Post on 11-Jan-2016
description
REFERATBRONKOPNEUMONIA DAN KEJANG DEMAM
Oleh :Eka Resty Melati Suci Lestari
1. Identitas PasienNama : An. AUmur : 9 bulanAlamat : Banyuajuh, KamalAgama : IslamSuku/Bangsa : Madura/IndonesiaNama Bapak : Tn. JUmur : 35 tahunAlamat : Banyuajuh, KamalPekerjaan : SwastaNama Ibu : Ny. SUmur : 31 tahunAlamat : Banyuajuh, KamalPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2
LAPORAN KASUS
3
LAPORAN KASUS2. Anamnesis• Keluhan utama : Panas• Riwayat penyakit sekarang
Panas 4 hariPanas naik turun
batuk 7 hari berdahak` pilek 7 harisesak (+)mual dan muntah kadang-kadangBAB (+) normal
• Riwayat penyakit dahulu3 hari yang lalu kejangkejang disertai demamkejangnya seluruh tubuh dengan lama kejang ± 10 menitsetelah kejang menangisPernah di rawat inap di rumah sakit karena sesakSering mengalami sesak ± 3 bulan yang lalu dan berulang.
4
LAPORAN KASUS• Riwayat penyakit keluarga
Ibu mempunyai riwayat sesak dan batuk• Riwayat imunisasi
Hepatitis B (+), BCG (+), DPT (+)• Riwayat persalinan
persalinan normal di bidan dan lahir cukup bulan (9 bulan)• Riwayat nutrisi
diberikan Air Susu Ibu (ASI) dan susu formula pada usia 2 bulan, usia 6 bulan diberi makan bubur sun• Riwayat tumbuh kembang
anak sudah bisa merangkak, duduk sendiri dan belajar berdiri berpegangan dengan ibunya
5
LAPORAN KASUS3. Pemeriksaan Fisik• Keadaan umum : Aktif, panas• Kesadaran : Komposmentis• Vital Sign : Tensi: -
Nadi : 120 kali/menitSuhu: 390 CRR : 43 kali/menitKepala : Rambut : hitam, tidak mudah dicabutUbun-ubun : belum menutup, datarMata : Anemis (-)Ikterus (-)Reflek pupil (+), isokhorHidung : pernapasan cuping hidung (-)Mulut : sianosis (-)
6
LAPORAN KASUS• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening• Thorak
Paru Inspeksi : bentuk dan gerakan dada simetris, retraksi (-)Palpasi : fremitus raba dan suara (+) simetrisPerkusi : sonorAuskultasi: ronki di kedua lapang paru lebih jelas terdengar di sebelah
kanan, wheezing (-)
• Jantung Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : iktus kordis teraba kuat angkatPerkusi : Batas atas pada ICS II parasternal line sinistra, batas
kiri bawah pada ICS 5 medial midclavicula line sinistra, batas kanan bawah pada ICS IV sternal line dextra
Auskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen Inspeksi : DistendedPalpasi : SupelPerkusi : TimpaniAuskultasi : Bising usus (+) normal
7
LAPORAN KASUS• Alat kelamin : lengkap
• Ekstremitas superior : akral hangat, tidak ada oedem
• Ekstremitas inferior : akral hangat, tidak ada oedem
• Kulit : sawo matang, adanya dermatitis pada daerah inguinal
• Neurologi : Kaku kuduk (-) Reflek fisiologis (+) Reflek pastologis (-)
8
LAPORAN KASUS• Diagnosa Kerja
Bronkopneumonia dan Kejang Demam Sederhana
• Diagnosa BandingISPA, Asma, Bronkhiolitis, Bronkhitis
9
LAPORAN KASUS• Usulan Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengkap Pemeriksaan Radiologi (Foto Thoraks)Hasil DL tanggal 18 April 2015 sebagai berikut: Pada pulmo tampak patchy infiltrat di
suprahiler kanan WBC 42.2LYM 19.3MID 10.6GRA 12.3LYM% 45.7MID% 25.2GRA% 29.1RBC 4.94HGB 11.6HCT 41.6MCV 84.3MCH 23.5MCHC 27.9RDW 15.4PLT 309MPV 7.1
10
LAPORAN KASUS
•Usulan TerapiInfus KAEN 3B 14 tetes/menitCefotaxim 3 x 250 mgIndexon 2 x ½ ampulAntrain 0,3 ccValium 2,5 mg IV pelan-pelan (kalau
perlu)Nebul combivent 2 x ½ dosisO ksigen
11
DEFINISI BRONKOPNEUMONIA
Bronkopneumonia
• Inflamasi paru yang terfokus pada daerah bronkiolus dan memicu produksi eksudat mukopurulen yang dapat mengakibatkan obstruksi saluran respiratori.
• Jenis pneumonia tersering pada bayi dan anak kecil.
12
ETIOLOGI BRONKOPNEUMONIA
•Pneumonia merupakan radang paru yang disebabkan oleh bermacam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.
13
MANIFESTASI KLINIS BRONKOPNEUMONIA• Biasanya bronkopneumonia didahului dengan infeksi
saluran nafas atas selama beberapa hari. • Demam tinggi, dimana suhu dapat naik secara mendadak
sampai 390 C – 400 C dan disertai kejang.• Anak akan sangat gelisah• Frekuensi nafas meningkat, pernafasan cuping hidung.• Batuk biasanya terjadi setelah beberapa hari• Pada auskultasi biasanya terdengar ronki basah halus
14
PEMERIKSAAN PENUNJANG BRONKOPNEUMONIAa. Pemeriksaan laboratorium▫ Pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit ▫ sputum dengan kualitas yang▫ Kultur darah tidak direkomendasikan secara rutin
b. Pemeriksaan radiologi▫ Pada pemeriksaan radiologi dapat menunjukkan adanya
bercak-bercak infiltrat
15
PENATALAKSANAAN BRONKOPNEUMONIA1. Tatalaksana Umum
Pada pneumonia berat atau asupan per oral kurang, diberikan cairan intravena dan dilakukan balance cairan ketat.
Antipiretik dan analgetik diberikan untuk menjaga keamanan pasien dan mengontrol batuk.
Nebulisasi dengan beta 2 agonis dan atau NaCl
Terapi oksigen observasi setiap 4 jam dan pemeriksaan saturasi oksigen.
16
PENATALAKSANAAN BRONKOPNEUMONIA2. Tatalaksana Antibiotik
Amoksisilin merupakan pilihan pertama untuk antibiotik oral pada anak < 5 tahun. Alternatifnya co-amoxiclav, ceflacor, eritromisin, claritromisin dan azitromisin.
Antibiotik intravena diberikan pada pasien pneumonia yang tidak dapat menerima obat per oral dan yang dianjurkan ampisilin dan kloramfenikol, co-amoxiclav, ceftriaxone, cefuroxime¸dan cefotaxime.
17
DEFINISI KEJANG DEMAM• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang
terjadi akibat kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380 C) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau metabolik lainnya.
• Kejang demam sering didapatkan pada anak
terutama golongan usia 6 bulan sampai 6 tahun.
18
ETIOLOGI KEJANG DEMAM• Hampir semua jenis infeksi yang bersumber di
luar susunan saraf pusat yang menimbulkan demam dapat menyebabkan kejang demam antara lain:▫ infeksi saluran pernafasan atas▫otitis media akut▫Pneumonia▫gastroenteritis akut▫Bronkhitis▫ infeksi saluran kemih
19
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM• Umumnya kejang demam dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu: 1. Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)
Kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit, bersifat umum dan terjadi hanya 1 kali atau tidak berulang dalam waktu 24 jam. 2. Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)
Kejang yang berlangsung > 15 menit, bersifat fokal atau parsial 1 sisi yaitu kejang umum
yang didahului kejang fokal dan terjadi lebih dari 1 kali atau berulang dalam waktu 24 jam.
20
MANIFESTASI KLINIS KEJANG DEMAM
• Adanya kejang, bentuk kejang, kesadaran, lama kejang.
• Suhu sebelum atau saat kejang, frekuensi kejang yang terjadi dalam waktu 24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang, penyebab demam di luar infeksi susunan saraf pusat.
• Riwayat kejang demam dan epilepsi pada anggota keluarga lainnya seperti pada ayah, ibu atau saudara kandung.
21
MANIFESTASI KLINIS KEJANG DEMAM
• Pemeriksaan neurologis seperti refleks pupil, tonus, motorik, refleks fisiologis dan patologis, tanda rangsang meningeal yaitu, kaku kuduk, Bruzinski I dan II, Kernique dan Laseque.
• Ada tidaknya tanda peningkatan intrakranial : ubun ubun besar membonjol atau mencembung
• Tanda infeksi di luar susunan saraf pusat seperti infeksi saluran pernapasan atas, otitis media akut, ISK dan lain-lain.
22
PEMERIKSAAN PENUNJANG KEJANG DEMAM• Pemeriksaan laboratorium• Pungsi lumbal• Elektroensefalografi• Pencitraan neurologis
23
PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM
1. Medikamentosa▫Antipiretik
Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali atau ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari.▫Anti kejang
Diazepam oral dengan dosis 0,3 mg/kgBB tiap 8 jam atau diazepam rektal dosis 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh > 38,50 C.
24
PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM
•Obat untuk pengobatan jangka panjang antara lain fenobarbital dengan dosis 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis) atau asam valproat (dosis 15-40 mg/kgBB/ hari dibagi 2-3 dosis). Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.
25
PEMBAHASAN• Pasien seorang anak perempuan berumur 9 bulan datang
dengan keluhan panas 4 hari dan panasnya naik turun.• Ada batuk dan pilek 1 minggu• Sering sesak nafas, tetapi tidak disertai suara nafas
berbunyi (mengi).• Riwayat kontak dengan orang yang sedang batuk dan
memiliki riwayat sesak• Frekuensi nafas 43 kali/menit, tidak adanya pernapasan
cuping hidung, tetapi ada ronki pada kedua lapang paru dan terdengar lebih jelas pada paru bagian kanan
• Pada pemeriksaan darah lengkap leukositosis• Pada gambaran radiologis patchy infiltrat pada daerah
suprahiler kanan
26
PEMBAHASAN• 3 hari yang lalu, pasien kejang, kejang disertai
demam, kejang seluruh tubuh, lama kejang ± 10 menit dan setelah kejang pasien menangis.
• Tidak pernah kejang sebelumnya• reflek pupil positif, isokhor• Pemeriksaan neurologis tidak ditemukan adanya
meningeal sign dan reflek patologis negatif
KESIMPULAN• Pada kasus ini pasien menderita brnkopneumonia yang
menjadi salah penyakit di luar susunan saraf pusat yang bisa menimbulkan demam sehingga ketika pasien mengalami demam dengan kenaikkan suhu yang tinggi, maka pasien dapat mengalami kejang.
27
TERIMA KASIH