Efek Paradoks Tekanan Sistole

Post on 05-Dec-2014

54 views 0 download

description

efek paradoks tekanan sistole

Transcript of Efek Paradoks Tekanan Sistole

Menentukan Efek Paradoks Antara Tingginya Tekanan Darah Sistolik Dengan Angka Kematian

Pada Gagal Jantung Kronik

C E Raphael, Z I Whinnett, J E Davies, M Fontana, E A Ferenczi, C H Manisty, J Mayet,D P Francis

Pembimbing:Dr. Suhendiwijaya Sp.JP FIHA

Disusun oleh:

1. Citra Ayu Hidayati 110.2008.058

2. M. Fahrezha 110.2008.313

METODE

Analisis statistik

Rumusnya:

Keterangan:

• HR : Hazard Ratio• x : Peningkatan

tekanan darah dalam mmHg

2 studi (Hyunh & Davos) akhirnya mendapatkan kriteria Hazard ratio yang dibulatkan dari 0,99 menjadi 1,00.

HASIL AKHIR Laporan identifikasi

• 29.222 orang-tahun yang difollow up.

• Rata-rata dari SBP populasi tersebut adalah 124,9 mmHg.

Hazard ratio

Hubungan antara tekanan darah sistolik dan kematian pada CHF

• Tekanan darah yang lebih tinggi memberikan prognosis yang lebih baik

• Penurunan dari mortalitas sebanyak 13% untuk peningkatan tekanan darah sebanyak 10 mmHg.

• Kenaikan SBP sebanyak 1 mmHg akan menurunkan mortalitas sebanyak 1,2%.

Pengaruh penggunaan ACE inhibitor dan β blocker

• Walaupun ada perbedaan pemberian terapi dalam studi, tidak ada terlihat perbedaan antara kedua obat dalam hubungannya antara SBP dan mortalitas pada CHF.

Perbedaan dalam studi

Data dari populasi dibagi sesuai kelompok tekanan darah sistoliknya.

Perbandingan dengan studi yang tidak berkaitan dengan CHF

DISKUSI

• Hubungan fisiologis antara SBP dan mortalitas pada pasien CHF:

MABP = (CO x SVR) + CVP

• Keterangan:– Mean Arterial Blood Pressure (MABP)– Cardiac Output (CO)– Systemic Vascular Resistance (SVR)– Central Venous Pressure (CVP)

Bedside measure pada prognosis gagal jantung

• Fungsi jantung yang buruk dapat mengakibatkan SBP rendah atau CVP tinggi, atau keduanya.

• Nilai prognostik CVP tinggi telah lama dikenal secara klinis, dan dalam beberapa tahun terakhir telah terbukti memiliki hubungan erat dengan angka kematian.

Kuantifikasi hubungan antara SBP dan angka kematian

• Nilai yang dikumpulkan untuk semua studi dimasukkan dalam analisis memberikan penurunan angka kematian dari 13,0% per 10 mm Hg SBP yang lebih tinggi.

Efek farmakologi pada SBP

• Obat yang paling banyak digunakan pada gagal jantung: β blocker, ACE I, diuretik.

• Pada pasien gagal jantung dan tekanan darah rendah, sulit untuk menentukan:– Apakah tekanan darah rendah karena

stadium lanjut dari penyakit dengan curah jantung yang buruk.

– Apakah itu rendah karena pasien sedang dikelola secara intensif farmakologi.

Sistolik dan diastolik gagal jantung

• Penelitian ini termasuk dalam meta analisis, menunjukkan populasi didominasi gagal jantung sistolik.

• Hipertensi merupakan etiologi umum pada gagal jantung.

Penerapan terhadap praktek klinis

• Pengukuran SBP jelas bukan pengganti untuk pengukuran fraksi ejeksi ventrikel kiri dan penanda lain yang lebih erat terkait dengan cardiac output, daya tariknya terletak pada kemudahannya.

Pengaruh obat antihipertensi pada SBP dan cardiac output

• Tindakan menambahkan vasodilator bermanfaat bagi pengobatan pasien memiliki efek utama mengurangi SVR, sehingga CO dapat meningkat dan tekanan darah menurun.

Hubungan Potensial optimasi hemodinamik terhadap resinkronisasi terapi jantung :

•SBP pada pasien dengan gagal jantung, lebih diatur oleh curah jantung daripada resistensi perifer.

•Peningkatan SBP kemungkinan akan mencerminkan peningkatan curah jantung dan fraksi ejeksi.

KESIMPULAN

• Pemantauan SBP merupakan penanda sederhana terhadap resinkronisasi hemodinamik terapi jantung.

• Ada hubungan yang erat antara SBP dan kematian pada populasi dengan CHF.

• Bertentangan dengan mayoritas penyakit jantung, di mana SBP tinggi merupakan tanda prognosis buruk.