Dinamika Partikel SMA (MAN BARUS)

Post on 20-Jul-2015

186 views 3 download

Transcript of Dinamika Partikel SMA (MAN BARUS)

OLEH : ARTONIYUL HANAPIS

1.Pengertian

2. Bunyi Hukum Newton

3. Penerapan Hukum Newton

1. PENGERTIAN

Gaya dalam FISIKA dapat

diartikan sebagai TARIKAN

dan DORONGAN

Gaya dilambangkan dengan = F

Satuan dalam SI ialah Newton (N) atau kg.m/s2

Gaya merupakan Besaran VEKTOR yang memiliki ARAH

2. BUNYI HUKUM NEWTON

Gaya yang bekerja suatu benda = 0 (∑F = 0).

Benda tetap diam akan tetap diam atau bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap selama resultan gaya yang bekerja.

Setiap benda akan tetap diam atau bergerak,kecuali ada gaya yang bekerja padanya.

∑F = 0, v = tetap

v = 0

I. HUKUM I NEWTON

1. Hubungan Gaya (F) dan Percepatan (m/s)

Percepatan yang sebanding dengan resultan

Gaya yang bekerja pada suatu benda dan

Percepatannya searah dengan arah resultan

Gayanya.

Secara matematis dapat ditulis :

a~∑F

2. Hubungan Massa (m) dan Percepatan(m/s)

Gerak Benda yang Resultan Gaya ≠ 0 ,maka

percepatan yang dialami benda berbanding

terbalik dengan massa benda.

Percepatan (a) yang dihasilkan resultan gaya

(∑F) yang bekerja pada benda sebanding dan

searah dengan resultan gaya serta berbanding

terbalik dengan massa benda.

RUMUS HUKUM II NEWTON

a = ∑F ∑F = m x a

Keterangan :

∑F = resultan gaya (N atau kg.m/s2)

m = massa benda (kg)

a = percepatan (m/s)

m

Jika benda A mengerjakan gaya pada

benda B,maka benda B juga

mengerjakan gaya sama besar tetapi

berlwanan arah pada benda A

∑Faksi = - ∑Freaksi

3. PENERAPAN HUKUM NEWTON

I. Orang berada di dalam lift (elevator)

a. Lift diam/bergerak lurus

beraturan

∑F = 0

N – w = 0

N = w atau

N = mg

w

N

a. Lift dipercepat ke atas

N > w

N – w = ma

N = w + ma

Atau

N = m(g+a)

w

N

a

a. Lift dipercepat ke bawah

N<w

w - N = ma

N = w - ma

Atau

N = m(g - a)

w

N

╫a

KETERANGAN :

w = berat orang (N)

N = gaya normal (N),yaitu gaya

desakan kaki orang pada lantai

a = percepatan lift (m/s2)

mk = 0 (massa katrol diabaikan), m2 > m1

m1

m2

T

W2

W1

T

TT

a = w2 – w1

m1 + m2

a = (m2 - m1) g

m1 + m2

atau

III. GAYA KONTAK

Benda 1 : Benda 2 :

∑F1 = m1 a ∑F2 = m2 a

F – F21 = m1 a F12 = m2 a

F = (m1 + m2)a

Ket: F = gaya dorongan (N) ; m2 = massa benda 2

F12 dan F21 = gaya kontak ; a = percepatan (m/s2)

m1 = massa benda 1 (kg)

1

2

F12F21F

Gaya dalam arah vertikal :

∑Fy = 0

N – w cos α = 0

N = w cos α

N = mg cos α

Gaya dalam arah horizontal :

∑Fx = m a

w sin α = m a

mg sin α = m a

a = g sin α

α

α

N

w

V. BENDA YANG DIHUBUNGKAN

DENGAN TALI

Benda 1 : T1 = m1 a ; Benda 2 : F – T2 = m2 a

Ket :

T1 = gaya tegangan tali pada m1

T2 = gaya tegangan tali pada m2

Fm2m1

T2T1

VI. BENDA YANG BERGERAK

PADA LINGKARAN

a. Benda melalui sisi dalam lingkaran

α

w cos

α

M

w = m g

v

ND

NC

NB

NA

D

C

B

A

v

v

vw

w

w

R

R

R

R

∑F = m V2

NA – w = m VA2 NA = w + m VA2

R

RNB = w cos α + m VB2

NB – w cos α = m VB2

@. Pada titik A :

@. Pada titik B :

R

NC = m Vc2@. Pada titik C :

@. Pada titik D :

R

ND + w = m VD2 R

ND = m VD2 - w

Catatan :

Syarat benda meninggalkan bidang lingkaran di titik tertinggi

yaitu ND = 0.

Gaya normal terbesar yaitu titik terendah dan gaya normal

terkecil yaitu di titik tertinggi.

b. Benda melalui sisi luar lingkaran

v

v

w

NA

w

NA

B

A

α

@. Pada titik B@. Pada titik A

NA = w - m VA2R

w – NA = m VA2R

NB = w cos α - m VB2R

w cos α – NB = m VB2R

∑FAB= m VB2R

∑FA = m VA2R

VII. GAYA GESEK

Jika benda ditarik pada bidang kasar maka pada benda bekerja gaya gesekan.

Arah gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda.

Gaya gesekan ada 2 :

1. Gaya gesek statik (fs)

2. Gaya gesek kinetis (fk)

Pada bidang kasar

Gaya gesek statis (fs) bekerja pada benda yang diam

atau tepat akan bergerak.

1. Gaya gesek statis (fs)

fs

kasar

N

m

w

F

fs ≤ μs N

fs ≤ μs N

Saat benda tepat akan bergerak :

Benda tepat akan bergerak fs = F atau fs = μs N

Benda masih diam : fs ≥ F

N = gaya normalfs = gaya gesek statisμs = koefisien gesekan statis

2. Gaya gesek kinetis (fk)

Gaya gesek kinetis (fk) bekerja pada benda yang

bergerak.

fk

kasar

N

m

w

F

a

(bergerak)

fk = μk N

∑F = m a

F - fk = m a

m = massa benda(kg)

a = percepatan benda (m/s2)

fk = gaya kinetis (N)

μk = koefisien gesek kinetis

F = gaya yang bekerja pada benda (N)

Benda bergerak kebawah :

Dengan percepatan tetap.

α

α

N

w

@.Gaya dalam arah vertikal

@@. Gaya dalam arah horizontal

∑Fy = 0

N = w cos α = m g cos α

∑Fx = m a

w sin α – fk = m a w sin α – μk m g cos α = m a

Percepatan sistem

a = g (sin α – μk cos α)

Bila benda bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap (a = 0 ),maka :

Fx = 0w sin α = fkw sin α = μk w cos α

μk = sin αcos α

= tan α

NAMA – NAMA SAHABAT DARI KELAS XII IPA 1

TAHUN AJARAN 2011/2012 – 2013/2014 MAN

BARUS

Ali sakti hutagalung

Almi warnita tanjung

Arif prabowo

Artoniyul hanapis

Daswindra simamora

Desi matondang

Dwi mey pratiwi siahaan

Fadliana sihombing

Gusniar hasibuan

M.bakhtiyar marbun

Masrifah sianturi

Mhd.khalis pasaribu

Nizar zulmi malau

Rahmad amin pasaribu

Rahmadani pane

Ramsah marpaung

Sakinah simatupang

Setya wati sitanggang

Sri kurnia rizka

siambaton

Syafijal tumanggor

KITA SELAMANYA !!!BERSAMA DALAM SATU KENANGAN INDAH.

BERBEDA-BEDA TAPI TETAP SAMA.

MEMORI INDAH TAK AKAN TERLUPAKAN.

PERPISAHAN BUKAN BERARTI TELAH BERAKHIR

TAPI ITU ADALAH MOMEN YANG TERINDAH DAN KITA

AKAN KEMBALI BERTEMU SUATU SAAT NANTI

YOUR ALL IS MY BEST FRIEND

WE BEST TEACHER :

RAHMI YANI SINAGA,S.Pd

SEMUA KISAH PERTEMANAN DAN

PERJUANGAN,YANG TELAH KITA LALUI AKAN

MENJADI SUATU KENANGANTERINDAH

SEKALIGUS MOTIVASI UNTUK KITA AGAR

MENJADI LEBIH BAIK DARI YANG TERBAIK.