Post on 22-Mar-2019
PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI
PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
Mohammad Taufikin
1 1 0 4 0 5 0
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ii
NOTA PEMBIMBING Lamp. : 5 (lima) eksemplar Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada. Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/i :
Nama : MOHAMMAD TAUFIKIN
NIM : 1104050
Fak./Jur : DAKWAH / KPI
Judul Skripsi : PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI
PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diajukan. Demikian, atas
perhatiannya diucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 22 Desember 2009
Pembimbing, Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi dan Tata Tulis Dr. H. M. Nafis, M.A. Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.Pd. NIP. 11601106 198703 1 002 NIP. 11660209 199303 2 003 Tanggal : 22 Desember 2009 Tanggal : 22 Desember 2009
iii
SKRIPSI
PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA TERHADAP
PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI
PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN
Disusun Oleh
Mohammad Taufikin
1104050
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 31 Desember 2009
dan dinyatakan telah lulus memenuhi sarat
Susunan Dewan Penguji Ketua Dewan Penguji Penguji I
Drs. Ali Murtadho, M.Pd. Drs. H. Muchlis, M.Si. NIP. 19690818 199503 1 001 NIP. 19610117 198803 1 002
Sekretaris Dewan Penguji/ Penguji II Pembimbing II
Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.Pd. Ahmad Faqih, S.Ag., M.Si NIP. 11660209 199303 2 003 NIP. 19730308 199703 1 004 Pembimbing I Dr. H. M. Nafis, M.A. NIP. 11601106 198703 1 002 Tanggal 31 Desember 2009 Tanggal 31 Desember 2009
iv
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
(QS. Al-Insyirah : 6)
¨β Î) yì tΒ Îô£ãè ø9$# #Zô£ç„ ∩∉∪
v
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul ”Pengaruh Dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap perilaku
keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran” dengan tujuan untuk
mengetahui secara mendalam tentang pelaksanaan kegiatan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
dan apakah ada pengaruh yang ditimbulkan dalam pelaksanaan Dzikir Al Asmaa Ul-
Husna terhadap perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menekankan analisisnya
dengan menggunakan data-data angka yang diolah dengan metode statistik. Adapun
metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survey
atau penelitian lapangan dan menggunakan kuesioner/angket sebagai alat pengumpulan
data yang pokok. Setelah data terkumpul dilakukan penskoran terhadap variabel x dan
variabel y. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui angket yang
dibagikan kepada sejumlah responden dan sudah ditentukan jumlahnya yaitu 80
responden.
Berdasarkan angket yang terkumpul pada penulis, kemudian dilakukan proses
pengolahan data, dan hasil yang diperoleh dari penghitungan menggunakan analisis
Regresi linier bahwa Freg sebesar 29,325 dan besar nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%
adalah 3,964. Hal ini berarti Freg > Ftabel.
Dengan demikian, hipotesis awal yang diajukan diterima (Ha diterima), yaitu
terdapat pengaruh yang signifikan antara Dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap
pengamalan keagamaan Siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pembelajaran bagi
pelaku dakwah baik da’i maupun mad’u, yang disini adalah jamaah Dzikir Al Asmaa Ul-
Husna Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran.
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Alhamdulillahi robbil ‘alamiin. Saya telah menyelesaikan
skripsi ini sebagai jawaban atas perhatian, motivasi, spirit, dan doa yang telah diberikan
dan saya persembahkan kepada :
☺ Ibunda tercinta (Ibu Tainah) yang selalu mendoakan, tidak pernah bosan memohon
kepada Allah SWT. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan penulis baik moral
maupun material. Semuanya tidak lain hanyalah demi keberhasilan penulis dalam
meraih cita-cita dan harapan penulis.
☺ Ayahanda H. Yunus Alm. yang sudah mendahului keluarga baik ibu, kakak dan cucu-
cucunya.
☺ Orang tuaku di Ungaran (Bapak Lagiyono dan Ibu Mujirah) yang telah membantu
perjalanan selama masa belajar di bangku perkuliahan baik moral maupun material.
☺ Papa & Mama di Karanganyar Semarang, serta calon istriku tercinta yang masih
dinas di Jakarta.
☺ Drs. H. M. Nafis M.A & Dra. Amelia Rahmi, M.Pd selaku pembimbing yang telah
memberikan pengarahan serta bimbingannya kepada penulis.
☺ Sahabat-sahabatku Alumni MAN Tambakberas Jombang yang selalu membuatku
tertawa Wabil khusus Akhmad Yoppi Dahrani alias Sinyo saudara kembarnya Chak
Waras di Gresik Jatim, Jamalludin alias Jamel di Jakarta. Semoga persahabatan kita
akan selalu terjaga sampai akhir hayat.
☺ Sahabat yang satu gubug derita di PA “Wira Adi Karya” yang selalu ada di saat aku
dalam keadaan terjepit dan kesusahan wabil khusus Mas Kamiin alias Mr. Pencenk.
☺ Seluruh pegawai dan pengasuh serta Siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran.
vii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan
di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang
diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum / tidak diterbitkan, sumbernya
dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 15 Juli 2008
Penulis,
Mohammad Taufikin
NIM : 1104050
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat Islam
dan Iman serta memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan pada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya yang setia hingga akhir zaman.
Dengan selesainya skripsi ini sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar
Sarjana yang berjudul “PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI PANTI ASUHAN WIRA
ADI KARYA UNGARAN".
Terwujudnya skripsi ini berkat motivasi, do'a dan bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Abdul Jamil, M.A, selaku Rektor IAIN Walisongo
2. Bapak Drs. H.M. Zain Yusuf, MM, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang, beserta stafnya yang telah memberikan ijin kepada penulis
dalam penelitian skripsi ini.
3. Bapak Drs. H. M. Nafis, M.A, selaku pembimbing I, dan Ibu Dra. Amelia Rahmi,
M.Pd, selaku pembimbing II, yang dengan sabar, membimbing, menasehati serta
memotivasi, sehingga skripsi ini berjalan lancar.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah, khususnya jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam ( KPI ), yang mentransferkan ilmunya, sehingga bisa
terwujudnya skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan baik
dari isi materi maupun sistematika penelitian. Maka kritik dan saran dari semua pihak
sangat saya butuhkan dan berharga bagi penulis demi kesempurnaan kualitas skripsi ini.
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbil 'Alamin semoga skripsi ini
membawa manfaat. Amiin….
Semarang, 31 Desember 2009
Penulis
Mohammad Taufikin
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………………... ii
PENGESAHAN …………………………………………………………………..... iii
MOTTO …………………………………………………………………………….. iv
ABSTRAKSI ……………………………………………………………………...... v
PERSEMBAHAN ………………………………………………………………….. vi
PERNYATAAN ……………………………………………………………………. vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………...... xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………............ 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………... 6
1.4 Tinjauan Pustaka ………………………………………………………. 7
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ………………………………………….. 9
BAB II DZIKIR AL ASMAA UL HUSNA, PERILAKU KEAGAMAAN DAN
PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL HUSNA TERHADAP
PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI PANTI ASUHAN WIRA
ADI KARYA UNGARAN
2.1 Dzikir Al Asmaa Ul-Husna ……………………………………........... 12
2.1.1 Pengertian dzikir ...…………... ……………………………….. 12
2.1.2 Pengertian Al Asmaa Ul-Husna ....……………………………… 14
2.1.3 Faedah atau manfaat Al Asmaa Ul-Husna …….……………….. 15
2.2 Perilaku Keagamaan …..……………………………………………... 18
2.2.1 Pengertian Perilaku Keagamaan …...…………………………… 18
2.2.2 Bentuk Perilaku Keagamaan ….………………………………... 19
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan ………. 22
2.3 Pengaruh Dzikir Al Asmaa Ul-Husna Terhadap Perilaku Keagamaan
siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran …….…………… 28
x
2.4 Hipotesis ………………………………………………………........... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Metode Penelitian …...…………………………………….. 32
3.1.1 Jenis Penelitian …...……………………………………………. 32
3.1.2 Metode Penelitian ………………………………………............ 32
3.2 Definisi Konseptual dan Operasional ………………………………... 33
3.2.2 Definisi Konseptual ……………………………………………. 33
3.2.3 Definisi Operasional …………………………………………… 35
3.3 Sumber dan Jenis Data ……………………………………………….. 35
3.3.1 Sumber Data ...…………………………………………………. 35
3.3.2 Jenis Data ………………………………………………………. 36
3.4 Populasi ………………………………………………………………. 36
3.4.1 Populasi ………………………………………………………… 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………… 37
3.5.1 Metode Angket ……...…………………………………………. 37
3.5.2 Uji Validitas Instrumen ………………………………………… 38
3.5.3 Uji Reliabilitas Instrumen ……………………………………… 41
3.5.4 Metode Dokumentasi …………………………………………… 41
3.5.5 Metode Wawancara …………………………………………….. 42
3.6 Teknik Analisis Data ...………………………………………………. 42
3.6.1 Analisis Pendahuluan …………………………………………... 42
3.6.2 Analisis Uji Hipotesis ………………………………………….. 43
3.6.3 Analisis Lanjutan ………………………………………………. 44
BAB IV GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA
UNGARAN
4.1 Gambaran Umum Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran …………... 46
4.1.1 Tinjauan Historis ……………………………………………….. 46
4.1.2 Letak Geografis ………………………………………………… 48
4.1.3 Struktur Organisasi ……………………………………………... 49
4.1.4 Sarana dan Prasarana ………………………………………….... 50
4.2 Gambaran Dzikir Al Asmaa Ul-Husna …...………………………….... 52
4.2.1 Sejarah Berdirinya Dzikir Al Asmaa Ul-Husna …..…………….. 52
xi
4.2.2 Tujuan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna ………..……………………. 53
4.2.3 Pelaksanaan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna ………...…………….... 54
4.3 Deskripsi Data Dzikir Al Asmaa Ul-Husna dengan Perilaku
Keagamaan …………………………………………………………….. 56
4.3.1 Data Tentang Dzikir Al Asmaa Ul-Husna .…………...………..... 56
4.3.2 Data Tentang Perilaku Keagamaan ………....…………………... 59
BAB V ANALISIS TENTANG PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI PANTI
ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN
5.1 Analisis Pendahuluan …………………………………………………. 62
5.1.1 Data Tentang Dzikir Al Asmaa Ul-Husna …...…………............. 63
5.1.2 Data Distribusi Frekuensi Variabel Dzikir Al Asmaa Ul-Husna 66
5.1.3 Data Tentang Perilaku Keagamaan Jamaahnya …..……………. 69
5.1.4 Data Tentang Nilai Hasil Angket Perilaku Keagamaan.………... 72
5.2 Analisis Uji Hipotesis …………………………………………......... 74
5.3 Analisis Lanjut ……………………………………………………… 87
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ……………………………………………………......... 90
6.2 Limitasi …………………………………………………………....... 91
6.3 Saran-Saran …………………………………………………………. 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I : Kisi-kisi instrumen Dzikir Al Asmaa Ul-Husna dan perilaku
keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran.
Tabel II : Ringkasan hasil Uji Validitas Instrumen Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
dan perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran.
Tabel III : Daftar Reliabilitas Instrumen.
Tabel IV : Sarana dan prasarana Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran Tahun
2008-2009.
Tabel V : Deskripsi angket Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Tabel VI : Deskripsi angket perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira
Adi Karya Ungaran.
Tabel VII : Nilai hasil angket tentang Dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
Tabel VIII : Frekuensi hasil nilai angket variabel X
Tabel IX : Kategori nilai Dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
Tabel X : Nilai hasil angket tentang perilaku keagamaan jamaah Dzikir Al
Asmaa Ul-Husna.
Tabel XI : Distribusi frekuensi perilaku keagamaan
Tabel XII : Kategori nilai perilaku keagamaan
Tabel XIII : Tabel kerja koefisien nilai pengaruh Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
terhadap perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran.
Tabel XIV : Hasil SPSS model Summary
Tabel XV : Hasil SPSS Coefficients
Tabel XVI : Rumus uji F
Tabel XVII : Hasil SPSS Anova
Tabel XVIII : Hasil SPSS Anova untuk uji signifikansi regresi Y atas X
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar Histogram Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
2. Gambar Histogram Perilaku Keagamaan
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Al-Aziz, Moh. Saifulloh, 1998, Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: terbit Bintang.
Amdjad, 2008, Keistimewaan dan Peranan Al Asmaa Ul-Husna di Zaman Modern,
Semarang: Majelis Hidmah Al Asmaa Ul-Husna Al-Nawawi, Imam, Al-Adzkar, trans M. Tarsi Hani Bandung PT. Al-Ma’ruf, 1984. Ancok, Djamaludin dan Suroso Fuat Nashori, 1995, Psikologi Islam, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Ash-Shiddieqy T.M Hasbi 1993 “pedoman Dzikir doa Jakarta : Bulan Bintang Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
IV, Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Syaefudin, 1998, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aziz, Rahmat, 2005, “Hubungan Dzikir Dengan Kontrol Diri Santri Manula di
Pesantren Roudlotul Ulum Kediri”. Semarang: LABDA Fakultas Dakwah IAIN Walisongo.
Bachtiar, Wardi, 1999, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta : Logos. Bahjah, 2001, Dzikir Kolektif sebagai Metode Dakwah serta Pengaruh Terhadap
Pengikutnya (Studi Kasus Kegiatan Dzikir di Majlis Zikir Asmawiyah Menurut Sistem Thariqat Qadariyah Naqsyabandiyah), Semarang: LABDA Fakultas Dakwah IAIN Walisongo.
Bastaman, Hanna Djumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Cet. III, 2001. Bisri, Mustafa, Pesan Islam Sehari-hari Ritus Dzikir dan Gempita Umat, Surabaya :
Risalah Gusti : 1997. Bungin, M, Burhan, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Prenada Media
Group. Daradjat, Zakiyah, Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang,
1976. Depag RI, 1992, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV. Asy-Syifa’. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga,
Jakarta: Balai Pustaka.
xv
Effendi, Onong Uchyana, 2000, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Hawari, Dadang 1997 “Psikiater al qur’an ilmu kedokteran” jiwa dan kesehatan Hadi Sutrisno, 2001, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset. Kaelany HD, 2000, Islam dan Aspek-aspeknya Kemasyarakatan, Jakarta: Bumi Aksara. Kartono, Kartini, dr. Jenny Andari 1989 “Hygtene Mental dan Kesehatan Mental dalam
Islam” Bandung : CV. Mandar Maju Poerdarminta, W.J.S, 1985 “kamus besar bahasa Indonesia”, Jakarta : Balai Pustaka Rahmat, Jalaluddin, 2005, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Riduwan, 2002, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta. Riyadi, Agus 2005 dengan judul “Konsep Dzikir Menurut Al-Qur’an Sebagai Terapi
Mental Penderita Psikoneurotik” (Studi Analisis Bimbingan Konseling Islam). LABDA Fakultas Dakwah IAIN Walisongo
Sayyid, Majdhi Fathi, 1998, Amal yang dibenci dan dicintai Allah, Jakarta : Gema Insani. Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian, 1995, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES. Susetya, Wawan, 2007, Menguak Rahasia Dzikrullah, Yogyakarta : Tugupublisher. Susetya, Wawan, 2006, Cermin HatiPerjalanan Rohani menuju Ilahi, Yogyakarta : Tiga
Serangkai. Sulaiman,Umar, 2006, Al-Asma al-Husna, Jakarta, Qisthi Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi II, Jakarta
xvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS 1. Nama : Mohammad Taufikin 2. Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 01 Desember 1982 3. NIM : 1104050 4. Jenis Kelamin : Laki-Laki 5. Agama : Islam
Alamat : Desa Sesepan 02 Rt.04 Rw.01 Kec. Balapulang Kab. Tegal Jawa Tengah 52464
PENDIDIKAN
1. SD/MI : SDN Sesepan 02 Balapulang Tegal lulus tahun 1995.
2. SLTP : SLTP Negeri 02 Balapulang Tegal lulus tahun 1998.
3. SMU : MAN Tambakberas Jombang Jatim lulus tahun 2002.
4. PT : IAIN Walisongo Semarang Fakultas Dakwah masuk
tahun 2004
ORANG TUA ;
Nama Ayah : Yunus. Alm
Pekerjaan : Tani
Alamat : Desa Sesepan 02 Rt.04 Rw.01 Kec. Balapulang Kab. Tegal Jawa Tengah 52464
Nama ibu : Tainah
Pekerjaan : Tani
Alamat : Desa Sesepan 02 Rt.04 Rw.01 Kec. Balapulang Kab. Tegal Jawa Tengah 52464
Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.
Pembuat,
(Mohammad Taufikin)
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi
modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat. Perubahan sosial tersebut
telah mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat sehingga tidak semua orang
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, yang pada
gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stress pada dirinya (Hawari,
1999: 2).
Dampak lain yang tampak jelas yakni adanya perubahan pola hidup
atau gaya hidup yang menganggap usang nilai-nilai moral, etika, agama dan
meninggalkan tradisi lama yang telah berkembang kuat dalam masyarakat.
Akan tetapi, dalam kenyataannya kemakmuran materi yang diperoleh
ternyata tidak selamanya membawa kesejahteraan (well being) kepada umat
manusia (Hawari, 1999: 13).
Perubahan secara fundamental tersebut tampak nyata dalam
kehidupan manusia yaitu dengan adanya bantuan-bantuan alat canggih,
orang lebih efisien menguasai tantangan alam dan bisa menguasai
lingkungan sekitar demi peningkatan kesejahteraan. Namun di samping
adanya manfaat dan keuntungan tersebut muncul pula dampak-dampak
sampingannya, yaitu berupa ekses teknologi dan mekanisasi berupa tindakan
2
kekerasan dan penjarahan. Kejadian ini dibarengi dengan proses
dehumanisasi terhadap umat manusia sehingga terjadi disintegrasi
kepribadian/individual dan disintegrasi orde-orde sosial (Kartono dan
Andari, 1989 : 190-191). Banyak manusia yang mengalami, frustasi,
kecewa, bahkan ada yang karena putus asa, nekad melakukan tindak bunuh
diri. Itu tidak lain karena ajaran agama yang menjadi pegangan hidupnya
tidak seimbang dengan kekuatan akal pikiran yang ada pada dirinya.
Untuk menghadapi kondisi umat manusia seperti di atas maka perlu
peningkatan peran dakwah Islam yang dimaksudkan tersebut, perlu
diarahkan sebagai fungsi kontrol terhadap meningkatnya gejolak keinginan
nafsu manusia untuk mengeksploitasi secara besar-besaran sumber daya
alam yang ada. Dakwah Islam dituntut untuk berperan aktif dalam proses
pemanfaatan hasil-hasil teknologi yang canggih sebagai produk modernisasi
dan industrialisasi agar diimplementasikan dalam kerangka penciptaan
keseimbangan tatanan kehidupan dan keberlangsungan keberadaan umat
manusia. Selain itu dakwah Islam perlu juga diarahkan untuk membantu
penyembuhan berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh modernisasi dan
industrialisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
Dengan demikian, peran dakwah yang dimaksudkan di sini bukan
saja diarahkan untuk pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta
penerapanya, akan tetapi juga diarahkan kepada antisipasi terhadap dampak
yang dialami manusia akan dampak teknologi tersebut. Salah satu peran
dakwah Islam yang dapat diimplementasikan dalam rangka untuk membantu
3
proses penanganan kegoncangan hidup manusia akibat penerapan teknologi
dan modernisasi tersebut adalah melalui penggunaan sarana dzikir.
Dzikir dalam hal ini dimaksudkan sebagai salah satu sarana untuk
terapi agama terhadap berbagai kondisi kehidupan masyarakat yang banyak
mengalami kegoncangan hidupnya, seperti : frustasi, kecewa, bahkan
melakukan perbuatan nekat untuk bunuh diri. Pelaksanaan Dzikir ini
semakin terlihat semarak dalam akhir-akhir ini, baik yang dilaksanakan oleh
organisasi sosial keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) ataupun institusi
pemerintahan dan berbagai lembaga-majelis dzikir yang ada seperti, jamaah
dzikir Adzikro pimpinan Arifin Ilham. Fenomena Dzikir yang semakin
semarak saat ini tentu saja memiliki dampak positif bagi kehidupan
masyarakat yang terkuasai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan dzikir
bersama tersebut adalah tercapainya rasa tenang dan tenteram bagi
jamaahnya. Firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat ar-Ra’d, 27 dan 28:
ö≅ è% χÎ) ©!$# ‘≅ ÅÒム⎯ tΒ â™!$t±o„ ü“ωöκ u‰ uρ ϵø‹ s9 Î) ô⎯ tΒ z>$tΡr& ∩⊄∠∪ t⎦⎪ Ï% ©! $# (#θãΖ tΒ# u™
’⎦ È⌡ uΚôÜ s? uρ Ο ßγ ç/θè=è% Ì ø. É‹Î/ «!$# 3 Ÿωr& Ì ò2É‹Î/ «!$# ’⎦ È⌡ yϑôÜ s? Ü>θè=à) ø9 $# ∩⊄∇∪
“Katakanlah : Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram”. (Depag RI : 1990 : 373).
uθèδ ü“Ï% ©! $# tΑ t“Ρr& sπ oΨ‹ Å3 ¡¡9 $# ’ Îû É>θè=è% t⎦⎫ ÏΖ ÏΒ÷σ ßϑø9 $# (# ÿρߊ# yŠ ÷” z Ï9 $YΖ≈ yϑƒ Î) yì ¨Β öΝ Íκ È]≈ yϑƒ Î) 3 ¬!uρ
ߊθãΖ ã_ ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# ÇÚ ö‘ F{ $# uρ 4 tβ% x. uρ ª!$# $̧ϑ‹ Î= tã $Vϑ‹ Å3 ym ∩⊆∪
4
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (Depag RI : 1990 : 837).
Ayat ini memberikan solusi yang signifikan bagi keberlangsungan
hidup manusia yang hegemonis dan kompleks, sekaligus sebagai alternatif
bagi persoalan manusia di dunia dan di akhirat sudah diatur di dalamnya. Al-
Qur'an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup umat manusia adalah bentuk
konkrit ajaran yang mengarahkan pola hidup manusia agar tidak melakukan
penyimpangan dan demoralisasi tatanan hidup yang berujung pada suasana
yang tidak stabil dalam diri manusia.
Ash-Shiddieqy (1993) berpendapat bahwasanya berdzikir, berdo’a,
beristighfar, bertilawah merupakan amalan-amalan utama yang harus
dilakukan umat Islam untuk kesempurnaan Islam dan imannya, semuanya
itu menjadi penawar bagi hati dan jiwa yang resah dan gelisah. Hal ini
menunjukkan peranan dzikir bagi penanaman nilai-nilai religius bagi
manusia sangat tepat dalam kinerja dakwah kontemporer. Dzikir yang ada
di Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran yang secara aktif memberikan
pengarahan kepada siswa yang berjumlah 100 orang, dalam pengendalian
emosi dan kebenaran agama Islam. Dzikir Al Asmaa Ul-Husna di Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran pada dasarnya diberikan kepada siswa
karena secara umum siswa mempunyai berbagai macam watak maupun
perilaku yang mengarah kepada hal yang tidak baik, baik dalam aspek
biologis maupun psikis.
5
Melihat usia siswa yang rawan dengan perilaku yang tidak terpuji,
dan bila ditinjau dari segi agama siswa lebih condong kepada tindakan yang
dilarang agama, maka keberadaan dzikir Al Asmaa Ul-Husna sebagai salah
satu kegiatan keagamaan siswa-siswi di Panti Asuhan Wira Adi Karya
dipandang sangat perlu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenakalan
dan perilaku buruk siswa, yaitu faktor pendidikan, lingkungan keluarga,
ekonomi, keluarga dan masyarakat, sosial politik yang kurang mendukung
ke arah kehidupan yang dinamis (Daradjat, 1983: 113).
Selain itu para siswa di Panti Asuhan Wira Adi Karya tersebut
dihadapkan pada berbagai program kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
kapasitasnya sebagai siswa. Mereka juga dituntut untuk mandiri atau tidak
lagi menggantungkan segala keperluan hidup sehari-hari kepada bantuan
orang tua, sehingga kondisi seperti ini sangat memungkinkan bagi tindakan-
tindakan tidak baik yang dilakukan siswa seperti, malas belajar, tawuran,
mencuri dan berbagai perilaku lain yang menyalahi panti. Untuk mengatasi
dampak yang muncul pada siswa tersebut maka pihak Panti Asuhan Wira
Adi Karya Ungaran berusaha memprogramkan kegiatan berdzikir, membaca
do’a, membaca sholawat dan membaca surat yasin sebagai salah satu
alternatif untuk mengendalikan emosi siswa.
Pelaksanaan dzikir Al Asmaa Ul-Husna yang dilakukan secara rutin
oleh Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran apakah memberikan dampak
positif bagi siswa yang sedang belajar ketrampilan. Sehingga dengan latar
belakang watak, sikap, perilaku, kepribadian dan pola pikir siswa yang
6
kurang labil dan mengarah kepada tindakan yang tidak baik seperti malas
belajar, tawuran, mencuri dan berbagai perilaku lain yang menyalahi aturan
panti, dengan mengikuti dzikir di Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
siswa diharapkan mampu mengarahkan kondisi internal masing-masing
kearah yang dinamis terhadap pengendalian emosi (nafsu) siswa.
Disamping itu, keberadaan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna juga
merupakan bentuk kegiatan dakwah yang sekaligus menjadi wadah
komunikasi antara sesama muslim yang mengikuti Dzikir Al Asmaa Ul-
Husna Di Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran tersebut. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka penulis akan meneliti tentang “PENGARUH
DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA TERHADAP PERILAKU
KEAGAMAAN SISWA-SISWI PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA
UNGARAN”.
1.2. Rumusan Masalah
Dari paparan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
Adakah pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap perilaku keagamaan
siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan hasil Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh yang
ditimbulkan dalam pelaksanaan dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap
7
perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran.
1.3.2. Manfaat hasil penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam mengembangkan Ilmu Dakwah, dan diharapkan dapat
membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya kegiatan
keagamaan guna meningkatkan perilaku keagamaan di masyarakat.
1.4. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, ada beberapa karya yang
memiliki fokus kajian yang hampir sama yang penulis jadikan sebagai
telaah, di antaranya:
Pertama, Penelitian yang ditulis oleh Bahjah (2001) dengan judul
“Dzikir Kolektif sebagai Metode Dakwah serta Pengaruh Terhadap
Pengikutnya (Studi Kasus Kegiatan Dzikir di Majlis Zikir Asmawiyah
Menurut Sistem Thariqat Qadariyah Naqsyabandiyah).” Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat dzikir kolektif sebagai
metode dakwah bagi pengikutnya dan untuk mengetahui pengaruh dzikir
bagi kehidupan sehari-hari pengikutnya. Dzikir kolektif yang dimaksud
dalam penelitan ini adalah dzikir yang dilakukan secara bersama-sama,
berkumpul dalam satu majlis, menyebut-nyebut kalimat Allah berulang-
ulang memohon ampunan dan keridhoannya. Kegiatan dzikir yang
dilakukan di majlis dzikir Asmawiyah dengan pimpinan Buya Panji Sukma
menggunakan sistem Thariqah Qodariyah Naqsyabandiyah. Berdasarkan
8
penelitian yang dilakukan didapatlah hasil bahwa selain kehadiran majelis
dzikir ini diharapkan dapat memberikan pengaruh bagi pengikutnya dan
ternyata hal itu dapat dirasakan sangat positif oleh pengikutnya.
Kedua, Penelitian yang ditulis oleh Agus Riyadi pada tahun 2005
dengan judul “Konsep Dzikir Menurut Al-Qur’an Sebagai Terapi Mental
Penderita Psikoneurotik” (Studi Analisis Bimbingan Konseling Islam). Inti
dari penelitian ini berangkat dari fenomena sosial masyarakat yang sedang
mengalami perubahan-perubahan sosial yang cepat serta komunikasi tanpa
batas pada kehidupan di era modern. Dimana kehidupan hanya berorientasi
pada materialistik, sekuleristik, rasionalistik dengan kemajuan iptek yang
tidak bisa terbendung lagi. Kondisi ini ternyata tidak selamanya memberikan
kesejahteraan, tetapi justru menjadi malapetaka bagi masyarakat luas. Dari
sinilah muncul psikoneurotik (gangguan kejiwaan) termasuk didalamnya
adalah kecemasan. Peneliti menawarkan terapi dzikir menurut Al-Qur’an
sebagai alternatif untuk mengatasinya.
Ketiga, Penelitian yang ditulis oleh Rahmat Aziz dengan judul
“Hubungan Dzikir Dengan Kontrol Diri Santri Manula di Pesantren
Roudlotul Ulum Kediri” 2005. Inti dari penelitian ini adalah bahwa ada tiga
perubahan regresi yang dialami oleh manula yaitu adanya perubahan fisik,
perubahan mental dan perubahan sosial. Perubahan ini akan berakibat pada
kemampuan manula untuk mengontrol dirinya. Penulis menawarkan dzikir
sebagai salah satu bentuk terapi Islam yang dianggap mampu berpengaruh
pada kontrol diri para manula.
9
Dengan melihat penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, penulis
melihat ada keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Bahjah, menekankan pada pengaruh kegiatan
dzikir kolektif terhadap kehidupan pengikutnya. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Agus Riyadi menekankan terapi dzikir menurut Al-Qur’an
sebagai alternatif untuk mengatasi fenomena social yang terjadi di
masyarakat. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Aziz yang
menawarkan dzikir sebagai salah satu bentuk terapi Islam yang dianggap
mampu berpengaruh pada kontrol diri para manula.
Sedangkan dalam penelitian ini, penulis akan memfokuskan
kajiannya pada “Pengaruh Dzikir Al Asmaa Ul-Husna Terhadap Perilaku
Keagamaan Siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran”. Sejauh
penelusuran peneliti sampai saat ini belum pernah menemukan penelitian
tentang pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap perilaku keagamaan.
Maka dari itu penulis beranggapan bahwa obyek ini pantas untuk diteliti dan
disinilah letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memberikan arah yang lebih jelas dan gambaran umum
tentang skripsi ini, maka penulis membuat uraian singkat tentang isi setiap
bab dari skripsi ini, sistematikanya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan uraian tentang : latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
dan sistematika penulisan skripsi.
10
BAB II DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA, PERILAKU KEAGAMAAN.
Dalam Bab ini berisi tentang: (1) dzikir Al Asmaa Ul-Husna yang
meliputi : pengertian dzikir Al Asmaa Ul-Husna, faedah atau
manfaat dzikir dan dasar hukum dzikir. (2) perilaku keagamaan
yang meliputi: pengertian perilaku keagamaan, bentuk perilaku
keagamaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
keagamaan. (3) pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap
perilaku keagamaan. (4) hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini memuat tentang jenis dan metode penelitian, definisi
konseptual dan operasional, sumber dan jenis data, populasi,
metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA
UNGARAN.
Bab ini memuat tentang sub bab. Bab ini berisi tentang: (1)
gambaran umum Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran yang
meliputi : tinjauan historis, letak geografis, struktur organisasi,
keadaan pengajar dan siswa-siswi, sarana prasarana. (2) gambaran
umum dzikir Al Asmaa Ul-Husna yang meliputi : sejarah
berdirinya dzikir Al Asmaa Ul-Husnaa, tujuan dzikir Al Asmaa Ul-
Husna, dan pelaksanaan dzikir Al Asmaa Ul-Husna. (3) deskripsi
data dzikir Al Asmaa Ul-Husna dengan perilaku keagamaan yang
11
meliputi : data tentang dzikir Al Asmaa Ul-Husna dan data tentang
perilaku keagamaan.
BAB V ANALISIS TENTANG PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-
HUSNA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI PANTI
ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN.
Bab ini berisi tentang : (1) analisis pendahuluan yang meliputi :
data tentang dzikir Al Asmaa Ul-Husna, data distribusi frekuensi
variabel dzikir Al Asmaa Ul-Husna, data tentang perilaku
keagamaan jamaahnya dalam hal ini siswa-siswi, dan data tentang
nilai hasil angket perilaku keagamaan. (2) analisis uji hipotesis. (3)
analisis lanjut.
BAB VI PENUTUP
Memuat tentang kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitian,
saran serta penutup.
12
BAB II
DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA DAN PERILAKU KEAGAMAAN
2.1. Dzikir
2.1.1. Pengertian Dzikir
Dzikir menurut Miftah Farid (1997 : 25), secara bahasa dzikir
bermula dari dzakara, yadzkuru dzukr/dzikr, merupakan perbuatan dengan
lisan (menyebut, menuturkan). Ada yang berpendapat bahwa dzukr
(bidlammi) saja bisa berarti pekerjaan hati dan lisan, sedang dzikr
(bilkasri) khusus pekerjaan lisan. Dalam peristilahan kata dzikir tidak
terlalu jauh pengertiannya dengan makna-makna lughawinya semula.
Bahkan kamus-kamus modern seperti dalam kamus al Munawwir kata
dzikir merupakan mashdar (kata dasar dalam struktur bahasa Arab) dari
kata dzakara yadzkuru yang memiliki beberapa arti : mengucap,
menyebut, mengagungkan dan menyucikan. Jika dikatakan seseorang
berdzikrullah berarti secara bahasa ia mengucap nama Allah, menyebut-
Nya, mengagungkan-Nya dan menyucikan-Nya (Bisri, 1997 : 169).
Pengertian-pengertian ini semua dapat dilihat di banyak lafal dzikr (dalam
berbagai sieghatnya) dalam kitab suci itu merupakan cakupan dari makna-
makna lughawinya sekaligus. Dalam kitab Al-Adzkaar-nya yang terkenal,
Imam Nawawi (631-676 H), menyebutkan ”Dzikir itu bisa dengan hati,
bisa dengan lisan. Dan yang terbaik adalah yang dengan hati dan dengan
lisan sekaligus. Kalau harus memilih antara keduanya maka dzikir dengan
hati saja lebih baik dari dzikir dengan lisan saja” (Nawawi, 1984 : 45).
13
Dzikir artinya mengingat, maksudnya menyebut-nyebut nama
Allah dengan memuji kebesaran-Nya. Dzikrullah (mengingat Allah), bagi
kaum muslimin merupakan amalan yang penting dalam kehidupan sehari
hari. Sebab, dengan dzikir, akan membawa sang pelaku kedalam suasana
ibadah yang concern dan istiqomah untuk senantiasa mengingat Allah,
baik dengan menyebut atau mengingatnya didalam hati. Oleh karena itu
amalan dzikir dipandang sebagai amalan yang sangat mulia dalam agama
Islam dan mulia pula disisi Allah (Susetya, 2007 : 15).
Begitu sangat pentingnya berdzikir, maka seolah-olah kaum
muslimin tidak boleh meninggalkannya. Tidak boleh melupakannya.
Tidak boleh mengabaikannya. Tidak boleh menganggapnya ringan. Tidak
boleh melewatkannya walau sesaat.
Dzikir yang selama ini dianggap hanya berkaitan dengan
kebutuhan ruhaniah (ibadah pada Allah SWT) saja, ternyata juga
merupakan faktor penting dalam meningkatkan perilaku keagamaan
muslim yang efektif. Hal itu dapat dilihat dari adanya pengaruh positif
keduanya terhadap amal ibadah dan perilaku muslim. Pengaruh positif itu
ditunjukkan dengan bukti sederhana bahwa seorang muslim terkadang
menjadi jauh lebih baik setelah berdzikir dan berdoa.
Doa dan dzikir adalah keyakinan yang mendalam bahwa seseorang
selalu dilihat oleh Tuhan sehingga dalam doa dan dzikirnya manusia akan
merasa dirinya sedang beraudiensi dengan Tuhannya. Dia menghadapkan
seluruh wajah batinnya pada Allah, bersungguh-sungguh dengan penuh
14
rasa rendah hati, rasa cemas tetapi sekaligus penuh harap dan dia yakin
bahwasanya Allah tidak pernah akan memalingkan mukanya dari hamba-
hamba yang memohon dengan penuh kesungguhan menyatakan suara
batinnya dengan optimis. (Tasmara, 1999: 1). Hal ini telah difirmankan
oleh Allah dalam surat Al-Mu’min ayat 60
ttΑ$s% uρ ãΝ à6 š/ u‘ þ’ ÎΤθãã ÷Š $# ó= ÉftGó™ r& ö/ ä3 s9 4
“Dan Tuhanmu berkata berdo’alah kepadaKu, niscaya Kupenuhi permintaanmu”. (Depag RI, 1992: 767).
2.1.2. Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Al Asmaa Ul-Husna adalah nama-nama Allah yang bagus-bagus.
Berfungsi sebagai alat untuk berdo’a yang bertujuan untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT dan yang memiliki keistimewaan do’a yang efektif
dan efisien karena mudah dibaca, pendek, ringan, tetapi sudah komplit,
menyeluruh, menyangkut urusan dunia dan akhirat, serta memperoleh
jaminan surga. (Amdjad, 2008 : 1)
Para ulama telah sepakat tentang jumlah Al Asmaa Ul-Husna yang
mendekati delapan puluh nama. Namun ada sebagian yang menetapkan
bahwa jumlahnya sembilan puluh sembilan nama. Rasulullah bersabda
telah menggambarkan bahwa Allah SWT mempunyai sembilan puluh
sembilan nama, dan barang siapa dapat menghafalnya atau
menghitungnya, akan masuk surga. Dalam Shahih Bukhari dan Abu
Hurairah diriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah
mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang
siapa menghitungnya akan masuk surga.” (HR. Bukhari: 2736) dan
15
ditambahkan : “Dia (Allah) itu ganjil, yang menyukai segala hal yang
ganjil.” (HR Bukhari: 6410) (Sulaiman, 2006 :12)
2.1.3. Faedah atau manfaat Dzikir
Mengingat pentingnya dzikir, Rasulullah pun mengingatkan
sahabatnya, termasuk kepada Mu’adz agar senantiasa berdzikir kepada
Allah sehinggga menjadi bawaan atau tabiat. Dengan demikian,
diharapkan semua tingkah lakunya selalu berada dalam kebenaran karena
mendapat petunjuk Allah SWT.
Sayyid Abdul Wahab Asy-Sya’rani dalam bukunya Menjadi
Kekasih Tuhan menyebutkan beberapa faedah atau manfaat dzikir.
Pertama, dzikir merupakan ketetapan dan syarat kewalian. Artinya, para
kekasih Allah itu biasanya selalu istikamah dalam berdzikir kepada Allah.
Sebalikinya, siapa yang lupa atau berhenti dari dzikirnya, ia telah
melepaskannya dari derajat mulia itu.
Kedua, dzikir merupakan kunci dari ibadah-ibadah yang lain.
Dalam dzikir terkandung kunci pembuka rahasia-rahasia ibadah yang
lainnya. Hal itu diakui oleh Sayyid Ali Al-Mursifi bahwa tidak ada jalan
lain untuk merawat atau membersihkan hati para muridnya kecuali terus-
menerus melakukan dzikir kepada Allah.
Ketiga, dzikir merupakan syarat atau perantara untuk masuk
hadirat Ilahi. Allah adalah Zat Yang Mahasuci sehingga Dia tidak dapat
didekati kecuali oleh orang-orang yang suci pula.
Keempat, dzikir akan membuka dinding hati (hijab) dan
16
menciptakan keikhlasan hati yang sempurna. Menurut para ulama salaf,
terbukanya hijab (kasyaf) ada dua macam : kasyaf hissi (terbukanya
pandangan karena penglihatan mata) dan kasyaf khayali (terbukanya tabir
hati sehingga mampu mengetahui kondisi diluar alam indrawi).
Kelima, menurunkan rahmat Allah, sebagaimana sabda Rasulullah
SAW, “Orang-orang yang duduk untuk berdzikir, malaikat mengitari
mereka, Allah melimpahkan rahmat-Nya, dan allah juga menyebut
(membanggakan) mereka kepada malaikat di sekitarnya.”
Keenam, menghilangkan kesusahan hati. Kesusahan itu terjadi
karena lupa kepada Allah.
Ketujuh, melunakkan hati, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-
Hakim Abu Muhammmad At-Turmudzi “dzikir kepada allah dapat
membasahi hati dan melunakkannya. Sebaliknya, jika hati kosong dari
dzikir, ia akan menjadi panas oleh dorongan nafsu dan api syahwat
sehingga hatinya menjadi kering dan keras. Anggota badannya sulit
(menolak) untuk diajak taat kepada Allah.” Selain itu dzikir juga dapat
menghilangkan berbagai macam penyakit hati, seperti sombong, ria, ujub,
dan suka menipu.
Kedelapan, memutuskan ajakan maksiyat setan dan menghentikan
gelora syahwat nafsu.
Kesembilan, dzikir bisa menolak bencana. Dzun Nun Al-Mishri,
tokoh sufi kenamaan, pernah mengatakan, “siapa yang berdzikir, Allah
senantiasa menjaganya dari segala sesuatu.” Bahkan, diantara para ulama
17
salaf ada yang berpendapat bahwa bencana itu jika bertemu dengan orang-
orang yang berdzikir, akan menyimpang.
Jadi, dzikir merupakan tempat terbesar bagi para hamba, tempat
mereka mengambil bekal dan tempat kemana ia senantiasa kembali. Allah
telah menciptakan ukuran dan waktu bagi setiap ritual (peribadatan), tetapi
ia tidak menciptakannya untuk dzikir. Dia menyuruh hambanya untuk
berdzikir sebanyak-banyaknya. Itulah sebabnya, Rasulullah bersabda,
“perbedaan antara orang yang mengingat Tuhannya dan yang tidak
mengingatnya, seperti antara yang hidup dan yang mati.” (HR. Bukhari
Muslim) (Susetya, 2006 : 127).
2.1.4. Dasar hukum Dzikir
Setiap yang diajarkan dan menjadi amalan bagi seorang muslim,
tentu harus ada landasan penguat dari Al-Qur'an maupun Hadits.
1. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah (surat ke 2) ayat 152
þ’ ÎΤρã ä. øŒ $$sù öΝ ä. ö ä. øŒ r& (#ρã à6 ô© $# uρ ’ Í< Ÿωuρ Èβρ ã à õ3 s? ∩⊇∈⊄∪
Artinya : "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) –Ku". (Q.S Al-Baqarah : 152).
2. Dari Muadz bin Jabal r.a, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW.
Bersabda” :
Artinya : “Amal yang paling dicintai Allah SWT adalah, engkau mati dalam keadaan lidahmu basah dengan dzikrullah.” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Sunni) (Sayyid, 1998 : 114)
18
2.2. Perilaku Keagamaan
2.2.1. Pengertian Perilaku Keagamaan
Sebelum membahas apa yang dimaksud dengan perilaku
keagamaan, terlebih dahulu penulis kemukakan tentang pengertian
perilaku. Perilaku secara etimologi adalah tanggapan atau reaksi individu
terhadap rangsangan. Sedangkan secara terminologi perilaku adalah reaksi
secara keseluruhan dari motor dan kelenjar yang diberikan kepada
organisme kepada situasi yang dihadapinya (Poerwadarminto, 1970 : 343).
Di samping itu, ada beberapa definisi perilaku menurut beberapa
tokoh, diantaranya adalah pertama, Hasan Langgulung mendefinisikan
perilaku sebagai gerak motorik yang termanifestasikan dalam segalal
bentuk aktivitas seseorang yang dapat diamati (Langgulung, 1980 : 139).
Kedua, Abdul Aziz Ahyadi dalam bukunya Psikologi Agama
mendefinisikan perilaku sebagai pernyataan atau ekspresi kejiwaan yang
dapat diukur, dihitung dan dipelajari melalui alat dan metode ilmiah secara
obyektif (Ahyadi, 2002 : 27). Ketiga, Jalaluddin Kahfi dalam bukunya
Psikologi Dakwah memberikan pengertian tingkah laku adalah gerak-
gerik, kegiatan manusia, tindak, hal ihwal dan perilaku manusia sebagai
penampakan realisasi pernyataan ekspresi dan manifestasi dan gejala-
gejala kejiwaan (Kahfi, 1993 : 48). Keempat, M. Arifin dalam bukunya
Psikologi Dakwah memberikan pengertian perilaku dapat berarti
merupakan fenomena (gejala) dari keadaan psikologi yang dilahirkan
dalam rangka usaha memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan (Arifin,
19
1997 : 5). Kelima, Sumadi Suryabrata perilaku adalah reaksi organisme
sebagai keseluruhan terhadap rangsangan dari luar, reaksi tersebut terdiri
dari gerakan-gerakan dan perubahan-perubahan jasmani tertentu, jadi
dapat diamati secara obyektif (Suryabrata, 1987 : 286).
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
yang dimaksud dengan perilaku adalah tindakan atau gerak-gerik
seseorang yang timbul karena adanya rangsangan yang ada dimana
individu berada. Sedangkan agama adalah segenap kepercayaan (kepada
Tuhan) serta dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang
diberikan dengan kepercayaan itu (Poerwadarminto, 1970 : 18). Untuk itu
perilaku keagamaan adalah suatu tindakan yang dilakukan atas dasar
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Ramayulis perilaku
keagamaan adalah segala aktivitas manusia dalam kehidupan didasarkan
atas nilai-nilai agama yang diyakininya (Ramayulis, 2002 : 83). Dalam
penelitian ini yang adalah agama Islam, jadi perilaku keagamaan adalah
aktivitas manusia dalam kehidupan didasarkan atas nilai-nilai ajaran
agama Islam atau pelaksanaan dari seluruh ajaran agama Islam itu sendiri.
2.2.2. Bentuk bentuk Perilaku Keagamaan
Pada dasarnya secara biologis manusia itu mempunyai persamaan
dan perbedaan. Tetapi disana ada dasar persatuan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan susila dan
menyelaraskan antara tindakan dan susila itu. Sedangkan bentuk perilaku
atau tingkah laku manusia di dunia ini banyak dan berbeda-beda. Namun
20
dalam pembahasan ini yang sesuai dengan perilaku keberagamaan yang
penulis jadikan indikator adalah aspek ibadah.
Pengertian ibadah adalah hal memperhambakan diri kepada Allah
dengan taat melaksanakan segala perintah dan ajarannya serta menjauhi
larangannya karena Allah semata. Sahal Mahfudin membagi ibadah
menjadi dua yaitu ibadah syakhsiyah dan ibadah ijtima’iyah (Mahfudh,
1994 : 20). Ibadah syakhsiyah adalah bentuk ibadah yang bersifat vertical
atau langsung berhubungan dengan Allah (ibadah yang bermanfaat untuk
pribadi) sedangkan ijtima’iyah adalah ibadah (perbuatan yang ditunjukkan
karena Allah) yang berkaitan dengan masalah masyarakat sosial. Adapun
pembahasan dalam aspek ibadah ini ada yang bersifat ibadah syakhsiyah
(shalat, puasa) dan ibadah ijtima’iyah (shadaqah dan sosial
kemasyarakatan).
Untuk lebih jelasnya. Di bawah penulis berikan contoh sebagai
berikut :
a. Ibadah Syakhsiyah
1. Ibadah shalat
Shalat menurut asal makna bahasa arab berarti do’a,
kemudian yang dimaksud disini adalah yang terdiri dari perkataan
dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi
dengan memberi salam (Sabiq, 1986 ; 191). Rasulullah saw
bersabda :
21
χÎ) nο 4θn=¢Á9 $# 4‘ sS ÷Ζ s? Ç∅tã Ï™!$t±ósx ø9 $# Ì s3Ζ ßϑø9 $# uρ 3 ã ø. Ï% s! uρ «!$# ç t9ò2r& 3
ª!$# uρ ÞΟ n=÷ètƒ $tΒ tβθãèoΨ óÁ s? ∩⊆∈∪
Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al Ankabut : 45)
Shalat dalam agama Islam menempati kedudukan yang
tidak dapat ditandingi oleh ibadah yang lain. Sulaiman Rasyid
mengatakan bahwa shalat merupakan tiang agama dimana ia tidak
dapat tegak kecuali dengan shalat (Rasyid, 1988 : 64) menurutnya
shalat merupakan ibadah yang mula pertama diwajibkan oleh Allah
dimana titah itu disampaikan langsung olehnya tanpa perantara
tanpa berdialog dengan rasulnya malam mi’raj (Rasyid, 1988 :
64),. Shalat merupakan ibadah rutin sehari-hari yang diwajibkan
pada setiap orang muslim. Dengan menjalankan shalat tersebut
bertujuan untuk membiasakan kedisiplinan dan membiasakan
hidup teratur sehingga dalam mengarungi kehidupan ini akan
terarah. Hikmah lain yang dapat dipetik dari pelaksanaan ibadah
shalat jama’ah adalah untuk hidup bermasyarakat, memperkokoh
persatuan kebersamaan dalam mengabdikan diri kepada Allah
SWT.
22
Dari uraian tersebut jelas bahwa ada hubungan antara shalat
dengan perilaku keagamaan atau perilaku manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Ibadah puasa
“Shaumu” menurut bahasa arab adalah menahan dari
sagala sesuatu seperti menahan tidur, menahan bicara, menahan
makan, dan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa yang berupa memperturutkan syahawat, perut dan farji,
sejak terbitnya fajar dini hari sampai terbenamnya matahari dengan
niat khusus” (Rasyid : 230). Puasa merupakan suatu jalan amalan
yang dapat memperkuat jasmani dari beberapa gangguan penyakit.
Adapun dalil yang mewajibkan puasa adalah :
$yγ •ƒ r'̄≈ tƒ t⎦⎪ Ï% ©! $# (#θãΖ tΒ# u™ |= ÏGä. ãΝ à6 ø‹ n=tæ ãΠ$u‹ Å_Á9 $# $yϑx. |= ÏGä. ’ n? tã š⎥⎪ Ï% ©! $#
⎯ ÏΒ öΝ à6 Î=ö7 s% öΝ ä3 ª=yès9 tβθà) −Gs? ∩⊇∇⊂∪
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Q.S Al Baqarah : 183) (Depag RI, 1992 : 44)
b. Ibadah Ijtima’iyah
1. Shadaqah
Secara istilah kata “shadaqah” berasal dari bahasa arab
yang berarti “pemberian kepada yang membutuhkan dengan
harapan memperoleh pahala disisi Allah SWT sebagaimana
firmannya yang berbunyi :
23
βr& uρ (#θè% £‰ |Ás? × ö yz óΟ à6 ©9 ( βÎ) óΟ çFΖ ä. šχθßϑn=÷ès? ∩⊄∇⊃∪ Artinya : “…dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (Q.S Al baqarah : 280) (Depag RI, 1992 : 70)
2. Aspek sosial
Aspek sosial adalah perbuatan manusia yang ditujukan
hanya karena masalah sosial masyarakat dengan mengharapkan
pahala Allah SWT. Pada aspek sosial tertuju semata mata karena
kewajiban sebagai makhluk sosial, artinya manusia membutuhkan
bantuan orang lain.
2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan
Pembentukan perilaku keagamaan tidak terjadi dengan sendirinya.
Pembentukan keagamaan senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia
dan berkenaan dengan objek tertentu. Sehingga perilaku itu dapat
dipelajari dan dapat berubah sesuai dengan objek tertentu kemungkinan
bisa muncul adanya perilaku yang positif dan perilaku yang negatif.
Pembentukan perilaku manusia tidak dapat terjadi dengan
sendirinya akan tetapi selalu berlangsung dalam interaksi manusia dan
berkenaan dengan objek tertentu. Sebagaimana dikatakan jalaludin bahwa
perilaku keagamaan terbentuk dari dua faktor, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern (Jalaluddin, 1998 : 199). Faktor intern adalah faktor-faktor
yang timbul dalam diri individu sedangkan faktor ekstern adalah faktor
yang datang dari luar individu.
24
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri
manusia itu, yaitu selektifitasnya sndiri, daya pilihnya sendiri, daya
pilihnya sendiri, atau minat perhatiannya untuk menerima dan
mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar dirinya itu
(Gerungan, 1996 : 155). Faktor intern ini meliputi :
1. Pengalaman pribadi
Semua pengalaman yang dilalui orang-orang sejak lahir
adalah pengalaman pribadinya (Daradjat, 1970 : 11).
Menurut Zakiyah Daradjat (1982 : 114), bahwa pengalaman
pribadi termasuk pengalaman beragama, maka dalam pembentukan
sikap dan perilaku keagamaan hendaknya ditanamkan sendiri
mungkin dalam pribadi seseorang, yakni sejak dini dalam
kandungan.
2. Pengaruh emosi
Emosi sebagaimana diungkapkan Lester D. Crow dan Alice
Crow (1984 : 116) adalah suatu keadaan yang mempengaruhi dan
menyertai penyesuaian di dalam diri secara umum, keadaan yang
merupakan penggerak mental dan fisik bagi individu dan dapat
dilihat melalui tingkah laku luar. Menurut Syamsu Yusuf (200 :
115), emosi adalah warna efektif yang menyertai sikap keadaan
atau perilaku individu. Yang dimaksud dengan warna afektif
adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami seseorang pada saat
25
menghadapi suatu situasi tertentu. Contohnya : gembira, bahagia,
putus asa, terkejut, benci dan sebagainya.
Zakiyah Daradjat (1970 : 77) menyatakan bahwa
sesungguhnya emosi memegang peranan penting dalam sikap dan
tindak agama. Tidak ada satu sikap atau tindak agama seseorang
yang dapat dipahami, tanpa mengindahkan emosinya. Oleh karena
itu, jika seseorang sedang tidak stabil emosinya maka perasaannya
tidak tentram, keyakinannya terlihat maju mundur, pandangan
terhadap agama dan Tuhan akan berubah sesuai dengan kondisi
emosinya pada waktu itu. Jadi, emosi menentukan arah dimana
tingkah laku individu turut mengambil bagian dalam setiap situasi
kehidupan.
3. Minat
Menurut Soegarda Poerbakawatja dan Harahap (1982 :
214), minat adalah “kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk
menerima sesuatu dari luar”. Seseorang yang mempunyai minat
terhadap suatu objek yang dilakukannya, maka ia akan berhasil
dalam aktivitasnya karena aktivitas tersebut dilakukan dengan
perasaan senang dan tanpa paksaan. Adapun minat dalam agama
antara lain tampak dalam keaktifan mengikuti berbagai kegiatan
keagamaan, membahasa masalah agama dan mengikuti pelajaran
agama disekolah. Misalnya seseorang yang mempunyai minat
terhadap pendidikan agama Islam, maka ia akan selalu
26
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan agama
Islam. Dengan begitu ia akan berusaha mentaati segala peraturan
yang terdapat dalam agama tersebut.
Menurut Jalaluddin Rahmad (1992 : 34), bahwa faktor
internal ini digaris besarkan menjadi dua yaitu faktor biologis dan
faktor sosiopsikologis. Faktor biologis terlibat dalam seluruh
kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor
sosiopsikologis. Bahwa warisan bio-manusia menentukan
perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan
seluruh memori biologis yang diterima dari kedua orang tuanya.
Begitu besarnya pengaruh warisan biologis ini sampai muncul
aliran baru yang memandang segala kegiatan manusia, termasuk
agama, kebudayaan, moral, berasal dari struktur biologinya. Aliran
ini menyebut dirinya sebagai aliran sosiobiologi (Jalaluddin
Rahmad, 1992 : 34).
Faktor sosiopsikologis manusia sebagai makhluk sosial
memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi
perilakunya yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga komponen
yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif.
Komponen kognitif adalah aspek intelektual yang berkaitan dengan
apa yang diketahui manusia, komponen afektif merupakan aspek
emosional dan komponen konatif adalah aspek yang berhubungan
27
dengan kebiasaan dan kemauan bertindak (Jalaluddin Rahmad,
1992 : 37).
b. Faktor ekstern
Dalam pembentukan dan perubahan perilaku selain faktor-
faktor intern yang turut menentukannya adalah faktor ekstern
(Gerungan, 1996 : 156). Faktor ekstern adalah hal-hal atau keadaan
yang diluar diri individu yang merupakan stimulus untuk membentuk
atau mengubah perilaku. Dalam hal ini dapat terjadi secara langsung.
Artinya adanya hubungan secara langsung antara individu dan individu
yang lain, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok
dengan kelompok. Disamping itu dapat secara tidak langsung yaitu
melalui perantara alat-alat komunikasi (Walgito, 2002 : 120). Dalam
hal ini, pembentukan perilaku dapat terjadi melalui hasil belajar dari
interaksi dan pengalaman, yang ditempuh melalui hal berikut :
1). Interaksi
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara orang
perorangan, antara kelompok dengan kelompok atau antara orang
perorangan dengan kelompok (Soekanto, 2000 : 67). Apabila dua
orang bertemu, berinteraksi, maka akan terjadi saling pengaruh
mempengaruhi baik dalam sikap atau perilaku baik yang
berhubungan dengan kehidupan sosial maupun keagamaan.
2). Pengalaman
28
Setiap manusia pasti mempunyai pengalaman pribadi
masing-masing tentang pengalaman. Zakiyah Daradjat (1970 : 11)
menyatakan, bahwa semua pengalaman yang dilalui orang sejak
lahir merupakan unsur-unsur pembentukan pribadinya, termasuk di
dalamnya adalah pengalaman beragama. Oleh karena itu
pembentukan prilaku keagamaan hendaknya ditanamkan sejak dini
mungkin dalam pribadi seseorang yakni sejak dalam kandungan
(Hasyim, 1983 : 15). Hal ini karena semakin banyak unsur-unsur
agama dalam diri seseorang maka sikap, tindakan, tingkah laku dan
cara seseorang menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran
agama.
Jalauddin Rahmad (1998 : 47) mengatakan, bahwa faktor
situasional sangat berpengaruh pada pembentukan perilaku
manusia seperti faktor ekologis. Faktor rancangan dan arsitektural,
faktor temporal, faktor teknologi, suasana perilaku. Tetapi manusia
memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap situasi yang
dihadapinya sesuai dengan karakteristik personal yang dimilikinya.
Perilaku manusia memang merupakan hasil interaksi yang menarik
antara keunikan individual dengan keumuman situasional.
2.2.4. Pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-Husna Terhadap Perilaku
Keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira adi Karya Ungaran
Dalam ajaran Islam, manusia diberi kebebasan untuk sadar dan
aktif melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan diri. Menurut Al-
29
Ghozali peningkatan diri pada hakekatnya adalah perbaikan akhlak, dalam
artian menumbuhkembangkan sifat-sifat terpuji dan sekaligus
menghilangkan sifat-sifat tercela pada diri seseorang. (Bastaman, 2001:
85).
Dzikir dan doa bersama untuk memohon pertolongan kepada Allah
agar semua yang diharapkan bisa terwujud dan semua masalah yang
dihadapi bisa terselesaikan. Dzikir secara harfiah berarti mengingat.
Kegiatan mengingat memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan.
Ingatan muncul karena kita mempunyai keinginan, kepentingan, harapan
dan kerinduan terhadap apa yang diingat. Kegiatan mengingat juga bisa
memicu lahirnya ide-ide dan kreatifitas baru, secara logika tentu dapat
memberikan dampak positif luar biasa dengan kehidupan (Ilham, 2003: 3).
Berdoa artinya menyeru, memanggil, atau memohon pertolongan
kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang diinginkan. (Kaelany, 2000:
121). Dengan berdoa, manusia merasa bertatap muka dengan Khaliknya
serta memohon petunjuk maupun perlindungan. Jadi, doa itu pada
prinsipnya merupakan kunci dari segala kebutuhan hidup di dunia maupun
di akhirat. (Al-Aziz, 1998: 277).
Perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
yang mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna didorong atau dibentuk oleh
dzikir dan doa yang mereka lakukan secara bersama-sama. Setiap perilaku
itu bisa berubah diakibatkan obyek yang mempengaruhinya dalam hal ini
30
dzikir. Perilakupun dapat dipengaruhi pula oleh lingkungan dan
masyarakat yang hidup di sekitarnya. (Jumantoro, 2001: 33).
Jadi perilaku keagamaan akan baik ketika di dalam diri seseorang
ada sebuah faktor yang akan mendorong orang itu berperilaku baik dalam
konteks pemikiran ini, perilaku keagamaan akan terbentuk ketika dalam
diri seseorang ada sebuah faktor yang akan mendorong atau memotivasi
untuk berperilaku keagamaan.
Hal tersebut dapat terealisasikan dalam mengikuti dzikir yang
mana dengan dzikir yaitu berdoa bersama dengan melafadzkan asma Allah
yang didahului dengan istighfar, dzikir, shalawat Rasulullah, dan doa.
Inilah amalan yang sederhana namun sangat efektif dalam meningkatkan
perilaku keagamaan seseorang. Saat ini, metode doa dan dzikir sebagai
upaya untuk mendekatkan diri dan mengenal Allah telah banyak dan
mudah ditemui.
Kumpulan-kumpulan jama’ah dzikir, mulai dari yang menamakan
jama’ah shalawat, mujahadah, istighatsah, hingga kelompok tarekat yang
muncul dan menyebar bagai jamur merupakan bukti bahwasanya doa dan
dzikir sebagai sarana meningkatkan perilaku keagamaan mulai disukai
dan mendapat tempat di kalangan umat Islam.
Berdasarkan deskripsi di atas, maka dapat diambil asumsi bahwa
orang yang rutin mengikuti dzikir dapat mempengaruhi perilaku
keagamaan jamaahnya, mengingat bahwa dengan rutin mengikuti dzikir,
orang akan selalu menyebut dan mengingat asma Allah dan akan
31
mendapatkan pengetahuan keagamaan dari Kyai atau orang yang
memimpin dzikir tersebut, sehingga hati akan menjadi tenang dan timbul
kesadaran pada diri jamaah untuk berbuat kebaikan.
2.2.5. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul. (Arikunto, 2002: 64).
Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah “Ada
pengaruh positif dan signifikan antara dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap
perilaku keagamaan Siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran.
Karena hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan sampai terbukti data yang terkumpul,
maka akan diadakan pembuktian secara empiris pada analisis data untuk
mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,
pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian statistik deskriptif (dalam
rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada
suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode
kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau
signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. (Azwar, 1998: 5). Jenis
penelitian kuantitatif sangatlah dibutuhkan dalam penelitian ini untuk
membahas beberapa kemungkinan yang ada untuk mengupas masalah
actual dengan cara menghimpun data, menyusun atau
mengklasifikasikannya, menganalisa dan menginterpretasikannya menurut
prosedur buku statistik baik secara manual maupun menggunakan jasa
komputer.
3.1.2. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
sensus atau penelitian lapangan yaitu penelitian yang mengambil seluruh
33
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok. (Singarimbun, 1995: 3).
Adapun yang menjadi subyek dalam penelitin ini adalah siswa-
siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran yang mengikuti dzikir Al
Asmaa Ul-Husna.
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional
3.2.1. Definisi Konseptual
Yaitu menjelaskan konsep dengan kata-kata atau istilah lain atau
sinonimnya yang dianggap sudah dipahami oleh pembaca. Definisi seperti
ini tampak seperti definisi yang tercantum dalam kamus, sehingga ada
orang yang menyebutnya dengan definisi kamus. (Soeharto, 1998: 29).
3.2.1.1. Dzikir Al-Asmaa Ul-Husna
Imam asy-Syaukaniy, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
dzikir adalah tilawah Al Qur’an, membaca tasbih,takbir, tahmid dan tauhid
atau tahlil. Termasuk dzikir dengan mendengarkan bacaan dari orang lain.
Imam asy-Syaukaniy memaknai dzikir dengan makna khusus. Sedangkan
Sa’id bin Jubair seorang tabi’in dan beberapa ulama lain menyatakan
bahwa dzikir itu bukan hanya bacaan tasbih,takbir, tahmid dan tauhid atau
tahlil. Lebih dari itu segala bentuk ketaatan kepada Allah adalah bentuk
dzikir kepada-Nya. (http://www.dzikir.org/index.php).
Dzikir artinya mengingat, maksudnya menyebut-nyebut nama
Allah dengan memuji kebesaran-Nya. Dzikrullah berarti hidupnya hati,
cahaya mata, surga dunia dan keberuntungan akherat. Dzikir dalam agama
34
Islam merupakan amal ibadah yang sangat mulia dan besar pahalanya
disisi Allah. Apalagi bagi kaum muslimin yang menempuh jalan illahi, ia
tidak boleh melupakan Allah dalam setiap keadaan (Susetya, 2007 : 125).
Maksud dari Dzkikir Al Asmaa Ul-Husna adalah meminta
pertolongan kepada Allah SWT dengan cara dzikir dan doa bersama yang
dilakukan setiap malam jum’at dengan tujuan untuk memberikan
perubahan yang lebih positif bagi para jamaahnya dalam kehidupan sehari-
hari.
3.2.1.2. Perilaku Keagamaan
Perilaku keagamaan sebagaimana diungkapkan oleh Mursal dan
Muhammad Taher (1997 : 121), bahwa perilaku keagamaan adalah
tindakan yang didasarkan atas kesadaran tentang adanya Tuhan Yang
Maha Esa, misalnya aktifitas keagamaan seperti sholat, puasa.
3.2.2. Definisi Operasional
Menyatakan bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan
untuk memperoleh data atau indikator yang menunjukkan konsep yang
dimaksud.
3.2.2.1. Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Dzikir artinya mengingat, maksudnya menyebut-nyebut nama
Allah dengan memuji kebesarannya. Hasbi Ash Shiddiqy juga mengutip
pandangan Al Hafizh mengenai hal ini yang berpendapat : Dzikir itu
segala lafazh (ucapan) yang di sukai para ummat membacanya dan
memperbanyakkan untuk menghasilkan jalan mengingat dan mengenang
35
Allah. Sedangkan Al Asmaa Ul-Husna adalah nama-nama Allah yang
bagus-bagus. Jadi yang dimaksud dzikir Al Asmaa Ul-Husna adalah
mengingat, menyebut-nyebut nama Allah dengan memuji kebesaran-Nya
untuk memperoleh ketenangan hati, mendekatkan diri kepada Allah dan
untuk menumbuhkan sikap yang baik, yang diridhoi oleh Allah SWT.
Yang indikator-indikatornya adalah sebagai berikut :
a. Ketenangan
b. Kedekatan dengan Allah
c. Sikap yang baik
3.2.2.2. Perilaku Keagamaan
Yang dimaksud dengan perilaku keagamaan siswa-siswi Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran adalah tindakan anak-anak yang belajar
di Panti Asuhan Wira Adi Karya yang didasarkan atas kesadaran tentang
adanya Tuhan Yang Maha Esa, seperti sholat, puasa. Indikator-
indikatornya antara lain :
- Shalat
- Puasa
3.3. Sumber dan Jenis Data
3.3.1. Sumber Data
Sumber data adalah subyek darimana data diperoleh. (Arikunto,
2002: 107). Sumber data dalam penelitian ini adalah responden yaitu
siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran yang mengikuti dzikir
Al Asmaa Ul-Husna.
36
3.3.2. Jenis Data
3.3.2.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data langsung dari subyek sebagai sumber informasi yang dicari. (Azwar,
1998: 91).
Data primer ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dzikir Al
Asmaa Ul-Husna terhadap perilaku keagamaan yang berasal dari siswa-
siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya itu sendiri. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data ordinal, yang menunjukkan data dalam
urutan tertentu atau dalam satu seri. (Bungin, 2005: 121).
3.3.2.2. Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh
dari orang lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek
penelitiannya. (Azwar, 1998: 91). Peneliti menggunakan data sekunder
sebagai data tambahan untuk menunjang keberhasilan penelitian yaitu
diperoleh melalui buku-buku yang berkaitan erat dengan persoalan-
persoalan dalam penelitian ini serta data yang didapat dari pengasuh dan
pengurus dzikir Al Asmaa Ul-Husna. Data sekunder sifatnya melengkapi
dan menguatkan dari sumber pokok yang ada.
3.4. Populasi
3.4.1. Populasi
37
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti.
(Arikunto, 2002: 109). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
seluruh siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran yang
berjumlah 80 yang aktif mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan
data yang menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. (Bungin, 2005:
123).
3.5.1. Metode Angket
Penelitian ini menggunakan data kuesioner atau angket untuk
mengumpulkan data, yaitu sejumlah pertanyaan yang disusun secara
sistematis kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi,
angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti.
(Bungin, 2005: 123).
Jenis pertanyaan yang akan diajukan adalah pertanyaan tertutup,
yaitu angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang
keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua alternatif
jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut.
Responden harus memilih salah satu jawaban yang menurut pendapatnya
paling benar dan tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban yang
lain.
38
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala ini digunakan untuk mengukur perilaku, pendapat, dan persepsi
responden terhadap suatu obyek. (Riduwan, 2002: 12).
Sebelum angket disebar ke responden, penulis terlebih dahulu
melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.5.2.Uji Validitas Instrumen
Validitas berarti kesucian alat ukur artinya alat ukur yang
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. (Hasan, 2004: 15).
Ada dua macam uji validitas yang akan peneliti lakukan, yaitu:
1. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Adalah kerangka dari suatu konsep yang nantinya dari
kerangka itu, peneliti dapat menyusun tolak ukur operasional konsep
tersebut dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. (Singarimbun dan
Effendi, 1989: 125).
Dalam hal ini peneliti melakukan uji validitas konstruk melalui
dua cara: Pertama, dengan memberikan definisi pada konsep yang
akan diukur (tentang dzikir Al Asmaa Ul-Husna dan perilaku
keagamaan) berdasarkan konsep yang tertulis dalam literatur. Kedua,
untuk memperkuat hasil validitas konstruk tersebut, penulis
mengkonsultasikan konsep tersebut dengan ahli-ahli yang kompeten
dalam bidang konsep yang akan diukur, dalam hal ini penulis
konsultasikan kepada dosen pembimbing, dan hasil yang diperoleh
39
bahwa instrumen yang akan dijadikan sebagai alat untuk menyatakan
data dinyatakan valid.
2. Uji Validitas
Dalam penelitian ini penulis melakukan pendefinisian terhadap
masing-masing variabel, sehingga dapat diketahui dimensi dan
indikator yang diukur dari variabel tersebut. Dimensi dan indikator
kemudian dijadikan tolak ukur untuk menyusun kisi-kisi instrumen
yang berupa pertanyaan.
Tabel I
Kisi-Kisi Instrumen dzikir Al Asmaa Ul-Husna Dan Perilaku Keagamaan
No Variabel Indikator Nomor
Instrumen 1
2
Dzikir Al Asmaa Ul-Husnaa Perilaku keagamaan
- Ketenangan - Kedekatan dengan Allah - Sikap yang baik - Shalat - Puasa
1 – 4 5 – 7 8 – 13
14 – 17 18 – 20
Dari kisi-kisi tersebut dituangkan kedalam item-item
pertanyaan dalam variabel independen terdiri dari 13 item pertanyaan
dan variabel dependen 7 item pertanyaan.
Setelah instrumen disusun kemudian disebarkan kepada
responden untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Adapun ringkasan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen
dzikir Al Asmaa Ul-Husna dan perilaku keagamaan dapat dilihat
dalam tabel berikut :
40
Tabel II Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen
Dzikir Al Asmaa Ul-Husna dan Perilaku Keagamaan
Variabel Item pertanyaan
R hitung Signifikansi Keterangan
Dzikir Al-Asmaa Ul-Husnaa (X) Perilaku Keagamaan (Y)
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
0,919 0,864 0,659 0,756 0,915 0,956 0,932 0,444 0,956 0,703 0,671 0,447 0,756
0,447 0,719 0,732 0,588 0,743 0,536 0,603
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi antar masing-
masing skor item pertanyaan baik variabel X maupun variabel Y
terhadap total skor item-item pertanyaan (dzikir Al Asmaa Ul-Husna
dan Perilaku Keagamaan) menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel X
dan Y adalah valid, sehingga data yang telah dikumpulkan melalui
instrumen penelitian ini layak untuk dianalisis lebih lanjut.
3.5.3. Uji Reliabilitas Instrumen
41
Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Reliabilitas
mengandung tiga makna yaitu: tidak berubah-ubah, konsisten, dan
dapat diandalkan. (Hasan, 2004: 15).
Supaya pengujian hipotesis penelitian dapat mengenai sasaran,
maka instrumen (alat ukur) yang digunakan untuk mengumpulkan data
harus reliabel. Dalam hal ini penulis menggunakan SPSS untuk
mengukur tingkat reliabilitas instrumen (alat ukur) tersebut, hasil
pengujian yang diperoleh dapat diringkas pada tabel sebagai berikut :
Tabel III
Daftar Reliabilitas Instrumen
Variabel Item Pertanyaan
Alpha Cronbach (α)
Keterangan
Dzikir Al-Asmaa Ul-Husnaa Perilaku Keagamaan
1 s/d 13 14 s/d 20
0,9069 0,6488
Reliabel Reliabel
Berdasarkan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas
sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh item
sudah teruji validitas dan reliabilitasnya sehingga telah memenuhi
syarat sebagai instrumen baku yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian.
3.5.4. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1992 : 148).
42
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan
agenda tentang kegiatan dzikir Al Asmaa Ul-Husna serta arsip-arsip
lain yang berhubungan dengan penelitian, khususnya data tentang
kegiatan dzikir Al Asmaa Ul-Husna di Panti Asuhan Wira Adi Karya
ungaran.
3.5.5. Metode Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan Tanya jawab
sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada
tujuan penelitian (Hadi, 1993 : 193). Wawancara dilaksanakan untuk
mengetahui lebih banyak tentang data-data yang belum diperoleh dari
penelitian ini, yaitu untuk mengetahui sejarah dan tujuan
dilaksanakannya dzikir Al Asmaa Ul-Husna di Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
(Singarimbun, 1995: 263). Untuk memudahkan pengambilan kesimpulan
dari hasil analisis, maka penulis menggunakan proses tahapan-tahapan
dalam menganalisa, yaitu :
3.6.1. Analisis Pendahuluan
Yaitu analisis yang umumnya dilaksanakan dengan menggunakan
tabel-tabel distribusi frekuensi atau pembagian kekerapan, keseringan
secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian.
43
Dalam analisis ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dzikir
Al Asmaa Ul-Husna Terhadap Perilaku Keagamaan siswa-siswi Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran, langkah awal yang dilakukan adalah
mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif yaitu dengan memberi nilai
pada setiap item jawaban pertanyaan dengan angka masing-masing
responden. Kemudian memasukkan data yang telah terkumpul ke dalam
tabel distribusi yang ada, dalam rangka pengolahan data.
Adapun kriteria yang digunakan penulis sebagai berikut:
- Alternatif jawaban a diberi nilai 5
- Alternatif jawaban b diberi nilai 4
- Alternatif jawaban c diberi nilai 3
- Alternatif jawaban d diberi nilai 2
- Alternatif jawaban e diberi nilai 1
3.6.2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang ada
dan diajukan. Adapun jalan yang ditempuh adalah mengadakan
perhitungan dengan menggunakan rumus analisis regresi linier satu
prediktor dengan skor kasar. Dalam hal ini dzikir Al Asmaa Ul-Husna
sebagai prediktor atau variabel independen, dan perilaku keagamaan
sebagai kriterium atau variabel dependen. Untuk rumus garis regresi satu
prediktor yang sudah kita ketahui yaitu :
Y = Ax + k
Keterangan :
44
Y = Kriteria atau nilai variabel Y (perilaku keagamaan).
X = Prediktor atau nilai variabel X (dzikir Al Asmaa Ul-Husna).
a = Bilangan koefisien prediktor/angka arah/koefisien regresi yang
menunjukkan angka peningkatan variabel dependen yang didasarkan
pada nilai variabel.
K = Bilangan konstan (harga Y bila X = 0).
Untuk mengetahui Freg maka rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Sumber Variasi
db JK RK
Regresi(reg) Residu (res)
1
N-2
a∑XY+K∑Y-(∑Y)2 N
∑Y2-a∑XY-K∑Y
Total (T) N-1 ∑Y2 _ (∑Y)2 N
JK reg db reg
JK res db res
F reg = RK reg
RK res
Keterangan :
a = Koefisien Prediktor
K = Bilangan Konstanta
N = Jumlah sampel yang diteliti
JK = Jumlah Kuadrat
RK = Rerata Kuadrat
∑xy = Hasil kali dari variabel x dan y
F reg = Jumlah kuadrat regresi (Harga F)
Jk res = Jumlah kuadrat residu
Rk reg = Rata-rata kuadrat regresi
Rk res = Rata-rata kuadrat residu
45
db res = derajat kebebasan residu
db reg = derajat kebebasan regresi (1). (Hadi, 2001: 18).
3.6.3. Analisis Lanjutan
Merupakan analisis pendahuluan lebih lanjut dari hasil analisis uji
hipotesis. Setelah diperoleh hasil koefisien antara variabel X dan Y, maka
langkah selanjutnya adalah menghubungkan nilai (hasil koefisien korelasi)
dengan nilai Ftabel, pada taraf signifikansi 5%.
Apabila Freg yang dihasilkan dari koefisien sama atau lebih dari F
yang ada ditabel, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan yang berarti
hipotesis yang diajukan diterima (ada pengaruh). Sedangkan apabila Freg
yang dihasilkan dari koefisien korelasi lebih kecil dari F yang ada pada
tabel, maka hasil yang diperoleh adalah tidak signifikan yang berarti
hipotesis yang diajukan ditolak. (Hadi, 2001: 19).
Dari penjelasan mengenai teknik analisis data di atas, bahwa dalam
prakteknya nanti penulis tidak menggunakan rumus-rumus di atas, tetapi
menggunakan SPSS.
SPSS (Statisfical Package For Social Science) merupakan paket
program komputer untuk analisis data yang digunakan pada berbagai
disiplin ilmu, terutama untuk menganalisa serta menampilkan angka-angka
hasil variabel tunggal atau hubungan antara satu variabel dengan variabel
lain. (Sugiono, 2001: 1).
46
BAB IV
GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN
4.1. Gambaran Umum Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
4.1.1. Tinjauan Historis
4.1.1.1. Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran di awal berdirinya bertugas
memberikan pelayanan kepada remaja putus sekolah dari keluarga kurang
mampu. Pada tahun 1977 dikenal dengan nama Panti Karya Taruna
(PTK), kemudian secara resmi tanggal 2 Oktober 1979 diresmikan oleh
Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam atas nama Mentri sosial RI
dengan nama Panti Penyantunan Anak (PPA) Ungaran, pada tahun 1994
berganti nama menjadi Panti Sosial Bina Remaja dan kemudian di tindak
lanjuti SK Mensos No. 22 th 1995 menjadi Panti Sosial Bina Remaja
“Wira Adi Karya” Ungaran.
Dengan berlakunya UU No. 22 th. 1999 tentang otonomi daerah
sejak bulan Juli berubah menjadi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
berdasarkan Perda Jawa Tengah No. 1 tanggal 2 April 2002 dan
bertanggung jawab kepada Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa
Tengah. (Dokumen Panti asuhan Wira Adi Karya Ungaran)
4.1.1.2. Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
47
Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran merupakan lembaga
pemerintah dibawah naungan Dinas Sosial yang memberikan bimbingan
ketrampilan kepada anak atau remaja putus sekolah dari keluarga kurang
mampu untuk dididik menjadi generasi muda yang terampil dan mandiri.
Sehubungan dengan itu, berdirinya Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran mengemban beberapa visi, misi, sasaran dan tujuan, yaitu :
1. Visi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran adalah : terwujudnya
kader bangsa yang berkualitas, mandiri dan sejahtera.
2. Misi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
a. Memberikan pelayanan prima kepada anak/remaja terlantar.
b. Meningkatkan kualitas SDM pelaksana dan kelayan.
c. Menjadi pusat pelayanan dan laboratorium kesejahteraan sosial,
pengembangan kader bangsa, pembinaan mental spiritual,
kesetiakawanan sosial, usaha ekonomis produktif serta informasi
dan konsultasi.
d. Membentuk siswa menjadi generasi yang handal dan siap pakai
serta berakhlakul karimah serta meningkatkan koordinasi dengan
instansi/lembaga terkait guna mewujudkan usaha mandiri.
3. Sasaran dan tujuan berdirinya Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
adalah :
a. Sasaran pelayanan adalah anak/remaja terlantar, menganggur dan
berasal dari keluarga kurang mampu yang masih berusia 17 hingga
48
22 tahun. Menyiapkan generasi yang bertanggung jawab dan
kreatif sejalan dengan era globalisasi.
b. Mencetak generasi muda yang beriman dan bertaqwa serta
berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bertanggung jawab, mudah
berusaha agar tercipta masa depan yang sejahtera.
4.1.2. Letak Geografis
Ungaran adalah kota kecil di Kabupaten Semarang yang biasa
disebut kota serasi karena kebersihan dan kerapian lingkungan dan
keindahan alamnya serta didukung dengan udara yang sejuk. Panti Asuhan
Wira Adi Karya berlokasi di Jl. Ki Sarino Mangunpranoto No.39
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Tepatnya lebih kurang 1
kilometer sebelah Selatan terminal Ungaran arah ke Semarang .
4.1.3. Struktur Organisasi
Agar seluruh kegiatan belajar mengajar yang ada di Panti Asuhan
Wira Adi Karya Ungaran dapat berjalan dengan lancar dan tertib, maka
dibentuklah pengurus atau struktur organisasi yang bertanggung jawab
membina pertumbuhan dan perkembangan serta kelancaran seluruh
kegiatan siswa sebagai anak didik sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing.
Adapun tugas pokok dari Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
adalah melaksanakan sebagian tugas pokok sosial dan melaksanakan
kebijakan teknis operasional pelayanan penyandang maslah kesejahteraan
49
sosial anak dan remaja terlantar dengan sistim. Mengurus segala sesuatu
yang berhubungan dengan seluruh kegiatan panti, baik yang bersifat intern
dan ekstern.
Adapun struktur organisasi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
sebagai berikut :
Kepala Drs. Tri Widodo
Pembina NIP. 19570410 198603 1 010
Kelompok Pekerja Sosial Kasie, Bimbingan dan Penyaluran
Drs. Sri Wisapto NIP. 19630609 199301 1 001
Kasie Penyantunan Dra. Suryani Dwi Lestari
Penata Tk.I NIP. 19650507 199203 2 005
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Penata Tk. I
Asmiharti Nadhiroh, SH NIP. 19630217 198703 2 004
Koordinator Pekerja Sosial Madya Gadis Ganggastini, SH
NIP. 19531220 198303 2 003
Pengadministrasian Umum Ir. Siti Rochani
Penata NIP. 19530701 198303 2 003
Pengadministrasi Umum Masunah Rahmawati, AKs.
Penata NIP. 19701010 199702 2 005
Pemegang Kas Pembantu Kegiatan
Dra. Sulistyowati Penata Tk.I
NIP. 19620414 199103 2 003 Pekerja Sosial Madya
Dra. Tri Murdiastuti Pembina
NIP. 19610319 198703 2 004
Pembimbing Pertanian Ir. Trenggono Ibnu S.
Penata Tk.I NIP. 19580425 198703 1 006
Pramu Asrama Slamet Dulhadi
Penata Tk.I NIP. 19570410 198603 1 010
Pengadministrasian Umum Endang ediati, SST.
Penata NIP. 19670525 199202 2 001
Pekerja Sosial Ahli Muda Drs. Sugiharto
Penata tk.i NIP. 19620528 199002 1 001
Petugas Ketrampilan Bengkel dan Montir Mobil
Bambang Suryanto Penata Muda Tk.I
NIP. 19571222 198303 1 007
Siti Sa’adah S.Sos. Penata Tk.I
NIP. 19680613 199403 2 005 Endang Sapartini
Penata Tk.II NIP. 19561020 198002 2 001
Pembantu Pemegang Kas Pembantu Kegiatan
Penata Muda Tk.I Wuryani
NIP. 19590421 198203 1 013
Pekerja Sosial Penyedia Yunita Dwi P, Aks.
Penata NIP. 19670618 198901 2 003
Sudarmin Penata
NIP. 19561212 198103 1 019 Indriyati Penata
NIP. 19530824 198303 2 003
Pembimbing Perbengkelan Rusdi
Penata Muda Tk.I NIP. 19550119 198003 1 011
Pembimbing
Ketrampilan Menjahit Tugiharsi
Penata Muda Tk.I NIP. 19571207 198303 2 005
Pembimbing Tata Boga Anastasi Tjatur K. Penata Muda Tk.I
NIP. 19660413 198901 2 001
Pramu Saji Suwarti
Pengatur Tk.I NIP. 11965620 199103 2 010
Mira Arbaningsih Juru Muda
NIP. 19610818 200701 2 002
Pengadministrasi Barang Inventaris
Pramono HD. Penata Muda Tk.I
NIP. 19531011 198701 1 004 Rudi Ismanto Penata Muda
NIP. 19680818 199202 1 002
Pekerja Sosial Pelaksana Dalyono
NIP. 19620406 198203 1 007
Pembimbing Ketrampilan Las
Diyono Penata Muda Tk.I
NIP. 19580112 198103 1 009
Petugas Urusan Umum Samiran
Pengatur Tk.I NIP. 19580102 199003 1 010
Dwi Hari Cahyo Pengatur Tk.I
NIP. 19670323 199103 1 015
Pembimbing Ketrampilan Salon
Evi savitri lusella Penata Muda Tk.I
NIP. 19681026 199101 2 001
Pramu Taman Sadi
Pengatur Muda NIP. 19621003 199003 1 002
50
4.1.4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran, mempunyai peranan yang cukup besar terhadap
kelancaran dan kesuksesan dalam menjalankan aktivitas atau program
panti dalam mencapai tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya. Di
Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran memiliki sarana dan prasarana
yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan-kegiatan siswa, dimana
hal ini selalu diusahakan agar lebih memadai demi kesuksesan seluruh
aktivitas yang ada di Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran. Di antara
sarana dan prasarana yang ada bisa dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel IV
Sarana dan Prasarana Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
Tahun 2008-2009
NO NAMA BARANG VOLUME KETERANGAN
A B C D 1 Gedung yang digunakan 10 Milik Sendiri 2 Ruang Belajar 20 - 3 Ruang Kantor 4 - 4 Ruang Guru 2 - 5 Ruang Aula 2 - 6 Ruang Perpustakaan 2 - 7 Ruang Gudang 3 - 8 Mushalla 1 - 9 Kamar Mandi 20 -
10 WC 20 - 11 Sumur/Pompa Air 4 - 12 Mesin Tulis 3 - 13 Papan Tulis 25 -
51
14 Lap. Bola Volley 1 - 15 Lap. Bulu Tangkis 1 - 16 Meja Tenis 2 -
(Dokumentasi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran)
Di samping itu, terdapat sarana dan prasarana dalam bentuk lain
yaitu :
1. Surat Kabar dan Majalah
Dalam rangka memberikan informasi kepada siswa dari dunia luar,
dan menambah wawasan serta pengetahuan aktual tentang kemajuan
umat Islam, disamping pengetahuan yang lain, Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran berlangganan sebuah majalah Islam dan surat kabar
Suara Merdeka.
2. Koperasi dan Perpustakaan
Di Panti Asuhan Wira Adi Karya terdapat koperasi yang menyediakan
kebutuhan siswa, dan alat-alat tulis, stiker serta kebutuhan siswa
sehari-hari. Hasil dari koperasi tersebut dimanfaatkan untuk
kepentingan panti. Dari pengadaan koperasi ini di harapkan siswa akan
mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam dunia
bisnis. Sedangkan perpustakaan berusaha diisi dengan aneka buku dari
berbagai ilmu termasuk sains modern.
3. Majalah Dinding
Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam tulis menulis, di Panti
Asuhan Wira Adi karya Ungaran menyuruh siswa dengan bergiliran
52
untuk menulis majalah dinding yang nantinya ditempelkan dipusat
informasi Panti.
4.2. Gambaran Umum Dzikir Al Asmaa Ul-Husna di Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran
4.2.1. Sejarah Berdirinya Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Dzikir Al Asmaa Ul-Husna merupakan salah satu kegiatan dakwah
yang ada di Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran. Dzikir Al Asmaa Ul-
Husna ini didirikan oleh Ustadz Lagiyono S.Ag, sejak tahun 2003. Beliau
adalah seorang tokoh Ulama’ Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
Menurut Bapak Habib SH, salah satu pengasuh siswa Panti
Asuhan Wira Adi Karya. Beliau mengadakan dzikir AL Asmaa Ul Husna
karena melihat kondisi siswa yang usianya rawan untuk melakukan
tindakan yang tidak baik seperti mencuri, tawuran dan lainnya. Hal ini
dilakukan agar kondisi para siswa menjadi lebih baik dalam segala bidang.
(Wawancara dengan Bapak Khabib, SH, Pengasuh Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran, 5 September 2009).
Dzikir merupakan salah satu cara doa kepada Allah SWT yaitu
meminta pertolongan hanya kepada-Nya agar semua yang diharapkan
dapat terkabul. Sebagaimana firman Allah SWT
x‚$−ƒÎ) ߉ ç7÷è tΡ y‚$−ƒÎ) uρ Ú⎥⎫Ïè tGó¡ nΣ ∩∈∪
53
Artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (QS. Al-Fatihah: 5). (Depag RI, 1992: 6).
Dzikir Al Asmaa Ul-Husna ini mengarahkan kepada siswa-siswi
Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran sebagai jamaah dzikir dalam hal
ini yang intinya bersungguh-sungguh dalam meminta pertolongan kepada
Allah untuk kebahagiaan dunia dan akherat.
Maka dari itu dzikir Al Asmaa Ul-Husna sangat berpengaruh
sekali kepada para siswa. Karena dengan dzikir atau mengingat Allah dan
menyebut nama-Nya menjadikan hati tenang dan tentram sehingga timbul
untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah dan berperilaku baik. Dengan
adanya dzikir Al Asmaa Ul-Husna juga mereka mendapat barokah dari
doa orang yang berdzikir.
4.2.2. Tujuan pelaksanaan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna di Panti Asuhan
Wira Adi Karya Ungaran
Dalam pelaksanaan dzikir AL Asmaa Ul-Husna, Beliau
mempunyai tujuan yaitu :
Pertama, untuk mendoakan umat Islam dan bangsa Indonesia
menjadi lebih baik lagi.
Kedua, untuk mengajak umat Islam lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT juga sebagai wahana bermunajad, tawakal, juga sebagai
wahana silaturrahmi, sehingga diharapkan para siswa dapat
54
mengamalkannya dalam bentuk perbuatan pada kehidupan sehari-hari
yang dilakukan secara ikhlas karena Allah SWT.
Ketiga, sebagai wahana kegiatan dakwah yang sekaligus menjadi
wadah komunikasi antar umat Islam dalam hal ini antar siswa di Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran dan sekitarnya. (Ustadz Lagiyono S.
Ag. Imam dzikir Al Asmaa Ul-Husna di Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran, 5 September 2009).
4.2.3. Pelaksanaan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna di Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran
Pelaksanaan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna ini dilaksanakan pada
setiap malam Jumat dimulai jam 19.15 WIB-selesai. Sedangkan rangkaian
acara Dzikir Al Asmaa Ul-Husna dapat penulis sebutkan sebagai berikut :
a. Pembukaan oleh Ustadz Lagiyono S.Ag, yaitu dengan berdoa agar
maksud dan tujuan serta cita-cita siswa dapat tercapai dengan hasil
yang baik dan minta diperkenankan Allah SWT.
b. Pembacaan dzikir dan doa-doa yang dibaca dalam dzikir Al Asmaa Ul
Husna antara lain :
55
56
c. Doa yang dipimpin oleh Ustadz Lagiyono S.Ag, selaku pemimpin
acara Dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
4.3. Deskripsi Data Dzikir Al Asmaa Ul-Husna Dengan Perilaku Keagamaan
siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi karya Ungaran
Penelitian ini penulis mengambil seluruh siswa-siswi Panti Asuhan Wira
Adi Karya Ungaran sebagai jamaah tetap dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-Husna
terhadap perilaku keagamaan siswa siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran, akan penulis paparkan dari kegiatan riset melalui tabel-tabel yang
diambil dari data-data responden.
Adapun data angket dzikir Al Asmaa Ul-Husna terdiri dari 13 item, dan
angket perilaku keagamaan jamaah terdiri dari 7 item. Sehingga jumlah
keseluruhan 20 item pertanyaan.
4.3.1. Data Tentang Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Untuk lebih jelasnya peneliti paparkan dalam bentuk tabel yang
merupakan jumlah nilai seluruh item dari hasil angket yang disebarkan
kepada responden.
TABEL V
Deskripsi Angket Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Variabel X (Dzikir Al Asmaa Ul-Husna) No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jumlah
1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 2 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 62
57
3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 50 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 62 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 6 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 62 7 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 62 8 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 55 9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
10 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 3 4 54 11 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 58 12 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 62 13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 14 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 61 15 5 5 4 5 5 3 5 4 3 4 3 5 3 54 16 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 61 17 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 55 18 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 55 19 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 61 20 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 21 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 60 22 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 61 23 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 60 24 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 58 25 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 50 26 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 62 27 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 63 28 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 29 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 58 30 4 5 4 4 5 3 5 4 3 4 5 4 4 54 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64 32 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 56 33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64 34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64 35 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 54 36 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 61 37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64 38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64 39 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 57 40 5 4 4 5 3 5 5 3 5 4 4 3 4 54 41 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 61 42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 43 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54
58
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 45 5 3 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 50 46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 49 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 57 50 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 54 51 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 57 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 55 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 56 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 57 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 59 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 62 60 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 64 64 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 57 65 3 5 4 3 5 5 3 4 4 4 5 5 4 54 66 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 58 67 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 69 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 57 70 4 5 3 5 3 5 4 4 4 5 3 5 4 54 71 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 61 72 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 55 73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 74 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 62 75 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 5 3 50 76 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 62 77 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 78 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 62 79 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 55 80 4 4 4 3 5 5 3 4 5 4 5 3 5 54
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penelitian dengan
jumlah populasi 80 responden, menunjukkan bahwa nilai dzikir Al
59
Asmaa Ul-Husna tertinggi 65 dan nilai terendah adalah 50, sehingga
selisihnya adalah 15.
4.3.2. Data Tentang Perilaku Keagamaan
Untuk lebih jelasnya penulis paparkan dalam bentuk tabel yang
merupakan nilai seluruh item dari seluruh hasil angket, yang terdiri dari 80
responden.
TABEL VI
Deskripsi Angket Perilaku Keagamaan
Variabel Y (Perilaku Keagamaan) No Resp 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah
1 5 5 5 5 5 5 5 35 2 5 4 5 5 5 5 4 33 3 4 4 5 5 4 4 4 30 4 5 5 5 5 4 5 4 33 5 4 4 3 5 3 4 3 26 6 5 5 4 5 5 5 5 34 7 5 5 4 5 5 5 5 34 8 5 5 4 5 5 5 5 34 9 5 5 5 5 5 5 5 35
10 5 5 5 5 5 5 5 35 11 4 4 5 3 4 4 4 28 12 5 5 4 5 5 5 5 34 13 4 4 4 5 4 4 4 29 14 5 4 5 5 4 5 4 32 15 5 5 4 3 5 4 5 31 16 5 5 4 5 5 5 5 34 17 4 4 4 5 4 4 4 29 18 4 4 4 5 4 4 4 29 19 5 5 4 5 5 5 5 34 20 5 5 5 5 5 5 5 35 21 5 5 4 5 5 5 5 34 22 5 5 4 5 5 5 5 34 23 5 5 5 5 4 4 4 32 24 4 4 5 5 4 4 4 30
60
25 4 4 5 5 5 4 5 32 26 5 4 5 5 5 5 5 34 27 5 5 5 5 5 4 5 34 28 4 4 4 5 4 4 4 29 29 4 4 5 5 4 4 4 30 30 5 5 5 5 5 5 5 35 31 5 5 5 5 5 5 5 35 32 4 4 4 5 4 4 4 29 33 5 5 5 5 5 5 5 35 34 5 5 5 5 5 5 5 35 35 5 5 5 5 5 5 5 35 36 5 5 4 5 5 5 5 34 37 5 5 5 5 5 5 5 35 38 5 5 5 5 5 5 5 35 39 4 4 4 5 5 4 4 30 40 5 5 5 5 5 5 5 35 41 5 5 4 5 5 5 5 34 42 5 5 5 5 5 5 5 35 43 4 4 4 5 4 4 4 29 44 5 5 5 5 5 5 5 35 45 4 3 5 4 5 4 5 30 46 5 5 5 5 5 5 5 35 47 5 5 5 5 5 5 5 35 48 5 5 5 5 5 5 5 35 49 4 4 5 5 4 4 4 30 50 5 5 5 5 5 5 5 35 51 4 4 5 5 4 4 4 30 52 5 5 5 5 5 5 5 35 53 5 5 5 5 5 5 5 35 54 5 5 5 5 5 5 5 35 55 5 5 5 5 5 5 5 35 56 4 4 4 5 4 4 4 29 57 4 4 4 5 4 4 4 29 58 5 5 5 5 5 5 5 35 59 5 5 4 5 5 5 5 34 60 5 5 5 5 5 5 5 35 61 5 5 5 5 5 5 5 35 62 5 5 5 5 5 5 5 35 63 5 5 5 5 5 5 5 35 64 4 4 5 5 4 4 4 30 65 5 5 5 5 5 5 5 35
61
66 4 4 5 5 4 4 4 30 67 4 4 4 5 4 4 4 29 68 5 5 5 5 5 5 5 35 69 4 4 5 5 4 4 4 30 70 5 5 5 5 5 5 5 35 71 5 5 4 5 5 5 5 34 72 4 4 4 5 4 4 4 29 73 5 5 5 5 5 5 5 35 74 5 5 4 5 5 5 5 34 75 5 5 5 5 5 5 5 35 76 5 5 4 5 5 5 5 34 77 4 4 4 5 4 4 4 29 78 5 4 5 5 5 5 5 34 79 4 5 4 5 4 4 4 30 80 5 5 5 5 5 5 5 35
Berdasarkan tabel di atas penelitian dengan jumlah 80
responden, menunjukkan bahwa nilai perilaku keagamaan siswa-siswi
Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran tertinggi adalah 35 dan nilai
terendah 26, sehingga selisihnya adalah 9.
62
62
BAB V
ANALISIS TENTANG PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI PANTI ASUHAN
WIRA ADI KARYA UNGARAN
5.1. Analisis Pendahuluan
Data yang penulis peroleh dari lapangan yang berkaitan dengan teori-
teori yang telah tersaji sebelumnya, maka dalam bab ini akan dianalisis dengan
tujuan untuk mencari kesesuaian antara kenyataan yang ada di lapangan dengan
teori yang ada, dengan demikian tujuan akhir dalam penelitian ini dapat
terjawab.
Untuk mengukur ada atau tidak adanya pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-
Husna terhadap perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran, maka penulis memberi nilai terlebih dahulu pada jawaban angket yang
telah diberikan oleh responden. Sedangkan angket yang digunakan mempunyai
alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e, masing-masing nilai dari alternatif
tersebut adalah sebagai berikut :
- Alternatif jawaban a diberi nilai 5
- Alternatif jawaban b diberi nilai 4
- Alternatif jawaban c diberi nilai 3
- Alternatif jawaban d diberi nilai 2
- Alternatif jawaban e diberi nilai 1
63
Adapun angket tentang dzikir Al Asmaa Ul-Husna terdiri dari 13 item,
sedangkan angket perilaku keagamaan terdiri dari 7 item, sehingga jumlah
keseluruhan adalah 20 item pertanyaan. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan
dalam bentuk tabel yang merupakan jumlah nilai seluruh item dari hasil angket
yang telah diberikan kepada 80 responden.
5.1.1. Data tentang Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Di bawah ini adalah tabel distribusi nilai angket mengenai dzikir
Al Asmaa Ul-Husna (variabel X) adalah sebagai berikut :
Tabel VII
Nilai Hasil Angket Tentang Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
No Jawaban Nilai Jawaban
Res A B C D E 5 4 3 2 1 Jumlah
Nilai
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 1 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 2 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 3 1 9 3 0 0 5 36 9 0 0 50 4 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 5 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 6 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 7 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 8 3 10 0 0 0 15 40 0 0 0 55 9 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 10 4 7 2 0 0 20 28 6 0 0 54 11 6 7 0 0 0 30 28 0 0 0 58 12 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 13 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 14 9 4 0 0 0 45 16 0 0 0 61 15 6 3 4 0 0 30 12 12 0 0 54 16 9 4 0 0 0 45 16 0 0 0 61 17 3 10 0 0 0 15 40 0 0 0 55 18 3 10 0 0 0 15 40 0 0 0 55
64
19 9 4 0 0 0 45 16 0 0 0 61 20 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 21 8 5 0 0 0 40 20 0 0 0 60 22 9 4 0 0 0 45 16 0 0 0 61 23 8 5 0 0 0 40 20 0 0 0 60 24 6 7 0 0 0 30 28 0 0 0 58 25 1 9 3 0 0 5 36 9 0 0 50 26 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 27 11 2 0 0 0 55 8 0 0 0 63 28 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 29 6 7 0 0 0 30 28 0 0 0 58 30 4 7 2 0 0 20 28 6 0 0 54 31 12 1 0 0 0 60 4 0 0 0 64 32 4 9 0 0 0 20 36 0 0 0 56 33 12 1 0 0 0 60 4 0 0 0 64 34 12 1 0 0 0 60 4 0 0 0 64 35 3 9 1 0 0 15 36 3 0 0 54 36 9 4 0 0 0 45 16 0 0 0 61 37 12 1 0 0 0 60 4 0 0 0 64 38 12 1 0 0 0 60 4 0 0 0 64 39 5 8 0 0 0 25 32 0 0 0 57 40 5 5 3 0 0 25 20 9 0 0 54 41 9 4 0 0 0 45 16 0 0 0 61 42 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 43 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 44 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 45 5 6 2 0 0 25 24 6 0 0 50 46 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 47 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 48 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 49 5 8 0 0 0 25 32 0 0 0 57 50 3 9 1 0 0 15 36 3 0 0 54 51 5 8 0 0 0 25 32 0 0 0 57 52 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 53 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 54 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 55 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 56 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 57 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 58 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 59 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62
65
60 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 61 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 62 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 63 12 1 0 0 0 60 4 0 0 0 64 64 5 8 0 0 0 25 32 0 0 0 57 65 5 5 3 0 0 25 20 9 0 0 54 66 6 7 0 0 0 30 28 0 0 0 58 67 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 68 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 69 5 8 0 0 0 25 32 0 0 0 57 70 5 5 3 0 0 25 20 9 0 0 54 71 9 4 0 0 0 45 16 0 0 0 61 72 3 10 0 0 0 15 40 0 0 0 55 73 13 0 0 0 0 65 0 0 0 0 65 74 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 75 2 7 4 0 0 10 28 12 0 0 50 76 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 77 2 11 0 0 0 10 44 0 0 0 54 78 10 3 0 0 0 50 12 0 0 0 62 79 3 10 0 0 0 15 40 0 0 0 55 80
5
5
3
0
0
25
20
9
0
0 Σ
54 4706
Keterangan:
1 = Nomor masing-masing responden
2,3,4,5,6 = Banyaknya masing-masing jawaban A, B, C, D
dan E yang dipilih oleh responden pada item pertanyaan
tentang variabel X (dzikir Al Asmaa Ul-Husna) sejumlah
13 pertanyaan.
7,8,9,10,11 = Jumlah nilai jawaban X yang disesuaikan
dengan bobot nilai pada setiap jawabannya yaitu A=5, B=4,
C=3, D=2, E=1.
Contoh: Pada Responden No. 1.
66
Jawaban A = 2 x 5 = 10
Jawaban B = 11 x 4 = 44
12 = Jumlah nilai total X untuk masing-masing responden.
Contoh: Pada Responden No. 1.
10 + 44 = 54
Σ = Nilai total Variabel X (ΣX).
5.1.2 Data Distribusi Frekuensi Variabel dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Tabel VIII
Distribusi Frekuensi dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 50 54 55 56 57 58 60 61 62
63 64 65
Total
421
515427
1016
1480
5.026.3
6.31.36.35.02.58.8
12.51.37.5
17.5100.0
5.026.3
6.31.36.35.02.58.8
12.51.37.5
17.5100.0
5.031.337.538.845.050.052.561.373.875.082.5
100.0
Berdasarkan paparan dua tabel di atas dapat diketahui
bahwasannya :
1. Nilai terendah (mininum) dari nilai variabel X adalah 50
2. Nilai tertinggi (maximum) dari nilai variabel X adalah 65
3. Nilai tengah (Median) dari nilai variabel X adalah 59
67
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang dzikir Al
Asmaa Ul-Husna peneliti menggunakan rumus :
( )∑ −=
5dahNilaiterenngiNilaitertiI
Dari data tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai tertingginya =
65, dan nilai terendah = 50, sehingga nilai interval bisa dihitung sebagai
berikut:
I = ∑ 65 – 50 = 15 = 3 5 5
Jadi dapat diketahui nilai interval untuk tabel dzikir Al Asmaa Ul
Husna adalah 3 sehingga dapat dijelaskan melalui tabel sebagai berikut :
Tabel XI
Kategori Nilai Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Interval Frekuensi Kriteria % 50 – 55 30 Rendah 37.25%56 – 58 10 Sedang 12.75%
59 – ke atas 40 Tinggi 50%Jumlah 80 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :
1. Sebanyak 30 responden dengan prosentase sebesar 37.25% termasuk
kategori rendah dalam dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
2. Sebanyak 10 responden dengan prosentase sebesar 12,75% termasuk
dalam kategori sedang dalam dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
3. Sebanyak 40 responden dengan prosentase sebesar 50% termasuk
kategori tinggi dalam dzikir Al Asmaa Ul-Husna.
68
Berdasarkan data distribusi dzikir di atas, dapat dicari rata-rata
(mean) dzikir Al Asmaa Ul-Husna dengan menggunakan rumus :
NX
MY ∑=
MY = 4706 = 58,825 80
Dari perhitungan di atas diketahui nilai rerata (mean) adalah 58,83
sehingga bisa dianalisis bahwa dzikir Al Asmaa Ul-Husna, termasuk
dalam kategori tinggi, yaitu pada interval 59-ke atas.
Oleh karena itu, berdasarkan data frekuensi dzikir Al Asmaa Ul-
Husna tersebut, maka dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik
histogram seperti gambar berikut :
Dzikir Al Asmaa Ul-Husna65605550
Fr e q u e n c y
25
20
15
10
5
0
Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Mean =58.82 Std. Dev. =4.706
N =80
69
5.1.2. Data Tentang Perilaku Keagamaan Siswa-siswi Panti Asuhan Wira
Adi Karya Ungaran
Di bawah ini adalah tabel distribusi nilai angket mengenai perilaku
keagamaan (variabel Y) adalah sebagai berikut :
Tabel X
Nilai Hasil Angket Tentang Perilaku Keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
No Jawaban Nilai Jawaban
Res A B C D E 5 4 3 2 1 Jumlah
Nilai
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 1 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 2 5 2 0 0 0 25 8 0 0 0 33 3 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 4 5 2 0 0 0 25 8 0 0 0 33 5 1 3 3 0 0 5 12 9 0 0 26 6 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 7 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 8 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 9 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 10 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 11 1 5 1 0 0 5 20 3 0 0 28 12 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 13 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 14 4 3 0 0 0 20 12 0 0 0 32 15 4 2 1 0 0 20 8 3 0 0 31 16 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 17 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 18 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 19 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 20 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 21 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 22 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34
70
23 4 3 0 0 0 20 12 0 0 0 32 24 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 25 4 3 0 0 0 20 12 0 0 0 32 26 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 27 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 28 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 29 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 30 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 31 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 32 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 33 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 34 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 35 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 36 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 37 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 38 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 39 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 40 7 0 0 0 0 35 4 0 0 0 35 41 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 42 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 43 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 44 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 45 3 3 1 0 0 15 12 3 0 0 30 46 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 47 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 48 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 49 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 50 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 51 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 52 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 53 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 54 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 55 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 56 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 57 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 58 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35
71
59 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 60 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 61 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 62 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 63 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 64 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 65 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 66 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 67 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 68 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 69 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 70 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 71 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 72 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 73 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 74 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 75 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35 76 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 77 1 6 0 0 0 5 24 0 0 0 29 78 6 1 0 0 0 30 4 0 0 0 34 79 2 5 0 0 0 10 20 0 0 0 30 80 7 0 0 0 0 35 0 0 0 0 35
Σ 2629
Keterangan :
1 = Nomor masing-masing responden
2,3,4,5,6 = Banyaknya masing-masing jawaban A, B dan C
yang dipilih oleh responden pada item pertanyaan tentang
variabel Y (perilaku keagamaan) sejumlah 7 pertanyaan.
7,8,9,10,11 = Jumlah nilai jawaban Y yang disesuaikan dengan bobot
nilai pada setiap jawabannya yaitu
72
A=5, B=4, C=3, D=2, E=1.
Contoh: Pada Responden No. 1.
Jawaban A = 7 x 5 = 35
12 = Jumlah nilai total Y untuk masing-masing responden.
Contoh : Pada Responden No. 1. = 35
Σ = Nilai total Variabel Y (ΣY)
5.1.3. Data Tentang Nilai Hasil Angket Perilaku Keagamaan
Tabel XI
Distribusi Frekuensi Perilaku Keagamaan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 26 28 29 30 31 32 33 34 35 Total
1 1 11 11 1 3 2 17 33 80
1.3 1.3
13.8 13.8 1.3 3.8 2.5
21.3 41.3 100.0
1.3 1.3
13.8 13.8 1.3 3.8 2.5
21.3 41.3 100.0
1.3 2.5
16.3 30.0 31.3 35.0 37.5 58.8 100.0
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa :
1. Nilai terendah (mininum) dari nilai variabel Y adalah 26
2. Nilai tertinggi (maximum) dari nilai variabel Y adalah 35
3. Nilai tengah (Median) dari nilai variabel Y adalah 29
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang perilaku
keagamaan menggunakan rumus sebagai berikut :
73
( )∑ −=
5dahNilaiterenngiNilaitertiI
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai tertingginya adalah
35, dan nilai terendah = 26, sehingga nilai interval dapat dihitung sebagai
berikut:
I = ∑ (35 - 26) = 1,8 dibulatkan menjadi 2. 5
Jadi nilai interval untuk tabel perilaku keagamaan adalah 2
sehingga dapat dikelompokkan dalam tabel berikut :
Tabel XII
Kategori Nilai Perilaku Keagamaan
Interval Frekuensi Kriteria % 26 – 28 2 Rendah 2.50 % 29 – 31 22 Sedang 28.75% 32 – ke atas 56 Tinggi 68.75%
Jumlah 80 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :
1. Sebanyak 2 responden dengan prosentase sebesar 2,50% termasuk
kategori rendah dalam perilaku keagamaan.
2. Sebanyak 23 responden dengan prosentase sebesar 28,75% termasuk
dalam kategori sedang dalam perilaku keagamaan.
3. Sebanyak 55 responden dengan prosentase sebesar 68,75% termasuk
kategori tinggi dalam perilaku keagamaan.
74
Berdasarkan data distribusi perilaku keagamaan di atas, dapat
dicari rata-rata (mean) perilaku keagamaan dengan menggunakan rumus :
NX
MY ∑=
MY = 2629 = 32,8625 80
Dari perhitungan di atas diketahui nilai rerata (mean) adalah
32,8625 sehingga bisa dianalisis bahwa perilaku keagamaan, termasuk
dalam kategori tinggi, yaitu pada interval 32-ke atas.
Oleh karena itu, berdasarkan data frekuensi perilaku keagamaan
tersebut, maka dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik histogram
seperti gambar berikut :
Perilaku Keagamaan3532.53027.525
Frequ
ency
40
30
20
10
0
Perilaku Keagamaan
Mean =32.86 Std. Dev. =2.525
N =80
5.2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajukan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada
75
pengaruh yang signifikan atau positif antara dzikir Al Asmaa Ul-Husna
terhadap perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran”.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan rumus regresi dengan
menggunakan SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari korelasi antara kriterium (variabel X) dan prediktor (variabel Y),
melalui teknik korelasi momen tangkar dengan dari pearson, dengan rumus
umum :
( )( )∑∑∑=
22 yx
xyrxy
rumus ini diketahui bahwa :
( )( )∑ ∑ ∑∑−=
NYX
XYXY
( )∑ ∑ ∑−=
NX
XX2
22
( )∑ ∑ ∑−=
NY
YY2
22
Untuk mengoperasikan rumus korelasi di atas, terlebih dahulu
penulis sajikan tabel kerja koefisien nilai pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-
Husna terhadap perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran sebagai berikut :
76
Tabel XIII Tabel Kerja Koefisien Nilai Pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-Husna
Terhadap Perilaku Keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran
Resp. X Y X2 Y2 XY
1 54 35 2916 1225 1890 2 62 33 3844 1089 2046 3 50 30 2500 900 1500 4 62 33 3844 1089 2046 5 54 26 2916 676 1404 6 62 34 3844 1156 2108 7 62 34 3844 1156 2108 8 55 34 3025 1156 1870 9 65 35 4225 1225 2275
10 54 35 2916 1225 1890 11 58 28 3364 784 1624 12 62 34 3844 1156 2108 13 54 29 2916 841 1566 14 61 32 3721 1024 1952 15 54 31 2916 961 1674 16 61 34 3721 1156 2074 17 55 29 3025 841 1595 18 55 29 3025 841 1595 19 61 34 3721 1156 2074 20 54 35 2916 1225 1890 21 60 34 3600 1156 2040 22 61 34 3721 1156 2074 23 60 32 3600 1024 1920 24 58 30 3364 900 1740 25 50 32 2500 1024 1600 26 62 34 3844 1156 2108 27 63 34 3969 1156 2142 28 54 29 2916 841 1566 29 58 30 3364 900 1740 30 54 35 2916 1225 1890 31 64 35 4096 1225 2240 32 56 29 3136 841 1624 33 64 35 4096 1225 2240 34 64 35 4096 1225 2240 35 54 35 2916 1225 1890
77
36 61 34 3721 1156 2074 37 64 35 4096 1225 2240 38 64 35 4096 1225 2240 39 57 30 3249 900 1710 40 54 35 3600 1225 1890 41 61 34 3721 1156 2074 42 65 35 4225 1225 2275 43 54 29 2916 841 1566 44 65 35 4225 1225 2275 45 50 30 2500 900 1500 46 65 35 4225 1225 2275 47 65 35 4225 1225 2275 48 65 35 4225 1225 2275 49 57 30 3249 900 1710 50 54 35 2916 1225 1890 51 57 30 3249 900 1710 52 65 35 4225 1225 2275 53 65 35 4225 1225 2275 54 65 35 4225 1225 2275 55 54 35 2916 1225 1890 56 54 29 2916 841 1566 57 54 29 2916 841 1566 58 65 35 4225 1225 2275 59 62 34 3844 1156 2108 60 54 35 2916 1225 1890 61 65 35 4225 1225 2275 62 65 35 4225 1225 2275 63 64 35 4096 1225 2240 64 57 30 3249 900 1710 65 54 35 2916 1225 1890 66 58 30 3364 900 1740 67 54 29 2916 841 1566 68 65 35 4225 1225 2275 69 57 30 3249 900 1710 70 54 35 2916 1225 1890 71 61 34 3721 1156 2074 72 55 29 3025 841 1595 73 65 35 4225 1225 2275 74 62 34 3844 1156 2108 75 50 35 2916 1225 1750 76 62 34 3844 1156 2108
78
77 54 29 2916 841 1566 78 62 34 3844 1156 2108 79 55 30 3025 900 1650 80 54 35 2916 1225 1890 Σ 4706 2629 278580 86899 155137
Keterangan:
Resp = Subyek Penelitian
X = Skor Variabel X
Y = Skor Variabel Y
X2 = Hasil Penguadratan skor X
Y2 = Hasil penguadratan skor Y
XY = Hasil perkalian antara skor variabel X dan variabel Y Setelah
dilakukan komputasi terhadap data, hasil koefisien korelasi nilai
tersebut ditemukan bahwa :
N = 80 ΣX² = 278580
ΣX = 4706 ΣY² = 86899
ΣY = 2629 Σxy = 155137
Setelah diketahui dari tabel koefisien korelasi antara variabel X dan
Y, maka selanjutnya data tersebut dimasukkan dalam rumus dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
( )( )
∑ ∑ ∑∑−=N
yxxyxy
79
∑xy = 155137 - 4706.2629 80
= 155137 – 12372074 80
= 155137 – 154650.925
= 486.075
( )∑ ∑ ∑−=
Nx
xx2
22
= 278580 – (4706)² 80
= 278580 – 22146436 80
= 278580 – 276830.45
= 1749.55
( )∑ ∑ ∑−=
Ny
yy2
22
= 86899 - (2629)²
80
= 86899 - 6911641 80
= 86899 – 86395.5125
= 503.4875/503.488
Dari perhitungan di atas diketahui sebagai berikut :
∑xy = 486.075
80
∑x² = 1749.55
ΣY² = 503.48
Dari data di atas kemudian dimasukkan dalam rumus momen
tangkar dari Pearson sebagai berikut :
( ) ( )22 ∑∑∑=
yx
xyrxy
= 486,075
(1749,55)² (503,48)²
= 486,075 88086.555625
= 486,075 938,550241396
= 0,518
Dibulatkan menjadi 0,518
r² = (0,518)² = 0,268324 = 0,268
Adapun uji hipotesis tersebut jika disajikan secara komputerisasi
dengan menggunakan rumus SPSS sebagai berikut :
Tabel XIV
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 518
268 259 2.173
a. Predictors: (Constant), dzikir
81
Koefisien korelasi Pearson (r) didapat sebesar 0,518 menyatakan
besarnya derajat keeratan hubungan antara dzikir Al Asmaa Ul-Husna dan
perilaku keagamaan. Nilai sebesar 0,268 pada tabel di atas menunjukkan
bahwa besarnya pengaruh perilaku keagamaan yang disebabkan oleh
mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna adalah 26,8% dan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain sebesar 73,2%.
Setelah diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi momen tangkar
dari Pearson, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan rt pada taraf
signifikansi 5% :
rxy = 0,518 > rt = 0,05 (0,220)
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh
antara dzikir Al Asmaa Ul-Husna dengan perilaku keagamaan siswa-siswi
Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran adalah diterima.
2. Mencari persamaan regresi linier
Rumus persamaan regresi linear adalah :
Y = aX + K
Keterangan :
K = Perilaku Keagamaan
X = dzikir Al Asmaa Ul-Husna
a = Bilangan Koefisien Prediktor yaitu angka arah atau koefisien regresi
yang menunjukkan angka peningkatan variable dependen yang
didasarkan pada nilai variabel.
82
K = Bilangan Konstan (nilai Y bila X = 0). (Hadi, 2001: 6).
Untuk mencari nilai a dan K dari persamaan regresi, maka rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut :
KaXY +=
( )∑ ∑∑ ∑ ∑
−
−= 22 xxN
yxxyNa
= 80. 155137 – 4706.2629 80.278580 – (4706)²
= 12410960 – 12372074 22286400 – 22146436
= 38886 139964
= 0,27782858
Jadi nilai a adalah 0,278
Setelah diketahui nilai a, barulah dapat mencari nilai K. Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
aXYK −=
Keterangan:
=x mean variabel N
xx ∑=
=y mean variabel N
yy ∑=
x = 4706 = 58,825 dibulatkan menjadi 58,8 80
83
Y = 2629 = 32,8625 dibulatkan menjadi 32,9 80
Jadi : aXYK −=
= 32,8625 – 0,27782858.58,825
= 32,8625 – 16,3432664
= 16,5192336
Dibulatkan menjadi 16,519
KaXY +=
= 0,278X + 16,519
Adapun pengolahan data dengan menggunakan rumus SPSS
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel XV
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized coefficients
Model
B Std. Error Beta
F
Sig 1 Constan
Dzikir 16.519
278
3.066
052
518
5.387
5.347 0.005
a. Dependent Variable: perilaku
Keterangan:
a. Makna konstanta sebesar 16,519 (K =16,519), berarti bahwa perilaku
keagamaan (Y) memiliki nilai positif 16,519 apabila variabel dzikir Al
Asmaa Ul-Husna (X) diabaikan. Artinya apabila nilai dzikir Al Asmaa
84
Ul-Husna sama dengan 0 (X=0), maka perilaku keagamaan yang
dimiliki sebesar 16,519 %.
b. Makna koefisien regresi Variansi dzikir Al Asmaa Ul-Husna sebesar
0,278 (a = 0,278). Besarnya koefisien variabel dzikir Al Asmaa Ul-
Husna adalah 0,278, angka ini dapat diartikan bahwa setiap ada
kenaikan faktor variabel dzikir Al Asmaa Ul-Husna (X) sejumlah 1 kali,
maka akan mempengaruhi meningkatnya nilai perilaku keagamaan (Y)
sebesar 0,278 %.
3. Mencari varians garis regresi atau uji F
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut :
Tabel XVI
Rumus Uji F
Sumber Variasi Db JK RK F reg
Regresi (reg) 1
Residu (Res) N-2
Total (T) N-1
JK reg db reg Ik res db res
RK reg RK res
Keterangan:
N = Jumlah Responden
Db = Derajat Keabsahan
∑ ∑ ∑−+NY
YKXYa2)(
∑ ∑ ∑−− YKXYaY 2
∑ ∑−NY
Y2
2 )(
85
JK = Jumlah Kuadrat
RK = Rerata Kuadrat
Freg = Harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg = Rerata kuadrat garis regresi
RKres = Rerata kuadrat residu
= Jumlah total atau sigma (Hadi, 2001: 18).
Sebelum rumus-rumus tersebut diaplikasikan kedalam data yang ada
pada tabel kerja yang telah diketahui persamaan garis regresinya, terlebih
dahulu kita mencari varians garis regresinya:
2−= NDbres
= 80-2
= 78
reg
regreg Db
JKRK =
= 135,046 1
= 135,046
res
resres Db
JKRK =
= 368,442 80
= 4,605
86
res
regreg RK
RKF =
= 135,046 4,605
= 29,325
22∑ ∑ ⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛−=
NYYTtotal
= 86899 – (2629)² 80
= 86899 – 6911641
= 86899 – 86395,5125
= 503,488
Selanjutnya setelah diketahui varians garis regresinya, rumus-rumus
tersebut diaplikasikan kedalam data yang ada pada tabel kerja yang telah
diketahui persamaan garis regresinya adalah Y = 0,278X + 16,519
2
∑ ∑ ∑⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+=
NY
YKXYaJKreg
= 0,27782858.155137 + 16,5192336.2629 – (2629)² 80
= 43101,4924154 + 43429,0651344 – (86395,5125)
= 86530,5575498 - 86395,5125
= 135,046
87
∑ ∑∑ −−= YKXYaYJKres2
= 86899 - 0,27782858.155137 - 16,5192336.2629
= 86899 – 43101,4924154 – 43429,0651344
= 368,442
Adapun dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel XVII
ANOVA
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig 1 Regression Residual Total
135.046 368.442 503.488
1 78 79
135.046 4.605
29.325 0.005
a. Predictors: (Constant), dzikir Al Asmaa Ul Husna b. Dependent Variable: perilaku Keagamaan
Keterangan :
Nilai F = 29,325, berarti besarnya Freg adalah 29,325 yang nantinya akan
diuji signifikansinya dengan menggunakan Ftabel. Hal ini akan menentukan
diterima atau tidaknya suatu hipotesis yang diajukan.
5.3. Analisis Lanjut
Sebagai langkah ketiga dalam analisis data dari penelitian ini adalah
menguji nilai hasil analisis hipotesis (Freg) dengan nilai pada tabel (Ftabel) pada
taraf signifikansi 5%.
Jika freg lebih besar dari ftabel berarti signifikan, dan jika lebih kecil dari
Ftabel berarti tidak signifikan.
88
Dari hasil analisis uji hipotesis, diperoleh freg = 29,325. Sedangkan nilai
ftabel 0,05 = 3,964 kondisi ini diperkuat hasil output tabel Anova dengan tingkat
signifikansi 0,005.
Tabel XVIII Tabel Anova untuk Uji Signifikansi Regresi Y atas X
Y = 0,278 + 16,519
Sumber Varian
Db Sum Of Square
Mean Squre
F Uji Signifikansi
Regresi 1 135,046 135,046
Residu 78 368,442 4,605
Total 79 503,488
29,325 0,005
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat diketahui bahwa freg lebih
besar dari ftabel. Dengan demikian menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan, yaitu ada korelasi positif dari kedua variabel tersebut, yakni variabel
X (dzikir Al Asmaa Ul-Husna) dan variabel Y (perilaku keagamaan siswa-siswi
Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran), maka hipotesis yang diajukan diterima
(ada pengaruh positif antara dzikir Al Asmaa Ul-Husna dan perilaku keagamaan
siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran), karena dalam analisis ini
hasil yang diperoleh rxy sebesar 0,518 (lihat di tabel uji korelasi). Dalam hal ini
berarti bahwa jamaah dzikir Al Asmaa Ul-Husna yang memiliki frekuensi dan
motivasi yang tinggi dalam mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna, maka akan
semakin meningkat perilaku keagamaannya.
89
Keterangan di atas ditunjukkan dari nilai koefisien determinasi sebesar
26,8% yang didapat melalui rumus sebagai berikut :
R = r2 x 100 %
= (0,518)2 x 100 %
= 0,26 x 100%
= 26,8%
Kemudian nilai sebesar 73,2% perilaku keagamaan siswa-siswi Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran dipengaruhi oleh faktor lain yang datang dari
luar, seperti faktor lingkungan hidup dan tata tertib Panti Asuhan Wira Adi
Karya Ungaran.
90
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data secara kuantitatif dalam menguji koefisien
regresi dan pengujian hipotesis sebagaimana tersaji dalam bab V, maka secara
sederhana dapat disimpulkan bahwa :
6.1.1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara dzikir Al Asmaa Ul-Husna
terhadap perilaku keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya
Ungaran. Hal ini dapat dilihat melalui koefisien regresi variansi dzikir
Al Asmaa Ul Husna sebesar 0,278. nilai sebesar 0,278 menunjukkan
bahwa setiap tambahan satu kali mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna
akan mempengaruhi peningkatan perilaku keagamaan siswa-siswi Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran sebesar 0,278%.
6.1.2. Dengan nilai konstanta 16,519 menunjukkan bahwa sebenarnya jamaah
dzikir Al Asmaa Ul-Husna sudah memahami hal-hal yang berkaitan
dengan perilaku keagamaan sebelum mereka mengikuti dzikir Al Asmaa
Ul-Husna sebesar 16,519%.
6.1.3. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 26,8%. Menunjukkan bahwa
besarnya pengaruh dzikir Al Asmaa Ul-Husna terhadap perilaku
keagamaan siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran adalah
sebesar 26,8%. Sedangkan sisanya sebesar 73,2% ditentukan oleh faktor
91
lain seperti faktor lingkungan dan tata tertib Panti Asuhan untuk
menerima dan mengolah pengaruh yang datang dari luar dirinya.
6.2. Limitasi
Peneliti menyadari bahwa dalam suatu penelitian pasti terjadi banyak
kendala dan hambatan. Faktor yang menjadi kendala dan hambatan. Dalam
penelitian ini adalah Faktor penerjemahan hasil penelitian diakui bahwa dalam
penelitian ini masih terdapat kelemahan-kelemahan yang disadari oleh penulis
khususnya dalam penerjemahan hasil penelitian berupa angka-angka kedalam
bentuk penjabaran secara deskriptif. Namun demikian penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk bisa menjadikan hasil analisis yang berupa angka-
angka keistimewaan pada bidang metodologi, yakni pengolahan analisis data
dengan menggunakan SPSS yang sebelumnya diuji reliabilitas dan validitasnya
yang memberikan ketepatan hasil yang diperoleh.
6.3. Saran-saran
Masalah perilaku keagamaan merupakan masalah yang mendasar dalam
proses kehidupan, karena perilaku keagamaan juga memerlukan bimbingan
yang mempunyai tujuan selaras, yaitu untuk membantu masyarakat
meningkatkan iman dan taqwa dalam rangka mencapai tujuan hidup yang dunia
hasanah, akhirat hasanah. Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha yang
mendukung kearah terwujudnya peningkatan iman dan taqwa.
6.3.1. Bagi siswa-siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran sebagai jamaah
dzikir Al Asmaa Ul-Husna, hendaknya lebih meningkatkan lagi keaktifan
92
dan kesungguhan dalam mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna. Dengan
semakin aktif mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna maka keimanan dan
pengetahuan agama akan semakin meningkat, sehingga kualitas ibadahnya
juga semakin meningkat baik hablumminallah atau hablumminannas,
apabila kualitas ibadahnya semakin meningkat maka perilaku
keagamaannya pun akan semakin meningkat.
6.3.2. Kepada peneliti-peneliti yang akan datang, agar lebih berhati-hati dalam
menggunakan metodologi penelitian serta dalam proses analisis datanya
harus sangat teliti sehingga hasil yang diperoleh akan tepat dan maksimal.
6.3.3. Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi sumber penyempurnaan
dalam pelaksanaan dakwah.
1
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI
PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN
IDENTITAS :
Nama :
Alamat :
PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum anda memberikan jawaban angket di bawah ini, tulislah terlebih
dahulu identitas anda dengan benar.
2. Tujuan pengisian angtket ini untuk melengkapi proses penelitian sebagai tugas
akhir studi S-1
3. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi dedikasi dan prestasi saudara.
4. Diharapkan dalam menjawab angket ini sejujur mungkin sebagai sumbangan
informasi yang sangat berharga.
5. Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan
saudara.
6. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
I. DAFTAR PERTANYAAN TENTANG DZIKIR AL ASMAA UL-HUSNA
A. Ketenangan
1. Apakah anda setuju jika mengingat Allah hati kita akan menjadi
tentram?
a. Sangat setuju c. Cukup setuju e. Tidak setuju
b. Setuju d. Kurang setuju
2. Apakah anda sering merasakan ketentraman hidup ketika dan setelah
mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna?
a. Selalu c. Kadang-kadang e. Tidak sama sekali
2
b. Sering d. Jarang
3. Apakah anda merasa hidup anda lebih baik ketika mengikuti Dzikir Al
Asmaa Ul-Husna?
a. Sangat merasakan c. Biasa-biasa saja e. Tidak merasakan
b. Merasakan d. Kurang merasakan
4. Setujukah anda bahwa dengan berdzikir akan memperoleh jaminan
surga?
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Tidak setuju
b. Setuju d. Kurang setuju
B. Kedekatan dengan Allah
5. Yakinkah anda bahwa Allah selalu bersama dengan hambanya yang
selalu mengingatNya?
a. Sangat yakin c. Cukup yakin e. Tidak yakin
b. Yakin d. Kurang yakin
6. Apakah anda yakin bahwa Allah tidak jauh dengan hambanya yang
selalu berdzikir?
a. Sangat yakin c. Cukup yakin e. Tidak yakin
b. Yakin d. Kurang yakin
7. Apakah anda yakin Allah pasti mendengarkan dan mengabulkan Do’a
kita ?
a. Sangat yakin c. Cukup yakin e. Tidak yakin
b. Yakin d. Kurang yakin
C. Sikap yang baik
8. Apakah anda setuju jika dengan mengikuti Dzikir Al Asmaa Ul-Husna
bisa menumbuhkan rasa saling menyayangi antar teman?
a. Sangat setuju c. Cukup setuju e. Tidak setuju sama sekali
b. Setuju d. Kurang setuju
9. Apakah anda selalu bersedia menolong teman yang terkena musibah?
a. Selalu bersedia c. Jarang bersedia e. Tidak sama sekali
b. Sering bersedia d. Kurang bersedia
10. Sebelum mengikuti dzikr Al Asmaa Ul-Husna, apakah anda ikhlas
dalam menolong orang lain?
a. Sangat ikhlas c. Cukup ikhlas e. Tidak ikhlas
b. Ikhlas d. Kurang ikhlas
3
11. Setelah mengikuti Al Asmaa Ul-Husna, apakah anda semakin ikhlas
dalam membantu orang lain?
a. Sangat ikhlas c. Cukup ikhlas e. Tidak ikhlas
b. Ikhlas d. Kurang ikhlas
12. Apakah anda suka menolong orang lain?
a. Sangat suka c. Cukup suka e. Tidak suka
b. Suka d. Kurang suka
13. Apakah anda selalu bersedia menolong teman yang terkena musibah?
a. Selalu bersedia c. Jarang bersedia e. Tidak sama sekali
b. Sering bersedia d. Kurang bersedia
II. DAFTAR PERTANYAAN TENTANG PERILAKU KEAGAMAAN
SISWA-SISWI PANTI ASUHAN WIRA ADI KARYA UNGARAN
A. Shalat
14. Apakah anda menyesal jika tidak melakukan shalat lima waktu?
a. Sangat menyesal c. Kadang-kadang e. Tidak menyesal
b. Menyesal d. Agak menyesal
15. Apakah anda sering melakukan shalat tahajud ?
a. Selalu c. Kadang-kadang e. Tidak sama sekali
b. Sering d. Jarang
16. Apakah anda selalu melakukan shalat sunnah bakdiyah dan qobliyah ?
a. Selalu c. Kadang-kadang e. Tidak sama sekali
b. Sering d. Jarang
17. Setelah mengikuti dzikir Al Asmaa Ul-Husna apakah anda sering
melakukakn shalat dengan khusyuk?
a. Selalu c. Jarang e. Tidak sama sekali
b. Sering d. Kadang-kadang
B. Puasa
18. Apakah anda sering melakukan puasa sunnah setelah mengikuti
kegiatan Dzikir Al Asmaa Ul-Husna ?
a. Selalu c. Jarang e. Tidak pernah
b. Sering d. Kadang-kadang
4
19. Apakah anda selalu menjalankan puasa dibulan Ramadhan ?
a. Selalu c. Jarang e. Tidak sama sekali
b. Sering d. Kadang-kadang
20. Apakah anda sering melakukan puasa sunnah ?
a. Selalu c. Jarang e. Tidak sama sekali
b. Sering d. Kadang-kadang