Post on 09-Oct-2015
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
1/29
Budidaya Anggrek DendrobiumPENGANTAR
Say it with flower atau katakanlah dengan bunga, merupakan wujud ungkapan
perasaaan dalam bentuk rangkaian bunga potong maupun tanaman yang cantik baik
perasaan bahagia maupun dukacita. Macam-macam bunga dalam rangkaian bunga
tersebut dikenal sebagai bunga potong atau cut flower . Bunga potong merupakan salah
satu peluang pemasaran anggrek yang sangat potensial. Dari berbagai jenis bunga
potong, bunga anggrek yang paling banyak jenis dan variasi bentuknya. Anggrek potong
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik secara tunggal maupun dalam bentuk
rangkaian, yaitu dalam bentuk korsase, buket tangan, karangan bunga,steekwerk dan
krans. Korsase yaitu berupa bunga potong tunggal yang biasanya digunakan pada acara-
acara tertentu seperti panitia acara seminar yang disematkan di baju bagian dada sebelah
kiri. Buket tangan (hand bouquette) berupa rangkaian bunga yang sering digunakan untuk
keperluan penyambutan. Karangan bunga yaitu rangkaian bunga yang disusun pada suatu
wadah seperti pada vas bunga. Steekwerk berupa papan ucapan selamat dari rangkaian
bunga dengan berbagai ukuran seperti 2 m x 1 m. Krans yaitu berupa rangkaian bunga
sebagai ucapan berdukacita.
Anggrek merupakan Puspa Pesona Indonesia, yang telah dikenal oleh
masyarakat. Anggrek mempunyai jenis yang sangat banyak dan yang umumnya
dibudidayakan untuk menghasilkan bunga potong yaitu jenis Aranda, Vanda, Dendrobium,
Phalaenopsis, Cymbidium dan Oncidium.
Di Indonesia, dari berbagai jenis anggrek untuk bunga potong, pasar bunga
potong bunga anggrek didominasi jenis anggrek Dendrobium, yaitu sebesar 80% dari
jumlah bunga potong anggrek yang dipasarkan. Keistimewaan anggrek
Dendrobium sebagai bunga potong adalah mudah ditanam, rajin berbunga, bentuk bunga
sempurna, bentuk dan warna bunga bervariasi, mahkota bunga tidak mudah rontok,
ketahanan atau kesegaran bunga (vase life)yang lebih lama (7-14 hari setelah panen) dan
batang yang lentur serta susunan bunga yang lebih teratur sehingga memudahkan untuk
dirangkai atau menyusunnya di vase bunga. Selain itu budidaya anggrek Dendrobium
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
2/29
dapat dikatakan memerlukan biaya yang lebih murah dan teknologi budidaya yang lebih
mudah dibandingkan budidaya jenis anggrek-anggrek lainnya untuk menghasilkan bunga
potong.
Secara umum selain bunganya, tanaman anggrek Dendrobium yang baik mempunyai
kriteria sebagai berikut : 1) Rajin menghasilkan anakan yang produktif ; 2) Responsif
terhadap pemupukan ; 3) Tahan terhadap serangan hama ; 4) Tahan terhadap serangan
penyakit cendawan, bakteri dan virus ; 5) Berpotensi berbunga sepanjang tahun dan tanpa
musim dan 6)Free Flowering, setiap bulb rajin berbunga.
Beberapa spesies yang berpotensi sebagai bunga potong adalah Dendrobium
phalaenopsis, Dendrobium macrophyllum, dan Dendrobium superbiens. Jenis-jenis
Dendrobium yang telah banyak digemari sebagai bunga potong antara lain Dendrobium Tay
Swee Khengyang berbunga ungu tua, Dendrobium Ekapolyang memiliki dua warna (two
tone), Dendrobium Sri Siamyang berbunga kuning dengan lidah keunguan dan Dendrobium
White Fairyyang berbunga putih. Saat ini jenis-jenis Dendrobium yang banyak ditanam
yaitu Dendrobium Sonia/Earsakulyang berbunga dua warna (merah dan
putih), Dendrobium ValentinedanDendrobium MissSingapore yang berwarna ungu
tua, Dendrobium Sakura Pink/Pegasus Pinkyang berwarna pink, Dendrobium Sakura White/Snow
White/Shavin Whiteyang berwarna putih. Pemilihan jenis ini berdasarkan kriteria rajin berbunga,
warna yang sesuai dengan selera pasar dan mudah dikombinasikan dengan warna
lain, susunan kelopak bunga yang teratur dan bunga mempunyai daya tahan yang lama.
Budidaya anggrek Dendrobium secara luas memerlukan rumah naungan (shading
House),media tanam bukan tanah, pot tanaman dan perawatan yang intensif. Hal lain
yang perlu diperhatikan yaitu adanya sumber air yang tersedia terus menerus terutama
pada musim kemarau. Penanganan panen dan pasca panen serta
pengepakan(packing)dan transportasi harus dilakukan dengan hati-hati dan
cermat. Dibawah ini akan dibahas mengenai aspes-aspek yang perlu diperhatikan dan
dilakukan dalam budiadaya tanaman anggrek dendrobium,
PERSIAPAN TANAM
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
3/29
Hal pertama yang harus diperhatikan untuk budidaya tanaman yaitu syarat
tumbuh yang dibutuhkan tanaman tersebut, hal ini terutama berhubungan dengan lokasi
yang akan digunakan. Tanaman anggrek termasuk tanaman yang peka terhadap kondisi
lingkungan seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Pada umumnya jenis anggrek
Dendrobium untuk bunga potong ditanam di daerah dataran rendah, idealnya sekitar 0
400 m dpl (dari permukaan laut). Pertumbuhan dendrobium sangat baik pada suhu siang
hari rata-rata 25 27oC, minimum 21oC dan maksimum 32oC serta suhu pada malam hari
21oC - 24oC. Kelembaban udara yang ideal untuk tanaman anggrek sekitar 65-
70%, bila kelembaban dibawah 50% tidak baik bagi pertumbuhan dan diatas 70%
mengundang datangnya penyebab penyakit tanaman. Untuk merangsang pembungaan
kelembaban udara sekitar 50% dan suhu udara sekitar 28-32 oC. Pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan anggrek dendrobium yaitu intensitas cahaya dan lama penyinaran
(fotoperiodisitas). Intensitas cahaya yang dibutuhkan sekitar 1 500 4 500 fc, yaitu
sekitar 30-45% dari intenisitas matahari normal pada siang hari (setara dengan 7 000
10 000 fc), tergantung fase pertumbuhan tanaman. Sehingga untuk memperoleh intensitas
cahaya yang diinginkan diperlukan naungan. Bahan yang digunakan untuk naungan
berupa paranet/net, yang umumnya berwarna hitam dan mempunyai persentase berbeda-
beda sesuai dengan kebutuhan. Umumnya untuk anggrek Dendrobium menggunakan
persentase naungan 65%, 55% dan 45% tergantung varietas dan fase pertumbuhan/umur
tanaman serta faktor lingkungan terutama intensitas cahaya. Lama penyinaran
berhubungan dengan lamanya tanaman mendapat penyinaran matahari dalam sehari. Lama
penyinaran sebesar 11.5 jam per hari merupakan kondisi yang cocok bagi tanaman
anggrek Dendrobium dan pembungaan akan merata sepanjang tahun, sedangkan bila
kurang dari 10 jam, anggrek masih dapat berbunga tapi kurang maksimal.
Berdasarkan cara hidupnya, pada umumnya tanaman anggrek
Dendrobium bersifat epifit yaitu hidup dengan menumpang pada tanaman lain tapi tidak
merugikan tanaman yang ditumpangi. Maka dalam budidayanya anggrek dendrobium
ditanam dengan cara ditempel atau didalam pot serta memerlukan media tanam. Media
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
4/29
tanam yang digunakan untuk anggrek Dendrobium bermacam-macam seperti potongan
sabut kelapa, arang, batu apung, sterofoam, oasis, potongan batang pakis haji, kaliandra
dan spaghnum moss. Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangannya,
sehingga dalam pemilihan media yang terpenting diperhatikan yaitu media tersebut mudah
didapatkan dan harganya murah, fase pertumbuhan tanaman serta lama pemakaian. Untuk
anggrek dendrobium, untuk fase bibit sampai remaja banyak digunakan pakis dan kaliandra
sedangkan untuk tanaman dewasa/berbunga digunkan arang. Sedangkan jenis pot yang
digunakan dapat berupa pot dari tanah liat, pot dari adukan pasir dan semen atau pot dari
plastik. Hal yang harus diperhatikan yaitu pot harus mempunyai lobang yang cukup pada
bagian bawah untuk mengalirkan kelebihanair dan disisi samping untuk memeperlancar
sirkulasi udara di dalam pot. Pot tanah liat sering digunakan untuk anggrek dendrobium
karena akar anggrek mudah melekat pada pot (sesuai sifat efipitnya), dan bisa menyerap
air/pupuk sehingga dapat menjaga kelembaban. Ukuran pot tergantung besar/umur
tanaman, dimana untuk tanaman kecil/bibit diguanakan pot ukuran diameter 8 12 cm dan
tanaman remaja dan dewasa pot diameter 15 20 cm
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan air. Anggrek dendrobium
menyukai air tapi tidak boleh berlebih maka sangat cocok menggunakan arang, namun hal
ini membutuhkan penyiraman yang rutin dan banyak pada musim kemarau. Kebutuhan air
lebih besar pada saat pertumbuhan vegetatif dan mulai berkurang pada saat mulai muncul
tangkai bunga. Dalam usaha bunga potong anggrek, air selain dibutuhkan untuk
pemeliharaan tanaman juga dibutuhkan pada waktu panen dan pasca panen. Sumber air
yang digunakan dapat berasal dari air permukaan yaitu dari waduk, sungai dan rawa-rawa
atau dari air tanah. Syarat utama yaitu air harus bersih dan bening, tidak mengandung zat
kimia yang beracun bagi tanaman, ber-pH normal dan tidak berminyak serta tidak
mengandung hama, bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan penyakit. Sebaiknya air
yang akan digunakan terlebih dahulu diendapkan sebelum digunakan, sehingga kotoran-
kotoran dalam air mengendap dan pH air menjadi normal. Penggunaan bahan-bahan kimia
untuk menjernihkan air sebaiknya dihindarkan untuk mencegah terjadinya efek negatif pada
tanaman dan bunga,
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
5/29
Selanjutnya akan disajikan tulisan mengenai persiapan penanaman, penanaman,
pemeliharaan, panen dan pasca panen anggrek Dendrobium.
3
PENANAMAN
Penanaman merupakan suatu tahap awal dari proses budidaya tanaman anggrek
dan menentukan kehidupan tanaman selanjutnya, sehingga hal ini perlu dilakukan dengan
sebaik mungkin. Sebelum dilakukan penanaman maka perlu dilakukan persiapan agar
tanaman dapat cepat ditanam.
Persiapan Penanaman
Persiapan penanaman mulai dilakukan bila rumah naungan beserta meja/rak untuk
tanaman telah selesai dibangun. Persiapan penanaman terdiri dari aktifitas penyusunan pot,
pengisian media tanam dan penanganan bibit.
Susunlah pot diatas meja/rak. Jumlah pot per meja tergantung ukuran pot yang
digunakan, jumlah jalur dan ukuran tanaman. Pot dengan ukuran lebih kecil akan lebih
banyak per meternya. Umumnya ukuran pot yang digunakan untuk tanaman dewasa dan
anggrek bunga potong berdiameter 18-20 cm. Bila menggunakan pot berdiameter 18 cm
dengan meja 4 jalur, per meternya dapat diisi 16 pot sedangkan untuk 3 jalur diisi dengan
12 pot. Jarak antar pot pada satu jalur lebih kurang 10 cm. Bila tanaman masih kecil pot
dapat dirapatkan sehingga jumlah pot pada satu meja lebih banyak, namun bila tanaman
besar harus dijarangkan.
Pot disusun antara satu baris dengan baris lainnya berselang-seling sehingga membentuk
pola tanam segitiga. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pemeliharaan tanaman
pada saat tanaman besar serta memudahkan pemanenan.
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
6/29
Pot yang telah disusun kemudian diisi media tanam arang dengan tinggi di dalam pot
sampai 4-5 cm dari permukaan pot. Arang yang digunakan pada bagian dasar berukuran 5-
6 cm. Pot yang telah berisi media kemudian disiram air agar kotoran/debu pada arang
akan tercuci.
Bila bibit tanaman telah datang maka packaging atau kemasan bibit tersebut dibuka
secepatnya. Bila masih tersedia waktu maka lakukan penyebaran bibit, dengan cara
meletakkan 1 bibit pada 1 pot yang telah disusun diatas meja baik yang telah berisi media
tanam maupun yang masih kosong.
Bila pada hari tersebut cuaca cukup panas maka pada waktu sore harinya dimana cuaca
tidak terlalu panas dapat dilakukan penyiraman. Namun bila bibit banyak mengalami
kerusakan seperti banyak batang atau daun yang patah atau adanya pembusukan pada
bagian tanaman maka lakukan penyemprotan atau pencelupan fungisida dengan
konsentrasi yang rendah.
Siapkan arang dengan ukuran 3-4 cm untuk penanaman. Arang yang digunakan
sebaiknya arang yang keras sehingga tidak mudah dan cepat hancur. Arang juga harus
bersih, dan bila perlu sebelum digunakan dicuci dahulu dan direndam fungisida.
Penanaman
Bibit atau seedlingDendrobium yang biasa ditanam berupa tanaman remaja, berukuran
10 15 cm. Setelah semua bibit disebar, maka penanaman sebaiknya dilakukan secepat
mungkin sehingga tanaman tidak menjadi lebih stress. Dalam budidaya anggrek
dendrobium untuk bunga potong, umumnya dimulai dengan menanam tanaman
remaja/dewasa agar cepat diperoleh hasilnya (lebih kurang 3 bulan tanaman sudah belajar
bebrbunga). Bila modal terbatas dapat dimulai dengan tanaman kecil (ukuran 20 cm), dimana tanaman sudah
berproduksi maka untuk menjaga produksi tetap baik maka pupuk yang digunakan adalah
komposisi NPK seimbang yang dikombinasikan dengan NPK 10 : 30 : 20 + TE atau NPK 13 :
27 : 27 + TE. Perbandingan frekwensi pemakaian pupuk NPK seimbang dengan pupuk P-K
tinggi, tergantung kondisi tanaman, cuaca dan produksi.
Pupuk tambahan atau suplemen untuk pertumbuhan dapat berupa pupuk organik dari
kotoran hewan yang telah disterilisasi dan berbentuk pellet. Pemakaian pupuk ini dengan
menyebarkannya di atas media tanam, disekeliling batang tanaman. Konsentrasi
pemberian disesuaikan dengan yang dianjurkan pada produk tersebut. Suplemen lain dapat
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
14/29
berupa minyak ikan/fish emulsion untuk pertumbuhan seperti moregrow dan vitamin B1.
Keduanya berbentuk cairan, yang diberikan dengan melarutkan dalam air dan disemprotkan
ke tanaman. Jenis suplemen diberikan bergantian tergantung kebutuhan tanaman, tidak
harus terus menerus.
. Suplemen untuk merangsang pembungaan dapat juga digunakan pupuk organik
tambahan seperti morebloom atau flower up. Pemberian pupuk ini jangan dilakukan terus
menerus karena akan mengganggu pertumbuhan vebetatifnya. Untuk menjaga agar bunga
mempunyai daya tahan yang lebih baik maka setiap bulan dilakukan penyemprotan pupuk
tambahan seperti pupuk K2SO4atau KNO3.
. Pada waktu pemupukan tanaman berbunga, yang perlu diperhatikan yaitu pupuk tidak
boleh mengenai bunga yang mekar karena bila terlalu pekat dapat merusak
bunga, sehingga harus dilakukan secara hati-hati.
Pemupukan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi, dimana saat proses fotosintesa mulai
berlangsung dengan optimal sehingga pupuk yang diberikan bisa langsung terserap oleh
daun dan sinar matahari belum panas mengenai tanaman. Sebaiknya tidak melakukan
pemupukan pada waktu hujan atau mau turun hujan karena pupuk akan tercuci bila hujan
turun sebelum terserap oleh daun.
Selain dengan menggunakan pupuk yang dilarutkan dalam air, tanaman juga dapat
diberi dengan pupuk yang bersifat slow release, yang ditaburkan pada media
tanam. Dengan sifat pupuk tersebut, tanaman tidak akan terbakar, contohnya seperti
pupuk Dekastar.
Dosis pupuk yang diberikan tergantung fase pertumbuhan tanaman dan frekwensi
pemberian. Tanaman makin besar maka dosis makin tinggi, sedangkan bila frekwensi
pemberian makin banyak maka dosis yang diberikan lebih rendah. Volume semprot
umumnya untuk lahan satu hektar (1 Ha) sekitar 1000 liter, dan bila tanaman makin besar
dimana tajuk tanaman lebat sekitar 1500 2000 liter. Bila pemupukan dilakukan dengan
cara menyemprot media agar cukup basah sebaiknya konsentrasi digunakan lebih
rendah. Sebaiknya untuk menentukan dosis pupuk yang tepat sehingga dapat diserap
tanaman maka perlu dilakukan pengukuran kepekatan larutan pupuk dengan EC(Electro
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
15/29
conductivity). Untuk bibit EC =< 1.2 mS; tanaman remaja EC =< 1.7 mS dan tanaman
berbunga EC =< 2.2 mS.
Pemupukan dapat dilakukan setiap hari dan minimal 2-3 kali seminggu. Pemakaian
jenis pupuk sebaiknya minimal 2 jenis pupuk secara bergantian sehingga tidak terjadi
kejenuhan atau kelebihan unsur.
Nama-nama pupuk yang banyak beredar di pasaran seperti : Gaviota, Hyponex, Pokon,
Gandasil, Bayfolan, Growmore, Indofert, Amigrow, Vitabloom, dan lain-lain.
Fungisida
Fungisida digunakan untuk mencegah ataupun membasmi serangan organisme
cendawan/jamur yang menimbulkan penyakit pada tanaman. Jenis jamur tersebut
bermacam-macam dan dapat menyerang tanaman mulai bagian akar sampai bunga,
sehingga perlu usaha preventif.
Jenis-jenis penyakit yang banyak menyerang tanaman anggrek Dendrobium antara lain
yaitu :
- Penyakit rebah kecambah (damping off), terutama menyerang bibit
anggrek/tanaman kecil dan pada tanaman dewasa menyerang daun (bercak hitam) dan
anakan baru busuk . Gejala daun ada bercak hitam, berair/basah dan layu. Penyebabnya
adalah cendawan Phythium ultinum, Phytophthora cactorun danRhizoctonia
solani. Pengendalian kimia dengan fungisida seperti Altan, Benlate T20, Antracol, Physan,
Dithane M 45 dan lain-lain
- Penyakit busuk akar, menyerang akar dan rhizoma yang disebabkan
cendawan Rhizoctonia solani. Gejala diawali dengan membusuknya leher akar, kemudian
diikuti umbi batang dan mengakibatkan daun dan batang menguning lalu
rontok. Pengendalian kimia dengan fungisida Delsene MX, Score, Rizolex, Benlate dan lain-
lain.
- Penyakit layuyang disebabkan cendawanFusarium oxysporum. Penyakit ini menyerang
tanaman melalui akar atau luka bekas potongan, dengan gejala berupa menguningnya
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
16/29
tanaman dan terkadang melintir. Pengendalian kimi dengan fungisida Delsene MX,
Masalgin, Daconil, Score dan lain-lain
- Penyakit busuk hitam, yang disebabkan oleh cendawanPhytophthora omnivore,
phytophthora palmivoraatauphytophthora cactorum. Gejala serangan terlihat dengan
adanya warna hitam pada pangkal daun, kemudian diikuti pembusukan dan pelunakan, dan
akhirnya daun rontok. Pengendalian kimia dengan fungisida Daconil, Altan, Ingrofol,
Dithane, dan lain-lain.
- Penyakit Antraknosa oleh cendawan Colletotrichum, gejala adanya bercak kuning yang
besar dan berkembang menjadi warna hitam. Penyakit ini terutama menyerang bila
tanaman dalam keadaan stress. Pengendalian kimia dengan fungisida Dithane M 45,
Derosal, Delsene MX dan lain-lain.
- Penyakit bercak daun, yang disebabkan oleh cendawanCercospora dendrobii. Gejala
muncul bercak tidak beraturan berwarna kuning, semakin lama makin besar dan menjadi
hitam serta bagian pinggir warna kuning. Pengendalian kimia dengan fungisida Manzate,
Ingrofol, Dithane, Benlate, Delsene, Bavistin dan lain-lain.
- Penyakit busuk pucuk/busuk coklat, disebabkan oleh cendawan Sclerotium rilfsii.
Gejalanya terjadi busuk pada pangkal daun sehingga daun terlepas terutama pada bagian
pucuk daun. Pengendalian kimia dengan fungisida benlate, Natriphene, dan lain-lain.
- Penyakit-penyakit lain pada anggrek dapat disebabkan oleh bakteridan virus
Untuk pencegahan (tindakan preventif) maka dilakukan penyemprotan rutin setiap
minggu sebanyak 1-2 kali seminggu misalkan dengan fungisida berbahan aktif mankozeb
dengan dosis 1 g/liter air. Bila terjadi serangan penyakit maka perlu penyemprotan yang
lebih intensif dan gunakan jenis fungisida sesuai dengan jenis penyakit/cendawan penyebab
penyakit yang menyerang. Bila penyakit sudah masuk ke dalam jaringan tanaman maka
penyemprotan secara kuratif misalnya dengan fungisida berbahan aktif metalaksil atau
karbendazim. Konsentrasi yang digunakan disesuaikan dengan konsentrasi yang dianjurkan
pada masing-masing produk.
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
17/29
Pencegahan terjadinya serangan penyakit yang dengan mencegah terjadinya kelembaban
dan suhu tinggi, tanaman stress dan terluka, adanya genangan air pada tanaman dan
kebun akibat pemberian air berlebih, sirkulasi udara tidak baik dan lingkungan yang kotor.
Contoh-contoh nama merek dagang fungisida : Methiram, Captan, , Topsin, Alliete,
Rovral, Previcur N, Topsin, Bayleton, Cupravit, Dimazeb dan lain-lain.
Insektisida
Insektisida digunakan untuk mengatasi serangan hama pengganggu seperti jenis ulat,
kumbang, kutu, aphid dan trips. Hama-hama ini bekerja dengan memakan bagian-bagian
tanaman mulai dari akar, batang, daun sampai bunga. Jenis-jenis hama yang banyak
menyerang tanaman anggrek dendrobium sebagai berikut :
- Kumbang gajahOrchidophilus arterrimus. Larvanya memasuki bulb dari pucuk dan
membuat lobang di dalam bulb. Tanaman yang terserang menjadi kurus tidak menarik,
dan daun menguning Pengendalian secara kimia dengan insektisida seperti Confidor,
thiodan dan dursban.
- HamaLiriomyza. Kuncup bunga menjadi cacat serta menguning, dan akhirnya kuncup
rontok. Bila bunga mekar, akan ada bercak hitam pada petal dan sepal bunga. Insektisida
yang digunakan seperti Trigard atau yang berbahan aktif imidakloprid, dan lain-lain
- Hamathrips. Hama ini membuat garis atai bercak putih pada sepal dan petal bunga
sehingga bunga rusak. Dampak serangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman
terhambat, bunga berguguran dan daun berubah bentuk. Insektisida yang digunakan
misalnya insektisida agrimec, curacron, confidor, ferpheksion, lannate, Winder dan lain-
lain.
- Hamaulat , Janis ulat yang menyerang seperti ulat jengkal dan ulat grayak dengan
memakan daun muda, kuncup dan bunga anggrek. Pengendalian kimia dengan insektisida
Decis, Lannate dan Matador serta berbahan aktif BPMC dan MIPC
- Hamakepik, berwarna merah kehitaman. Hama ini menyerang dengan cara menusuk
dan mengisap cairan daun anggrek sehingga muncul bintik-bintik putih dan kuning di
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
18/29
permukaan daun. Pengendalian dapat dengan insektisida Diazinon, supracide,
Curacorn dan lain-lain
- Hama kutu , Jenis kutu yang menyerang yaitu kutu daun, kutu perisai, dan kutu lilin,
yang menyerang tanaman dengan mengisap cairan tanaman, kemudian muncul bintik
kuning pada daun dan kemudian berubah menjadi warna coklat/hitam.dan
rontok. Pengendalian dapat dilakukan dengan insektisida Supracide, curacron dan confidor,
dan lain-lain.
- Hama-hama lain yang sering merusak tanaman dan bunga anggrek
yaitu belalangdan semut. Peengendalian kimia kedua hama tersebut dengan insektisida
Bayrusil, Orthene, Diazinon, folidol dan Malathion, Dursban dan lain-lain.
Untuk penyemproptan bersifat preventif dapat dilakukan 2 minggu sampai 1 bulan
sekali. Bila ada serangan maka segera lakukan penyemprotan dengan menggunakan jenis
insektisida sesuai dengan jenis serangan hama yang ada dan penyemprotan dapat diulang
setiap 3 hari sekali. Gunakan konsentrasi, waktu dan sasaran tempat penyemprotan yang
tepat. Umumnya hama banyak yang aktif pada malam hari maka agar penyemprotan lebih
efektif maka penyemprotan dilakukan pada sore hari.
Contoh-contoh insektisida lainnya : Orthene, Ambush, Akodan, Sevin, Lorsban, Bassa,
Regent, Marshal, Baycarb, Winder, Buldok dan lain-lain.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari terutama apabila kondisi cuaca panas atau tidak ada
turun hujan. Penyiraman juga tidak perlu dilakukan apabila pada hari tersebut dilakukan
pemupukan dan penyemprotan pestisida ke media tanam/akar. Air yang digunakan
haruslah air bersih, bening dan mempunyai pH normal serta tidak mengandung hama dan
penyakit serta bahan kimia beracun bagi tanaman.
Penyiraman selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman, juga untuk
mengurangi kondisi udara yang panas pada lingkungan tanaman atau menjaga kelembaban
dan mencuci media tanam dari kotoran dan endapan sisa- sisa pupuk. Dengan demikian
mengurangi terjadinya salinitas yang tinggi di sekitar akar, yang dapat mengganggu akar
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
19/29
dalam menyerap pupuk. Anggrek Dendrobium termasuk anggrek yang tidak banyak
memerlukan air dan lebih tahan terhadap kekeringan karena umbi semi/batangnya
berfungsi sebagai gudang air dan makanan.
Penyiraman dilakukan dengan cara menyiramkan air ke media tanaman, dengan
frekwensi 2 kali sehari yang dilakukan pada pagi dan sore hari. Frekwensi ini terutama
tergantung pada kondisi lingkungan, bila cuaca mendung, penyiraman dilakukan satu kali
saja terutama pada pagi hari. Usahakan air tidak mengenangi tanah di bawah tanaman dan
juga tergenang pada daun dan bunga tanaman. Pada tanaman kecil/bibit air dibutuhkan
terutama untuk agar kelembaban udara cukup tinggi untuk menunjang pertumbuhan akar
dan batang. Air siraman yang berlebihan pada media tanam dapat mengganggu proses
pernapasan dan penguapan, dan hal ini menyebabkan akar mejadi tidak sehat dan
mati. Gejala kelebihan dan kekurangan air pada anggrek sama yaitu daun menjadi layu
dan menguning. Tanda kelebihan air lainnya apabila daun dan akar yang rusak akan
mengeluarkan air bila dipijit sedangkan bila kekurangan air maka gejalanya batang
tanaman menjadi berkeriput.
Mitesida
Mitesida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan mite/tungau, dimana
tungau ini banyak terdapat dipermukaan bawah daun tanaman dan juga pada pangkal
tangkai kuntum bunga. Gejala tampak adanya bercak kuning pada permukaan atas daun
dan adanya warna keperak-perakan/kuning kemerahan pada permukaan bawah daun.
Jenis mite yang banyak menyerang anggrek Dendrobium yaitu jenis tungau merah
atau Red Spider mite,dimana ukurannya sangat kecil (0.2 mm) dan berwarna kuning
kemerahan. Jenis tungau lainnya yaitu tungau jingga dengan ukuran 0.3 mm dan
berwarna jingga atau merah kekuningan.
Penyemprotan rutin dengan mitesida berbahan aktif dicofol atau propargit, dapat
dilakukan 1 (satu) bulan sekali dengan mengganti jadwal penyemprotan
insektisida. Penyemprotan diarahkan terutama pada bagian bawah daun dan kemudian
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
20/29
pada bunga dan butir semprotan sehalus mungkin/pengabutan. Konsentrasi disesuaikan
dengan yang dianjurkan.
Contoh-contoh mitesida yaitu : Kelthane, Nissorun, Mitac, Omite, Samite dan lain-lain.
Moluscisida
Moluscisida digunakan untuk membasmi serangan hama sejenis keong atau siput
(snails dan slugs), baik yang mempunyai cangkang/rumah maupun tidak. Serangan jenis
hama ini terutama pada musim hujan, dimana pada siang hari hama ini bersembunyi di
dalam pot/dibawah meja atau pot dan menyerang akar tanaman. Pada malam hari naik
kepermukaan pot, dan menyerang daun dan
bunga.
Hama ini umumnya juga memakan akar muda dan bunga baik yang sudah mekar
maupun masih kuncup. Bila ada serangan, pemakaian moluscisida dengan berbahan aktif
metaldehida, dilakukan baik dengan penyemprotan maupun dengan menyebarkannya pada
media tanam ataupun pada tanah disekitar tiang meja tanaman.
Contoh-contoh moluscisida yaitu : Metapar, Snailex, Siputox, dan lain-lain.
Bakterisida
Bakterisida digunakan untuk mencegah dan membasmi serangan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menyebabkan terjadinya pembusukan pada tanaman
terutama pada batang dan daun. Umumnya yang menyerang tanaman anggrek yaitu
bakteriErwinia yang menyebabkan penyakit busuk lunak dan bakteriPseudomonasyang
menyababkan penyakit bercak coklat.
Penyakit busuk lunak (soft rot) sering terjadi pada musim hujan, yang disebabkan oleh
bakteri Erwinia caratovoradanErwinia cypripedii. Gejala serangan ditandai dengan
munculnya bercak pada daun, dimana daun menjadi lunak, berair dan mengeluarkan bau
yang tidak enak.
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
21/29
Penyakit bercak coklat (bacterial leaf spot) atau busuk daun, terutama menyerang
anggrek di pembibitan. Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas
cattleyadan Pseudomonas aeruginosa.
Bakterisida dapat diberikan beberapa bulan sekali untuk mencegah terjadinya serangan,
dengan konsentrasi sesuai dengan yang dianjurkan.
Contoh-contoh bakterisida yaitu : Agrept, Agrimicyn, Streptomicyn, dan lain-lain.
Herbisida
Herbisida digunakan untuk mengendalikan dan membasmi tanaman pengganggu (gulma)
baik yang tumbuh di dalam rumah naungan maupun disekitarnya. Jenis tanaman
pengganggu baik jenis rumput maupun tanaman berdaun lebar. Gulma dapat menjadi
inang/tempat hidup cendawan penyakit dan hama tertentu.
Pemakaian di dalam rumah naungan harus dengan hati-hati sehingga tidak mengenai
tanaman anggrek. Untuk gulma yang tumbuh di media tanam, pengendalian harus
dilakukan secara manual dengan mencabutnya.
Penyemprotan herbisida sebaiknya dilakukan pada saat gulma baru tumbuh atau masih
muda. Konsentrasi yang digunakan sesuai dengan yang dianjurkan.
Contoh-contoh herbisida yaitu : Round Up, Basta, Goal, Gromoxone dan lain-lain.
Lain-lain
Bila tanaman ada yang terserang oleh sejenis virus maka pengendaliannya dengan
membuang tanaman tersebut dan lalu dibakar serta mensterilkan semua alat potong yang
digunakan untuk perawatan dan panen anggrek. Jenis penyakit yang disebabkan oleh virus
pada tanaman anggrek yaitu penyakit bercak bercincin dan penyakit mosaic
Cymbidium. Penyakit bercak bercincin disebabkan oleh virus TMV-O (Tobacco Mazic Virus
Odontoglossum), dengan gejala serangan ditandai dengan munculnya lingkaran atau garis-
garis klorotik (kekuningan) pada permukaan daun. Penyakit mosaic Cymbidium disebabkan
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
22/29
virusMozaiccymbidium, dengan gejala munculnya bercak klorotik (kekuningan) kemudian
terjadi nekrosis (kematian jaringan tanaman) berupa munculnya bintik-bintik hitan yang
berbaris membentuk lingkaran.
Sanitasi lingkungan dan sanitasi tanaman juga perlu dilakukan terus menerus agar
lingkungan tanaman menjadi bersih dan tidak menjadi sarang/inang dari hama dan
penyakit. Sampah-sampah baik sampah yang dibuang oleh manusia maupun dari bagian
tanaman yang membusuk atau menguning harus dibersihkan dari dalam dan sekitar rumah
naungan. Dengan demikian kebun menjadi bersih, indah dan nyaman. Kebersihan pot dan
sarana kebun lainnya juga harus dijaga agar tanaman tetap sehat. Kebersihan pot meliputi
pencegahan tumbuhnya lumut pada pot dan tumbuhnya gulma pada media
tanam. Kebersihan sarana kebun terutama alat potong tanaman/panen dan alat
penyemprot baik sprayer, nozzle, selang dan bak air, pupuk dan pestisida.
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu tidak terjadinya genangan air di dalam rumah
naungan dan pengontrolan pot-pot yang pecah serta kayu-kayu meja dan rumah naungan
yang rusak. Dengan demikian kebersihan lingkungan dapat terjaga dengan baik dan hama
serta organisme penyebab penyakit tidak bersarang di dalam kebun.
Bila tanaman telah besar dan bulb telah cukup banyak sehingga pot tanaman sudah
penuh dengan bulb maka perlu dilakukan penggantian pot (repotting). Repotting dapat
dilakukan dengan mengganti pot ke ukuran pot yang lebih besar tanpa melakukan
pemisahan bulb (split tanaman) atau dengan ukuran pot yang sama tapi tanaman di split.
Repotting tanpa pemisahan bulb, caranya dengan mencabut tanaman dari pot yang lama
kemudian media yang melekat di tanaman dibuang, akar-akar yang tidak berfungsi dan
bulb yang sudah mati dan tua juga dibuang. Tanaman yang sudah bersih, dicelupkan ke
larutan fungisida dan dikeringanginkan, lalu ditanam pada pot yang baru.
Repotting yang diikuti pemisahaan tanaman, terutama pada tanaman yang mempunyai
bulb yang banyak dan sehat. Tanaman dicabut dan setelah bersih dari media tanam,
kemudian dipotong menjadi 2-3 rumpun tanaman, dimana 1 rumpun sebaiknya minimal
mempunyai 3 bulb yang sehat. Tanaman hasil pemisahan dibersihkan dari bulb tua dan
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
23/29
akar yang tidak berfungsi, dicelupkan ke larutan fungisida dan dikeringanginkan, lalu
ditanam.
Tanaman hasil repotting sebaiknya ditempatkan terpisah dari tanaman yang ada karena
memerlukan pemeliharaan yang berbeda. Pemeliharaan dilakukan seperti pemeliharaan
penanaman baru yaitu lihat pemeliharaan awal.
PANEN DAN PASCA PANEN
Penanaman anggrek dendrobium untuk tujuan usaha maka perlu dipelajari cara
panen dan pasca panennya. Segmentasi usaha yang bisa dilakukan yaitu berupa menjual
tanaman anggrek dendrobium./dendrobium pot dan bunga potong dendrobioum.
Dendrobium PoT
Segmentasi penjualan tanaman pot dapat dilakukan mulai jual bibit botolan,
kompot, seedling, tanaman remaja dan tanaman berbunga . Cara panen dendrobium pot
relative lebih mudah yaitu ukuran tanaman disesuaikan dengan segmen usaha yang
dipilih. Prinsipnya tanaman sehat, ukuran dan bentuk normal serta seragam, tidak ada
serangan hama dan penyakit bagi segmen bukan tanaman berbunga. Untuk segmen
tanaman berbunga, tanaman nempunyai bunga baik masih kuncup atau sudah ada yang
mekar.
Penanganan pasca panen untuk tanaman belum berbunga relative sederhana yaitu
untuk botolan dan kompot biasanya dikemas dan dikirim tanpa dicabut, sedangkan untuk
seedling dan remaja dicabut dari pot. Tanaman dikelompokan berdasarkan jenis dan
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
24/29
ukurannya, kemudian dibungkus kertas, dan disusun teratur dalam box. Penyusunan dan
kapasitas per box jangan terlalu pada karena akan menimbulkan kerusakan fisik. Tanaman
berbunga pengirimannya tidak dicabut dari pot dan harus lebih hati-hati penangananya agar
bunga tidak layu dan rusak.
Tanaman berbunga yang dipanen dan dikirim sebaiknya bunga masih stadia kuncup
untuk meminimalisir kerusakan selama pengiriman. Tanaman diletakkan di tempat agak
teduh, dan bunga terlebih dahulu dibungkus kertas. Untuk menjaga kelembaban selama
pengiriman maka media tanam disiram secukupnya. Kemudian tanaman disusun ke dalam
box dengan posisi rapat, sehingga nantinya tidak ada yang terbalik. Pengangkutan tanaman
berbunga relative lebih sulit karena bunga peka terhadap zat etilen dan mudah rusak serta
mahal biaya kirimnya.
Bunga Potong Dendrobium
Dalam usaha bunga potong, usaha untuk mempertahankan kesegaran bunga agar
penampilan dan kecantikan bunga tetap baik merupakan hal yang paling penting
dilakukan. Dengan demikian selain perawatan tanaman yang baik dan benar, juga harus
diperhatikan perlakuan pasa saat panen dan pasca panen. Faktor utama yang
mempengaruhi hasil panen dan pasca panen yang baik adalah tingkat kematangan bunga,
suhu, pasokan air dan makanan, zat etilen, kerusakan mekanis dan hama serta penyakit.
Panen
Panen dilakukan pada pagi atau sore hari dimana pada saat itu proses
transpirasi/penguapan tidak terlalu besar, yaitu pagi jam 07.00 09.00 atau sore setelah
jam 16.00. Dengan demikian kerusakan bunga akibat suhu yang tinggi dan kekurangan air
dapat ditekan.
Untuk menghasilkan bunga potong anggrek dengan kualitas yang baik maka perlu
diketahui kriteria anggrek potong dendrobium mulai saat panen sampai pasca panen. Saat
panen perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
25/29
- Bunga siap untuk dipanen apabila 60-70% kuncup bunga pada setiap
tangkai telah membuka/mekar dan 30-40% masih kuncup. Kuncup bunga
mempunyai kemampuan untuk mekar penuh setelah mengalami proses
penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian.
- Tangkai bunga tegak keatas dan tidak melengkung lemah.
- Panjang tangkai dari pangkal hinga awal malai sebaiknya 1/3 panjang
total tangkai bunga.
- Malai penuh dengan bunga dan tidak ada yang ompong.
- Kuntum bunga tegak menengadah dan tidak tunduk serta semakin ke
ujung ukurannya semakin kecil.
- Mahkota bunga terletak di atas dan labelum/lidah terletak di bawah.
Bunga dipanen dengan menggunakan pisau tipis atau gunting yang tajam agar pada
waktu pemotongan tangkai bunga tidak rusak. Cara panen yaitu dengan memotong
pangkal tangkai bunga sekitar 1 (satu) cm dari batang tanaman.
Bunga yang telah dipotong kemudian dikumpulkan pada suatu wadah yang berisi
air. Bunga dikumpulkan pada suatu tempat dan dilakukan penyeleksian awal di kebun
sebelum dikirim ke packing house. Bunga-bunga yang rusak dikumpulkan dan dihitung
sebagai data bunga yang rusak di kebun atau Reject kebun.
Bunga tidak diperbolehkan diletakkan dibawah cahaya matahari secara langsung agar
tidak layu dan terbakar/rusak. Bunga yang baik kemudian dibawa kepacking house untuk
disortir kembali dan dikemas (packing).
Pasca Panen
Dipacking house, bunga dari kebun diseleksi/disortir lagi, dengan syarat sbb :
1. Tidak ada hama dan penyakit.
2. Tidak ada bercak bekas serangan hama dan penyakit.
3. Jumlah kuntum bunga lengkap dan tidak ada yang rontok.
4. Tidak ada kuntum bunga yang layu.
5. Tidak ada residu pestisida yang menimbulkan bercak.
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
26/29
6. Bentuk dan warna bunga normal dan seragam, tidak ada yang memudar.
7. Tangkai bunga lurus/tidak bengkok.
Bunga yang tidak sesuai dengan syarat di atas, dikumpulkan dan dihitung sebagai Reject,
lalu dibuang.
Bunga dikumpulkan sesuai dengan jenisnya, lalu digrade. Kriteria grade berdasarkan
panjang tangkai bunga dan jumlah kuntum bunga dan umumnya antara satu varietas
dengan varietas yang lain berbeda. Tingkatan grade-nya mulai dari SS, S, M, L, dan
XL. Ketentuan grade masing-masing jenis berbeda dan sampai saat ini tidak ada ketentuan
yang mengaturnya. Contor ketentuan grade dapat dilihat pada lampiran 1.
Setelah digrade, ujung tangkai bunga dipotong kembali dengan panjang lebih kurang 1
(satu) cm, kemudian tangkai bunga dimasukkan ke dalam tube bunga yang telah disiapkan,
satu tube berisi satu tangkai bunga.
Tube bunga berisi air ataupun air yang telah dicampur dengan bahan preservatif bunga
yang berguna untuk memperpanjang vase life bunga. Bahan preservatif ini dapat dibuat
sendiri dengan larutan gula ditambah fungisida atau dengan bahan sudah jadi seperti
Chrysal (AVB, RVB, Universal).
Bila tube bunga tidak ada dan pemasaran bunga untuk lokal maka penggunaannya dapat
diganti dengan penggunaan kapas yang dilapisi plastik, dimana 5 tangkai bunga diikat jadi
satu dan ujung batang diberi kapas.
Bunga yang telah dipasang tube/kapas, setiap 5 tangkai bunga disatukan dan dibungkus
dengan kertas tissue. Pembungkusan harus dilakukan dengan hati-hati agar kuntum bunga
tidak terlipat dan rontok.
Pengemasan diatas merupakan pengemasan basah (wet packing) baik dengan
menggunakan tube maupun dengan kapas. Biasanya pengemasan basah dilakukan untuk
pengiriman jarak jauh. Pengemasan lainnya yaitu pengemasan kering (dry packing) yang
tidak menggunakan tube/kapas yang berair. Pengemasan ini biasanya dilakukan bila bunga
dipasarkan ke pasar lokal terutama dalam kota. Pangkal tangkai bunga yang telah dipotong
dibiarkan saja tanpa perlakuan, dan disusun dalam boks.
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
27/29
Bungkusan bunga kemudian disusun ke dalam box yang telah disiapkan, dengan jumlah
10-20 bungkus per box tergantung grade dan varietas bunga. Jadi dalam 1 (satu) box
terdapat 50-100 tangkai bunga. Untuk mencegah bungkusan tersebut bergerak maka
harus diberi selotif/lakban. Box yang telah diisi, lalu ditutup dan di lakban.
Ukuran box yang digunakan bervariasi, tidak ada ketentuan tertentu. Namun untuk
konsumen tertentu ukuran box tersebut ditentukan oleh konsumen beserta dengan jumlah
tangkai per box. Umumnya box yang digunakan ukuran 10 x 30 x 80 cm yang dapat diisi
50 100 tangkai bunga atau 8 x 10 x 80 cm yang dapat diisi 20-25 tangkai bunga.
Pada setiap box, dicantumkan kode-kode sbb : Jenis varietas bunga, grade dan jumlah
tangkai bunga per box. Hal ini untuk memudahkan pemilihan bunga dalam box tanpa
membuka box.
Penanganan pasca panen harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, dalam hal ini tidak
boleh terjadi bunga rusak setelah dipacking dan tidak boleh ada kotoran atau
hama/binatang yang masuk ke dalam box. Penyeleksian merupakan titik awal penanganan
pasca panen yang harus dilakukan secara teliti.
Bunga anggrek dapat menjadi layu dan rontok karena disebabkan oleh zat/gas
etilen. Gas ini dapat diproduksi sendiri oleh bunga tersebut akibat terjadinya pelukaan
mekanis seperti adanya memar dan tangkai patah. Hal ini dapat ditekan dengan pemberian
suhu rendah setelah panen dan pengiriman. Gas ini juga dapat dihasilkan oleh lingkungan
sekitar bunga seperti adanya asap karena pembakaran atau pembusukan. Hal ini dapat
dicegah dengan menghindari adanya asap disekitar kebun dan lingkungan kebun yang
bersih.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan yaitu transportasi. Alat transportasi harus memiliki
mesin pendingin/AC sehingga fluktuasi suhutidak terlalu ekstrim. Penyusunan box tidak
boleh terlalu tinggi (diatas 10 box) karena akan menekan box paling bawah dan
menyebabkan kerusakan mekanis pada bunga. Hal lain yaitu cara membawa alat
transportasi tersebut sehingga tidak menimbulkan guncangan yang kuat dan merusak
bunga. Dengan demikian kerusakan mekanis dan munculnya serangan penyakit selama
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
28/29
penyimpanan dan pendistribusian dapat ditekan seminimal mungkin. Alat transportasi ini
juga harus dijaga kebersihan terutama dari adanya hama seperti semut, kutu dan lain-lain.
Jadwal panen sebaiknya disesuaikan dengan jadwal pengiriman sehingga bunga tidak
terlalu lama di tempat penyimpanan. Bila ada beberapa pelanggan dan panen dalam
jumlah banyak, sebaiknya waktu panen dan pengiriman tidak bersamaan agar tidak
merepotkan pemanenan.
Serang, Agustus 2008
Disusun Oleh
HERMANSYAH
Contoh Ukuran Untuk Grade Bunga Potong
Standar Grade Anggrek Dendrobium
1. Varietas Sonia/Earsakul 17 K (Bunga Warna Merah)
Grade Panjang Tangkai Kuntum Bunga
XL > 54 cm 10
L 47-54 cm 9
M 42-47 cm 7-8
5/19/2018 Budidaya Anggrek Dendrobium.docx
29/29
S 37-42 cm 6
SS 32-37 cm 5
SSS 27-32 cm 4
1. Varietas White 5 N (Bunga Warna Putih)
Grade Panjang Tangkai Kuntum Bunga
XL > 56 cm 12
L 50-56 cm 10-11
M 44-50 cm 8-9
S 38-44 cm 7-8
SS 32-38 cm 6-7
SSS 26-32cm 5-6