Post on 08-Mar-2019
Edisi Revisi
Rencana StrategisSekretariat JenderalKementerian Pertanian RI
Tahun 2015 – 2019
Sekretariat JenderalKementerian Pertanian
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN
NOMOR : 2027/Kpts/RC.020/05/2018TENTANG
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESASEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN,
Menimbang : a. bahwa sebagai pedoman dalam penyusunan program pembangunan pertanian telah ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/ RC.020/11/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/ RC.090/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019;
b. bahwa ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/PW.160/10/2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian mengamanatkan unit kerja eselon I wajib menyusun rencana strategis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4455);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42614);
7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
- 2 -
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);
10. Keputusan Presiden Nomor 157/M Tahun 2010 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian Pertanian;
11. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/RC.020/11/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/RC.090/ 3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019;
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/PW.160/10/2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian;
- 3 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KESATU : Rencana Strategis Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Sekretaris Jenderal ini.
KEDUA : Rencana Strategis Sekretariat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU memuat :a. visi, misi, tujuan dan sasaran;b. arah kebijakan dan strategi; danc. target kinerja dan kerangka pendanaan.
KETIGA : Rencana Strategis Sekretariat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU sebagai pedoman kerja bagi setiap unit kerja Eselon II lingkup Sekretariat Jenderal dalam penyusunan kegiatan 5 (lima) tahun dan penetapan:a. Rencana Kerja (Renja); danb. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun
2015-2019.KEEMPAT : Unit kerja Eselon II lingkup Sekretariat Jenderal
sebagaimana dimaksud dalam diktum KETIGA:a. menyusun rencana strategis eselon II
dengan menjabarkan lebih lanjut Rencana Strategis Sekretariat Jenderal; dan
b. melakukan evaluasi dan pelaporan atas pencapaian kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis secara berkala.
KELIMA : Pada saat keputusan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 4935/Kpts/RC.020/12/2016 tentang Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
- 4 -
KEENAM : Keputusan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakartapada tanggal : 8 Mei 2018
SEKRETARIS JENDERALKEMENTERIAN PERTANIAN,
SYUKUR IWANTORONIP 19590530 198403 1 001
Salinan Keputusan Sekretaris Jenderal ini disampaikan kepada Yth.:1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Pertanian;3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional;4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi;5. Pimpinan Unit Kerja Eselon II lingkup Sekretariat Jenderal.
- 5 -
i
DAFTAR ISI
Keputusan Sekretariat Jenderal Kementerian PertanianDaftar Isi ............................................................................................................... iDaftar Tabel ........................................................................................................ iiDaftar Gambar.................................................................................................. iiiBab I. Pendahuluan ....................................................................................1
1.1. Kondisi Umum .....................................................................31.2. Potensi dan Permasalahan ...........................................27
Bab II. Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran 2015-2019.........................332.1. Visi .........................................................................................342.2. Misi Sekretariat Jenderal ...............................................352.3. Tujuan ...................................................................................352.4. Sasaran Program ..............................................................36
Bab III. Arah Strategi dan Kebijakan ....................................................373.1. Arah Kebijakan ..................................................................383.2. Strategi .................................................................................393.3. Kebijakan .............................................................................403.4. Kerangka Regulasi ...........................................................413.5. Kerangka Kelembagaan .................................................42
Bab IV. Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan ...........................454.1. Target Kinerja ....................................................................464.2. Kerangka Pendanaan ......................................................49
Bab V. Penutup ...........................................................................................73
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Capaian Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian oleh BPK-RI Tahun 2010-2014 ..................................................................... 33
Tabel 2. Realisasi Anggaran Biro/Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2015 (per 9 Februari 2016) ..................................... 26
Tabel 3. Tujuan dan Indikator Tujuan Setjen Kementerian Pertanian 2015-2019 .................................... 36
Tabel 4. Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2015-2019 ................. 47
Tabel 5. Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2014-2018 ..................................................................... 49
Tabel 6. Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2014-2018 ..................................................................... 61Tabel 7. Tujuan dan Indikator Tujuan
Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2018 ............................ 72
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal ........................4
Gambar 2. Perbandingan jumlah dan kualitas indikator kinerja .................................................................... 12
Gambar 3. Grafik Kesenjangan Target dan Realisasi Nilai AKIP Kementan 5 (lima) Tahun Terakhir ....................................................................... 14
Gambar 4. Tren Capaian Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian 5 (lima) Tahun Terakhir ....................................................................... 15
Gambar 5. Analisis Perbandingan Capaian Nilai AKIP Kementan terhadap Capaian Nilai RB Kementan ............................................. 16
Gambar 6. Analisis Perbandingan Capaian Nilai AKIP Kementan terhadap Capaian Nilai RB Kementan .............................................. 20
Gambar 7. Grafik Kesenjangan Target dan Realisasi Nilai AKIP Kementan 6 (enam) Tahun Terakhir ...................................................................... 20
Gambar 8. Tren capaian kinerja nilai IKM Kementerian Pertanian 5 (lima) Tahun Terakhir ...................................................................... 20
iv
Gambar 9. Analisis Perbandingan Capaian IKM Kementan terhadap Capaian Nilai RB Kementan .............................................................. 21
Gambar 10. Grafik Kesenjangan Target dan Realisasi Nilai RB Kementan Tahun 2013 dan 2014 ......................................................... 23
Gambar 12. Grafik Tren Capaian Kerjasama yang Ditindaklanjuti Tahun 2013 – 2015 ............................................................................. 25
Gambar 13. Grafik tren serapan anggaran 5 (lima) tahun terakhir ........................................................ 27
LAMPIRANKEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
NOMOR : 2027/Kpts/RC.020/05/2018TANGGAL : 8 MEI 2018
TENTANG
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERALKEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2015-2019
KEMENTERIAN PERTANIAN
1
BAB IPENDAHULUAN
2
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal 2015-2019 merupakan turunan dari Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019. Renstra Sekretariat Jenderal disusun sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang saat ini telah memasuki tahap ketiga (RPJMN 2015-2019). Untuk melengkapi penyusunan Renstra tersebut, perlu dijabarkan dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah mengamanatkan berbagai perubahan mendasar terkait pendekatan penyusunan anggaran mencakup penerapan kerangka penganggaran jangka menengah, penganggaran terpadu dan anggaran berbasis kinerja. Perubahan ini diimplementasikan dalam bentuk pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Perubahan tersebut dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi serta meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan unit kerja Kementerian Pertanian.
Sekretariat Jenderal sebagai salah satu Uni Eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian memberikan pembinaan dan dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretariat Jenderal menyusun Rencana Startegis sebagai dokumen perencanaan jangka menengah 5 (lima) tahun.
Renstra Setjen Kementan 2015-2019 merupakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam penyusunan kegiatan 5 (lima) tahun dan untuk penetapan Rencana Kerja (Renja) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2015-2019. Renstra Sekretariat Jenderal disusun dengan
3
mengedepankan reformasi perencanaan dan penganggaran untuk memperkuat keterkaitan antara perencanaan dan pendanaan dengan kinerja, serta capaian kinerja yang akuntabel di masing-masing unit kerja lingkup Sekretariat Jenderal.
Penyusunan Renja K/L dan RKA-KL yang berkualitas merupakan tuntutan untuk menjadikan dokumen perencanaan jangka pendek/tahunan tersebut sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan selama 5 tahun ke depan sekaligus dalam peningkatan kualitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di lingkungan Sekretariat Jenderal. Dengan demikian, Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2015-2019 dapat menjadi acuan masing-masing unit kerja lingkup Sekretariat Jenderal dalam menyusun Renstra di tingkat Eselon II. Renstra Setjen Kementerian Pertanian 2015-2019 memuat visi, misi, strategi, program, kegiatan dan rencana aksisesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal.
1.1. Kondisi Umum
Mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal adalah unsur pembantu pemimpin pada Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
Dalam menjalankan operasionalnya, susunan organisasi Sekretariat Jenderal terdiri dari 7 (tujuh) biro dan 4 (empat) pusat, meliputi :1. Biro Perencanaan;2. Biro Organisasi dan Kepegawaian;3. Biro Hukum;4. Biro Keuangan dan Perlengkapan;5. Biro Umum dan Pengadaan;
4
6. Biro Kerja Sama Luar Negeri;7. Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik;8. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian;9. Pusat PerlindunganVarietas Tanaman dan Perizinan Pertanian;10. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian; dan11. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.
BAGAN ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN
Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal
Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas berperan sebagai administrator dan koordinator pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Pertanian. Sekretariat Jenderal selama periode 2015-2019, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Dalam melaksanakan tugas Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi :1. koordinasi kegiatan Kementerian Pertanian;2. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran
5
Kementerian Pertanian;3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian Pertanian;
4. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;5. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan
serta pelaksanaan advokasi hukum;6. pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan
pengadaan barang/jasa pemerintah; dan 7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Dalam operasionalisasi dari pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dijabarkan kedalam tugas dan fungsi masing-masing biro dan pusat sebagai berikut :
1. Biro Perencanaan
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyusunan rencana, kebijakan, program, anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan koordinasi, dan penyusunan rencana
pengembangan wilayah pertanian;b. penyiapan koordinasi, dan penyusunan kebijakan dan
program pembangunan pertanian;c. penyiapan koordinasi, dan penyusunan anggaran
pembangunan pertanian;d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
pembangunan pertanian; dane. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro
Perencanaan.
6
2. Biro Organisasi dan Kepegawaian
Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan organisasi, tata laksana dan reformasi birokrasi, serta pengelolaan kepegawaian lingkup Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:a. penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan organisasi, serta
pengembangan jabatan fungsional dan budaya kerja;b. penyusunan, evaluasi, dan penyempurnaan tata laksana,
fasilitasi reformasi birokrasi lingkup kementerian pertanian serta penyelenggaran sistem pengendalian internal lingkup sekretariat jenderal;
c. pelaksanaan perencanaan, pengembangan, dan penilaian kinerja pegawai;
d. pelaksanaan mutasi pegawai; dane. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro
organisasi dan kepegawaian.
3. Biro Hukum
Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan advokasi hukum. Dalam melaksanakan tugas, Biro Hukum menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan di bidang pertanian;b. pengembangan sistem dan pengelolaan dokumentasi dan
informasi hukum pertanian;c. penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan
litigasi hukum; dand. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum.
7
4. Biro Keuangan dan Perlengkapan
Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan barang milik/kekayaan negara lingkup Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Biro Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:a. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penerimaan negara
bukan pajak;b. pelaksanaan akuntansi, verifikasi anggaran dan pengelolaan
pelaporan keuangan lingkup Kementerian Pertanian;c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab lingkup Kementerian Pertanian;d. pelaksanaan administrasi dan pelaporan keuangan serta
pengelolaan barang milik/kekayaan negara lingkup Sekretariat Jenderal; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Keuangan dan Perlengkapan.
5. Biro Umum dan Pengadaan
Biro Umum dan Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyelenggaraan kearsipan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, serta layanan pengadaan barang dan jasa. Dalam melaksanakan tugas, Biro Umum dan Pengadaan menyelenggarakan fungsi:a. pelaksanaan pengelolaan kearsipan;b. pelaksanaan urusan ketatausahaan;c. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan;d. pelaksanaan pengadaan barang dan jasa;e. pemberian layanan dan pembinaan pengadaan barang dan
jasa; danf. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro umum
dan pengadaan.
8
6. Biro Kerjasama Luar Negeri
Biro Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan dan penyelenggaraan kerja sama luar negeri di bidang pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Biro Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan koordinasi, pembinaan, dan penyelenggaraan
kerja sama bilateral di bidang pertanian;b. penyiapan koordinasi pembinaan, dan penyelenggaraan kerja
sama regional di bidang pertanian;c. penyiapan koordinasi pembinaan, dan penyelenggaraan kerja
sama multilateral di bidang pertanian;d. penyiapan kerja sama, pengelolaan pinjaman dan hibah luar
negeri;e. pelaksanaan administrasi atase pertanian; danf. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro kerja
sama luar negeri.
7. Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik
Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan hubungan masyarakat, keprotokolan dan hubungan antar lembaga, serta pengelolaan informasi publik di bidang pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik menyelenggarakan fungsi:1. penyiapan pelaksanaan hubungan masyarakat.2. pengelolaan dan pelayanan informasi publik bidang pertanian;3. pelaksanaan urusan keprotokolan dan hubungan antar
lembaga; dan4. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro
Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik.
9
8. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengolahan, analisis, dan pengembangan sistem informasi pertanian, serta pelayanan dan publikasi data dan informasi pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi:a. penyusunan rencana, program, anggaran;b. pelaksanaan pelayanan dan publikasi data dan informasi
pertanian;c. pengumpulan, pengolahan dan análisis, serta penyediaan
data dan informasi komoditas pertanian;d. pengumpulan, pengolahan dan analisis, serta penyediaan
data dan informasi nonkomoditas pertanian;e. pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem
informasi kementerian pertanian; danf. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat data
dan sistem informasi pertanian.
9. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman, serta pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis pertanian.Dalam melaksanakan tugas, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian menyelengggarakan fungsi :a. penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran;b. pelaksanaan kerja sama dan publikasi;c. pemberian pelayanan hukum perlindungan varietas tanaman
dan perizinan pertanian;d. pelaksanaan pemeriksaan perlindungan varietas tanaman;
10
e. pemberian pelayanan perlindungan varietas tanaman;f. pemantauan dan evaluasi hak dan kewajiban pemegang hak
perlindungan varietas tanaman;g. pemberian pelayanan pendaftaran varietas tanaman lokal
dan varietas hasil pemuliaan serta pelayanan pendaftaran peredaran varietas tanaman;
h. penerimaan, analisis persyaratan, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian izin dan rekomendasi teknis dan pendaftaran di bidang pertanian; dan
i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat perlindungan varietas tanaman dan perizinan Pertanian.
10. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian menyelenggarakan fungsi:a. perumusan program, anggaran dan evaluasi perpustakaan
dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian;
b. pengelolaan sumberdaya dan pelayanan perpustakaan;c. pembinaan sumberdaya perpustakaan di lingkungan
kementerian pertanian;d. pembinaan dan pengelolaan publikasi hasil penelitian
pertanian;e. penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
pertanian melalui tatakelola teknologi informasi dan promosi;f. pengelolaan sarana instrumentasi teknologi informasi dan
bahan pustaka; dang. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat
perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian.
11
11. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian menyelenggarakan fungsi :a. perumusan program analisis sosial ekonomi dan kebijakan
pertanian;b. pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan
kebijakan pertanian;c. pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan pertanian;d. pemberian pelayanan teknis di bidang analisis sosial ekonomi
dan kebijakan pertanian;e. pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil analisis,
dan pengkajian di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian;
f. pelaksanaan evaluasi, pelaporan hasil analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; dan
g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal
Pada Tahun 2014, Sekretariat Jenderal menetapkan 1 (satu) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator kinerja. Sasaran strategis yang dimaksud yaitu meningkatnya pelaksanaan kegiatan Kementerian Pertanian melalui dukungan koordinasi, pembinaan, kerjasama luar negeri dan pelayanan administrasi. Indikator kinerja dari sasaran strategis ini meliputi : (1) nilai AKIP Kementerian Pertanian;(2) opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian;(3) nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM);(4) nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian; dan
12
(5) persentase kerjasama luar negeri yang ditindaklanjuti.
Dari indikator-indikator tersebut dapat dijelaskan capaian kierja Sekretariat Jenderal sebagai berikut :
Perbandingan jumlah dan kualitas indikator yang digunakan selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dijabarkan pada gambar berikut ini :
Gambar 2. Perbandingan jumlah dan kualitas indikator kinerja
Kualitas indikator kinerja sasaran program juga mengalami peningkatan, dimana secara umum kualitas indikator kinerja dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis indikator, yaitu lead indicators dan lag indikators. Lead indicators merupakan indikator kinerja yang relatif mudah, dimana pencapaiannya cenderung berada dibawah kendali organisasi. Contoh lead indicators adalah jumlah laporan, jumlah kegiatan dan jumlah sertifikat yang dikeluarkan, dimana pencapaian indikator tersebut tergantung kepada kegiatan (proses) yang dilakukan organisasi, bukan kepada hasil (output)
13
maupun dampak (outcome) yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Lag indicators merupakan indikator kinerja yang pencapaiannya berada diluar kendali organisasi, berbentuk hasil (output) atas suatu aktifitas yang dilakukan atau dampak (outcome) atas output yang dihasilkan organisasi. Contoh lag indikators adalah nilai reformasi birokrasi Kementerian Pertanian, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan nilai SAKIP.
Fakta yang digambarkan pada gambar perbandingan jumlah dan kualitas indikator kinerja sasaran program menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan penggunaan indikator kinerja sasaran program yang dipilih pada tahun 2015, baik secara kuantitas maupun kualitas. Perbaikan secara kuantitas terlihat dari penurunan jumlah indikator yang digunakan, dari 29 indikator pada tahun 2010 menjadi hanya 5 (lima) indikator pada tahun 2015. Sedangkan perbaikan secara kualitas terlihat dari peningkatan jumlah lag indicator dalam memilih indikator, dimana pada tahun 2010 tidak ada lag indicator yang digunakan sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 4 (empat) dari 5 (lima) indikator (80% dari total indikator yang digunakan) merupakan lag indicator. Sehingga jumlah indikator yang semakin sedikit dengan kualitas indikator yang semakin tinggi diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
14
Gambar 3. Grafik Kesenjangan Target dan Realisasi Nilai AKIP Kementan 5 (lima) Tahun Terakhir
Berdasarkan grafik terlihat bahwa selama 5 (lima) tahun terakhir, Kementerian Pertanian belum pernah mencapai nilai AKIP yang ditargetkan, target nilai AKIP Kementan cenderung stabil dari tahun 2010 hingga tahun 2014 yaitu sebesar 75. Namun jika dilihat pada gambar 3, perkembangan realisasi nilai AKIP Kementerian Pertanian dari tahun ke tahun semakin menunjukkan perbaikan.
Perkembangan capaian kinerja, yang merupakan perbandingan antara realisasi dan target, dapat dijabarkan sebagai berikut :
15
Gambar 4. Tren Capaian Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian 5 (lima) Tahun Terakhir
Berdasarkan gambar 4 terlihat bahwa tren capaian kinerja untuk nilai AKIP Kementan 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan positif, dimana semakin mendekati tahun 2014 maka kesenjangan antara realisasi dengan target nilai AKIP semakin kecil. Hal ini mengindikasikan terjadinya perbaikan kinerja secara signifikan dalam konteks perbaikan nilai AKIP Kementerian Pertanian. Fakta ini juga bermakna bahwa pelaksanaan SAKIP Kementerian Pertanian semakin lama semakin optimal, sehingga pengelolaan instansi pemerintah yang akuntabel akan dapat segera terwujud. Konsistensi peningkatan capaian kinerja nilai AKIP ini perlu dijaga agar dapat terus terjadi secara berkesinambungan, hal ini berarti bahwa target kinerja jangka menengah terkait nilai AKIP Kementerian Pertanian sesuai Renstra Kementerian Pertanian tahun 2015 - 2019 akan tercapai lebih cepat, dengan nilai AKIP Kementerian Pertanian pada tahun 2019 ditargetkan mencapai 79 (capaian tahun 2015 baru mencapai 94,94% dari target tahun 2019).
Pencapaian indikator kinerja nilai AKIP Kementan ternyata juga mempengaruhi pencapaian kinerja indikator lain, yaitu indikator nilai reformasi birokrasi Kementan. Hubungan antara indikator kinerja nilai AKIP Kementan dengan indikator kinerja nilai
16
reformasi birokrasi dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 5. Analisis perbandingan capaian nilai AKIP Kementan terhadap capaian nilai RB Kementan
Berdasarkan analisis perbandingan capaian kinerja yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja nilai AKIP Kementan memiliki keterkaitan erat dengan capaian nilai RB Kementan. Peningkatan capaian nilai AKIP Kementan dari 94,71% menjadi 96,23% menyebabkan peningkatan nilai RB Kementan dari 90,31% menjadi 99,83%. Hal ini selaras dengan komponen penilaian RB, dengan nilai AKIP menjadi kriteria hasil (40% dari total nilai RB) yang memiliki bobot 14% dari total nilai RB tersebut, hal ini berarti peningkatan nilai AKIP akan mempengaruhi peningkatan nilai RB sebesar kurang lebih 14%.
Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa walaupun realisasi nilai AKIP Kementan belum tercapai 100% terhadap nilai AKIP yang ditargetkan, namun Kementan telah menunjukkan progres pencapaian yang cukup positif melalui capaian nilai AKIP selama 5 (lima) tahun terakhir yang secara konsisten menunjukkan tren peningkatan. Selain itu, peningkatan progres capaian nilai AKIP ini juga mempengaruhi capaian nilai RB
17
Kementan sebesar 14%, walaupun terdapat komponen penilaian RB lain yang juga berkontribusi dalam meningkatkan nilai RB Kementan.
Opini laporan keuangan kementerian Pertanian merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada 4 (empat) kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Perkembangan Capaian Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian oleh BPK-RI selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Capaian Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian oleh BPK-RI Tahun 2010-2014
NO TAHUN OPINI BPK1 2010 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)2 2011 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)3 2012 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)4 2013 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan
Paragraf Penjelasan (DPP)5 2014 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan
Paragraf Penjelasan (DPP)Sumber: Biro Keuangan dan Perlengkapan, 2015
18
BPK mengakui bahwa upaya Kementerian Pertanian yang menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan rata-rata di atas 70% tiap tahunnya. Upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian ini merupakan upaya paling baik diantara 5 (lima) K/L di bawah Auditorat KN IV BPK RI. Hal ini menunjukkan keseriusan Kementerian Pertanian dalam memperbaiki kinerja keuangan secara konsisten dan berkesinambungan.
Sama halnya dengan indikator nilai AKIP Kementan, indikator opini atas laporan keuangan Kementerian Pertanian juga terkait dengan indikator nilai reformasi birokrasi Kementerian pertanian. Keterkaitan antar kedua indikator tersebut dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 6. Analisis perbandingan capaian nilai AKIP Kementan terhadap capaian nilai RB Kementan
Gambar 6 menunjukkan bahwa peningkatan pencapaian opini BPK dari WTP dengan dua paragraf menjadi WTP dengan satu paragraf penjelasan memberikan kontribusi dalam meningkatkan nilai RB, walaupun kontribusi tersebut cenderung menjaga stabilitas komponen nilai RB yang sudah baik yang dicapai tahun sebelumnya. Perhitungan capaian kinerja opini BPK secara kuantitatif memang
19
menunjukkan konsistensi di angka 100%, namun secara kualitatif capaian 100% tahun 2013 berbeda bobot dengan capaian 100% pada tahun 2014 dikarenakan adanya penurunan paragraf penjelasan pada opini atas laporan keuangan yang diberikan BPK.
Indikator kinerja nilai kualitas pelayanan publik yang diukur melalui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan indikator yang mengukur tingkat kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan Kementerian Pertanian. IKM diukur melalui survei yang dilakukan secara sistematis paling kurang 1 (satu) tahun sekali. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, survei Kepuasan Masyarakat merupakan pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik. Target indikator IKM yang ditentukan Kementerian Pertanian konsisten diupayakan untuk mencapai nilai 80, walaupun 3 (tiga) tahun pertama (2010, 2011 dan 2012) realisasinya belum sesuai dengan target yang ditentukan. Perbandingan target dan realisasi indikator IKM Kementerian Pertanian selama 6 (enam) tahun terakhir dapat dijabarkan sebagai berikut :
20
Gambar 7. Grafik kesenjangan target dan realisasi nilai AKIP Kementan 6 (enam) tahun terakhir
Pada gambar 7 terlihat bahwa realisasi nilai IKM melebihi target yang ditentukan pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Hal ini mengindikasikan telah terjadi perbaikan secara konsisten terhadap pelayanan publik yang diberikan Kementerian Pertanian dengan meningkatnya persepsi kepuasan masyarakat terhadap layanan publik tersebut. Tren pencapaian indikator IKM dapat dijabarkan sebagai berikut.
Gambar 8. Tren capaian kinerja nilai IKM Kementerian Pertanian 5 (lima) tahun terakhir
21
Berdasarkan analisis tren dapat dilihat bahwa capaian indikator IKM menunjukkan tren perkembangan positif selama 6 (enam) tahun terakhir. Capaian indikator IKM pada tahun 2010 sebesar 94,69% meningkat hingga 101,28% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan target nilai IKM Tahun 2019 yaitu 84, capaian tahun 2015 ini telah mencapai 95,70%. Sehingga Kementerian Pertanian melalui serangkaian upaya strategis yang dilakukan dalam meningkatkan pelayanan publik secara konsisten, optimis mampu mencapai indikator IKM yang telah ditargetkan. Sama halnya dengan indikator kinerja nilai AKIP Kementan dan opini atas laporan keuangan Kementan, Indikator kinerja IKM ini juga memiliki keterkaitan dengan pencapaian nilai RB Kementerian Pertanian tahun 2013 dan 2014, ditunjukkan pada gambar sebagai berikut :
Gambar 9. Analisis perbandingan capaian IKM Kementan terhadap capaian nilai RB Kementan
Pada grafik terlihat bahwa pertumbuhan capaian IKM pada tahun 2013 dan 2014 memberikan kontribusi dalam meningkatkan capaian nilai RB pada tahun tersebut. Walaupun secara kuantitatif, kontribusi yang diberikan tidak cukup signifikan karena tren capaian kinerja IKM cenderung stabil sementara tren capaian nilai RB meningkat lebih besar dari peningkatan IKM.
22
Selain beberapa kegiatan terkait pelayanan informasi publik, pameran dan perpustakaan, pencapaian kinerja indikator Indeks Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Kementerian Pertanian juga didukung oleh kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pusat PVTPP antara lain: Pelayanan Proses Permohonan Hak PVT, Penerbitan Sertifikat Hak PVT, Pelayanan Proses Rekomendasi Teknis, Pelayanan Proses Penerbitan Tanda daftar varietas dan SDG Tanaman, Pelayanan Pendaftaran Varietas hortikultura dalam rangka peredaran, Pelayanan proses penerbitan surat izin pupuk dan pestisida, pelayanan proses perizinan pemasukan/ pengeluaran benih tanaman SDG tanam.
Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Pertanian merupakan upaya yang dilakukan secara nasional dalam meningkatkan pengelolaan pemerintah yang baik dan bersih. RB kementan merupakan rangkaian Reformasi Birokrasi Nasional (RBN) yang telah dilakukan semenjak tahun 2005 hingga tahun 2025 nanti. Nilai RB Kementerian Pertanian merupakan gambaran proses maupun hasil atas upaya pelaksanaan rencana aksi RB yang dilakukan seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Pertanian sesuai kerangka RBN. Pengukuran nilai RB Kementerian Pertanian baru dilakukan dalam 2 (dua) tahun terakhir, yaitu tahun 2014 untuk pelaksanaan RB tahun 2013 serta tahun 2015 untuk pelaksanaan RB tahun 2014. Nilai RB dinilai berdasarkan 2 (dua) kriteria, yaitu kriteria pengungkit dengan bobot 60% serta kriteria hasil dengan nilai 40%.Pencapaian indikator nilai RB telah menunjukkan progres positif. Target dan realisasi indikator nilai RB Kementerian Pertanian dapat dijabarkan sebagai berikut:
23
Gambar 10. Grafik kesenjangan target dan realisasi nilai RB Kementan tahun 2013 dan 2014
Gambar 10 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan RB di lingkungan Kementan. Hasil evaluasi yang dilakukan tahun 2014 untuk pelaksanaan RB tahun 2013 menunjukkan bahwa Kementerian Pertanian memperoleh Nilai Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 65.02 dengan kategori “B” (Baik). Sedangkan pada tahun 2015, berdasarkan Surat Menteri PANRB Nomor B/3194.1/ M.PANRB/2015 Tanggal 30 September 2015, Hasil evaluasi Reformasi Birokrasi di Kementerian Pertanian Tahun 2015 menunjukkan hasil yang meningkat daripada tahun sebelumnya yaitu sebesar 71.88 dengan kategori “BB” (Sangat Baik). Jika dibandingkan dengan target jangka menengah Tahun 2019 yaitu 76, capaian nilai RB Kementan tahun 2015 ini telah mencapai 94,58%. Pembinaan kerjasama luar negeri merupakan fungsi yang strategis dalam rangka meningkatkan dan membangunkerjasama di bidang pertanian dalam kerangka bilateral, regional, dan multilateral yang tidak terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif. Bidang Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2015 telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk menunjang program pembangunan pertanian dengan keberhasilan terjalinnya kerjasama luar negeri saling menguntungkan dan berkelanjutan
24
dalam bidang teknis dan ekonomi pertanian. Indikator yang digunakan terkait kerjasama luar negeri adalah persentase kerjasama luar negeri yang dapat ditindaklanjuti. Target dan realisasi atas indikator tersebut dijabarkan pada gambar berikut ini:
Gambar 11. Grafik Target dan Realisasi Kerjasama Luar Negeri yang DitindaklanjutiTahun 2013 – 2015
Capaian kinerja untuk indikator kerjasama luar negeri yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 sebesar 102,5 %, dari target 80% (113 kegiatan kerjasama) yang ditargetkan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian berhasil mencapai realisasi 82% (115 kerja sama) yang ditindak lanjuti pada tahun 2015. Pencapaian indikator kerjasama luar negeri yang ditindaklanjuti selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut ini :
25
Gambar 12. Grafik Tren Capaian Kerjasama yang Ditindaklanjuti Tahun 2013 – 2015
Serapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan. Serapan anggaran tahun 2010 sebesar 84,59% meningkat menjadi 96,16% pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja serapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian semakin baik, walaupun pada tahun 2011 dan tahun 2013 kinerja serapan anggaran sempat mengalami penurunan. Efektifitas pencapaian serapan anggaran ini tidak terlepas dari upaya Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam melaksanakan program dan kegiatan secara komprehensif, khususnya program dan kegiatan yang terkait dengan program reformasi birokrasi Kementerian Pertanian gelombang II tahun 2010 - 2014.
Pagu anggaran yang diterima Sekretariat Jenderal tahun 2015 selanjutnya dialokasikan untuk mendanai 5 (lima) biro dan 4 (empat) pusat. Alokasi anggaran untuk Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.
26
Tabel 2. Realisasi Anggaran Biro/Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2015 (per 9 Februari 2016).
NO UNIT KERJA PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %1 Biro Perencanaan 59.587.600.000 56.526.541.456 94,862 Biro Organisasi dan
Kepegawaian 21.122.500.000 20.222.617.665 95,74
3 Biro Hukum dan Informasi Publik 15.587.900.000 14.301.084.207 91.74
4 Biro KP 904.661.737.000 886.613.101.736 98.005 Biro Umum dan
Humas 250.036.400.000 225.615.345.316 90.23
6 Pusat KLN 26.437.400.000 25.955.763.310 98,187 Pusdatin 53.593.300.000 52.181.129.742 97,378 PVTPP 26.525.251.000 25.543.074.393 96,30
JUMLAH 1.357.552.088.000 1.305.461.980.520 96.16Sumber: SPAM Kemenkeu, diolah oleh Biro KP, 2015
Serapan anggaran tertinggi pada tabel 2 yaitu Pusat KLN dengan total serapan sebesar 98.18%, sedangkan serapan anggaran terendah yaitu Biro Umum dan Humas dengan total serapan sebesar 90,23%. Secara keseluruhan, capaian kinerja serapan anggaran seluruh Biro dan Pusat dibawah koordinasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tidak ada yang berada dibawah 90%. Hal ini mengindikasikan semakin meningkatnya komitmen pimpinan maupun pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian untuk meningkatkan capaian serapan anggaran secara berkesinambungan.
Tren serapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut ini :
27
Gambar 13. Grafik tren serapan anggaran 5 (lima) tahun terakhir
1.2. Potensi dan Permasalahan
Identiikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh Sekretariat Jenderal dalam jangka menangah sebagai berikut :
1.2.1. Potensi
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mempunya peran dan fungsi strategis dalam rangka melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Kemnetrian Pertanian. Berkenaan dengan hal tersebut, potensi yang dimiliki oleh Sekretariat Jenderal sebagai berikut:
1. reformasi perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja dilaksanakan dengan restrukturisasi program dan kegiatan diterapkan dalam proses penyusunan Renstra K/L, Renja dan RKA-K/L.
2. tersedianya sarana dan prasaran kerja yang memadai, kuantitas SDM dan struktur organisasi dengan tugas serta fungsi sesuai dengan Permentan Nomor 43 Tahun 2015
28
tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, sangat mendukung proses kerja perencanaan di Sekretariat Jenderal Kementan.
3. rencana kerja dan anggaran telah disusun menggunakan aplikasi RKA-K/L yang responsif gender sehingga mengakomodir hal-hal yang berkaitan dengan pengarusutmaan gender (PUG). Implementansi Anggaran Responsif Gender (ARG) menjadi bagian salah satu syarat pengajuan perencanaan anggaran.
4. kebijakan-kebijakan percepatan pembangunan pertanian mampu mendorong fokus pada pencapaian sasaran-sasaran program prioritas nasional dan Kemnterian Pertanian, sehingga system perencanaan lebih responsive dan adaptif.
5. penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan handal untuk menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Selain itu, penataan organisasi bersifat dinamis menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, perkembangan ilmu teknologi dan kebijakan pimpinan.
6. Sekretariat Jenderal dapat melakukan standarisasi proses bisnis (business process) meliputi Standard Operating Procedure (SOP) dan pedoman administrasi umum. SOP dibutuhkan sebagai pedoman bagi semua pemangku kepentingan agar memahami alur kerja dan penanggungjawab pekerjaan. Sedangkan pedoman administrasi umum dibuat untuk menjadi acuan pelaksanaan administrasi kedinasan dalam berkomunikasi antar unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
7. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kelembagaan lingkup Kementerian Pertanian dalam rangka menjalankan fungsi penyelenggaraan kelembagaan dan pembinaan aparatur.
8. membuat pedoman akuntansi keuangan dan pengelolaan
29
asset sekaligus melaporkan akuntansi keuangan dan pengelolaan asset di lingkungan Kementerian Pertanian.
9. penyediaan perlengkapan yang dibutuhkan oleh semua biro dan pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam rangka pelayanan guna menjalankan tugas dan fungsinya mendukung manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di lingkungan Kementerian Pertanian.
10. Sekretariat Jenderal terlibat secara aktif dalam peningkatan kualitas dan pertanggungjawaban keuangan yang transparan dan akuntabel hingga mampu mencapai kualitas opini pemeriksaan terbaik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bagi Kementerian Pertanian.
11. jumlah SDM yang cukup memadai, jumlah pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada tahun 2015 berjumlah 1.150 orang yang terdiri dari pegawai golongan I sebanyak 5 (lima) orang, golongan II sebanyak 141 orang, golongan III sebanyak 870 orang, dan golongan IV sebanyak 135 orang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan adalah SD-SLTA sebanyak 386 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 65 orang, S1 sebanyak 481 orang, S2 sebanyak 206 orang, dan S3 sebanyak 12 orang. Jumlah pegawai tersebut tersebar di Biro dan Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal.
12. Kementerian Pertanian mulai menerapkan reformasi teknologi informasi komunikasi (TIK) yang dimotori oleh Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal, sebagai sarana dan koordinasi unit-unit TIK Kementerian Pertanian.
13. pelaksanaan pengadaan barang/jasa telah diterapkan sebagai bentuk dukungan progam eformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
14. Sekretariat Jenderal sebagai koordinator danfasilitator dalam perumusan kebijakan danprogram strategis lingkup Kementerian Pertanin menjadi penunjang dalam menghasilkan kualitas regulasi dan kebijakan terpadu dan
30
sinergis. Selain itu, dengan adanya Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) di Sekretariat Jenderal mampu memberikan kajian dan rumusan kebijakan sebagai bahan penentuan kebijakan pertanian.
15. Penyebaran informasi pembangunan pertanian bisa semakin cepat tersampaikan dengan ditunjang kegiatan oleh Humas dan Perpustakaan.
1.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian. Berdasarkan capaian indikator kinerja utama dibeberapa unit kerja Sekretariat Jenderal kenyataannya selama ini belum maksimal, dan perlu pembenahan diberbagai kegiatan khususnya kegiatan prioritas yang berorientasi pada kinerja. Selama ini permasalahan yang dihadapi diantaranya: 1) koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Pertanian yang belum efetif dan efesien, 2) terkait penerbitan peraturan perundang-perundangan di Kementerian Pertanian yang belum terimplementasi secara optimal, 3) kualitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian, 4) kualitas Laporan Keuangan, 5) penyelenggaraan pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yang belum tepat guna dan tepat sasaran, 6) pelaksanaan Reformasi Birokrasi, 6) Implementasi perjanjian dan perizinan, dan 7) pemanfaatan jaringan data dan informasi pertanian dan 8) Kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan.Permasalahan ini bukan merupakan hal baru, tidak saja dialami Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, namun hampir seluruh Kementerian/Lembaga pernah merasakan. Permasalahan ini tidak saja datang dari intern Sekretariat Jenderal namun bisa saja dari implementasi pembangunan pertanian di Pusat maupun daerah yang belum sesuai harapan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut perlu didukung melalui reformasi birokrasi yaitu INTEGRITAS, singkatan
31
dari Intelektual, Nilai budaya kerja, Transparan, Efisien, Gratifikasi, Rasional, Integritas, Transparan, dan Akuntabilitas. Apabila hal ini dilaksanakan sesuai kesepakatan yang lahir dari masing-masing individu maka kesalahan dalam mengelola birokrasi dapat diminimalisir.
Dalam menjalankan fungsi koordinasi, pembinaan dan pelayanan administrasi di lingkup Kementerian Pertanian dihadapkan berbagai tantangan, namun harus dianggap sebagai motivasi dalam meningkatkan kinerja. Tantangan terbesar datang dari implementasi paradigma baru pembangunan pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal. Peran Sekretariat Jenderal menjadi lebih berat terutama dalam menata ulang proses birokrasi dari Eselon tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan langkah-langkah bertahap, konkret, realistis dan sungguh-sungguh. Konkretnya Sekretariat Jenderal dihadapkan sejumlah tantangan yaitu: 1) reformasi birokrasi yang belum terlaksana dengan baik, 2) meninjau kembali regulasi yang memayungi kegiatan pembangunan pertanian baik di Pusat maupun Daerah yang selama ini belum dapat dilaksanakan dengan baik, bahkan menjadi kendala dalam pengembangan pembangunan pertanian, 3) penataan pejabat sebagaimana yang diamanahkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, 4) perubahan struktur organisasi Kementerian Pertanian, 5) mensinergikan hubungan pejabat struktural dengan Fungsional yang merupakan bagian dari amanah Undang-Undang ASN, 6) Alokasi anggaran pembangunan pertanian di daerah yang belum mengakomodir kesesuaian jumlah DIPA yang pantas, sehingga terkesan hanya mengakomodir pemerataan alokasi anggaran dan 7) hal lain yang mendukung kinerja Sekretariat Jenderal dan Kementerian Pertanian umumnya.
Dari sekian tantangan yang akan dihadapi, reformasi birokrasi merupakan hal yang paling urgen bahkan dapat dikatakan sebagai payung untuk mengantisipasi sejumlah tantangan yang akan dihadapi Sekretariat Jenderal ke depan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
32
Nasional 2005-2025 mengamanatkan bahwa pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk mendukung keberhasilan pembangunan bidang lainnya. Sebagai wujud komitmen nasional untuk melakukan reformasi birokrasi, Sekretariat Jenderal telah menetapkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan menjadi salah satu prioritas.
Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan termasuk di Kementerian Pertanian merupakan upaya menata ulang proses birokrasi dari Eselon tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan langkah-langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh. Upaya merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai kebijakan dan praktek manajemen Pemerintah Pusat dan daerah, dan menyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah dengan paradigma dan peran baru tersebut.
Atas dasar makna tersebut, pelaksanaan reformasi birokrasi diharapkan dapat 1) mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan publik oleh pejabat di Kementerian Pertanian, 2) menjadikan Kementerian Pertanian yang memiliki birokrasi yang bersih, mampu, dan melayani, 3) meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, 4) meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi, 5) meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas organisasi dan 6) menjadikan birokrasi yang antisipatif, proaktif, dan efektif dalam menghadapi globalisasi dan dinamika perubahan lingkungan strategis.
33
BAB IIVISI, MISI, TUJUAN, DAN
SASARAN 2015-2019
34
2.1. Visi
Kabinet Kerja telah menetapkan visi yang harus diacu oleh Kementerian/Lembaga, yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dengan memperhatikan visi Pemerintah tersebut dan mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian, maka visi Kementerian Pertanian yaitu :
“Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”
makna dari Visi Kementan yaitu:
a. Kedaulatan Pangan merupakan hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang akan memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumberdaya lokal.
b. Kesejahteraan petani merupakan kondisi hidup layak bagi petani dan keluarganya sebagai aktor utama pelaku usaha pertanian yang diperoleh dari kegiatan di lahan dan usaha yang digelutinya.
Dalam rangka mewujudkan visi Kementerian Pertanian tersebut maka Sekretariat menetapkan Visi 2015-2019 yaitu: Kredibel, Akuntabel dan Profesional dalam Pelayanan Manajemen dan Dukungan Adminstratif Kementerian.
Kredibel mengandung pengertian bahwa Sekretariat Jenderal sebagai unit kerja yang bisa diandalkan dan dipercaya dalam memberikan dukungan pelayanan manajemen dan administratif bagi semua unit di lingkungan Kementerian Pertanian.
35
Akuntabel berarti bahwa Sekretariat Jenderal menjalankan tugas dan fungsinya dalam menyusun kegiatan dan anggarannya berdasarkan kepada peraturan yang berlaku dan dapat dipertangungjawabkan kepada publik sesuai asas keterbukaan.
Profesional mengandung pengertian bahwa Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh SDM yang kompeten, menguasai bidangnya, memiliki integritas dan ditunjang dengan sarana dan parasarana yang memadai.
2.2. Misi Sekretariat Jenderal
Untuk mewujudkan Visi tersebut, Misi yang harus diemban oleh Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian 2015-2019 yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan organisasi dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sekretariat Jenderal sebagai unit kerja yang bertugas memberikan dukungan administratif kepada unit kerja lain haruslah mampu menciptakan organisasi yang berorientasi kepada kerja yang efektif, efisien dan akuntabel.
2. Mengembangkan SDM yang handal, berintegritas tinggi dan profesional.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki kemampuan, bertanggungjawab dan berintegras tinggi dalam bekerja sehingga Sekretariat Jenderal perlu mengembangkan SDM-nya agar terwujud good government dan clean governance.
2.3. Tujuan
Dengan ditetapkannnya Misi Sekretariat Jenderal 2015-2019, perlu dukungan penyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian yang sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, penyelenggaraan dankewenangan. Sebagai dukungan terhadap hal tersebut, tujuan yang akan dicapai Sekretariat Jenderal
36
Kementerian Pertanian yaitu: Terbangunnya Sistem Koordinasi serta Layanan Administrasi dan Teknis Lainnya yang baik di lingkup Kementan.
Indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu. Ukuran Keberhasilan tujuan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian yaitu tercapainya indikator-indikator berikut ini :
Tabel 3. Tujuan dan Indikator Tujuan Setjen Kementan 2015-2019
No. Tujuan Indikator Satuan Target2018 2019
1. Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal
Nilai reformasi birokrasi Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal (79,6%)
% 69,26 70,05
Tingkat kepuasan unit kerja eselon I kerja eselon I terhadap layanan Setjen Kementan
skala likert 1-4
3,1 3,15
2.4. Sasaran Program
Untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai, perlu ditetapkan Sasaran Program yaitu Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kementan serta Koordinasi, Pembinaan dan Pemberian Dukungan Administrasi Lingkup Kementan.
37
BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
38
3.1. Arah Kebijakan
Dalam mendukung pembangunan yang kuat, inklusif dan berkelanjutan seperti yang tercantum pada tema RPJM 2015-2019, Sekretariat Jenderal dalam melaksanakan program dan kegiatan yang bersifat manajerial dilakukan dengan membangun dan mengembangkan organisasi, sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang sesuai azas clean governance dan good governance. Manajemen modern menuntut setiap unit kerja lingkup Sekretariat Jenderal mempunyai Rencana Strategis sebagai landasan bagi pelaksanaan tugas dan fungsinya dengan mengantisipasi perkembangan masa depan, sekaligus sebagai sarana untuk melakukan evaluasi dan pengawasan. Isu-isu strategis yang perlu mendapatkan penanganan prioritas selama periode 2015-2019 antara lain:
1. efektivitas sistem perencanaan nasional dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan yang terlalu berorientasi pendekatan sub-sektor dan komoditas.
2. komitmen terhadap reformasi birokrasi untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pertanian yang bersih, akuntabel, efektif, efisien menuju pelayanan berkualitas yang didukung dengan sistem rekruitmen pejabat dan pegawai melalui seleksi ketat untuk memperoleh pegawai dan pejabat yang berkualitas dan kompetan. Di samping itu, penilaian kinerja pegawai tidak lagi didasarkan pada DP3 namun didasarkan pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3. kompleksitas permasalahan yang dihadapi birokrasi saat ini, memerlukan penanganan, solusi dan kebijakan maupun legislasi yang dapat memberikan iklim yang kondusif dalam bekerja. Untuk itu, regulasi yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk melahirkan komitmen kuat dalam pembangunan pertanian.
4. keberadaan kelembagaan disesuaikan kebutuhan organisasi
39
lingkup Kementerian Pertanian dengan mempertimbangkan kebutuhan di lapangan.
5. kualitas SDM yang perlu dikelola dan ditingkatkan untuk mengisi organisasi dengan personel yang handal dalam menguasai teknologi informasi dan inovasi.
6. keragaan dan fungsi koordinasi, pembinaan dan pelayanan terhadap pembangunan pertanian di Pusat dan derah.
7. akuntabilitas kinerja terkait dengan pengembangan manajemen pembangunan pertanian.
8. perubahan pola pikir dan budaya kerja yang berorientasi output berkualitas.
3.2. Strategi
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sekaligus mendukung arah kebijakan, Sekretariat Jenderal menetapkan strategi sebagai berikut:
1. penguatan sistem perencanaan yang terintegrasi dan terkoordinasi semua pemangku kepentingan Pusat dan daerah.
2. meningkatnya Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Pelayanan Publik dan Kepegawaian dalam Agenda Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan.
3. peningkatan kualitas penyelenggaraan pengadaan barang jasa dan manajemen pembangunan pertanian yang sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, penyelenggaraan dankewenangan.
4. peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kualitas kerja.
5. peningkatan kualitas pelayanan administrasi dan perizinan pertanian.
40
6. meningkatkan kualitas regulasi dan pelayanan bantuan hukum.
7. meningkatnya kualitas penyelenggaraan hubungan masyarakat, pengelolaan informasi publik, hubungan antar lembaga, serta keprotokolan di bidang pertanian.
8. pengembangan sistem dan jaringan Informasi pertanian guna perolehan data yang akurat, terbarui dan tepat waktu.
9. peningkatan kerjasama luar negeri bidang pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilateral.
10. peningkatan kualitas analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian untuk mendukung sasaran strategis kementerian pertanian.
11. peningkatan ketersediaan berbagai informasi iptek pertanian dan pemanfaatannya secara intensif oleh pengguna melalui pengembangan produk dan layanan informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3.3. Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran program dan kegiatan, kebijakan yang ditempuh Sekretariat Jenderal yaitu membangun dan mengembangkan organisasi, sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang efektif dan efisien melalui penerapan asas “clean government and good governance”. Intinya kebijakan merupakan serangkaian tindakan yang menjadi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertujuan untuk memecahkan masalah demi kepentingan masyarakat terdapat beberapa kata kunci dalam membangun kebijakan tersebut yaitu: kedisiplinan Aparat Sipil Negara (ASN), konsistensi kebijakan dan penerapannya, kecepatan dalam merespon dan melayani, keterpaduan dan sinergi kegiatan yang didukung oleh struktur organisasi yang tepat.
41
3.4. Kerangka Regulasi
Dalam penyelenggaraan birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian khususnya Sekretariat Jenderal, perlu diperkuat melalui kerangka regulasi. Kerangka regulasi dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta kewenangan dalam birokrasi tersebut. Selanjutnya peran tersebut diperluas hingga penjabaran pada tingkat pencapaian sasaran dan penyelesaian masalah yang dihadapi untuk mencapai sasaran tersebut. Kerangka regulasi dibuat agar wibawa hukum dapat dirasakan dengan syarat kita punya komitmen kuat, konsisten dan kontinyu dalam menegakkan peraturan tanpa diskriminatif. siapapun harus tunduk kepada hukum, penegakan hukum tidak boleh memihak kepada siapapun dan dengan alasan apapun, kecuali kepada kebenaran dan keadilan itu sendiri. Kerangka regulasi sangat dibutuhkan, dan merupakan komitmen Kementerian Pertanian untuk mendukung paradigma pembangunan pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal. Dengan adanya regulasi ini diharapkan dapat memberikan ruang gerak yang luas bagi para pakar, peneliti, akademisi, permerhati dan segenap insan yang berkomitmen kuat terhadap pertanian untuk berkontribusi sesuai bidang dan pola fikir masing-masing.
Sekretariat Jenderal yang membawahi unit kerja yang berhubungan langsung dengan peraturan perundangan bidang pertanian, memiliki kebijakan dalam rangka penyempurnaan peraturan perundang-undangan, perumusan rancangan peraturan perundang-undangan serta pemberian pertimbangan dan bantuan hukum terhadap pelaksanaan regulasi dan dampak yang ditimbulkan. Hal yang menjadi tugas sesungguhnya yaitu: 1) PPID (Pejabat pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kementerian Pertanian, 2) Menyusun perundangan bidang pertanian, 3) memberikan bantuan hukum, dan 4) informasi publik. Untuk mengantispasi konsistensi pelaksanaan tugas tersebut selalu siap dengan: 1) dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian tersedia sesuai kebutuhan, 2) dokumen naskah perjanjian yang dapat dijadikan acuan kerja dan disepakati oleh kedua belah pihak untuk kemajuan
42
dan berkembangnya usaha pertanian, 3) permasalahan hukum yang muncul dalam menjalankan pembangunan pertanian diupayakan selalu mendapatkan layanan bantuan hukum dari Kementerian Pertanian, 4) terlayaninya secara baik, permohonan informasi publik di Kementerian Pertanian.Terkait data dan informasi dapat memberikan petunjuk kepada pemohon informasi tentang informasi publik apa saja yang dikuasai Kementerian Pertanian dan menjamin terwujudnya tujuan penyelenggaraan keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
3.5. Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan perlu dikembangkan atas dasar pembinaan dan pengendalian, serta monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan. Sesungguhnya perampingan struktur organisasi di Kementerian Pertanian sudah sejak lama dibutuhkan, hal ini sesuai pertimbangan efisiensi dan efektivitas, prinsip-prinsip organisasi, kebutuhan, dan ketersediaan potensi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut dan sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 54 Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian serta mengakomodir reformasi birokrasi sesuai Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, organisasi Sekretariat Jenderal mengalami perubahan. Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor43/Permentan/ OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.
Struktur organisasi Sekreatariat Jenderal disesuaikan dengan kebutuhan, sumberdaya serta kemampuan anggaran pemerintah. Di samping itu, unit kerja yang terbentuk tetap bersinergi satu sama lain dengan mengedepankan prinsip-prinsip pengorganisasian yang efektif, efisien, dan transparan. Dengan demikian diharapkan melalui kerangka kelembagaan akan melahirkan organisasi yang proporsional, efektif, dan efisien (organisasi yang tepat fungsi dan
43
tepat ukuran);
Dalam mendukung paradigma baru pembangunan pertanian berbasis bioindustri berkelanjutan, kerangka kelembagaan memegang peran strategis untuk memayungi kegiatan pengembangan kawasan pertanian. Peran tersebut perlu diwujudkan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan dengan struktur organisasi yang ada di Pusat. Hal ini untuk memudahkan koordinasi dan pembinaan melalui fasilitasi, asistensi, pemberian arahan, pedoman, bimbingan, supervisi, pelatihan serta kerjasama.
44
45
BAB IVTARGET KINERJA DAN
KERANGKA PENDANAAN
46
4.1. Target Kinerja
Target kinerja merupakan tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh Sekretariat Jenderal selama periode 2015-2019. Target kinerja tercermin dari sasaran strategis dan indikator kinerja serta alokasi anggaran yang tersedia untuk pencapaiannya. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) masing-masing Biro dan Pusat lingkup Sekretariat Jenderal merupakan gambaran strategi pencapaian target dalam pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsi pada setiap tahun anggaran. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja yaitu: a) program dan kegiatan, b) sasaran strategis, c) indikator kinerja, dan d) alokasi anggaran dalam implementasi kegiatan. Melalui program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Pertanian, sasaran program yang ingin dicapai Sekretariat Jenderal periode 2015-2019 yaitu : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kementan serta Koordinasi, Pembinaan dan Pemberian Dukungan Administrasi Lingkup Kementan.
Selanjutnya sasaran program tersebut dapat dicapai dengan menetapkan indikator kinerja yang berisikan jenis keluaran yang akan dihasilkan baik dalam bentuk dokumen, laporan maupun sejenisnya sesuai dengan ketersediaan anggaran yang dialokasikan di masing-masing unit kerja lingkup Sekretariat Jenderal.
Dari indikator kinerja Sekretariat Jenderal makan disusunlah indikator yang benar-benar mengungkit terwujudnya saran yang hendak dicapai oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, indikator yang dimaksud dijadikan Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai berikut :
47
Tabel 4. Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2015-2019
No. Sasaran Program Indikator Kinerja SatuanTarget
2018 20191. Terwujudnya reformasi
birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal
Nilai reformasi biro krasi Kementerian Pertanian sesuai kewenangan Sekretariat Jenderal (79,6%)
% 69,26 70,05
2. Meningkatnya kepuasan unit kerja eselon I terhadap layanan Kesekretariatan yang diberikan Sekretariat Jenderal
Tingkat kepuasan unit kerja eselon I kerja eselon I terhadap layanan Setjen Kementan
s k a l a likert1-4
3,1 3,15
4.1.1. Program
Untuk mendukung implementasi kebijakan Sekretariat Jenderal diwadahi melalui Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian Pertanian. Program tersebut merupakan program generik, yaitu program yang memiliki karakteristik sejenis untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Sasaran program Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian merupakan outcome dari berfungsinya output dari masing-masing biro dan pusat lingkup Sekretariat Jenderal.
4.1.2. Kegiatan
Kegiatan jangka pendek/tahunan Sekretariat Jenderal merupakan cerminan dari tugas unit kerja eselon II lingkup Sekretariat Jenderal setiap tahun dalam satu periode kepemimpinan 5 tahun (2015-2019). Kegiatan tersebut menyesuaikan dengan unit kerja yang membawahinya sebagai berikut : 1. koordinasi dan Pembinaan Perencanaan Kementerian
48
Pertanian;2. peningkatan Kualitas Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan
Kepegawaian;3. pembinaan Hukum Bidang Pertanian;4. pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan Kementerian
Pertanian;5. penyelenggaraan Ketatausahaan Kementerian Pertanian,
Kerumahtanggaan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa;6. pengembangan Kerja Sama Luar Negeri Untuk Bidang
Pangan dan Pertanian Dalam Kerangka Bilateral, Regional dan Multilateral;
7. penyelenggaraan Hubungan Masyarakat, Pengelolaan Informasi Publik, Hubungan Antar Lembaga, Serta Keprotokolan di Bidang Pertanian;
8. pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian;9. perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian;10. penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian;11. pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian; 12. Kerangka Pendanaan.
Dalam menjalankan program dan kegiatannya, Sekretariat Jenderal yang berperan sebagai administrator dan koordinator pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Pertanian, memerlukan pendanaan yang besar. Sumber pendanaan Sekretariat Jenderal tahun 2015-2019 berasal dari Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN).
Program, kegiatan, indikator, target dan kebutuhan pendanaan yang akan dilaksanakan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian selama periode 2015-2019 tercantum dalam Tabel 5 dan 6.
49
Tabe
l 5.
Kine
rja d
an P
enda
naan
Sek
reta
riat J
ende
ral K
emen
tan
Tahu
n 20
15-2
018
(seb
elum
revi
si)
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
A.
Duk
unga
n M
anaj
emen
dan
Pe
laks
anaa
n Tu
gas
Tekn
is
lain
nya
Kem
ente
rian
Pert
ania
n
1.
314
1.74
5 1.
820
1.89
8 2.
017
Men
ingk
atny
a Ak
unta
bilit
as
Kine
rja K
emen
tan
serta
Ko
ordi
nasi
, Pem
bina
an
dan
Pem
beria
n D
ukun
gan
Adm
inis
trasi
Lin
gkup
Ke
men
tan
N
ilai A
KIP
Kem
enta
n (N
ilai)
75
80
81
82
83
O
pini
Lap
oran
Keu
anga
n Ke
men
tan
(Nila
i) W
TP
WTP
W
TP
WTP
W
TP
N
ilai R
efor
mas
i Biro
kras
i Ke
men
tan
(Nila
i)72
73
74
75
76
Ke
sepa
kata
n Ke
rjasa
ma
Luar
Neg
eri y
ang
Diti
ndak
lanj
uti (
%)
80
82
82
82
82
N
ilai K
ualit
as P
elay
anan
Pu
blik
Kem
enta
n (IK
M)
80
81
82
83
84
1.
Pem
bina
an H
ukum
Bid
ang
Pert
ania
n
17,0
9 18
,80
29,1
3 30
,36
31,9
4
Ters
usun
nya
Pera
tura
n Pe
rund
ang-
unda
ngan
, Nas
kah
Perja
njia
n da
n M
enur
unny
a Pe
rmas
alah
an H
ukum
Bid
ang
Perta
nian
Pe
rsen
tase
per
atur
an
peru
ndan
g-un
dang
an y
ang
dite
rbitk
an b
erda
sark
an
Prol
egna
s da
n Pr
oleg
tan
(%)
70
75
80
85
90
50
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Pe
rsen
tase
laya
nan
bant
uan
huku
m li
ngku
p Ke
men
teria
n Pe
rtani
an
yang
ters
eles
aika
n (%
)
70
72
75
78
80
Pe
rsen
tase
nas
kah
perja
njia
n ya
ng d
ihas
ilkan
(%
)
80
82
84
86
88
In
deks
kep
uasa
n pe
moh
on
laya
nan
info
rmas
i pu
blik
bid
ang
perta
nian
(IK
M)
80
M
ulai
Tah
un
2016
mas
uk
ke B
iro H
umas
da
n IP
Ters
usun
nya
Rek
omen
dasi
Ke
bija
kan
Impo
r dan
Tat
a N
iaga
Pan
gan
Ju
mla
h Pe
ratu
ran
terk
ait
Rek
omen
dasi
Impo
r dan
Ta
ta N
iaga
Pan
gan
Bida
ng
Perta
nian
2 2
2
2.
Peng
emba
ngan
Ker
ja S
ama
Luar
Neg
eri U
ntuk
Bid
ang
Pang
an d
an P
erta
nian
Dal
am
Ker
angk
a B
ilate
ral,
Reg
iona
l da
n M
ultil
ater
al
29
,96
28,6
6 31
,00
33,6
0 35
,50
Men
ingk
atny
a In
tens
itas
dan
Kual
itas
Kerja
Sam
a Lu
ar
Neg
eri d
i Bid
ang
Pang
an d
an
Perta
nian
Ke
sepa
kata
n Ke
rjasa
ma
Luar
Neg
eri y
ang
dtin
dakl
anju
ti (%
)
82
82
82
82
Pe
ngad
min
istra
sian
pro
yek
yang
did
anai
den
gan
PHLN
(%)
80
80
82
82
Ke
rjasa
ma
bida
ng
perta
nian
yan
g di
fasi
litas
i ol
eh A
tase
Per
tani
an d
i Lu
ar N
eger
i (%
)
70
70
72
72
51
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Fa
silit
asi d
alam
m
endu
kung
pen
ingk
atan
ke
rjasa
ma
luar
neg
eri
sekt
or p
erta
nian
(lap
oran
)
4
Ke
rjasa
ma
bida
ng
perta
nian
yan
g di
tinda
k la
njut
i dal
am k
eran
gka
foru
m b
ilate
ral,
regi
onal
da
n m
ultil
ater
al (k
egia
tan)
10
D
ukun
gan
kegi
atan
pe
ngem
bang
an k
erja
sam
a lu
ar n
eger
i unt
uk b
idan
g pa
ngan
dan
per
tani
an
dala
m k
eran
gka
bila
tera
l, re
gion
al d
an m
ultil
ater
al
(bul
an)
12
2.
Peng
elol
aan
Keu
anga
n da
n Pe
rleng
kapa
n K
emen
teria
n Pe
rtan
ian
80
9,66
1.
196,
13
1.01
3,24
1.
046,
67
1.09
2,73
Men
ingk
atny
a pe
ngel
olaa
n ke
uang
an d
an p
erle
ngka
pan
seca
ra a
kunt
abel
dan
tra
nspa
ran
Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
peng
elol
a ke
uang
an
(ora
ng)
400
400
400
400
400
Pe
ning
kata
n su
mbe
r-su
mbe
r pot
ensi
PN
BP
(sat
ker)
20
20
20
20
20
Ke
tepa
tan
peng
elol
a be
lanj
a pe
gaw
ai (n
ilai)
90
91
92
93
95
La
pora
n ke
uang
an li
ngku
p Ke
men
tan
berb
asis
akr
ual
(%)
100
100
100
100
100
Pe
ning
kata
n ka
pasi
tas
SDM
pen
yusu
n la
pora
n ke
uang
an (o
rang
)
60
70
80
90
100
52
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Pe
neta
pan
stat
us
peng
guna
an B
aran
g M
ilik
Neg
ara
Kem
enta
n (R
p.
Trily
un)
1,0
1,5
1,5
1,5
1,5
Pe
mbu
kuan
nila
i BM
N a
tas
real
isas
i ang
gara
n ta
hun
berja
lan
(%)
100
100
100
100
100
Ke
ters
edia
an A
rsip
D
inam
is U
nit K
ears
ipan
I Ke
men
teria
n Pe
rtani
an (%
)
70
Ke
cepa
tan
Laya
nan
Kear
sipa
n (m
enit)
30
3.
Peni
ngka
tan
Kua
litas
K
elem
baga
an, K
etat
alak
sana
an
dan
Kep
egaw
aian
22
,12
23,2
3 32
,05
33,1
1 34
,57
Men
ingk
atny
a Ku
alita
s Ke
lem
baga
an,
Keta
tala
ksan
aan,
Pel
ayan
an
Publ
ik d
an K
epeg
awai
an
Dal
am A
gend
a R
efor
mas
i Bi
rokr
asi y
ang
Berk
elan
juta
n
Pe
nata
an d
an P
engu
atan
Ke
lem
baga
an P
usat
/ D
aera
h Bi
dang
Per
tani
an
(Inde
ks)
80
82
85
Pe
ning
kata
n Ku
alita
s Pe
laya
nan
Publ
ik L
ingk
up
Kem
ente
rian
Perta
nian
(K
epat
uhan
SPP
) (In
deks
)
96
98
100
Pe
nata
an d
an P
engu
atan
Ke
tata
laks
anaa
n (In
deks
)
76
80
85
Pe
nata
an S
iste
m
Man
ajem
en A
SN (I
ndek
s)
80
83
86
53
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Ti
ngka
t Kep
uasa
n La
yana
n di
Bid
ang
Kele
mba
gaan
, Ke
tata
laks
anaa
n, d
an
Kepe
gaw
aian
ser
ta
Ref
orm
asi B
irokr
asi
(Inde
ks)
80
82
85
Pe
nata
an k
elem
baga
an
Kem
ente
rian
Perta
nian
(d
okum
en)
4 2
Pe
mbi
naan
jaba
tan
fung
sion
al (l
apor
an)
6 2
Pe
ning
kata
n pe
laya
nan
publ
ik d
an b
uday
a ke
rja
(lapo
ran)
2
Pe
nata
an D
ibid
ang
Keta
tala
ksan
aan
(dok
umen
)
4 3
Fa
silit
asi R
efor
mas
i Bi
rokr
asi (
lapo
ran)
4 1
Pe
renc
anaa
n,
Peng
emba
ngan
dan
Ke
seja
hter
aan
Pega
wai
(d
okum
en)
19
9
Pe
ning
kata
n Pe
laya
nan
Mut
asi,
Pens
iun
dan
Pem
berh
entia
n Pe
gaw
ai
(dok
umen
)
9 4
Pe
mbi
naan
SD
M A
para
tur
Perta
nian
mel
alui
O
rgan
isas
i Ked
inas
an
(lapo
ran)
2 1
4.
Koo
rdin
asi d
an P
embi
naan
Pe
renc
anaa
n K
emen
teria
n Pe
rtan
ian
71
,59
56,7
5 71
,30
74,5
1 77
,86
54
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Peni
ngka
tan
Koor
dina
si d
an
Pem
bina
an P
enyu
suna
n D
okum
en P
eren
cana
an,
Angg
aran
, Per
wila
yaha
n,
Eval
uasi
dan
Pel
apor
an S
esua
i Si
klus
Per
enca
naan
N
ilai A
KIP
Setje
n (n
ilai)
75
76
87
88
89
N
ilai p
engu
atan
Ak
unta
bilit
as K
iner
ja
Kem
enta
n (n
ilai)
3
3,25
3,50
3,75
Ti
ngka
t kep
uasa
n U
nit
Esel
on I
terh
adap
laya
nan
pere
ncan
aan,
ang
gara
n,
perw
ilaya
han,
eva
luas
i da
n pe
lapo
ran
sesu
ai
sikl
us p
eren
cana
an (s
kala
lik
ert 1
-5)
3,
004,
004,
505,
00
N
ilai S
AKIP
Set
jen
(nila
i)75
Ju
mla
h R
evis
i Ang
gara
n ya
ng d
ilaku
kan
(kal
i)5
Ju
mla
h re
kom
enda
si
hasi
l eva
luas
i yan
g di
tinda
klan
juti
(reko
men
dasi
)
6
pe
nyus
unan
pet
a pe
ngem
bang
an k
awas
an
dan
fasi
litas
i pen
guat
an
UPS
US
1
5.
Peng
emba
ngan
Per
stat
istik
an
dan
Sist
em In
form
asi P
erta
nian
53
,59
86,0
0 88
,27
90,2
4 92
,39
Ters
edia
nya
Buku
Sta
tistik
D
ata
Kom
odita
s da
n N
on
Kom
odita
s Pe
rtani
an S
erta
Si
stem
Info
rmas
i Bag
i St
akeh
olde
rs d
i Pus
at d
an
Dae
rah
55
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Ju
mla
h Bu
ku S
tatis
tik
Dat
a Ko
mod
itas
Perta
nian
(b
uku)
8
8 8
8
Ju
mla
h Bu
ku S
tatis
tik D
ata
Non
Kom
odita
s Pe
rtani
an
(buk
u)
13
13
13
13
Ju
mla
h Si
stem
Info
rmas
i Pe
rtani
an (s
iste
m)
7 7
7 7
7
D
ukun
gan
Man
ajem
en d
an
Pela
ksan
aan
Tuga
s Te
knis
Pu
sat D
ata
dan
Sist
em
Info
rmas
i Per
tani
an (b
ulan
)
12
12
12
12
12
La
pora
n D
ata
Kom
odita
s Pe
rtani
an (l
apor
an)
10
La
pora
n D
ata
Non
Ko
mod
itas
Perta
nian
(la
pora
n)
10
Pe
mbi
naan
dan
Pe
ngem
bang
an S
DM
Pe
rsta
tistik
an d
an S
iste
m
Info
rmas
i Per
tani
an (o
rang
)
527
6.
Perli
ndun
gan
Varie
tas
Tana
man
da
n Pe
rizin
an P
erta
nian
27
,02
26,3
1 34
,06
35,7
7 37
,55
Peni
ngka
tan
Kine
rja P
elay
anan
Te
knis
, Per
izin
an P
erta
nian
, da
n du
kung
an m
anag
emen
se
rta p
elak
sana
an tu
gas
tekn
is
Pusa
t PVT
PP
Pe
laya
nan
Perm
ohon
an
Hak
PVT
(var
ieta
s)55
60
65
70
75
Pe
laya
nan
Pros
es
Pem
beria
n H
ak P
VT
(ser
tifika
t)
45
50
55
60
65
Pe
man
taua
n da
n Ev
alua
si
Varie
tas
yang
Tel
ah
Dilin
dung
i (v
arie
tas)
35
40
45
56
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Pe
laya
nan
Pend
afta
ran
Varie
tas
Loka
l dan
Has
il Pe
mul
iaan
(tan
da d
afta
r)
185
190
195
Pe
laya
nan
Pend
afta
ran
Pere
dara
n Va
rieta
s (S
K ta
nda
dafta
r)
205
210
215
D
ukun
gan
Man
ajem
en d
an
Pela
ksan
aan
Tuga
s Te
knis
Pu
sat P
VTPP
(bul
an)
12
12
12
Pe
laya
nan
Pros
es
Rek
omen
dasi
Tek
nis
Bida
ng P
eter
naka
n (re
kom
enda
si)
110
115
405
410
415
Pe
laya
nan
Pros
es
Pene
rbita
n Su
rat I
jin
Bida
ng P
eter
naka
n (s
urat
ijin
)
290
295
205
210
215
Pe
laya
nan
Pros
es
Pene
rbita
n Su
rat I
jin P
upuk
da
n Pe
stis
ida
(sur
at ij
in)
2.10
0 2.
105
2.11
0 2.
115
2.12
0
Pe
laya
nan
Pros
es
Periz
inan
Pem
asuk
an/
Peng
elua
ran
Beni
h/SD
G
Tana
man
(sur
at ij
in)
1.01
0 1.
015
1.02
0 1.
025
1.03
0
Ke
puas
an L
ayan
an
Mas
yara
kat (
IKM
)
80
80
85
90
Ad
min
istra
si d
an
Man
ajem
en (l
apor
an)
4
Ju
mla
h pe
laya
nan
pend
afta
ran
Tand
a D
afta
r va
rieta
s SD
G ta
nam
an
(tand
a da
ftar)
175
Ju
mla
h pr
oses
pel
ayan
an
pend
afta
ran
varie
tas
horti
kultu
ra d
alam
rang
ka
pere
dara
n (ta
nda
dafta
r)
200
57
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
7.
Peny
elen
ggar
aan
Ket
atau
saha
an K
emen
teria
n Pe
rtan
ian,
Ker
umah
tang
gaan
da
n La
yana
n Pe
ngad
aan
Bar
ang
Jasa
Men
ingk
atny
a Ke
puas
an
Publ
ik D
alam
Pel
ayan
an
Kear
sipa
n da
n Ta
ta u
saha
, Sa
rana
Pra
sara
na K
anto
r dan
La
yana
n Pe
ngad
aan
Bara
ng
Jasa
28
1,04
28
1,04
Ke
ters
edia
an A
rsip
Din
amis
in
aktif
Kem
ente
rian
Perta
nian
(%)
82
90
95
10
0
Ti
ngka
t kep
uasa
n pe
nggu
na s
aran
a da
n pr
asar
ana
Kant
or P
usat
lin
gkup
Sek
reta
riat
Jend
eral
(Ind
eks)
65
80
83
85
90
Te
rlaks
anan
ya p
enga
daan
ba
rang
dan
jasa
sec
ara
elek
troni
k (%
)
10
0 10
0 10
0 10
0
In
deks
Kep
uasa
n la
yana
n pe
ngad
aan
bara
ng d
an
jasa
sec
ara
elek
troni
k (In
deks
)
82
85
90
95
La
pora
n ke
tata
usah
an
Kem
ente
rian
Perta
nian
(L
apor
an)
10
M
enin
gkat
nya
pem
berit
aan
posi
tif p
rogr
am
pem
bang
unan
per
tani
an
(per
sen)
7
La
pora
n ke
rjasa
ma
deng
an
lem
baga
ting
gi n
egar
a,
orga
nisa
si p
rofe
si, d
an
asos
iasi
(l
apor
an)
2
58
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
La
pora
n ke
prot
okol
an
dan
pela
yana
n pi
mpi
nan
(lapo
ran)
2
O
pera
sion
alis
asi g
erak
an
UPS
US
1
8.
Peny
elen
ggar
aan
Hub
unga
n M
asya
raka
t, Pe
ngel
olaa
n In
form
asi P
ublik
, Hub
unga
n A
ntar
Lem
baga
, Ser
ta
Kep
roto
kola
n di
Bid
ang
Pert
ania
n
34.9
75,0
0 41
.971
,00
50.3
65,0
0 60
.437
,00
Terin
form
asik
anny
a Pr
ogra
m
Pem
bang
unan
Per
tani
an
Mel
alui
Med
ia M
assa
dan
Te
rkel
olan
ya In
form
asi P
ublik
Pe
nyeb
arlu
asan
Info
rmas
i Pr
ogra
m P
emba
ngun
an
Perta
nian
(med
ia)
1.
500
1.75
0 2.
000
2.25
0 21
.034
,00
25.2
42,0
0 30
.290
,00
36.3
48,0
0
Ti
ngka
t kep
uasa
n pe
nggu
na te
rhad
ap
laya
nan
info
rmas
i pub
lik
(IKM
) (%
)
81
85
88
90
6.
665,
00
7.99
7,00
9.
597,
00
11.5
16,0
0
La
yana
n ke
prot
okol
an d
an
hubu
ngan
Ant
ar L
emba
ga
(keg
iata
n)
96
98
10
0 10
2 7.
276,
00
8.73
2,00
10
.478
,00
12.5
73,0
0
9.
Pene
litia
n/A
nalis
is S
osia
l Ek
onom
i dan
Keb
ijaka
n Pe
rtan
ian
45
.585
,32
47.8
64,5
8 50
.257
,81
Sesu
ai
Kep
men
tan
No.
232
/kpt
s/
OT.
0101
4/20
16
mas
uk k
e Se
tjen
Ters
edia
nya
kebi
jaka
n so
sial
ek
onom
i per
tani
an m
endu
kung
sa
sara
n st
rate
gis
kem
ente
rian
perta
nian
5.
000,
00
5.25
0,00
5.
512,
50
59
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Ju
mla
h re
kom
enda
si
kebi
jaka
n so
sial
eko
nom
i pe
rtani
an m
endu
kung
sa
sara
n st
rate
gis
perta
nian
(re
kom
enda
si)
10
10
10
Ters
edia
nya
reko
men
dasi
ke
bija
kan
resp
onsi
f dan
an
tisip
atif
isu-
isu
aktu
al
pem
bang
unan
per
tani
an
1.
500,
00
1.57
5,00
1.
653,
75
Ju
mla
h re
kom
enda
si
kebi
jaka
n re
spon
sif d
an
antis
ipat
if is
u-is
u ak
tual
pe
mba
ngun
an p
erta
nian
(re
kom
enda
si)
10
10
10
Ters
edia
nya
kebi
jaka
n ha
rga
prod
uk p
erta
nian
unt
uk
peni
ngka
tan
pend
apat
an
peta
ni
1.
000,
00
1.05
0,00
1.
102,
50
Ju
mla
h re
kom
enda
si
kebi
jaka
n so
sial
ek
onom
i dan
din
amik
a pe
mba
ngun
an
perta
nian
ber
kela
njut
an
(reko
men
dasi
)
1 1
1
Ters
edia
nya
kebi
jaka
n so
sial
ek
onom
i per
tani
an m
endu
kung
pe
rtum
buha
n in
dust
ri pe
rtani
an
Ju
mla
h k
ebija
kan
sosi
al
ekon
omi p
erta
nian
m
endu
kung
per
tum
buha
n in
dust
ri pe
rtani
an p
erta
nian
(re
kom
enda
si)
1 1
1
1.
000,
0 1.
050,
0 1.
102,
5
D
ukun
gan
pene
litia
n/an
alis
is s
osia
l eko
nom
i dan
ke
bija
kan
perta
nian
(bul
an)
12
12
12
60
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
201
6
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
10.
Peng
emba
ngan
Per
pust
akaa
n da
n Pe
nyeb
aran
Tek
nolo
gi
Pert
ania
n
Sesu
ai
Kep
men
tan
No.
233
/kpt
s/
OT.
0101
4/20
16
mas
uk k
e Se
tjen
Ters
edia
nya
berb
agai
in
form
asi i
ptek
per
tani
an
dan
pem
anfa
atan
nya
seca
ra
inte
nsif
oleh
pen
ggun
a m
elal
ui
peng
emba
ngan
pro
duk
dan
laya
nan
info
rmas
i ber
basi
s te
knol
ogi i
nfor
mas
i dan
ko
mun
ikas
i ses
uai d
enga
n ke
butu
han
peng
guna
34
.913
,06
31.5
38,7
1 33
.254
,75
Ju
mla
h ar
tikel
dal
am
publ
ikas
i yan
g di
terb
itkan
(ju
dul)
193
195
197
6.50
0,00
6.
955,
00
7.44
1,85
Ju
mla
h ta
mba
han
kole
ksi
perp
usta
kaan
(jud
ul)
950
1.10
0 1.
250
2.89
1,74
3.
036,
33
3.18
8,15
D
ukun
gan
peng
emba
ngan
pe
rpus
taka
an d
an
peny
ebar
an te
knol
ogi
perta
nian
(bul
an)
12
12
12
20.5
21,3
2 21
.547
,38
22.6
24,7
5
Kete
rang
an :
Pena
mba
han
Peru
baha
n In
dika
tor
61
Tabe
l 6.
Kine
rja d
an P
enda
naan
Sek
reta
riat J
ende
ral K
emen
tan
Tahu
n 20
15-2
018
(set
elah
revi
si)
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
A.
Duk
unga
n M
anaj
emen
dan
Pe
laks
anaa
n Tu
gas
Tekn
is la
inny
a K
emen
teria
n Pe
rtan
ian
1.
314
1.74
5 1.
820
1.89
8 2.
017
Te
rwuj
udny
a re
form
asi b
irokr
asi d
i lin
gkun
gan
Kem
ente
rian
Perta
nian
se
suai
kew
enan
gan
Sekr
etar
iat
Jend
eral
Nila
i ref
orm
asi b
irokr
asi
Kem
ente
rian
Perta
nian
ses
uai
kew
enan
gan
Sekr
etar
iat
Jend
eral
(79,
6%)
69
,26
70,5
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
Kese
kret
aria
tan
yang
dib
erik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Ting
kat k
epua
san
unit
kerja
ese
lon
I ker
ja e
selo
n I
terh
adap
laya
nan
Sekr
etar
iat
Jend
eral
Kem
ente
rian
Perta
nian
(ska
la li
kert
1-4)
3,
13,
15
1.Pe
mbi
naan
Huk
um B
idan
g Pe
rtan
ian
17
,09
18,8
0 29
,13
30,3
6 31
,94
O
ptim
alny
a pe
ngua
tan
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
Kem
ente
rian
Perta
nian
Nila
i pen
guat
an p
erat
uran
pe
rund
ang-
unda
ngan
(Nila
i)
7580
Ras
io d
raft
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
yan
g di
teta
pkan
terh
adap
tota
l dr
aft p
erat
uran
per
unda
ng-
unda
ngan
yan
g di
ajuk
an (%
)
83
,87
84
62
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Ras
io p
erka
ra h
ukum
terk
ait
Kem
enta
n m
aupu
n SD
M n
ya
yang
dis
eles
aika
n (in
krah
) un
tuk
perk
ara
perd
ata,
ta
ta u
saha
neg
ara
dan
uji
mat
eri p
erat
uran
per
unda
ng-
unda
ngan
terh
adap
tota
l pe
rkar
a di
tang
ani d
alam
5
tahu
n te
rakh
ir (%
)
80
80
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
kese
kret
aria
tan
yang
dib
erik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Ting
kat k
epua
san
unit
esel
on I
terh
adap
laya
nan
Biro
Huk
um
(ska
la li
kert
1-4)
3,
23,
3
2.Pe
ngem
bang
an K
erja
Sam
a Lu
ar
Neg
eri U
ntuk
Bid
ang
Pang
an
dan
Pert
ania
n D
alam
Ker
angk
a B
ilate
ral,
Reg
iona
l dan
Mul
tilat
eral
29
,96
28,6
6 31
,00
33,6
0 35
,50
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
kese
kret
aria
tan
yang
dib
erik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Ting
kat k
epua
san
unit
esel
on
I ter
hada
p la
yana
n Bi
ro
Kerja
sam
a Lu
ar N
eger
i (sk
ala
liker
t 1-4
)
3
3
M
enin
gkat
nya
inte
nsita
s da
n ku
alita
s ke
rjasa
ma
luar
neg
eri d
i bi
dang
per
tani
an m
elal
ui fo
rum
bi
late
ral,
regi
onal
dan
mul
tilat
eral
Ras
io k
esep
akat
an k
erja
sam
a ya
ng d
itind
akla
njut
i ter
hada
p to
tal k
esep
akat
an k
erja
sam
a ya
ng d
ibua
t (%
)
30
30
3.Pe
ngel
olaa
n K
euan
gan
dan
Perle
ngka
pan
Kem
ente
rian
Pert
ania
n
80
9,66
1.
196,
13
1.01
3,24
1.
046,
67
1.09
2,73
63
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
M
enin
gkat
nya
kual
itas
peng
elol
aan
keua
ngan
di l
ingk
unga
n Ke
men
tan
Opi
ni B
PK a
tas
lapo
ran
keua
ngan
Kem
enta
n
WTP
WTP
Ras
io ju
mla
h te
mua
n BP
K ya
ng m
ater
ial t
erka
it pe
ngel
olaa
n ke
uang
an
Kem
enta
n ya
ng te
rjadi
be
rula
ng d
i sat
uan
kerja
Sa
tker
yan
g sa
ma
terh
adap
to
tal t
emua
n BP
K pa
da ta
hun
sebe
lum
nya
(%)
24
20
Ras
io ju
mla
h te
mua
n In
spek
tora
t Jen
dera
l yan
g m
ater
ial t
erka
it pe
ngel
olaa
n ke
uang
an K
emen
tan
yang
te
rjadi
ber
ulan
g di
Sat
uan
Kerja
(sat
ker)
yang
sam
a te
rhad
ap to
tal t
emua
n In
spek
tora
t Jen
dera
l pad
a ta
hun
sebe
lum
nya
(%)
24
20
M
enin
gkat
nya
kual
itas
peng
elol
aan
BMN
di l
ingk
unga
n Ke
men
tan
Ras
io ju
mla
h te
mua
n BP
K ya
ng m
ater
ial t
erka
it pe
ngel
olaa
n BM
N K
emen
tan
yang
terja
di b
erul
ang
di
Satu
an K
erja
(sat
ker)
yang
sa
ma
terh
adap
tota
l tem
uan
BPK
pada
tahu
n se
belu
mny
a (%
)
12
8
Ras
io ju
mla
h te
mua
n In
spek
tora
t Jen
dera
l yan
g m
ater
ial t
erka
it pe
ngel
olaa
n BM
N K
emen
tan
yang
terja
di
beru
lang
di S
atua
n Ke
rja
(Sat
ker)
yang
sam
a te
rhad
ap
tota
l tem
uan
Insp
ekto
rat
Jend
eral
pad
a ta
hun
sebe
lum
nya
(%)
13
11
64
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
kese
kret
aria
tan
yang
dib
erik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Ting
kat k
epua
san
unit
esel
on
I ter
hada
p la
yana
Biro
Ke
uang
an d
an P
erle
ngka
pan
(ska
la L
iker
t 1-4
)
3
3
4.Pe
ning
kata
n K
ualit
as
Kel
emba
gaan
, Ket
atal
aksa
naan
da
n K
epeg
awai
an
22
,12
23,2
3 32
,05
33,1
1 34
,57
M
enin
gkat
nya
kapa
sita
s ke
lem
baga
an K
emen
tan
Nila
i kap
asita
s or
gani
sasi
(s
urve
i int
erna
l) (k
riter
ia h
ail)
(%)--
>6%
5,
55,
75
Nila
i pen
guat
an k
elem
baga
an
Kem
enta
n (k
riter
ia
peng
ungk
it) --
>6%
(%)
5,
55,
75
M
enin
gkat
nya
efisi
ensi
pe
laks
anaa
n bi
rokr
asi K
emen
tan
Nila
i pen
guat
an ta
ta
laks
ana
Kem
enta
n (N
ilai
peng
ungk
it)-->
3,5
% (B
P da
n SO
P se
rta p
eman
faat
an
E-G
over
nmen
t (%
)
85
90
M
enin
gkat
nya
peng
elol
aan
SDM
ap
arat
ur K
emen
tan
Nila
i pen
guat
an s
iste
m
man
ajem
en S
DM
apa
ratu
r Ke
men
tan
(%)
13
13,5
Te
rwuj
udny
a pe
ruba
han
min
dset
da
n cu
lture
set
di l
ingk
unga
n ke
rja
Kem
enta
n
Nila
i man
ajem
en p
erub
ahan
Ke
men
tan
(%)
4
4,5
65
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
M
enin
gkat
nya
kual
itas
pela
yana
n pu
blik
Kem
enta
n
Nila
i per
seps
i kua
litas
pe
laya
nan
(sur
vei e
kste
rnal
) (%
)
8,
258,
5
Nila
i pen
ingk
atan
kua
litas
pe
laya
nan
publ
ik (%
)
5,8
5,9
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
kese
kret
aria
tan
yang
dib
erik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Ting
kat k
epua
san
unit
esel
on
I ter
hada
p la
yana
n Bi
ro
Org
anis
asi d
an K
epeg
awai
an
(ska
la li
kert
1-4)
3,
23,
3
5.K
oord
inas
i dan
Pem
bina
an
Pere
ncan
aan
Kem
ente
rian
Pert
ania
n
71
,59
56,7
5 71
,30
74,5
1 77
,86
Te
rwuj
udny
a ak
unta
bilit
as K
iner
ja
Inst
ansi
Pem
erin
tah
(AKI
P) d
i Ke
men
tan,
Nila
i pen
guat
an
akun
tabi
litas
kin
erja
Kem
enta
n
Stan
dar d
evia
si p
eren
cana
an
terh
adap
real
isas
i keb
ijaka
n,
prog
ram
dan
ang
gara
n Pe
mba
ngun
an P
erta
nian
33
30
Nila
i AKI
P Ke
men
tan
untu
k as
pek
pere
ncan
aan,
pe
nguk
uran
kin
erja
, pel
apor
an
kine
rja d
an c
apai
an k
iner
ja
(Nila
i)
71
,56
73,8
3
Nila
i pen
guat
an a
kunt
abilit
as
kine
rja K
emen
tan
(Nila
i)
4,89
5,22
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
kese
kret
aria
tan
yang
dib
erik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
66
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Ting
kat k
epua
san
unit
esel
on
I ter
hada
p la
yana
n Bi
ro
Pere
ncan
aan
(ska
la li
kert
1-4)
3,
13,
15
6.Pe
ngem
bang
an P
erst
atis
tikan
dan
Si
stem
Info
rmas
i Per
tani
an
53,5
9 86
,00
88,2
7 90
,24
92,3
9
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
pen
ggun
a la
yana
n Pu
sat D
ata
dan
Sist
em
Info
rmas
i Per
tani
an
Inde
ks k
epua
san
peng
guna
la
yana
n Pu
sat D
ata
dan
Sist
em In
form
asi P
erta
nian
(In
deks
)
3,
023,
07
M
enin
gkat
nya
kete
rsed
iaan
dat
a ko
mod
itas
dan
non
kom
odita
s pe
rtani
an s
erta
pen
gelo
laan
TIK
ya
ng a
ndal
Ras
io p
emen
uhan
dat
a da
n in
form
asi t
erha
dap
tota
l pe
rmin
taan
(%)
76
,75
78,5
Serv
ice
Leve
l Agr
eem
ent
(SLA
) lay
anan
tekn
olog
i in
form
asi d
an k
omun
ikas
i (T
IK) (
%)
89
,690
,4
7.Pe
rlind
unga
n Va
rieta
s Ta
nam
an
dan
Periz
inan
Per
tani
an
27,0
2 26
,31
34,0
6 35
,77
37,5
5
M
enin
gkat
nya
kual
itas
laya
nan
Pusa
t Per
lindu
ngan
Var
ieta
s Ta
nam
an d
an P
eriz
inan
Per
tani
an
Inde
ks k
epua
san
mas
yara
kat
terh
adap
laya
nan
Pusa
t Pe
rlind
unga
n Va
rieta
s Ta
nam
an d
an P
eriz
inan
(In
deks
)
3,
23,
3
67
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Ting
kat k
epua
san
unit
kerja
te
rkai
t di l
ingk
up K
emen
tan
terh
adap
laya
nan
pusa
t pe
rlind
unga
n va
rieta
s ta
nam
an d
an p
eriz
inan
pe
rtani
an (I
ndek
s)
3
3,2
M
enin
gkat
nya
efisi
ensi
dan
ef
ektiv
itas
perli
ndun
gan
varie
tas
tana
man
ser
ta p
enda
ftara
n va
rieta
s lo
kal d
an h
asil
pem
ulia
an
Ras
io s
ertifi
kat h
ak P
VT y
ang
dite
rbitk
an te
rhad
ap to
tal
perm
ohon
an P
VT (%
)
75
80
Ras
io ta
nda
dafta
r var
ieta
s lo
kal d
an h
asil
pem
ulia
an
yang
dite
rbitk
an te
rhad
ap
tota
l per
moh
onan
pen
dafta
ran
varie
tas
loka
l dan
has
il pe
mul
iaan
(%)
90
95
Te
rwuj
udny
a ak
unta
bilit
as k
iner
ja
pem
erin
tah
di li
ngku
p Pu
sat
Perli
ndun
gan
Varie
tas
Tana
man
da
n Pe
rizin
an P
erta
nian
Ras
io te
mua
n BP
K at
as
peng
elol
aan
keua
ngan
Pu
sat P
erlin
dung
an V
arie
tas
Tana
man
dan
Per
izin
an
Perta
nian
yan
g di
tinda
klan
juti
terh
adap
tota
l tem
uan
BPK
(%)
90
90
Ras
io te
mua
n In
spek
tora
t Je
nder
al K
emen
tan
atas
pe
ngel
olaa
n ke
uang
an
Pusa
t Per
lindu
ngan
Va
rieta
s Ta
nam
an d
an
Periz
inan
Per
tani
an y
ang
ditin
dakl
anju
ti te
rhad
ap to
tal
tem
uan
Insp
ekto
rat J
ende
ral
Kem
enta
n (%
)
90
90
68
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
8.Pe
nyel
engg
araa
n K
etat
ausa
haan
K
emen
teria
n Pe
rtan
ian,
K
erum
ahta
ngga
an d
an L
ayan
an
Peng
adaa
n B
aran
g Ja
sa
M
enin
gkat
nya
kual
itas
peng
adaa
n ba
rang
dan
jasa
Kem
enta
n
Inde
ks k
epua
san
mas
yara
kat
(IKM
) ter
hada
p la
yana
n pe
ngad
aan
bara
ng d
an ja
sa
Kem
enta
n
3
3
Ras
io re
alis
asi r
enca
na
pela
ksan
aan
bara
ng d
an ja
sa
terh
adap
tota
l pen
gada
an
bara
nga
dan
jasa
yan
g di
renc
anak
an
85
90
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
kese
kret
aria
tan
yan
g di
berik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Ting
kat k
epua
san
unit
esel
on I
terh
adap
laya
nan
Biro
Um
um
dan
Peng
adaa
n (s
akal
a lik
ert
1-4)
3
3
Te
rwuj
udny
a pe
ngel
olaa
n ar
sip
Kem
enta
n Se
cara
pro
fesi
onal
Perin
gkat
has
il lo
mba
pe
nyel
engg
araa
n ke
arsi
pan
oleh
Ars
ip N
asio
nal R
epub
lik
Indo
nesi
a (A
NR
I) (p
erin
gkat
)
8
5
9.Pe
nyel
engg
araa
n H
ubun
gan
Mas
yara
kat,
Peng
elol
aan
Info
rmas
i Pu
blik
, Hub
unga
n A
ntar
Lem
baga
, Se
rta
Kep
roto
kola
n di
Bid
ang
Pert
ania
n
34.9
75,0
0 41
.971
,00
50.3
65,0
0 60
.437
,00
Te
rsed
iany
a in
form
asi p
ublik
Ke
men
tan
69
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Nila
i ket
erbu
kaan
info
rmas
i pu
blik
(N
ilai)
75
85
M
enin
gkat
nya
citra
pos
itif
Kem
enta
n
Ras
io p
embe
ritaa
n po
sitif
te
rhad
ap to
tal p
embe
ritaa
n te
ntan
g Ke
men
tan
(%)
80
85
M
enin
gkat
nya
kepu
asan
uni
t ke
rja e
selo
n I t
erha
dap
laya
nan
kese
kret
aria
tan
yang
dib
erik
an
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Ting
kat k
epua
san
unit
esel
on I
terh
adap
laya
na
Biro
Hub
unga
n M
asya
raka
t da
n In
form
asi P
ublik
(ska
la
liker
t 1-5
)
4
4
10.
Pene
litia
n/A
nalis
is S
osia
l Eko
nom
i da
n K
ebija
kan
Pert
ania
n
45.5
85,3
2 47
.864
,58
50.2
57,8
1 Se
suai
Ke
pmen
tan
No.
232
/kpt
s/
OT.
0101
4/20
16
mas
uk k
e Se
tjen
M
enin
gkat
nya
pem
anfa
atan
re
kom
enda
si k
ebija
kan
sosi
al
ekon
omi p
emba
ngun
an p
erta
nian
Ras
io re
kom
enda
si k
ebija
kan
sosi
al e
kono
mi p
emba
ngun
an
perta
nian
yan
g di
man
faat
kan
terh
adap
tota
l rek
omen
dasi
ke
bija
kan
sosi
al e
kono
mi
pem
bang
unan
yan
g di
hasi
lkan
(%
)
80
80
M
enin
gkat
nya
kual
itas
laya
nan
publ
ik P
usat
Sos
ial E
kono
mi d
an
Kebi
jaka
n Pe
rtani
an
70
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Inde
ks k
epua
san
mas
yara
kat
(IKM
) ata
s la
yana
n pu
blik
Pu
sat S
osia
l Eko
nom
i dan
Ke
bija
kan
Perta
nian
(Ska
la
liker
t 1-4
)
3,
23,
2
M
enin
gkat
nya
akun
tabi
litas
ki
nerja
di l
ingk
unga
n Pu
sat S
osia
l Ek
onom
i dan
Keb
ijaka
n Pe
rtani
an
Jum
lah
tem
uan
BPK
atas
pe
ngel
olaa
n ke
uang
an P
usat
So
sial
Eko
nom
i dan
Keb
ijaka
n Pe
rtani
an y
ang
terja
di
beru
lang
(tem
uan)
1
1
Jum
lah
tem
uan
Itjen
ata
s pe
ngel
olaa
n ke
uang
an P
usat
So
sial
Eko
nom
i dan
Keb
ijaka
n Pe
rtani
an y
ang
terja
di
beru
lang
(tem
uan)
0
1
Jum
lah
tem
uan
Itjen
ata
s im
plem
enta
si S
AKIP
yan
g te
rjadi
ber
ulan
g (5
asp
ek
SAKI
P se
suai
Per
men
pan
RB
12 ta
hun
2015
) (te
mua
n)
1
1
11.
Peng
emba
ngan
Per
pust
akaa
n da
n Pe
nyeb
aran
Tek
nolo
gi P
erta
nian
Sesu
ai
Kepm
enta
n N
o. 2
33/k
pts/
O
T.01
014/
2016
m
asuk
ke
Setje
n
M
enin
gkat
nya
kual
itas
laya
nan
Pusa
t Per
pust
akaa
n da
n Pe
nyeb
aran
Tek
nolo
gi P
erta
nian
Inde
ks k
epua
san
mas
yara
kat
terh
adap
laya
nan
Pusa
t Pe
rpus
taka
an d
an
Peny
ebar
an T
ekno
logi
Pe
rtani
an (i
ndek
s sk
ala
1-4)
3,
253,
3
71
No.
Prog
ram
/ Sas
aran
Pro
gram
/ K
egia
tan/
Sasa
ran
Keg
iata
n20
15 -
2016
Targ
etA
LOK
ASI
(Mily
ar R
upia
h)K
eter
anga
n20
1520
1620
1720
1820
1920
1520
1620
1720
1820
19
Ting
kat k
epua
san
uni
Esel
on I
terh
adap
laya
nan
Pusa
t Per
pust
akaa
n da
n Pe
nyeb
aran
Tek
nolo
gi
Perta
nian
(skl
a lik
ert 1
-4)
2,
72,
82
Te
rwuj
udny
a ak
unta
bilit
as k
iner
ja
pem
erin
tah
di li
ngku
p Pu
sat
Perp
usta
kaan
dan
Pen
yeba
ran
Tekn
olog
i Per
tani
an
Jum
lah
tem
uan
Itjen
ata
s im
plem
enta
si S
AKIP
yan
g te
rjadi
ber
ulan
g (5
asp
ek
SAKI
P) (t
emua
n)
3
2
72
Tabe
l 7.
Tuju
an d
an In
dika
tor T
ujua
n Se
tjen
Tahu
n 20
15-2
018
No.
Tuju
anIn
dika
tor
2015
2016
2017
2018
1. Te
rban
gunn
ya S
iste
m
Koor
dina
si s
erta
Lay
anan
Ad
min
istra
si d
an T
ekni
s La
inny
a ya
ng b
aik
di
lingk
up K
emen
tan
Nila
i SAK
IP S
etje
n79
8081
82
Rat
a-ra
ta n
ilai i
ndek
s ke
puas
an la
yana
n ad
min
istra
si d
an te
knis
la
inny
a
8182
8384
73
BAB VPENUTUP
72
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan yang disusun untuk menjabarkan Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019. Rencana Strategis Sekretariat Jenderal 2015-2019 digunakan sebagai acuan bagi setiap unit kerja Eselon II lingkup Sekretariat Jenderal untuk menetapkan Rencana Kerja Tahunan (Rencana Pembangunan Jangka Pendek) yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran K/L (RKA-KL). Rencana Strategis tersebut diwujudkan dalam proses rencana yang berorientasi pada hasil yang dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan berbagai kekuatan/potensi, hambatan dan peluang yang ada atau mungkin timbul.
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal 2015-2019 digunakan sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap kinerja Sekretariat Jenderal yang telah ditetapkan dan akan evaluasi secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal ini, diharapkan dapat mendukung harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat Pusat dan daerah sehingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan pertanian.