Post on 01-Oct-2021
Ekosistem Padang Rumput
K3LH
Nunik Ekawandani, M.T.
Kelompok 3 :
Barkah Try Subagya (D111811117)
Dina Shinta Lestari (D111811005)
Ega Lesmana (D111811006)
Muchamad Bustomi (D111811016)
Shakti Hartono Putra (D111811082)
Teknik Informatika
POLITEKNIK TEDC BANDUNG 2018
Jl. Politeknik Pasantren Km.2 Cibabat-Cimahi 40513
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil, menyelesaikan
menyusun makalah ini yang berjudul “Ekosistem Padang Rumput” guna
memenuhi tugas mata kuliah K3LH, yang insyaallah Makalah ini dapat
memberikan informasi atau wawasan kepada kita semua sehingga memudahkan
kita untuk belajar dan memahaminya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna
itu keritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin
Cimahi , 02 Maret
2020
PENULIS
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Pengertian Ekosistem Padang Rumput ........................................................................... 2
B. Karakteristik Ekosistem Padang Rumput ....................................................................... 3
C. Komponen Ekosistem Padang Rumput ........................................................................... 4
D. Fungsi Ekosistem Padang Rumput.................................................................................. 6
E. Jenis Padang Rumput ......................................................................................................... 8
F. Manfaat Ekosistem Padang Rumput .................................................................................. 9
G. Populasi Pengembangan dan Struktur Masyarakat ......................................................... 9
H. Produktivitas Biologis ............................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. Error! Bookmark not defined.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem Padang Rumput juga disebut lanskap transisi karena
ekosistem padang rumput didominasi oleh rumput dengan sedikit atau
tidak ada pohon di daerah di mana tidak ada cukup untuk hutan dan terlalu
banyak hutan. Ini dikenal dengan nama yang berbeda di berbagai wilayah
dunia seperti stepa di Eropa dan Asia, pampas di Amerika Selatan, Veldt
di Afrika Selatan dan Downs di Australia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Bagaimana karakteristik ekosistem?
3. Apa saja komponen yang ada dalam ekosistem?
4. Apa fungsi ekosistem padang rumput?
5. Apa saja jenis-jenis ekosistem?
6. Apa saja manfaat ekosistem padang rumput?
7. Bagimana peran ekosistem padang rumput dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui penjelasan dari ekosistem.
2. Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui konsep tentang ekosistem Padang Rumput
4. Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui pengertian ekosistem khususnya ekosistem padang rumput
2. Mengetahui bagaimana peran ekosistem
3. Mengetahui pentingnya ekosistem dalam aspek kehidupan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem mencakup semua makhluk hidup (tanaman, hewan, dan
organisme) di daerah tertentu yang berinteraksi satu sama lain, dan juga
dengan lingkungannya yang tidak hidup (cuaca, bumi, matahari, tanah,
iklim, atmosfer). Ekosistem adalah dasar dari Biosfer dan mereka
menentukan kesehatan seluruh sistem bumi. Dalam suatu ekosistem, setiap
organisme memiliki ceruk atau perannya sendiri untuk dimainkan.
Buffalo Gap National Grassland
Padang rumput padang rumput, South Dakota, US.
Foto oleh South Dakota Tourism
Padang rumput adalah daerah terbuka di mana rumput atau
tanaman mirip rumput adalah spesies dominan. Bentuk-bentuk vegetasi
lain seperti pohon jarang ada di padang rumput karena tidak cocok untuk
tumbuh subur di lingkungan kering padang rumput. Padang rumput
menerima air melalui curah hujan, dan ketika itu terjadi, rumput
menggunakan akarnya untuk mencari kelembaban. Rumput dalam
lingkungan jenis ini mereproduksi dengan melepaskan serbuk sari ketika
angin bertiup atau dengan menghasilkan tanaman dari akarnya
Ekosistem padang rumput dipengaruhi dari waktu ke waktu oleh
organisme dan tanaman yang hidup di sana, iklim setempat, bentang alam,
3
dan gangguan alami terhadap lingkungan seperti kebakaran atau banjir.
Berbagai spesies seperti kerbau, gajah, musang, armadillo, dan banyak
serangga telah beradaptasi dan berada di lingkungan padang rumput di
seluruh dunia. Ciri-ciri fisik dari padang rumput seperti dataran terbuka
yang tertutup rumput luas atau pohon-pohon yang tersebar yang terletak di
sebelah aliran yang langka membantu menciptakan lingkungan yang
beragam di dalam ekosistem padang rumput.
Ekosistem Padang Rumput mencakup sekitar 10 persen dari
permukaan bumi. Ditemukan di mana curah hujan sekitar 15-75 cm per
tahun tidak cukup untuk mendukung hutan, tetapi lebih dari itu dari gurun
sejati. Padang rumput yang khas adalah formasi vegetasi yang umumnya
ditemukan di daerah beriklim sedang.
Ini dikenal dengan nama yang berbeda di berbagai wilayah dunia
seperti stepa di Eropa dan Asia , pampas di Amerika Selatan , Veldt di
Afrika Selatan dan Downs di Australia. Di India, mereka ditemukan
terutama Himalaya tinggi. Sisa padang rumput India sebagian besar terdiri
dari Steppes dan Savana. Formasi stepa menempati tanah berpasir dan
bergaram yang luas.
B. Karakteristik Ekosistem Padang Rumput
Ciri paling khas dari ekosistem padang rumput meliputi:
• Berada di tanah datar dengan tanaman yang mendominasi adalah
sekitar 4.500 spesies rumput.
• Curah hujan rendah, sekitar 90-150 cm per tahun, dengan distribusi
tidak teratur
• Laju evapotranspirasi (penguapan) tinggi, sehingga kelembaban tanah
rendah.
• Kekeringan parah kadang terjadi
• Komunitas hewan didominasi oleh herbivora dan karnivora.
• Suhu bulanan di ekosistem padang rumput mirip dengan ekosistem
hutan gugur.
4
C. Komponen Ekosistem Padang Rumput
1. Komponen Abiotik merupakan tempat tinggal atau lingkungan dimana
komponen biotik hidup. Komponen abiotik sangat bervariasi dan
beragam. Komponen ini dapat berbentuk benda organik, senyawa
anorganik, dan juga hal-hal yang mempengaruhi pendistribusian
organisme. Berikut adalah komponen abiotik yang mepengaruhi
ekosistem padang rumput.
• Suhu Udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pada
makhluk hidup. Sebagai contoh adalah penggunaan energi yang
dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.
• Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
makhluk yang ada di bumi. Tanpa adanya air semua makhluk
hidup yang ada mati
• Keberadaan garam mampu mempengaruhi suatu organisme
dalam proses osmosis. Ada beberapa organisme yang mampu
beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam yang
tinggi.
• Tanah dan batu
Karakteristik yang ada pada tanah mampu memberikan
pengaruh terhadap penyebaran organisme yang ada berdasarkan
kandungan yang ada pada tanah dan batu tersebut. Beberapa faktor
yang mempengaruhi tersebut adalah pH tanah dan struktur fisik
tanah serta kondisi mineral yang dikandung oleh tanah.
• Cahaya matahari
Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan
satu-satunya energi yang memberikan kehidupan bagi organisme
yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah pada proses
fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi
maka tumbuhan tidak bisa hidup. Padahal tumbuhan merupakan
produsen bagi organisme lainnya yang tidak dapat digantikan oleh
yang lainnya.
• Iklim
5
Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah dalam jangka
waktu yang lama. Iklim menentukan tingkat toleransi kehidupan
suatu organisme.
2. Komponen Biotik adalah komponen dalam ekosistem yang berupa
organisme atau makhluk hidup dan sub-komponennya dibahas di bawah
ini-
• Organisme autotroph
Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat
atau menyintesa makanan sendiri mengandalkan cahaya matahari,
air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada
ekosistem yang ada di padang rumput adalah tanaman atau
rumput. Rerumputan ini pun hidup beradaptasi dengan
kelembaban lingkungan yang memiliki curah hujan yang tidak
teratur.
• Organisme heterotroph
Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa
membuat makanan sendiri. Karena tidak mampu menghasilkanan
sendiri maka organisme heterotof mengfungsikan organisme lain
sebagai makanannya. Dalam hal ini adalah organisme autotrof yang
difungsikan sebagai makanan bagi organisme heterotof.
Organisme jenis ini adalah hewan pemakan rumput yang ada
di padang rumput. Hewan tersebut adalah seperti zebra, rusa, kanguru,
bison, dan kuda. Hidup hewan ini bergantung pada rumput-rumput
yang hidup di sekitar mereka.
Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang
menjadi konsumen kedua setelah hewan pemakan rumput. Hewan
yang menjadi organisme heterotof tingkat kedua seperti singa, anjing
liar, ular, dan manusia. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang
rumput ini menggantungkan hidup pada hewan-hewan pemakan
rumput yang menjadi target mangsa mereka.
6
Tidak hanya hewan pemangsa saja yang menjadi organisme
autotrof. Manusia juga termasuk dalam organisme autotrof tingkat ke
dua karena manusia tidak mampu menghasilkan makanan sendiri.
Namun manusia mampu menggunakan akalnya untuk memanipulasi
makanan.
• Pengurai
Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai.
Sebenarnya pengurai termasuk dalam organisme heterotrof, yaitu
organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tugas dari
organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan organik dari benda
hidup yang sudah mati (misal: hewan mati, daun, batang pohon, dll).
Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur
dan bakteri. Mereka akan menyerap sebagian hasil penguraian dan
membuang beberapa bahan sederhana untuk digunakan kembali oleh
produsen (tanaman/rumput). Penggunaan yang dilakukan oleh
produsen bermaksud sebagai tambahan makanan yang diperlukan oleh
organisme autotrof untuk bertahan hidup.
D. Fungsi Ekosistem Padang Rumput
Fungsi utama suatu ekosistem adalah produktivitas. Para produsen
memperbaiki energi matahari dan menghasilkan bahan organik kompleks
dengan bantuan mineral. Ini menyediakan hijauan untuk ternak,
perlindungan dan konservasi sumber daya tanah dan air, menyediakan
habitat bagi satwa liar, baik flora dan fauna dan (kontribusi terhadap daya
tarik lanskap. Aspek fungsional dari Padang Rumput dapat dipelajari
dengan dua cara:
1. Rantai makanan dalam suatu ekosistem: Ada fitur penting dari
ekosistem yang satu tingkat dari organisme berfungsi sebagai makanan
untuk tingkat lain dari organisme. Serangkaian terbentuk yang dikenal
sebagai Rantai Makanan. Dalam suatu ekosistem, rantai makanan tidak
mengikuti pola linier, tetapi suatu organisme dapat memakan lebih dari
7
satu organisme dalam rantai makanan yang sama atau pada organisme
dari rantai makanan yang berbeda. Dengan demikian sistem rantai
makanan yang saling terhubung terbentuk dikenal sebagai jaring
makanan.
Contoh Rantai Makanan Padang Rumput
Ekosistem yang ada di padang rumput juga disebut sebagai
ekosistem sabana yang terbentuk secara alami karena iklim subtropis
atau tropis dengan tingkatan dan curah hujannya.
Berikut adalah beberapa contoh rantai makanan di padang rumput
meliputi dari pemahamannya adalah sebgai berikut.
• Energi matahari → rumput → domba → manusia → dekomposer
• Energi matahari → rumput → domba → singa → dekomposer
• Energi matahari → rumput → zebra → singa → dekomposer
• Energi matahari → rumput → tikus → ular → singa → dekomposer
• Energi matahari → rumput → domba → serigala → parser
• Energi matahari → rumput → kelinci → ular → elang → sangrai
• Energi matahari → rumput → tikus → ular → elang → dekoder
• Energi matahari → rumput → memanggang → tikus → ular → Elnag
→ dekomposer
• Energi matahari → rumput → jerapah → singa → dekomposer
• Energi matahari → rumput → memanggang → ular → elang →
dekomposer
• Energi matahari → rumput → belalang → katak → ular → elang →
dekomposisi
• Energi matahari → rumput → burung → elang → dekoder
2. Siklus nutrisi dalam suatu ekosistem: Agar ekosistem apa pun
berhasil, penting agar bahan penyusunnya bergerak secara
siklik. Produsen (tanaman hijau) mengambil unsur mineral dari tanah
dan udara, mengubahnya menjadi bentuk organik dan setelah melewati
tingkat trofik yang berbeda, kembali ke tanah dan udara.
8
E. Jenis Padang Rumput
1. Sabana Meadow (Savana)
Padang rumput yang ditemukan didaerah beriklim tropis, seperti dibagian
benua Afrika, Asia, Amerika dan Australia. Tapi padang rumput sabana ju
ga bisa tumbuh dan berkembang di iklim subtropics.
Padang rumput Savanna memiliki karakteristik seperti invasi oleh berbagai
jenis rumput dan tersebar dengan pohon yang cukup besar. Di padang rum
put, cuaca tidak terlalu kering atau terlalu lembab.
2. Padang Rumput Stepa
Apakah itu padang rumput yang luas, ditutupi dengan rumput pendek.
Juga disebut padang rumput semigurun, karena tanamannya pendek dan
warnanya hampir mirip dengan tanah. Biasanya dihuni oleh tanaman se
mak, tanaman juga bervariasi sesuai dengan garis lintang dan kondisi ikl
im dalam iklim kering.
3. Padang Rumput Prairi
Padang rumput prairi adalah padang rumput yang tumbuh di
daerah yang memiliki struktur datar, lereng atau medan berbukit.
Padang rumput ini diserang oleh rumput yang tinggi dan curah hujan
yang relatif rendah. Padang rumput Perairi ditemukan di banyak
benua, kecuali Antartika, karena iklimnya sangat dingin.
4. Pampa
Pampa adalah bioma padang rumput yang memliki bentuk
datar, Hal ini ditemukan terutama di Argentina dan meluas ke
Uruguay. Kata Pampa berasal dari kata India Guaran tingkat polos.
Suhu rata-rata di Pampa adalah 18 ° C. Pampas memiliki 'matahari
tinggi' atau musim kering di musim panas, yang di belahan bumi
selatan pada bulan Desember. Angin berhembus sebagian besar
waktu. Iklim di Pampas yang lembab dan hangat.
9
Padang rumput bisa digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Padang rumput iklim basah
• Padang rumput tanah rendah memiliki ketinggian >1000 m dan
suhu 21⁰-26⁰ C.
• Rawa rumput memiliki ketinggian1000 m dan suhu ±26⁰C.
• Padang rumput pegunungan memiliki ketinggian antara 1500 m
– 2400 m dan suhu antara 18⁰-23⁰C.
• Padang rumput berawa gunung memiliki ketinggian 2400 m -
4000 m dan memiliki suhu 10⁰-18⁰C.
• Padang rumput alpin memiliki ketinggian antara 4000 m - 4500
m (batas salju) dan memiliki suhu >6⁰C
• Komunitas rumput dan lumut memiliki ketinggian >4500 m dan
suhu <6⁰C.
b. Padang rumput iklim kering dengan suhu 22⁰C
F. Manfaat Ekosistem Padang Rumput
Beberapa manfaat ekosistem padang rumput, termasuk:
• Menyediakan sumber makanan untuk makhluk hidup lainnya.
• Pertahankan keseimbangan ekosistem.
• Membantu mengatasi polusi udara.
• Tempat sampah organik didaur ulang di ekosistem.
• Untuk menjadi sumber senyawa organik yang diperlukan untuk
kehidupan.
• Upaya Melestarikan Ekosistem Padang Rumput
Beberapa upaya konservasi yang dapat dilakukan seperti:
• Tidak sembarangan berburu binatang dan menggunakan makhluk
hidup lainnya tanpa hati-hati.
• Tidak merusak ekosistem, misalnya, hindari limbah.
• Lakukan reboisasi atau reboisasi jika terjadi kerusakan.
G. Populasi Pengembangan dan Struktur Masyarakat
10
Apakah tropis atau sedang, padang rumput alami terjadi
di lingkungan di mana kondisi pertumbuhan hanya menguntungkan untuk
musim yang singkat. Di daerah tropis, musim tanam ini biasanya
adalah musim hujan atau, dalam beberapa kasus, musim ketika tanah tidak
tergenang air atau terendam. Di padang rumput yang beriklim sedang,
musim tanam biasanya merupakan periode singkat antara musim dingin
yang dingin dan lembab dengan musim panas yang kering.
Rumput abadi , mengandalkan cadangan makanan yang disimpan
di bawah tanah untuk pertumbuhan tunas yang cepat, beradaptasi dengan
baik untuk mengeksploitasi musim tanam singkat seperti itu, mencapai
ukuran maksimumnya dan menyelesaikan penyemaiannya dalam beberapa
minggu. Bagian atas tanah mereka kemudian mati kembali, menyediakan
bahan bakar potensial untuk rumput kebakaran yang melambangkan
lingkungan ini. Namun, akar-akar perennating bawah tanah dan rimpang
dari rumput, relatif terlindungi dengan baik dari api.
Profil vegetasi dari padang rumput
Padang rumput cenderung menghasilkan jumlah pertumbuhan baru
yang lebih besar jika mengalami beberapa jenis gangguan berulang,
biasanya merumput atau api, yang mencegah akumulasi lapisan tebal
sampah mati. Jika lapisan seperti itu dibiarkan berkembang, ia menyimpan
nutrisi dalam bentuk yang tidak segera tersedia bagi akar dan bertindak
sebagai penghalang fisik bagi tunas baru yang tumbuh
11
dari permukaan tanah ke arah cahaya; di padang rumput yang beriklim
sedang, lapisan ini bertindak sebagai isolasi termal, memperlambat
pemanasan pegas tanah. Ini memiliki implikasi yang jelas untuk
manajemen penggembalaan sistem ini.
Tanaman berkayu , yang mungkin diharapkan untuk menaungi
rumput dan mendominasi vegetasi, dirugikan oleh pendeknya musim
tanam. Namun demikian, dengan tidak adanya penggembalaan mamalia
yang berat dan terutama kebakaran biasa, beberapa pohon dan semak yang
tumbuh dengan kuat dapat terbentuk. Dengan demikian, padang rumput
dalam situasi seperti itu dijaga oleh gangguan api dan penggembalaan
alami, atau semi-alami ini, yang mencegah suksesi vegetasi padang
rumput menuju hutan gugur tropis , sabana , semak belukar , atau hutan
beriklim sedang .
H. Produktivitas Biologis
Karena pentingnya untuk penggembalaan dan produksi pertanian
padang rumput lainnya, produktivitas padang rumput telah diselidiki
secara luas menggunakan berbagai metode. Namun, sebagian besar
penelitian hanya berfokus pada produktivitas di atas permukaan tanah,
mengabaikan komponen bawah tanah yang penting, yang bisa jauh lebih
besar sebanyak 10 kali lebih besar bahkan ketika porsi di atas tanah
mencapai maksimum musiman. Khas di atas tanah nilai-nilai
biomassa (berat kering bahan organik di suatu daerah) untuk padang
rumput Amerika Utara adalah 2,5 hingga 6 metrik ton per hektar, di mana
sekitar tiga perempat dalam bentuk bahan pucuk mati; namun, nilai hingga
dan lebih dari 20 metrik ton per hektar telah dicatat di beberapa padang
rumput tropis.
Ada pergantian yang relatif cepat materi tanaman di padang
rumput. Sebagian besar organ tanaman memiliki rentang hidup hanya satu
atau beberapa musim, yang mengarah ke tingkat tahunan dari keseluruhan
omset sekitar 20 hingga 50 persen. Ketika konsumsi bagian tanaman oleh
12
konsumen diperhitungkan, nilai produktivitas tahunan sama dengan nilai
biomassa. Produktivitas tahunan di atas permukaan tanah di padang
rumput khas Kanada ditemukan 6,4 metrik ton per hektar ketika semua
kehilangan pencucian dan penguraian dari rebung mati
dipertimbangkan. Nilai yang ditemukan di padang rumput lain sangat
bervariasi tetapi seringkali jauh lebih rendah dari ini, sebagian karena
kerugian tersebut belum sepenuhnya diperhitungkan. Pemanenan berulang
(grazing pengganti) biasanya menghasilkan 1,5 hingga 2,5 metrik ton per
hektar per tahun.
Padang rumput sering telah dikonversi menjadi lahan pertanian di
mana biji-bijian yang dapat dimakan ditanam; ini memungkinkan makanan
bagi manusia untuk diambil langsung dari padang rumput itu sendiri
daripada melalui hewan penggembalaan yang memakan rumput asli
dalam situasi rangeland . Peningkatan hasil sangat besar. Menurut angka
yang disusun untuk utaraGreat Plains of North America , misalnya, satu
hektar padang rumput alami yang digembalakan oleh ternak dapat
menyediakan setara dengan sepersepuluh dari kebutuhan energi makanan
tahunan seseorang, sedangkan area yang sama ditanami
untukgandum dapat menyediakan kebutuhan empat orang.
Namun, harus ditunjukkan bahwa hasil gandum tidak dapat
dipertahankan setiap tahun pada tingkat awalnya tinggi tanpa input pupuk
tambahan. Demikian pula, penggembalaan yang berkelanjutan dari padang
rumput alami dapat dengan cepat menyebabkan degradasi vegetasi
dan erosi tanah. Hal ini sangat mungkin terjadi tanpa disadari di daerah-
daerah yang tidak memiliki pagar dan oleh karena itu tidak menunjukkan
perbedaan garis fenceline dalam kondisi jangkauan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Padang rumput adalah dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di
dekat sungai atau danau) yang umumnya ditumbuhi rumput
13
pendek.Padang rumput menjadi istilah di kehutanan yang tidak asing
meski terdapat berbagai macamkata yang berkaitan dengan hutan.
Padang rumput sendiri terletak di daerahyang memiliki musim
kering yang panjang dan musim penghujan yangpendek. Padang
Rumput banyak terdapat di Afrika yang menjadi habitat hewan yang
merumput (grazing animal). Padang Rumput terdapat pula di Australia,
Amerika Selatan, dan Asia Selatan.Di Indonesia, Padang Rumput
terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Papuabagian tenggara. Padang
Rumput biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang
rumput. Padang Rumput terjadi karena keadaan tanah,kebakaran yang
berulang, dan bukan disebabkan oleh keadaan iklim.
2. Ciri-ciri Padang Rumput antara lain :
• Bersuhu panas sepanjang tahun
• Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi
terbentuknya Padang Rumput
• Padang Rumput berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk
mengarahke daerah yang intensitas hujannya makin rendah
• Padang Rumput akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah
kedaerah yang intensitas hujannya makin tinggi.
3. Padang Rumput dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Padang Rumput murni, yaitu Padang Rumput yang
pepohonanpenyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja.
• Padang Rumput campuran, yaitu Padang Rumput yang
pepohonanpenyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
4. Beberapa jenis hewan yang hidup di daerah savana diantaranya kuda,
zebra,macan tutul, singa, anjing hutan, dan lainnya, sedangkan
tumbuhan yang hidup disini diantaranya rumput dan ekaliptus.
14
B. Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai
tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat
lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan
dan tidak dapat hidup sendiri
15
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. (2000). Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J. W. (2000). Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Kristinnah, I. (2009). Biologi Makhuk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Putra
Nugraha.
Purwoko, A. (2007). Biologi SMA X. Semarang: CV Mitra Media Pustaka.
Subardi. (2009). Biologi Usaha. Jakarta: Usaha Makmur.
Sulistyorini, A. (2009). Biologi I. Jakarta: Balai Pustaka.
Susilowarno, G. (2007). Biologi SMA X. Jakarta: Grasindo.
Winatasasmita, D. d. (2000). Biologi 1. Jakarta: PT Garuda Maju Cipta.
Yanney, J. E. (1990). Ekologi Tropika. Bandung: ITB.
http://eschooltoday.com/science/ecosystems/what-is-an-ecosystem.html diakses
tanggal 25 Februari 2020 08:51
https://www.jagranjosh.com/general-knowledge/grassland-ecosystem-
components-structure-and-economic-importance-1556176113-1 diakses tanggal
25 Februari 2020 09:05
https://www.britannica.com/science/grxassland/Population-and-community-
development-and-structure 09:34
https://materigeografi.com/ekosistem-padang-rumput/ 09:49:
http://ockym.blogspot.com/2013/01/ekosistem-padang-rumput.html (komponen
10:10)
https://rumus.co.id/rantai-makanan-padang-rumput/ 10:47
http://kusukageo.blogspot.com/2011/03/bioma-gurun-dan-padang-rumput.html
10:50
https://muhammadsyailan.blogspot.com/2019/03/makalah-tentang-
ekosisitem.html 11:00