E m u_l_s_i

Post on 19-Jun-2015

603 views 1 download

Transcript of E m u_l_s_i

E m u l s i

Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair. Berdasarkan medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi: emulsi gas, emulsi cair, dan emulsi padat.

Emulsi gas (aerosol cair)

Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk sistem koloid dengan

bantuan bahan pendorong seperti CFC. Selain itu juga

mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek Tyndall, gerak

Brown.

Emulsi cair

Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti minyak. Contohnya adalah pada susu.Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi, penambahan

elektrolit, dan perusakan zat pengelmusi

Emulsi Padat (Gel)

Emulsi Padat merupakan koloid dengan fase terdipersi cair dan medium pendispersi padat. Contoh: jelly, keju, mentega.

Emulsi adalah terdispersinya zat cair di dalam fasa cair

A. Dua cairan yang saling tidak mencampur cairan, tidak membentuk emulsi

B. Emulsi cairan B di dalam cairan AC. Emulsi yang tidak stabilD. Emulsi yang stabil

Aplikasi di bidang medis

a. Emusi o/w biasanya untuk penggunaan oral supaya penyerapan oleh tubuh lebih optimalb. Sebagai cream

Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air.

Umumnya emulsifier merupakan senyawa organik yang memiliki dua gugus, baik yang polar maupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur.

Gugus nonpolar emulsifier akan mengikat minyak (partikel minyak dikelilingi) sedangkan air akan terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi tersebut.

Bagian polar kemudian akan terionisasi menjadi bermuatan negatif, hal ini menyebabkan minyak juga menjadi bermuatan negatif. Partikel minyak kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat yang pada

awalnya tidak dapat larut tersebut kemudian menjadi stabil.

Emulsifier kepala ekor karboksilat alkil

Salah satu contoh pengemulsi yaitu sabun yang merupakan garam karboksilat. Molekul sabun tersusun atas ekor alkil yang non-polar (akan mengelilingi molekul minyak) dan kepala

karboksilat yang bersifat polar (mengikat air dengan kuat).Pada industri makanan, telur dikenal sebagai pengemulsi (emulsifier) tertua yang pernah ada. Di dalam telur (banyak pada kuning telur dan sedikit pada putih telur) terdapat lesitin yang merupakan suatu emulsifier. Contoh bahan yang dibuat dengan cara ini adalah mentega, margarin, dan sebagian besar kue.

Emulgator adalah bahan aktif permukaan yang dapat

menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air

dan membentuk film yang liat mengelilingi tetesan terdispersi sehingga mencegah koalesensi dan terpisahnya fase terdispersi ( Parrot, 1971 ).

Klasifikasi emulsifier

• Surface active agents (monomolecular film)

• Hydrophilic colloids (multimolecular film)

• Finely divided solid particles (Particulate film)

1.Emulgator sintetik atau surfaktan yang membentuk film monomolekuler, contohnya

adalah

a. Golongan anionik misalnya sabun trietanolamin stearat, natrium lauril sulfat. b. Golongan kationik misalnya senyawa amonium kwarterner. c. Golongan nonionik misalnya ester asam lemak sorbitan, ester asam lemak polioksietilen sorbitan.

2. Emulgator alam

a. Emulgator alam yang membentuk film multi

molekuler misalnya akasia, gelatin. b. Emulgator alam yang membentuk film monomolekuler misalnya lesitin, kolesterol. c. Emulgator yang membentuk film berupa partikel padat misalnya bentonit, vegum (Gennaro,1990 ).

Cara untuk menentukan emulsi

1. Zat warna yang dapat larut di dalam air (metilen blue)

2. Pengenceran3. Daya hantar listrik

Tipe emulsi

Emulsi o/w : minyak dalam air w/o : air dalam minyak o/w/o : minyak dalam air dalam minyak w/o/w : air dalam minyak dalam air