Post on 02-Oct-2015
description
**PENATA LAKSANAANDIET HATIOLEHRIJANTI, DCN, M.KesPOLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN GIZI
*
**HATIORGAN PENTING PADA PROSES METABOLISME DALAM TUBUH (MENGANDUNG SEMUA ENZIM)GUDANG ZAT GIZI GLIKOGEN, CADANGAN PROTEIN, FE, CU, VIT A,D,E, K & B KOMPLEKPEMBEKUAN DARAH (FIBRINOGEN, PROTROMBIN, GLOBULIN).DETOKSIKASI ZAT-ZAT TOKSIN.
*
**PERAN BESAR DALAM TUBUHHATI ORGAN PENTINGKERUSAKAN HATI :INFEKSI VIRUSALKOHOLKERACUNANKEADAAN KURANG GIZI YANG BERATINFEKSI FARASIT, SPT MALARIA
*
**MACAM-MACAM PENYAKIT HATI:HEPATITIS (RADANG HATI) A, B, C, D, ESIROSIS HATI (PENGERASAN HATI)
HEPATITIS
ADALAH PENYAKIT INFEKSI PADA HATI, DISERTAI RADANG DAN ADANYA KERUSAKAN PADA SEL-SEL HATI KARENA BAKTERI, VIRUS, TOKSIN, OBAT.
*
**JENIS PENYAKIT HEPATITISHEPATITIS A : PENYEBAB KOTORAN
PENDERITA SEMBUHHEPATTIS B:KONTAK DARAH
SEMBUH SIROSIS HATIKANKER HATIMENINGGAL
*
**HEPATITIS C, D, E:KRONIK SIROSIS HEPATISGEJALA: - anoreksia- mual- muntah- diare- kadang-kadang panas- susah BAB- ikterik, jaundice.
*
**KEADAAN KLINIKSTADIUM PREIKTERIK
2 10 hari : sakit kepala, lesu, anoreksia, mual, muntah, diare, air seni warna tua, lutut nyeri bila diketuk.Stadium ikterik : kuning pada mata, muka, telapak tangan, dada, kuku.Stadium post-ikterik : warna kuning mulai berkurang, gejala lain mulai hilang.
*
**PEMERIKSAAN LABORATORIUMBilirubin +UrobilirubinogenSGOT SGPT Kunkel Albumin Globulin
**JAUNDICE/ IKTERIKGejala penyakit hati yg ditunjukan dgn adanya warna kuning pada kulit/ jaringan tubuh karena akumulasi pigmen empedu dalam darah.Pemeriksaan laboratorium penderita hepatitis :
Bilirubin +Urobilirubin ProtrombinAlkaliphosphatase : SGOT SGPTRadiologi : CT-ScanUltrasonographyBiopsi : diambil sel hati.
*
**TERAPIIstirahat totalMedikamentosaDiet
TUJUAN DIET :
memberikan makanan yang bergizi untuk cegah kerusakan hati > lanjut, percepat perbaikan faal hati tanpa memberatkan kerja jantungMemberikan diet sesuai dgn penyakit & komplikasi yang ada.
*
**SYARAT DIETEnergi tinggi sesuai dgn jenis kelamin, aktivitas, umur dan kenaikan suhu tubuhKebutuhan energi 40-45% kal/kg BBI/hariProtein : 20% dari E atau 1-1,5 gr/kg BBI.HA 60% dari total E (50% HA kompleks, sisanya murni)Lemak 25% dari total E5% Al jenuh10% Al tak jenuh 10% Al tak jenuh tunggal
*
**Bila ada mual : Lemak dikurangiDampak : rasa makanan kurang (tidak dianjurkan)Lemak > baik bentuk emulsi sehingga mudah cerna (margarine, mentega, lemak susu).
Suplementasi : vitamin B kompleks,vit.C Minuman > > untuk cegah dehidrasi akibat suhu tubuhBentuk makan diberikan sesuai dgn kemampuan penderita (m.C lunak, sampai m.biasa).Mual : porsi kecil, frekuensi sering.Kembung : hindari bm>>gas.
*
**EFEK PEMBERIAN OBAT PADA HEPATITISObat analgesik : menurunkan vitamin C darah Steroid : Retensi Na, menurunkan nitrogen, menaikan kadar GD.Obat anti luka : konstipasiInterferon : menurunkan kadar kalsium.
*
**SIROSIS HATISuatu penyakit hati yang menahun ditandai dgn peradangan, pertumbuhan jaringan ikat, kerusakan sel terjadi terus-menerus.Hati menjadi lesi dan fungsinya menurun, terjadi regenerasi moduler.Secara histologik : ada 3 gambaran :Adanya kerusakan sel hatiFibrosis/ pertumbuhan jaringan ikatAdanya regenerasi jaringan, adanya jaringan hati yang hiperplastik yang diselimuti oleh jaringan ikat HIPERTENSI PORTAL
*
**PENYEBABMakanan kurang gizi lemak menumpuk di hati sel-sel hati rusak kematian jaringan menjadi jaringan ikat.Alkohol gangguan nafsu makanracun.Racun dari aplatoksin : kacang tanah o/ Aspergilus Flavus.Hepatitis infeksiosa : tidak sembuh sempurnaPenyakit kelaminKholestasis ( bendungan poda saluran empedu) jangka waktu lama
*
**Perkembangan Sirosis HatiTahap I :
pereode kompensasi (steady period)Hati masih berfungsiBelum terlihat ada gejala-gejala penyakitAlbumin > 3,5Tahap II :
Periode tdk terkompensasi (progressing period)Keadaan lanjut sirosis hati : hati tdk dpt berfungsi sehingga mulai tanpak gejala-gejala penyakit : odema, asites, varises esofagus.Albumin < 3,5
*
**Masa protrombin lebih panjangKadar bilirubin lebih tinggiMudah terkena infeksi
GEJALA :Mula-mula tidak dipastikan : gejala ringan dan tidak jelas: enek, diare, anoreksia.Gejala klinis :AnoreksiaEnekMuntahBB menurun
*
**Keadaan > lanjut :Hematemeses melena : pecahnya varises esophagus dan pecahnya pembuluh darah bagian perut (pectic ulcer atau gastritis).Gejala klinis :Asites (cairan pada perut)Odema Hepatologi (pembesaran hati & disertai pembesaran limpa)Demam, mendahului semua gejala, terjadi pd waktu awal kerusakan
*
**Pemeriksaaan LaboratoriumSGOT (N : 5-40 unit)SGPT (N: 5-35 unit)Bilirubin direc (N:0,1-0,2 mg%)Bilirubin indirec (N:0,1-0,6 mg%)Hb
*
**PEMBERIAN DIETTUJUAN :
Membantu mempercepat penyembuhan penyakit dgn melindungi sel-sel hati yg masih baik.Memperbaiki keadaan gizi kurang (umumnya sukar dicapai)Disesuaikan dengan berat ringannya penyakit ada tidaknya komplikasi
*
**Syarat DietSirosis hati terkompensasi
Pemberian diet untuk mempertahankan fungsi jaringan hati yg masih sehatEnergi 25-30 kal/kg BBI pada keadaan sirosis stabilJika perlu ditingkatkan menjadi: 35-40 kal/BBIProtein : 1-1,2 g/kg BBI/24 jam, (60-80 g) 60-70%: protein bernilai biologi tinggi: susu, telur, daging
*
**Lemak : 20% total E (40-70 g)Jika steatore: lemak rantai sedang (MCT)HA: 60-70% HA murni (300-400g/hr) sebagai selingan: jus buah, sirup, permen
*
**sirosis tidak terkompensasi Keadaan malnutrisi: E=35-40 kal/kg BBIProtein: 1,5 g/kg BBILemak : 20% total energi (MCT)HA : 60-70% total EPorsi kecil & sering : secara oral/enteral
*
**Sirosis Hepatis dengan ENSEFALOPATIPada sirosis hati enselopati akan terjadi pintasan (shunt) antara sirkulasi portal & sirkulasi sistemik menimbulkan gangguan serebralGangguan metabolisme protein :
Penimbunan amoniakPenimbunan sisa metabolisme nitrogenDefisiensi BCAA (Branced Chain Amino Acids/asam amino rantai cabang (AARC) (valin, leusin, isoleusin)Peningkatan asam amino aromatik (AAA): (fenilalanin, tirosin, triptofan).BCAA:AAA=
**GEJALATingkat ringan : perubahan pola tidur, bicara kacau, gelisah sukar konsentrasi dan gangguan emosiTingkat berat : koma/ tidak sadar diri
*
**Syarat dietEnergi cukupBila terjadi koma :
Pemberian protein distop 1-2 hariBertahap ditingkat 1 gr/kg BBIPemberian AARC : makanan nabati dan tumbuh-tumbuhan.Bila RASIO AARC:AAA= (
**Dalam hal toleransi, pasien ensefalopati > toleransi pemberian protein nabati daripada pemberian protein hewani.
Karena :Hubungan dgn fungsi usus besar : yaitu memendekkan waktu transit.Meningkatkan PH intraluminal ususMerangsang pertumbuhan mikrobaPeningkatan ekskresi amonia dalam feses
*
**Vitamin & mineral cukup terutama vitamin A, D, E, CaNatrium & cairan, dibatasi bila ada asites, odema. Oligouria.
Bila asites hebat dan belum ada tanda-tanda diuresis belum membaik RGIKeadaan membaik : RG 2 (600-800 mg Na) - sdt= 2 gr NaClKeadaan lebih membaik : RG 3 (1000-1200 mg Na) = 2 sdt = 4 gr NaClBentuk makanan sesuai nafsu makan & kemampuan penderita.Pemberian MCT.
*
**Hasil penelitianDi jogjakarta 1999-2000
pemberian tempe kedelai pada penderita sirosis hepatis, karena:Mengandung AA ess non aminogenikMengandung seratMe nilai giziMudah cernaHasil: Albumin Amuniak darah Tingkat ensefalofati
*
**Untuk meningkatkan rasio BCAA:AAA=3 sementara sumber dari bahan maknan alami sedikit & kebutuhan zat gizi lain sulit didapatkan perlu produk komersial yg kaya akan BCAA, yaitu AMINOLEBAN.Untuk mengurangi produk gas perindividu, AG/dietisien dapat membantu pasien dalam memilih BM agar tidak kembung:
BM bergas: kacang2an, sayur (kol, nangka, kb kol).Udara yg tertelan, karena gigi ompong, soft drink.Faktor lain, mis: kurang aktivitas & stres.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*