Post on 24-Feb-2016
description
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
Dr. Haris Budi Widodo, drg., M.Kes., A.P., SIP.
3. Penggunaan obat yang rasional
TUJUAN KEBIJAKAN OBAT NASIONAL
Menjamin :1. Ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan obat, terutama obat esensial2. Keamanan, khasiat dan mutu semua obat
yang beredar serta melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat
OBAT
KETERSEDIAAN
JUMLAHJENIS
AMAN EFEKTIF BERKUALITAS
KETERJANGKAUANAKSES
PENDANAAN
SISTEM KES & SUPLAI
HARGA
POR
OE
PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL
Sasaran :Penggunaan obat dalam jenis, bentuk sediaan, dosis dan jumlah yang tepat disertai informasi yang benar, lengkap dan tidak menyesatkan
MANFAAT PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL
1. Meningkatkan mutu pelayanan2. Mencegah pemborosan sumber dana3. Meningkatkan akses terhadap obat esensial
SIKLUS MANAJEMEN OBAT
Manajemen pendukung- Organisasi- Anggaran
- M. Informasi- SDM
Distribusi
Seleksi
PengadaanPenggunaan
ISU YANG HARUS DIANTISIPASI DALAM PENGGUNAAN OBAT
Di era desentralisasi : pelayanan kesehatan menjadi salah satu aset sumber PAD
Pergeseran nilai sosial obat ke arah komoditas bisnis, mengakibatkan kepentingan pasien dapat terabaikan
Pengobatan tidak berdasarkan bukti/data ilmiah (evidence based treatment) sehingga tidak rasional
Penerapan penggunaan DOEN dlm setiap upaya pelayanan kesehatan
Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui analisis biaya-efektif dengan biaya-manfaat pd seleksi obat yg digunakan di semua tingkat pelayanan kesehatan
Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik (pharmaceutical care), perubahan dari product oriented ke patient oriented
Pemberdayaan masyarakat melalui KIE
Strategi untuk menjamin penggunaan obat yang rasional
SK MENKES NO: 085/MENKES/PER/I/1989
KEWAJIBAN MENULISKAN RESEPDAN/ATAU MENGGUNAKAN OBAT GENERIK DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH
KEPMENKES YANG MENUNJANG POR
KEPMENKES NO: 1009/MENKES/SK/X/1995
SEMUA RS PEMERINTAHDIWAJIBKAN MEMBENTUK KFT
BERTUGAS MEMBANTU DIREKTURMENENTUKAN KEBIJAKAN DI BIDANG OBAT, PENGOBATAN , DAN FARMASI
UNTUK MENINGKATKAN MUTU, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN RS
SK BERSAMA MENKES DAN MENDAGRI NO: 394/MEN.KES/SK/VII/1981DAN NO: 196 TAHUN 1981
TENTANG PENGADAAN OBAT UNTUK UNIT PELAYANAN PEMERINTAHPUSAT &DAERAH
PENGADAAN DG MENGGUNAKAN APBN DAN APBDDILARANG MENYIMPANG DARI KETENTUAN DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL (DOEN)PENGADAAN HARUS DALAM BENTUK ESENSIAL GENERIK
FAKTOR PENUNJANG PENINGKATAN PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL
1. Pasien dan masyarakat terdidik 2. Tersedianya pedoman pengobatan3. Tersedianya obat esensial4. Kebijaksanaan harga obat yang baik5. Tersedianya peraturan yang meningkatkan peresepan
rasional6. Masuknya POR dalam kurikulum tenaga kesehatan7. Pengawasan terhadap iklan dan tekanan dari pabrik8. Insentive untuk penggunaan DOEN
SUKSESNYA POR MEMBUTUHKAN DUKUNGAN KEBIJAKSANAAN YANG
KOMPREHENSIF
KONAS
PemerintahDaerah
Badan PengawasanObat
PerguruanTinggiAsosiasi
Profesi Kesehatan
Pemerintah Pusat
Masyarakat
LSM
Peningkatan penggunaan obat rasional merupakan bagian integral dari
Kebijakan Obat Nasional (KONAS)