah kapal selam konvensional dan pengembangan kapal
selam SSN dan SSBN, peningkatan jumlah rudal yang diluncurkan dari kapal serta
memproduksi kapal permukaan yang lebih besar. Pada tahun 1980-an PLAN
berkembang menjadi kekuatan maritim regional dan angkatan laut ke-3 terbesar di
dunia dengan beberapa kemampuan green-water navy.28
Pembangunan dan modernisasi PLAN yang berskala besar mulai pada tahun
1989 setelah peristiwa Tiananmen, ketika kepemimpinan Partai Komunis memberikan
27
Department of Defense of the United States of America, Military and Security Developments Involving the
People’s Republic of China 2011: Annual report to Congress, Washington, D.C, May 2011, hal.2-6 28
People's Liberation Navy – History, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/plan-history.htm diakses
pada 22.Mar.2012 pukul 9.30 WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
25
Universitas Indonesia
prioritas kepada modernisasi militer China, dalam rangka untuk mempromosikan
pertahanan untuk melawan ancaman yang dirasakan baik secara internal maupun
eksternal.
2.2. Modernisasi dan Pembangunan PLAN
Struktur kekuatan PLAN
Kekuatan maritim China saat ini terdiri dari 255.000 personil (termasuk 35.000
personil untuk kekuatan pertahanan pesisir, 65.000 infanteri angkatan laut/korps
marinir dan 56.000 personil terlibat dalam PLANAF),29
dan jumlah besar dari
platform. Sistem senjata dan peralatan militer dibagi dalam lima kategori termasuk
kapal-kapal permukaan, kapal selam, Angkatan udara PLAN, Korps Marinir, kapal
pesisir. Kekuatan PLAN dibagi dalam tiga armada angkatan laut yang termasuk:
Armada Laut Utara di Qingdao dan bertanggung jawab atas Selat Bohai, Laut Kuning,
dan bagian utara dari Laut China Timur. Armada Laut Timur, di Ningbo dan
bertanggung jawab atas sebagian besar Laut China Timur dan Selat Taiwan. Armada
Laut Selatan, di Zhanjiang dan bertanggung jawab atas Laut China Selatan.
Markas PLAN terletak di Beijing, di bawahnya ada empat depertemen
termasuk Departemen Markas PLAN, Departemen Politik PLAN, Departemen
Logistik dan Departemen Persenjataan.30
Kekuatan kapal selam PLAN dilengkapi dengan kapal selam bertenaga nuklir
rudal strategis, kapal selam serangan konvensional. Kekuatan kapal permukaan terdiri
dari kapal induk, kapal perusak, fregat, kapal rudal. Angkatan Udara PLAN
(PLANAF) terdiri dari pesawat tempur, pengebom, pesawat pengintai, pesawat patroli
dan helikopter. Korps Marinir terorganisasi dalam beberapa brigade laut yang terdiri
dari marinir, pasukan lapis baja amfibi, pasukan artileri, insinyur dan pasukan
pengintai amfibi. Sedangkan kekuatan pertahanan pesisir terorganisasi dalam resimen
29
Kerry Plowright. People’s Liberation Army Navy ships (Fact sheet), Time of Flight, 2008, hal.2 30
Op.cit, The Office of Naval Intelligence, hal.12,13
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
26
Universitas Indonesia
rudal pesisir dan resimen artileri antipesawat dan terdiri dari rudal pantai-ke-kapal,
artileri antipesawat dan pasukan artileri pantai.31
Presiden Hu Jintao mengutamakan modernisasi PLAN sebagai prioritas dalam
proses pengembangan militer. Pada bulan April 2008 pada kunjungannya ke basis
Sanya, Presiden Hu Jintao menyerukan untuk membangun angkatan laut yang kuat
dan untuk mempercepat pembangunan kapal.32
PLAN mulai mengambil peran yang
lebih besar dalam membela kepentingan nasional kunci dan dalam melindungi dan
menciptakan citra serta prestise negara dan untuk melindungi keamanan negara dan
menjaga hak-hak maritim. Di samping itu modernisasi dianggap hal yang vital untuk
menghadapi ambisi Taiwan yang semakin independen sebagai ancaman integritas
teritorial.
Saat ini, upaya modernisasi angkatan laut China mencakup jumlah luas dari
program akuisisi senjata, termasuk program untuk kapal selam, kapal induk, kapal
perusak, fregat, kerajinan patroli, kapal amfibi, kapal penyapu ranjau, kapal rumah
sakit, dan anti kapal rudal balistik, rudal jelajah anti-kapal, rudal jelajah serangan
darat, rudal permukaan-ke-udara, ranjau, pesawat tempur, pesawat tanpa awak UAV,
sistem C4ISR pendukung. Beberapa program akuisisi telah menarik minat tertentu dan
dibahas lebih lanjut secara rinci di Bab III. Upaya modernisasi angkatan laut China
juga mencakup reformasi dan peningkatan dalam doktrin, angkatan laut, kualitas
personil, pendidikan dan latihan, pemeliharaan dan logistik.
2.2.1 Doktrin dan Strategi Pertahanan Doktrin militer adalah ekspresi ringkas tentang bagaimana pasukan militer
terlibat dalam kampanye, operasi besar, pertempuran, dan pertunangan.33
Dalam
istilah modern, doktrin militer “adalah tingkat perencanaan militer antara strategi
nasional dan taktik tingkat unit, teknik dan prosedur” atau Doktrin militer
menyediakan cara pikir bersama tentang masalah-masalah militer, tetapi doktrin tidak
31
The PLA Navy, http://www.chinadaily.com.cn/60th/2009-08/26/content_8619516.htm, diakses pada 22.Mar.2012
pukul 14.00 WIB 32
Michael Richardson. China’s naval power ambition shapes up, Institute of Southeast Asian Studies, 25 December
2008, hal.2 33
Land Power, http://www.globalsecurity.org/military/ops/land.ht, diakses pada 1.Apr.2012 pukul 10.30WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
27
Universitas Indonesia
menyediakan cara untuk memcahkan masalah militer. Sedangkan strategi pertahanan
didefinisikan sebagai “nama kolektif untuk perencanaan pelaksanaan peperangan. Carl
von Clausewitz mengidentifikasi strategi militer sebagai "penggunaan pertempuran
untuk mendapatkan akhir perang." 34
Dalam konteks China, doktrin militer China terpengaruhi oleh sejumlah
sumber termasuk tradisi militer China klasik ditandai dengan strategi seperti Sun Tzu
dan strategi modern yang diciptakan oleh Mao Zedong, bersama dengan pengaruh
Barat dan Soviet. Salah satu ciri khas dari ilmu militer China merupakan fokus pada
hubungan antara militer dan masyarakat serta menunjukkan kekuatan militer sebagai
salah satu bagian dari strategi besar yang komprehensif.35
Di samping konsep doktrin
pertahanan dan strategi, ada konsep doktrin operasional yang berdominasi saat ini,
konsep doktrin operasional memandu pengunaan kekuatan militer dalam operasi. Dari
Segi strategi, David M. Finkelstein dalam tulisannya China's national military
strategy membedakan dua jenis strategi China yang pertama strategi keamanan
nasional yang termasuk kedaulatan, modernitas, dan stabilitas. Yang kedua, strategi
militer nasional yang bertujuan untuk melindungi PKC dan menjaga stabilitas,
mempertahankan kedaulatan dan mengatasi agresi, dan memodernisasi militernya dan
membangun bangsa.36
Perkembangan dalam doktrin pertahanan China terlihat secara jelas selama
tujuh dekade terakhir melalui sekitar lima tahap yang terkait dengan perubahan dengan
lingkungan keamanan China. Selama tahun 1920, 1930, dan 1940-an, PRC berjuang
untuk bertahan hidup dalam perang melawan pasukan Kuomintang dan Jepang.
Selama tahun 1950, 1960, dan 1970-an, PRC prihatin tentang invasi berskala besar
dari AS awalnya dan kemudian dari Uni Soviet. Pada tahun 1980 China tidak lagi
peduli tentang invasi skala besar, tetapi mulai menulis tentang kemungkinan "perang
lokal di bawah kondisi modern" dalam konteks perang terbatas dengan Vietnam pada
tahun 1979. Setelah Operasi Badai Gurun tahun 1991, China mulai mengacu pada
"perang lokal di bawah kondisi teknologi tinggi" dan, sejak tahun 2004, China
34
Evolution of China's military doctrine/strategy, http://www.chinahistoryforum.com/index.php?/topic/9927-
evolution-of-chinas-military-doctrinestrategy/ , diakses pada 1.Apr.2012 pukul 11.30WIB 35
Les Etats-Unis inquiets du développement de la capacité nucléaire chinoise. In Le Monde, 25 May 2007 36
David M. Finkelstein, China’s National Military Strategy. In James C. Mulvenon, Richard H. Yang, eds., The
People’s Liberation Army in the Information Age, RAND Corporation, Santa Monica, CA, July 1999, hal.101
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
28
Universitas Indonesia
menggambarkan jenis konflik yang sedang mempersiapkan sebagai " perang loka yang
informationized”, lima tahap itu (lihat Tabel 2.1):
Perang rakyat (1935-1979)
Perang rakyat di bawah kondisi modern (1979-1985)
Perang lokal (1985-1991)
Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi (1991-2004)
Perang lokal dalam kondisi informationization (2004-sekarang).37
Perang rakyat (1935-1979)
Doktrin "perang rakyat" dan strategi “pertahanan aktif" adalah dua komponen
fundamental dari pemikiran militer Mao Zedong. Perang Rakyat menunjukkan visi
yang paling tradisional dan berasal dari doktrin Mao Zedong. Doktrin Perang Rakyat
merupakan hasil dari pelajaran dari Perang Perlawanan terhadap Jepang (1937-1945).
Doktrin ini memfokuskan pada memanfaatkan keuntungan dalam populasi dan
geografi dalam skenario mempertahankan wilayahnya sendiri terhadap invasi darat
melalui perang gerilya panjang dengan pasukan dan milisi besar. Dari perspektif
politik, doktrin ini menggambarkan sifat revolusioner PLA dan hubungan unik antara
PKC dan militer. Doktrin perang rakyat dianggap sebagai pertahanan kontinental
didasarkan pada kerjasama antara pasukan militer reguler dan irregular (tentara dan
rakyat).
Dari segi operasional, perang rakyat merupakan jenis perang atrisi berdasarkan
pada mobilitas dan jenis taktik gerilya lainnya.38
Dalam fokusnya Mao pada perang
gerilya, ia menekankan tiga kombinasi kekuatan militer yang termasuk unit tentara
reguler, pasukan tentara lokal, dan milisi rakyat. Mao mengindefinisikan Pertahanan
Aktif sebagai “tindakan taktis ofensif dengan strategi defensif”.39
Definisi tersebut
37
Nikolaos Diakidis. An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War Era: What Role for Bilateral
Defense Cooperation with Russia?, Piraeus, December 2009, hal.7 38
Alexander Chieh, cheng Huang. Transformation and Refinement of Chinese Military Doctrine: Reflection and
Critique on the PLA's View. In James C. Mulvenon, Andrew N. D. Yangon, eds., Seeking Truth From Facts: A
Retrospective on Chinese Military Studies in the Post-Mao Era, RAND Corporation, Santa Monica, CA, 2001,
hal..132 39
Doctrine Overview, http://www.fas.org/nuke/guide/china/doctrine/overview.htm , diakses pada 3.Apr.2012 pukul
10.30WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
29
Universitas Indonesia
berbeda dengan konsep pertahanan pasif di mana negara mungkin akan mengambil
posisi strategis defensif, tetapi tetap harus menggunakan cara-cara ofensif untuk
mencapai tujuan defensif. Dalam konteks perlawanan Jepang, Mao menyatakan bahwa
“pertahanan aktif dapat disebut sebagai pertahanan ofensif, dan juga ini juga bisa
disebut pertahanan kampanye yang tegas...yaitu pertahanan menggunakan serangan
dan serangan balasan (counterattack)”40
Doktrin Pertahanan Rakyat berdominasi
selama tahun 1950-an sampai 1970-an.
Perang rakyat di bawah kondisi modern (1979-1985)
Pada akhir tahun 1970-an doktrin PLA telah mengalami revisi substansial
akibatnya muncul doktrin baru “Perang rakyat di bawah kondisi modern”. Doktrin ini
memelihara tradisi Mao tetapi memungkinkan mengadaptasi strategi militer dan taktik
untuk kebutuhan perang konvensional dan nuklir modern. Doktrin ini
memperhitungkan adaptasi dalam strategi dan taktik yang diharuskan oleh kemajuan
teknologi dalam persenjataan. PLA menekankan operasi militer menggunakan taktik
gabungan untuk penggunaan paling efektif struktur kekuatan saat ini dan melengkapi
angkatan bersenjata dengan sistem senjata yang lebih maju di masa depan.
Perang lokal (1985-1991)
Perubahan dalam lingkungan kemanan China dengan penurunan ancaman dari
Uni Soviet, Perencana militer China memfokus pada persiapan dan pelaksanaan
perang lokal yang terbatas dimana terjadi peluncuran rudal strategis non-nuklir yang
tidak memiliki efek langsung pada target politik dan militer penting, tetapi berfungsi
sebagai peringatan terhadap eskalasi konflik ke tingkat nuklir.
Perang Lokal sebuah istilah yang mengambarkan konflik potensial di daratan
China dengan kekuatan regional yang terletak di sekitar perbatasan China. Musuh
yang mungkin termasuk ini adalah Taiwan dan India. Sesuai dengan doktrin ini China
akan mampu untuk memproyeksikan kekuatan untuk menanggapi provokasi atau
untuk memaksa musuh menyerah. Dalam konteks ini, pada 1980-an Deng Xiaoping
mengidentifikasi bentuk perang lokal sebagai: “Dengan teknologi modern dan strategi
40
Op.cit, hal.86
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
30
Universitas Indonesia
murni RRC bisa menang perang yang secara relatif singkat dan intens dalam
lingkungan sendiri.”41
Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi (1991-2004)
Doktrin “Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi” berdasarkan
pada gagasan bahwa dalam waktu dekat China harus siap untuk mengatasi konflik
berintensitas rendah yang akan menjadi kecil, kuat dan berkali-kali disebabkan oleh
kekuatan yang tumbuh dari kekuatan regional yang terletak di sekitar perbatasan
China. Konsep Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi didefinisikan
sebagai konflik dengan tujuan politik terbatas dan ruang lingkup geografis dengan
durasi pendek tetapi dengan hasil strategis yang menentukan. Perang ini biasanya
dilaksanakan melawan klaim teritorial, sengketa ekonomi, atau persaingan etnis.
Perang-perang terbatas dan tidak sampai tingkat global tetapi bisa menjadi sangat
dalam skala dan intensitas. Dalam konflik yang terbatas seperti itu, satu kampanye
mungkin memutuskan perang keseluruhan. Konflik-konflik tersebut terdiri dari
operasi intensitas tinggi, berdasarkan mobilitas, kecepatan, dan jangkauan mendalam
dengan penggunaan senjata berteknologi tinggi yang menghasilkan tingkat letalitas
tinggi. Pertempuran meliputi semua dimensi pertempuran secara bersamaan (udara,
darat, laut, spektrum elektromagnetik, dan angkasa). semacam perang ini tergantung
pada informasi intensif dan sangat tergantung pada C4ISR.42
Fitur utama dari doktrin ini adalah target-target strategis terbatas yang
memerlukan mengambil keputusan secara cepat secara vis a vis dengan target tempur,
teknologi tinggi dan tingkat kekuatan rendah, meletus perang mendadak setelah
konfrontasi, luas permukaan terbatas tetapi ruang medan perang merupakan tiga
dimensi, kekuatan yang efisien dan rentan untuk berubah. Pertahanan Aktif dalam
doktrin mengambil bentuk prediksi, preemption bahkan koersif.43
41
Doctrine Overview, http://www.fas.org/nuke/guide/china/doctrine/overview.htm , diakses pada 4.Apr.2012 pukul
12.30WIB 42
Harold Brown, Joseph W. Prueher, Adam Segal, Chinese Military Power, Council on Foreign Relations, New
York, 2003, hal. 38- 39 43
Chinese Nuclear Doctrine, http://www.idsa-india.org/an-mar00-2.html diakses pada 4.Apr.2012 pukul 13.30WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
31
Universitas Indonesia
Perang lokal dalam kondisi informationization (2004-sekarang)
Konsep informationization didefinisikan dalam artikel yang diterbitkan oleh
Kongres Rakyat Nasional pada tahun 2004 sebagai "inti RMA dengan karakteristik
China," dengan kenyataan bahwa militer China akan berusaha untuk melakukan RMA
sebelum menyelesaikan fase mekanisasi dimana para pendukung informationization
melihat bahwa ketida perlunya untuk menunggu sampai mekanisasi matang untk
melakukan informationization seperti negara-negara maju. Sebaliknya, rencana militer
untuk "memperkuat pembangunan mekanisasi" sementara pada saat yang sama
mencoba untuk "mempercepat proses informationization.44
Menurut teoris militer PLA, karakteristik perang lokal di bawah modern,
teknologi tinggi, kondisi informationized diidentifikasi sebagai ruang lingkup
geografis terbatas, tujuan politik terbatas, durasi pendek, tempo operasional
berintensitas tinggi, mobilitas dan kecepatan tinggi (perang manuver), senjata dengan
lethality dan kerusakan tinggi, konsumsi sumber daya tinggi dan intens tergantung
pada kecepatan logistik tinggi, medan perang terlihat sangat jelas (kesadaran tentang
medan perang hampir lengkap atau total), kecepatan tinggi C2 (Command and
Control) dan informasi intensif, medan perang non-linear, tempur multi-dimensi
(semua dimensi ruang pertempuran: darat, ruang angkasa, permukaan, sub-permukaan,
informasi).45
Sesuai dengan Buku Putih China tahun 2008 doktrin strategi Pertahanan Aktif
dalam doktrin “Perang lokal dalam kondisi informationization” bertujuan untuk
memenangkan perang lokal dalam kondisi informationization dan mempersiapkan
militer untuk operasi defensif dalam keadaan kompleks. Perang informasi merupakan
sarana bukan tujuan. Mengambil operasi gabungan terpadu sebagai pendekatan dasar,
ia dirancang untuk membawa kekuatan operasional untuk berbagai layanan dalam
militer untuk memaksimalkan kinerjanya, menggabungkan operasi ofensif dengan
operasi defensif dan memberikan prioritas pada pelaksanaan fleksibel untuk strategi
dan taktik. Juga berusaha untuk memperbaiki sistem komando untuk operasi gabungan
44
James Mulvenon. The real is false, false is equal to true, virtual is the reality, the truth is a virtual" simulation
technology and training in revolutionary China's military. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner,
eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute,
U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal. 50 45
Op.cit, hal.17
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
32
Universitas Indonesia
dan mempercepat pembangunan struktur kekuatan tempur cocok untuk memenangkan
perang lokal dalam kondisi informationization.46
Period Scale Length Posture Dynamics Manpower/
Techology
Arms/Sevices
Pre-1979:
People’s war
Early total
nuclear
war
Protracted Defense
dominant
Mobile,
“lure enemy
in deep”
Manpower
intensive, “inferior
fighting superior”
Combination of
regular, localand
militia
Post-1979:
People’s war
under modern
condition
Major,
total war
Less
protracted
Defense
dominant
Positional
defense of
borders and
cities
Less manpower
intensive
Combined arms
(infantry,
armour, artillery,
engeneering, etc)
Post-1985: Local
war under
modern
condition
Local war “Quick
battle, quick
resolution”
Offense: “gain
initiative by
striking first
Mobile,
forward
deployment
“Elite forces and
sharp arms”; local
and temporary
superiority
Combined arms
Post-1991: Local
war under high-
tech condition
War zone
campaign
“Quick
battle, quick
resolution”
Offense
dominant
Mobile,
forward
deployment
Mechamized and
informationized
“Elite forces and
sharp arms”
Joint services
operations
(ground, naval,
air, missile
services)
Post-2002: Local
war under
information
condition
Campaign
and battle
“Quick
battle, quick
resolution”
Offense
dominant
Mobile,
power
projection
Mechamized and
informationized
“Elite forces and
sharp arms”
Integerated joint
operations
Table (2.1) Evolusi doktrin PLA operasional/taktis dan strategi
Sumber: Nikolaos Diakidis, An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War Era: What Role for Bilateral Defense
Cooperation with Russia?, Piraeus, December 2009, hal.15
Para pemimpin dan analis keamanan PLA mengevaluasi lingkungan keamanan
PRC dan melihat bahwa China tidak menghadapi ancaman militer eksternal secara
nyata atau langsung (local war school). Dengan penurunan aspek ancaman bagi China,
para tioris militer China merancang “strategi masa damai” untuk mempersiapkan diri
untuk perang yang mirip dengan persiapan masa perang secara umum tapi berfokus
pada perang yang potensial serta mengandung perang untuk mempromosikan
stabilitas jangka panjang untuk pembangunan ekonomi dan modernisasi.47
Saat ini,
kekhawatiran utama bagi China adalah tentang hilangnya wilayah melalui tindakan
separatis atau/dan melalui agresi asing dan berusaha untuk mempertahankan kesatuan
46
Op.cit, hal.11 47
Op.cit, hal.96
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
33
Universitas Indonesia
wilayah nasional. Taiwan dan Tibet adalah dua contoh yang paling menonjol dari
wilayah China yang ingin tetap terintegrasi dengan pusat nasional, tetapi ada juga
sengketa tentang wilayah perbatasan seperti perbatasan China-India di samping
sengketa tentang pulau-pulau dan perairan yang China mengklaim kepemilikannya.
Kepulauan ini diidentifikasi oleh Kongres Rakyat China pada 25 Februari 1992
“Wilayah perairan RRC termasuk pulau-pulau yang dekat dengan daerah teritorial
PRC. Daerah teritorial RRC meliputi daratan dan pulau-pulau lepas pantai termasuk
Taiwan dan pulau-pulau terafiliasi, Diaoyu Dao (Kepulauan Senkaku) di Timur Laut
China, Kepulauan Penghu (Pescadores), Kepulauan Dongsha (Kepulauan Pratas),
Kepulauan Xisha (Kepulauan Paracel) , Kepulauan Nansha (kepulauan Spratly) di
Laut China Selatan, dan pulau-pulau lainnya semuanya dimiliki oleh RRC,”48
. Beijing
juga prihatin tentang "kesatuan" dalam arti menjaga stabilitas sosial di bawah
kepemimpinan politik Partai Komunis. Di samping itu ada sejumlah tujuan sangat
vital untuk China seperti mengamankan jalur perdagangan, komunikasi dan energi.
Dengan demikian, kita tidak dapat melihat dan menganalisa doktrin pertahnan China
secara terpisah dari aspek ancaman potensial baik eksternal maupun internal yang
membahayakan komponen utama kemaanan China yaitu, integritas teritorial atau
kesatuan wilayah nasional, kesatuan negara dan rakyat, pertumbuhan dan
kesejahteraan ekonomi.
Pertahanan Aktif
PLA menggunakan konsep “Pertahanan Aktif” (PA) untuk menggambarkan
strategi pertahanan secara keseluruhan. PA adalah tingkat tertinggi dari pedoman
strategis untuk semua operasi militer PLA selama perang dan untuk persiapan untuk
perang selama masa damai. PA atau apa yang disebutkan strategi “pertahanan ofensif”
atau “pertahanan murni” yang diusulkan oleh Mao selama perang revolusioner PRC
bertujuan untuk menghadapi musuh melalui mengeksploitasi titik lemah musuh dan
menghancurkan kemampuannya. Inti Pertahanan Aktif adalah "operasi defensif,
membela diri dan menyerang musuh hanya setelah musuh mulai serangan (attacking
48
David Bennett. China’s Offshore Active Defense and the People’s Liberation Army Navy, Global Security Studies,
Vol.1 l, Spring 2010, hal. 127
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
34
Universitas Indonesia
only after being attacked strategy).49
Hal tersebut berarti, ketika negara atau
organisasi melanggar kedaulatan negara atau mengancam integritas teritorial, China
akan memiliki hak untuk menyerang ia dan setelah konflik mulai, pasukan China akan
berusaha untuk bergeser menjadi ofensif. Oleh karena itu, doktrin militer PA
disebutkan sebagai seni mempersiapkan kondisi untuk kontra-ofensif strategis.50
Seiring waktu, prinsip tingkat strategis dalam strategi PA tetap relatif konstan,
prinsip-prinsip ini mencakup:
Secara keseluruhan, strategi militer China bersifat defensif. akan menyerang
hanya setelah diserang, tapi operasi adalah ofensif.
Balasan tidak akan dibatasi oleh ruang atau waktu.
Serangan tidak akan dibataskan.
Menunggu untuk waktu dan kondisi yang mendukung pasukan untuk melakukan
operasi ofensif.
Fokus pada kelemahan dalam kekuatan lawan.
Menggunakan kekuatan sendiri untuk menghilangkan kekuatan musuh.
Operasi ofensif dan defensif melawan musuh akan dilakukan secara bersamaan.
Memaksimalkan keuntungan melawan kekuatan lawan.51
Strategi PA berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan dalam
lingkungan kemanan China dimana konten PA berupah dari doktrin ke doktrin mulai
dari “peranag rakyat” sampai doktrin terakhir “Perang lokal dalam kondisi
informationization.” Kita dapat menyingkatkan pergeseran operasional dalam strategi
PA pada periode (1970-an – 1990-an seperti berikutnya:
Dari fokus pada perencanaan operasional untuk perang berdurasi panjang di
daratan (perang atrisi) ke kampanye gabungan berdurasi pendek, tegas dan
intensitas tinggi dekat pantai dengan pertempuran pertama yang menentukan.
Dari fokus pada menyerang pasukan musuh yang paling lemah ke menyerang
dan menghancurkan aset musuh yang paling vital.
49
Op.cit, hal.6 50
Op.cit, hal.11 51
David M. Finkelstein. China’s National Military Strategy: An Overview of the "Military Strategic Guidelines." In
Roy Kamphausen, Andrew Scobell eds., Right-Sizing the People’s Liberation Army: Exploring the Contours of
China’s Military, U.S Army War College Strategic Studies Institute, Carlisle Barracks, PA, 2007, hal.88-89
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
35
Universitas Indonesia
Dari konsep massa ke konsep konsentrasi pada firepower.
Dari static defenses ke mobile offenses.52
Dari luring deep ke fighting forward.
Dari menunggu serangan pertama ke menghalangi serangan pertama.
Dari kampanye defensif ke Kampanye " offensive defense ".
Dari " front army campaign " ke " war zone campaign ".
Dari kampanye four single-service ke joint service campaigns.53
Strategi Maritim China
Perubahan dalam strategi maritim China mendampingi perubahan strategi
pertahanan China secara keseluruhan. Pada tahun 1985 PLA mulai bergeser dari fokus
pada peperangan darat menjadi fokus pada domain maritim. Hal itu terjadi sebagai
akibat perubahan dalam lingkungan keamanan China dimana invasi Uni Soviet kecil
kemungkinannya. Sejak tahun 1950-an China telah mengadopsi sejumlah strategi
seperti strategi maritim Mahan di samping strategi Mao Zedong, tapi akar strategi
maritim China biasanya dikaitkan dengan Jenderal Liu Huaqing, Laksmana Angkatan
Laut China (1982-1987) yang memperluas lingkup operasional dari “near-coastal
defense” ke “offshore defense”.
Usaha pertama untuk menciptakan strategi maritim China mulai sejak tahun
1954 dengan konsep pertahanan berlapis yang dipelajari dari model pertahanan
maritim Uni Soviet dan merancang latihan gabungan anti-pendaratan pada waktu itu
untuk memperbesar kedalaman pertahanan pantai pada saat PRC berada di bawah
tekanan besar dari blokade armada AS dan angkatan laut Taiwan. Pada waktu itu
model teoritis Soviet berdominasi sampai tahun 1959 dimana terjadinya kampanye
politik melawan “dogmatisme” yang mengakhiri studi kampanye maritim bersama
52
Ibid, Finkelstein, hal.72 53
Op.cit, hal.128 kampanye politik melawan inisiatif-inisiatif yang dibuat oleh Menhan PRC pada waktu itu Peng Dehuai yang
disebutkan sebagai “Four Great Systems” untuk mengimplementasikan standarisasi pangkat militer, gaji,
penghargaan dan aturan wajib militer. Inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh Mao, yang mengakibatkan terjadinya konflik
politik antara dua front revisionisme dan dogmatisme. Mao melihat inisiatif itu sebagai(asimilasi metode yang
dipinjam dari Uni Soviet tanpa kritis) (sumber: Qiang Zhai. 1959: Preventing Peaceful Evolution,
http://www.chinaheritagequarterly.org/features.php?searchterm=018_1959preventingpeace.inc&issue=018, diakses
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
36
Universitas Indonesia
dengan Uni Soviet. Pada waktu itu pedomen China disalin dari teori “pertempuran
kecil” Soviet, sesuai dengan pedoman itu PLAN harus menjadi angkatan laut ringan
(light), mampu untuk mempertahankan pesisir. Misi utamanya adalah untuk
mendampingi pasukan darat dalam tindakan perang. Pada bulan Maret 1979, Deng
Xiaoping meminta dari komandan angkatan laut untuk memperluas pertahanan
maritim untuk meliputi off-shore waters bukan in-shore waters saja. Periode
berikutnya mengalami perubahan dalam strategi pertahanan maritim China khususnya
dengan kontribusi Laksamana Liu Huaqing yang terpengaruhi oleh pikiran strategis
Soviet khususnya Gorshkov yang merupakan pemikir strategis Soviet yang paling
terkenal dalam perencana strategis maritim. Konstribusi pertama yang dibuat oleh
Laksamana Liu adalah penciptaan strategi “Active green-water defense” atau “coastal
defensive strategy.”54
Pada awal tahun 1990-an Liu menggantikan strategi “Defence in depth”
dengan strategi “Forward Defence” yang tergantung pada modernisasi sistem senjata
baru kombatan permukaan menjadi kekuatan pertahanan utama. Kapal selam nuklir
dan konvensional didukung oleh pesawat jarak jauh akan memainkan peran penting
untuk mencegat kapal perang lawan. Garis pertahanan ini akan mengamankan rantai
kepulauan pertama di mana kemampuan sea denial dapat dikembangkan dalam waktu
dekat. Sedangkan “pertahanan secara mendalam” untuk mempertahankan
kelangsungan hidup angkatan laut dan belum mencapai pemenuhan tugas strategisnya.
Terkait dengan strategi ini PLAN mendirikan fasilitas navigasi laut meteorologi,
intensitas medan magnetik dan grafik bahari dari zona tempur, serta membangun
kombatan permukaan yang lebih besar dan kapal selam yang lebih canggih terutama
yang bertenaga nuklir.55
Dari segi tempur, strategi pertahanan maritim PLAN merupakan strategi
defensif-ofensif dimana PLAN akan mengambil sikap defensif secara keseluruhan,
tetapi dalam beberapa kasus khusus akan meluncurkan operasi ofensif untuk mencapai
tujuan politik dan geostrategis. Lebih khusus lagi PLAN akan menerapkan dua model
pada 7.Apr.2012 pukul 12.30WIB. Jurgen Domes. Peng Te-huai: The Man and the Image, C. Hurst & Company,
London, 1985, hal. 67–68 54
You Ji. The Evolution of China’s Maritime Combat Doctrines and Models: 1949-2001, Institute of Defence and
Strategic Studies, Singapore, May 2002, hal.4-8 55
Ibid., Ji, hal.8-11
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
37
Universitas Indonesia
anti-access dan sea-denial, serta model sea control. Model Sea control dirancang oleh
PLAN untuk wilayah maritim pesisir China selama perang, PLAN dalam model
pertahanan ini akan mampu untuk menerapkan sea control pada tiga saluran laut
penting atau kunci yaitu, Selat Bohai, Selat Taiwan dan Selat Qiongzhou dan SLOC
sekitar mereka. Inti Konsep Sea control China adalah membangun keunggulan
angkatan laut area taktis melalui penggunaan fasilitas tempur terkonsentrasi dan
eksploitasi keuntungan geografis untuk menimbulkan kerusakan yang cukup pada
musuh sehingga memaksa untuk mundur atau menarik. Pada bagian defensif dalam
strategi ini, PLAN akan meluncurkan kampanye bermobilitas yang terdiri dari kapal
atas dan bawah permukaan, dimana kapal permukaan akan dipakai untuk menyerang
musuh serta menghentikannya dari membombardir target tanah dan melarang
pendaratan pasukan dan akan berusaha untuk memaksimalkan korban manusia dalam
pasukan musuh. Sedangkan kapal selam akan dipakai untuk melakukan penyergapan
di perairan dekat dan luar pantai serta menghambat serangan armada lawan dan
mengganggu jalur transportasi dan pasokan-nya. Dalam kampanye ofensif, peran akan
dibalik. Ada beberapa faktor lain angkatan laut yang mengkontribusi dalam sea
control termasuk air control atau pengontrolan udara melalui PLANAF, pembangunan
fasilitas pertahanan dan serangan di laut termasuk fasilitas di pulau-pulau yang dapat
melindungi pantai, menciptakan jaringan pengawasan bawah air, dan situs
penyergapan untuk kombatan permukaan dan kapal selam,dll.56
Model sea denial atau anti-access atau disebutkan juga sebagai access denial,
konsep denial memerlukan kedalaman yang cukup untuk memposisi kemampuan
tempur angkatan laut. Dalam konteks China, kedalaman strategis memanjang dari luar
saluran strategis Bohai dan Selat Taiwan ke arah rantai pulau pertama di Pasifik Barat
sekitar 200 sampai 250ml dari pantai China.57
Sesuai dengan strategi sea denial,
PLAN akan mencegah kemampuan kekuatan maritim lain untuk melaksanakan
komando laut untuk membatasi pengaruh kekuatan lawan dalam peristiwa di darat.
Memposisi ranjau kapal selam adalah contoh tradisional untuk strategi sea denial.
China berusaha menciptakan kedalaman strategis untuk daratannya dengan mencegah
56
Ibid., Ji, hal.18-21 57
Ibid., Ji, hal.22
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
38
Universitas Indonesia
akses kapal dan pesawat perang dari AS, Jepang dan negara lain di kawasan ke ZEE-
nya. Strategi PLAN yang dirancang dalam Buku Putih China tahun 2004, diarahkan
pada "perpanjangan kedalaman strategis secara bertahap untuk operasi defensif lepas
pantai" dan untuk "meningkatkan kemampuan dalam operasi maritim terintegrasi dan
serangan balasan nuklir. 58
Prinsip-prinsip strategis dalam strategi atau model sea denial/anti-access yang
menjelaskan bagaimana PLAN akan mencegah aksesnya musuh ke wilayah maritim
China, termasuk:
Menghindari konfrontasi langsung dengan kekuatan musuh lebih unggul karena
konfrontasi langsung dengan musuh unggul akan mengakibatkan kekalahan bagi
kekuatan rendah.
“Seizing the initiative early”, dimana perencana militer China untuk
memungkinkan musuh untuk mengambil inisiatif awal dan setelah musuh
melelahkan sendiri secara berlebihan PLAN akan mengambil inisiatif.
Kejutan militer. kejutan sangat penting untuk mengambil inisiatif melawan
musuh yang lebih unggul sebelum ia memiliki kesempatan untuk membangun
kekuatannya.
“Preemption”, menyerang musuh sambil ia masih mempersiapkan untuk
meluncurkan operasi penyerangan terhadap China. Preemption dianggap sebagai
cara terbaik untuk mengambil inisiatif serta mencapai kejutan.
“Keypoint strikes”, Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa, PLAN harus
fokus pada menyerang titik penting dalam sistem kekuatan musuh daripada
mencoba untuk menghancurkan seluruh kekuatan militernya.
Serangan terkonsentrasi, yang intinya, mengumpulkan kemampuan terbaik
bersama untuk digunakan dalam serangan berintensitas tinggi terhadap target-
target vital pada awal konflik, lebih bagus dari pada menyebarkan kekuatan
dalam konflik panjang.
58
James Kraska. The Law of the sea convention: A national security success-global strategic mobilit y during the
rule of law, The George Washington International Law Review Vol. 39, 2007, hal.558
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
39
Universitas Indonesia
Mencapai keunggulan informasi, keunggulan informasi dianggap sebagai unsur
penting yang menentukan untuk berlaku dalam konflik dan preemption dan
kejutan.59
Operasi militer dengan efek anti-akses potensial termasuk tiga kategori yaitu,
(i) menyerang basis dan platform yang akan dipakai oleh pesawat tempur musuh, (ii)
menyerang sistem musuh dan fasilitas yang digunakan untuk transportasi, pasokan,
dan pemeliharaan pasukan di lapangan tempur, (iii) menyerang sistem-sistem musuh
yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi untuk
pasukan di lapangan tempur ynag biasanya disebut sebagai sistem-sistem C4ISR.60
Laksamana Liu menggambarkan strategi maritim dalam tiga tahap, pada tahap
pertama, tahun 2000-2010, China akan berusaha untuk membangun sea control dalam
rantai pulau pertama. Pada tahap kedua, tahun 2010-2020, China akan berusaha untuk
membangun sea control dalam rantai pulau kedua dari rantai pulau Ogasawara, Guam
sampai Indonesia. Tahap terakhir, tahun 2020-2040, China akan mengakhiri dominasi
militer AS di Samudra Pasifik dan Hindia dengan menggunakan kapal induk sebagai
komponen kunci dalam kekuatan militernya. 61
Pada tingkat taktis dan jangkauan operasional, karakteristik Strategi maritim
China telah berkembang dari waktu ke waktu lain sejak tahun 1950-an, berkembangan
tersebut dilihatkan melalui tiga tahap perkembangan berikutnya (lihat Gambar 2.1),
Near-Coastal Defense (1949 - 1980-an).
Near-Seas Active Defense (Offshore Active Defense) (1980-an – 2000).
Far-Seas Operations (awal 2000-an sampai sekarang).
59
Roger Cliff. Anti-Access Measures in Chinese Defense Strategy, RAND Corporation, Santa Monica, CA, January
2011, hal.3,4 60
Ibid, Cliff, hal.5-7 61
Stacy A. Pedrozo. China’s Active Defense Strategy and its Regional Impact, (Statement for First Session, 112th
U.S. Congress), January 2011, hal.1,2
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
40
Universitas Indonesia
Gambar (2.1) Perluasan lingkup pengaruh PLAN sesuai dengan perubahan dalam strategi maritim
Sumber: Michael S. Chase. China’s Growing Naval Power, The Progressive Policy Institute, Washington, DC., December 2010,
hal.3
Near-Coastal Defense
Selama periode 1950-an sampai 1970-an, peran angkatan laut terpinggirkan
karena pasukan darat diberi prioritas. Strategi dominan pada waktu itu adalah near-
coastal defense (NCD) yang diceptakan sejak tahun 1950-an untuk menjaga perairan
sekitar 12 mil laut dari pantai China karena fokus utama untuk China pada waktu itu
untuk melindungi pantai dari serangan pasukan Kuomintang dari Taiwan. Daerah ini
termasuk daratan dari garis pantai dimana kota-kota terpenting secara politik dan
ekonomi. Sesuai dengan strategi ini PLAN memfokuskan pada melindungi selat-selat
dan saluran air penting dan strategis, atau yang dapat dimanfaatkan oleh musuh untuk
menyerang target darat strategis dan penting China. Ini termasuk Selat Bohai yang
merupakan pintu gerbang maritim ke Tianjin dan Beijing dan menyangkut keamanan
pantai utara China dan Selat Taiwan, yang berkaitan dengan keamanan pantai timur
China, penyatuan kembali Taiwan dengan daratan, dan keamanan Sea Line of
Communications (SLOC) di sekitar pulau, dan Selat Qiongzhou, yang merupakan
pusat untuk mengamankan pulau Hainan dan pantai selatan China. Sesuai dengan
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
41
Universitas Indonesia
Selat-Selat tersebut tiga armada PLAN disebarkan untuk mempertahankan tiga selat
dan laut yang berdekatan.62
Selama tahun 1970-an strategi ini digantikan dengan
strategi “luring enemy in deep” melawan invasi daratan Soviet yang potensial.
Kemampuan militer PLAN pada periode strategi ini terfokus pada kemampuan
sea control yang termasuk mengakusisi kappa-kapal perang rengan selama tahun
1950-an dan 1960-an seperti kapal penyapu ranjau dan torpedo, perahu rudal,
dilengkapi dengan kapal perusak dan fregat ringan buatan Uni Soviet dan darat,
pembom laut berbasis darat jarak pendek serta SS kelas Romeo (Tipe 033). Selama
tahun 1970-an PLAN mengakuisisi sejumlah kapal seperti generasi I DDG kelas Luda
(Tipe 051) dan FFG kelas Jianghu (Tipe 053). PLAN juga mulai menyebarkan SSN
generasi I kelas Han (Tipe 091). Beberapa waktu berikutnya kapal-kapal ini
dilengkapi dengan rudal permukaan-ke- udara (SAM), kemampuan perang elektronik,
radar, rudal ASCM, dll. Pada Periode ini PLAN mengalami kelemahan dalam
pertahanan udara dan Anti-submarine Warfare ASW. 63
Near-Seas Active Defense (Offshore Active Defense)
Strategi Near-Seas Active Defense dirancang pada awal tahun 1980-an untuk
menyiapkan PLAN untuk mengatasi operasi pendaratan amfibi Soviet yang potensial.
Pada strategi ini, PLAN memiliki peran murni pendukung dan defensif.
Konsep pertahanan aktif dirancang oleh Laksamana Liu Huaqing pada tahun
1980-an, Laksamana Liu mengusulkan tiga aspek doktrin termasuk, pertahanan kuat di
daerah dekat pantai, perang bermobilitas, perang gerilya mendadak seperti serangan di
laut. Konsep pertahanan aktif Liu diambil langsung dari Mao Zedong, konsep ini
pertama kalinya diciptakan pada pertengahan 1930-an oleh Mao ketika pasukannya
berperang dengan Tentara Kekaisaran Jepang yang lebih unggul dalam geografi tidak
terbatas secara relatif. Sesuai dengan Mao, pertahanan aktif berdasarkan pada
62
Nan Li, The Evolution of China’s Naval Strategy and Capabilities: From “Near Coast” and “Near Seas” to “Far
Seas.” In Phillip C. Saunders, et al., eds., The Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles, Center for the
Study of Chinese Military Affairs, Washington, D.C., 2011, hal.111 63
Ibid, Li, hal.115,116
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
42
Universitas Indonesia
mobilitas, keheranan, dispersi, fleksibilitas, konsentrasi, untuk menyerang musuh yang
punya keunggulan lebih tinggi.64
Sesuai dengan Laksamana Liu strategi “Near-Seas Active Defense” (NSAD)
meliputi operasi dalam 200 Zona Ekonomi Eksklusif China sampai 200 mil laut dari
pantai China, termasuk wilayah Laut Kuning, Laut China Timur, Laut China Selatan,
Kepulauan Spratly, laut di dalam dan di luar Taiwan dan Kepulauan Ryukyu dan
kawasan laut di Samudera Pasifik bagian utara dan termasuk daerah di luar "First
Island Chain" atau Rantai Pulau Pertama serta perairan pantai yang lebih tradisional.65
Jangkauan operasional yang ditentukan dalam strategi NSAD sampai rantai pulau
pertama berdasarkan pada kasus historis penggunaan tradisional kekuatan laut dari
warisan teori maritim Alfred Mahan dalam bukunya The Influence of Sea Power Upon
History: 1660–1783,66
di mana ia mempengaruhi pemikir strategis China terutama
Laksamana Liu mengenai peningkatan kesadaran maritim. Mahan berargumentasi
bahwa “lautan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kekayaan dan
kekuasaan suatu bangsa, karena pendirian kontrol atas SLOC akan memungkinkan
bangsa itu untuk mengembangkan pelayaran komersial dan perdagangan pada masa
damai dan mencapai tujuan militer di masa perang.”67
Dibandingkan dengan strategi NCD, strategi NSAD meliputi wilayah laut jauh
lebih besar dan membutuhkan kemampuan angkatan laut lebih besar. Dalam strategi
NSAD, PLAN dianggap sebagai “matra strategis" yang berarti PLAN akan beroperasi
lebih mandiri dan memiliki batas geografis sendiri untuk operasi, sedangkan PLAN
dalam NCD dianggap sebagai “matra pendukung” untuk operasi darat. Strategi NSAD
bertujuan untuk (1) menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China, (2)
mengembalikan wilayah maritim yang hilang dan yang ada sengketa tentang-nya, (3)
melindungi sumber daya maritim China, (4) mengamankan SLOC utama dalam masa
perang, (5 ) menangkal dan mengatasi agresi asing dari laut dan (6) mencapai
penangkalan nuklir strategis. Dari segi operasional, NSAD memerlukan PLAN untuk
(i) memperoleh kemampuan untuk memelihara kontrol laut “sea control” dalam arah
64
Op.cit., Bernard D. Cole, hal.130-131 65
Op.cit, hal.5-6 66
Ni Lexiong. Sea Power and China’s Development, The Liberation Daily, 17 April 2005,
http://www.cc.org.cn/newcc/browwenzhang.php?articleid=3921, diakses pada 7.Apr.2012 pukul 14.30WIB 67
Op.cit., Li, hal.123
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
43
Universitas Indonesia
operasional terutama untuk laut dekat dalam waktu yang diperlukan, (ii) untuk
mengontrol SLOC terutama di laut dekat secara efektif dalam waktu yang diperlukan,
(iii) untuk beroperasi secara efektif di laut dekat dan (iv) untuk pembalasan nuklir.68
Strategi NSAD biasanya dikaitkan secara langsung dengan konsep “sea denial” yang
merupakan prinsip penting dalam PLAN yang mencerminkan bagaimana China akan
menempatkan strategi yang terinspirasi dari Mao dalam praktek.
Dari segi operasional tujuan spesifik PLAN meliputi meliputi (1)
menghancurkan basis dan fasilitas logistik yang dapat mendukung operasi counter-
sea-control lawan, (2) menghancurkan fasilitas yang dapat memungkinkan lawan
untuk menyerang kembali, (3) menghancurkan pasukan utama atau kemampuan utama
lawan untuk serangan balasan, dan (4) mengendalikan wilayah laut atau sea control.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut ada dua model tempur maritim: PLAN
beroperasi secara relatif independen atau angkatan laut bekerja sama dengan matra
lain dalam kampanye gabungan.69
Ada juga beberapa metode warfighting ditentukan,
yang Pertama, Blokade dan isolasi, yang melibatkan ranjau laut, kapal selam, dan
kemampuan udara untuk membentuk blokade berlapis adalah untuk mencegah
keluarnya kapal lawan dari basis dan pelabuhan untuk menyerang. Kedua, Joint
strike, yang mengacu pada penggunaan rudal konvensional, udara, laut, dan operasi
special untuk menyerang sistem pengintai dan peringatan dini lawan, komando dan
kontrol, basis angkatan laut dan udara, dan infrastruktur logistik, untuk melemahkan
kemampuan untuk melawan operasi sea-control PLAN. Ketiga, Supresi pulau-pulau
terpencil, yang melibatkan penggunaan senjata pantai, pesawat serang darat, dan
kombatan permukaan ringan untuk menyerang sistem pertahanan dalam pulau-pulau
dimana pulau-pulau ini digunakan sebagai platform ke depan untuk melawan operasi
sea-control dan operasi pendaratan amfibi. Keempat, Pencarian dan pemusnahan,
yang melibatkan penggunaan kapal selam, kombatan permukaan utama, dan pesawat
serang laut untuk mencari dan menghancurkan kombatan permukaan musuh di luar
wilayah blokade untuk mempertahankan sea-control. Kelima, Penghapusan
penghalang komprehensif yang mengacu pada menggunakan berbagai cara untuk
68
Op.cit., Li, 116-118 69
Op.cit., Diakidis, hal.12
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
44
Universitas Indonesia
menghapus ancaman ranjau laut untuk menjamin keamanan dan kebebasan operasi
sea-crossing dan pendaratan amfibi.70
Modernisasi PLAN pada periode strategi ini terhambat oleh karena penurunan
ancaman Uni Soviet dan kurangnya dukungan dari kepemimpinan sipil yang
mengakibatkan kurangnya dana dan teknologi maju. Kemajuan kemampuan PLAN
pada waktu itu dianggap sederhana sampai terjadinya krisis Taiwan tahun 1996 yang
memungkinkan PLAN untuk mengakuisisi sejumlah besar platform permukaan dan
bawah air dengan kemapuan anti-kapal, pertahanan udara dan anti-kapal selam dan
dilengkapi dengan sensor moderen.
Strategi NSAD memperbesar ruang untuk aksi militer dan menjadi prioritas
pada 1990-an dan seterusnya. Untuk memenuhi keperluan pertahanan dalam NSAD
PLA mempercepat modernisasi sistem senjata melalui mengakusisi atau membeli atau
membuat senidri. Terkait dengan kemampuan yang diperlukan untuk memenuhi
NSAD, PLAN mengakusisi sistem senjata baru atas dan bawah permukaan. PLAN
mengakusisi generasi II dari DDG kelas Luhu (Tipe 052) dan kelas Luhai (Tipe 051B)
pada mennegah 1990-an dan generasi II dari FFG kelas Jiangwei (Tipes 055 dan 057),
SS kelas Ming (Tipe 035) pada awal 1980-an, SSBN kelas Xia yang beroperasi sejak
awal 1980-an. Selama putaran modernisasi baru PLAN mengakuisisi empat DDG
kelas Sovremenny (Tipe 956E dan Tipe 956EM) dari Rusia. Pada tahun 2008, PLAN
juga telah menugaskan dua empat DDG, dua kelas Luyang I (Tipe 052B) dan dua
kelas Luyang II (Tipe 052C) dan membangun dua DDG kelas Luzhou (Tipe 051C).
Selain itu, PLAN menugaskan dua FFG kelas Jiangkai (Tipe 054) dan membangun
empat baru dari Jiangkai (Tipe 054A). Selanjutnya, PLAN mengakuisisi delapan SS
kelas Kilo (Proyek 636) dari Rusia, di selain empat kilo versi sebelumnya yang
diakuisisi pada pertengahan 1990-an. PLAN juga membangun 10 SS kelas Song (Tipe
039G) dan menyelesaikan pembangunan satu SS kelas Yuan (Tipe 039A) bersama tiga
pada awal tahun 2008 serta meluncurkan dua SSN kelas Shang (Tipe 093) dan dua
SSBN kelas Jin (Tipe 094).71
70
Op.cit., Li, hal.118,119 71
Ibid., hal.120-122
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
45
Universitas Indonesia
Sesuai dengan spesialisasi setiap sistem senjata tersebut dilengkapi dengan
rudal ASW, sistem pertahanan udara (sistem SAM), sistem rudal bimbingan, dan
membawa ASCM supersonik, Land Attack Cruise Missile (LACM), sonar, helikopter
ASW, dengan sistem radar multidimensi bertahap array radar ditempatkan dalam
suprastruktur depan kapal terintegrasi dengan delapan sistem 6-sel peluncuran vertikal
radar “vertical launching systems” (VLS).
Far-Seas Operations
Pada awal tahun 2000-an berdasarkan visi Laksmana Liu, peneliti Navy
Military Art Research Institute mempromosikan dan artikulasikan konsep “far-seas
operations” sesuai dengan kepentingan nasional dan tujuan dan misi pertahanan China
yang ditunjukkan dalam doktrin pertahanan sejak tahun 2000-an termasuk
mempertahankan integritas teritorial, dan juga termasuk aspek ekonomi yang terkait
dengan perdagangan China dimana 95% dari barang dan bahan yang diperdagangkan
diangkut melalui laut. Pada periode itu pemimpin China mulai berbicara tentang
konsep Far-Seas Operations (FSO). Pada bulan Desember 2001, presiden China Jiang
Zemin mengatakan: “Dalam jangka panjang PLAN harus memperhatikan peningkatan
kemampuan pertahanan dan operasi far-seas. Pada tahun 2002, Hu Jintao juga
menekankan perlunya PLAN untuk "membuat transisi bertahap-tahap untuk mencapai
pertahanan far-seas dan meningkatkan kemampuan manuver dan operasi far-seas.
Sebagai hasilnya, PLAN menciptakan konsep baru yaitu Far-Seas Operations.
Strategi FSO yang akan memungkinkan PLAN untuk memperluas jangkauan
operasional dari rantai pulau pertama ke rantai pulau kedua yang memanjang dari
Jepang utara ke Kepulauan Mariana Utara, Guam dan lebih jauh ke selatan sampai
Indonesia. Ketika PLAN mampu beroperasi secara mandiri dan efektif di sekitar dan
di luar rantai pulau kedua ia akan menjadi kekuatan blue-water navy regional. Dengan
demikian untuk mencakup daerah yang luas secara efektif harus mengembangkan
kemampuan substansial untuk memproyeksi kekuatan sebelum dan setelah 1.000 mil
laut dari perairan teritorialnya.72
72
Op.cit., Li, hal.129
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
46
Universitas Indonesia
Dari segi operasional, ada pergeseran terjadi dalam perhatian tioris PLAN ke
isu-isu spesifik yang terkait dengan middle- dan far-seas operations, serta membentuk
konsep baru yaitu “small battle group” yang intinya mengatur kombatan permukaan
dan kombatan bawah permukaan dengan fungsi berbeda tapi dengan kecepatan
manuver serupa dalam bentuk kelompok pertempuran. Kelompok tersebut harus
didasarkan pada saling melengkapi fungsi seperti ISR (Intelligence, Surveillance, and
Reconnaissance), komando dan kontrol, antikapal ASW, pertahanan udara dan
peperangan elektronik. Kelompok tersebut akan memiliki keunggulan manuver
simultan, koordinasi lebih mudah karena kecil dan lebih bersurvivabilitas terutama
jika beroperasi di perairan jauh tanpa intelijen darat dan dukungan daya tembak.
Dalam perang naval modern, presisi daya tembak lebih penting dari pada kepadatan
dimana kelompok pertempuran tersebut sangat lethal karena memiliki jumlah ASCM
yang cukup banyak. Kelompok tersebut dapat memenuhi berbagai misi angkatan laut
untuk melayani tujuan politik. Akhirnya, kelompok seperti ini dapat berkoordinasi
dengan kelompok lain pada tingkat kampanye untuk menangani pertempuran
kelompok skala besar dari lawan.73
Doktrin PLAN untuk operasi maritim pada strategi FSO memfokus pada enam
jenis kampanye taktis ofensif dan defensif termasuk: (1) kampanye Blokade, (2)
kampanye anti-SLOC, (3) kampanye serangan laut-darat, (4) kampanye anti-kapal, (5)
kampanye perlindungan transportasi maritim, (6) kampanye pertahanan basis laut.74
Modernisasi dalam doktrin dan dalam strategi maritim PLAN menjadi faktor
utama yang mendorong modernisasi sistim senjata baru temasuk kapal permukaan dan
bawah permukaan untuk memenuhi keperluan strategi. FSO memerlukan persiapan
medan perang dan logistik yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sejak tahun 2000-an
PLAN mengakusisi platform udara dan laut baru dan besar yang akan memungkinkan
operasi rentang panjang. Operasi ini memerlukan untuk membangun infrastruktur
skala besar dan multifungsi di pantai dengan komando dan komunikasi yang sanggup,
pertahanan aktif, pelatihan, dukungan teknologi dan teknis, penyediaan perlengkapan.
Selain itu fasilitas lepas pantai harus menggeser fokusnya dari defense ke offense. Ini
73
Op.cit., Li, hal.130 74
Op.cit., Diakidis, hal.13
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
47
Universitas Indonesia
berarti ke pulau-pulau yang jauh dari perairan teritorial perlu dikembangkan untuk
mengakomodasi fasilitas untuk ISR, navigasi, komunikasi, pengamatan geologi
samudra, hidrologi, meteorologi dan untuk operasi di laut dan udara. 75
Pada periode strategi FSO, PLAN mengalami peningkatan dalam
kemampuannya oleh karena ketersediaan dana dan teknologi yang lebih modern hal
ini terlihat melalui pengakuisisian PLAN untuk kapal permukaan dan kapal selam dan
sistem senjata baru yang canggih selama lima tahun terakhir terutama kapal induk
yang diluncurkan tahun 2011.
2.2.2 Postur kekuatan dan Gelar Pasukan
Pembangnunan pasukan modern yang profesional dan terlatih dan yang
memiliki kemampuan teknologi di bawah kondisi informationization merupakan salah
satu aspek modernisasi PLAN saat ini. Modernisasi personil PLAN saat ini meliputi
beberapa aspek seperti pendidikan militer dan pelatihan yang profesional untuk
mempromosi kemampuan perwira dan bintara baru dan standar hidup personil.
Pembahasan pembangunan pendidikan militer dan pelatihan dalam PLAN tidak
terpisah dari pembangunan pendidikan militer dan pelatihan dalam PLA secara umum.
Dalam Chapter 2 dari buku “The “people” in the PLA: Recruitment, training, and
education in the Chinese army”, Thomas J. Bickford membagi sejarah pembangunan
pendidikan dan pelatihan militer dalam PLA menjadi enam periode, periode itu:
Periode pertama (1924-1949), mulai sejak tahun 1924 ketika Sun Yatsen mendirikan
Akademi Militer Whampoa. Akademi ini untuk menyediakan pelatihan dasar untuk
unit infanteri berteknologi rendah yang diperlukan dalam perang gerilya. Pada periode
ini pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh tim pengajaran Soviet. Pendidikan militer
memfokuskan pada pendidikan militer terutama soal pendidikan politik, keterampilan
dasar militer dan kelas-kelas melek huruf. Di samping itu, pelatihan dan pendidikan
75
Op.cit., Li, hal.130
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
48
Universitas Indonesia
pada waktu itu mengalami kekurangan standarisasi pelatihan dan pendidikan di
seluruh unit.76
Periode kedua (1949-1965), Pada periode ini, tergantung pada sistem Uni Soviet,
China mulai proses spesialisasi pendidikan dan pelatihan dalam tiga matra PLA
dimana akademi-akademi baru didirikan untuk angkatan laut, udara dan darat. Setelah
itu dalam tiga cabang tersebut, China mendirikan akademi-akademi spesialis dan
teknis akademi didirikan untuk keahlian teknik, logistik, radar, armor dll. Selain itu
membangun sekolah-sekolah untuk semua bagian tersebut sesuai dengan kepangkatan
militer yang dibagi 3 (tinggi, menengah, rindah). Pada periode ini pendidikan dan
pelatihan militer China memfokuskan pada politik dan militer yang dilaksanakan oleh
253 akademi dan sekolah militer tanpa keterlibatan universitas sipil dalam periode
ini.77
Periode ketiga (1966-1976), dalam konteks pendidikan dan pelatihan militer era
Revolusi Kebudayaan dianggap sebagai era penurunan standar pendidikan dan
pelatihan militer, dimana dua pertiga akademi dan sekolah militer ditutup yang
jumlahnya 125 akademi dan sekolah termasuk 8 akademi angkatan laut ditutup dari
jumlah 13 akademi yang ada sebelum tahun 1969. Kejadian tersebut merupakan akibat
perang poltik yang mendominasikan era Revolusi Kebudayaan dimana sistem pangkat
dan perbedaan antara perwira dan personil, pendidikan profesional militer, dan
penekanan pada teknologi semua dilihat sebagai "garis borjuis.” Dengan demikian
perwira dan bintara mengalami kekurangan pelatihan dan pendidikan.78
Periode keempat (1977-1985), Kinerja militer PLA yang rendah selama perang
dengan Vietnam pada tahun 1979 merupakan bukti untuk hasil tragis dari kebijakan
yang salah diciptakan pada periode Revolusi Kebudayaan yang menyebabkan
penurunan tingkat pendidikan dan pelatihan PLA. Hal tersebut mendorong
kepemimpinan China untuk merehabilitasi sistem pendidikan militer. Dengan
demikian China membuka kembali sekolah-sekolah dan akademi-akademi militer
76
Thomas J. Bickford. Trends in Education and Training, 1924-2007: From Whampoa to Nanjing Polytechnic. In
Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and
Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.22-26 77
Ibid., Bickford, hal.26-29 78
Ibid., Bickford, hal.29,30
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
49
Universitas Indonesia
yang ditutup selama Revolusi Kebudayaan. Akademi teknis yang ditutup, dibuka
kembali juga dengan berbagai kursus dari tingkat dasar sampai tingkat lanjut serta
mengurangi fokus pada pendidikan politik. Pada periode ini China mengalami
pertumbuhan ekonomi China serta transformasi China dari fokus pada agenda
revolusioner dan mengadopsi agenda lebih pragmatis.79
Periode kelima (1985-1995), pendidikan dan pelatihan militer pada era Deng
mengalami pembangunan yang cukup besar dan jelas. Pada thaun 1985 Deng
mengambil keputusan strategis untuk mendalam reformasi ekonomi dan menjalankan
proses modernisasi PLA. Dengan demikian, Deng mengambil keputusan untuk
menggabungkan tiga akademi militer (Akademi Politik, Akademi Militer dan
Akademi Logistik) dalam satu universitas bernama Universitas Pertahanan Nasional
yang dianggap sebagai universitas semua cadangan PLA. Terkait dengan keputusan
strategis Deng, pada tahun 1986 PLA mengurangi jumlah pasukan (hampir 1 juta) dan
menutup 19 akademis militer. Selama periode ini pendidikan dan pelatihan
berkembang dimana beberapa akademi menawarkan program studi pascasarjana,
memperbaiki kurikulum akademis dan memfokuskan pada kelas teknis dengan
menambah topik-topik baru untuk menggabungkan pelatihan teknis dan pimpinan.80
Periode keenam (1995-sekarang), Perang Teluk tahun 1991, konflik di Kosovo dan
krisis Selat Tiwan tahun 1995-1996, merupakan kekuatan pendorong untuk membuat
dua transformasi besar dalam PLA yang mempengaruhi pembangunan pendidikan dan
pelatihan profesional militer dalam PLA . Dua transformasi ini yang diumumkan oleh
Presiden Jiang Zemin pada tahun 1995 untuk meningkatkan kemampuan PLA untuk
(1) berkelahi dan memenangkan perang lokal di bawah kondisi teknologi tinggi, dan
(2) kekuatan berdasarkan kualitas bukan kuantitas. Dua transformasi tersebut bersama
dengan dana besar yang tersedia sebagai hasil dari perkembangan ekonomi China
sejak awal tahun 1980-an mendorong modernisasi militer PLA termasuk modernisasi
sistem pendidikan dan pelatihan profesional PLA yang menjadi dalam praktiknya
seperti sistem Negara-negara Barat. Modernisasi dalam sistem pendidikan termasuk
reformasi kurikulum menyediakan latihan untuk inovasi dan simulasi dalam konteks
79
Ibid., Bickford, hal.31 80
Ibid., Bickford, hal.32-34
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
50
Universitas Indonesia
mempromosikan keterampilan praktik. Selain itu, mengembangkan kursus
korespondensi untuk meningkatkan pengetahuan perwira dan bintara yang bertugas
aktif. Sesuai dengan keputusan yang diambil selama pada tahun 1992 selama Kongres
PKC ke-14 untuk mengembalikan program perekrutan lulusan universits sipil sebagai
perwira dengan penekanan pada keterampilan teknis,81
PLA mulai merekrut lebih
perwira dari lembaga pendidikan sipil melalui menciptakan program biasiswa,
menciptakan model (2+2) dimana calon perwira akan belajar 2 tahun dalam
universitas sipil dan melanjutakn dua tahun lagi dalam universitas militer,
menciptakan program pelatihan perwira cadangan, kirim perwira ke universitas sipil
dan mendorong kerja sama dengan universitas dan institut sipil untuk merekrut
profesor untuk mengajar di akademi militer. Sesuai dengan Buku Putih China tahun
2006 universitas sipil yang terlibat dalam pendidikan pertahanan nasional berjumlah
112. Hal tersebut mencerminkan kekurangan tingkat akademi militer yang berlanjut
dan perbaikan sistem pendidikan sipil China.82
Pendidikan
Selama beberapa tahun terakhir, PLA tetap tergantung pada akademi, institut
dan universitas sipil untuk merekrut perwira dan bintara yang profesional. Akademi-
akademi militer mengalami transformasi dimana mulai fokus pada pendidikan
fungsional. Selain itu meningkatkan jumlah perwira dan bintara yang direkrut dari
universitas sipil yang berjumlah 90 universitas dan institute yang bertujuan untuk
menyiapkan perwira dan bintara profesional, di samping 30 universitas sipil yang
menyediakan kader-kader yang lulusan pascasarjana yang diperlukan dalam PLA
dalam berbagi bidang.
Dalam konteks PLAN, Jumlah pasukan PLAN saati ini mencapai 255.000
personil meliputi 215.000 personil termasuk 10.000 korps marinir dan 40.000 wajib
militer. Dari segi kepangkatan personil, ketika wajib militer menyelesaikan masa
pelayanan yang 2 tahun, ia dapat memilih untuk berlanjut dalam PLA dan melanjut
pelatihan untuk menjadi bintara dan perwira, sedangkan yang tidak memilih untuk
81
The Office of Naval Intelligence. China’s navy 2007, Washington DC, 2007 hal. 67 82
Op. cit., Bickford, hal.34-38
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
51
Universitas Indonesia
melanjutkan pelayanan akan didemobilisasi. Masa pelayanan bintara 30 tahun
termasuk 3 tingkat (junior, intermediate, senior).83
Perwira PLAN disusun dalam
prawira dan prawira teknis. Semua perwira PLAN melayani dalam salah satu lima
bagian karir (militer, politik, logistik, peralatan, teknis), yang masing-masing dibagi
menjadi beberapa spesialisasi. Biasanya perwira yang akan ditugaskan memilih bidang
yang mau belajar kecuali dalam perwira politik.84
Modernisasi pendidikan dan pelatihan dalam PLAN terkait dengan
modernisasi doktrin dan strategi pertahanan PLAN dan akuisisi sistem senjata baru
yang berteknologi tinggi yang memerlukan perwira dan bintara yang profesional yang
mampu dalam bidang teknologi dan informationization. Hal tersebut mendorong
PLAN untuk memodernisasi sistem pendidkan dan sistem pelatihan yang meliputi
mengurangi ketergantungan pada wajib militer yang kurang keterampilan dan
pendidikan dan lebih tergantung pada bintara yang profesional dan memiliki
pengetahuan teknis untuk meningkatkan efektivitas operasional PLAN dalam jangka
panjang. Pada tahun 1999 undang-undang wajib-militer masa pelayanan untuk wajib
militer dikurangi menjadi 2 tahun dari pada 4 dan meningkatkan masa pelayanan
bintara dari 16-30 dan meningkatkan umur maksimal dalam pelayanan menjadi 55
tahun sama dengan standar negar-negara Barat. Hal tersebut menciptakan keperluan
besar untuk merekrut bintara baru dimana jumlah bintara menjadi 40 % dari jumlah
personil PLAN yang berjumlah 255,000 personil, sedangkan jumlah bintara yang
terdaftar yang bertugas di kapal PLAN mencapai 65%-80%.85
Dalam konteks pendidikan militer, lembaga-lembaga pendidikan militer PLAN
termasuk 3 kategori: (i) sekolah terutama untuk bintara seperti “Navy Bengbu NCO
School”.86
(ii) akademi seperti Akademi Ilmu Pengetahuan Militer (iii) universitas
yang menggabung berapa akademi seperti Universitas Pertahanan Nasional dan
Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Pertahanan Nasional. Lembaga-
lembaga tersebut menawarkan beberapa tingkatan termasuk sekolah teknis lanjutan, 83
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. China’s navy 2007, hal.81 84
Ibid., hal. 61,62 85
Ibid., hal.31,32 86
John F. Corbett, Jr., Edward C. O'Dowd, and David D. Chen. Building the Fighting Strength: PLA Officer
Accession, Education, Training, and Utilization. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The
"People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S.
Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.114
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
52
Universitas Indonesia
sekolah teknis tingkat atas dan program S1, S2 dan S3. Selain itu lembaga-lembaga ini
bertugas untuk menyediakan 3 kategori personil termasuk wajib militer, bintara dan
perwira. Saat ini, Angkatan Laut memiliki delapan lembaga pendidikan, yaitu, Naval
Command College, Naval Engineering University, Naval Aeronautical Engineering
College, Dalian Naval Academy, Naval Submarine College, Naval Arms Command
College, Naval Flying College and Bengbu Naval School for Non-commissioned
Officers.87
Lembaga-lembaga ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti ruang belajar
baru dilengkapi dengan komputer, perpustakaan, kuliah politik, koran militer, dan
akses internet.88
Pendidikan dalam akademi-akademi tersebut dibagi dua, akademi
komando yang termasuk menyediakan pelatihan dasar dan pendidikan bagi kadet
perwira, dan akademi yang menyediakan pendidikan menengah dan lanjutan militer
profesional untuk perwira.89
Sedangkan bintara disediakan melalui sekolah bintara
“Navy Bengbu NCO School” dan melalui 6 akademi perwira yang menawarkan
program bintara, 6 akademi ini termasuk Dalian Vessel Academy, Naval Engineering
University, Service Arms Command Academy, Submarine Academy, Logistics
Academy, Aviation Engineering Academy.90
Lembaga-lembaga tersebut menyediakan perwira yang spesialis dalam
beberapa bidang untuk memenuhi keperluan operasional PLAN. Jenis-jenis perwira
spesialis yang disediakan oleh lembaga-lembaga tersebut termasuk (Surface Ship
Commanding Officer, Surface Ship Political Officer, Oceanographer, Naval Aviation
Pilot, Naval Aviation Navigator, Naval Aviation Staff Officer, Naval Anti-aircraft
Officer, Submarine Officer, Naval Engineering Commander, Submarine Staff Officer,
Naval Engineering Technical Officer, Naval Aeronautical Engineering Technical
Officer, Naval Logistics Command and Staff Technical Officer).91
87
The PLA Navy, http://www.chinadaily.com.cn/60th/2009-08/26/content_8619516.htm, diakses pada 11.Apr.2012
pukul 12.30WIB 88
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.33 89
Op. cit., The Office of Naval Intelligence, China’s navy 2007, hal.67 90
Ibid., hal.83 91
Op. cit. Corbett, hal.165,166
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
53
Universitas Indonesia
Sebagai contoh Dalian Navy Vessel Academy yang merupakan salah satu
akademi kunci PLAN untuk komando yang melatih perwira komando teknologi kapal,
perwira atau staf politik, dan perwira teknis rekayasa survei laut. Dalam akademi ini
ada delapn departemen termasuk: departemen politik, departemen navigasi kelautan,
departemen senjata angkatan laut, departemen senjata ocean-going, departemen rudal,
departemen komando kontrol, departemen survei laut dan departemen pelatihan asing.
Selain itu, akademi memiliki satu departemen dasar, satu pusat penelitian lapangan yg
berlayar di laut, satu brigade siswa, 53 ruang kelas, 10 pusat penelitian, dan dua
pelatihan berskala besar dan panjang untuk pelayaran kapal. Jurusan primer termasuk
komando kapal (S1), komando pasukan anti-kimia (S1), survei rekayasa (S1),
kartografi dan sistem informasi geografis (S1).92
Selain lembaga pendidikan militer, PLAN merekrut personil dari universitas-
universitas sipil dimana jumlah perwira dan bintara yang lulusan universitas-
universitas sipil yang direkrut pada tahun 2010 mencapai 60% dari jumlah perwira dan
bintara yang direkrut dalam PLAN.93
Rekrutmen perwira dan bintara yang lulusan
universitas sipil terjadi karena PLAN seperti cabang lain PLA melihat bahwa lulusan
institusi sipil lebih baik diarahkan untuk memimpin militer modern. Ketergantungan
PLAN perwira dan bintara yang berpendidikan tinggi dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi mendorong PLAN untuk memperbaiki proses rekrutmen dengan (i)
menciptakan kebijakan rasmi untuk merekrut individu yang lulusan universitas sipil
yang menyelesaikan program S2 dan S3, (ii) mendirikan kantor rekrutmen di kampus
di lembaga pendidikan tinggi sipil, (iii) menciptakan program beasiswa pertahanan
nasional untuk merekrut individu muda sebelum mereka memulai belajar.94
Di
samping itu, PLAN memkai media dan menggantikan seragam personil untuk
92
Op. cit. Corbett, hal.179 93
Frederic Vellucci. Recent Trends in PLA Navy Training and Education, (Testimony before the U.S.-China
Economic and Security Review Commission) “The Implications of China’s Naval Modernization for the United
States” June 2009, hal.3 94
Kristen Gunness, Fred Vellucci. Reforming the Officer Corps: Keeping the College Grads In, the Peasants Out,
and the Incompetent Down. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA:
Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College,
Carlisle, PA 2008, hal.195
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
54
Universitas Indonesia
menciptakan kesan yang bagus untuk PLAN.95
Pada tahun 2010 jumlah perwira dan
bintara yang direkrut dari lulusan universitas sipil mencapai 1250.96
PLAN juga meningkatkan standar dan kondisi kehidupan bintara dan prawira
untuk merangsang anggota baru untuk bergabung. Mempromosi standar hidup
termasuk meningkatkan gaji, dan memberikan subsidi pangan, subsidi perumahan,
perawatan medis bersubsidi, memberikan bantuan tambahan untuk orang tua,
pendidikan anak, memberikan bonus satu anak dan cuti kelahiran, memberikan
allowance sesuai dengan sistem keperingkatan dan allowance untuk posting dengan
kesulitan, mempromosi fasilitas atas kapal-kapal seperti ruang tidur, tempat duduk dan
makanan untuk kapal selam dan kapal lainnya.
Pelatihan dan latihan
Pada bulan Agustus 2003, Komisi Militer Pusat mulai melaksanakan program
strategis untuk pelatihan personil militer. Sesuai dengan program ini, selama 20 tahun
yang akan datang PLA akan memiliki perwira dan bintara profesional yang menguasai
seni komando perang di bawah kondisi informationization dan membangun tentara
yang informationized, staf militer terampil dalam pengelolaan rencana untuk
membangun tentara dan dalam bagian operasional, ilmuwan-ilmuwan yang mampu
untuk menciptakan rencana untuk modernisasi dan pengembangan senjata dan
peralatan dan untuk mengatasi masalah teknologi, di samping spesialis yang
menguasai karakteristik senjata dan peralatan berteknologi tinggi yang baru.97
Dalam bidang pelatihan, ada dua faktor yang mempengaruhi reformasi
pelatihan dalam PLAN. Pertama terkait dengan pergeseran dalam sifat perang modern
sejak Perang Teluk tahun 1991, yang kedua terkait dengan kepentingan keamanan
maritim China dimana ketergantungan China pada laut semakin meningkat untuk
transportasi, sumber daya, dan akses ke pasar. Buku Putih China tahun 2010
mengidentifikasi pelatihan militer sebagai “alat dasar untuk menghasilkan dan
meningkatkan efektivitas tempur…” dan mengidentifikasi rangka reformasi pelatihan
95
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.33 96
Op. cit., Vellucci, hal.4 97
Perubahan militer dengan karakteristik China, http://arabic.china.org.cn/arabic/164503.htm, diakses pada
3.Apr.2012 pukul 12.30WIB (dari bahasa Arab)
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
55
Universitas Indonesia
“…mempercepat transisi dari pelatihan dalam kondisi mekanisasi ke pelatihan dalam
kondisi informationization.”98
Pelatihan personil PLAN meliputi semua personil (wajib militer, bintara,
perwira) yang bertugas dalam lima cabang utama PLAN yang meliputi, kapal selam,
kekuatan permukaan, aviasi PLAN atau PLANAF, pertahanan pesisir, korps marinir.
Pelatihan dalam lima cabang PLAN termasuk tiga jenis pelatihan yaitu, (1) pelatihan
subyek bersama, (2) pelatihan teknis khusus, (3) pelatihan taktik, kecuali pelatihan
korps marinir yang mencakup pelatihan psikologis, fisik, dan lapangan tempur,
pelatihan bertahan hidup teknis dan pelatihan dalam pertahanan pesisir yang
mencakup pelatihan tembak (lihat table 2.2). Jenis-jenis pelatihan tersebut
dilaksanakan dalam beberapa basis angkatan laut yaitu:
Basis pelatihan armada Laut Utara, terletak di pulau Liugong.
Basis pelatihan armada Laut Timur di Shanghai.
Basis pelatihan armada Laut Selatan di Guangdong.
Basis pelatihan logistik.
Basis pelatihan aviasi laut di Shanhaiguan.99
Cabang PLAN Jenis Pelatihan Aspek-aspek pelatihan
Kapal Selam
pelatihan subyek
bersama
Peraturan militer bersama, kontrol kerusakan, senjata ringan, pelatihan fisik
dan renang, peraturan untuk dukungan rutin bagi kapal selam, ilmu
pelayaran, menyelam di air dangkal dan melarikan diri dari bahaya bawah
air, mengorganisasi dan penyebaran kapal selam, struktur kapal selam, tiga
pelatihan pertahanan (yaitu, kimia, biologi, dan nuklir) peraturan kapa
pelatihan teknis khusus
Kimia pertahanan, sistem komando dan kontrol, komunikasi, elektro-
mekanis, penanggulangan elektronik, kesehatan, rudal, navigasi, radar, layar
dan tali, sonar, senjata bawah air,
pelatihan taktik
Teori maritim, prinsip-prinsip, dan metode tempur, mobilitas dan metode
penggunaan senjata, organisasi dan komando, kegiatan koordinasi dan
dukungan pertempuran, pengetahuan tentang semua layanan dan cabang,
studi kasus pertempuran, geografi militer maritim, struktur organisasi
angkatan laut, peralatan, dan karakteristik tempur khusus untuk angkatan
98
Information Office of the State Council of the People's Republic of China. China's National Defense in 2010 (buku
putih), Beijing, March 2011, hal.12 99
Dennis J. Blasko. PLA Conscript and Noncommissioned Officer Individual Training. In Roy Kamphausen,
Andrew Scobell, Travis Tanner, eds., The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's
Military, Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.122
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
56
Universitas Indonesia
laut lawan.
Kapal
permukaan
pelatihan subyek
bersama
Peraturan militer bersama, penyebaran kapal, kontrol kerusakan, ilmu
pelayaran, perbaikan kapal atas permukaan, kamuflase dan penyembunyian,
senjata ringan, pelatihan fisik dan renang, pelatihan praktis di laut
pelatihan teknis khusus
Dua bagaian: untuk perwira dan pelaut dan gugus tugas markas dan unit,
termasuk pelatihan navigasi, rudal dan senjata, senjata bawah air,
komunikasi, radar, sonar, penanggulangan elektronik, elektro-mekanis, layar
dan tali, kimia pertahanan, kesehatan, komando dan kontrol, on-board
aviation services. Pelatihan teknis khusus untuk wajib militer meliputi,
pengintaian laut, penyelamatan, perawatan medis, pasokan dan transportasi,
pengawasan laut dan pemetaan, rekayasa laut.
pelatihan taktik Pelatihan taktik untuk kapal permukaan dan pelatihan taktik senjata
gabungan dengan cabang PLAN lain.
Aviasi PLAN
atau PLANAF
pelatihan subyek
bersama
Teori dasar penerbangan dan pelatihan teknis penerbangan dasar, menengah,
dan lanjutan di basis pelatihan aviasi laut di Shanhaiguan.
pelatihan teknis khusus Transisi ke pesawat tempur dan melakukan pelatihan tempur dasar dan
teknis.
pelatihan taktik Pelatihan taktik dalam pesawat tempur primer di unit operasional di unit
pelatihan transisi.
Pertahanan
pesisir
pelatihan subyek
bersama
Pendidikan umum angkatan laut, serta kamuflase, penyembunyian, dan
pertahanan terhadap angin dan banjir
pelatihan teknis khusus
Pengetahuan tentang teori, serta kemampuan, struktur, prinsip, operasi, dan
manajemen senjata dan peralatan, peralatan teknis, dan sistem terkait
lainnya.
pelatihan teknis
Teori taktik, prinsip, dan metode pertempuran, dan termasuk pelatihan
taktik satu cabang (taktik artileri dan rudal, prinsip pertempuran, komando,
dan dukungan), dan taktik senjata gabungan (prinsip senjata gabungan,
koordinasi antara artileri dan rudal, koordinasi dengan kekuatan permukaan
dan PLANAF.
pelatihan tembak
Penggunaan tempur untuk sistem senjata baik secara tunggal atau secara
gabungan, prinsip-prinsip, operasi, dan komando menembakkan senjata atau
meluncurkan rudal ke target maritim yang bergerak.
Korps marinir
pelatihan teknis
Pengetahuan dasar untuk pertempuran amfibi, berenang dengan semua alat
pertempuran, pengintaian, menangkap personil musuh, seni bela diri,
mendarat terjun payung, pemuatan dan bongkar peralatan di darat dan di
laut, mengemudi kendaraan tempur, menembak dari pantai ke laut dan laut
ke pantai, dan mengatasi hambatan air dan pantai, serta menggunakan
peralatan kelangsungan hidup.
pelatihan taktik
Taktik pelatihan terdiri dari pengetahuan tentang layanan dan cabang,
prinsip-prinsip teori taktik, taktik individu dan unit, dan taktik senjata
gabungan dan termasuk beberapa hal seperti, teori dan prinsip-prinsip
operasi amfibi, perencanaan, pengorganisasian, dan memerintahkan operasi
amfibi, koordinasi dengan layanan dan cabang yang lain dll.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
57
Universitas Indonesia
pelatihan psikologis,
fisik, dan lapangan
tempur, pelatihan
bertahan hidup
beradaptasi dengan berbagai kondisi, termasuk melintasi jarak panjang
dalam air di bawah kondisi sulit dan bertahan hidup dalam kondisi lapangan
tempur setelah mendarat di pantai/pulau atau lainnya.
Table (2.2) Pelatihan dalam lima cabang PLAN
Sumber: The Office of Naval Intelligence. China’s navy 2007, Washington DC, 2007, hal. 31-56
Sejarah pengembangan dan modernisasi pelatihan PLA berubah dari waktu ke
waktu lain sesuai dengan situasi kontemporer dunia dan evaluasi perang dan sifat misi
dan tugas. Tahun 1950-an mengalami usaha untuk meresmikan pelatihan. Tahun 60-an
dikenalkan sebagai era perselisihan serta tahun 1980-an mengalami transformasi ke
pelatihan taktis sedangkan tahun 1990-an dikenal sebagai periode pelatihan ilmu dan
teknologi.
Selama dekade terakhir, pelatihan dalam PLAN menjadi semakin kompleks
dan realistis. Perubahan dalam pelatihan PLAN terkait dengan kemampuan yang
diperlukan untuk perang modern yang berulang kali direvisi dan diperbarui. Tahun
2002 mengalami transformasi dalam regulasi pelatihan dimana menggantikan regulasi
lama yang diterpkan sejak tahun 1990. Regulasi baru tahun 2002 termasuk
mengadopsi penilaian pelatihan sebagai faktor dalam promosi perwira, menetapkan
prosedur untuk mengintegrasikan penelitian akademik militer dalam pelatihan
operasional, kodifikasi penggunaan yang diperlukan pelatihan dasar, pelatihan
simulator, dan pelatihan jaringan, konten baru menekankan pelatihan gabungan,
pelatihan tingkat tinggi untuk markas dan operasi non tempur.100
Pada tahun 2003,
Komite Pusat PKC dan CMC mendukung konsep "Three Warfares” yang termasuk
tiga aspek peperangan baru psychological warfare, media warfare, legal warfare. Tiga
jenis peperangan tersebut dilebatkan dalam pelatihan sebagai alat non-militer yang
digunakan untuk memajukan atau mengkatalisis tujuan militer melalui melemahkan
semangat dan komitmen ideologis musuh.101
Upaya utama untuk modernisasi pelatihan PLAN merupakan standarisasi cara
melakukan pelatihan dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk perang
modern dan peningkatan kualitas pelatihan untuk mencapai misi-misi baru “misi
100
Op. cit., Vellucci, hal.2 101
Op. cit., Plowright, hal.26
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
58
Universitas Indonesia
historis baru” yang telah dideklarasikan oleh Presiden Hu Jintao pada tahun 2004.
Sejak tahun 2004 pedoman tahunan pelatihan atau The Outline for Military Training
and Evaluation (OMTE) yang dikeluarkan oleh Depatemen Staf Umum memfokuskan
pada dua konsep “joint” serta “informationalized” untuk memenangkan perang lokal
dalam kondisi informationization.
Dalam rangka mempromosikan sistem pelatihan militer PLAN dari kondisi
mekanisasi ke kondisi informatization. PLAN mulai memfokuskan pada peningkatan
kualitas personil melalui pelatihan berdasarkan pada teknologi intensif dan inovatif
oleh karena itu, PLAN sedang melakukan upaya besar untuk mengelola dan mendidik
personil yang ada dan merekrut yang baru dengan keterampilan. Buku Putih tahun
2010 menunjukkan aspek perkembangan dalam pelatihan di bawah kondisi
informationization, “Perencanaan strategis, kepemimpinan dan pengelolaan
informationization telah diperkuat dan hukum yang relevan, peraturan, standar,
kebijakan dan sistem telah ditingkatkan. Berbagai langkah-langkah, seperti pelatihan
perakitan dan pendidikan jarak jauh, telah diambil untuk memperluaskan pengetahuan
tentang informasi dan keterampilan dalam menerapkannya. Prestasi penting telah
dibuat dalam pelatihan perwira komando untuk operasi gabungan, pengelolaan
personil untuk informationization, personil spesialis dalam teknologi informasi, dan
personil untuk mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan baru. Usaha-usaha yang
mempromosikan kemampuan personil yang dapat memenuhi kebutuhan
informationization telah terus berlanjut.”102
Pelatihan di bawah kondisi informationalized yang diciptakan oleh Depatemen
Staf Umum dirancang dalam bentuk perang asimetris dimana pelatihan informatized
harus diarahkan untuk mengalahkan lawan yang mempunyai tingkat
informationization lebih tinggi. Mengatasi musuh seperti ini memerlukan kemampuan
pelatihan yang informatized yang berdasarkan pada peningkatan kemampuan unit
militer untuk, mengumpulkan intelijen, mengirimkan informasi, kontrol dan komando,
bergerak cepat, melaksanakan penanggulangan elektronik, menyerang secara akurat
serta untuk melaksanakan pertahanan dan perlindungan yang komprehensif. Ada dua
komponen utama yang terlibat dalam pelatihan informationalized yaitu, teknologi dan
102
Op. cit., Information Office of the State Council of the People's Republic of China (buku putih), hal.11
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
59
Universitas Indonesia
sumber daya manusia (personil) dimana teknologi dianggap sebagai fitur pelatihan
yang deterministik dan dimana pelatihan memfokus pada semua personil dengan
menerapkan teknologi untuk meningkatkan komando dalam rangka “otomatisasi
komando.”103
Pada bulan Juni 2006, dalam pertemuan pelatihan militer di Beijing,
Presiden Hu Jintao membuat inisiatif untuk mempromosikan pelatihan militer dan
transformasi dari pelatihan di bawah kondisi mekanik ke pelatihan militer di bawah
kondisi terinformasisasi. Keputusan yang diambil selama pertemuan ini dianggap
sangat penting dimana mengakibatkan terjadinya transformasi dalam tema dan metode
pelatihan, perubahan yang dihasilkan dari pertemuan ini termasuk beberapa aspek
yaitu, (1) memperdalam reformasi inti konten pelatihan melalui mendorong pelatihan
militer di bawah kondisi ilmu dan sistem informasi, dan reformasi konten pelatihan
gabungan, pelatihan taktis dan mempromosikan keragaman pengembangan konten. (2)
Meningkatkan jalur utama dari kemampuan tempur gabungan, melalui meningkatkan
pelatihan senjata gabungan dan memfokus pada pelatihan strategis dan operasional,
pelatihan untuk memimpin pelatihan kampanye gabungan strategis. (3)
Mempromosikan pengembangan lebih lanjut di tingkat praktis dalam lingkungan
elektromagnetik kompleks yang memerlukan tingkat teknologi informasi yang relatif
tinggi dan cabang-cabang komunikasi untuk pasukan militer, radar, divisi profesional
dalam peperangan elektronik dengan penuh semangat melaksanakan lingkungan
elektromagnetik kompleks, kemampuan beradaptasi, penelitian, konfrontatif,
pemeriksaan pelatihan untuk meningkatkan kekuatan adaptasi lingkungan medan
perang masa depan. (4) Memfokus pada operasi gabungan untuk memperkuat kualitas
personil dalam semua pangkat militer. (5) Membangun metode-metode pelatihan yang
diadaptasi dengan modus baru efektivitas tempur di bawah kondisi informasi dimana
memfokus pada pengembangan basis pelatihan dan akademi operasional, sistem
pelatihan simulasi sebagai jaringan pelatihan informasi utama militer dan sumber daya
103
James Mulvenon. "True Is False, False Is True, Virtual Is Reality, Reality Is Virtual": Technology and
Simulation in the Chinese Military Training Revolution. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, eds.,
The "People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Strategic Studies Institute, U.S.
Army War College, Carlisle, PA 2008, hal.57-59
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
60
Universitas Indonesia
informasi untuk mendukung kondisi pelatihan teknologi informasi untuk
mempromosikan pelatihan dasar, pelatihan simulasi.104
Saat ini, pelatihan di bawah kondisi informationization setelah reformasi
termasuk delapan kategori atau jenis yaitu,
1. Pelatihan bersama regional.
2. Networked, synchronized training, yang berdasarkan pada jaringan komputer dan
teknologi jaringan termasuk pendidikan online, operasi online, latihan dan pelatihan
online, operasi pasukan berlawanan, pelatihan pasukan online, pembelajaran jarak
jauh, dan ujian secara online.
3. Pelatihan Simulasi, berdasarkan pada penggunaan komputer dan perangkat simulasi
untuk meniru kinerja senjata dan peralatan, lingkungan medan perang, dan tindakan
tempur untuk tujuan pelatihan.
4. Pelatihan interaktif terdistribusi. berdasarkan pada menggunakan teknologi komputer
jaringan interaktif terdistribusi dan sistem otomatisasi komando untuk mengaitkan
unit, personil, dan peralatan yang tersebar di lokasi yang berbeda dalam lingkungan
elektronik buatan manusia untuk membentuk pengaturan pelatihan digabungkan dalam
tempat dan waktu dengan berbagi simultan dari lingkungan pertempuran.
5. Pelatihan simulasi Realitas, berdasarkan pada penggunaan virtual reality technology
untuk membuat laboratorium simulasi operasi tempur, mengubah informasi menjadi
fenomena fisik yang dapat didengar dan dilihat, menciptakan perang "lingkungan"
realistis untuk perang masa depan.
6. Pelatihan sistem-sistem terintegrasi, berdasarkan pada metode pelatihan dengan
perkembangan berlanjut untuk teknologi jaringan informasi sebagai dasar.
7. Fuzzy authorization training, metode pelatihan ini berdasarkan pada kondisi yang tak
pasti dan melimpahkan kewenangan yang memberikan ruang lebih besat untuk
personil untuk berpikir mandiri dalam pelatihan, dengan kata lain transformasi
tindakan tempur dari koordinasi yang direncana sebelumnya ke koordinasi yang acak.
104
PLA’s military training from the overall conditions of mechanization to information technology change,
http://www.9abc.net/index.php/archives/33797 , diakses pada 19.Apr.2012 pukul 17.30WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
61
Universitas Indonesia
8. Pelatihan kontrol dan pemantauan jarak jauh, yang berdasarkan penggunaan kamera
digital, sistem komunikasi serat optik, multimedia, dan teknologi canggih lainnya dan
peralatan pemantauan dan kontrol.105
Selain itu, dalam insiatif Presiden Hu Jintao "misi bersejarah angkatan
bersenjata untuk tahap baru di abad baru" yang diluncurkan pada tahun 2004, dalam
rencana ini, Hu Jintao mengidentifikasi empat misi untuk PLA termasuk angkatan laut
yaitu, (1) mengkonsolidasikan kekuasaan Partai Komunis PKC, (2) mempertahankan
kedaulatan China, integritas teritorial, dan keamanan internal untuk melanjutkan
pembangunan nasional, (3) melindungi kepentingan nasional China yang semakin luas
dan (4) konstribusi dalam menjaga perdamaian dunia.106
Misi-misi tersebut
memperluas fokus PLAN menjadi termasuk tugas sengketa teritorial maritim,
keamanan jalur laut, dan membela hak dan kepentingan maritim. Di samping itu misi-
misi tersebut meningkatkan pentingnya operasi non militer atau yang disebutkan
sebagai operasi military operations other than war (MOOTW) atau operasi militer
selain perang (OMSP) yang termasuk kontra terorisme, operasi peacekeeping, dan
operasi bantuan kemanusiaan.107
Saat ini PLAN melatih untuk lima jenis MOOTW
yaitu,
Kelegaan bencana dan pelaksanaan hukum untuk mengatasi penyelundupan narkoba.
Demonstrasi kekuatan dan tindakan penangkalan.
Berpartisipasi dalam kerjasama keamanan maritim termasuk penjaga perdamaian dan
operasi kontra teror.
Implementasi diplomasi militer
Tindakan pencarian dan penyelamatan di laut.108
OMTE tahun 2009 mengembangkan pelatihan OMSP, meningkatkan proporsi
pengetahuan keahlian informationization dan serta pelatihan simulasi senjata hi-tech
dan peralatan seperti pesawat terbang, kapal dan rudal, standarisasi metode, prosedur
dan kriteria dari jaringan, pelatihan konfrontatif on-base, bentuk, metode dan
105
Op. cit., Mulvenon. The real is false, false is equal to true, virtual is the reality, the truth is a virtual" simulation
technology and training in revolutionary China's military, hal.61-66 106
Cortez A. Cooper. The PLA Navy’s “New Historic Missions”: Expanding Capabilities for a Re-emergent
Maritime Power, RAND Corporation, Santa Monica, CA, June 2009, hal.2,3 107
Op. cit., Vellucci, hal.7 108
Ibid.., Vellucci, hal.4,5
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
62
Universitas Indonesia
persyaratan untuk pelatihan di bawah lingkungan elektromagnetik rumit, pelatihan di
malam hari, dan pelatihan di bawah kondisi cuaca yang rumit serta pelatihan daya
bertahan psikologis, mendirikan standar pelatihan yang capability-centered dan sistem
penilaian, menjelaskan secara rinci dan meningkatkan standar pelatihan dasar,
memperluas ruang lingkup empat tingkat pemeriksaan dan sistem penilaian,
menambahkan item-item penilaian kelas seratus titik, mendefinisikan manajemen dan
mode regulasi, menetapkan tugas dan fungsi organisasi pelatihan di berbagai
tingkatan, dan mendefinisikan batas wewenang untuk merevisi garis besar.109
Pada tahun 2010, pelatihan militer mengalami dua kinerja dalam pelatihan
aktual dan reformasi struktur pelatihan. Dua kinerja tersebut digambarkan dalam
konteks latihan gabungan trans-regional, memperbaiki sistem operasional baik dari
segi sistem teknis dan arsitektur operasional melalui peningkatan operasional tertentu,
seperti "sistem konfrontasi”. Sesuai dengan OMTE tahun 2011 yang dikeluarkan pada
bulan Juni 2011 pelatihan selama tahun 2011 tidak mengandung poin baru dari
pedoman sebelumnya. Selama tahun 2011 PLA melanjutkan modifikasi struktur
kekuatan untuk mencapai tujuan jangka panjang untuk mempersiapkan PLA, untuk
menjalankan operasi gabungan jarak jauh untuk penangkalan, perkelahian perang dan
misi keamanan non-tradisional dalam kondisi elektromagnetik yang kompleks.110
Terkait dengan program pembangunan kapal induk, pada bulan Mei 2009, Menteri
Pertahanan Brazil Nelson Jobim mengumumkan bahwa Angkatan Laut Brazil akan
memberikan pelatihan kepada perwira PLAN dalam operasi kapal induk.111
Setelah
itu, pada tahun 2010 PLAN telah memulai program berbasis lahan untuk melatih 50
pilot untuk mengoperasikan pesawat sayap tetap untuk kapal induk.112
Selama 10 tahun terakhir PLAN berpartisipasi dalam banyak latihan militer
bilateral dan multilateral di berbagai bidang seperti kontra-terorisme, operasi
mobilitas, operasi peacekeeping, bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana dan
109
New Outline of Military Training and Evaluation promulgated, http://china-defense.blogspot.com/2008/07/new-
outline-of-military-training-and.html , diakses pada 20.Apr.2012 pukul 18.15WIB
20.4.2012 110
David D. Chen. 2011 PLA Military Training: Toward Greater Interoperability, China Brief, Vol.11 January 28,
2011, hal.9 111
Office of the Secretary of Defense. Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China
2011: Annual report to Congress, Department of Defense, Washington, D.C, 2011, hal.46 112
Ibid., hal.50
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
63
Universitas Indonesia
logistik, dan menerapkan proyeksi kekuatan jarak jauh dan mewakili dan
melaksanakan sejumlah kunjungan diplomatik. Tindakan tersebut terjadi dalam
konteks strategi laut yang ambisius yang berusaha untuk mengamankan akses China
ke sumber energi dan untuk memaksimalkan peran diplomasi dalam sengketa teritorial
dengan tetangganya. Pelatihan dan latihan PLAN dikategorikan dalam lima jenis
utama termasuk inspeksi, demonstrasi, penelitian, taktis, dan kampanye.113
Pada tahun 2005 menjadi tuan rumah untuk latihan “PEACE MISSION 05”
dengan Rusia dengan 10.000 pasukan dari PLA, PLAAF dan PLAN. Berikutnya
padatahun 2007, Rusia host “PEACE MISSION 07” yang merupakan ltihan pertama
yang dilakukan di negara asing. Tahun 2009 China mejadi lagi tuan rumah untuk
latihan “PEACE MISSION 09”. Kerja sama tersebut tidak hanya dengan Rusia
dimana PLAN untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam latihan multilateral tahun
2007 dimana kapal perang PLAN berpartisipasi dalam latihan “AMAN 07” yang
disponsori oleh Pakistan dan “IMDEX 07” yang disponsori oleh Singapura. PLAN
juga berpartisipasi dalam “AMAN 09” di Pakistan. Selain itu, kapal PLAN secara
rutin melakukan latihan
pencarian bilateral dan
latihan penyelamatan dengan
kapal perang asing selama
kunjungan ke pelabuhan
asing atau kunjungan kapal
asing ke pelabuhan-
pelabuhan China. Selain itu
PLAN meningkatkan
kompliksitas misi-misi patrol
dan melaksanakan patroli
rutin di Laut Jepang, Laut
China Selatan, Laut Filipina
dan Pasifik Timur seperti
113
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.37
Gambar (2.2) Area pelatihan dan patroli PLAN
Sumber: The Office of Naval Intelligence, The People’s Liberation Army Navy:
A modern navy with Chinese characteristic, Washington DC, Agustus.2009,
hal.38
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
64
Universitas Indonesia
patrol kapal selam di Selat Osumi dekat Jepang tahun 2003 dan patrol dan pada tahun
2004 dekat Okinawa. Pada tahun 2006 membangun rute navigasi yang mungkin
digunakan dalam masa perang,114
(lihat Gambar 2.2). Pada bulan April 2010, 16 kapal
perang dari ketiga armada (Utara, Timur dan Laut Selatan) melakukan latihan maritim
yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana kapal-kapal berlayar sejauh 140km
dari pulau Okinawa di Jepang, melalui Selat Bashi ke arah Selat Malaka. Setelah itu
pada bulan Juli, armada PLAN melakukan serangkaian latihan dalam menanggapi
latihan angkatan laut AS-Korsel di Laut Kuning. Selama bulan Juli juga beberapa
kapal dari ketiga armada PLAN melaksanakan latihan di Laut China Selatan.115
Dalam konteks OMSP, selama beberapa tahun yang lalu PLAN melaksanakan
beberapa latihan lain perang atau non-war training. Pada taun 2008 dalam rangka
penyebaran operasional di luar Pasifik Barat, PLAN melaksanakan latihan kontra
pembajakan laut selama dua bulan dengan kekuatan terdiri dari kapal pendaratan
amfibi, kapal perusak dan kapal pemasok.116
Pada bulan Septemper 2009, armada
PLAN melaksanakan latihan gabungan dengan angkatan laut Rusia di Teluk Aden
yang disebut " "BLUE PEACE SHIELD 2009" di mana kedua angkatan laut
melaksanakan beberapa jenis latihan gabungan termasuk manuver kapal, pengisian,
pemeriksaan gabungan,penembakan , untuk mempromosi prosedur model untuk
komando gabungan, komunikasi, dan kegiatan kerjasama.117
Pada tahun 2010 PLAN
meluncurkan misi “MISSION HARMONY 2010” selama 88 hari ke Teluk Aden dan
mengunakan kapal rumah sakit baru Peace Ark untuk memberikan perawatan medis
untuk armada kontra pembajakan laut PLAN dan untuk mengobati warga yang
membutuhkan di Djibouti, Kenya, Tanzania, Seychelles, dan Bangladesh dalam
rangka mempromosikan soft power China.118
114
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.40 115
China's Three-Point Naval Strategy,
http://www.iiss.org/EasySiteWeb/getresource.axd?AssetID=48372&type=full&servicetype, diakses pada
22.Apr.2012 pukul 00.15WIB 116
Op. cit., Information Office of the State Council of the People's Republic of China (buku putih), hal.7 117
The National Institute for Defense Studies. NIDS China security report 2011, Japan, 2012, hal.31 118
Op.cit., Office of the Secretary of Defense. Military and Security Developments Involving the People’s Republic
of China 2011: Annual report to Congress, hal.67
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
65
Universitas Indonesia
Misi-misi PLAN yang anti-pembajakan laut menjadi dilaksanakan secara rutin
di Teluk Aden untuk untuk melindungi keselamatan kapal-kapal dan personil China
melalui Teluk Aden dan perairan lepas pantai Somalia dan untuk memastikan
keselamatan kapal yang mengangkut bahan untuk organisasi kemanusiaan
internasional seperti Program Pangan Dunia serta akan melakukan operasi
penyelamatan kemanusiaan dengan kapal mengawal negara lain. (Lihat Tabel 2.3).
No.
Misi Periode Misi Platform yang terlibat dalam misi
1 Jan–Apr 2009 DDG (Tipe 052C) / DDG (Tipe 052B) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
2 Apr–Aug 2009 DDG (Tipe 051B) / FFG (Tipe 054A) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
3 Aug–Nov 2009 FFG (Tipe 054A) / FFG (Tipe 054A) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
4 Nov 2009–Mar2010 2 x FFG (Tipe 054) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
5 Mar–July 2010 FFG (Tipe 054A) / DDG (Tipe 052B) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
6 July–Nov 2010 LPD (Tipe 071) / DDG (Tipe 052C) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
7 Nov 2010–Apr 2011 2 x FFG (Tipe 054) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
8 Apr–July 2011 2 x FFG (Tipe 054) / kapal pasokan (kelas Qiandaohu)
9 July 2011 DDG (Tipe 052B) / FFG (Tipe 054A) / kapal pasokan (kelas Nancang)
Table (2.3) Misi-misi anti pembajakan laut PLAN (2009-2011)
Sumber: Susanne Kamerling & Frans-Paul Van Der Putten, An Overseas Naval Presence without Overseas Bases: China’s Counter-
piracy Operation in the Gulf of Aden, Journal of Current Chinese Affairs Vol.40, No.4, April 2011, hal, 130
Logistik
Usaha modernisasi postur kekuatan dan gelar pasukan meliputi aspek logistik
yang diperlukan untuk melaksanakan operasi-operasi yang jauh dari daratan China
sesuai dengan strategi FSO dan misi historis yang didentifikasi oleh Presiden Hu
Jintao. Pada tahun 2007, Presiden Hu Jintao mengidentifikasi empat tujuan umum
untuk modernisasi logistik militer China pada milenium baru: (1) Membangun logistik
berkualitas tinggi, (2) Mekanisasi dan informatization, (3) Penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan (4) Pengembangan Sistem Dukungan Logistik
terintegrasi untuk semua matra yang melibatkan dukungan sipil.119
Modernisasi
tersebut yang diusulkan oleh Presiden Hu bertujuan untuk mendukung proyeksi
kekuatan potensi di luar garis pantai China, termasuk Taiwan dan seterusnya.
Modernisasi dalam bidang logistik termasuk empat kecenderungan untuk mendukung
proyeksi kekuatan militer yaitu: (i) Logistik gabungan bermobilitas, (ii) Logistik
119
Susan M. Puska.Taming the Hydra. Trends in China's Military Logistics since 2000. In Roy Kamphausen, David
Lai, Andrew Scobell, eds., The PLA at Home and Abroad: Assessing the Operational Capabilities of China's
Military, June 2010, hal.568
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
66
Universitas Indonesia
dalam lingkungan peperangan teknologi tinggi. (iii) Memelihara kelestarian Unit Di
luar wilayah nasional, dan (iv) Dukungan bidang sipil.120
Modernisasi logistik PLA melibatkan tiga jenis misi yang tercermin dalam tiga
konsep kunci: Dukungan logistik gabungan terintegrasi, Dukungan komprehensif,
Logistik gabungan. Dukungna logistik gabungan terintegrasi didefinisikan sebagai
integrasi logistik dalam matra-matra militer, kompatibilitas sipil-militer, dan
kombinasi fungsi masa perang dan masa damai untuk mendukung mobilisasi.
Dukungan komprehensif dapat didefinisikan sebagai serangkaian tindakan dukungan
untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kampanye dan kemenangan akhir termasuk
dukungan operasional, dukungan logistik dan dukungan peralatan.121
Aspek-aspek
logistik yang terlibat dalam konsep Dukungan Komprehensif termasuk pasokan bahan
yang dibutuhkan untuk pertempuran, seperti makanan, air, seragam, peralatan, minyak
bumi, minyak, dan pelumas, amunisi, bahan bangunan, dll, transportasi personil, dan
peralatan atas darat, laut, dan udara, dukungan medis, keuangan, perawatan peralatan,
perbaikan, penelitian dan pengembangan (R&D), pengujian, akuisisi, dan
pembuangan, dan pemeliharaan bangunan-bangunan dan fasilitas untuk pasukan di
lapangan atau di garnisun. Jenis-jenis logistik dapat dibagi dalam dua kategori terpisah
yaitu "dukungan logistik" dan "dukungan persenjataan” yang diurus oleh dua
depatemen nasional China yaitu, General Logistics Department (GLD) atau
Departemen Logistik Umum yang mengawasi "dukungan logistik," dan General
Armament (or Equipment) Department (GAD or GED) Departemen Persenjataan (atau
Peralatan) Umum yang bertanggung jawab mengenai "dukungan persenjataan.”122
Pada tahun 1998 CMC dan GLD menciptakan program Wang Ke untuk
reformasi logistik yang terdiri dari:
1. Integrasi logistik untuk tiga matra.
2. Standardisasi pekerjaan pasokan, misalnya, pembelian terpusat.
3. Konversi dari penghasilan tambahan petugas untuk tunjangan tunai (untuk membayar
perumahan, asuransi, dll).
120
Ibid., Puska, hal.569,570 121
Ibid., hal,562,564 122
Dennis Blasko. Chinese military logistics, http://www.asianresearch.org/articles/2354.html, diakses pada
22.Apr.2012 pukul 15.40WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
67
Universitas Indonesia
4. "Sosialisasi" atau "out-sourcing" memberikan banyak fungsi pendukung kepada
kontraktor sipil.
5. Membuat manajemen logistik lebih profesional dan ilmiah.
6. Meningkatkan dukungan logistik bermobilitas untuk unit jauh dari basis-nya.123
Sesuai dengan program tersebut, pada tahun 2000 Departemen Logistik
Gabungan dibentuk dalam tujuh markas daerah militer dan menugaskan staf perwira
logistik terlatih yang memiliki pemahaman tentang kebutuhan semua matra. Dengan
demikian, PLAAF dan PLAN mengalihkan tanggung jawab untuk banyak depot, basis
pasokan, rumah sakit, pemeliharaan dan perbaikan unit kendali daera militer di mana
berada. Depatemen Logistik Gabungan termasuk 30 sub-departemen untuk
menyediakan fungsi dukungan gabungan untuk semua matra dan menyediakan
dukungan unik untuk tiap matra sendiri melalui struktur sistem GAD yang terpisah.
Tiga puluh sub-departemen ini terletak dibawah daerah-daerah militer dan terdiri dari
rumah sakit, gudang, depot dan unit transportasi. Sub-departemen Logistik
membentuk unit dukungan bermobilitas untuk menemani pasukan tempur di lapangan
atau di laut berdasarkan kebutuhan unit yang didukung dan misinya.124
Dalam konteks
PLAN, Departemen Logistik bertanggung jawab pada pembangunan fasilitas,
dukungan teknis untuk kapal laut, bahan bakar, perawatan kesehatan, keuangan,
transportasi, dan bidang-bidang vital lainnya yang terkait dengan pasokan. Sedangkan
Departemen Persenjataan menyediakan dukungan teknis untuk semua peralatan PLAN
dan sistem senjata.125
Unsur utama dalam modernisasi logistik adalah dukungan sektor sipil untuk
meningkatkan kemampuan logistik militer China. Dukungna logistik sipil-militer
teritegrasi diidentifikasikan oleh Presiden Hu dalam bidang senjata dan peralatan
penelitian dan manufaktur, pelatihan personil militer dan logistik. Usaha modernisasi
ini untuk memanfaatkan keahlian sipil, inovasi ilmiah, teknologi, dan sumber daya
logistik untuk mengembangkan kemampuan logistik gabungan sipil-militer selama
masa damai yang akan mendukung mobilisasi militer masa perang. Dukungan Sipil
123
Ibid. 124
Ibid. 125
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.12,13
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
68
Universitas Indonesia
terjadi selama mobilisasi dan sosialisasi atau mengkontrak dengan entitas sipil lokal
untuk menyediakan layanan yang dilakukan oleh anggota atau unit PLA sebelumnya
yang termasuk barang dan jasa. Mobilisasi mengacu pada persiapan untuk perang,
sementara sosialisasi mengacu pada kontrak untuk barang dan jasa dalam persiapan
untuk perang yang potensial, serta untuk mendukung militer dalam kegiatan sehari-
hari masa damai. Bahkan, banyak upaya sosialisasi sampai saat ini telah dilakukan di
non-operasional unit, seperti sekolah dan unit markas di kota besar.126
Saat ini, mengevaluasi modernisasi logistik PLAN untuk mendukung tujuan
militer di bawah kondisi informationization termasuk:
Membentuk sistem logistik gabungan yang menyediakan landasan untuk
pengembangan lebih lanjut dan dukungan potensi untuk pasukan ekspedisi.
Mendirikan sistem dan metodologi melalui pengujian, seperti program logistik
gabungan daerah militer Jinan.
Menekankan persiapan untuk mobilisasi logistik sebagai fitur kunci dari dukungan
logistik sipil-militer yang dapat membantu meningkatkan dukungan sipil secara
domestik dan secara internasional melalui perkembangan pasca "Reformasi dan
Pembukaan" dalam kompleks industri militer China.
Meningkatkan kemampuan PLAN dalam operasi lepas pantai melalui pengembangan
kapal-kapal dukungan logistik, melibatkan PLAN dalam pengalaman nyata seperti
dukungan logistik dalam misi anti-pembajakan laut di Teluk Aden dan operasi
dukungan logistik selama keadaan darurat domestik (banjir, gempa bumi, dll .),
memberikan pengalaman operasional yang melibatkan seluruh kekuatan logistik
militer sebagai pelajaran dan pedoman komando.
Menggabungkan organisasi dan peneliti logistik militer dan sipil bersama sebagai unit
militer untuk meneliti, menerapkan dan menguji kemampuan dukungan logistik yang
dapat membantu mempercepat proses adaptasi, inovasi dan perbaikan logistik dalam
lingkungan yang informationized.
Proses modernisasi logistik PLAN disesuaikan dengan kemampuan canggih yang telah
dikuasai oleh AS dan militer lainnya.
126
Op. cit., Puska, hal. 582
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
69
Universitas Indonesia
PLAN mengalami pengembangan dasar dalam ilmu pengetahuan dan penerapan
kemampuan logistik modern yang dapat menyediakan platform yang kuat untuk
memajukan pengembangan inti logistik militer yang profesional serta logistik sipil
yang mendukung militer.127
PLAN mengalami kekurangan kemampuan logistik yang signifikan dalam
transportasi dan formasi besar. PLAN memiliki rombongan kecil dari kapal dukungan
logistik besar, sebagian besar kapal pasokan, oilers, dan kapal perbaikan cocok untuk
operasi di perairan sepanjang pantai China. Untuk mengatasi kekurangan ini, PLA
berencana untuk menggabungkan kapal sipil, pesawat, dan awak-awak untuk
kebutuhan transportasi masa perang. Dalam PLANAF kemampuan pengisian bahan
bakar masih dalam tahap awal dan terbatas pada sejumlah kecil tanker dan pesawat
tempur.128
Untuk mengatasi masalah ini PLAN saat ini mengoptimalkan sistem
dukungan logistik dan meningkatkan kemampuan dukungan maritim terintegrasi.
Dalam rangka peningkatan kemampuan dukungan logistik terintegrasi, PLAN
membangun sistem dukungan logistik berbasis pantai sebagai landasan dan dukungan
logistik berbasis laut sebagai andalan serta mengintegrasikan keduanya secara
keseluruhan. Selain itu, PLAN meningkatkan pembangunan basis kapal, daerah
berlabuh, poin pasokan dan bandara. Sistem dukungan logistik berbasis pantai pada
dasarnya dikoordinasikan dengan perkembangan persenjataan dan peralatan, dan
disesuaikan dengan tugas dukungan pada masa perang. PLAN secara bertahap
memposisi jenis-jenis baru kapal pasokan besar terintegrasi, kapal medis dan
helikopter ambulans, dan berhasil mengembangkan berbagai jenis peralatan dukungan
maritim dan sejumlah teknologi kunci yang mengakibatkan kemajuan yang signifikan
dalam modernisasi kekuatan dukungan maritim.
Dalam rangka memperkuat dan meningkatkan kemampuan dukungan logistik
untuk armada-armada China yang komesial dan angkatan laut, China memperluas
pengaruhnya ke Samudera Hindia untuk mengamankan jalur perdagangan dan energi
melalui pembentukan beberapa basis dan pelabuhan untuk dukungan logistik dan
127
Ibid., hal.591,592 128
Dennis Blasko. Chinese military logistics, http://www.asianresearch.org/articles/2354.html, diakses pada
24.Apr.2012 pukul 09.30WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
70
Universitas Indonesia
untuk pengawasan dan pengintaian. Basis-basis ini dianggap sebagai tulang punggung
bagi armada komersial dan PLAN khususnya dalam misi jauh dari pantai nasional
China untuk tujuan pasokan dan dukungan logistik, misalnya dalam misi-misi anti-
pembajakan laut di Teluk Aden sejak tahun 2008. Serangkaian basis dan pelabuhan
China yang mulai dari pantai China dan pulau Hainan ke Laut China Selatan melalui
Selat Malaka, dan sepanjang rute maritim di Samudra Hindia sampai Gwadar di
Pakistan ke pantai-pantai di Laut Arab dan Teluk Persia,129
disebut sebagai Strategi
China "Pearl Necklace Strategy" atau “String of Pearls” (lihat Gambar 2.9). Konsep
ini dipakai untuk pertama kalinya pada tahun 2004 dalam studi tentang “Masa depan
Energi di Asia” oleh kontraktor untuk Departemen Pertahanan AS yang
berargumentasi bahwa Beijing sedang membangun jaringan basis yang komprehensif
yang membentang dari China Selatan sampai Pakistan.130
Basis-basis ini termasuk:
Basis di Pulau Hainan: merupakan basis angkatan laut untuk kapal selam nuklir. Basis
ini mampu untuk bersembunyi sampai 20 kapal selam nuklir dari satelit mata-mata.131
Basis ini terdiri juga dari bandara militer dan dua bandara sipil serta fasilitas besar
untuk sinyal intelijen untuk pemantauan kegiatan angkatan laut AS di Laut China
Selatan.132
Basis di Woody Island di kepulauan Paracel: terletak ddalam kepulauan Paracel sekitar
300 mil laut dari Vietnam. Bandara militer China yang paling besar di Laut China
Selatan terletak dalam pulau ini bersama stasiun pemantauan intelijen, Selain itu,
Basis angkatan laut di Woody Island juga telah ditingkatkan termasuk pembangunan
tanggul anti gelombang baru.133
Basis Sihanoukville dan Ream di Kamboja: RRC telah menyediakan dana untuk
membarui untuk berlabuh kapal di Ream. Perusahaan-perusahaan China telah
129
Christina Y. Lin. Militarisation of China’s Energy Security Policy: Defence Cooperation and WMD Proliferation
Along its String of Pearls in the Indian Ocean, Berlin: ISPSW Institut für Strategie- Politik- Sicherheits- und
Wirtschaftsberatung, Jun 2008, hal.3 130
Daniel Kostecka. Hambantota, Chittagong, and the Maldives – Unlikely Pearls for the Chinese Navy,
http://www.jamestown.org/programs/chinabrief/single/?cHash=a82d537697&tx_ttnews%5Btt_news%5D=37196,
diakses pada 24.Apr.2012 pukul 20.50WIB 131
Chinese nuclear submarine base, http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/china/1917167/Chinese-
nuclear-submarine-base.html , diakses pada 24.Apr.2012 pukul 22.10WIB 132
Lingshui Air Base, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/lingshui.htm, diakses pada 25.Apr.2012
pukul 20.50WIB 133
Andrei Chang. Analysis: China's air-sea buildup, http://www.spacewar.com/reports/Analysis_Chinas_air-
sea_buildup_999.html, diakses pada 25.Apr.2012 pukul 21.50WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
71
Universitas Indonesia
mengupgrade pelabuhan dekat
Sihanoukville. Akses ke dua pelabuhan
Sihanoukville dan Ream dianggap sangat
strategis bagi PLAN di masa depan dimana
dapat digunakan untuk menekan Hanoi
selama masa ketegangan dan untuk
mengamankan SLOC serta melindungi
pasokan energi.134
Basis-basis di Myanmar: China memulai
membantu Myanmar untuk
memodernisasi dan membangun basis-
basis angkatan laut-ny sejak akhir tahun
1980-an untuk kepentingan strategis
untuk memiliki akses ke basis-basis untuk
mendukung kemampuan PLAN untuk
memposisi kekuatannya di Samudera
Hindia. China memberikan bantuan untuk Myanmar untuk memodernisasi basis
angkatan laut di Hanggyi, pulau-pulau Coco, Sittwe atau “Akyab” dan Mergui.135
Basis angkatan laut didirikan di Pulau Hainggyi pada awal 1990-an dengan bantuan
keuangan dan teknis China supaya mengamankan Pulau Great Coco dan Little Coco
di mana stasiun intelijen elektronik berada.136
Basis ini termasuk bandara untuk
mendukung semua jenis operasi termasuk perbaikan dan untuk mendukung
infrastruktur, bersama basis angkatan laut dengan infrastruktur lengkap untuk kapal
selam nuklir dan beberapa jenis kapal. Selain itu, China membangun Stasiun
Intelijen dengan radar dan fasilitas pemantauan, di Pulau Great Coco (stasiun yang
paling besar dan yang palin strategis), dan di Pulau Hainggyi, basisi Zadetkyi Kyun
di ujung utara Selat Malaka, Man-Aung di Pulau Cheduba, dan stasiun di Ramree,
134
Robert Neff. Is China’s Fabled “String of Pearls” Becoming a Reality?, http://www.rjkoehler.com/2010/01/31/is-
chinas-fabled-string-of-pearls-becoming-a-reality/, diakses pada 26.Apr.2012 pukul 23.00WIB 135
C. S. Kuppuswamy. China-Pakistan-Myanmar: The triangular relationship needs careful watch,
http://www.southasiaanalysis.org/%5Cpapers5%5Cpaper401.html, diakses pada 27.Apr.2012 pukul 12.50WIB 136
Min Lwin. Burma’s Navy Suffers Strategic Losses, http://www2.irrawaddy.org/article.php?art_id=12285, diakses
pada 27.Apr.2012 pukul 10.45WIB
Gambar (2.3) Basis dan pelabuhan China di Myanmar
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
72
Universitas Indonesia
dan stasiun di basis angkatan laut Monkey Point di Yangoon, juga termasuk stasiun
Saganthit dekat Mergui di Myanmar Timur Laut.137
Chittagong di Bangladesh: Pada tahun 2010 Bangladesh menyetujui dengan
penawaran China untuk membantu untuk mengembangkan pelabuhan Chittagong
yang biayanya US$ 8,7 miliar dimana China akan membayar jumlah besar biaya
tersebut. Kepentingan strategis China dalam proyek ini untuk membabgun pipa
minyak berjalan dari Bangladesh ke China dalam rangka menghadapi kekhawtiran
China mengenai apa yang disebutkan oleh Presiden Hu Jintao sebagai “Dilema
Malaka” dimana ketergantungan China pada Selat Malaka dimana 80% dari pasokan
minyak transit selat itu saat ini.138
Hambantota di Sri Lanka: China menyediakan US$ 477 juta untuk membantu Sri
Lanka untuk menyelesaikan tahap pertama dalam pembangunaan pelabuhan
Hambantota. Hambantota terletak sangat dekat dengan persimpangan utama jalur
pelayaran internasional utama yang menghubungkan Eropa, Afrika dan Timur Tengah
dengan Asia melalui Selat Malaka dan Singapura. Tahap pembangunan kedua akan
selesai pada tahun 2014 dengan biaya sekitar US$ 1,5 miliar, Hambantota akan
memiliki bunker bahan bakar yang besar, penanganan kargo, penyimpanan, gudang
dan kapasitas transshipment serta zona industri dan bandara di dekatnya. Beberapa
analis mengatakan bahwa akses ke pelabuhan dan bandara ini akan memungkinkan
China untuk mendukung memposisi PLAN di wilayah ini secara lebih efektif.139
Basis Pulau Marao di Maladewa: Pulau ini disewa oleh China pada tahun 1999 dari
Maladewa untuk manajemen lalu lintas maritim, tapi China menggunakan pulau ini
untuk memantau kapal perang India dan AS di Samudera Hindia, dan dapat
dikembangkan menjadi basis kapal selam di masa depan.140
Basis di Gwadar di Pakistan: pelabuhan Gwadar sedang dibangun dalam dua tahap
dengan investasi besar dari China. China memberikan kontribusi US$ 198 juta dari
137
Andrew Selth. Chinese Military Bases in Burma: The Explosion of a Myth, Regional Outlook Paper No.10,
Griffith Asia Institute, 2007, hal.12-14 138
Ananth Krishnan. China offers to develop Chittagong port,
http://www.thehindu.com/news/international/article245961.ece, diakses pada 27.Apr.2012 pukul 11.30WIB 139
Michael Richardson. China’s network of places, not bases, Straits Times Newspaper, 16 August 2010, hal.2 140
Chinese naval base in the Maldives poses a greater threat to India,
http://cautionindia.blogspot.com/2011/01/chinese-naval-base-in-maldives-pose.html, diakses pada 27.Apr.2012
pukul 12.00WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
73
Universitas Indonesia
jumlah biaya proyek ini yang diperkirakan US$ 248 juta untuk tahap pertama. China
juga investasi US$ 200 juta untuk membangun jalan raya yang menghubungkan
pelabuhan Gwadar dengan pelabuhan Karachi di Laut Arab. Tahap kedua, yang
jumlah biayanya US$ 932 juta dan terdiri atas sembilan tempat berlabuh, saluran dan
terminal penyimpanan juga akan dibiayai oleh China. Selain kontribusi keuangan,
China telah mengirimkan sekitar 450 insinyur dan menyediakan keahlian teknis untuk
proyek tersebut.141
Pada tahun 2011 Menhan Pakistan Chaudhary Ahmed Mukhtar
meminta China untuk membangun basis angkatan laut di pelabuhan Gwadar “Kami
telah meminta dari saudara kami China untuk membangun basis angkatan laut di
Gwadar” kata Mukhtar.142
Basis ini akan memungkinkan China untuk mendapatkan
hak penggunaan termasuk pengisian bahan bakar biasa dan dukungan logistik, dan
fasilitas perbaikan untuk kapal permukaan China dan mungkin untuk kapal selam
juga.143
Bagi China, basis Gwadar memiliki nilai strategis yang yang berdasarkan pada
kedekatannya dengan Selat Hormuz dimana sekitar 60% dari pasokan energi China
dari Timur Tengah dan melindungi jalur energi dari AS yang bisa mematahkan
pasokan energy China dengan kehadirannya yang sangat tinggi di wilayah itu,144
dan
untuk pemantauan kegiatan angkatan laut AS di kawasan itu. Selain itu, pada bulan
april 2004 mulai modernisasi dan pembangunan di pelabuhan Karachi di melalui
melaksanakan Deep Water Container Port project yang dilaksanakan oleh China
International Water and Electric Corporation.145
Selain basis-basis tersebut, China melalui China-ASEAN Investment
Cooperation Fund (CAF) menginvestasi dalam pelabuhan Laem Chabang yang
141
Gwadar Port, http://www.cssexam.com/archive/index.php/t-2737.html, diakses pada 28.Apr.2012 pukul
10.45WIB 142
Pakistan turns to China for naval base, http://www.ft.com/intl/cms/s/0/3914bd36-8467-11e0-afcb-
00144feabdc0.html#axzz1tKOWVx7o, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 14.00WIB 143
Rahul Roy. Naval base at Gwadar a potential game changer, http://www.iiss.org/whats-new/iiss-experts-
commentary/naval-base-at-gwadar-a-potential-game-changer/, diakses pada 28.Apr.2012 pukul 15.20WIB 144
Laugher of the Day: Myanmar: Washington’s geopolitics and the Straits of Malacca,
http://www.eaglespeak.us/2007/11/laugher-of-day-myanmar-washingtons.html, diakses pada 28.Apr.2012 pukul
16.10WIB 145
China CWE inaugurates dredging work for Karachi Container Port Project,
http://pk2.mofcom.gov.cn/aarticle/chinanews/200904/20090406186396.html, diakses pada 28.Apr.2012 pukul
17.55WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
74
Universitas Indonesia
dianggap pelabuhan terbesar di Thailand,146
di samping itu juga PLAN mendirikan
stasiun medis terpencil pada bulan Oktober 2011 dekat Yongshu yang terletak di
Kepulauan Nansha di Laut China Selatan.147
Saat ini “String of Pearls” China di
Samudra Hindia semakin berkembang dan dilanjutkan sesuai dengan misi-misi baru
dan jangkauannya yang semakin berkembang. Sejak awal tahun 2009 China mulai
mengirimkan kapal-kapal PLAN dalam misi patroli anti-pembajakan laut di Teluk
Aden dan lepas pantai Tanduk Afrika untuk melindungi kapal dagang dan kapal
perangnya. Hal ini memerlukan dukungan dan fasilitas logistik, untuk memecahkan
masalah ini China menciptakan model diplomatik dan komersial. Model ini
berdasarkan pada pada hubungan diplomatik dekat China dengan negara-negara di
kawasan itu dan kehadiran ekonomi China melalui perusahaan dan paprika-paprik
untuk menyediakan cara alternatif bagi China untuk menyelesaikan masalah logistik
dari pada membangun pelabuhan dan basis angkatan laut di luar wilayah nasional
China. Untuk dukungan logistik China menggunakan beberapa pelabuhan seperti
Salalah di Oman selatan, Aden di Yemen, Djibouti, Karachi dan Jeddah di Arab Saudi
untuk mengisi bahan bakar, melengkapi dan memungkinkan kru untuk mengambil cuti
pantai.148
Di samping itu, China mengembangkan kerja sama militer dengan negara lain
di Asia dan Afrika untuk meningkatkan jumlah basisnya di masa depan. Saat ini ada
beberapa laporan yang berbicara tentang niat China untuk membangun dua basis di
Mauritius dan Seychelles dimana China baru-baru ini membahas kemungkinan
membangun fasilitas angkatan laut di Kepulauan Seychelles di Samudra Hindia,149
dan
dimana ada berita bahwa Seychelles menawarkan China basis untuk kapal-kapal
146
CAF Invests in Thailand's Largest Port, http://www.china-asean-fund.com/news.php, diakses pada 28.Apr.2012
pukul 20.00WIB 147
PLA Navy opens Remote medical station in South China Sea, http://www.china-defense-mashup.com/pla-navy-
opens-remote-medical-station-in-south-china-sea.html, diakses pada 30.Apr.2012 pukul 06.00WIB 148
Susanne Kamerling, Frans-Paul Van Der Putten, An Overseas Naval Presence without Overseas Bases: China’s
Counter-piracy Operation in the Gulf of Aden, Journal of Current Chinese Affairs Vol.40, No.4, April 2011,
hal.119, 134,139 149
Dean Cheng. China May Gain Base in Seychelles, http://blog.heritage.org/2011/12/23/china-may-gain-base-in-
seychelles/, diakses pada 30.Apr.2012 pukul 08.00WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
75
Universitas Indonesia
China yang diposisi di Teluk Aden dan Samudera Hindia barat untuk memerangi
pembajakan di wilayah itu.150
1. Hainan Island airfield & port 2.Woody Island airfield 3.South China Sea oil drilling
& survey
4.Sihanoukville & Ream,
Commercial, naval base
5.Zadetkyi Kyun & Saganthit,
monitoring & Surveillance
facilities
6.Coco Island, Myanmar,
commercial, naval base,
Surveillance facilities
7.Kyaikkami, naval base, port
facilities
8.Monkey point naval base, port
facilities
9.Hainggyi Island Surveillance
facilities, naval base
10.Sittwe Commercial, naval
base
11.Chittagong port facility,
Upgraded port facilities
12.Hambantota naval base &
port facilities
13.Marao Island monitoring &
Surveillance facilities
14.Karachi, port facilities 15.Gwadar naval base &
Surveillance facilities
Gambar (2.4) “String of Pearls” kehadiran PLAN di Samudra Hindia dan di Jalur energi China
150
Mandip Singh. The Proposed PLA Naval Base in Seychelles and India’s Options,
http://www.idsa.in/taxonomy/term/1334, diakses pada 30.Apr.2012 pukul 09.25WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
76
Universitas Indonesia
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
77 Universitas Indeonesia
BAB III
ASPEK LAIN DALAM MODERNISASI PLAN
3.1 Anggaran Pertahanan
Anggaran militer didefinisikan sebagai jumlah sumber daya yang tersedia
untuk tujuan pertahanan nasional tanpa memperhatikan sumber pendanaan.
Pengeluaran militer melibatkan beberapa kategori yang termasuk pembayaran dan
tunjangan untuk personil militer, pembayaran sipil, operasi dan pemeliharaan,
pembelian, Penelitian dan Pengembangan R&D, konstruksi, gaji pensiunan militer,
bantuan militer, pembelaan sipil, pasukan paramiliter, aspek-aspek militer yang
terlibat dalam bidang energi atom dan ruang angkasa.151
Anggaran pertahanan militer
merupakan hal yang sangat penting sebagai indikator nyata untuk niat, strategi
nasional, prioritas, dan kebijakan. Dalam konteks China, anggaran militer dapat
menjadi indikator yang mencerminkan perkembangan perekonomian China dan
prioritas dalam proses modernisasi dan kemampuan militer masa depan.
Anggaran pertahanan China dirancang oleh beberapa organisasi yang terlibat
dalam proses penganggaran. Organisasi yang paling atas dalam proses ini adalah
kepemimpinaan PKC dan biro politik berikutnya dua organisasi militer dan sipil yaitu
Dewan Negara dan Komisi Militer Pusat CMC, CMC merupakan badan birokrasi
yang tertinggi yang mengelola pengeluaran pertahanan bersama dengan Dewan
Negara. Di bawah CMC ada Departemen Logistik Umum (GLD) yang menguasai
Departemen Keuangan GLD yang dianggap sebagai badan manajemen keuangan
tertinggi untuk CMC yang bertanggung jawab tentang: (1) mengatur dan membimbing
pelaksanaan kebijakan keuangan partai dan pemerintah, (2) memformulasi peraturan
dan hukum keuangan militer, (3) mengeluarkan jumlah anggaran militer tahunan dan
akuntansi akhir untuk departemen-departemen sipil, (4) mengatur dan mengawasi
pekerjaan akuntansi militer, (5) membimbing pekerjaan produksi ekonomi, (6)
mengelola dana untuk bahan strategis dan mengawasi dana beredar, (7) menentukan
151
Shaoguang Wang, “The Military Expenditure of China, 1989-1998”, SIPRI Yearbook 1999, Oxford University
Press, New York, 1999, hal.2
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
78
Universitas Indonesia
harga produk industri militer, (8) mengatur pekerjaan keuangan masa perang dan
mengatur pelatihan keuangan personil dan mengevaluasi teknologi untuk pekerjaan
keuangan, dan (9) mengawasi investigasi keuangan tingkat unit bawah. GLD
mengelola semua hal keuangan melalui sub-biruo keuangan yang berada di dalam
setiap tingkat sistem militer mulai dari daerah militer sampai ke resimen.152
(lihat
Gambar 3.1) Sedangkan ada beberapa bagian dari PLA yang membuat tawaran
anggaran tahunan mereka langsung ke Komisi Militer Pusat bukan melalui GLD,
institusi ini termasuk Departemen Staf, Departemen Logistik Umum, Departemen
Politik Umum, , Departemen Peralatan Umum, Departemen Pertahanan, Komisi Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional, Angkatan Roket
Strategis, dan universitas-universitas dan perguruan tinggi yang terlibat dalam sistem
pendidikan profesional militer.153
Gambar (3.1) Sistem organisasi penganggaran PLA
Sumber: Keith Crane, et al. Modernizing China's Military: Opportunities And Constraints, Santa Monica: RAND
Corporation, 2005, hal.95
Proses penganggaran pertahanan China secara keseluruhan terbentuk dari tiga
jenis proses penganggaran yaitu, (i) proses tersentralisasi, yang melibatkan
pengeluaran langsung dari pemerintah pusat pada tingkat nasional, regional, dan
tingkat unit militer di kabupaten dan organisasi, (ii) proses terdesentralisasi, yang
termasuk biaya tambahan dari unit pemerintah sipil di semua tingkat yang termasuk
dari pemerintah-pemerintah provinsi dan daerah, (iii) proses ketiga, yang relevan
dengan item anggaran tertentu terdiri dari kombinasi dari proses sentralisasi dan
152
Keith Crane, et al. Modernizing China's Military: Opportunities And Constraints, RAND Corporation, Santa
Monica, CA, 2005, hal.94-96 153
Ibid., Crane, hal. 97
CC
P L
ead
ersh
ip
State Council
Provinces Municipalities, Counties, Townships,
Villages
Ministry of finance
Central Military Commission
General Logistics Department
GLD Finance Department
Military Region Finance
Department
Military District Finance Bureau,
Group Army Finance Bureau
(Brigade>Division >Regiment)
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
79
Universitas Indonesia
terdesentralisasi. Pada tahun 2002 administrasi pengeluaran pertahanan telah
mengalami reformasi secara keseluruhan untuk menciptakan sistem pertahanan
pendanaan lebih adil dan transparan. Perubahan yang dilakukan dalam proses
penganggaran termasuk reformasi metode pengeluaran anggaran pertahanan,
pembayaran untuk pengadaan peralatan dan senjata, dan sistem tender dan penawaran
untuk pengadaan bahan pertahanan, proyek dan jasa.154
Anggaran pertahanan China terus meningkat sejak awal tahun 1980-an sebagai
akibat untuk perkembangan perkonomian. Selama periode dari tahun 2001-2010
anggaran pertahanan China meningkat sebesar 189% dengan peningkatan tahunan
rata-rata 12.5% yang dianggap cukup tinggi dibandingkan dengan peningkatan dalam
anggaran pertahanan pada periode 1980-an dan 1990-an.155
Hal ini mencerminkan
pertumbuhan ekonomi China yang tajam sejak tahun 2001 yang diperkirakan rata-rata
10%. Sebagai contoh, peningkatan dalam anggaran pertahanan China pada tahun 2010
mencapai kira-kira $US 7 miliar yang dianggap kecil dibandingkan dengan
peningkatan tahun-tahun sebelumnya, sebagai akibat untuk krisis ekonomi dunia
dimana nilai pertumbuhan ekonomi pada tahun itu mencapai (7.5). (lihat Gambar 3.2)
Pada tahun 2011 anggaran pertahanan China diperkirakan $US 91.5 miliar dengan
peningkatan 12.7%. Terkait dengan itu juga, pada bulan maret 2011 China telah
meningkatkan anggaran pertahanan tahun 2012 sebesar 11.2% dengan $US 106.4
milyar. Menurut pemerintah China peningkatan dalam anggaran pertahanan terjadi
oleh karena peningkatan dalam keperluan untuk pengeluaran untuk mempromosi
standar hidup personil bersama dengan peningkatan yang terkait dengan latihan untuk
misi-misi baru yang MOOTW dan untuk mendorong dan mendukung RMA.
Sesuai dengan Buku Putih China tahun 2010, pengeluaran militer China
meliputi tiga kategori yaitu (I) personil yang terkait dengan standar hidup, (II)
pelatihan dan pemeliharaan yang meliputi pendidikan, pelatihan ,dukungan logistik
dan mempromosi fasilitas, (III) dan peralatan yang termasuk R&D, eksperimentasi,
pengadaan, pemeliharaan, transportasi dan penyimpanan persenjataan dan peralatan.156
154
Ibid., Crane, hal. 97-100 155
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). SIPRI Yearbook 2011: Armaments, Disarmament and
International Security, Oxford University Press, Oxford, 2011, hal.159
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
80
Universitas Indonesia
Sedangkan laporan pengeluaran pertahanan China tidak termasuk kategori
pengeluaran besar yang mencakup senjata yang diimpor, pengadaan senjata asing,
bantuan militer untuk/dari luar negeri, biaya untuk pasukan paramiliter, biaya untuk
pasukan strategis dan nuklir, subsidi pemerintah untuk produksi militer, pengeluaran
untuk militer R&D, penggalangan dana untuk PLA.157
Hal ini meragukan negara-
negara lain tentang nilai riil pengeluaran militer China, dimana beberapa institusi
spesialisasi dalam bidang keamanan internasional dan persenjataan seperti RAND dan
SIPRI selain Departemen Pertahanan AS memperkirakan jumlah pengeluaran militer
yang nyata dengan satu atau dua kali lipat dan bahkan ada yang memperkirakannya
dengan empat kali lipat anggaran resmi yang diumumkan pemerintah China.
Modernisasi dalam proses penganggaran bersama dengan peningkatan jumlah
pengeluaran militer yang berlanjut selama periode modernisasi militer keempat
menyediakan dana yang besar untuk PLA untuk meningkatkan tingkat profesionalisme
personil melalui dana untuk pelatihan dan pendidikan, dan untuk meningkatkan
kemampuan power projection melalui mengakusisi sistem senjata dan teknologi
canggih bersama dengan mempromosi R&D militer. Dalam konteks PLAN, dana
besar yang dialokasi untuk PLAN sejak tahun 2000 memungkinkan ia untuk
memperluas dan memodernisasi armadanya dengan jenis-jenis platform yang baru dan
mempromosi kualitas personil dan meningkatkan jangkauan operasi-nya.
157
Christopher J. Larson. China's Energy Security and Its Military Modernization Efforts: How China Plans to
Dominate the World, Joint Forces Staff College, Joint Advanced Warfighting School, Norfolk, hal.40 (Thesis)
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
81
Universitas Indonesia
Gambar (3.2) Anggaran pertahanan rasmi China dan rata-rata pertumbuhannya VS Pertumbuhan PDB, 1995-2011
Sumber: China's Defense Budget/Growth, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/budget.htm, PDB China
http://www.stats.gov.cn/english/statisticaldata/Quarterlydata/, , diakses pada 30.Apr.2012 pukul 06.00WIB 3.5.2012
3.2 Sumber Sistem Senjata dan Teknologi militer
Modernisasi sistem senjata PLAN saat ini disesuaikan dengan sifat misi-misi
dan operasi-operasi baru yang dirancang dalam strategi Far Ses dan di bawah kondisi
informationization. Untuk membangun angkatan laut yang kuat, PLA memperdalam
reformasi dan inovasi dan mengakusisi sistem senjata dan peralatan baru. Upaya
tersebut dilihat melalui pembangunan dan mengakusisi jenis kapal selam baru, kapal
perusak, fregat dan pesawat. Kekuatan kapal selam dilengkapi dengan kemampuan
anti kapal bawah air, kemampuan letakan ranjau serta beberapa kemampuan serangan
balasan nuklir. Kekuatan kapal permukaan mengembangkan kemampuan striking
force permukaan dengan jenis DDG dan FFG baru yang dilengkapi dengan sistem
pengintaian maritim, anti kapal, anti kapal selam, pertahanan udara, kemampuan
letakan ranjau dan kemampuan operasional lainnya. Angkatan Uadara PLAN juga
mengembangkan kemampuan striking force melalui pesawat serangan laut dengan
sistem pengintaian dan kemampuan anti kapal, anti kapal selam dan pertahanan udara
dan kemampuan operasional lainnya. Di samping itu Korps Marinir juga
mengembangkan kekuatan operasional amfibi dengan mengakusisi kendaraan lapis
baja amfibi, bersama dengan kemampuan operasional amfibi. Kekuatan pertahanan
pesisir mengakusisi jenis rudal pantai-ke-kapal baru dan meningkatkan kemampuan
operasi pertahanan pesisir. Proses modernisasi sistem senjata dan mengakusisi
1995 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Chinese Defense Budget 6.9 14.6 17 20 22.4 25 29.9 35.3 45 57.2 70.3 77.9 91.5
GDP Growth Rate 10.9 8.4 8.3 9.1 10 10.1 11.3 12.7 14.2 9.6 9.2 10.4 9.2
Chinese Defense BudgetGrowth Rate
11.3 12.6 17.7 17.6 9.6 11.6 12.6 15 17.8 17.6 14.9 7.5 12.7
0
20
40
60
80
100
120
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
82
Universitas Indonesia
teknologi militer baru selama 20 tahun yang lalu berdasarkan pada tiga sumber utama
untuk PLA yaitu, melalui membeli teknologi dari negara lain, dibangun sendiri dan
melalui spionase.
Pembelian senjata dan teknologi militer
Perkembangan ekonomi China menyediakan dukungan keuangan besar untuk
PLA dimana anggaran militer terus meningkat sebesar 13% tiap tahun. Jumlah besar
dari anggaran pertahanan dialokasikan untuk membeli sistem senjata dan teknologi
militer baru. Sumber teknologi militer yang diimpor oleh China selama 20 tahun
terakhir termasuk (Prancis, Brazil, Jerman, Israel, Itali, Swiss, Jepang, Rusia, Inggris,
Ukraina, AS dan Uni-Soviet), serta jumlah pengeluaran China untuk membeli senjata
dan teknologi militer selama 20 tahun yang lalu mencapai $US 32901 juta. Kategori
sitem senjata dan teknologi militer yang diimpor oleh China dari luar termasuk:
pesawat, artileri, kapal, mesin, rudal, sensor dan radar, serta sistem pertahanan
udara.158
Pada tahun 1989, Negara-negara Barat menerapkan sanksi terhadap China
setelah kejadian Tiananmen. Sebagai akibat untuk embargo senjata Uni Eropa
terhadap China, China menciptakan hubungan militer erat dengan Rusia sebagai
alternatif untuk mendapatkan teknologi militer baru. China meningkatkan terus jumlah
kontrak untuk membeli teknologi militer dari Rusia. Sampai saat ini China tak punya
alternatif lain untuk Rusia sebagai sumber senjata canggih dan teknologi militer
terutama khususnya dengan embargo militer AS dan Uni-Eropa terhadap China.
Kategori sitem senjata dan teknologi militer yang diakusisi China dari Rusia termasuk
sistem pertahanan udara, kapal perang dan kapal selam dan teknologi pesawat tempur
dll. (lihat Tabel 3.1).
Weapon description Weapon designation Year of
order Year(s) of
deliveries Number
of units Single-seat air superiority fighter aircraft Su-27SK 1991 1992 20 Two-seat trainer fighter aircraft Su- 27UBK 1991 1992 6 Long-range surface-toair missile system S-300PMU 1991 1993 8
batteries Military transport aircraft IL-76MD 1992 1993 7+3
Diesel-Electric submarine Kilo-class submarines 1992 1994 - 1995 2
158
China weapons imports (Excel sheet), www.sipri.org/contents/armstrad/output_tupes_TIV.html., 5.5.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
83
Universitas Indonesia
(Project 877EKM) Diesel- Electric submarine Kilo-class submarines
(Project 636) 1994 1997 - 1998 2
Long-range surface-toair missile system S-300PMU 1994 1997 - 1999 8
batteries Military transport helicopter Mi-171 1995 1996 - 1997 60 Single-seat air superiority fighter aircraft Su-27SK 1995 1996 - 1997 16 Two-seat trainerfighter aircraft Su- 27UBK 1995 1996 - 1997 6 Single-seat air superiority fighter aircraft Su-27SK/J-11 1996 1998 - 2004 200
(105+95) Anti-submarine warfare (ASW) helicopter Ka-27PL/Ka-28 1996 1997 2 Short-range surface-toair missile system Tor-M1 1996 1997 14 firing
systems Destroyer Sovremenny-class destroyers
(Project 956Ε) 1997 1999 - 2000 2
Military transport helicopter Mi-171 1998 1999 - 2000 15 Anti-submarine warfare (ASW) helicopter Ka-27PL/Ka-28, and Ka-
27PS 1998 1999 - 2000 8
Short-range surface-toair missile system Tor-M1 1999 1999 - 2000 13firing
systems Jet fighter engine AL-31F turbofan engine 1999 1999 - 2000 31 Two-seat multi-role fighterbomber
aircraft Su-30МKK 1999 2000 - 2001 38
Two-seat trainerfighter aircraft Su-27UBK 1999 2000 - 2002 28 Jet fighter engine AL-31FN turbofan engine 2000 2001 - 2004 54 Airborne Pulse-Doppler radar N010 Zhuk-8-II 2001 2001 - 2005 100 Military transport helicopter Mi-17-V5 (Mi-8MTV-5) 2001 2002 - 2003 35 Jet fighter engine AL-31F turbofan engine 2001 2002 - 2003 100 Two-seat multi-role fighterbomber
aircraft Su-30МKK 2001 2002 - 2003 38
Long-range surface-toair missile system S-300PMU-1 2001 2003 - 2004 4
batteries Naval surface-toair missile system 9K37M1-2 Shtil-1 2001/20
02 2003 - 2004 4
Airborne Early Warning and Control
(AEW&C) radar system Beriev A-50E/U 2001/20
02 2007 4
Destroyer Improved Sovremenny-class
destroyers (Project 956EM) 2001/20
02 2005 - 2006 2
Diesel-Electric submarines modernization
programme Kilo-class submarines
(Project 877EKM) 2002 N/A 2+2
Naval surface-toair missile system S-300FM/Rif-M 2002 2006 - 2007 2 Diesel-Electric submarine Improved Kilo-class
submarines (Project 636M) 2002 2004 - 2007 8
Two-seat multi-role maritime strike
aircraft (with enhanced anti-shipping
attack capabilities)
Su-30MK2 2003 2004 24
Long-range surface-toair missile system S-300PMU-2 2004 2006 - 2008 8
batteries Military transport helicopter Mi-17-V7 (Mi-8MTV-7) 2005 2006 24 Jet fighter engine Klimov RD-93 turbofan
engine 2005 2006 - 2008 100
Jet fighter engine AL- 31FN turbofan engine 2005 2005 - 2006 100
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
84
Universitas Indonesia
Military transport aircraft IL-76MD 2005 2012 - 2018 34 Aerial refueling tanker IL-78MK 2005 2012 - 2018 4 Jet fighter engine AL-31F turbofan engine 2005 2006 - 2007 150 Military transport helicopter Mi-171 2006 2006 - 2007 24 Long-range surface-to-air missile system S-300PMU-2 2006 2008 - 2010 8
batteries Jet fighter engine AL- 31FN turbofan engine 2007 2008 - 2009 100 Military transport helicopter Mi-171, Mi-17-V5 (Mi-
8MTV-5), and Mi-17-V7
(Mi-8MTV-7)
2007 2008 - .… N/A
Jet fighter engine AL-31FN turbofan engine 2009 2009 - 2010 122 Jet aircraft engine D-30KP-2t urbofan engine 2009 2009 - 2011 55 + 33 Anti-submarine warfare(ASW) helicopter Ka-27PL/Ka-28 2009 2010 - 2011 9
Table (3.1) Sistem senjata dan teknoologi militer yang dimpor China dari Rusia dari tahun 1990-2010
Sumber: Nikolaos Diakidis, An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War Era: What Role for Bilateral Defense
Cooperation with Russia?, Piraeus, December 2009, hal. 138-199
Kita dapat melihat dari table (3.1) sejauh mana China tergantung pada Rusia
sebagai sumber untuk teknologi militer dimana jumlah penawaran senjata dari Rusia
mencapai $US 28117 juta yang berjumlah 86% dari semua penawaran senjata yang
dibeli dari luar, (lihat Gambar 3.3). Saat ini, China tetap tertarik untuk membeli
senjata baru dari Rusia, China tertarik untuk membeli minimal 100 mesin pesawat
117-S (versi upgrade dari mesin Al-31F yang dipakai untuk pesawat SU-35), sistem
rudal pertahanan udara S-400, 100 mesin RD-93, Al-ada 31F dan Al-31FN yang
dipakai untuk SU-27, SU-30
untuk dipakai dalam pesawat J-
10.159
Fakta bahwa China
memakai teknologi Rusia tanpa
izin atau secara ilegal dalam
industri militernya seperti
pesawat tempur J-11B dan J-15
yang disalin dari pesawat
tempur Rusia Su-27 dan Su-33,
membuat Rusia baru-baru ini
menolak untuk mengekspor
teknologi pesawat tempur
159
Russia’s Renewed Arms Sale to China, http://www.asian-defence.net/2011/02/russias-renewed-arms-sale-to-
china.html, diakses pada 07.Mei.2012 pukul 08.00WIB
5%
1% 1% 0% 0%
86%
2%
2% 2%
0% 1%
Arms exports to China 1990-2010
France
Germany (FRG)
Israel
Italy
Japan
Russia
Switzerland
UK
Ukraine
USA
USSR
Gambar (3.3) Sumber/Jumlah teknologi militer dan senjata yang diekspor ke
China 1990-2010 Sumber:
www.sipri.org/contents/armstrad/output_tupes_TIV.html, 7.5.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
85
Universitas Indonesia
generasi kelima ke China yang termasuk teknologi radar, mesin dan sistem avionik,
sebagai contoh Rusia menolak mengekspor pesawat amfibi Beriev Be-200 dan A-42
dan sistem rudal darat-ke-udara S-400 kecuali setelah tahun 2015.160
Di samping itu,
Rusia juga menolak untuk membantu China dengan desain pesawat tempur siluman
generasi kelima untuk mencegah China dari menyalin teknologi inti senjata, Rusia
bahkan membongkar mesin sebelum menjualnya ke China, dan lebih suka menjual
senjata lebih maju ke India dan Vietnam.161
Tapi dari sisi lain, Rusia baru ini
menawarkan China beberapa sistem senjata ILyushin-476 pesawat kargo militer,
helikopter-171E dan pesawat tempur SU-35 dan stasiun radar Irbis-e.162
Selain Rusia, Israel juga menjadi sumber penting untuk teknologi militer
canggih bagi China. Israel dan China mulai kerja sama militer yang luas pada awal
1980-an walaupun pada waktu itu belum ada hubungan diplomatik resmi tetapi ada
beberapa perkiraan bahwa Israel menjual senjata senilai $US 4 miliar untuk China
pada periode itu. Berbeda dengan data yang didaptkan dari SIPRI yang menunjukkan
bahwa Prancis adalah sumber senjata terbesar kedua setelah Rusia yang mengekspor
teknologi militer ke China, tapi ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Israel
saat ini merupakan sumber senjata terbesar untuk China setelah Rusia dimana
teknologi Israel menjadi sumber penting bagi China untuk dapat akses ke teknologi
AS.163
Teknologi yang diakusisi oleh China dari Israel termasuk komponen elektronik
untuk komunikasi untuk tank, peralatan optik, pesawat terbang, dan rudal. Sejak tahun
1992 Israel menjual pesawat tempur Lavi, dan Phalcon dan Harpy yang disalin dari
teknologi AS. Israel menjual pesawat Phalcon yang dilengkapi dengan sistem radar
udara butan Israel yang canggih dengan harga sebesar $ 250 juta per pesawat. Pada
tahun 2000 dengan tekanan AS terhadap Israel, Israel membatalkan program Phalcon
dengan China dan membayar $US 319 juta untuk China sebagai bagian dari deposit
yang dibayar oleh China dan sebagai kompensasi atas pembatalan kesepakatan. Pada
tahun 2008 China menandatangani perjanjian untuk mengakusisi 2 satelit HK1 buatan
160
China makes 90% of its own weapons: Russian news report, http://www.wantchinatimes.com/news-subclass-
cnt.aspx?cid=1101&MainCatID=&id=20120206000022, diakses pada 07.Mei.2012 pukul 10.30WIB 161
Zhao Mingwen, Deepened Strategic Partnership of Coordination between China and Russia,
http://www.ciis.org.cn/english/2011-08/12/content_4404233.htm, diakses pada 07.Mei.2012 pukul 11.00WIB 162
Ibid., http://www.ciis.org.cn/english/2011-08/12/content_4404233.htm. 163
Sudha Ramachandran. US up in arms over Sino-Israel ties,
http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/FL21Ak01.html, diakses pada 09.Mei.2012 pukul 13.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
86
Universitas Indonesia
Israel untuk menyiarkan Olimpiade 2008 di Beijing.164
Selain Israel, Ukraina dianggap
sumber penting juga bagi China untuk mengakusisi teknologi Soviet termasuk
teknologi kapal induk dimana China membeli kapal induk Soviet kelas Varyag dari
Ukraina.
Dengan tekanan dari AS, Uni-Eropa melanjutkan embargo-nya terhadap China
dan menolak permintaan China pada tahun 2010 untuk membatalkan embargo militer
UE. Tapi walupun ini, sejak tahun 2000 ada beberapa perusahaan industri dan
teknologi militer Eropa yang melanggar embargo dimana ada beberapa sumber AS
memperkirakan jumlah teknologi yang ditransfer ke China pada tahun 2003, €400
juta.165
Tabel (2.7) menunjukkan peralatan dan teknologi penggunaan ganda (dual-use)
yang dapat digunakan dalam militer yang dibeli oleh China dari negara-negara lain
Rusia.
164
Aron Shai. Sino-Israeli Relations: Current Reality and Future Prospects, Institute for National Security Studies
INSS, Tel Aviv, September 2009, hal.25-30 165
Leaked cable shows fragility of EU arms ban on China, http://euobserver.com/884/32658 diakses pada
11.Mei.2012 pukul 08.00WIB
System/Technology (dual-use included) Country
development of J-10 fighter (based on the Lavi) Israel
Pack Howitzers Italy
EC 120 helicopter France/Germany/Spain
Searchwater maritime reconnaissance radars for PLA Navy’s Y-8 AEW aircraft U.K.
PL-9 AAM(short-range, infrared-homing air-to-air missile / Python 3 AAM
technology
Israel
aircraft engines for K-8 jet trainer Ukraine
components for missile systems Belarus
Il-76 transport aircraft Uzbekistan
Spey engines for JH-7 naval strike fighters (export version called FBC-1 Flying
Leopard)
U.K.
avionics for F-7 fighter U.K.
gas turbine and diesel engines for the Luhaiclass destroyer Ukraine, Germany
Kolchuga passive radars Ukraine
Grifo air combat radar in FC-1 multi-role fighter developed in China for
Pakistan and in F-7 fighter for PLA Air Force
Italy
EL/M-2032 fire-control radar for FC-1 fighter Israel
Arriel engines for Z-9 and Z-11 helicopters France
transmission system for Medium Helicopter (Z-10) Italy, U.K.
rotor system for Medium Helicopter (Z-10) France/Germany/Spain
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
87
Universitas Indonesia
Memproduksi dan mebangun senjat dan teknologi militer
Pada bagian ini akan meninjau beberapa aspek dari industri militer China yang
terkait dengan modernisasi PLAN, dan nanti akan dibahas lebih lanjut dan secara rinci
dalam BAB IV dari penelitian ini. Dalam konteks modernisasi PLAN, industri
pembuatan kapal China selama tahun 1990-an memproduksi beberapa jenis kapal
angkatan laut yang termasuk fregat, kapal perusak dan kapal selam. Pada periode itu
industri pembuatan kapal mengalami beberapa kelemahan terutama dalam
kemampuan produksi, dari sisi lain platform yang diproduksi selama periode ini
dianggap miskin dari sigi teknologi dan desain, hal yang mengurangi kemampuan
tempur-nya dan kinerjanya. Selama periode ini China mampu memproduksi hanya dua
DDG kelas Luhu dan Luhai saja bersama dengan 6 kapal selam SS kelas Ming (Tipe
035) serta 4 FFG kelas Jiangwei I (Tipe 053).166
Saat ini, dua grup perusahaan besar bertanggung jawab untuk memproduksi
kapal-kapal PLAN yang permukaan dan yang di bawah permukaan yaitu, China State
Shipbuilding Group Corporation (CSSC) dan China Shipbuilding Industry
166
Ronald O'Rourke. China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues
for Congress, Congressional Research Service, Washington, D.C., February 2012, hal.15, 22,24
engines for Z-8 and Z-10 helicopters Canada
DFH-4 communication satellite France
Harpy anti-radiation UAV Israel
Series 396 SE diesel engines for Song-class (Type 039) submarines Germany
PA6 STC diesel engines for first two Type 054-class frigates, with licensed
coproduction
France
An-70 transports Ukraine
Co-development and production of Y-8F600 medium transports (based on An-
12 transports
Ukraine
Galileo satellite navigation system (separate from U.S. GPS) European Commission
development of medium (7-ton) helicopter France/Germany/Spain
Chinasat-9 communications satellite France
Earth observation, remote-sensing microsatellites with extra high-resolution
(50-meters)
U.K.
Cross-country 4X4 chassis built in China for NORINCO’s Red Arrow anti-tank
guided weapon
Italy
Table (3.2) Sistem dan teknologi yang diakusisi oleh China dari sumber lain Rusia (1990-2005)
Sumber: Kristin Archick, Richard F. Grimmett, Shirley Kan. European Union’s Arms Embargo on China: Implications and
Options for U.S. Policy, (Report for U.S. Congress), May 27, 2005, hal. 37-41
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
88
Universitas Indonesia
Corporation (CSIC), dua-duanya grup ini mendomenasi bagian terbesar dari industri
pembuatan kapal. Selama dekade terakhir, galangan kapal China mampu untuk
memproduksi kapal angkatan laut lebih maju, lebih cepat dan efisien daripada
produksi masa lalu. Kemajuan tersebut tercermin dalam serial output dari kelas-kelas
baru beberapa kapal militer yang termasuk fregat, kapal perusak, kapal selam, kapal
pendarat, kerajinan serangan cepat, kapal pengisian kembali, kapal amfibi, yang
diproduksi selam dekade terakhir.
Pembangunan PLAN juga melibatkan aspek industri penerbangan, dimana
PLAN mengakusisi beberapa jenis pesawat termasuk, pesawat tempur dan helikopter
yang buatan dalam negeri untuk PLANAF. Ada dua Group Corporation yang
medomenasi industri penerbangan yaitu China Aviation Industry Group Corporation I
(CAIC I) dan China Aviation Industry Group Corporation II (CAIC II). Pesawat yang
diproduksi dalam pabrik-pabrik CAIC I,II yang termasuk:
Pesawat yang dibangun oleh China sendiri dari teknologi lain tapi berlisensi,
Shenyang J–8D berdasarkan MiG-21 (1990), Shenyang J–8F (2000), Xian JH-7
(1998), Xian JH-7A (2004), helikopter Z-8 (1994-1997), Z-9 yang berdasarkan Z-10
(2006) dan Z-11 yang berdasarkan pada Eurocopter AS 350B Ecureuil 167
KJ–200
transporter berdasarkan pada pesawat transporter Soviet Yak–8, pesawat transporter KJ–2000
berdasarkan pada pesawat Rusia A–50 MAINSTAY (2000)168
Pesawat yang dibangun berdasrakan teknologi dari luar yang dibeli seperti teknologi
(12) Su-27 Flanker 1992, (24) Su-27 Flanker (1995–1996), (80) Su-30MKK (2000–
2001), (1) Su-33 yang dibeli dari Ukraina tahun 2000.169
Pesawat yang dibangun secara bersama atau melalui kerja sama dengan negara lain
seperti: kesepakatan dengan Rusia untuk membangun 200 pesawat Su-27 sebagai J-11
pada tahun 1996, Pesawat JH–7 (pesawat tempur/ pembom yang dibuat dengan
supercumputers dari AS pada tahun 1996, J-10 yang dibuat dengan bantuan signifikan
dari Israel pada tahun 1996 (pesawat Lavi), helikopter EC-120 B Colibri yang
167
Op.cit., Diakidis, hal.166,168,169 168
Phillip C. Saunders, Joshua K. Wiseman. Buy, Build, or Steal: China’s Quest for Advanced Military Aviation
Technologies, China Strategic Perspectives, No. 4, Institute for National Strategic StudiesWashington, D.C.,
December 2011, hal.39 169
Ibid., Saunders, hal.32
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
89
Universitas Indonesia
dibangun bersama Eurocopter dan Singapore’s Technologies Aerospace, CAC/PAC
JF-17 Thunder yang dibangun bersama Pakistan pada tahun 2009.170
Pesawat yang berdasarkan pada teknologi yang dicuri atau yang disalin secara ilegal
seperti J–15 yang disalin dari Su-33 dan J-11BH yang disalin dari Su-27 serta pesawat
tempur yang paling mutakhir J-20 yang ada beberapa sumber yang menyebutkan
bahwa teknologi suliman yang dipakai dalam J-20 dicuri dari proyek MiG
(no.1.44)171
, Lockheed F-117 Nighthawk172
atau dari Lockheed Martin FB-22 melalui
spionase.173
Selain itu ada laporan bahwa China meluncurkan Program untuk
pembangunan J-12, J-13 dan J-14 untuk menjadi pesawat tempur siluman generasi ke-
5 yang memiliki kemampuan sama dengan F-22.174
Mengakusisi teknologi militer melalui spionase
Pada tahun 2006 China mengeluarkan rencana nasional untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (Plan for the Development of Science and Technology
MLP) untuk jangka menegah dan panjang yang mengarahkan pada lebih tergantung
pada inovasi nasional dan mengurangi tingkat ketergantungan pada teknologi dari
negara lain dari 50% untuk menjadi 30% atau kurang. Mengurangi ketergantungan
teknologi asing dari 50% terjadi karena peningkatan pengeluaran untuk mempromosi
R&D domestik dan untuk impor teknologi.175
Ada fakta penting bahwa China tiadak
dapat membeli teknologi kunci yang sangat penting dalam industri militer. Hal
tersebut, membuat China lebih cenderung ke arah mencuri teknologi ini melalui
sponiase. Aktivitas spionase China untuk memperoleh teknologi militer dari luar
terfokus dalam bidang teknologi penerbangan dan teknologi canggih dan elektronika
170
Op.cit., Diakidis, hal. 162, 169 171
Ria Novosti. MiG denies stealth technology transfer to China for J-20 fighter,
http://en.rian.ru/mlitary_news/20110826/166209279.html, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 13.00WIB 172
China’s New Stealth Fighter May Use U.S. Technology, http://chinadigitaltimes.net/2011/01/chinas-new-stealth-
fighter-may-use-u-s-technology/, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 14.00WIB 173
Thomas McInerney. 'Stealth' Chinese Fighter Jet Photos No Accident,
http://www.foxnews.com/opinion/2011/01/06/stealth-chinese-fighter-jet-photos-accident/, diakses pada 13.Mei.2012
pukul 21.00WIB 174
Chengdu J-14 (Jianjiji-14 Fighter aircraft 14) / F-14, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/j-
14.htm, diakses pada 13.Mei.2012 pukul 22.15WIB 175
Adam Segal, Innovation, Espionage, and Chinese Technology Policy, (statement) House Foreign Affairs
Subcommittee on Oversight and Investigations, United States House of Representatives,1st Session, 112th
Congress, April 15, 2011, hal.1
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
90
Universitas Indonesia
baru yang dipakai dalam paltform. Aktivitas spionase China tergantung pada mata-
mata China yang dikirim ke luar negeri termasuk mahasiswa dan peneliti dan
termasuk masyarakat China dalam beberapa negara dan tergantung pada spionase
cyber melalui menyerang komputer-komputer institusi dan departemen-departemen
negara lain. Aktivitas spionase China terfokus pada periodae dari tahun 1990 sampai
tahun 2004 khususnya di AS, misalnya pada tahun 1993 sekitar 50% dari 900 kasus
transfer teknologi yang terjadi di AS melibatkan China. Spionase cyber China
berlanjut sampai saat ini melalui hacker-hacker China yang menyerang beberap
instutusi dan badan-badan pertahanan dan teknologi dalam banyak negara selama
beberapa tahun yang lalu misalnya, menyerang beberapa institusi di Belgia termasuk
Parlemen Federal Belgia. Kasusu spionase di Polandia dimana Stefan Zielonka,
petugas cipher Polandia bekerja untuk Layanan Informasi Militer, memberikan
informasi kriptografi Polandia dan NATO kepada China pada tahun 2009. Dua kasus
spionase terjadi di Rusia pada tahun 2007 dimana Kepala Eksekutif Tsniimash-Ekspor
Igor Reshetin bersama 3 peneliti mentrasfer teknologi yang dapat membantu China
untuk mengembangkan rudal yang akan mempercepat program angkasa China. Kasus
lain, pada tahun 2009, salah satu staf presiden Taiwan Wang Jen-ping menjual hampir
100 dokumen rahasia ke China sejak tahun 2007 dan Mayjen Lo Hsien-che, kepala
biro komunikasi elektronik dan informasi selama pemerintahan mantan Presiden Chen
Shui-bian telah menjual rahasia militer ke China sejak tahun 2004.176
Pada bulan Juni
2011, Layanan Keamanan Inggris (MI5) melaporkan, juga, China telah mencuba
beberapa kali untuk mencuri teknologi sensitif dari proyek-proyek sipil dan militer.177
Kasus spionase teknologi militer China di AS tidak dapat diselesaikan selama
beberapa tahun terakhir ada beberapa kasus transfer teknologi penting dari AS ke
China melalui mata-mata China yang termasuk beberapa kasus terkenal yang
termasuk: kasus Boieng (2010), China memperoleh rahasia dagang Boeing dan
informasi yang terkait dengan program Space Shuttle dan roket Delta IV. Northrop
Grumman (2011) China mendapatkan informasi tentang mantan pembom B-2 AS
176
United Daily News: The lost military soul,
http://focustaiwan.tw/ShowNews/WebNews_Detail.aspx?ID=201102110009&Type=aOPN, diakses pada
13.Mei.2012 pukul 21.50WIB 177
Paul Cornish. Chinese Cyber Espionage: Confrontation or Co-operation?, A Cityforum Discussion Paper, April
2012, hal.7
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
91
Universitas Indonesia
yang akan membantu China untuk merancang rudal jelajah siluman. Quantum 3D
(2008), memperoleh source code untuk software yang dikenal sebagai Mantis, yang
digunakan oleh militer AS dalam latihan simulasi militer. Night Vision Technology
yang diekspor ke China secara ilegal pada tahun 2006. Kasus Endevco (2007), dimana
China mencoba untuk membeli peralatan militer yang digunakan untuk mengukur
kekuatan ledakan nuklir dan sensor melalui agen. Carbon Fiber(2008) cobaan untuk
mengekspor high-modulus carbon-fiber material yang digunakan dalam roket, satelit,
pesawat ruang angkasa dan pengayaan uranium secara ilegal. Kasus ITT Corporation
(2007) mengekspor peralatan night vision militer yang dipakai oleh tentara AS secara
ilegal. Kasus Power Paragon (2008) rencana sensitif untuk kapal Angkatan Laut, kapal
selam dan senjata telah disalin dan dikirim ke China oleh agen, dll.178
Contoh-contoh sebelumnya merupakan sampel kecil dari usaha China untuk
mengakusisi teknologi militer untuk dipakai dalam industri militernya. China sudah
melibatkan teknologi yang dicuri atau yang diakusisi melalui spionase seperti pesawat
tempur J–11B yang berdasarkan teknologi Su-33 dan pesawat J-20 yang menggunakan
teknologi siluman yang berdasarkan pada pesawat serang darat siluman AS F-117
yang di jatuhkan oleh Serbia pada tahun 1999 dan dibagi kepada China.179
3.3 Sistem Senjata PLAN
Sejak tahun 1990 China meluncurkan modernisasi sekala besar untuk angkatan
laut dengan mengganti kapal-kapal angkatan laut dan teknologi lama dari kapal selam,
kapal permukaan, dan pesawat dengan unit yang diproduksi buatan luar negeri dan
dalam negeri yang berteknologi jauh lebih modern dan lebih mampu. Upaya
modernisasi struktur kekuatan merupakan salah satu elemen yang langsung diamati
dari upaya China untuk mengubah PLAN sesuai dengan sifat peperangan modern dan
untuk bergeser menjadi blue-water navy.
3.3.1 Kekuatan Kapal Permukaan
178
http://www.china-threat.com/corporate-tech-stories.html, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 13.00WIB 179
James A. Lewis. Does China’s New J-20 Stealth Fighter Have U.S. Technology? , Center for Strategic and
International Studies, Washington, D.C., January 2011, hal.1
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
92
Universitas Indonesia
Saat ini kekuatan kapal permukan PLAN terdiri dari beberapa jenis kapal
permukaan yang disebutkan sebelumnya dalam (bagian struktur kekuatan PLAN)
yaitu, kapal induk, kapal perusak dan kapal fregat.
I. Kapal Induk
Sesuai dengan sebuah artikel dalam bahasa rusia yang dipublikasikan di Koran
The Independence pada thun 1992, kepemimipinan China mengambil keputusan untuk
meluncurkan program untuk membangun kapal induk. Program tersebut diberikan
nomor 935 dan dibagai dalam dua fase, fase pertama untuk mengakusisi teknologi
kapal induk melalui membeli beberapa teknologi kapal induk yang termasuk
pembelian kapal induk HMAS Melbourne dari Australi pada tahun 1985 serta
membeli kapal induk Minsk dan Varyag pada tahun 1998 dan Kiev pada tahun 2000
dari negara-negara mantan Uni Soviet. Kapal-kapal ini memberikan teknisi China
pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kapal induk produksi mereka
sendiri. Fase kedua mulai melaksanakan pembangunan kapal Induk sendiri yang
berberat 40.000 sampai 60.000 ton.
Teknologi kapal induk yang paling penting yang diakusisi oleh China adalah
kapal induk Soviet Varyag kelas Admiral Kuznetsov (Gambar 3.4) yang dibeli dari
Ukraina dengan $US 20 juta. Kapal ini mempunyai berat 67,500 ton dan
pembangunannya baru selesai sekitar 70%. Proyek membangun kapal induk Varyag
dilaksanakan selama 10 tahun yang lalu. Pada tahun 2003 Varyag telah sampai ke
China dan ditarik ke galangan kapal Dalian pada tahun 2004 dan para pekerja dengan
cepat melakukan pekerjaannya untuk mengkonversi fungsi militer kapal ini di bawah
bendera PLAN. Sejak saat itu, kapal ini berada di bawah “mikroskop” karena para
teknisi China bekerja keras untuk mempelajari framework internal maupun eksternal
kapal ini, kemudian memodifikasi dan membawa kapal ini menjadi dapat digunakan
sesuai standar militer. Pada 2005, Varyag dicat dengan warna abu-abu khas AL China.
Selama periode 2006-2010 melunjutkan membagunan dek-nya dan melengkapi hal
yang lain. Pada tahun 2010-2011 PLAN mulai perlengkapan terakhir dalam kapal ini
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
93
Universitas Indonesia
dengan senjata, sistem rudal dan radar.180
Pada bulan Agustus 2011 Varyag
diluncurkan dan dikasih nama Shi Lang dan nomor 83.
Secara eksternal, Shi Lang mempertahankan banyak layout dasar dari Varyag.
Island superstructure secara konvensional diset ke sisi kanan kapal pertengahan kapal.
Dek penerbangannya mendominasi area permukaannya dengan upwards sloping bow
yang merupakan fitur unik dari kapal induk kelas ini. "Ski jump" membantu pesawat
pada saat lepas landas di deknya yang pendek. Terdapat sekurang-kurangnya dua
elevator hangar di sebelah kanan kapal, satu di depans superstruktur dan yang satunya
di belakang superstruktur, untuk mengatur pergerakan pesawat ke atas dek.
Propulsinya berjenis konvensional, dalam bentuk turbin uap untuk menggerakan
empat propeller shafts. Generator Turbo dan diesel juga digunakan dalam sistem
gabungan yang menghasilkan kecepatan maksimal 32 knots dan jarak tempuh
7,100km – membuat sebanyak 2,600-awak yang kuat berada di lautan selama 45 hari
sebelum diperlukan pengisian bahan bakar. Kemungkinan pengembangan masa
depannya akan menggunakan mesin bertenaga nuklir.181
Air group-nya kemungkinan besar akan terdiri dari pesawat tempur Sukhoi Su-
33 "Flanker" baik yang dari Rusia maupun dari dalam negeri (J-15, J-10) dan seri
helikopter naval Kamov Ka-31 "Helix" dari Rusia atau/dan Z8 yang buatan China. Air
group ini dibagi menjadi 26-33 Flankers dan 24 helikopter Helix dengan jumlah 50
pesawat. Selain air group-nya, akan dilengkapi dengan Close-In Weapon Systems
(CIWS) (Tipe 1030), peluncur misil permukaan-ke-udara, meriam 30mm anti-
pesawat,182
sistem rudal FL-3000N (18 sel), 24 tabung peluncur ASW, dan 24 tabung
peluncur chaff/decoy untuk senjata defensif dan rudal pertahanan udara jangka
panjang Tipe HQ-9, YJ-91183
dengan Ship-borne Active Phased Arrary Radar
(SAPAR) dan radar Sea Eagle sensors.184
180
VARYAG transformaition into an operational PLAN aircraft carrier,
http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 14.35WIB 181
Shi Lang (83) Aircraft Carrier, http://www.militaryfactory.com/ships/detail.asp?ship_id=Shi-Lang-83, diakses
pada 14.Mei.2012 pukul 15.00WIB 182
Ibid, http://www.militaryfactory.com/ships/detail.asp?ship_id=Shi-Lang-83, diakses pada 14.Mei.2012 pukul
16.00WIB 183
Op. cit., Plowright hal.11 184
Ibid, http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, diakses pada 14.Mei.2012 pukul
16.35WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
94
Universitas Indonesia
Pada tanggal 10 Agustus 2011, Shi Lang mulai trial sea. Pada tanggal 15
Agustus 2011, Shi Lang berlabuh di Dalian, menyelesaikan pertama empat hari trial
sea.185
Pada tanggal 29 November 2011 Shi Lang meninggalkan pelabuhan untuk set
kedua trial sea.186
Pada Desember 2011 Shi Lang difoto oleh satelit saat melakukan
trial sea.187
Kapal ini diharapkan akan diserahkan kepada PLAN pada tahun 2012-
2015.
Kapal induk Shi Lang dianggap sangat penting bagi PLAN dalam
pertimbangan keseimbangan militer di wilayah Asia Pasifik serta pengakuisisian kapal
ini akan mempercepat dan akan mendalam modernisasi kekuatan tempur PLAN dan
akan membuatnya lebih canggih, walaupun Shi Lang sebgai kapal induk konvensional
tidak memiliki kemampuan tempur yang sama dengan kapal induk bertenaga nuklir
terkuat milik AS. Di samping itu, Shi Lang dianggap langkah pertama untuk industri
kapal induk China dimana ada beberapa sembur berbicara bahwa China merencanakan
untuk mengakusisi 2 -5 kapal induk sejenis Shi Lang. Sebuah Koran Korsel
“Hankyoreh” mengutip dari sumber China yang tidak disebutkan namanya yang dekat
dengan militer China bahwa China sedang berpikir untuk meluncurkan proyek 085
untuk membangun dua kapal induk bertenaga nuklir dengan berat 93.000 ton. Sumber
tersebut menambah juga bahwa China memiliki proyek 089 untuk kapal induk
konvensional yang 48.000 ton yang mirip dengan Varyag. Sesuai dengan sumber ini
pembangunan dua kapal induk yang bertenaga nuklir akan dilaksanakan di galangan
kapal Jiangnan dan akan diselesaikan pada tahun 2020.188
185
China’s first aircraft carrier starts second trial, http://maritimesecurity.asia/free-2/maritime-security-asia/chinas-
first-aircraft-carrier-starts-second-trial/, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 17.90WIB 186
China’s first aircraft carrier starts 2nd trial, http://www.manilatimes.net/index.php/news/world/12229-chinas-
first-aircraft-carrier-starts-2nd-trial, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 18.40WIB 187
US satellite snaps China's first aircraft carrier at sea, http://www.guardian.co.uk/world/2011/dec/15/us-satellite-
china-aircraft-carrier, diakses pada 14.Mei.2012 pukul 20.10WIB 188
Kim Nødskov. Aircraft Carriers: China´s way to Great Power Status?, China Studies, Institute for Strategy,
Royal Danish Defence College, Copenhagen, October 2008, hal.14
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
95
Universitas Indonesia
General Spasifications:
Length: 304.80m
Beam: 73.15m
propulsion: 8 boilars/ 4 shafts
Crew: 2000 + 500 airwing
Elevators: 2
Displacement: 65,000 tons
Speed: 32kts
Airwing:
26 -33 x fighter/attack Sukhoi Su-
33/Shenyang J-15 Flying Shark
24 x helo Kamov Ka-27 Helix ASW/
SAR
4 x AEW helo ( Z-8/Ka-31)
Weapons Fit:
4 x 18 FL-3000N missiles systems
3 x Type1030 30mm CIWS guns(10
tube)
2 x 12 Tube Anti-sumbmarine Warfare
(ASW) rocket launchers
4 x 24 tube chaff/decoy launchers
Gambar (3.4) Kapal Induk China Shi Lang (83)
Sumber: Kerry Plowright. People’s Liberation Army Navy ships, Time of Flight, 2008, hal.10-11. Evolving World Power Balance: China's
first aircraft carrier starts sea trials, http://durrutilog.blogspot.com/2011/08/evolving-world-power-balance-chinas.html,15.5.2012 VARYAG
transformaition into an operational PLAN aircraft carrier, http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, 15.5.2012
II. Kapal Perusak
Modernisasi kapal perusak merupakan aspek lain untuk meningkatkan
kemampuan kekuatan permukaan PLAN yang dianggap sebagai ujung tombak aspirasi
PLAN untuk operasi blue water navy. Kapal perusak China akan menjadi komponen
sangat penting dari kelompok kapal tempur dengan kapal induk di masa depan dengan
teknologi dan sistem senjata yanga jarak jauh akan memainkan peran utama dalam
pertahanan udara armada dan dalam operasi serangan permukaan. PLAN meneruskan
akuisisi kombatan permukaan baru sejak tahun 1990 baik yang diproduksi di dalam
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
96
Universitas Indonesia
negeri maupun yang buatan luar negeri yang menggantikan kapal perusak yang lama.
Sejak tahun 2000 PLAN mulai mengurangi jumlah kapal perusak yang lama dan
menggantikannya dengan kapal perusak lebih mampu dan berteknologi dan senjata
canggih. Ini termasuk DDG kelas Luyang I/II (Tipe 052C/052B), kelas Luzhou (Tipe
051C), kelas Hangzhou (Sovremenny) buatan Rusia, kelas Luhai (Tipe 052A) serta
kelas Luhu (Tipe 052). Enam kelas perusak yang baru secara substansial lebih modern
dari segi desain hull, sistem propulsi, sensor, senjata, dan elektronika. Sedangkan pada
tahun 2011 PLAN mempensiunkan sejumlah 15 kapal perusak seri Luda yang
diakusisi selama periode 1970-an 1990-an. (lihat Tabel 3.3)
Destroyers 1990 2000 2005 2010
DDG Luzhou Type 051C Air-defense destroyer - - - 2
DDG Hangzhou Sovremenny Anti-ship destroyer - 1 2 4
DDG Luyang I Type 052B Multi-role destroyer - - - 2
DDG Luyang II Type 052C Air-defense destroyer - - - 2
DDG Luhai Type 051B Multi-role destroyer - 1 1 1
DDG Luhu Type 052 Multi-role destroyer - 2 2 2
DDG Luda I Type 051 Mod I Anti-ship destroyer 15 15 11 -
DDG Luda II Type 051 Mod II Anti-ship destroyer 1 - 2 -
DDG Luda III Type 051G1/G2 Anti-ship destroyer - 1 1 -
DDG Luda Type 051DT Anti-ship destroyer - 2 -
DD Anshan Type 07 2 - - -
Total 18 20 21 13
Table (3.3) Kekuatan kapal perusak PLAN (1990-2010)
Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet),
http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, (2010) Military
Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.232
Dalam rangka memodernisasi kekuatan permukaan, China pada tahun 1996
memesan dua kapal perusak kelas Sovremenny (Proyek 956) dari Rusia. Pada tahun
1999 dan 2001 PLAN menerima dua buah Sovremenny, berikutnya pada tahun 2002
China membeli dua Sovremenny (Proyek 956EM) dari Rusia dengan harga US$ 1.4
miliar kemudian 2 kapal itu memasuk dalam armada PLAN pada tahun 2005 dan
2006.189
China dilaporkan saat ini merencanakan untuk membeli dua Sovremenny
(Proyek 956EM) baru dari Rusia termasuk Buliny (Proyek 956U) yang masih
Op. cit., Plowright hal.13
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
97
Universitas Indonesia
dibangun dan Rastoropny (Proyek 956).190
Dua Sovremenny (Proyek 956EM) terakhir
yang diakuisisi oleh PLAN termasuk desain kapal perang dan senjata Rusia terbaru.
China mengakuisisi dua kapal tersebut untuk memenuhi kesenjangan dalam
kemampuan tempurnya disebabkan oleh keterlambatan dalam mengembangkan desain
dalam negeri. Sovremenny atau Hangzhou seperti dinamakan oleh PLAN, dilengkapi
dengan jumlah besar sistem senjata dan sensor serta peperangan elektronik canggih
dan sistem penanggulangan. Kapal ini menggunakan 2 poros turbin uap, 4 boiler, 2
baling-baling tetap, 2 generator turbo dan 2 generator diesel yang menghasilkan
kecepatan maksimal 32.7 knot.191
Hangzhou dipersenjatai rudal dan torpedo anti-
kapal selam termasuk 8 (SS-N-22 Sunburn), bersama dengan 16 tabung torpedo
533mm, 12 rudal RBU-1000 serta 48 rudal (SA-N-12 Grizzly). Selain itu dilengkap
dengan dua meriam 130mm (AK-130-MR-184) dan 30 mm (AK-630). Sistem tempur
kapal ini dapat menggunakan data target penunjuk dari sensor kapal yang aktif dan
pasif bersama dengan 4 jenis radar yang terkait dengan rudal dan meriam. Kapal ini
juga dilengkapi dengan satu helikopter ASW kelas Ka-28. Empat Sovremenny saat ini
beroperasi di Armada Laut Timur.192
Pada tahun 2000 PLAN menerima 3 kapal perusak satu kelas Luhai (Tipe
052A) dan 2 kelas Luhu (Tipe 052). DDG Luhai dianggap sebagai dasar untuk DDG
yang baru Luyang sedangkan desainnya berdasarkan pada DDG Luhu. Luhu
dipersenjatai dengan Dari segi desain, desain Luhai Luhai dipersenjatai dengan 16
rudal anti-kapal, 8 sel HQ-7 SAM, satu jenis meriam 100 mm H/PJ33A, 6 torpedo Yu-
7. Pada tahun 2011 sistem senjata diupgrade dengan dua meriam 30mm H/PJ12 (Tipe
730) 7-barel CIWS dan 4 Jenis meriam 37mm H/PJ76A bersama dengan 24 tabung
peluncur roket ASW Tipe 75. Luhu juga memakai dua helikopter Harbin Z-9 atau
Kamov Ka-27.193
Sedangkan Luhai memakai sistem senjata lebih maju termasuk 16
rudal anti kapal, 16 rudal permukaan-ke-udara HQ-7, 1 meriam ganda 100mm, 4
190
Hangzhou Type 956 Sov-Sovremenny, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/haizhou.htm, diakses
pada 16.Mei.2012 pukul 13.00WIB 191
Project 956/EM Sovremenny Class Missile Destroyer,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/sovremenny.asp, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 15.00WIB
192
Op. Cit, hal.13 193
Type 052 (Luhu Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052_luhu.asp, diakses
pada 16.Mei.2012 pukul 14.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
98
Universitas Indonesia
meriam ganda anti-pesawat 37mm, 6 tabung torpedo, 2 sistem roket anti kapal selam
dan memakai dua helikopter kelas Kamov Ka-28 atau Harbin Z-9C. Luhai juga
menggunakan mesin gas turbin yang lebih kuat daripada sistem turbin gas diesel Luhu.
Dari segi desain Luhai memiliki hull yang 20% lebih besar dari Luhu.194
DDG Luyang I dan II adalah dua jenis kapal perusak baru yang diakuisisi oleh
PLAN, Luyang adalah kapal perusak multirole yang dianggap sebagai kapal buatan
China pertama yang memiliki kemampuan udara. Kapal ini berdasarkan teknologi
dalam negeri dan teknologi Rusia.195
Luyang I dipersenjatai dangan beberapa jenis
senjata termasuk, 16 rudal anti-kapal YJ-83, 48 rudal permukaan-ke-udara (SA-N-12
Grizzly) satu meriam ganda 100mm Tipe 210, 2 meriam Tipe 730 CIWS, 2 mortir anti
kapal selam bersama 6 tabung torpedo dan dipasang dengan radar pencarian 3D
(Fregat-MAE-5) bersama 4 radar MR90 dan Tipe 344 yang menyediakan kontrol atas
penembakan sistem senjata. Selain itu, kapal ini memakai helikopter kelas Kamov Ka-
27.196
Tugas utama untuk kapal Tipe 052B untuk operasi anti-permukaan dan anti-
kapal selam tetapi juga bisa berkontribusi terhadap peran pertahanan udara. Sedangkan
Luyng II dirancang berdasarkan pada Luyang I, tapi berbeda dengan Tipe 052B,
Luyang II bertugas sebagai kapal perusak pertahanan udara. Dari segi desain Layang
II mempunyai hull yang sama dengan Luyang I dan dengan fitur siluman. Tipe 052C
dikembangkan dengan empat-radar array multi-fungsi (PAR). Kapal 052C dipasang
dengan sistem pertahanan udara dangan jangkauan lebih dari pada Luyang I dimana
dipersenjatai dengan 48 rudal jarak jauh permukaan-ke-udara HQ-9 yang diyakini
kinerjanya sebanding dengan S-300F/Rif Rusia dan Ying Ji-62 (C-602) baru
dikembangkan anti kapal rudal jelajah, dan 8 rudal jelajah serangan anti-kapal/
serangan darat C-805, 8 rudal jelajah serangan darat HN-2, 8 rudal jelajah serangan
anti-kapal/ serangan darat YJ-62, satu meriam ganda 100mm Tipe 210, 2 meriam CIW
30mm Tipe 730, 6 tabung torpedo 72 tabung peluncur decoy. Di Samping itu kapal ini
194
Type 051B (Luhai Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051b_luhai.asp,
diakses pada 16.Mei.2012 pukul 17.00WIB 195
Type 052 Luhai-class / Luyang-class Multirole Destroyer,
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/luhai.htm, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 18.45WIB 196
Op. cit., Plowright, hal.17
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
99
Universitas Indonesia
membawa satu helikopter kelas Kamov Ka-27 atau Harbin Z-9C (ASW/SAR).197
Pada
tahun 2012 PLAN diharapkan mengakuisisi satu kapal lagi Tipe 052C.
PLAN melanjutkan pengakuisisian DDG baru dimana tahun 2010
mendapatkan 6 DDG baru buatan galangan kapal China termasuk 3 Jenis DDG
modern Luyang I/II (Tipe 052C/052B), kelas Luzhou (Tipe 051C). DDG Luzhou
kapal perusak pertahanan udara yang dilengkapi dengan rudal jangka panjang. Kapal
ini dirancang berdasarkan kelas Luhai yang sebelumnya tetapi juga mirip dengan
Luyang II dan Sovremenny. Kapal ini memakai 2 turbin uap dan dilengkapi dengan
beberapa sistem senjata yang termasuk: 48 rudal permukaan-ke-udara S-300FM, 8
rudal anti kapal YJ-83, 1 meriam ganda 100mm, 2 meriam 30mm (Tipe 730) 6
torpedo Yu-7 324mm, 30 peluncur decoy Tipe 946 dan 36 peluncur decoy Tipe 726-
4.198
Sedangkan memakai beberapa jenis radar dan sensor termasuk Fregat-MAE-5,
Mineral-ME, dua radar Tipe 347G I yang buatan China dengan radar Tipe 730 CIWS
untuk mengontrol sistem senjata. Selain itu, Luzhou dipasang dengan satu helikopter
Kamov Ka-28.199
Kapal ini dianggap sebagai salah satu usaha PLAN untuk
memperkuat kemampuan anti udara yang menjadi kelemahan armada PLAN secara
historis. Saat ini DDG kelas Luzhou menjadi kapal PLAN yang paling mampu dalam
pertahanan udara. Pada tahun 2011, tiga kapal Luzhou diluncurkan (belum masuk
PLAN) dan tiga lagi dilihatkan di bawah konstruksi.200
Saat ini PLAN memiliki 13 DDG yang mengganti DDG yang lama. Jumlah
DDG yang relative kecil mencerminkan debat yang ada di dalam PLAN saat ini
tentang tiga jenis DDG yang terbaru (Tipe 052B/025C/051C) bersama dengan FFG
(Tipe 054A), bahwa desain yang mana dari 4 jenis kapal tempur permukaan tersebut
yang akan diterima sebagai desain kapal tempur permukaan masa depan. Jika satu
197
Type 052C (Luyang-II Class) Missile Destroyer,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052c_luyang2.asp, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 18.00WIB 198
Type 051C / Luzhou Class Guided Missile Destroyers, China, http://www.naval-
technology.com/projects/type051cluzhoclassgu/, diakses pada 16.Mei.2012 pukul 19.50 199
Type 051C (Luzhou Class) Missile Destroyer, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051c_luzhou.asp,
diakses pada 16.Mei.2012 pukul 13.00WIB 200
The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm, diakses pada
16.Mei.2012 pukul 20.10WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
100
Universitas Indonesia
jenis atau lebih dipilih, galangan kapal China akan mulai proses produksi berskala
besar untuk memodernisasi kekuatan permukaan China.201
III. Kapal Fregat
Secara historis fregat merupakan kombatan permukaan yang paling banyak
dalam PLAN. Sejak tahun 1990, PLAN memulai modernisasi dalam armada fregat-
nya. Usaha yang paling penting dalam proses ini adalah pengakuisisian empat jenis
fregat baru yang termasuk Jiangwei I (Tipe 053H2G), Jiangwei II (Tipe 053H3),
Jiangkai I (Tipe 054), and Jiangkai II (Tipe 054A). Empat jenis fregat tersebut lebih
modern dari segi desain hull, sistem propulsi, sensor, senjata, dan elektronik.
Sedangkan PLAN tetap memakai seri fregat kelas Jianghu yang diakuisisi sejak tahun
1970-an dan 1990, (lihat Tabel 3.4).
Frigates 1990 2000 2005 2010
FFG Jianghu I Type 053H 13 26 26 11
FFG Jianghu II Type 053H1 9 1 1 8
FFG Jianghu III Type 053H2 2 3 3 3
FFG Jianghu IV Type 053HT-H/053H1Q 2 - - 1
FFG Jianghu V Type 053H1G - - - 6
FFG Jiangwei I Type 053H2G - 4 4 4
FFG Jiangwei II Type 053H3 - 6 8 10
FFG Jiangkai I Type 054 - - - 2
FFG Jiangkai II Type 054A - - - 7
FFG Jiangdong Type 053K 2 - - -
FF Jiangnan Type 053 [mod-Sov Riga] 5 - - -
FF Chengdu Type 01 [ex-Sov Riga] 4 - - -
FFGM Luda Type 051DT - - - 2
FFG Luda Type-051/051D/051Z - - - 9
FFG Luda II Type 051G - - - 1
FFG Luda III Type 051G II - - - 1
Total 37 40 42 65
Table (3.4) Kekuatan kapal fregat PLAN (1990-2010)
Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet),
http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, (2010) Military
Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.232
201
Ronald O’Rourke. PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft. In Phillip C. Saunders, et al., ed., The
Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles, Center for the Study of Chinese Military Affairs,
Washington, D.C., 2011, hal.154
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
101
Universitas Indonesia
FFG Jiangwei II merupakan adalah kombatan pertama multirole PLAN yang
memiliki kemampuan anti kapal selam. Kapal ini berdasarkan pada kelas 053
sebelumnya Jiangwei (Tipe 053H2G) dan memakai sama hull tapi dipasang dengan
sistem senjata dan sensor baru. Jiangwei II dengan panjang 115m, displacement 2250
ton dan kecepatan 28 knot mencerminkan pergeseran dalam pemikiran PLAN dari
kapal yang beroperasi dekat pantai ke kapal beroperasi jauh dari pantai atau ocean-
going operations. Kapal ini diakuisisi oleh PLAN pada periode 2000-2010 dengan 10
buah. Tipe 053H3 dilengkapai dengan sistem senjata pertahanan udara, anti-kapal,
anti-kapal selam, decoy dan peperangan elektronik (Electronic warfare) yang
termasuk 8 rudal anti-kapal YJ-83, 8 rudal anti-kapal YJ-82, 8 sel sistem peluru
berpandu permukaan ke udara HQ-7, 6 sel peluru berpandu permukaan ke udara HQ-
61, Satu meriam ganda 100mm Tipe PJ33A (automatik), 4 meriam ganda anti-udara
37mm Tipe 76A, 12 tabung peluncur roket Tipe 3200 (36 roket), 2 x DC rak &
peluncur bersama dengan 6 peluncur torpedo serta dipasang dengan helikopter Harbin
Z-9C.202
Kapal ini dipasang dengan beberapa jenis radar termasuk radar Tipe 360
untuk pencarian udara dan permukaan, radar (Tipe 517H-2) untuk memberikan jarak
pengawasan udara dan peringatan dini, dua radar RM-1290 untuk navigasi dan
beberapa jenis radar untuk mengontrol sistem senjata yang termasuk (Tipe 341), Tipe
342, Tipe 343G.203
Pada dasarnya Jiangwei II sama dengan Jiangwei I hanya sistem
SAM diganti dengan HQ-7 dan dibelakang 100mm dibuat semacam panggung untuk
HQ-7. Secara umum dua jenis fregat Tipe 053 ini ditujukan untuk peran patroli pantai
sedangkan kemampuan pertahanan udara dan anti-kapal selam keduanya sangat
terbatas.
China melanjutkan modernisasi armada fregat dengan akuisisi dua jenis fregat
terbaru kelas Jiangkai I dan II. PLAN mengakuisisi fregat baru kelas Jiangkai untuk
mengantikan seri fregat Jianghu yang lama. Jiangkai I pertama kalinya diproduksi
pada pertengahan tahun 2000-an dan dimasuki armada PLAN pada tahun 2010
bersama dengan Jiangkai kelas II. Hull kapal ini dilengkapi dengan fitur siluman
dengan kepanjangan 134m, dengan displacement 4300 ton dan kecepatan 27 knot.
202
Type 053H2G (Jiangwei-I Class) Missile Frigate, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type053h2g-
jiangwei.asp, diakses pada 17.Mei.2012 pukul 08.00WIB 203
Ibid, http://www.sinodefence.com/navy/surface/type053h2g-jiangwei.asp
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
102
Universitas Indonesia
Tipe 054 dipersenjatai dengan 8 sel rudal anti kapal YJ-83 (C-803), 8 sel peluncur
SAM Tipe HQ-7yang, satu meriam angkatan laut 100mm, 4 meriam CIWS 30 mm
Tipe AK-630, 3 torpedo ASW 324mm Tipe YU-7, peluncur roket (ASW) atau roket
decoy. Kapal ini dipasang dengan beberapa jenis radar buatan China dan sonar
termasuk radar udara dan permukaan Tipe 360 2D, Tipe MR-36A untuk operasi
pencarian permukaan dan beberapa jenis radar yang menyediakan kontrol atas
penembakan sistem senjata termasuk radar Tipe 347G, radar Tipe 344 dan radar Type
345. Kapal ini juga menggunakan sonar Tipe 335 MGK buatan Rusia. Jiangkai I
dipasang dengan stua helikopter Kamov Ka-28 atau Harbin Z-9C.204
Kapal fregat yang paling strategis bagi PLAN saat ini adalah Jiangkai II atau
Tipe 054A Tipe ini memiliki hull yang sama dengan jiangkai I, perbedaannya terletak
pada meriam 100mm menjadi meriam ganda 76mm dan SAM HQ-7 yang diganti
menjadi 32 VLS (Vertical Launch System) HHQ-16 dan 4 buah meriam CIWS AK-
630 diganti menjad 2 type 730, sementara untuk torpedo tetap dipertahankan. Radar
dan sonar yang digunakan dalam Jiangkai II lebih ungul dibandingkan Jiangkai I,
yaitu, radar udara dan permukaan Tipe 382 3D, Tipe MR-36A untuk operasi pencarian
permukaan, dua radar navigasi Racal RM-1.290, sistem ZKJ-4B/6, sistem HN-900,
satelit komunikasi SNTI-240 dan beberapa jenis radar yang mempunyai kontrol atas
penembakan sistem senjata, diantaranya radar Tipe 347G, radar Tipe 344 dan radar
Type 345. Jiangkai II juga menggunakan sama kelas sonar yang Tipe 335 MGK.205
Jumlah FFG kelas Jiangkai II saat ini diperkirakan 16 buah termasuk yang
masih di bawah konstruksi dan 7 kapal yang sudah diakusisi oleh PLAN sampai tahun
2011.206
Sumber lain juga menyatakan bahwa total 28 hingga 30 frigat Jenis 054A
"diyakini dijadwalkan "untuk produksi untuk menggantikan frigat generasi tua
China.207
Di samping itu, pada tahun 2011 China menjalankan produksi fregat baru
204
Op. cit., Plowright, hal.34,44 205
PLAN modern modern guided missile frigates (Jiangkai I& II), http://www.jeffhead.com/TYPE054A/index.htm,
diakses pada 17.Mei.2012 pukul 08.30WIB 206
The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm, diakses pada
17.Mei.2012 pukul 09.10WIB 207
Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.157
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
103
Universitas Indonesia
yang disebutkan (Tipe 056) akan dilengkapi dengan sistem senjata dan radar yang
canggih untuk menggantikan fregat lama kelas Jianghu.208
3.3.2 Kapal Amfibi, Kapal Logistik dan Ranjau Kapal Penyapu Ranjau
Kapal amfibi
Selama sepuluh tahun terakhir China meningkatkan produksi kapal amfibi
untuk mengatasi kekurangan angkatnya dan menggantikan kelas-kelas kapal amfibi
yang lama dengan kapal amfibi yang lebih modern dan berteknologi canggih. Saat ini
jumlah armada kapal amfibi PLAN mencapai 87 kapal dibagi menjadi kapal pendarat
ukuran besar, kapal pendarat ukuran menengah dan perahu pendarat, yang termasuk:
dua Landing platform Dock (LPD) kelas Yuzhao Tipe 071, 61 kapal pendarat
menengah (10 Yubei, 1 Yudeng (Tipe 073), 10 Yuhai, 30 Yuliang (Tipe 079), 10
Yunshu (Tipe 073A), dan 26 kapal pendarat tank (7 Yukan, Yuting, 10 Yuting II),
serta 151 perahu pendarat.209
Sesuai dengan Badan Intelijen Pertahanan AS, China
telah meningkatkan kapasitas transportasi amfibi yang disertai dengan 25 ribu
perspnil, 200 tank dan 2300 artileri di daerah militer berlawanan Taiwan untuk mampu
berpartisipasi dalam operasi ekspedisi.210
Sejak tahun 2000 PLAN telah akusisi beberapa kapal amfibi baru buatan dalam
negeri termasuk 19 Yuting II dan 10 Yunshu serta Yubei lalu melanjutkan modernisasi
armada amfibi PLAN denagan dua tipe kapal pendarat baru, Tipe 071 dan Tipe 081.
Tipe 071 atau Yuzhao adalah kapal LPD besar yang disiapkan untuk skenario Taiwan
dengan displacement 20 ribu ton, panjang 210m dan dengan kecepatan 22 knot. Kelas
ini dibangun pada tahun 2006 dan masuk PLAN pada akhir tahun 2007, serta
membawa 4 air-cushioned landing craft (LCAC), 2 landing craft on port/starboard
davits, 15-20 kendaraan lapis baja, 500-800 pasukan. Kapal ini dipersenjatai dengan
satu meriam 76mm Tipe AK-176, 4 meriam CIWS 30mm Tipe AK-630, 72 tabung
peluncur decoy Tipe 726-4, dan menggunakan 2-4 helikopter kelas Z-8 Super Frelon.
Tipe 071 yang dilengkapi dengan empat jenis radar termasuk: radar pencarian
208208
New Generation Corvettes of Chinese Navy - the 056 Class Frigates,
http://www.ideamarketers.com/?056_Frigates&articleid=2291466, diakses pada 18.Mei.2012 pukul 07.00WIB 209
Op.cit., The Military Balance 2011, hal.233 210
Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.158
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
104
Universitas Indonesia
permukaan Tipe 360, satu radar pencarian udara Tipe 364, radar pengendalian
kebakaran Tipe 344 serta radar navigasi.211
Pada tahun 2011 China meluncurkan
kapal amfibi kedua yang mulai sea trial, sedangkan 2 lagi masih dibangun atau sudah
dibangun.212
Kapal amfibi terbaru China Tipe 081 merupakan kapal Landing
Helicopter Deck (LHD) yang mampu membawa helikopter dalam jumlah lebih banyak
dari pada kelas Yuzhao, kemungkinan besar kapal ini akan membawa helikopter
transporter, anti-kapal selam kelas Z-15, Z-8 dan helikopter serangan kelas WZ-10.213
Ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa China merencanakan untuk
membangun 3 kapal dari Tipe 081 dan 6 unit dari Tipe 071.214
Walaupun modernisasi armada kapal amfibi PLAN sudah jalan, tapi sampai
saat ini kemampuan peperangan amfibi China tidak cukup untuk mengatasi masalah
keamanan terutama pemisahan diri Taiwan, oleh karena itu China melibatkan kapal-
kapal sipil dalam operasi pendarat untuk mengkompensasi kekurangan kapal amfibi.
Sedangkan ada beberapa pengamat melihat bahwa langkah-langkah pembangunan
kapal amfibi baru bukan hanya untuk skenario Taiwan tapi untuk digunakan dalam
misi-misi lainnya seperti anti-pembajak laut, dan dalam mis diplomasi militer misi,
kemanusiaan dll.215
Kapal logistik
Perubahan dalam sifat perang modern dan ambisi PLAN untuk menjadi blue-
water navy, bersama dengan pergeseran yang terjadi dalam sifat dan jangkauan misi-
misi baru, membuat kapal-kapal dukungan logistik sangat vital untuk PLAN. Sejak
awal tahun 1990-an PLAN mulai mengakuisisi dan memodernisasi armada dukungan
logistiknya supaya mampu untuk mengoptimalkan kemenangan perang dan
keberhasilan dalam misi-misi baru. Saat ini, PLAN mengoperasikan sejumlah sangat
besar dari berbagai platform dukungan yang mampu mendukung armada dan operasi
211
Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD),
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, diakses pada 19.Mei.2012 pukul 10.00WIB 212
Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD),
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, diakses pada 19.Mei.2012 pukul 10.20WIB 213
Type 081 Landing Helicopter Dock (LHD) Amphibious Assault Ships,
http://chinesemilitaryreview.blogspot.com/2012/01/type-081-landing-helicopter-dock-lhd.html, diakses pada
19.Mei.2012 pukul 11.20WIB 214
Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.159 215
Op. cit., O'Rourke, China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues
for Congress, hal.27
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
105
Universitas Indonesia
militer baik dalam wilayah pesisir maupun di lautan. Kapal-kapal dukungan beroperasi
dalam tiga armada PLAN dan di basis angkatan laut China dimana pun dan
berpartisipasi hampir dalam semua misi bersama kombatan. Armada logistik PLAN
termasuk: kapal tunda, armada kapal pengisian, kargo, tanker, tender kapal selam,
penelitian, kapal survei, kapal rumah sakit, kapal pemantauan ruang, Icebreakers,
perbaikan dan komunikasi, kapal peperangan elektronik dan pemantauan, transportasi
dan pelatihan. Yang akan dijelaskan dalam table (3.5) berikutnya,
Spesialisasi kapal Kelas / Jumlah kapal
Armada Replenishment (3)Fuchi (Qiandaohu), (2)Fuqing (Taikang), (1)Fusu (Nancang),
(1)Qinghaihu
Coastal/Fuel/Garrison
Replenishment/Tankers
(8)Fulin, (2) Shengli, (7) Fuzhou, (5) Guangzhou, (?)Fujian (kelas baru),
(?)Fubei class (kelas baru), (?)Fuchang class (kelas baru)
Icebreakers (1)Yanbing, (3)Yanha
Kapal rumah sakit (1)Daishandao (Tipe 920) / Peace Ark, (2) Qiongsha
Dukungan pengangkutan (13)Danlin, (3)Dandao, (5)Hongqi, (9)Leizhou
Dukungan armada (2)Dayun (kapal pasokan), (2)Yantai
Kapal pemantauan ruang (1)Yuanwang-6, (1)Yuanwang-5, (1)Yuanwang-3, (1)Yuanwang-2,
(1)Yuanwang-1, (1)Dadie, (2)Tipe 625C, (3)Tipe 645, (3)Tipe 643, (3)Tipe
813, (1)Dongdiao 232, (1)Shiyan
Kapal pelatihan/ pengujian (1)Shichang, (1)Zhenghe, (2)Dahua (digunakan untuk pengujian senjata,
sensor, elektronik)
Kapal selam dukungan (3)Tipe 925 kelas-Dajiang, (5) Dalang-II, (5) Dalang-III, (2) Dazhou, (?)Tipe
648, (1)Dadong, (1)Yudong, (1)Dazhi, (2)Dazhou, (4)Daliang
Submersibles (4)Tipe 7103 DSRV, (2) Osprey, (1, +1) Sea Pole, 1 (+?)Dragon, (1,
+?)Harmony, (?)QSZ-II
Unmanned underwater vehicles (UUVs): Remotely operated underwater
vehicles (ROUVs): (2)8A4, (?)RECON-IV, (?) 7B8, (?)Goldfish, (1) HR-01,
(1) HR-02, (?)JH-01, (?)SJT-5, (?)SJT-10, (?) SJT-40, (1) Sea Dragon-I, (1+)
Sea Dragon-II. Autonomous underwater vehicle (AUVs): (1)Arctic,
(1)Explorer, (1)WZODA, (1)CR-01, (1)CR-01A, (1+)CR-02, (2+)Intelligent
Water
Kapal tunda (4)Tuzhong, (1)Daozha, (17)Gromovoy, (9)Hujiu, (19)Roslav l
Kapal survei (1)Ganzhu, (5)Yenlai, (6)Yannan
Pelacakan kapal (1)Shiyan
Table (3.5) Armada kapal dukungan logistik PLAN
Sumber: http://www.hazegray.org/worldnav/china/aux_flt.htm, Chinese Warships,
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/navy.htm, diakses pada 19.Mei.2012 pukul 10.20WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
106
Universitas Indonesia
Kapal penyapu ranjau
Modernisasi dalam peperangan ranjau PLAN mendampingi proses modernisasi
semua sistem senjata dalam PLAN yang lain secara keseluruhan. Usaha PLAN untuk
memodernisasi bidang peperangan ranjau untuk memperkuat dan meningkatkan
kemampuan peperangan ranjau yang dianggap bagian yang mengalami kelemahan
besar secara historis, diamana dianggap sangat penting dari segi pertahanan untuk
memblokade basis, pelabuhan dan jalur laut musuh dan untuk menghancurkan
kemampuan transportasi laut musuh dan untuk menyerang atau membatasi mobilitas
kapal perang serta melelahkan kekuatan tempur musuh.216
Kekuatan peperangan
ranjau China Saat ini terdiri dari 69 kapal terbagi dalam dua kategori Mine
Countermeasures vessels (MCMV) yang termasuk (6 kelas Wochi, 1 kelas Wozang),
dan kapal penyapu ranjau yang termasuk (16 kelas T-43, 16 kelas Wosao, 4 kelas Futi
(Tipe 312), 42 cadangan dan 3 lainnya) serta satu minelayer kelas Wolei.217
Proses
peningkatan kemampuan peperangan ranjau terlihat melalui mengakusisi beberapa
jenis kapal penyapu ranjau baru sejak tahun 2000 yang buatan dalam negeri terutama
kelas Wochi (Tipe 081) dan kelas Wozang (Tipe 082II).
Kapal kelas Wochi merupakan kapal buatan dalam negeri, diproduksi pada
tahun 2006, kapal ini dipersenjatai dengan meriam ganda (anti-udara) 37mm Tipe 76F
dan menggunakan sistem penyapu ranjau akustik dan magnetik.218
Sedangkan kapal
Wozang diproduksi pada tahun 2004 dan dimasuki dalam armada PLAN pada tahun
2005, displacement kapal ini (550 ton) dan hull-nya dibangun dengan glass-
reinforced plastic (GRP) yang dimodifikasi dengan mesin dan peralatan listrik untuk
mengurangi kebisingan dan emisi magnetik, dan dilengkapi dengan meriam ganda
(anti-udara) 25mm Tipe 61. Tipe 082-II juga dilengkapi dengan sistem sonar canggih
untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan ranjau dan dapat mengirimkan kendaraan
216
Andrew S. Erickson, Lyle J. Goldstein, & William S. Murray. Chinese Mine Warfare: A PLA Navy ‘Assassin’s
Mace’ Capability, China Maritime Studies Institute,U.S. Naval War College, Newport, Rhode Island, June 2009,
hal.2 Mine Countermeasures vessels (MCMV) adalah kapal ranjau yang menggabungkan peran kapal penyapu ranjau
dan minehunter dalam satu hull untuk melokasi dan menghancurkan ranjau laut. 217
Op.cit., The Military Balance 2011, hal.232 218
Type 081 (Wochi Class) Coastal Minesweeper,
http://www.globalmil.com/Military/Navy/China/Mine_Warfare/2010/0226/152.html, diakses pada 20.Mei.2012
pukul 10.20WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
107
Universitas Indonesia
yang dioperasikan jarak jauh untuk memeriksa dan menetralisir ancaman.219
Selain itu,
China berusaha untuk meningkatkan kemampuan peperangan ranjau melalui
memposisi jumlah besar dari mine-hunting unmanned underwater vehicles (UUVs)
walaupun smpai saat ini dianggap tidak canggih secara relatif.220
1990 2000 2005 2010
Mine warfare 52 38 130 69
Landing ships & Amphibious capabilities 370 365 285 239
Logistic supply & auxiliary support ships 127 151 163 205
Table (3.6) Kapal amfibi, kapal pendarat dan kapal penyapu ranjau PLAN (1990-2010)
Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet),
http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, diakses pada
17.Mei.2012 pukul 12.20WIB. Tahun 2011: Military Balance 2011, The International Institute for Strategic
Studies (IISS), 2012, hal.233
3.3.3 Kekuatan Pesisir
Kombatan Patroli dan Pesisir
Kekuatan pesisir PLAN terdiri dari beberapa jenis kapal dan perahu untuk
mempertahanankan pesisir China yang dekat dan wilayah maritim China yang cukup
besar (lihat Tabel 3.7). Kekuatan pesisier PLAN dibagi dalam tiga kategori utama
termasuk perahu roket kendali, perahu torpedo dan kapal patroli. Modernisasi dalam
kekuatan pesisir yang paling mutakhir terlihat melalaui pengakuisisian kapal generasi
baru Fast Attack Craft (FAC) untuk menggantikan kelas-kelas yang lama tautama
kelas Huangfeng (Tipe 02) dan kelas Houku (Tipe 024) yang ditugaskan antara 1960-
an dan awal 1980-an.221
Coastal & Patrol combatans 1990 2000 2005 2010
Houbei Type 022 Guided Missile Boats - - 4 60
Hela/Hola Type 021-mod Guided Missile Boats 1 1 1 -
Houku/ Hegu Type 042 (Komar) Guided Missile Boats 90 30 30 -
Huangfeng, Hounan, Houdong Type 021 Guided Missile Boats 120 38 20 -
Homa Type 042-mod - 1 1 1 -
Huang, Houjian Type 037/II Guided Missile Boats 1 4 4 4
Houxin Type 037/IG Guided Missile Boats - 20 22 30
Huchuan Type 025 Torpedo Boats 100 16 9 -
P-6 P-6 Torpedo Boats 60 - - -
P-4 P-4 Torpedo Boats 30 - - -
219
China Builds A Better Minehunter, http://rpdefense.over-blog.com/article-china-builds-a-better-minehunter-
86899326.html, diakses pada 20.Mei.2012 pukul 15.40IB 220
Op. cit., Erickson, hal.10 221
Op. cit., O'Rourke, China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues
for Congress, hal. 25
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
108
Universitas Indonesia
Haiqing Type 037/IS Submarine chasers - 15 28 36
Haijui Type 037/I Submarine chasers 4 2 2 -
Hainan Type 037 Submarine chasers 90 95 88 78
Kronshtadt Kronshtadt Submarine chasers 10 - - -
Shanghai II Type 062 Gunboats 300 100 100 100
Haizui Type 062/I Gunboats 10 11 17 17
Huludao Type 206 Gunboats 5 - - -
Shantou/Swatow Type 55A Gunboats 25 - - -
Total 847 333 326 325
Table (3.7) Kekuatan pertahanan pesisir PLAN tahun (1990-2010)
Sumber: Chinese warships, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/navy.htm, diakses pada 21.Mei.2012 pukul
14.20WIB
Kapal kelas Houbei (Tipe 022) merupakan kapal rudal jelajah anti-kapal
ASCM dan Fast Attack Craft yang mempunyai fitur siluman, wave-piercing,
catamaran hull. Kapal pertama dari kelas ini diluncurkan pada tahun 2004. Saat ini,
ada enam galangan kapal China yang terlibat dalam pembangunan Tipe 022 ini
dengan produksi sekitar 60 unit yang dirampungkan pada akhir 2010. Tipe 022 ini
berpanjang 40m dan berlebar 12m dan dengan displacement 220 ton, sistem propulsi
terdiri dari dua unit mesin diesel 6.865HP dengan dua unit water-jet, mampu
memberikan kecepatan 36 knot yang lebih dari kelas Osa dan Houku sebelumnya.
Desain kapal ini dilaporkan diambil dari desain catamaran SWATH dari Konsultan
Kelautan AMD dari Australia. Desain ini bertujuan untuk meminimalkan penampang
radar, sehingga lambung kapal tersebut dibuat miring dan semua jendela memiliki tepi
bergerigi untuk membatasi reflektifitas radar. Skema cat lambung dibuat kamuflase
dengan sedikit berbeda berdasarkan pada daerah di mana kapal dioperasikan.222
Kapal
ini dipersenjatai dengan 8 Tipe C-801/802/803 yang diletakkan di dua peluncur rudal
besar di buritan, 8 rudal serangan-darat Tipe Hongniao, 12 rudal permukaan-ke-udara
kelas QW MANPAD, satu meriam 30mm CIWS Tipe AK-630 buatan Rusia. Selain
itu kapal ini dilengkapi dengan radar pencarian permukaan: 1 (Tipe 362), satu radar
Navigasi dan satu elektro-optik Tipe HEOS 300.223
Jumlah kapal yang diakusisi pada
tahun 2011 dari kelas Houbei mencapai 60 puluh tapi ada yang memperkirakan
jumlahnya dengan 80 unit. Sesuai dengan beberapa laporan China merencanakan
222
Type 022 (Houbei Class) Fast Attack Missile Craft, http://www.sinodefence.com/navy/littoral/type022.asp,
diakses pada 20.Mei.2012 pukul 14.30WIB 223
James Bussert. Catamarans Glide Through Chinese Waters,
http://www.afcea.org/signal/articles/templates/Signal_Article_Template.asp?articleid=1433&zoneid=222, diakses
pada 20.Mei.2012 pukul 18.10WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
109
Universitas Indonesia
untuk mengakuisisi 100 unit lagi untuk meningkatkan kemampuan untuk melakukan
patroli perairan pantai dan pesisir dan bereaksi dalam waktu singkat. Hal ini akan
memungkinkan kombatan PLAN untuk lebih fokus pada pertahanan lepas pantai yang
jauh dari daratan China.224
Selain Houbei ada laporan bahwa China memesan 24-30
Fast Attack Craft kelas Molniya (Proyek 12421) yang dipersenjatai dengan ASCM,
sesuai dengan sumber laporan tersebut China telah beberapa unit selama tahun 2007-
2008.225
3.3.4 Kekuatan Kapal Bawah Permukaan Air
Kapal Selam
Sejak tahun 1990 PLAN memodernisasi armada kapal selam-nya dan
mengganti beberapa kelas yang lama dengan kelas yang baru lebih mampu dan dengan
kemampuan tempur dan teknologi lebih maju. Saat ini PLAN memiliki 71 kapal selam
bertenaga nuklir rudal strategis, kapal selam bertenaga nuklir dan kapal selam
serangan konvensional (lihat Tabel 3.8).
Submarines 1990 2000 2005 2010
Strategic
Submarinse
Jin SSBN Type 094 - - - 2
Xia SSBN Type 092 1 1 1 1
Tactical
Submarines
Han SSN Type 093 4 5 5 4
Shang SSN Type 091 - - - 2
Golf SS Type 031 1 - 1 1
Kilo SSK Russion Kilo - 5 4 12
Yuan SSK Type 041 - - - 4
Song SSK Type 039 - 1 3 16
Ming SSK Type 035, ES5C/D,
035G/B
3 17 3 20
Ming SSK Type ES5E - - 16 -
Wuhan SSK Type 033G - - 1 -
Romeo SSK Type 033 (Type ES3B) 84 34 35 8
Romeo SSG Type S5G 1 1 1 1
Total 93 63 69 71
Table 1 Table (3.8) Kekuatan kapal Selam PLAN (1990-2010)
Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet),
http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247 , (2010) Military
Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.231-232.
224
Op. cit., O'Rourke, China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities: Background and Issues
for Congress, hal. 25 225
Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal. 158
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
110
Universitas Indonesia
Selama sepuluh tahun terakhir China telah membuat langkah besar dalam
modernisasi armada kapal selam melalui mengakusisi beberapa jenis kapal selam
buatan dalam negeri terutama SSBN yang baru kelas Jin (Tipe 094), kapal selam SSN
baru kelas Shang (Tipe 093), kapal selam SSK kelas Yuan (Tipe 041) dan kelas Song
(Tipe 039/039G). Laporan tahunan Congress AS mengenai modernisasi kekuatan
maritim PLAN (2012) menunjukkan bahwa selama periode dari tahun 1995-2011
PLAN mengakuisisi 34 unit kapal selam baru termasuk kelas-kelas berikutnya: SSBN
Jin (Tipe 094), SSN Shang (Tipe 093), SSK Kilo, SSK Ming (Tipe 035), SSK Song
(Tipe 039), SSK, Yuan (Tipe 041). Secra Umum kapal selam China dipersenjatai
dengan satu atau lebih dari ASCM, torpedo wire-guided and wake-homing dan ranjau.
SSBN kelas Jin (Tipe 094) dianggap generasi kedua dari SSBN kelas Xia
(Tipe 092). Galangan kapal China saat ini udah memproduksi 2 kapal selam sejenis
Jin dan ada rencan untuk mengakusisi lima kapal selam. Jin yang pertama diakusisi
oleh PLAN pada tahun 2007 sedang yang kedua diakusisi pada thun 2010. Desain Jin
mirip dengan desain kapal selam kelas Shang (Tipe 093) dan membawa sebanyak 12
rudal.226
Rudal JL-2, salah satu dari tiga rudal jarak jauh China yang strategis,
memiliki jangkauan maksimum diperkirakan 8.000 km dan dapat membawa hulu
ledak termonuklir.227
Di samping itu, Jin juga dipersenjatai dengan enam torpedo 533
mm. PLAN melanjtjan langkah modernisasi kapal selam dimana ada beberapa
informasi tentang proyek baru untuk membangunkan SSBN generasi ketiga dari kapal
selam Jin yaitu kelas Tang (Tipe 096) yang akan dipersenjatai dengan 24 rudal JL-3
(submarine-launched ballistic missiles SLBM). Pada tahun 2011 ada beberapa sumber
yang melaporkan bahwa proses pembangunan SSBN Tang telah selesai dan Tang
mulai sea trial.228
226
Type 094 (Jin Class) Nuclear-Powered Missile Submarine,
http://www.sinodefence.com/navy/sub/type094jin.asp, diakses pada 20.Mei.2012 pukul 16.40WIB 227
Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China:
Annual report to Congress, Washington, D.C., 2008, hal.3, 26 228
London: China’s latest 096 nuclear submarine trials performance has been very excellent!,
http://www.9abc.net/index.php/archives/9375, diakses pada 21.Mei.2012 pukul 07.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
111
Universitas Indonesia
Gambar (3.5) Kapal selam nuklir balistik (SSBN) PLAN terbaru Kelas-Jin (Tipe 094) tahun 2010
Kapal Selam SSN Shang Kelas Tipe (093) Kapal selam ini dianggap sebagai
generasi kedua dari kapal selam kelas Han (Tipe 091). Pembangunan kapal ini
diluncurkan pada tahun 2002 dan diakuisisi dua oleh PLAN pada tahun 2010. Delapan
sampai Sepuluh kapal diharapkan akan dibangun untuk mendampingi kapal selam Jin.
Kecepatannya mencapai 30 knot dan berpanjang 110m dan dipersenjatai dengan rudal
jelajah termasuk rudal anti-kapal YJ-83 dan 6 torpedo 533mm dan /atau 650mm.229
PLAN melanjutkan modernisasi kapal selam SSN dengan memproduksi generasi
ketiga dari SSN Tipe 095 yang mirip dengan kapal selam Soviet kelas "Akula" dengan
panjang sekitar 150m dan 10m lebih tinggi dari pada Tipe 094, kecepatan maksimum
sampai 32 knot dan dengan kemampuan penyelaman 600m.230
Kapal selam Tipe 095
dipersenjatai dengan rudal jelajah jarak jauh anti-kapal HY-4 dan bertindak sebagai
pendamping bawah laut untuk kapal induk PLAN dalam misi-misi masa depan.231
Kapal selam 095 diharapkan untuk beroperasi dalam PLAN pada tahun 2015. Sesuai
dengan sumber AS China kemungkinan akan diam-diam mengembangkan kapal selam
Guided Missile Nuclear Submarine (SSGN) baru kelas Qin (Tipe 097) yang mirip
229
Type 093 (Shang Class) Nuclear-Powered Attack Submarine,
http://www.sinodefence.com/navy/sub/type093shang.asp, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul 08.15WIB 230
How much deterrent of Chinese 095 nuclear submarine, http://wuxinghongqi.blogspot.com/2010/04/how-much-
deterrent-of-chinese-095.html, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul 09.15WIB 231
Chinese fast developing advanced submarines,
http://www.taipeitimes.com/News/editorials/archives/2006/12/06/2003339341, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul
10.35WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
112
Universitas Indonesia
dengan kapal selam AS kelas “Seawolf.” Kapal selam Qin berpanjang sekitar 113m
dengan kecepatan mencapai 28-48 knot serta dengan kemampuan penyelaman 800m.
Qin akan dipersenjatai dengan rudal anti-kapal dan rudal jelajah.232
Kapal selam lain yang diakusisi oleh PLAN adalah kapal selam SSK kelas
Song (Tipe 039G), Song adalah kapal selam diesel-listrik yang diproduksi pertama
kali pada tahun 1994 selanjutnya membangun kelas yang baru yang (039G1). Sejak
tahun 2004 8 kapal selam Song dibangun di galangan China dimasuki ke armada
PLAN.233
Desain Song berdasarkan desain kapal selam Soviet Romeo. Song
berpanjang sekitar 74.9m dengan kecepatan mencapai 22 knot serta dengan
kemampuan penyelaman 300m. Kapal selam ini dipersenjatai dengan rudal anti-kapal
Yu-3 dan 6 tabung torpedo Yu-4 atau 36 ranjau laut.234
Yuan (Tipe 041) atau (Tipe 039A) merupakan jenis terbaru dari Kapal selam
non-nuklir PLAN. Yuan yang pertama diproduksi pada tahun 2004 dan masuk layanan
PLAN pada tahun sedangkan kedua masuk pada thun 2009. Pada saat ini ada dua lagi
masih dibangun.235
Teknologi dan desain kapal selam Yuan berdasarkan kelas Song
yang sebelumnya dan pada kapal selam kelas Kilo buatan Rusia. Kapal selam ini
berpanjang sekitar 75m dengan kecepatan lebih dari 20 knot. Kapal selam ini
dipersenjatai dengan rudal anti-kapal YJ-8X dan 6 tabung torpedo 533mm. Hal yang
berbeda dalam kapal selam SSK Yuan dengan kelas-kelas SSK China yang lain adalah
sistem propulsi advanced air-independent (AIP) yang meningkatkan kinerja bawah
air.236
Jenis kapal selam yang lain yang diakuisisi oleh PLAN termasuk kelas Kilo
buatan Rusia. Pada tahun 1993 memesan 4 unit kapal selam Kilo, dua dari proyek 877
dan dua dangan kemampuan lebih tinggi dari proyek 636. Berikutnya pada tahun 2002
China meminta 8 unit (Proyrk 636) lagi dari Rusia untuk meningkatkan kemampuan
warfighting PLAN. Delapan kilo baru dipersenjatai dengan rudal jelajah anti-kapal
232
U.S. surprise: Qin China has come up with 097-class nuclear submarine,
http://www.9abc.net/index.php/archives/1903, , diakses pada 21.Mei.2012 pukul 11.15WIB 233
Type 039G/G1 (Song Class) Diesel-Electric Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type039song.asp,
7.5.2012 234
Ibid. 235
Observing the 3rd Yuan Class Submarine, http://www.informationdissemination.net/2008/05/observing-3rd-
yuan-class-submarine.html, , diakses pada 22.Mei.2012 pukul 07.15WIB 236
Submarines, http://cnair.top81.cn/han_xia_kilo_song.htm, diakses pada 22.Mei.2012 pukul 10.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
113
Universitas Indonesia
Sizzler SS-N-27 yang berkemampuan tinggi bersama dengan torpedo Shkval buatan
Rusia, sementara 4 yang lama dikembalikan ke Rusia untuk direnovasi untuk
dilengkapi dengan senjata dan teknologi lebih maju.237
Kelas lain dari kapal selam
SSK PLAN adalah kelas Ming (Tipe 035). Kelas ini termasuk kapal selam diesel-
listrik yang berdasarkan pada dua kapal Uni-Soviet kelas Romeo dan Whiskey dengan
beberapa modifikasi. Sejak awal tahun 1970-an galangan kapal China memproduksi
21 kapal selam kelas ini 19 saat ini dipakai oleh PLAN, empat unit terakhir Ming
diakusisi oleh PLAN selama periode 1997-2001.238
Ming berpanjang sekitar 76m
dengan kecepatan sekitar 50 knot.239
Kapal selam ini dipersenjatai dengan 18 torpedo
Yu-4 533mm.240
3.3.5 Angkatan Udara PLAN (PLANAF)
Angkatan udara PLAN (PLANAF) merupakan bagian sangat vital untuk
PLAN dimana menyediakan perlindungan udara untuk kapal-kapal angkatan laut dan
untuk tugas lainnya yang mencakup patroli maritim, peperangan anti kapal selam
(ASW), pemogokan maritim, dukungan logistik, dan peringatan dini udara. Saat ini
armada PLANAF tardiri dari jumlah pesawat uang cukup besar yang termasuk
pesawat tempur, pengebom, pesawat mogok, kapal tanker, pengintai, peperangan
elektronik, patroli, pesawat amfibi maritim, transportasi, pelatihan dan beberapa jenis
helikopter (Tabel 3.9). Secara tradisional PLANAF menerima pesawat dari PLAAF
tapi sejak tahun 2000 mengambil beberapa langkah ambisius menuju modernisasi
massa. Modernisasi PLANAF melipatkan pengakuisisian beberapa jenis pesawat
modern berteknologi canggih yang mampu melaksanakan operasi pertahanan anti-
kapal dan udara, bersama dengan langkah-langkah dalam program pembangunan
kapal induk.
237
Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal.146 238
Type 035 (Ming Class) Diesel-Electric Submarine, http://www.sinodefence.com/navy/sub/type035ming.asp,
diakses pada 22.Mei.2012 pukul 11.05WIB 239
Ming Type 035, http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ship/row/plan/ming.htm, diakses pada 22.Mei.2012 pukul
12.00WIB 240
Ibid.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
114
Universitas Indonesia
PLAN Naval Aviation 1990 2000 2005 2010
SH-5 (PS-5) Anti-submarine aircraft 4 4 4 4
Be-6 Medge Anti-submarine aircraft 5 - - -
H-5T/H-5,F-5,F-5B (IL-28) Bomber (Torpedo) 130 50 50 20
H-6/-6D (Tu-16) Bomber 30 25 18 -
H-6G (Tu-16) ASM Bomber - - - 30
J-5/JJ-5(MiG-17F) Fighter ++ 60
0
- - -
J-6/X (MiG-19S) Fighter ground attack ++ 250 200 -
J-7 /J-7E (MiG-21F) Fighter ++ - 26 36
J-8/-A/B/D/IIF/H/A Fighter - 42 48 48
Q-5 Fantan Fighter ground attack 50 30 30 30
JH-7/C/E Fighter ground attack - 20 20 84
Su-30MK2 Fighter ground attack - - 24 24
Y-8X Maritime patrol - 4 4 4
HY-6 Tanker - - 3 -
H-6DU Tanker - - - 3
JL-8 Training - - - 12
JJ-7 Mongol A Training - 4 4 4
JJ-6 (MiG-19UTI) Training - 16 16 14
CJ-6 (PT-6) Training - 53 53 38
K-8 Training - - - -
HY-7 Training - - - 21
HJ-5 Training - - - 5
Y-8 (An-12) Airborne early warning - 1 1 1
Y-8J/Y-8JB Reconnaissance - - - 6
HZ-5 (IL-28R) Reconnaissance - 7 7 7
An-26 Transporter - 6 - -
Y-8 Cub A (An-12) Medium Transporter 4 4 4 4
Y-7 Coke Light Transporter 4 4 4 4
Y-7H Curl Light Transporter - - 6 6
Y-5 Colt Light Transporter 50 50 50 50
YAK-42 Light Transporter 2 2 2 2
Helicopter
Ka-28 Helix A Anti-surface Warfare - 4 8 28
Z-9C(AS-565SA) Panther Anti-surface Warfare 6 12 8 25
Ka-31 Airborne early warning - - - 2
Z-5 Transporter 40 - - -
Z-8/Z-8A Transporter - 12 12 -
Mi-8 Hip Support - - 8 8
Z-8S Search and rescue(SAR) - - - 2
SA-321 Transporter & SAR 15 9 15 15
Z-8/Z-8A (SA-321Ja) Search and rescue - - - 20
Z-8JH Search and rescue - - - 3
Total 940 611 629 560
Table (3.9) Kekuatan Angkatan Udara PLAN (1990-2010)
Sumber: (1990-2010): The Military Balance 2010 Database, Asia (Excele sheet),
http://ebookbrowse.com/1000927-2010-asia-military-balance-final8-9-3-xls-d12437247, (2010) Military
Balance 2011, The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2012, hal.233
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
115
Universitas Indonesia
Armada pesawat tempur PLANAF termasuk empat jenis pesawat tempur yaitu,
Q-5, JH-7, J-8II dan Su-30MK2. PLANAF menggantikan pesawat tempur yang lama
kelas J-6 dan J-5 dengan kelas J-8II dan Su-30MK2 yang diakuisisi selama periode
1998-2004. Pada tahun 2002, China membeli 24 Su-30MK2 yang dilengkapi dengan
sistem radar maritim berjangkauan besar dan dilengkapi dengan ASCM Tipe Kh–35
buatan Rusia. Hal ini memungkinkan MMK2 untuk menyerang kapal musuh pada
jarak jauh sementara tetap mempertahankan kemampuan udara-ke-udara yang kuat.241
J-8II adalah pesawat tempur (Interceptor Fighter) salah satu tipe dari pesawat J-8-
Finback Fighter yang buatan China yang mengalami beberapa modernisasi, pesawat
ini dipasang dengan radar doppler KLJ-1, fire control radar dan KJ-8602A all-aspect
radar warning receiver (RWR),242
dan dipersenjatai dengan 2 rudal anti-radiasi YJ-91.
Pesawat ini mampu melakukan pencegatan dengan kecepatan tinggi dan
mampu diisi dengan bahan bakar melalui pesawat tanker PLANAF H-6DU. Skuadron
pertahanan udara PLAN selalu dapat dilengkapi dengan PLAAF yang saat ini akan
menyediakan PLANAF dengan pesawat tempur canggih termasuk J-11B dan J-10
pejuang. Pesawat J-11B adalah versi lisensi dari Su-27SK Rusia dipersenjatai dengan
rudal anti udara (Air-To-Air Missile AAM) Tipe AA-10 dan AA-11, kanon automatic
single-barrel 30mm dan dapat membawa 12 rudal AAM jangka menengah R-27R1dan
RW-AE bersama dengan 6 rudal AAM jangka pendek Tipe R-73E.243
Sedangkan J-10
adalah pesawat tempur multirole fighter generasi keempat buatan China. J-10
dipersenjatai dengan rudal AAM Tipe (PL-8 atau PL-11/PL-12, Vympel R-73, R-77)
dan rudal udara-ke-permukaan (Air-to-Surface Missile ASM) Tipe (C-801 atau C-802)
dan rudal anti kapal Tipe YJ-8K atau rudal anti-radiasi YJ-91.244
Pesawat ini
dilengkapi dengan sistem radar buatan dalam negeri yang berdasarkan teknologi dari
Israel dan Rusia.245
Selain itu, PLANAF juga mengakusisi 84 pesawat fighter-bomber
241
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.25 242
Jian-8II Interceptor Fighter, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j8ii.asp, diakses pada 24.Mei.2012
pukul 07.15WIB 243
Phillip C. Saunders, Erik Quam. Future Force Structure of the Chinese Air Force. In Roy Kamphausen, Andrew
Scobell, eds., Right-Sizing the People’s Liberation Army: Exploring the Contours of China’s Military, U.S Army
War College Strategic Studies Institute, Carlisle Barracks, PA, 2007, hal.423 244
Ibid., Saunders, hal. 422,423 245
Jian-10 Multirole Fighter Aircraft, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j10.asp, diakses pada
24.Mei.2012 pukul 13.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
116
Universitas Indonesia
JH/7 sejak tahun 1998, pesawat ini dilengkapi dengan rudal ASM, bom serta rudal
AAM.246
Versi baru dari pesawat JH-7 kelas JH-7C/E dilengkapi dengan radar lebih
mampu dengan tambahan kapasitas senjata yang meningkatkan kemampuan tempur
maritim-nya.247
Selain pesawat tempur, pada tahun 2010 PLANAF mengakuisisi 30 pesawat
pembom maritim H-6G. Pesawat ini mampu membawa 4 rudal anti-kapal Tipe YJ-
83K. Pada tahun 2010 H-6G telah memasuki layanan dengan PLANAF dan
menggantikan kelas sebelumnya H-6Ds, dan 4 pesawat patroli maritim Y-8X, juga 1
pesawat pesawat peringatan dini kelas Y-8J, pesawat tanker kelas HY-6 dan H-
6DU.248
Selain itu, pada masa depan ada kemungkinan PLANAF untuk
mengoperasikan dan pesawat tanpa awak (UAV) dan (UCAV) dari berbagai jenis
untuk digunakan sebagai platform pengintaian dan pengawasan dan peluncur decoy
dan senjata yang akan meningkatkan jangkauan operasi tempur.249
Selama sama periodenya PLANAF juga mengakuisisi helikopter kelas Z-9C,
Z-8 dan Ka-28 Helix yang buatan Rusia. PLANAF mengoperasikan tiga helikopter
utama: Z-9C, Z-8, dan Helix Ka-28 Rusia. Z-9C adalah salinan lisensi dari helikopter
Perancis Dauphin 365 dan dianggap sebagai helikopter utama untuk PLAN yang
beroperasi atas kapal permukaan (shipborne). Z-9C juga dilengkapi dengan radar
pencari permukaan untuk mendeteksi kapal permukaan jauh di luar jangkauan sistem
radar kapal permukaan dan dipersenjatai dengan torpedo ET-52. Tugas utama Z-9C
adalah untuk operasi ASW dan penyelamatan dan pencarian (SAR). Saat ini PLAN
mengoperasikan sekitar 25 Z-9C. Helix Ka-28 juga digunakan secara luas dalam
PLAN sebagai hlikopter shipborne pendukung untuk kapal permukaan untuk peran
ASW dan SAR. Saat ini PLAN mengoperasikan 28 unit dari kelas ini beroperasi atas
DDG Sovremennyy dan Luyang I dan II.250
PLAN juga mengoperasikan kelas Z-8
yang termasuk beberapa versi Z-8/A, Z-8/S, Z-8/JH untuk transportasi, SAR dan
246
Op.cit., Saunders, hal. 424 247
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.25 248
H-6 Variants, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/h-6-variant.htm, diakses pada 24.Mei.2012
pukul 14.55WIB 249
Op.cit., O’Rourke, PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft, hal. 162 250
Op. cit., The Office of Naval Intelligence. The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, hal.24
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
117
Universitas Indonesia
ASW. Di samping itu PLANF mengakusisi 2 pesawat peringatan dini udara Ka-31
buatan Rusai pada tahun 2010.
Terkait program pembangunan kekuatan kapal induk China mulai melatih 50
pilot baru untuk pesawat tempur yang akan dibawa kapal induk, ada kemungkinan
besar untuk menempatkan pesawat J-15 yang baru diresmikan pada April 2011. J-15
adalah varian angkatan laut dari J-11 dan menggabungkan beberapa fitur kinerja yang
didapat dari prototipe pesawat tempur Su-33 yang dibeli dari Ukraina. J-15 cocok
untuk misi superioritas udara dan lebih pendek dari J-11 karena itu harus cukup ringan
untuk lepas landas dari ski-ramp, beban tempur J-15 juga akan lebih ringan.251
Pesawat kandidat lainnya untuk beroperasi atas kapal induk termasuk kapal tempur
siluman baru J-20 atau 10-C atau J-19 yang merupakan pesawat tempur generasi
kelima.252
Modernisasi PLAN juga melibatkan beberapa aspek seperti peningkatan dalam
kemampuan rudal yang diakusisi termasuk rudal balistik yang diluncurkan dari kapal,
selain itu peningkatan dalam kemampuan C4ISR melalui mengakusisi sistem radar
dan sensor canggih.
3.4 PLAN: Blue-Water Navy atau Belum? Modernization atau Build-up?
Blue-Water Navy atau Belum?
Blue-water navy adalah konsep yang digunakan untuk mengambarkan
kemampuan sebuah negara atau kekuatan maritim untuk beroperasi dalam perairan
dalam di laut bebas dan di luar zona eksklusif ekonomi-nya (200ml/370km).
Kapabilitas yang diperlukan tersedia dalam angkatan laut yang berstatus Blue-water
navy terdiri terutama dari kapal induk, fregat, kapal perusak, kekuatan udara yang
termasuk pesawat tempur dan helikopter yang beroperasi atas kapal induk, kapal
selam dan bersama dengan kapal dukungan logistik, yang menjaminkan kemampuan
251
Felix K. Chang. China's Naval Rise and the South China Sea: An Operational Assessment, Orbis Journal.
Volume 56, Issue 1, 2012, hal 252
Carrier Air Wing - People's Liberation Army Naval Air Force, http://aircraft.zurf.info/article/carrier-air-wing-
peoples-liberation-army-naval-air-force, diakses pada 25.Mei.2012 pukul 07.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
118
Universitas Indonesia
anti serangan udara (Anti Air Warfare/AAW) dan anti serangan kapal selam (Anti-
submarine warfare/ASW) yang dapat memberikan perlindungan dari atas dan dari
bawah permukaan air. Kapal-kapal yang terlibat dalam operasi di laut bebas harus
memiliki daya tahan yang tinggi untuk beroperasi dalam jangkauan besar selama
periode lama, kemampuan laut yang tinggi, kemampuan komunikasi canggih, dan
dilengkapi dengan fire power tinggi.253
Secara politik, angkatan laut Blue-water navy
adalah ekstensi kehadiran negara dalam jangka panjang yang diperlukan negara untuk
memproyeksi kekuatannya.
Dalam konteks China, selama dekade terakhir China terus meningkatkan
kemampuan yang terletak di bawah status Blue-water navy, pada awalnya
memperluasnya China untuk wilayah maritimnya dari rantai pulau pertama ke rantai
pulau kedau yang 1000 ml dari pantai China bersama dengan “Operasi Historis Baru”
dan strategi “far-sea operations” untuk PLAN yang diumumkan oleh Presiden Hu
Jintao pada tahun 2004 dianggap sebagai diklarasi untuk keinginan China untuk
mengubah status PLAN ke Blue-water navy.
Setelah itu PLAN mulai transformasi untuk bergeser dari kekuatan beroperasi
di perairan teritorial ke kekuatan maritim lebih berorientasi ofensif dan mampu
melaksanakan berbagai misi di kawasan regional dan jauh sampai Laut Arab.
Selama beberapa tahun terkhir PLAN melanjutkan usaha modernisasi dan
pembangunan dalam struktur kekuatannya melalui mengakuisisi sejumlah kapal
permukaan, fregat dan kapal selam baru. Perkembangan ini terlihat melalui
peningkatan dalam kemampuan tempur, ketika melihat (Gambar 3.6), PLAN
menaglami penigkatan dalam kapal-kapal tempur pada tahun 2010 mencapai 34% dari
jumlah kapalnya, hal ini berarti PLAN sudah bergeser menjadi Blue-water navy,
kapal-kapal tempur yang dimasukkan dalam armada PLAN selama dekade terakhir
merupakan kapal modern yang dilengkapi dengan teknologi radar dan sensor canggih
dan dipasang dengan sistem senjata AAW dan ASW. Kapal-kapal ini termasuk
beberapa kategori seperti kapal perusak, kapal selam, fregat, kapal pesisir, terutama
kapal yang paling canggih yang termasuk kapal DDG kelas Luzhou dan Luyang I dan
253
What makes a Blue Water Navy?, http://www.defencetalk.com/forums/navy-maritime/what-makes-blue-water-
navy-10864/, diakses pada 15.Jun.2012 pukul 09.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
119
Universitas Indonesia
II, bersama dengan kapal rudal jelajah pesisir kelas Houbei dan FFG kelas Jiangwei I
dan II, Jiangkai I dan II. Di samping itu, PLAN mengakuisisi beberap jenis kapal
selam baru termasuk kapal selam (SSK) kelas Kilo buatan Rusia, dan beberapa kelas
buatan dalam negeri termasuk kapal selam (SSN) kelas Shang dan kapal selam
serangan konvensional kelas Song dan Yuan dan yang paling strategi kapal selam
SSBN kelas Jin kapal selam nuklir yang dilengkapi dengna rudal SLBM JL-2 yang
memiliki jangkauan 8.000km.
Gambar 1 Gambar (3.6) Struktur kekuatan PLAN 1990, 2000, 2010
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
120
Universitas Indonesia
Selain itu, PLAN meningkatkn
kekuatan angkatan udaranya melalui
beberapa jenis pesawat tempur termasuk
Su-30MMK2 yang dapat beroperasai
jauh dari rantai pulau kedua dengan
radius tempur 1600km tanpa pengisian
bahan bakar,254
juga PLAN akan
memasukkan pesawat tempur J-11B dan
J-15 untuk beroperasi atas kapal
induknya. Ketika melihat sistem senjata
diakuisisi PLAN selama dekade terakhir,
itu jelas bahwa kapal ini dirancang untuk
melaksanakan operasi jarak jauh dari
rantai pulau pertama.
Memasukkan kapal induk Varyag dalam armada PLAN dianggap indikator
penting mengenai pergeseran dalam PLAN menjadi Blue-water navy, dimana kapal
induk dianggap komponen paling utama untuk negara yang mau dikategorikan sebagai
Blue-water navy. Kapal induk Varyag China diharapkan masuk layanan resmi pada
akhir tahun 2012, sedangkan China melanjutkan melalui Program 089 untuk
membangun kekuatan kapal induknya dengan dua atau tiga kapal induk baru akan
diselesaikan pada tahun 2020. Tiga kapal induk baru akan membuat PLAN sebagai
angkatan laut yang benar-benar Blue-water navy. Dari sisi lain, China lagi menyiapkan
Battle Group kapal induknya, termasuk 28 helikopter (Ka-28 Helix A) buatan Rusia
yang dibeli selama beberap tahun terakhir dan akan memproduksi corvette baru (Tipe
056).
Sejak awal 1990-an China memperkuat kehadirannya di Samudera Hindia
melalui strateginya String of Pearls, dimana basis-basis angkatan laut tersebar dalam
beberapa negara sepanjang pantai-pantai Samudera Hindia, basis-basis ini secara
logistik menjadi tulang punggung untuk armada PLAN yang beroperasi jauh dari
254
Sukhoi Su-30MK2, http://www.aviamarket.org/reviews/military-aircraft/414-su-30mk2-multirole-fighter.html,
diakses pada 15.Jun.2012 pukul 10.10WIB
Gambar (2.1) Skuadron PLANAF dan radius tempur pesawat
tempur utama / Sumber: The Office of Naval Intelligence, The
People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, Washington DC, Agustus.2009, hal. 24
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
121
Universitas Indonesia
perairan teritorial. Hal ini terlihat dalam operasi-operasi anti pembajak laut di Tanduk
Afrika dimana basis angkatan laut di Gwadar dan pelabuhan Karachi memainkan
peran penting dalam urusan logistik.
Jumlah latihan bersama dan kunjungan yang besar yang dilaksanakan PLAN
sejak tahun 2004, dan operasi-operasi anti pembajak laut PLAN sejak tahun 2008 di
Tanduk Afrika dan di Laut Arab merupakan indikasi yang jelas untuk kemampuan
China untuk memproyeksi kekuatannya jauh dari perairan nasionalnya, dan
menunjukkan kemampuan kapal baru dengan kemampuan dukungan logistik,
peristiwa penting yang membuktikan kemampuan armada PLAN terjadi tahun yang
lalu, ketika PLAN berhasil beroperasi di Laut Mediterania untuk evakuasi warga
negara China selama Revolusi Libya.
Perkembangan PLAN selama dekade terakhir menjadi jelas itu bukan untuk
menjaga wilayah maritim China saja, tapi itu untuk meningkatkan kemampuan
proyeksi kekuatan China jauh dari pantainya untuk melindungi kepentingan nasional
yang termasuk perdagangannya dan kapal komersial yang tersebar di dunia, jalur
komunikasi dan energi dan untuk mengatasi kemerdekaan Taiwan dan menangan
sengketa teritorial dengan negara tetangga-nya terutama di Laut China Selatan dan ada
yang bilang juga untuk menggantikan kehadiran AS di Pasifik. Kemampuan Blue-
water navy diperlukan untuk mampu beroperasi di Samudra Hindia, Tanduk Afrika,
Laut Arab, Teluk Persia, sampai Laut Mediterania di barat, dan sampai Pasifik di
timur. Hal ini berarti China selama tahun-tahun yang akan mendatang akan berlanjut
peningkatan kekuatan PLAN untuk menjadi “full” Blue-water navy untuk melindungi
kepentingannya dan untuk prestise Negara, serta angkatan laut dengan status “Blue-
water” akan memungkinkan China untuk memproyeksi kekuatan dalam jarak jauh
dalam bentuk “soft power” atau “hard power”.
Modernization atau Build-up?
Konsep modernisasi melibatkan perubahan senjata lama dengan senjata baru
dan teknologi baru tanpa perubahan secara kuantitatif, sedangkan build-up melibatkan
perubahan secara kuantitatif dan kualitatif dalam struktur kekuatan, konsep build up
terlihat melalui beberap aspek yang termasuk, teknologi baru yang diakuisisi,
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
122
Universitas Indonesia
perubahan kuantitatif dalam struktur kekuatan, senjata ofensif yang diakuisisi dan
dimana kekuatan digelarkan.
Dalam konteks China, selama tahun 1990-an China mulai modernisasi skala
besar dalm PLAN dengan mempensiunkan jumlah besar dari sistem senjata yang lama
yang dianggap terbelakang sesuai dengan kebutuhan perang modern. Proses
modernisasi China dianggap selektif yang berarti mereka tidak jalan selaras dalam
semua bidang, dimana ada beberapa bidang dari segi teknologi labih maju dari yang
lain. Oleh karena itu, dalam PLAN kita dapat melihat, secara relatif ada bagian yang
sudah selesai fase menggantikan senjata lama dan sudah mulai produksi skala besar
untuk model baru yang memenuhi karakteristik perang modern, dan ada yang belum.
Sesuai dengan karaktersitik build-up tersebut China sudah mengakusisi jumlah
besar dari teknologi baru yang beberap jenis platform permukaan baru yang termasuk
(kelas Luzhou, Luyang I dan II, Sovremenny, Houbei, Jiangwei I dan II, Jiangkai I dan
II) dan kapal selam baru (Kilo, Shang, Song, Yuan, Jin) yang menggunkan teknologi
siluman dan dilengkapi dengan sistem radar dan sensor baru dan dipasang dengan
rudal baru (AAM, ASM) dan torpedo buatan China dan buatan luar negeri dengan
jangka lebih besar. Contoh yang paling penting adalah rudal JL-1 dan JL-2 yang
dipasang dalam kapal selam Jin, juga termasuk rudal balistik anti-kapal induk DF21D
yang memiliki jangka lebih dari 2000km. Aspek teknologi baru juga terlihat melalui
mengakuisisi pesawat tempur baru yang termasuk Su-27, Su-30 MK2, Su-33, J-15, J-
11, J-10 dan yang paling mutakhir J-20 yang menggunakan teknologi canggih dan
fitur siluman. Dalam bagian ini contoh sangat penting juga adalah kapal induk baru
yang dianggap peningkatan kualitatif dan kuantitatif dalam PLAN. Selain itu
kemampuan China dalam cyber warfare, dan kemampuan C4ISR sebagai contoh (Sky
Wave and Surface Wave OTH radars) yang meningkatkan kemampuan menargetkan
over-the horizon (OTH).255
Dari segi kuantitatif, bagian ini tetap relatif karena aspek jumlah senjata
terkait dengan aspek teknologi yang tersedia untuk industri pertahanan China
misalnya, dalam bagian fregat China sudah memilih kelas Jiangkai II (Tipe054A)
sebagai platform utama dalm armada fregatnya, oleh karena itu selama beberap tahun
255
Op.cit., Office of the Secretary of Defense. Military Power of the People’s Republic of China 2010, hal.2
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
123
Universitas Indonesia
yang lalu memulai produksi skala besar dalam galangan kapalnya untuk tipe ini
dimana sudah memproduksi 7 dan ada enam lagi dibawah konstruksi. Armada freagt
selam dekade terakhir mengalami peningkatan secara kualitatif dengan tipe-tipe
modern yang diakusisi yang termasuk Jiangwei I dan II, Jiangkai I dan II yang
menggantikan kelas lama, dan mengalami peningkatan secara kuantitatif dimana
jumlahnya naik dari 37 pada tahun 1990 menjadi 56 pada tahun 2010. Pada armada
kapal perusak, PLAN sudah mempensiunkan hampir semua kelas lama dan
mengakuisi beberap kelas baru sedangkan yang sisanya diproduksi pada akhir 1990-an
dan awal 2000-an, sampai saat ini China belum memilih anatara kelas Luzhou dan
Luyang II untuk menjadi platform utama dalam armada kapal perusak. Dalam bagian
kombatan patroli dan pesisir, PLAN sudah mengantikan jumlah cukup besar dari kapal
pesisir, dan selama beberapa tahun terakhir mulai produksi skala besar untuk kelas
Houbie (Tipe 022) hampir 60-80 buah, ada beberapa sembur dalam PLAN yang
bilang produksi kelas akan berhenti karena sudah memenuh kapabilitas yang
diperlukan, sementara akan mulai memproduksi jumlah baru dari kelas Houxin (Tipe
037/IG).
Kapal induk secara jelas merupakan peningkatan kuantitatif dalam PLAN yang
akan menghasilkan peningkatan kuantitatif baru, dimana kapal induk biasanya
memrlukan Battle Group yang biasanya terdiri dari kapal perusak, fregat, corvette,
kapal selam, dan helikopter dengna kemampuan ASW. Sesuai dengan rencana China
untuk mengakuisisi 2-3 kapal induk baru selam tahun 2020, ini berarti PLAN akan
memerlukan mengakusisi platform baru dalam tahun-tahun yang akan mendatang.
Peningkatan kuantitatif dalam PLANAF terlihat melalui menggantikan 600
pesawat tempur lama dengan beberap jenis baru termasuk J-8, J-7, JH-7, Su-30
MMK2, bersama dengan tanker dan transporter baru. Sedangkan dalam bagian
helikopter peningkatan kuantitatif terlihat jelas dimana peningkatan dalam kapal
perusak dan fregat yang mengoperasikan helicopter mengakibatkan peningkatan
dalam jumlah helikopter, dimana jumlahnya naik dari 61 pada tahun 1990 menjadi 103
pada tahun 2010. Selain itu, kapal induk baru akan mengoperasikan 50 pesawat
tempur dan helikopter sebagai Air Group, yang akan termasuk kelas J-15 atau J-11B,
dan Ka-31 Helix atau Z8. Armada kapal selam juga mengalami peningkatan secara
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
124
Universitas Indonesia
kuantitas dimana selama tahun 1990-an mempensiunkan 83 kapal selam kelas Romeo
yang lama dengan dengan beberapa jenis baru kapal selam SS, SSN dan SSBN yang
termasuk Kilo, Shang, Song, Yuan, Jin. Dari data yang didapatkan sebelumnya kita
dapat mencatat peningkatan dari 63 pada tahun 2000 menjadi 71 pada tahun 2010.
Pada dimensi ketiga dalam proses build-up, PLAN mengakuisisi beberapa
platform yang memiliki bagian ofensif dimana hull-nya dirancang untuk meluncurkan
rudal ofensif seperti rudal-rudal ASCM YJ-62, ASCM supersonik (SS-N-
22/SUNBURN) buatan Rusia yang dipasang dengan Sovermenny. Juga termasuk
rudal balistik seperti rudal JL-2 yang dipasang dengan kapal selam kelas Jin, dan
ASCM supersonik (SS-N-27B/SIZZLER) buatan Rusia yang dipasang dengan kapal
selam Kilo.256
Kapal induk juga dikategorikan sebagai senjata ofensif terkait dengan
kemampuan beroperasi dalam jangka panjang dan berdasarkan pada firepower yang
dibawa. Di samping itu juga, PLAN mengakusisi pesawat tempur yang dapat
digunakan dalam operasi ofensif yang termasuk Su-30MMK2, J-15, J-10, J-11B, JH-7
dan pesawat pengebom H-6G (Tu-16)257
juga dapat digunakan dalam operasi ofensif
oleh karena kemampuan operasi jarak panjang.
Pada dimensi terakhir dalam proses build-up, PLAN menggelarkan
kekuatannya dalam tiga armada utama yaitu: Armada Laut Utara di Qingdao, Armada
Laut Timur di Ningbo, Armada Laut Selatan di Zhanjiang, (lihat Gambar 3.8).
256
Op.cit., Office of the Secretary of Defense. Military Power of the People’s Republic of China 2010, hal.3 257
Daniel J. Kostecka. From the sea: PLA Doctrine and the employment of sea-based airpower,
http://findarticles.com/p/articles/mi_m0JIW/is_3_64/ai_n57792192/pg_5/, diakses pada 16.Jun.2012 pukul
11.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
125
Universitas Indonesia
Gambar (3.8) Distribusi kekuatan PLAN dalam tiga Armada Angkatan Laut
Sumber: The Office of Naval Intelligence, The People’s Liberation Army Navy: A modern navy with Chinese
characteristic, Washington DC, Agustus.2009, hal. 13, 24
Dari gambar (3.8) dapat melihat kekuatan PLAN terkonsentrasi di daerah yang
dapat digambarkan sebagai flash point, kekuatan PLAN yang digelarkan pada Armada
Laut Utara diperkirakan 25% dari jumlah kekuatan PLAN. Kekuatan bertanggung
jawab atas Selat Bohai, Laut Kuning, dan bagian utara dari Laut China Timur, dimana
memiliki perbatasan maritim dengan Korsel dan Jepang yang kekuatan regional cukup
besar, dan dimana kehadiran AS di Korsel dengan 28.500 pasukan258
dan di Jepang
dengan 36,708 pasukan259
bersama dengan kehadiran angkatan laut AS di Laut
Kuning. Selain itu, China memiliki sengketa teritorial dengan Jepang atas pulau
Diaoyu/Senkaku yang diklaim oleh China dan Jepang dimana pulau ini mengandung
cadangan minyak yang cukup besar. Sedangkan kekuatan PLAN digelarkan pada
Armada Laut Timur diperkirakan 36% dari jumlah kekuatan PLAN dan bertanggung
jawab atas sebagian besar Laut China Timur dan Selat Taiwan. Tugas utama untuk
258
Background Note: South Korea, http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2800.htm, diakses pada 16.Jun.2012 pukul
22.20WIB 259
Department of Defense of United States. Base structure report, (A Summary of DoD's Real Property Inventory),
fiscal 2012 baseline, United States Government Accountability Office, Washington, DC, 2012, hal 18-19
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
126
Universitas Indonesia
armada ini merupakan mempertahankan integritas teritorial China dan mencegah
pemisahan Taiwan dari daratan China yang dianggap hal sangat strategis bagi
kepemimpinan China. Kekuatan PLAN yang digelarkan pada Armada Laut Selatan
merupakan terbesar dimana mencapai 39% dari jumlah kekuatan PLAN, kekuatan ini
bertanggung jawab atas Laut China Selatan. PLAN menempatkan sebagian besar dari
kekuatannya di wilayah itu karena wilayah ini dianggap wilayah sangat vital bagi
China untuk melindungi SLOC China dan dimana sengketa China dengan beberapa
negara Asia Timur termasuk Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam, dan Brunei atas
kepulauan Spratly dimana China mengklaim seluruh Laut China Selatan.
Signifikannya kepulauan ini bagi China dimana kepulauan ini secara geostrategic
memiliki posisi sangat penting yang dapat memungkinkan China untuk mengontrol
jalur laut ke Jepang, Korsel dan ke Pasifik, disamping itu pulau-pulau ini berpotensi
cadangan minyak dan gas signifikan.
Melalui yang sebelumnya, Kita dapat melihat bahwa, arah dinamika
persenjataan PLAN itu jelas build-up dimana struktur kekuatan PLAN selama dua
dekade terakhir mengalami peningkatan secara kuantitatif dan kualitatif dengan
pengakuisisian jumlah kapal baru dan teknologi baru yang memungkinkan PLAN
untuk meningkatkan kemampuan defensif dan ofensif. Di samping itu, aspek
kepentingan nasional China yang semakin berkembang selaras dengan ekonomi dan
lingkungan keamanan China dan tentangan yang dihadapi China mengarahkan
dinamika persenjataan dalam PLAN ke arah build-up bukan hanya modernisasi.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
127 Universitas Indonesia
BAB IV
MODEL “DOMESTIC STRUCTURE”
Dalam analisa modernisasi dan pembangunan Angkatan Laut China, penulis
akan menggunakan model struktur domestik yang dikemukakan oleh Buzan, yang
melibatkan 3 tingkat analisa yang termasuk politik, ekonomi dan konflik internal,
sebagai kekuatan pendorong internal yang mengakibatkan terjadinya modernisasi
militer. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tingkat ekonomi untuk
menganalisa fenomena ini. Tingkat ekonomi dalam model struktur domestik
melibatkan empat faktor yaitu, institusionalisasi R&D militer, institusionalisasi
produksi militer, military-industrial complex China, dan manajemen ekonomi.
4.1 Institusionalisasi R&D Militer
Pembangunan Research & Development (R&D) militer China merupakan
bagian dari program pembangunan R&D secara keseluruhan. R&D merupakan hal
yang vital bagi China yang diekspresikan oleh kepemimpinan China sebagai prioritas
untuk memodernisasi negara dan untuk mengakuisisi teknologi dalam semua bidang
dan untuk mempromosikan nama dan posisi negara sebagai negara besar. Proses
pembangunan R&D di China dirancang dalam empat tahap, yang pertama dimulai
dengan Revolusi Kebudayaan pada tahun 1976 ketika Deng Xiaoping
mempromosikan Program Empat Modernisasi untuk menekankan pembangunan
pertanian, industri, pertahanan nasional, dan ilmu pengetahuan dan teknologi (Science
& technology S&T). Pada tahap kedua (1978-1985), Deng membuka kembali
perguruan tinggi dan menciptakan zona ekonomi khusus (ZEK). Pada tahap kedua
(1985-1995), beberapa bagian dari pemerintah China membangun hubungan dengan
universitas, laboratorium R&D sipil dan perusahaan bisnis, serta meluncurkan
beberapa program untuk menciptakan pertukaran kooperasi antara universitas,
laboratorium R&D sipil dan perusahaan bisnis.260
260
Peggy S. Christoff, China's Technology Sector, Federal Research Division, Library of Congress, September
2008, hal.22
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
128
Universitas Indonesia
Pada tahap ketiga (1995-2005) R&D mengalami perubahan strategis ketika
China mulai bersiap untuk menjadi pemain global. Sejak tahun 1995, China
meningkatkan pengeluaran R&D sekitar 20% per-tahun – jumlah yang lebih besar dari
peningkatan tahunan AS untuk R&D yang sekitar 6% dan 5% di Uni Eropa dan
Jepang, untuk mengurangi kesenjangan dengan AS dan Uni Eropa dalam bidang S&T
dimana pengeluaran China untuk R&D hanya sepersepuluh pengeluaran AS untuk
R&D dan sepertujuh dari pengeluaran UE dan seperempat dari pengeluaran Jepang.
Pengeluaran R&D China ditingkatkan sejak tahun 2005 menjadi sekitar sepertiga AS,
setengah UE dan melebihi Jepang.261
(lihat Gambar 4.1)
Gambar (4.1) Pengeluaran China untuk R&D ($US milyar)
Sumber: Ernest H. Preeg. The Rapid Development of China’s Advanced Technology Industry and Its
Impact on Military Modernization. In China’s New Great Leap Forward: High Technology and Military Power
in the Next Half-Century, Hudson Institute, Washington D.C., November 2005, hal.3
Pada tahun 2006 China memulai tahap keempat dalam R&D dengan
meluncurkan Rencana S&T Jangka Panjang dan Menengah untuk 15 tahun ke depan
untuk memperkuat perusahaan-perusahaan China secara internasional dimana R&D
menjadi kekuatan pendorong untuk pembangunan berkelanjutan.262
China membangun pusat R&D hampir dalam semua bidang termasuk militer
dimana hampir 25% dari pabrik-pabrik China yang besar dan menengah memiliki
261
Ernest H. Preeg. The Rapid Development of China’s Advanced Technology Industry and Its Impact on Military
Modernization. In China’s New Great Leap Forward: High Technology and Military Power in the Next Half-
Century, Hudson Institute, Washington D.C., November 2005, hal.2,3 262
Op.cit., Christoff, hal.22
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
129
Universitas Indonesia
laboratorium R&D, 43% dari universitas besar dan perguruan tinggi memiliki
program-program R&D, serta semua institusi penelitian pemerintah memiliki
komponen R&D. Dalam rangka ini China meluncurkan beberapa program untuk
mempromosikan S&T dan R&D termasuk (1) Program 863 pada tahun 1986, yang
bertujuan untuk meningkatkan penelitian terapan dalam bidang IT, teknologi pertanian
dan biologis, material maju (advanced materials), manufaktur maju dan otomatisasi,
energi dan lingkungan. (2) Program Obor (Torch Program) pada tahun 1988, yang
merupakan program reformasi struktural untuk sistem S&T China untuk memperluas
sumber dana S&T untuk perusahaan non-pemerintah dan mempromosikan penciptaan
zona teknologi tinggi. (3) Program 973 pada tahun 1997, untuk memperkuat inovasi
dan mengintegrasikan S&T dalam lembaga ekonomi dan sosial China. (4) Program
Inovasi Pengetahuan pada tahun 1998, untuk mereformasi struktur Akademi Ilmu
Pengetahuan China yang dianggap sebagai lembaga penelitian tertua dan paling
bergengsi di China melalui pembangunan 30 lembaga penelitian yang diakui secara
internasional dan dengan mengurangi jumlah lembaga penelitian yang terlibat dalam
S&T di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China dari 40 menjadi 29 dan menurunkan
47% jumlah pegawai di dalamnya dalam rangka peningkatan efisiensi. (5)
Zhongguancun Technology Park pada tahun 2001, yang merupakan model park
industri S&T yang mirip dengan Silicon Valley di California-AS, melibatkan 2100
perusahaan yang didirikan oleh mahasiswa dan cendekiawan yang kembali dari luar
negeri, serta dari beberapa perusahaan multinasional seperti Ericsson, IBM, Intel,
Microsoft, Mitsubishi dan Motorola yang membuka pusat R&D di Zhongguancun.
Pada tahun 2004 jumlah park teknologi seperti Zhongguancun Technology Park
mencapai 53 park teknologi. (6) Program Nasional 2006-2020 untuk Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam jangka menengah dan panjang pada bulan
Januari 2006, ditujukan untuk (i) mengembangkan teknologi terkait dengan sumber
daya energi dan air untuk perlindungan lingkungan, (ii) menguasai teknologi inti
dalam teknologi informasi dan teknologi produksi, (iii) mempercepat laju
pembangunan dalam bidang oseanografi dan ruang angkasa dan teknologi
penerbangan, dan untuk (iv) memperkuat penelitian dasar dan strategis. Program ini
mengidentifikasi 11 prioritas S&T nasional China dalam beberapa bidang termasuk:
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
130
Universitas Indonesia
energi, air dan sumber daya mineral, lingkungan, pertanian, manufaktur, lalu lintas
dan transportasi, industri informasi dan industri jasa modern, populasi dan kesehatan,
urbanisasi dan pembangunan perkotaan, keamanan publik dan pertahanan nasional.
Program ini juga mengidentifikasi 22 teknologi tertentu yang ditargetkan terkait
dengan bidang-bidang tersebut. 263
Pengembangan senjata biasanya tergantung pada R&D dasar dan terapan,
proses ini adalah proses terorganisir yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu
yang dirancang dan dikelola oleh pemerintah. Keputusan pemerintah China untuk
mempromosi R&D militer terkait secara erat dengan "imperatif teknologi” yang
muncul secara jelas pada awal tahun 1990-an. Imperatif teknologi mencerminkan
kesadaran para pemimpin China terhadap kesenjangan dalam bidang teknologi militer
dan elektronika dengan negara-negara Barat dan mencerminkan kesadaran mereka
terhadap perubahan dalam peperangan modern sebagai akibat Perang Teluk II.
Imperatif teknologi dalam konteks China dianggap faktor domestik yang
mempengaruhi modernisasi dan pembangunan militer China, bukan sebagai faktor
yang melibatakan perlombaan persenjataan dengan negara lain (seperti Uni Soviet),
dimana China belajar dari pengalaman Uni Soviet dan mengaitkan modernisasi militer
dengan perkembangan ekonomi dan mempromosikan R&D militer untuk mengurangi
kesenjangan teknologi dengan Barat. Dengan demikian kita dapat melihat R&D
militer China sebagai hasil dari keputusan pemerintah dan pengeluaran yang bertujuan
untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan produk-produk teknologi.
Institusionalisasi R&D militer merupakan salah satu bagian dari proses yang
menghasilkan imperatif teknologi, dimana R&D berjalan selaras dengan revolusi
teknologi. Aspek yang sangat penting yang mempengaruhi proses institusionalisasi
R&D militer China adalah integrasi lembaga R&D militer dan sipil untuk
mengembangkan teknologi tinggi. Industri pertahanan China mendapatkan manfaat
dari integrasi dengan ekonomi sipil yang semakin berkembang dan dengan sektor ilmu
263
Op.cit., Christoff, hal.22-26 Imperatif Teknologi: Konsep ini menjelaskan pentingnya akusisi teknologi baru dimana sebuah negara
menganggap hal ini sangat vital dalam proses pembanguanan dan modernisasi negara atau untuk menciptakan
kesiembangan dengan negara pesaing dalam bidang teknologi. Filosofi ini biasanya dipromosikan oleh perusahaan
teknologi high-tech. (http://www.pcmag.com/encyclopedia_term/0,1237,t=technology+imperative&i=64252,00.asp,
diakses pada 16.Jun.2012 pukul 18.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
131
Universitas Indonesia
pengetahuan dan teknologi (sektor yang memiliki akses ke teknologi asing). Kemajuan
dalam sektor pertahanan terkait dengan integrasi relatif dengan ekonomi sipil yang
menjadi pintu untuk industri pertahanan untuk akses ke produksi dan penelitian dan
R&D global. Sebagai contoh, sektor pembuatan kapal militer dan elektronika
pertahanan mendapatkan manfaat besar dari industri pembuatan kapal komersial dan
teknologi informasi yang telah mengalami kemajuan cukup besar selama dekade
terakhir dimana perusahaan kunci dalam bidang elektronika memiliki hubungan erat
dengan PLA.264
Industri militer stabil biasanya tergantung pada R&D yang permanen dan
peningkatan pengeluaran untuk R&D militer akan meningkatkan tingkat kemajuan
teknologi. Dalam konteks China, selama dekade terakhir China terus meningkatkan
pengeluaran R&D militer, jumlah pengeluaran R&D militer yang tepat tidak bisa
diketahui oleh karena kurangnya informasi resmi yang dikeluarakan dari pihak
pemerintah China dimana anggaran pertahanan
China meliputi 3 aspek pengeluaran saja, di
antaranya personil, pelatihan dan pemeliharaan
dan peralatan. Sedangkan aspek penting lain
tidak disertakan dalam anggaran pertahanan
resmi, termasuk R&D militer. Dengan demikian
angka yang tersedia tentang jumlah pengeluaran
R&D militer China – sesuai dengan The
Military Balance, diperkirakan mencapai $US
2.78 miliar pada tahun 2003, dan meningkat
selama tahun-tahun berikutnya mencapai $US
7.77 miliar pada tahun 2009, (lihat Gambar
4.2).265
Sumber pendanaan melibatkan beberapa pihak termasuk, Divisi Peralatan
Perang Umum, Komisi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan
Nasional (Commission of Science, Technology, and Industry for National Defense
264
Op.cit., Christoff, hal.6 265
Op.cit., The Military Balance (2005, 2006, 2007, 2008, 2010, dan 2011).
2.78 3.56
4.48
5.64
6.64
7.77
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2003 2004 2005 2006 2008 2009
Pengeluaran R&D Militer
Gambar (4.2) Pengeluaran China untuk R&D militer
(2003-2009), Sumber: The Military Balance (2011-2005).
Tahun 2007 tidak tersedia
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
132
Universitas Indonesia
COSTIND), Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan berbagai industri
pertahanan.
Struktur birokrasi militer tidak membolehkan China untuk mengembangkan
anggaran R&D yang stabil. Oleh karena itu pada umumnya China memfokus pada
akuisisi teknologi dari negara lain termasuk Prancis, Israel, Rusia, Inggris, dan AS
sebagai pemasok utama China dalam IT dan industri komputer dari teknologi yang
memiliki penggunaan ganda “dual use” (sipil dan militer). Pada awalnya China
memfokuskan pada pendorongan investasi asing dalam bidang teknologi dan
elektronika khususnya investasi asing dalam pusat R&D, dan mengeluarkan
serangkaian kebijakan preferensial untuk mendorong pembentukan aliansi
internasional dalam bidang R&D antara perusahaan multi internasional MNC dengan
universitas-universitas dan lembaga R&D China, dimana pemerintah China percaya
bahwa kerjasama dengan perusahaan asing akan memungkinkan universitas-
universitas, lembaga R&D dan perusahaan lokal untuk terlibat dalam penelitian yang
lebih maju dan akan meningkatkan kapasitas penelitian mereka serta akan
meningkatkan manajemen R&D.266
Melalui aliansi tersebut dan setelah
mengintegrasikan R&D militer dengan R&D sipil, China mampu untuk mengakuisisi
teknologi kunci untuk “penggunaan ganda” yang dimanfaatkan dalam R&D dan
industri militer untuk mendorong modernisasi militer.
Pada tahun 2002 Kemenhan China memulai program kerjasama dengan
universitas, akademi dan lembaga penelitian ilmiah dalam 5 kota (Beijing, Changsha,
Shanghai, Shenyang, Wuhan) untuk mengintegrasikan sistem sipil dan militer. Pada
tahun 2003 PLA meresmikan aliansi IT militer China untuk mendukung tiga cabang
yang termasuk: (1) modernisasi selektif untuk aerospace industri, manufaktur rudal,
elektronika dan teknologi tinggi lainnya seperti (C4ISR) dan senjata tempur akurat, (2)
integrasi sistem R&D sipil dan militer, (3) akuisisi peralatan senjata, bahan, dan
teknologi asing canggih.267
266
Jiatao Li. Global R&D Alliances in China: Collaborations With Universities and Research Institutes, IEEE
Transactions on Engineering Management, Vol. 57, No. 1, February 2010, hal. 80 267
Kathleen Walsh. Foreign High-Tech R&D in China: Foreign High-Tech R&D in China: Risks, Rewards, and
Implications for US-China Relations, The Henry L. Stimson Center, Washington, DC, 2003, hal.47-48
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
133
Universitas Indonesia
Secara singkat, sejak tahun 1990 sektor R&D militer mengalami reformasi
besar untuk meningkatkan tingkat efesiensinya, reformasi ini termasuk: menyediakan
dana lebih besar untuk lembaga penelitian, memperbaiki pengelolaan dana penelitian,
memperkenalkan mekanisme kompetitif untuk penelitian pertahanan, penerapan
sistem kontrak untuk proyek penelitian, mempercepat penerapan temuan penelitian
untuk produksi dan meningkatkan integrasi militer dan sipil teknologi.268
R&D militer China terfokus dalam beberapa bidang termasuk penerbangan
militer, teknologi rudal, pembangunan kapal dan elektronika pertahanan. Dalam
bidang penerbangan militer, R&D penerbangan militer China dikuasai oleh
Departemen Perindustrian Aerospace. China menciptakan Program 863 terutama
untuk mendukung R&D dalam penerbangan yang termasuk dana yang dikeluarkan
untuk membangun taman teknologi China yang pertama (Zhongguancun) yang khusus
untuk mempromosikan kemajuan dalam penerbangan militer. Saat ini, China masih
mengalami kelemahan dalam teknologi penerbangan meskipun jumlah aktual peneliti
dan karyawan dalam pusat R&D sama dengan AS, tapi tingkat pelatihan ilmuwan dan
insinyur masih kurang, dimana ilmuwan dan insinyur terbaik dan paling cerdas pindah
ke perusahaan industri penerbangan asing. Selain itu, kelemahan dalam bidang
industri penerbangan militer terjadi oleh karena kurangnya efesiensi R&D
penerbangan militer dimana tidak ada persaingan atau kompetisi dengan R&D swasta
yang menghambat pengembangan S&T di sektor ini.269
Dalam bidang teknologi rudal, teknologi rudal merupakan sektor utama dalam
industri pertahanan China. R&D dalam bidang ini dilakukan di universitas-universitas
utama diantaranya Universitas Beijing, Universitas Tsinghua, Universitas Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi China Timur, dan Universitas Politeknik Barat Laut.
Melalui program kooperasi internasional, universitas-universitas tersebut berhasil
mentransfer teknologi asing ke dalam industri pertahanan China.270
268
Tai M. Cheung. The Remaking of the Chinese Defense Industry and the Rise of the Dual-Use
Economy,Testimony Before the US-China Economic and Security Review Commission, San Diego, July 13 2007,
hal.2 269
Op.cit., Walsh, hal.49 270
Op.cit., Walsh, hal.50
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
134
Universitas Indonesia
Bidang industri pembuatan kapal merupakan bidang yang mencapai tingkat
tinggi dalam bidang R&D secara relatif dimana China pada tahun 2010 mengambil
alih posisi Korsel sebagai pembuat kapal terbesar di dunia.271
Hal ini terjadi sebagai
efek positif dari memperluasnya interaksi antara lembaga R&D dan organisasi
akademis di China yang mengakibatkan peningkatan kemampuan desain dan
kapasistas produksi galangan kapal. Walaupun langkah-langkah kemajuan tersebut
mewarnai bidang ini, tapi industri ini masih menderita dari kurangnya penelitian
ilmiah yang berpengalaman, administrasi, dan manajemen personil. 272
Pada elektronika pertahanan, bidang ini dianggap sangat penting bagi China
dimana para pemimpin China mendukung kemajuan dalam elektronika pertahanan.
elektronika pertahanan meliputi teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi
komunikasi (TIK). Dua sektor tersebut mendapatkan dukungan cukup besar dari PLA
walaupun mereka bukan bagian dari kompleks industri pertahanan China karena
keduanya mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional China. PLA menyediakan dana
dari bank-bank negara dan Program 863 untuk perusahaan dan staf berorientasi
komersial.273
Dana besar yang dialokasikan dalam bidang ini mengakibatkan munculnya
empat perusahaan swasta penelitian negara yaitu, Huawei, Zhongxing, Datang dan
Julong. Huawei merupakan produsen peralatan telekomunikasi terbesar China.
Zhongxing merupakan produsen peralatan telekomunikasi negara besar lain yang
memiliki lebih dari 300 paten melalui World Intellectual Property Organization
(WIPO). Datang, merupakan salah satu lembaga R&D China yang terbaik yang
berinvestasi dalam penelitian di bidang elektronika pertahanan. Sedangkan Julong
adalah produsen kesembilan terbesar China dalam bidang sentral telepon “telephone
exchange.” Saat ini industri elektronika pertahanan China memiliki basis sumber daya
manusia padat yang membuat ia tidak lagi tergantung pada teknologi Barat secara
langsung.274
271
John Konrad. China Overtakes Korea As World’s Largest Shipbuilders, http://gcaptain.com/china-overtakes-
korea-as-worlds-largest-shipbuilders/?20802, diakses pada 03.Jun.2012 pukul 21.40WIB 272
Op.cit., Walsh, hal.51 273
Ibid., hal.52-53 274
Op.cit., Walsh, hal.53
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
135
Universitas Indonesia
4.2 Institusionalisasi Produksi Militer
Sejak tahun 1990, China meluncurkan reformasi besar dalam industri
militernya yang berjalan selaras dengan proses reformasi komprehensif yang dibuat
oleh pemerintah China dalam semua bidang termasuk modernisasi militer, sebagai
akibat dari perkembangan perekonomian. Reformasi industri militer China melibatkan
aspek R&D dan teknologi untuk mempromosikan industri militer nasional untuk
menggantikan model industri militer yang diambil dari Uni-Soviet dengan model lebih
efisien yang mampu untuk memproduksi sistem senjata yang cocok dengan kebutuhan
perang modern dan untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi.
Dari sisi lain, penciptaan industri militer yang maju dan modern dinggap hal
yang strategis bagi kepemimpinan China untuk mengurangi ketergantungan China
pada impor senjata dan teknologi militer dari luar dan untuk mengurangi jumlah dana
yang cukup besar yang dialokasi untuk membeli senjata dan teknologi militer dari
negara lain dimana jumlah dana yang dikeluarkan untuk membeli senjata pada periode
1990-2002 mencapai 33% dari jumlah anggaran militer.275
Di samping itu, China juga
bertujuan untuk menciptakan teknologi militer inti yang tidak dapat dibeli atau ditolak
jualnya oleh negara lain. China mempromosikan industri militer melalui reformasi
institusional dan peningkatan jumlah dana untuk industri militer, R&D dan teknologi,
serta langkah yang paling penting adalah pengadopsian model Barat dalam industri
militernya yang berdaasrkan pada keterlibatan sektor sipil dalam industri militer
melalui integrasi dan pemanfaatan fasilitas, R&D, pabrik-pabrik dan teknologi sipil
dalam proses industri dan modernisasi militer. Selain itu, embargo militer Barat
terhadap China mendorong kepemimpinan China untuk membuka investasi asing
dalam bidang teknologi pembangunan kapal dan penerbangan sipil, dimana mereka
percaya bahwa teknologi ini dapat digunakan dalam industri militer.
Institusionalisasi produksi militer melibatkan jaringan yang mengaitkan
industri pertahanan dengan R&D militer dan industri teknologi tinggi yang
mempengaruhi kapasistas produksi militer, jaringan tersebut disebut juga sebagai
military/defense-industrial base atau basis industri pertahanan. Basis industri
275
Evan s. Medeiros. Analyzing China’s Defense Industries and the Implications for Chinese Military
Modernization, (Testimony to the U.S.-China Economic and Security Review Commission on February 6, 2004),
RAND Corporation, Santa Monica, CA, February 2004, hal.5
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
136
Universitas Indonesia
pertahanan China menjadi lebih terdesentralisasi dengan adanya peningkatan dalam
jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta yang
berkontribusi dalam R&D dan produksi. Proses reformasi sektor industri militer
mencakup dua aspek yaitu reformasi struktur organisasi dan reformasi BUMN yang
melibatkan aspek kapasitas produksi dan kompleks industri pertahanan.
Proses reformasi struktur organisasi dalam industri militer melibatkan
beberapa langkah mulai dari reformasi tahun 1978, 1981, 1982, 1988, 1993, 1998,
2003 dan reformasi terkhir tahun 2008, (lihat Gambar 4.3). Selama tahun 1980-an dan
1990-an, China mencoba berulang kali untuk mereformasi dan merehabilitasi struktur
organisasi industri militernya yang melibatkan hanya sedikit dari konsolidasi
sistematis dan langkah-langkah rasionalisasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan
efisiensi dan meningkatkan inovasi. Sedangkan sebagian besar dari re-organisasi
kelembagaan dianggap tidak efektif untuk menciptakan reformasi substansial dan
berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan R&D pertahanan yang
terbelakang.276
Reformasi tahun 1982, 1993
Reformasi besar pertama dalam kompleks industri pertahanan China yang
melibatkan bagian struktur organisasi terjadi pada tahun 1980-an, China
menggabungkan kementerian-kementerian yang terkait dengan industri militer dalam
3 kementerian utama yaitu, Departemen Sumber Daya Energi, Departemen Bangunan
Mesin dan Elektronika, dan Departemen Aerospace. Selain itu, Pada tahun 1980-an
tiga badan, National Defence Industry Office (NDIO), National Defence Science and
Technology Commission (NDSTC) Commission's Science and Technology Equipment
Commission (STECO), digabungkan dalam satu badan yaitu Commission of Science,
Technology, and Industry for National Defense (COSTIND) atau Komisi Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional.277
Pada tahun 1993, China meluncurkan reformasi baru untuk mengurangi
ketergantungan perusahaan pada dukungan pemerintah, untuk memacu dinamisme
ekonomi, dan untuk mendorong inovasi. Dalam reformasi ini, China membagi kembali
276
Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal.14 277
Ibid., hal.16
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
137
Universitas Indonesia
kementerian dan mengkonversi beberapa entitas yang dihasilkan menjadi perusahaan
umum, yaitu Departemen Sumber Daya Energi diubah menjadi Korporasi Nuklir
Nasional China, Kementerian Industri Batubara dan Kementerian Industri Tenaga
Listrik. Departemen Aerospace juga diubah menjadi dua perusahaan termasuk
Aviation Industries of China dan China Aerospace Corporation, dan Kementerian
Bangunan Mesin dan Industri Elektronika dipecah menjadi Departemen Perindustrian
Elektronika, Kementerian Industri Mesin, dan Northern Chinese Industries
Corporation (NORINCO). NORINCO terdiri dari perusahaan sebelumnya di bawah
Departemen Perindustrian Militer. Sektor industri pertahanan China pada waktu itu
terdiri dari lima perusahaan termasuk China National Nuclear Corporation, Aviation
Industries of China, China Aerospace Corporation, NORINCO, dan China State
Shipbuilding Corporation. Reformasi dalam kementerian-kementerian sipil dan militer
selama periode ini dianggap sebagai kosmetik semata, dimana nama kementerian
diubah menjadi perusahaan, sementara organisasi dan personil tetap tidak berubah. 278
Gambar (4.3) Perubahan struktur organisasi industri pertahanan China
Sumber: Evan S. Medeiros, Roger Cliff, Keith Crane, James C. Mulvenon. A New Direction for China's Defense Industry, RAND
Corporation, Santa Monica, CA, 2005, hal.15
278
Ibid., hal.16-18
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
138
Universitas Indonesia
Reformasi tahaun 1998
Pada akhir tahun 1990-an industri pertahanan China mengalami kemajuan
jelas yang terlihat melalui hasil peralatan kunci yang mengalami kemajuan yang
diprediksi, prestasi ini merupakan buah dari reformasi tahun 1998-1999 yang dianggap
reformasi yang paling efektif dan serius yang mengakibatkan perubahan inti dalam
sektor industri militer pada dua tingkat organisasi dan perusahaan melalui empat
mekanisme (kompetisi, evaluasi, pengawasan, dan dorongan) untuk membimbing
upaya China dalam memodernisasi operasi industri pertahanannya. Reformasi ini
bertujuan untuk: (i) menggantikan sistem pengadaan pertahanan yang sangat tidak
efektif, tidak efisien, dan korup dengan sistem pengadaan pertahanan yang
menggabungkan praktik pasar; (ii) memisahkan negara dari operasi perusahaan
pertahanan untuk mempromosikan tingkat kompetisi dalam interaksi industri, dimana
perusahaan negara yang mengantikan kementerian pada reformasi tahun 1993 tetap
berlaku seperti kementerian dan tetap mempunyai campur tangan dalam produksi dan
penciptaan peraturan dan kebijakan; (iii) meningkatkan tingkat otonomi setiap
perusahaan dalam setiap grup perusahaan industri pertahanan besar, dimana
perusahaan bawahan memiliki otonomi yang kecil dalam pengambilan keputusan dan
manajemen internal, dan mereka tergantung pada keputusan entitas atasnya.279
Pada tahun 1998, China mereformasi struktur organisasi dan operasi dalam
industri pertahanan pada tingkat pemerintah pusat dan pada tingkat perusahaan, untuk
standarisasi dan sentralisasi keputusan pengadaan senjata pada operasi tingkat
pemerintah pusat sementara desentralisasi manajemen pemerintah atas perusahaan
pertahanan. Dalam hal ini, Beijing mengadopsi dua reformasi besar yang secara
signifikan mengubah proses pengadaan senjata (lihat Gambar 4.4).
Pertama, selama pertemuan Kongres Rakyat Nasional Ke-9, pemerintah
membubarkan Komisi COSTIND yang dikontrol oleh militer yang didirikan pada
tahun 1982, dan menggantinya dengan lembaga lain dengan nama yang sama
(COSTIND), tetapi di bawah kekuasaan sipil di bawah kontrol Dewan Negara.
Sebelum reformasi ini, COSTIND dikelola oleh personil sipil dan militer dan
melaporkan kepada kedua Dewan Negara dan CMC, dan mengawasi semua aspek
279
Ibid., hal.28-31
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
139
Universitas Indonesia
sektor pertahanan China, dimana terlibat dalam manajemen sehari-hari perusahaan
pertahanan besar China. COSTIND yang berada di bawah kekuasaan militer juga
terlibat dalam keputusan yang terkait dengan R&D dan pembelian peralatan militer.
Kekuasaan militer atas COSTIND tersebut mempengaruhi keputusan pengadaan
pertahanan dimana proses ini pada waktu itu dianggap inefisiensi dan tidak dapat
memperoleh senjata yang diperlukan PLA.280
Sedangkan COSTIND baru yang dijalankan oleh personil sipil, dibentuk
dengan menggabungkan kantor-kantor pertahanan dalam Departemen Keuangan,
Komisi Perencanaan Negara, dan kantor administrasi lima perusahaan pertahanan
besar. Pada proses pengadaan pertahanan dan produksi pertahanan, pemerintah
membatasi sumber daya dan wewenang COSTIND baru secara substansial. Demikian,
keterlibatan COSTIND dalam keputusan pemerintah mengenai pembelian peralatan
militer baru atau manajemen langsung terhadap perusahaan pertahanan semuanya
dikurangi. Disamping itu, COSTIND baru tidak mengontrol dana pengadaan yang
meminimalkan pengaruhnya terhadap keputusan pengadaan pertahanan.281
COSTIND baru mengkoordinasi negosiasi pengadaan antara GAD/CMC dan
perusahaan pertahanan. Dalam konteks ini COSTIND dipakai oleh militer untuk
mengkoordinasikan tawaran-tawaran dari perusahaan pertahanan untuk memastikan
kepatuhan kontrak. COSTIND baru juga mengendalikan sejumlah dana R&D untuk
penelitian dasar dan terapan serta pendanaan sejumlah kecil R&D yang terkait dengan
teknologi militer secara langsung. Sementara institusi-institusi PLA mengontrol
jumlah terbesar dari dan yang dialokasi untuk R&D militer. Saat ini, investasi terbesar
COSTIND dalam industri pertahanan mencakup upgrade fasilitas dan ekspansi, dan
tidak digunakan langsung untuk membiayai produksi senjata. Keputusan-keputusan
tersebut diambil setelah koordinasi dengan badan negara lain seperti Komisi
Reformasi dan Pembangunan Negara. Para pemimpin China melihat bahwa perubahan
COSTIND tersebut berfungsi sebagai badan administratif dan pembuat aturan untuk
perusahaan-perusahaan pertahanan besar yang bertanggung jawab atas penyusunan
rencana tahunan untuk R&D, investasi, dan produksi, perumusan hukum dan peraturan
280
Ibid., hal.31-33 281
Ibid., hal.33
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
140
Universitas Indonesia
yang relevan dengan industri pertahanan operasi, mengatur pertukaran internasional,
kerja sama pertahanan, penjualan senjata ke negara lain serta menyediakan
administrasi yang mengontrol ekspor militer. Dengan demikian, COSTIND
meninggalkan perusahaan-perusahaan untuk mengelola diri sendiri yang
memungkinkan perusahaan untuk fokus pada keputusan bisnis mengenai produksi,
pengendalian biaya dan profitabilitas.282
Gambar (4.4) Perubahan struktur organisasional dalam industri pertahanan China (1998)
Sumber: John Frankenstein. Globalization of Defense Industries: China, The Atlantic Council, February 2003, hal.16
Reformasi organisasi besar kedua adalah penciptaan Departemen Peralatan
Perang Umum atau General Armaments Department (GAD) pada tahun 1998, untuk
bertanggung jawab atas pengadaan militer bersama dengan Biro Peralatan Umum di
bawah Departemen Staf Umum, dan bertanggung jawab pada peralatan militer dan
pengadaan lainnya yang terkait dengan divisi dari Departemen Logistik Umum. GAD
bertanggung jawab atas pengelolaan siklus hidup sistem senjata PLA (dari R&D
sampai pensiun) dan menjalankan pengujian, evaluasi, dan basis pelatihan. Selain itu,
GAD, terutama melalui Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memainkan peran
282
Ibid., hal.33-34
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
141
Universitas Indonesia
besar dalam debat kebijakan mengenai modernisasi militer, pengadaan pertahanan
serta isu arms control.283
Proses penciptaan GAD dikenal sebagai civilianization COSTIND yang
melibatkan penggabungan petugas PLA senior tambahan yang ditambahkan ke Komisi
Militer Pusat untuk mempromosikan manajemen dan modernisasi peralatan PLA,
termasuk sentralisasi sistem pengadaan militer China, serta pembagian tanggung
jawab untuk pembelian PLA antara organisasi sipil dan militer. GAD membentuk
hubungan erat antara tahap-tahap R&D dan produksi dalam siklus pengadaan untuk
mengatasi inefisiensi dan kesenjangan antara desain dan produksi sistem senjata.
Selain itu, GAD bertanggung jawab atas penetapan tujuan dan prioritas, serta
menyediakan dana untuk seluruh siklus pengadaan R&D ke pengujian dan evaluasi,
produksi, manajemen, dan pensiun sampai penggantian. 284
Dua perubahan kunci tersebut dalam organisasi merasionalisasi sistem
pengadaan dan mengurangi konflik kepentingan serta kemungkinan korupsi. GAD
sekarang mewakili kepentingan PLA, sedangkan COSTIND sebagai lembaga sipil
menangani perencanaan industri dan urusan administrasi dan peraturan dalam
perusahaan pertahanan. Dalam rangka ini, pemerintah mengadopsi beberapa kebijakan
baru untuk mengubah proses pengadaan senjata yang meliputi standarisasi proses ini
untuk meningkatkan R&D pertahanan dan kemampuan produksi. Pada tahun 2002,
CMC mengeluarkan beberapa ketentuan baru yang mengatur pengadaan bahan militer,
berikutnya pada Oktober 2002, Jiang Zemin menandatangani sebuah perintah yang
meliputi serangkaian peraturan baru untuk pengadaan peralatan militer, yang disebut
"Peraturan Pengadaan Peralatan Perang PLA". Peraturan baru ini dimaksudkan untuk
membakukan beberapa aspek dalam sistem pengadaan, termasuk perencanaan
pengadaan, spesifikasi metode pengadaan, prosedur pengadaan peralatan, prosedur
pengadaan kontrak, kontrak pelaksanaan, dan pembelian peralatan asing. Kemudian,
pada tahun 2003, China mengeluarkan lima "ketentuan" baru untuk lebih menjelaskan
berbagai aspek dari peraturan di atas: Ketentuan mengenai Manajemen Rencana
Pengadaan Peralatan Perang, Ketentuan tentang Pengelolaan Kontrak Pengadaan
283
Ibid., hal.35 284
Ibid., hal.35-36
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
142
Universitas Indonesia
Peralatan Perang, Ketentuan tentang Pengelolaan Pengadaan Peralatan Perang Mode
dan Prosedur, Ketentuan mengenai Pengelolaan Pemeriksaan Kualifikasi Peralatan
Perang Manufaktur Unit, dan Ketentuan tentang Pengelolaan Pengadaan Terpusat
Peralatan Perang dari jenis yang sama.285
Reformasi tahaun 2003
Dalam rangka reformasi struktur organisasi, China mendirikan badan
pemerintahan baru pada tahun 2003. Badan pemerintahan tersebut yang layak dicatat
adalah Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Negara atau State Asset
Supervision and Administration Commission (SASAC). SASAC terdiri dari kantor
gabungan dari beberapa organisasi pemerintah lainnya. SASAC mengkonsolidasikan
pengelolaan hampir 200 BUMN yang sebelumnya dikelola oleh Komisi Ekonomi
Negara dan Perdagangan, Komisi Perencanaan Pembangunan Negara, Departemen
Keuangan, Departemen Tenaga Kerja dan Keamanan Sosial dan Komite Pekerjaan
Perusahaan Pusat.286
SASAC bertanggung jawab untuk menunjuk dan mengelola
pemimpin eksekutif untuk BUMN.287
SASAC bertindak sebagai investor atas nama negara dimana pada tahun 2009
SASAC mengelola aset milik negara senilai RMB 10.6 triliun. Sebagai indikasi
signifikansinya, SASAC adalah pemegang saham terbesar dalam Perusahaan Pesawat
Komersial China – salah satu cabang dari perusahaan-perusahaan penerbangan China
yang paling penting. Wewenang SASAC untuk menyediakan panduan kebijakan
pengembangan dan reformasi ekonomi milik negara mengakibatkan peningkatan
kekuatan dan profitabilitas perusahaan di bawah SASAC.288
Pada tahun 2003
keuntungan BUMN di bawah SASAC diperkirakan RMB 300 miliar (2.2% dari PDB),
sementara pada tahun 2007 keuntungan diperkirakan sekitar 4 % dari PDB yang cukup
tinggi dan melebihi keuntungan semua perusahaan minyak AS pada tahun 2007.289
285
Ibid., hal.36-39 286
State Asset Supervision and Administration Commission (SASAC),
https://www.uschina.org/public/china/govstructure/govstructure_part6/sasac.html, diakses pada 08.Jun.2012 pukul
07.15WIB 287
James Mulvenon, Rebecca Samm Tyroler-Cooper. China's Defense Industry on the Path of Reform, Defense
Group Incorporated, Washington DC., October 2009, hal 14 288
Ibid., Mulvenon , China's Defense Industry on the Path of Reform, hal.14 289
Barry Naughton. SASAC and Rising Corporate Power in China, China Leadership Monitor No. 24, Spring 2008,
hal.2
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
143
Universitas Indonesia
SASAC menghadapi dilema dimana ia menguasai 11 grup BUMN terbesar tetapi
belum mampu memperkuat tingkat kekuatan pengawasan atas sektor pertahanan yang
luas yang melibatkan 17.000 cabang BUMN China.290
Reformasi tahun 2008
Selama Kongres Rakyat Nasional Ke-11 pada bulan Maret 2008, dalam rangka
restrukturisasi organisasi, Beijing mengambil keputusan untuk mendirikan
Kementerian Industri dan Teknologi Informasi atau Ministry of Industry and
Information Technology (MIIT). Peran utama MIIT adalah untuk mempromosikan
integrasi sipil-militer dimana diasumsikan penguasaan fungsi beberapa departemen
pemerintah, termasuk bagian industri dan perdagangan dalam Komisi Reformasi dan
Pembangunan (Nasional National Development and Reform Commission NDRC) dan
Administrasi Negara untuk Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk
Pertahanan Nasional/State Administration of Science, Technology, and Industry for
National Defense (SASTIND).291
SASTIND adalah buah baru dari proses reformasi
struktur organisasi, yang menggantikan COSTIND. SASTIND memiliki peran lebih
kecil dalam pengelolaan industri pertahanan dibandingkan dengan COSTIND. Dalam
struktur baru, SASTIND hanya berfokus pada perencanaan industri dan aspek regulasi
basis industri pertahanan, sedangkan GAD mengkonsolidasikan kontrol atas proses
R&D militer. Selain itu, berbeda dengan COSTIND, SASTIND tidak bertanggung
jawab atas pengelolaan tenaga nuklir, dimana fungsi ini dialihkan kepada Administrasi
Energi Nasional yang juga diciptakan selama tahun 2008.292
Pada reformasi ini, universitas-universitas yang dulu dikelola oleh COSTIND
menjadi di bawah MIIT, diantaranya: Beijing Engineering University, Haerbin
Institute of Technology, Haerbin Engineering University, Nanjing University of
Aeronautics and Astronautics, Nanjing Engineering University, Northwest
Polytechnical University.293
Sesuai dengan reformasi ini juga, ada beberapa
departemen yang termasuk dalam SASTIND, yaitu:
Departemen Perencanaan Umum
290
Op.cit, Mulvenon, China's Defense Industry on the Path of Reform, hal. 14 291
Ibid., hal.7 292
Ibid., hal.10 293
Ibid., hal.12
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
144
Universitas Indonesia
Departemen Perencanaan Pengembangan
Departemen Keuangan dan Penganggaran
Departemen Kualitas dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Departemen Koordinasi Ekonomi
Departemen Pengawasan dan Pelengkap Komponen Militer
Departemen Sistem Keinsinyuran Pertama
Departemen Sistem Keinsinyuran Kedua
Departemen Sistem Keinsinyuran Ketiga
Departemen Sistem Keinsinyuran Keempat
Departemen Pengamanan dan Kerahasiaan Produksi
Departemen Pendidikan dan Personil294
4.3 Manajemen Ekonomi
Faktor ini melibatkan aktor yang mamainkan peran untuk meningkatkan
anggaran militer baik untuk alasan politik atau untuk tujuan ekonomi untuk
merangsang perekonomian melalui peningkatan subsidi terhadap industri militer.
Dalam konteks China, industri pertahanan China mendapatkan keuntungan besar dari
peningkatan anggaran militer dimana subsidi dan dana yang dialokasi untuk
mempromosikan industri pertahanan cukup besar.
Saat ini, ada 11 grup BUMN yang membentuk industri pertahanan China.
Grup-grup ini mencakup bidang-bidang industri nuklir, ruang angkasa, aviasi, kapal
laut, persenjataan, dan elektronika, seperti berikut:
China National Nuclear Group Corporation (CNNC)
China Nuclear Engineering and Construction Group Corporation (CNEC)
China Aerospace Science and Technology Group Corporation (CASC)
China Aerospace Science and Industry Group Corporation (CASIC)
China Aviation Industry Group Corporation I (AVIC I)
China Aviation Industry Group Corporation II (AVIC II)
294
Ibid., hal.13
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
145
Universitas Indonesia
China State Shipbuilding Group Corporation (CSSC)
China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC)
China North Industries Group Corporation (CNGC)
China South Industries Group Corporation (CSGC)
China Electronics Technology Group Corporation (CETC)295
CNNC mengontrol semua aktivitas pengembangan program energi nuklir
China baik sipil dan militer yang termasuk dalam penelitian dan pengembangan,
eksplorasi desain, uranium dan pertambangan, pengayaan, fabrikasi bahan bakar,
pengolahan, dan pembuangan limbah.296
Grup ini terdiri dari lebih 200 perusahaan dan
institusi dengan 280.000 karyawan, di antaranya 78.000 penelitian ilmiah, teknik dan
tenaga teknis dalam berbagai disiplin ilmu.297
CNEC bertanggung jawab untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga
nuklir dan fasilitas infrastruktur pertahanan, pengadaan peralatan, pengujian
percobaan dan pemeliharaan operasional. CNEC memiliki lima anak perusahaan
termasuk China Nuclear Industry Huaxing Construction Company and China Nuclear
Industry No.23 untuk keinsinyuran sipil (CNI 23), China Nuclear Industry No.5 untuk
instalasi (CNI 5), dan Beijing Huahui Technical Development Co. untuk software.298
CASC terdiri dari delapan akademi penelitian dan dan produksi besar,
akademi-akademi ini mencakup beberapa lembaga penelitian, fasilitas produksi, dan
perusahaan dengan 103.000 karyawan. CASC juga mengontrol lebih dari 100 lembaga
penelitian, fasilitas produksi, dan perusahaan secara langsung. Area bisnis CASC
meliputi rudal balistik, kendaraan ruang peluncuran, satelit, pesawat ruang angkasa
berawak, dan produk sipil. Anak perusahaan utama CASC diantaranya: (1) China
Academy of Launch Vehicle Technology, (2) Academy of Aerospace Solid Propulsion
Technology, (3) China Academy of Space Technology, (4) Academy of Aerospace
Liquid Propulsion, (5) Technology Shanghai Academy of Space Flight Technology,
295
Op.cit, Medeiros, hal.2-3 296
China National Nuclear Corporation (CNNC), http://www.nti.org/facilities/707/, diakses pada 17.Jun.2012 pukul
07.15WIB 297
China National Nuclear Corporation, http://www.fas.org/nuke/guide/china/contractor/cnnc.htm, diakses pada
17.Jun.2012 pukul 09.50WIB 298
Government Structure and Ownership: Nuclear Power in China Appendix 1, http://www.world-
nuclear.org/info/inf63ai_chinanuclearstructure.html. diakses pada 17.Jun.2012 pukul 18.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
146
Universitas Indonesia
(6) China Academy of Space Electronics Technology, (7) Aerospace Time Instrument
Corporation Sichuan Aerospace Industry Corporation.299
CASIC China Aerospace Science and Industry Group Corporation terdiri dari
enam akademi penelitian besar, serta di bawahnya ada hampir 200 perusahaan dan
lembaga. Area bisnis CASIC meliputi rudal balistik, ASCM, SAM, kendaraan ruang
peluncuran, satelit, aplikasi satelit, elektronika, sistem komunikasi, teknologi
informasi, sumber daya energi, dan perlindungan lingkungan. CASIC mempekerjakan
sebanyak 100.000 orang di dalamnya dan dalam perusahaan di bawahnya. Anak
perusahaan utama CASIC termasuk: (1) Changfeng Electromechanical Technology
Design Institute, (2) China Haiying Electromechanical Technology Academy, (3)
China Hexi Chemical and Machinery Company, (4) China Aerospace Architectural
Academy, (5) China Jiangnan Space Industries, (6) China Sanjiang Space Group.300
CSSC mengontrol sekitar 58 perusahaan dan organisasi, termasuk galangan
kapal, lembaga R&D, pabrik dan perusahaan. CSSC ini mempekerjakan sekitar 95.000
orang dan CSSC mnegontrol lima grup industri pembuatan kapal yang mengontrol 12
galangan kapal, grup ini termasuk: (1) Jiangnan Shipbuilding Group, (2) Zhonghua-
Hudong Shipbuilding Group, (3) Shanghai Waiqaoqiao Group, (4) Shanghai
Shipbuilding Group, (5) Guangzhou Shipbuilding Group.301
CSIC terdiri dari 48 perusahaan industri termasuk sepuluh galangan kapal
besar, 28 lembaga penelitian dan desain, dan 15 perusahaan besar di 20 provinsi
China. CSIC mempekerjakan sekitar 170.000 orang hampir dua kali jumlah CSSC
tersebut. CSIC terdiri dari 6 perusahaan pembuat kapal regional yang termasuk: (1)
Dalian Shipbuilding Industry Group, (2) Xian Marine Industry Company, (3)
Kunming Shipbuilding Industry Corporation, (4) Wuhan Shipbuilding Industry
Company, (5) Chongqing Shipbuilding Industry Company, (6) Tianjin Shipbuilding
Industry Company.302
Kedua grup AVIC I dan AVIC II memegang kontrol atas 100 perusahaan
industri, 33 lembaga penelitian, 42 anak perusahaan lain dan lembaga, dan 450.000
299
Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal.53 300
Ibid., hal.59 301
Ibid., hal.118-119 302
Ibid., hal.121
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
147
Universitas Indonesia
karyawan. AVIC I terdiri dari empat perusahaan besar yang memproduksi pesawat
militer yaitu: Shenyang, Chengdu, Xian, dan Guizhou. AVIC I memproduksi pesawat
tempur, pengebom, dan transportasi. Sedangkan AVIC II terdiri dari empat perusahaan
perusahaan besar yang termasuk Shaanxi, Harbin, Changhe, Hongdu, dan
memproduksi pesawat serangan/attack aircraft, helikopter, dan transportasi. Kedua
grup ini terlibat dalam produksi rudal bersama dengan CASC dan dua-dauanya
memproduksi pesawat militer dan sipil.303
CSGC memiliki lebih dari 50 perusahaan dan lembaga R&D seperti Changan
Automobile Group, Tianwei Group, Jialing dan Jianshe, yang mendirikan lebih dari 30
basis produksi dan jaringan pemasaran di dunia dan hubungan kerjasama dengan
perusahaan multinasional.304
CSGC memproduksi banyak hal terutama senjata ringan,
mobil, sepeda motor.
CNGC atau NORINCO Group, terdiri dari 300 lembaga penelitian,
perusahaan, pabrik dengan 456,000 karyawan, dan memiliki lebih dari 20 kantor dan
60 cabang di luar negeri. CNGC memiliki kemampuan teknologi yang meliputi tiga
bidang utama ekonomi nasional dari mesin, kimia dan industri elektro-optik, serta
memproduksi tank, kendaraan lapis baja, artileri, dan amunisi.305
CETC menangani produksi elektronika dan teknologi informasi IT, grup ini
dibentuk tahun 2002 sebagai pengganti Depatemen Industri Elektronika. CETC
terlibat dalam pembuatan desain inovatif, R&D, dan manufaktur, implementasi dan
integrasi untuk solusi sistem elektronik canggih untuk aplikasi pertahanan, pemerintah
dan industri. Grup ini terdiri dari 47 lembaga penelitian dan 26 perusahaan dengan
56.000 karyawan, termasuk 33.000 insinyur dan 6.500 insinyur senior. CETCI
menyediakan produk dan jasa di berbagai bidang, seperti pertahanan nasional,
keamanan nasional, komunikasi publik, penerbangan ruang angkasa, keuangan, energi
303
Ibid., hal.157 304
China South Industries Group Corp. (CSGC), http://www.china-defense-mashup.com/defense-manufactuers-
data/china-south-industries-group-corp-csgc, diakses pada 17.Jun.2012 pukul 18.55WIB.6.2012 305
China North Industries Group (NORINCO (G)), http://www.globalsecurity.org/military/world/china/norinco.htm,
diakses pada 17.Jun.2012 pukul 17.10WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
148
Universitas Indonesia
dan transportasi, dll.306
Selain itu grup ini memainkan peran sangat penting dalam
mempromosikan integrasi sipil-militer.
Industri pertahanan China dianggap berbeda dengan industri pertahanan di
negara Barat karena secara kesuluruhan dikuasai dan dimiliki oleh negara. Selain itu
kontrol negara atas industri pertahanan serta kebijakan preferensial yang mendukung
BUMN mengurangi daya saing dalam bidang industri pertahanan, yang menyebabkan
kurangnya efisiensi dan kemampuan produksi bagi perusahaan BUMN. Embargo
militer Barat terhadap China, merampas kesempatan China dari pertukaran teknologi
militer, hal ini menyebabkan peningkatan pengeluaran untuk R&D militer. Selain itu,
pemerintah menghabiskan banyak anggaran untuk mengkompensasi kerugian dari
perusahaan-perusahaan. Anggaran pertahanan China semakin meningkat setiap tahun
yang dialokasikan untuk perusahaan pemerintah yang terlibat dalam industri
pertahanan untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan produksi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan PLA. Dengan demikian, perusahaan-perusahan industri
pertahanan adalah penerima manfaat utama dari peningkatan anggaran pertahanan.
Contohnya, pada tahun 2009, pemerintah China memberikan program stimulus
ekonomi yang melaluinya tiga perusahaan industri pertahanan mendapatkan dana
berjumlah $US 60 milyar, diantaranya AVIC menerima $US 36.7 milyar, dan CSSC
menerima $US 14.6 milyar, sedangkan CSIC menerima $US 8.8 miliar untuk
mempercepat modernisasi industri dan untuk membawa stabilitas keuangan pada saat
krisis ekonomi global tahun 2008.307
Dengan demikian, perusahaan industri pertahanan dapat menjadi aktor yang
mempengaruhi peningkatan anggaran militer China. Kurangnya data tentang jumlah
dana yang nyata yang dialokasikan untuk industri pertahanan dan kurangnya informasi
tentang proses penganggaran militer tidak memungkinkan kita untuk dapat mengerti
dinamika dalam hubungan antara aktor-aktor utama dalam industri pertahanan dan
tingkat tinggi dalam PLA dan pemerintah China, yang memungkinkan perusahaan
industri pertahanan untuk meningkatkan anggaran pertahanan. Tapi ada empat
306
Introduction of CETC International, http://www.bestcetc.com/introduction-of-cetc-international.html, diakses
pada 17.Jun.2012 pukul 20.15WIB 307
Mark Stokes. China’s Evolving Conventional Strategic Strike Capability: The anti ship ballistic missile challenge
to U.S. maritime operations in the Western Pacific and Beyond, Project 2049 Institute, September 14 2009, hal.47
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
149
Universitas Indonesia
perusahaan swasta yang paling besar dalam bidang teknologi yang terlibat dalam
industri militer teknologi, perusahaan ini termasuk Huawei, Zhongxing, Datang dan
Julong. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kaitan erat dengan kompleks industri
militer China, dimana perusahaan ini didirikan oleh mantan perwira PLA.308
Perusahaan-perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan terbesar dalam sektor
telekomunikasi dan teknologi informasi, misalnya, perusahaan Zhongxing mengontrol
sekitar 30% dari jumlah pasar telekomunikasi domestik, dan perusahaan-perusahaan
ini dianggap yang paling cepat berkembang dan paling menguntungkan dimana
pendapatan penjualan Huawei pada tahun 1996 mencapai $US 350 juta dan menjadi
$US 32 miliar pada tahun 2010. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini terlibat secara
erat dalam usaha PLA untuk meningkatkan kemampuannya dalam C4ISR dimana
PLA dianggap pelanggan utama untuk mereka. Dengan demikian perusahaan ini dapat
memainkan peran penting dalam proses penganggaran militer melalui hubungannya
yang erat dengan tingkat politik dan militer tertinggi di China untuk meningkatkan
anggaran militer yang berarti dana lebih banyak yang akan dialokasi untuk pengadaan
senjata dan pembelian peralatan, hal ini dianggap menguntungkan perusahaan-
perusahaan ini karena akan meningkatkan penjualan dan keuntungan mereka.
4.4 Kompleks Industri Militer China
Kompleks industri militer (Military-industrial complex MIC) dalam konteks
China melibatkan semua komponen yang terlibat dalam industri pertahanan China
termasuk semua perusahaan dan pabrik yang dimiliki negara atau swasta yang
merancang sebuah lobby untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah yang terkait
dengan pertahanan sesuai dengan kepentingannya, melalui hubungannya dalam
departemen-departemen pemerintah.
Selama dekade terakhir MIC China mengalami reformasi besar yang
mengakibatkan peningkatan dalam kapabilitas produksi dan peningkatan dalam
kualitas, hal ini terlihat secara jelas melalui sistem senjata dan platform yang
diproduksi yang melibatkan aspek teknologi canggih dan desain yang menunjukkan
308
Civil-military integration and Chinese military modernization, http://www.asianresearch.org/articles/2429.html,
diakses pada 17.Jun.2012 pukul 20.20WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
150
Universitas Indonesia
kinerjanya. Kemajuan MIC China tersebut melibatkan aspek reformasi struktur
organisasi industri pertahanan yang dibahas sebelumnya, bersama dengan strategi
teknologi penggunaan ganda yang menunjukkan integrasi sipil-militer dalm produksi
militer dan revolusi dalam urusan militer (Revolution in military affairs RMA) yang
mencerminkan perubahan dalam mindset kepemimpinan militer dan politik China
terhadap pergeseran dalam perang modern setelah Perang Teluk II.
RMA China
Demonstrasi firepower AS dalam Perang Teluk 1991 dan dalam beberapa
perang berikutnya yang melibatkan penggunaan sistem senjata berteknologi canggih
dengan teknologi informasi, dimana teknologi bahan, teknologi energi baru dan
teknologi informasi telah menggeser RMA dunia dalam operasi dan peralatan militer.
Dalam situasi baru ini, para pemimpin China menyimpulkan bahwa China secara
relatif terbelakang dalam teknologi dan peralatan militer, sehingga mereka
memutuskan untuk mengikuti RMA dunia untuk menciptakan pembangunan
militernya berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Secara konseptual, RMA merupakan sebuah fenomena yang menjelaskan
perubahan dalam sifat perang modern yang terjadi sebagai akibat untuk penerapan
teknologi inovatif baru yang dikombinasikan dengan perubahan dramatis dalam
doktrin militer dan konsep operasional dan organisasi, yang mengubah karakter dan
pelaksanaan operasi militer secara fundamental.309
Dari definisi Andrew Marshall tersebut kita
dapat mengidentifikasi 3 elemen utama RMA,
diantaranya, perubahan dalam alat perang, cara
pelaksanan perang dan sifat perang modern, yang
tiga-tiganya membentuk RMA China (lihat Gambar
4.5). RMA China yang sekarang tidak dapat
dipisahkan dari sejarah modernisasi sektor
teknologi dan militer yang dikaitkan dengan
309
Jason Kelly. A Chinese Revolution in Military Affairs?, Yale Journal of International Affairs, Vol. 1, No.2,
Winter/Spring 2006, hal.59
RMA Changes in
tools of war
Changes in behavior of
military
Changes in the nature of warfare
Gambar (4.5) Elemen RMA
Sumber: Bates Gill, Lonnie Henley. China and the
Revolution in Military Affairs, Strategic Studies
Institute, 20. May 1996, hal.3
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
151
Universitas Indonesia
perubahan dalam kepentingan nasional lingkungan keamanan China yang
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam doktrin dan strategi. Oleh karena itu,
RMA China dirancang dengan karakteristik China yang berdasarkan pada
pertimbangan sosial, politik, ekonomi dan militer khusus China, dimana China akan
mengambil jalan RMA dengan caranya sendiri dan mempelajari dari pengalaman
RMA asing. RMA China dapat digambarkan sebagai berikut: (1) teknologi canggih
dan sistem persenjataan (hardware) yang dianggap sebagai bahan dasar RMA, (2)
doktrin militer inovatif berfungsi sebagai jiwanya (software), dan (3) adaptasi struktur
organisasi hardware dan software secara ilmiah.310
Operasi Badai Gurun menunjukkan tiga aspek yang menjadi pelajaran bagi
China, termasuk aspek teknologi, mobilitas dan proyeksi kekuatan. Kurangnya tiga
aspek tersebut mendorong China untuk meluncurkan RMA-nya yang melibatkan
empat dimensi pergeseran dalam urusan militer, yaitu: (i) Pengembangan teori-teori
militer melalui pembelajaran strategi dan taktik dalam RMA global, untuk
mengalahkan musuh dalam hal asimetris, (ii) peningkatan persenjataan militer, (iii)
reformasi organisasi militer, serta (iv) reformasi pendidikan tinggi dan pelatihan
militer.311
Dalam konteks doktrin, China tetap mengadopsi strategi Mao berupa
“pertahanan aktif” dengan beberapa perubahan, dan pada tahun 1991 mengadopsi
doktrin Perang lokal terbatas dalam kondisi teknologi tinggi yang menggantikan
Perang Nuklir serta Perang Lokal. Pada tahun 2004, doktrin Perang lokal terbatas
dalam kondisi teknologi tinggi digantikan dengan doktrin Perang lokal dalam kondisi
informationization, yang mengadopsi operasi gabungan terintegrasi sebagai
pendekatan dasar, yang intinya menggabungkan kekuatan operasional untuk berbagai
layanan dalam militer untuk memaksimalkan kinerjanya dengan menggabungkan
operasi ofensif dan operasi defensive, serta memberikan prioritas pada fleksibelitas
strategi dan taktik.
310
Mary C. FitzGerald. China’s Evolving Military Juggernaut. In China’s New Great Leap Forward: High
Technology and Military Power in the Next Half-Century, Hudson Institute, Washington D.C., November 2005,
hal.37 311
Ibid., FitzGerald, hal.40
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
152
Universitas Indonesia
Kesenjangan RMA antara China dan Barat membuat China memfokuskan diri
pada kualitas kekuatan militer yang menjadi faktor kunci, dimana China saat ini masih
berada dalam fase mekanisasi militer yang perlu diselesaikan, tapi pada waktu yang
bersamaan PLA harus terlibat dalam perang informationization untuk mengejar
ketinggalan RMA dengan negara-negara maju. Oleh karena itu, China menjalankan
keduanya melalui perkuatan pembangunan mekanisasi dan mempercepat proses
informationization secara bersamaan. Dengan menggunakan informationization untuk
mendorong mekanisasi, China bisa melewati beberapa tahapan mekanisasi dan
langsung memasuki tahap dimana mekanisasi bersatu dengan informationization 312
Dalam konteks struktur kekuatan, PLAAF beralih filosofinya dari pertahanan
ke operasi offense-defense, PLAN bergeser dari pertahanan “near sea” ke “offshore”
dan pada tahun 2004 ke “far sea operations”. Pasukan rudal nuklir direorganisasi dari
unit nuklir saja ke unit nuklir ditambah unit konvensional.313
Selain itu, sejak tahun
1980, China telah mengambil langkah besar berupa beberapa perlucutan senjata dan
pengurangan jumlah tentaranya sebesar satu juta personil tentara, kemudian selama
periode 1997-2000 mengurangi 500 ribu personil tentara, dan berikutnya pada tahun
2003-2004 mengurangi 200 ribu personil tentara. Hasilnya kekuatan PLA saat ini
berjumlah 2,3 juta.314
Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan
organisasi militer dan meningkatkan kualitas pasukan. Selanjutnya, China juga
mereformasi sistem komando militer, sistem dukungan logistik militer dan perguruan
tinggi militer, sistem penganggaran, serta sistem pengaadan senjata.
Pembangunan industri militer dan akuisisi teknologi tinggi merupakan salah
satu dimensi yang sangat penting dalam RMA, dimana strategi pembangunan militer
yang diimplementasikan oleh PLA tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi
tinggi yang dianggap prioritas bagi industri pertahanan untuk memproduksi sistem
senjata modern. Usaha Beijing dalam bidang ini belum berbuah dan masih kurang
berhasil dalam penciptaan teknologi tinggi sendiri, hal yang membuat China
tergantung pada teknologi asing yang diimpor terutama dari Rusia dan Israel.
312
Ibid., FitzGerald, hal.41 313
Ibid., FitzGerald, hal.35 314
Op. cit., The Office of Naval Intelligence, China’s navy 2007, hal.58
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
153
Universitas Indonesia
Dimensi lainnya adalah latihan militer, untuk menghadapi perubahan baru
dalam perang modern China, dimana China mereformasi sistem latihan militernya
untuk menciptakan pasukan berkualitas tinggi melalui penerapan struktur organisasi
ilmiah, teori-teori yang dikembangkan untuk operasi militer dengan karakteristik
China dan memperkuat kemampuan untuk operasi gabungan bermobilitas tinggi dan
operasi multi tujuan.
Integrasi sipil-militer China
Integrasi sipil-militer (Civil-military integration CMI) adalah proses
penggabungan militer dalam basis industri sipil sehingga dapat menggunakan
teknologi, proses manufaktur dan peralatan, personil, dan fasilitas yang dapat
digunakan untuk memenuhi kedua kebutuhan pertahanan dan komersial. CMI meliputi
beberapa aspek termasuk: kerjasama antara fasilitas pemerintah dan fasilitas komersial
dalam R&D, manufaktur dan atau operasi pemeliharaan, produksi gabungan barang
militer dan komersial yang sama termasuk komponen dan subsistem yang
berdampingan dalam jalur produksi atau dalam sama perusahaan atau fasilitas, dan
penggunaan produk komersial yang sudah siap untuk digunakan secara langsung
dalam sistem militer.315
Usaha pertama China untuk menciptakan CMI dimulai sejak awal tahun 1980-
an sampai pertengahan tahun 1990-an berdasarkan strategi yang diluncurkan oleh
Deng Xiaoping untuk "menggabungkan militer dan sipil, menggabungkan perdamaian
dan perang, mengutamakan produk militer, menyediakan dukungan sipil untuk
militer.” Strategi ini ditujukan untuk memperbaiki masalah ekonomis, struktural, dan
organisasi melalui pelibatan pabrik-pabrik militer dalam pembuatan produk sipil untuk
menyerap kelebihan tenaga kerja dalam sektor industri militer.316
Pada tahun 1990-an, ada dua model dalam industri militer yang muncul yaitu
model AS composite defense-economic/pertahanan ekonomis komposit, dan model
Jepang dual-used/pengguanaan ganda. Dalam konteks China, dua model ini dipelajari
315
Richard A. Bitzinger. Civil-Military Integration and Chinese Military Modernization, Asia-Pacific Center for
Security Studies, Vol.3, No. 9, December 2004, hal.1 316
Ibid., Bitzinger, hal.2
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
154
Universitas Indonesia
oleh Beijing untuk membuat keputusan yang mengikutinya,317
dan memulai beberapa
langkah reformasi struktural untuk menciptakan model MIC dengan karakteristik
China dalam rangka peningkatan kemampuan industri pertahanannya. Pada tahun
2003, selama Kongres PKC ke-16 dimana keputusan transformasi pertahanan militer
diambil, CMI dimasukkan sebagai tujuan strategis bagi reformasi masa depan China.
Kemudian pada bulan Januari 2006, dalam Rencana Nasional 2006-2020 untuk
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam jangka menengah dan panjang
China menekankan CMI tidak hanya sebagai tujuan utama, tapi sekitar setengah dari
16 item yang diutamakan untuk pembangunan dalam dokumen ini terkait secara erat
dengan CMI dan produksi penggunaan ganda.318
Usaha ini dilanjutkan dengan
pendirian MIIT dan menggabungkan beberapa departemen dan badan pemerintah di
bawahnya untuk mengumpulkan mayoritas kapasitas industri dan teknologi di bawah
satu atap, sementara informatization diurus oleh NDRC. Gabungan industri informasi
sipil bersama dengan militer akan mempromosikan dan meningkatkan kapasists
industri teknologi dalam sektor militer dan sipil. Hal ini juga dianggap sebagai
langkah pertama untuk mempercepat proses integrasi dan akan membantu memperluas
proses integrasi ke semua bidang militer termasuk nuklir, ruang angkasa, penerbangan,
pembutan kapal dan mesiu.319
Kerangka dasar untuk reformasi CMI adalah pembukaan pengadaan militer
dari perusahaan-perusahaan sipil berdasarkan penawaran kompetitif. Dalam strktur
organisasi baru GAD bertanggung jawab atas proses pengadaan militer, hasilnya
perusahaan-perusahaan sipil memenangkan kontrak besar dan bahkan mengalahkan
BUMN lainnya, sebagai contoh, Grup Delixi Zhejiang memenangkan penawaran
untuk menyediakan aparat listrik tegangan rendah untuk basis peluncuran roket
Jiuquan dan pesawat ruang angkasa Shenzhou, sedangkan ada 20 BUMN yang terlibat
dalam penawaran ini. Saat ini, 20% dari pengakuisisian dilaksanakan melalui
penawaran kompetitif, sementara di AS akuisisi tersebut mencapai 80%. Pihak militer
China sangat ingin membuka penawaran untuk sistem senjata yang non-key, tapi soal
317
Eric Hagt. Emerging Grand Strategy for China’s Defense Industry Reform. In Roy Kamphausen, David Lai,
Andrew Scobell, eds., The PLA at Home and Abroad: Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military,
U.S. Army War College Strategic Studies Institute, Carlisle, PA, June 2010, hal.492 318
Ibid., Hagt, hal.481 319
Ibid., hal.489
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
155
Universitas Indonesia
kerahasiaan tatap masalah yang mengkhawatirkan bagi mereka. Oleh karena itu, untuk
membolehkan perusahaan-perusahaan sipil untuk berpartisipasi dalam R&D dan
produksi item terkait militer, semua perusahaan non-defense harus lulus tiga
persetujuan: untuk kontrol kerahasiaan, kualitas, dan untuk "keamanan produk" yang
termasuk persyaratan ketat untuk menjaga lini produk jangka panjang yang stabil.320
Dalam rangka rekonstruksi industri militer, pemerintah China membuat
inisiatif untuk menggeserkan industri pertahanan dari lokalisasi dan mengaitkan ia
dengan praktik pasar bebas, pada awalnya pemerintah mulai dengan BUMN dalam
sektor sipil kemudian mulai mengaitkan industri pertahanan dengan pasar, sektor
pertahanan yang berbasis basar mengalami tiga reformasi.
Reformasi pertama dimulai dari tahun 1993-2005, perusahaan-perusahaan
militer dimasukkan dalam pasar saham dan penawaran umum perdana (initial public
offerings IPO) dari 54 perusahaan industri pertahanan berbunga pada akhir periode ini.
Sebagian besar perusahaan-perusahaan yang terdaftar adalah perusahaan baru dari
institusi-institusi yang berada di bawah industri pertahanan yang terlibat dalam
produksi murni sipil. Fenomena ini dimulai sebelum reorganisasi grup industri
pertahanan yang menjadi 11 perusahaan grup industri pertahanan pada tahun 1999 dan
dilanjutkan setelahnya.321
Reformasi kedua dimulai pada tahun 2005 dimana Dewan Negara China
mengahentikan investasi perusahaan-perusahaan swasta, non-negara dan bahkan asing
dalam IPO baru dan memfokuskan pada penyuntikan lebih banyak aset industri militer
dalam IPO yang sudah ada. Hal ini mengakibatkan pendaftaran sebagian besar grup
perusahaan pertahanan dalam pasar dan untuk aset militer mereka dan mengkonversi
aset itu sebagai anak perusahaan di pasar. Sejak tahun 2005-2006 aset ini menjadi
sangat menarik karena kinerjanya dalam pasar saham sangat mengesankan dan lebih
unggul dari pembuatan IPO baru. Persentase rata-rata aset industri pertahanan di pasar
pada tahun 2005 adalah 5%, sementara pada tahun 2010 diperkirakan 40% dalam
AVIC, 15% dalam CASC, tetapi dibandingkan dengan BUMN sipil masih jauh berada
di bawahnya, yang mencapai lebih dari 65%. Meskipun kemajuan terbatas, tapi aset
320
Ibid., hal.493-495 321
Ibid., hal.497
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
156
Universitas Indonesia
pertahanan untuk 11 grup utama dalam pasar saham bernilai lebih dari satu triliun
yuan.
Reformasi ketiga dimulai pada tahun 2008 dan ditandai sebagai konsolidasi
melalui merger dan akuisisi (mergers and acquisitions M&A), terutama melalui IPO
yang ada dalam perusahaan-perusahaan grup pertahanan. Sebagai contoh penting
dalam hal ini, CASC telah mengkonsolidasikan kelompok besar dari institusi dan
perusahaan yang terlibat dalam R&D dan sarana produksi satelit di seluruh negara di
bawah China Spacesat Co Ltd.322
Selain reformasi struktural, pemerintah China menyediakan dana besar untuk
mempromosikan CMI. Dalam rangka ini ada beberapa departemen dan badan
pemerintah yang terlibat dalam penyediaan dana CMI. Peran yang paling utama dalam
rangka ini adalah MIIT yang menyediakan dana melalui SASTIND dan kantor yang
mempromosikan penggunaan ganda. Daftar departemen pemerintah dan komisi yang
terlibat dalam mengawasi berbagai dana termasuk NDRC dan SASAC, dimana
keduanya menyetujui dan meratifikasi mayoritas pendanaan, termasuk beberapa
departemen yang memainkan peran kunci, diantaranya Departemen Ilmu Pengetahuan
& Teknologi, Departemen Keuangan, Departemen Pendidikan, GAD, dan Akademi
Sains China. Pengelolaan dana tersebut dilaksanakan melalui koordinasi yang erat
dengan sejumlah aset milik negara, perusahaan, bank, dan pemerintah daerah (lihat
Tabel).323
Ada delapan program pendanaan pertahanan nasional yang terkait dengan
S&T, termasuk National Defense 863 Program, National Defense 973 Program,
Military Model Projects, National Defense Science and Technology Preparatory
Research Fund, National Defense Key Laboratory Opening Task Fund, National
Defense Science and Technology Advance Research Plan Projects, Equipment
Technology Basic Projects), dan the Electronic Science Academy Preparatory
Research Fund.324
322
Ibid., hal.499 323
Ibid., hal.503-504 324
Ibid., hal.231
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
157
Universitas Indonesia
Fund
Amount (billion ¥)
Organ in charge
Purpose
Industry Investment
Fund:
140 bn for 10 industry
investment funds
Ratified by NDRC
(operated by Fund
Management Companies)
Capital from SOEs to invest in key
industries including CMI
Bohai Rim
20
Bohai Industrial
Investment Fund Man. Co.
Invest in industrial projects in Tianjin
(50%), Bohai Rim (30%) and other
areas (20%) in China.
Sichuan
6
CITIC Industrial
Investment Fund Man. Co.
Invest in financial services, energy
and defense industry, mainly located
in Mianyang
Guangdong
10
Guangdong Nuclear Power
and New Energy Industrial
Invest. Fund Man. Co.,
Ltd.
Invest in national nuclear energy
including dual-use nuclear capacity
Tianjin
20
China Ships Industrial
Investment Fund Man. Co.
Invest in ship building, transport and
harbor construction
Dongbei
20
Controlled by China
Development Bank and
Liaoning SASAC
Invest in equipment manufacturing in
northeast China
Strategic Industry
Venture Capital
9.2
NDRC, local governments
and private invest funds.
Support for medium and small
enterprises in rising strategic
industries including new energy,
integrated circuit, etc
National High-tech
Industrial Projects
(including 54 [parks and
30 bases)
Taxation advantages and
low interests loan.
NDRC and MoST
Transform high technology to applied
industries including CMI.
Electronic Information
Industry Development
3.9 bn— central
government, >200 bn—
local governments.
(1986-2005)
MITT and local
governments
Electronic information industry
technology progress and
transformation.
Technology
Transformation
21.7 bn (783 items, 29
CMI).
MIIT
Enforce tech transformation including
CMI technology development.
Innovation Fund for
Small Tech-based Firms
>1 billion every year.
MoST and local
governments
Facilitate scientific transformation and
support technological innovations of
Small Technology-based Firms.
863 (National High-tech
Research and
Development Plan)
>10 billion/year (11th
FYP, 10 high-tech areas
and 38 special projects.
MoST, GAD, SASTIND
Support high-technology research and
development.
973 (National Important
Fundamental Research
Dev Plan)
8.2 bn from 1998-2008
384 projects, 1998-2008.
MoST, GAD, SASTIND
Support important fundamental
science and technology research and
development.
Defense S&T Industry
Fundamental Research
Innovation Fund1
No exact amount
SASTIND
Promote research in advanced
industrial technology, fundamental
technology and civil-military dual use
applications
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
158
Universitas Indonesia
Defense S&T Prelim
Research and National
Security Fundamental
Research
No exact amount
SASTIND and Defense
Corporations
Fund research centers in universities
and defense research institutions to
enhance defense research
GAD Weapon
Preliminary Research
50,000 – 2 million/year
GAD
Fund universities and defense research
institutions to research weapon
projects
National Industrial Tech
Innovation and Reform
370 bn
State Council
Remove technology bottlenecks and
transfer technology to engineering and
industrialization
Table (4.1) Dana yang terkait dengan CMI
Sumber: Eric Hagt. Emerging Grand Strategy for China’s Defense Industry Reform. In Roy Kamphausen, David Lai,
Andrew Scobell, eds., The PLA at Home and Abroad: Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military, U.S.
Army War College Strategic Studies Institute, Carlisle, PA, June 2010, hal.549
Dalam konteks industri pertahanan, industri pertahanan mendapat manfaat
besar dari sektor teknologi dan ilmu pengetahuan sipil yang dianggap sebagai bidang
yang paling penting dalam proses CMI China dan semakin menjadi pusat perencanaan
sistem S&T China yang meliputi sejumlah besar dari program-program komersial,
sipil dan beberapa program pertahanan tertentu, yang juga didanai dan diawasi oleh
pemerintah, militer, lembaga-lembaga akademis, dan institusi-institusi perusahaan.
Program S&T nasional China mencakup 80 pusat R&D rekayasa yang tersebar di
seluruh China dalam laboratorium pertahanan dan lembaga akademis, puluhan pusat-
pusat transfer teknologi, proyek pertahanan penelitian pendahuluan dan program
transformasi teknologi, yang juga mencakup 54 taman nasional industri dan teknologi
tinggi baru, yang terdiri dari 30.000 perusahaan teknologi tinggi, yang dianggap
sebagai tulang belakang untuk perkembangan ekonomi China di masa depan. 325
Selain itu, Industri pertahanan juga mendapatkan manfaat besar dari investasi
internasional dalam sektor teknologi dimana lebih dari 8.000 perusahaan teknologi
tinggi asing yang didirikan di China pada 2007, dan lebih dari 1200 pusat R&D asing
pada tahun 2008. China mengeluarkan beberapa kebijakan perpajakan yang
menguntungkan perusahaan asing untuk berinvestasi dalam bidang teknologi tinggi
yang berbasis manufaktur, termasuk teknologi CMI.326
Pengalaman besar yang didapatkan China dalam beberapa bidang industri dan
teknologi sipil yang diterapkan dalam industri militer diantaranya adalah, industri
325
Ibid, hal.509-510 326
Ibid, hal.510
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
159
Universitas Indonesia
pertahanan China selama dekade terakhir mendapatkan manfaat besar dari kemajuan
dalam industri pembuatan kapal besar yang mengakibatkan produksi jumlah besar dari
kapal militer permukaan dan kapal di bawah permukaan seperti DDG kelas Luyang II
(Tipe 052C), Jiangkai II (Tipe 054A), PGGF kelas Houbei (Tipe 022), yang
menggunakan teknologi canggih dan dengan desain modern untuk meningkatkan
kemampuan tempur, manuver dan kinerjanya. Selain itu, PLA juga mendapatkan
manfaat besar dari kemajuan IT dalam meningkatkan kemampuan C4ISR dan
peperangan informasi, melalui hubungannya dengan empat perusahaan IT terbesar,
yaitu Huawei, Zhongxing, Datang dan Julong. Sektor industri satelit juga mengalami
perkembangan besar dan penerapan teknologi sipil penggunaan ganda terutama satelit
telekomunikasi komersial seperti satelit Ziyuan-1 dan Ziyuan-2 memiliki aplikasi
penting dalam militer. Di samping itu, China membuat beberapa keberhasilan dalam
bidang penerbangan dimana beberapa teknologi penerbangan sipil dapat diaplikasikan
dalam produksi pesawat tempur, misalnya, pengembangan pesawat tempur FC-1/JF-
17 menunjukkan manfaat yang didapatkan dari teknologi yang digunakan dalam
penerbangan komersial. Bidang industri helikopter kecil sipil juga mencerminkan
keterlibatan produk penggunaan ganda dalam produksi militer, seperti produksi
helikopter AS-365 Dauphin 2, yang berlisensi dari Perancis (Z-9C) yang digunakan
oleh PLAN untuk peran ASW dan SAR.327
Dalam bidang industri rudal, CMI memainkan peran dasar dalam kemajuan
yang dialami industri ini yang dianggap sebagai bidang yang paling maju dalam
industri pertahanan China yang terlihat melalui serangkaian rudal yang diproduksi.
Prestasi yang paling mutakhir dalam bidang ini adalah rudal balistik anti-kapal DF-
21D.
Meskipun mempunyai prestasi tersebut, CMI antara teknologi penerbangan
sipil dan pesawat militer (khususnya pesawat tempur) masih terlalu kecil dan tidak
menyediakan kesempatan untuk berbagi personil, proses produksi, bahan serta R&D.
Dalam bidang teknologi tinggi, China masih mengalami kelemahan dalam bidang ini
dikarenakan kurangnya desainer terampil, insinyur, ilmuwan, dan teknisi dalam sektor
teknologi tinggi dan microprocessor chips yang dianggap sebagai komponen yang
327
Op.cit, Bitzinger, hal.3,4
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
160
Universitas Indonesia
sangat penting dalam sistem senjata, dimana China gagal dalam beberapa percobaan
untuk memproduksi microprocessor chips dan China masih mengimpor hampir 80%
dari keperluannya terhadap microprocessor chips.328
Saat ini China melalui CMI
berharap untuk dapat mempromosikan sistem C4ISR, komponen elektronik yang
canggih, generasi berikutnya dari wireless mobile communications, sirkuit terpadu,
bimbingan presisi, dan pelacakan dan aset menargetkan, kesadaran situasional,
konektivitas, fasilitas simulasi digital, dll.329
Kompleks industri militer China
Selama tahun 1990-an, industri militer China mengalami pelemahan, dimana
BUMN mederita karena jumlah karyawan yang berlebihan, produksi senjata dengan
teknologi usang, serta isolasi dari ekonomi sipil yang dinamis, tidak teratur, dengan
kapasitas produksi tinggi tetapi tanpa hubungan dengan R&D, yang mengakibatkan
kurangnya pelanggan dan basis produk, utang yang cukup besar, tidak dapat menarik
sumber daya manusia yang dibutuhkan, tidak dikelola dengan baik, dan yang paling
buruk tidak menguntungkan.330
Pada pertengahan tahun 1990-an, BUMN China menderita dari utang yang
mencapai RMB 631 miliar yang lebih dari 14% dari PDB dan 34% dari industri
bernilai tambah dan persediaan yang tidak terjual telah mencapai nilai RMB 401
miliar (9% dari PDB) dan 22% dari nilai industri bernilai tambah. Pada tahun 1996
selama konferensi pers Kongres Rakyat Nasional, Wang Zhongyu, Menteri Ekonomi
Negara dan Komisi Perdagangan, mengatakan bahwa kerugian BUMN telah
meningkat lebih dari sepertiganya. Pada tahun 1997, dalam sebuah laporan yang
dikeluarkan oleh Bank Dunia, tercatat bahwa sekitar 50% dari industri BUMN
menderita kerugian bersih dimana tingkat persediaan yang tidak terjual diperkirakan
mencapai RMB 730 miliar atau sekitar 10% dari PDB. Bahkan, angka resmi pada
tahun 1996 menunjukkan bahwa sektor BUMN secara keseluruhan mengalami
328
Op.cit, Bitzinger, hal.4 329
Op.cit, Hagt, hal.514 330
John Frankenstein. Globalization of Defense Industries: China, The Atlantic Council, February 2003, hal.6
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
161
Universitas Indonesia
kerugian bersih mencapai RMB 79 miliar.331
Menurut direktur COSTIND, industri
pertahanan China secara keseluruhan mengakumulasi kerugian selama periode tahun
1993 sampai tahun 2001.332
Kerugian dan kegagalan industri militer China selama 20 tahun terakhir
tercermin dalam dua indikator utama, yaitu: (1) keterbelakangan teknologi dalam
banyak sistem yang diproduksi pada periode 1980-an dan 1990-an (hampir 10-20
tahun di belakang teknologi Barat), dan kepanjangan periode R&D dan produksi untuk
sebagian besar platform dan senjata buatan dalam negeri; dan (2) pembelian besar
utama sistem senjata dan teknologi dari luar negeri. Hal ini terlihat melalui pembelian
banyak sistem senjata terutama dari Rusia, termasuk berbagai kategori sistem senjata
seperti tank, artileri, rudal permukaan-ke-udara, rudal permukaan-ke-permukaan,
kapal perusak modern dengan kemampuan pertahanan udara dan anti-permukaan
canggih, kapal selam, pesawat tempur generasi ke-4, sistem pertahanan udara jangka
panjang berbasis darat, mesin jet, teknologi dan elektronika pertahanan yang
canggih.333
Hal tersebut berubah sejak akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an,
dimana China secara signifikan meningkatkan jumlah sumber daya yang mengalir
kepada industri pertahanan, dimana anggaran militer China selama dekade terakhir
mengalami peningkatan besar termasuk pengeluaran besar untuk pembelian dan
pengadaan sistem senjata baru. Peningkatan anggaran dan ketersediaan sumber daya
keuangan memungkinkan perusahaan pertahanan untuk membeli peralatan produksi
yang maju dan untuk menarik karyawan yang sangat mampu dari perguruan tinggi,
perusahaan lain, atau luar negeri.334
Dari sisi lain, pemerintah China mampu mengadopsi beberapa kebijakan baru
untuk mempromosikan kemampuan produksi industri pertahanannya melalui beberapa
langkah reformasi untuk merasionalisasi dan merampingkan sebelas grup BUMN dan
331
John Frankenstein. China’s Defense Industries: A New Course? In James C. Mulvenon, Richard H. Yang, eds.,
The People’s Liberation Army in the Information Age, RAND Corporation, Santa Monica, CA, July 1999, hal.197 332
Op.cit, hal.8 333
Op.cit, Hagt, hal.5 334
Roger Cliff, Advances Underway in China’s Defense Industries, (Testimony to the U.S.-China Economic and
Security Review Commission on March 16, 2006), RAND Corporation, Santa Monica, CA, March 2006, hal.4
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
162
Universitas Indonesia
perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik yang terkait dengannya. Hal yang paling
penting dalam reformasi ini adalah pengurangan pekerja dalam jumlah besar.
Selama dekade terkhir, industri pertahanan China mendapatkan manfaat besar
dari teknologi yang mengalami kemajuan pesat dalam perekonomian dan juga dari
peningkatan pengetahuan ilmuwan, insinyur dan manajer sipil. CMI mengakibatkan
peningkatan jumlah perusahaan di China baik yang berasal dari investasi asing
maupun yang dimiliki oleh orang China. Melalui perusahaan-perusahaan ini, China
dapat belajar beberapa hal termasuk seni produksi peralatan dan mempekerjakan
manajemen produksi modern dan teknik kontrol kualitas. Meskipun teknologi
perusahaan-perusahaan ini tidak selalu terkait dengan pertahanan tapi perusahaan-
perusahaan tersebut dianggap sebagai sumber permanen untuk pengetahuan teknis dan
keahlian manajemen yang diperlukan industri pertahanan China. Di samping itu,
China mereformasi sistem pendidikan dan cara-cara pengajaran dalam universitas
China dan sekolah teknis berdasarkan metode ilmiah, dalam rangka untuk
menciptakan ilmuwan, insinyur, dan teknisi yang semakin terlatih dan berpikiran
mandiri yang sama dengan standar Barat. Selain itu, China juga meningkatkan gaji
dan memperbaiki kondisi kerja dalam industri pertahanan supaya mampu menarik
lulusan yang berkualitas tinggi dari sekolah teknis dan universitas serta karyawan
perusahaan teknologi tinggi sipil dan warga negara China yang belajar atau bekerja di
luar negeri.335
Semua langkah-langkah tersebut dalam MIC China termasuk dalam rangka
untuk mempromosikan dan meningkatkan kemampuan industri pertahanan dan
kualitas sistem senjata yang diproduksi. Peningkatan dalam kemampuan produksi
industri pertahanan China memiliki implikasi positif terhadap modernisasi PLA
dimana peningkatan ini memungkinkan industri pertahanan China untuk lebih mampu
dalam memenuhi keperluan PLA dalam hal senjata dan teknologi, tapi pengaruh ini
tetap relatif dari bidang ke bidang lain. Aspek lain yang juga dipengaruhi dengan
meningkatnya kemampuan industri pertahanan adalah ekspor senjata, walaupun China
sampai saat ini masih pemain kecil dalam bidang ini, dimana jumlah ekspor senjata
China hanya 3% dari perdagangan senjata internasional, dengan pendapatan $US
335
Ibid, Bitzinger, hal.3
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
163
Universitas Indonesia
15.272 miliar selama periode dari tahun 2003-2010, dari ekspor senjata,336
pendapatan
ini dianggap sebagai sumber daya keuangan tambahan yang digunakan untuk
mempromosikan sektor industri militer dan tidak termasuk dalam anggaran militer
resmi China (lihat Gambar 4.6).
Gambar (4.6) Kompleks Industri Militer China
Peningkatan dalam kemampuan produksi industri pertahanan China dapat dilihat
dalam empat bidang yang mempengaruhi kemampuan proyeksi kekuatan di masa
depan, bidang-bidang ini termasuk industri pembuatan kapal, penerbangan militer,
rudal dan sektor teknologi informasi dan elektronika pertahanan.
Reformasi industri pembuatan kapal China dimulai secara bertahap sejak kebijakan
keterbukaan Deng Xiaoping. Keterlibatan industri pembuatan kapal sipil China
memungkinkan China untuk memperoleh akses ke peralatan pembuatan kapal asing,
modal, dan pengetahuan. Saat ini China adalah negara terbesar di dunia dalam bidang
336
Anup Shah. The Arms Trade is Big Business, http://www.globalissues.org/article/74/the-arms-trade-is-big-
business, diakses pada 16.Jun.2012 pukul 07.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
164
Universitas Indonesia
pembuatan kapal sejak tahun 2010. Signifikannya ekspansi China dalam bidang
industri pembuatan kapal komersial memberikan implikasi yang sangat penting dalam
modernisasi angkatan laut China, dimana kemampuan produksi dalam industri
pembuatan kapal komersial diperoleh melalui industri pembuatan kapal militer.
Industri pembuatan kapal China saat ini dapat memproduksi berbagai platform
angkatan laut yang semakin canggih dengan menggunakan metode desain modern,
teknik produksi, dan praktik manajemen.
Saat ini CSSC dan CSIC mendominasi sekitar 60%-70% dari suluruh industri
pembuatan kapal China yang komersial dan militer, CSSC memiliki lebih dari 27
galangan kapal besar (dan sejumlah galangan kapal lebih kecil yang masing-masing
mempekerjakan 1.000 sampai 3.000 pekerja), 67 pabrik peralatan kelautan, dan 37
lembaga R&D terlibat dalam penelitian, pengembangan, produksi, pengujian,
pemasaran, penjualan kapal dan berbagai macam produk maritim. Sedangkan CSIC
terdiri dari 48 perusahaan industri (termasuk sepuluh galangan kapal besar), 28
lembaga penelitian dan desain, dan 15 perusahaan pemegang saham, yang tersebar di
20 provinsi di China.337
Sedangkan sisanya dikontrol oleh entitas pembuatan kapal
lainnya yang termasuk:
Galangan kapal yang dimiliki oleh propinsi, yang sebagian besar dimiliki dan
dioperasikan oleh pemerintah Fujian, Guangzhou dan Jiangsu.
Galangan kapal yang dimiliki oleh Chinese shipping conglomerates yang
termasuk COSCO Shipyard Group, China’s Shipping Industry Company (CIC).
Galangan kapal gabungan dengan perusahaan asing yang termasuk: dua galangan
kapal Nantong-Kawasaki-COSCO (Jepang), Shanghai Edward Shipyard
(Jerman), galangan kapal Yantai Raffles (Singapura), galangan kapal Samsung-
Ningbo (Jepang).
Pabrik/galangan PLAN yang termasuk pabrik PLA (4804, 4805, 4806, 4807,
4810).
Ada juga sejumlah galangan kapal lebih kecil yang dimiliki dan dioperasikan
oleh kotamadya di berbagai propinsi.338
337
Op.cit, Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal. 113 338
Ibid., hal.115-116
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
165
Universitas Indonesia
Sejak tahun 2000 pembangunan kapal Angkatan Laut meningkat dan galangan
lebih terlibat dalam proses konstruksi Angkatan Laut. Galangan-galangan juga
meningkatkan spesialisasi dalam pembangunan platform angkatan laut canggih seperti
kelas baru kapal perusak, fregat, kapal selam dan kapal pendarat, dll (Lihat Tabel 4.2).
Shipyards Military Product
Jiangnan-Qiuxin Shipyards (Shanghai) Luyang (I,II) destroyers
Hudong-Zhonghua Shipyards
(Shanghai)
New 054-class frigate, Jiangwei and Jianghu frigate upgrades;
auxiliary vessels, new Type 072-III amphibious, landing vessels
Xijiang Shipyard (Guangxi) Fast attack crafts
Huangpu Shipyard (Guangdong) New 054-class frigate, fast attack craft, replenishment vessels
Guangzhou Shipyards (Guangdong) Replenishment vessels
Huludao Shipyard (Liaoning) Nuclear submarines: 093 and 094 classes
Wuchang Shipyard (Wuhan/Hubei) Conventional-powered submarines: new classes and existing ones
Dalian Old Shipyard (Liaoning) Luhai destroyer and Luda destroyer upgrades, new Type 072-III
amphibious, landing vessels
Table (4.2) Galangan kapal utama yang terlibat dalam konstruksi platform PLAN
Sumber: Evan S. Medeiros, Roger Cliff, Keith Crane, James C. Mulvenon. A New Direction for China's Defense Industry, RAND
Corporation, Santa Monica, CA, 2005, hal. 124
Selama dekade terakhir, galangan kapal China menjadi sumber utama untuk
kapal Angkatan Laut yang diakuisisi oleh PLAN dimana jumlah kapal militer yang
diproduksi dalam galangan kapal China mencapai 114 unit selama periode dari tahun
1999-2006 (Lihat Tabel 4.3). Sedangkan melalui laporan tahunan yang dikeluarkan
oleh Departemen Pertahanan AS, dapat dilihat bahwa galangan kapal China pada
periode berikutnya melanjutkan pembangunan kapal baru yang dibagi dalam beberapa
kategori: kapal selam, fregat dan kapal perusak, kapal patrol dan kombatan pesisir,
kapal pendarat dan amfibi. Dari tahun 2006-2010 galangan kapal China memproduksi
satu kapal selam generasi kedua dari SSBN kelas JIN (Tipe 094) dan 2 SSN baru kelas
Shang (Tipe 093), 2 kapal selam SSK kelas Kilo, 5 SS kelas Yuan (Tipe 041), satu
SSBN kelas Xia (Tipe 094). Selain itu, memproduksi 9 FFG kelas Jiangkai II (Tipe
054A), 2 FFG kelas Luzhou (Tipe 051C). Di Samping itu, galangan kapal
memproduksi 4 DDG kelas Luyang II (Tipe 052C) dan 2 kelas Luzhou (Tipe 051C)
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
166
Universitas Indonesia
dan memproduksi sekitar 60 baru kerajinan rudal serangan cepat baru PGGF kelas
Houbei (Tipe 022), juga kapal rumah sakit kelas Anwei.339
Interprises Type Shipyard
Ships
built
no.
Ships Types
State-controled
interprises
Jiangnan Shipyard 7 Song SKK,Luyang DDG
Qiuxin Shipyard 8 Houbei PGGF, Houxin PTG
Hudong Shipyard 9 Jiangkai, Jiangwei FFG, Type 071LPD
Zhonghua Shipyard 7 Yuting LST
Hudong- Zhonghua Shipyards 3 Yunshu LSM
Guangzhou Shipyard international 1 Fuchi AOR
Guangzhou Hangpu Shipyard 8 Jiangkai, Jiangwei FFG, Houjian PTG
Wuhu Shipyard 9 Yunshu & Yunhai LSM
Dalian Old Shipyard 6 Luzhou & Luhai DDG,Yuting LST
Bohai Shipbuilding Heavy Industries 6 Jin SSBN, Shang SSN
Wuchang Shipyard 20 Yuan, Song, Ming SKK, Yuting LST
Zhanjiang Shipyard North 1 Yubei LCU
Shipbuilder/location unknown 5 Yubei LCU, Yuting LST, Houbei PGGF
PLA shipyards
Dinghai Naval Dockyard 3 Yubei LCU
Lushun Naval Shipyard 3 Yunshu LSM
Qingdao Naval Dockyard 5 Yunshu LSM, Yubei LCU
Foreign
shipyards
(Russian)
Krasnoye Sormovo Zadov 199 (Nizhny
Novograd)
1 Kilo (project 636) SSk
Semashpredpriyatyie (Severodvinsk) 2 Kilo (project 636) SSK
Sevemaya Verf 190 (St. Petersburg) 4 Sovremenny DDG
United Admiralty Shipyard (St.
Petersburg)
6 Kilo (project 636) SSK
* SSK: Sub Surface Killer (submarine), PGGF: Fast Attack Craft-Missile, DDG: Guided Missile Destroyer, FFG: Guided
Missile Frigate, PTG: Missile-Armed Patrol Boat, LPD: Landing Platform Dock , LST: Landing Ship Tank , LSM: Landing
Ship Medium, AOR: Auxiliary Oiler Replenishment, SSBN: Ship, Submersible, Ballistic, Nuclear (submarine) , SSN:
Submarine Ship Nuclear, LCU: Landing Craft Utility.
Table (4.3) Kapal militer yang diproduksi dalam galangan kapal China (1999-2006)
Sumber: Gabriel Collins, Michael C. Grubb. A Comprehensive Survey of China’s Dynamic Shipbuilding Industry: Commercial
Development and Strategic Implications, China Maritime Studies Institute,U.S. Naval War College, Newport, Rhode Island, August 2008,
hal.14
339
Laporan tahunan Depertemen pertahanan AS dari tahun 2007-2011. Department of Defense of the United States
of America, Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2007,
hal.3,4 / Department of Defense of the United States of America, Military Power of the People’s Republic of China:
Annual report to Congress, Washington, D.C., 2008, hal.4,5 / Department of Defense of the United States of
America, Military Power of the People’s Republic of China: Annual report to Congress, Washington, D.C., 2009,
hal.48-50
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
167
Universitas Indonesia
Kemampuan industri kapal perang China juga termasuk dalam kemampuan
untuk membangun dan melengkapi kapal Angkatan Laut dengan (1) radar dan sensor,
(2) sistem senjata seperti rudal anti kapal, torpedo anti-kapal selam, dan pertahanan
udara (baik jarak pendek dan jarak panjang), (3) integrasi dari berbagai sistem, (4)
penciptaan desain khusus yang cocok dengan sifat misi dan operasi tiap kapal,
termasuk kemampuan mengontrol kerusakan, kelayakan untuk perjalanan jauh,
fasilitas untuk kru, dan peningkatan daya tahan dalam perang.340
Sampai saat ini China
masih tergantung pada teknologi buatan luar negeri berlisensi untuk memproduksi
sistem senjata untuk kapal-kapal. China mendapatkan teknologi tersebut dari Prancis,
Itali dan Rusia sejak tahun 1990 sampai saat ini, diantaranya: senjata laut, radar, sonar,
helikopter, dan sistem rudal seperti SAM.341
Selama dekade terakhir industri pembuatan kapal telah membuat beberapa
prestasi dalam bidang teknologi angkatan laut termasuk: bahan isolasi karet yang
digunakan dalam kapal selam (Tipe 039, 091, 093, 094), rasio panjang/lebar sebesar
8,5 yang dicapai dalam fregat (Tipe 054) yang melebihi standar Barat yang hanya 8,
desain modul untuk pembuatan kapal dan pemasangan sistem senjata, keberhasilan
dalam memproduksi sistem Combined Diesel or Gas Turbines (CODOG) yang akan
memastikan kapal lebih besar untuk dilakukan, dan sistem manajemen pertempuran
yang berdasarkan pada teknologi LINK.342
Tapi dari sisi lain, perusahaan pertahanan
China sampai saat ini masih tidak memiliki kemampuan untuk membangun beberapa
sub-sistem penting untuk angkatan laut yang membatasi kemampuan warfighting
secara keseluruhan dalam kapal-kapal angkatan laut yang diproduksi China.
Peningkatan kemampuan produksi galangan China akan terus ditingkatkan dan
dilanjutkan di masa depan. Tantangan baru yang dihadapi industri kapal perang China
adalah menyelesaikan pembangunan dua kapal induk seperti Varyag dan satu atau dua
kapal induk lebih besar bertenaga nuklir pada tahun 2020, yang sudah direncanakan
dalam Proyek 089. Hasil proyek ini akan dilihat di masa depan, tetapi jika China
340
Op.cit, hal.113 341
Gabriel Collins, Michael C. Grubb. A Comprehensive Survey of China’s Dynamic Shipbuilding Industry:
Commercial Development and Strategic Implications, U.S. Naval War College, China Maritime Studies Institute,
Newport, Rhode Island, August 2008, hal.32 342
You Ji. A New Era for Chinese Naval Expansion, http://www.asianresearch.org/articles/2842.html, diakses pada
13.Jun.2012 pukul 13.15WIB
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
168
Universitas Indonesia
mampu untuk menyelesaikan proyek ini maka hal tersebut akan menjadi indikator
untuk peningkatan kemampuan kapal China yang semakin berkembang sejak dekade
terakhir.
Sektor rudal Cina secara historis merupakan salah satu bidang yang paling
bersinar dalam industri pertahanan China. Kemajuan dalam bidang ini berlanjut sejak
tahun 1980-an. Kebanyakan rudal China diproduksi oleh CASC dan CASIC, namun,
perusahaan lain termasuk AVIC I, AVIC II dan CNGC juga terlibat dalam R&D dan
produksi rudal. Karakteristik yang paling penting dan mengesankan dalam industri
rudal China adalah luasnya keragaman produk yang diproduksi. Perusahaan di CASC,
CASIC, AVIC I, AVIC II, dan CNGC memproduksi berbagai jenis rudal balistik,
ASCM, SAM, AAM, LACM, dan rudal serangan darat presisi. Rudal balistik
termasuk beberapa jenis baru yang memilki jangkauan cukup jauh seperti DF-21, DF-
21A, DF-31, DF-31A, B611, JL-1 dan yang paling mutakhir JL-2 yang diluncurkan
dari kapal selam Jin dengan jangkauan mencapai jarak 8000km. ASCM diantaranya
membuat YJ-6, YJ-62, YJ-1/YJ-81, YJ-2/YJ-82. Rudal SAM juga termasuk beberapa
jenis yang diproduksi, seperti DK-9C, HQ-7A, HQ-9, KS-1, LY-60, QW-1, QW-2,
QW-3. AAM termasuk beberapa jenis saja, seperti PL-5E, PL-8, PL-9, PL-11, SD-
10/PL-12, TY-90.343
Saat ini, banyak sistem yang diproduksi cukup modern dan sama dengan yang
digunakan oleh AS dan militer lainnya. Terdapat dua rudal yang mungkin paling
signifikan dalam rudal China, yang pertama Short-Range Ballistic Missile (SRBM)
yang menyediakan kemampuan yang sangat berguna dalam kebutuhan sebagai fungsi
penangkalan, pemaksaan dan warfighting yang terkait dengan Taiwan, 344
yang kedua
adalah rudal balistik anti-kapal induk (DF-21D) yang dianggap sangat strategis yang
mungkin mengakhiri keunggulan maritim angkatan laut AS di Asia Timur dan di
Pasifik.
Bagian lain dari industri pertahanan China yang mencerminkan peningkatan
kemampuan produksi adalah sektor teknologi informasi, walaupun bidang ini bukan
bagian resmi dari MIC China, tapi bidang ini merupakan produsen peralatan militer
343
Op.cit., Medeiros, A New Direction for China's Defense Industry, hal.80, 85, 91, 92 344
Ibid., hal.77
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
169
Universitas Indonesia
yang paling inovatif dan paling aktif secara ekonomis untuk PLA. Kemampuan bidang
IT China untuk akses ke teknologi tinggi, tenaga kerja, modal, dan teknologi asing
memungkinkan China untuk menyediakan peralatan dan teknologi yang diperlukan
PLA, khususnya kebutuhan PLA untuk meningkatkan kemampuan C4ISR.
Pertumbuhan China sebagai pasar yang tumbuhnya paling cepat, memberikan manfaat
besar untuk mengakuisisi peralatan IT dan mempromosikan posisinya sebagai
lokakarya IT global, hal ini menjadi sangat beguna untuk militer China yang
mendapatkan manfaat besar dari bidang teknologi informasi secara tidak langsung.345
Berbeda dengan bidang sebelumnya, industri penerbangan pertahanan
membuat kemajuan relatif, dan mengalami kegagalan selama 20 tahun terakhir. Sektor
ini masih bergantung pada teknologi asing meskipun dana yang besar dan usaha yang
diinvestasikan untuk mempromosikan teknologi dan R&D, walaupun ini semua tidak
efisien khususnya untuk memproduksi pesawat tempur. Dalam beberapa tahun
terakhir, tanda-tanda kemajuan telah mulai muncul dalam industri ini melalui produksi
beberapa jenis pesawat tempur generasi ke-4, termasuk JH-7, J-10, J-11B, J-15 dan
yang paling mutakhir pesawat tempur siluman generasi ke-5 J-20, meskipun dengan
ketergantungan besar pada sumber asing terutama dalam hal desain. Selain itu bidang
penerbangan China masih menghadapi hambatan teknologi yang sangat besar,
terutama dalam hal mesin, dimana sebagian pesawat tempur J-10 dan J-11B (versi
China Su-27 di bawah lisensi co-produksi) dipasang dengan mesin Rusia, hal ini akan
sama dengan J-20, ketika China tetap belum mampu untuk mengakhiri ketergantungan
pada impor mesin untuk menjalankan pesawat tempur modern yang dihasilkan.
Dengan demikian, keberhasilan dalam proses R&D penerbangan telah dapat
menghasilkan J-20, walaupun dalam proses produksinya masih mengalami banyak
hambatan dan tantangan.
Secara singkat industri pertahanan China sekarang memiliki potensi untuk
menjadi lebih kompetitif dalam beberapa bidang jika dihadapkan dengan industri
pertahanan negara maju pada tahun-tahun yang akan datang, dan dapat mengurangi
kesenjangan dengan Barat dalam bidang teknologi dan elektronika melalui
pemfokusan pada promosi R&D khususnya dalam beberapa sektor industri pertahanan
345
Ibid., hal.256
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
170
Universitas Indonesia
yang masih memiliki kelemahan secara historis terutama dalam bidang penerbangan
militer.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
171 Universitas Indonesia
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Selama dua dekade terakhir China mampu untuk membangun angkatan lautnya
dan mampu untuk mengatasi jumlah kelemahan yang dihadapi terutama dalam hal
proyeksi kekuatan dan mobilitas. Dalam rangka ini China melangkah beberapa
langkah signifikan dalam mempromosi kemampuan proyeksi kekuatannya khususnya
dengan memperoleh sistem pertahanan udara dan sistem pertahanan anti-kapal
canggih, dan sistem senjata angkatan laut canggih. Mengakuisisinya China untuk
beberapa sistem senjata baru seperti kapal selam, kapal induk, kapal perusak, kapal
fregat, kerajinan patroli, kapal amfibi, kapal penyapu ranjau, kapal rumah sakit, dan
anti kapal rudal balistik, rudal jelajah anti-kapal, rudal jelajah serangan darat, rudal
permukaan-ke-udara, ranjau, pesawat tempur, pesawat tanpa awak UAV, sistem
C4ISR pendukung dan yang paling penting kapal induknya yang dianggap komponen
kunci untuk kemampuan Blue-water navy. Selain itu, Kita dapat melihat keberhasilan
PLAN selama beberapa tahun terakhir untuk melaksanakan operasi jauh dari perairan
teritorialnya yang mencerminkan pergeseran dalam PLAN dari kekuatan beroperasi
di perairan teritorial ke kekuatan maritim lebih berorientasi ofensif dan mampu
melaksanakan berbagai misi di kawasan regional dan jauh sampai Laut Arab.
Selain itu, keberhasilan ini dapat mencerminkan perubahan dalam doktrin dan
strategi melalui peningkatan jangkauan operasi sampai rantai pulau kedua dan melaui
strategi far-sea operations baru, dan restrukturisasi pasukan yang mampu
melaksanakan joint operation dengan reformasi sistem rekrutmen, pendidikan dan
latihan, serta peningkatan dalam kemampuan logistik dan dalam mobilitas.
Dari analisa dampak proses modernisasi dan pembangunan dalam PLAN
terhadap struktur kekuatan, kita dapat mencatat bahwa PLAN telah meningkatkan
kekuatannya secara kualitatif dan kuantitatif dengan jumlah platform yang baru dan
teknologi baru yang diakusisi. Peningkatan kualitatif dan kuantitatif PLAN, terutama
dalam jumlah kapal tempur dan peningkatan dalam jangkauan operasi selama dekade
terakhir menunjukkan secara jelas pergeseran PLAN ke status blue-water navy. Hasil
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
172
Universitas Indonesia
dari analisa dinamika persenjataan PLAN kita dapat melihat itu sangat jelas PLAN
telah terlibat dalam proses build-up bukan hanya modernisasi. Hal ini dapat dibukti
melalui peningkatan dalam jumlah sistem senjata secara kuantitatif dan mengakuisisi
beberapa sistem senjata ofensif, dan dimana PLAN menggelarkan kekuatannya di
daerah yang dapat dianggap flash point.
Transformasi dalam industri pertahanan selama dua dekade terakhir berhasil
dalam beberapa bidang terutama dalam bidang industri pembuatan kapal, industri
rudal, dan teknologi informasi, sedangkan hasilnya tetap relatif dalam bidang
penerbangan militer. Reformasi dalam bidang industri militer China memiliki dampak
signifikan terhadap proses modernisasi dimana perubahan terakhir dalam sektor
industri melibatkan peningkatan dalam kemampuan produksi yang memungkinkan
industri pertahanan untuk memenuhi beberapa aspek dari kebutuhan PLAN.
Indikator masa depan dalam indusri pertahanan China akan berlanjut
menghasilkan kemajuan –meskipun beberapa aspek kelemahan- berdasarkan pada
proses efisiensi proses CMI dan berdasarkan pertumbuhan ekonomi. Industri
pertahanan China juga akan tetap tergantung pada BUMN dan pendanaan akan terus
meningkat untuk R&D militer. Industri militer China, dalam jangka panjang, dapat
berada dalam posisi yang lebih baik untuk memberikan PLAN dengan senjata canggih
yang diperlukan, dan untuk melakukannya dengan cara yang lebih tepat daripada yang
sekarang. Sejauh mana akan keberhasilan industri militer China mencapai dalam hal
tersebut? Kita tidak dapat tahu, tapi itu jelas tergantung pada sejauh mana China siap
untuk memberikan sektor ini otonomi lebih besar. Hal ini akan lebih mempererat
hubungan industri pertahanan dengan R&D dan produksi yang terkait dengan
dinamika pasar domestik dan internasional.
Pada akhirnya, dari tesis ini, penulis melihat bahwa proses modernisasi dan
pembangunan dalam PLAN akan berlanjut dalam 20 tahun yang akan mendatang.
China akan memperkuat kemampuan PLAN untuk memenuhi kemampuannya untuk
mengatasi ancaman eksternal dan internal berkoordinasi dengan pertumbuhan
ekonomi. China juga akan melanjutkan rencananya untuk mempromosi industri
pertahanannya melaui menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat
memenuhi kebutuhan PLA dari sistem senjata, teknologi dan peralatan. Dan akan
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
173
Universitas Indonesia
melanjutkan pelaksanaan strateginya untuk membangun militer yang kuat melalui
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mempercepat pembangunan pertahanan nasional
untuk mencapai tingkat pertahanan nasional yang dibutuhkan. Dari analisa jalannya
dinamika persenjataan PLAN selama dua dekade terakhir, peneliti mencatat bahwa
PLAN mengambil jalan yang relatif lama tetapi terlihat selama beberapa tahun
terakhir efektif dimana proses modernisasi diorientasi dengan karakteristik China,
yang mendorong reformasi keseluruhan dalam menanggapi tren perubahan militer
dunia, untuk menyelesaikan tugas-tugas historis dari mekanisasi dan aplikasi
informasi teknologi, sehingga menghasilkan pembangunan dalam modernisasi militer.
SARAN
Sebagai saran, peneliti dapat menyarankan sebagai berikut:
Menganalisa bagian lain dalam Angkatan Bersenjata China dengan Model
domestic structure merupakan hal yang menarik untuk dikaji guna melihat aspek
modernisasi secara keseluruhan dalam PLA. Selain itu, penggunaan semua dimensi
(ekonomi, politik, konflik) dalam Model domestic structure dalam analisa dinamika
persenjataan PLA atau salah satu matranya, akan memberikan gamabaran lebih
komprehensif.
Peningkatan besar dalam kekuatan PLAN akan membawa dampak langsung
kepada Negara-negara di Asia Timur termasuk Indonesia, terutama ketika kita
mengtahui bahwa ada bagian dari wilayah Indonesia yang termasuk dalam rantai pulau
kedua China. Dengan demikian hasil dari tesis ini dapat menyediakan gambaran untuk
para pembuat kebijakan pertahanan Indonesia khususnya Angakatan Laut TNI dalam
evaluasi kekuatan China dan arahnya dan bahkan niat China terutama dalam sengketa
atas Laut China Selatan.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
174
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Bergsten, C. Fred, et al. (2008). China's Rise: Challenges and Opportunities. Washington, DC:
Peterson Institute for International Economics and Center for Strategic and International
Studies.
Bickford, Thomas J. (2008). Trends in Education and Training, 1924-2007: From Whampoa to
Nanjing Polytechnic. In Roy Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner (eds.), The
"People" in the PLA: Recruitment, Training, and Education in China's Military, Carlisle,
PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College.
Buzan, Barry dan Herring, Eric. (1998). The Arms Dynamic in World Politics. London: Lynne
Rienner Publishers.
Christoff, Peggy S. (2008). China's Technology Sector. Federal Research Division, Library of
Congress.
Cole, Bernard D. (2003). The PLA Navy and “Active Defense.” In Stephen J. Flanagan, Michael
E. Marti (eds.), The People’s Liberation Army and China in Transition. Washington DC:
Center for the Study of Chinese military affairs.
Collins, Gabriel dan Grubb, Michael C. (2008). A Comprehensive Survey of China’s Dynamic
Shipbuilding Industry: Commercial Development and Strategic Implications. Rhode
Islands: U.S. Naval War College, China Maritime Studies Institute.
Corbett, John F., Jr., Edward C. O'Dowd, dan David D. Chen.( 2008). “Building the Fighting
Strength: PLA Officer Accession, Education, Training, and Utilization. In Roy
Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, (eds.), The "People" in the PLA:
Recruitment, Training, and Education in China's Military. Carlisle, PA: Strategic Studies
Institute, U.S. Army War College.
Crane, Keith, et al. (2005). Modernizing China's Military: Opportunities And Constraints, Santa
Monica, CA: RAND Corporation.
Creswell, John W. (1993). Research Design: Qualitative & Quantitative Approach. London:
Sage.
Diakidis, Nikolaos. (2009). An Assessment of China’s Defense Strategy in the post-Cold War
Era: What Role for Bilateral Defense Cooperation with Russia?. Athens, Greece: Piraeus.
Domes, Jurgen. (1985). Peng Te-huai: The Man and the Image, London: C. Hurst & Company.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
175
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
Erickson, Andrew S., Lyle J. Goldstein, & William S. Murray. (2009). Chinese Mine Warfare: A
PLA Navy ‘Assassin’s Mace’ Capability. Newport, Rhode Island: China Maritime Studies
Institute,U.S. Naval War College.
Gerald, Mary C. Fitz. (2005). China’s Evolving Military Juggernaut. Dalam China’s New Great
Leap Forward: High Technology and Military Power in the Next Half-Century,
Washington DC: Hudson Institute.
Ji, You. (2002). The Evolution of China’s Maritime Combat Doctrines and Models: 1949-2001.
Singapore: Institute of Defence and Strategic Studies.
Kamphausen, Andrew Scobell, Travis Tanner, (eds.), (2008). The "People" in the PLA:
Recruitment, Training, and Education in China's Military. Carlisle, PA: Strategic Studies
Institute, U.S. Army War College.
Kamphausen, Roy; Lai, David dan Scobell, Andrew. (2010). The PLA at Home and Abroad:
Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military. Carlisle, PA: Strategic
Studies Institute, U.S. Army War College.
Lin, Christina Y. (2008). Militarisation of China’s Energy Security Policy: Defence Cooperation
and WMD Proliferation Along its String of Pearls in the Indian Ocean. Berlin: ISPSW
Institut für Strategie- Politik- Sicherheits- und Wirtschaftsberatung.
Medeiros, Evan S, et.al. 2005. A New Direction for China's Defense Industry. Santa Monica,
CA: RAND Corporation.
Mulvenon, James C dan Richard H. Yang. (1999). The People’s Liberation Army in the
Information Age. Santa Monica: RAND Corporation.
Mulvenon, James C., dan Yangon, Andrew. (2001). Seeking Truth From Facts: A Retrospective
on Chinese Military Studies in the Post-Mao Era. Santa Monica, CA: RAND
Corporation.
Mulvenon, James., dan Rebecca Samm Tyroler-Cooper. (2009). China's Defense Industry on the
Path of Reform. Washington DC.: Defense Group Incorporated.
Preeg, Ernest H. (2005). The Rapid Development of China’s Advanced Technology Industry and
Its Impact on Military Modernization. In China’s New Great Leap Forward: High
Technology and Military Power in the Next Half-Century. Washington D.C.: Hudson
Institute.
Puska, Susan M. (2010).Taming the Hydra. Trends in China's Military Logistics since 2000. In
Roy Kamphausen, Lai, David dan Scobell, Andrew. The PLA at Home and Abroad:
Assessing The Operational Capabilities Of China’s Military. Carlisle, PA: Strategic
Studies Institute, U.S. Army War College.
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
176
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
Saunders, Phillip C., (2007) Erik Quam. Future Force Structure of the Chinese Air Force. In
Roy Kamphausen, Andrew Scobell, eds., Right-Sizing the People’s Liberation Army:
Exploring the Contours of China’s Military. Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S.
Army War College.
Saunders, Phillip C., Joshua K. Wiseman. (2011). Buy, Build, or Steal: China’s Quest for
Advanced Military Aviation Technologies. China Strategic Perspectives, No. 4.
Washington, D.C.: nstitute for National Strategic Studies.
Saunders, Phillip C et.al. (2011). The Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles.
(Washington DC: Center for the Study of Chinese Military Affairs).
Shai, Aron. (2009) Sino-Israeli Relations: Current Reality and Future Prospects. Tel Aviv:
Institute for National Security Studies INSS.
Stokes, Mark. (2009) China’s Evolving Conventional Strategic Strike Capability: The anti-ship
ballistic missile challenge to U.S. maritime operations in the Western Pacific and
Beyond. Arlington: Project 2049 Institute.
Walsh, Kathleen. (2003). Foreign High-Tech R&D in China: Foreign High-Tech R&D in China:
Risks, Rewards, and Implications for US-China Relations. Washington, DC: The Henry
L. Stimson Center.
Jurnal/Report:
Bennet, David. (2010). China’s Offshore Active Defense and the People’s Liberation Army Navy,
Global Security Studies, Vol.1 l, Spring 2010.
Bitzinger, Richard A. (2004). Civil-Military Integration and Chinese Military Modernization,
Asia-Pacific Center for Security Studies, Vol.3, No. 9, December 2004.
Blasko, Dennis J. (2005). Chinese Army Modernization: An Overview. Military Review, Vol.85,
No.5, Sep.-Oct. 2005.
Brown, Harold. Joseph W. Prueher, dan Adam Segal. (2003). Chinese Military Power:
Independent Task Force Report. New York: Council on Foreign Relations.
Chang, Felix K..(2012) China's Naval Rise and the South China Sea: An Operational
Assessment, Orbis Journal. Volume 56, Issue 1
Chen, David D. (2011). 2011 PLA Military Training: Toward Greater Interoperability, China
Brief, Vol.11 January 28
Kamerling, Susanne. Frans-Paul Van Der Putten. (2011). An Overseas Naval Presence without
Overseas Bases: China’s Counter-piracy Operation in the Gulf of Aden, Journal of
Current Chinese Affairs Vol.40, No.4, April
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
177
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
Kelly, Jason. (2006). A Chinese Revolution in Military Affairs?, Yale Journal of International
Affairs, Vol. 1, No.2, Winter/Spring 2006.
Kraska, James. (2007). The Law of the sea convention: A national security success-global
strategic mobilit y during the rule of law, The George Washington International Law
Review Vol. 39
Larson, Christopher J. (2007). China's Energy Security and Its Military Modernization Efforts:
How China Plans to Dominate the World. Norfolk: Joint Forces Staff College, Joint
Advanced Warfighting School.
Li, Jiatao. 2010. Global R&D Alliances in China: Collaborations With Universities and
Research Institutes, IEEE Transactions on Engineering Management, Vol. 57, No. 1,
February
Medeiros, Evan S. (2004). Analyzing China’s Defense Industries and the Implications for
Chinese Military Modernization, (Testimony to the U.S.-China Economic and Security
Review Commission on February 6, 2004). Santa Monica: RAND Corporation.
Naughton, Barry. (2008). SASAC and Rising Corporate Power in China, China Leadership
Monitor No. 24, Spring.
Pedrozo, Stacy A. (2011). China’s Active Defense Strategy and its Regional Impact, (Statement
for First Session, 112th U.S. Congress)
Segal, Adam, Innovation, Espionage, and Chinese Technology Policy, (statement) House
Foreign Affairs Subcommittee on Oversight and Investigations, United States House of
Representatives,1st Session, 112th Congress, April 15, 2011
Tai M. Cheung. (2007). The Remaking of the Chinese Defense Industry and the Rise of the Dual-
Use Economy. San Diego: Testimony Before the US-China Economic and Security
Review Commission.
Velucci, Frederic. (2009). Recent Trends in PLA Navy Training and Education, (Testimony
before the U.S.-China Economic and Security Review Commission) “The Implications of
China’s Naval Modernization for the United States”
Dokumen:
Department of Defense of United States. (2012). Base structure report, (A Summary of DoD's
Real Property Inventory), fiscal 2012 baseline. Washington DC: United States
Government Accountability Office.
Information Office of the State Council of the People's Republic of China. China's National
Defense in 2010 (White paper), Beijing, March 2011
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
178
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
International Institute for International Studies (IISS). (2006) The Military Balance 2006.
London: Oxford University Press.
International Institute for International Studies (IISS). (2007) The Military Balance 2007.
London: Oxford University Press.
International Institute for International Studies (IISS). (2008) The Military Balance 2008.
London: Oxford University Press.
International Institute for International Studies (IISS). (2009) The Military Balance 2009.
London: Oxford University Press.
International Institute for International Studies (IISS). (2010) The Military Balance 2010.
London: Oxford University Press.
International Institute for International Studies (IISS). (2011) The Military Balance 2011.
London: Oxford University Press.
Office of Naval Intelligence ONI, (2007). China's Navy 2007. Washington, D.C.: Office of
Naval Intelligence.
Office of the Secretary of Defense. (2007). Military Power of the People’s Republic of China
2007: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense.
Office of the Secretary of Defense. (2008). Military Power of the People’s Republic of China
2008: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense.
Office of the Secretary of Defense. (2009). Military Power of the People’s Republic of China
2009: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense.
Office of the Secretary of Defense. (2010). Military Power of the People’s Republic of China
2010: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense.
Office of the Secretary of Defense. (2011). Military Power of the People’s Republic of China
2011: Annual report to Congress. Washington, D.C.: Department of Defense.
Rourke, Ronald O’ (2011) PLAN Force Structure: Submarines, Ships, and Aircraft. In Phillip C.
Saunders, et al., (ed.), The Chinese Navy: Expanding Capabilities, Evolving Roles.
Washington, D.C.: Congressional Research Service.
Rourke, Ronald O'.(2012) China Naval Modernization: Implications for U.S. Navy Capabilities:
Background and Issues for Congress. Washington, D.C.: Congressional Research
Service.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). (2011). SIPRI Yearbook 2011:
Armaments, Disarmament and International Security. London: Oxford University Press.
The National Institute for Defense Studies. (2012). NIDS China security report 2011, Japan,
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
179
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
The Office of Naval Intelligence. (2009). The People’s Liberation Army Navy: A modern navy
with Chinese characteristic. Washington, D.C.: Office of Naval Intelligence.
Wang, Shaoguang. (1999). The Military Expenditure of China, 1989-1998. In SIPRI Yearbook
1999. New York: Oxford University Press.
Artikel dan Situs Online:
Brown, Harold. Joseph W. Prueher dan Adam Segal. 2003. Chinese Military Power. New York:
Council on Foreign Relations.
Chase, Michael S. China’s Growing Naval Power, Washington, DC: Progressive Policy Institute.
Cliff, Roger. 2011. Anti-Access Measures in Chinese Defense Strategy. Santa Monica: RAND
Corporation.
Cliff, Roger. (2006). Advances Underway in China’s Defense Industries. Santa Monica: RAND
Corporation.
Evron, Yoram. (2010) China's Military Buildup in the Early Twenty-first Century: From Arms
Procurement to War-fighting Capability, Working Papers No. 218. Singapore: S. Rajaratnam
School of International Studies, December 10
Cooper, Cortez A. (2009). The PLA Navy’s “New Historic Missions”: Expanding Capabilities
for a Re-emergent Maritime Power. Santa Monica: RAND Corporation.
Frankenstein, John. (2003). Globalization of Defense Industries: China. The Atlantic Council.
Les Etats-Unis inquiets du développement de la capacité nucléaire chinoise. In Le Monde, 25
May 2007
Lewis, James A.(2011). Does China’s New J-20 Stealth Fighter Have U.S. Technology?
Washington, D.C.: Center for Strategic and International Studies.
Nødskov, Kim. (2008) Aircraft Carriers: China´s way to Great Power Status? Copenhagen:
China Studies, Institute for Strategy, Royal Danish Defence College.
Richaradcson, Michael. (2008). China’s naval power ambition shapes up. Institute of Southeast
Asian Studies.
Richardson, Michael.(2010). China’s network of places, not bases, Straits Times Newspaper, 16
August.
Ryou, Hayoun. (2009). Chinese Aircraft Carrier Program: Blue water navy on the way. (New
Delhi: Institute of Peace and Conflict Studies).
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
180
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
Selth, Andrew. (2007). Chinese Military Bases in Burma: The Explosion of a Myth, Regional
Outlook Paper No.10. Australia: Griffith Asia Institute.
Wong, Edward. (2010). Chinese Military Seeks to Extend Its Naval Power, New York Times. ,
23.April
Background Note: South Korea, http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2800.htm, 16.6.2012
“Blue Water” capability,
http://www.democraticunderground.com/discuss/duboard.php?az=view_all&address=364
x2989581, 6. 11.2011
Blanchard, Ben, China defense budget to stir regional disquiet,
http://www.marietta.edu/News/newspdfs/ZTR-110409.pdf , 5. 11.2011
Blasko, Dennis. Chinese military logistics, http://www.asianresearch.org/articles/2354.html,
Bussert, James. Catamarans Glide Through Chinese Waters,
http://www.afcea.org/signal/articles/templates/Signal_Article_Template.asp?articleid=14
33&zoneid=222, 20.5.2012
CAF Invests in Thailand's Largest Port, http://www.china-asean-fund.com/news.php, 28.4.2012
Carrier Air Wing - People's Liberation Army Naval Air Force,
http://aircraft.zurf.info/article/carrier-air-wing-peoples-liberation-army-naval-air-force,
25.5.2012
Chengdu J-14 (Jianjiji-14 Fighter aircraft 14) / F-14,
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/j-14.htm, 13.5.2012
China CWE inaugurates dredging work for Karachi Container Port Project,
http://pk2.mofcom.gov.cn/aarticle/chinanews/200904/20090406186396.html, 28.4.2012
China Builds A Better Minehunter, http://rpdefense.over-blog.com/article-china-builds-a-better-
minehunter-86899326.html, 20.5.2012
China National Nuclear Corporation, http://www.fas.org/nuke/guide/china/contractor/cnnc.htm,
17.6.2012
China makes 90% of its own weapons: Russian news report,
http://www.wantchinatimes.com/news-subclass-
cnt.aspx?cid=1101&MainCatID=&id=20120206000022, 7.5.2012
China South Industries Group Corp. (CSGC), http://www.china-defense-mashup.com/defense-
manufactuers-data/china-south-industries-group-corp-csgc, 17.6.2012
China North Industries Group (NORINCO (G)),
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/norinco.htm, 17.6.2012
China weapons imports (Excel sheet), www.sipri.org/contents/armstrad/output_tupes_TIV.html.,
5.5.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
181
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
China's Leader Hu Jintao Tells Chinese Navy To Prepare For War,
http://www.thefloridanewsjournal.com/2011/12/07/chinas-leader-hu-jintao-tells-chinese-
navy-prepare-war , 6.11.2011
China’s first aircraft carrier starts second trial, http://maritimesecurity.asia/free-2/maritime-
security-asia/chinas-first-aircraft-carrier-starts-second-trial/, 14.5.2012
China’s first aircraft carrier starts 2nd trial,
http://www.manilatimes.net/index.php/news/world/12229-chinas-first-aircraft-carrier-
starts-2nd-trial, 14.5.2012
China's Defense Budget/Growth,
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/budget.htm, 3.5.2012China National
Nuclear Corporation (CNNC), http://www.nti.org/facilities/707/, 17.6.2012
China’s Military Modernization: Preparing for ‘Informatized’ Warfare,
http://www.c3sindia.org/military/1696, 20.3.2012
China's military chief Jiang Zemin urges modernisation of weapons arsenal,
http://www.prisonplanet.com/articles/august2004/310804weaponsarsenal.htm, 21.3.2012
China’s New Stealth Fighter May Use U.S. Technology,
http://chinadigitaltimes.net/2011/01/chinas-new-stealth-fighter-may-use-u-s-technology/,
13.5.2012
China's Three-Point Naval Strategy,
http://www.iiss.org/EasySiteWeb/getresource.axd?AssetID=48372&type=full&servicety
pe, 22.4.2012
Chinese fast developing advanced submarines,
http://www.taipeitimes.com/News/editorials/archives/2006/12/06/2003339341,
21.5.2012
Chinese naval base in the Maldives poses a greater threat to India,
http://cautionindia.blogspot.com/2011/01/chinese-naval-base-in-maldives-pose.html,
27.4.2012
Chinese Nuclear Doctrine, http://www.idsa-india.org/an-mar00-2.html, 4.4.2012
Chinese nuclear submarine base,
http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/china/1917167/Chinese-nuclear-submarine-
base.html , 24.4.2012
Chang, Andrei. Analysis: China's air-sea buildup,
http://www.spacewar.com/reports/Analysis_Chinas_air-sea_buildup_999.html, 25.4.2012
Civil-military integration and Chinese military modernization,
http://www.asianresearch.org/articles/2429.html, 17.6.2012
C. S. Kuppuswamy. China-Pakistan-Myanmar: The triangular relationship needs careful watch,
http://www.southasiaanalysis.org/%5Cpapers5%5Cpaper401.html, 27.4.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
182
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
Evolution of China's military doctrine/strategy,
http://www.chinahistoryforum.com/index.php?/topic/9927-evolution-of-chinas-military-
doctrinestrategy/ 1.4.2012
Dean Cheng. China May Gain Base in Seychelles, http://blog.heritage.org/2011/12/23/china-
may-gain-base-in-seychelles/, 30.4.2012
Doctrine Overview, http://www.fas.org/nuke/guide/china/doctrine/overview.htm 3.4.2012
Government Structure and Ownership: Nuclear Power in China Appendix 1, http://www.world-
nuclear.org/info/inf63ai_chinanuclearstructure.html. 17.6.2012
Gwadar Port, http://www.cssexam.com/archive/index.php/t-2737.html, 28.4.2012
H-6 Variants, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/h-6-variant.htm, 24.5.2012
Hangzhou Type 956 Sov-Sovremenny,
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/haizhou.htm, 16.5.2012
How much deterrent of Chinese 095 nuclear submarine,
http://wuxinghongqi.blogspot.com/2010/04/how-much-deterrent-of-chinese-095.html,
21.5.2012
Introduction of CETC International, http://www.bestcetc.com/introduction-of-cetc-
international.html, 17.6.2012
Jian-10 Multirole Fighter Aircraft, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j10.asp,
24.5.2012
Jian-8II Interceptor Fighter, http://www.sinodefence.com/airforce/fighter/j8ii.asp, 24.5.2012
John Konrad. China Overtakes Korea As World’s Largest Shipbuilders,
http://gcaptain.com/china-overtakes-korea-as-worlds-largest-shipbuilders/?20802,
3.6.2012
Kostecka, Daniel J. From the sea: PLA Doctrine and the employment of sea-based airpower,
http://findarticles.com/p/articles/mi_m0JIW/is_3_64/ai_n57792192/pg_5/, 16.6.2012
Kostecka, Daniel J. Hambantota, Chittagong, and the Maldives – Unlikely Pearls for the Chinese
Navy,
http://www.jamestown.org/programs/chinabrief/single/?cHash=a82d537697&tx_ttnews%5Btt_n
ews%5D=37196,24.4.2012
Krishnan, Ananth. China offers to develop Chittagong port,
http://www.thehindu.com/news/international/article245961.ece, 27.4.2012
Land Power, http://www.globalsecurity.org/military/ops/land.ht, 1.4.2012
Laugher of the Day: Myanmar: Washington’s geopolitics and the Straits of Malacca,
http://www.eaglespeak.us/2007/11/laugher-of-day-myanmar-washingtons.html,
28.4.2012
Leaked cable shows fragility of EU arms ban on China, http://euobserver.com/884/32658 ,
11.5.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
183
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
, Ni. Sea Power and China’s Development, The Liberation Daily, 17 April 2005,
http://www.cc.org.cn/newcc/browwenzhang.php?articleid=3921, 7.4.2012
Lingshui Air Base, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/lingshui.htm, 25.4.2012
London: China’s latest 096 nuclear submarine trials performance has been very excellent!,
http://www.9abc.net/index.php/archives/9375, ,21.5..2012
Lwin, Min. Burma’s Navy Suffers Strategic Losses,
http://www2.irrawaddy.org/article.php?art_id=12285, 27.4.2012
Mandip Singh. The Proposed PLA Naval Base in Seychelles and India’s Options,
http://www.idsa.in/taxonomy/term/1334, 30.4.2012
McInerney, Thomas. 'Stealth' Chinese Fighter Jet Photos No Accident,
http://www.foxnews.com/opinion/2011/01/06/stealth-chinese-fighter-jet-photos-
accident/, 13.5.2012
Ming Type 035, http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ship/row/plan/ming.htm, 22.5.2012
Mingwen, Zhao. Deepened Strategic Partnership of Coordination between China and Russia,
http://www.ciis.org.cn/english/2011-08/12/content_4404233.htm, 7.5.2012
Neff, Robert. Is China’s Fabled “String of Pearls” Becoming a Reality?,
http://www.rjkoehler.com/2010/01/31/is-chinas-fabled-string-of-pearls-becoming-a-
reality/, 26.4.2012
New Outline of Military Training and Evaluation promulgated, http://china-
defense.blogspot.com/2008/07/new-outline-of-military-training-and.html 20.4.2012
New Generation Corvettes of Chinese Navy - the 056 Class Frigates,
http://www.ideamarketers.com/?056_Frigates&articleid=2291466, 18.5.2012
Novosti, Ria. MiG denies stealth technology transfer to China for J-20 fighter,
http://en.rian.ru/mlitary_news/20110826/166209279.html, 13.5.2012
Observing the 3rd Yuan Class Submarine,
http://www.informationdissemination.net/2008/05/observing-3rd-yuan-class-
submarine.html, 22.5.2012
Pakistan turns to China for naval base, http://www.ft.com/intl/cms/s/0/3914bd36-8467-11e0-
afcb-00144feabdc0.html#axzz1tKOWVx7o, 28.4.2012
Paul Cornish. Chinese Cyber Espionage: Confrontation or Co-operation?, A Cityforum
Discussion Paper, April 2012, hal.7
http://www.china-threat.com/corporate-tech-stories.html, 14.5.2012
Perubahan militer dengan karakteristik China, http://arabic.china.org.cn/arabic/164503.htm
13.4.2012 (dari bahasa Arab)
PDB China, http://www.stats.gov.cn/english/statisticaldata/Quarterlydata/, 3.5.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
184
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
People's Liberation Navy – History, http://www.globalsecurity.org/military/world/china/plan-
history.htm, 22.3.2012
Plowright, Kerry. 2008. People’s Liberation Army Navy ships (Fact sheet), Time of Flight.
Premier Zhu Rongji's Explanation of 10th Five-Year Plan Drafting, http://www.china.org.cn/e-
15/15-3-g/15-3-g-1.htm, 5.11. 2011
PLA Navy opens Remote medical station in South China Sea, http://www.china-defense-
mashup.com/pla-navy-opens-remote-medical-station-in-south-china-sea.html,
30.4.4.2012
PLA’s military training from the overall conditions of mechanization to information technology
change, http://www.9abc.net/index.php/archives/33797 19.4.2012
PLAN modern modern guided missile frigates (Jiangkai I& II),
http://www.jeffhead.com/TYPE054A/index.htm, 17.5.2012
President Hu Jintao Joins Discussions With PLA Delegation,
http://www.bjreview.com.cn/special/2012-03/13/content_438189.htm 21.3.2012
Project 956/EM Sovremenny Class Missile Destroyer,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/sovremenny.asp, 16.5.2012
Ramachandran, Sudha. US up in arms over Sino-Israel ties,
http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/FL21Ak01.html, 9.5.2012
Roy, Rahul. Naval base at Gwadar a potential game changer, http://www.iiss.org/whats-
new/iiss-experts-commentary/naval-base-at-gwadar-a-potential-game-changer/,
28.4.2012
Russia’s Renewed Arms Sale to China, http://www.asian-defence.net/2011/02/russias-renewed-
arms-sale-to-china.html, 7.5.2012
Shah, Anup. The Arms Trade is Big Business, http://www.globalissues.org/article/74/the-arms-
trade-is-big-business, 12.6.2012
Shi Lang (83) Aircraft Carrier, http://www.militaryfactory.com/ships/detail.asp?ship_id=Shi-
Lang-83, 14.5.2012
State Asset Supervision and Administration Commission (SASAC),
https://www.uschina.org/public/china/govstructure/govstructure_part6/sasac.html,
8.6.2012
Submarines, http://cnair.top81.cn/han_xia_kilo_song.htm, 22.5.2012
Sukhoi Su-30MK2, http://www.aviamarket.org/reviews/military-aircraft/414-su-30mk2-
multirole-fighter.html, 15.6.2012
(http://www.pcmag.com/encyclopedia_term/0,1237,t=technology+imperative&i=64252,00.asp,
3.6.2012)
The PLA Navy, http://www.chinadaily.com.cn/60th/2009-08/26/content_8619516.htm,
22.3.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
185
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm,
17.5.2012
Type 039G/G1 (Song Class) Diesel-Electric Submarine,
http://www.sinodefence.com/navy/sub/type039song.asp, 7.5.2012
Type 093 (Shang Class) Nuclear-Powered Attack Submarine,
http://www.sinodefence.com/navy/sub/type093shang.asp, 21.5.2012
Type 094 (Jin Class) Nuclear-Powered Missile Submarine,
http://www.sinodefence.com/navy/sub/type094jin.asp, 20.5.2012
Type 022 (Houbei Class) Fast Attack Missile Craft,
http://www.sinodefence.com/navy/littoral/type022.asp, 20.5.2012
Type 081 (Wochi Class) Coastal Minesweeper,
http://www.globalmil.com/Military/Navy/China/Mine_Warfare/2010/0226/152.html,
20.5.2012
Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD),
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, 19.5.2012
Type 071 Yuzhao class Amphibious Transport Dock (LPD),
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/yuzhao.htm, 19.5.2012
Type 081 Landing Helicopter Dock (LHD) Amphibious Assault Ships,
http://chinesemilitaryreview.blogspot.com/2012/01/type-081-landing-helicopter-dock-
lhd.html, 19.5.2012
Type 051C / Luzhou Class Guided Missile Destroyers, China, http://www.naval-
technology.com/projects/type051cluzhoclassgu/, 16.5.2012
Type 051C (Luzhou Class) Missile Destroyer,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051c_luzhou.asp, 9.5.2012
The rising sea dragon in Asia - 2012 update, http://www.jeffhead.com/redseadragon/2012.htm,
16.5.2012
Type 053H2G (Jiangwei-I Class) Missile Frigate,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/type053h2g-jiangwei.asp, 17.5.2012
Type 052 (Luhu Class) Missile Destroyer,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052_luhu.asp, 16.5.2012
Type 052 Luhai-class / Luyang-class Multirole Destroyer,
http://www.globalsecurity.org/military/world/china/luhai.htm, 16.5.2012
Type 051B (Luhai Class) Missile Destroyer,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/type051b_luhai.asp, 16.5.2012
Type 052C (Luyang-II Class) Missile Destroyer,
http://www.sinodefence.com/navy/surface/type052c_luyang2.asp, 16.5.2012
Type 035 (Ming Class) Diesel-Electric Submarine,
http://www.sinodefence.com/navy/sub/type035ming.asp, 8.5.2012
U.S. surprise: Qin China has come up with 097-class nuclear submarine,
http://www.9abc.net/index.php/archives/1903, 21.5.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012
186
Universitas Indonesia
“Lanjutan”
US satellite snaps China's first aircraft carrier at sea,
http://www.guardian.co.uk/world/2011/dec/15/us-satellite-china-aircraft-carrier,
14.5.2012
United Daily News: The lost military soul,
http://focustaiwan.tw/ShowNews/WebNews_Detail.aspx?ID=201102110009&Type=aOP
N, 13.5.2012
VARYAG transformaition into an operational PLAN aircraft carrier,
http://www.freewebs.com/jeffhead/redseadragon/varyagtransform.htm, 14.5.2012
What makes a Blue Water Navy?, http://www.defencetalk.com/forums/navy-maritime/what-
makes-blue-water-navy-10864/, 15.6.2012
World Navies Today: Chinese Fleet Support & General Logistics Auxiliaries,
http://www.hazegray.org/worldnav/china/aux_flt.htm, 18.5.2012
You Ji. A New Era for Chinese Naval Expansion,
http://www.asianresearch.org/articles/2842.html, 13.6.2012
Zhai, Qiang. 1959: Preventing Peaceful Evolution,
http://www.chinaheritagequarterly.org/features.php?searchterm=018_1959preventingpea
ce.inc&issue=018, 7.4.2012
Dinamika..., Murad F. Alhalayqah, FISIP UI, 2012