Contoh Survey

download Contoh Survey

of 17

Transcript of Contoh Survey

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    1/17

    LAPORAN SURVEI

    PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI INVENTARISASI

    KAWASAN TAMBAK BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH

    DI SULAWESI SELATAN

    Makasar, 01 Mei - 05 Mei 2012

    PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH

    LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

    JAKARTA

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    2/17

    - 2 -

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Daerah pesisir Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi pengembangan

    perikanan tambak dan air payau yang cukup besar. Saat ini jenis budidaya perikanan

    yang diusahakan adalah pantai (melalui keramba jaring apung), tambak, air tawar

    (sungai, dan kolam). Sebagai contoh, Kabupaten Maros pada tahun 2008 memiliki

    produksi perikanan mencapai 20.197,93 ton dimana 68,3% merupakan hasil perikanan

    tangkap laut, 26,4% merupakan hasil tambak, sisanya sebesar 5,3% adalah produksi

    sumberdaya perikanan lainnya. Dengan demikian budidaya tambak mempunyai

    peran yang cukup signifikan dalam menentukan produksi perikanan di kabupaten

    Maros (Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Maros, 2008.)

    Inventarisasi dan monitoring sumberdaya alam telah lama dilakukan secara

    konvensiaonal yang memerlukan waktu, tenaga dan biaya besar. Teknologi

    penginderaan jauh dapat digunakan untuk inventarisasi dan monitoring perubahan

    kondisi sumberdaya alam secara lebih efisien, merupakan solusi terhadap

    permasalahan pengamatan secara konvensional. Kelebihan dari data inderaja

    dibandingkan pengamatan secara konvensional adalah kemampuannya memberikan

    data keruangan secara sinopsis, efisiensi waktu dan biaya pengamatan . Keuntungan

    lain dari pemanfaatan teknologi inderaja adalah dapat diperolehnya data secara

    periodik danreal time pada daerah yang sulit dicapai dengan cara konvensional .

    Pada penelitian ini dilakukan inventarisasi kawasan tambak menggunakan

    data optis dan data radar. Metode yang digunakan pada data optis adalah klasifikasi

    supervised (terbimbing) dan segmentasi (object base classification), sedangkan

    metode yang digunakan untuk data radar adalah dengan menggunakan kombinasi

    warna RGB (Red, Green, Blue) polarisasi citra SAR (HH, HV, VV atau VH) serta kunci

    interpretasi berupa pola, bentuk, lokasi, asosiasi obyek tambak dan bukan tambak.

    Hingga saat ini telah selesai dilakukan pengolahan data optis dengan metode

    klasifikasi supervised.

    Dalam upaya mendapatkan hasil klasifikasi yang lebih akurat, perlu dilakukan

    verifikasi menggunakann data lapangan yang diperoleh melalui kegiatan survei

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    3/17

    - 3 -

    lapangan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilaksanakan survei lapangan untuk

    mendapatkan data tentang kondisi dan lingkungan tambak di Kabupaten Maros.

    Penguatan kapasitas daerah dan sinergi inventarisasi kawasan tambak

    memerlukan peran serta instansi di daerah yang akan bersama-sama meningkatkan

    pemanfaatan informasi data penginderaan jauh, khususnya untuk lahan tambak.

    Sinergi akan dilakukan dengan instansi daerah terkait atau universitas yang ada di

    lokasi kegiatan yang memiliki kegiatan serupa (jika ada) sehingga 2 atau lebih

    kegiatan yang hampir sama bisa disinergikan. Kegiatan sinergi tersebut akan dilakukan

    melalui 2 kegiatan yaitu kegiatan survei lapangan dan kegiatan bimtek sosialisasi

    pemanfaatan data inderaja untuk inventarisasi dan monitoring lahan tambak.

    Kegiatan survei lapangan akan dilakukan melalui koordinasi dengan beberapa

    instansi daerah terkait seperti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau-Kementerian

    Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan

    serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maros, dan dengan kalangan

    akademisi yang diwakilkan oleh Universitas Hassanudin. Pada waktu pelaksanaan

    kegiatan survei awal ini akan dilakukan juga koordinasi untuk menentukan peserta dan

    lokasi bimtek dalam rangka sosialisasi pengolahan data penginderaan jauh bagi para

    peneliti dan pelaku budidaya tambak serta kalangan akademisi di Propinsi Sulawesi

    Selatan.

    1.2. Tujuan

    Tujuan dari kegiatan survey ini adalah:

    Verifikasi hasil pengolahan data

    Mengumpulkan data lapangan, seperti data penggunaan lahan tambak dan jenis-

    jenis tambak yang ada di daerah kajian

    Memperoleh data/informasi instansi daerah yang memiliki kegiatan yang terkait

    dengan informasi lahan tambak.

    Menentukan peserta dan lokasi pelaksanaan Bimtek.

    Melakukan pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan kegiatan bimtek

    yang akan dilaksanakan pada bulan Juni/Juli 2012.

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    4/17

    - 4 -

    BAB II. METODOLOGI

    2.1. Waktu dan Lokasi

    Kegiatan survei lapangan dilakukan pada tanggl 1 Mei s.d. 5 Mei 2012 di

    kawasan budi daya lahan tambak di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi

    Selatan. Selain melakukan kegiatan survei lapangan juga dilakukan koordinasi dengan

    beberapa instansi pemerintah di Makassar dan Maros, yaitu Badan Penelitian dan

    Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Selatan, Balai Riset Perikanan

    Budidaya Air Payau dan Universitas Hassanudin.

    2.2. Peralatan dan Bahan

    Data dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:

    1. Citra satelit SPOT-4 tahun 2010 dan 2011

    2. Lembar informasi hasil pengolahan data

    3. Alat tulis

    4. GPS

    5. Kamera Digital

    2.3. Metode

    Metode Koordinasi kelembagaan serta Pengukuran dan Pengamatan Survei

    adalah sebagai berikut:

    a. Pertemuan dan diskusi

    b. Penentuan obyek dan lokasi yang akan dilakukan survei/pengecekan di lapangan

    c. Pengecekan kebenaran hasil interpretasi dari data satelit dengan pengamatan

    dan pemotretan obyek sebenarnya di lapangan

    d. Pengukuran posisi lokasi obyek yang diamati

    e. Wawancara dengan pemilik tambak untuk mengetahui jenis-jenis tambak yang

    ada

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    5/17

    - 5 -

    2.4. Parameter yang diukur dan data/informasi yang dikumpulkan

    Parameter yang diukur dan data/informasi yang dikumpulkan dalam survei ini

    adalah:

    1. Koordinat posisi

    2. Jenis tutupan lahan

    3. Waktu pengamatan

    4. Foto lokasi pengamatan

    5. Nama lokasi (kecamatan, desa, jalan)

    6. Lokasi pelaksanaan dan peserta bimtek

    2.5. Susunan Personil

    Pelaksana yang terlibat pada kegiatan survei dan koordinasi adalah 4 (empat)

    personil, sebagai berikut. Berikut:

    1. Yennie Marini, S.Pi. (Koordinator)

    2. Dr. Bidawi Hasyim

    3. Emiyati, S.Si.

    4. Rossi Hamzah, S.Si

    2.6. Kontak

    1. Bapak Ir. Muslih Radhi Abdullah, MP.

    Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

    2. Bapak R Dr. Ir. Rachman Syah, MS.

    Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

    3. Dr. Nurjannah Nurdin, S.T., M.Si.

    Puslitbang Wilayah, Tata Ruang & Informasi Spasial, Universitas Hasanuddin

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    6/17

    - 6 -

    BAB III. PELAKSANAAN DAN HASIL

    3.1. Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah

    Koordinasi dilakukan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

    (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Selatan, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

    Universitas Hassanudin. Tujuan koordinasi selain untuk mensosialisasikan kegiatan

    penelitian dengan instansi pemerintah daerah terkait juga untuk menentukan peserta

    dan lokasi bimtek dalam rangka sosialisasi pengolahan data penginderaan jauh bagi

    para peneliti dan pelaku budidaya tambak serta kalangan akademisi di Propinsi

    Sulawesi Selatan.

    3.1.1. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)

    Pada kunjungan ke Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, tim survei bertemu

    dengan Kepala Bidang Penelitian, Pengkajian Sumberdaya Lingkungan dan

    Teknik, Ir. Muslih Radhi Abdullah, MP. Dari hasil pertemuan pihak Balitbangda

    bersedia membantu dalam hal penyiapan ruangan pelatihan dan surat

    menyurat untuk peserta pelatihan. Bapak Muslih juga memberikan rekomendasi

    peserta yang dapat mengikuti pelatihan, diantaranya Dinas Tata Ruang,

    Bappeda, Dinas Perikanan, dan beberapa universitas atau politeknik selainUniversitas Hassanudin.

    3.1.2. Universitas Hassanudin

    Di Universitas Hassanudin, tim survei bertemu dengan Pembantu Rektor I

    Universitas Hassanudin, Prof.Dr.Eng. Dadang Ahmad Suriamiharja, M.Eng dan

    Sekretaris Puslitbang Wilayah Tata Ruang & Informasi Spasial, Dr. Nurjannah

    Nurdin, S.T., M.Si. Bapak Dadang pernah menjadi konsultan di salah satu

    perusahaan tambak milik swasta asing di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga

    beliau mempunyai banyak pengetahuan tentang keadaan tambak di Sulawesi

    Selatan. Pada kesempatan tersebut beliau memberikan arahan tentang lokasi-

    lokasi tambak berdasarkan tipe-tipe tambaknya.

    3.1.3. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

    Di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, tim survei bertemu dengan Kepala

    Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Dr. Ir. Rachman Syah, MS. Di

    pertemuan tersebut Bapak Rachmansyah sharing tentang kondisi tambak di

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    7/17

    - 7 -

    Propinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Maros, dikatakannya bahwa

    kini tambak di sebagian besar Kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan, termasuk

    Maros merupakan jenis tambak tradisional. Tambak intensif hanya ada hingga

    tahun 1995, hal ini dikarenakan daya dukung tanah dan terjadinya

    pendangkalan sungai sehingga kurang optimal untuk dijadikan tambak intensif.

    Mengenai rencana pelatihan yang akan diadakan oleh LAPAN, beliau juga

    menyambut baik dan bersedia untuk memberikan dukungan ruangan yang bisa

    digunakan untuk pelatihan dan merekomendasikan beberapa stafnya untuk

    bisa mengikuti pelatihan tersebut. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sekretaris

    Puslitbang Wilayah Tata Ruang & Informasi Spasial, Dr. Nurjannah Nurdin, S.T.,

    M.Si., yang merupakan salah seorang narasumber dari kegiatan survei ini,

    sehingga terjadi diskusi dimana sebaiknya pelatihan ini diselenggarakan. Hasil

    dari diskusi akhirnya disepakati pelatihan akan diselenggarakan di Universitas

    Hassanudin, mengingat di Universitas Hassanudin memiliki sarana fasilitas yang

    cukup lengkap (ruangan dan perlengkapan; seperti komputer, akses internet,

    dll) dan berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan yang serupa.

    3.2.

    Survei LapanganSurvei lapangan dilakukan di empat kecamatan yaitu di Kecamatan Marusu,

    Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Lau dan Kecamatan Bontoa. Selama survei

    lapangan tim survei dibantu oleh Dr. Nurjannah Nurdin, S.T., M.Si., Sekretaris Puslitbang

    Wilayah Tata Ruang & Informasi Spasial dan seorang stafnya M. Akbar S.

    Kecamatan Marusu merupakan salah satu kecamatan dari 4 kecamatan di

    kabupaten Maros yang memiliki pantai, di dominasi oleh penggunaan lahan tambak,

    serta masih banyak ditumbuhi mangrove yang melindungi pantai dan sungai. Di

    kecamatan Marusu tim survei mengunjungi dua desa yaitu Desa Temappadduae dan

    Desa Nisombalia. Tambak di Desa Temappadduae atau lebih dikenal dengan nama

    Desa Pattene merupakan lokasi contoh jenis tambak intensif sedangkan tambak di

    Desa Nisombalia merupakan lokasi contoh jenis tambak semi intensif, artinya, mereka

    menggunakan pupuk, obat-obatan, penanaman bibit nener dan pengeringan lahan

    serta kalender pertambakan, namun alat-alat yang digunakan dalam pengelolaan

    tambak masih sangat minim. Pengairan masih tergantung pada pasang surut air laut

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    8/17

    - 8 -

    yang untuk desa ini tidak mengalami kendala karena merupakan dataran rendah.

    Saat ini tambak di Desa Temappadduae maupun Desa Nisombalia telah berubah

    menjadi jenis tambak tradisional.

    Di Kecamatan Maros Baru tim survei mengunjungi Desa Borimasunggu. Di Desa

    Borimasunggu tim survei mewawancarai salah seorang staf PT Bosowa Isuma yaitu

    Bapak Baba Mage. PT Bosowa Isuma adalah perusahaan tambak yang mempunyai

    tambak di dua desa di Kecamatan Maros Baru, yaitu Desa Borimasunggu dan Desa

    Majanang. Total lahan tambak yang dimiliki oleh PT Bosowa Isuma seluas 160 Ha.

    Berdasarkan wawancara Bapak Baba Mage jenis tambak yang dimiliki oleh

    perusahaan sekarang hanyalah tambak tradisional. Dikatakannya tambak intensif

    mulai digunakan pada tahun 80an hingga pertengahan tahun 1995, tahun-tahun

    selanjutnya tambak intensif sudah tidak optimal lagi, karena telah terjadi

    pendangkalan sungai dan berkurangnya daya dukung tanah akibat penggunaan

    pupuk serta adanya penyakit yang menyerang komoditas udang. Pada sekitar tahun

    2008-2009, PT Bosowa Isuma mencoba kembali menggunakan tambak intensif namun

    hasil tambak tetap tidak optimal sehingga diputuskan untuk kembali menggunakan

    tambak tradisional.

    Di Kecamatan Bontoa tim survey mendatangi Desa Pajjukukang sedangkan di

    Kecamatan Lau tim survei mengunjungi Desa Alepolea. Pengelolaan tambak kedua

    desa dilakukan secara tradisional yaitu hanya membuka lahan dan mengandalkan

    ikan liar masuk ke lahan yang dibuatnya untuk kemudian dipanennya. Sistem

    pengairan tambak tergantung pada pasang surut air laut, sedangkan saat musim

    kemarau menggunakan pompa air/sumur bor.

    Komoditas yang dominan dibudidayakan di semua desa yang dikunjungi oleh

    tim surveI adalah bandeng dan udang. Hasil panen dijual di pasar lokal dan ada pula

    yang dijual pada para penampung.

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    9/17

    - 9 -

    BAB IV. PENUTUP

    Survei kegiatan PKPP Penguatan Kapasitas Daerah Dan Sinergi Inventarisasi

    Kawasan Tambak Berbasis Data Penginderaan Jauh Di Sulawesi Selatan telah

    dilaksanakan pada tanggal 1 5 Mei 2012 di Makassar dan Kabupaten Maros. Survei ini

    bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan instansi daerah juga untuk

    melakukan verifikasi hasil pengolahan data dengan keadaan sebenarnya di

    lapangan.

    Sosialisasi dan koordinasi dilakukan dengan tiga instansi yaitu Balai Penelitian

    dan Pengembangan Daerah (Balitbangda), Universitas Hassanudin dan Balai Riset

    Perikanan Budidaya Air Payau. Kegiatan ini selain untuk mensosialisasikan kegiatan

    PKPP juga untuk berkoordinasi di dalam pelaksanaan bimbingan teknis yang akan

    diadakan lapan sebagai bentuk difusi hasil kegiatan PKPP yang telah dilakukan. Hasil

    koordinasi, ketiga instansi tersebut menyambut baik rencana pelaksanaan bimbingan

    teknis dan bersedia membantu penyelenggaraannya, yaitu dengan menyediakan

    tempat untuk bimbingan teknis, mengikutsertakan stafnya dalam bimbingan teknis dan

    membantu dalam pembuatan undangan bagi peserta bimtek (balitbangda).

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    10/17

    - 10 -

    LAMPIRAN

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    11/17

    - 11 -

    Lampiran 1. Dokumentasi Koordinasi Kelembagaan-Program dan Survei Lapangan

    Koordinasi dan Sosialisasi di Badan Penelitian

    dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)Propinsi Sulawesi Selatan, dengan Kepala

    Bidang Sumberdaya, yaitu Bapak Muslih Rhodi

    Abdullah (seragam coklat).

    Koordinasi dan Sosialisasi di UniversitasHassanudin Makassar, dengan Wakil Rektor I,

    yaitu Bapak Dadang Ahmad (baju oranye).

    Koordinasi dan Sosialisasi di Balai Riset

    Perikanan Budidaya Air Payau, dengan

    Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air

    Payau, yaitu Bapak Rachmansyah (seragam

    biru).

    Wawancara dengan petani tambak di

    Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros

    Provinsi Sulawesi Selatan

    Wawancara dengan petani tambak di

    Kecamatan Marusu ujung dekat pantai Kuri

    Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan

    Proses Geotagging dengan menggunakan

    handphone Blackberry

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    12/17

    - 12 -

    Penyimpanan posisi lokasi pengamatan

    dengan menggunakan GPS handheld

    Kantor PT BOSOWA pemilik tambak di dua

    desa di Kecamatan Maros Baru Kabupaten

    Maros Provinsi Sulawesi Selatan

    Wawancara dengan Bapak Baba Mage (PT

    BOSOWA)

    Bapak Baba Mage sedang menunjukkan

    lokasi tambak yang dimiliki PT BOSOWA ISUMAdi Kecamatan Maros Baru

    Tambak di wilayah Kecamatan Maros Baru di

    lokasi perusahanan PT BOSOWA ISUMA

    Daerah tambak intensif yang berubah

    menjadi tambak tradisional (Kec. Marusu

    ujung dekat pantai Kuri)

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    13/17

    - 13 -

    Lampiran 2. Lokasi Rencana Survei

    Lokasi survey

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    14/17

    - 14 -

    Lampiran 3. Geotagging Titik Pengamatan dengan Data Ikonos pada Website Google

    Earth

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    15/17

    - 15 -

    Lampiran 4. Hasil klasifikasi lahan tambak data SPOT tahun 2010 sebelum survei

    lapangan

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    16/17

    - 16 -

    Lampiran 5. Hasil klasifikasi lahan tambak data SPOT tahun 2010 sesudah survei

    lapangan

  • 7/23/2019 Contoh Survey

    17/17

    - 17 -

    Lampiran 6. Hasil klasifikasi lahan tambak data SPOT 4 tahun 2010 sebelum dan

    sesudah survei lapangan