Post on 18-Jan-2016
description
Penggunaan Informasi Akuntansi Penuh Dalam Penentuan Harga Jual
• Harga jual normal (Normal Pricing)• Cost-Plus Pricing• Perhitungan harga jual per unit• Harga jual waktu dan bahan (Time And Material Pricing)• Harga jual dalam Cost-type Contract (Cost-type Contract
Pricing)• Penentuan harga jual pesanan khusus (Special Order
Pricing)• Harga jual produk/jasa yang diatur dengan Peraturan
Pemerintah
Harga Jual Normal (Normal Pricing)
• Untuk dapat menutup biaya penuh suatu produk atau jasa, penentuan harga jual dalam keadaan normal memerlukan biaya penuh dan aktiva penuh masa yang akan datang sebagai dasar.
• Harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal ditentukan dengan rumus sebagai berikut:Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan
• Penentuan kos produk dapat dihitung dengan dua pendekatan :a. Full Costingb. Variable Costing
Unsur Harga Jual dengan Pendekatan Full Costing :
Hasil penjualan :Harga jual per unit x volume XXX
Kos produk yang dijual :Biaya produksi per unit x volume XXX Dasar Harga
Laba bruto XXXBiaya nonproduksi XXX
Markup
Laba bersih yang diinginkan XXX
Harga Jual dengan Pendekatan Full Costing :
Harga jual = Biaya produksi + Markup
Biaya nonproduksi + Laba yg diharapkanMarkup =
Biaya produksi
Biaya nonproduksi + ( y% X Aktiva Penuh )Markup =
Biaya produksi
Unsur Harga Jual dengan Pendekatan Variable Costing :
Hasil penjualan :Harga jual per unit x volume XXX
Biaya variabel :Biaya variabel per unit x volume XXX Dasar Harga
Laba kontribusi XXXBiaya tetap XXX
Markup
Laba bersih yang diinginkan XXX
Harga Jual dengan Pendekatan Variable Costing :
Harga jual = Biaya variabel + Markup
Biaya tetap + Laba yg diharapkanMarkup =
Biaya variabel
Biaya tetap + ( y% X Aktiva Penuh )Markup =
Biaya variabel
Cost-Plus Pricing• Cost-plus pricing : penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang
diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk
• Harga jual dihitung dengan rumus seperti pada perhitungan harga jual normal, sehingga ada dua unsur : taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan
• Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan :a. Full Costingb. Variable Costing
• Laba yang diharapkan dihitung berdasarkan investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan produk atau jasa
• Untuk memperkirakan laba wajar yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu mempertimbangkan :a. Cost of capitalb. Risiko bisnisc. Besarnya capital employed
Unsur Biaya Penuh dengan Pendekatan Full Costing :
Biaya bahan bakuRp. xxxBiaya tenaga kerja langsung xxxBiaya overhead pabrik (variabel+tetap) xxx Taksiran total biaya produksi Rp. xxxBiaya administrasi dan umum Rp. xxxBiaya pemasaran xxx Taksiran total biaya komersial xxx Taksiran biaya penuh Rp. xxx
Unsur Biaya Penuh dengan Pendekatan Variable Costing :
Biaya variabel :Biaya bahan baku Rp. xxxBiaya tenaga kerja langsung xxxBiaya overhead pabrik variabel xxx Taksiran total biaya produksi variabel Rp. xxxBiaya administrasi dan umum variabel Rp. xxxBiaya pemasaran variabel xxx Taksiran total biaya variabel xxx
Biaya tetap :Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxxBiaya administrasi dan umum tetap xxxBiaya pemasaran tetap xxx Taksiran total biaya tetap xxx Taksiran biaya penuh Rp. xxx
Rumus Perhitungan Harga Jual Menurut Pendekatan Full Costing
Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk (per unit)
Biaya Produksi per Unit :BBB per UnitBTKL per UnitBOP per Unit
Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk
Biaya Produksi :BBB BTKLBOP
+ Biaya yg Tidak Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk
Laba yg Diharapkan
Biaya Nonproduksi :Biaya Adm. & UmumBiaya Pemasaran
Y% X Aktiva Penuh
Harga Jual per Unit = + Persentase Markup
Contoh Perhitungan Harga Jual per Unit dengan Cost-Plus Pricing berdasarkan Pendekatan Full Costing
Manajer pemasaran PT Good sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk A untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut :
Biaya produksi Rp. 3.000.000.000
Biaya administrasi dan umum 200.000.000
Biaya pemasaran 300.000.000
Total biaya penuh Rp. 3.500.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp. 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return investment) adalah sebesar 25%.
Perhitungan Harga Jual
Perhitungan markup :
Biaya adminstrasi dan umum Rp. 200.000.000
Biaya pemasaran 300.000.000
Laba yg diharapkan : 25% x Rp. 4.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah Rp. 1.500.000.000
Biaya produksi 3.000.000.000
Persentase markup 50%
Perhitungan harga jual :
Biaya produksi Rp. 3.000.000.000
Markup : 50% x Rp. 3.000.000.000 1.500.000.000
Jumlah harga jual Rp. 4.500.000.000
Volume produk 1.000.000
Harga jual per kg Rp. 4.500
Rumus Perhitungan Harga Jual Menurut Pendekatan Variable Costing
Biaya Variabel per Unit :BBB per unitBTKL per unitBOP Variabel per unitB. Adm.&Umum Variabel per unitB. Pemasaran Variabel per unit
Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume ProdukBiaya Variabel :
BBB BTKLBOP VariabelB. Adm.&Umum VariabelB. Pemasaran Variabel
+ Biaya yg Tidak Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk
Laba yg Diharapkan
Biaya Tetap :BOP TetapB. Adm. & Umum TetapB. Pemasaran Tetap
Y% X Aktiva Penuh
Harga Jual per Unit =
Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk (per unit)
+ Persentase Markup
Contoh Perhitungan Harga Jual per Unit dengan Cost-Plus Pricing berdasarkan Pendekatan Varible Costing
Manajer pemasaran PT Good sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk A untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan variable costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut :
Biaya variabel :
Biaya produksi variabel Rp. 2.000.000.000
Biaya administrasi dan umum variabel 50.000.000
Biaya pemasaran variabel 50.000.000
Total biaya variabel Rp. 2.100.000.000
Biaya tetap :
Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000
Biaya administrasi dan umum tetap 150.000.000
Biaya pemasaran tetap 250.000.000
Total biaya tetap Rp. 1.400.000.000
Total biaya penuh Rp. 3.500.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp. 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return investment) adalah sebesar 25%.
Perhitungan Harga Jual
Perhitungan persentase markup :
Biaya tetap Rp. 1.400.000.000
Laba yg diharapkan : 25% x Rp. 4.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah Rp. 2.400.000.000
Biaya variabel 2.100.000.000
Persentase markup 114,29%
Perhitungan harga jual :
Biaya variabel Rp. 2.100.000.000
Markup : 114,29% x Rp. 2.100.000.000 2.400.090.000
Jumlah harga jual Rp. 4.500.090.000
Volume produk 1.000.000
Harga jual per kg (setelah dibulatkan) Rp. 4.500
Harga Jual Waktu dan Bahan
• Penentuan harga jual waktu dan bahan, pada dasarnya merupakan cost-plus pricing.
• Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh ditambah laba yang diharapkan
• Metode penentuan harga jual ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa
• Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu
• Volume bahan dan suku cadang yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa dihitung berdasarkan kuantitas bahan dan suku cadang yang diserahkan kepada customer sehingga perlu dihitung harga jual per satuan bahan dan suku cadang
Penentuan Harga Jual Waktu (Time Pricing)
Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxxMarkup per jam tenaga kerja langsung ataupersentase markup dari biaya tenaga kerja langsung xxx
Harga jual waktu Rp. xxx
Markup atau persentase markup dihitung sebagai berikut :Biaya tidak langsung Rp. xxxLaba yang diharapkan xxxJumlah Rp. xxx
Taksiran jam tenaga kerja langsungatau taksiran biaya tenaga kerja langsung xxx :Markup per jam tenaga kerja langsungatau persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung xxx
Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung per Jam
Taksiran upah tenaga kerja yang akan dibayarkan kepadatenaga kerja langsung selama tahun anggaran Rp. xxx
Biaya kesejahteraan tenaga kerja langsung (misalnya tunjangan kesehatan, tunjangan kesejahteraan, dsb.) xxx
Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp. xxxJam kerja tenaga kerja langsung dalam tahun anggaran
(dihitung dengan mengalikan jumlah tenaga kerja langsung dengan jam kerja selama tahun anggaran) xxx :
Biaya tenaga kerja langsung per jam Rp. xxx
Perhitungan Markup dan Unsur yang Membentuk Markup
Biaya tidak langsungTaksiran biaya tidak langsung selama tahun anggaran :
Gaji pengawas dan biaya tenaga kerja tidak langsung lain Rp. xxxBiaya depresiasi aktiva tetap xxxBiaya asuransi xxxBiaya listrik xxxBiaya air xxxBiaya reparasi aktiva tetap xxxBiaya umum xxx
Jumlah biaya tidak langsung Rp. xxx
Perhitungan laba yang diharapkanTaksiran jumlah aktiva pada awal tahun anggaran Rp. xxxTarif kembalian investasi (return on investment) yang
diharapkan (dalam presentase) xxx xLaba yang diharapkan per tahun Rp. xxx
Perhitungan markupBiaya tidak langsung Rp. xxxLaba yang diharapkan xxxJumlah Rp. xxxJam tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja :
langsung dalam tahun anggaran xxx :Markup (dalam rupiah per jam tenaga kerja langsung) atau
persentase markup xxx
Penentuan Harga Bahan dan Suku Cadang (Material Pricing)
Harga beli bahan dan suku cadang Rp. xxxPersentase markup x harga beli bahan dan suku cadang xxxHarga jual bahan dan suku cadang Rp. xxx
Persentase markup dihitung sebagai berikut :Biaya tidak langsung Rp. xxxLaba yang diharapkan xxxJumlah Rp. xxx
Taksiran nilai bahan dan suku cadang yang akan dibeli dalam tahun anggaran xxx :Persentase markup xxx
Contoh Perhitungan Harga Jual Waktu dan Bahan
PT Well berusaha dalam usaha bengkel mobil. Perusahaan memiliki dua departemen : Bengkel dan Toko Suku Cadang.
Perusahaan memperkerjakan 6 mekanik dan 4 ahli listrik dalam Departemen bengkel. Perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 300 hari @ 7 jam kerja per hari. Jumlah aktiva yang digunakan di Departemen Bengkel sebesar Rp. 60.000.000 sedangkan jumlah aktiva yang ditanamkan dalam Departemen Toko Suku Cadang sebesar Rp. 28.000.000. Taksiran harga beli bahan dan sukku cadang sebesar Rp. 23.800.000. Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah sebesar 25 %.
Hitung : Penentuan harga jual jasa reparasi untuk tahun anggaran yang akan datang.
PenyelesaianTaksiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yang akan datang :
Upah tenaga kerja langsung :
21.000 jam @ Rp. 1.500 per jam Rp. 31.500.000
Biaya kesejahteraan tenaga kerja langsung :
Tunjangan kesehatan
10 orang x 12 bulan x Rp. 50.000 6.000.000
Tunjangan kesejahteraan
10 orang x 12 bulan x Rp. 25.000 3.000.000
Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000
Jam kerja tenaga kerja langsung :
10 orang x 300 hari kerja x 7 jam kerja per hari 21.000 jam :
Biaya tenaga kerja langsung per jam Rp. 1.929
PenyelesaianBiaya tidak langsung bengkel :
Gaji pengawas dan tenaga kerja tidak langsung lain Rp. 11.600.000
Biaya depresiasi aktiva tetap 2.200.000
Biaya asuransi 650.000
Biaya listrik 800.000
Biaya air 400.000
Biaya reparasi aktiva tetap 350.000
Biaya umum 500.000
Jumlah biaya tidak langsung Rp. 16.500.000
Persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung :
Perhitungan markup
Biaya tidak langsung bengkel Rp. 16.500.000
Laba yang diharapkan : 25% x Rp. 60.000.000 15.000.000
Jumlah Rp. 31.500.000
Biaya tenaga kerja langsung 40.500.000 :
Persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung 78 %
Penyelesaian
Perhitungan persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadang:
Biaya tidak langsung toko suku cadang :
Gaji tenaga kerja toko Rp. 9.000.000
Biaya listrik 700.000
Biaya kantor 300.000
Jumlah biaya tidak langsung toko Rp. 10.000.000
Laba yang diharapkan : 25% x Rp. 28.000.000 7.000.000
Jumlah Rp. 17.000.000
Taksiran harga beli bahan dan suku cadang 23.800.000 :
Persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadang 71 %
Penyelesaian
Perhitungan harga jual jenis jasa standar tertentu :
Misalkan untuk jenis jasa servis mesin yang terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin memerlukan 2 orang mekanik dan 1 orang ahli listrik, yang masing-masing bekerja sebagai berikut :
Mekanik 1,0 jam orang *
Ahli listrik 1,5 jam orang
* Jam orang adalah hasil kali jam kerja dan jumlah orang. Jam mekanik berjumlah 1 jam berarti untuk pekerjaan servis mesin diperlukan 2 orang mekanik dengan jam kerja masing-masing ½ jam.
PenyelesaianHarga jual servis mesin yang dibebankan kepada pelanggan dihitung sebagai berikut :
Biaya tenaga kerja langsung: 2,5 jam @ Rp. 1.929 Rp. 4.823
Markup : 78% x Rp. 4.823 3.762
Harga jual jasa servis mesin Rp. 8.585
Jika seorang pelanggan memerlukan jasa servis mesin dan memerlukan 1 kaleng oli mesin yang harga fakturnya Rp. 10.000 dan saringan oli (oil filter) yang harga fakturnya Rp. 8.000, kepada pelanggan tersebut perusahaan akan membebankan harga jual jasa, bahan dan suku cadang sebagai berikut :
Harga jual jasa servis mesin Rp. 8.585
Harga bahan dan suku cadang Rp. 18.000
Markup dari harga bahan dan suku cadang :
71 % x Rp. 18.000 Rp. 12.780
Harga jual bahan dan suku cadang 30.780
Jumlah hasil penjualan jasa servis mesin, bahan dan suku cadang Rp. 39.365
Harga jual dalam Cost-type Contract
• Cost-type contract : kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya.
• Perhitungan harga jual produk berdasarkan cost-type contract :Biaya penuh sesungguhnya Rp. xxxLaba …% X Rp. xxx Rp. xxx Harga yg harus dibayar pembeli Rp. xxx
Contoh perhitungan harga jual dalam Cost-type Contract
PT Nice memenangkan tender cost-type contract untuk melakukan penelitian di bidang obat penyakit A. Menurut kontrak tersebut, perusahaan diberi hak untuk mengeluarkan jenis biaya yang disebutkan dalam kontrak dan pemilik proyek akan melakukan penggantian biaya-biaya. Atas dasar total biaya penuh untuk proyek tersebut, perusahaan berhak menambahkan laba sebesar 10%. Biaya penuh yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan prosyek tersebut adalah sebagai berikut :
Biaya langsung proyek Rp. 450.000.000
Biaya tidak langsung proyek 125.000.000
Total biaya penuh proyek Rp. 575.000.000
Harga jual yang dibebankan kepada pemilik proyek dalam cost-type contract dihitung sebagai berikut :
Total biaya penuh proyek Rp. 575.000.000
Laba : 10% x Rp. 575.000.000 57.500.000
Harga jual yang dibebankan kepada pemilik proyek Rp. 632.500.000
Harga Jual Pesanan Khusus• Pesanan khusus : pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan
reguler perusahaan• Biasanya pembeli yang melakukan pesanan ini meminta harga di bawah
harga jual normal, bahkan seringkali berada di bawah biaya penuh, karena biasanya mencakup jumlah yang besar
• Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dipertimbangkan oleh manajer penentu harga jual adalah :
Jika manajer yakin bahwa seluruh biaya tetap dalam tahun anggaran akan dapat ditutup oleh oleh pesanan yang reguler, maka pesanan khusus dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan kontribusidalam menutup biaya tetap.
Jika dengan penerimaan pesanan khusus, perusahaan diperkirakan tidak hanya akan mengluarkan biaya ariabel saja, namun memerlukan biaya tetap, karena harus beroperasi di atas kapasitas yang tersedia, maka harga jual pesanan khusus harus di atas biaya variabel ditambah dengan kenaikan biaya tetap karena pesanan khusus tersebut
• Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial merupakan dasar yang dipakai sebagai landasan penentuan harga jual
Harga Jual Produk/Jasa yang Diatur dengan Peraturan Pemerintah
• Produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, seperti listrik, air, telepon dan telegraf, transportasi dan jasa pos diatur dengan peraturan pemerintah.
• Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan
• Dalam penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan Pemerintah, biaya penuh masa yang akan datang yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing saja, karena pendekatan variable costing tidak diterima sebagai prinsip akuntansi yang lazim
• Penetapan harga jual produk atau jasa yang diatur dengan peraturan pemerintah terdiri dari biaya penuh masa yang akan datang yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa dan aktiva penuh yang akan digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut
Contoh Perhitungan Harga Jual Produk/Jasa yang Diatur dengan Peraturan Pemerintah
Untuk menghasilkan listrik diperlukan investasi sebesar Rp. 3.200.000.000 untuk pembelian mesin dan ekuipmen serta modal kerja. Taksiran biaya listrik pada volume produksi 100.000.000 kwh per tahun adalah sbb:
Biaya bahan baku Rp. 4.000.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 3.000.000.000
Biaya overhead pabrik 8.000.000.000
Jumlah taksiran biaya produksi Rp. 15.000.000.000
Taksiran biaya nonproduksi setahun terdiri biaya pemasaran sebesar Rp. 1.500.000.000 dan biaya administrasi dan umum sebesarrp. 700.000.000. Diputuskan laba wajar untuk perusahaan listrik tersebut adalah 25% dari investasinya.
Hitung : harga jual listrik per kwh
Perhitungan Perhitungan markup :
Taksiran biaya adminstrasi dan umum Rp. 700.000.000
Taksiran biaya pemasaran 1.500.000.000
Laba yg diharapkan : 25% x Rp. 3.200.000.000 800.000.000
Jumlah Rp. 3.000.000.000
Taksiran biaya produksi 15.000.000.000 :
Persentase markup 20%
Perhitungan harga jual per kwh :
Taksiran biaya produksi :
Biaya bahan baku Rp. 4.000.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 3.000.000.000
Biaya overhead pabrik (variabel dan tetap) 8.000.000.000
Rp. 15.000.000.000
Markup : 20% x Rp. 15.000.000.000 3.000.000.000
Total harga jual Rp. 18.000.000.000
Volume produk 100.000.000 :
Harga jual listrik per kwh Rp. 180
Soal LatihanAnggaran biaya PT Dwitri untuk tahun anggaran 20x2 yang disusun berdasarkan kapasitas produksi dan pemasaran sebanyak 1.000.000 kg produk adalah sebagai berikut :
Biaya produksi variabel :
Biaya bahan baku Rp. 75.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 150.000.000
Biaya overhead pabrik variabel 175.000.000
Jumlah biaya produksi variabel Rp. 400.000.000
Biaya nonproduksi variabel :
Biaya administrasi dan umum variabel Rp. 100.000.000
Biaya pemasaran variabel 200.000.000
Jumlah biaya nonproduksi variabel Rp. 300.000.000
Biaya tetap :
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 125.000.000
Biaya administrasi dan umum tetap 80.000.000
Biaya pemasaran tetap 135.000.000
Jumlah biaya tetap Rp. 340.000.000
Total biaya penuh Rp. 1.040.500.000
Diperkirakan dalam tahun anggaran, total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis adalah sebesar Rp. 2.000.000.000. Laba yang diharapkan dalam tahun anggaran tersebut adalah 25% dari total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis dalam tahun anggaran. Manajer penentu harga jual menggunakan pendekatan variable costing dalam penentuan harga jual produk.
Hitung : Harga jual per unit produk dalam tahun anggaran 20x2, agar PT Dwitri dapat memperoleh laba seperti yang diharapkan
Soal LatihanPT Sassy memiliki bisnis bengkel mobil yang organisasinya terdiri dari dua bagian : Bagian Bengkel dan Bagian Toko Suku Cadang. Direktur pemasaran perusahaan tersebut sedang mempertimbangkan untuk menetapkan harga jual tiga jenis standar yang dihasilkan oleh Bagian Bengkel berikut ini :
Jumlah Tenaga Kerja Jam Kerja per orang
Jenis pekerjaan langsung yg diperlukan
Servis mesin dan 2 mekanik 1,0 jam
Ganti oli biasa 1 ahli listrik 0,5 jam
Servis mesin dan 2 mekanik 2,0 jam
Ganti oli besar 1 ahli listrik 0,5 jam
Tune-up mesin 1 mekanik 1,0 jam
2 ahli listrik 1,0 jam
Data yang dikumpulkan untuk menentukan harga jual tiga jenis pekerjaan tersebut disajikan sebagai berikut :
Upah tenaga kerja langsung (mekanik dan ahli listrik) adalah Rp. 1.500 per jam. Perusahaan memperkerjakan 20 tenaga kerja langsung yang terdiri dar 15 mekanik dan 5 ahli listrik. Jam tenaga kerja langsung diperkirakan dengan dasar perhitungan sebagai berikut : hari kerja 300 hari setahun dan jam kerja 7 jam sehari. Disamping upah, tenaga kerja langsung menerima tunjangan sebesar Rp. 100.000 per bulan per orang.
Lanjutan Soal LatihanBiaya tidak langsung yang dikeluarkan di Bagian Bengkel setahun diperkirakan sebagai berikut :
Biaya gaji pengawas Rp. 10.000.000
Biaya depresiasi aktiva tetap 7.000.000
Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap 6.000.000
Biaya asuransi 3.000.000
Biaya listrik dan air 8.000.000
Biaya umum 3.200.000
Rp. 37.200.000
Diperkirakan dalam tahun anggaran, total aktiva yang akan digunakan di Bagian Bengkel adalah sebesar Rp. 150.000.000. laba yang diharapkan dalam tahun anggaran tersebut adalah 20% daroi total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis Bagian Bengkel.
Diminta : Hitunglah tarif harga jual untuk tiap-tiap jenis pekerjaan tersebut