Post on 22-Dec-2015
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
BBAB AB EE
UURAIANRAIAN TEKNIS TEKNIS, , METODOLOGIMETODOLOGI
DAN PROGRAM KERJADAN PROGRAM KERJA
I.I. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJAURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
I.1 Latar Belakang
Untuk menunjang fasilitas kerja yang nyaman pada satuan kerja
pemerintaha, dilakukan beberapa rehabilitasi fasilitas kantor yang telah
mengalami keruasakan. Dalam hal rehabilitasi fasilitas kantor tersebut
perlu adanya pengawasan terhadap pekerjaan tersebut untuk
menghasilkan kualitas perbaikan-perbaikan sarana kerja yang bermutu dan
bertahan dalam jangka waktu lama.
Salah satu aspek pembinaan bangunan gedung yang sangat terkait dengan
pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya adalah pengembangan
prasarana dan sarana dasar serta jaringan jalan sesuai dengan tingkat laju
pertumbuhan lalulintas yang diakibatkan dari pertumbuhan ekonomi yang
makin meningkat.
Bab E - 1
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Pekerjaan Pengawasan Rehap Gedung Kantor Baitul Mal ini meliputi
Bangunan Gedung.
I.2 Pengetahuan Tentang Proyek
1.2.1. Tujuan
Rehap fasilitas kantor Baitul Mal ini bertujuan untuk memperkaiki dan
mempertahankan fasilitas-fasilitas yang ada agar bangunan-bangunan
yang telah ada dapat bertambah masa pakainya dalam jangka waktu
lama.
A.A. Umum
Melakukan peninjauan (review design) terhadap dokumen
perencanaan yang ada dan sekaligus layanan jasa pengawasan
teknik, maksud utama dari Review Design adalah untuk
mengevaluasi terhadap rencana kebutuhan yang nyata akan
diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan jalan tersebut,
mencakup justifikasi teknis dan pedoman dan metode pelaksanaan
pekerjaan, sedangkan pengawasan teknis ini adalah untuk
memberikan kepastian kepada Kelompok Kerja pada dinas terkait,
bahwa proyek dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam dokumen kontrak, pekerjaan layanan jasa
pengawasan teknik rahap gedung kantor Baitul Mal akan dikerjakan
selama 6 bulan termasuk pekerjaan review design dan masa
persiapan / mobilisasi.
Sedang lingkup pekerjaan pengawasan teknik secara umum adalah:
Monitoring kemajuan pekerjaan
Pengendalian Mutu (Quality Control)
Pengendalian Volume ( Quantity Control)
Bab E - 2
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Pemecahan Masalah yang berkaitan dengan dokumen kontrak
Koordinasi dengan tim konsultan yang lain dilingkungan Kelompok
Kerja di instansi yang terkait.
B. Tugas – tugas dan Ruang Lingkup Jasa Konsultan
1. Tugas-tugas Tim Konsultan Pengawas Lapangan Secara garis
besar tugas pokok dan kewajiban pekerjaan pengawasan teknis
adalah sebagai berikut :
Membantu PPTK Pengawasan dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya di dalam mengendalikan pelaksanaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang
lah ditetapkan.
Membantu PPTK Pengawasan dalam memahami dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum
dalam Dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan
pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
Menyiapkan rekomendasi serta technical justification (bila
diperlukan), sehubungan dengan Contract Change Order dan
Addendum, sehingga Perubahan-perubahan Kontrak yang
diperlukan dapat dibuat secara optimum Dengan
mempertimbangkan aspek yang tersedia.
Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan
secara rinci untuk mendukung peninjauan design (review
design), membuat gambar design dan menyiapkan perintah
(instuksi) kepada kontraktor sehingga perubahan design
tersebut dapat dilaksanakan.
Melaksanakan pengecekan secara cermat terhadap semua
pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan
dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga pembayaran
didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
Bab E - 3
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Melaporkan kepada PPTK Pengawasan yang bersangkutan
semua Perihal masalah sehubungan dengan pelaksanaan
Pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik,
serta usaha-usaha penanggulangan dan tindak turun tangan
(T3) diperlukan dengan terlebih dahulu mengkonsultasikan
kepada PPTK Pengawasan.
Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan pengendalian
kuantitas pekerjaan, serta menandatangani sertifikat
pembayaran, apabila mutu dan hasil pelaksanaan pekerjaan
telah memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan. Selanjutnya konsultan pengawas/supervisi
harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor
atas adanya penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan,
baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan, serta
menyampaikan foto copy surat-surat pemberitahuan tersebut
Kelompok Kerja di instansi dinas tersebut diarsipkan secara
baik.
Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar
terlaksana (as-built drawing), yang menggambarkan secara
rinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
kontraktor, serta membantu PPTK Pengawasan.
Mebuat laporan kemajuan proyek dan laporan status
keuangan, serta permasalahan yang terjadi dilapangan dan
rekomendasi yang diperlukan.
Membuat laporan khusus yang mencakup laporan kemajuan
pekerjaan dan permasalahan yang terjadi pada periode
bulanan.
Membantu PPTK Pengawasan dalam pelaksanaan Serah
Terima Sementara “ Provisional Hand Over” terutama Dalam
Bab E - 4
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang harus
diperbaiki oleh kontraktor pelaksana.
Membantu dan bekerjasama dengan Dinas, Terutama dalam
mendapatkan data lapangan yang Lengkap serta membantu
melaksanakan test-test yang Diperlukan.
2.Lingkup Pengawasan dan supervisi
Mereview Detail Engineering Design (DED) infrastruktur
kawasan yang ada sesuai dengan kebutuhan lapangan,
termasuk melakukan pengukuran/pengecekan gedung
pemerintahan.
Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan lingkup pekerjaan
dan dituangka Dalam bentuk Bar-Chart.
Mengkoordinir dan memberikan pengarahan kepada
kontraktor dan semua Stakeholders dalam pelaksanaan
pembangunan fisik maupun non fisik dilapangan.
Menyusun organisasi manajemen konstruksi dengan
penjelasan terhadap Pesonil yang diberi tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing unit organisasi.
Memantau kemajuan fisik serta mempersiapkan laporan
kemajuan, laporan Penyelesaian pekerjaan yang dilengkapi
dengan photo serta menyusun berita acara.
Memastikan bahwa kegiatan pembangunan infrastruktur
dilaksanakan sesuai Dengan prosedur, kuantitas, kualitas
yang diharapkan seperti yang tertuang dalam petunjuk
pelaksanaan dan sesuai dengan schedule pelaksanaan.
Mengidentifikasikan masalah yang terjadi dan memberikan
rekomendasi untuk mengatasinya.
Bab E - 5
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Menyiapkan rapat kordinasi, rapat berkala, dan rapat-prapat
khusus dalam Penyelenggaraan kegiatan dan pengendalian
mutu.
Menyusun daftar cacat (defect) sebelum serah terima
pekerjaan dan pelaksanaan perbaikannya selama masa
pemeliharaan.
Membantu menyusun updating time schedule pelaksanaan
apabila terjadi Penyimpangan pelaksanaan di lapangan
terhadap master schedule dalam rangka pencapaian target
yang sudah disepakati sebelumnya.
Menyiapkan prosedur pemeliharaan fasilitas yang telah
dibangun Agar dapat dikelola dengan baik oleh masyarakat.
Menyiapkan dokumen serah terima pekerjaan dan
dokumentasi lainnya.
Dan melaksanakan tugas-tugas pengawasa dan supervise
lainnya:
a. Masa Mobilisasi / Demobilisasi
Memeriksa data survey yang digunakan
Menyediakan untuk kontraktor titik data survey
tersebut.
Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas
didalamTahap kegiatan pelaksanaan.
Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan
memecahkan masalah yang akan mungkin muncul
serta bertindak untuk timbulnya klaim dari
kontraktor pelaksana.
Memeriksa dan menyetujui daftar material,
peralatan personil yang didatangkan, fasilitas
Base Camp, dan lokasi penetapan peralatan.
Bab E - 6
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Mengecek dan merekomendasikan bagi pemberi
tugas, polis asuransi dan batas lingkup asuransi
dari kontraktor.
Mengecek dan mempersiapkan cara perhitungan
Kuantitas dan prosedur pemeriksaan mutu (Quality
Control).
Mengecek pemasangan patok garis tengah jalan
dan Damija (ROW).
Mengecek dan menyetujui segi keamanan dari
Pengaturan lalu lintas didalam proyek.
Mengecek dan menyetujui jumlah kuantitas dan
mutu material yang disediakan oleh kontraktor.
Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan
dalam pengawasan pekerjaan.
b. Pada Masa Konstruksi
Mengecek data titik suvey dilapangan.
Menyelenggarakan pengawasan terus-menerus
dilapangan untuk mendapatkan kepastian bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan didalam dokumen kontrak,
pengendalian evaluasi sebab-sebab yang akan
menimbulkan keterlambatan, termasuk
melengkapi data-data curah hujan dan data
lainnya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
proyek.
Menyelenggarakan pengujian laboratorium dan
test lapangan untuk pekerjaan tanah, perkerasan,
material yang digunakan dan metode kerja untuk
mendapatkan kepastian sesuai dengan
persyaratan.
Bab E - 7
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Menjaga rencana kemajuan pekerjaan yang
terbaru berupa bar chart dan PDM/CPM yang
digunakan sesuai dengan rencana kerja yang
disetujui.
Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar
tenaga kerja dan peralatan yang digunakan
kontraktor pelaksana dengan mengacu pada daftar
yang sudahdisetujui oleh Pemberi Tugas saat
pengajuan penawaran.
Mengawasi dan mengevaluasi semua kegiatan
pelaksanaan pekerjaan dari penentuan material
yang akan dipakai, proses pengelolaan material
dan pelaksanaa pekerjaan agar sesuai dengan
acuan dan kondisi dari dokumen kontrak.
Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja
(Shop Drawing) dan detailnya yang diajukan oleh
kontraktor Pelaksana, penyesuaian design bila
diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis.
Memberikan laporan secara tetap semua
pengukuran kuantitas pekerjaan yang sudah di
test termasuk penggunaan material, dengan
menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh
Pemberi Tugas.
Menyusun laporan mingguan dan laporan teknis
jika ada masalah yang timbul, dan memberikan
rekomendasi pemecahan masalah.
Mempersiapkan semua perubahan (contract
change order) dan membantu pemimpin Bagian
Proyek pada saat negosiasi harga dan biaya
konstruksi setiap perubahan 2 bulan kedepan.
Bab E - 8
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi
pemberi tugas dalam bertindak atas klaim
terhadap kontrak, perselisihan, penambahan
lingkup pekerjaan kontrak dan perubahan-
perubahan lain dari lingkup pekerjaanyang
tercantum dalam dokumen kontrak.
Rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang
akan disertifikasi oleh Chief Inspector untuk
mendapatkan persetujuan Pemberi tugas,
termasuk perkiraan biaya akhir untuk konstruksi
dan pengawasan.
Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang
tepat bagi kontraktor pelaksana didalam semua
masalah yang ada hubungannya dengan dokumen
kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar,
test pengawasan mutu, dan masalah lain yang
berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan
kemajuan pekerjaan.
Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai
laporan tetap, semua jaminan yang diperlukan
dibawah syarat- yang tercantum dalam dokumen
kontrak, untuk material dan peralatan yang
digunakan di proyek.
Semua material yang digunakan diproyek
termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih
dahulu.
Menyediakan informasi yang dibutuhkan Pemberi
Tugas, menghadiri rapat/pertemuan dengan
kontraktor, Pemilik Proyek, dan Instasi Pemerintah
lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan
kapan diperlukan dalam kaitannya dengan
Bab E - 9
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
pelaksanaan proyek dan masalah-masalah
kontrak.
Mencatat kondisi cuaca harian, kondisi diluar norm
dilapangan, peralatan kontraktor pelaksana, dan
personil dilapangan serta peristiwa/kejadian yang
biasa mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-
langkah yang diambil untuk mencegah
keterlambatan tersebut.
Memberikan nasehat kepada Pemberi Tugas
dilapangan untuk kebijakan dan langkah untuk
mencegah dan mengurangi klaim.
Membuat laporan bulanan, dan laporan akhir
proyek seperti yang dikehendaki oleh Pembuat
Tugas untuk masalah-masalah konstruksi,
geoteknik, pengaturan lalu lintas dan lain-lain,
beserta pemecahan penanggulangannya.
Perjanjian/perwasitan untuk klaim dari kontraktor.
Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk
penyiapan dan Berita Acara Serah Terima
Sementara yang diperlukan dan menerbitkan
Sertifikat Penerimaan Sementara (Certificate of
Provisional Acceptance)
Memeriksa dan menyetujui gambar terlaksana (as-
built drawing) dan manual pemeliharaan yang
disiapkan oleh kontraktor pelaksana.
1.2.2 Lokasi Proyek dan data Teknis
1. Lokasi Proyek
Bab E - 10
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Lokasi proyek Pengawasan Gedung/Kantor Baitul Mal
Berada di Kota Banda Aceh.
DETAIL PENDEKATAN MASALAH DAN METODELOGI
Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan yang dapat di pertanggunggung
jawabkan, Efektif dan efesien pada proyek ini, maka disusunlah detail
pendekatan masalah Dan metodelogi kerja berikut, dengan tujuan :
Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan metode yang benar,
dalam pengertian memenuhi standart pelaksanaan yang ditetapkan
yaitu Spesifikasi, sehingga terjamin kualitas pekerjaan konstruksi yang
telah dilaksanakan dilapangan.
Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan, dalam pengertian bahwa kontraktor harus tetap menjaga
progress pekerjaannya.
Pengawasan yang baik akan menghindarkan kontraktor dari cara
pelaksanaan yang menyimpang, yang dapat mengakibatkan berbagai
keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Perhitungan kuantitas (volume) pekerjaan dilakukan dengan teliti,
sehingga tidak dapat klaim dari kontraktor.
Agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam batas jumlah kontrak yang
disepakati, dalam pengertian bahwa kontraktor dibayar secara benar
sesuai dengan nilai pekerjaan yang telah dilaksanakannya, dan secara
menyeluruh nilai kontrak tidak dilampaui.
Bab E - 11
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Agar pelaksanaan pekerjaan tercatat secara memadai, dalam
pengertian bahwa selama pelaksanaan harus dijaga dengan catatan-
catatan (repord) yang diperlukan selalu dibuat pengukuran kemajuan
pekerjaan, berbagai jenis laporan, dan lain-lain.
Pengarsipan dokumen administrasi proyek yang baku, sehingga
memudahkan Pemberi Tugas jika ada pemeriksaan.
Guna tercapainya komunikasi yang lancar, maka perlu dilakukan
koordinasi dengan dinamis.
Dalam pelaksanaan tugasnya konsultan akan berpijak pada hakekat tugas
Pengawasan diatas, dan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang
tertuang Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), Kondisi Umum Kontrak,
Spesifikasi Umum Serta pengalaman konsultan sendiri dalam menangani
pekerjaan pengawasan Lainnya, konsultan menyusun suatu rencana kerja
sebagaimana diuraikan pada bagian-bagian berikut dari proposal ini dan
bagan dari metodelogi kerja yang dapat dilihat pada Gambar VI-2 :
Pekerjaan Pengawasan Teknis
Konsultan membagi metodelogi kerja team konsultan dalam 3 (tiga)
Tahap sebagai berikut :
Tahap aktifitas
Tahap Aktifitas Konstruksi
Tahap Aktifitas Pasca Konstruksi
Setiap tahap aktifitas tersebut diatas terdiri dari beberapa jenis
kegiatan sebagai :
Tahap aktifitas
Jenis aktifitas yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi :
Mobilisasi Team Konsultan
Pengumpulan dan Review Data/Dokumen Kontrak
Bab E - 12
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Pemeriksaan Site
Review Design
Pemeriksaan Mobilisasi Kontraktor Pelaksana
Pemeriksaan Rencana Kontraktor Pelaksana
Penyusun Rencana Pengaturan Lalu-Lintas
Pre Construction Meeting
Tahap Aktifitas Konstruksi
Jenis aktifitas yang dilaksanakan dalam tahapn ini meliputi :
Pemeriksaan Shop Drawing/Gambar Kerja
Survey dan Pengukuran
Pengujian Material
Pengawasan Teknis Pekerjaan Konstruksi
Pengendalian Mutu/Quality Control
Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan
Pemantauan Kemajuan Pekerjaan (Progress Monitoring)
Pengendalian Keuangan dan Biaya Konstruksi
Pengendalian Proyek
Rapat Koordinasi
Sistem Pencacatan
Sistem Laporan
Tahap Aktifitas Pasca Konstruksi
Jenis aktifitas yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi :
Pemeriksaan akhirdan Serah Terima Pekerjaan
Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Terlaksana
Penyiapan Laporan Akhir
Penyusunan Petunjuk / Manual Pemeliharaan
Tahap Aktifitas Pasca Konstruksi
Bab E - 13
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Pada tahap ini konsultan akan membantu pihak Pemberi Tugas
Dalam mempersiapkan aktifitas selama konstruksi agar aktifitas
Konstruksi dapat berjalan sesuai rencana dari segi maupun
Kuantitasnya.
Mobilisasi Konsultan
Segera setelah konsultan ditunjuk untuk menangani pekerjaan
ini, mobilisasi pun akan segera dimulai yang meliputi mobilisasi
personil inti akan disesuaikan dengan kebutuhan Pekerjaan.
Rencana Kerja yang lebih terperinci dari team Konsultan akan
disusun dan dibicarakan dengan PPTK yang bersangkutan.
Kontak-Kontak dan pembahasan pelaksanaan pekerjaan akan
segera dilakukan dengan Pemberi Tugas guna tercapainya
koordinasi kerja baik antara berbagai pihak yang terlibat dalam
penangganan pekerjaan ini.
Konsultan juga akan menyiapkan system dan prosedur kerja
serta format-format standar yang akan diterapkan dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis ini yang meliputi
antara lain :
Format pengujian mutu beton dan pekerjaan.
Format Pengukuran dan Perhitungan Kuantitas pekerjaan.
Format Laporan Harian dan Mingguan Inspektor
Format Pembayaran dan Sertifikat Pembayaran
Format Monitoring Kemajuan Pekerjaan
Format Laporan Bulanan
Dan lain-lain
Pengumpulan dan Review Data/Dokumen Kontrak
Bab E - 14
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Berbagai data dan laporan perencanaan dari ruas-ruas jalan
Pada proyek ini akan dikumpulkan dan segera di review oleh
Team konsultan.
Konsultan akan melakukan pengecekan secara detail terhadap
Seluruh kelengkapan data yang ada dan akan dipergunakan
Sebagai acuan pelaksanaan konstruksi, antara lain :
Persyaratan Kontrak
Spesifikasi Teknis
Gambar Rencana
Dalam hal ini konsultan memberikan catatan tambahan yang
Mungkin masih diperlukan sebagai penjelasan detail yang
Dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi.
Pemeriksaan Lapangan
Segera setelah selesai pengkajian ulang (review) dari data
perencanaan dan laporan-laporan teknis lainnya, maka Chief
Inspector dan Staffnya akan mengunjungi dan Memeriksa lokasi
proyek.
Pemeriksaan ini antara lain meliputi :
Kesesuaian kondisi lapangan dengan gambar rencana
Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data dan
perencanaan detail tambahan
Identifikasi atas jenis dan estimasi volume pekerjaan minor
yang diperlukan.
Identifikasi atas masalah-masalah yang diperkirakan akan
dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Hasil Pemeriksaan lapangan ini kemudian akan disusun,
dilaporkan, dan dibahas dengan PPTK yang bersangkutan.
Diharapkan hasil pemeriksaan lapangan ini sudah dapat
diselesaikan sebelum kontraktor pelaksana melakukan mobilisasi
Bab E - 15
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
agar berdasarkan temuan-temuan ini mereka dapat
menyesuaikan Program Mobilisasi yang disiapkankannya.
A. Pemeriksaan program mobiliasi kontraktor pelaksana
Sebelum melakukan mobilisasi, kontraktor pelaksana harus
Menyiapkan, menyerahkan dan mendapatkan persetujuan
Dari Kepala Pengawas Pembangunan Prasarana dan Sarana
Dasar di kabupaten/kota yang bersangkutan suatu Mobilisasi yang
terdiri dari :
Daftar alat berat yang digunakan
Daftar Laboratarium
Lokasi Qurry, dll
Daftar Tenaga Kerja Kontraktor Pelaksana
Financial Schedule
Network Planning, Construction Management
Vector Diagram
Material Schedule
Data lain-lain.
Team Konsultan Supervisi akan memeriksa program Mobilisasi
Kontraktor Pelaksana ini guna menyakinkan bahwa :
Program kontraktor tersebut cukup praktis
Program kontraktor tersebut cukup memadai
Program kontraktor tersebut sesuai dengan kemampuannya.
Program kontraktor tidak bertentangan dengan suatu peraturan
pemerintah.
Program kontraktor tidak ditentangkan oleh sesuatu pihak luar
manapun.
Bab E - 16
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
B. Pre Construction Meeting
Sebelum memulai kegiatan dilapangan, ketiga pihak pelaku proyek
yaitu direksi, konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana
mengadakan koordinasi awal. Koordinasi kerja diperlukan untuk
memperlancarkan pekerjaan serta mencapai hasil yang sebaik-
baiknya. Untuk itu diperlukan kejelasan mengenai tugas, wewenang
dan tanggung jawab masing-masing pihak, dalam hal ini Konsultan
Pengawas/Supervisi bertugas membantu PPTK yang bersangkutan
dalam pengawasan teknik, memberi nasehat dan saran penyelesaian
masalah serta administrasi proyek, selanjutnya koordinasi terpadu
selama periode pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan
mengadakan pertemuan berkala secar teratur. Hal penting dalam
koordinasi awal adalah mencakup semua persiapan yang dilakukan
oleh masing-masing pihak. Pekerjaan persiapan tersebut mencakup :
Organisasi dari masing-masing pelaku proyek (Direksi, Konsultan
Supervisi/Pengawas dan kontraktor Pelaksana)
Pembahasan mengenai spesifikasi teknik yang kurang jelas dan
kurang dimengerti.
Bentuk serta jenis/macam pelaporan hendaknya telah dijelaskan
dalam pertemuan awal.
Wewenang dan tanggung jawab serta segala sangsi yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dibahas dengan jelas.
Menentukan waktu kunjungan bersama ke lokasi menentukan
batas awal serta akhir proyek serta survey lapangan dengan
kondisi saat ini sebagai bahan dalam diskusi lanjutan dan
menentukan metode kerja selanjutnya.
Jadwal pengadaan bahan dan penggunaan peralatan serta
mobilisasi personil.
C. Pemeriksaan Rencana Kerja Kontraktor
Bab E - 17
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Pemeriksaan rencana kerja kontraktor perlu dilakukan agar
Pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan secara efektif, Selesai tepat
waktu dengan biaya seperti tercantumdalam Dalam kontrak.
Pada tahap ini, konsultan pengawas akan memeriksa jadwal
Kerja yang diajukan oleh kontraktor dan akan meninjau
Jadwal kerja dari berbagai aspek.
Pada tahap ini, konsultan pengawas akan memeriksa jadwal
Kerja yang diajukan oleh kontraktor dan akan meninjau
Jadwal dari berbagai aspek, antara lain :
Waktu pelaksanaan
Metode konstruksi
Pengadaan dan penyiapan konstruksi
Mobilisasi dan penggunaan peralatan
Organisasi kerja
Sub kontraktor (apabila ada)
System dokumentasi, dll
Setelah mengevaluasi Rencana Kerja Kontraktor, konsutan pengawas
memberikan kesempatan kepada kontraktor pelaksana untuk
melakukan perbaikan dari rencana kerjanya.
Kantor Lapangan dan Fasilitas
a. Lokasi untuk base camp dan pelaksanaan aktifitas lainnya.
Team supervisi lapangan akan memeriksa apakah lokasi-Lokasi
yang diperlukan untuk kontraktor untuk kantor, Base Camp,
Gudang, tempat pabrikasi dan pelaksanaan aktifitas Lainnya
cukup memadai dan memenuhi persyaratan di Dalam spesifikasi
umum, dan konsultan supervise/pengawas Akan memeriksa
apakah lokasi/kawasan yang diperlukan Benar-benar tersedia dan
kontraktor telah merundingkannya Dengan pemiliknya yang sah.
Bab E - 18
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Hal lainnya akan diperiksa adalah mengenai ketersediaan air
Dan instalasi yang diperlukan.
Lokasi yang diusulkan akan diperiksa apakah lokasi/kawasan
tersebut mencukupi untuk mengeperasian peralatan,
Penyimpanan material, serta manuver kendaraan yang
Memuat dan membongkar.
Usulan play out dari plant ini harus secepatnya disediakan
oleh kontraktor pelaksan sebelum pemeriksaan lapangan
Diatas dapat dilaksanakan.
b. Kantor Kontraktor Pelaksana dan Fasilitasnya
Semua bangunan dan fasilitasnya Di Base Camp Kontraktor
pelaksana harus cukup memenuhi syarat-syarat kesehatan,
memiliki system drainase yang baik, system penerangan dan
pengamanan yang baik pula.
Tempat-tempat penyimpanan harus sesuai dengan material
dan peralatan yang akan disimpan dengan berpedoman pada
ketentuan-ketentuan didalam spesifikasi umum.
Tempat penyimpanan aspal dan minyak harus aman terhadap
bahaya kebakaran, dan peralatan pemadam api yang harus
cukup haruslah tersedia.
c. Kantor Direksi dan Staffnya
Akan diperiksa tentang kelengkapan Kantor Direksi Teknik Dan
stafnya, jika didalam kontrak tercantum.
Bab E - 19
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
d. Bengkel
Dilapangan kontraktor harus memilki bengkel yang Diperlengkapi
dengan perbengkelan secukupnya, serta gudang untuk
penyimpanan suku cadang peralatan.
1) Sumber Material
Didalam gambar rencana tersedia gambar sumber material
yang memberi indikasi tentang jenis dan lokasi dari masing-
masing material, pada tahap awal/mobilisasi, lokasi sumber
material akan diperiksa oleh Inspector bersama
dengan Lap. Technician Kontraktor Pelaksana.
Contoh-contoh bahan yang diperlukan akan diuji, untuk
bahan-bahan seperti semen dan bahan pabrikasi
lainnya diusulkan untuk dipakai, syaratnya adalah bahwa
harus ada surat tanda lulus pengujian dari produsen dan
instansi independent, dan diserahkan kepada konsultan
pengawas/supervise untuk dimintakan persetujuan.
Penyimpangan dari material-material ini harus memenuhi Syarat-
syarat dan ketentuan dalam spesifikasi umum.
2) Perencanaan Sumber Daya / Resour Planning
Dapat terlaksananya pekerjaan secara baik, tepat waktu, dan
masih batasan nilai bahan kontrak, akan sangat tergantung
pada adanya perencanaan (planning) yang memadai dari
kontraktor atas sumber daya (resource) yang dimilikinya,
termasuk cash flow.
Pada hakekatnya hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor,
tetapi kepentingan Pemberi Tugas juga Tergantung padanya,
Bab E - 20
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
mengingat keberhasilan penanganan Proyek berkaitan dengan hal
tersebut.
Dengan demikian, minimal Chief Inspector dan Kepala Unit
kegiatan yang bersangkutan harus mengetahui rencana Kerja
(planning) kontraktor untuk
Equipment Kerja (planning) kontraktor
Labour Supply
Material Supply
Cash Flow
Dan juga harus waspada terhadap kemungkinan berkembangnya
setiap persoalan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Dalam kasus tertentu kontraktor pelaksan mungkin memerlukan
bantuan yang lebih aktif jika kemampuan managementnya atau
perhatiannya terhadap kondisi setempat atau hal-hal lain tampaknya
sangat kurang, dalam hal ini Chief Inspector akan juga ambil bagian
dalam proses planning ini dan memberikan saran-sarannya pada
kontraktor pelaksana untuk memperbaiki planningnya tersebut. yang
penting adalah bahwa kontraktor pelaksana disarankan untuk
memperbaiki planningnya tersebut, bukan diperintahkan untuk
melakukannya.
D. Rencana Pengaturan Lalu Lintas
Mengingat lokasi pekerjaan yaitu diruas jalan yang mempunyai
volume lalu-lintas yang cukup padat, maka peraturan lalu-lintas
selama masa konstruksi masalah yang sangat penting dan harus
sangat diperhatikan dan direncanakan secara baik dan efektif,
sehingga lalu-lintas dapat tetap bergerak secara lancar.
Bab E - 21
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Pengaturan lalu-lintas yang sangat penting untuk dilaksanakan
adalah lalu-lintas kendaraan proyek yang membawa material
konstruksi. Sejauh mungkin harus diupayakan agar trasportasi
material ini dilakukan pada waktu jam lenggang (malam hari).
Pada malam hari perambuan ini juga harus dilengkapi lampu kedap-
kedip lalu-lintas berwarna kuning guna memberi peringatan pada
pemakaian jalan tentang adanya aktifitas konstruksi pada lokasi
tersebut yang menuntun kehati-hatian dari mereka.
Klasifikasi Perlengkapan Peralatan Pengaturan Lalu-lintas
Pemisah Tetap
Pemisah yang dapat dipindah,
Traffic Cones
Rambu-rambu konstrksi (yang bersifat tetap)
Rambu Konstruksi yang dapat dipindah-pindah
Rambu-rambu peringatan & Marka Reflektor
Lampu kedip (Flashing Light) atau peringatan dengan suara
Pagar (Fence)
Orang Pemegang Bendera (pengatur)
Papan (Rambu) Petunjuk
Tahap Aktifitas Konstruksi
Dalam tahap ini konsultan pengawas/supervise akan melakukan
aktifitas pengawasan teknis terhadap pekerjaan kontraktor
pelaksana agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasl yang
sesuai dengan rencana meliputi aspek mutu, dan biaya.
A. Pemeriksaan Shop Drwing/Gambar Kerja
Bab E - 22
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi, kontraktor\ pelaksana
harus menyiapkan gambar kerja secara detail berdasarkan gambar
rencana yang telah dikaji ulang (review).
Gambar kerja tersebut akan memuat semua informasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Team Konsultan Pengawas/Supervisi akan memeriksa secara
cara kerja tersebut dan melakukan koreksi-koreksi yang
diperlukan.
Kontrkator akan melakukan revisi gambar kerja sesuai
dengan koreksi-koreksi yang diberikan oleh konsultan
pengawas/supervisi.
Revisi gambar kerja tersebut akan diperiksa kembali oleh
team Konsultan pengawas/supervise dan bla telah sesuai
team Leader akan memberi persetujuan untuk dapat
dilaksanakan.
A. Survey dan Pengukuran
Dalam pekerjaan supervisi pekerjaan survey dan pengukuran
(meansurement) meliputi:
Pengecekan Design
Pengukuran Stock piles
Pengukuran Pre-Construction
Pengukuran Pekerjaan yang sedang berjalan
Pengukuran pekerjaan yang telah selesai
Pengecekan Design
Bab E - 23
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Diharapkan Crew Survey Kontraktor sudah Dimobilisasi di Site
terlebih dahulu sebelum mobilisasi dan peralatan lainnya, dan
mereka dapat Segera memulai aktifitasnya di site.Hal-hal yang perlu
dicek antara lain meliputi :
Datum point
Right of Way
Alignment Vertical
Drainase
Pengukuran Stock Piles
Pengukuran ini terutama dimaksudkan guna vertikasi atas
ketersedian dan kebutuhan angkutan dan material, seperti gravel,
agregat, pasir, batu pecah dan lain-lain ke site.
Pengukuran Pre Construction
Untuk sejumlah item pekerjaan, pembayaran kepada kontraktor
dihitung berdasarkan kuantitas daripada pekerjaan yang
diselesaikan, untuk itu diperlukan sejumlah pengukuran yang
meliputi pengukuran kondisi existing dan lain-lainnya, Sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai sehingga kualitas pekerjaan dapat
dihitung dari survey selanjutnya yang akan diadakan setelah
pekerjaan yang dimaksud selesai.
Pengukuran pekerjaan yang sedang berjalan
Tersedianya catatan yang lengkap tentang kemajuan pekerjaan
Tersedianya data yang cukup jika timbul ketidak sepakatan.
Pengukuran Pekerjaan yang telah selesai
Pengukuran ini diperlukan sebagai penunjang dalam penanggihan
kontraktor pelaksan atas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
Bab E - 24
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
B. Pengujian Material
Pengujian material konstruksi dilakukan oleh kontraktor
pelaksana dengan menggunakan peralatan test lapangan
maupun laboratarium yang disediakan kontraktor serta
mengikuti standar prosedur pengujian seperti yang tercantum
dalam dokumen kontrak, pengujian mutu dilakukan secara
rutin dengan mengambil contoh secara acak pada lokasi-
lokasi yang ditentukan oleh konsultan pengawas, secara garis
besarnya pengujian akan mencakup :
2. Pengujian Material Konstruksi dilakukan sebelum
material digunakan sebagai komponen struktur seperti
beton, perangan batu kali, ashalt concrete dan lain-lain.
Pengujian material dilakukan ulang setiap terjadi perubahan
Lokasi sumber material/quary.
3. Pengujian Hasil Pekerjaan
Setelah material digunakan dalam konstruksi, maka perlu
diuji apakah dalam konstruksi, maka perlu diuji apakah
dalam aplikasinya kontraktor telah menerapkan cara yang
benar sehingga menghasilkan konstruksi yang sesuai
dengan spesifikasi.
Pengujian ini antara lain :
- Pengujian Kepadatan
- Pengujian Mutu Beton
C. Pengawasan Teknis Pekerjaan Konstruksi
Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor harus mengajukan
permohonan kerja yang dilampirkan dengan gambar kerja untuk
disetujui oleh konsultan dan pemberi tugas.
Bab E - 25
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Selama pelaksanaan konstruksi team konsultan pengawas /supervise
akan melakukan pengawasan teknis dan pemeriksaan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Pengawasan dan pemeriksaan ini mencakup
seluruh aspek kualitas dan kuantitas.
Team konsultan harus memberikan petunjuk yang benar kepada
kontraktor untuk memperoleh kerja yang lebih efektif dan efesien
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat terlaksana
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan tepat waktu.
Pengendalian Mutu (Quality Control)
Dua hal pokok yang dapat menjamin quality control dapat berjalan
dengan baik dan menghasilkan mutu pelaksanaan proyek yang
baik pula. kedua hal pokok yang dimaksud adalah :
Spesifukasi pengendalian mutu yang baik lengkap,
jelas,sesuai.
Pelaksanaan Pengendalian mutu secara baik dan tegas.
Berikut ini tata cara pengendalian mutu yang baik khususnya yang
Berkenaan dengan persyaratan teknik :
1. Tahap Pengendalian
Ada tiga tahap pengendalian mutu yaitu :
Pengendalian mutu bahan baku olahan
Pengendalian mutu bahan olahan
Pengendalian mutu pek terpasang
1. Jenis Pengendalian Mutu
Ada dua jenis pengendalian mutu yang harus dilakukan yaitu :
Bab E - 26
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Mutu tentang dimensi
Mutu tentang kualitas fisik
2. Struktur Spesifikasi Pengendalian
Struktur spesifikasi pengendalian mutu yang baik dan baku
selalu mencakup hal untuk tiap jenis pekerjaan, tahap
pekerjaan maupun bahan. lima hal yang harus dicakup dalam
spesifikasi pengendalian mutu yang dimaksud untuk tiap-tiap
onyek yang akan diperiksa adalah sebagai berikut :
Jenis Pemeriksaan
Metode Pemeriksaan
Frekwensi Pemeriksaan
Spesifikasi/Pesyratan Mutu
Toleransi
Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan
Team konsultan akan melakukan pengukuran dan perhitungan
kuantitas atas setiap pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan oleh
kontraktor sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
spesifikasi teknis, hasil perhitungan kuantitas tersebut harus
disepakati bersama dengan kontraktor dan Pemberi Tugas dan
akan menjadi data penunjang (back up data) bagi penyusunan
Monhly Certificate/Sertifikat Bulanan.
Kontraktor mengajukan permohonan pembayaran dengan
Sertifikat bulanan yang menunjukkan item pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan pada setiap bulannnya.
Chief Inspector dan staffnya akan membantu pemberi Tugas
dalam memproses dan memeriksa Sertifikat Bulanan, dan
mengeceknya atas dasar penunjang dari setiap item pembayaran,
Bab E - 27
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
material onsite, dan item pembayaran, material onsite, dan item
lainnya yang dimintakan pembayaran oleh kontraktor.
MC dan data pendukungnya yang sudah diperika konsultan
pengawas akan dikirim ke Pemberi Tugas untuk diperiksa lebih
lanjut dan disetujui. Bentuk dari Sertifikat bulanan ini akan
ditetapkan bersma pad rapat pra pelaksanaan pekerjaan (PCM).
Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan
Setiap jenis kegiatan Kontraktor yang telah selesai dilaksanakan
dan dapat diterima sesuai dengan hasil pengujian mutu akan
dihitung volumenya untuk dilakukan pembayaran.
Volume pekerjaan dan nilai pembayaran tersebut akan dihitung
bobotnya sebagai prestasi kerja yang telah dicapai oleh
kontraktor.
Prestasi tersebut akan selalu dimonitor dan dicatat sehingga dapat
dapat diketahui bobot prestasi kerja yang merupakan ukuran
darikemajuan/progress kerja Kontraktor setiap minggu dan
bulannya.
Progress kerja tersebut akan selalu dibandingkan dengan Rencana
Kerja/ Working Schedule yang telah dilakukan kontraktor. Pada
awal masa konstruksi, sehingga dapat dimonitor status pekerjaan
kontraktor apakah sesuai dengan jadual rencana, mendahului atau
tertinggal.
Bab E - 28
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Konsultan supervisi harus mengevaluasi Progress Kerja tersebut
dan Mencarikan solusi bila ternyata kemajuan kontraktor
tertinggal dari rencana semula .
Dokumen Kontrak telah mengatur dengan jelas batas-batas
keterlambatan Yang dapat diterima atau sudah dalam kategori
kritis.
Pengendalian Biaya Konstruksi
Pengendalian biaya konstruksi dilakukan oleh Konsultan agar
harga kontrak tidak terlampaui dan hasil pekerjaan sesuai dengan
persyaratan spesifkasi. Untuk itu dapat mengamankan biaya
konstruksi tersebut perlu diambil langkah–langkah tertentu antara
lain memonitor volume pekerjaan dengan perubahan-perubahan
konstruksi yang terjadi.
a. Monitoring Kwantitas Pekerjaan
Monitoring Kwantitas perlu dilakukan dari waktu kewaktu untuk
mengetahui apakah kwantitas perkiraan masih mencukupi atau
tidak untuk mempertahankan harga kontrak. Monitoring
dilakukan dengan mengakumulasi volume yang telah selesai
dikerjakan dan sisa pekerjaan yang masih ada. Bila terdapat
salah salah satu item yang diperkirakan kurang maka item
pekerjaan lain harus ada yang bisa dikurangi.
b. Perubahan Pekerjaan (Contract Change Order)
Apabila ternyata perlu dilakukan penyesuaian kwantitas
pekerjaan, konsultan bersama-sama kontraktor akan
Bab E - 29
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
berkonsultasi kepada Pemberi Tugas yang dalam hal ini diwakili
oleh pemimpin Proyek perihal tersebut Konsultan akan meneliti
usulan kontraktor termasuk mengkaji harga satuan baru yang
akan mungkin perlu diberlakukan sehubungan tidak dapat
dicover dengan apa yang ada.
Pengendalian Proyek (Project Controlling)
Dalam melaksanakan pengendalian proyek, Konsultan akan
mengacu kepada Sistem Informasi Manajemen Pelaksanaan
Proyek yang sudah dikembangkan yaitu Microsot Project, yang
merupakan sitem informasi berbasis jaringan computer yang on
line untuk memonitor dan mengendalikan prooyek-proyek (Project
Monitoring and Control Syistem /PMCS), monitoring dan
pengendalian dilakukan terhadap jadwal (schedule), kemajuan
pekerjaan (Progress) dan aspek pembiayaan poroyek (Cost), yang
dilakukan sepanjang siklus proyek.
Agar Project Control System ini dapat teritegrasi dengan System
Informasi Manajemen Proyek di Kantor SKS Pembinaan
Pembangunan maka Konsultan akan menggunakan Proyek proyek
di Kantor SKS Pembinaan Pembangunan maka Konsultan akan
menggunakan Project Management Softwer yaitu :
a. Operating System : Windows XP
2007.
b. Project Management Software : MS Project
Untuk menjalankan system tersebut diperlukan Handware dengan
spesifikasi yang memadai yaitu :
Bab E - 30
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
1. Processor : Pentium (minimal)
2. Harddisk : 120 GB (minimal)
3. Memory (RAM) : 2 GB (minimal)
4. Modem : 512 Kpbs
Aplikasi PMCS (Project Monitoring dan Control System)
memberikan dukungan kepada system informasi manajement
untuk mengendalikan proyek secara teritegrasi sehingga dapat
menghasilkan informasi secara tepat dan akurat, mengenai detail,
keadaan dan status proyek dilihat dari segi pelaksanaan
pembiayaan, Kwalitas juga menyelesaikan permasalahan potensial
yang memerlukan penanganan cepat dan tepat untuk mencapai
sasaran proyek secara efesien dan efektif. Secara umum
pengoperasian system ini terbagi atas (tiga) tahapan, yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Pelaporan
Masing-masing tahapan terdiri atas beberapa aktifitas yang perlu
dilakukan untuk mendukung proses atau tahapan berikutnya.
1. Tahapan Perencanaan
Pada tahapan ini dilakukan penjabaran aktifitas dan inputing
data dari yang umum sampai dengan aktifitas yang pling detail.
Misalnya volume pekerjaan per aktivitas, perhitungan atau
kalkulasi biaya persatuan unit kerja, tanggal perkiraan awal
pelaksanaan dan penyelesaian peraktivitas, berlangsung,
network planning atau urutan pelaksanaan pekerjaan yang
dilengkapi dengan tipe relasi antar aktivitas. Juga termasuk
didalamnya pendeskripsian resource-resource (sumber daya
yang terlibat dalam pelaksanaan proyek).
Bab E - 31
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
2. Tahapan Pelaksanaan
Pada tahapan ini system PMCS dipergunakan untuk memonitor
dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek. Termasuk
didalamnya tahapan tahapan ini adalah proses update data
kemajuan hasil pelaksanaan proyek, yang diperinci dari prestsi
detail sampai keprestasi secara umum, mengawasi aktifitas-
aktifitas kritis yang ditampilkan pada barchat APV dan
pengawasan terhadap resoruse (tenga, bahan dan alat) apabila
perlu. Bahan dan alat penunjang, atau merubah metoda
pelaksanaannya.
3. Tahap Pelaporan
Tahapan pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan
kemajuan pelaksanaan proyek aktual dilapangan kepada pihak
pemberi tugas/pemilik proyek untuk mendapatkan gambaran
kemajuan proyek dilapangan, dengan ikut memperhatikan hal-
hal kritis yang diperoleh dari analisa pelaksanaan proyek.
Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan
kemajuan proyek secara tabular, pelaporan kemjuan proyek
seacara barchart, serta dalam bentuk S-Curve; yang
membandingkan pencapaian aktual dengan baseline proyek.
Rapat Koordinasi
Mengingat terdapatnya cukup banyak pihak yang terlibat dalam
penangganan pekrjaan ini, suatu sitim komunikasi dan konsultasi
yang efektif harus tetap dijaga.
Flexibilitas dan kemampuan untuk menghadapi berbagai ragam
permasalahan membutuhkan sejumlah kontak-kontak baik formal
maupun informal, khususnya antara anggota dari Team Supervisi
Bab E - 32
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Lapangan, antara Team Leader dengan kontraktor dan Pemberi
Tugas.
Suatu regular meeting yang terencana dengan agenda dan
catatan (minute) akan merupakan suatu keharusan, guna
menjamin adanya catatan dari setiap diskusi, kesempatan
ataupun keputusan.
Konsultan berpendapat bahwa rapat-rapat/pertemaun yang
diperlukan antara lain adalah :
Rapat mimgguan intern antara anggota Tim Supervisi
Lapangan
Rapat mingguan antara Tim Konsultan dengan kontraktor
dan Pemberi Tugas.
Rapat bulanan antara Tim Konsultan dengan kontraktor dan
Pemberi Tugas.
Frekwensi rapat yang diusulkan di atas tentunya dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat.
Sistem Pencatatan
Pencatatan yang baik digunakan untuk keperluan :
Menunjang sistim pelaporan
Sebagai dasar perhitungan kualitas
Sebagai dasar untuk menyelesaikan ketidak sepakatan
Sebagai dasar perhitungan pembayaran
Jenis-jenis pencatatan yang diperlukan antara lain adalah :
Buku Harian
Catatan Pengujian
Bab E - 33
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Catatan Pengukuran
Korespondensi
Notulen Rapat-Rapat Koordinasi
Perhitungan Pembayaran dan Sertifikat Pembayaran
Data Teknik Lapangan
(Contraktor”s Request) Permohonan Kerja Kontraktor
(Shop drawing) Gambar Kerja
(Construction Schedule) Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
Daftar Peralatan Kontraktor
Data Perhitungan Kuantitas
Pengukuran material on-site
Daftar Pekerjaan Tambah dan Pekerjaan Kurang
Progress Kemajuan Pekerjaan Bulanan
(MC Back-up Data) Data penunjang Sertifikat Bulanan
(Change Order) Perintah Perubahan
Addendum
Perpanjangan Waktu Yang Disetujui bila ada
Klaim
Catatan Keterlambatan
Catatan Kecelakaan Kerja
Kondisi Cuaca
Foto
Dan lain-lain
Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Terlksan (As-Built
Drawing)
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan memeriksa
dan memberikann persetujuan terhadap “As Built Drawing” yang
dibuat oleh kontraktor.
Bab E - 34
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Selanjutnya, Konsultan akan menyerahkan kepada Pemberi Tugas,
lengkap dengan informasi tentang pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan terpasang di lapangan, termasuk juga seluruh
dan perubahan yang dibuat selama masa konstruksi.
Gambar Terlaksana (As-Built Drawing) tersebut harus segera
dibuat oleh Kontraktor, setelah konstruksi dimulai, tanpa harus
menunggu masa akhir konstruksi. Hal tersebut dimaksudkan agar
seluruh “As Built Drawing” dapat selesai pada akhir masa
konstruksi dan dapat dipergunakan sebagai kelengkapan PHO.
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Rehap
Gedung/Kantor Baitul Mal adalah selama 6 (enam) bulan/ 180
(seratus delapan pulu) hari kalender.
SISTEM PELAPORAN
Konsultan harus menyimpan dan mengirim ke Kelompok Kerja Instansi
Tekait Antara lain:
Laporan Kemajuan Proyek (Bulanan)
Laporan ini berisi tentang data-data kuantitas bahan material dan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik selama periode 1
(satu) bulan. Gambar-gambar pelaksanaan, perubahan gambar dan
pembiayaan (tambah-kurang), Foto-foto pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, tahap pencapaian kemajuan pekerjaan dibandingkan
dengan jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan, cacatan tentang permasalahan yang timbul di lapangan
selama pelaksanaan pekerjaan beserta alternative pemecahan
Bab E - 35
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
masalah. Laporan ini harus dibahas kepada pihak Coordination Team-
core team dan pihak pemberi tugas sebelum difinalkan. Laporan ini
disampaikan 1 (satu) bulan setelah kontrak ditandatangani/terbitnya
surat perintah kerja dan selalu dilaksanakan tiap bulan sampai akhir
dari pekerjaan pengawasan selama 6 (enam) bulan. Jumlah laporan
yang diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 3 (tiga) eks.
Laporan Teknis (Justifikasi Teknik)
Untuk setiap perubahan design tim supervise menyiapkan laporan
review design, yang berisi:
Catatan As Built yang menunjukkan lokasi dan ukuran detail
dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Copy dari semua Change Order dan Addendum yang telah
disahkan sebelumnya.
Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam
design apabila dipakai anggapan lain dari Standard Ditjen
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum.
Gambar-gambar yang jelas yang menunjukkan design asli
dan design perbaikan yang diusulkan.
Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga,
sehubungan dengan revisi design yang diusulkan.
Gambar-gambar yang menunjukkan lokasi yang pasti dari
usulan perubahan design.
Laporan Akhir
Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervise harus
membuat dan menyerahkan Laporan Akhir yang berisi laporan
bulanan, foto pelaksanaan kegiatan dari awal pelaksanaan sampai
dengan tahap penyelesaian pekerjaan 0-100 %, gambar-gambar
sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) yang dibuat
oleh kontraktor. Laporan ini harus dibahas kepada pihak Coordination
Bab E - 36
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Team - Core Team dan pihak pemberi tugas sebelum difinalkan.
Laporan ini disampaikan pada bulan ke 6 setelah kontrak
ditandatangani/ terbitnya surat perintah kerja. Jumlah laporan yang
diserahkan kepada pembari tugas sebanyak 4 (lima) eks.
SERTIFIKAT PEMBAYARAN TERHADAP PRESTASI PEKERJAAN
Teknik menyiapkan sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang
diperlukan pemborong untuk mengajukan permintaan angsuran
pembayaran hasil kerja termasuk penyediaan material. Angsuran
pembayaran ini harus didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam
rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan antara pengawas
teknik, pelaksana fisik, dan pengguna anggaran sertifikat pembayaran
prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada penggunan anggaran
untuk melaksanakan pemeriksaan terakhir.
FASILITAS PENDUKUNG
Dalam kelancaran Pekerjaan Pengawasan Gedung Kantor Baitul
Mal memerlukan fasilitas pendukung yang bemutu dan juga kondisi
masih baik antara lain
Komputer
Printer
Motor
Telpon
Roll meter
Alat tulis kantor
Dan peralatan serta perlengkapan lain yang di luar perkiraan.
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
Bab E - 37
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
Pengawasan Gedung Kantor Baitul Mal dan tanggung jawabnya
adalah :
Tenaga Ahli
1. Chief Inspector (CI)
Chief Inspector dalam pekerjaan ini disyaratkan minimal
berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan pengawsan untuk bidang keciptakaaryaan.
Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Chief
Inspector selama 4 (Empat) tahun, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tugas utama Chief Inspector adalah pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek design, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan. Chief
Inspector bertanggung jawab kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) Pengawasan.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector adalah:
Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh konstraktor sesuai dengan
design yang ditentukan.
Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi teknis
yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis dan
spesifikasi sehubungan dengan variasi volume dan dokumen
kontrak
Bab E - 38
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi serta mengusahakan
agar PPTK Pengawasan dan PPTK Fisik selalu mendapat
informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian
mutu pekerjaan kontraktor sebagai dasar pembuatan
pembayaran bulanan (MC).
Melaporkan segera kepada PPTK Pengawasan dan PPTK Fisik
apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan
mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak
Membuat cacatan yang lengkap tentang pembayaran
kepada kontraktor sehingga tidak terjadi pembayaran
berganda atau pembayaran lebih
Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan
pekerjaan yang didasarkan kepada system pembayaran
harian “day work”
Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak
sehingga dengan tata cara pengukuran dan pembayaran
pekerjaan, sehingga semua pembayaran pekerjaan kepada
kontraktor benar-benar didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum
Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian pekerjaan.
Memantau kemajuan fisik
Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh
kontraktor
Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan bulanan,
jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain
Menyiapkan data untuk final payment
Bab E - 39
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas hasil
volume pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen kontrak
Menyerahkan himpunan data bulanan tentang volume hasil
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Himpunan data harus
mencakup semua data pengukuran berikut gambar-gambar
yang diperlukan secara jelas dan terinci
Memeriksa dokumen pembayaran bulanan yang diajukan
oleh kontraktor
Sub Professional Staf
1. Inspector
Inspector yang disyaratkan dalam pekerjaan ini minimal
berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman minimal
dibidangnya 3 (satu) tahun, lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup hal-hal sebagai
berikut:
Bertanggung jawab kepada Chief Inspector untuk mengawasi
kualitas daripada konstruksi dan memastikan berdasarkan basis
harian bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen
kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja
Membuat cacatan harian tentang aktivitas kontraktor dan
engineer dengan format laporan standar dan memberitahukan
kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukannya.
Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada
grafik (chart) yang telah disetujui.
Bab E - 40
PEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUSPEKERJAAN PENGAWASAN GEDUNG/BANGUNAN KESEHATAN GAYO LUES (OTSUS KAB)KAB)
(PW-INFRA 40)(PW-INFRA 40)
Membuat laporan dan serah terima sementara serta pemeriksaan
kualitas di lapangan.
Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,
kebakaran, dan lain-lain) seta ketidakberesan pekerjaan di
lapangan kepada PPTK pengawasan dan PPTK fisik.
Bab E - 41