Post on 01-Dec-2015
description
[ ] April 13, 2012
STEP 7
Apa yang dimaksud struktur penduduk?
Pengelompokan penduduk yang lebih spesifik sehingga dapat diketahui fertilitas, morbiditas, dan
mortalitas. Pembagiannya bisa menurut jenis kelamin, menurut usia dll.
Faktor apa yang mempengaruhi tingkat mortalitas penduduk?
- Ekonomi: semakin rendah ekonomi tinggi mortalitas
- Pendidikan: buruknya SDM pengetahuan kesehatan buruk tinggi mortalitas
- Pekerjaan: pekerjaan beresiko tinggi, ex: buruh
- Fasilitas: fasilitas kesehatan kurang memadai tinggi mortalitas
- Status perkawinan: sudah menikah rendah mortalitas
- Genetic: penyakit genetik
- Lifestyle: lifestyle yang buruk tinggi mortalitas
- Ras: kulit putih < resiko mortalitas
- Lingkungan: lingkungan dengan hygiene buruk tinggi mortalitas
- Gizi: gizi rendah mortalitas tinggi
- Status perkawinan
Mortalitas penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah dibandingkan dengan
yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih besar daripada wanita. Hal ini
sebagain disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya mensyaratkan orang-
orang yang sehat, maupun karena perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.
- Tempat tinggal
Mortalitas di daerah pedesaan pada umumnya lebih rendah dibandingkan di daerah
kota, tetapi sekarang perbedaan tersebut sudah berkurang. Beberapa penyakit
menyerang daerah iklim panas, dan ada juga yang melanda tempat-tempat yang dingin;
akibatnya perbedaan iklim dapat juga menjadi faktor penyebab kematian. Atas dasar
alasan ini juga di tempat tinggal yang sama dapat terjadi fluktuasi mortalitas musiman.
- Cara hidup
[ ] April 13, 2012
Pada umumnya apabila kondisi sosial semakin memuaskan ( diukur dari segi kualitas
perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan, dan lain-lain ), angka kematian akan
menurun. Kebiasaan hidup, misalnya merokok, makan dan minum, dapat juga
mempengaruhi mortalitas.
- Faktor genetik
Beberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi lain;
dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para keluarga harus
berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun jumlah penyakit seperti itu tidak
begitu banyak, dan pengaruhnya terhadap mortalitas dirasakan tidak menentu. Dengan
demikian dewasa ini perbedaan keturunan secara komparatif dianggap tidak berarti.
Sumber : Teknik Demografi, PT Bina Aksara
Apa penyebab dari mortalitas ibu dan anak?
- Ibu
o Aborsi
o Kehamilan resiko tinggi
Perdarahan: atoni uteri, solution plasenta, rupture uteri
Infeksi
o Faktor paritas
Grande multipara
Perawatan ante natal
Penolong
Sarana dan fasilitas
Ekonomi
System rujukan
- Faktor umum
Masih banyak terjadi perkawinan, kehamilan dan persalinan di luar kurun waktu reproduksi ynag
sehat, terutam pada usia muda. Risiko kematian pada kelompok umur di bawah 2 tahun dan di atas
35 tahun adalah 3xlebih tinggi dari kelompok umur reproduksi sehat (20-34 tahun)
[ ] April 13, 2012
- Factor paritas
Grandmultipara, yaitu ibu dnegna jumlah kehamilan dan persalinan lebih ari 6 kali masih banyak
terdapat. Risiko kematian maternal dari golongan ini 8 kali lebih tinggi dari lainnya
- Factor perawatan antenatal
Masih rendahnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk memeriksa kandungannya pada sarana kesehatan,
sehingga factor-faktor yang sesungguhnya dapat dicegah atau komplikasi kehamilan yang dapat
diperbaiki serta diobati tidak segera dapat ditangani. Seringkali mereka dating setelah keadaannya
buruk
- Factor penolong
Sekitar 70-80% persalinan masih ditolong oleh dukun beranak, baru setelah persalinan terlantar dan
tidak dapat maju serta disertai gejala komplikasi yang berat (infeksi, rupture uteri) kemudian dikirim
ke fasilitas kebidanan yang memadai. Bila sudah demikian, apapun yang kita usahakan kadang kala
tidak dapat menolong ibu maupun anaknya
- Factor sarana dan fasilitas
Misalnya sarana fasilitas rumah sakit, penyediaan darah dan obat2an yang merah dan terjangkau
oleh masyarakt, desediakannya fasilitas anastesi, transportasi dan sebagainya
- Factor lainnya
Yaitu factor sosia ekonomi, kepercayaan dan budaya masyarakat, pendidikan dan ketidaktahuan,
dan sebagainya
- Factor system rujukan
Agar supaya pelayanan kebidanan mudah dicapai, pemerintah telah menetapkan seorang ahli
kebidanan disetiap ibukota kabupaten, namun belum seluruh ibukota kabupaten dapat diisi, oleh
karena itu rujukan kasus kebidanan belum sempurna
Sumber : Sinopsis Obstetri jilid 2, EGC
Kematian dewasa umumnya disebabkan karena
penyakit menular,
[ ] April 13, 2012
penyakit degeneratif,
kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.
Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh
penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA)
diare,
penyakit karena infeksi kuman.
Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular,
sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu
daerah.
Sumber : www.data-statistik.com
- Bayi
o Endogen: dibawa dari lahir dan diwarisi oleh orang tua (penyakit genetic). Nama lainnya
kematian neonatal (dari 0-kurang dari 1 bulan)
o Eksogen: hygienitas, gizi, sanitasi, social ekonomi. Disebut kematian post natal (>1 bulan
– kurang dari 1 tahun)
- Faktor endogen : kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 anak yang dibawa sejak lahir,
diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat ibunya selama kehamilan.
- Faktor eksogen : Kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 yang bertalian dengan pengaruh
lingkungan luar. (kondisi hygiene, sanitasi dan sosial ekonomi contohnya : pencemaran
lingkungan, kekurangan gizi, luka)
Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta
Apa macam-macam pengukuran mortalitas?
- CDR (crude death rate): angka kematian kasar
- ASDR (age specific death rate): angka kematian menurut umur
- IMR (infant mortality rate): jumlah bayi mati <1th/1000 kelahiran
- MMR (maternal mortality rate): kematian ibu <2minggu setelah persalinan
- PMR (perinatal mortality rate): kematian janin >28minggu
- NMR (neonatal mortality rate): kematian bayi <28 hari
[ ] April 13, 2012
- PNMR (post neonatal mortality rate): kematian bayi <1th
- Under 5 years mortality
- Cari lagi ;)
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Didefinisikan sebagai banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun.
Rumus :
D
Tingkat Kematian Kasar (CDR) = X k
Pm
Keterangan :
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu ( dari hasil registerasi penduduk )
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun ( pada bulan juni /juli )
K = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1000
b. Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific death Rate )
Rumus :
Jumlah kematian penduduk
Kelompok umur i
Tingkat Kematian Menurut Umur I = X 1000
Jumlah penduduk kelompok
Umur i pada pertengahan tahun
Manfaat ASDR:
[ ] April 13, 2012
o Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat,
dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur. Misal, bila tingkat
kematian tertinggi pada golongan umur bayi dan anak <5 thnkeadaan
kesehatan masyarakat masih kurang.
Bila tingkat kematian tertinggi di golongan usia lanjutkondisi kesehatan
masyarakat baik
Bila tingkat kematian tertinggi di golongan usia produktifmenggambarkan
kondisi ekonomi karena rasio ketergantungan yang tinggi
o Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah
o Untuk menghitung rata-rata harapan hidup
c. Tingkat Kematian Bayi (Infant Death Rate)
Rumus :
Jumlah kematian bayi umur 0-1 thn pada
Tahun tertentu
Tingkat Kematian Bayi = X 1000
Jumlah kelahiran hidup pada
Tahun tertentu
d. Tingkat kematian anak jumlah kematian anak berumur 1-4th selama 1 tahun tertentu
per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun.
e. Tingkat kematian anak di bawah lima tahun(Balita) jumlah kematian anak usia di
bawah lima tahun selama 1 tahun per 1000 anak usia yang sama (0-4)tahun pada
pertengahan tahun.
[ ] April 13, 2012
Sumber : Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
Keuntungan dan hal – hal yang kurang menguntungkan dalam penggunaan CDR :
Keuntungan :
1. Mendeskripsikan rait kematian keseluruhan penduduksuatu wilayah atau negeri.
2. Makna Naka Kematian Kasar mudah dimengerti oleh khalayak umum
3. Proses perhitungannya cepat dan mudah, serta membutuhkan data yang minimal.
4. Meskipun direncanakan untuk melaksanakan analisa terperinci dari tingkat kematian , Reit
Kematian Kasar memberikan gambaran pendahulua yang baik dan berguna mengenai
tingkat maupun kecenderungan – kecenderungan kematian.
Hal – hal yang kurang menguntungkan :
1. Reit Kematian Kasar merupakan angka campuran yang komponen – komponen
penyusunnya adalah kelompok – kelompok penduduk yang angka – angka kematian
spesifikny sangat berbeda.
2. Reit Kematian Kasar dipengaruhi oleh distribusi penduduk menurut kelompok.
PENGANTAR ILMU KEPENDUDUKAN, Lembaga Penelitan, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan
Sosial.
Indikator Mortalitas
1. Angka kematian kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).
2. Angka kematian bayi (AKB) atau Infent Mortality Rate (IMR).
3. Perinatal Mortality Rate (PMR).
4. Neo-Natal Mortality Rate (NMR).
5. Post-Naeonatal Mortalit Rate (PNMR).
6. Angka Kematian Balita dan Under 5 Years Mortality Rate.
7. Cause Specific Mortality Rate.
8. Maternal Mortality Rate (MMR).
9. Adjusted Crude Death Rate.
10. Angka Kematian Hidup (UHH) atau life expectancy.
[ ] April 13, 2012
1. Angka kematian kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).
Angka kematian kasar (crude death rate) adalah angka-angka yang menunjukkan kenapa besarnya
kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.
Dimana
CDR = Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka kematian kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengantar umur
penduduk.
Apabila dikurangi dari Angka Kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan
penduduk alamiah.
2. Angka kematian bayi (AKB) atau Infent Mortality Rate (IMR)
Tingkat KematianBayi= Jumlahkematianbayi pada tahuntertentujumla hkela hiran h idup pada tahun tertentu
x1000
Angka kematian bayi menggambarkan keadaan social ekonomi masyarakat di mana angka
kematian itu di hitung.
Kegunaan Angka kematian Bayi yaitu untuk pengembangan perencanaan berbeda antara
kematian neonatal dan kematian bayi yang lain.
3. Perinatal Mortality Rate (PMR).
Tinggi rendahnya angka ini berkaitan denagn kondisi ANC (Ante Natal Care), dan pelayanan
persalinan.
PMR=28minggu+kematianbayi dibawahumur1minggudalam1 tahunjumlah lahirhidup dalam1 tahunkalender yangsama
x 1000
Beberapa penyebab utama kematian perinatal
o Kondisi kesehatan ibu, misalnya gizinya kurang baik, anemia, gravindarum, keracunan
kehamilan, dll.
o Trauma waktu pertolongan persalinan, misalnya oleh dukun & tenaga penolong persalinan
yang kurang terlatih dan sarana yang kurang memadai, dengan akibat partus lama atau
dengan penyakit (komplikasi) lainnya.
[ ] April 13, 2012
o Berat badan yang kurang (premature) asphyxia, dll.
4. Neo-Natal Mortality Rate (NMR).
NDR=N¿ x1000
• N=Jumlah kematian bayi umur > 28 hari selama I tahun dalam suatu wilayah pada periode waktu
tertentu
• Ni=Jumlah kelahiran hidup pada wilayah dan periode waktu yang sama
• k=konstanta=1000
5. Post-Naeonatal Mortalit Rate (PNMR).
Angka kematian Post-Natal atau Post Neo-Natal Mortality Rate adalah kematian yang terjadi
pada bayi yang berumur antara 1 bulan-1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada suatu tahun
tertentu.
PNMR= jumla hkematian bayiumur1bulan−1 tahundalamsatu tahunkalenderjumlahkela h iranh idup dalamta hunkalender yang sama
x 1000
Penyebab
Penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan program2 imunisasi.
Diare yang berakibat dehidrasi.
Perawatan & pemberian makanan yang tidak memadai, dengan akibat kondisi gizi membentuk
dan daya tahan badannya menurun.
6. Angka Kematian Balita dan Under 5 Years Mortality Rate.
Angka kematian anak balita adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama satu tahun
tertentu per 1000 anak yang umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Hadi angka kematian
anak tidak termasuk kematian bayi.
AngkaKematianbayi= Jumlahkematianbalitaumur 1ta hun−4 tahundalam1 tahunkalenderjumlah penduduk balita pada pertengahan t ahun pada tahunkalender yangsama
x1000
7. Cause Specific Mortality Rate.
Angka kematian dengan spesifik menurut penyebabnya dihitung sebagai berikut :
Cause Spesific Mortality Rate= jumlahkema tiankarena penyebab penyakit tertentu dalam waktu tertentujumlah penduduk yangberesiko karena penyakit tersebut dalamwaktu tertentu
x 1000
8. Maternal Mortality Rate (MMR).
[ ] April 13, 2012
Kematian ibu adalah kematian perempuan sejak saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42
hari sejak teruminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan :
yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi karena sebab2
lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll.
Manfaat MMR
Pengembangan program untuk peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan
kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas resiko tinggi (making pregnancy safer).
Program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan.
Program system rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan.
Penyiapan keluarga & suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan
mengurangi angka kematian ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
MMR=
Jumlahkematianwanitaakibat komplikasipersalinan danmasanifasdalam1ta hunkalender
jumla h lah ir h idup dalamta hunkalender yang samax 100000
9. Adjusted Crude Death Rate.
Digunakan untuk menyesuaikan antara 2 populasi yang mempunyai perbedaan mencolok suapaya
perbedaan ini tidak terlalu mencolok yaitu dilakukannya penuesuaian atau adjusted dengan
memakai “ populasi standart” sehingga diperoleh “ adjusted CDR” antara kedua daerah yang tidak
mencolok.
10. Angka Kematian Hidup (UHH) atau life expectancy.
Salah satu cara untuk menggambarkan pola kematian suatu penduduk pada suatu waktu yang
diakitkan dengan peluang2 (probability) kematian atau kelangsungan hidupnya setelah ia
menempuh hidupnya sekian tahun yang sekaligus menunjukkan perhitungan berapa rata2 umur
yang akan di capai seseorang setelah mencapai umur tersebut.
Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan & kesejahteraan mesyarakat.
Pengetahuan tentang aspek2 dan komponen demografi seperti fertilitas, morbiditas, mortalitas,
migras, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarganya dan rumah tangga akan
membantu para penentu kebijakan dan perencanaan program untuk dapat mengembangkan
pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.
Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah:
[ ] April 13, 2012
1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).
Konsep Dasar
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian
yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab
belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan penduduk yang masih muda.
Kegunaan
Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur
penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan
gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila
dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk
alamiah.
Definisi
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada
pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.
Rumus
dimana
CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
[ ] April 13, 2012
K = Bilangan konstan 1000
Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya
tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai
pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data
tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
Catatan2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada
tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka Kelahiran Kasar yang terhitung
adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Konsep Dasar
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia
tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi
penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.
Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang
terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa
anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia
satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan
pengaruh lingkungan luar.
[ ] April 13, 2012
Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita
Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu
dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian
neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang
berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal
adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program
pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.
Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat
berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit
menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat
untuk anak dibawah usia 5 tahun.
Definisi
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000
kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Cara Menghitung
Dimana:
AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)
D 0-<1th =Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang 1 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.
∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu (lihat modul
fertilitas untuk definisi kelahiran hidup).
K = 1000
Sumber Data
[ ] April 13, 2012
Data mengenai jumlah anak yang lahir jarang tersedia dari pencatatan atau registrasi kependudukan,
sehingga sering dibuat perhitungan/estimasi tidak langsung dengan program "Mortpak 4". Program ini
menghitung AKB berdasarkan data mengenai jumlah Anak yang Lahirkan Hidup (ALH) atau Children Ever
Born (CEB) dan Jumlah Anak Yang Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL) (catatan: lihat
definisi di modul fertilitas).
ANGKA KEMATIAN NEO-NATAL
Definisi
Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28
hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Rumus
dimana:
Angka Kematian Neo-Natal =Angka Kematian Bayi umur 0-<1bulan
∑D 0-<1bulan =Jumlah Kematian Bayi umur 0 - kurang 1 bulan pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu.
∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu
K = 1000
Angka kematian post neo natal
[ ] April 13, 2012
Definisi
Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate adalah kematian yang terjadi
pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pada satu tahun tertentu.
Rumus
Angka Kematian Post Neo-Natal = angka kematian bayi berumur 1 bulan sampai dengan kurang
dari 1 tahun
∑D 1bulan-<1tahun = Jumlah kematian bayi berumur satu bulan sampai dengan kurang dari 1 tahun
pada satu tahun tertentu & daerah tertentu
∑lahir hidup = Jumlah kelahiran hidup pada satu tahun tertentu & daerah tertentu
K = konstanta (1000)
3. Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)
Konsep
Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai
menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun.
Definisi
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per
1000 anak umur yang sama pada pertengahan
[ ] April 13, 2012
Cara Menghitung
Dimana:
Jumlah Kematian Balita (0-4)th = Banyaknya kematian anak berusia 0-4 th pada satu tahun tertentu di
daerah tertentu
Jumlah Penduduk Balita (0-4)th = jumlah penduduk berusia 0-4 th pada pertengahan tahun tertentu di
daerah tertentu
K = Konstanta, umumnya 1000.
4. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)
Konsep
Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk yang berusia satu sampai menjelang 5
tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11 bulan 29 hari.
Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi
tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk,
kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau
kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985).
Definisi
Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama satu tahun tertentu per
1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Jadi Angka Kematian Anak tidak termasuk
kematian bayi.
[ ] April 13, 2012
Rumus
Dimana:
Jumlah kematian Anak (1-4)th =Banyaknya kematian anak berusia 1-4 th (yang belum tepat berusia 5
tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.
Jumlah Penduduk (1-4) th =jumlah penduduk berusia 1-4 th pada pertengahan tahun tertentu didaerah
tertentu
K = Konstanta, umumnya 1000.
5. Angka Kematian IBU (AKI)
Konsep
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari
sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni
kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab
lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi, Utomo. 1985).
Definisi
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari
sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.
Kegunaan
Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan
kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas
risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh
tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan
[ ] April 13, 2012
keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi
Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
6. Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life Expectancy
Konsep Dasar
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat
dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan
kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap
pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan
yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada
gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan
hidupnya.
Definisi
Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh
seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas
yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru
lahir pada suatu tahun tertentu.
Kegunaan
Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
[ ] April 13, 2012
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka
Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,
dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program
pemberantasan kemiskinan.
Cara Menghitung
Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific
Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun
sehingga dimungkinkan dibuat Tabel Kematian. Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesia
belum berjalan dengan baik maka untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan cara tidak
langsung dengan program Mortpak Lite.
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/1/2/
Apa hubungan ekonomi dengan AKI?
Ekonomi mempengaruhi banyak hal seperti pendidikan, fasilitas, gizi dll, sehinggal ketika kebutuhan
tersebut tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi AKI
Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan,
kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga,
mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu
merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu
hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/903/903/1/3/
Hubungan antara mortalitas dg tingkat kesehatan penduduk?
barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Jika mortalitas di suatu Negara tinggi mencerminkan tingkat kesehatan Negara tersebut rendah
http://chabib.sunan-ampel.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/hand-out-sos-kependudukan-
pdf.pdf
pengaruh social ekonomi terhdp kematian bayi dan anak
DETERMINAN SOSIAL - EKONOMI
Pengendalian Penyakit Perorangan
Gangguan pertumbuhan
SakitKesehatan
LukaKekurangan gizi
Pencemaran Lingkungan
Faktor Ibu
Pencegahan
Pengobatan
[ ] April 13, 2012
Keterangan :
Faktor sosial ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi dan anak. Namun faktor sosial
ekonomi bersifat tidak langsung yaitu harus melalui mekanisme biologi tertentu (Variabel antara) yang
kemudian baru menimbulkan resiko morbiditas dan selanjutnya bayi dan anak sakit dan apabila tidak
sembuh akhirnya akan cacat atau meninggal.
Dalam mekanisme ini penyakit dan kurang gizi bukan merupakan variabel independent tetapi
lebih merupakan indikator yang merefleksikan mekanisme kerja variabel antara.
Dengan demikian dalam merencanakan dan melaksanakan program-program kesehatan untuk
menurunkan morbiditas dan mortalitas perlu dibekali dengan peningkatan pengetahuan yang lebih luas
dan lebih mendalam mengenai mekanisme diatas, dan tidak hanya dibatasi pada penyebab kematian.
DEMOGRAFI UMUM, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
Mati
[ ] April 13, 2012
Bagaimana upaya penurunan mortalitas?
- Perbaikan kondisi lingkungan: sanitasi, kehygienitasannya
- Perbaikan status ekonomi
- Perbaikan status kesehatan ibu dan anak
- Perbaikan status kesehatan penduduk secara keseluruhan
Ж Tantangan :
penanggulangan kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari berbagai dimensi, yaitu:
Pertama, menjaga kegiatan ekonomi nasional yang pro rakyat agar dapat mendorong turunnya
angka kemiskinan. Termasuk di dalamnya ialah menjaga kondisi ekonomi makro agar dapat
mendorong kegiatan ekonomi riil yang berpihak pada penanggulangan kemiskinan. Upaya
[ ] April 13, 2012
menjaga inflasi agar tidak menurunkan daya beli masyarakat miskin, termasuk menjaga harga
kebutuhan pokok utama seperti beras, menjadi tantangan serius yang harus dihadapi.
Kedua, meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan,
kesehatan, dan gizi; termasuk keluarga berencana, serta akses terhadap infrastruktur dasar
seperti sanitasi dan air bersih. Ini merupakan tantangan yang tidak ringan, mengingat secara
geografis Indonesia merupakan negara yang sangat luas.
Ketiga, melibatkan masyarakat miskin untuk dapat meningkatkan kapasitasnya sendiri dalam
menanggulangi kemiskinan. Pengalaman menunjukkan bahwa melibatkan serta meningkatkan
kapasitas mereka sebagai penggerak dalam penanggulangan kemiskinan terbukti sangat efektif.
Keempat, belum berkembangnya sistem perlindungan sosial, baik yang berbentuk bantuan
social bagi mereka yang rentan maupun sistem jaminan sosial berbasis asuransi terutama bagi
masyarakat miskin.
Kelima, adanya kesenjangan yang mencolok antar berbagai daerah. Kesenjangan tersebut dapat
dilihat dari tingkat kedalaman kemiskinan yang sangat berbeda antardaerah satu dengan
lainnya. Ditinjau dari proporsinya, tingkat kemiskinan di provinsi-provinsi di luar Jawa lebih
tinggi dibandingkan dengan proporsi tingkat kemiskinan di Jawa. Selain itu kesenjangan dapat
dilihat pula dari perbedaan angka indeks pembangunan manusia yang mencolok antardaerah,
termasuk antar perkotaan danperdesaan.
Ж Cara :
Penanggulangan kemiskinan di Indonesia akan dititikberatkan pada upaya sebagai berikut:
Pertama, mendorong pertumbuhan yang berkualitas. Dua aspek penting berkaitan
dengan hal ini adalah menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong kegiatan
ekonomi agar berpihak kepada penanggulangan kemiskinan. Langkah yang perlu diambil
antara lain dengan menjaga tingkat inflasi, termasuk menjaga stabilitas harga bahan
kebutuhan pokok seperti beras. Selain itu,diperlukan upaya untuk mendorong
penciptaan kesempatan kerja dan berusaha yang lebih luas agar mampu menjangkau
masyarakat miskin. Dalam hal ini, revitalisasi pertanian serta usaha mikro, kecil dan
menengah—tempat sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya—perlu
terus didorong dan dikembangkan.
Kedua, meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan, kesehatan dan gizi
termasuk pelayanan keluarga berencana, serta infrastruktur dasar seperti air bersih dan
[ ] April 13, 2012
sanitasi. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan dilakukan melalui
pemberian beasiswa. Sementara itu, akses terhadap pelayanan kesehatan dilakukan
melalui perbaikan infrastruktur kesehatan dan pemberian pelayanan gratis bagi
masyarakat miskin, termasuk pelayanan rumah sakit kelas tiga.
Ketiga, berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat miskin, Pemerintah
meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program ini selain
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan,
juga ditujukan untuk dapat menciptakan kesempatan kerja sekaligus memenuhi
kebutuhan infrastruktur di berbagai pelosok Indonesia. PNPM akan mencakup sekitar
2.700 kecamatan pada tahun 2007, 3.800 kecamatan pada tahun 2008, dan akhirnya
5.624 atau seluruh kecamatan di Indonesia pada tahun 2009. Masing-masing kecamatan
akan memperoleh bantuan yang besarnya berkisar antara Rp 500 juta sampai Rp 1,5
miliar per tahun.
Keempat, menyempurnakan serta memperluas cakupan perlindungan sosial, terutama
bagi mereka yang rentan. Pemerintah —selain terus meningkatkan kemampuannya
menjangkau bantuan sosial bagi mereka yang rentan seperti kaum cacat, lanjut usia, dan
anak terlantar— juga meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai bagian
dari upaya membangun sistem perlindungan sosial. PKH merupakan program
pemberian uang tunai bersyarat (conditional cash transfers) kepada rumah tangga
sangat miskin (fakir miskin). Sebagai imbalannya, rumah tangga tersebut diwajibkan
mengirim anaknya ke sekolah untuk memperoleh fasiilitas sesuai ketentuan yang
digariskan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Atau, bagi rumah tangga miskin yang
mempunyai anak di bawah usia sekolah dan/atau ibu yang sedang hamil, mereka
diwajibkan mendatangi pusat pelayanan kesehatan untuk memperoleh fasilitas sesuai
ketentuan yang telah digariskan oleh Departemen Kesehatan
Laporan perkembangan pencapaian MDGs Indonesia 2007, Tim penyusun laporan
tujuan pembangunan millennium (MDGs) Indonesia tahun 2007
Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium
Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari
angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan
kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran .
[ ] April 13, 2012
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi
terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya.
Program-program apa yang perlu dikembangkan untuk tujuan ini, serta indikator-indikator apa
yang perlu diperhatikan untuk menurunkan Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu?
1. Penghapusan kemiskinan;
Target 1 : Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di bawah $1 perhari
menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015
Target 2 : Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya
antara tahun 1990–2015
2. Pencapaian pendidikan dasar untuk semua;
Target 3 : Memastikan pada tahun 2015 semua anak dimanapun, laki-laki maupun perempuan,
dapat menyelesaikan pendidikan dasar
3. Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;
Target 4 : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada
tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
4. Penurunan angka kematian anak:
Target 5 : Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara th 1990–2015
5. Meningkatkan kesehatan ibu;
Target 6 : Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990–2015
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya;
Target 7 : Mengendalikan penyebaran HIV/AIDs dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada
tahun 2015
[ ] April 13, 2012
Target 8 : Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah malaria dan penyakit
lainnya
7. Menjamin kelestarian lingkungan berkelanjutan;
Target 9 : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan
program nasional
Target 10: Penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air
minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas dasar pada 2015
Target 11: Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman
kumuh pada tahun 2020
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan
Sumber : www.datastatistik-indonesia.com
[ ] April 13, 2012
[ ] April 13, 2012
Upaya pemecahan
- Pemeriksaan kebidanan yang intensif
- Meningkatkan mutu dan failitas kesehatan
- Memperbaiki keadaan social ekonomi
- Berupaya supaya tenaga nedis dan paramedic lebih terlatih
- Terdidik dan bertanggung jawab
- Menyediakan bank darah
- Pemberian antibiotic yang tepat dan adekuat
- Pengenalan kasus-kasus risiko tinggi
Menurut Prawirohardjo hal-hal di bawah ini sangat perlu menjadi perhatian untuk dekembangkan
seluas-luasnya dalam membina pelayanan kebidanan yang baik dan bermutu:
a) Semua ibu hamil harus mendapat kesempatan dan menggunakan kesempatan untuk
menerima pengawasan serta pertolongan dalam kehamilan, persallinan dan nifas
b) Pelayanan yang diberikan harus bermutu
c) Walaupun tidak semua persalinan berlangsung di rumah sakit naming bila ada komplikasi
harus mendapat perawatan segera di rumah sakit
d) Diberikan prioritas bersalin di rumah sakit kepada:
Wanita dengan komplikasi obstetric, seperti panggul sempit, preeklamsi, dan eklamsi,
kelainan letak, kehamilan ganda, dsb
Wanita dengan riwayat obstetric yang jelek, seperti perdarahan postpartum, kematian
janin sebelum lahir, dan sebagainya pada kehamilan sebelumnya
Wanita hamil dengan penyakit umum, seperti penyakit jantung, diabetes, dsb
Wanita dengan kehamilan ke-5 atau lebih
Wanita dengan umur 35 tahun ke atas
Wanita dengan keadaan di rumah yang tidak memungkinkan persalinan dengan aman
e) Adanya statistic yang baik mengenai penduduk, mengenai kelahiran serta kematian
maternal menurut umur dan paritas, mengenai kematian perinatal dan mengenai sebab-
sebab kematian maternal dan perinatal. Semuanya ini diperlukan terus untuk membinadan
menyempurnakan pelayanan kebidanan pada masa yang akan dating
f) Selain hal-hal tersebut di atas, keadaan kesehatan baik fisik maupun mental wanita hamil
diperbaiki dan ditingkatkan
[ ] April 13, 2012
g) Ditambah pula dengan kemajuan terus menerus dalam ilmu dan prektek kebidanan,
pembatasan jumlah aak sampai 2 atau 3 dan peningkatan taraf kehidupan rakyat pada
umumnya
Sinopsis Obstetri jilid 2, EGC
Apa program pemerintah dalam upaya menurunkan AKI?
- KB (keluarga berencana)
- Jampersal (jaminan persalinan)
- MPS (making preganancy saver): edukasi ibu hamil dll
KEBIJAKAN DAN PROGAM PEMERINTAH
STRATEGI DEPARTEMEN KESEHATAN
1. STRATEGI 1 : Paradigma Sehat – Pembangunan Berwawasan Kesehatan
a. wawasan kesehatan sebagai asas pembangunan nasional
b. paradigma sehat sebagai komitmen gerakan nasional
c. sistem yg mendorong aspek promotif dan preventif dalam pemeliharaan kesehatan
komprehensif
d. dukungan sumber daya yg berkesinambungan
e. sosialisasi internal dan eksternal
f. restrukturisasi dan revitalisasi infrastruktur terutama yg terkait dengan rencana
desentralisasi
2. STRATEGI 2 – Profesionalisme
a. Pemantapan managemen SDM
b. Pemntapan aspek ilmu dan teknologi, iman dan taqwa serta etika profesi
c. Penajaman konsep profesionalisme kedokteran dan kesehatan
d. Penciptaan aliansi strategis dengan pihak-pihak yang turut memainkan peranan penting
dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010
3. STRATEGI 3 – JPKM (jaringan Pemelihraan Kes.Mas)
a. Komitmen dan pencanangan bersama gerakan paradigma sehat
b. Dukungan peraturan perundang-undangan
[ ] April 13, 2012
c. Sosialisasi internal dan eksternal
d. Intervensi pemerintah terutama dalam inisiasi penghimpunn dana awal
e. Kebijakan yang memberi keleluasaan pengelolaan secara bertnggungjawab
4. STRATEGI 4 – Desentralisasi
a. Keseimbangan dan sinergi azs-azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan
b. Penegasan jenis dan peringkat kewenangan
c. Kejelasan pedoman pengelolaan diserti dengan indikator / parameter kinerj kota sehat
dan kabupaten sehat , evidence based analysis digunakan sebagai landasan penetapn
program
d. Empowerment kemampuan / kapasitas untuk menerapkan desentralisasi
e. Sistem dan kebijakan SDM yg mendukung
f. Infrastruktur lintas sektoral yang menunjang
g. Mekanisme pengendalian yg andal
Apa yang mempengaruhi rendahnya penurunan AKI di Indonesia jika dibandingkan dengan India?
- Program di Indonesia tidak berjalan
- Faktor budaya dan kepercayaan
- Kendala program di Indonesia (apa aja?)
Dari mana saja sumber data mortalitas bisa diketahui?
- Registrasi penduduk: mendaftarkan diri
- Survey: dari suatu penelitian
- Sensus penduduk: dilakukan pemerintah secara berkala
- Registrasi penduduk
- Cara pengumpulannya prospektif, yaitu pencatatan yang kontinyu terhadap tiap – tiap peristiwa
kematian.
-
[ ] April 13, 2012
-
- Penelitian (survei)
- Biasanya penelitian kematian penduduk ini dijadikan satu dengan penelitian kelahiran (fertilitas)
yang disebut dengan penelitian statistic vital.
- Sensus penduduk
- Dalam sensus penduduk, mengenai kelahiran dan kematian penduduk, ditanyakan jumlah
perempuan yang pernah kawin menurut umur, jumlah anak yang dilahirkan hidup, jumlah anak
yang meninggal dan jumlah anak yang masih hidup.
- Dari informasi diatas dibuatlah perkiraan (estimasi) mengenai tingkat kematian bayi, dan tingkat
kematian anak.
- Sumber : Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph. D. Demografi Umum. Edisi Kedua. Pustaka Pelajar
[ ] April 13, 2012
-
-
[ ] April 13, 2012
-
MORTALITAS
Pengertian studi mortalitas?
Studi mortalitas adalah bagian dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang
mengumpulkan data penyakit sebab kematian yang terjadi di masyarakat
Sebab kematian yang dipergunakan untuk keperluan statistik harus merupakan suatu konsep
statistik karena surat keterangan kematian yg dikeluarkan berdasarkan informasi itu sangat
diperlukan untuk menentukan sebab kematian yg pertama, kedua maupun sebab2 lain,
meskipun yg digunakan untuk kepentingan statistik hanya satu sebab saja. Hampir semua
negara telah menggunakan suatu peraturan standar internasional untuk menentukan satu
sebab kematian meskipun kenyataan menunjukan bahwa kematian dpt diakibatkan oleh
kombinasi beberapa sebab. Tujuan peraturan standar ialah untuk mencapai keseragaman serta
mempermudah penyusunan perbandingan internasional.
[ ] April 13, 2012
Berubahnya pedoman untuk menentukan sebab kematian yg diperlukan untuk kepentingan
statistik akan menyebabkan kecenderungan angka kematian yg diakibatkan oleh suatu sebab
tertentu akan mengalami perubahan pula. Disamping itu berubahnya kecenderungan dpt jg
disebabkan oleh peningkatan dibidang bantuan diagnostik dan pengetahuan pengobatan.
Sumber : (Teknik Demografi)
Apabila dijumpai data kematian penduduk bagaimana cara mengukurnya?
Apa efek tingkat mortalitas yang tinggi?
Masalah yang muncul akibat tingkat mortalitas adalah :
Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya peran pemerintah di
dalam menyediakan fasilitas penampungan.
Perlunya perhatian keluarga dan pemerintah didalam penyediaan gizi yang memadai bagi
anak-anak (Balita).
Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi Indonesia
dimata dunia.
Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah :
1) Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Banyaknya beban
tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia
produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi
dan hayat hidup.
2) Aspek pemenuhan gizi.
Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan
makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak
lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition). Pada gilirannya
nanti bila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0 -5 tahun). Akan
mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental ( mental
retardation ). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang.
3) Aspek Pendidikan
Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan
kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi
[ ] April 13, 2012
kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yung
mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang
4) Lapangan Kerja
Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan
lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu
pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak dipersiapkan SDMnya dan
lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua aspek kehidupan.
Sumber : http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-sri%20rahayu.pdf
Bagaimana proses pengumpulan data kematian di desa, kecamatan, dll?
Pola kematian penduduk?
Penyebab Kematian
Tren angka kematian kasar menurut kelompok umur dari tahun 1995-2007 menunjukkan
peningkatan risiko kematian yang meningkat pada usia di atas 45 tahun, dan paling signifikan
terjadi pada kelompok umur di atas 65 tahun (dari 30 % di tahun 1995 menjadi 45 % di tahun
2007).
Sedangkan tren penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur kurang dari 1 tahun (dari 18 %
di tahun 1995 menjadi 8 % di tahun 2007). Ini menunjukkan adanya child survival rate yang
cenderung makin baik di Indonesia.
Sedangkan peningkatan tren kematian pada kelompok umur di atas 45 tahun dan di atas 65
tahun kemungkinan besar terkait dengan pola penyakit yang mengalami transisi epidemiologis.
Hal ini bisa dilihat dari pola penyebab kematian kasar yang didominasi penyakit degeneratif
dengan menempati ranking tiga besar: stroke 15,4 % , tuberculosis 7,5%.
Justru yang menarik dari penyebab kematian tersebut adalah posisi ranking keempat ternyata
diakibatkan cedera (6,5 %) sehingga mengindikasikan bahwa pembunuh potensial saat ini dan ke
depan akan bergeser pada tren kematian akibat kecelakaan di jalan atau transportasi (46,4 %
dari kematian akibat cedera).
[ ] April 13, 2012
Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian, kewaspadaan, dan antisipasi serius dari semua pihak,
baik dari Departemen Perhubungan, Polri, pengusaha transportasi, dan tentu masyarakat itu
sendiri.
Sedangkan penyebab kematian perinatal/maternal yang menduduki rangking kelima, secara
umum, belum bergeser dari tiga pola lama yaitu intra uterine fetal death (IUFD) atau kematian
janin dalam rahim (31,3 %), asfiksia (20,4 %), dan premature (18,7%).
Proporsi Kelompok
Apabila dikategorikan menurut empat kelompok besar, maka proporsi penyebab kematian dari
tahun 1995-2007 memiliki analisis tren berikut ini :
1. Kelompok yang mengalami tren menurun paling tajam adalah kelompok penyakit
menular (rata-rata turun 1 % per tahun)
2. Kelompok yang mengalami tren meningkat paling signifikan adalah kelompok
penyakit tidak menular (rata-rata naik 1,5 % per tahun
3. Kelompok gangguan perinatal/maternal menunjukkan tren relatif tetap
4. Kelompok cedera juga relatif tetap.
Berdasarkan perbandingan kelompok daerah, ternyata pola mortalitas antara pedesaan dan
perkotaan relatif sama. Tetapi ada satu hal yang cukup signifikan dalam hasil tren tersebut, di
mana kelompok gangguan perinatal/maternal di pedesaan antara tahun 2001 – 2007 meningkat
dari 5,7% menjadi 7,7%. Sedangkan di perkotaan justru me-nurun dari 6,5% menjadi 4,5%.
Secara umum dapat ditarik kesimpulan, distribusi angka ke-matian akan makin meningkat atau
berbanding lurus dengan bertambahnya umur. Penyebab kematian akibat cedera diprediksi
makin mengkhawatirkan. Selain itu, ada indikasi risiko kematian masih lebih banyak mengancam
kelompok bayi dan ibu melahirkan di wilayah pedesaan ketimbang diperkotaan.
Sedangkan transisi epidemiologis akan kian terlihat jelas, merujuk pada tren kelompok penyakit
menular yang cenderung makin kecil, sebagai penyebab kematian ketimbang kelompok penyakit
tidak menular. Kemungkian besar pola ini makin diperberat dengan adanya transisi demografi,
mobilitas yang makin tinggi, dan perubahan perilaku (lifestyle) penduduk.
[ ] April 13, 2012
http://www.scribd.com/doc/14390493/Membedah-Pola-Mortalitas-Di-Indonesia-
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk?
Standardisasi pengukuran mortalitas ?
standarisasi
Meliputi standarisasi karakteristik2 penduduk yang juga mempengaruhi Tingkat Kematian Kasar
adalah :
Umur
Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
Penduduk dengan perbedaan pendapatan
Perbedaan jenis kelamin
Penduduk dengan perbedaan status kawin.
Demografi Umum Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
ada dua macam yaitu :
standarisasi langsung
apabila ukuran yang digunakan ialah jumlah pada setiap umur dan setiap kelompok umur
yang tercakup di dalam satu penduduk standar, angka rata-rata yang dihasilkan dinamakan
angka kematian yang distandarisasikan ( standardized death rate ). Angka tersebut dapat
didefinisikan sebagai seluruh angka kematian yang akan berlaku di dalam suatu jumlah
penduduk standar apabila mempunyai angka kematian penduduk pada setiap umur yang
sedang diselidiki.
standarisasi tidak langsung
apabila proses standarisasi langsung pada prinsipnya harus mencakup penerapan berbagai
angka khusus umur terhadap struktur penduduk standar, alternative lain yang dapat
dipergunakan ialah menerapkan seperangkat standar angka khusus menurut umur
terhadap penduduk yang sedang diselidiki, dan kemudian membandingkan jumlah
[ ] April 13, 2012
kematian yang sebenarnya dengan jumlah yang diharapkan dengan dilandasi oleh asumsi
bahwa angka kematian standar memang berlaku. Prosedur tersebut dinamakan
standarisasi tidak langsung.
Sumber : Teknik Demografi, PT Bina Aksara
DEMOGRAFI
Definisi
Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah dr segi jumlah , struktur jumlah, komposisi
dan perkembangannya (perubahannya) Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP,
1982)
Studi matematik & statistik thd jumlah , komposisi , distribusi spasial dr penduduk manusia ,
dan perubahan perubahan dr aspek tsb selalu terjadi akibat proses fertilitas , mortalitas ,
perkawinan , migrasi dan mobilitas social D.J. Bogue (1969) & Philip M. Hauser & Duddley
Duncan (1959)
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau
penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan
mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille
Guilard dalam karangannya yang berjudul ’Elements de Statistique Humaine on
Demographic Compares’ pada tahun 1885.
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur
penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah
yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor
ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut
struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian.
Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan
pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.
http://asmat.undip.ac.id/index.php/2008/12/ukuran-dasar-demografi-fertilitas-mortalitas-dan-
proyeksi-penduduk-di-kabupaten-purworejo-dan-kecamatan-ngombol/
[ ] April 13, 2012
Tujuan
Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam-macam aspek organisasi social.
Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan dating dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI
Macam-macam
Fertilitas (kelahiran) kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan.
[ ] April 13, 2012
Mortalitas (kematian)
Migrasi perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke
daerah lain.
Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI
• Struktur Penduduk (Statis) meliputi:
• Jumlah,
• Persebaran, dan
• Komposisi penduduk
• Proses Penduduk (Dinamis) meliputi:
• Natalitas,
• Mortalitas, dan
• Migrasi penduduk
Factor yang mempengaruhi
Permasalahan yang dihadapi
Solusi
Transisi demografi
MORTALITAS
Angka kematian ibu dan bayi
Yang dari dulu sampai sekarang masih jadi masalah? Ap aja? Jelaskan!
Yang kurang tolong dilengkapin!
Tantangan yang dihadapi berhubungan dengan kematian
[ ] April 13, 2012
o Sebab kematian pada anak
Peristiwa kematian janin di dalam kandungan, yaitu :
a. Abortus, kematian janin menjelang dan sampai 16 minggu
b. Immatur, kematian janin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai pada umur
kandungan 28 minggu.
c. Prematur, kematian janin di dalam kandungan pada umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir.
Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
Peristiwa kematian janin di luar kandungan, yaitu :
a. Lahir mati, kematian bayi yang cukup masanya pada waktu keluar dari rahim, tidak ada tanda2
kehidupan.
b. Kematian baru lahir, kematian bayi sebelum berumur 1 bulan tetapi kurang dari 1 tahun
c. Kematian lepas lahir, kematian bayi setelah berumur 1 bulan tetapi kurag dari 1 tahun
d. Kematian bati, kematian setelah bayi lahir hidup hingga berumur kurang dari 1 tahun.
Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
Kematian2 janin sering dibagi dalam 3 kelompok :
1. Kematian janin dini, yang umumnya dibatasi sampai dengan 20 minggu dalam kandungan atau
dengan berat hingga 499 gram
2. Kematian janin intermediate, bilamana kematian janin terjadi antara 20-28 minggu dalam
kandungan atau dengan berat antara 500-999 gram
3. Kematian janin lanjut, dimana kematian terjadi setelah 28 minggu dalam kandungan atau
dengan berat 1000 gram atau lebih
Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
[ ] April 13, 2012
o Komponen mortalitas
kematian bayi
adalah sebagai jumlah kematian bayi yang berumur dibawah 1 tahun yang tercatat didalam 1
tahun tertentu per 1000 kelahiran - hidup yang terdaftar selama tahun itu juga.
kematian bayi dapat diukur dengan cara membagi jumlah kematian dibawah umur 1 tahun yang
terjadi selama tahun yang bersangkutan dngan perkiraan jumlah penduduk pertengahan tahun
yang berumur dibawah 1 tahun. Jumlah kematian penduduk dibawah umur 1 tahun yang terjadi
selama dalam 1 tahun harus dikaitkan dengan jumlah kelahiran hidup yang terjadi selama tahun
tersebut alasannya ialah karena jumlah perhitungannya sudah tersedia dan merupakan suatu
perkiraan yang memadai mengenai penduduk yang menghadapi resiko kematian.
kematian ibu
selain itu dapat juga dihitung angka kematian khusus menurut umur dan sebab kematian
misalnya:
disebabkan oleh lahir mati
komplikasi kehamilan
jumlah kematian yang diharapkan
Dalam banyak hal perlu juga membandingkan kematian yang sebenarnya didalam suatu
jumlah penduduk tertentu dngan kematian yang diharapkan atas dasar beberapa hipotesa.
misalnya suatu perusahaan asuransi jiwa dapat membadingkan jumlah kematian para pemegang
polis yang terjadi selama 1 tahun dngn jumlah kematian pemegang polis yang diharapkan
menurut rumus premi yang berlaku bagi perusahaan itu. Dalam kasus biasanya yang lain jumlah
kematian yang sebenarnya didalam salah 1 bagian seluruh penduduk harus dibandingkan
dengan jumlah kematian yang diharapkan terjadi didalam bagian tersebut apabila angka
kematian jumlah seluruh penduduk diterapkan untuk keperluan itu. Metode tersebut
digunakan, misalnya untuk menentukan apakah kematian yang terjadi didalam satu pekerjaan
lebih tinggi atau malah lebih rendah dibandingkan dengan penduduk rata2. apabila distribusi
umur dan jenis kelamin bagian penduduk dianggap sama dengan distribusi umur dan jenis
[ ] April 13, 2012
kelamin jumlah seluruh penduduk, angka kematian kasar (krude deat rate) dapat dipergunakan
untuk menghitung jumlah kematian yang diharapkan.
Alasan mengapa distribusi umur harus juga diperhitungkan tidak lain disebabkan oleh
fakta bahwa apabila umur diabaikan, dan kelahiran kasar dipergunakan, akan tampak bahwa
mortalitas penduduk didaerah itu lebih tinggi dari mortalitas penduduk di daerah lain.
Populasi parlemen merupakan populasi lain: distribusi umurnya begitu berbeda dari
distribusi umur penduduk pada umumnya sehingga untuk menghitung jumlah kematian yang
diharapkan harus digunakan angka angka kematian khusus menurut umur. Dalam hal ini jumlah
populasinya demikian kecil sehingga dianjurkan agar perhitungannya mencakup jangka waktu
beberapa tahun. Dengan demikian penduduk yang menghadapi resiko harus diubah menjadi
tahun-kehidupan (person-years) pada setiap umur sebelum angka kematian khusus menurut
umur digunakan.
(tehnik demografi)
o mekanisme penurunan kematian bayi dan anak
Penurunan kematian melalui program-program kesehatan tidak cukup hanya dengan
memberantas penyakit-penyakit penyebab kematian tapi harus memasukan pula tindakan-
tindakan yang mengarah pada permasalahan yang lebih mendasar yang menyangkut proses
morbiditas dan mortalitas secara keseluruhan.
Tindakan – tindakan yang menyangkut proses morbiditas dan mortalitas yang lebih mendasar secara keseluruhan
Memberantas penyakit penyebab kematian
Penurunan kematian bayi dan anak
[ ] April 13, 2012
DEMOGRAFI UMUM, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D
o Perubahan perilaku
o Variasi antar daerah
o Singkronisasi antara pemerintah
o Penerapan desentralisasi
o Kesehatan maternal dan neonatal
o Pelayanan kesehatan