Post on 12-Mar-2021
DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMILIHAN KB IMPLANT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PAKUALAMAN KOTA YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
NUR AINUN 1114141
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA 2017
ii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Dukungan Suami Terhadap Pemilihan KB Implant Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakata”.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr.,M.Kes selaku Ketua Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achamd Yani Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Kepala Program Studi (D3) Kebidanan
Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achamd Yani Yogyakarta. 3. Melisa Putri, Rahmadhena, M.Clin,. Mid selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Seluruh Jajaran pengurus Puskesmas Pakualaman kota Yogyakarta. 5. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan
dorongan yang berupa finansial, moril maupun spiritual dalam penyusunaan Karya Tulis Ilmiah.
6. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan telah banyak membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua. Penulis
vi
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii SURAT PERNYATAAN............................................................................ iii KATA PENGANTAR ................................................................................. iv DAFTAR ISI ................................................................................................. v DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii INTISARI .................................................................................................. ix ABSTRAK ...................................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis ............................................................................ 7 B. Kerangka Teori .............................................................................. 25 C. Kerangka Konsep ........................................................................... 26 D. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian .................................................................... 28 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 28 C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 28 D. Variabel Penelitian ........................................................................ 29 E. Definisi Operasional ....................................................................... 30 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .............................................. 30 G. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 32 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 34 I. Etika Penelitian............................................................................... 37 J. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 40 B. Pembahasan .................................................................................... 45 C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 57 B. Saran............................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Defini Oprasional Variabel Peneliti ............................................................. 31 Table 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ..................................................................................... 32 Table 3.3 Koding ........................................................................................................... 33 Table 3.4 Dukungan Suami Terhadap Pemilihan KB Implant di Wilaya Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarata .................................................. 34 Table 3.5 Dukungan Suami Terhadap Pemilihan KB Implant di Wilaya Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarata .................................................. 34 Table 4.1 Distribusi Frekunsi Responden Berdasarkan Karesteristik Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta.........................41 Table 4.2 Distribusi Frekunsi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta.......................................................................................................42 Table 4.3 Distribusi Frekunsi Responden Berdasarkan Dukungan Emosional Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta.......................................................................................................42 Table 4.4 Distribusi Frekunsi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta.......................................................................................................43 Table 4.5 Distribusi Frekunsi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta........................................................................................................43 Table 4.6 Distribusi Frekunsi Responden Berdasarkan Dukungan Penilian/Penghargaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta........................................................................................................44
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 25 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 26
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengajuan Penelitian Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 3. Surat Balasan Penelitian Lampiran 4. Lembar Permohonan menjadi Responden Lampiran 5. Lembar Persetujuan menjadi Responden Lampiran 6. Kuisioner Penelitian Lampiran 7. Lembar Konsul Pengajuan Karya Tulis Ilmiah Lampiran 8. Lembar Kegiatan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ix
DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMILIHAN KB IMPLANT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PAKUALAMAN KOTA YOGYAKARTA
Nur Ainun1, Melisa Putri Rahmadhena2
INTISARI
Latar Belakang: Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi salah satu masalah utama, hal ini karna Program Indonesia berjalan lambat, pada tahun 2010 angka Kelahiran hidup mencapai 4,5 juta, untuk itu pemerintah juga berusaha untuk menekan angka Kelahiran hidup mencapai 237 juta pertahun. Dari keseluruhan jumlah peserta KB menurut data Profil Kesehatan Kab/ Kota DIY 2015 seluruh Pasangan Usia Subur 537,917 orang, Peserta KB aktif di DIY sejumlah 428.420 (79,6%) orang. Peserta KB baru sejumlah 31,783 (5,9%). Berdasarkan peserta KB aktif tersebut pengguna KB suntik sebesar 23.183 (16,1%), KB pil 5.170 (3,6%), dan Implant 6.986 (4,9%), IUD 100.704 (70,0%), MOW 2.824 (2,0%), MOP 629 (0,4%) dan Kondom 2.366 (1,6%). Dalam penelitian sebelumnya juga menjelaskan bahwa suami sebagai kepala rumah tangga dalam menggambil keputusan, baik keputusan dalam menentukan Kontrasepsi. Tujuan: Tujuan umum mengetahui Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Implant di Wilayah Kerja Puskesma Pakualaman Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian merupakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan besar sampel sebanyak 21 ibu yang menggunakan KB Implant. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner tertutup dan analisis data adalah analisis univariat. Hasil: Dukungan suami dalam pemilihan KB Implant yaitu dukungan Emosional terdapat 10 (47,6 %) responden, dukungan Instrumental terdapat 11 (52,4 %) responden, dukungan Informasional terdapat 12 (57,%) responden, dukungan Penilian/Penghargaan 11 (52,4 %) responden. Kesimpulan: Dukungan Suami dalam Pemilihan KB Implant dalam kategori mendukung sebanyak 11 responden (52,4 %). Kata Kunci: Dukungan, Pemilihan KB Implant. ___________________________________________________________________________ 1 Masiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta. 2Dosen Pembimbing Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jendral Achmad Yani
Yogyakarta.
x
SUPPORT TO KB ELECTIONS IMPLANTS IN PUSKESMAS WORKING AREA
PAKUALAMAN CITY YOGYAKARTA
Nur Ainun1, Melisa Putri Rahmadhena2
ABSTRAK
Background: The high number of births in Indonesia is still one of the main problems, this is because the Indonesia Program is running slowly, in 2010 the number of live birth reached 4.5 million, for that the government also tried to suppress Life birth rate reach 237 million per year. Of the total number of family planning participants according to data of Health Profile of Municipality / Municipality of DIY 2015 whole fertile couples 537,917 people, active KB participant in DIY number 428,420 (79,6%) people. There were 31,783 new participants (5.9%). Based on active family planning participants, injecting users were 23,183 (16,1%), KB pills 5,170 (3,6%), and 6,986 (4,9%), IUD 100,704 (70,0%), MOW 2,824 (2 , 0%), MOP 629 (0.4%) and Condom 2,366 (1.6%). In the previous study also explained that the husband as the head of the household in making decisions, both decisions in determining Contraception. Objective: The general objective of knowing Husband Support to Implant Selection in Pakukesma Pakualaman Yogyakarta Working Area. Method: The research type is descriptive kuantitatif. Sampling technique using total sampling with a large sample of 21 mothers using KB Implant. Data collection using closed questionnaire and data analysis is univariate analysis. Result: Husband's support in KB Implant election is Emotional support 10 (47.6%) of respondents, there were 11 (52.4%) respondents, 12 informational support, 12 respondents (11.57%), and 11 respondents (52.4%). Conclusion: Support of Husband in the Selection of KB Implant in the category supports as many as 11 respondents (52.4%). Keywords: Support, Selection of KB Implant. __________________________________________________________________ 1Students Studies Program Obstetrics (D-3) Stikes General Achmad Yani Yogyakarta. 2Doctor Lecturer of Midwifery Studies (D-3) Stikes General Achmad Yani Yogyakarta.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama
dalam Kependudukan. Sejak 2004, Program Keluarga Berencana (KB) dinilai
berjalan lambat, hingga angka kelahiran mencapai 4,5 juta per tahun dan pada
tahun 2010 berdasarkan sensus Penduduk mencapai 237 juta jiwa.Ledakan
Penduduk disadari akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan kualitas
sumber daya manusia. Untuk menghindari dampak tersebut, Pemerintah berusaha
keras menekan angka Kelahiran hingga di bawah 237 juta jiwa per tahun
(BKKBN, 2011). Salah satu upaya Pemerintah dalam mengendalikan jumlah
Penduduk adalah dengan melaksanakan Program Keluarga Berencana (KB) bagi
Pasangan Usia Subur (PUS). Selain mengendalikan jumlah Penduduk Program
KB juga bermanfaat untuk mewujudkan akses Kesehatan Reproduksi bagi semua
pada tahun 2015 seperti yang tercantum dalam Millenium Development Goals
(MDGs) 2015 indikator 5b yaitu meningkatkan Pemakaian Kontrasepsi cara
modern, meningkatkan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) menjadi 65% dan
menurunkan Unmet Need hingga 5% pada tahun 2015 ( BKKBN,2011)
Laju Pertumbuhan Indonesia sangat bervariasi dari Tahun 2002 sampai
tahun 2003, dengan Penduduk tersebar 2,72%, tahun 2003 sampai tahun 2004
sebesar 1,69%, dan pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 1,34%. Laju
pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5,30% dan
tahun 2009 menjadi 2,4%. Pada Tahun 2010, jumlah Penduduk Indonesia
mencapai 231,4 juta jiwa sehingga jumlah Penduduk Indonesia mengalami
kenaikan antara 230-240 jiwa (BPS, 2010). Visi Program Keluarga Berencana
Nasional telah diubah dari Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”. Keluarga
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,maju,mandiri, memiliki jumlah
anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan
2
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Program Keluarga Berencana Nasional
mempunyai konstribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas Penduduk.
Kontribusi Program Keluarga Berencana dapat dilihat pada pelaksanaan pada
Program Keluarga Berencana. Salah satu pesan kunci pada rencana Strategi
Nasional Making Pragnancy Safer adalah bahwa setiap kehamilan harus
merupakan kehamilan yang diinginkan. Untuk mewujudkan pesan kunci tersebut,
Keluarga Berencana merupakan upaya Pelayanan Preventif yang paling dasar dan
utama (Saifudin, 2010).
Dari keseluruhan jumlah peserta KB menurut data Profil Kesehata Kab/
Kota DIY 2015 seluruh Pasangan Usia Subur 537,917 orang,Peserta KB aktif di
DIY sejumlah 428.420 ( 79,6 %) orang. Peserta KB baru sejumlah 31,783 (5,9%).
Berdasarkan peserta KB aktif tersebut pengguna KB suntik sebesar 23.183
(16,1%), KB pil 5.170 (3,6%), dan Implant 6.986 (4,9%), IUD 100.704 (70,0%),
MOW 2.824 (2,0%), MOP 629 (0,4%) dan Kondom 2.366 (1,6%).
Dari jumlah keseluruhan Peserta KB yang di dapat dari data profil
Dinkes Kab/Kota DIY 2015 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota
Yogyakarta pada tahun 2015 sejumlah 46.751 orang. Peserta KB aktif di Kota
Yogyakarta sebanyak 36.360 orang dan peserta KB baru sebanyak 1.721 orang.
Berdasarkan total KB aktif di Kota Yogyakarta pengguna KB Kondom 5.905
(16,24%), suntik 11.380 (31,30%), pil 3.869 (10,64%), IUD 11,599 (31,90%),
MOP 231 (0,645%), MOW 2.258 (6,21%) dan Implant 1.118 (3,07%).
Berdasarkan data yang di dapat dari Seksi Kesga dan Gizi Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2015 didapatkan data menurut kecamatan dan
Pukesmas yang terendah jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Pukesmas
Pakualaman Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 1.066 orang. Total Pasangan Usia
Subur (PUS) di Pukesmas Pakualaman Kota Yogyakarta Peserta KB baru 40
(3,75%) dan peserta KB aktif 877 (82,27%) dari jumlah peserta KB aktif
didapatkan pengguna IUD sebesar 296 (33,75%), dan sedangkan MOP sebesar 5
(0,57%), MOP sebesar 67 (7,64%) dan Implant sebesar 21 (2,39%), Kondom
sebesar 194 (22,12%), Suntik sebesar 23,183 ( 16,1%) dan Pil sebesar 99
(11,29%). Berdasarkan Pengguna KB aktif tersebut didapatkan Pengguna
3
hormonal yang paling terendah adalah KB Implant yaitu sebesar 21 orang
(2,39%).(Profil Kesehatan Indonesia, 2016).
Rendahnya Pengguna Implant bisa disebabkan kurangnya tingkat
Pengetahuan Tentang Pasangan Usia Subur (PUS) dan kurangnya pemahaman
tentang Kontrasepsi Implant serta kurangnya dukungan dari suami dalam
menggunakan Kontrasepsi Implant (Dinkes, 2015). Peran suami pada istri dalam
Pemilihan alat Kontrasepsi sangat penting sebagai motivator, dan sebagai
edukator, dan Peran suami sebagai Fasilitator. Pria berperan paling penting dalam
memberikan dukungan atas kebutuhan alat reproduksi keluarganya, sehingga
Pemakaian Kontrasepsi dankepuasaan metode tersebut sangat di pengaruhi oleh
suami. Dukungan yang di berikan oleh suami menetapkan Pemakaian Kontrasepsi
istrinya (Piogama, 2007).
Dalam penelitian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa faktor dukungan
suami memang berperan penting, karena suami merupakan kepala rumah tangga
dalam pengambilan keputusaan di dalam rumah tangga, yang dilakukan suami
termasuk pengambilan keputusan untuk jenis alat Kontrasepsi yang di
gunakan,serta diantaranya faktor kesehatan,serta faktor yang mempengaruhi
keberhasilan Keluarga Berencana (KB) adalah hak Pasangan Suami istri untuk
menentukan,alat Kontrasepsi apa yang akan digunakan danpilihan untuk
menentukan (KB), fenomenadan budaya Indonesia yang terjadi yaitu seorang
suamI adalah pemimpin didalam Keluarga dan Pengambil Keputusan yang terkait
dengan kesehatan (Kusuma Ningrum, 2009).
Rendahnya Pengguna Implant di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman
Kota Yogyakarta, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang dukungan
Suami Terhadap Pemilihan KB Implant di wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman
Kota Yogyakarta, dan sebagai masukan serta dukungan untuk suami sebagai
motivator, edukator dan fasilitator dalam mengambil keputusan dalam pemilihan
Kontrasepsi.Rendahnya pengguna KB Implant di Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta, sehingga peran suami sanggat berperan dalam menentukan jenis
Kontrasepsi, dan Peneliti tertarik untuk meneliti tentang dukungan suami terhadap
Pemilihan KB Implant.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah
sebagai berikut, “Bagaimana Dukungan Suami Terhadap Pemilihan KB Implant
di wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum mengetahui Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Implant di
Wilayah Kerja Puskesma Pakualaman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (Usia,
Pendidikan, Pekerjaan) di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta.
b. Mengetahui Dukungan Suami meliputi, Dukungan Intrumental, Dukungan
Emosional, Dukungan Informasi, Dukungan Penilaian/Penghargaan
Pemakaian Implant di wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
dalam penelitian khususnya tentang Kontrasepsi Implant serta diharapkan
dapat menambah pengetahuan peneliti dan pembaca tentang Kontrasepsi
Implant.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam terutama
metodologi penelitian tentang Dukungan suami terhadap pemilihan KB
Implant di wilayah Kerja Puskesamas pakualaman Kota Yogyakarta.
5
b) Istri
Hasil penelitian ini dapat menambah peran dukungan suami
terhadap Pemilihan akseptor Implant di wilayah kerja Puskesmas
Pakualaman Kota Yogyakarta.
c) Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Bidan di Puskesmas Pakualaman
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan mengenai dukungan
suami terhadap pemilihan KB Implant di wilayah Kerja Puskesmas
Pakualaman Kota Yogyakarta.
d) Puskesmas Pakualaman Yogyakarta
Meningkatkan mutu Pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi
petugas kesehatan dalam memberikan Konseling Tentang KB Implant
kepada calon akseptor dan Pengguna Implant.
E. Keaslian Penelitian
1. Sri Maryani (2012) dengan judul “Dukungan Suami Dalam Pemilihan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang di Puskesmas Kec. Mataram, Jakarta Timur,
2012”. Design penelitian tersebut adalah Cross Sectional dengan populasi 90
responden beasar sample di ambil 60 responden dengan teknik random
sampling. Intrumen yang digunakan yaitu kuisioner responden di ambil secara
acak dan diberi penjelasan pengisian kuisioner oleh petugas Puskesmas, hasil
wawancara didapatkan pengetahuan r = 0,79 dan dukungan suami r = 0,748.
Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa dukungan suami kurang baik.
Persamaan antara penulis sebelumnya dan sekarang sama-sama meneliti
tentang Implant kemudian variabel yang digunakan sama. Perbedaan dalam
penelitian ini adalah lokasi penelitian, peneliti sebelumnya meneliti di wilayah
kerja Puskesmas Mataram Jakarta Timur, kemudian responden yang digunakan
sebelumnya adalah 90 responden, kemudian peneliti sebelumnya menggunakan
random sampling yang dipilih secara acak oleh peneliti, dan menggunakan
strategi sampling dengan purposive sampling, kemudian responden yang
6
digunakan dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengambilan data dan
design penelitian yang digunakan, waktu penelitian Sri Maryani pada tahun
2012 dengan menggunakan sampling jenuh.
2. Dewa Ayu Wida Gustikawati (2014) dengan judul “Faktor Pendukung dan
Penghambat Istri dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Implan di Puskesma 1
Denpasar Utara, 2014”. Sample penelitian ini menggunakan Purposifve
Sampling, kemudian penelitian ini mengambil responden 20 orang yang terdiri
dari istri Pasangan Usia Subur yang menggunakan alat kontrasepsi Implan, dan
istri Pasangan Usia Subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi Implan
sebanyak 10 orang. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif berupa
data primer dan data sekunder, yang didapat dari wawancara mendalam dengan
informasi yang dipilih menjadi sample, data sekunder diperoleh dari dokumen
tertulis cacatan lapangan dan informasi baik lisan maupun sekunder dan
metode pengumpulan data menggunakan metode FGD (Focus Group
Discussion) dan wawancara mendalam perbedaan dalam penelitian saya teknik
pengambilan sample menggunakan total sampling kemudian tempat yang
digunakan dalam penelitian di Puskesmas pakualaman Kota Yogyakarta
dengan responden 21 orang yang menggunakan KB Implant, dengan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif variabel yang digunakan peneliti sebelumnya
berbeda, perbedaan dalam peneliti sebelumnya yaitu peneliti sebelumnya
menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan
Pusposive Sampling, dan responden yang digunakan yaitu Pasangan Usia
Subur yang menggunakan Implant dan Pasangan Usia Subur yang tidak
menggunakan Implant, penelitian sebelumnya mengunakan data primer dan
sekunder, data primer di ambil dari wawancara secara mendalam dengan FGD
(Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam maupun lisan atau rekam
medis. Data sekunder dalam penelitian sebelumnya mengambil data secara
wawancara ataupun rekam medis dan tempat yang berbeda di Puskesmas 1
Denpasar Utara.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta dengan luas Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta mencapai
± 0, 63 KM² dan Puskesmas sendiri memiliki 2 wilayah yang terbagi menjadi
Kelurahan Purwokinanti memiliki 10 RW, yaitu dengan jumlah RT 47.
Sedangkan dibagian Gunung Kentur terdiri dari 9 RW dengan 36 RT, dari
jumlah Penduduk dari Wilayah Purwokinanti yaitu sebesar 6,224 juta jiwa, dan
di Wilayah Gunung Kentur jumlah Penduduk mencapi 4,462 juta jiwa. Di
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta kita bisa menemui luas wilayah yaitu
disisi sebelah utara terdapat Kecamatan danurejan, sedangkan di sebelah sisi
Puskesmas sebelah selatan kita bisa menemukan Kecamatan Margangsan, dan
di sisi sebelah barat kita bisa menemukan Kecamatan Gondoman, sisi timur di
yaitu Kecamatan Umbulharjo. Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta
mempunyai Program kerja seperti Promosi Kesehatan yaitu Program
Pelayanan Kesehatan Puskesmas, yang diarahkan untuk membantu masyarakat
agar hidup sehat, yang dilakukan dengan penyuluhan individu, kelompok
maupun masyarakat. Pelayanan KIA dan KB yaitu Program Kesehatan yang
ada di Puskesmas bertujuan untuk memberikan Pelayanan kepada Pasangan
Usia Subur (PUS) ibu hamil, bersalin, dan nifas serta Pelayanan bayi dan
balita. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular atau
infeksi seperti, TB dan DBD. Pelayanan sanitasi dasar atau PHBS untuk
41
mencegah pengendalian pencemaran lingkungan dimasyarakat. Puskesmas
selalu melakukan kunjungan setiap bulan, seperti memberikan Konseling
tentang Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana (KB), dan selalu
memotivasi ibu untuk selalu melalukan Pemeriksaan Deteksi Dini yaitu Pap
Smer, Iva Test, Sadari.
2. Karakteristik Responden (Analisis Univariat)
Karakteristik responden pada penelitian ini di kelompokan berdasarkan
umur, pendidikan, pekerjaan.
Distribusi frekuensi responden dapat di lihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta
No Karakteristik responden Frekuensi Persentase 1 Umur
20 – 35 tahun >35 tahun
17 4
81% 19%
2 Pendidikan SD SMP SMA/Sederajat PT
4 7 7 3
19%
33,3% 33,3% 14,3%
3 Pekerjaan PNS Petani Swasta IRT
2 2 5 12
9,5% 9,5% 23,8% 57,1%
Total 21 100%
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta berusia diantara 20-35
42
tahun yaitu sebanyak 17 responden (81%), dengan sebagian besar
berpendidikan SMA dan SMP yaitu masing-masing sebanyak 7
responden (33,3%), dan mayoritas responden tidak bekerja atau sebagai
ibu rumah tangga yaitu sebanyak 12responden (57,1%).
a. Dukungan Keluarga
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Suami Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta
Dukungan Suami Frekuensi Persentase Mendukung 11 52,4% Tidak mendukung 10 47,6% Total 21 100%
Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian
pada Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakartadari 21
responden yang diteliti, didapatkan sebagian besar responden
mendapatkan dukungan dari suami dalam pemeilihan KB Implant untuk
yaitu sebanyak 11 responden (52,4%), sedangkan 10 responden (47,6%)
tidak mendukung dalam pemilihan KB Implant.
b. Dukungan Emosional
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Dukungan Emosional Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman
Kota Yogyakarta
Dukungan Emosional Frekuensi Persentase Mendukung Tidak mendukung
10 11
47,6% 52,4
Total 21 100%
Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di
Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakartadari 21 responden
43
yang diteliti, didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak
mendapatakan dukungan emosional dari suami dalam pemakaian KB
Implant yaitu sebanyak 11 responden (52,4%), dan sedang (47,6%)
responden yang memdukung dalam menggunakan KB Implant.
c. Dukungan Instrumental
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Instrumental Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta
Dukungan Instrumental
Frekuensi Persentase
Mendukung Tidak mendukung
11 10
52,4% 47,6%
Total 21 100%
Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di
Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21
responden yang diteliti, didapatkan bahwa sebagian besar responden
mendapatakan dukungan instrumental dari suami dalam pemakaian KB
Implant yaitu sebanyak 11 responden (52,4%).
d. Dukungan Informasional
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Informasional Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta
Dukungan Informasional
Frekuensi Persentase
Mendukung Tidak mendukung
12 9
57,1% 42,9%
Total 21 100%
44
Pada tabel 4.5 menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di
Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21
responden yang diteliti, didapatkan bahwa sebagian besar
respondenmendapatakan dukungan informasional dari suami dalam
pemakaian KB Implant yaitu sebanyak 12 responden (57,1%).
e. Dukungan Penilaian/Penghargaan
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Penilaian/Penghargaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman
Kota Yogyakarta
Dukungan Penilaian/Penghargaan
Frekuensi Persentase
Mendukung Tidak mendukung
11 10
52,4% 47,6%
Total 21 100%
Pada tabel 4.6 menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di
Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21
responden yang diteliti, didapatkan bahwa sebagian besar responden
mendapatakan dukungan Penilaian/Penghargaan dari suami dalam
Pemakaian KB Implant yaitu sebanyak 11 responden (52,4%).
45
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Hasil Penelitian yang dilakukan pada ibu yang menggunakan Implant di
Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta didapatkan bahwa
sebagian besar responden memiliki usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 17
responden (81%), sedangkan yang berusia>35 tahun sebanyak 4 responden
(19%). (Manuba, 2010) mengungkapkan bahwa usia <35 tahun dan memiliki
anak 2 sebaiknya menggunakan Kontrasepsi Jangka Panjang, hal tersebut
dilakukan untuk menghindari kegagalan yang tidak diinginkan dan mengingat
bahwa ibu termasuk usia muda yang mempunyai kurun waktu Reproduksi
masih lama. Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan
(Tristanti,2016) dengan hasil bahwa sebagian besar responden di Desa
Tumpang Krasak, Kudus berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 responden
(55%) dari 40 responden yang diteliti.
(Kusumaningrum, 2009) mengungkapkan bahwa usia dalam Pemakaian
Kontrasepsi berperan sebagai Faktor Instrinsik yang berhubungan dengan
struktur organ, Fungsi faaliah, komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal pada seorang wanita. Perbedaan faaliah, komposisi biokimiawi dan
sistem hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada
Kontrasepsi yang dibutuhkan. Berdasarkan karakteristik Pendidikan didapatkan
bahwa sebagian besar responden memiliki Pendidikan SMA/sederajat dan
SMP yaitu masing-masing sebanyak 7 responden (33,3%), sedangkan yang
berpendidikan SD sebanyak 4 responden (19%), dan Perguruan Tinggi
sebanyak 3 responden (14,3%). Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan (Tandi, 2016) dengan hasil bahwa sebagian besar responden di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandungan memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu
sebanyak 16 responden (47,1%) dari 34 responden yang diteliti.
46
Tingkat Pendidikan yang baik cenderung dapat menerima dan memahami
informasi-informasi yang diberikan tentang Penggunaan alat Kontrasepsi
sehingga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan Penggunaan
Kontrasepsi (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan karakteristik Pekerjaan
didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja atau sebagai ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 12 responden (57,1%), sedangakan sebagai
petani sebanyak 2 responden (9,5%), swasta sebanyak 5 responden (23,8%)
dan PNS sebanyak 2 responden (9,5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan
Penelitian yang dilakukan (Tristanti, 2016) dengan hasil bahwa sebagian besar
responden di Desa Tumpang Krasak Kudus tidak bekerja atau sebagai ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 22 responden (55%) dari 40 responden yang
diteliti. Ibu yang tidak bekerja mempunyai waktu luang lebih dari pada ibu
yang mempunyai pekerjaan untuk dapat berdiskusi dengan suami serta
kemungkinan besar mendapatkan dukungan suami secara menyeluruh sehingga
dalam memilih alat Kontrasepsi melibatan dukungan Suami.
2. Dukungan Suami
Peran suami pada istri dalam pemilihan alat Kontrasepsi sangat penting
sebagai motivator, edukator, dan Peran suami sebagai Fasilitator. Hasil
penelitian dukungan suami pada ibu yang menggunakan KB Implant di
Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21 responden
yang diteliti, didapatkan bahwa sebanyak 11 responden (52,4%) mendapatkan
dukungan suami, sedangkan 10 responden (47,6%) tidak mendapatkan
dukungan dari suami. Suami berperan paling penting dalam memberikan
dukungan atas kebutuhan alat reproduksi keluarganya, sehingga pemakaian
Kontrasepsi dan kepuasaan metode tersebut sangat di pengaruhi oleh suami
(Marmi, 2016).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Mahmudah,
2015) dengan hasil bahwa sebagian besar responden Akseptor KB di
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang mendapatkan dukungan suami
yaitu sebanyak 58 responden (55,8%) dari 104 responden yang diteliti,
penggunaan kontrasepsi merupakan tanggung jawab bersama pria dan wanita,
47
sehingga metode Kontrasepsi yang dipilih mencerminkan kebutuhan serta
keinginan suami istri. Hasil penelitian sejalan yang dilakukan oleh (Novita,
2015) dengan hasil bahwa sebagain besar responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngemplak Boyolali mendapatkan dukungan keluarga dalam
kategori cukup yaitu sebanyak 23 responden (66,7%) dari 48 responden yang
diteliti. Dukungan dari suami dalam Penggunaan Kontrasepsi sangat
diperlukan karena tanpa adanya dukungan dari suami rasa nyaman untuk
menggunakan Kontrasepsi tidak akan didapatkan karena penggunaan
Kontrasepsi yang terbaik adalah saling kerjasama dalam Pemeilihan,
Pembiayaan dan memperhatikan tanda bahaya penggunaan Kontrasepsi
(BKKBN, 2011).
Dukungan suami dalam pemilihan Kontrasepsi meliputi upaya
memperoleh Informasi, memilih alat Kontrasepsi, mengantarkan kepelayanan
kesehatan dan membiyayai Pemasangan alat Kontrasepsi (Friedman, 2010).
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa sebagain besar responden di
Wilayah Kerja Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta mendapatkan
dukungan Instrumental dari suami yaitu sebanyak 10 responden (47,6%) dari
21 responden yang diteliti. Dukungan Intrumental meliputi dukungan yang
diberikan suami ke istrinya seperti menyediakan dana untuk Pemasangan dan
kontrol Kontrasepsi ke pusat Pelayanan Kesehatan (Hanilawati, 2013).
(Friedman,2010) lebih lanjut mengungkapkan bahwa peran lain suami adalah
memfasilitasi (sebagai orang yang menyediakan fasilitas), memberi semua
kebutuhan istri saat akan memeriksakan kesehatan reproduksi, hal ini dapat
terlihat saat suami menyediakan waktu untuk mendampingi istri menentukan
tempat pelayanan atau tenaga kesehatan yang sesuai.
Dukungan suami merupakan partisipasi dalam proses pengambilan
keputusan pemakaian Kontrasepsi dan didefinisikan bahwa informasi dari
suami pada pasangannya bahwa ia dicintai dan diperhatikan, memiliki harga
diri dan dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan
kewajiban bersama. Setiap pasangan memandang bahwa orang yang bersifat
48
mendukung adalah orang yang selalu siap memberikan pertolongan dan
bantuan jika diperlukan (Taylor, 2009).
3. Dukungan Emosional
Menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21 responden yang diteliti,
didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak mendapatakan dukungan
emosional dari suami dalam pemakaian KB Implant, yaitu sebanyak 11
responden (52,4%) yang tidak mendukung dan 10 responden (47,6%) respon
yang mendukung dalam menggunakan KB Implant. Hasil Penelitian ini sejalan
dengan hasil dari (Sulistyawati, 2011) dengan judul penelitian faktor – faktor
yang mempengaruhi pemilihan jenis Kontrasepsi Implant pada Pasangan Usia
Subur, dengan hasil penelitian jumlah responden yang mendukung sebanyak
16 responden atau (47,1%) sedangkan tidak mendukung 10 responden
(29,4%).
Dukungan suami didefinisikan sebagai partisipasi dalam mengambil
keputusan KB, pengetahuan suami tentang KB dan Pengguna Kontrasepsi
Implant perlu keterlibatan Keluarga dalam memakai Kontrasepsi, yang
diwujudkan melalui peranan berupa dukungan terhadap KB dan pengguna alat
Kontrasepsi (BKKBN, 2013). Dukungan suami adalah informasi dari suami
pada Pasangan, bahwa dia di cintai, diperhatikan, memiliki harga diri dan
dihargai, dan selalu bersifat mendukung. Selalu siap memberikan pertolongan
dan bantuan jika diperlukan (Taylor, 2009). Penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta, dari item pertanyaan dukungan
Emosional 18,19,20,21,22,23,24 dari item pertanyaan kuesioner no 20
sebagian responden menjawab dengan nilai tertinggi, untuk no 20 “suami
memberiakan keparcayaan saat saya menggunakan KB Implant”.
hasil penelitian ini sejalan dengan (Farida, 2009) mengatakan peran
suami dalam menentukan Kontrasepsi sangat dibutuhkan oleh istri selain suami
sebagai untuk motivator, suami juga harus berperan penting dalam
menentukan Kontrasepsi, dan suami juga harus memberikan kepercayaan
kepada istri untuk memilih jenis Kontrasepsi yang akan digunakan, istri juga
49
berhak untuk memilih jenis Kontrasepsi yang diinginkan. Untuk item
pertanyan soal no 18 sebagian responden menjawab pertanyaan paling rendah,
untuk soal no 18 adalah “suami tidak mrngantarkan ketempat pelayanan
kesehatan” (Andayani, 2013) mengatakan bahwa saat istri menggunakan
Kontrasepsi suami harus selalu mengingatkan istri untuk kontrol ketenaga
kesehatan, akan tetapi jika suami tidak mengetahui tentang Kontrasepsi
Implant suami juga tidak akan pernah peduli saat istri menggunakan
Kontrasepsi khususnya KB Implant.
4. Dukungan Instrumental
Menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21 responden yang diteliti,
didapatkan bahwa sebagian besar responden mendapatakan dukungan
instrumental dari suami dalam pemakaian KB Implant yaitu sebanyak 11
responden (52,4%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Astri D,
2011) tentang hubungan antara dukungan suami dan pengetahuan ibu dengan
pemilihan kontrasepsi Implant dipuskesmas Polokarto Kab. Sukoharjo, untuk
responden 41 orang (6,72%) untuk responden yang tidak mendukung 20 orang
(32,7%). Dukungan suami dalam KB adalah mengantarkan istri ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk kontrol, atau menunjukan istri sudah waktunya
kontrol suami siap mengantarkan istri atau ke pelayanan kesehatan lainnya.
(Farida, 2008).
Peran lain suami adalah memfasilitasi sebagai orang menyediakan
fasilitas, memberikan kebutuhan semua istri saat akan memeriksakan
Kesehatan Reproduksi. Hal ini dapat terlihat saat suami menyediakan waktu
untuk mendampingi istri memasang alat Kontrasepsi, dan membantu istri
menentukan tempat Pelayanan atau tenaga Kesehatan yang sesuai. Setelah
melakukan penelitian dan memberikan kuesioner kepada responden didapatkan
soal pada dukungan Instrumental pada soal 15 dan 17, Dari hasil penelitia
didapatkan bahwa 11 responden (52,4%) mendukung dan 10 responden
(47,6%) yang tidak mendukung. Lebih banyak suami yang tidak menyidiakan
dana untuk penggunaan Kontrasepsi Implant, kurang pengetahuan tentang
50
media massa, surat kabar atau majalah Kesehatan, sehingga kurangnya
penegtahuan suami untuk menggunakan Kontrasepsi, dan menyebabkan ibu
kurangnya perhatikan hingga kurangnya semangat ibu dalam menggunakan
Kontrasepsi.
Responden yang mendapatkan dukungan suami tetapi tidak memilih
Metode Kontrasepsi Implant, hal ini dikarenakan kurangnya Informasi yang
diperoleh oleh suami, sehingga dalam memberikan dukungan pemilihan
Kontrasepsi hanya secara umum (Ekarini, 2008). Penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta, untuk item soal dukungan
Instrumental pada no, 15,16,17 Dari soal tersebut untuk item pertanyaan no 15
sebagian responden menjawab dengan nilai tertinggi, untuk soal no 15 “suami
menyediakan dana saat melakukan pemasangan KB Implant”, hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian (Farida, 2008) dukungan suami dalam keluarga
untuk memilih kontrasepsi yang sesuai dengan keadaan istri, seperti yang
diketahui di Indonesia keputusan suami dalam mengizinkan istri menggunakan
Kontrasepsi sangat penting dan suami harus selalu mempersiapkan kebutuhan
istri seperti saat istri memilih kontrasepsi yang digunakan.
Untuk item pertanyaan pada soal no 17 sebagian responden menjawab
dengan nilai rendah , untuk soal no 17 “suami menyarankan saya untuk kontrol
ketenaga kesehatan” penelitian ini tidak sesuai dengan penelitin (Farida, 2008)
karena menurut penelitian tersebut dukungan suami mengantarkan istri ke
fasilitas kesehatan untuk kontrol, hal ini dapat terlihat saat suami menyediakan
waktu untuk mendampingi istri memasang alat Kontrasepsi, membantu istri,
menentukan tempat pelayanan tentang tenaga kesehatan yang sesuai.
5. Dukungan Informasional
Menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21 responden yang diteliti,
didapatkan bahwa sebagian besar responden mendapatakan dukungan
instrumental dari suami dalam pemakaian KB Implant yaitu sebanyak 11
responden (52,4%). Menurut (Dini, 2014) informasi sekecil apapun sangatlah
bermanfaat, pemberian informasi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan
51
terpenting terutama hal yang membuat ibu pengguna Implant mandiri, dapat
diperoleh sebagai niat baik dari orang lain karena mengorbankan dirinya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Wahyuni, 2010) tentang faktor
yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi Implant diwilayah kerja
Puskesmas Wonomulyo Kec. Wonomulyo, Kab.
Polman dengan jumlah responden yang mendukung 15 orang (60,0%) dan
tidak mendukung 10 orang (40,0%). Dukungan suami dalam keluarga
berencana membantu istri dalam menggunakan kontrasepsi secara benar
seperti mengingatkan intri untuk kontrol membantu mencari pertolongan bila
terjadi efek samping Kontrasepsi dalam pemakaian. (Farida, 2008). Selain
peran penting dalam mendukung mengambil keputusan, peran suami dalam
memberikan informasi juga bermanfaat bagi istri. Besarnya peran suami akan
sangat membantu suami akan semakin menyadari bahwa masalah kesehatan
reproduksi bukan hanya urusan wanita / istri saja. Hasil Penelitian yang di
lakukan Di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta, dari item Pertanyaan
dukungan Informasional terdapat pada soal 1,2,4,5,6,7. Dari item soal
tersebut yang paling tertinggi adalah item soal no 1 Pada kuesioner
pertanyaan no 1 adalah “meminta pendapat dari suami tentang pentingnya
pemakian KB”.
Teori dari (Haryamawan, 2007) mengatakan bahwa suami mimiliki peran
yang sangat besar dalam pemilihan Kontrasepsi oleh istri, selain
mengantarkan istri ketenaga kesehatan, suami juga harus ikut serta saat istri
diberikan konseling oleh tenaga kesehatan, karna suami adalah orang yang
terpenting dalam mengatur jumlah kelahiran anak, maupun kesejahteraan dan
kesehatan keluarga. Untuk item pertanyaan pada no 7 sebagaian responden
menjawab yang nilai rendah, untuk pertanyan no 7 “suami melarang untuk
menggunakan KB Implant”, penelitian ini sejalan dengan penelitian dari
(Nurfaidah, 2010) yang mengatakan bahwa sebagaian suami melarang ibu
untuk menggunakan KB Implant, hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan
suami yang kurang tentang Kontrasepsi Implant, sehingga suami melarang
istri untuk menggunakannya, suami juga mengatakan bahwa faktor
52
pemasangan seperti biaya relatif mahal, dari jenis kontrasepsi yang lain.
Sehingga suami melarang istri menggunakan KB Implant dan menyarankan
untuk menggunakan Kontrasepsi yang lebih sederhana dan terjangkau.
6. Dukungan Penilaian / Penghargaan
Menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta dari 21 responden yang diteliti,
didapatkan bahwa sebagian besar responden mendapatakan dukungan penilaian
/ penghargaan dari suami dalam pemakaian KB Implant yaitu sebanyak 11
responden (52,4%) mendukung, dan 10 responden (47,6%) tidak mendukung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Nuraida, 2009) dengan judul
penelitian faktor – faktor yang berhubungan dengan jenis kontrasepsi Implant.
Penelitian ini mempunyai 26 responden, 16 responden (47,1%) dan yang tidak
mendukung 10 responden (29,4%) yang mendukung. Dukungan suami dalam
keluarga berencana adalah memilih Kontrasepsi yang cocok, yaitu Kontrasepsi
yang sesuai keinginan dengan kondisi istri, misalnya suami yang menyarankan
istri untuk menggunakan Kontrasepsi Implant (Farida, 2008). Dalam
melakukan keluarga berencana dukungan suami sangat diperlukan, seperti
diketahui diIndonesia keputusaan suami dalam mengizinkan istri adalah
pedoman penting bagi istri untuk menggunakan Kontrasepsi. Bila suami tidak
mengizinkan atau mendukung, hanya sedikit istri yang berani untuk memasang
kontrasepsi tersebut.
Dukungan suami sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusaan
menggunakan atau tidak menggunakan metode yang dipakai (Nurhayati,
2014). Hasil Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta, dari item pertanyaan pada soal no 8,9,11,12,13,14, untuk soal
yang paling tertingi jawaban yaitu item soal no 8 “suami memberikan pujian
kepada istri setelah menggunakan KB” dan hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian (Rahma, 2013) mengatakan bahwa sebagian besar suami mendukung
saat menggunakan KB Implant dapat dikarnakan oleh keuntungan Kontrasepsi
yaitu dapat digunakan untuk jangka panjang, daya guna tinggi, pasien tidak
perlu memeriksakan setiap bulannya, dan dapat dicabut sewaktu waktu,
53
sehingga suami sangat mendukung saat istri menggunakan Kontrasepsi
Implant. Untuk item pertanyaan no 11 sebagian responden menjawab dengan
rendah, yaitu soal no 11 “suami tidak senang ketika menggunakan KB
Implant” dan penelitian ini sejalan, dengan penelitian (Warda, 2011) yang
mengatakan bahwa sebagaian suami melarang ibu untuk menggunakan KB
Implant, hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan suami yang kurang tentang
Kontrasepsi Implant. Sehingga suami melarang istri untuk menggunakannya,
suami juga mengatakan bahwa faktor pemasangan seperti biaya relatif mahal,
dari jenis kontrasepsi yang lain. Sehingga suami melarang istri menggunakan
KB Implant dan menyarankan untuk menggunakan Kontrasepsi yang lebih
sederhana dan terjangkau
54
C. Keterbatasan Penelitian
1. Kelemahan Penelitian
1. Hambatan penelitian ini yaitu proses pengambilan data yang cukup lama
dan keterbatasan tempat untuk melakukan wawancara dengan responden
sehingga data yang didapatkan belum maksimal.
2. Kelemahan dalam penelitian ini yaitu dukungan suami hanya diukur dengan
kuesioner tertutup tanpa dilakukan wawancara secara mendalam.
3. Tidak semua responden berada di rumah saat kita melakukan penelitan
sehingga kita harus kembali lagi ke hari berikutnya.
2. Keterbatasan Penelitian.
1. Di harapkan peneliti selanjutnya dapat memperbanyak Sample dalam
Penelitian ini, untuk itu penelitian selanjutnya dapat menambah atau
memperbesar sample yang digunakan dalam Penelitian.
2. Keterbatasan dalam peneliti ini menggunakan variabel tunggal, sehingga
penelitia hanya menelitian dukungan suami, untuk itu diharapkan peneliti
selanjutnya dapat menambah variabel yang digunakan.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dukunga Suami dalam Penelitian yang dilakukan di Puskesmas
Pakualaman Kota Yogyakarta adalah sejumlah 11 responden 52,4%
yang mendukung.
2. Dukungan suami dalam penelitian yang dilakukan di Puskesmas
Pakualaman Kota Yogyakarta yang meliputi Usia, Pendidikan,
Pekerjaan yaitu:
a. Berdasarkan Dukungan Suami di Puskesmas Pakualaman Kota
Yogyakarta yang memiliki Usia sebagian besar yaitu berumur 20-
35 tahun 17 responden (81%).
b. Berdasarkan penelitian yang di lakukan di Puskesmas Pakualaman
Kota Yogyakarta untuk berpendidikan SMP dan SMA yaitu 7
responden (33,3%).
c. Berdasarkana penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pakualaman
Kota Yogyakarta sebagian besar ibu yang berkerja di rumah atau
sebagai IRT yaitu 12 responden (57,1%).
3. Dukungan Suamidalam Penelitian yang di lakukan di Puskesmas
Pakualaman Kota Yogyakarta, untuk dukungan Emosianal, dukangan
56
Instrumental, dukungan Informasional, dukungan Penilian /
Penghargaan yaitu:
a. Untuk dukungan Emosional pada Penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta yaitu sebesar 11
responden (52,4).
b. Untuk dukungan Instrumental pada Penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta yaitu sebesar 11
responden (52,4%).
c. Untuk dukungan Informasional pada Penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta yaitu sebesar 12
responden (57,1%).
d. Untuk dukungan Penilian/Penghargaan pada Penelitian yang
dilakukan di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta yaitu
sebesar 11 responden (52,45).
57
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat ditingkatkan lagi bagi peneliti
selajutnya, dan dapat lebih dalam menggali dukungan pada suami
tentang Penggunaan Kontrasepsi Implant serta pengetahuaan ibu
tentang kesehatan.
2. Bagi Istri
Selatah dilakukan penelitian ini dapat menambah pengetahuan istri dan
memotivasi istri, dan mendukung ibu untuk memilih jenis Kontrasepsi
yang di gunakan.
3. Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan bahan masukan dan bahan
pertimbangan bahwa dukungan suami sangat penting untuk diberikan
kepada akseptor KB serta senantiasa melibatkan keluarga atau suami
dalam pemberian konseling tentang alat kontrasepsi.
4. Bagi Puskesmas Pakualaman Yogyakarta
Petugas kesehatan diharapkan agar tetap mempertahankan sikap
pelayanan dengan melibatkan keluarga dalam ANC agar dapat
menjaring semua ibu hamil diwilayah kerjanya untuk memeriksakan
kehamilannya sedini mungkin serta diharapkan agar petugas kesehatan
melakukan penyuluhan secara terus menerus tentang manfaat dan
pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
58
DAFTAR PUSTAKA Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Andyani, D 2013. “ Faktor- faktor yang berhubungan Dengan Minat Ibu Dalam
Menggunakan Alat Kontrasepsi Implant Di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kab Aceh Besar”.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
VI. Jakarta : Rineka Cipta.
Astri D, 2011. Tentang Hubungan Antara Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Kontrasepsi Implant Dipuskesmas Polokarto Kab. Sukoharjo
Aspuah, Siti. (2013) Kumpulan Kousioner Dan Instrumen Penelitian Kesehatan. Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGK. Budiarto, E. (2006). Metodelogi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC. Badan Pusat Statistik Yogyakarta. ( 2010). Jumlah Penduduk Indonesia Menurut
Provinsi 2010. www.bps.go.id BKKBN. (2011) . Pedoman Pelaksana Pelayanan KB Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP). Jakarta. . (2011). Faktor Yang Mempengaruhi Pengguna MKJP Di Enam Wilayah
Indonesia, Jakarta: BKKBN. Dini, Putri Rahma 2015. “Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakian Metode
Kontrasepsi Implant Di Desa Jimbara Kecamatan Bandung Kabupaten Semarang. Skripsi, Program Studi Diploma IV Kebidanan Stikes Ngudi Muluyo Semarang.
Dinkes Yogyakarta. (2015). Profil Kesehatan Yogyakarta Tahun 2015.
Yogyakarta. Dinkes Kab Kota DIY. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten DIY Tahun 2015.
Yogyakarta
59
Depkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Tersedia dalam http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf (diakses tanggal 3 November 2016).
Dewa Ayu wida Gustikawati, (2014), “Faktor Pendukung Dan Penghambat Istri Dalam Menggunakan Alat Kontrasepsi Implant.
Ekarini, S. 2008. “Analisi Faktor- faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengaruh
Pria Dalam Menentukan Kontrasepsi Dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
Farida, 2008. Buku Ajaran Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka
Rihama. Friedman, M., Bowden, V. R., & Elaine, G. J. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga; Riset, Teori & Praktik. Jakarta: EGC. . (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga; Riset, Teori & Praktik.
Jakarta: EGC. Haryamawan, 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. Avilable
from:http://www.infowikipedia.com. Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi
Selatan : Pustaka As Salam. Tersedia dalam https://books.google.co.id/books?id=Ta3GAwAAQBAJ&pg=PA26&dq=dukungan+sosial+keluarga&hl=id&sa=X&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=dukungan%20sosial%20keluarga&f=false.
______ . (2013). Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan :
Pustaka AS Salam. Hidayati, A, A. (2007). Metodelogi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta, Selemba Medika. Kusumaningrum, R. (2009). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Jenis Kontrasepsi Yang Di Gunakan Pasangan Usia Subur, Semarang: Universitas Diponogoro.
Lestari, S. (2012). PSIKOLOGI KELUARGA: Penanaman Nilai dan Penanganan
Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
60
Mahmudah L. (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Wanita di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Unes Journal Of Public Health. ISSN 2252-652
Manuaba, LHC, (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. .(2016) . keluarga Berencana KB . Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Notoatmodjo, S. (2010). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Yogyakarta: Rineka Cipta. Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi penelitian: Skripsi, tesis, disertasi, dan
karya Ilmiah, Jakarta: Kharisma putra utama. .(2011). Metodologi penelitian: Skripsi, tesis, disertasi, dan karya Ilmiah, Jakarta: Kharisma putra utama. Novita Amaris. (2015). Hubungan antara Dukungan Suami Terhadap Istri
Dengan Keputusan Penggunaan Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali. Naskah Publikasi. FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nuraida. 2009. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat
Kontrasepsi Implant Pada Akseptor KB Implant Di Kelurahan Pasir Putih dan Bunja Timur Kecamatan Muara Bunja Kabupaten Bungo Jambi Tahun 2009. Fakultas Kedokteran Sriwijaya
Nurfaidah, 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pengguna KB suntik, IUD
dan Implant Di Wilayah Puskesmas Weda Kecamatan Weda Kabupaten Harmahera Tengah Propinsi Maluku Utara.
Nurhayati, 2014. Hubungan Antra Pengetahuan Suami Tentang KB Di Krlurahan
Kemang Kabupaten Bogor. Piogma, (2007). Kontrasepsi? Pilihan Yang Pas.
http//Piogma.ugm.ac.id/buletin/2007/2002/infoutama.php. di akses 8 juli 2008.
61
Profil Kesehatan Indonesia. (2016), Profil Kesehatan Indonesia 2016,Tersedia Dalam http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf (diakses tanggal 6 November 2016)
Rahmah, 2013 “ Faktor- faktor Yang Berhubungan Dengan Pengguna Alat
Kontrasepsi Implant Pada Akseptor KB Di Wiayah Kerja Puskesmas Lampulo Kecamata Kuta Alam Banda Aceh.
Riwidikdo, H. (2010). Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rimaha. Ratna, Wahyu. (2010). Sosiologi dan Antropometri Kesehatan Dalam Perspektif
Ilmu Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Saifudin, A, B, (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT
Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. .(2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Jakata: YBPSP Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Refika Aditama. Sri, Maryani. ( 2012) “ Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Kb Implant Di
Puskesmas Kec, Mataram. Sulistiyawati, A. 2011. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan
Kontrasepsi Implant Pada Pasangan Usia Subur: Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika.
Suratun, dkk. (2008). Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
.(2010). Statistik Untuk Penelitian. Jakarta. Tandi Agustina. (2016). Gambaran Dukungan Suami Dalam Pemilihan Alat
Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Bandungan. Skripsi. STIKes Ngudi Waluyo.
Taylor. (2009). Dukungan Sosial Dalam Keluarga. Jakarta: Trans Info Media.
62
Tristanti. (2016). Hubungan Dukungan Suami Dalam Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Skripsi. STIKes Muahmmadiyah Kudus.
Wahyuni, W. E 2010. Tentang Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Kontrasepsi Implant Diwilayah Kerja Puskesmas Wonomulyo Kec. Wonomulyo, Kab. Polman
Warda, D 2011 Peran Suami Dalam Pengambil Keputusan Terhadap Pemilihan
Kontrasepsi IUD dan Implant Di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara. Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihoharjo.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 6
KUESIONER
DUKUNGAN SUAMI PEMILIHAN KB IMPLANT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUALAMAN
KOTA YOGYAKARTA
A. Karakteristik Responden
Isilah identitas anda secara lengkap dan benar, untuk pendidikan dan pekerjaan berikan
tanda centang (√) pada kolom.
1. Nama (Inisial) :
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir :
a. SD c. SMA
b. SMP d. Perguruan Tinggi 4. Pekerjaan :
a. IRT c. swasta
b. Petani d. PNS
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan, kemudian jawablah sesuai dengan keadaan
anda yang sesungguhnya. Apabila terdapat pernyataan yang tidak dimengerti dapat
menanyakan kepada pihak kami.
2. Pilihlah 1 (satu) dari 4 (empat) jawaban yang tersedia dengan memberi tanda centang
(√) pada kolom yang telah disediakan.
3. Dalam kuesioner ini tidak terdapat penilaian benar atau salah, sehingga tidak terdapat
jawaban yang dianggap salah. Semua jawaban dianggap benar jika anda memberikan
jawaban dengan keadaan anda sebenarnya.
Selalu : Dukungan yang diberikan oleh suami setiap hari dan selalu
dilakukan
Sering : Dukungan yang diberikan oleh suami lebih banyak muncul tetapi
pernah tidak muncul
Jarang : Dukungan yang diberikan suami pernah muncul tetapi lebih banyak
tidak muncul
Tidak pernah : Dukungan yang diberikan oleh suami tidak pernah
No Pernyataan Jawaban
Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
Dukungan Informasional
1 Saya meminta pendapat dari suami tentang pentingnya Pemakaian KB Implant
2. Suami mengingatkan saya untuk menggunakana KB Implant
3. Saya mendapat teguran dari suami jika tidak menggunakan KB Implant
4. Suami membantu mencari informasi tentang pentingnya pemakaian KB Implant
5. Suami mengingatkan saya untuk mengecek KB Implant
6. Suami tidak mengingatkan jadwal kunjunga pemeriksaan KB Implant
7. Suami melarang saya untuk menggunakan KB Implant
Dukungan Penilaian 8. Suami memberikan pujian kepada saya
setelah menggunakan KB Implant
9. Suami merasa senang karena saya sudah menggunakan KB Implant.
10. Suami mendukung saya saat melakukan KB Implant
11. Suami tidak senang ketika saya menggunakan KB Implant
12. Saya mendapatkan pengarahan dari suami tentang efek samping dari KB Implant
13. Suami memberikan teguran jika saat tidak memeriksakan KB Implant
14. Suami menganggap hal yang wajar jika saat mengalami terlambat menstruasi
Dukungan Instrumental 15. Suami menyediakan dana saat saya
melakukan pemasangan KB Implant
16. Suami menyediakan dana untuk
pemeriksaan, KB Implant 17. Suami menyarakan kan saya untuk
selalu kontrol ke tenangan kesehatan.
Dukungan Emosional 18. Suami tidak mengantarkan ibu ke tepat
pemeriksaan KB Implant
19. Suami mendampingi ibu saat melakukan pemasangan KB Implant
20. Suami memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada saya untuk menggunakan KB Implant
21. Suami meyentuh dan membelai saya keteka saya menggunakan KB Implant
22. Suami membiarkan saya setelah menggunakan KB Implant
23. Suami tidak peduli setelah menggunakan KB Impalnt
24. Suami mengajak berkomunikasi saya berbicara tentang KB Implant.
25. Saya sangat nyaman ketika sudah menggunakan KB Implant
Lampiran 8
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Tahap Penyusunan Proposala. Pemilihan Topik dan Judulb. Studi Pendahuluanc. Penyusunan BAB Id. Penyusunan BAB IIe. Penyusunan BAB IIIf. Seminar Proposalg. Revisi Proposal
2. Pelaksanaan Penelitian3. Penyusunan BAB IV4. Penyusunan BAB V5. Persetujuan Pembimbing6. Ujian KTI7. Revisi dan Penjilitan8. Pengumpulan KTI9. Yudisium
Jul-17 Agt-17Waktu Bimbingan Dalam Bulan
No.
1.
JADWAL PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWATAHUN AKADEMIK 2016/2017
Jenis Kegiatan Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17Nov-16 Dec-16