Post on 10-Feb-2017
PEMBINAAN KINERJA
Kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor , yang bisa
dogolongkan tiga kelompok yaitu :
Kelompok Kompetensi Individu
Kelompok Dukungan Organisasi
Evektivitas dan Dukungan manajemen
Kompetensi seseorang
Dipengaruhi kemempuan dan ketrampilan kerjanya, serta motivasi dan
etos kerja.
Kemampuan dan ketrampilan kerja seseorang,
Dipengaruhi oleh kebugaran fisiknya, latar belakang pendidikan,
akumulasi pelatihan dan pengalaman kerjanya
Kinerja Pekerja dapat ditingkatkan,
Bila Manajemen mampu menerapkan kepemimpinan yang efektif.
Melakukan koordinasi dan membangun tim kerja, pilihan teknologi tepat
guna, Kenyamanan lingkungan kerja, hak dan kewajiban pekerja,
kewenanangan dan kewajiban pengusaha, serta perlindungan pekerja.
I. MENINGKATKAN KEBUGARAN DAN KESEHATAN PEKERJA
1. Tingkat Upah rendah.Upah sebagai Komponen utama penghasilan setiap pekerja
mempunyai pengaruh besar terhadap gizi dan kualitas kesehatan
pekerja dan keluarganya.
Dengan pengupahan yang lebih baik, pekerja dapat memenuhi
kecukupan gizi yang sehat dan kondisi tempat tinggal yang sehat
juga.
2. Sistem Kerja Melelahkan
Untuk memelihara kebugaran dan mempertahankan
kebugaran jasmani kerja, pemerintah telah mengatur dua
alternatif waktu kerja yaitu :
Pertama, 8 jam kerja satu hari, atau 40 jam kerja dalam 5 hari
menggu.
Kedua, 7 jam satu hari, atau 40 jam 6 hari dalam satu menggu
Bila pekerja diminta masuk pada hari libur maka harus dihitung
sebagai kerja lembur, dengan upah yang berbeda.
3. Kualitas Lingkungan Kerja
Kualitas Lingkungan kerja yang nyaman dan sehat, sengat
mempengaruhi kesegaran dan semangat kerja karyawan.
Sebaliknya Bila lingkungan kerja yang tidak nyaman, seperti :
Cahaya silau, udara tidak bersih karena terkontaminasi bahan kimia,
akan membuat pekerja terasa lemah.
4. Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat pada dasarnya dapat diwujudkan melalui dua
perilaku yaitu : perilaku memanfaatkan waktu, dan Perilaku
memanfaatkan penghasilan.
Perilaku memanfaatkan waktu :
Waktu adalah aset dan kesempatan yang sangat berharga. Karena
waktu tidak dapat disimpan dan cepat berlalu, dan tidak mungkin lagi
dimanfaatkan besok atau lain waktu. Bila banyak waktu tidak
dimanfaatkan dan banyak waktu yang terbuang, akibatnya dalam
pekerjaan cepat lelah atau mengalami sakit.
Olehkarena itu Manajemen perlu membiasakan para pekerja
melakukan tugasnya berdasarkan satu rencana kerja yang jelas.
Sehingga setiap pekerja tidak perlu merasa terburu-buru , frustasi dan
kecewa yang berdampak negatif kepada kesehatan fisik dan kejiwaan
Perilaku Manfaatkan Penghasilan :
Menggunakan penggasilan yang umumnya terbatas, untuk memnuhi
kebutuhan prioritas.
Penghasilan setiap pekerja selalu dianggap tidak cukup, karena
kebutuhan manusia terus berkembang dan meningkat. Bila
pendapatan bulan ini meningkat , kebutuhan yang lebih besar
muncul.
Maka dari itu dalam memanfaatkan penghasilan, setiap pekerja
harus mengalokasikan dan untuk kebutuhan makanan yang bergizi
dan sehat .
II. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah. lebih dari 50 %
angkatan kerja pada tahu 2008 berpendidikan maksimum sekolah
dasar. Walaupun sudah mulai banyak lulusan SLTP/SLTA , maka
kompetensi kerja mereka masih rendah. Sistem pendidikan selama
ini lebih menekankan menghafal, pengetahuan dari pada kemampuan
analisa dan aplikasi maka akibatnya sulit untuk menerapkan ilmu
yang mereka pelajari dalam dunia kerja.
2. Pelatihan
Pelatihan merupakan investasi SDM untuk meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan kerja. Dan dapat meningkatkan kinerja pekerja.
Program pelatihan sangat dibutuhkan untuk melengkapi atau
kompensasi atas rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kualitas
rendahnya pendidikan.
Tetapi para pengusaha banyak yang enggan mengeluarkan biaya untuk
pendidikan karena sangat mahal. Pengusaha khawatir para pekerja
bila sudah mahir akan dibajak perusahaan lain. atau hengkang dari
perusahaan.
III. MEMBANGUN MOTIVASI DAN ETOS KERJA PRIBADI
Motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan sungguh-
sungguh dipengaruhi oleh latar belakangnya, sikap pribadinya dan
harapan-harapanya.
Kadar Motivasi seseorang sangat tergantung pada dua hal :
Pandangan seseorang atas makna atau arti suatu pekerjaan
atau pekerjaan tertentu.
Rangsangan dari luar yang membuat seseorang tertarik atau
bersedia melakukan pekerjaan tertentu.
Etos Kerja dapat digolongkan pada 7 tahapan yang memandang
pekerjaan sebagai :
1.Pekerjaan sebagai sumber penghasilan, Tujuan utama orang
bekerja adalah untuk memper oleh penghasilan. Oleh sebab itu setiap
pekerja harus memelihara sikap kerja.
Terus menerus meningkatkan kinerja supaya perusahaan dapat
memberikan imbalan yang sebanding.Ikut mengupayakan kemajuan perusahaan supaya dapat bertahan,
berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain.
2. Pekerjaan sebagai Kebutuhan Hidup.
Semua orang sangat membuthkan pekerjaan, bukan saja sebagai
sumber penghasilan akan tetapi juga sebagai harga diri. Banyak
mantan pejabat yang tiba-tiba tidak mempunyai pekerjaan karena
pensiun, merasa tidak mempunyai kewenangan, kesibukan dan makna
hidup. Sering merasa frustasi dan sakit-sakitan.
Maka dari itu orang yang telah memiliki pekerjaan, disektor formal
maupun informal, perlu memelihara sikap kerja, selalu mensyukuri dan
menekuni pekerjaan tersebut, melakukanya penuh dengan tanggung
jawab.
3. Pekerjaan sebagai sarana peningkatan Kompentensi
Perusahaan juga tempat untuk meningkatkan kompetensi kerja yaitu
dengan memperkaya pengalaman kerja. Meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan kerja, serta membangun sikap dan etos kerja.
Dengan demikian, pekerja yang menyadari pekerjaan sebagai
tempat atau sarana meningkatkan kompetensi akan termotivasi
untuk terus belajar dari pengalaman dan lingkungan kerja sehingga
mampu meningkatkan kinerja.
4. Pekerjaan Sebagai Tempat Membangun Karier
Pekerjaan juga sebagai sarana untuk mencapai kemajuan atau promosi
dalam jabatan dan. Dan karier dibidang yang mereka tekuni.
Oleh kerena itu dalam membangun karier diperusahaan tempat kerja, setiap
pekerja harus memelihara sikap kerja :
Memehami dan berusaha memenuhi syarat jabatan-jabatan pilihan
Menunjukan keunggulan dalam kompetensi kerja dan kinerja sesuai
dengan jabatan
Membangun kerja sama dengan atasan, teman kerja, mitra kerja dll
Memelihara Kelangungan masa kerja ( senioritas ) di bidang pekerjaan.
5. Aktualisasi Diri Melalui Pekerjaan
Aktualisasi diri adalah, pernyataan keberhasilan atau keunggulan
kinerja dalam profesi tertentu. Keunggulan tersebut dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk antara lain :
Mencapai kinerja unggul atau sangat tinggi dalam jabatan yang
diemban
Temuan baru yang bermanfaat bagi organisasi/ perusahaan
Mencapai puncak karier dalam organisasi.
6. Bekerja sebagai Ibadah
Pekerja akan termotivasi meningkatkan kinerjanya bila dia
mempunyai kesadaran dan pemahaman bahwa melalui pekerjan itu
dia sekaligus melakukan ibadah. Yaitu dengan melanyani
kepentingan Individu, keluarga, masyarakat.
7. Bekerja sebagai Panggilan dan Amanah
Setiap Orang yang percaya sebagai Turunan Adam dan Hawa,
mendapat amanah dari tuhan untuk mengolah dan memelihara
seluruh ciptaan Tuhan, untuk kesejahteraan Umatnya.
IV DUKUNGAN ORGANISASI
Struktur Organisasi dan pembagian kerja yang jelas
Penyediaan sarana peralatan kerja
Kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan sehat
Kondisi dan syarat kerja yang kondosif
Hubungan Industrial
Perlindungan hak-hak pekerja.
V. PERANAN MANAJEMEN
Menumbuhkan kesadaran pekerja untuk membangun etos kerja
pribadi.
Menjamin kepastian kelangsungan kerja
Memberikan Imbalan yang adil
Meningkatkan kompetensi pekerja
Menyusun sistem dan jalur Pengembangan karier
Mendorong setiap pekerja menyatakan aktualisasi dirinya.
Menunjukan Keteladanan dalam etos kerja.