Post on 26-Jul-2015
description
EFEK BELIMBING MANIS (Averrhoa
carambola) TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH TIKUS
WISTAR YANG MENGALAMI HIPERKOLESTEROLEMIA
Kasma
05.48824.00225.09
FK UNMUL Samarinda
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
• Hiperkolesterolemia Salah satu faktor risiko utama aterosklerosis.
• Ditemukan bukti nyatamakanan berkadar tinggi lemak jenuh dan kolesterol, dapat meningkatkan kadar kolesterol serum.
• Perhatian masyarakat terhadap asupan kolesterol sehat <<
• Didapatkan bukti kuat bahwa pembentukan ateroma dimulai pada kehidupan dini/anak-anak.
• Banyak penelitian terkait tanaman obat untuk menurunkan kolesterol. Salah satu tanaman yang digunakan masyarakat adalah belimbing manisbelum diteliti.
Bab I Pendahuluan
Bab I Pandahuluan
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana efek belimbing manis (Averrhoa carambola) terhadap kadar kolesterol serum darah tikus wistar yang mengalami Hiperkolesterolemia?
Bab I Pendahuluan
1.3 Tujuan
• Mengetahui efek belimbing manis (Averrhoa carambola) terhadap kadar kolesterol serum darah tikus wistar yang mengalami Hiperkolesterolemia
Bab I Pendahuluan
1.4 Manfaat
• Memberikan pembuktian kepada masyarakat bahwa belimbing manis (Averrhoa carambola) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif obat alami hiperkolesterolemia.
Bab II Tinjauan Pustaka• Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
– Sejarah singkat – Klasifikasi :
• Ordo : Oxalidales• Familia : Oxalidaceae• Genus : Averrhoa• Spesies : Averrhoa carambola.L
– Morfologi Kandungan pectin pada kulit belimbing.
– Efek farmakologi : • Menurunkan tekanan darah• Anti kanker• Memperlancar pencernaan• Menurunkan kolesterolPectin yang terdapat pada kulit belimbing.• Membersihkan usus
Bab II Tinjauan Pustaka• Pectin
– Definisi– Struktur– Dilaporkan memiliki efek menguntungkan terhadap kesehatan
sejak tahun 1961.• Kolesterol
– Definisi– Struktur– Sintesis
• Endogen• Eksogen
• Hiperkolesterolemia– Deskripsi– Penyebab
Bab II Tinjauan Pustaka
• Kerangka KonsepBELIMBING MANIS
PECTIN
Anti Kanker Kolesterol
TIDAK DITELITI
DITELITI
Bab II Tinjauan Pustaka
• Hipotesis
– Averrhoa carambola dapat menurunkan kadar kolesterol serum darah tikus wistar yang mengalami hiperkolesterolemia.
Bab III Metode Penelitian
• Jenis dan Desain Penelitian– Jenis : Eksperimental– Desain : Pre Eksperiment
• Waktu dan Lokasi Penelitian– Waktu : Januari-Juni 2009– Tempat : Lab. Farmako PSKU UNMUL
• Populasi dan Sampel– Populasi : Tikus wistar– Sampel : Tikus wistar jantan, 200 – 250 gr, sehat, aktif
dan tidak cacat• Instrumen Penelitian
– Alat Penelitian• Tes Kadar Kolesterol Darah : Spuit, tabung, sentrifuge, pipet,
spektrofotometer, inkubator– Bahan Penelitian
• Kulit Averrhoa carambola dikeringkan dan dihaluskan kemudian dikemas dalam bentuk kapsul
• Tes Kadar Kolesterol Darah : serum, Reagen (total), aquades dan standart, reagen presipitan (HDL), reagen (TG)
Bab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian• Konsep Operasional
– Variabel :• Variabel independen : Averrhoa carambola dalam
bentuk kapsul.• Variabel dependen : Kadar Kolesterol Darah
– Definisi Operasional :• Averrhoa carambola dalam bentuk kapsul adalah
buah belimbing manis yang diambil kulitnya, dikeringkan, dihaluskan dan ditimbang, kemudian dikemas ke dalam kapsul.
• Kadar Kolesterol Darah adalah kadar kolesterol total yang mengalami penurunan akibat pemberian Averrhoa carambola.
Bab III Metode Penelitian• Prosedur Kerja
– Averrhoa carambola diambil kulitnya, dikeringkan, dihaluskan kemudian ditimbang dan dikemas dalam kapsul.
– Tes Kolesterol Darah (CHOD-PAP) : Darah sentrifuge ambil serum serum + reagen inkubasi 37 C 10’ ukur Absorbansi (λ = 546 nm)
• Kolesterol total = As x standard mg/dl Ast
• Kadar HDL : Serum + Reagen Presipitan 25 C 10’ sentrifuge 4000 rpm ambil supernatan CHOD-PAP
– Kadar HDL = A x F (F (546 nm) = 318 mg/dl• Kadar TG : serum + reagen inkubasi 37 C 5’ ukur
absorbansi– TG = As x 1403 mg/dl
• Kadar LDL = kolest Total – HDL – TG/5 mg/dl
Bab III Metode Penelitian• Prosedur Eksperimen
– 25 ekor tikus wistar dibagi atas 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor tikus.
– Pengukuran kadar kolesterol serum darah seluruh kelompok tikus wistar dilakukan sebelum diberi perlakuan.
– Kelompok 1 dijadikan sebagai kontrol yang tidak mendapat perlakuan, kecuali asupan makanan standar.
– Kelompok 2-5 selain asupan makanan standar, juga diberikan diet high cholesterol (keju) setiap hari dengan kadar tertentu untuk semua kelompok selama satu bulan, kemudian diukur kadar kolesterolnya.
• Kelompok 2-5 diberikan kapsul Averrhoa carambola dengan kadar yang berbeda untuk masing-masing kelompok setiap hari.
• Perlakuan ini dilakukan selama 3 bulan.• Pengukuran kadar kolesterol serum darah
tikus wistar dilakukan setiap 2 minggu sekali.
• Pengumpulan data dilakukan.
Bab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian
• Analisis Data– Mean dari tiap kelompok– Uji hipotesis paired T test