Post on 12-Apr-2018
ENVIAGRO
Volume 2. April2008'Nomor 1
rssN 1978-1644
PENAI\GGUNG JAWABIwan Setiawan (-2010)
KETUA EDITOR (CHIEF EDITOR)Eries Dyah Mustikarini (-2010)
DE\ryAN EDITOR (EDITOMAL BOAND MEMBERETri Lestari (-2010), Nyayu Siti Khodijah (-2010), Dini Wulansari (-2010),
Ratna Santi (-2010), Fournita Agustina (-2010), Maera Zasari (-2010), Riwan Kusmiadi (-2010)
EDITOR TEKMK (MANAGIN G E D I TA RS'Wahyu Adi (-2010)
BE NDAHARA (B trSI/VE'.!'y MANAG ER)Evahelda (-2010)
IKLAI\ (ADVERTISEMENqZulfakar (-2010)
PENERtsIT (PUBLISHER)Universitas Bangka Belitung Press )
(Bangkn Belitung University Pres s)
AMAT EDITOR (EDITORIAL ADDRESS)Program Studi Agroteknologi,
Fakultas Pertanian Perikanan dan BiologiUniversitas Bangka Belitung
Jalan Diponegoro Nomor l, Sungailiat Bangka 33215T el. O7 I 7 -9 5 43 4 ; F ax. 07 I 7 -937 44; E-mai I :al -ri es I 0O7@telkom.net
Enviogro, terbit sejak 2007, merupakan jurnal pertanian dan lingkungan yang menyajikan artikelmengenai hasil penelitian serta perkembangan pertanian mutahir yang meliputi ekologi, fisiologi,produksi, pemuliaan tanaman, bioteknologi, agicbisnis dan lingkungan. Setiap naskah yang dikirim ke
Jurnal Ewiagra akan ditelaah oleh mitra bestari yang bidangnya sesuai. Daftar nama mitra beskri akan
dicantumkan pada nomor paling akhir dari setiap volurne. Jumal ini diterbitkan setahun dua kali: Aprildan Oktober.
HARCA LANGGANAII belum termasuk ongkos kirim$ABSCRIPTION RAIES - not inclading shipping and handling)
Pelanggan (subscriber) satu tahun {One Year)
Pribadi Qtersonal) RP 35 000,-Institusi/Perpustakaan (institution/library) Rp 70 000,-
Pengujian Berbagai Jenis Amelioran Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa SawitDi Media Bekas Tambang Timah
The Experiment Af VariousAmeliorant To The Growth Of Ail?alm SudsOn Ex-Mining Medium
Nyayu Si'tiKhodijahl
I Program Studi Agroteknologi FPPB-UniversitasBangka Belitung, Jl. Diponegoro No. 16 Sungailiat, Bangka 33215
ABSTRACT
Based on datao the oil palm crport of Indonesia increased 12,9 o/o in 1980 - 2005. Even in 2005, the increasingreached 3935 o/o from the oil pdm erport in the world and the Indonesian rnrrket gcgmcnt got more incretsedalong with the growth of oil pah production in Indonesia. Ex-tin miningsoil wlll not bc productive anymore as anagricultural soil not onty becrusc of the low nutrien reseryes, but also the micro climste of dry ex-mining soil andthe uric acid in ex-mining ficild- Thb condition made plants dilficult to grow. The secd growth for bqginningbecomes thc critical pcriod in dctcrmining whether it can grow well or not. Amcliomnt mining is one way tolmprove the fertile of soil to bc th cnltivation of oil palm seedlings. In fact, the best amellorant, with the comparisonl:2, produced bythe chicken rnd oor mrnure, and also the oil palm solid wa$te,
Kery,ords: AI palr\ sd, arrrdioiant, solid waste.
Enviagro, Jumal Pertanian dan LingkunganApril 2008, Vol.2 No. 1, hal l-40
PEIIDAIIT'LUAN
Indonesia adalah nqara paryekspor minyak sawittetapi dalam keadaan mendesak juga mengimpor mlnyaksawit. Negara tujuan uama ekspor minyak sawitIndonesia adalah Eropa Bara, Indiq Pakistan, Cin4 daoJepang. Produk yang diekspor adalah minyak olahantahap awal seperti I{BD palm oil, CPO dan beberapaproduk oleokimia. Secara umum, ekspor minyak sawitIndonesia pada 1980-2005 meningkat l2,9olltahun.Padatahun 2005 pangsa ekspor minyak sawit Indonesiamencapai 39,35o/o dari ekspor minyak sawit duni4 danpada periode yang san4 pangsa ekspor minyak sawit diMalaysia sekitar 50,680/o. Pada tahun 2006 pangsa eksporminyak sawit Indonesia mencapai 39,18o/dari eksporminyak sawit dunia dan Malaysia sekitar s},3lyo.Dengan demikian, pangsa pasar Malaysia cenderungmenurun, sebaliknya pangss pasar Indonesia makinmeningkat seiring dengan peningkatan produksi minyaksawit Indonesia. Pada tahun 2010 jumlah ekspor minyaksawit Indonesia diproyeksikan akan menyamai Malaysiadan sedikit di atas jumlah ekspor Malaysia pada tahun-tahun berikuhrya.
Dalam periode 2006-2010, harga minyak sawit dipasar Eropa diperkirakan relatif stabil pada kisaran USD38818-USD 521,85i ton. SJabilitas harga ini tidaktedepas dari berkembangnya pasar minyak sawit,terutama di negara-negara berkembang. Perkebunankelapa sawit Indonesia masih berpotensi dikembangkanmemperhatikan pengalaman capaian keberhasilan selamaini, perkebunan kelapa sawit masih berpotensi rmtukmeraih peluang pasar domestik maupun intemasional,walauprm tetap mernerlukan input teknologi yang scsrraimenurut kondisi lingkungannya.
Kondisi penambangan timah di KepulauanBangka Belitung telah menghasilkan hamparan lahankritis berpasir yang tidak subur. Lahan bekaspenambangan timah tidak produktif lagi digunakansebagai lahan pertanian. Kesulitan memulihkan kembali
IS9N t978-1644 I
lingkungan bekas parambang timah disebabkancadangan hara yang memang rendah disamping iklimmikro lahan bekas penambangan kering, kondisi airbekas penambangan (kolong) cendenrng masam sehinggatanaman akan sulit hidup. Ksndisi inilah yangmenyebabkan lambatnya kegiilan reklamui danrehabilitasi lahan bekas penambangan \imah diKepu lauan B angka B elitung
Pertumbuhan tanaman terjadi kirrena adanyaproses-proses pembelahan sel dan pemanjangan seldimana proses-proses tersebut memerlukan karbohidratdalam jumlah besar. Gardner et ql. (1991) menyatakanbahwa pertumbuhan dan hasil suatu tanaman dipengaruhioleh keadaan lingkungan tumbuhnya. Salah satu faktorlinglungan tumbuh yang penfing bagi pertumbuhantanaman adalah ketersediaan unsur hara Adanya bahanpenunjanang pertumbuhan yang baik akan meningkatkanrespon tanaman, yang pada akhimya akan meningkat kanpertumbuhan dan produksi tanaman (Budairto etal.2006l.
Bahan organik tanah merupakan istilah khususyang digunakan untuk bahan yang tidak hidup, memilikicampuran yang beragam sebagai hasjl dari fiansformasidan perombakan yang dilakukan oleh mikroorganismeterhadap jaringan organik. Proses transformasi dari sisabahan organik tersebut dikenal dengan istilah proseshumifikasi yang akan menghasilkan humus dan bahan-bahan yang tahan terhadap perombakan olehmikroorganisme. Humus merupakan eampuranbermacam senyawa organik tapi hanya ada dua fype yangmendominasi ytitu humic acid dan ol1'sacharida. Humicacid dapat larut dalam kondisi alkati dan diendapkandengan penambahan asam kuat. Bahan humat yang dapatlarut dalam air adalah Asam Fulfat. Humik substansmemiliki daya tahan yang tinggi terhadap biodegradasidalam tanah, karena itu sangat penting dalampengelolaan tanah, bila humik substans dalam tanah
*ct-:4re- Jla-aai Pertanian dan LingkunganAtr*:fl**- Vsi 1 lro 1. hal l-40
**mg" rlaka agregat mudah terdispersi dan tanah rawanHrdap bahaya erosi ( Rasyidin,2004).
Penggunaan bibit unggul dan peningkataninensitas pemeliharaan menjadi kunci suksespeningkatan produktivitas. Pertumbuhan awal bibitmerupakan periode kritis yang sangat menentukanke'berhasilan tanaman dalam mencapai pertumbuhanyang baik di pembibitan. Pertumbuhan dan vigor bibittersebut sangat ditentukan oleh kecambah yang ditanamdan cara penanamannya (Pahan, 2006).
Berdasarkan sifat baik pupuk organik tersebutdiharapkan penggunaan berbagai jenis arnelioran dapatmembantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologilahan bekas penambangan timah yang nantinya dapatdimanfaatkan dalam punbibitan kelapa sawit.
Secara umum, komposisi bahan organik tanahdidominasi oleh fraksi humin yang berat molekulnyasangat besar, fraksi asam humat yang berat molekulnyasedang, dan fraksi asam fulfat yang berat molekulnyalebih rendah. Asam humat adalah fraksi yang tarut dalamalakali tetapi tidak larut dalam asam atau air. Asamhumat mampu berinteraksi dengan ion logam, oksida danhidroksida mineral. Hal ini karena asam humatmengandung gugus fungsional aktif seperti karboksil,fenol, karbonil, hidroksida, alkohol, amino, kuinon danmetoksil, serta bentuknya yang berpori sehinggamemiliki luas permukaan yang besar. Asam iniberpengaruh kuat terhadap kapasitas penjerapan bnah{Stevenson, 1994).
Penelitian ini bertrrjuan untuk mengetahui tingkat€fektifitas masing-masing jenis ameliorant yangdigunakan sebagai bahan pencampur di media tanampembibitan kelapa sawit di tanah bekas penambangantimah.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
l. Mengetahui respon pertrrmbahan bibit kelapa sawitakibat pemberian berbagai jensi amelioran di medaibekas penambangan timah
2. Mengetahui perubahan kesuburan tanah akibatpembertan berbagai jenis arnelioran pada pembibitankelapa sawit menggunakan tanah bekaspenambangan timah
3. Diperoleh jenis amelioran yang paling efektif dalammemperbaiki kesuburan tanah bekas penambangantimah untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan dengan caftl demplotmenggunakan polybag sebanyak 400 populasi tanamanberasal dari 500 biji kelapa sawit yang di beli dariMarihat PPKS Medan. Pelaksanaan dilakukan di kebunpercobaan Fakultas Pertanian, Perikanan dan BiologiUniversitas Bangka Belitung, Jalan Diponegoro No,lSungailiat Bangk4 mulai 22 April 2007 sampai 19November 2007.
Adapun perlakuan yang diujikan adalah : Faktormedia tanam yang merupakan bahan pencampur pasirtailing dengan berbagai capuran ameliorant sesuaidengan perlakuan (Tabel 1)
Pengamatan perubahrn kesuburen tanah.Kand'rngan unsur Nitrogen, fosfor, Kalium da$keasaman tanah. Pengamatan kimia tanah setelah media
ISSN 1978-l$+-. q
dicampur dan ditanami dilakukan analisa kandunganunsur haraN, P, K dan keasanan tanah. Selanjutnyajugadilakukan pengamatan terhadap wama tanah secaravisual setelah pencanpuran.
Tabel I Perlakuan media tanam berupa campuran pasir,tailing dan ameliorant
Jenis
perlakuanJenis peribenah
Perban
dingan
MI
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8
M9
Mt0
MllMl2Ml3
Mt1
Ml5
Tanah kebtm
Fasir tailing : bnah Kcbm
Pasir Ailing : kompos
Pasir uiling : pupuk kandang ayam
Pasir tailing : pupuk kandang sapi
Pasir tailing : limbah padat kelapa sawit
Pasir tailing ; iaah Kebun
Pasir tailing : kompoe
Pasir tailing : pupuk kqndang ayam
Pasir tailing ; pupuk kandang sapi
Pasir tailing: limbah padat kelapa sawit
Pasir tailing ; t"mh Kebun
Pasir tailing: kompos
Pasir tailing: prpuk kandar6 ayam
Pasir tailing : pupuk kandang sapi
1:l
l:ll:1
l:lt,ll:ll:2
l:2
l:2
1..2
2'.1
2:l
2:l
Z:l
Parameter pengeuratan pertumbuhen bibit.Pengamatan terhadap prtumbuhan awal bibit yangditanam di media campunan pasir tailing dengan Magaitingkat penambahan janis dan jumlah ' amelioran.Dilakukan pengamatan setelah 8 bulan p€nanamandengan parameter pcrtumbuhan tinggi bibig jumlah daun,berat basah bagian atas (tajuk), b€rat basah hgian bawah(akar), berat kering bagian atas (tajuk), berc keringbagian bawah (akar), total berat basalr tanaman, btalberat kering tanaman dan nisbah tajuk akar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel I Hasil Analisis keragaman penglrnatanpeftumbuhan bibit kelapa sawit t (delapan)bulan setclah tanf,n.
Parameter F. Hitune -- KoefisenKeragan an (Vo)
l. Tinggi Tanaman 6.21 ** 12.922. Panjang akar3. Jumlah daun
l.57t'1.72k'
24.6512.t915.754. Diameter batang 3.93**
5. Berat basah tajuk 3.86'3* 29.E26. Berat basah akar l3lr"7. Berat kering tajuk 12.03**E.Beratkeringakar 1.87*9. Nisbah tajuk akar 4.05**F. Tabel0,0lF. Tabel0,05
Keterangan:tn ; tidak berpengaruh Nyatq* : berpengaruh nyatapadatarafuji 57o,** : berpengaruh sangatnyata pada taraf uji I %
37-7734.2643-37
44.W2.61
1.84
F.lrria,gro, lwrlal Penanian dan Li:ngfungnfuril 2fi)8- Vol.l No.l. hal l-4O
Pertumbuhen BiHt Kchpa Sawit akibatPemberien Jcnis enelbnnt di media bekaspenembugen timrh. Hasil pengarta0an p€rtumbuhanbibit kelapa sawit t (delry) bulan setelah tanamdengan menggunaka b€frryi-lenis anelioran di mediabkas penambangan tirneh secara lengkap disajikan padaftimpiran la sampai 9a Beberapa pramel,er pertumbuhanterlihat nyata dipengaruhi oleh jaris amelioran danperbandingannya. Dilaln*an mlisis keragaman untukmelihat pengaruh jenis amelbrur tedtadaP pertumbuhan
bibit kelapa sawit 8 (delapan) bulan serclah tanamdengan menggunakan berbagai jenis amelioran di media
bekas penambangan timah. Hasil analisis keragamanuntuk semua paramefer teriihat pada tabel benkut
Hasil analisis keragaman pertumbuhan bibitkelapa sawit 8 (delapan) bulan setelah tanam dengan
menggunakan be6agai jenis amelioran di media bekas
Itsit t9?&16{4 3
penambangan timah menrnntn Flalon jenisamelioran berpengmrh rys dil lrgn n5/da t€dadrypertambahan berat kering fu, -' !E'hnm, diareterbatang, berat basah tajdq berr tEiB gir* dm nisbahtajuk akar.
Pengaruh melixa n5rrtl Elihd padaperfumbuhan awal di tia€gi hry4 di;ikrni olehpertumbuhan batang )lag bcsr dn bcrmbahnya berattajuk. Penggunaan jenb dcr bch tcrpensruhnyata terhadap bcld bG$ &, jmh dam danpanjang akar. fcryl pcryrt dfrro dapa ryatapada berat akar, berat &riry# dr dsbrh tajuk akar'Untuk melihat tingkd amdirn Ebi& digunakau ujiIanjut Beda Nyata T€r*6iL lesif [fi lNnjtd BNTpertumbuhan bibit kel4o sflit t (&hem) bulm saclahtanam dengan menggrmkm bcrbqgdi€nk melirxan dimediabekaspenanbangm-'' (f-d2).
Tabel. 2 Hasi! Uji Lanjut BNT pertumbuhan bibit kelapa sawit 8 {delapan) bulan se*ehh t-rn drngra mcnggun*ranberbagai.ienis amelioran di media bekas penambangan timah
Parameter
PcrLakuanrlnggr
tanamanPanjang
akar
:
l
ijLrI
f:
F^r
MI
M2
M3
Ffi4
M5
M6
M7
M8
M9
M10
Ml1
M12
M13
Ml4
Ml5
49.96b
49.60 b
5 r.08 b
:1E.90 b
52.80 bc
47.06 b
48.52 b
48.58 b
47.96 b
58.32 c
46.1!+ b
4e.96b
36.38 ab
31.24a
36.52ab
45.56
41.66
43.88
44.96
4438
30.46
43.18
45.14
35.32
42.82
38.02
42.16
48.40
36.78
28. l0
Berat Berail B€r* B.rd l$sbahJumlan t tamercr":'l:::" -.:^::' basah basah kering fcrhg tajukdaun batangu4u' vqro'E
fro8.60 13.98 c 19.61 b 4.09 5.9t a 2.0t a 3-4t ab
8.80 13.96 c 21.63 d 6.74 13.42b 'lJ5 b 3.60 ab
8.00 13.96 c 22.47c 6.29 l2.t3b 4-lt \ 3.96 bc
8_80 15-0A d 2s.s4 d 6.70 2I_59 12:t b 5.t9 c
8.20 13.90 c 14.90 ab 6.63 12.98 b 3-2t ab 4.4t c
8.20 13.22b 17.88 b 6.74 13.50 b 353 ab 3.77 ab
9.m 15.06 d 23.16 ed 4.92 20.86 bc ?.69 a 8.12 d
8.80 17.10 e 28.03 d 8.69 26.27 e 4.92b 5-61c
8.2A 13.06 b 17.34b 6.26 8.31 b 2.75 a 3.04 ab
8.60 12.30 b 17.94 b 6.82 8.25 b 3.13 a 3.39 ab
8.20 14.2?cd 24.58e 7.36 11.18b 2.90a 4.l5bc
7.80 10.78 ab 14.31 a 5.73 6.31 b 2.49a 2.39 a
7.2A 932 a 9.19 a 4.67 3.41 b 2.16 a l.7l a
7.20 10.98 ab 13.31 a 6.80 5.59 b 2.49 a 2.13 a
BNT 0,05= 7.66 I - 2.65 7.t9 s.t6 1,75 2.20
:A diikuti oleh huruf y anr sama pada kolam yans, sama berarti berbeda tidakKeteran gan : Angka-an gla y anguji 5o/".
Laju asimilasi bersih merupakan laju penimbunanberat kering per sefuan lces deun per safuan waktu(Gardner et a[., l99l). Pernrmbuban tinggi bibit sawitakibat perlakuan jenis amelkrran di media bekaspenambangan timalr terbaft di percleh pada perlakuanMlO (Pasir tailing : ptrytk kmdang sapi denganperbudingan l:2L diihni oW p'latualn sejenis (M5)dengan perbardiqgEn yug hbih rcdah (Pasir tailing :
pupuk kandang sryi deogn perbendingan l:2).
yang pada yang nyata padatanf
Perlakuan Ml0 dapat melampaui pertumbuhan tinggi dirnedia top soil tanpa pupuk kandang {Mi), Sumbanganbahan organik tetradtp perfumbuhan tanamanmerupakan pengaruhnya terhadap sifat.sifat fisik, kimia,dan biologis dari tanah. mereka memiliki peqanan kimiadi dalam menyediakan N, P, dan S untuk tanaman,peranan biologis di dalam mempengaruhi aktivitasorganisme mkroflora dan mikrofauna, serta peranan fisik
Tabel 3 Hasi! analisis tanah media tanam pembibitan kelapa sawit dengan menggunakan berbagai jenis amelioran dan
- *rt*dinUamta di meaia. tOran Uetas penarnbangatl tima,h -. --* --- --
Kode Jenis arneliora" nrl) N-rotal 6;t Mdloo e
Enviagro, Jumal Pertanian dan Lingkungan
Alril 2008, Vol 2 No. ! " hal 1-40
di dalam mempengaruhi struktur tanah dan lainnya
(Utami dan t-tandayani,200 3)'Perubahan kesuburan tanah akibat pemberian
Jenis amelior:ent di media bekrs Penambangan timah'Untuk melihat pembahan tingknt kesuburan media
tanaman akibat pemberian amelioran di media tanam
Kcastmen tanah. Keasaman media dengan
h:fragai jenis amelioran berkisar dari yang tertinggi M4pasir taiiing : pupuk kandang ayam l:l sebesar 7'33
terendah pada Ml {media top soil) sebesar 5'19'
b€rdasdail hal ini tertihat penome$a bahwa
penambahan amelioran mampu memperbaiki reaksi't*A,
ai media bekas penambangan timah' dan berada
pada posisi di atas tanah top soil (M1)' - Menurut
Hard.iowigeno (2003), pado beberapa tanah masatn;
pup,it o-rganik mampu meningkatkan pH tanah,
minetralkan Al dengan membentuk kompleks Al-organik. Bdran organik mempunyai daya sangea (buffer
capacity't yang besar sehingga apabila tanah cukup
mengandung kornponen ini, maka pH tanah relatif stabil'- Kenaikan pH tersebut karena adanya penambahan
OFI ataupun kation organik hasil penguraian bahan
organik. Menurut Tisdale et al; (1990) cir' Mumi dan
Sitoso (1997) selama terjadinya penguraian bahan
organik terjadi peiepasan H aiau OH ' Menuzut
ffa-rdjowigeno cir. Nurhayati (2003), apabila banyak
kation yang diserap oleh akar (NH- ) maka banyak ion
"- r*t keluar dari akar ke dalam tanah sehingga tanah
menjaOi lebih asam. Apabila banyak anion yang diserap
oleh akar NO;)' maka banyak HCO, Yang dilepaskan
akar masuk ke dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih
basa Martens et al. (1992) crr Muniapan et at' {1998)menyatakan pemberian bahan organik ke dalarvr tanah
dapat merangsang aktivitas enzim tanah dan mikroba'
ISSN lj-! !* ,E1,,
bekas penambangan timah dilakukan analisis t=tgaltrtsifat kimia media tanam (Tatel 3)'
Suryanto dim Suryanto (l9Sl) cil. Jtrce s t':(2002) menyatakan bahwa semakin banyak bahan
organik yang diberikan pada tanatu akan diikuti dangan
k*aikan kemantapan tmah rnengikar air sarnpai batas
tertehtu dan kenaikan nitrogen tobl Sunloro et al. QO0l)'
aktivitas enzim total tanah tergnntung pada enzim
ekstrmeluler dan jumlah enzim dalam sel nikroba yang
mati dan hidup.N total. Kandungan N total pada media tanam
pasir tailing dqngan mengrmakan berbaggi jqltamelioran tEraAa pada kisaran tertinggi l.l4 pda media
tanah top soii (Ml) berdasarkan kriteri Pusat penelitian
Tanah liandungan N tobl (%) tcrgolong tinggi jikaberada pada kondisi 0.51-0.75 dan sangat tinggi bilalebih dari 0.75 . sedangkan N total terendah di temuipada perlakuan M7(Pasir tailing : tanah Kebun l:2)'bis*iip penambahan jenis amelioq4n berpotorsimeningkatkan N totdl tanah' Peningkalan N total media
tertinggi ditemui padajenis amelioran Mll (Pasirtailing: limbah padat kelapa sawit 2;1) 0,75 dengan kiteriasangat tinggi.- Fosfor tanah. Pengamatan fosfor tanah
menggunakan P-Bray I (ppm). Hasil menunjukkan
67,95 pada M4 (Pasir tailing : pupuk kandang ayqm !:1)dengan kriieria termasuk sAngat tinggi. Kandungan
fosfor terendah disumbangkan oleh jenis amelioran Ml2Pasir tailing : tanah Kebun 2:l sebesar 27'15 ppm tetapi
masih termasuk dalam kriteria sedang berdasarkan
penilaian sifat kimia tanah yang dikeluarkan oleh Pusat
penelitain tanah 1983 dalam Hardiowigeno (2003)'
Hakim, (2006) menyatakan hal penting lain {aripelapukan bahan organik adalah COr yang di dalam
iautan tanah akan membentuk asam karbonat' Asam
karbonat akan membantu kelarutan P dari keadaan
masam sampai alkalin. Penambahan bahan organik dapat
meningkatkln P tersedia dengan jalan mengikat Al dan
Ml lanan Keoun r:rMZ Pasirtaiting: tanahKebun 1:l s'4s 0'1i 19':2 0'18
M3 Pasir tailing : kompos l:1 6'89 0'14 57'75 0'96
M4 Pasirtailing, pupui f.*Aungayam l:l 7'33 0'18 67'95 l'60
Ms Pesirtailing,p";;ttanaa'Gsapi t:l 9'0]- 9'11 91'g :'?3M6 Pasir tailing t ii"iitftp"a"t f"tuiu sawit I :1 6'22 0'47 52'20 0'19
M7 Pasir tailing : tanah Kebun l:2 5'67 0'10 43'95 0'15
M8 Pasirtailing: kompos l:2 6'66 0'23 64'65 0'96
ti,Ig pasir tailing , pop.rt t "na*
gayam 1|2 6-39 9.34 1Z1l A'!7^
MlO Pasirtailins ' ilild&;sapi l:2 6'09 0"17 64'35 032
Ml l Pasir tailing t iitO"t padat kelapa sawit 2:l 6'17 0'75 48'75 0'19
Mlz Pasir tailing : tanah Kebrm 2:l 6'15 0-l! ?7'-1 0'16
Ml3 Pasir tailing : kompos 2:l 6'24 0'18 5l'00 0'19
Ml4 Pasir tailing t pffi t*O*g ayam 2:l 6'38 0'17 64'65 l'28
uit.,,,-l*ii'uilinE'iilyi;kd;;E:;p.i3jt,,====,,.q.!9.,.,,= =0'ts ,=,,63.ry, =,.0'2e=, ,==Keterangan ; A.,atisa tan UniveGitas SriwijayqPalernbang'
apa
dl.han
gan
rtasi1).
dan
Enviagro, Jumal Pertanian dan LingkunganApril 2008, Vot.2 No. t, hal 1-40
Fe yang akan mengikat P di dalam larutan tanah,
sehingga pemberian bahan organik efelctif mengurangi Alaktif yang mcracuni tanah=tanah masafi.
K-dd Kadar K media pembibitan kelapa sawitdengan menggunakan berbagai jenis amelioran &nperbandingannya di media tanam bekas penambangan
timah, diamati dengan K-dd {rne/100g). Hasil tertinggidiperoleh pada perlakuan M4 (Pasir tailing : pupuk
kandang ayam 1:1) sebesar 1.60 me/100g dengan
kriteria sangat tinggi (Rosmartam dan Yuwono2002r.Kondisi Media topsoil (Ml) dengan angka 0.19 me/I00gtermassk kriteria rendah, penambahan beberapa jenis
amelioran di media tanam pembibitan bekas
penambangan timah temyata mampu meningkatkan K-dd
ditemui pada perlakuan Ml4 (Pasir tailing : pupuk
kandang ayam 2:1 ), M8 (Pasir tailing : kompos l:2)dan M3 (Fasir tailing : kompos 1:1) dengan kriteria
masing masing L28 dan 0,96 tergolong tinggi dan sangat
tinggi.Hasil analisis tanah menuqiukkan terdapat beda
nyaia antar perlakuan. Menurut Utami dan Nuryani,2003. bahan organik menyumbang muatan negatif tanah
sangat besar melalui luas permukaan janisnya yang
sangat tinggi sehingga pemborian balran organikdiharapkan dapat meningkatkan kapasitas pertukaran
kation.Hubungan Jenis amelioran dan perbaikan
periumbuhan bibit Kelapa Sarvit dimedia bekaspenambengan timah. Pertumbuhan bibit merupakanfase ewal penyempumaan fungis masing-masing organ
lanarEan. Radikel segcta m€nyernpotnakzrn diri menjadi
akar dan akar siap melakukan berbagai fungsinya.Plumula berkcmbang meniadibahtgdan daun (Heddy et
al.l994). fase pertumbuhan bibit akan menjadi fase
penting bagi keberhasilan tanaman untuk mencapai hasil
tertinggi di pertumbuhan selanjutnya.Bahan organik menurut Hakim (2006),
berpe*garuh langsung terhadap fisiologi tanaman sepertipeningkatan kegiatan respirasi yang m€rangsangpeningkakn p€nyenapan har4 sehinga meningkatkanpertumbuhan tanaman. Pelapukan bahan organikmenghasilkan asam-asam organik seprti asam humatdan fulfat yang bersifat polielektrolit. Kedua asam inimemegang peranan penting dalam pengikatan Al dan Fe
sehingga P menjadi tersedia. Keefektifan pengikatan
tersebut dipengaruhi oleh struktur bahan organik yang
ditambahkan dan pH medium (Ruseel, 1978). Soepardi
(19S3) menyatakan bahwa a&nya senyawa organik yang
cukup memungkinkan terjadinya khelat yaitu senyawa
organik yang berikatan dengan tation logam (Fe, Mn,AD. Terbentuknya khelat logam akan mengurangipengikatan P oleh oksida maupun lempung silikatsehingga P menjadi lebih tersedia (Utami dan Handayani(Utami dan Handay ani, 20A 3 ).
Kesuburan tanah pertanian sangat ditentukan olehjumlah bahan organik, jusfiu itu alam pembangunan
pertanian yang berkelanjutan fokus utamanya adalah
menjaga kadar bahan organik dalam tanah, dan sedapat
mungkin berusaha untukmeningkatkan jumlahnya. Jumlah minimum bahan
organik dalam penilaian kelas kesesuaian lahan adalah
2% (Rasyidin, 2004). Setrain itu Pertumbuhan dan hasil
tanaman sangat tergantung pada nilai pH tanah. Dari
rssN,978-t644 5
hasil penelitian pertumbuhan kelapa sawit dengan
menggunakan berbagai jenis amelioran dan
perbandingannya di media tanam bekas penambangan
timah terlihat bahwa peltumbhan bibit juga tergantungpada pH. Perturnbuahn bibit terbaik berada pada ienisaneliotan yang mampu memberikan kondisi pH 6. hal
ini juga sejalan dengan ir€nilapat Pohan (2006). Hal inidapat disebabkan pH tanah dapat mempenganthikelarutan Al tanah dan juga terkait dengan ketersediaan
unzur ahra pada berbryai nilai pH {Foth dan Ellis, 1996).
Bentuk P yang lersedia dipengaruhi oleh reaksi
tanah, jumlah ion A!, Pe dan Mn seda mineral-mineralyang mengandung kegiatan unsur tersebut (Hakim'2006).Peranan P ddlam tanaman yang penting adalah sebagai
bahan pembangun nukleoprotein yang diiumpai dalam
setiap inti sel hidup. Sedangkan Pembentukan sel-sel
baru tanaman yang bera*i pertumbuhan tanaman hanya
dapat berlangsung dengan pembelahan inti sel tersebut(Sallis bury dan Ross, 1995). Nukleopnrtein merupakan
hasil konyugasi dari senyawa-senyawa yang
mengandung P, terdiri atas senyawa protein dan asam
nukleat. Nukleoprotein dijumpai dalam khromosom.Khromosom berfungsi sebagai pembawa dari gen ke gen
dan merupakan p€ngctur dari semua poses selular.Nukleotida yang mengandung P adalah p€nyusun asam
ribo nuklcat (RNA), asam Dioksiribo nukleat (DNA),yang mempunyai peranan penting dalam pernrmbuhan
iahaman.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (l)
Penambahan bahan amelioran pada pembibitan kelapasawit di media bekas penambangan rimah berpcngaruhnyata terhadap paramet€r tinggi tanamarg-(2) Jenis
amelioran terbaik ditemui pada perlaktrn M9 (Pasir
tailing: pupuk kandang ayam l:2) dengan pertumbuhan
bibit terbik, tetapi tingkat kesuburan tanzih setelah ditambahkan jenis amelioran juga diternui pada MlO &nMl I dengan perbandingan jumlah ameliroan Pasir tailing: pupuk kandang sapi I 2 dan Pasir tailing : limbah padat
kelapa sawit 2: l.Perbaikan kesuburan kimiq fisfk dan biologi tanah
bekas penambangan yang akaa digunakan di mediapembibitan sawit optimal jika menggunakanperbandingan l:2 pasir tailing dan amelioran. Jenisterbaik adalah pupuk kotoran ayam dan limbah padat
kelapa sawii.
DAF"TAR PUSTAKA
Budiarloa Y, Sulyoa E, Dwi SNA, and MaaswinkelbRHM. 2006. Effects Of Types Of Media AndNPK Fertilizer On The Rooting Capacity OfChrysa*hgmum eu4!ngs, Indqnesian Jumal OfAgricultural Sciense 7(3).
Dady K. 2005. Ta$ggapan Pertumbuhan Dan HasflKedelai tlitann Terhadap Penggunaan PupukOrganik Dan Biopestisida Gulma Siam(Chromolaena Odorata) Respons On Growth AndYield Of Black Soybean In Usage Of OrganicFertilizer And Biopesttcide Af Sturx Weed(Chromolaena Odorata.Ilmu Pertanian Vol. 12
No.Z,2005 : 103' l16)
ng.
azimyang
namjenisredialitianjikabila
emuil:2).
'tensinediarilingiteria
tanahrkkanr 1:1)mganMtzetapirkanPusat
darilalam\samrdaandapatI dan
ISIENVIAGROVol,Z No.l April2008
Pengujian Bertagai Jenis Amelioran Terhadap Pertumbuhan BibitKelapa Sawit di Media Bekas Tambang Timah
Analisis Keragaman Morfologi dan RAPD Tujuh Jenis TanamanNenas Lokal Bangka di Lahan Bekas Penambangan Timah
Karakterisasi Sifat Fisik dan Kimia serta Perubahannyaselama Penyimpanan Empat Cultivar Nenas
Analisis Kualitas Mikrobiologi Lada BangkaFada Tingkat Distribusi Yang Berbeda
lnilu\s\lem\errtr*\an\angdanSenyavraTerpenciillaialo\onGaharu dengan Acremoniurz Sp. dan Metil Jasmonat
Respon Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk Pelengkap CairTerhadap Perntrnbuhan dan fuduksi Tanaman Cabai Besar
Bermulsa Plastik Hitam Pemk
Nyayu Siti Iftadijah l-6
Eries DyahMustikadif
7-t4
Sobir, Triatika Dwi 15-18
Idha Susanti t9-22
Ade\ialutn,Gayub 23-28Rahayu, Juliarni
Maulid, Tri Lestari, 29-i3lllaen Zasari
tsstrt 1978-1644
ffi$$ffiffiUBB Press
Enviagro, Jumal Pertanian dan LingkunganApril 2fi)8, Vol.2 No. l, hat l-40
Fotr HD and Ellis BG. 1996. Soil Fertility. LewisFublishers. Boca Ratonn New York. London,Tokyq.
Hakim N. 2(X)6. Pengelolaan Kesuburan tanah masam
dengna teknologi Pengapuran terpdu.Universitas Andalas.
Hq4jqwtCgllq S. 2003. Ilmu'E@g, Akade.mikaPressindo.
Heddy S, Susanto WH, dan Kurniati M. 1994. Pengantar
Prqduksi Tarunan @a Pgnagan Pasca Panen.
Rajawali Pers.Lembaga Risa Perkebunan Indonesia, 2006. Perkebunan
Kelapa sawit Masih berpotensi di kembangkan dil nrionesia. ipadiboo@iniio;net. id.
Pahan t. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit,Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga hilir.Penebar Swadaya }akarta
Rosmartam A. dan Yuwono N.W. 20{Jl. IlmuKesuburan Tanah. Kanisius Yograkarta
Ratrnini S, Subiksa IGM, dan Suastika IW. 1999.
Fengujian Beb,eiapa Jenis Amelioran untukmeningfutkan Produktivitas latun Sulfat masam.
Prosiding Saninar Nasional Pstanim Organik.
ISSN 197&1614 6
Rasyidin, A.2004 Penggunaan Bahan Limbah Um*Perbakan lahm kritir, Inavasi Orrline websitc:
s*"INeYAgI
Saidi A. 2006. Fisika tanah dan lingftungan. UniversitasAndalas Padang.
SaliEUrqy !'8, qnd,Ross C, 1995, Plant Physiofogr.Wadworth Publishing Co.Inc. B€lmd,California.
Russel EW. 1973. Soll codillon and plaw gravthTenth ed. Longman, Iondon.
Soepardi G. 1983. Sifat dan Ctrt Tanah. Jurusan Tao*Fakultas Pertanian IPB.
Stevenson FJ. 1994. nryas clremistry: Gaarlis,
composition, reactio- 2 d. John Wiley and Sos,Inc. New York. Xiii + 496 p,
Tim Penuslis Penebar Swedeys, 1994. Kelapa Serit,Usaha Budidaya, PernErfEffin hasil du Aryctpemsarrn, Penebar Swadaya jakrta-
UtBmi den Susi Haadayani Si&t Khnis Estisol PdrSistem Pertanian Orpnik Chemical Proptb htOrganic And Cowentlotal Farntng Sf,saa tlnPertanian Vol. l0 l{o. 2, 2W3 : 6349
t