Post on 15-Jul-2019
Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 Daftar Isi- i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................................................ i Daftar Tabel................................................................................................................................. ii Daftar Grafik .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... I.1 1.2 Tujuan .................................................................................................................... I.4 1.3 Dasar Hukum ...................................................................................................... I.4
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah Tahun 2012 - Tahun 2013 dan Proyeksi Tahun 2014 ........................................................................... II.1 2.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 dan Tahun 2016 .............................................................................................. II.8
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) TAHUN 2015
3.1 Asumsi Dalam APBN .....................................................................................III.1 3.2 Laju Inflasi .........................................................................................................III.1 3.3 Pertumbuhan Ekonomi ................................................................................III.2 3.3 Asumsi Lainnya ..............................................................................................III.2
BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
4.1 Kebijakan Pendapatan Daerah .................................................................. IV.1 4.2 Kebijakan Belanja Daerah ........................................................................... IV.8 4.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah .............................................................. IV.17 4.4 Kebijakan Pembangunan Daerah .......................................................... IV.21 4.5 Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Bekasi Tahun 2015 .................................................................................................... IV.28
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... V-1
Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 Daftar Isi- ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha Tahun
2011-2012 dan Perkiraan Tahun 2013-2014 .................................. II.2
Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bekasi, Provinsi
Jawa Barat dan Indonesia, 2008-2012 (%) ...................................... II.4
Tabel 2.3 Perkembangan PDRB per Kapita Kota Bekasi, 2009-2012 ......... II.6
Tabel 2.4 Perkembangan Ekspor Impor Kota Bekasi, 2008-2012 ............... II.7
Tabel 2.5 Indikator Makro Ekonomi Kota Bekasi ............................................... II.7
Tabel 2.6 Proyeksi PDRB Kota Bekasi menurut Lapangan Usaha
Atas Harga Dasar Harga Konstan Tahun 2015-2016 ................ II.10
Tabel 2.7 Proyeksi Distribusi PDRB Kota Bekasi menurut Lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015-2016 .................. II.11
Tabel 4.1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Bekasi,
2008-2013 ..................................................................................................... IV.2
Tabel 4.2 Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap
Total Pendapatan daerah Kota Bekasi 2008-2013 ....................... IV.3
Tabel 4.3 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Bekasi, 2008-2013 ............... IV.3
Tabel 4.4 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah
Kota Bekasi Tahun 2012-2016 .............................................................. IV.7
Tabel 4.5 Target dan Realisasi Belanja Daerah Kota Bekasi,
2009-2013 ..................................................................................................... IV.9
Tabel 4.6 Proporsi Realisasi Komponen Belanja Terhadap Total
Belanja Daerah Kota Bekasi, 2009-2012 ........................................ IV.10
Tabel 4.7 Proyeksi Keuangan Daerah (Rp) dan Pertumbuhan Keuangan Daerah (%) sesuai RPJMD Kota Bekasi 2013-2018 ................... IV.11
Tabel 4.8 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Bekasi
Tahun 2012-2015 .................................................................................... IV.13
Tabel 4.9 Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah
Kota Bekasi Tahun 2012-2015 .......................................................... IV.18
Tabel 4.10 Proyeksi Keuangan Daerah Tahun 2015-2016 ............................ IV.19
Tabel 4.11 Program Strategis Pembangunan Tahun 2015 ............................ IV.27
Tabel 4.12 Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Bekasi Tahun 2015 ....................................................................... IV.29
Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 Daftar Isi- iii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bekasi 2011-2012
dan Proyeksi LPE tahun 2013-2016 (%) ........................................... II.5
Grafik 2.2 Laju Inflasi Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dan Indonesia 2008-2012 (%) ............................................................................................. II.4
Grafik 4.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Bekasi 2008-2013 ................ IV.4
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 I- 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kali
telah diubah terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pengelolaan keuangan
daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan
dalam APBD, merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan daerah, komponennya meliputi: (a) asas umum pengelolaan keuangan
daerah; (b) pejabat-pejabat yang mengelola keuangan daerah; (c) struktur APBD;
(d) penyusunan RKPD, KUA, PPAS, dan RKA SKPD; (e) penyusunan dan
penetapan APBD; (f) pelaksanaan dan perubahan APBD; (g) penatausahaan
keuangan daerah; (h) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; (i) pengendalian
defisit dan penggunaan surplus APBD; (j) pengelolaan kas umum daerah; (k)
Pengelolaan piutang daerah; (l) Pengelolaan investasi daerah; (m) Pengelolaan
barang milik daerah; (n) Pengelolaan dana cadangan; (o) Pengelolaan utang
daerah; (p) Pembinaan dan penggawasan pengelolaan keuangan daerah; (q)
penyelesaian kerugian daerah; (r) pengelolaan keuangan badan layanan umum
daerah; (s) pengaturan pengelolaan keuangan daerah.
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) Kota
Bekasi Tahun 2015 disusun dengan mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kota Bekasi Tahun 2015 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018. Dalam RPJMD Tahun 2013-2018,
telah ditetapkan visi yang ingin dicapai yaitu “BEKASI MAJU, SEJAHTERA DAN
IHSAN”. Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 ini menggambarkan
kondisi Kota Bekasi, yaitu Bekasi Maju, Bekasi Sejahtera, dan Bekasi Ihsan.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 I- 2
Bekasi Maju menggambarkan pembangunan Kota Bekasi dan kehidupan
warga yang dinamis, inovatif, dan kreatif yang didukung ketersediaan prasarana
dan sarana sebagai bentuk perwujudan kota yang maju. Bekasi Sejahtera
menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi yang meningkat dengan
terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, terbukanya kesempatan
kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, sosial dan religius sebagai bentuk
perwujudan masyarakat yang sejahtera. Bekasi Ihsan menggambarkan situasi
terpelihara dan menguatnya nilai, sikap dan perilaku untuk berbuat baik, dalam
lingkup individu, keluarga dan masyarakat Kota Bekasi. Kedisiplinan, ketertiban
sosial, keteladanan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tumbuh
seiring dengan meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk
mewujudkan kehidupan yang beradab. Visi ini akan dicapai melalui misi yaitu:
1. Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
2. Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan
pertumbuhan kota.
3. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan
kesehatan dan layanan sosial lainnya.
4. Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif.
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai.
Misi pertama bermakna bahwa tata kelola kepemerintahan dalam
mewujudkan Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 dilakukan melalui
fungsi pengaturan, pelayanan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
serta menempatkan aparatur sebagai pamong praja yang menjunjung tinggi
integritas terhadap amanah, tugas dan tanggung jawab berdasarkan sepulu
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yaitu: partisipasi
masyarakat; tegaknya supremasi hukum; transparansi; kesetaraan; daya tanggap
kepada pemangku kepentingan (stakeholders); berorientasi kepada visi;
akuntabilitas; pengawasan; efektivitas dan efisiensi; profesionalisme.
Pendekatan yang dilakukan untuk aktualisasi misi ini melalui penataan sistem,
peningkatan kinerja dan penguatan integritas aparatur.
Misi kedua bermakna bahwa pembangunan prasarana diarahkan untuk
terpenuhinya kelengkapan dasar fisik lingkungan kota bagi kehidupan yang
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 I- 3
layak, sehat, aman dan nyaman; terpenuhinya sarana perkotaan untuk
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan
ekonomi; serta terpenuhinya kelengkapan penunjang (utilitas) untuk pelayanan
warga kota. Misi ini juga ditujukan untuk mengarahkan pembangunanprasarana
dan sarana yang meningkat dan serasi, untuk memenuhi kehidupan warga kota
yang dinamis, inovatif dan kreatif, dengan memperhatikan prinsip pengelolaan,
pengendalian dan pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan kota yang
maju, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Misi ketiga memiliki makna bahwa layanan pendidikan, kesehatan dan
layanan sosial lainnya diarahkan untuk meningkatkan derajat kehidupan sosial
masyarakat seiring dengan terbangunnya kehidupan keluarga sejahtera,
terkelolanya persoalan dan dampak sosial perkotaan, meningkatnya partisipasi
perempuan dan peran serta pemuda dalam pembangunan, aktivitas olahraga
pendidikan, rekreasi dan prestasi serta aktualisasi budaya daerah sebagai fungsi
sosial, normatif dan apresiasi.
Misi keempat memiliki makna upaya untuk meningkatkan perekonomian
ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan perluasan sektor usaha bagi pelaku
usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM), pengembangan industry kreatif,
peningkatan daya tarik investasi, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif, yang
bermuara pada pembentukan lapangan kerja baru dan kesempatan berusaha,
terbentuknya daya saing perekonomian kota, dan laju pertumbuhan ekonomi
yang meningkat.
Misi kelima bermakna bahwa dinamika pembangunan dan kehidupan
warga Kota Bekasi harus diimbangi dengan upaya pengendalian terhadap
potensi kerawanan sosial, gangguan ketertiban, penegakan Peraturan Daerah
Penanggunalan Bencana serta kesatuan dan ketahanan bangsa, kerukunan hidup
dan umat beragama, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pembangunan.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 I- 4
1.2. Tujuan
Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum APBD Kota Bekasi Tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
a. Menyediakan dokumen kebijakan umum pembangunan tahunan agar
berbagai kegiatan pembangunan terarah dan bermanfaat bagi
kesejahteraan masyarakat.
b. Menyediakan kerangka acuan dalam penyusunan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) yang memuat prioritas program dan pagu
anggaran SKPD.
1.3. Dasar Hukum
Landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD Kota Bekasi Tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3663);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 I- 5
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2014;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2015.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 I- 6
14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4816);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4833);
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 I- 7
22. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
26. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Wilayah Administrasi Kecamatan dan Kelurahan Kota
Bekasi;
27. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah
Kota Bekasi;
28. Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 13 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bekasi Tahun 2011-2031;
29. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Bekasi;
30. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 11 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun 2013-
2018;
31. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2015.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 1
BAB II
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2013 dan
Proyeksi Tahun 2014
Indikator ekonomi makro suatu daerah dapat menunjukkan kondisi
perekonomian daerah tersebut. Beberapa indikator ekonomi makro yang dapat
menggambarkan kinerja perekonomian suatu daerah diantaranya adalah
pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), tingkat inflasi, pendapatan per kapita, dan ekspor-
impor.
a. PDRB Kota Bekasi
PDRB Kota Bekasi menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun,
baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Pada
tahun 2013, PDRB Kota Bekasi atas dasar berlaku diperkirakan sebesar
Rp51.683.549 juta, bertambah sebesar Rp5.826.165 juta atau tumbuh
12,57 persen dari tahun 2012 yang sebesar Rp45.857.384 juta. Sedangkan
atas dasar harga konstan, PDRB Kota Bekasi pada tahun 2013 diperkirakan
sebesar Rp18.801.814 juta, bertambah Rp1.095.412 juta atau tumbuh 6,19
persen dari tahun 2012 yang sebesar Rp17.706.402 juta. Pada tahun 2014
diperkirakan PDRB Kota Bekasi atas dasar harga berlaku akan meningkat
menjadi Rp57.882.555 juta atau tumbuh sebesar 11,99 persen. Sedangkan
atas dasar harga konstan diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,23 persen
menjadi Rp19.973.122 juta.
Pertumbuhan PDRB Kota Bekasi disebabkan oleh tumbuhnya
beberapa sektor ekonomi seperti bangunan, perdagangan, hotel dan
restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan. Sektor-sektor ini meskipun bukan dominan tetapi
menunjukkan pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke tahun. Bila dilihat
dari sektor tradables (penghasil barang) dan non-tradables (jasa), kinerja
pertumbuhan sektor tradables kalah cepat dibandingkan laju sektor non-
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 2
tradables. Laju pertumbuhan sektor tradables (sektor pertanian dan sektor
industri pengolahan) selalu di bawah laju pertumbuhan PDRB rata-ratanya.
Lambatnya pertumbuhan sektor pertanian tidak terlalu mengkhawatirkan,
karena kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Kota Bekasi relatif
kecil. Namun lambatnya pertumbuhan sektor industri pengolahan perlu
mendapatkan perhatian karena kontribusinya yang cukup dominan
terhadap pembentukan PDRB Kota Bekasi.
Struktur perekonomian Kota Bekasi menunjukkan dua sektor utama
yang berperan penting dalam pembentukan PDRB Kota Bekasi, yakni sektor
industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada
tahun 2013, atas dasar harga berlaku, sektor industri pengolahan
diperkirakan menyumbang 41,44 persen terhadap pembentukan PDRB,
sedikit turun dari tahun 2012 yang sebesar 42,23 persen. Sementara
kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2013
diperkirakan sebesar 31,64 persen atau sedikit meningkat dari tahun 2012
yang sebesar 31,14 persen. Pada tahun 2014, kontribusi sektor industri
pengolahan diperkirakan akan sedikit menurun menjadi 40,71 persen,
sedangkan kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran kembali akan
sedikit meningkat menjadi 32,10 persen.
Secara rinci perkembangan PDRB, Distribusi dan Pertumbuhan
PDRB Kota Bekasi dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut :
Tabel 2.1
PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2012 dan
Perkiraan Tahun 2013-2014
LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013* 2014*
(1) (2) (3) (4) (5)
PDRB Harga Berlaku (Juta Rupiah) dan Distribusi PDRB (%)
1. Pertanian 341.294 368.028 410.617 449.345
0,84 0,80 0,79 0,78
2. Pertambangan 0 0 0 0
0 0 0 0
3. Industri Pengolahan 17.168.824 19.367.482 21.418.267 23.565.073
42,36 42,23 41,44 40,71
4. Listrik, Gas, dan Air 1.607.057 1.792.140 2.068.580 2.371.633
3,97 3,91 4,00 4,10
5. Bangunan 1.376.313 1.719.379 1.945.442 2.187.899
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 3
LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013* 2014*
(1) (2) (3) (4) (5)
3,40 3,75 3,76 3,78
6. Perdagangan, Hotel
dan Restoran
1.2491.928 14.281.124 16.353.303 18.582.956
30,82 31,14 31,64 32,10
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
3.572.443 3.937.104 4.541.827 5.177.072
8,81 8,59 8,79 8,94
8. Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan
1.566.220 1.763.490 2.000.675 2.253.771
3,86 3,85 3,87 3,89
9. Jasa-jasa 2.404.729 2.628.637 2.944.837 3.294.806
5,93 5,73 5,70 5,56
PDRB 40.528.808 45.857.384 51.683.549 57.882.555
100 100 100 100
PDRB Harga Konstan (Juta Rupiah) dan Pertumbuhan PDRB (%)
1. Pertanian 135.208 135.523 136.782 137.854
1,78 0,24 0,93 0,78
2. Pertambangan 0 0 0 0
0 0 0 0
3. Industri Pengolahan 6.868.060 7.297.552 7.562.872 7.824.484
5,03 6,25 3,64 3,46
4. Listrik, Gas, dan Air 696.315 755.785 831.761 916.347
10,92 8,54 10,05 10,17
5. Bangunan 620.425 695.464 747.671 801.609
9,85 12,09 7,51 7,21
6. Perdagangan, Hotel
dan Restoran
4.782.975 5.170.903 5.532.243 5.938.215
8,10 8,11 6,99 7,34
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
1.707.287 1.763.144 1.975.557 2.195.379
10,08 3,27 12,05 11,03
8. Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan
704.352 765.229 825.149 890.551
8,93 8,64 7,83 7,93
9. Jasa-jasa 1.056.921 1.122.802 1.189.778 1.268.683
6,82 6,23 5,97 6,63
PDRB 16.571.540 17.706.402 18.801.814 19.973.122
7,08 6,85 6,19 6,23
Sumber : Bekasi Dalam Angka 2012 *) hasil Proyeksi
b. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Selama kurun waktu tahun 2008-2012, laju pertumbuhan PDRB Kota
Bekasi atas dasar harga konstan terlihat mengalami fluktuasi. Pertumbuhan
tertinggi dicapai tahun 2011 yakni 7,08 persen dan terendah pada tahun
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 4
2009 sebesar 4,13 persen. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi
pada tahun 2009 ini tak terlepas dari dampak adanya krisis ekonomi dunia
pada tahun 2008. Pada krisis ekonomi dunia tahun 2008, sektor industri
pengolahanlah yang paling terkena dampaknya. Maka, tidak mengherankan
apabila sektor industri pengolahan yang paling mengalami perlambatan
pertumbuhannya. Mengingat sektor industri pengolahan masih dominan
dalam struktur ekonomi Kota Bekasi, maka melambatnya pertumbuhan
sektor industri pengolahan menyebabkan perlambatan pertumbuhan
ekonomi Kota Bekasi pada tahun 2009.
Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa
Barat maupun Indonesia, ternyata 2009 juga menjadi tahun terendah
tingkat pertumbuhan ekonominya, baik Provinsi untuk Jawa Barat maupun
Indonesia. Dalam periode 2008-2010, laju pertumbuhan ekonomi Kota
Bekasi masih tertinggal dari Provinsi Jawa Barat maupun Indonesia. Namun
tahun 2011-2012, laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi lebih cepat dari
Provinsi Jawa Barat maupun Indonesia. Perbandingan laju pertumbuhan
ekonomi Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dan Indonesia dapat dilihat pada
Tabel 2.2. berikut.
Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dan
Indonesia, 2008-2012 (%) Tahun Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat Indonesia
2008 5,94 6,21 6,47
2009 4,13 4,19 5,00
2010 5,84 6,20 6,60
2011 7,08 6,48 6,98
2012 6,85 6,21 6,85
Sumber : BPS tahun 2012
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi periode 2001-2012 dan
proyeksi tahun 2013-2016 dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut ini.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 5
Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bekasi 2011-2012 dan
Proyeksi LPE Tahun 2013-2016 (%)
Sumber : BPS, 2012 (diolah)
c. Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan indikator penting dalam perekonomian yang
berkaitan erat dengan daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi makro
yang perlu mendapat perhatian pemerintah untuk dikendalikan. Laju inflasi
di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2008-2013 menunjukkan
pergerakan yang fluktuatif, dengan tingkat inflasi tertinggi terjadi pada
tahun 2008 sebesar 10,10 persen dan terendah pada tahun 2009 sebesar
2,63 persen. Pergerakan laju inflasi Kota Bekasi sejalan dengan laju inflasi
Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Tingkat inflasi Jawa Barat dan Indonesia
tertinggi juga terjadi pada tahun 2008 dan terendah pada tahun 2009. Laju
inflasi Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dan Indonesia dapat dilihat pada
Grafik 2.2 berikut ini.
7.08
6.85
6.19
6.23
6.57
6.7
5.6
5.8
6
6.2
6.4
6.6
6.8
7
7.2
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 6
Grafik 2.2 Laju Inflasi Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dan Indonesia, 2008-2012
(%)
Sumber : BPS dan RPJMD Prov. Jawa Barat 2013-2018
d. Pendapatan per Kapita
PDRB per Kapita Kota Bekasi atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Jika
pada tahun 2009 PDRB per Kapita sebesar Rp13.894.462 (ADHB) dan
Rp6.454.982 (ADHK) tumbuh menjadi Rp18.175.506 (ADHB) dan
Rp7.017.906 (ADHK) pada tahun 2012. Namun laju pertumbuhan PDRB per
Kapita ini masih kalah cepat dengan pertumbuhan PDRB-nya.
Perkembangan PDRB per Kapita Kota Bekasi secara lebih rinci dapat dilihat
pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3
Perkembangan PDRB per Kapita Kota Bekasi, 2009-2012.
Tahun PDRB per Kapita (Rp) Pertumbuhan PDRB
per Kapita (%)
ADHB ADHK ADHB ADHK
2009 13.894.462 6.454.982
2010 15.280.958 6.628.250 9,98 2,68
2011 16.727.244 6.839.486 9,46 3,19
2012 18.175.506 7.017.906 8,66 2,61
Sumber : Kota Bekasi dalam Angka 2012
0
2
4
6
8
10
12
2008 2009 2010 2011 2012 2013
10.1
2.63
7.88
3.45 3.46
9.46
Bekasi
Jawa Barat
Indonesia
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 7
e. Ekspor-Impor
Ekspor dan impor Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2008-
2012 menunjukkan perkembangan yang cukup baik, karena menghasilkan
ekspor neto yang selalu positif dengan pertumbuhan ekspor yang selalu
tinggi. Perkembangan ekspor Kota Bekasi menunjukkan bahwa ekspor pada
tahun 2008 baru sebesar US$167.814.950,94 meningkat menjadi
US$983.515.665,83 pada tahun 2012. Sementara angka impornya pada
tahun 2008 sebesar US$52.493.273,75 meningkat menjadi
US$122.847.383,89 pada tahun 2012. Perkembangan ekspor-impor Kota
Bekasi secara rinci disajikan pada Tabel 2.4. berikut ini.
Tabel 2.4 Perkembangan Ekspor-Impor Kota Bekasi, 2008-2012
Tahun
Nilai (US$) Pertumbuhan (%)
Ekspor Impor Ekspor Neto Ekspor Impor
Ekspor
Neto
2008 167.814.950,94 52.493.273,75 115.321.677,19
2009 268.158.088,20 63.790.255,84 204.367.832,36 59,79 21,52 77,22
2010 315.480.103,77 66.403.991,29 249.076.112,48 17,65 4,10 21,88
2011 536.478.650,91 33.201.995,65 503.276.655,26 70,05 -50,00 102,06
2012 983.515.665,83 122.847.383,89 860.668.281,94 83,33 270,00 71,01
Sumber : Kota Bekasi Dalam Angka 2012
Perkembangan capaian Indikator kesejahteraan ekonomi Kota
Tangerang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.5
Indikator Makro Ekonomi Kota Bekasi
No. Indikator 2011 2012
1. PDRB ADH Konstan (juta rupiah)
16,571,540 17,706,402
2. Pertumbuhan Ekonomi (%) 7.08 6.85
3. PDRB ADH Berlaku (juta rupiah)
40,528,808 45,857,384
4. PDRB Perkapita ADH Berlaku (rupiah)
16,727,244 18,175,506
5. Laju Inflasi (%) 3.45 3.46
6. Ekspor (USD) 536,478,650 983,515,065
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 8
No. Indikator 2011 2012
7. Impor (USD) 33,201,995 122,847,383
8. Pendapatan Pajak Daerah (Rp)
375,978,082,270 497,855,029,475
9. DAU (Rp) 736,741,305,000 935,205,053,000
10. Angkatan Kerja (org) 1,106,920 1.070.719
11. Jumlah Usia Kerja (15+) (org)
1,735,336 1.765.956
12. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%)
63.79 60.63
13. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
8.80 8.75
Sumber : Kota Bekasi Dalam Angka, 2012.
2.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 dan Tahun
2016
Kondisi perekonomian di Kota Bekasi pada tahun 2015 akan
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia, kondisi perekonomian nasional,
dan kondisi perekonomian Provinsi Jawa Barat. Tantangan yang dihadapi
berkaitan dengan kondisi perekonomian di tingkat internasional antara lain
krisis ekonomi global yang dampaknya diperkirakan makin meluas di wilayah
Eropa dan Amerika, yang menyebabkan melemahnya perekonomian dunia
sampai dengan akhir tahun 2013, dimungkinkan berlanjut pada tahun-tahun
berikutnya. Hal ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada daya tahan
perekonomian Indonesia. Selain itu, situasi dalam negeri terkait dengan
kebijakan-kebijakan pemerintah, juga akan mempengaruhi kondisi
perekonomian Indonesia yang kesemuanya akan berimbas pula pada kondisi
perekonomian di Jawa Barat dan Kota Bekasi pada tahun 2015.
Berlakunya perdagangan bebas Asean Economic Community (AEC)
tahun 2015 dan berlanjutnya perdagangan bebas antara Asia Tenggara dan
China (ACFTA) sejak tahun 2010. Dengan adanya AEC tahun 2015 ada potensi
terjadinya perubahan pola kerjasama ekonomi, dan struktur dan komponen
perekonomian yang ada. AEC juga membuka peluang pengembangan ekspor
oleh masing-masing negara ASEAN yang membuat pasar domestik terancam.
Semakin intensifnya pasar bebas/globalisasi menuntut peningkatan kualitas
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 9
produk barang dan jasa secara lebih kompetitif. Untuk itu dalam rangka
mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk-produk lokal di pasar
regional ataupun global, tantangan ke depan adalah meningkatkan kualitas dan
produktivitas barang dan jasa secara bertahap dengan tetap mengacu pada
Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional.
Tantangan lainnya adalah tingginya permintaan impor produk bahan
baku industri. Kondisi ini menjadikan perekonomian indonesia belum kokoh
dan rentan terhadap gejolak global. Ketergantungan yang tinggi terhadap bahan
baku dari negara lain berpotensi menimbulkan guncangan ekonomi pada
kondisi perekonomian dunia yang kurang baik, seperti nilai tukar rupiah yang
melemah, sehingga terjadi inflasi yang tinggi. Beberapa kebijakan pemerintah
juga menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas perekonomian
daerah, antara lain longgarnya penerapan kebijakan pengurangan subsidi BBM
dan tarif dasar listrik.
Berdasarkan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun sebelumnya dan
mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan dunia, laju
pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi pada tahun 2015 dan 2016 diperkirakan
sebesar 6,57 persen dan 6,70 persen. Laju pertumbuhan ekonomi ini sedikit
menurun dibandingkan dengan tahun-tahun 2011 dan 2012. Hal ini disebabkan
antara lain oleh lambatnya laju pertumbuhan sektor industri pengolahan yang
merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Bekasi. Laju
pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2015 diperkirakan
sebesar 4,29 persen dan tahun 2016 sebesar 4,53 persen atau masih di bawah
pertumbuhan PDRB-nya.
Sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor listrik, gas dan air
bersih merupakan sektor-sektor yang diperkirakan laju pertumbuhannya pada
tahun 2015 dan 2016 konsisten tinggi. Sementara sektor keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor bangunan
dan sektor jasa-jasa diperkirakan masih memiliki laju pertumbuhan yang lebih
tinggi dari laju PDRB-nya.
Proyeksi Pertumbuhan PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 10
Tabel 2.6 Proyeksi PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2015-2016
LAPANGAN USAHA
2015 2016
Nilai (juta Rp)
Pertumbuhan (%)
Nilai (juta Rp)
Pertumbuhan (%)
(1) (2) (3) (2) (3)
1. Pertanian 139.301,08 1,05 140.632,02 0,96
2. Pertambangan - - - -
3. Industri Pengolahan
8.160.081,06 4,29 8.529.992,40 4,53
4. Listrik, Gas, dan Air
1.010.276,96 10,25 1.111.162,03 9,99
5. Bangunan 866.964,92 8,15 944.677,52 8,96
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
6.379.856,30
7,44 6.864.447,96 7,60
7. Pengangkutan dan Komunikasi
2.414.976,38 10,00 2.639.694,32 9,31
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
965.007,90 8,36 1.045.479,93 8,34
9. Jasa-jasa 1.349.830,30
6,40 1.436.337,63 6,41
PDRB 21.286.294,90 6,57 22.712.423,81 6,70
Sumber : Hasil Proyeksi
Berdasarkan distribusi PDRB Kota Bekasi atas dasar harga berlaku
menurut lapangan usaha, dua sektor yang diperkirakan tetap memberikan
kontribusi terbesar pada tahun 2015 dan 2016 adalah sektor industri
pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sementara sektor
pengangkutan dan komunikasi menunjukkan perkembangan yang baik dengan
kontribusi terhadap pembentukan PDRB pada urutan ketiga.
Proyeksi distribusi PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha Tahun
2015-2016 dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut ini.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 11
Tabel 2.7
Proyeksi Distribusi PDRB Kota Bekasi Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga BerlakuTahun 2015-2016
LAPANGAN USAHA
2015 2016
Nilai (juta Rp)
Distribusi (%)
Nilai (juta Rp)
Distribusi (%)
(1) (2) (3) (2) (3) 1. Pertanian 497.143,76 0,76 543.469,03 0,74
2. Pertambangan - - - -
3. Industri Pengolahan 26.344.789,99 40,27 29.451.785,37 39,87
4. Listrik, Gas, dan Air 2.737.038,67 4,18 3.146.573,90 4,26
5. Bangunan 2.493.272,20 3,81 2.879.450,91 3,90
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
21.189.726,01 32,39 24.125.278,73 32,66
7. Pengangkutan dan Komunikasi
5.908.556,17 9,03 6.706.715,33 9,08
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
2.556.754,50 3,91 2.900.656,96 3,93
9. Jasa-jasa 3.685.685,44 5,63 4.121.111,90 5,58
PDRB 65.412.966,75 100,00 73.875.042,12 100,00
Sumber : Hasil Proyeksi
Untuk mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi sesuai dengan atau
melebihi proyeksi tersebut, maka :
Kinerja sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi terbesar
bagi PDRB Kota Bekasi harus diusahakan untuk bisa ditingkatkan laju
pertumbuhannya dengan mendorong investasi di sektor ini. Upaya yang
bisa dilakukan diantaranya adalah mempermudah dan mempercepat proses
perizinan usaha serta mengembangkan infrastruktur yang mendukung
sektor industri pengolahan.
Kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki kontribusi
terhadap PDRB dan laju pertumbuhan yang tinggi terus dipertahankan dan
didorong agar bisa lebih produktif.
Sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi,
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa yang
tumbuh pesat seiring pesatnya perkembangan sektor bangunan di Kota
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 II- 12
Bekasi perlu didorong untuk bisa meningkatkan kontribusinya terhadap
pembentukan PDRB Kota Bekasi.
Secara umum kebijakan ekonomi daerah Kota Bekasi tahun 2015
diarahkan pada :
1. Mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan sektor industri
pengolahan dengan tingkat pertumbuhan minimal 6,5% melalui paket
pemberian intensif kemudahan perijinan;
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah menjadi di atas 7% per tahun;
3. Meningkatkan kualitas belanja pemerintah melalui peningkatan belanja
investasi;
4. Meningkatkan investasi daerah melalui intensifikasi promosi potensi
daerah;
5. Menggali dan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, khususnya lapangan
usaha ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
UMKM dan koperasi.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 III- 1
BAB III
ASUMSI – ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
3.1. Asumsi Dasar Dalam APBN Tahun 2015
Beberapa asumsi yang digunakan oleh pemerintah dalam penyusunan
APBN tahun 2015 sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 diperkirakan lebih baik dari
tahun 2014 yaitu pada kisaran 5,8%.
2. Laju inflasi pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 3,0% sampai dengan
5,0%. Upaya menjaga inflasi tersebut didukung upaya pemerintah
menjamin pasokan kebutuhan pokok masyarakat, perbaikan distribusi
barang kebutuhan ke seluruh pelosok nusantara.
3. Nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika serikat, pemerintah
memperkirakan masih dipengaruhi bauran beberapa faktor baik dari luar
maupun luar negeri. Nilai rupiah tahun 2015 diperkirakan akan bergerak
relatif stabil pada kisaran 11.500-12.000 per dollar AS.
4. ICP (harga minyak mentah Indonesia) pada tahun 2015 diperkirakan pada
kisaran 95-110 per barel per hari.
5. Lifting gas bumi pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 1.200.000-
1.250.000 barel setara minyak per hari.
3.2. Laju Inflasi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, disertai tingkat perkembangan
harga (inflasi) juga tinggi akan berdampak terhadap menurunnya daya beli
masyarakat. Sementara itu dalam dimensi makro, inflasi yang tinggi juga dapat
mengurangi daya saing atas produk barang dan jasa. Laju inflasi Kota Bekasi
tahun 2015 sesuai dengan RPJMD ditargetkan kurang dari 6%. Keterlibatan
langsung pemerintah daerah untuk melaksanakan berbagai kebijakan sangat
diperlukan guna menjaga stabilitas harga. Laju inflasi akan dapat tercapai
apabila tidak ada kebijakan kenaikan harga BBM, gas, dan tarif dasar listrik.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 III- 2
3.3. Pertumbuhan Ekonomi
Diharapkan kegiatan perekonomian Kota Bekasi pada tahun 2015
dapat pulih kembali walaupun masih dirasakan akibat dampak krisis
perekonomian global sehingga pertumbuhan dari masing – masing sektor
dapat memberikan kontribusi yang lebih terhadap PDRB. Prediksi
pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 7,12%, dan tahun 2015 sebesar
7,29% dapat tercapai jika stabilitas harga barang dan jasa terjaga.
3.4. Asumsi Lainnya
Beberapa asumsi lain yang digunakan dalam penyusunan APBD tahun
2015 sebagai berikut:
1. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Kota Bekasi diharapkan dapat
meningkat menjadi sebesar Rp 24.372.801,00 pada tahun 2015 seiring
dengan peningkatan PDRB.
2. Tingkat pengangguran terbuka Kota Bekasi diharapkan menurun menjadi
10,1% pada tahun 2015. Pengangguran diharapkan semakin menurun
apabila didukung peningkatan investasi. Oleh karena itu perlu diciptakan
iklim investasi yang kondusif sehingga dapat meningkatkan minat dan
realisasi investasi di Kota Bekasi.
3. Diharapkan jumlah penduduk miskin diharapkan dapat menurun seiring
dengan peningkatan pendapatan perkapita penduduk. Persentase
penduduk miskin ditargetkan menurun menjadi sebesar 5,72% pada tahun
2015.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 1
BAB IV
KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
4.1 Kebijakan Pendapatan Daerah
1. Kinerja Pendapatan Daerah
Komponen pendapatan daerah Kota Bekasi meliputi Pendapatan Asli
Daerah dan Dana Perimbangan. Kelompok Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri dari pajak daerah, retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Kelompok pendapatan daerah yang berasal
dari Dana Perimbangan dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri dari bagi
hasil pajak/bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi
khusus.
Pendapatan daerah Kota Bekasi meningkat dari tahun ke tahun, baik
dari target maupun realisasinya yang terlihat pada Tabel 3.1. Selama periode
tahun 2008-2013, kinerja realisasi pendapatan daerah Kota Bekasi lebih dari
100 persen atau melebihi dari target, kecuali tahun 2010 dan 2013 yang
kurang dari target. Kinerja realisasi pendapatan yang lebih dari 100 persen
menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Bekasi berhasil menghimpun sumber-
sumber pendapatannya melebihi dari target yang ditetapkannya pada awal
tahun rencana. Pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Kota Bekasi
tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 40,09 persen, sedangkan
pertumbuhan realisasi pendapatan yang terendah terjadi pada tahun 2010
sebesar 7,33 persen.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 2
Tabel 4.1.
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Bekasi, 2008-2013
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, diolah
Berdasarkan proporsi realisasi komponen pendapatan terhadap total
pendapatan daerah Kota Bekasi periode 2008-2013 terlihat kecenderungan
terjadinya peningkatan proporsi PAD dan lain-lain pendapatan yang sah serta
penurunan proporsi dana perimbangan. Proporsi PAD terhadap total
pendapatan daerah pada tahun 2008 sebesar 15,05 persen meningkat menjadi
33,80 persen pada tahun 2013. Sementara proporsi dana perimbangan
menurun dari 63,34 persen pada tahun 2008 menjadi 40,10 persen pada tahun
2013. Apabila tahun 2008 PAD Kota Bekasi baru sebesar Rp.178.369.891.660
secara bertahap meningkat dari tahun ke tahun menjadi Rp.971.578.762.110
pada tahun 2013. Kenaikan PAD yang cukup signifikan dipengaruhi oleh
adanya pelimpahan kewenangan pengelolaan beberapa pajak diantaranya
Pajak Bumi dan Bangunan serta BPHTB (berdasarkan Undang-undang Nomor
28 Tahun 2009). Meningkatnya proporsi PAD berarti meningkatnya
kemandirian daerah. Semakin tinggi kemampuan daerah dalam menghasilkan
PAD, maka semakin besar pula diskresi daerah untuk menggunakan PAD
tersebut sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan prioritas pembangunan
daerah. Secara rinci proporsi realisasi komponen pendapatan terhadap total
pendapatan daerah Kota Bekasi periode 2008-2013 terlihat pada Tabel 4.2.
Tahun Anggaran
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Kinerja (%)
Pertumbuhan (%)
Target Realisasi
2008 1.235.060.641.143 1.262.616.978.684 102,23
2009 1.435.060.590.072 1.476.770.000.162 102,91 16,19 16,96 2010 1.680.955.925.686 1.584.979.043.254 94,29 17,13 7,33
2011 2.143.872.427.118 2.220.351.536.783 103,57 27,54 40,09
2012 2.665.100.361.841 2.683.641.254.948 100,70 24,31 20,87
2013 2.973.216.093.959 2.962.428.650.336 99,64 11,56 10,39
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 3
Tabel 4.2. Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap Total Pendapatan
Daerah Kota Bekasi 2008-2013 (Dalam Rupiah dan %)
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, diolah
Apabila dana alokasi khusus komponen pendapatan daerah yang
bersumber dari dana perimbangan serta dana penyesuaian dan otonomi
khusus dan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya
yang merupakan komponen lain-lain pendapatan yang sah dikeluarkan dari
perhitungan pendapatan daerah, maka realisasi pendapatan daerah Kota
Bekasi kurun waktu 2008-2013 akan terlihat seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Bekasi 2008-2013
Tahun Penerimaan
Daerah*) (Rp)
Pertumbuhan (%)
2008 1.208.093.781.424
2009 1.373.652.514.862 13,70
2010 1.391.024.357.226 1,26
2011 1.822.818.192.534 31,04
2012 2.359.889.440.875 29,46
2013 2.629.168.232.883 11,41
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, diolah
Tahun PAD Dana
Perimbangan
Lain-lain Pendapatan
yang Sah Total
2008 178.369.891.660 785.277.602.038 271.413.147.445 1.235.060.641.143 15,05 63,34 21,61 100
2009 231.694.925.185 854.402.676.930 390.672.398.047 1.476.770.000.162
15,69 57,86 26,45 100
2010 298.584.837.239 916.219.421.376 370.174.784.639 1.584.979.043.254
18,84 57,81 23,36 100 2011 568.344.278.997 960.002.856.824 692.004.400.962 2.220.351.536.783
25,60 43,24 31,17 100 2012 735.485.659.293 1.216.694.015.646 731.461.580.009 2.683.641.254.948
27,41 45,34 27,26 100
2013 971.578.762.110 1.187.995.922.096 802.853.933.130 2.962.428.650.336 32,80 40,10 27,10 100
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 4
*)Tanpa Dana Alokasi Khusus, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
Grafik 4.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Bekasi 2008-2013
Melihat Tabel 3.3 dan diagram diatas, menunjukkan perkembangan
pendapatan daerah Kota Bekasi yang tanpa memasukkan Dana Alokasi
Khusus, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Pada tahun 2008 pendapatan
daerah sebesar Rp.1.208.093.781.424 meningkat menjadi
Rp2.629.168.232.883 pada tahun 2013 atau tumbuh dengan rata-rata 17,38
persen per tahun.
2. Proyeksi Pendapatan Daerah
Rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah periode 2008-
2013 tercatat sebesar 17,38 per tahun, sedangkan pertumbuhan pendapatan
daerah pada tahun 2015 berdasarkan RPJMD diproyeksikan sebesar 11,48
persen. Berdasarkan data pertumbuhan realisasi pendapatan daerah 2008-
2013 dan proyeksi pertumbuhan pendapatan daerah RPJMD untuk tahun
2015 tersebut maka pendapatan daerah tahun 2015 diprediksi akan
0
500.000.000.000
1.000.000.000.000
1.500.000.000.000
2.000.000.000.000
2.500.000.000.000
3.000.000.000.000
2008 2009 2011 2010 2012 2013
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 5
mengalami pertumbuhan antara 11,48 persen sampai dengan 17,38 persen,
sedangkan untuk tahun 2016,berdasarkan proyeksi RPJMD pendapatan
daerah Kota Bekasi diperkirakan akan tumbuh sebesar 11,72 persen.
a. Pendapatan Asli Daerah
Perkembangan realisasi penerimaan PAD Kota Bekasi menunjukkan
peningkatan yang cukup tinggi. PAD Kota Bekasi pada tahun 2013 sebesar
Rp.971.578.762.110,00 atau tumbuh 32,14 persen dibandingkan tahun
sebelumnya yang sebesar Rp.735.257.580.800,00. Pertumbuhan PAD yang
tinggi ini terutama ditopang oleh tingginya pertumbuhan pendapatan
pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
yang masing masing tumbuh sebesar 45,37 persen dan 30,68 persen.
Tingginya pertumbuhan pendapatan pajak daerah disebabkan oleh
implementasi pengalihan kewenangan pengelolaan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari
pemerintah Pusat ke Daerah. Berdasarkan APBD tahun 2014, PAD Kota
Bekasi sebesar Rp1.042.728.151.600,00. Sementara untuk PAD tahun 2015
diperkirakan sebesar Rp1.325.896.803.750,00.
b. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan Kota Bekasi pada tahun 2013 sebesar
Rp1.187.995.922.096,00 atau tumbuh negatif sebesar 2,36 persen
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1.216.694.015.646,00. Penurunan
dana perimbangan ini terkait dengan pengalihan kewenangan pengelolaan
bagi hasil pajak dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari pemerintah
provinsi kepada pemerintah kota. Berdasarkan APBD Kota Bekasi tahun
2014, dana perimbangan sebesar Rp 1.349.293.645.316,00. Untuk tahun
2015 dana perimbangan diperkirakan sebesar Rp.1.377.110.515.316,00
dan tahun 2016 diperkirakan Rp.1.427.640.347.171,04. Besarnya
perkiraan Dana Perimbangan tahun 2015 telah memasukkan besaran Dana
Alokasi Khusus (DAK), sedangkan tahun 2016 belum memasukkan
perkiraan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 6
c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Pada tahun 2013 realisasi sumber pendanaan yang berasal dari Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah Kota Bekasi sebesar Rp.802.853.966.130,00
atau meningkat 9,76 persen dari tahun 2012 sebesar Rp.
731.461.580.009,00. Berdasarkan APBD Kota Bekasi tahun 2014, Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp. 1.025.032.528.063,00. Proyeksi
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada tahun 2015 diproyeksikan
sebesar Rp. 828.806.978.063,00 dan pada tahun 2016 sebesar Rp.
615.904.137.478,38. Besarnya Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
untuk tahun 2015 dan 2016 ini belum memasukkan komponen Bantuan
Keuangan dari Provinsi.
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah Kota Bekasi
2012 - 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 7
Tabel 4.4 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2012-2016
No Uraian
Jumlah (Rupiah)
Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan 2014*) Proyeksi/ Target
Tahun 2015**) Proyeksi/Target
Tahun 2016**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.1. Pendapatan Asli Daerah 735.257.580.800,00 971.578.762.110,00 1.042.728.151.600,00 1.325.896.803.750,00 1.448.222.789.149,50 1.1.1 Pajak Daerah 497.757.701.597,00 723.599.671.379,00 811.861.720.700,00 1.006.583.747.200,00 1.124.555.362.371,84
1.1.2 Retribusi Daerah 46.058.116.333,00 44.290.272.442,00 46.268.522.350,00 57.868.951.200,00 64.651.192.280,64
1.1.3 Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang Dipisahkan
8.701.219.586,00 11.371.037.252,00 11.827.021.850,00 11.827.021.850,00 13.213.148.810,82
1.1.4 Lain-Lain PAD yang sah 182.740.543.284,00 192.317.781.037,00 172.770.886.700,00 249.617.083.500,00 245.803.085.686,20
1.2. Dana Perimbangan 1.216.694.015.646,00 1.187.995.922.096,00 1.349.293.645.316,00 1.377.110.515.316,00 1.494.672.347.171,04
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
256.758.124.646,00 123.113.143.096,00 144.456.312.316,00
154.456.312.316,00 172.558.592.119,44
1.2.2 Dana Alokasi Umum 935.205.053.000,00 1.051.235.707.000,00 1.133.417.253.000,00
1.183.417.253.000,00 1.322.113.755.051,60
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 24.730.838.000,00 13.647.072.000,00 71.420.080.000,00 39.236.950.000,00 -
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
731.461.580.009,00 802.853.966.130,00 1.025.032.528.063,00 828.806.978.063,00 615.904.137.478,38
1.3.1 Hibah 3.192.073.260,00 - - - -
1.3.2 Dana Darurat - - - - -
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
429.476.609.169,00 483.240.620.677,00 551.292.640.063,00
551.292.640.063,00 615.904.137.478,38
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
174.552.873.000,00 213.125.791.500,00 347.669.888.000,00 277.514.338.000,00 -
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
124.240.024.580,00 106.487.553.953,00 126.070.000.000,00 - -
A. JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (1.1+1.2+1.3)
2.683.413.176.455,00 2.962.428.650.336,00 3.417.054.324.979,00
3.531.814.297.129,00 3.558.799.273.798,92
*) APBD Kota Bekasi Tahun 2014**) Hasil proyeksi, belum memasukkan komponen DAK, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemda lainnya.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 8
3. Kebijakan Peningkatan Pendapatan Daerah
Berdasarkan RPJMD 2013-2018, beberapa kebijakan yang akan dilakukan
untuk mencapai proyeksi pendapatan daerah antara lain adalah :
a. Peningkatan pendapatan daerah yang berasal dari Pajak dan Retribusi Daerah,
terutama pada pos BPHTB dan PBB.
b. Penyempurnaan regulasi pajak dan retribusi daerah.
c. Identifikasi objek-objek pajak dan objek retribusi.
d. Intensifikasi pendapatan melalui penyesuaian tarif pajak dan retribusi.
e. Penyempurnaan sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah.
f. Peningkatan hasil pengelolaan kekayaan daerah melalui pengelolaan
sumberdaya daerah secara profesional dan marketable.
4. 2 . Kebijakan Belanja Daerah
1. Kinerja Belanja Daerah
Belanja daerah dibagi dalam dua kelompok belanja, yakni belanja tidak
langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung adalah belanja yang tidak
terkait langsung dengan program dan kegiatan antara lain gaji dan tunjangan
pegawai, belanja bunga, belanja bantuan sosial, bantuan hibah, belanja tak
terduga. Sementara itu belanja langsung adalah belanja yang secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau yang terkait dengan program dan
kegiatan.
Selama periode 2008-2012, target dan Realisasi Belanja Daerah Kota
Bekasi terlihat peningkatan dari tahun ke tahun seperti tergambar dalam Tabel
3.5. Kinerja realisasi belanja daerah Kota Bekasi selama kurun waktu 2009-2013
menunjukkan bahwa realisasi belanja daerah selalu berada di bawah pagu atau
targetnya. Kinerja realisasi belanja tertinggi terjadi pada tahun 2000, yakni
sebesar 94,48 persen dari pagu/target, sedangkan terendah pada tahun 2012
yakni sebesar 86,21 persen dari pagu/target. Berdasarkan pertumbuhan realisasi
belanja daerah, terlihat bahwa pertumbuhan realisasi belanja daerah tertinggi
terjadi pada tahun 2012 sebesar 26,15 persen dan terendah pada tahun 2010
sebesar 6,12 persen. Kinerja realisasi belanja daerah Kota Bekasi dan
pertumbuhannya dari tahun 2009-2013 menunjukkan perkembangan yang baik,
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 9
karena menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal ini berarti bahwa
alokasi belanja Kota Bekasi baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
dengan program dan kegiatan makin meningkat.
Tabel 4.5 Target dan Realisasi Belanja Daerah Kota Bekasi, 2009-2013
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi, diolah
Proporsi realisasi komponen belanja terhadap belanja daerah Kota Bekasi
selama kurun waktu 2009-2013 menunjukkan perkembangan yang baik, karena
proporsi belanja tidak langsung cenderung turun dan proporsi belanja
langsungnya cenderung meningkat. Hal ini berarti bahwa proporsi belanja yang
terkait langsung dengan program dan kegiatan meningkat dari tahun ke tahun.
Proporsi komponen belanja tidak langsung pada tahun 2009 sebesar
Rp830.031.910.276 atau 55,28 persen menjadi Rp.1.226.152.472.647 atau 41,43
persen pada 2013. Sementara proporsi belanja langsung meningkat dari
Rp.671.523.302.517 atau 44,72 persen pada tahun 2009 menjadi
Rp.1.733.660.665.532 atau 58,57 persen pada tahun 2013. Perkembangan
proporsi komponen belanja terhadap belanja daerah Kota Bekasi dapat dilihat
pada Tabel 4.6.
Tahun
Anggaran
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Kinerja
(%)
Pertumbuhan
(%)
Target Realisasi
2009 1.589.321.040.591 1.501.555.212.793 94,48
2010 1.778.233.398.788 1.593.446.958.195 89,61 11,89 6,12
2011 2.183.371.188.458 1.981.344.801.647 90,75 22,78 24,34
2012 2.899.452.982.228 2.499.559.813.954 86,21 32,80 26,15
2013 3.375.314.866.142 2.959.813.138.179 87,69 16,41 18,41
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 10
Tabel 4.6. Proporsi Realisasi Komponen Belanja Terhadap Total Belanja Daerah Kota
Bekasi 2009-2012 (Dalam Rupiah dan %)
Sumber : SSumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi, diolah
2. Proyeksi Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2015-2016
Sesuai dengan arah kebijakan belanja daerah pada RPJMD Kota Bekasi
2013-2018 yang menetapkan pertumbuhan belanja daerah sama dengan
pertumbuhan pendapatan daerah maka belanja daerah Kota Bekasi diperkirakan
akan tumbuh antara 11,48 persen sampai 17,38 persen untuk tahun 2015 dan
diperkirakan sebesar 11,72 persen di tahun 2016.
Proyeksi keuangan daerah 2014-2016 berdasarkan RPJMD Kota Bekasi
2013-2018 terlihat pada tabel 4.7. Untuk tahun 2015, pendapatan daerah
diproyeksikan sebesar Rp.3.015.832.351.153 atau meningkat sebesar 11,48
persen dari tahun 2014 yang sebesar Rp.2.705.282.888.699, sedangkan tahun
2016 pendapatan daerah Kota Bekasi diperkirakan akan sebesar
Rp3.369.349.018.423 atau tumbuh sebesar 11,72 persen.
Tahun Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung Total
2009 830.031.910.276 671.523.302.517 1.501.555.212.793 55,28 44,72 100
2010 960.189.776.581 633.257.181.614 1.593.446.958.195 60,26 39,74 100
2011 1.016.853.732.775 964.491.068.872 1.981.344.801.647
51,32 48,68 100
2012 1.119.940.930.974 1.379.618.882.980 2.499.559.813.954
44,81 55,19 100 2013 1.226.152.472.647 1.733.660.665.532 2.959.813.138.179
41,43 58,57 100
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 11
Tabel 4.7 Proyeksi Keuangan Daerah (Rp) dan Pertumbuhan Keuangan Daerah (%)
Sesuai RPJMD Kota Bekasi 2013-2018
Komponen 2014 2015 2016 PENDAPATAN DAERAH
2.705.282.888.699 3.015.832.351.153 3.369.349.018.423
11,48 11,72
PAD 949.145.301.685 1.091.585.050.967 1.259.636.929.820 15,01 15,40
Dana Perimbangan
1.281.726.540.204 1.407.184.934.164 1.546.159.784.639 9,79 9,88
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
474.411.046.808 517.062.366.021 563.552.303.963 8,99 8,99
BELANJA DAERAH
2.688.305.291.750 2.996.905.832.844 3.348.203.928.622
11,48 11,72 Belanja Tidak langsung
1.148.015.663.380 1.279.800.641.816 1.429.819.212.142
11,48 11,72 Belanja Langsung
1.540.289.628.370 1.717.105.191.027 1.918.384.716.479
11,48 11,72 Sumber : RPJMD Kota Bekasi 2013-2018, diolah.
Belanja tidak langsung Kota Bekasi tahun 2013 sebesar
Rp.1.226.152.472.647,00 atau meningkat 9,48 persen dibandingkan tahun 2012
yang sebesar Rp.1.119.940.660.974,00. Peningkatan belanja tidak langsung ini
disebabkan oleh meningkatnya belanja tidak terduga, belanja bantuan
keuangan, belanja bantuan sosial dan belanja pegawai. Sedangkan belanja
bunga dan belanja hibah mengalami penurunan. Berdasarkan APBD tahun
2014 belanja tidak langsung meningkat menjadi sebesar
Rp.1.511.751.545.621,00. Sedangkan untuk tahun 2015 dan 2016 diproyeksi
sebesar Rp.1.574.769.187.222,00 dan Rp. 1.727.821.244.146,79. Sementara itu
Belanja langsung Kota Bekasi tahun 2013 sebesar Rp.1.733.660.665.532,00
meningkat dari tahun 2012 yang sebesar Rp.1.379.618.882.980,00. Berdasarkan
APBD tahun 2014 belanja langsung meningkat menjadi
Rp.2.237.477.936.466,00. Sedangkan proyeksi untuk tahun 2015 adalah
sebesar Rp.2.366.714.740.107,00.
Berdasarkan RPJMD Kota Bekasi 2013-2018, arah kebijakan yang
terkait dengan belanja daerah Kota Bekasi adalah diarahkan agar tidak terjadi
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 12
defisit penganggaran pendapatan dan belanja daerah. Oleh sebab itu belanja
daerah Kota Bekasi disusun dengan menggunakan asumsi pertumbuhan yang
sama dengan yang terjadi pada pendapatan daerahnya.
Realisasi dan Proyeksi/Target Belanja Daerah Kota Bekasi 2012 - 2015
dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 13
Tabel 4.8 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2012-2015
No Uraian
Jumlah (Rupiah)
Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan Tahun 2014*)
Proyeksi/Target Tahun 2015**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2.1. Belanja Tidak Langsung
2.1.1 Belanja Pegawai 984.813.917.433,00 1.107.965.569.788,00 1.413.981.883.421,00 1.462.312.855.222,00
2.1.2 Belanja Bunga 228.307.675,00 194.880.507,00 300.000.000,00 300.000.000,00
2.1.3 Belanja Hibah 111.205.587.773,00 87.670.003.277,00 67.653.320.000,00 80.956.332.000,00
2.1.4 Belanja Bantuan Sosial 22.170.129.824,00 27.933.692.500,00 24.911.323.200,00 25.000.000.000,00 2.1.5 Belanja Bantuan
Keuangan Keuangan kepada Provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa
671.946.196,00 857.113.700,00 905.019.000,00 1.200.000.000,00
2.1.6 Belanja Tidak Terduga 850.772.073,00 1.531.212.875,00 4.000.000.000,00 5.000.000.000,00
B. JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG
1.119.940.660.974,00 1.226.152.472.647,00 1.511.751.545.621,00 1.574.769.187.222,00
2.2. Belanja Langsung
2.2.1 Belanja Langsung Penunjang Urusan
144.381.601.000,00 306.530.354.430,00 179.109.392.570,00 237.519.607.500,00
2.2.2 Belanja Langsung Urusan
1.235.237.281.980,00 1.427.130.311.102,00 2.058.368.543.896,00 2.129.195.132.607,00
C. JUMLAH BELANJA LANGSUNG
1.379.618.882.980,00 1.733.660.665.532,00 2.237.477.936.466,00 2.366.714.740.107,00
D. TOTAL JUMLAH BELANJA (B+C)
2.499.559.543.954,00 2.959.813.138.179,00 3.749.229.482.087,00 3.941.483.927.329,00
*) APBD 2014 **) Hasil Proyeksi
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 14
3. Kebijakan Umum Belanja Daerah
a. Belanja Tidak Langsung (BTL)
Belanja Tidak Langsung direncanakan seefisien mungkin guna
mencukupi kebutuhan riil penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
umum kepada masyarakat.
1) Belanja Pegawai
a Gaji dan tunjangan pegawai dihitung dengan memperhatikan rencana
kenaikan gaji pokok mengacu pada Nota Keuangan RAPBN Tahun
Anggaran 2015, dan memperhitungkan accres gaji 2,5% yang
disesuaikan dengan kebutuhan untuk mengantisipasi adanya kenaikan
gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan penambahan
jumlah pegawai.
b Pemberian tambahan penghasilan kepada pegawai berdasarkan
pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah.
c Tambahan penghasilan PNS berpedoman pada peraturan tentang
tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di Lingkungan Pemerintah
Kota Bekasi serta dihitung berdasarkan jumlah PNS dan CPNS yang ada
ditambah maksimum accres 2,5%, untuk mengantisipasi adanya
kenaikan pangkat dan penambahan jumlah pegawai/mutasi.
d Pemberian tambahan penghasilan bagi guru PNSD/CPNSD (belum
bersertifikasi) dan tunjangan profesi bagi guru PNSD yang telah
bersertifikasi disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e Pemberian insentif atas pemungutan pajak dan retribusi daerah
diberikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 69
Tahun 2010 tentang tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif
pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah.
2) Belanja Bunga
Belanja bunga diutamakan untuk pembayaran bunga utang yang jatuh
tempo pada tahun 2015, termasuk tunggakan tahun-tahun sebelumnya
beserta biaya administrasi dan denda-dendanya.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 15
3) Belanja Subsidi
Penganggaran subsidi digunakan untuk bantuan biaya produksi kepada
perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang
dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat. Produk/jasa yang diberi
subsidi merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup orang
banyak serta terlebih dahulu dilakukan pengkajian agar tepat sasaran dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
4) Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
a. Belanja hibah dan Bantuan Sosial disesuaikan dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial.
b. Hibah diberikan dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada
pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat,
serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
c. Bantuan sosial diberikan dalam bentuk uang/barang kepada individu,
keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara
terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
d. Besaran penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban bantuan
keuangan kepada partai politik berpedoman pada peraturan
perundang-undangan di bidang bantuan keuangan kepada partai
politik.
5) Bantuan Keuangan
Belanja bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum atau khusus. Bantuan yang bersifat umum
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 16
diberikan dalam rangka peningkatan kemampuan keuangan penerima
bantuan keuangan. Bantuan keuangan yang bersifat khusus dapat
dianggarkan dalam rangka untuk membantu capaian program/kegiatan
prioritas yang dilaksanakan sesuai urusan yang menjadi kewenangan atau
dalam rangka akselerasi pembangunan.
6) Belanja tidak terduga
Belanja tidak terduga dianggarkan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa
atau tidak diharapkan berulang yang tidak diperkirakan sebelumnya,
termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya yang telah ditutup. Adapun kriteria tidak biasa sebagaimana
dimaksud adalah sebagai berikut: (1) Tanggap darurat dalam rangka
pencegahan ganguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan
demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di
daerah; (2) Bencana Alam; dan (3) Bencana Sosial.
b. Belanja Langsung (BL)
Alokasi belanja langsung dalam APBD digunakan untuk pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan
pilihan. Belanja langsung dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan,
yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan keberpihakan
pemerintah daerah kepada kepentingan publik.
Belanja langsung terutama diarahkan pada pelaksanaan prioritas
pembangunan daerah yaitu:
1. Peningkatan layanan pendidikan wajib belajar 12 tahun dan peningkatan
pencapaian rata-rata lama sekolah.
2. Integrasi Jamkesda dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
3. Pengembangan kapasitas kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM.
4. Pengendalian pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW, pembangunan dan
peningkatan jalan, jembatan dan drainase kota, penanggulangan dan
pengendalian banjir.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 17
5. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, pengelolaan sampah dan
pengendalian pencemaran air dan udara;
6. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejateraan sosial.
7. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, pembinaan dan
pengembangan aparatur, optimalisasi pemanfaatan TIK dan peningkatan
kualitas perencanaan Pembangunan.
4.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah
Berdasarkan RPJMD Kota Bekasi 2013-2018, pengelolaan keuangan daerah
Kota Bekasi menganut prinsip keseimbangan antara pendapatan dan belanja
(balance budgeting). Namun jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit
anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan prinsip
kemampuan dan kesinambungan fiskal daerah. Sumber-sumber pembiayaan untuk
menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah dan
sebisa mungkin menghindari penjualan aset daerah yang dipisahkan. Apabila terjadi
pinjaman daerah, maka besaran pinjaman daerah harus sesuai kemampuan
pengembalian pinjaman oleh daerah.
Dalam pengelolaan pembiayaan, pendapatan pembiayaan diutamakan
diperoleh dari laba investasi jangka pendek dan jangka panjang, hasil investasi aset,
pembayaran piutang daerah, maupun penerimaan-penerimaan lainnya yang
dimungkinkan untuk diperoleh. Sedangkan pengeluaran pembiayaan dialokasikan
untuk melakukan pembiayaan pada investasi jangka pendek dan jangka panjang,
investasi pada aset tetap, alokasi dana cadangan daerah, serta pembayaran utang
dan defisit daerah.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 18
Tabel 4.9
Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Kota Bekasi Tahun 2012-2015 (Rp)
No Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan
2014 Proyeksi/Target
Tahun 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3.1. Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SILPA)
278.656.881.708,61 429.185.663.081,26 369.471.145.229,00 420.000.000.000,00
3.1.2 Penerimaan Piutang Daerah dari Pendapatan Daerah
4.772.937.456,00 -
3.1.3 Penerimaan Piutang Daerah dari Pemerintah Provinsi
-
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 283.429.819.164,61 429.185.663.081,26 369.471.145.229,00 420.000.000.000,00
3.2. Pengeluaran Pembiayaan
3.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 33.000.000.000,00 21.257.792.000,00 36.965.618.321,00 10.000.000.000,00
3.2.2
Dana Bergulir
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 575.071.938,00 8.465.618.321,00 330.369.800,00 330.369.800,00
3.2.4 Pembayaran Utang RSUD 444.084.200,00
3.2.5 Pembayaran Hutang Kepada Rekanan -
JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN 33.575.071.938,00 30.167.494.521,00 37.295.988.121,00 10.330.369.800,00
JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO (1.1+1.2+1.3) 249.854.747.226,61 399.018.168.560,26 332.175.157.108,00 409.669.630.200,00
Sumber : Tahun 2012 : Kota Bekasi Dalam Angka 2013 Tahun 2013-2015 : Bappeda Kota Bekasi, Maret 2014
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 19
Berdasarkan perkiraan pendapatan daerah, belanja daerah dan
pembiayaan daerah, maka Keuangan daerah Kota Bekasi dapat diproyeksikan
seperti dalam Tabel 4.10 berikut.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 20
Tabel 4.10 Proyeksi Keuangan Daerah Tahun 2015 – 2016
(dalam Rupiah)
*) Proyeksi, dengan tingkat pertumbuhan pendapatan 11,72 persen, sesuai tingkat
pertumbuhan pendapatan dalam RPJMD.
No
TA.2015 2016*
I 3,531,814,297,129.00 3,945,742,932,752.52
1 . 1 1,325,896,803,750.00 1,481,291,909,149.50
1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah 1,006,583,747,200.00 1,124,555,362,371.84
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 57,868,951,200.00 64,651,192,280.64
1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan11,827,021,850.00 13,213,148,810.82
1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 249,617,083,500.00 278,872,205,686.20
1 . 2 1,377,110,515,316.00 1,538,507,867,711.04
1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 154,456,312,316.00 172,558,592,119.44
1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 1,183,417,253,000.00 1,322,113,755,051.60
1 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 39,236,950,000.00 43,835,520,540.00
1 . 3 828,806,978,063.00 925,943,155,891.98
1 . 3 . 1Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya551,292,640,063.00
615,904,137,478.38
1 . 3 . 2 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 277,514,338,000.00 310,039,018,413.60
1 . 3 . 3Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya0.00
0.00
II 3,941,483,927,329.00 4,403,425,843,611.96
2.1 1,574,769,187,222.00 1,759,332,135,964.42
2.1.1. Belanja Pegawai 1,462,312,855,222.00 1,633,695,921,854.02
2.1.2 Belanja Bunga 300,000,000.00 335,160,000.00
2.1.3 Belanja Hibah 80,956,332,000.00 90,444,414,110.40
2.1.4 Belanja Bantuan Sosial 25,000,000,000.00 27,930,000,000.00
2.1.5 Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan
Desa
1,200,000,000.00
1,340,640,000.00
2.1.6 Belanja Tidak Terduga 5,000,000,000.00 5,586,000,000.00
2.2 2,366,714,740,107.00 2,644,093,707,647.54
2.2.1 Belanja Langsung Penunjang Urusan 237,519,607,500.00 265,356,905,499.00
2.2.2 Belanja Langsung Urusan 2,129,195,132,607.00 2,378,736,802,148.54
III 409,669,630,200.00 (330,369,800.00)
3.1 420,000,000,000.00 -
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya (SILPA)
420,000,000,000.00
-
3.2 10,330,369,800.00 -
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 10,000,000,000.00 -
3.2.3 Dana Bergulir 0.00 -
3.2.4 Pembayaran Pokok Utang 330,369,800.00 330,369,800.00
PROYEKSIU R A I A N
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
DANA PERIMBANGAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
BELANJA LANGSUNG
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN NETTO
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 21
Arah kebijakan yang diambil berkaitan dengan pembiayaan daerah adalah
sebagai berikut:
1. Penerimaan pembiayaan daerah dilakukan dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sisa dana tahun lalu (SILPA), serta tidak melakukan pinjaman
daerah.
2. Pengeluaran pembiayaan diutamakan untuk pembayaran hutang pokok yang
jatuh tempo.
4.4. Kebijakan Pembangunan Daerah
Arah kebijakan Kota Bekasi pada tahun 2015 adalah untuk mencapai
pemenuhan pelayanan dasar dalam kesejahteraan masyarakat sehingga dapat
meningkatkan percepatan pembangunan Kota Bekasi ditahun pembangunan
selanjutnya. Selain itu pada tahun ke dua pembangunan RPJMD periode 2013-
2018 diarahkan untuk dapat memperkuat aspek ketentraman dan ketertiban
masyarakat sehingga memberikan jaminan kondusifitas Kota Bekasi ditahun-
tahun berikutnya.
Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, bahwa arah kebijakan
urusan pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar adalah
sebagai berikut :
1. URUSAN WAJIB
a. Terkait Pelayanan Dasar (sesuai Standar Pelayanan Minimal,
SPM), mencakup :
1) Pendidikan;
2) Kesehatan;
3) Lingkungan Hidup;
4) Pekerjaan Umum;
5) Ketahanan Pangan;
6) Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
7) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
8) Sosial;
9) Tenaga Kerja;
10) Perumahan Rakyat;
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 22
11) Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat;
12) Perhubungan; dan
13) Perlindungan Anak.
b. Terkait Pelayanan Dasar, mencakup :
1) Penataan Ruang;
2) Pertanahan;
3) Komunikasi dan Informatika;
4) Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah;
5) Penanaman Modal;
6) Kepemudaan dan Olah Raga;
7) Pemberdayaan Masyarakat Desa;
8) Pemberdayaan Perempuan;
9) Statistik;
10) Persandian;
11) Kebudayaan;
12) Perpustakaan; dan
13) Kearsipan.
2. URUSAN PILIHAN, mencakup :
1) Kelautan dan Perikanan;
2) Pariwisata;
3) Pertanian;
4) Kehutanan;
5) Energi dan Sumber Daya Mineral;
6) Perdagangan;
7) Perindustrian; dan
8) Transmigrasi.
Bertolak dari kemajuan yang telah dicapai, dan rencana capaian Tahun
2015, ternyata kondisi yang ada masih menunjukkan permasalahan dan
tantangan yang harus diatasi dalam pelaksanaan pembangunan Tahun 2015.
Permasalahan dan tantangan Tahun 2015 adalah:
1. Penataan Ruang
a. Semakin besarnya luasan lahan terbangun dan semakin menyusutnya
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 23
luasan lahan tidak terbangun.
b. Ruang Terbuka Hijau terhadap seluruh luasan wilayah Kota Bekasi baru
mencapai 24,1%. Hal ini berpengaruh pada daya serap tanah terhadap
curah hujan dan aliran air. Porsi RTH ini masih di bawah porsi RTH yang
seharusnya sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang RTRW
Nasional yaitu 30 persen.
2. Daerah Rawan Bencana
Kota Bekasi adalah wilayah yang tergolong rawan banjir. Pada kurun waktu
2009 sampai dengan 2013 dimana pada kurun waktu tersebut wilayah yang
mengalami banjir adalah seluas 621 Ha dimana penyebab utama terjadinya
banjir pada kurun waktu tersebut adalah curah hujan lokal, buruknya system
drainase yang ada serta berada pada satu kesatuan Daerah Aliran Sungai
(DAS) dengan wilayah lain.
3. Demografis
Tingginya laju pertumbuhan penduduk yaitu sebesar 5,12% dengan tingkat
kepadatan penduduk mencapai 11.986 jiwa per kilometer persegi.
4. Sosial Kemasyarakatan
Tingginya jumlah PMKS.
5. Pendidikan
a. Permasalahan yang menjadi perhatian terbesar di dalam aspek
pendidikan Kota Bekasi adalah rata-rata lama sekolah yang masih di
bawah 12 tahun.
b. Tingkat kelulusan pada setiap jenjang pendidikan masih rendah.
6. Kesehatan
a. Belum optimalnya UHH
b. Jumlah kasus gizi buruk, AKI, Angka kematian Balita tinggi
7. Perekonomian
a. Belum meratanya pendapatan masyarakat;
b. Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014 berkisar 30,52% dari total
pendapatan daerah yang berarti pendapatan Kota Bekasi masih
didominasi oleh dana perimbangan pusat ke daerah.
8. Perindustrian dan Pariwisata
a. Daya serap industri terhadap tenaga kerja rendah;
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 24
b. Tingginya kasus perselisihan antara pekerja dan perusahaan.
9. Kebudayaan dan Kesenian
a. Belum optimalnya pelestarian nilai- nilai budaya dan kesenian asli Kota
Bekasi;
b. Belum optimalnya pelestarian bangunan dan monument bersejarah yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan wawasan kebudayaan dan
kesenian Kota Bekasi.
10. Kepemudaan dan Olahraga
Tingginya jumlah generasi muda di Kota Bekasi perlu mendapat
perhatian yang baik agar dapat memberikan konstribusi bagi pembangunan
Kota Bekasi yang lebih baik. Potensi generasi muda yang besar perlu
diarahkan untuk memberikan kekuatan bagi pembangunan kota dan
meminimalisir potensi negatif yang dapat timbul dari pergaulan generasi
muda.
11. Daya Saing Daerah
b. Salah satu permasalahan pada aspek daya saing adalah lamanya proses
perijinan usaha di Kota Bekasi yang secara langsung mempengaruhi
minat investor untuk menanamkan modalnya.
c. Faktor kondusifitas politik dan keamanan menjadi faktor lainnya yang
mempengaruhi daya saing Kota Bekasi.
d. Tingginya angka kriminalitas di KotaBekasi haruslah mampu dikurangi
untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang tinggl di
KotaBekasi dan bagi para investor dan pengusaha yang hendak
menanamkan modal di Kota Bekasi.
12. Infrastruktur dan Sarana dan Prasarana
Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana dalam pembangunan
Kota Bekasi.
4.4.1. Isu-isu Strategis Pembangunan Tahun 2015
Di dalam Rancangan Awal RKPD Kota Bekasi tahun 2015,
diarahkan dalam rangka mewujudkan visi ”Bekasi Maju, Sejahtera, dan
Ihsan” sesuai dengan target di dalam pencapaian visi dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi tahun
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 25
2013-2018. Isu-isu strategis yang dijadikan dasar RKPD Tahun 2015
adalah :
1. Program peningkatan layanan pendidikan wajib belajar 12 tahun
dan peningkatan pencapaian rata-rata lama sekolah
2. Integrasi Jamkesda dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
3. Pengembangan kapasitas kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif UKM
4. Pengendalian pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW, pembangunan
dan peningkatan jalan, jembatan dan drainase kota,
penanggulangan dan pengendalian banjir
5. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, pengelolaan sampah dan
pengendalian pencemaran air dan udara;
6. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejateraan sosial
7. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, pembinaan dan
pengembangan aparatur, optimalisasi pemanfaatan TIK dan
peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan
penerapan prinsip SMART (Spesific, Measurable, Attainable,
Realistic, Time Bound)
Dengan mempertimbangkan keberhasilan pembangunan yang telah
dicapai pada tahun sebelumnya serta permasalahan dan tantangan yang akan
dihadapi, arah keijakan pembangunan tahun kedua sebagaimana tercantum
dalam RPJMD Kota Bekasi yaitu pelayanan dasar yang diarahkan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat sehingga dapat meningkatkan percepatan
pembangunan Kota Bekasi ditahun pembangunan selanjutnya. Selain itu pada
tahun kedua pembangunan RPJMD periode 2013-2018 diarahkan untuk dapat
memperkuat aspek ketentraman dan ketertiban masyarakat sehingga
memberikan jaminan kondusifitas Kota Bekasi ditahun-tahun berikutnya.
Prioritas pembangunan daerah Tahun 2015 sebagaimana tercantum
dalam RKPD Kota Bekasi tahun 2015 yang perlu diacu dalam penyusunan
Kebijakan Umum APBD adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan reformasi birokrasi dan tata kelola secara bertahap
sehingga mencapai good governance.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 26
2. Pembangunan prasarana dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
5. Mengembangkan kesejahteraan sosial dan mengurangi permasalahan
sosial dalam masyarakat
6. Mendorong tumbuhnya perekonomian yang kuat berbasis ekonomi
kerakyatan.
KUA (Kebijakan Umum APBD) dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara) sebagai hasil sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah dengan
Pemerintah Provinsi dan Pusat penyusunannya mengacu pada RKPD Kota Bekasi
Tahun 2015 akan disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD
sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
Kota Bekasi Tahun 2015.
4.4.2. Program Strategis Pembangunan Tahun 2015
Berdasarkan uraian permasalahan dan tantangan pembangunan
serta isu-isu strategis pembangunan diatas , maka progam strategis
pembangunan tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 27
Tabel 4.11 Program Strategis Pembangunan Tahun 2015
NO PROGRAM STRATEGIS PROGAM PRIORITAS
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kdh
3. Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah
4. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
5. Program penataan administrasi kependudukan
6. Program pengembangan data/informasi 7. Program perencanaan pembangunan
daerah. 2 Pembangunan Prasarana dan
Sarana 1. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan
dan jembatan 2. Program pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong 3. Program pengendalian banjir 4. Program kualitas air dan pengendalian
pencemaran air 5. Program peningkatan pelayanan
angkutan 6. Program pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup 7. Program perlindungan dan konservasi
sumber daya alam. 8. Program pengembangan perumahan. 9. Program pengembangan rumah susun
huni dan rumah susun sewa bagi masyarakat berpenghasilan rendah
10. Program perencanaan tata ruang. 11. Program pemanfaatan ruang. 12. Program pengendalian pemanfaatan
ruang 3 Pendidikan 1. Program wajib belajar 12 tahun
2. Program peningkatan kualitas pendidikan menengah
3. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 28
NO PROGRAM STRATEGIS PROGAM PRIORITAS
4 Kesehatan 1. Program upaya kesehatan masyarakat. 2. Program pelayanan kesehatan penduduk
miskin. 3. Program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
4. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.
5. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya
5 Sosial 1. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial.
2. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan anak dan perempuan.
3. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga.
6 Perekonomian 1. Program peningkatan kapasitas ekspor daerah
2. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
3. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
4. Program peningkatan kesempatan kerja. 7 Keamanan,
Ketertiban dan Penanggulangan Bencana
1. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.
2. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Sumber : RKPD Kota Bekasi Tahun 2015
4.5. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2015
Berdasarkan sejumlah kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja
sebagaimana yang telah disampaikan diatas, maka Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kota Bekasi Tahun 2015 dapat diproyeksikan sebagai
berikut :
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 IV- 29
Tabel 4.12 Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Bekasi Tahun 2015
TA.2015I 3,531,814,297,129.00
1 . 1 1,325,896,803,750.00
1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah 1,006,583,747,200.00
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 57,868,951,200.00
1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan11,827,021,850.00
1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 249,617,083,500.00
1 . 2 1,377,110,515,316.00
1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 154,456,312,316.00
1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 1,183,417,253,000.00
1 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 39,236,950,000.00
1 . 3 828,806,978,063.00
1 . 3 . 1Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya551,292,640,063.00
1 . 3 . 2 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 277,514,338,000.00
1 . 3 . 3Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya0.00
II 3,941,483,927,329.00
2.1 1,574,769,187,222.00
2.1.1. Belanja Pegawai 1,462,312,855,222.00
2.1.2 Belanja Bunga 300,000,000.00
2.1.3 Belanja Hibah 80,956,332,000.00
2.1.4 Belanja Bantuan Sosial 25,000,000,000.00
2.1.5 Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan
Desa
1,200,000,000.00
2.1.6 Belanja Tidak Terduga 5,000,000,000.00
2.2 2,366,714,740,107.00
2.2.1 Belanja Langsung Penunjang Urusan 237,519,607,500.00
2.2.2 Belanja Langsung Urusan 2,129,195,132,607.00
III 409,669,630,200.00
3.1 420,000,000,000.00
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya (SILPA)
420,000,000,000.00
3.2 10,330,369,800.00
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 10,000,000,000.00
3.2.3 Dana Bergulir 0.00
3.2.4 Pembayaran Pokok Utang 330,369,800.00
No
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
BELANJA LANGSUNG
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN NETTO
PROYEKSI
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
DANA PERIMBANGAN
U R A I A N
Kebijakan Umum Anggaran Kota Bekasi Tahun 2015 V- 1
BAB V
PENUTUP
Kebijakan Umum APBD Kota Bekasi Tahun 2015 merupakan pedoman
pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 yang berisi ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati oleh Pemerintah Kota Bekasi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kota Bekasi. Kebijakan Umum APBD berfungsi sebagai acuan dalam penyusunan
Rancangan APBD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2015, yang merupakan panduan untuk
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun dan melaksanakan program
dan kegiatannya
Sesuai dengan amanat pasal 105 ayat 3c Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 juncto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 juncto
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, pembahasan KUA dan PPAS diharapkan dapat berlangsung sesuai
dengan jadwal waktu perencanaan yang telah ditentukan sehingga tidak menyebabkan
mundurnya proses penyusunan, penyampaian dan pembahasan RAPBD Tahun 2015.
Demikianlah Kebijakan Umum APBD Kota Bekasi Tahun 2015 ini dibuat untuk
menjadi pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
dan RAPBD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2015.
Semoga Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa meridhoi setiap ikhtiar yang dilakukan
dalam rangka membangun dan mensejahterakan masyarakat Kota Bekasi sesuai dengan
visi Kota Bekasi yang “Maju, Sejahtera, dan Ihsan”. Amien yaa Robbal ‘alamiin..
Bekasi, Oktober 2014
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH KOTA BEKASI
DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA
BEKASI
NOMOR : 577.A Tahun 2014 02 Tahun 2014
TANGGAL : 29 Oktober 2014
TENTANG
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2015
PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI 2014
NOTA KESEPAKATAN ANTARA
PEMERINTAH KOTA BEKASI
DENGAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI
NOMOR : 577.A Tahun 2014
02 Tahun 2014
TANGGAL : 29 Oktober 2014
TENTANG
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2015
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : DR.H. RAHMAT EFFENDI
Jabatan : Walikota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 1 Bekasi
bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Kota Bekasi
2. a. Nama : TUMAI,SE
Jabatan : Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
b. Nama : H.EDI, S.Sos
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
c. Nama : Drs.HERI KOSWARA
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
d. Nama : MUHAMMAD DIAN,SH
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota Bekasi.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015 diperlukan Kebijakan
Umum APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah
untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2015.
Berdasarkan hal tersebut, para pihak sepakat terhadap Kebijakan Umum APBD yang
meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2015, kebijakan pendapatan, belanja
dan pembiayaan daerah, yang menjadi dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara APBD TA 2015.
Secara lengkap Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2015 disusun dalam
Lampiran yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota
Kesepakatan ini.
Demikianlah Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2015.
WALIKOTA BEKASI
Selaku,
PIHAK PERTAMA
DR.H. RAHMAT EFFENDI
PIMPINAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA BEKASI
Selaku,
PIHAK KEDUA
TUMAI,SE E
KETUA
Drs.EDI,S.Sos
WAKIL KETUA
Drs.HERI KOSWARA
WAKIL KETUA
MUHAMMAD DIAN,SH
WAKIL KETUA