> WKZ E /E'

46
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA BARAT, Jl. Naripan No: 25 Bandung 40111

Transcript of > WKZ E /E'

Page 1: > WKZ E /E'

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA BARAT, Jl. Naripan No: 25 Bandung 40111

Page 2: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

1

1.1 Latar Belakang

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat

Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Provinsi Jawa Barat. Dalam upaya mendukung penyelenggaraan good governance, DLH

berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Azas-azas umum

penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelengara

negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas

profesionalitas, dan azas akuntabilitas.

Setiap aparatur pemerintah (birokrasi publik) harus dapat mempertanggung-jawabkan

kepada publik dalam menjalankan tugasnya, sesuai dengan tugas pokok, wewenang,

dan tanggungjawab atau lebih dikenal dalam pemerintahan akuntabilitas

(accountability). Akuntabilitas merupakan salah satu prasyarat penting yang dibutuhkan

untuk menjamin kapasitas pemerintah yang legitimate, kredibel, akuntabel dan bisa

dipertanggung jawabkan. Sebagai upaya akuntabilitas pemerintah, maka disusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) DLH Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) menyajikan data dan informasi yang relevan

bagi pembuat keputusan agar dapat menilai keberhasilan dan kegagalan dalam

melaksanakan fungsi pokok lembaga pemerintahan.

1.2 Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) DLH adalah

sebagai berikut:

▪ Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme;

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 75, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3851);

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

BAB I

PENDAHULUAN

Page 3: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

2

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

▪ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

▪ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

▪ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

▪ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

▪ Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2010 tentang Dasar Penyusunan

LAKIP;

▪ Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata

Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

▪ Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah;

▪ Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2025;

▪ Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018;

▪ Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal

25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah;

▪ Peraturan Gubernur Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penyelarasan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018

dengan Kebijakan Nasional.

Page 4: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

3

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Visi merupakan tujuan akhir yang akan dicapai oleh suatu organisasi untuk mencapai

cita-cita yang diinginkan. Dalam konteks ini, tujuan akhir yang ingin dicapai oleh

organisasi DLH sebagai perangkat daerah Provinsi Jawa Barat untuk bidang lingkungan

hidup adalah mewujudkan lingkungan hidup Jawa Barat yang bisa mendukung

terwujudnya visi Jawa Barat yaitu “JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK

SEMUA”. Penetapan visi DLH dilakukan dengan memperhatikan isu lingkungan strategis

yang saat ini dihadapi oleh Jawa Barat; visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah

pembangunan Jawa Barat yang dinyatakan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-

2018; serta tugas pokok dan fungsi DLH sebagai mana diuraikan pada Bab 2 dan Bab 3.

Visi DLH ditetapkan sebagai berikut: “Menjadi Pelopor dan Pusat Keunggulan Budaya

Cinta Lingkungan dalam Mewujudkan Jawa Barat Bestari ”. Bestari merupakan

kepanjangan dari Bersih, Sehat, Tangguh, Lestari dan Indah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat dibentuk melalui Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat,

Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur

Provinsi Jawa Barat Nomor 57 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas

Unit dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, DLH Provinsi Jawa Barat

mempunyai tugas pokok yaitu “menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah

bidang lingkungan hidup berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas

pembantuan”.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, DLH Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;

2. Penyelenggaraan kesekretariatan, tata lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, konservasi lingkungan dan pengendalian perubahan iklim serta penaatan hukum lingkungan;

3. Penyelenggaraan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan bidang lingkungan hidup; 4. Penyelenggaraan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pengelolaan bidang

lingkungan hidup; 5. Penyelenggaraan tugas-tugas Sekretariat; 6. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Page 5: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

4

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Dasar Hukum

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

1.4 Sistematika Penulisan

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA

2.1. Perencanaan

2.1.1 Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018

2.1.2 Rencana Kinerja Tahunan 2017

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja DLH Provinsi Jawa Barat

3.1.1 Pengukuran Kinerja

3.1.2 Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun Sebelumnya

3.1.3 Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja tahun berjalan dengan target

kinerja sasaran jangka menengah yang direncanakan

3.1.4 Analisa Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Sasaran Stratejik Beserta

Solusi

3.1.5 Analisa Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

3.1.6 Analisa Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau

Kegagalan Pencapaian Perjanjian Kinerja

3.2 Realisasi Anggaran

BAB 4 PENUTUP

4.1 Capaian Kinerja DLH Provinsi Jawa Barat

4.2 Faktor yang Perlu Ditingkatkan dalam Pencapaian Kinerja

4.3 Strategi Pencapaian Kinerja

LAMPIRAN

Page 6: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

5

2.1 Perencanaan

Implementasi pembangunan berkelanjutan dengan spektrum yang luas dan

mengandung pengertian komprehensif, tentunya menuntut dalam hal perencanaan,

program dan pelaksanaan kegiatan melibatkan seluruh stakeholder termasuk

masyarakat. Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat guna

memberikan pelayanan kepada masyakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

dimanifestasikan dalam Rencana Strategis DLH Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018.

2.1.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018

Dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya, DLH Provinsi Jawa Barat sebagai

Perangkat Daerah (PD) merupakan bagian dari Lembaga Teknis Daerah Pemerintahan

Daerah Provinsi Jawa Barat menjalankan tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan

daerah bidang lingkungan hidup berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas

pembantuan. Dengan demikian, Kepala DLH Provinsi Jawa Barat berkewajiban

menyusun RENSTRA berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJM)/Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi DLH Provinsi Jawa Barat.

a. Visi dan Misi DLH Provinsi Jawa Barat

DLH Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2017

mengacu kepada Visi Jangka Menengah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor

25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu "Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk

Semua” yang diwujudkan melalui 5 (lima) Misi pembangunan yaitu :

1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing;

2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan;

3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan

Partisipasi Publik;

4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis

yang Berkelanjutan;

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

Page 7: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

6

5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga

serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.

Mengacu kepada visi Jangka Menegah Jawa Barat yaitu ” Jawa Barat Maju dan

Sejahtera Untuk Semua”, maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat

sebagai salah satu Perangkat Daerah (PD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang

diberikan urusan dalam bidang lingkungan hidup perlu menetapkan visi organisasinya.

Penetapan visi DLH dilakukan dengan memperhatikan isu lingkungan strategis yang saat

ini dihadapi oleh Jawa Barat; visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah pembangunan Jawa

Barat yang dinyatakan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018; serta tugas pokok

dan fungsi DLH sebagai mana diuraikan pada Bab 2 dan Bab 3. Visi DLH ditetapkan

sebagai berikut: “Menjadi Pelopor dan Pusat Keunggulan Budaya Cinta Lingkungan

dalam Mewujudkan Jawa Barat Bestari ”. Bestari merupakan kepanjangan dari Bersih,

Sehat, Tangguh, Lestari dan Indah.

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi DLH yang didalamnya mengandung

gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.

Misi, merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan visi. Dalam rangka pencapaian visi

yang telah ditetapkan, dan dengan tetap memperhatikan isu lingkungan strategis, serta

tantangan ke depan, ditetapkan 4 (empat) misi DLH, yaitu:

1. Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;

2. Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya

alam;

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan hidup;

4. Meningkatkan pelayanan bidang lingkungan hidup

Keterkaitan visi dan misi DLH Provinsi Jawa Barat terhadap misi Provinsi Jawa Barat

terutama pada misi ke empat yaitu, “Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan

Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan“, yang menjadi acuan untuk

melaksanakan kebijakan dan program.

b. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

Keempat misi itu kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam tujuan dan sasaran

sebagai berikut:

Tujuan

1. Meningkatnya kualitas Lingkungan;

2. Menurunnya emisi gas rumah kaca dari sektor limbah;

3. Melestarikan ketersediaan Sumber Daya Alam dan fungsi lingkungan hidup;

4. 4Meningkatnya kinerja aparatur bidang lingkungan hidup;

5. Meningkatnya cakupan layanan persampahan di perkotaan dan pengujian mutu

lingkungan.

Page 8: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

7

Indikator Kinerja Tujuan :

1. Persentase peningkatan kualitas air sungai;

2. Tingkat polusi udara ambien;

3. Persentase Emisi Gas Rumah Kaca;

4. Jumlah lahan konservasi;

5. Angka pencapaian sasaran kerja pegawai.

6. Tingkat layanan pengujian laboratorium

7. Tingkat layanan persampahan

Sasaran :

1. Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan;

2. Meningkatnya Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim;

3. Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati;

4. Meningkatnya pelaksanaan pekerjaan aparatur pemerintah di bidang

lingkungan;

5. Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah.

6. Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Kaitan antara Misi DLH, Tujuan dan Sasaran Pencapaian Kinerja adalah sebagaimana

berikut :

Misi 1 Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Tujuan Sasaran

Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator

Meningkatnya kualitas Lingkungan Hidup

Persentase peningkatan kualitas air sungai

Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan

Status Mutu Sungai Utama

dan Waduk Besar dengan

Tingkat Cemar Sedang

Tingkat polusi udara ambien

Indeks Kualitas Udara

Menurunnya emisi gas rumah kaca dari sektor limbah

Persentase Emisi Gas Rumah Kaca

Meningkatnya Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

Page 9: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

8

Misi 2 Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan

sumberdaya alam

Tujuan Sasaran

Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator

Melestarikan ketersediaan Sumber Daya Alam dan fungsi lingkungan hidup

Jumlah lahan konservasi Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati

Misi 3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tujuan Sasaran

Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator

Meningkatnya kinerja aparatur bidang lingkungan hidup

Angka pencapaian sasaran kerja pegawai

Meningkatnya pelaksanaan pekerjaan aparatur pemerintah di bidang lingkungan

Tingkat capaian target kinerja

Misi 4 Meningkatkan Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup

Tujuan Sasaran

Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator

Meningkatnya cakupan layanan persampahan dan pengujian mutu lingkungan

Tingkat layanan pengujian laboratorium

Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

Tingkat layanan persampahan

Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani tempat pemrosesan dan pengolahan akhir sampah (TPPAS Regional)

Page 10: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

9

c. Kebijakan dan Program

Uraian kebijakan dan program adalah sebagai berikut :

Kebijakan 1 :

Pemantauan kualitas air sungai dan waduk

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 2 :

Mengidentifikasi dan mengendalikan sumber-sumber pencemar air sungai dan waduk

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 3 :

Pembuatan kebijakan pengelolaan lingkungan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 4 :

Koordinasi lintas sektor dan masyarakat terkait pengelolaan sungai dan mutu udara

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 5 :

Pembuatan sarana restorasi sungai

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 6 :

Pembangunan sarana pengolahan air limbah

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 7 :

Pemantauan kinerja pengelolaan lingkungan pelaku usaha dan/atau kegiatan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 11: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

10

Kebijakan 8 :

Pemantauan kualitas udara ambien

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 9 :

Mengidentifikasi sumber-sumber pencemar udara

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 10 :

Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian pelajar dalam pengelolaan lingkungan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 11 :

Kemitraan dengan kelompok masyarakat

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 12 :

Penggunaan media sebagai alat kampanye lingkungan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 11 :

Menyebarluaskan teknologi ramah lingkungan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 12 :

Meningkatkan akses publik pada lembaga pengelola lingkungan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 13 :

Menguatkan peran satgas lingkungan dalam penegakkan hukum lingkungan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 12: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

11

Kebijakan 14 :

Meningkatkan peran PPNS dan PPLH dalam pengawasan ketaatan pelaku usaha

dan/atau kegiatan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 15 :

Pengawasan usaha dan/atau kegiatan terhadap pelaksanaan izin lingkungan

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 16 :

Menindaklanjuti pengaduan masyarakat bidang lingkungan hidup

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 17 :

Menyebarluaskan informasi lingkungan hidup yang mudah diakses oleh masyarakat

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 18 :

Menyusun data lingkungan secara periodik

Program :

Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Kebijakan 19 :

Aktif terlibat dalam kelompok kerja mitigasi GRK tingkat provinsi

Program :

Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Kebijakan 20 :

Mengidentifikasi dan mempertahankan keberlanjutan perilaku tangguh iklim

Program :

Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Kebijakan 21 :

Percontohan pengembangan masyarakat adaptif perubahan iklim

Program :

Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Page 13: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

12

Kebijakan 22 :

Koordinasi lintas sektor dan masyarakat terkait rehabilitasi lahan kritis dan konservasi

hutan dan lahan

Program :

Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Kebijakan 23 :

Pembinaan desa berbudaya lingkungan

Program :

Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Kebijakan 24 :

Penerapan Imbal Jasa Lingkungan

Program :

Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Kebijakan 25 :

Mengadakan Pendidikan dan pelatihan sesuai dengan perkembangan kebijakan dan teknologi.

Program :

Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur

Kebijakan 26 :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana aparatur.

Program :

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kebijakan 27 :

Menjaga kualitas mutu hasil analisis laboratorium melalui akreditasi secara periodik .

Program :

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kebijakan 28 :

Peningkatan kapasitas pengelolaan laboratorium lingkungan.

Program :

Program Peningkatan Kesejahteraan Aparatur

Page 14: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

13

Kebijakan 29:

Meningkatan potensi kerjsasama antar daerah.

Program :

Program Pembinaan Infrastruktur Permukiman

Kebijakan 30 :

Melaksanakan pengolahan sampah menjadi sumber daya terbarukan.

Program :

Program Pembinaan Infrastruktur Permukiman

Kebijakan 31 :

Melaksanakan system pemrosesan akhir sanitary landfill.

Program :

Program Pembinaan Infrastruktur Permukiman

Kebijakan 32 :

Melaksanakan operasional instalasi pengolahan air lindi (IPAL) sesuai standar.

Program :

Program Pembinaan Infrastruktur Permukiman

Kebijakan 33 :

Memberdayakan masyarakat sekitar TPPAS Regional .

Program :

Program Pembinaan Infrastruktur Permukiman

Kebijakan 34 :

Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana TPPAS Regional.

Program :

Program Pembinaan Infrastruktur Permukiman

Kebijakan 35 :

Melaksanakan lelang investasipengolahan sampah

Program :

Program Pembinaan Infrastruktur Permukiman

Page 15: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

14

2.1.2 Rencana Kinerja Tahunan 2017

Perencanaan Kinerja DLH Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 sebagai upaya pelaksanaan

TUPOKSI dan kebijakan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 pada Misi ke 4 yaitu,

“Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang

Berkelanjutan”

Adapun Rencana Kinerja Tahunan DLH Provinsi Jawa Barat Tahun 2017, adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.1

Rencana Kinerja Tahunan

DLH Provinsi Jawa Barat

Tahun 2017

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Meningkatnya kualitas Lingkungan Hidup

Persentase peningkatan kualitas air sungai

Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan

Pencapaian Status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang

46 %

Tingkat polusi udara ambien

Indeks Kualitas Udara

63

Menurunnya emisi gas rumah kaca dari sektor limbah

Persentase Emisi Gas Rumah Kaca

Meningkatnya Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

7-6 %

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

65 kampung

Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya alam

Melestarikan ketersediaan Sumber Daya Alam dan fungsi lingkungan hidup

Jumlah lahan konservasi

Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati

7 taman

Meningkatkan pelayanan bidang lingkungan

Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan di

Tingkat layanan pengujian laboratorium

Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

1500 contoh uji

Page 16: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

15

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

hidup perkotaan dan pengujian mutu lingkungan

tanah

Tingkat layanan persampahan

Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional

4 kabupate

n/kota

2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

akuntabel dan berorientasi kepada hasil, dimana Rencana kinerja yang telah ditetapkan

merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam

evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2017. Adapun Perjanjian

Kinerja DLH Provinsi Jawa Barat Tahun 2017, adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Perjanjian Kinerja Tahun 2017

DLH Provinsi Jawa Barat

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan

Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang

46 %

Indeks Kualitas Udara 63

2. Meningkatnya Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

7-6 %

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

65 kampung

3. Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati

7 taman

Page 17: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

16

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

4. Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

1500 contoh uji

5. Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional

4 kabupaten/kota

No. Program Anggaran Keterangan

1 Program Pengelolaan Keuangan

dan Kekayaan Daerah

Rp 100.000.000 APBD-P

2 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Rp 47.600.000 APBD-P

3 Program Peningkatan

Kesejahteraan Sumber Daya

Aparatur

Rp 688.900.000 APBD-P

4 Program Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Aparatur

Rp 10.510.041.900 APBD-P

5 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

Rp 2.247.205.000 APBD-P

6 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Rp 5.691.889.300 APBD-P

7 Program Pembinaan dan

Pengembangan Infrastruktur

Permukiman

Rp 37.058.284.500 APBD-P

8 Program Pengembangan

Perumahan

Rp 1.312.251.100 APBD-P

9 Program Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

Rp 23.133.821.300 APBD-P

10 Program Pengelolaan Kawasan Rp 571.253.500 APBD-P

Page 18: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

17

No. Program Anggaran Keterangan

Lindung

11 Program Rehabilitasi dan

Konservasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup

Rp 2.538.600.000 APBD-P

12 Program Mitigasi dan Adaptasi

Perubahan Iklim

Rp 710.838.000 APBD-P

13 Program Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dan

Sistem Administrasi Daerah

Rp 615.420.000 APBD

14 Program Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah

Rp 366.053.500 APBD

15 Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian LHK

Rp 550.000.000 APBN (DEKON)

Jumlah Rp 86.142.158.100

Adapun Sasaran Stratejik dan Indikator Rencana Strategis yang terakomodir dalam program dan

kegiatan tahun 2017 adalah sebagai berikut :

a. Pada Misi 1, yaitu Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

terdapat 2 sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

SASARAN TARGET CAPAIAN KET

Uraian Indikator

Terkendalinya beban

pencemaran air sungai

utama dan udara

perkotaan

Pencapaian Status Mutu

Sungai Utama dan Waduk

Besar dengan Tingkat

Cemar Sedang

46 %

Indeks Kualitas Udara 63

Meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

7-6 %

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

65 kampung

Page 19: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

18

Pada Misi 2, yaitu Mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya alam terdapat 2 sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

SASARAN TARGET CAPAIAN KET

Uraian Indikator

Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati

7 taman

Pada Misi 3, yaitu Meningkatkan Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup terdapat 2 sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

SASARAN TARGET CAPAIAN KET

Uraian Indikator

Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

1500 contoh uji

Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional

4 kabupaten/kota

Page 20: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

19

3.1 Capaian Kinerja DLH Provinsi Jawa Barat

Dokumen rencana kerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun

yang bersangkutan dalam hal ini tahun 2017, indikator kinerja sasaran dan rencana

capaiannya. Disamping itu dimuat pula keterangan yang menjelaskan keterkaitan kegiatan

dengan sasaran, kebijakan dengan programnya serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan oleh instansi atau sektor lain. Untuk itu, perlu dilakukan pembuatan

kerangka pengukuran kinerja dengan terlebih dahulu dilakukan penyusunan Rencana

Stratejik (RS) yang menjabarkan setiap misi yang tertuang dalam RENSTRA Instansi tentang

uraian tujuan, uraian dan indikator sasaran, serta cara mencapai tujuan dan sasaran yang

dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan program. Setelah RS tersusun, selanjutnya

dijabarkan lagi ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKT merupakan penjabaran dari

setiap program yang tertuang dalam RS dalam bentuk uraian kegiatan berikut indikator

kinerja kegiatan serta rencana tingkat capaian dalam satu tahun pelaksanaan. Untuk

mengetahui sejauh mana besarnya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam

Pengukuran kinerja.

Laporan akuntabilitas kinerja menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat

keputusan agar dapat menginterprestasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas

dan mendalam. Untuk itu dibuat suatu analisis tentang pencapaian akuntanbilitas kinerja

instansi secara keseluruhan yang meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan

dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

sebagaimana yang telah ditetapkan. Dalam penyusunan laporannya digunakan metode

perbandingan yaitu membandingkan target kinerja berdasarkan sasaran stratejik dan

indikator sasarannya yang berfungsi sebagai alat ukur kinerja yang tercantum dalam

perjanjian kinerjadengan realisasi capaian kinerja yang dihasilkan sehingga menghasil

prosentase capaian kinerja. Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan prosentase

capaianrencana adalah sebagai berikut :

Prosentase pencapaian rencana = Realisasi x 100% Rencana Berdasarkan prosentase capaian kinerja yang dihasilkan dari metode perbandingan

tersebut, selanjutnya dilakukan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja instansi.

Berdasarkan analisis tersebut maka dapat dilihat pencapaian akuntabilitas kinerja sebuah

instansi berdasarkan prosentase capaian, dengan indikator capaian antara lain :

BAB 3

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 21: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

20

a. Prosentase capaian > 100 %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat

baik.

b. Prosentase capaian 80- 100 %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan

baik.

c. Prosentase capaian 60-80 %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan cukup

baik.

d. Prosentase capaian 40-60 %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan

kurang baik.

e. Prosentase capaian <40 %, maka pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan buruk

3.1.1 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kerja kegiatan. Pengukuran

ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Pengumpulan data kinerja diarahkan

untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten, yang

berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah

tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan

efektivitas. Pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan dapat dilihat berdasarkan persentase

tingkat capaian, yang menunjukan besar sasaran kegiatan yang ingin dicapai pada tahun

2017 sesuai dengan rencana tingkat capaian (target) yang terukur dari nilai persentase

tingkat capaian. Selain itu, terdapat pengukuran untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama

DLH Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pengukuran Pencapaian Indikator Kinerja Utama

DLH Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA

TARGET

RENSTRA

TAHUN 2017

REALISASI PENCAPAIAN KET

1 Pencapaian Status Mutu

Sungai Utama dan Waduk

Besar dengan Tingkat

Cemar Sedang

46 % 96,55% 209,89% Sangat baik

2 Indeks Kualitas Udara 63 78,91 125,25% Sangat baik

3 Tingkat penurunan emisi

Gas Rumah Kaca (GRK)

7-6% 12,56% 179,43% Sangat baik

4 Jumlah lokasi Program

kampung Iklim (PROKLIM)

65 kampung 155 kampung 238,46% Sangat baik

5 Jumlah Taman

Keanekaragaman Hayati

(KEHATI)

7 taman 12 taman 171,43% Sangat baik

6 Jumlah contoh uji yang

terlayani di laboratorium

1500 contoh uji 2139 contoh uji 142,60% Sangat baik

7 Jumlah kabupaten/kota 4 4 100 % Baik

Page 22: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

21

yang terlayani Tempat

Pemrosesan dan

Pengolahan Akhir Sampah

(TPPAS) Regional

kabupaten/kota kabupaten/kota

Berdasarkan tabel diatas, dapat terlihat bahwa terdapat 2 (dua) indikator kinerja utama DLH

yang mendukung indikator kinerja utama Gubernur Jawa Barat yaitu Pencapaian Status Mutu

Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang dan Tingkat penurunan emisi

Gas Rumah Kaca (GRK). Pencapaian kinerja indikator tersebut sangat baik karena telah

melampaui targetan renstra dengan pencapaian kinerja untuk Pencapaian Status Mutu Sungai

Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang sebesar 209,89% dan untuk Tingkat

penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 179,43%.

Adapun pencapaian kinerja pada Perjanjian Kinerja DLH Provinsi Jawa Barat di Tahun 2017 untuk

setiap misi secara rinci dapat dilihat sebagaimana berikut :

1. Pada misi satu, yaitu meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan

lingkungan hidup terdapat dua sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

SASARAN TINGKAT CAPAIAN Persentase Capaian

Ket

Uraian Indikator Target 2017

Realisasi

Terkendalinya

beban

pencemaran air

sungai utama dan

udara perkotaan

Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang

46 % 96,55% 209,89% IKU

GUBERNUR

Indeks Kualitas Udara

63 78,91 125,25%

Meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

7-6 % 12,56% 179.43% IKU GUBERNUR

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

65

kampung

155 kampung

238,46%

Page 23: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

22

2. Pada misi dua, yaitu mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan dalam

pemanfaatan sumberdaya alam terdapat dua sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut:

SASARAN TINGKAT CAPAIAN Persentase Capaian

Ket

Uraian Indikator Target 2017

Realisasi

Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI)

7 taman 12 taman 171,43 %

3. Pada misi tiga yaitu meningkatkan pelayanan bidang Lingkungan Hidup terdapat dua sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :

SASARAN TINGKAT CAPAIAN Persentase Capaian

Ket

Uraian Indikator Target 2017 Realisasi

Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah

Jumlah contoh

uji yang

terlayani di

laboratorium

1500 contoh uji 2139 contoh uji 142,60 %

Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Jumlah

kabupaten/kota

yang terlayani

Tempat

Pemrosesan

dan Pengolahan

Akhir Sampah

(TPPAS)

Regional

4 kabupaten/kota 4 kabupaten/kota

100%

Adapun analisis hasil pengukuran kinerja sasaran stratejik serta perbandingan antara hasil

pengukuran kinerja sasaran stratejik terhadap target capaian IKU pada tahun 2017 maka

dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :

A. Pada Misi 1 terdapat 2 sasaran stratejik dan indikator capaiannya antara lain :

a. Sasaran stratejik Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara

perkotaan dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut:

1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar

Sedang dengan target capaian 46% yang merupakan Indikator Kinerja Utama,

realisasi capaian yaitu 96,55 % dengan prosentase capaian sebesar 209,89%

sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik.

Page 24: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

23

2. Indeks Kualitas Udara dengan target capaian 63, realisasi capaian yaitu 78,91

dengan prosentase capaian sebesar 125,25% sehingga pencapaian akuntabilitas

kinerja dinyatakan sangat baik.

b. Sasaran stratejik Meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan

indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

1. Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan target capaian 7-6%

yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 12,56%

dengan prosentase capaian sebesar 179,43 % sehingga pencapaian akuntabilitas

kinerja dinyatakan sangat baik.

2. Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) dengan target capaian 65

kampung, realisasi target capaian yaitu 155 kampung dengan prosentase capaian

sebesar 238% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik.

B. Pada Misi 2 terdapat 2 sasaran stratejik dan indikator capaiannya antara lain :

a. Sasaran stratejik Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati dengan

indikator kinerja sasaran Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dengan

target capaian 7 taman, realisasi target capaian yaitu 12 taman dengan prosentase

capaian sebesar 171,43 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan

sangat baik.

b. Sasaran stratejik Meningkatnya penyediaan pranata pengelolaan kawasan lindung,

dengan indikator kinerja sasaran Jumlah pedoman pengelolaan kawasan lindung

dan non lindung dalam pelaksanaan pembangunan dengan target capaian 5 aturan,

realisasi target capaian yaitu 6 aturan dengan prosentase capaian sebesar 120 %

sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik.

C. Pada Misi 3 terdapat 2 sasaran stratejik dan indikator capaiannya antara lain :

a. Sasaran stratejik Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah

dengan indikator kinerja sasaran Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

dengan target capaian 1500 contoh uji, realisasi target capaian yaitu 2139 contoh uji

dengan prosentase capaian sebesar 142,60% sehingga pencapaian akuntabilitas

kinerja dinyatakan sangat baik.

b. Sasaran stratejik Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

dengan indikator kinerja sasaran Jumlah kabupaten/kota yang terlayani Tempat

Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional dengan target capaian

4 kabupaten/kota, realisasi target capaian yaitu 4 kabupaten/kota dengan

prosentase capaian sebesar 100% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja

dinyatakan baik.

Page 25: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

24

3.1.2 Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun Sebelumnya Untuk mengukur akuntabilitas kinerja, perlu dilakukan perbandingan untuk melihat grafik peningkatan atau penurunan suatu capaian kinerja,

sehingga bisa dievaluasi dan diperbaiki untuk peningkatan kinerja di tahun berikutnya. Adapun perbandingan pengukuran kinerja pada tahun 2015

dan tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun 2015 dan 2016

DLH Provinsi Jawa Barat

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

2016 2017 Target Renstra Tahun 2018

Percepatan/ Perlambatan

Target Realisasi Persentase

Capaian Target Realisasi Prosentase

Capaian

1. Terkendalinya Beban

Pencemaran Air Sungai

Utama Dan Udara

Perkotaan

Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang

42,5 % 56,12 % 132,05 % 46% 96,55% 209,89% 48.82% Percepatan

Indeks Kualitas Udara

60 66,24 110,40% 63 78,91 125,25% 66 Percepatan

2. Meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

5% 11,45% 229% 6% 12,56% 209.33% 6% Percepatan (indikator komposit)

Page 26: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

25

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

2016 2017 Target Renstra Tahun 2018

Percepatan/ Perlambatan

Target Realisasi Persentase

Capaian Target Realisasi Prosentase

Capaian

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

61 61 100% 65 kampung 155 kampung 238,46% 70 kampun

g

Percepatan

3. Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI)

1

6 600% 7 taman 12 taman 171,43% 5 taman Percepatan

4. Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

- - - 1500 uji

sampel

2139 uji

sampel

142,60% 1600 uji sampel

Percepatan

5. Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional

- - - 4 kab/kota 4 kab/kota 100% 4 kab/kota

Page 27: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

26

Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis bahwa terdapat beberapa indikator sasaran yang

mengalami percepatan pencapaian kinerja, adapun indikator sasaran dengan status percepatan

pada tahun 2017 yaitu :

1. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang

dengan prosentase capaian 209,89 %, ini dikarenakan sinergisitas program dan kegiatan

Citarum Bestari dan program Kampung Berbudaya Lingkungan yang melibatkan semua

sektor baik di instansi pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Pusat, serta

adanya pelibatan TNI dalam program Citarum Harum.

2. Indeks Kualitas Udara dengan prosentase capaian 125,25%, ini dikarenakan sinergisitas

program dan kegiatan untuk pengendalian kualitas udara di Jawa Barat.

3. Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan prosentase capaian 179,43%, ini

dikarenakan sudah mulai terjadinya sinergisitas program dan kegiatan di semua sektor

dalam upaya penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Jawa Barat.

4. Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM) dengan prosentase capaian 238,46%, ini

disebabkan bertambahnya jumlah kampung yang ikut dibina Pemerintah Provinsi Jawa

Barat.

5. Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati dengan prosentase capaian 171,43%, ini disebabkan

bertambahnya jumlah taman kehati yang dibangun dan dibina di Jawa Barat termasuk

taman kehati milik kota/kabupaten dan swasta.

6. Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium dengan prosentase capaian 142,60%, ini

disebabkan bertambahnya uji sampel yang masuk ke BLLH.

Indikator Sasaran yang sesuai target pada tahun 2017 yaitu :

1. Jumlah kabupaten/kota yang terlayani Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah

(TPPAS) Regional.

Page 28: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

27

1.1.3 Analisa Perbandingan Pengukuran Kinerja tahun berjalan dengan target

kinerja sasaran jangka menengah yang direncanakan

Pencapaian Indikator kinerja tahun 2017 dengan target kinerja sasaran jangka menengah yang

ditetapkan pada RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, mengacu pada misi ke empat RPJMD tahun

2013-2018 yaitu Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis

yang Berkelanjutan, melalui pelaksanaan program sebagai berikut:

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

2. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

3. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

4. Program Kawasan Lindung

5. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Adapun Pencapaian kinerja tahun 2017 dengan target kinerja sasaran RPJMD tahun 2013-2018,

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun Berjalan Terhadap Target RPJMD Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

Realisasi Realisasi S/D Tahun 2017

Target RPJMD

2017

% Capaian Kinerja Tahun

2017 Terhadap RPJMD 2017

2016 2017

1. Terkendalinya

Beban

Pencemaran Air

Sungai Utama

Dan Udara

Perkotaan

Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar Sedang

56,12 % 96,55% 96,55% 11,7-12,3 % 784,96%

Indeks Kualitas Udara

60 78,91 78,91 - -

2. Meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

61 155 155 - -

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

11,45% 12,56% 12,56% 6% 209,33%

3. Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI)

6 12 12 - -

4. Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara, dan tanah

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

- 2139 2139 - -

Page 29: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

28

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran

Realisasi Realisasi S/D Tahun 2017

Target RPJMD

2017

% Capaian Kinerja Tahun

2017 Terhadap RPJMD 2017

2016 2017

5. Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional

- 4 4 - -

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa terdapat 2 indikator kinerja sasaran pada DLH Provinsi

Jawa Barat yang mendukung Indikator kinerja strategis RPJMD yang merupakan Indikator Utama

Gubernur Jawa Barat yaitu Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat

Cemar Sedang, dan Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Pada tahun 2017, untuk

indikator kinerja Pencapaian Status Mutu Sungai Utama Dan Waduk Besar Dengan Tingkat Cemar

Sedang dengan target RPJMD 11,7-12,3%, realisasi target capaian yaitu 96,55% dengan prosentase

capaian sebesar >100% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik, hal ini

disebabkan kondisi lingkungan yang mulai membaik, realisasi target capaian pada tahun 2017 lebih

besar dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2016. Pada indikator kinerja sasaran Tingkat

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), prosentase realisasi capaian >100 %, hal dikarenakan sudah

semakin tingginya sinergitas program dan kegiatan dari semua sektor terkait dalam upaya

menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Jawa Barat yang diatur dalam Peraturan Gubernur

Jawa Barat Nomor 56 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

(RAD-GRK) Provinsi Jawa Barat.

1.1.4 Analisis Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Sasaran Stratejik Beserta

Solusi

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja secara umum sesuai dengan sasaran yang ditetapkan

oleh DLH Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 seluruh sasaran stratejik melebihi target

capaian yaitu capaian sangat baik, antara lain :

1. Sasaran stratejik “Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan

dengan indikator kinerja sasaran” yaitu:

a. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang

dengan target capaian 46% yang merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target

capaian yaitu 96,55 % dengan prosentase capaian sebesar >100% sehingga pencapaian

akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. keberhasilan pencapaian indikator kinerja

dengan sangat baik ini karena bertambahnya jumlah sungai yang dipantau dengan

kondisi lingkungan yang mulai membaik. Kondisi lingkungan yang mulai membaik

didukung juga oleh beberapa kegiatan yang dilakukan oleh DLH melalui kegiatan yang

berkaitan dengan peningkatan perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

melalui eco village/desa berbudaya lingkungan, penanganan kasus pencemaran

Page 30: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

29

dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan tindak lanjut pengaduan kasus lingkungan,

pembinaan industri melalui Properda, serta pemantuan kualitas air, dan lainnya.

b. Indeks Kualitas Udara dengan target capaian 63, realisasi target capaian yaitu 78,91

dengan prosentase capaian sebesar >100% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja

dinyatakan sangat baik. keberhasilan pencapaian indikator kinerja dengan sangat baik

ini karena terbinanya usaha dan/atau kegiatan yang memiliki sumber misi tidak

bergerak untuk memenuhi baku mutu emisi sesuai peraturan yang telah ditetapkan

melalui kegiatan Properda, adanya intervensi persyaratan teknis cerobong dan baku

mutu yang spesifik bagi setiap jenis usaha dan/atau kegiatan sesuai aturan dalam

penyusunan AMDAL yang harus ditaati oleh kegiatan dan/atau usaha yang akan berdiri

sehingga dapat mengurangi tingkat emisi yang dihasilkan, penanganan kasus

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan tindak lanjut pengaduan kasus

lingkungan, serta pemantuan kualitas udara, dan lainnya.

2. Sasaran stratejik “meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim” dengan

indikator kinerja sasaran yaitu :

a.

b. Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), dengan target capaian 6% yang

merupakan Indikator Kinerja Utama, realisasi target capaian yaitu 12,56% dengan

prosentase capaian >100 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan

sangat baik. Target capaian pada indikator kinerja ini merupakan akumulasi pencapaian

penurunan emisi dari tahun-tahun sebelumnya.

c. Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM), dengan target capaian 65 kampung

iklim, realisasi target capaian yaitu 155 kampung iklim dengan prosentase capaian

>100% sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. Target

capaian pada indikator kinerja ini merupakan akumulasi pencapaian dari tahun-tahun

sebelumnya.

Keberhasilan pencapaian kedua indikator kinerja ini dengan sangat baik disebabkan

semakin tinggi dukungan beberapa sektor untuk berkontribusi terhadap penurunan

emisi gas rumah kaca dan adanya sinergitas program dan kegiatan dari semua sektor

terkait dalam upaya menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Jawa Barat seperti

yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 56 Tahun 2012 tentang

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim melalui

yang sedang terjadi saat ini sehingga mulai menerapkan hidup yang ramah lingkungan

dan adaptif terhadap perubahan iklim yang terjadi.

3. Sasaran stratejik “meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati” dengan indikator

kinerja sasaran sebagai berikut :

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dengan target capaian 6 taman

KEHATI, realisasi target capaian yaitu 12 taman KEHATI dengan prosentase capaian >

100 % sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. Hal ini

dikarenakan bertambahnya jumlah taman KEHATI yang dibangun dan dibina di Jawa

Barat termasuk di dalamnya taman kehati milik kota/kabupaten dan pihak swasta.

Page 31: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

30

4. Sasaran stratejik “meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara dan tanah” dengan

indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium dengan target capaian 1.500 contoh uji,

realisasi target capaian yaitu 2.139 contoh uji dengan prosentase capaian > 100 %

sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja dinyatakan sangat baik. Hal ini dikarenakan

telah adanya peningkatan kapasitas SDM laboratorium dan fasilitas laboratorium.

5. Sasaran stratejik “terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat” dengan

indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani tempat pemrosesan dan pengolahan akhir

sampah (TPPAS) regional dengan target capaian 4 kabupaten/kota, realisasi target

capaian yaitu 4 kabupaten/kota dengan prosentase capaian 100 % sehingga pencapaian

akuntabilitas kinerja dinyatakan baik. Hal ini dikarenakan baru kabupaten Kota

Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kab. Bandung yang terlayani

pemrosesan dan pengolahan akhir sampah (TPPAS) regional.

1.1.5 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Adapun analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya DLH Provinsi Jawa Barat, dapat dlihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran

Capaian

Kinerja (%)

% Penyerapan

Anggaran

Tingkat

Efisiensi

(%)

1

Terkendalinya Beban

Pencemaran Air Sungai

Utama Dan Udara

Perkotaan

Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedng

209,89 96,33 3,67

Indeks Kualitas Udara

125,25

2 Meningkatnya aksi

mitigasi dan adaptasi

perubahan iklim

Jumlah lokasi Program kampung Iklim (PROKLIM)

238,46 99,71 0,29

Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor limbah

179,43

3 Meningkatnya

pengelolaan

Jumlah Taman Keanekaragaman

171,43 99,58 0,42

Page 32: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

31

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran

Capaian

Kinerja (%)

% Penyerapan

Anggaran

Tingkat

Efisiensi

(%)

keanekaragaman

hayati

Hayati (KEHATI)

4 Meningkatnya layanan

pengujian kualitas air,

udara, dan tanah

Jumlah contoh uji yang terlayani di laboratorium

142,60 95,94 4,06

5 Terselenggaranya

pengelolaan sampah

regional di Jawa Barat

Jumlah kabupaten/kota yang terlayani tempat pemrosesan dan pengolahan akhir sampah (TPPAS) regional

100 81,45 18,55

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa seluruh sasaran strategis menyumbang efisiensi

sumber daya di tahun 2017. Adapun tingkat efisiensi tertinggi ditunjukkan oleh pencapaian sasaran

strategis Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat dengan tingkat efisiensi

18,55%, dengan prosentasi capaian kinerja 100%. Sedangkan tingkat efisiensi terendah ditunjukkan

oleh pencapaian sasaran strategis Meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan

tingkat efisiensi 0,29%, dengan prosentase capaian kinerja > 100%. Efisiensi sumberdaya merupakan

hasil dari efisiensi sisa lelang, penunjukan langsung, pengadaan langsung barang dan jasa.

1.1.6 Analisa Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian

Perjanjian Kinerja

Pelaksanaan anggaran DLH pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 103.115.968.100,36,- meliputi

pos Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah berupa Gaji dan

Tunjangan Penghasilan PNS sebesar Rp. 14.963.510.000,36,- serta pos Anggaran Belanja

Langsung sebesar Rp. 88.152.458.100,00,-. Pada pos anggaran Belanja Langsung meliputi 14

(empat belas) program daerah dengan jumlah kegiatan sebanyak 160 kegiatan. Adapun

Program dan Kegiatan tahun 2017 merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran stratejik

dan indikatornya yang tercantum pada perjajian kinerja tahun 2017, berikut program dan

kegiatan tahun 2017 yang menunjang keberhasilan dan kegagalan pencapaian perjanjian

kinerja:

a) Sasaran Terkendalinya beban pencemaran air sungai utama dan udara perkotaan terdapat

dalam PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN, dengan

kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup oleh Komisi Penilai AMDAL

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 249.451.600

2. Kegiatan Pembinaan Teknis Pelaksanaan Penatalaksanaan Dokumen Lingkungan,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 137.350.000

Page 33: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

32

3. Kegiatan Pemantauan, Pengawasan dan Evaluasi Implementasi izin Lingkungan

(Tahap Pra hingga Konstruksi), dengan alokasi anggaran sebesar Rp

231.800.000

4. Kegiatan Penyusunan KLHS untuk Perubahan Perda RTRW Provinsi Jawa Barat

No 22 tahun 2010, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 561.768.000

5. Kegiatan Penyusunan KLHS Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau pulau kecil,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 630.253.000

6. Kegiatan Penyusunan kajian Daya Dukung Ciletuh Kabupaten Sukabumi, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 328.045.000

7. Kegiatan Pembinaan Teknis Penyusunan dan Penjaminan kualitas KLHS, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 289.396.000

8. Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp817.475.000

9. Kegiatan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi PPSP, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 117.820.000

10. Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur Tentang Petunjuk Pelaksanaan dan

Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi PPSP Jawa Barat, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 187.350.000

11. Kegiatan Pemantauan / Patroli Sungai Berbasis Masyarakat, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 862.777.600

12. Kegiatan GCB - PROPERDA (Program Penilaian Kinerja Perusahaan di Jawa Barat),

dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.657.844.150

13. Kegiatan Kegiatan Pengendalian Pengelolaan B3 dan Limbah B3 , dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 245.000.000

14. Kegiatan Pengembangan Generasi Lingkungan, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp 1.079.033.400

15. Kegiatan GCB- Peningkatan SDM Pengelola Kawasan dalam Pengelolaan Sampah

Terpadu , dengan alokasi anggaran sebesar Rp 231.380.000

16. Kegiatan GCB - Penyadaran Lingkungan Bagi Multipihak di DAS Citarum, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 900.247.000

17. Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan Secara Administratif, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 971.985.000

18. Kegiatan Penegakan Hukum Pidana Lingkungan, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp 957.952.500

19. Kegiatan Penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2017,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 284.150.000

20. Kegiatan Penyusunan Buku Annual State Environment Report (ASER) Tahun 2016,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 150.000.000

21. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp283.600.000

22. Kegiatan Penyusunan Majalah Warta Lingkungan, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 104.400.000

23. Kegiatan Penyusunan dan Pelaporan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 484.955.000

Page 34: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

33

24. Kegiatan Pelaksanaan Kantor Berbudaya Lingkungan, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 236.500.000

25. Kegiatan Pengembangan Ecovillage di DAS Ciliwung, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 976.037.500

26. Kegiatan GCB Gerakan Budaya Ecovillage di DAS Citarum, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 6.692.767.500

27. Kegiatan Rapat Koordinasi Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup se- Jawa Barat ,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25.000.000

28. Kegiatan Pengawasan Ketaatan Penanggungjawab Usaha dan/Atau Kegiatan Ijin

Lingkungan oleh PPLH Prov. Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

258.750.000

29. Kegiatan Pilot Project Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu TPST, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 300.000.000

30. Kegiatan Pengembangan Pengembangan Ecovillage di DAS Cimanuk-Citanduy,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.754.527.050

31. Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur Tentang Daya Dukung Daya Tampung

Kawasan Bandung Utara (KBU), dengan alokasi anggaran sebesar Rp 230.550.000

32. Kegiatan Sosialisasi Hukum Lingkungan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

90.000.000

33. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Melalui Alternative Dispute

Resolution, dengan alokasi anggaran sebesar Rp243.300.000

34. Kegiatan GCB - FS Penurunan Beban Pencemaran di Sektor UMKM, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 200.000.000

35. Kegiatan Kehumasan dan Dokumentasi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

62.356.000

36. Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara di Jawa barat, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 490.650.500

37. Kegiatan Penyempurnaan Materi Teknis RPPLH Provinsi Jawa Barat dan

Penyusunan RPPLH Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp 300.000.000

b) Sasaran Meningkatnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim terdapat dalam

PROGRAM MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM, dengan kegiatan sebagai

berikut:

1. Kegiatan Penatalaksanaan Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 220.187.500

c) Sasaran Meningkatnya pengelolaan keanekaragaman hayati terdapat dalam PROGRAM

PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG dengan Kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pengembangan Taman Kehati di Jawa Barat, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 571.253.500.

d) Sasaran Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara dan tanah terdapat dalam

PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN dan PROGRAM PEMELIHARAAN SARANA DAN

PRASARANA APARATUR dengan Kegiatan sebagai berikut :

Page 35: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

34

1. Kegiatan Pelayanan Uji Mutu di Balai Laboratorium Lingkungan Hidup, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 1.250.751.100

2. Kegiatan Penyusunan DED Revitalisasi Gedung Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

(Eks Gedung BPMKL), dengan alokasi anggaran sebesar Rp 61.500.000

3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Kalibrasi Peralatan Laboratorium Balai

Laboratorium Lingkungan Hidup , dengan alokasi anggaran sebesar Rp 60.000.000

4. Kegiatan Penyediaan Iuran Sampah Balai Laboratorium Lingkungan Hdup , dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 1.800.000

5. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebesihan Kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 213.800.000

6. Kegiatan Penyedia Jasa Keamanaan Balai Laboratorium Lingkungan Hidup, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 202.300.000

7. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Tanda Nomor Kendaraan Balai Laboratorium

Lingkungan Hidup, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 8.350.000

8. Kegiatan Pengadaan Jasa KIR Balai laboratorium Lingkungan Hidup, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 3.200.000

9. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Operasional Bermotor Balai

Laboratorium Lingkung Hidup, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 99.000.000

10. Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional Balai Laboratorium

Lingkungan , dengan alokasi anggaran sebesar Rp 50.000.000

11. Kegiatan Pemeliharaan rutin berkala komputer Balai Laboratorium Lingkungan

Hidup, dengan alokasi anggaran sebesarRp 16.000.000

12. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Bengkel Balai Laboratorium Lingkungan Hidup,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5.000.000

13. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Uji Unjuk Kinerja Timbangan Analitik Balai

Laboratorium Lingkungan Hidup, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 20.000.000

14. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Speektrofotometer UV-Vis Balai Laboratorium

Lingkungan Hidup, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 35.000.000

15. Kegiatan Pemeliharaan rutin berkala peralatan/perlengkapan kantor Balai

Laboratorium Lingkungan Hidup , dengan alokasi anggaran sebesar Rp 26.000.000

16. Kegiatan Pemeliharaan rutin berkala pemeliharaan/ penyempurna alat-alat

laboratorium Balai Laboratorium Lingkungan Hidup, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 40.000.000

17. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Balai Laboratorium Lingkungan Hidup,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 55.000.000

18. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Instalasi Jaringan Balai Laboratorium

Lingkungan Hidup, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 87.000.000

19. Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Balai Laboratorium Lingkungan

Hidup (atap gedung seksi uji air) , dengan alokasi anggaran sebesar Rp 549.500.400

20. Kegiatan Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Rehabilitasi sedang/berat Gedung

Kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup (atap gedung seksi uji air), dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 11.085.000

21. Kegiatan Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Rehabilitasi sedang/berat Gedung

Kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup (atap gedung seksi uji air), dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 7.835.000

Page 36: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

35

e) Sasaran Terselenggaranya pengelolaan sampah regional di Jawa Barat terdapat dalam

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN dengan

Kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan (luar dan dalam) Kantor TPK Sarimukti, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 740.200.000

2. Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPK Sarimukti, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp 560.200.000

3. Kegiatan Kegiatan Pengadaan Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh Pengelola TPK

Sarimukti, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 432.600.000

4. Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan dan Alat Pelindung Diri Pengelolaan TPK

Sarimukti, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 58.810.000

5. Kegiatan Pembangunan Jalan Di TPK Sarimukti (lanjutan), dengan alokasi anggaran

sebesar Rp1.309.442.000

6. Kegiatan Normalisasi Saluran Drainase Di TPK Sarimukti (lanjutan), dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 864.750.000

7. Kegiatan Perluasan TPK Sarimukti, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

1.124.500.000

8. Kegiatan Pengelolaan TPK Sarimukti, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

4.376.240.000

9. Kegiatan Penyediaan bahan bakar/minyak dan gas untuk alat berat, kendaraan dan

mesin dalam Pengelolaan TPK Sarimukti, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

7.411.800.000

10. Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan Kantor TPPAS Regional Legok Nangka, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 99.850.000

11. Kegiatan Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan Luar Kantor TPPAS Regional Legok

Nangka, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 180.000.000

12. Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPPAS Regional Legok Nangka, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 360.000.000

13. Kegiatan Pengadaan Jasa Konsultansi Pendampingan Lelang Investasi TPPAS Regional

Legok Nangka, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.633.500.000

14. Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan TPPAS Regional Nambo, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 115.000.000

15. Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPPAS Regional Nambo, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 210.000.000

16. Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Di TPPAS Regional

Nambo , dengan alokasi anggaran sebesar Rp 200.000.000

17. Kegiatan Pembangunan Lanjutan Jembatan Timbang TPPAS Regional Nambo, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp 112.950.000

18. Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan TPA Leuwigajah, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 55.000.000

19. Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPA Leuwigajah, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 175.000.000

20. Kegiatan Pembayaran kompensasi lahan Perhutani untuk TPPAS Ciayumajakuning,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.153.340.000

Page 37: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

36

21. Kegiatan Pengadaan Alat Berat Bulldozer, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

6.972.850.000

22. Kegiatan Pengadaan Alat Berat Excavator, dengan alokasi anggaran sebesar Rp

3.325.952.500

23. Kegiatan Pembayaran lahan perhutani di TPK Sarimukti, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 4.586.300.000

24. Kegiatan Pengadaan Lahan IPAL TPPAS Regional Legok Nangka, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 2.151.800.000

25. Kegiatan Penyusunan addendum dokumen AMDAL TPPAS Regional Legok Nangka,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 400.000.000

26. Kegiatan Studi penetapan lokasi TPPAS Regional Bekarpur, dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 994.800.000

27. Kegiatan Studi Kelayakan Investasi dan Tekologi Pengelolaan TPPAS Regional

Ciayumajakuning, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 904.000.000

28. Kegiatan Kegiatan Kajian Lingkungan TPPAS Regional Bekarpur, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp 639.800.000

3.2 Realisasi Anggaran

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan kegiatan yang tercantum pada perjanjian kinerja tahun 2017. Adapun Anggaran per

Sasaran tahun 2017 sebagai berikut :

Tabel 3.5

Akuntabilitas Keuangan per Sasaran Stratejik 2017

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Terkendalinya beban pencemaran

air sungai utama dan udara perkotaan

Kegiatan Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup oleh Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Barat

249.451.600 248.254.180 99,52%

Kegiatan Pembinaan Teknis Pelaksanaan Penatalaksanaan Dokumen Lingkungan

137.350.000 137.020.500 99,76%

Kegiatan Pemantauan, Pengawasan dan Evaluasi Implementasi izin Lingkungan (Tahap Pra hingga Konstruksi)

231.800.000 231.229.500 99,75%

Kegiatan Penyusunan KLHS untuk Perubahan Perda RTRW Provinsi Jawa Barat No 22 tahun 2010

561.768.000 549.973.000 97,90%

Page 38: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

37

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Kegiatan Penyusunan KLHS Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau pulau kecil

630.253.000 629.939.000 99,95%

Kegiatan Penyusunan kajian Daya Dukung Ciletuh Kabupaten Sukabumi

328.045.000 327.045.000 99,70%

Kegiatan Pembinaan Teknis Penyusunan dan Penjaminan kualitas KLHS

289.396.000 288.502.560 99,69%

Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai di Jawa Barat

817.475.000 801.405.560 98,03%

Kegiatan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi PPSP

117.820.000 113.394.060 96,24%

Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur Tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi PPSP Jawa Barat

187.350.000 179.550.000 95,84%

Kegiatan Pemantauan / Patroli Sungai Berbasis Masyarakat

862.777.600 836.531.100 96,96%

Kegiatan GCB - PROPERDA (Program Penilaian Kinerja Perusahaan di Jawa Barat)

1.657.844.150 1.640.002.350 98,92%

Kegiatan Pengendalian Pengelolaan B3 dan Limbah B3

245.000.000 242.634.740 99,03%

Kegiatan Pengembangan Generasi Lingkungan

1.079.033.400 1.070.996.646 99,26%

Kegiatan GCB- Peningkatan SDM Pengelola Kawasan dalam Pengelolaan Sampah Terpadu

231.380.000 230.980.000 99,83%

Kegiatan GCB - Penyadaran Lingkungan Bagi Multipihak di DAS Citarum

900.247.000 883.769.000 98,17%

Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan Secara Administratif

971.985.000 959.764.800 98,74%

Kegiatan Penegakan Hukum Pidana Lingkungan

957.952.500 469.181.180 48,98%

Kegiatan Penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2017

284.150.000 272.853.740 96,02%

Kegiatan Penyusunan Buku Annual State Environment Report (ASER) Tahun 2016

150.000.000 146.369.000 97,58%

Page 39: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

38

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan

283.600.000 281.857.326 99,39%

Kegiatan Penyusunan Majalah Warta Lingkungan

104.400.000 104.000.000 99,62%

Kegiatan Penyusunan dan Pelaporan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Jawa Barat

484.955.000 480.109.440 99,00%

Kegiatan Pelaksanaan Kantor Berbudaya Lingkungan

236.500.000 233.370.000 98,68%

Kegiatan Pengembangan Ecovillage di DAS Ciliwung

976.037.500 974.171.260 99,81%

Kegiatan GCB Gerakan Budaya Ecovillage di DAS Citarum

6.692.767.500 6.590.666.405 98,47%

Kegiatan Rapat Koordinasi Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup se- Jawa Barat

25.000.000 25.000.000 100,00%

Kegiatan Pengawasan Ketaatan Penanggungjawab Usaha dan/Atau Kegiatan Ijin Lingkungan oleh PPLH Prov. Jawa Barat

258.750.000 228.325.400 88,24%

Kegiatan Pilot Project Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu TPST

300.000.000 292.472.920 97,49%

Kegiatan Pengembangan Pengembangan Ecovillage di DAS Cimanuk-Citanduy

1.754.527.050 1.699.984.137 96,89%

Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur Tentang Daya Dukung Daya Tampung Kawasan Bandung Utara (KBU)

230.550.000 228.730.000 99,21%

Kegiatan Sosialisasi Hukum Lingkungan

90.000.000 87.410.000 97,12%

Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Melalui Alternative Dispute Resolution

243.300.000 233.764.050 96,08%

Kegiatan GCB - FS Penurunan Beban Pencemaran di Sektor UMKM

200.000.000 188.593.900 94,30%

Kegiatan Kehumasan dan Dokumentasi

62.356.000 62.300.000 99,91%

Kegiatan Training Untuk Pengelolaan Kualitas Sungai

0 0 0,00%

Page 40: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

39

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara di Jawa barat

490.650.500 488.593.834 99,58%

Kegiatan Penyempurnaan Materi Teknis RPPLH Provinsi Jawa Barat dan Penyusunan RPPLH Provinsi Jawa Barat

300.000.000 299.000.000 99,67%

Meningkatnya aksi mitigasi dan

adaptasi perubahan iklim

Kegiatan Penatalaksanaan Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

220.187.500 220.162.500 99,99%

Meningkatnya pengelolaan

keanekaragaman hayati

Kegiatan Pengembangan Taman Kehati di Jawa Barat

571.253.500 568.873.761 99,58%

Meningkatnya penyediaan pranata

pengelolaan kawasan lindung

Kegiatan Penyempurnaan Materi Teknis RPPLH Provinsi Jawa Barat dan Penyusunan RPPLH Provinsi Jawa Barat

300.000.000 299.000.000 99,67%

Meningkatnya layanan pengujian kualitas air, udara,

dan tanah

Kegiatan Pelayanan Uji Mutu di Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

1.250.751.100 1.239.799.775 99,12%

Kegiatan Penyusunan DED Revitalisasi Gedung Balai Laboratorium Lingkungan Hidup (Eks Gedung BPMKL)

61.500.000 0 0,00%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Kalibrasi Peralatan Laboratorium Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

60.000.000 59.217.000 98,70%

Kegiatan Penyediaan Iuran Sampah Balai Laboratorium Lingkungan Hdup

1.800.000 1.800.000 100,00%

Kegiatan Penyediaan Jasa Kebesihan Kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

213.800.000 212.361.800 99,33%

Kegiatan Penyedia Jasa Keamanaan Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

202.300.000 185.747.000 91,82%

Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Tanda Nomor Kendaraan Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

8.350.000 5.964.200 71,43%

Page 41: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

40

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Kegiatan Pengadaan Jasa KIR Balai laboratorium Lingkungan Hidup

3.200.000 279.200 8,73%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Operasional Bermotor Balai Laboratorium Lingkung Hidup

99.000.000 94.084.839 95,04%

Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional Balai Laboratorium Lingkungan

50.000.000 49.830.000 99,66%

Kegiatan Pemeliharaan rutin berkala komputer Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

16.000.000 12.795.000 79,97%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Bengkel Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

5.000.000 4.986.163 99,72%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Uji Unjuk Kinerja Timbangan Analitik Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

20.000.000 19.981.500 99,91%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Speektrofotometer UV-Vis Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

35.000.000 34.883.200 99,67%

Kegiatan Pemeliharaan rutin berkala peralatan/perlengkapan kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

26.000.000 20.356.000 78,29%

Kegiatan Pemeliharaan rutin berkala pemeliharaan/ penyempurna alat-alat laboratorium Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

40.000.000 39.281.000 98,20%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

55.000.000 54.875.000 99,77%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin Berkala Instalasi Jaringan Balai Laboratorium Lingkungan Hidup

87.000.000 85.672.300 98,47%

Page 42: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

41

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup (atap gedung seksi uji air)

549.500.400 548.941.800 99,90%

Kegiatan Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup (atap gedung seksi uji air)

11.085.000 10.900.300 98,33%

Kegiatan Belanja Jasa Konsultan Pengawasan Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor Balai Laboratorium Lingkungan Hidup (atap gedung seksi uji air)

7.835.000

7.813.700

99,73%

Terselenggaranya pengelolaan sampah

regional di Jawa Barat

Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan (luar dan dalam) Kantor TPK Sarimukti

740.200.000 738.171.900 99,73%

Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPK Sarimukti

560.200.000 559.712.755 99,91%

Kegiatan Pengadaan Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh Pengelola TPK Sarimukti

432.600.000 429.469.300 99,28%

Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan dan Alat Pelindung Diri Pengelolaan TPK Sarimukti

58.810.000 58.290.000 99,12%

Kegiatan Pembangunan Jalan Di TPK Sarimukti (lanjutan)

1.309.442.000 1.109.152.500 84,70%

Kegiatan Normalisasi Saluran Drainase Di TPK Sarimukti (lanjutan)

864.750.000 748.042.800 86,50%

Kegiatan Perbaikan Jalan Akses TPA Sarimukti Rp. 15 M (3 KM)

0 0 0,00%

Kegiatan Perluasan TPK Sarimukti

1.124.500.000 762.028.900 67,77%

Kegiatan Pengelolaan TPK Sarimukti

4.376.240.000 4.281.804.515 97,84%

Kegiatan Penyediaan bahan bakar/minyak dan gas untuk alat berat, kendaraan dan mesin dalam Pengelolaan TPK Sarimukti

7.411.800.000 7.398.619.500 99,82%

Page 43: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

42

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan Kantor TPPAS Regional Legok Nangka

99.850.000 98.426.200 98,57%

Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan Luar Kantor TPPAS Regional Legok Nangka

180.000.000 176.441.500 98,02%

Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPPAS Regional Legok Nangka

360.000.000 359.125.000 99,76%

Kegiatan Pengadaan Jasa Konsultansi Pendampingan Lelang Investasi TPPAS Regional Legok Nangka

1.633.500.000 877.565.227 53,72%

Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan TPPAS Regional Nambo

115.000.000 114.195.440 99,30%

Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPPAS Regional Nambo

210.000.000 207.903.000 99,00%

Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Di TPPAS Regional Nambo

200.000.000 198.364.698 99,18%

Kegiatan Pembangunan Lanjutan Jembatan Timbang TPPAS Regional Nambo

112.950.000 61.050.744 54,05%

Kegiatan Pengadaan Jasa Kebersihan TPA Leuwigajah

55.000.000 53.981.080 98,15%

Kegiatan Kegiatan Pengadaan Jasa Keamanan TPA Leuwigajah

175.000.000 174.575.000 99,76%

Kegiatan Pembayaran kompensasi lahan Perhutani untuk TPPAS Ciayumajakuning

2.153.340.000 513.051.000 23,83%

Kegiatan Pengadaan Alat Berat Bulldozer

6.972.850.000 6.951.554.038 99,69%

Kegiatan Pengadaan Alat Berat Excavator

3.325.952.500 3.316.715.658 99,72%

Kegiatan Pembayaran lahan perhutani di TPK Sarimukti

4.586.300.000 572.688.553 12,49%

Kegiatan n Pengadaan Lahan IPAL TPPAS Regional Legok Nangka

2.151.800.000 1.984.929.300 92,25%

Kegiatan Penyusunan addendum dokumen AMDAL TPPAS Regional Legok Nangka

400.000.000 391.650.000 97,91%

Page 44: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

43

SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

Kegiatan Studi penetapan lokasi TPPAS Regional Bekarpur

994.800.000 848.238.500 85,27%

Kegiatan Studi Kelayakan Investasi dan Tekologi Pengelolaan TPPAS Regional Ciayumajakuning

904.000.000 839.848.000 92,90%

Kegiatan Kajian Lingkungan TPPAS Regional Bekarpur

639.800.000 506.492.475 79,16%

Page 45: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

44

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dilakukan dalam rangka perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan

pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah

berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi

Jawa Barat secara periodik dibuat sebagai upaya untuk mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan

sasaran stratejik organisasi kepada stakeholders. Penjelasan berikut ini merupakan penjelasan

beberapa hal penting yang berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja DLH Provinsi Jawa Barat.

4.1 Capaian Kinerja DLH Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh rata-rata pencapaian sasaran stratejik yaitu 160,88 %, yang

dapat diartikan bahwa rata-rata capaian kinerja sangat baik. Adapun pencapaian kinerja

sasaran stratejik tahun 2017 berdasarkan persentase tingkat capaian menunjukan bahwa dari 6

sasaran stratejik dan 7 indikator sasarannya yang ditetapkan semua sasaran dan indikator telah

mencapai target capaian kinerja. Dengan demikian seluruh sasaran kegiatan yang ingin dicapai

pada tahun 2017 sesuai dengan rencana tingkat capaian (target) yang terukur dari nilai

persentase tingkat capaian yang mencapai 100% bahkan melampaui.

Sedangkan dalam kaitan dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) OPD Provinsi Jawa

Barat, DLH Provinsi Jawa Barat berupaya melaksanakan program dan kegiatan sesuai target

pencapaian IKU. Pada tahun 2017 ini seluruh indikator kinerja utama (IKU) DLH Provinsi Jawa

Barat diakomodir didalam Perjanjian Kinerja (PK), yang mana seluruh indikator hampir

seluruhnya telah mencapai target capaian kinerja, dengan satu indikator diantaranya telah

mencapai target dan tujuh indikator melampaui target. Sehingga berdasarkan hasil pencapaian

kinerja pada Bab III, secara umum sesuai dengan sasaran yang ditetapkan oleh DLH Provinsi

Jawa Barat pada tahun 2017. Pencapaian seluruh kinerja sasaran telah memenuhi target 100%

bahkan diantara nya telah melampaui 100 %.

4.2 Faktor yang Perlu Ditingkatkan dalam Pencapaian Kinerja

Target seluruh indikator kinerja Badan pengelolaan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dapat

dicapai dengan optimal . Namun, masih diperlukan beberapa hal yang harus ditingkatkan untuk

mewujudkan pencapaian sasaran kinerja DLH Provinsi Jawa Barat yang semakin meningkat,

yang mana perlu adanya peningkatan anggaran yang optimal sesuai dengan target-target

kegiatan yang diharapkan, selain itu diperlukan peningkatan kemampuan SDM di lingkungan

DLH Provinsi Jawa Barat dan di institusi lingkungan hidup di Kabupaten/Kota yang merupakan

faktor penting dalam tercapainya target capaian, serta adanya kesepahaman tujuan yang sama

BAB 4

PENUTUP

Page 46: > WKZ E /E'

LKIP DLH Provinsi Jawa Barat 2017

45

antara provinsi dan kabupaten kota untuk terlaksanakannya sinergitas dari seluruh stakeholder

pengelola lingkungan, termasuk dalam perumusan bantuan Keuangan untuk Perangkat Daerah

pelaksana urusan lingkungan hidup di kabupaten/kota sehingga dapat menunjang prioritas

provinsi namun menjadi kewenangan kabupaten/kota.

4.3 Strategi Pencapaian Kinerja

Penanganan permasalahan lingkungan di Jawa Barat harus dilakukan secara komperhensif dan

terpadu melalui pola koordinasi antar lembaga serta pola kemitraan yang dijalin dengan

seluruh stakeholder pengelola lingkungan. Selama ini, termasuk dalam kurun waktu tahun

2017, pihak DLH Provinsi Jawa Barat tetap berupaya mengembangkan berbagai kegiatan yang

dilakukan melalui pola kemitraan bersama-sama dengan instansi pemerintah lainnya, unsur

masyarakat, LSM, perguruan tinggi, media masa, dan dunia usaha. Kemudian mengupayakan

lebih banyak lagi kegiatan yang ditujukan untuk menggerakkan kesadaran dan peran

masyarakat luas baik dalam kaitannya dengan upaya pengendalian pencemaran lingkungan,

kerusakan lingkungan, maupun upaya-upaya pemulihan kualitas lingkungan yang dalam

pelaksanaannya dilakukan oleh berbagai stakeholder bersama-sama dengan institusi

pengelolaan lingkungan hidup, termasuk dengan DLH Provinsi Jawa Barat yang tidak terlepas

dari tugas pokok dan fungsi dari DLH itu sendiri. Selain itu dikembangkan kegiatan-kegiatan

sebagai antisipasi implementasi Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tantang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Untuk mencapai target indikator kinerja DLH Provinsi Jawa Barat tahun 2017, langkah-langkah

antisipatif yang diambil adalah mengupayakan mencari sumber dana lain baik dari luar negeri

maupun pihak swasta dalam bentuk kerjasama dalam pengelolaan lingkungan di Jawa Barat,

membuat terobosan peningkatan kualitas SDM DLH Provinsi Jawa Barat maupun institusi

lingkungan hidup di Kabupaten/Kota melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi maupun

Lembaga-Lembaga Penelitian dan Pelatihan, serta Lembaga Donor International seperti KOIKA

dan JAICA, dan lain-lain, meningkatkan jaringan komunikasi dengan berbagai stakeholders

termasuk Pemerintah Pusat dan Lembaga lain yang terkait, serta terus berupaya meyakinkan

penyamaan persepsi pada segenap stakeholders pengelola lingkungan melalui rapat koordinasi

dan forum lingkungan.

Selain itu dengan adanya penerapan dari Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah, bentuk organisasi DLH yang kewenangannya pada awalnya hanya pada

aplikasi pembuatan kebijakan menjadi organisasi yang dapat melaksanakan kegiatan yang

merupakan implementasi dari kebijakan yang telah disusun, serta masukkannya sub urusan

persampahan pada urusan lingkungan hidup serta ditambahkannya dua UPTD (Balai

Pengelolaan Sampah Regional dan balai Laboratorium Lingkungan Hidup) menjadi kesatuan

yang dapat memperkaya dan mendukung upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup.