Eksplorasi Luas Segitiga (Nafi 2012).Pptx Di Pakai

Post on 25-Apr-2015

41 views 5 download

Transcript of Eksplorasi Luas Segitiga (Nafi 2012).Pptx Di Pakai

KARYA TULIS

SALAM KENALAssalamu’alaikum wr.br

NAMA : AKHMAD HANAFIAH,S.PdNIP : 196708221995011001UNIT KERJA : SMK NEGERI 1 BANJARBARU BARU

ALAMAT SKLH : Jln A.Yani Km 32,5 Loktabat Banjarbaru.

PEMBELAJARAN DENGAN CARA EKSPLORASI

PADA MATERI TRIGONOMETRI DALAM MENENTUKAN LUAS DAERAH SEGITIGA

OLEH :AKHMAD HANAFIAH,S.PdSMK Negeri 1 Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Banyak sekali guru matematika yang menggunakan waktu45 menit dengan kegiatan sebagai berikut :

30 menit membahas soal-soal yang lalu.10 menit memberi pelajaran baru5 menit memberi tugas kepada murid-murid.

Pendekatan ini yang rutin dilakukan hampir setiap hari , hal ini hanya dapat dikategorikan sebagai 3 M :

Membosankan, Membahayakan, Merusak seluruh minat siswa .

(Max.A. Sobel dan Evan M,Maletsky 2003 :2)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu suatu model yang dapat memperbaiki pembelajaran matematika yaitu dari pembelajaran yang terpusat pada guru diubah menjadi terpusat pada siswa.

• Salah satu alternatifnya adalah Pembelajaran Matematika dengan cara Eksplorasi.

1.2. Identifikasi Masalah• 1.2.1. Kondisi Siswa

a. Kurangnya Motivasi dalam belajar. b. Kurangnya persiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran.c. Kurangnya keterlibatan siswa selama proses

pembelajaran.d. Potensi siswa belum dimanfaatkan secara

optimal.

• 1.2.2. Kondisi Guru

a. Kurangnya kepercayaan guru terhadap kemampuan siswa.

b. Kurang mampu dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai.

c. Minimnya pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran.

1.2.3. Kondisi Pelaksanaan Pembelajaran a. Sering menggunakan metode Ceramah b. Komunikasi searah, interaksi kurang.

1.3. RUMUSAN MASALAH1.3.1. Apakah siswa sudah punya motivasi yang tinggi dalam belajar

matematika dan bagaimana cara meningkatkan motivasi tsb ?1.3.2. Apakah siswa selalu siap dalam mengikutin pelajaran matematika ?.1.3.3. Bagaimana meningkatkan keterlibatan siswa dalam Proses Belajar

Mengajar ?1.3.4. Bagaimana cara guru memanfaatkan potensi siswa secara maksimal ?1.3.5. Apakah guru sudah timbul kepercayaannya terhadap kemampuan

siswa dalam mengikuti dan memahami pelajaran matematika ?1.3.6. Bagaimana meningkatkan pengetahuan guru matematika tentang

model pembelajaran ?1.3.7. Apakah guru sudah mulai mengurangi cara pengajaran yang

kenvensional dan mengalihkannya kepada cara pengajaran yang berpusat pada siswa ?

1.4. TUJUAN1.4.1. Memberikan alternatif tentang bagaimana

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika.

1.4.2. Agar pembaca dapat meningkatkan kompetensi dalam mengelola pembelajaran matematika di sekolah khususnya dengan menggunakan cara eksplorasi.

1.4.3. Dapat dijadikan sebagai referensi di perpustakaan.

1.5. Batasan MasalahMasalah yang dikemukakan hanya berkenaan

dengan model pembelajaran matematika dengan cara Eksplorasi dalam menentukan rumus luas daerah segitiga pada materi trigonometri.

1.6. METODE PENULISAN 1.6.1.Kepustakaan. 1.6.2. Observasi.

1.6. Metode Penulisan

1.6.1. Metode Kepustakaan1.6.2. Metode Observasi

BAB IITEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

2.1.Belajar dan Pembelajaran Matematika Menurut beberapa ahli

Belajar adalah berusaha memahami sesuatu, berusaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan berusaha agar dapat terampil mengerjakan sesuatu.

( Prof.Dr.Js Badudu , Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1996 : 19)

.

BEBERAPA TEORI BELAJAR :2.1.1.Teori Belajar J.S.Bruner

Dalil dalam pembelajaran Matematika 1.Dalil Penyusunan. 2.Dalil Notasi 3.Dalil kekontrasan dan keaneka ragaman. 4.Dalil Pengaitan.

2.1.2. Teori belajar Robert M. GagneAda 8 tipe belajar , yaitu belajar dengan :1. Isyarat (signal). 5. Membedakan.2. Stimulus respon. 6. Pembentukan

konsep.3. Rangkaian gerak. 7. Pembentukan

aturan.4. Rangkaian verbal. 8. Pemecahan masalah.

Dari ke-8 tipe diatas yang erat dengan matematika ada dua yaitu :

1.Rangkaian Verbal2. Pemecahan Masalah

2.2. Memotivasi Pembelajaran Matematika.

(Max.A.Sobel ,2003 :3), mengemukakan tentang bagaimana memotivasi belajar :

2.2.1.Menyediakan kesempatan menduga dan memperkirakan.

2.2.2. Menggunakan permainan Matematika.2.2.3. Memperkenalkan eksplorasi matematika

yang tidak umum.2.2.4. Gunakan tantangan geometri

2.3.Pembelajaran dengan Cara Eksplorasi

• (Tran vui ,2001:1 dikutip Markaban , 2007 :8 )

• Pembelajaran Inquiri (inkuiri Learning) merupakan istilah teknis yang berkaitan dengan kegiatan investigasi dan eksplorasi.

• Ada 3 bentuk eksplorasi :• 1. Eksplorasi terbimbing.• 2. Eksplorasi yang dimodifikasi.• 3. Eksplorasi bebas.

Tran vui (2001:1) dalam Markaban (2007:9) mengungkapkan bahwa :

Ada 3 proses dalam eksplorasi :1. Siswa memformulasikan masalah yang akan

dipecahkan.2. Siswa berusaha untuk memecahkan masalah

tersebut.3. Selama proses eksplorasi ini siswa mempelajari

pengetahuan, teknik-teknik pemecahan masalah, konsep-konsep dasar dan percaya diri.

BAB IIIPEMBELAJARAN DENGAN CARA EKSPLORASI PADA

MATERI TRIGONOMETRI DALAM MENENTUKAN LUAS DAERAH SEGITIGA

3.1.Strategi Pembelajaran Matematika dengan Cara Eksplorasi.Strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru dapat

digambarkan sbb :

Siswa bekerja secara berkelompok sambil berdiskusi untuk mendapatkan pemahaman dari kegiatan tersebut, guru memberi masukkan untuk mengembangkan ide dan siswa melatih contoh-contoh soal.

Exploratory activity by students

Class discussion and

conclusion

Consolidation and Practice

Siswa dalam pembelajaran matematika melibatkan diri untuk melakukan, mengungkapkan dan merekam apa yang telah dipelajari secara terus menerus.Dapat digambarkan sbb :

Melakukan (do)

Merekam (record)

Mengungkapkan (Talk)

• Siswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam proses mengerjakan atau melakukan kegiatan matematika , mendapatkan pola, mencari data, menyusun kesimpulan dengan dukungan data.

• Dengan eksplorasi ini peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa.

3.2. Langkah-langkah pembelajaran dengan cara EKSPLORASI

1.Merumuskan masalah. 2. Siswa melakukan kegiatan berdasarkan data yang

diberikan guru. 3. Siswa melakukan prakiraan.

4.Guru memeriksa prakiraan yang dibuat siswa untuk meyakinkan kebenaran prakiraan tersebut.

5. Siswa menyusun verbalisasi prakiraan untuk dipresentasikan.

6. Guru menyediakan soal latihan.

C.Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran dengan Cara Eksplorasi

1. Kelebihana.Siswa berpartisipasi aktif.b.Menumbuhkan sikap inquiry (mencari dan

menemukan)

c.Mendukung kemampuan problem solving siswa.

d.Memberikan wahana interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru.

e.Materi yang diberi lebih lama membekas.

2. Kekurangan Pembelajaran Cara Eksplorasia.Untuk materi tertentu waktu yang diperlukan cukup lama. b.Tidak semua siswa dapat mengikuti cara ini. c.Tidak semua topik cocok disampaikan

dengan model ini.

D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran• Sebagai prasyarat, siswa sudah mengetahui

rumus Luas Daerah segitiga, yaitu : L = ½ (alas x tinggi)

• Siswa juga harus mengetahui rumus dasar dari fungsi trigonometri terutama fungsi SINUS.

• Guru menyediakan Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk dibahas secara berkelompok.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

lampiran

LEMBAR KERJA SISWA

Lampiran

Bab IVPENUTUP

• 1. Kesimpulana. Sebagai upaya meningkatkan keberhasilan dalam

pembelajaran matematika , telah banyak dikembangkan metode-metode yang bersifat behavioristik.

b. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungannya.

c. Istilah eksplorasi sudah muncul pada kurikulum 2004.

d. Dalam pembelajaran dengan cara eksplorasi, peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi pada siswa.

e. Pembelajaran dengan eksplorasi mempunyai kelebihan dan kekurangan.

f. Cara eksplorasi bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan juga sebagai motivasi dalam mempelajari matematika, jika guru kreatif dalam memanfaatkannya.

2. Saran-sarana. Guru hendaknya dapat menggunakan

bermacam model selain model Eksplorasi.b. Guru diharapkan dapat lebih mengembangkan

lagi model pembelajaran ini dan lebih baik mempratekkannya lebih dahulu kedalam kelas kemudian mengembangkannya.

c. Guru hendaknya lebih banyak lagi menguasai macam-macam model pembelajaran.

TERIMA KASIH

MOHON MAAF JIKA ADA KEKURANGANASSALAMUA’LAIKUM WR.BR

1. Dalil Penyusunan.• Konsep dalam matematika akan lebih bermakna jika siswa

mempelajarinya melalui penyusunan representasi obyek yang dimaksud dan dilakukan secara langsung.Misalnya jika seorang guru menjelaskan arti bilangan 9 (sembilan), maka seyogyanya guru meminta siswa untuk menyajikan sebuah himpunan yang jumlah anggotanya sembilan. Dari beberapa pandangan tentang dalil penyusunan Bruner, maka dapat disimpulkan bahwa siswa hendaknya belajar melalui partisipasi aktif dalam memahami konsep, prinsip, aturan dan teori. Hal ini dapat diperoleh melalui pengalaman dalam melakukan eksprimen atau percobaan yang memungkinkan siswa untuk memahami konsep, prinsip, aturan dan teori itu sendiri.

2. Dalil Notasi• Notasi memiliki peranan yang penting dalam

penyajian konsep. Penggunaan notasi dalam menyatakan sebuah konsep tertentu harus disesuaikan dengan tahap perkembangan mental anak.Penyajiannya dilakukan dengan pendekatan spiral, dimana setiap ide-ide matematika disajikan secara sistematis dengan menggunakan notasi-notasi yang bertingkat.

3.Dalil Kekontrasan dan Keanekaragaman

• Pengontrasan dan keanekaragaman sangat penting dalam melakukan pengubahan konsep, dipahami dengan mendalam, diperlukan contoh-contoh yang banyak sehingga anak mampu mengetahui karakteristik konsep tersebut.

4.Dalil Pengaitan• Materi dalam pelajaran matematika dikenal dengan

hirarki yang sangat ketat. Suatu topik akan menjadi sulit dipahami oleh siswa manakala belum menguasai materi prasarat yang dibutuhkan.Dengan kata lain bahwa kaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain dan satu teori dengan teori yang lain sangat erat. Pewngertian tersebut menunjukkan bahwa siswa harus diberi kesempatan sebanyak-banyaknya dalam melihat atau mengkaji kaitan antara suatu topik dengan topik yang lain atau satu konsep dengan konsep yang lain, yang dipelajarinya.