Post on 11-Jan-2016
description
COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK JIGSAWOleh:
• Muhammad Syafi’i Nur Hasanal• Tri Mei Lestari • Erfina Dyah Anggraheni• Marisha• Candra
PENDAHULUAN
• Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat
didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar
kelompok yang terstruktur.
• Cooperative Learning adalah suatu strategi
belajar mengajar yang menekankan pada sikap
atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam struktur
kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang
terdiri dari dua orang atau lebih.
LIMA UNSUR MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
• Saling ketergantungan positif.
• Tanggung jawab perseorangan.
• Tatap muka.
• Komunikasi antar anggota.
• Evaluasi proses kelompok.
Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning
• menciptakan situasi di mana keberhasilan individu
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (slavin,1994)
• Tiga tujuan pembelajaran model cooperatif learning (ibrahim,
et al.2000)
1. Hasil belajar akademik
2. Penerimaan terhadap perbedaan individu
3. Pengembangan keterampilan sosial
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW
• Metode Jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson
(1975).
• Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga
pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari
materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada
anggota kelompoknya yang lain.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENERAPAN TEKNIK JIGSAW
• Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa
kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4 – 6
siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok
ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam
kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian
materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
• setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian
materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi
pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok
yang disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG).
• Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun
kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-
masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu
kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah
dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi
pembelajaran yang telah didiskusikan.
• Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.
• Guru memberikan penghargaan pada kelompok
melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan
nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor
dasar ke skor kuis berikutnya.
• Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai
topik tersebut. Diskusi ini bisa dilakukan antar
kelompok atau bersama seluruh siswa.