Ch 2_Harga Jual

35
Penggunaan Informasi Akuntansi Penuh Dalam Penentuan Harga Jual • Harga jual normal (Normal Pricing) Cost-Plus Pricing • Perhitungan harga jual per unit • Harga jual waktu dan bahan ( Time And Material Pricing) • Harga jual dalam Cost-type Contract (Cost-type Contract Pricing) • Penentuan harga jual pesanan khusus ( Special Order Pricing) • Harga jual produk/jasa yang diatur dengan Peraturan Pemerintah

description

G

Transcript of Ch 2_Harga Jual

Page 1: Ch 2_Harga Jual

Penggunaan Informasi Akuntansi Penuh Dalam Penentuan Harga Jual

• Harga jual normal (Normal Pricing)• Cost-Plus Pricing• Perhitungan harga jual per unit• Harga jual waktu dan bahan (Time And Material Pricing)• Harga jual dalam Cost-type Contract (Cost-type Contract

Pricing)• Penentuan harga jual pesanan khusus (Special Order

Pricing)• Harga jual produk/jasa yang diatur dengan Peraturan

Pemerintah

Page 2: Ch 2_Harga Jual

Harga Jual Normal (Normal Pricing)

• Untuk dapat menutup biaya penuh suatu produk atau jasa, penentuan harga jual dalam keadaan normal memerlukan biaya penuh dan aktiva penuh masa yang akan datang sebagai dasar.

• Harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal ditentukan dengan rumus sebagai berikut:Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan

• Penentuan kos produk dapat dihitung dengan dua pendekatan :a. Full Costingb. Variable Costing

Page 3: Ch 2_Harga Jual

Unsur Harga Jual dengan Pendekatan Full Costing :

Hasil penjualan :Harga jual per unit x volume XXX

Kos produk yang dijual :Biaya produksi per unit x volume XXX Dasar Harga

Laba bruto XXXBiaya nonproduksi XXX

Markup

Laba bersih yang diinginkan XXX

Page 4: Ch 2_Harga Jual

Harga Jual dengan Pendekatan Full Costing :

Harga jual = Biaya produksi + Markup

Biaya nonproduksi + Laba yg diharapkanMarkup =

Biaya produksi

Biaya nonproduksi + ( y% X Aktiva Penuh )Markup =

Biaya produksi

Page 5: Ch 2_Harga Jual

Unsur Harga Jual dengan Pendekatan Variable Costing :

Hasil penjualan :Harga jual per unit x volume XXX

Biaya variabel :Biaya variabel per unit x volume XXX Dasar Harga

Laba kontribusi XXXBiaya tetap XXX

Markup

Laba bersih yang diinginkan XXX

Page 6: Ch 2_Harga Jual

Harga Jual dengan Pendekatan Variable Costing :

Harga jual = Biaya variabel + Markup

Biaya tetap + Laba yg diharapkanMarkup =

Biaya variabel

Biaya tetap + ( y% X Aktiva Penuh )Markup =

Biaya variabel

Page 7: Ch 2_Harga Jual

Cost-Plus Pricing• Cost-plus pricing : penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang

diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk

• Harga jual dihitung dengan rumus seperti pada perhitungan harga jual normal, sehingga ada dua unsur : taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan

• Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan :a. Full Costingb. Variable Costing

• Laba yang diharapkan dihitung berdasarkan investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan produk atau jasa

• Untuk memperkirakan laba wajar yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu mempertimbangkan :a. Cost of capitalb. Risiko bisnisc. Besarnya capital employed

Page 8: Ch 2_Harga Jual

Unsur Biaya Penuh dengan Pendekatan Full Costing :

Biaya bahan bakuRp. xxxBiaya tenaga kerja langsung xxxBiaya overhead pabrik (variabel+tetap) xxx Taksiran total biaya produksi Rp. xxxBiaya administrasi dan umum Rp. xxxBiaya pemasaran xxx Taksiran total biaya komersial xxx Taksiran biaya penuh Rp. xxx

Page 9: Ch 2_Harga Jual

Unsur Biaya Penuh dengan Pendekatan Variable Costing :

Biaya variabel :Biaya bahan baku Rp. xxxBiaya tenaga kerja langsung xxxBiaya overhead pabrik variabel xxx Taksiran total biaya produksi variabel Rp. xxxBiaya administrasi dan umum variabel Rp. xxxBiaya pemasaran variabel xxx Taksiran total biaya variabel xxx

Biaya tetap :Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxxBiaya administrasi dan umum tetap xxxBiaya pemasaran tetap xxx Taksiran total biaya tetap xxx Taksiran biaya penuh Rp. xxx

Page 10: Ch 2_Harga Jual

Rumus Perhitungan Harga Jual Menurut Pendekatan Full Costing

Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk (per unit)

Biaya Produksi per Unit :BBB per UnitBTKL per UnitBOP per Unit

Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk

Biaya Produksi :BBB BTKLBOP

+ Biaya yg Tidak Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk

Laba yg Diharapkan

Biaya Nonproduksi :Biaya Adm. & UmumBiaya Pemasaran

Y% X Aktiva Penuh

Harga Jual per Unit = + Persentase Markup

Page 11: Ch 2_Harga Jual

Contoh Perhitungan Harga Jual per Unit dengan Cost-Plus Pricing berdasarkan Pendekatan Full Costing

Manajer pemasaran PT Good sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk A untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut :

Biaya produksi Rp. 3.000.000.000

Biaya administrasi dan umum 200.000.000

Biaya pemasaran 300.000.000

Total biaya penuh Rp. 3.500.000.000

Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp. 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return investment) adalah sebesar 25%.

Page 12: Ch 2_Harga Jual

Perhitungan Harga Jual

Perhitungan markup :

Biaya adminstrasi dan umum Rp. 200.000.000

Biaya pemasaran 300.000.000

Laba yg diharapkan : 25% x Rp. 4.000.000.000 1.000.000.000

Jumlah Rp. 1.500.000.000

Biaya produksi 3.000.000.000

Persentase markup 50%

Perhitungan harga jual :

Biaya produksi Rp. 3.000.000.000

Markup : 50% x Rp. 3.000.000.000 1.500.000.000

Jumlah harga jual Rp. 4.500.000.000

Volume produk 1.000.000

Harga jual per kg Rp. 4.500

Page 13: Ch 2_Harga Jual

Rumus Perhitungan Harga Jual Menurut Pendekatan Variable Costing

Biaya Variabel per Unit :BBB per unitBTKL per unitBOP Variabel per unitB. Adm.&Umum Variabel per unitB. Pemasaran Variabel per unit

Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume ProdukBiaya Variabel :

BBB BTKLBOP VariabelB. Adm.&Umum VariabelB. Pemasaran Variabel

+ Biaya yg Tidak Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk

Laba yg Diharapkan

Biaya Tetap :BOP TetapB. Adm. & Umum TetapB. Pemasaran Tetap

Y% X Aktiva Penuh

Harga Jual per Unit =

Biaya yg Dipengaruhi Langsung oleh Volume Produk (per unit)

+ Persentase Markup

Page 14: Ch 2_Harga Jual

Contoh Perhitungan Harga Jual per Unit dengan Cost-Plus Pricing berdasarkan Pendekatan Varible Costing

Manajer pemasaran PT Good sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk A untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan variable costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut :

Biaya variabel :

Biaya produksi variabel Rp. 2.000.000.000

Biaya administrasi dan umum variabel 50.000.000

Biaya pemasaran variabel 50.000.000

Total biaya variabel Rp. 2.100.000.000

Biaya tetap :

Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000

Biaya administrasi dan umum tetap 150.000.000

Biaya pemasaran tetap 250.000.000

Total biaya tetap Rp. 1.400.000.000

Total biaya penuh Rp. 3.500.000.000

Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp. 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return investment) adalah sebesar 25%.

Page 15: Ch 2_Harga Jual

Perhitungan Harga Jual

Perhitungan persentase markup :

Biaya tetap Rp. 1.400.000.000

Laba yg diharapkan : 25% x Rp. 4.000.000.000 1.000.000.000

Jumlah Rp. 2.400.000.000

Biaya variabel 2.100.000.000

Persentase markup 114,29%

Perhitungan harga jual :

Biaya variabel Rp. 2.100.000.000

Markup : 114,29% x Rp. 2.100.000.000 2.400.090.000

Jumlah harga jual Rp. 4.500.090.000

Volume produk 1.000.000

Harga jual per kg (setelah dibulatkan) Rp. 4.500

Page 16: Ch 2_Harga Jual

Harga Jual Waktu dan Bahan

• Penentuan harga jual waktu dan bahan, pada dasarnya merupakan cost-plus pricing.

• Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh ditambah laba yang diharapkan

• Metode penentuan harga jual ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa

• Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu

• Volume bahan dan suku cadang yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa dihitung berdasarkan kuantitas bahan dan suku cadang yang diserahkan kepada customer sehingga perlu dihitung harga jual per satuan bahan dan suku cadang

Page 17: Ch 2_Harga Jual

Penentuan Harga Jual Waktu (Time Pricing)

Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxxMarkup per jam tenaga kerja langsung ataupersentase markup dari biaya tenaga kerja langsung xxx

Harga jual waktu Rp. xxx

Markup atau persentase markup dihitung sebagai berikut :Biaya tidak langsung Rp. xxxLaba yang diharapkan xxxJumlah Rp. xxx

Taksiran jam tenaga kerja langsungatau taksiran biaya tenaga kerja langsung xxx :Markup per jam tenaga kerja langsungatau persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung xxx

Page 18: Ch 2_Harga Jual

Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung per Jam

Taksiran upah tenaga kerja yang akan dibayarkan kepadatenaga kerja langsung selama tahun anggaran Rp. xxx

Biaya kesejahteraan tenaga kerja langsung (misalnya tunjangan kesehatan, tunjangan kesejahteraan, dsb.) xxx

Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp. xxxJam kerja tenaga kerja langsung dalam tahun anggaran

(dihitung dengan mengalikan jumlah tenaga kerja langsung dengan jam kerja selama tahun anggaran) xxx :

Biaya tenaga kerja langsung per jam Rp. xxx

Page 19: Ch 2_Harga Jual

Perhitungan Markup dan Unsur yang Membentuk Markup

Biaya tidak langsungTaksiran biaya tidak langsung selama tahun anggaran :

Gaji pengawas dan biaya tenaga kerja tidak langsung lain Rp. xxxBiaya depresiasi aktiva tetap xxxBiaya asuransi xxxBiaya listrik xxxBiaya air xxxBiaya reparasi aktiva tetap xxxBiaya umum xxx

Jumlah biaya tidak langsung Rp. xxx

Perhitungan laba yang diharapkanTaksiran jumlah aktiva pada awal tahun anggaran Rp. xxxTarif kembalian investasi (return on investment) yang

diharapkan (dalam presentase) xxx xLaba yang diharapkan per tahun Rp. xxx

Perhitungan markupBiaya tidak langsung Rp. xxxLaba yang diharapkan xxxJumlah Rp. xxxJam tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja :

langsung dalam tahun anggaran xxx :Markup (dalam rupiah per jam tenaga kerja langsung) atau

persentase markup xxx

Page 20: Ch 2_Harga Jual

Penentuan Harga Bahan dan Suku Cadang (Material Pricing)

Harga beli bahan dan suku cadang Rp. xxxPersentase markup x harga beli bahan dan suku cadang xxxHarga jual bahan dan suku cadang Rp. xxx

Persentase markup dihitung sebagai berikut :Biaya tidak langsung Rp. xxxLaba yang diharapkan xxxJumlah Rp. xxx

Taksiran nilai bahan dan suku cadang yang akan dibeli dalam tahun anggaran xxx :Persentase markup xxx

Page 21: Ch 2_Harga Jual

Contoh Perhitungan Harga Jual Waktu dan Bahan

PT Well berusaha dalam usaha bengkel mobil. Perusahaan memiliki dua departemen : Bengkel dan Toko Suku Cadang.

Perusahaan memperkerjakan 6 mekanik dan 4 ahli listrik dalam Departemen bengkel. Perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 300 hari @ 7 jam kerja per hari. Jumlah aktiva yang digunakan di Departemen Bengkel sebesar Rp. 60.000.000 sedangkan jumlah aktiva yang ditanamkan dalam Departemen Toko Suku Cadang sebesar Rp. 28.000.000. Taksiran harga beli bahan dan sukku cadang sebesar Rp. 23.800.000. Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah sebesar 25 %.

Hitung : Penentuan harga jual jasa reparasi untuk tahun anggaran yang akan datang.

Page 22: Ch 2_Harga Jual

PenyelesaianTaksiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yang akan datang :

Upah tenaga kerja langsung :

21.000 jam @ Rp. 1.500 per jam Rp. 31.500.000

Biaya kesejahteraan tenaga kerja langsung :

Tunjangan kesehatan

10 orang x 12 bulan x Rp. 50.000 6.000.000

Tunjangan kesejahteraan

10 orang x 12 bulan x Rp. 25.000 3.000.000

Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000

Jam kerja tenaga kerja langsung :

10 orang x 300 hari kerja x 7 jam kerja per hari 21.000 jam :

Biaya tenaga kerja langsung per jam Rp. 1.929

Page 23: Ch 2_Harga Jual

PenyelesaianBiaya tidak langsung bengkel :

Gaji pengawas dan tenaga kerja tidak langsung lain Rp. 11.600.000

Biaya depresiasi aktiva tetap 2.200.000

Biaya asuransi 650.000

Biaya listrik 800.000

Biaya air 400.000

Biaya reparasi aktiva tetap 350.000

Biaya umum 500.000

Jumlah biaya tidak langsung Rp. 16.500.000

Persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung :

Perhitungan markup

Biaya tidak langsung bengkel Rp. 16.500.000

Laba yang diharapkan : 25% x Rp. 60.000.000 15.000.000

Jumlah Rp. 31.500.000

Biaya tenaga kerja langsung 40.500.000 :

Persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung 78 %

Page 24: Ch 2_Harga Jual

Penyelesaian

Perhitungan persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadang:

Biaya tidak langsung toko suku cadang :

Gaji tenaga kerja toko Rp. 9.000.000

Biaya listrik 700.000

Biaya kantor 300.000

Jumlah biaya tidak langsung toko Rp. 10.000.000

Laba yang diharapkan : 25% x Rp. 28.000.000 7.000.000

Jumlah Rp. 17.000.000

Taksiran harga beli bahan dan suku cadang 23.800.000 :

Persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadang 71 %

Page 25: Ch 2_Harga Jual

Penyelesaian

Perhitungan harga jual jenis jasa standar tertentu :

Misalkan untuk jenis jasa servis mesin yang terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin memerlukan 2 orang mekanik dan 1 orang ahli listrik, yang masing-masing bekerja sebagai berikut :

Mekanik 1,0 jam orang *

Ahli listrik 1,5 jam orang

* Jam orang adalah hasil kali jam kerja dan jumlah orang. Jam mekanik berjumlah 1 jam berarti untuk pekerjaan servis mesin diperlukan 2 orang mekanik dengan jam kerja masing-masing ½ jam.

Page 26: Ch 2_Harga Jual

PenyelesaianHarga jual servis mesin yang dibebankan kepada pelanggan dihitung sebagai berikut :

Biaya tenaga kerja langsung: 2,5 jam @ Rp. 1.929 Rp. 4.823

Markup : 78% x Rp. 4.823 3.762

Harga jual jasa servis mesin Rp. 8.585

Jika seorang pelanggan memerlukan jasa servis mesin dan memerlukan 1 kaleng oli mesin yang harga fakturnya Rp. 10.000 dan saringan oli (oil filter) yang harga fakturnya Rp. 8.000, kepada pelanggan tersebut perusahaan akan membebankan harga jual jasa, bahan dan suku cadang sebagai berikut :

Harga jual jasa servis mesin Rp. 8.585

Harga bahan dan suku cadang Rp. 18.000

Markup dari harga bahan dan suku cadang :

71 % x Rp. 18.000 Rp. 12.780

Harga jual bahan dan suku cadang 30.780

Jumlah hasil penjualan jasa servis mesin, bahan dan suku cadang Rp. 39.365

Page 27: Ch 2_Harga Jual

Harga jual dalam Cost-type Contract

• Cost-type contract : kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya.

• Perhitungan harga jual produk berdasarkan cost-type contract :Biaya penuh sesungguhnya Rp. xxxLaba …% X Rp. xxx Rp. xxx Harga yg harus dibayar pembeli Rp. xxx

Page 28: Ch 2_Harga Jual

Contoh perhitungan harga jual dalam Cost-type Contract

PT Nice memenangkan tender cost-type contract untuk melakukan penelitian di bidang obat penyakit A. Menurut kontrak tersebut, perusahaan diberi hak untuk mengeluarkan jenis biaya yang disebutkan dalam kontrak dan pemilik proyek akan melakukan penggantian biaya-biaya. Atas dasar total biaya penuh untuk proyek tersebut, perusahaan berhak menambahkan laba sebesar 10%. Biaya penuh yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan prosyek tersebut adalah sebagai berikut :

Biaya langsung proyek Rp. 450.000.000

Biaya tidak langsung proyek 125.000.000

Total biaya penuh proyek Rp. 575.000.000

Harga jual yang dibebankan kepada pemilik proyek dalam cost-type contract dihitung sebagai berikut :

Total biaya penuh proyek Rp. 575.000.000

Laba : 10% x Rp. 575.000.000 57.500.000

Harga jual yang dibebankan kepada pemilik proyek Rp. 632.500.000

Page 29: Ch 2_Harga Jual

Harga Jual Pesanan Khusus• Pesanan khusus : pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan

reguler perusahaan• Biasanya pembeli yang melakukan pesanan ini meminta harga di bawah

harga jual normal, bahkan seringkali berada di bawah biaya penuh, karena biasanya mencakup jumlah yang besar

• Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dipertimbangkan oleh manajer penentu harga jual adalah :

Jika manajer yakin bahwa seluruh biaya tetap dalam tahun anggaran akan dapat ditutup oleh oleh pesanan yang reguler, maka pesanan khusus dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan kontribusidalam menutup biaya tetap.

Jika dengan penerimaan pesanan khusus, perusahaan diperkirakan tidak hanya akan mengluarkan biaya ariabel saja, namun memerlukan biaya tetap, karena harus beroperasi di atas kapasitas yang tersedia, maka harga jual pesanan khusus harus di atas biaya variabel ditambah dengan kenaikan biaya tetap karena pesanan khusus tersebut

• Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial merupakan dasar yang dipakai sebagai landasan penentuan harga jual

Page 30: Ch 2_Harga Jual

Harga Jual Produk/Jasa yang Diatur dengan Peraturan Pemerintah

• Produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, seperti listrik, air, telepon dan telegraf, transportasi dan jasa pos diatur dengan peraturan pemerintah.

• Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan

• Dalam penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan Pemerintah, biaya penuh masa yang akan datang yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing saja, karena pendekatan variable costing tidak diterima sebagai prinsip akuntansi yang lazim

• Penetapan harga jual produk atau jasa yang diatur dengan peraturan pemerintah terdiri dari biaya penuh masa yang akan datang yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa dan aktiva penuh yang akan digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut

Page 31: Ch 2_Harga Jual

Contoh Perhitungan Harga Jual Produk/Jasa yang Diatur dengan Peraturan Pemerintah

Untuk menghasilkan listrik diperlukan investasi sebesar Rp. 3.200.000.000 untuk pembelian mesin dan ekuipmen serta modal kerja. Taksiran biaya listrik pada volume produksi 100.000.000 kwh per tahun adalah sbb:

Biaya bahan baku Rp. 4.000.000.000

Biaya tenaga kerja langsung 3.000.000.000

Biaya overhead pabrik 8.000.000.000

Jumlah taksiran biaya produksi Rp. 15.000.000.000

Taksiran biaya nonproduksi setahun terdiri biaya pemasaran sebesar Rp. 1.500.000.000 dan biaya administrasi dan umum sebesarrp. 700.000.000. Diputuskan laba wajar untuk perusahaan listrik tersebut adalah 25% dari investasinya.

Hitung : harga jual listrik per kwh

Page 32: Ch 2_Harga Jual

Perhitungan Perhitungan markup :

Taksiran biaya adminstrasi dan umum Rp. 700.000.000

Taksiran biaya pemasaran 1.500.000.000

Laba yg diharapkan : 25% x Rp. 3.200.000.000 800.000.000

Jumlah Rp. 3.000.000.000

Taksiran biaya produksi 15.000.000.000 :

Persentase markup 20%

Perhitungan harga jual per kwh :

Taksiran biaya produksi :

Biaya bahan baku Rp. 4.000.000.000

Biaya tenaga kerja langsung 3.000.000.000

Biaya overhead pabrik (variabel dan tetap) 8.000.000.000

Rp. 15.000.000.000

Markup : 20% x Rp. 15.000.000.000 3.000.000.000

Total harga jual Rp. 18.000.000.000

Volume produk 100.000.000 :

Harga jual listrik per kwh Rp. 180

Page 33: Ch 2_Harga Jual

Soal LatihanAnggaran biaya PT Dwitri untuk tahun anggaran 20x2 yang disusun berdasarkan kapasitas produksi dan pemasaran sebanyak 1.000.000 kg produk adalah sebagai berikut :

Biaya produksi variabel :

Biaya bahan baku Rp. 75.000.000

Biaya tenaga kerja langsung 150.000.000

Biaya overhead pabrik variabel 175.000.000

Jumlah biaya produksi variabel Rp. 400.000.000

Biaya nonproduksi variabel :

Biaya administrasi dan umum variabel Rp. 100.000.000

Biaya pemasaran variabel 200.000.000

Jumlah biaya nonproduksi variabel Rp. 300.000.000

Biaya tetap :

Biaya overhead pabrik tetap Rp. 125.000.000

Biaya administrasi dan umum tetap 80.000.000

Biaya pemasaran tetap 135.000.000

Jumlah biaya tetap Rp. 340.000.000

Total biaya penuh Rp. 1.040.500.000

Diperkirakan dalam tahun anggaran, total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis adalah sebesar Rp. 2.000.000.000. Laba yang diharapkan dalam tahun anggaran tersebut adalah 25% dari total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis dalam tahun anggaran. Manajer penentu harga jual menggunakan pendekatan variable costing dalam penentuan harga jual produk.

Hitung : Harga jual per unit produk dalam tahun anggaran 20x2, agar PT Dwitri dapat memperoleh laba seperti yang diharapkan

Page 34: Ch 2_Harga Jual

Soal LatihanPT Sassy memiliki bisnis bengkel mobil yang organisasinya terdiri dari dua bagian : Bagian Bengkel dan Bagian Toko Suku Cadang. Direktur pemasaran perusahaan tersebut sedang mempertimbangkan untuk menetapkan harga jual tiga jenis standar yang dihasilkan oleh Bagian Bengkel berikut ini :

Jumlah Tenaga Kerja Jam Kerja per orang

Jenis pekerjaan langsung yg diperlukan

Servis mesin dan 2 mekanik 1,0 jam

Ganti oli biasa 1 ahli listrik 0,5 jam

Servis mesin dan 2 mekanik 2,0 jam

Ganti oli besar 1 ahli listrik 0,5 jam

Tune-up mesin 1 mekanik 1,0 jam

2 ahli listrik 1,0 jam

Data yang dikumpulkan untuk menentukan harga jual tiga jenis pekerjaan tersebut disajikan sebagai berikut :

Upah tenaga kerja langsung (mekanik dan ahli listrik) adalah Rp. 1.500 per jam. Perusahaan memperkerjakan 20 tenaga kerja langsung yang terdiri dar 15 mekanik dan 5 ahli listrik. Jam tenaga kerja langsung diperkirakan dengan dasar perhitungan sebagai berikut : hari kerja 300 hari setahun dan jam kerja 7 jam sehari. Disamping upah, tenaga kerja langsung menerima tunjangan sebesar Rp. 100.000 per bulan per orang.

Page 35: Ch 2_Harga Jual

Lanjutan Soal LatihanBiaya tidak langsung yang dikeluarkan di Bagian Bengkel setahun diperkirakan sebagai berikut :

Biaya gaji pengawas Rp. 10.000.000

Biaya depresiasi aktiva tetap 7.000.000

Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap 6.000.000

Biaya asuransi 3.000.000

Biaya listrik dan air 8.000.000

Biaya umum 3.200.000

Rp. 37.200.000

Diperkirakan dalam tahun anggaran, total aktiva yang akan digunakan di Bagian Bengkel adalah sebesar Rp. 150.000.000. laba yang diharapkan dalam tahun anggaran tersebut adalah 20% daroi total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis Bagian Bengkel.

Diminta : Hitunglah tarif harga jual untuk tiap-tiap jenis pekerjaan tersebut