Derma to Musk Ulo Skeletal

Post on 05-Dec-2015

44 views 7 download

description

dermato muskkuloskeletal

Transcript of Derma to Musk Ulo Skeletal

Ery Purwanti

KELAINAN OLEH CACING KELAINAN OLEH PROTOZOA KELAINAN OLEH JAMUR KELAINAN OLEH SERANGGA

Larva migrans Cutaneus larva

migran Trichinelliasis Graund itch Swimmer itch

Amubiasis Kutis Leishmaniasis Dermis

Pasca Kala Azar Oriental Sore (borok) Leishmaniasis Mukokutis Sarcosporidiosis

MYCOSIS SUPERFISIALIS MYCOSIS SUB CUTIS

DERMATOPHYTA1. Tinea Pedis2. Tinea Unguium3. Tinea Corporis4. Tinea Cruris5. Tinea Capitis6. Tinea Barbae

NON DERMATOPHYTA

1. Ptiriasis versicolor

2. Tinea Nigra3. Piedraia

1. Sporotrichosis

2. Kromomikosis3. Misetoma

Migrasi larva cacing nematoda dalam tubuh manusia

Larva tidak dapat berkembang menjadi dewasa

1. Cutaneus larva migrans (creeping erruption)

2. Visceral larva migrans

Penyebab : 1. Ancylostoma braziliensis 2. Ancylostoma caninum 3. Strongyloides stercoralis

Terdapat di daerah tropis dan subtropis terutama di daerah perkebunan

Penyebaran : kosmopolitan , di daerah anjing dan kucing hidup berkeliaran

Melalui penetrasi kulit oleh larva infektif

Terutama pada pekerja perkebunan dan anak-anak yang sering bermain tanah berpasir

Melihat gejala klinik yang ada ada gambaran berkelok-kelok di bawah kulit

Ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium biopsi kulit

Gatal-gatal pada tempat larva melakukan penetrasi

Timbul papula diikuti eritema seperti gambar ular berkelok-kelok di bawah kulit

Migrasi melalui aliran darah timbul gejala paru, eosinophilia’

Obat anthelmintik : Thiabendazole Infeksi sekunder : antibiotik Krim antigatal Penyemprotan /spray topical dengan es

ethyl chlorida membunuh larva, mati rasa untuk mengurangi gatal dan nyeri

Rendam tangan dan kaki dalam larutan hipoklorit

Jangan berhubungan dengan kucing terutama pada anak kecil

Cacing yang keluar dari tubuh anjing atau kucing harus dimusnahkan

Tinja kucing dan anjing harus ditimbung tanah

Trichinella spiralis

Cacing dewasa : hidup di mukosa usus mulai dari

duodenum sampai dengan caecum Larva : otot seran lintang terutama otot-otot

yang banyak bergerak dan kaya oksigen : otot diafraghma, intercostal, laring, lidah, otot pektoral, biseps dll.

Bentuk larva dalam otot : Kista yang berisi larva yang melingkar

Invasi usus oleh cacing dewasa 1-2 hari setelah memakan daging babi

yang kurang matang : tidak enak perut serta diare

Migrasi larva a. 7-28 hari setelah memakan daging babi

yang dimasak tidak matang : oedem sekitar mata, myalgia, sakit sendi, demam kadang disertai gejala paru pneumoni atau gangguan cerebral, gangguan kardiak

b. Infeksi yang berat :

Kematian terjadi 2-3 minggu, Pada kondisi biasa kematian bisa terjadi 4-

8 minggu karena serangan pada alat-alat

vital Proses pembentukan kista dan

penyembuhan Dimulai bulan ke 3 sejak larva tertelan

hospes, gejala: kelemahan umum (malaise)

Infeksi berat (Kurang lebih 5000 ekor larva/kg BB)

Melihat gejala klinis Ditegakkan dengan pemeriksaan lab : 1. Biopsi otot, dilakukan pada minggu ke 3-4 pada otot-otot deltoideus, biseps, pectoralis mayor dekat dengan tendo 2. Mencari cacing dewasa dalam tinja atau larva dalam cairan cerebrospinal 3. Diagnosis immunologik, menggunakan antigen Trichinella spiralis

Pemberian obat simptomatik - Sakit kepala dan nyeri otot : obat

analgesik - kelainan susunan syaraf pusat :

sedatif Pengobatan spesifik : albendazole,

mebendazole, pyrantel pamoat

Memusnahkan sampah sisa pejagalan (garbaya)

Tidak membuang sampah rumah tangga secara sembarangan

Larva Filariform cacing tambang

Larva menembus kulit , membentuk maculopapula dan eritema, gatal yang hebat

Serkaria dari Trematoda darah

Daerah tempat masuknya serkaria penyebab dermatitis : nyeri menusuk, panas, diikuti eritema

Pada orang dengan sensitifitas tinggi: timbul urtikaria

Iritasi awal ditandai dengan makula kecil ditempat penetrasi, gatal hebat papula , pada hari ke dua atau ke tiga. Berlangsung selama 2 minggu.

Dapat diberikan Trimeprazine Mengurangi rasa gatal, dengan obat

lokal

Mengurangi kontak dengan air tawar Menggunakan coppler sulfat atau

moluscicida untuk disebarkan sepanjang tepi danau air tawar

Entamuoeba hystolitica

trophozoit kista

Kebiasaan menggunakan tinja sebagai pupuk

Sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan yang tidak baik

Kebiasaan makan minum yang kurang baik

BAB sembarangan

Lesi kulit yang terjadi akibat pembentukan fistel dari usus, hati ataupun dari tempat lain.

Daerah kulit yang sering terjadi : 1. perianal 2. dinding abdomen 3. penis (karena persetubuhan anal) 4. vulva, berasal dari anus

Emetin hydrochlorin Metronidazole Antibiotik : tetrasiklin, eritromisin

Demam Hiperpigmentasi, dan kulit terasa

kasar

Melihat gejala klinis yang adaPemeriksaan Lab : a. Menemukan parasit pada sediaan darah, biopsi hati, limpa, ke- lenjar limfe dan sumsum tulang belakang b. Inokulasi pada hewan percobaan c. Reaksi immunologi

Natrium Antimonium

GlukonatAmfoterisin BPentamidin

DiamidinStilbamidin

HOSPESDefinitif : Manusia

Intermediate : Lalat Phlebotomus

DISTRIBUSI GEOGRAFIKAsia, Afrika, Eropa (sekitar L. Tengah),

Amerika Tengah dan Selatan

Masa Tunas : 2minggu – 3 tahun Habitat : jaringan kulit dan kadang-kadang menye- rang selaput mukosa papula ulkus

Menemukan parasit dalam sediaan apusyang diambil dari tepi ulkus atau dari

sediaan biopsi

Salep yang mengandung paromomisin Alopurinol

Anjing dan hewan pengerat lain me-

rupakan sumber infeksi Dinajurkan menutup luka

penderita Pemberantasan vektor Dianjurkan memaki kelambu dan repelent pada waktu tidur

HOSPESDefinitif : Manusia

Intermediate : Lalat Phlebotomus

DISTRIBUSI GEOGRAFIKAmerika Tengah dan Selatan

HabitatStadium Amastigot

Sel RE di bawah kulit, mukosa mulut,

hidung dan tulang rawan telinga

Stadium PromastigotPhlebotamus

Masa tunas : beberapa hari beberapa bulan

Hiperplasi RE papula ulkus Fase primer : menyerang karingan

di bawah kulit Fase Sekunder : Selaput lendir

hidung dan mulut

Selaput lendir hidung Camel Nose

Selaput lendir mulut Deformitas pita suara bisu

Menemukan parasit dalam sediaan apus

atau sediaan biopsi dari tepi ulkus

PENGOBATAN Amfoterisin B Etilstibamin

Antibiotik ada infeksi sekunder

Pemberantasan Hospes reservoar Pemakaian insektisida ubtuk

mencuci pakaian, gelang, topi dsb. Yang dapat

menjadi transmisi dari leshmaniasis

kulit

DERMATOPHYTA

Trycophyton spEpidermophyton sp

Microsporum sp

Penyebab Tricophyton rubrum

Tricophyton mentagrophytes Epidemophyton floccosum

Lokasi Kulit telapak tangan dan kaki

Punggung tangan dan kaki Jari-jari tangan dan kaki

Daerah interdigital

Penderita Orang yang menggunakan sepatu

tertutup Orang-orang yang sering bekerja di

tempat-tempat yang basah

Tanda-tandaGatal vesikel-vesikel kecil pecah

maserasi dan mengelupas celah

Penyebaran Tempat-tempat pemandian umum

Ruang ganti pakaian umum

Diagnosa Pemeriksaan kerokan kulit + KOH 10%

Therapi Kombinasi Asam Salisilat (3-6%) + As.

Benzoat (6-12%) salap Griseofulvin Ketokonazol

Penyebab Tricophyton rubrum

Tricophyton mentagrophytes

Epidermophyton floccosum

Lokasi Kuku

Tanda-tanda

Kuku warnanya kekuningan dan

suram/tidak mengkilap Menebal dan rapuh

Diagnosa Pemeriksaan kerokan kuku + KOH

10%

Therapi Griseofulvin lama Pencabutan kuku

memperpendek masa pengobatan

Penyebab Microsporum canis

Tricophyton mentagrophytes Tricophyton rubrum

Lokasi Kulit licin yang tidak

berambut(muka, leher, badan, lengan)

Tanda-tanda Tampak sebagai daerah yang bulat dengan bagian tepi berwarna merah, berbatas tegas dan bagian tepi lebih

aktif Bagian sentral menipis dan tertutup

squama Gatal

Diagnosa Kerokan kulit + KOH 10-20%

Therapi Kombinasi Asam Salisilat (3-6%) + As.

Benzoat (6-12%) salap Griseofulvin Ketokonazol

Penyebab Tricophyton rubrum

Tricophyton mentagrophytes Epidemophyton floccosum

Lokasi Daerah inguinal

Tanda-tanda Mula-mula sebagai bercak

kemerahan, terasa gatal meluas skrotum, pubis, paha

Ditutupi oleh squama, banyak terdapat vesikel kecil

Diagnosa Pemeriksaan kerokan kulit pd

bagian tepi+ KOH 10%

Therapi Kombinasi Asam Salisilat (3-6%) + As.

Benzoat (6-12%) salap Griseofulvin Ketokonazol

Faktor-faktor yang mempengaruhi1. Temperatur lingkungan yg tinggi, keringat

ber- lebihan, pakaian dari karet/nylon2. Pekerjaan yang banyak berhubungan

dengan air3. Kegemukan, kelembaban, gesekan kronis dan keringat yg berlebihan, higiene kurang

NON DERMATOPHYTA

Penyebab Malassezia furfur

Lokasi Tubuh bagian atas (leher, muka,

lengan, dada, perut punggung dll)

Tanda-tanda Dimulai dengan bercak kecil tipis

banyak menyebar Pada orang kulit berwarna

bercak dengan hipopigmentasi Pada orang kulit putih bercak

dengan hiperpigmentasi Bernilai kosmetik

Diagnosis Pemeriksaan langsung bahan

kerokan kulit + KOH 10% Jamur : spora berkelompok dan

hifa pendek berkelompok

Pengobatan Kelainan kecil : pengobatan lokal

mikonazol Kelainan seluruh tubuh : obat oral

yang sistemik Ketokonnazol

Penyebab Cladosporium wernecki Cladosporium mansoni

Lokasi Telapak tangan dan kaki

Patologi dan gejala klinis Mengenai stratum korneum telapak

tangan dan kaki Bercak-bercak berwarna tengguli

hitam, kadang-kadang bersisik Bernilai kosmetik

Diagnosis Kerokan kulit +KOH 10%

Jamur kelompok hifa dan kelompok spora berwarna hitam

atau hijau tua

Pengobatan Itrokonazol

PenyebabSporotrichum schenckii/Sporothrix

schenckii(hidup pada tumbuhan & kayu)

LokasiKulit, jaringan sub kutis dan saluran

getah bening

Patologi dan Gejala klinis

Infeks jamur masuk melalui luka/inhalasi spora

Ada 3 gambaran klinis :

1. Sporotricosis kulit mengenai kulit dan melebar

dengan permukaan tidak rata bersisik Hanya terjadi pada tempat trauma

Sporotricosis limfatika lokalisata pada tempat trauma terjadi lesi primer tonjolan yg keras abses yang lunak, pecah, menembus kulit Sporotrichotic chancre. Penyebaran melalui saluran getah bening, meradang & mengeras kelenjar yang ada di sekitarnya dapat pecah menjadi ulkus .

Infeksi kulit dan pembuluh getah bening di sekitarnya, biasanya dimulai pada jari-jari tangan dengan nodul (benjolan) kecil-kasar yang secara perlahan membesar dan membentuk sebuah luka

Setelah beberapa hari atau minggu, infeksi menyebar secara khas melalui pembuluh getah bening di tangan dan lengan menuju ke kelenjar getah bening, membentuk nodul-nodul dan luka. Biasanya penderita tidak mengalami gejala yang lainnya

DiagnosisPemeriksaan nanah, aspirasi abses,

Pulasan Gram, Periodic Acid Schiff (PAS) atau Gomori

Methenamine Silver Staib (GMS)

PengobatanLarutan Jenuh KJ (Kalium Jodida) 3 x

10 tetes per hari

PencegahanMencegah terjadinya luka

PenyebabPhialophora verrucosa, P. pedrosoi,

P. compactum, P. dermatitidis, Cladosporium carionii

(hidup pada tanah dan kayu-kayu yang sudah busuk)

LokasiDalam kulit atau jaringan sub kutisDapat sampai ke otak, penyebaran

melalui pembuluh getah bening

Patologi dan Gejala KlinisJamur masuk melalui luka kulit

lesi papula kecil meluas.Lesi berbatas tegas, warna hitam

atau merah. Beberapa tahun membesar dan bersatu,

menonjol, mengeras, berwarna abu-abu atau merah bunga

kol

DiagnosisPemeriksaan kerokan kulit, biopsi

jaringandan bahan autopsi

Pemeriksaan sediaan + KOH 10-20%

Spora tengguli berdinding tebal, satu-satu atau berkelompok

PengobatanAmfoterisin intradermal

Ketokonazol oral

PencegahanMencegah terjadinya luka

PenyebabActinomyces, Nocardia, Streptomyces Madurella mycetomi, Allescheria boydii

LokasiJaringan bawah kulit, terutama kaki (misetoma

pedis), tungkai, tangan, bahu.

Patologi dan gejala klinisInfeksi terjadi melalui luka tumor kecil

tumor besar merusak jaringan dan tulang

membentuk abses fistula. Berlangsung dalam jangka waktu yang

lama

DiagnosaNanah atau aspirasi abses. Granula + KOH

10% gumpalan hifa yang berwarna putih

PengobatanNocardia, Streptomyces Sulfa,

StreptomisinAllescheria boydii Penisilin dosis tinggi

Pencegahan Hanya terjadi melalui tusukan duri atau

ranting yang mengandung jamur banyak terjadi pada petani dan pekerja

perkebunan Mencegah terjadinya luka tusukan duri

atau ranting

SKABIESDEMODISIOSISPEDIKULOSIS

FTIRIASISMIASIS

Ery Purwanti

Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitasi terhadap Sarcoptes scabiei

varietas hominis

MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

Gatal-gatal terutama pada malam hari (pruritus nokturna) Didahului dengan adanya bintik-bintik

merah Tengau hidup di dalam terowongan ditempat predileksi : jari tangan, pergelangan tangan bagian ventral, siku bagian luar, lipatan ketiak depan, umbilikus, daerah gluteus, ekstremitas, genital eksterna pria dan

areola mamae wanita

Pada tempat predileksi ditemukan terowongan berwarna putih abu-abu dengan panjang bervariasi, rata-rata 1 mm berbentuk lurus atau berkelok-

kelok Di ujung terowongan ditemukan vesi- kula atau papula kecil Terowongan banyak ditemukan pada penderita kulit putih, di Indonesia

jarang ditemukan

DIAGNOSIS Dapat dipastikan dengan menemukan

Sarcoptes scabiei dengan cara mencongkel/ mengeluarkan tengau dari kulit, kerokan

kulit atau biopsi

PENGOBATAN Gama benzen heksaklorida efektif untuk

semua stadium (tidak digunakan untuk anak < 6 tahun, karena bersifat neurotoksik)

Preparat Sulfur presipitatum 5-10% untuk larva, nympa dan dewasa Benzilbenzoat 20-25%

Krotamiton

Infeksi oleh Demodex folliculorum

Merupakan tungau folikel rambut yang berbentuk panjang menyerupai cacing

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

Parasit hidup di folikel rambut dan kelenjar keringat terutama di sekitar hidung dan kelopak mata sebagai parasit permanen

Kadang-kadang ditemukan di kulit kepala Kelainan yang ditimbulkan berupa

blefaritis, akne, impetigo yang disertai dengan rasa gatal dan infeksi sekunder

Parasit yang tinggal di kelopak mata dapat menimbulkan gangguan penglihatan

DIAGNOSIS Ditegakkan dengan menemukan D.

folliculorum dari folikel rambut dan kelenjar keringat

PENGOBATAN Salep lindane atau Salep yang

mengandung Sulfur

Gangguan yang disebabkan oleh infestasi tuma.

Species : Pediculus humanus capitis

MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP

Bentuk kepala lonjong, pipih dorso ventral, ukuran 1 – 1.5 mm, warna kelabu,

Ujung setiap kaki dilengkapi dengan kuku Telur (nits) berwarna putih dilekatkan pada

rambut dengan bantuan perekat khitin.

Tuma kepala menghisap darah sedikit demi sedikit

Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan sejak telur sampai dewasa : 18 hr.

Tuma dewasa masa hidup : 22 hari

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan tuma pada waktu menghisap darah

Lesi sering ditemukan di belakang kepala atau leher

Air liur tuma merangsang timbulnya papula merah dan rasa gatal

Pada infestasi yang berat helaian rambut akan mengeras satu sama lain dan ditemukan eksudat nanah dari luka gigitan yang meradang

DIAGNOSIS Ditemukannya tuma dewasa,

nymfa ataupun telur pada rambut kepala

PENGOBATAN Pemberantasan tuma dapat

dilakukan dengan menggunakan tangan, sisir serit, insektisida

golongan klorin

Gangguan pada daerah pubis yang

disebabkan oelh infestasi Phtirus pubis

Morfologi dan Daur Hidup

Bentuknya pipih dorsoventral, bulat

menyerupai ketam dengan kuku pada

ketiga pasang kakinya. Stadium dewasa

berukuran 1,5 – 2 mm, warna abu-abu

Ditemukan pada rambut kemaluan, rambut ketiak, jenggot, kumis, alis dan bulu mata

Spesies ini memasukkan bagian mulutnya ke dalam kulit selama beberapa hari sambil menghisap darah

Pertumbuhan telur menjadi tuma dewasa 3-4 mgg

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

Rasa gatal pada tempat tusukan Kulit di sekitar tusukan pucat Telur-telur yang diletakkan pada bulu

mata dapat mengganggu penglihatan

DIAGNOSIS Ditegakkan dengan menemukan P.

pubis dewasa, nymfa, dan telur pada rambut pubis atau lainnya

PENGOBATAN

Benzenheksaklorida Mencukur rambut yang dihinggapi

Infestasi larva lalat ke dalam jaringan atau alat tubuh manusia atau binatang vertebrata

BERDASARKAN SIFAT LARVA LALAT 1. MIASIS SPESIFIK 2. MIASIS SEMISPESIFIK 3. MIASIS AKSIDENTAL

BERDASARKAN HABITAT (KLINIS) 1. MIASIS KULIT 2. MIASIS NASOFARING 3. MIASIS INTESTINAL 4. MIASIS UROGENITAL 5. MIASIS MATA (OFTALMOMIASIS)

1. MIASIS SPESIFIK (OBLIGAT) - Larva hanya dapat hidup pada jaringan tubuh manusia dan binatang -Telur diletakkan pada kulit utuh, luka jaringan sakit atau rambut hospes - Contoh : Larva Calitroga macellaria

2. MIASIS SEMISPESIFIK (FAKULTATIF) - Larva lalat selain dapat hidup pada

daging busuk dan sayur busuk, dapat juga hidup pada jaringan tubuh manusia - Contoh : Larva Wolffartia magnifica

3. MIASIS AKSIDENTAL - Telur tidak diletakkan pada jaringan tubuh hospes, tetapi pada makanan atau

minum- an yang secara kebetulan tertelan, lalu di usus tumbuh menjadi larva - Contoh : Larva Musca domestica Larva Piophila casei

1. MIASIS KULIT/SUB KUTIS * Larva diletakkan pada kulit utuh atau luka * Mampu membuat terowongan yang berkelok-kelok ulkus yang luas * Species : Larva Chrysomya bezziana Larva Wohlfartia vigil

2. MIASIS NASOFARING * Sering terjadi pada anak-anak dan bayi khusunya yang mengeluarkan sekret dari hidungnya dan tidur tanpa kelambu * Larva akan menimbulkan ulkus * Species : Larva Chrysomya bezziana Larva Hypoderma lineatum

3. MIASIS INTESTINAL * Karena seseorang menelan makanan yang terkontaminasi dengan telur atau larva lalat * Lalat menetas di lambung rasa mual, muntah, diare dan spasme abdomen * Lalat dapat menimbulkan luka pada dinding usus * Species : Larva Musca domestica Larva Piophila casei

4. MIASIS UROGENITAL * Larva lalat ditemukan pada vagina dan urine * Menyebabkan piuria, uretritis dan sistitis * Species : Larva Musca domestica Larva Chrysomya bezziana

5. MIASIS MATA * Di Indonesia belum banyak dilapor- kan * Larva dapat mengembara di

jaringan dan bagian lain dari mata * Species : Larva Chrysomya bezziana

DIAGNOSIS Menemukan larva yang dikeluarkan dari jaringan tubuh, lubang tubuh atau

tinja

PENGOBATAN Larva dikeluarkan dari luka atau jaring-

an secara bedah dengan anestesi lokal Pada Miasis Usus, diberikan obat

cacing diikuti obat cuci perut

ALERGI YANG DISEBABKAN OLEH KUPU-KUPU

Termasuk dalam Ordo Lepidoptera

Dibagi menjadi 2 kelompok 1. Kupu-kupu Siang

(Butterfly) 2. Kupu-kupu Malam (Moth)

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

a. Larva kupu-kupu (Ulat bulu) * Mengenai Kulit : Erurisme urtikaria, nyeri,

gatal dan rasa panas Disebabkan karena toksin yang merusak sel-sel tubuh sehingga tubuh mengeluarkan histamin, serotonin dan heparin * Mengenai Mata : Konjungtivitis atau Ulkus kornea * Species :Megalopyge opercularis, Anaphe

infracta, Parasa hilarata

b. Kupu-kupu Dewasa * Kontak dengan bulu yang terdapat pada bagian ventral abdomen Lepidopterisme : dermatitis * Species : Hylesia sp

DIAGNOSIS

Ditetapkan dengan melihat gejala klinis dan disertai dengan riwayat kontak dengan ulat bulu atau kupu kupu

PENGOBATAN Lesi yang timbul tidak boleh digaruk

mempercepat penyebaran toksin Seluruh tubuh yang terkena toksin dan

bulu-bulu larva segera direndam dalam air Untuk pengobatan lokal diberikan larutan

Iodium tincture, kortokisteroid dan antihistamin topikal

Penderita pada keadaan berat diberikan secara parenteral atau oral