Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

33
PERKEMBANGAN INSTITUSI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T. PWK, FT. UNS

Transcript of Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Page 1: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

PERKEMBANGAN INSTITUSI

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

PWK, FT. UNS

Page 2: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

MATERI

• Institusi awal/pertama

• Perkembangan Institusi Pemerintah

berkaitan PWK

– Kementerian PUPR

– Bappenas

– Kementerian ATR

– Kementerian LHK

– Kemendagri

– Kemendes PDTT

Page 3: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Institusi Awal

• 1946, Biro Perencanaan (Pusat)/ (Centraal)

Planoogisch Bureau)-(C)PB

Balai Tata

Ruangan

Pembangunan

(BTRP)

BTRP didirikan

Pemerintah RI di

Yogyakarta (1947)

lembaga hasil serah

terima dari Pemerintah

Hindia Belanda (HB)

kepada Pemerintah RI

pada 1950

Menjadi

Page 4: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Awal BTRP memiliki dua masalah utama: a. Pimpinan yang belum siap menghadapi tugas baru b. Tidak ada minat para Ahli Teknik Sipil memasuki

dunia tata ruang.

Departemen PU membuka lowongan besar-besaran bagi

Ahli Teknik Sipil untuk mengisi kekosongan staf di

bidang jalan/ jembatan dan pengairan.

Dari seminar-seminar, diketahui lingkup pekerjaan tata

ruang kota yang memberikan gagasan kepada kepala

BTRP mengenai konsep tata ruang kota.

Institusi Awal

Page 5: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Dari seminar-seminar, diketahui lingkup pekerjaan tata ruang

kota yang memberikan gagasan kepada kepala BTRP

mengenai konsep tata ruang kota.

Seminar oleh ECAFE

(badan pelaksana PBB)

yang dihadiri kepala BTRP,

memberi gambaran tentang

ilmu tata ruang

Tumbuh gagasan di Indonesia

tentang pendidikan khusus

yang diperlukan oleh ahli tata

ruang

di Tokyo, Khusus Regional

Planning.

seminar 1954 tentang City

Planning di New Delhi

Tenaga teknik sipil lainnya

yang masuk BTRP segera

dikirim belajar tata ruang ke

Inggris

1952-1954

1954

1957

1958

Seminar Regional Planning

dihadiri M. Meyerson,

disambut Departemen PU

Institusi Awal

Page 6: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

• Banyak alumni pendidikan tata ruang ke BTRP

• Diantaranya lulusan arsitek yang memperoleh pelajaran perencanaan kota.

• Balai ini berkembang menjadi Jawatan Tata Kota dan Daerah Jawatan Tata Ruang Kota dan Daerah Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Tahun 1960 s/d 1965

Institusi Awal

Page 7: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK

di PUPR

Page 8: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK di PUPR

Periode Pra 50an s/d 80an

• BTRP pada tahun 1960 Balai Tata Ruangan Pembangunan dan Pembangunan Kota

• Pada tahun 1961, nama balai diubah menjadi jawatan, Jawatan Tata Kota dan Daerah

• Pertimbangan nama balai menjadi jawatan yaitu • Tugas Jawatan Tata Kota dan Daerah yang meliputi

perumusan kebijaksanaan di bidang tata kota/daerah mencakup perumusan dasar hukum dan penelitian di bidang tata kota/daerah,

• Menyelenggarakan proyek-proyek pembangunan Kota dan memberikan bantuan kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan kota

• Direktorat Perencanaan Kota dan Daerah (1965) Direktorat Tata Kota dan Daerah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan perencanaan fisik ruang dan kota Pusat Koordinasi Perencanaan dan Operasi (PUSKOPO).

• Proyek perencanaan teknik permukiman transmigrasi masuk ke program Tata Kota dan Tata Daerah sejak tahun 1979 s/d 1983.

Page 9: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK di PUPR

Periode 1990an s/d 2000an

• Direktorat Tata Kota dan Daerah diubah menjadi Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah.

• Merumuskan Rancangan UU Pokok-pokok Bina Kota yang kemudian berubah menjadi menjadi UU Penataan Ruang nomor 24 tahun 1992 dan memproduksi secara langsung peta dalam penyusunan buku repelita.

• Pada tahun 1988-1990 sempat dikembangkan “Konsep Penataan Ruang yang Tanggap terhadap Dinamika Pembangunan Kota“ (Konsep Tata Ruang Dinamis).

Page 10: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK di PUPR

• Sampai Tahun 1994, Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah masih di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.

• Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah menjadi Direktorat Bina Tata Perkotaan dan Perdesaan (BTPP).

• Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional (BKTRN) melalui Keppres Nomor 75 Tahun 1993.

• Era reformasi, 1999, di bawah Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil) dan Menteri Negara Pekerjaan Umum.

• Tahun 2001, berubah di bawah Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

• Tahun 2004 s/d 2014, Direktorat Jendral Penataan Ruang, Kementerian PU/ PUPR

• Tahun 2014 s/d saat ini, Dirjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Periode 1990an s/d 2000an

Page 11: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK

di Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Page 12: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

ORGANISASI PENGGUNAAN TANAH

BPN & Dirjen Penataan Ruang Kementerian PU Kementerian Agraria dan Tata Ruang (2014/2015)

• Awal Mula • Pembentukan Kantor/Lembaga Peranca

ngan Tata Bumi

• Pembentukan Kementrian Negara Agraria

• Alih fungsi, tugas, dan wewenang Kementrian Negara Agraria

• 1957-1964

• Peningkatan Status

• Dirjen Agraria ditingkatkan statusnya menjadi LPND dengan nama Badan Pertanahan Nasional (BPN)

• 1988

• REDUKSI DAN

• RESTRUKTURISASI

• Penghapusan Menteri

Agraria

• Pendisiplinan tugas dan wewenang BPN

• 1999-2001

• Kiprah Kementrian Agraria

• Adanya perubahan status menjadi Dirjen Agraria di lingkungan Kementrian Dalam Negeri dengan diikuti penyatuan instansi agraria

• 1965-1972

• Pembentukan Menteri Negara Agraria

• Adapun tugas dan tanggung jawab

termuat dalam Keppres Nomor 44

Tahun 1993

• 1993

Page 13: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK di PUPR & ATR

• Dari perubahan nama-nama instansi penataan ruang di atas tersirat satu hal penting yakni instansi tersebut fokus yang menangani tata ruang di tingkat pusat/nasional.

• Perkembangan instansi penataan ruang di

Indonesia ini merupakan suatu hal baik di mana kesadaran terhadap penataan ruang di Indonesia selalu meningkat.

Point penting

Page 14: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK

di BAPPENAS

Page 15: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Periodisasi Masa awal pembentukan Bappenas (1952-1963)

Masa Orde Baru

Masa BKTRN dan berakhirnya Orde Baru (1993-1998)

Masa Awal Reformasi (1998-2001)

Masa 2001 s/d sekarang

• 1952 : Biro Perantjangan Negara (BPN) • 1963 : Badan Perencanaan Nasional

Page 16: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

• Berdasarkan Keputusan Ketua Bappenas no. KEP.034/Ket/l/1970 ditetapkan Struktur Organisasi Bappenas yang baru.

• Deputi Perencanaan Pembangunan Regional dan

Daerah, Regionalisasi perencanaan pembangunan : keseimbangan pertumbuhan regional (regional growth ballance) dan pemerataan pengembangan regional (regional development equity).

• Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional (BKTRN)

dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden nomor 75 tahun 1993. BKTRN diketuai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Deputi Kepala Bappenas Bidang Regional dan Daerah duduk sebagai sekretaris BKTRN.

Page 17: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK

di Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Page 18: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

• Kelembagaan tata ruang tidak bisa lepas dari keberadaan dan peranan Rachmat Wiradisuria yang merupakan asisten menteri negara lingkungan hidup bidang permukiman yang diubah menjadi bidang Lingkungan hidup binaan.

• Beliau yang membawa tentang konsep dan pendekatan tata ruang dalam pengembangan wilayah di Kementerian Lingkungan Hidup.

• Konsep tata ruang dipandang sebagai sesuatu yang abstrak, padahal permasalahan lingkungan hidup merupakan persoalan yang dirasakan di lapangan.

• 1978: upaya pengendalian pencemaran dan pengendalian kerusakan lingkungan, tetapi tdk efisien

• 1985: tools “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan” (AMDAL)

Page 19: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Peran Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH)

Keputusan Presiden (Keppres) nomor 48 tahun 1983 tentang Penanganan Khusus Penataan Ruang dan Penertiban serta

Pengendalian Pembangunan pada Kawasan Pariwisata Puncak dan

Wilayah Jalur Jalan Jakarta-Bogor-Puncak-Cianjur di luar Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta,

Kotamadya Bogor, Kota Administratif Depok, Kota Cianjur,

dan Kota Cibinong”.

koordinasi penataan ruang

kawasan dilakukan oleh Menteri

Pekerjaan Umum, sedangkan koordinasi

pengawasan terhadap kegiatan

pembangunan dilakukan oleh Menteri Negara

PPLH.

Mengatur tentang

Page 20: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kiprah Tim Lembaga Tata Ruang Bidang Lingkungan Hidup

• Tim lembaga Tata Ruang Bidang Lingkungan hidup dibentuk berdasarkan Keppres nomor 57 tahun 1989 tentang “Tim Koordinasi Pengelolaan Tata Ruang Nasional” dengan anggota :

• Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Ketua)

• Menteri/Sekretaris Negara (wakil ketua I)

• Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Wakil Ketua II)

• Deputi Ketua Bappenas Bidang Regional dan Daerah (Sekretaris I merangkap anggota)

• Staf Ahli Menteri Negara PPN Bidang Pertanahan (Sekretaris II merangkap anggota)

• Direktur Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (anggota)

• Kepala Badan Pertanahan Nasional (anggota)

• Asisten Menteri Negara KLH Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (anggota)

Page 21: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

• Kelembagaan tata ruang di bidang lingkungan hidup berkembang seiring dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup.

• Bertolak dari pemikiran strategis, bahwa pembangunan selain memerlukan ruang tempat berlangsungnya berbagai kegiatan yang mengubah bentang alam (kawasan budidaya), juga memerlukan ruang untuk berlangsungnya fungsi pelestarian lingkungan bagi kelangsungan kehidupan manusia (kawasan lindung).

• Pada tahun 1990 dirumuskan strategi konservasi yang diintegrasikan dengan upaya penataan ruang. Melalui Tim Tata Ruang Nasional, strategi tersebut dikukuhkan dengan Keppres nomor 32 tahun 1990 tentang “Pengelolaan Kawasan Lindung”.

• Tahun 1992, KMN KLH mewakili pemerintah mengkoordinasikan pengintegrasian muatan substansif dari kedua RUU tersebut dan pembahasan antardepartemen muatan RUU tentang “Penataan Ruang”

Kiprah Tim Lembaga Tata Ruang Bidang Lingkungan Hidup

Page 22: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK

di Kementerian Dalam Negeri

Page 23: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

• Pada pertengahan Pelita III dinamika penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di lingkungan Departemen Dalam Negeri.

• Pembentukan dua direktorat khusus di lingkungan Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah (PUOD) yaitu:

– Direktorat Pengembangan Perkotaan

– Direktorat Ekonomi dan Pembangunan Daerah.

Page 24: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

• 6 peraturan perundangan di bidang penataan ruang yang ditetapkan atau melalui kebijakan Menteri Dalam Negeri, yaitu:

– Instruksi Presiden nomor 13 tahun 1976 tentang “Pengembangan Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek)”;

– Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 tahun 1987 tentang “Pedoman Penyusunan Rencana Kota”;

– Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 3 tahun 1987 tentang “Penyediaan dan Pemberian Hak Atas Tanah Untuk Keperluan Pembangunan Perumahan”;

– Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 1988 tentang “Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 tahun 1987”;

– Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 650-658 tentang “Keterbukaan Rencana Kota Untuk Umum”;

– Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 14 tahun 1988 tentang “Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan”.

Page 25: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

• Peran Ditjen Bangda

• Peraturan perundangan yang lahir:

– Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 19 tahun 1996 tentang “Pembentukan Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah Tingkat I dan Tingkat II”;

– Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 134 tahun 1988 tentang “Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II”;

– Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 137 tahun 1998 tentang “Pedoman Penyusunan dan Perhitungan Biaya Rencana Tata Ruang Di Daerah”;

– Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 1998 tentang “Penyelenggaraan Penataan Ruang Daerah”;

– Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 9 tahun 1998 tentang “Tatacara Peranserta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah”.

Page 26: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

PEMBINAAN PENATAAN

RUANG

bergeser

Adanya pergeseran fungsionalisasi Departemen dan Kementerian dalam pemberian dukungan proses Desentralisasi

sem

ula

Direktorat Jenderal Pembangunan

Daerah

Alasan

• Efektifitas Kinerja Pemerintah

• Menghindari duplikasi tugas dan fungsi antar departemen dan kementerian

PEMBINAAN TATA RUANG DI ERA PELAKSANAAN UU 22/1999

Page 27: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Implikasi

Pergeseran

Pembinaan Pembangunan Regional dan

Wilayah

Departemen

Dalam Negeri

penetapan aspek legalitas rencana tata

ruang di daerah

Direktorat Lingkungan Hidup dan Tata Ruang,

Direktorat Jenderal Pembangunan

Daerah

Pembinaan Pembangunan

Perkotaan

Pembinaan Pengembangan

Wilayah

Departemen Permukiman dan Pengembangan

Wilayah (Kimbangwil)

aspek tata ruang terkait

pembinaan dari segi

pengaturan

sebelu

mnya

Tugas dan fungsi

namun

dipertahankan

terutama

1

2

4

3

Page 28: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah (PUOD)

Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah (Otda)

Direktorat Jenderal

Pemerintahan Umum (PUM)

Direktorat Perkotaan

Membina dan menangani kegiatan dalam meningkatkan kemampuan manajemen pemerintahan kota

Pembinaan Penataan Ruang • Pengelolaan Administrasi Pemerintahan

Kota • Pembinaan Perangkat Perkotaan • Pembinaan Potensi Perkotaan termasuk

perhatian birokrasi terhadap social capital

• Pengelolaan Pemadam Kebakaran • Kerjasama Pengembangan Perkotaan

Tugas dan Fungsi

Bukan

Dipecah

Dibentuk

1

2

3

4

5

Page 29: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Kelembagaan PWK

di Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Page 30: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Sejarah Kemendes PDTT

• Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (Presiden Megawati Soekarnoputri).

• Kementerian Negara Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono).

• Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Presiden Joko Widodo).

• UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa

Page 31: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

Struktur organisasi Kemendes PDTT

Page 32: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

REFERENSI UTAMA

Departemen Permukiman dan Prasarana

Wilayah, 2003, Sejarah Penataan Ruang

Indonesia 1948-2000.

Page 33: Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

TERIMA KASIH