Deklarasi, Hak Dan Perlindungan Anak

Post on 12-Dec-2014

121 views 1 download

Transcript of Deklarasi, Hak Dan Perlindungan Anak

Deklarasi, Hak dan Perlindungan AnakKelompok 3

DefinisiUndang – Undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam

kandungan.

Department of Child and Adolescent Health and Development, mendefinisikan anak-anak sebagai orang yang berusia di

bawah 20 tahun.

WHO (2003), mendefinisikan anak-anak antara usia 0–14 tahun karena

di usia inilah risiko cenderung menjadi besar.

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib

dimajukan, dilindungi, dipenuhi, dan dijamin oleh

orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan

negara.

• Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat,anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari

kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan

anak korban perlakuan salah dan penelantaran.

DEKLARASI

Deklarasi adalah pernyataan ringkas dan jelas (tentang suatu hal).

Deklarasi(Declaration) adalah suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelaskan dan menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru.

Pada tahun 1990 Negara Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA)

Prinsi-prinsip KHA1. Non-diskriminasi semua hak yang diakui dan terkandung dalam KHA harus diberlakukan kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun. 2. Kepentingan yang terbaik bagi anak bahwa di dalam semua tindakan yang menyangkut anak, maka apa yang terbaik bagi anak haruslah menjadi pertimbangan yang utama3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan harus diakui bahwa hak hidup anak melekat pada diri setiap anak dan hak anak atas kelangsungan hidup serta perkembangannya juga harus dijamin4. Perhargaan pendapat anak Bahwa pendapat anak, terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya, perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan

. Materi yang terkandung dalam KHA dapat dikualifikasi kepada:

Penegasan hak-hak anak, yakni menegaskan apa yang merupakan hak-hak anak, seperti hak hidup, hak atas pendidikan, hak atas perlindungan, dan lain-lain;

Perlindungan anak oleh negara, yakni menegaskan kewajiban dan tanggung jawab negara menjamin, menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak anak.

Peran serta berbagai pihak (pemerintah, masyarakat, orangtua, dan swasta) dalam menjamin, menghormati, memajukan, memenuhi, dan melindungi hak -hak anak.

Materi substantif hak anak dalam KHA dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori, yaitu :Hak terhadap Kelangsungan Hidup (survival rights), yaitu hak-hak anak dalam Kovensi Hak Anak yang meliputi hak-hak untuk melestarikan dan mempertahankan hidup (the rights of life) dan hak untuk memperoleh standard kesehatan tertinggi dan perawatan yang sebaik-baiknya (the rights to higest standart of health and medical care attaniable).

Hak terhadap Perlindungan (protection rights), yaitu hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak yang meliputi hak perlindungan dari diskriminasi, tindak kekerasan dan penerlantaran bagi anak yang tidak mempunyai keluarga bagi anak-anak pengungsi.

Hak untuk Tumbuh Kembang (development rights), yaitu hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak yang meliputi segala bentuk pendidikan (formal dan non formal) dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental, spritual, moral dan sosial anak.

Hak untuk Berpatisipasi (participation rights), yaitu hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak yang meliputi hak anak untuk menyatakan pendapat dalam segala hal mempengaruhi ana (the rights of a child to express her/his views in all metter affecting that child ).

Pada tahun 2000 Negara Indonesia telah menandatangi deklarasi milenium yang dikenal dengan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals ).

Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,

Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,

Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,

Menurunkan Angka Kematian Anak,

Meningkatkan Kesehatan Ibu,

Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,

Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan

Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.

Pada tahun 2001 Negara Indonesia telah menyatakan komitmennya terhadap deklarasi Dunia Yang Layak Bagi Anak ( A World Fit for Children)

Rencana aksi global menetapkan tujuan-tujuan dan sebuah rencana aksi untuk

• menjamin kemungkinan terbaik bermula sejak awal kehidupan untuk anak; • sebuah pendidikan yang bermutu untuk anak; dan • kesempatan untuk semua anak, khususnya remaja, untuk berpartisipasi secara wajar

dalam membentuk kebijakan-kebijakan negara mereka.

Melindungi anak-anak dari semua bentuk eksploitasi seksual dan untuk mengambil langkah yang diperlukan, pada semua tingkatan, sebagaimana mestinya,

untuk mengkriminalkan dan menghukum secara efektif, sesuai dengan semua instrumen internasional yang berlaku dan terkait, semua bentuk eksploitasi seksual dan kekerasan seksual terhadap anak, termasuk dalam keluarga atau untuk tujuan komersial, pelacuran anak, pedofilia, pornografi anak, pariwisata seks anak, trafiking, penjualan anak dan organ tubuh mereka, pelibatan dalam buruh anak secara paksa dan bentuk-bentuk eksploitasi lain,

HAK ANAK DI INDONESIA

Hak anak dalam proses peradilan menurut Undang-Undang

Tidak dianiaya, disiksa, atau dihukum secara tidak manusiawi;

Tidak dijatuhi pidana mati atau pidana seumur hidup:

Tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum;

Tidak ditangkap, ditahan atau dipenjara secara melawan hukum, atau jika sebagai upaya yang terakhir (measure of the last resort);

Diperlakukan secara manusiawi dalam proses peradilan pidana;

Hak atas bantuan hukum, untuk membela diri dan memperoleh keadilan di Pengadilan Anak yang bebas dan tidak memihak.

Hak anak dalam Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Pasal 4

Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 5

Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan.

Pasal 6

Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua.

Pasal 7

Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri.

Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8

Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

Pasal 9

Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembanganpribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.

Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang menyandangcacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memilikikeunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.

Pasal 10

Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.

Pasal 11

Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.

Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.

Pasal 12

Pasal 13

(1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:

• a. diskriminasi;• b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;• c. penelantaran;• d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;• e. ketidakadilan; dan• f. perlakuan salah lainnya.

(2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman.

Pasal 14

Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.

Pasal 15

Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari :

• a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;• b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;• c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;• d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; dan• e. pelibatan dalam peperangan.

Pasal 16

(1) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.

(2) Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.

(3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.

Pasal 17

(1) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk :

mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa;

memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan

membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.

(2) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.

Pasal 18

Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.

Pasal 19

Setiap anak berkewajiban untuk :

• a. menghormati orang tua, wali, dan guru;• b. mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;• c. mencintai tanah air, bangsa, dan negara;• d. menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan• e. melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.

Perlindungan anak

Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan pemenuhan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, perlindungan anak mengupayakan agar setiap hak sang anak tidak dirugikan. Perlindungan anak bersifat melengkapi hak-hak lainnya yang secara internalia menjamin bahwa anak-anak akan menerima apa yang mereka butuhkan agar supaya mereka bertahan hidup, berkembang dan tumbuh

Perlindungan Anak

Tujuan Perlindungan Anak

Menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,

Mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yangberkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.

Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.  

Sembilan pengetahuan yang dapat membantu dalam memberikan perlindungan anak

Setiap anak harus mempunyai kesempatan untuk tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Setiap anak mempunyai hak untuk mempunyai nama dan kewarganegaraan.

Anak perempuan dan anak laki-laki harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi.

Anak-anak harus mendapat perlindungan dari semua pekerjaan yang membahayakan.

Anak perempuan dan laki-laki berisiko mengalami pelecehan seksual dan eksploitasi di rumah, sekolah, tempat kerja atau masyarakat.

Anak-anak rentan terhadap perdagangan orang jika tidak ada perlindungan yang memadai.

Tindakan hukum yang dikenakan pada anak harus sesuai dengan hak anak

Dukungan dana dan pelayanan kesejahteraan sosial, dapat membantu keutuhan keluarga dan anak-anak yang tidak mampu untuk tetap bersekolah serta mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

Semua anak mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan usianya, didengarkan dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut diri mereka

Kewajiban dan Tanggung Jawab Negara dan pemerintah

Upaya yang harus menjadi prioritas utama (high priority) untuk melindungi anak melalui reformasi hukum.

Perlu penegakan hukum (Law Enforcement) dari instansi pemerintah yang berwenang.

Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak.

Negara dan pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.

Negara dan pemerintah mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak. Negara dan pemerintah menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak.

Kewajiban dan Tanggung Jawab Masyarakat

(1) Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :

• mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak;• menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; dan• mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.

(2) Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, maka kewajiban dan tanggung jawabnya dapat beralih kepada keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jika terjadi perkawinan campuran antara warga negara Republik Indonesia dan warga negara asing, anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut berhak memperoleh kewarganegaraan dari ayah atau ibunya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam hal terjadi perceraian dari perkawinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), anak berhak untuk memilih atau berdasarkan putusan pengadilan, berada dalam pengasuhan salah satu dari kedua orang tuanya. Apabila anak belum mampu menentukan pilihan dan ibunya berkewarganegaraan Republik Indonesia, demi kepentingan terbaik anak atau atas permohonan ibunya, pemerintah berkewajiban mengurus status kewarganegaraan Republik Indonesia bagi anak tersebut.

Masyarakat untuk memonitor setiap pelanggaran HAM yang melibatkan anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia adalah lembaga independen Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak.

• Motto acuan kerja KPAI "berpikir, bersikap, dan bertindak demi kepentingan terbaik anak"

Tugas Pokok KPAI ada 2, yaitu:

Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi, dan pengawasan.

Memberikan laporan, sasaran, masukan, dan pertimbangan kepada Presiden dalam rangka perlindungan anak.

Mencermati isi pasal tersebut maka tugas KPAI

Melakukan sosialisasi dan advokasi tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak

Menerima pengaduan dan memfasilitasi pelayanan masyarakat terhaap kasus-kasus pelanggaran hak anak kepada pihak-pihak yang berwenang

Melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan, kebijakan pemerintah, dan konsidi penduduk lainnya baik di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan agama.

Menyampaikan dan memberikan masukan, saran, dan pertimbangan kepada berbagai pihak terutama kepada Presiden, DPR, Instansi Pemerintah terkait di tingkat pusat dan daerah.

Mengumpulkan data dan informasi tentang masalah perlindungan anak.

Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan tentang pelrindungan anak termasuk laporan untuk Komite Hak Anak PBB (Committee on the Rights of the Child) di Jenewa, Swiss.

Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak Indonesia.

Terima Kasih Kakak-kakak