Post on 06-Aug-2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah senantiasa
melimpahkan semua rahmat dan hidayah kepada setiap umat-Nya. Sehingga dengan
rahmat dan hidayanya itu penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Salawat beserta salam tidak bosan-bosannya penulis mohonkan kepada Allah
SWT, semoga disampaikan kepada junjungan umat islam yakni nabi muhammad
SAW. Yang telah membawa umat manusia dari alam kejahiliyah ke alam yang
berilmu poengetahuan seperti saat ini.
Penelitian ini berjudul ” Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam
pengembangan keterampilan belajar siswa”. Dalam penulisan laporan ini penulis
menemukan banyak kesulitan dan rintangan yang dilalui, hal ini disebabkan oleh
keterbatasan yang ada dalam diri penulis, karena penulis yakin bahwasanya tidak ada
makhluk Allah yang sempurna diatas dunia ini.
Namun berkat keyakinan niat yang ikhlas beserta rahmat dan hidayah dari Allah
SWT, serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan
laporan ini, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan baik berupa moril maupun
materil.
2. Ibu Dra. Rafsel tas’adi, M. Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Survey
Kapita Selekta Bimbingan dan Konseling
3. Teman-teman yang selalu memberikan dorongan dan motivasi serta masukan
dalam penyelesaian laporan ini.
4. Bapak Yuldelas Helmi. S. Ag selaku kepala perpustakaan STAIN Batusangkar
beserta pegawai perpustakaan lainnya yang telah menyediakan fasilitas berupa
buku-buku yang diperlukan dalam proses pembuatan laporan ini.
Dan harapan penulis semoga segala bantuan dan pertolongan yang telah
diberikan dapat menjadi amal ibadah disisi Allah SWT dan dibalas dengan pahala
yang berlipat ganda. Amin...
Penulis juga menyadari bahwasanya dalam penulisan ini masih belum sempurna
dan masih banyak terdapat kekurangan, oleh kerana itu penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Penulis
FAHRAINI
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah..................................................................1
B Identifikasi Masalah.........................................................................5
C Batasan Masalah..............................................................................5
D Rumusan Masalah...........................................................................5
E Tujuan .............................................................................................6
F Intrumen yang Digunakan...............................................................6
BABII : LANDASAN TEORI
A Pengertian bimbingan dan konseling..............................................7
B Layanan penguasaan konten...........................................................8
C Tujuan layanan penguasaan konten................................................9
D Komponen layanan penguasaan konten........................................11
E Asas layanan penguasaan konten..................................................12
BAB III : HASIL SURVEY
A Hasil survey…………………………………………………….13
BAB IV : KESIMPULAN
Kesimpulan…………………………………………………………16
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan salah satu bagian dalam dunia
pendidikan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Sebagai
mana pernyataan dewa ketut sukardi bahwa:
Bimbingan konseling memiliki peranan semakin menentukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan mengembangkan kemampuan, potensi, bakat, minat, kepribadian dan prestasi seorang peserta didik, kepribadian menyangkut masalah prilaku atau sikap, dan kemampuannya meliputi masalah akademik dan keterampilan, tingkat kepribadian dan kemampuan yang dimiliki seorang merupakan suatu gambaran mutu dari orang yang bersangkutan1
Melihat kondisi perkembangan IPTEK pada saat sekarang, siswa
dituntut untuk mengetahui dan memahami perkembangan teknologi
tersebut, dalam rangka menambah wawasan mereka, sehingga bisa
memanfaatkan teknologi yang ada sesuai dengan arah yang lebih baik.
Tuntutan ini juga diperkuat oleh undang-undang.
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta mencerdaskan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu dan berta’wakepada tuhan yang maha Esa, beraklak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2
Dalam rangka mengembangkan wawasan siswa dalam kondisi
sekarang ini, layanan penguasaan konten bisa dipergunakan oleh guru
pembimbing sebagaimana yang diperjelas oleh Prayitno:
1 Dewi Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah, (jakarta: Rineka Cipta, 2002) hal 12 Dipdiknas Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sisdiknas: Bandung Citra Umbara, 2003.
Layanan penguasaan konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri atau dalam kelompok), untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tentu melalui kegiatan belajar, kemampuan atau kompetensi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum, atau aturan nilai persepsi, efeksi, sikap dan tindakan yang terkaitdidalamnya layanyan penguasaan konten membantu individu dalam menguasai aspek-aspek konten tersebut, secara tersinegrik dengan penguasaan konten individu diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mampu mengatasi masalah-masalah yang didalamnya.3
Di samping pendapat diatas Puskur menyatakan bahwa:
Layanan penguasaan konten dinyatakan adalah layanan yang
membantu peserta didik menguasai konten, terutama kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan
masyarakat.4
Sesuatu yang dilaksanakan tentu mempunyai tujuan, begitu juga
dengan layanan penguasaan konten, sebagaimana yang dijabarkan oleh
Prayitno bahwa:
Tujuan dari layanan penguasaan konten adalah dikuasainya satu
konten tertentu atau lebih oleh siswa untuk menambah wawasan dan
pemahaman, penilaian dan sikap mengatasi masalah-masalahnya, dengan
layanan penguasaan konten yang dimaksud maka individu lebih mampu
manjalani kehidupan secara efektif.5
Menurut Dewa Ketut Sukardi layanan ini memungkinkan peserta didik
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang
3 Prayitno Seri Layanan Konseling, padang: jurusan bimbingan dan konseling, 2004. h 3
4 Puskur, Panduan Pengembangan Diri, jakarta: Puskur. 2006. h6
5 Prayitno Seri Layanan Konseling Penguasaan Konten: padang Fip UNP 2004. h 3
baik, materi pelajarann yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar
sesuai dengan perkembangan progam bimbingan dan konseling disekolah.6
Layanan penguasaan konten berisi materi atau kegiatan sesuai
dengan bidang layanan yaitu bidang kehidupan pribadi, sosial, belajar,
karier, keluarga dan keberagamaan.
Dalam bidang pengembangan kegiatan belajar layanan penguasaan
konten membuat materi-materi kompetensi kebiasaan dan penguasaan
bahan ajar seperti:
1 Menyusun jadwal belajar.2 Bertanya dan menjawab dalam kelas.3 Meringkas materi pelajaran.4 Menyusun kalimat efektif.5 Menyusun makalah.7
Menurut Dewa Ketut Sukardi layanan ini memungkinkan peserta didik
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar
sesuai dengan perkembangan program bimbingan dan konseling di
sekolah.8
Kompetensi siswa di sekolah berlangsung searah dan sejalan dengan
penguasaan konten terhadap diri siswa tersebut, untuk itu di sekolah dan
lebih khususnya di SMA sangat diperlukan sekali memberikan layanan
6 Dewa Ketut Sukardi, pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah, jakarta: PT. Rineka Cipta. 2000. h 46
7 Puskur Panduan Pengembangan Diri : Jakarta 2006. h 23.
8 Dewa Ketut Sukardi, pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah, jakarta: PT. Rineka Cipta. 2000. h 46
penguasaan konten, untuk itu layanan penguasaan konten perlu diberikan
kepada siswa guna mendukung proses pembelajaran yang dilakukan.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa perlunya layanan penguasaan konten
diadakan di sekolah, apabila layanan konten disekolah tidak terlaksanakan
maka secara langsung kompetensi siswa tidak akan berkembang secara
baik.
SMA 1 Sungayang merupakan salah satu sekolah yang terdapat di
Kabupaten Tanah Datar. Di sekolah ini terdapat dua orang guru
pembimbing yang telah melaksanakan Layanan Penguasaan Konten.
Layanan Penguasaan Konten diberikan pada siswa melalui format klasikal,
kelompok dan individu. Dari layanan PKO yang dilakukan terdapat
peningkatan hasil belajar siswa, dan juga peningkatan kepribadian serta
pengembangan hubungan sosial siswa. Hal ini mengindikasikan bahwa
layanan Penguasaan Konten memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan siswa.
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
berniat mengadakan suatu penelitian yang sistematis dengan rumusan
judul ”Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten di SMA 1 Sungayang”
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat diidentifikasi
masalah yang berkaitan sebagai berikut.
1. Pelaksanaan layanan penguasan konten dalam
pengembangan kehidupan pribadi.
2. Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam
mengembangkan keterampilan belajar siswa di SMA.
3. Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam bidang sosial
C Batasan Masalah
1 Batasan Masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dibatasi yaitu: ”Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Dalam
Pengembangan Keterampilan Belajar Siswa di SMA N 1 Sungayang”.
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang penulis lakukan adalah ”
Bagaimana Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Dalam
Pengembangan Keterampilan Belajar Siswa (Studi di SMA N 1
Sungayang).
D Tujuan Survey
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui dari tujua
melakukan survey ini yaitu:
1 Untuk melihat bagaimana kondisi keterampilan belajar siswa di
SMA tersebut.
2 Untuk mengetahui pelaksanan layanan penguasaan konten di
sekolah tersebut dalam pengembangan keterampilan belajar.
3 Untuk mengetahui pengaruh layanan penguasaan konten terhadap
keterampilan belajar siswa.
E Intrumen Yang Digunakan
Adapun alat untuk mendapatkan data yang akurat tentang
pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam pengembangan
keterampilan belajar siswa adalah:
Angket yaitu daftar pernyataan yang diberikan pada responden untuk
memberikan respon sesuai dengan permintaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Bimbimngan dan Konseling
Untuk memahami pengertian bimbingan konseling secara tepat
maka penulis menguraikan beberapa pengertian menurut para ahli
sebagai berikut.
Bimbingan adalah proses bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu baik anak-anak, remaja, maupu dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasrkan norma-norma yang berlaku.9
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang menjadi mandiri itu mencakup lima fungsi pokok yang hendaknya dijalankan oleh pribadi mandiri yaitu: (a) mengenal diri sendiri dan lingkungan,(b) menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (c) mengambil keputusan, (d)mengarahkan diri, (e)mewujudkan diri.10
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dan bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.11
Bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai model pengembangan
9 Prayitno dan Erman Amti Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling: Jakarta. PT Rineka Cipta. 2004. h 99
10 Prayitno Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah: Jakarta. PT. Rineka Cipta, 1987. h 35
11 Puskur, Panduan Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Berbasis Kopetensi: Jakarta. Puskur. 2002.
diri lebih lanjut, bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksud agar peserta didik mengenal secara obyektif lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai jenis pula. Pengenalan lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan alam sekitar serta lingkungan yang lebih luas diharapkan menunjang proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan, sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksud agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier, maupun bidang budaya/ keluarga/ kemasyarakatan.12
Jadi bimbingan dan konseling adalah suatu layanan yang diberikan
oleh orang yang ahli baik secara individu maupun secara kelompok,
yang didalam bimbingan tersebut adanya layanan-layanan yang
diberikan sehingga individu tersebut bisa mencapai kehidupan yang
efektif yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku
2. Layanan Penguasaan Konten.
Layanan penguasaan konten merupakan penganti layanan
pembelajaran hal ini untuk menghindari kerancuan terhadap istilah
suasana belajar dan pembelajaran yang menjadi tugas utama pendidik.
Layanan penguasaan konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu(sendiri-sendiri atau dalam kelompok), untuk menguasai kemampuan atau kopetensi tentu melalui kegiatan belajar, kemampuan atau kopetensi yang dipelajari itu merupakan satu unut konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum, atau aturan nilai persepsi, efeksi, sikap dan tindakan yang terkaitdidalamnya layanyan penguasaan konten membantu individu dalam menguasai aspek-aspek konten tersebut, secara tersinegrik dengan penguasaan konten individu
12 Dirjen Diknasmen, Petunjuk Pelaksanan Bimbingan dan Konseling, Jakarta: 1994. h1
diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mampu mengatasi masalah-masalah yang didalamnya.13
Dalam buku panduan pengembangan diri pengertian layanan
penguasaan konten dinyatakan adalah layanan yang membantu peserta
didik menguasai konten tertentu, terutama kopetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat.14
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa layanan
penguasaan konten adalah: layanan yang diberikan oleh konselor terhadap
individu atau sekelompok siswa untuk menguasai kemampuan atau
kopetensi tertentu yang mampu memenuhi kebutuhannya serta dapat
mengatasi permasalahan yang dihadapinya, atau pun yang menjadi isi
konten itu dapat berupa fakta, data, konsep, proses, hukum, nilai, aturan,
persepsi, sikap yang berguna dalam kehidupan keluarga, di sekolah, dan
masyarakat.
3. Tujuan Layanan Penguasan Konten
Tujuan dari layanan penguasaan konten dapat dibedakan atas 2 jenis
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dari layanan penguasaan konten adalah seorang atau
sekelompok orang dapat menguasai konten tertentu, penguasaan konten
bagi individu atau kelompok adalah menambah wawasan dan pemahaman,
mengarahkan, penilaian, dan sikap, menguasai cara atau kebiasaan
tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalahnya. Dengan
13 Prayitno Seri Layanan Konseling, padang: jurusan bimbingan dan konseling, 2004. h 314 Puskur, panduan pengembangan diri, Jakarta: Puskur. 2006. h6
penguasan konten yang dimaksud itu individu yang bersangkutan lebih
mampu menjalani kehidupanya sehari-hari secara efektif.
Tujuan khusus layanan penguasaan konten adalah dapat dilihat dari
kepentingan individu atau klien yang mempelajarinya. Tujuan khusus
layanan penguasaan konten terkait dengan funsi konseling yaitu:
a. Fungsi Pemahaman
Yaitu memberi pemahaman kepada klien terhadap aspek konten yang
diberikan sebagaiberikut: fakta, data, konsep, proses, hukum, dan
aturan, nilai dan bahkan aspek yang menyangkut persepsi, afeksi sikap
dan tidakan.
b. Fungsi Pencegahan
Yaitu konten yang diberikan kepada klien dapat terhindarnya klien dari
masalah tertentu.
c. Fungsi Pengentasan
Yaitu layanan penguasaan konten mampu mengatasi masalah yang
sedang dialami klien .
d. Fungsi Pengembangan dan pemeliharaan
Yaitu dengan layanan penguasaan konten mampu memelihara dan
mengembangkan potensi yang dimiliki klien.
e. Fungsi Adukasi
Yaitu layanan penguasaan konten yang tepat dan terarah,
memungkinkan individu membela diri sendiri terhadap ancaman
ataupun pelangaran atas hak-haknya.15
3. Komponen Layanan Penguasan Konten
a Konselor adalah: Tenaga ahli pelayanan konseling,
penyelenggaraan layanan penguasaan konten dengan
menggunakan berbagai modus dan media layanannya,
konselor menguasai konten yang menjadi isi layanan
penguasaan konten.
b Individu adalah:Subjek yang menerima konten, sedangkan
konselor adalah pelaksanan layanan, individu penerima
layanan, dapat berupa siswa (peserta didik) atau klien
yang memerlukan bantuan khusus konselor dan demi
pemecahan kebutuhan perkembangannya atau
kehidupannya.
c Konten adalah: Suatu unit materi pokok bahasan atau materi
latihan yang dikembangkan oleh konselor dan diikuti
atau dijalani oleh individu peserta layanan.
Konten dari layanan penguasaan konten dapat diangkat dari
bidang-bidang layanan konseling yaitu:
1. Bidang pengembangan kehidupan pribadi
2. Bidang pengembanga kemampuan hubungan sosial
15 Prayitna, Seri Layanan Konseling, Padang: UNP. 2004 h 2
3. Bidang pengembangan kegiatan belajar
4. Bidang pengembangan perencanaan karier
5. Bidang pengembangan kehidupan keluarga
6. Bidang pengembangan kehidupan beragama.16
4. Asas Layanan Penguasaan Konten
Asas layanan penguasaan konten yang paling di utamakan adalah asas
kegiatan dalam arti peserta layanan diharapkan benar-benar aktif
mengikuti dan menjalankan semua kegiatan atau proses dalam layanan.
Asas ini dilandasi oleh asas kesukarelaan dan keterbukaan dari peserta
layanan.
Secara khusus layanan penguasaan konten dapat diselenggarakan
terhadap klien tertentu, layanan khusus ini dapat disertai asas kerahasiaan
apabila klien dan kontennya menghendakinya.
BAB III
HASIL PENELITIAN
16 Prayitno, Seri Layanan Konseling, padang, UNP. 2004. h6
Penulis akan menguraikan hasil penelitian yang berkaitan dengan
pelaksanaan layanan penguasaan konten terhadap keterampilan belajar
siswa, untuk mendapatkan hasil atau data yang penulis inginkan, penulis
menggunakan metode wawancara. Data yang penulis dapat dari hasil
wawanca dengan guru pembimbing meliputi
1. Penerapan layanan penguasaan konten.
Dari hasil wawancara yang saya lakukan dengan guru pembimbing di
sekolah tersebut, bahwa adanya terlaksana layanan penguasaan konten di
sekolah tersebut.
2. Format layanan penguasaan konten
Format yang dilakukan di sekolah ini adalah format individual dan
kelompok, pemberian layanan penguasaan konten ini dilihat dari
permasalahan yang dihadapi klien, apa akan dilakukan format individual
atau kelompok itu semua tergantung masalah yang dihadapi klien
tersebut.
3. Layanan konten bimbingan belajar
a. Materi
Materi yang diberikan pada layanan penguasaan konten bimbingan
belajar ini tentang, menyusun jadwal belajar, bagaimana bertanya
dan menjawab di dalam kelas, dan meringkas materi pelajaran.
b. Format
Dalam pembelian layanan ini digunakan format kelompok. Karena
dalam materi tersebut hampir semua murud yang membutuhkannya.
c. Waktu
Layanan ini diberikan pada waktu pelajaran atau pada jam kosong.
4. Layanan konten dalam kehidupan pribadi
a. Materi
Bagaiman Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari, di rumah, di
sekolah, di lur sekolah/ rumah, cara mengambil keputusan yang
tepat, bagain menggunakan waktu senggang dengan baik, dan apa-
apa yang berkaitan dengan diri siswa.
b. Format
Dalam pemberian layanan konten dalam kehidupan pribadi ini
menggunakan format individual.
c. Waktu
Dalam pemberian layanan ini, diberikan pada waktu istirahat, jadi
tidak mengganggu kegiatan belajar siswa.
5. layanan konten dalam kehidupan sosial
a. Materi
Materi yang diberikan disini yaitunya bagaimana cara berbicara
dengan orang lain yang berbeda-beda(teman sebaya, orang yang
lebih tua, adek), dan cara menyampaikan pendapat secara lugu
kepada orang lain, dan cara mendengar,merespon secara cepat dan
positif.
b. Format
Dalam pemberian layanan ini menggunakan format indivual atau
format kelompok.
c. Waktu
Waktu yang digunakan untuk memberikan layanan ini pada jam
pelajaran yang kosong dan terkadang di waktu istirahat.
6. layanan konten dalam pengembangan karier.
a. Materi
Materi yang diberikan tentang cara menyalurkan bakat, minat, dan
kegemaran yang mengarah ke karier tertentu,.
b. Format
Dalam pemberian layanan ini menggunakan format kelompok,
karena ini menyangkut masa depan siswa dan kemanah arahnya
kedepan nanti.
c. Waktu
Waktu yang digunakan pada jam pelajaran berlangsung dan pada jam
kosong.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan
Layanan penguasaan konten di sekolah sangatlah penting
dilaksanakan untuk pengembangan keterampilan belajar siswa,layanan
penguasaan konten adalah layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kopetensi dan atau kebiasaan yang
berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat yang
diberikan kepada individu atau sekelompok orang.
Layanan penguasan konten mempunyai tujuan yaitunya tujuan
umum dan tujuan khusus, yang mana tujuan umum dari layanan
penguasaan konten adalah seorang atau sekelompok orang dapat
menguasai konten tertentu, penguasaan konten bagi individu atau
kelompok adalah menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan,
penilaian, dan sikap, menguasai cara atau kebiasaan tertentu. Untuk
memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalahnya. Dengan penguasan
konten yang dimaksud itu individu yang bersangkutan lebih mampu
menjalani kehidupanya sehari-hari secara efektif.
Tujuan khusus layanan penguasaan konten adalah dapat dilihat dari
kepentingan individu atau klien yang mempelajarinya. Tujuan khusus
layanan penguasaan konten terkait dengan funsi konseling yaitu:
a.Fungsi Pemaham
b.Fungsi Pencegahan
c.Fungsi Pengentasan
d.Fungsi Pengembangan dan pemeliharaan
e.Fungsi Adukasi
Dan hasil yang penulis dapatkan dari penelitian ini adalah bahwa adanya
terlaksana layanan penguasaan konten di sekolah ini dengan baik dan
berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanan Program Bimbingan dan Konseling
Di Sekolah, (jakarta: Rineka Cipta, 2002)
Dipdiknas Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sisdiknas:
Bandung Citra Umbara, 2003.
Prayitno Seri Layanan Konseling, padang: jurusan bimbingan dan konseling,
2004.
________, Seri Layanan Konseling Penguasaan Konten: padang Fip UNP 2004.
________,Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah: Jakarta. PT. Rineka Cipta, 1987.
Prayitno dan Erman Amti Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling: Jakarta. PT
Rineka Cipta. 2004.
Puskur Panduan Pengembangan Diri : Jakarta 2006.
Puskur, Panduan Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Berbasis Kopetensi:
Jakarta. Puskur. 2002.
Dirjen Diknasmen, Petunjuk Pelaksanan Bimbingan dan Konseling, Jakarta: 1994.
PEDOMAN INTERVIW
Topic : Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten
Sasaran : Guru Pembimbing
No Aspek Pernyataan
1
2
3
4
5
6
Penerapan layanan penguasaan konten
Format layanan penguasaan konten
layanan konten dalam bimbingan belajar
a. Materi
b. Format
c. Waktu
Layanan konten dalam kehidupan pribadi
a. Materi
b. Format
c. Waktu
Layanan konten dalam kehidupan sosial
a. Materi
b. Format
c. Waktu
Layanan konten dalam pengembangan karier
a. Materi
b. Format
c. Waktu